PENGARUH KARAKTERISTIK PEMIMPIN, BUDAYA PERUSAHAAN DAN MOTIVASI

Download mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja ... Kata Kunci : Karakteristik pemimpin, budaya perusahaan , moti...

0 downloads 351 Views 436KB Size
PENGARUH KARAKTERISTIK PEMIMPIN, BUDAYA PERUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUM BULOG SUB DIVRE MAKASSAR THE INFLUENCE OF LEADERS’ CHARACTERISTICS, ORGANIZATIONAL CULTURE, AND MOTIVATION ON EMPLOYEES’ PERFOMANCE OF PERUM BULOG, MAKASSAR SUB DIVRE Nurhadi A,. Karim Saleh, Nurjannah Manajemen dan Keuangan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Alamat Korespondensi: Nurhadi Manajemen dan Keuangan Makassar, 90215 HP.085399888808 Email: [email protected]

abstrak Selama lebih dari 30 tahun BULOG telah melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pangan pokok khususnya beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel penelitian sebanyak 71 responden diperoleh dengan menggunakan metode proportional randem sampling dari populasi sebanyak 241 responden. dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampel jenuh (sensus). Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan dan pengaruh antar variabel, maka jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory, atau penelitian yang menguji hubungan kausal antar variable penelitian, pendekatan analisis dalam penelitian ini analisis kuantitatif. Model pengumpulan data primer dalam penelitian adalah metode survey, yaitu model penelitian dengan menggunakan instrument kuesioner untuk mendapatkan data opini responden. Horizon waktu penelitian adalah cross sectional yakni pengambilan data pada satu rentang waktu yang bersamaan pada waktu tertentu. Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan alat analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kelima variabel dalam budaya organisasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Secara parsial ditemukan pula bahwa diantara kelima variabel tersebut yang paling besar pengaruhnya adalah variabel orientasi pelanggan.membuktikan bahwa Karakteristik kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perum BULOG divre Makasssar peningkatan motivasi tersebut sangat menentukan peningkatan Kinerja karyawan Perum Bulog Sub Divre Makassar . Perum BULOG Harus mutlak memepertimbangkan adanya dorongan agar karyawan memiiki prestasi yang tinggi . Kata Kunci : Karakteristik pemimpin, budaya perusahaan , motivasi, dan Kinerja karyawan

Abstract For more than 30 years of Bulog has conducted the government to handle the assignment of basic foodstuffs, especially rice in order to strengthen national food security. The aim of the research was to find out the influence of organizational culture and work motivation on employees’ performance. The population consisted of 241 respondents and the sample consisted of 71 respondents seleted using proportional random sampling method with saturated sampling method. The research was nd explanatory study with quantitative analysis. The method of obtaining the primary data was survey using questionnaire to obtain respondents’ opinion. The horizon of research period was cross sectional study. I, e. the data were obtained simultaneously from one certain period of time. The data were analyxed using multiple regression analysis. The Results of the research indicate that the five variables organizational culture simultaneously have a significant influence on employees’ work motivation. Partially, it is indicated that the most dominant variable having influence is customers’ orientation. It proves that leadership characteristics do not have influence on employess’ performance of perum bulog , Makassar Divre. The improvement of motivation greatly determines the improvement of employees’ performance of perum Bulog, Makassar sub divre. Perum Bulog should consider the support so that the employees have a high achievement. Keywords: Characteristics, Organizational Culture, And Motivation On Employees’

PENDAHULUAN Peralihan dan penetapan Badan Urusan Logistik (BULOG) dari suatu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) menjadi Perusahaan Umum (Perum) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7/2003 tentang Perum BULOG. Peralihan tersebut menetapkan status BULOG sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk perusahaan umum (perum) (www.shindohjourney). Perubahan paling mendasar dari status sebagai perusahaan umum adalah bahwa BULOG bukan lagi sebagai policy maker, tapi sebagai policy executing entity. Kebijakan yang harus dijalankan BULOG adalah pengelolaan logistik pangan pokok dan strategis, berdasarkan amanat tugas pelayanan publik (public service obligation/ PSO) dan diperkenankan mengambil keuntungan ekonomi dari usaha lain di bidang pangan untuk membiayai aktivitas internal perusahaan (Arifin, 2008). Penturi (2009) mengungkapkan bahwa salah satu hal yang terpenting agar suatu organisasi atau perusahaan berkinerja tinggi dan mencapai tujuan yang diharapkan adalah dukungan sumber daya manusia yang baik. Dalam manajemen perusahaan modern, peran sumber daya manusia makin dirasakan sangat penting, sehingga masalah sumber daya manusia menjadi fokus utama. Kenyataan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi/perusahaan, tidak mungkin bagi perusahaan mencapai tujuan-tujuan tanpa adanya sumber daya manusia, karena sumber daya-sumber daya yang lain hanya sebagai pendukung. Suatu perusahaan akan dapat mencapai produktivitas dan tujuannya bila didukung sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu sumber daya manusia merupakan suatu asset yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Tika (2008) mendefinisikan kinerja sebagai hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Simamora (1997) menyatakan bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan adalah kinerja dan produktivitas karyawan. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa pengertian kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Davis (1972) dalam Laing, (2006) mengemukakan pengertian kepemimpinan sebagai berikut: kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan orang-orang lain untuk penetapan tujuan atau sasaran dengan penuh semangat. Peranan perilaku pemimpin yang mendorong menyatukan pengikut/bawahan ke arah tujuan-tujuan tertentu dalam tingkungan tertentu. Robbins (2006) mengungkapkan bahwa persepsi karyawan mengenai kenyataan terhadap budaya organisasi menjadi dasar karyawan berperilaku dan persepsi tersebut memunculkan suatu tanggapan berupa dukungan pada karakteristik organisasi yang selanjutnya mempengaruhi kinerja karyawan. Konsekuensi perubahan tersebut mengharuskan BULOG menyesuaikan mindset berorientasi bisnis, melakukan reformasi di dalam internal tubuh BULOG dengan mengubah kultur birokrasi yang tertutup menjadi kultur korporat yang lebih terbuka. Argumen konsekuensi tersebut didasarkan pada realita historis yang dikemukakan oleh Arifin (2005), yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk lembaga parastatal manajemen logistik pangan sejenis BULOG yang ada di dunia seperti Food Corporation of India (India), Bernas (Malaysia), Vina Food (Vietnam), National Milling Corporation (Tanzania), The Grain Board (Tunisia), dan National Food Authority (Filipina). Semua lembaga parastatal tersebut hampir memiliki sejarah yang sejenis dan dimaksudkan sebagai “penjaga gawang” ketahanan pangan karena persoalan kinerja produksi domestik dan pertumbuhan konsumsi yang sangat cepat. Menariknya, lembaga pangan juga memiliki pengalaman sering diperalat oleh vested interests dan para pemburu rente yang sering mengabaikan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Kini sebagian besar dari lembaga pangan tersebut telah melakukan reformasi baik internal maupun eksternal. Bahkan beberapa di antaranya semakin memfokuskan diri menjadi entitas perdagangan negara (state trading enterprise/STE) yang siap merambah pasar pangan dunia. Penelitian ini bertujuan Menguji pengaruh karakteristik pemimpin, budaya perusahaan dan motivasi secara simultan terhadap kinerja karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar

BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perum BULOG Sub Divre Makassar, subyek penelitian terdiri dari seluruh karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar, kepala seksi dan wakil kepala Sub Divre. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu menganalisis

hubungan dan pengaruh antar variabel, maka jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory. Populasi Dan Sampel Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan” (Studi pada PT. Banasawit Abadi pratama Sampit). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel penelitian sebanyak 71 responden diperoleh dengan menggunakan metode proportional randem sampling dari populasi sebanyak 241 responden. dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampel jenuh (sensus). Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan kuesioner (Anket). Analisis Data Model analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent..

HASIL Deskripsi Variabel Iklim Organisasi variabel penelitian yang merupakan bagian dari analisis statistika deskriptif adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagikan dan menggambarkan secara mendalam variabel Karakteristik Pimpinan (X1), Budaya Perusahaan (X2), Motivasi (X3) dan Kinerja Karyawan (Y). Distribusi frekuensi tersebut diperoleh dari hasil tabulasi skor jawaban responden. Deskripsi Karakteristik Pimpinan (X1) Variabel karakteristik pimpinan (X1) terdiri atas delapan indikator yaitu (1) menghargai orang lain, (2) mengembangkan orang lain, (3) membangun komunitas, (4) memperlihatkan autentisitas, (5) memberikan kepemimpinan, (6) memberdayakan pihak lain, (7) rasa percaya, dan (8) rendah hati. Berikut disajikan deskripsi variabel karakteristik pimpinan (X1). Deskripsi Variabel Budaya Perusahaan (X2) Variabel Budaya Perusahaan (X2) terdiri atas tujuh indikator yaitu (1) inovasi, (2) perhatian pada hal yang rinci, (3) orientasi hasil, (4) orientasi orang, (5) orientasi tim, (6) keagresifan, dan (7) stabilitas. Berikut disajikan deskripsi variabel Budaya Perusahaan (X2) :

Deskripsi Variabel Motivasi (X3) Variabel Motivasi (X3) terdiri atas dua indikator yaitu (1) motivasi intrinsik, dan (2) motivasi ekstrinsik. indikator pertama yaitu motivasi intrinsik, mayoritas karyawan menjawab setuju. Dari nilai rata-rata sebesar 3.68 (terletak di antara 3.41 dan 4.20), indikator motivasi intrinsik berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki motivasi intrinsik yang tinggi. Deskrisi Variable Kinerja (Y) Variabel Kinerja (Y) terdiri atas tiga indikator yaitu (1) kualitas pekerjaan, (2) kuantitas pekerjaan, dan (3) pengetahuan tentang pekerjaan. indikator pertama yaitu kualitas pekerjaan, mayoritas karyawan menjawab setuju. Dari nilai rata-rata sebesar 3.63 (terletak di antara 3.41 dan 4.20), indikator kualitas pekerjaan berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki kualitas kerja yang baik. Analisis Regresi Bentuk rumusan persamaan matematis dari analisis regresi linier berganda yang menggunakan koefisien beta yang terstandardisasi adalah sebagai berikut: Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3 x3 + ε Pengujian Hipotesis Pengujian secara simultan pengaruh variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan digunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan. Bila nilai p probabilitas (SIG) < 0,05 (level of significant) maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Bila nilai probabilitas (SIG) > 0,05 (level of significant) maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti atau hal ini menunjukan variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y). PEMBAHASAN Penelitian ini memperlihatkan Dalam perusahaan Perum BULOG Sub Divre Makassar diperoleh hasil bahwa apabila karakteristik pimpinan, budaya perusahaan, dan motivasi kerja karyawan ditingkatkan secara bersama-sama, maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Karakteristik kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perum

BULOG Sub Divre Makassar. Karakteristik pimpinan yang baik dalam perusahaan Perum BULOG Sub Divre Makassar, ternyata tidak menunjukkan hasil yang baik dalam meningkatkan kinerja karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar. Budaya Perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar. Dengan semakin baiknya budaya perusahaan, akan semakin baik pula kinerja karyawan. Motivasi kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar. Motivasi karyawan mutlak diperlukan guna mendukung peningkatan kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan, akan semakin tinggi pula kinerja karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan penelitian disesuaikan dengan model hipotesis, dimana untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Model analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent. Analisis regresi linier berganda pada dasarnya merupakan ekstensi dari metode regresi bivariate, yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Arikunto, 2002). Menurut Gujarati (2004), untuk dapat melakukan analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi analisis, yaitu: normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Agar data yang terkumpul dapat bermakna dan bermanfaat, sehingga menghasilkan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Beberapa uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel penelitian memiliki distribusi normal atau tidak. Variabel yang memiliki distribusi normal adalah apabila modelnya dapat memberi estimasi bahwa Y sama atau mendekati dengan nilai asal Y. Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi variabel dependen dan variabel independen. Uji normalitas data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan grafik normal probability plot dengan melihat kecenderungan sebaran data terhadap garis regresi (Santoso, 2006). Menurut Santoso (2006) cara mendeteksi normal atau tidaknya sebaran data: Dengan membandingkan Kolmogorov-Smirnov hitung dengan Kolmogorov-Smirnov tabel Jika Kolmogorov-Smirnov hitung < Kolmogorov-Smirnov tabel Ho diterima. Jika KolmogorovSmirnov hitung > Kolmogorov-Smirnov tabel Ho ditolak, dan Ha diterima. Dengan melihat

angka probabilitas, dengan ketentuan: Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak, dan Ha diterima. Di mana Ho Ha

= data menyebar normal

= data tidak menyebar normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak multikolinearitas antar variabel bebas dalam

model regresi jika nilai tolerance lebih dari 0.10 atau nilai VIF kurang dari 10.Tujuan uji homoskedastisitas pada prinsipnya untuk menguji apakah varian semua variabel adalah konstan (sama), dalam arti tidak terjadi hubungan antara variabel penggangu dengan variabel bebasnya. Ini berarti bahwa variasi nilai-nilai Y disekitar rata-ratanya tersebut adalah konstan untuk semua X. Jika varian sama, maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varian tidak sama maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2004). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala homoskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Selain metode di atas menurut Gujarati (2004) pengujian rank korelasi dari Spearman merupakan pengujian yang bisa digunakan untuk melihat heterogenitas. Rumus pengujian rank korelasi dari Spearman adalah sebagai berikut : =1−6

∑ (

− 1)

di mana di = perbedaan dalam rank yang ditepatkan untuk dua karakteristik yang beda dari individual atau fenomena ke I dan N = banyaknya individual atau fenomena yang di rank. Tingkat signifikan rs kemudian diuji dengan pengujian t. jika Sig. t yang dihitung kurang dari taraf kesalahan 0.05 (5%), maka hipotesa adanya heteroskedasitas dapat diterima. Uji asumsi heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi varian dari residual dari pengamatan lain (Santoso, 2006). Jika varian dari residual tersebut berbeda, maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari gejala heteroskedastisitas. Pengujian linearitas ini perlu dilakukan, untuk mengetahui model yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Pengujian asumsi linieritas dilakukan dengan metode Curve Fit. Rujukan yang digunakan adalah prinsip parsimony, yaitu bilamana seluruh model yang digunakan sebagai dasar pengujian signifikan atau nonsignifikan berarti model dikatakan linier. Spesifikasi model yang digunakan sebagai dasar pengujian adalah model linier, kuadratik, kubik, inverse, logaritmik, power, compound, growth, dan eksponensial.

Pengujian secara simultan pengaruh variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan digunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan. Bila nilai p probabilitas (SIG) < 0,05 (level of significant) maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Bila nilai p probabilitas (SIG) > 0,05 (level of significant) maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti atau hal ini menunjukan variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y). Pengujian secara parsial pengaruh variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan digunakan uji t. Uji t untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan. Uji t dilakukan dengan asumsi apabila nilai p probabilitas (SIG) < 0,05 (level of significant) maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan adanya pengaruh signifikan antara satu variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan bila nilai p probabilitas (SIG) > 0,05 (level of significant) maka Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini menunjukan tidak terdapat pengaruh signifikan antara satu variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas yang dominan terhadap variabel terikat ditentukan dari nilai koefisien determinan parsial (r2) paling besar diantara variabel-variabel yang menjadi variabel bebas. Seluruh proses analisis statistik yang digunakan untuk menganalis data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu Statistical Program for Social Science (SPSS) 16.00 for Windows. Pengujian pengaruh variabel dominan antara variabel karakteristik pemimpin dan budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan, digunakan perbandingan nilai standardized coefficients beta yang terbesar. KESIMPULAN DAN SARAN Terdapat pengaruh yang kuat dari motivasi terhadap kinerja karyawan Perum BULOG Divre Makassar. Semakin tinggi motivasi, semakin tinggi pula kinerja karyawan Perum BULOG Divre Makassar. Peningkatan motivasi tersebut sangat menentukan peningkatan kinerja karyawan Perum BULOG Sub Divre Makassar. Perum BULOG harus mutlak mempertimbangkan adanya dorongan agar karyawan memiliki prestasi yang tinggi. Dengan

adanya prestasi yang tinggi, hendaknya Perum BULOG dapat kiranya memberikan penghargaan ataupun promosi. Untuk dapat meningkatkan pelayanan publik terutama di Perum BULOG Sub Divre Makassar, perlu dilakukan pendekatan oleh pemimpin di lingkungan Perum BULOG Sub Divre Makassar, agar dapat lebih memahami setiap kemampuan dan keinginan karyawan yang dipimpinnya. Disamping itu pula, Perum BULOG khususnya dapat melakukan peningkatan budaya perusahaan melalui inovasi serta keberanian dalam mengambil resiko dengan memperhatikan hal-hal yang detail yaitu dengan merencanakan program-program yang akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi dalam menterjemahkan kebijakan-kebijakan yang dibuat dalam pelaksanaannya di lapangan. Untuk penelitian selanjutnya, dapat ditambahkan konsep mengenai lingkungan kerja yang kondusif, karena lingkungan kerja yang nyaman dan suasana kerja yang kondusif akan dapat meningkatkan kinerja karyawan Perum BULOG khususnya Perum BULOG Sub Divre Makassar.

DAFTAR PUSTAKA Arifin. B. (2005). Ekonomi Kelembagaan Pangan. LP3S. Jakarta. Arifin. B. (2008). Bulog Tidak Perlu Kembali Jadi LPND. Media Indonesia Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Gujarati. D. 2004. Basic Econometrics. McGrawhill. Newyork. Laing. A. (2006). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Maluku Tengah. Thesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang Santoso, S. (2006). SPSS;Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Mangkunegara, Prabu Anwar A. A. (2005), Evaluasi Kinerja SDM. PT. Refika Aditama, Bandung. Penturi. G. M.( 2009). Pengaruh Variabel Anteseden Kinerja terhadap Kepuasan Kerja Dengan Penilaian dan Kompensasi Sebagai Variabel Moderator (Studi Pada Manejer Bank di Jawa Timur), Disertasi, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang. Robbins. (2008). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Terjemahan, edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Simamora. H. (1997). Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Ke-2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YKPN. Yogyakarta.