PENGARUH COMPUTER ANXIENTY DAN COMPUTER ATTITUDE

Download Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh computer anxienty dan computer attitude terhadap keahlian karyawan bagian akunt...

0 downloads 591 Views 195KB Size
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014)

PENGARUH COMPUTER ANXIENTY DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI YANG MENGGUNAKAN KOMPUTER (Studi Empiris Pada Hotel di Kawasan Lovina, Kabupaten Buleleng) 1

I Komang Arya Kumara, I Made Pradana Adiputra, 2Ni Luh Gede Erni Sulindawati

1

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]} Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh computer anxienty dan computer attitude terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer Hotel – hotel di kawasan Lovina Kabupaten Buleleng menjadi lokasi penelitian ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner. Selanjutnya untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis regresi linier berganda antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa, (1) computer anxienty mempunyai pengaruh negatif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer, (2) computer attitude mempunyai pengaruh positif terhadap karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer, (3) computer anxienty dan computer attitude secara simultan berpengaruh terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Kata kunci: computer anxienty, computer attitude, keahlian karyawan bagian akuntansi. Abstract The study aimed at finding out the effect of computer anxienty and computer attitude on the accounting staff’s expertise in using computer. The hotels around Lovina areas became the location of this study, involving all their accounting staffs members as the samples. The data obtained from the primary sources by distributing questionaires. The analysis involved validity and realibility testing and hypothesis testing, then followed by further analysis by using multiple linear regression between independent variables both simultaneously as well as partially. The results of the analysis indicated that, (1) computer anxienty had a negative effect towards the accounting staffs’s expertise in using computers, (2) computer attitude had a positive effect towards the accounting staffs’s expertise in using computers, (3) computer anxienty and computer attitude had simultaneous effect towards the accounting staffs’s expertise in using computers. Keywords: computer anxienty, computer attitude, accounting staffs’ expertise.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014)

PENDAHULUAN Pengunaan teknologi komputer di era globalisasi saat ini menunjukkan adanya perkembangan yang pesat. Hal tersebut ditandai dengan penggunaan teknologi informasi berbasis komputer semakin kompleks di setiap bidang termasuk dalam bidang akuntansi. Penggunaan teknologi informasi berbasis komputer dalam bidang akuntansi telah menjadi penting dalam menunjang keandalan dan akurasi data (output) yang dihasilkan. Dalam praktek akuntansi, suatu informasi yang relevan, tepat waktu, lengkap dan dapat dipahami merupakan tujuan dari penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Saat ini telah banyak perusahaan atau organisasi yangt mengintegrasikan system informasi akuntansinya dengan berbasis komputer (Setyawan 2013). Penggunaan teknologi komputer telah menggantikan proses pengolahan data dan perhitungan secara manual. Hal tersebut akan mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi akuntansi. Sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh sebab itu saat ini banyak perusahaan atau organisasi untuk memiliki keahlian dalam penguasaan teknologi komputer. Perkembangan dunia usaha (bisnis) dewasa ini ditengarai oleh kompetisi usaha yang semakin ketat dalam skala gobal. Kondii tersebut didorong oleh perkembangan teknologi yang cukup pesat. Ada empat macam teknologi yang perkembangannya relative meonjol saat ini, yaitu : teknologi informasi, teknologi pemanufakturan, teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Diantara berbagai jenis teknologi yang berkembang pesat, teknologi informasi mempungayi dampak dominan terhadap perubahan lingkungn bisnis. Teknologi informasi yang sekarang lazim digunakan banyak orang, sebenarnya merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan otomasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya. Kehadiran dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi dewasa ini memberikan kemudahan pada kegiatan bisnis dalam lingkungan yang semakin penuh ketidakpastian. Teknologi informasi sebagai alat bantu dalam membuat keputusan bisinis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial, menjadi semakin penting bagi pengelola bisnis karena kemampuan teknologi informasi mengurangi ketidakpastian. Teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi selaku bidang penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan akuntansi. Pengaruh tersebut dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan perusahaan. Penerapan teknologi menimbulkan sejumlah problematic yang berasal dari berbagai faktor, antara lain: ekonomi, teknologi, konsep system dan aspek prilaku. Dari berbagai faktor penyebab problematik dalam pengembangan teknologi komputer, aspek prilaku merupakan faktor yang dominan karena mengemukakan pentingnya aspek prilaku dalam penerapan teknologi komputer. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian empiris yang menguji pengaruh prilaku individual pemakai terhadap penggunaan personel computer (PC) dengan landasan teori yang diusulkan oleh (Triandis dalam Sudaryono, 2005). Sikap seseorang terdiri dari atas komponen kognisi, afeksi dan komponenkomponen yag berkaitan dengan prilaku. Kognisi berkaitan dengan konsekuensi yang diperoleh pada masa deepan yang diyakini seseorang sehingga mendorong untuk ber sikap. Afektif berkaitan dengan perasaan atau emosi seseorang yang mempunyai konotasi suka atau tidak suka. Keinginan merupakan komponen sikap lain, yang mempengaruhi sikap seseorang. Sikap positif seseorang terhadap komputer karena didorong oleh keinginan yang kuat untuk mempelajarinya. Ketiga komponen sikap dimuka: kognisi, afeksi dan keinginan pada dasarnya saling terkait satu dengan yang lain. Keinginan keinginan seseorang depengaruhi oleh keyakinan akan konsekuensi masa yang akan datang,

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) sehingga menimbulkan afeksi seseorag yang sinyatakan dengan sikap suka atau tidak suka terhadap teknologi komputer. Bali seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia yang dikelilingi laut dan mempunyai banyak objek wisata memerlukan sarana dan prasarana khusus hotel bintang empat dan lima yang memadai untuk wisatawan. Dengan adanya persiapan sarana dan prasarana serta sektor penunjang pariwisata lainnya yang memadai, diharapkan dapat lebih meningkatkan penerimaan devisa negara dari sektor pariwisata. Indutri pariwisata merupakan rangkaian dari berbagai unit usaha besama-sama menghasilkan barang dan jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung, yang dibutuhkan oleh wisatawan. Sektor pariwisata masih memegang peranan penting di Provinsi Bali, mengingat kelompok sektor jasa-jasa (tersier) memberikan kontribusi nilai tambah yang sanngat dominan terhadap pembentukan PDRB Provinsi Bali. Dengan meningkatnya peranan sektor tersier yang didominasi oleh usaha perdagangan, hotel, dan restoran terhadap pembentukan PDRB dipandang perlu untuk menggalakkan pembangunan dibidang pariwisata. Melalui sektor pariwisata diharapkan dapat memperluas kesempatan berusaha dan memperluas lapangan kerja yang tersedia. Sektor pariwisata ini dapat menekan atau memperkecil tingkat pengangguran sebagai akibat bertambahnya tenaga kerja yang tersedia. Di Buleleng Khususnya dikawasan lovina dimana sebagai salah satu objek wisata yang terdapat beberapa hotel berbintang pastinya menginginkan karyawan-karyawan yang profesional. Salah satunya karyawan bagian akuntansi yang setidaknya bisa menggunakan komputer. Tugas seorang karyawan bagian akuntansi bukan hanya sekedar melakukan penjurnalan dan pencatatan secara manual. Karena proses tersebut dapat dilakukan dengan pemakaian software komputer. Untuk itu, seorang karyawan bagian akuntansi keuangan diharapkan memiliki keahlian dalam berkomputer. Tidak hanya bagi karyawan bagian akuntansi keuangan,

seorang auditor juga harus memiliki keahlian dalam berkomputer. Bagi karyawan bagian akuntansi kegiatan membuat laporan keuangan akan lebih cepat jika dilakukan dengan komputer. Selain itu dalam melakukan kegiatannya, karyawan bagian akuntansi biasanya juga dihadapkan dengan penggunaan teknologi komputer dalam sistem informasi akuntansi pada perusahaan yang diaudit. Variabel yang mempengaruhi keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer adalah computer anxienty dan computer attitude. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Sudaryono (2005) bahwa seorang pemakai komputer terdiri atas tiga komponen: kognisi, afeksi dan keinginan. Pemakai komputer yang mempunyai kognisi atau keyakinan akan teknologi komputer akan memberikan manfaat bagi dirinya akan menimbulkan afeksi yang mempunyai konotasi suka menerima kehadiran teknologi komputer. Keyakinan dan afeksi yang menunjukkan sikap optimistic bahwa komputer dapat membantu mengatasi masalah dalam pekerjaanya sehingga seseorang merasa senang bekerja dengan komputer. Seseorang yang mempunyai sikap demikian tidak terasa terintimidasi, khawatir, susah atau ketakutan oleh kehadiran teknologi komputer. Wibowo dan Hardiningsih (2003) menyatakan dimensi computer anxiety akan dikategorikan menjadi dua faktor yakni computer fear dan computer anticipation, demikian pula dimensi computer attitude juga akan dibagi menjadi dua faktor yakni computer pessimism dan computer optimism. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wibowo dan Hardiningsih (2003). Berbeda dengan penelitian Wibowo dan Hardiningsih (2002) yang menguji tentang pengaruh faktor personality (computer anxiety, computer attitude, dan match anxiety) dan profesional commitment terhadap keahlian berkomputer, penelitian ini hanya mengambil faktor computer anxiety (computer fear dan computer anticipation) dan computer attitude (computer pessimism dan computer optimism) untuk diuji. Putra (2010) juga mengatakan dalam penelitian tentang “Pengaruh computer

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) anxiety dan computer attitude terhadap keahlian mahasiswa akuntansi dalam menggunakan komputer akuntansi”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1014 mahasiswa. Dipilihnya mahasiswa akuntansi sebagai populasi penelitian ini didasarkan pada alasan utama karena peran mahasiswa akuntansi dalam dunia kerja kelak akan berkaitan dengan pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Pemilihan lokasi di jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang didasarkan pada lokasi yang berdekatan dengan peneliti serta adanya keterbatasan waktu dan biaya dari\ pihak peneliti menjadi pertimbangan dalam pemilihan populasi. Dari hasil yang didapat bahwa computer anxiety yang terdiri atas computer fear tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keahlian mahasiswa dalam menggunakan komputer akuntansi sedangkan computer anticipation memiliki pengaruh signifikan terhadap keahlian mahasiswa dalam menggunakan komputer akuntansi. Computer attitude yang terdiri dari computer optimism memiliki pengaruh signifikan terhadap keahlian mahasiswa dalam menggunakan komputer akuntansi, untuk computer pessimism tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keahlian mahasiswa dalam menggunakan komputer akuntansi. Komputer merupakan suatu alat penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital dan kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output informasi (Hamacher dalam Setyawan 2013). Kata komputer berasal dari kata computare yang berarti menghitung. Meskipun memiliki definisi dari kata menghitung, tetapi komputer dapat melakukan suatu proses yang lebih rumit. Pada dasarnya, komputer terdiri dari beberapa perangkat dan komponen yang saling bekerjasama, serta membentuk suatu sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan otomatis, berdasarkan urutan instruksi yang

diberikan padanya. Beberapa definisi tersebut memberikan makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerjasama. Bagian-bagiab tersebut baru bisa bekerja jika ada aliran listrik yang mengalirinya. Istilah mengeai seperangkat mesin atau komponen kemudian dikenal sebagai perangkat keras komputer atau hardware. Hardware merupakan suatu komponen dari sebuah komputer yang sifatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata. Hardware berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Beberapa contoh Hardware komputer antara lain: CPU, monitor, mouse, keyboard, printer, CD,USB flashdisk, floppy disk, scanner, modem, webcam dan lainlain. Komputer tidak mungkinbisa bekerjasama tanpa adanya program yang telah dipasang didalamnya (install). Selain hardware, terdapat perangkat lain yaitu: Software dan brainware. Software adalah suatu komponen dari sebuah komputer yang tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik namun doperasikan yang dapat berupa program. Pengertian software komputer adalah suatu kumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui software inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Secara prinsip, komputer hanyalah suatu alat yang digunakan untuk membantu manusia. Untuk bisa bekerja, komputer memerlukan adanya program dan manusia. Brainware dapat diistilahkan sebagai pemakai komputer, maka dapat diartikan brainware adalah seorang manusia yang menjalankan suatu program komputer yang terdiri dari Software dan hardware. Ketiga komponen komputer tersebut (HardwareSoftware-Brainware) merupakan suatu konsep tri-tunggal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk memulai suatu tahap pemrograman, manusia harus memasukkan program terlebih dahulu kedalam komputer, maka komputer baru bisa bekerja untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penggunaan komputer saat

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) ini sudah menjadi kebutuhan manusia untuk mempermudah pekerjaannya. Saat ini peranan komputer telah menjadi hal yang penting di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang, salah satunya dalam bidang akuntansi. Dalam organisasi bisnis, penggunaan komputer ditujukan untuk mempercepat proses pengolahan data untuk menghasilkan informassi keuangan yang cepat dan akurat. Dalam bidang akuntansi, penggunaan komputer akan mendukung program-program akuntansi yang terkomputerisasi. Definisi computer anxienty menurut Emmons (2003) yaitu sebagai kegelisahan penggunaan komputer dan kegelisahan mengenai dampak negatif dari penggunaan komputer terhadap masyarakat. Dalam penelitian ini menggunakan 2 indikator yaitu: 1) Computer Fear merupakan aspek ketakutan atau pengaruh negatif dalam diri seseorang setiap kali berhadapan dengan komputer. Computer Fear merupakan salah satu gejala adanya gangguan emosional dalam diri seseorang terhadap penggunaan komputer. Seseorang yang merasa takut dengn adanya komputer dikarenakan dirinya belum banyak menguasai teknologi komputer. Akibat keterbatasan seseorang dalam penguasaan kmputer tersebut, dirinya belum mampu mendapatkan manfaat kehadiran teknologi komputer (Orr dalam Utomo 2011). 2) Computer Anticipation merupakan langkah antisipasi yang dilakukan seseorang dalam belajar komputer. Menurut Saade dan Kira (2009), Computer Anticipation merupakan suatu tindakan antisipatif menghadapi suatu tantangan atau hambatan yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan suatu pekerjaan. Antisipasi yang baik akan meningkatkan sikap komputer yang positif. Sebaliknya, antisipasi yang rendah akan berdampa negatif pada sikap berkomputer seseorang. Definisi Computer attitude merupakan sikapreaksi atau penilaian seseorang terhadap komputer. Sikap kesenangan atau ketidaksenangan terhadap komputer. Sikap tidak senang dalam diri seseorang untuk berkomputer, membuat dirinya tidak memiliki semangat untuk belajar komputer. Sebaliknya, sikap

senang terhadap komputer akan membangkitkan semangatnya dalam belajar berkomputer. Instrumen Computer attitude Scale ( CAS) menunjukkan terdapat dua indikator pembentuk computer attitude yakni: Computer Pessimism dan computer optimism. Wibowo dan Hardiningsih (2003) menyatakan dalam hal ini terdapat sekelompok orang yang tidak senang (pessimism) dengan perkembangan teknologi sedangkan di sisi lain sekelompok orang merasa senang (optimism0 dengan perkembangan tersebut. (1) Computer Pessimism merupakan anggapan seseorang terhadap komputer yang berpengaruh negatif terhadap dirinya. Menurut Doyle (2005) sikap Computer Pessimism ini mwmbuat seseorang beranggapan bahwa keberadaan komputer tidak memberikan manfaat apa-apa dalam dirinya karena dalam pengoperasian komputer waktu dan tenaganya tersita dengan hasil kurang memuaskan. Towell dan Lauer (2001) mengemukakan bahwa Computer Pessimism merupakan pandangan negatif seseorang terhadap komputer karena dianggap banyak menyita waktu, mengganggu pikiran sehingga membuat suasana hatinya tidak merasa nyaman ketika berhadapan dengan komputer. (2) Computer Optimism merupakan sikap postis yang ditunjukan seseorang dalam berkomputer Burkett et al (2001). Sikap optimis tersebut dapat membantu seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan lebih cepat dan baik. Towel dan Lauer (2001) juga menyatakan bahwa Computer Optimism merupakan suatu pandangan positif seseorang terhadap berkomputer yang menunjukan bahwa pemakaian komputer dapat meringankan beban pekerjaannya. Hotel-hotel yang akan dipakai sebagai lokasi penelitian adalah hotel-hotel yang terletak di kawasan lovina, kabupaten Buleleng. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) Untuk mengetahui computer anxienty berpengaruh signifikan terhadap keahian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer, (2) Untuk mengetahui computer attitude berpengaruh

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) signifikan terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer (3) Untuk computer anxienty dan computer attitude berpengaruh simultan terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. METODE Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu computer anxienty dan computer attitude yang merupakan variabel bebas. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer Penelitian ini dilakukan pada hotelhotel dikawasan lovina kabupaten buleleng. Populasi dalam penelitian ini adalah hotelhotel dikawasan lovina kabupaten buleleng. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling adalah yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 51 orang pegawai. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian sebelumnya yaitu untuk kuesioner computer anxianty, computer attitude dan keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer diadopsi dari peneliti Putra (2010). Kuesioner terdiri dari 5 bagian, bagian pertama merupakan pertanyaan mengenai data diri responden, bagian kedua berisi peryataan-pernyataan tentang variabel computer anxienty terdiri dari 18 item pernyataan, bagian ketiga tentang computer attitude yang terdiri dari 14 item pernyataan, bagian keempat tentang variabel keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer terdiri dari 13 item pernyataan. Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Setiap pernyataan disediakan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu Sangat Tidak

Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu (R), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji regresi regresi linier berganda, uji parsial (uji t), uji koefesien determinasi (R2), dan uji simultan (uji F) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Responden dalam penelitian ini adalah karyawan hotel. Karyawan yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bertugas sebagai auditor internal. Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 1 minggu, dimulai dari tanggal 4 agustus 2014 sampai dengan 11 agustus 2014. Dari hasil uji validitas untuk masingmasing item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Semua item pertanyaan dalam kuesioner memiliki r hitung pada level 0,00-0,008 atau dibawah 0,05 Dari hasil uji reliabilitas penelitian ini dinyatakan reliable karena didapatkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70, yaitu computer anxienty sebesar 0,808, computer attitude sebesar 0,808, keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer sebesar 0,909, sehingga semua variabel penelitian ini dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dari semua variable dalam penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi karena uji normalitas diperoleh dengan metode Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari hasil pengujian normalitas regresi model 1 diperoleh nilai sig. sebesar 0,118. Hal ini berarti semua data dinyatakan normal. Berdasarkan hasil pengujian multikolineritas menunjukkan bahwa masing-masing model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk model regresi pertama dan model regresi kedua, yakni nilai VIF sebesar 1,010 dan nilai tolerance sebesar 0,990.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Dari hasil uji Heteroskedastisitas tidak ditemukan pola tertentu dan titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi pertama dan kedua tidak mengalami heteroskedastisitas dan layak dipergunakan.

Pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan baik secara parsial melalui uji t, maupun secara simultan melaui uji F, serta koefisien determinasi. Hasil pengujian secara parsial (uji t), dan pengujian secara simultan (uji F) disajikan pada tabel 1. Pembahasan Dari tabel 1 yang disajikan dapat dilihat bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y= 28,511 – 0,213 X1+ 0,774 X2 + ε Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,583 , hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 58,3%. Hal ini berarti 58,3% variasi keahlian karyawan bagian akuntansi yang mengguanakan komputer dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variable independen yaitu computer anxienty dan computer attitude.

Gambar 1. Scatterplot Model Tabel 1. Hasil Uji Regresi Berganda computer anxienty dan computer attitude terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta t 28.511 5.424 4.223 -.213 .072 -.279 -.2974

Collinearity Statistics

Model Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) .000 Computer .005 .990 1.010 Anxienty Computer Attitude .774 .098 .739 7.891 .000 .990 1.010 a. Dependent Variable: Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi Yang Menggunakan KOmputer Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Tabel 2. Hasil Uji F computer anxienty dan computer attitude terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer ANOVAb Sum of Model Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 661.405 2 330.702 33.538 .000a Residual 473.301 48 9.860 Total 1134.304 50 a. Predictors: (Constant), Computer Anxienty, Computer attitude b. Dependent Variable: Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi Yang Menggunakan Komputer

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Pengaruh Computer Anxienty terhadap Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi Yang Menggunakan Komputer. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel kompetensi computer anxienty memiliki nilai thitung sebesar -2,974 dan nilai probabilitas sebesar 0,005. Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni 2,00958 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa computer anxienty berpengaruh negatif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Ini berarti dengan semakin meningkatnya ketakutan terkait penggunaan komputer maka keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer akan semakin rendah. Hotel sebagai suatu badan usaha yang pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba, mempertahankan kesinambungan serta mengupayakan pengembangannya, tentu harus melakukan serangkaian kegiatan operasional secara efektif, efisien dan ekonomis. Hotel yang semakin yang semakin berkembang tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Sehingga menuntut karyawan sebagai aset hotel untuk memanfaatkan teknologi komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Karyawan menggunakan teknologi komputer dipengaruhi oleh teknologi itu sendiri serta tingkat keahlian individu yang menggunakan komputer. Keyakinan bahwa setiap orang dapat meningkatkan keahliannya sangat diperlukan, berguna untuk keefektifan penggunaan komputer dan menguatkan rasa percaya diri setiap orang mampu menguasai dan menggunakan teknologi komputer dalam pekerjaannya. Sehingga dapta disimpulkan bahwa semakin meningkatnya ketakutan terkait penggunaan komputer maka keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer akan semakin rendah. Pengaruh Computer Attitude terhadap Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi Yang Menggunakan Komputer. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa variabel computer

attitude memiliki nilai thitung sebesar 7,891 dan nilai probabilitas sebesar 0,000. Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni 2,00958 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa computer attitude berpengaruh positif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Computer attitude berpengaruh signifikan terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer, hal ini menunjukkan bahwa seorang karyawan bagian akuntansi harus memiliki antisipasi yang baik dalam menoperasikan komputer untuk melaksanakan tugas. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa kunci keberhasilan seseorang untuk meningkatkan keahlian komputernya adalah dengan meningkatkan computer optimism, yakni dengan menganggap perkembangan komputer yang semakin kompleks dengan bersikap. Sikap positif tersebut dapat membantu seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih cept dan lebih baik. Sikap positif tersebut akan menjadikan seorang karyawan akuntansi untuk meningkatkan keahlian berkomputernya Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi computer attitude, maka semakin tinggi keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer dihasilkan. Pengaruh Computer Anxienty dan Computer Attitude terhadap Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi yang Menggunakan Komputer. Berdasarkan hasil uji F pada tabel 2, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada computer anxienty dan computer attitude terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Berdasarkan pengujian hipotesis H 3 melalui Ftest terlihat bahwa Fhitung sebesar 33,538 dan nilai probabilitas 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa computer anxienty dan computer attitude secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan yang positif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Keahlian berkomputer merupakan suatu penguasaan seseorang terhadap

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) penggunaan komputer dan menunjukkan adanya keyakinan seseorang tentang kemampuan dirinya dalam berkomputer. Keahlian dalam berkomputer dapat diperoleh dari adanya bakat alami seseorang maupun dengan cara belajar. Keahlian seseorang dalam penggunaan komputer timbul dengan adanya judgement dalam diri sendiri mengenai kemampuan yang dimiliki sehingga seseorang merasa bahwa tugas-tugas yang sulit yang melibatkan penggunaan komputer menjadi bisa diatasi dengan mudah. Jadi dapat disimpulkan bahwa keahlian berkomputer dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor personal individu dalam menyikapi penggunaan komputer. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh computer anxienty dan computer attitude terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, computer anxienty (X1) mempunyai pengaruh negatif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Kedua, computer attitude (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Ketiga, computer anxienty (X1) dan computer attitude (X2) secara simultan berpengaruh keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Untuk hotel-hotel di kawasan lovina sebaiknya lebih meningkatkan keahlian komputer karyawan bagian akuntansi, karena berdasarkan penelitian tentang pengaruh computer anxienty dan computer attitude berpengaruh positif terhadap keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan komputer, (2) Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lain yang mempengaruhi keahlian karyawan bagian akuntansi yang menggunakan

komputer, (3) Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan metode survey berupa penyebaran kuesioner, tetapi juga menggunakan metode wawancara untuk memperoleh hasil yang lebih baik, serta menambah jumlah sampel dan memperluas wilayah penelitian agar hasil penelitian lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Burkett, W.H.; Compton, D.M; Burkett, G.G 2001. An Examination Of Computer Attitudes, Anxities, and Aversions Among Diverse College Populations: issues Central to Understanding Informaion Sciences in the New Millenium. Original ConCeptual Research, Vol. 4 No 3. Doyle, Eileen. 2005. Computer Anxiety, Self-Efficacy, Computer Experience: An Investigation troughout a Computer Science Degree. Session S2H. Emmons, B.A. 2003. Computer Anxiety, Communication Preferences, and Personality Type in the North Carolina Cooperative Extension Service. Unpublished doctoral dissertation, North Carolina State University. Putra, L.K. 2010. Pengaruh Computer anxiety dan Computer attitude terhadap Keahlian Mahasiswa Akuntansi dalam Menggunakan Komputer Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Setyawan, R.I. 2013. Pengaruh Computer Anxiety Dan Computer Attitude Terhadap Keahlian Berkomputer Mahasiswa Akuntansi. Sudaryono, Eko Arief, 2005. Pengaruh Computer Anxiety Terhadap Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Menggunakan Komputer.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta. Towell, E.R dan Lauer, J. 2001. Personality Differences and Computer Related Stress in Bussiness Students. American Journal of Bussiness. Utomo, D.W. 2011. Pengaruh Computer anxiety dan Computer attitude

terhadap Mahasiswa Akuntansi dalam Penggunaan Komputer pada Penulisan Skripsi. Wibowo, T dan Hardiningsih, P. 2003. Pengaruh Faktor Personality dan Profesional Commitment terhadap Keahlian Komputer Audit. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.