Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Struktur Modal

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR ... perusahaan, dan juga struktur modal ... Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang...

21 downloads 651 Views 3MB Size
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : AYU STEFANI NIM : 232009103

KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjanan Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITA KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

i

ii

iii

MOTTO

Carilah dahulu kerajaan Allah dan Kebenaran-NYA, maka semua akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)

The difference between a succesfull person and others is not a lack of strength, not a lack of knowledge, but rathter in a lack of will (Vincent T. Lombardi)

Success is a state if mine. If you want success, start thinking of your self as success (Dr. Joyce Brothers)

iv

ABSTRAK This study aims to determine the factors that affect the capital structure of the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This research is used to examine the effect of variable growth opportunity, profitability, liquidity, operating leverage, asset structure, firm age, firm size and capital structure. The samples in this research are 76 manufacturing companies which listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in 2010-2011. The method is using purposive sampling, observational data taken for 2 years from 2010-2011, in order to obtain 152 data. Analysis model that used is multiple linear regression models. The result that DOL influences negative significant to the capital structure, and GROW, CR, STA and AGE influences positive significant to the capital structure of go public manufacturing companies in the Indonesian Stock Exchange. While the result of partial test for NPM and SIZE showed that partially they didn’t influence significantly to the capital structure. Keywords : Capital Structure, Growth Opportunity (GROW), Profitability (NPM), Liquidity (CR), Operating Leverage (DOL), Asset Structure (STA), Firm Age (AGE) and Firm Size (SIZE).

v

SARIPATI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel growth opportunity, profitabilitas, likuiditas, operating leverage, struktur aktiva ,umur perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. Sampel dalam penelitian ini adalah 76 perusahaan manufaktur yang terdaftar di di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2011. Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, observasi data yang diambil selama 2 tahun yaitu dari tahun 2010-2011, sehingga diperoleh 152 data. Model analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa operating leverage (DOL) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan growth opportunity (GROW), likuiditas (CR), struktur aktiva (STA), dan umur perusahaan (AGE) mempunyai pengaruh positif signifikan. Sementara itu, profitabilitas (NPM) dan ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Kata Kunci : Struktur Modal, Growth Opportunity (GROW), Profitabilitas (NPM), Likuiditas (CR), Operating Leverage (DOL), Struktur Aktiva (STA), Umur Perusahaan (AGE) dan Ukuran Perusahaan (SIZE).

vi

KATA PENGANTAR Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan, apakah perusahaan akan menggunakan hutang atau modal didalam pembelanjaan perusahaan, dan juga

struktur

modal

memberikan

informasi

kepada

investor

untuk

mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi investor dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan. Growth Opportunity, Profitabilitas, Likuiditas, Operating Leverage, Struktur Aktiva, Umur Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan.

Salatiga, 23 Desember 2012

Penulis

vii

UCAPAN TERIMAKASIH Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Dalam penyusunan kertas kerja ini penulis memperoleh banyak bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan kasih anugrah-Nya kepada penulis hingga saat ini. 2. Bp. Hari Sunarto, SE., MBA., PhD, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. 3. Ibu Yeterina Widi Nugrahanti, SE., M.Acc., Akt selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bp. Usil Sis Sucahyo, SE., MBA., selaku kaprodi akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. 5. Ibu Yayuk Ariani, S.Si.,M.Sc selaku wali studi yang telah memberikan pengarahan, masukan serta bimbingan dalam menjalani kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membagikan pengetahuan

dan

pengalaman

kepada

penulis

demi

kemajuan

dan

perkembangan akademik. 7. Staf TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membantu penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis 8. Papa dan Mama tersayang yang telah memberikan nasehat, kasih sayang, dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik.

viii

9. Kedua kakakku tersayang Ratna dan Novi, terimakasih untuk semangat dan keceriaan yang telah diberikan kepada penulis. 10. Teman-teman kos 71a Ci Lisa, Ci Nes, Ci Vist, Ci Mel, Ci Lini, Ci Cindy, Ci Fela, Herlina, Claudia, Debby, Melly, Jovita, Lidya, Brenda, Pauline terimakasih atas dukungan, keceriaan dan kebersamaannya. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian kertas kerja ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat berguna untuk penyempurnaan kertas kerja ini maupun sebagai bahan perbaikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Semoga kertas kerja ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

ix

DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………………………...

i

Pernyataan Keaslian Skripsi ………………………………………………..

ii

Halaman Persetujuan …………………………………………………….....

iii

Halaman Motto ……………………………………………………………..

iv

Abstract …………………………………………………………….............

v

Saripati ……………………………………………………………………...

vi

Kata Pengantar………………………………………………………………

vii

Ucapan Terima Kasih …………………………………………………........

viii

Daftar Isi ……………………………………………….…………………...

x

Daftar Tabel …..…………………………………………………...………..

xi

Daftar Lampiran…………………………………………………………….. xii Daftar Rumus …...…………………………………………………………..

xiii

Pendahuluan ………………………………………………………………... 1 Kerangka Teoritis dan Rumusan Hipotesis ………………………….……..

6

Metode Penelitian ……………………………..............................................

12

Hasil dan Pembahasan ……………………………………………………...

18

Simpulan dan Saran ………………………………………………………...

31

Referensi ………………………………...………………………………….

34

Lampiran ……………………………………………………………………

37

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel Pengambilan Sampel…..………..................................18

Tabel 2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian..................................18

Tabel 3

Hasil Uji Regresi Berganda....................................................23

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Nama Perusahaan Sampel dan Kode Perusahaan..................37

Lampiran 2

Daftar Nama Perusahaan Outlayer........................................40

Lampiran 3

Data Perusahaan Sampel........................................................41

Lampiran 4

Hasil Uji Asumsi Klasik dan Hipotesis..................................44

Curiculum Vitae

xii

DAFTAR RUMUS Rumus 1 Struktur Modal (SM) .....................................................................13 Rumus 2 Growth Opportunity (GROW)........................................................14 Rumus 3 Profitabilitas (NPM) .....................................................................14 Rumus 4 Likuiditas (CR) .............................................................................14 Rumus 5 Operating Leverage (DOL)...........................................................15 Rumus 6 Struktur Aktiva (STA)...................................................................15 Rumus 7 Umur Perusahaan (AGE)...............................................................16 Rumus 8 Ukuran Perusahaan (SIZE)............................................................16

xiii

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENDAHULUAN Suatu perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dan keuntungan bagi para pemegang sahamnya, Brigham dan Houston, (2006) dalam Fadhli (2010). Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan, hal ini berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Perusahaan akan berusaha memaksimumkan kekayaan pemegang sahamnya dengan melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan harga sahamnya. Pada sebuah perusahaan yang go public, nilai sebuah perusahaan tercermin pada harga saham yang diperdagangkan di bursa efek. Jika harga saham sebuah perusahaan turun maka nilai perusahaan tersebut turun dan kekayaan dari pemegang saham juga turun, dan begitupun sebaliknya. Tujuan memaksimalisasi nilai perusahaan ini harus melandasi semua keputusan yang diambil dalam perusahaan. Dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup sebuah perusahaan salah satu keputusan yang akan selalu dihadapi oleh manajer keuangan adalah keputusan pendanaan, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi penggunaan dana. Manajer harus mampu menghimpun dana, baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam hal ini berarti keputusan pendanaan merupakan keputusan yang mampu

1

meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan. Tujuan keputusan pendanaan adalah untuk

menentukan tingkat struktur modal yang

optimal, yaitu tingkat utang dan ekuitas yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Dalam mengambil kebijakan struktur modal, sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor agar diperoleh sebuah tingkat struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan (Perwitasari, 2010). Penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi struktur modal banyak dilakukan oleh peneliti yaitu diantaranya dilakukan oleh Kusumawati (2004), Anggraini (2007), Setiawan (2006), Seftianne dan Handayani (2011). Faktorfaktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu growth opportunity, profitabilitas, likuiditas, operating leverage, struktur aktiva. Setiawan (2006) menyatakan bahwa growth opportunity berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan Harjanti dan Tandelilin (2007) yang menyatakan bahwa growth opportunity tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Setiawan (2006) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan Harjanti dan Tandelilin (2007), Darmawan (2008), Bangun dan Surianty (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Ramlall (2009) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan Ozkan (2001) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

2

Anggraini (2007) menyatakan bahwa operating leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan Mayangsari (2001) yang menyatakan bahwa operating leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Kusumawati (2004) menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan oleh Darmawan (2008), Harjanti dan Tandelilin (2007) yang menyatakan bahwa struktur aktiva tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Setiawan (2006) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam perspektif pecking order theory pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Variabel dalam penelitian ini adalah struktur modal, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, volatilitas dan growth opportunity. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 1999-2004. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas dan profitabilitas mempunyai pengaruh negatif signifikan. Sedangkan growth opportunity mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sementara itu, ukuran perusahaan dan resiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tang & Jang (2005), Ghosh et.al. (2000), Deesomsak et. al. (2004), Huang & Song (2006) dalam Setiawan (2006). Menemukan hal yang sama yaitu ukuran perusahaan dan resiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

3

Opler dan Titman (2000) dalam Christianti (2006) menyatakan bahwa keputusan pendanaan berubah sepanjang waktu. Hal ini berarti, keputusan pendanaan berubah sesuai dengan perubahan kondisi keuangan perusahaan, keputusan struktur modal di masa lalu sangat berperan penting dalam menentukan keputusan struktur modal saat ini. Fenomena keuangan yang terjadi saat ini seperti tingginya tingkat hutang pada perusahaan-perusahaan di Indonesia merupakan hal yang cukup menarik untuk dikaji, sebagai contoh PT. United Tractors, Tbk yang mengalami kenaikan hutang setiap tahun, pada tahun 2010 sebesar 29,48% dan ditahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 39,90%. PT. Betonjaya Manunggal, Tbk juga mengalami kenaikan prosentase tingkat penggunaan hutang dari tahun 2010 sampai 2011 yaitu sebesar 22,45% untuk tahun 2010 sedangkan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 59,89% (www.idx.co.id). Dengan adanya kenaikan hutang tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pendanaan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian ulang (Replikasi) dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setiawan, 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh growth opportunity, profitabilitas, likuiditas, operating leverage, struktur aktiva terhadap struktur modal. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sampel yang digunakan, yaitu penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2010 sampai 2011, peneliti menambahkan dua variabel

4

independen yaitu struktur aktiva (Kusumawati, 2004) dan operating leverage (Anggraini 2007), dan juga peneliti menambahkan dua variabel kontrol yaitu umur perusahaan (Abor dan Bekpie (2007) dalam Yuniati, 2011), dan ukuran perusahan (Saidi, 2004). Penelitian ini memilih untuk meneliti perusahaan manufaktur, karena jumlah perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya di Bursa Efek Indonesia. Dalam sebuah perusahaan manufaktur membutuhkan struktur modal yang baik, apabila sebuah perusahaan mengalami ketidakstabilan dalam struktur modalnya, hal ini akan menyebabkan perusahaan menggunakan pendanaan eksternal untuk membiayai proses produksi didalam perusahaan dan juga

akan

menyebabkan

kurangnya

sumber

daya

untuk

membiayai

keberlangsungan usahanya. Untuk itu perusahaan harus memperkuat faktor internal agar dapat tetap berkembang dan bertahan, salah satu usaha yang dapat digunakan untuk memperkuat faktor internalnya adalah perusahaan mengelola struktur modal dengan baik (Kumalasari, 2010). Manfaat penelitian ini adalah (1) bagi investor, untuk memberikan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk mempertimbangan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemberian investasi pada perusahaan sebelum menanamkan modalnya, (2) bagi manajer, sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam menentukan alternatif pendanaan yang akan digunakan dalam perusahaan, (3) bagi kalangan akademik dan praktisi, untuk menambah referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian mengenai struktur modal perusahaan di masa yang akan datang.

5

KERANGKA TEORITIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS Struktur Modal Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan dari bidang keuangan dan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Rasio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (long time debt to equity ratio) menggambarkan struktur modal perusahaan dan rasio hutang terhadap modal akan menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan perusahaan (Weston, 1996) dalam Anggraini 2007. Struktur modal ditentukan berdasarkan perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan (Riyanto, 2001). Pengertian struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang tercermin antara hutang jangka panjang dan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan mencerminkan pertimbangan dari seluruh hutang (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) dengan modal sendiri (Weston, 1996) dalam Anggraini 2007. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijelaskan maka dapat ditarik kesimpulan mengenai struktur modal yaitu perbandingan atau perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau disebut (long – term debt to equity ratio atau leverage). Struktur modal yang tinggi ditandai dengan peningkatan hutang di bandingkan dengan modal sendiri, Fadhli (2010).

6

Teori Struktur Modal Pecking Order Theory Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan). Apabila perusahaan membutuhkan pendanaan dari luar (external financing), maka perusahaan akan menerbitkan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik pilihan atau opsi (seperti obligasi konversi), apabila masih belum mencukupi perusahaan akan menerbitkan saham baru. Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan pendanaan dari modal internal, yaitu dana yang berasal dari aliran kas dan laba ditahan. Penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pecking order theory adalah internal find (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri), (Kaaro, 2003 dalam Saidi, 2004). Asimetrik informasi, biaya transaksi dan biaya emisi merupakan faktorfaktor yang mempengaruhi pendanaan berdasarkan pecking order theory, sehingga cenderung mendorong perilaku pecking order (Myers, 1984 dalam Sakti, 2002). Untuk mengurangi berbagai biaya yang timbul dari pemilihan antara hutang atau ekuitas, para manajer akan menerbitkan sekuritas yang beresiko paling kecil. Pecking order cenderung memilih pendanaan sesuai dengan urutan resiko. Pengaruh Growth opportunity terhadap Stuktur Modal Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk membelanjai perusahaan. Perusahaan yang bertumbuh pesat akan cenderung lebih 7

menggunakan utang dari pada perusahaan yang bertumbuh secara lambat, (Weston and Brigham,1997) dalam Anggraini (2007). Perusahaan yang mempunyai growth opportunity tinggi akan menghadapi kesenjangan informasi yang tinggi antara manager dan investor luar tentang kualitas proyek investasi perusahaan. Kesenjangan informasi tersebut akan membuat para investor berpandangan negatif tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang. Implikasinya adalah perusahaan akan cenderung menggunakan utang terlebih dahulu sebelum menggunakan ekuitas saham baru. Dengan demikian, growth opportunity juga berpengaruh terhadap struktur modal. Dalam penelitiannya Setiawan (2006) berhasil menunjukkan adanya pengaruh positif antara growth opportunity terhadap struktur modal perusahaan yaitu semakin cepat growth opportunity suatu perusahaan maka semakin banyak hutang dalam struktur modal perusahaan. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Nanok (2008), Suwarto dan Ediningsih (2002). Berdasarkan argumen tersebut dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H1 : Growth opportunity berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan Pengaruh Profitabilitas terhadap Stuktur Modal Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun (Saidi, 2004). Brigham dan Houston (2006) dalam Fadhli (2010), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk 8

membiayai sebagian besar kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan dengan menggunakan dana yang dihasilkan secara internal. Profitabilitas yang baik akan mengakibatkan perusahaan meminjam uang lebih sedikit, walaupun perusahaan mempunyai kesempatan untuk meminjam lebih banyak. Berdasarkan pecking order theory profitabilitas memiliki hubungan yang cukup erat dengan struktur modal yaitu perusahaan akan cenderung menggunakan

sumber

pendanaan

internal

sebanyak

mungkin

sebelum

memutuskan untuk menggunakan sumber pendanaan eksternal. Setiawan (2006) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, yaitu semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin rendah tingkat utang dalam struktur modal. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Suhendro (2005), Kusumawati (2004), Suwarto dan Ediningsih (2002). Berdasarkan argumen tersebut dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan Pengaruh Likuiditas terhadap Stuktur Modal Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu (Fahmi, 2011). Likuiditas ditunjukkan oleh besar kecilnya asset lancar yaitu asset yang dapat diubah menjadi kas, piutang dan persediaan. Semakin tinggi likuiditas akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Perusahaan yang mempunyai asset paling likuid yang dianggap mampu memenuhi segala kewajibannya secara tepat waktu Riyanto (2008). Peningkatan likuiditas berarti perusahaan mampu

9

membayar kewajiban jangka pendeknya sehingga membuat investor tertarik untuk memberikan pinjaman jangka panjang kepada perusahaan. Likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal, yaitu semakin tinggi likuiditas perusahaan maka semakin tinggi tingkat utang dalam struktur modal, Ramlall (2009). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh, Nugroho (2006). Berdasarkan argumen tersebut dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H3 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan Pengaruh Operating Leverage terhadap Struktur Modal Operating leverage adalah kemampuan perusahaan didalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh volume penjualan terhadap earning before interest and tax (EBIT), Syamsudin (2002) dalam Riyanto (2001). Dalam suatu perusahaan tingkat operating leverage pada suatu tingkat hasil akan ditunjukan oleh perubahan dalam volume penjualan yang mengakibatkan adanya perubahan yang tidak proposional dalam laba atau rugi operasi (Riyanto, 2001). Untuk mengukur pengaruh perubahan volume penjualan terhadap profitabilitas maka perlu dihitung tingkat leverage operasi (Degree Of Operating Leverage, DOL), Copeland (1994) dalam Nugroho, 2006. Tingkat leverage operasi didefinisikan sebagai rasio antara rasio prosentase perubahan laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan prosentase perubahan volume penjualan. Operating leverage timbul karena adanya biaya operasi tetap yang digunakan didalam perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya operasi tetap tidak berubah dengan adanya perubahan volume penjualan, leverage operasi 10

mencerminkan pengaruh besarnya biaya tetap terhadap laba perusahaan (Fadhli, 2010). Dalam hal ini perubahan biaya tetap yang kecil akan mengakibatkan perubahan laba yang besar. Biaya tersebut misalnya penyusutan gedung, peralatan kantor dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen. Dengan penggunaan biaya tetap yang rendah akan menghasilkan laba yang besar. Laba yang besar ini memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Anggraini (2007) menyatakan bahwa operating leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal, yaitu Semakin tinggi laba yang diperoleh, berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang), sehingga semakin rendah pula struktur modalnya. Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dian (2006). Aditya (2006), Nugroho (2006) Berdasarkan argumen tersebut dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H4 : Operating Leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan

Pengaruh Struktur aktiva terhadap Stuktur Modal

Struktur aktiva adalah penentuan seberapa besar alokasi untuk masingmasing komponen aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap, Syamsudin (2002) dalam Riyanto (2001). Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Total aktiva tetap diketahui dengan menjumlahkan rekening-rekening aktiva berwujud perusahaan, seperti tanah, gedung, mesin dan peralatan, kendaraan dan aktiva tetap berwujud lainnya kemudian dikurangi akumulasi penyusutan aktiva tetap. Weston dan

11

Bringham (1997) dalam Anggraini 2007, mengemukakan bahwa perusahaan yang memiliki aktiva sebagai agunan hutang cenderung akan menggunakan hutang dalam jumlah yang lebih besar. Aktiva yang dimaksud sebagai jaminan atas hutang adalah aktiva tetap (fixed assets). Struktur aktiva mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal, yaitu Semakin tinggi struktur aktiva maka semakin tinggi tingkat hutang didalam perusahaan, karena semakin besar aktiva tetap yang dapat dijadikan agunan hutang oleh perusahaan, Kusumawati (2004). Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Melvinita dan windhyastuti (1999) dalam Riyanto 2001. Berdasarkan argumen tersebut dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H5 : Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011. Penelititan ini menggunakan Purposive Sampling dan dengan kriteria penarikan sampel : 1. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2010 dan 2011. 2. Perusahaan yang data laporan keuangannya menggunakan mata uang rupiah. 3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

12

Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahun 2010 sampai 2011 dari perusahaan-perusahaan yang tergolong industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang didalamnya mencakup struktur modal, growth opportunity, profitabilitas, likuiditas, operating leverage, struktur aktiva ,umur perusahaan, dan ukuran perusahaan. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia khususnya dari Indonesia Capital market Directory (ICMD) tahun 2010 sampai 2011.

Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Dependen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah struktur modal. Struktur modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan (Riyanto, 2001). Struktur modal =

Hutang Jangka panjang Modal Sendiri

Variabel Independen Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Independen antara lain :

13

1. Growth Opportunity (GROW) Growth Opportunity atau Pertumbuhan perusahaan yang diberi simbol GROW akan diukur dengan menggunakan hasil bagi antara selisih total aktiva tahun ke –t dan total aktiva tahun ke –t-1 (Nugroho, 2006). GROW = TAt – TA t-1 TAt-1 Keterangan : GROW = Pertumbuhan perusahaan TAt

= Total aktiva tahun ke –t

TAt-1

= Total aktiva tahun ke –(t-1)

2. Profitabilitas (NPM) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba. Profitabilitas dalam penelitian ini mengacu pada Saidi (2004) yaitu menggunakan Net Profit Margin. Skala variabel yang digunakan adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan (Fadhli,2010). NPM = Net profit Net sales 3. Likuiditas (CR) Likuiditas dalam penelitian ini akan diproksikan dengan current ratio (CR). Current ratio (CR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek dengan aktiva lancar (Nugroho, 2006). CR = CA CL

14

Keterangan : CR = current ratio CA = current assets CL = current liabilities 4. Operating Leverage (DOL) Variabel operating leverage dalam penelitian ini sebagai salah satu faktor yang dianggap mempengaruhi struktur modal. Dalam penelitian ini operating leverage diwakili oleh Degree of Operating Leverage (DOL) (Fadhli, 2010). DOL = Perubahan EBIT Perubahan penjualan Keterangan : DOL = Tingkat Leverage Operasi (Degree of Operating Leverage) EBIT = Earnings Before Interest and Taxes (laba sebelum bunga dan pajak) 5. Struktur Aktiva (STA) Struktur aktiva dalam penelitian ini diberi simbol STA akan diukur dengan menggunakan hasil bagi antara aktiva tetap dengan total aktiva (Nugroho, 2006). STA = FA TA Keterangan : STA = Struktur Aktiva FA = Fixed Assets (Aktiva tetap) TA = Total Assets (Total Aktiva)

15

Variabel Kontrol 1. Umur Perusahaan (AGE) Umur perusahaan adalah ukuran standar reputasi dalam model struktur modal. Umur perusahaan (Firm Age) adalah umur perusahaan yang dimulai dari tahun perusahaan di dirikan. Penelitian yang dilakukan oleh Abor dan Bekpie (2007) dalam Yuniati (2011), Suciningrum (2012), menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Umur perusahaan dapat dihitung dengan rumus dari Hall et al (2004) dalam Yuniati (2011). Firm age = tahun 2011- tahun pertama kali listing di BEI 2. Ukuran Perusahaan (SIZE) Seftiane dan handayani (2011), mengemukakan bahwa ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Penentuan besar kecilnya skala perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur modal. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Saidi (2004), Hartono (1990) dalam Wibowo (2007), Joni dan Lina (2010). Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran besar kecilnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan rumus dari Seftiane dan handayani (2011). Size = Ln (Total aktiva)

16

Alat Uji dan Teknik Analisis Penelitian ini memakai regresi berganda maka sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan. Model regresi berganda yang baik harus memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik pada penelitian ini meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi

Ghozali (2006). Data yang telah

dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni : Model penelitian : Y = a + b1 GROW + b2 NPM + b3 CR + b4 DOL + b5 STA + b6 AGE + b7 Size + e Keterangan : Y

: Struktur Modal (SM)

a

: Nilai intersep (konstan)

b1,b2 b3 b4 b5 b6 b7

: Koefisien arah regresi

GROW

: Growth Opportunity

NPM

: Profitabilitas

CR

: Likuiditas

DOL

: Operating Leverage

STA

: Struktur Aktiva

AGE

: Umur Perusahaan

SIZE

: Ukuran Perusahaan

e

: Error

17

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia khususnya dari Indonesia Capital market Directory (ICMD) tahun 2010 sampai 2011. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1 Sampel Penilitian Tahun 2010 dan 2011 Jumlah Sampel

Kriteria Sampel Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI secara konsisten dari tahun 2010 sampai 2011 Perusahaan yang laporan keuangan nya menggunakan dollar Perusahaan yang data laporan keuangannya tidak lengkap Data outlier Sampel penelitian

148 (12) (14) (46) 76

Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data, variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari nilai minimum, maksimum dan rata-rata (mean). Tabel 2 Descriptive Statistics N SM 152 GROW 152 NPM 152 CR 152 DOL 152 STA 152 AGE 152 SIZE 152 Valid N (listwise) 152 Sumber: hasil pengolahan data

18

Minimum

Maximum

Mean

-0.09 -0.23 -0.03 0.05 -1.47 0.02 0.17 10.51

1.66 0.82 0.66 2.43 7.68 0.76 9.92 16.86

0.3488 0.1687 0.0831 1.3187 0.6136 0.3370 4.3218 13.8167

Penelitian ini mempunyai 76 sampel, dimana observasi data yang diambil adalah 2 tahun yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, sehingga diperoleh 152 data. Dari total sampel yang diperoleh ditemukan adanya data outlier atau disebut juga sebagai data yang terlalu menyimpang dan memiliki nilai terlalu besar dari data yang lainnya. Setelah dilakukan pengeluaran data yang dianggap outlier diperoleh 92 data, dimana setiap tahun mempunyai 46 sampel yang dianggap outlier. Data perusahaan yang dianggap outlier, adalah data yang mempunyai Z-score lebih dari 3,00. karena menurut Hair (1995) menjelaskan bahwa untuk kasus sampel besar ( lebih dari 80 sampel) maka ambang batas dari Z-score berada pada rentang 3,00 sampai dengan 4,00. Struktur modal (SM) merupakan perbandingan atau perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Dari data yang diperoleh dapat diketahui rata-rata struktur modal pada tahun 2010 sampai dengan 2011 adalah 0.3488, yang berarti bahwa 34,88% asset perusahaan dibiayai oleh hutang, sedangkan 65,12% dibiayai oleh ekuitas, dan struktur modal memiliki tingkat rasio tertinggi 1.66 dan terendah -0.09. Growth opportunity (GROW) merupakan kemampuan perusahaan dalam menentukan seberapa besar modal yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk membelanjai kebutuhan perusahaan. Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata growth opportunity perusahaan adalah 0.1687. PT. Akasha Wira, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki growth opportunity tinggi, dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata yaitu sebesar 1.38 kali dari ekuitasnya.

19

Profitabilitas

(NPM)

merupakan

kemampuan

perusahaan

untuk

menghasilkan profit atau laba selama satu tahun. Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata profitabilitas perusahaan adalah 0.0831, profitabilitas perusahaan yang paling tinggi dilakukan PT. Roda Vivates, Tbk pada tahun 2010 sampai 2011 sebesar 0.66. sedangkan profitabilitas perusahaan yang paling rendah dilakukan oleh PT. Barito Pacific Timber, Tbk sebesar -0.03. Likuiditas (CR) merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata likuiditas perusahaan adalah 1.3187. PT. AKR Corporindo, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi, dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata yaitu sebesar 1.66 kali dari ekuitasnya. Operating leverage (DOL) merupakan kemampuan perusahaan didalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh volume penjualan terhadap earning before interest and tax (EBIT). Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata operating leverage perusahaan adalah 0.6136. PT. Roda Vivates, Tbk memiliki operating leverage yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang dibawah rata-rata yaitu sebesar 0.06 kali dari ekuitasnya. Struktur aktiva (STA) digunakan untuk menentukan seberapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata struktur aktiva perusahaan adalah 0.3370. PT. Indopoly swakarsa industry, Tbk memiliki struktur aktiva yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata yaitu sebesar 1.23 kali dari ekuitasnya.

20

Umur perusahaan (AGE) dapat digunakan untuk menentukan ukuran standar reputasi dalam model struktur modal yang dapat diukur mulai dari perusahaan tersebut didirikan. Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata umur perusahaan adalah 4.3218. Umur perusahaan yang paling tinggi diantara seluruh sampel adalah PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk pada tahun 2010 sampai 2011 yaitu sebesar 9.92. Sedangkan yang paling rendah yaitu PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce, Tbk sebesar 0.17. Ukuran perusahaan (SIZE) menggambarkan besar kecilnya skala perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total aktiva. Dari data yang diperoleh diketahui rata-rata ukuran perusahaan adalah 13.8167. Ukuran perusahaan yang paling tinggi dilakukan oleh PT. Ultra Jaya Milk, Tbk pada tahun 2010 sebesar 16.86. Sedangkan ukuran perusahaan yang paling rendah dilakukan oleh PT. Citra Tubindo, Tbk pada tahun 2011 sebesar 10.51.

Pengujian Asumsi Klasik a. Hasil uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan berdasarkan uji KolmogorovSmirnov dengan tingkat signifikansi 0.05 (Ghozali, 2006). Berdasarkan hasil pengujian normalitas, menunjukkan bahwa nilai unstandardized residual memiliki distribusi normal dengan tingkat signifikansi lebih dari 0.05, yaitu

21

0.110, dengan nilai Kolmogorov-Smirnov 1.204. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai seluruh variabel memiliki distribusi normal.

b. Hasil uji multikolinearitas Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan kontrol dalam regresi. Pengujian terhadap multikolinearitas dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF). Uji multikolinearitas dapat terpenuhi jika nilai VIF dalam outpus SPSS di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 (Ghozali, 2006). Dan nilai VIF pada variabel penelitian ini antara 1.013 sampai dengan 1.556 dan nilai tolerance 0.643 sampai dengan 0.987. Dari nilai yang dihasilkan dapat diketahui bahwa semua variabel independen memiliki nilai toleransi diatas 0,1 dan nilai VIF (Variance inflation factor) berada dibawah angka 10. Hal ini menunjukkan dalam model ini tidak terjadi multikolinearitas.

c. Hasil uji heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah adanya varians yang berbeda yang dapat membiaskan hasil yang telah dihitung, serta menimbulkan konsekuensi adanya model yang akan menaksir terlalu rendah varians yang sesungguhnya. Penelitian ini dilakukan dengan uji Glesjer. Metode ini melihat nilai signifikansi dan apabila nilai signifikansi di atas 0.05 dengan demikian bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Nilai signifikansi pada penelitian ini antara 0.305 sampai dengan 0.980 sehingga dapat disimpulkan penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

22

d. Hasil uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,2006). Uji autokorelasi pada penelitian ini dapat dilakukan dengan cara run test. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa nilai test adalah -0.09178 dengan probabilitas 0,871 (87,1% > 5%) maka dapat disimpulkan bahwa residual tidak terjadi autokorelasi.

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil perhitungan analisis regresi guna menguji hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel GROW NPM CR DOL STA AGE SIZE R2 F Sig F

B

t

Sig.

0.166 0.092 0.194 -0.227 0.195 0.165 0.063

2.148 0.977 2.328 -2.367 2.344 2.129 0.801

0.033 0.330 0.021 0.019 0.020 0.035 0.425

= 0.151 = 3.655 = 0.001

23

Dari hasil uji statistika didapatkan hasil R 2 sebesar 15,1% yang mengindikasikan variabel dependen struktur modal sebesar 15,1% dijelaskan oleh variabel independen yaitu growth opportunity, profitabilitas, likuiditas, operating leverage, struktur aktiva, dan umur perusahaan,

ukuran perusahaan (sebagai

variabel kontrol), dan 84,9% struktur modal dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel Growth opportunity (GROW) memiliki koefisien positif, yaitu sebesar 0.166 dan nilai signifikansi sebesar 0.033. Karena 0.033 lebih kecil dari 0,05 maka Hipotesis 1 diterima, hal ini berarti “Growth opportunity berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan”. Variabel Profitabilitas (NPM) memiliki koefisien positif, yaitu sebesar 0.092 dan nilai signifikansi sebesar 0.330. Karena 0.330 lebih besar dari 0,05 maka Hipotesis 2 ditolak, hal ini berarti “Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan“. Variabel Likuiditas (CR) memiliki koefisien positif, yaitu sebesar 0.194 dan nilai signifikansi sebesar 0.021. Karena 0.021 lebih kecil dari 0,05 maka Hipotesis 3 diterima, hal ini berarti “Likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan”. Variabel Operating leverage (DOL) memiliki koefisien negatif, yaitu sebesar -0.227 dan nilai signifikansi sebesar 0.019. Karena 0.019 lebih kecil dari 0,05 maka Hipotesis 4 diterima, hal ini berarti “Operating Leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan “. Variabel Struktur aktiva (STA) memiliki koefisien positif, yaitu sebesar 0.195 dan nilai signifikansi sebesar 0.020. Karena 0.020 lebih kecil dari 0,05

24

maka Hipotesis 5 diterima, hal ini berarti “Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan“. Variabel kontrol Umur perusahaan (AGE) memiliki koefisien positif, yaitu sebesar 0.165 dan nilai signifikansi sebesar 0.035. Karena 0.035 lebih kecil dari 0,05 maka Hipotesis diterima, hal ini berarti “Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan“. Variabel kontrol Ukuran perusahaan (SIZE) memiliki koefisien positif, yaitu sebesar 0.063 dan nilai signifikansi sebesar 0.425. Karena 0.425 lebih besar dari 0,05 maka Hipotesis ditolak, hal ini berarti

“Ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan“.

Pembahasan 1. Growth Opportunity dan Struktur Modal Hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa Growth Opportunity (GROW) berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini berarti semakin cepat growth opportunity maka semakin banyak hutang dalam struktur modal perusahaan. Hal tersebut terjadi karena perusahaan yang bertumbuh pesat akan membutuhkan dana yang banyak, sehingga dalam rangka pemenuhan dana tersebut perusahaan akan melakukan pinjaman dari pihak luar untuk mendanai kegiatannya. Dan juga perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat dengan aman mengambil lebih banyak hutang dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hasil penelitian ini

25

konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nanok (2008), Suwarto dan Ediningsih (2002). Sebagai contoh, dari data sampel dapat diketahui bahwa PT. Akasha Wira, Tbk dan PT. Panasia Indosyntec, Tbk memiliki growth opportunity yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata. 2. Profitabilitas dan Struktur Modal Hasil pengujian H2 menunjukkan bahwa Profitabilitas (NPM) tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung jarang mempertimbangkan pembuatan hutang hanya berdasarkan profitabilitas perusahaan semata, akan tetapi lebih memperhatikan integrasinya dengan faktor struktur modal lainnya. Hal ini berarti bahwa profit yang tinggi pada perusahaan tidak memberikan kecenderungan pada perusahaan, untuk menggunakan hutang yang relatif lebih kecil atau lebih tinggi, misalnya saja perusahaan yang memiliki laba yang rendah justru bisa melakukan pinjaman kepada pihak luar, karena perusahaan menggunakan asset perusahaan yang dijadikan sebagai jaminan atas hutang perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memiliki laba yang tinggi bisa saja melakukan pembiayaan dengan dana yang dihasilkan secara internal, sehingga perusahaan tidak melakukan pinjaman kepada pihak luar. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanti dan Tandelilin (2007), Darmawan (2008), Bangun dan Surianty (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak terbukti mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal.

26

Kemungkinan lain tidak berpengaruhnya profitabilitas karena penelitian ini menggunakan data ditahun yang sama, Setiawan (2006), Kusumawati (2004). Sehingga Perusahaan yang memiliki laba tahun lalu yang tinggi,akan memiliki laba ditahan yang tinggi juga sehingga perusahaan lebih menggunakan pendanaan internal untuk membiayai kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh dari data dapat diketahui bahwa PT. Sepatu Bata, Tbk memiliki profitabilitas yang rendah dan juga memiliki total hutang jangka panjang dibawah rata-rata, PT. Roda Vivatex, Tbk memiliki profitabilitas yang rendah dan memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata, sedangkan PT. AKR Corporindo, Tbk memiliki profitabilitas yang tinggi dan memiliki total hutang jangka panjang dibawah rata-rata, PT. Colorpak Indonesia, Tbk memiliki profitabilitas yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata. 3. Likuiditas dan Struktur Modal Hasil pengujian H3 menunjukkan bahwa Likuiditas (CR) berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi hutang didalam struktur modal perusahaan, sehingga struktur modal akan semakin besar. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan likuiditas akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Peningkatan likuiditas akan membuat suatu jaminan bagi investor untuk melakukan investasi kepada perusahaan, sehingga akan mempermudah manajemen perusahaan untuk mendapatkan kemudahaan dalam memperoleh hutang, jaminan yang digunakan

27

perusahaan berupa aset paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan dan dianggap mampu memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2006), Ramlall (2009). Sebagai contoh, dari data dapat diketahui bahwa PT. AKR Corporindo, Tbk dan PT. Sinar Mas Agro Resources Technology, Tbk memiliki likuiditas yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata. 4. Operating Leverage dan Struktur Modal Hasil pengujian H4 menunjukkan bahwa Operating Leverage (DOL) berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi operating leverage maka semakin rendah tingkat penggunaan hutang didalam struktur modal perusahaan. Peningkatan operating leverage akan membuat biaya tetap perusahaan yang rendah sehingga akan menghasilkan laba yang besar, laba tersebut yang digunakan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Peningkatan DOL juga akan menurunkan nilai struktur modal yang artinya perusahaan dengan operating leverage yang tinggi akan mempunyai beban bunga yang besar, sehingga perusahaan akan cenderung meminimalisasi hutang untuk mengurangi beban tetap berupa bunga. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian (2006), Nugroho (2006). Sebagai contoh, dari data dapat diketahui bahwa PT. Roda Vivates, Tbk dan PT. Indo Acidatama (d/h Sarasa Nugraha), Tbk memiliki operating leverage yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang dibawah rata-rata.

28

5. Struktur Aktiva dan Struktur Modal Hasil pengujian H5 menunjukkan bahwa Struktur Aktiva (STA) berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi struktur modal maka semakin besar tingkat penggunaan hutang didalam struktur modal perusahaan. Perusahaan yang memiliki aktiva yang lebih besar, akan lebih mudah dalam memperoleh pinjaman jangka panjang, karena aktiva tersebut dijadikan sebagai agunan hutang. Aktiva yang dijadikan sebagai jaminan hutang adalah aktiva tetap. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Weston dan Brigham (1997) dalam Anggraini 2007, menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktiva sebagai agunan hutang cenderung akan menggunakan modal asing atau pinjaman dari pihak luar yang lebih besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Melvinita dan Windhyastuti (1999) dalam Riyanto 2001 yang menemukan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Sebagai contoh, dari data sampel dapat diketahui bahwa PT. Indopoly swakarsa industry, Tbk dan PT. Inter Delta, Tbk memiliki struktur aktiva yang tinggi dan juga memiliki total hutang jangka panjang diatas rata-rata. 6. Umur Perusahaan dan Struktur Modal Penerapan variabel kontrol didalam penelitian ini (Umur perusahaan) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbor dan Bekpie (2007) dalam Yuniati (2011) dan Suciningrum (2012) yang menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Variabel kontrol umur perusahaan mempengaruhi secara statistik, dikarenakan perusahaan

29

yang telah lama berdiri dimungkinkan memiliki reputasi yang lebih baik dari pada perusahaan yang baru berdiri, karena seiring dengan perjalanan waktu yang lama berarti perusahaan telah menghadapi berbagai kondisi dan juga perusahaan akan lebih stabil dalam pengelolaan hutang, hal tersebut dapat menunjukkan adanya stabilitas dalam manajemen perusahaan, Yuniati (2011). Diduga Perusahaan yang telah lama berdiri, memiliki reputasi yang lebih baik dalam penerbitan dan pengembalian hutangnya, dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. 7. Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Penerapan variabel kontrol didalam penelitian ini (Ukuran perusahaan) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tulus (2008) dan Sarjono (1993) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Perusahaan kecil maupun perusahaan besar belum tentu menggunakan hutang untuk membiayai kebutuhan perusahaan, hal tersebut terjadi karena banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan (perusahan besar, perusahaan sedang ataupun perusahan kecil) dalam penentuan struktur modal. Variabel kontrol ukuran perusahaan didalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap struktur modal, dikarenakan perusahaan menggunakan dana internal maupun eksternal mempunyai keuntungan yang sama, yaitu untuk menjaga nilai perusahaan dan menjauhkan dari masalah antara manajer dan pemilik saham (Hidayati,2010).

30

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Struktur Modal (SM) perusahaan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan 76 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) periode 2010-2011 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa : 1.

Growth opportunity berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Nanok (2008), Suwarto dan Ediningsih (2002).

2.

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Harjanti dan Tandelilin (2007), Darmawan (2008), Bangun dan Surianty (2008).

3.

Likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Ramlall (2009) dan Nugroho (2006).

4.

Operating leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Dian (2006) dan Nugroho (2006).

5.

Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Melvinita dan Windhyastuti (1999) dalam Riyanto (2001).

31

6.

Variabel kontrol Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Akbor dan Bekpie

(2007) dalam Yuniati (2011) dan Suciningrum (2012). 7.

Variabel kontrol Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Tulus (2008) dan

Sarjono (1993).

Implikasi Terapan 

Bagi Investor Dalam membuat keputusan menanamkan investasi ke perusahaan, investor sebaiknya melihat faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal didalam perusahaan, agar investasi yang dilakukan memberikan tingkat keuntungan yang diharapkan. Faktor-faktor tersebut antara lain growth opportunity, likuiditas, operating leverage, struktur aktiva dan umur perusahaan.



Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan growth opportunity, likuiditas, struktur aktiva, umur perusahaan dan menurunkan operating leverage. Sehingga diharapkan struktur modal dapat menghasilkan pengembalian yang optimal bagi perusahaan.

32

Keterbatasan dan Saran Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sekaligus dapat merupakan arah bagi penelitian yang akan datang antara lain : 1. Penelitian ini hanya menggunakan 5 variabel independen dan 2 variabel control. Selain itu R2 rendah sehingga disarankan bagi penelitian mendatang peneliti dapat menambahkan beberapa variabel yang merupakan faktor eksternal yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan, seperti struktur kepemilikan dan resiko bisnis. 2. Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu dua tahun yaitu tahun 2010 sampai 2011 sehingga data yang diambil ada kemungkinan kurang mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka panjang. Bagi penelitian selanjutnya dapat lebih memperlama tahun penelitian sehingga memperoleh sampel yang lebih banyak dan juga yang bisa mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka panjang. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menghubungkan variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal dengan menggunakan analisis crosstab. 4. Peneliti tidak melihat profitabilitas perusahaan tahun sebelumnya, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melihat profitabilitas tahun sebelumnya untuk menentukan struktur modal dimasa depan.

33

REFERENSI Aditya, Januarino. 2006. “Studi Empiris Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta : periode tahun 2000-2003”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Tidak Dipublikasikan. Anggraini, Ike Tri. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Jakarta : periode tahun 2001-2004”. Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. www.google.com. Diunduh tanggal 19 Februari 2012. Bangun, Nurainun dan Vivi Surianty. 2008. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal (studi empiris terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Akuntansi, Tahun XII No. 01, hlm. 35-47. Christianti, A. 2006. “Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta : Hipotesis Static Trade-off atau Pecking Order Theory”. Seminar Nasional Akuntansi 9. Darmawan, Priyo. 2008. “Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap struktur modal: Analisis komparatif pada industry pakan ternak dan industri semen di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas pembangunan Nasional “Veteran”. Tidak Dipublikasikan. Dian, 2006. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2002-2004”. Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id. Diunduh tanggal 21 Maret 2012. Fadhli. Arli Warzuqni. 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur go public di BEI tahun 2005-2007”. Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id. Diunduh tanggal 5 Maret 2012. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Cetakan IV)”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harjanti, Theresia T dan Eduardus Tandelilin. 2007. “Pengaruh Firm Size, Tangible Assets, Grwoth, Profitability, and Business Risk pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia: Studi kasus di BEJ”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.1 No.1,hlm. 1-10. Hidayati, Nuril, 2010. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan yang masuk dalam Kelompok Jakarta Islamic Indeks Masa tahun 2005-2007”. Tidak Dipublikasikan. Joni dan Lina. 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vpl. 12. No. 2, Agustus 2010, Hlm 81-96 Kumalasari, Theresia Vita. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Food and Beverage yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2008”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur. Tidak Dipublikasikan.

34

Kusumawati, Dini. 2004. “Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi STIE, No.4/Thn.XIII, hlm. 22-48. Mayangsari, sekar. 2001.” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan pendanaan Perusahaan : Pengujian Pecking Order Hyphotesis”. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 1,No. 3 Desember : 1-26. Nugroho, Asih Suko. 2006. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang go public di Bursa Efek Jakarta : Periode tahun 1994-2004”. Skripsi Dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,. www.google.com. Diunduh tanggal 10 Februari 2012. Nanok, Yanuar. 2008. “Capital Structure Determinan di Indonesia”. Akuntabilitas, Maret, hlm. 122-127. Ozkan, Aydin. 2001. “Determinants of Capital Structure and Adjusment to Long Run Target : Evidence from UK Company Panel Data”. Journal of Business Finance & Accounting 28 (1) & (2). Perwitasari, Noysia. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dalam Perspektif Pecking Order Theory pada Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Buersa Efek Indonesia (periode 2000-2008)”. Skripsi Dipublikasikan, Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, http://www.scribd.com/doc/55816189/9/Arti-Pentingnya-Struktur-Modal. Diunduh pada tanggal 20 Agustus 2012. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. Saidi. 2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEJ 1997-2002”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, vol. 11 no.1,hal. 44-58. Sakti, Rio Bahtianan . 2002. “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Operating Leverage, Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi Dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-370halaman174isitesis.pdf. Diunduh pada 18 Maret 2012. Sarjono.1993. “Telaah Optimal Struktur Modal Guna memaksimumkan RMS serta Faktor-Faktor yang mempengaruhinya”. Tesis Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tidak Dipublikasikan. Seftiane dan Ratih Handayani. 2011. “Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan publik sektor manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol. 13,no. 1,hlm. 39-56. Setiawan, Rahmat. 2006. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Industri Makanan dan Minuman dalam perspective Pecking Order Theory studi pada Industri Makanan dan Minuman di Bursa Efek Jakarta”. Majalah Ekonomi, Thn XVI, No. 3,hlm. 318-333.

35

Suciningrum. Endang. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Dipublikasikan, Master thesis UPN “Veteran”. www.google.com. Diunduh tanggal 16 Maret 2012. Suwarto, FX dan S I Ediningsih. 2002. “Pengaruh Stabilitas penjualan, Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada perusahaan pedagang eceran di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi, tahun VI/No.1, hlm. 20-32. Suhendro, Indrawati Titik. 2005. “Determinasi Capital Structure pada Perusahaan Manufaktur di BEJ 2000-2004”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Indonesia, Vol. 3 No. 1,hlm 77-105. Tulus. Arianto . 2008. “Struktur kepemilikan, profitablitas, pertumbuhan aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 12, No. 1. Program Studi Keuangan dan Perbankan, Universitas Merdeka Malang. Wibowo. Dedy Setyo Adi. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Jakarta tahun 2003 sampai 2005”. Skripsi Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. www.google.com. Diunduh tanggal 16 April 2012. Yuniati, F. Rosana. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 sampai 2009”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Tidak Dipublikasikan. www.idx.co.id diunduh pada 20 desember 2012

36

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN

KODE

NAMA PERUSAHAAN

KODE

PT. AKASHA WIRA PT. CAHAYA KALBAR PT. DAVOMAS ABADI PT. DELTA DJAKARTA PT. FAST FOOD INDONESIA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR PT. MAYORA INDAH PT. MULTI BINTANG INDONESIA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO PT. PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA PT. SEKAR LAUT PT. SIANTAR TOP PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES TECHNOLOGY PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD PT. TUNAS BARU LAMPUNG PT. ULTRA JAYA MILK PT. BENTOEL INTERNATIONAL INVESTAMA PT. GUDANG GARAM PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI PT. MITRA INVESTINDO PT. TOBA PULP LESTARI PT. AKR CORPORINDO PT. ASIA PACIFIC FIBERS PT. BUDI ACID JAYA

ADES CEKA DAVO DLTA FAST ICBP INDF MYOR MLBI ROTI PTPS PSPN SKLT STTP SMART AISA TBLA ULTJ RMBA GGRM KIAS MITI INRU AKRA POLY BUDI

PT. PANASIA INDOSYNTEC PT. RODA VIVATES PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURES PT. TIFICO FIBER INDONESIA PT. UNITEX PT. APAC CITRA CENTERTEX PT. EVER SHINE TEXTILE INDUSTRY PT. HANSON INTERNATIONAL PT. INDO ACIDATAMA PT. INDORAMA SYNTETICS PT. KARWELL INDONESIA PT. PAN BROTHERS TEX PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO PT. SEPATU BATA PT. SURYA INTRINDO MAKMUR PT. BARITO PACIFIC PT. SUMALINDO LESTARI JAYA PT. TITRA MAHAKAM RESOURCES PT. FAJAR SURYA WISESA PT. PRIMA ALLOY STEEL PT. SELAMAT SEMPURNA PT. DYNAPLAST PT. INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY PT. LANGGENG MAKMUR INDUSTRI PT. LEYAND INTERNATIONAL

HDTX RDTX SSTM TFCO UNTX MYTX ESTI MYRX SRSN INDR KARW PBRX BIMA RICY BATA SIMM BRPT SULI TIRT FASW PRASS SMSM DYNA IPOL IMPI LAPD

37

NAMA PERUSAHAAN

KODE

NAMA PERUSAHAAN

KODE

PT. ETERINDO WAHANATAMA PT. LAUTAN LUAS PT. SORINI AGRO ASIA CORPORINDO PT. UNGGUL INDAH CAHAYA PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA PT. EKADHARMA INTERNATIONAL PT. INTANWIJAYA INTERNATIONAL PT. RESOURCES ALAM INDONESIA PT. ALAM KARYA UNGGUL PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY PT. ASAHIMAS FLAT GLASS PT. ASIAPLAST INDUSTRIES PT. BERLINA PT. INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI PT. MULIA INDUSTRINDO PT. UNILEVER INDONESIA PT. UNITED TRACTORS PT. INTER DELTA PT. MODERN INTERNASIONAL PT. PERDANA BANGUN PUSAKA PT. DARYA-VARIA LABORATORIA PT. INDOFARMA PT. COLORPAK INDONESIA PT. INDAH KIAT PULP & PAPER PT. KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA PT. SUPARMA PT. CHAMPION PACIFIC INDONESIA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA PT. ARGO PANTES PT. CENTURY TEXTILE INDUSTRY

ETWA LTLS SOBI UNIC DPNS EKAD INCI KKGI AKKU AKPI AMFG APLI BRNA IKAI MLIA UNVR UNTR INTD MDRN KONI DVLA INAF CLPI INKP KBRI TKIM SPMA IGAR HMSP ARGO CNTX

PT. PELAT TIMAH NUSANTARA PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN PT. TIRA AUSTENITE PT. KEDAUNG INDAH CAN PT. KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL PT. ARWANA CITRAMULIA PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNATIONAL PT. INDOSPRING PT. INTRACO PENTA PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA PT. NIPRESS PT. POLYCHEM INDONESIA PT. TUNAS RIDEAN PT. MANDOM INDONESIA PT. MARTINA BERTO PT. MUSTIKA RATU PT. KALBE FARMA PT. KIMIA FARMA PT. MERCK PT. PYRIDAM FARMA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA PT. TAISHO PHAMACEUTICAL INDONESIA PT. TEMPO SCAN PACIFIC PT. ASTRA OTOPARTS PT. GAJAH TUNGGAL PT. GOODYEAR INDONESIA PT. HEXINDO ADIPERKASA PT. INDO KORDSA PT. ERATEX DJAJA PT. PANASIA FILAMENT INTI

NIKL TBMS TIRA KICI KDSI ARNA IMAS INDS INTA LPIN MASA NIPS ADMG TURI TCID MBTO MRAT KLBF KAEF MERK PYFA SCPI SQBB TSPC AUTO GJTL GDYR HEXA BRAM ERTX PAFI

38

NAMA PERUSAHAAN

KODE

NAMA PERUSAHAAN

KODE

PT. SIWANI MAKMUR PT. TITAN KUMIA NUSANTARA PT. TRIAS SENTOSA PT. YANAPRIMA HASATAPERSADA PT. HOLCIM INDONESIA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA PT. SEMEN GRESIK PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY PT. BETONJAYA MANUNGGAL PT. CITRA TUBINDO PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL PT. INDAL ALUMUNIUM INDUSTRY PT. JAKARTA KYOSEI STEEL WORKS PT. JAYA PARI STEEL PT. KRAKATAU STEEL PT. LION MESH PRIMA PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL

SIMA FPNI TRST YPAS SMCB INTP SMGR ALMI BTON CTBN GDST INAI JKSW JPRS KRAS LMSH TPIA

PT. SURABAYA AGUNG INDUSTRY PULP & KERTAS PT. SURYA TOTO INDONESIA PT. JEMBO CABLE COMPANY PT. KABELINDO MURNI PT. KMI WIRE AND CABLE PT. SUMI INDO CABLE PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE PT. VOKSEL ELECTRIC PT. ASTRA GRAPHIA PT. METRODATA ELECTRONIC PT. MULTIPOLAR CORPORATION PT. MYOH TECHNOLOGY PT. SAT NUSAPERSADA PT. ASTRA INTERNATIONAL PT. LION METAL WORKS PT. PELANGI INDAH CANINDO PT. SEKAWAN INTI PRATARNA

SAIP TOTO JECC KBLM KBLI IKBI SCCO VOKS ASGR MTDL MLPL MYOH PTSN ASII LION PICO SIAP

39

LAMPIRAN 2 DATA PERUSAHAAN OUTLAYER NAMA PERUSAHAAN

KODE

NAMA PERUSAHAAN

KODE

PT. DAVOMAS ABADI PT. DELTA DJAKARTA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA PT. SEKAR LAUT PT. GUDANG GARAM PT. ARGO PANTES PT. CENTURY TEXTILE INDUSTRY PT. ERATEX DJAJA PT. PANASIA FILAMENT INTI PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURES PT. UNITEX PT. APAC CITRA CENTERTEX PT. INDORAMA SYNTETICS PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE PT. SURYA INTRINDO MAKMUR PT. TITRA MAHAKAM RESOURCES PT. INDAH KIAT PULP & PAPER PT. KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA PT. SUPARMA PT. SURABAYA AGUNG INDUSTRY PULP & KERTAS PT. TOBA PULP LESTARI PT. ASIA PACIFIC FIBERS PT. UNGGUL INDAH CAHAYA

DAVO DLTA ICBP PSPN SKLT GGRM ARGO CNTX ERTX PAFI SSTM UNTX MYTX INDR BIMA SIMM TIRT INKP KBRI SPMA SAIP INRU POLY UNIC

PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY PT. CHAMPION PACIFIC INDONESIA PT. LEYAND INTERNATIONAL PT. SEKAWAN INTI PRATARNA PT. SIWANI MAKMUR PT. TITAN KUMIA NUSANTARA PT. HOLCIM INDONESIA PT. SEMEN GRESIK PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY PT. BETONJAYA MANUNGGAL PT. JAKARTA KYOSEI STEEL WORKS PT. PELAT TIMAH NUSANTARA PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN PT. KEDAUNG INDAH CAN PT. INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI PT. MULIA INDUSTRINDO PT. SUMI INDO CABLE PT. METRODATA ELECTRONIC PT. MYOH TECHNOLOGY PT. UNGGUL INDAH CAHAYA PT. ALAM KARYA UNGGUL

AKPI IGAR LAPD SIAP SIMA FPNI SMCB SMGR ALMI BTON JKSW NIKL TBMS KICI IKAI KIAS MLIA IKBI MTDL MYOH INCI AKKU

40

LAMPIRAN 3 DATA PERUSAHAAN SAMPEL Kode ADES CEKA FAST MYOR MLBI ROTI PTPS STTP SMART AISA TBLA ULTJ RMBA HMSP HDTX RDTX TFCO ESTI SRSN PBRX BATA BRPT FASW KDSI ARNA MITI

SM 1.38 0.51 0.13 0.66 0.07 0.54 0.79 0.07 0.4 1.44 0.76 0.18 0.73 0.04 0.3 0.06 0.06 0.15 0.15 1.03 0.03 0.69 0.69 0.09 0.37 0.78

GROW

NPM

0.82 0.5 0.19 0.36 0.14 0.64 0.28 0.18 0.22 0.23 0.31 0.16 0.14 0.13 -0.07 0.31 0.02 0.12 -0.12 0.08 0.16 -0.03 0.22 0.01 0.06 0.05

0.14 0.04 0.07 0.07 0.25 0.16 0.06 0.06 0.06 0.11 0.08 0.06 0.02 0.11 0.13 0.66 0.04 0.02 0.03 0.02 0.09 -0.03 0.08 0.02 0.1 0.08

CR 1.51 1.67 1.71 1.58 0.94 1.3 1.64 0.71 1.53 2.29 1.11 0.7 1.5 0.7 0.85 0.68 1.1 1.19 1.42 1.23 1.08 1.44 0.84 1.27 0.97 1.27

DOL 0.4 -0.08 0.57 0.27 3.42 1.07 1.11 0.33 0.27 0.55 1.94 0.76 0.22 1.19 -0.02 7.68 0.27 0.04 -1.47 -0.27 1.85 0.05 0.58 0.12 0.93 0.56

STA 0.31 0.23 0.18 0.34 0.47 0.61 0.23 0.49 0.31 0.32 0.32 0.47 0.35 0.24 0.3 0.59 0.47 0.38 0.25 0.23 0.35 0.57 0.68 0.32 0.65 0.29

AGE

SIZE

Kode

8.5 6.25 1.42 1.58 9.17 9.92 2.83 4.5 1.58 7 9.17 1.5 7 9.5 5.33 1.67 5.83 4.67 9.17 8.75 3.17 3.17 9 1.5 2.25 1.83

15.44 11.21 13.7 11.38 13.33 13.09 16.59 14.49 13.27 15.32 13.57 16.86 14.61 14.78 15.85 14.49 14.92 12.53 15.07 14.32 14.64 12.08 12.23 12.62 13.25 13.73

AKRA BUDI TPIA CLPI ETWA LTLS SOBI EKAD AMFG APLI BRNA DYNA IPOL IMPI TRST YPAS CTBN GDST JPRS KRAS LMSH PICO TIRA INAF KAEF MERK

41

SM 0.4 0.46 0.03 0.13 0.02 1.11 0.24 0.09 0.11 0.09 0.53 0.57 0.4 0.09 0.17 0.04 0.24 0.01 0.03 0.13 0.21 0.28 0.24 0.15 0.07 0.05

GROW

NPM

0.27 0.23 0.09 0.26 0.19 0.14 0.31 0.24 0.2 0.11 0.09 0.2 0.31 0.13 0.06 0.05 0.32 0.11 0.16 0.37 0.07 0.05 0.08 0.01 0.06 0.05

0.03 0.02 0.07 0.06 0.05 0.02 0.03 0.1 0.14 0.09 0.07 0.05 0.1 0.01 0.08 0.06 0.09 0.1 0.07 0.07 0.05 0.02 0.01 0.01 0.04 0.15

CR

DOL

STA

AGE

SIZE

1.09 1.33 1.08 1.85 1.14 1.1 1.18 1.76 1.94 1.86 1.33 0.75 1.2 1.76 1.24 1.47 1.38 1.69 0.77 1.77 0.44 1.03 1.48 1.55 2.43 1.23

0.13 0.21 1.04 0.55 1.04 0.94 0.29 0.69 0.86 -1.07 1.52 1.06 0.6 0.22 1.01 0.41 -0.77 3.13 0.31 -0.67 0.29 -0.8 0.3 -0.26 0.54 3.55

0.4 0.06 0.38 0.12 0.08 0.29 0.41 0.33 0.44 0.53 0.45 0.61 0.6 0.3 0.62 0.52 0.24 0.32 0.04 0.25 0.3 0.36 0.29 0.13 0.25 0.15

1.42 1.58 4.33 1 1.42 8.75 1.25 1.42 2.83 1.75 0.83 8.17 5.83 6.33 1.67 0.58 1.58 6.42 1.67 2.83 4.17 8.5 6.75 1.17 1.75 1.67

11.81 13.18 14.08 14.68 12.72 13.22 12.76 14.26 14.61 14.05 11.92 14.89 14.52 12.21 16.55 16.56 14.22 11.41 14.72 13.89 12.58 12.93 16.68 14.22 15.89 13.55

Kode TOTO JECC KBLM KBLI SCCO VOKS ASGR MLPL ASII AUTO GJTL BRAM INDS INTA MASA NIPS ADMG SMSM TURI UNTR INTD MDRN DVLA BATA BRPT TKIM AKRA BUDI TPIA CLPI ETWA

SM 0.19 0.25 0.06 0.35 0.02 0.06 0.04 0.37 0.36 0.06 1.19 0.1 0.58 0.47 0.26 0.09 0.92 0.37 0.17 0.22 1.06 0.35 0.06 0.04 0.66 1.26 1.66 0.28 0.76 1.17 0.03

GROW

NPM

0.08 -0.04 0.14 0.21 0.11 -0.09 0.27 0.18 0.27 0.2 0.17 0.11 0.24 0.39 0.2 0.07 0.01 0.13 0.19 0.22 0.21 0.03 0.09 0.07 0.02 0.1 0.1 0.06 0.08 0.1 0.16

0.17 0.09 0.01 0.04 0.03 0.01 0.08 0.3 0.11 0.18 0.08 0.07 0.07 0.05 0.09 0.03 0.01 0.11 0.04 0.1 0.02 0.06 0.12 0.08 0.04 0.03 0.05 0.15 0.02 0.41 0.08

CR 1.03 1.05 1.02 1.63 1.26 1.26 1.51 1.89 1.28 1.76 1.7 1.02 1.29 2.19 0.67 1.02 1.14 0.77 1.51 1.57 1.58 1.83 1.27 1.13 1.48 1.32 1.92 1.34 1.25 1.17 1.01

DOL 1.84 0.03 0.02 0.16 0.12 -0.04 0.69 0.1 0.67 1.41 0.58 0.7 0.34 0.18 0.72 0.15 0.13 1.09 0.16 0.63 1 -0.27 2.56 2.29 -0.45 0.25 -0.01 0.19 0.24 0.50 0.96

STA 0.33 0.14 0.59 0.07 0.16 0.19 0.17 0.14 0.2 0.18 0.39 0.49 0.24 0.1 0.7 0.46 0.53 0.35 0.38 0.37 0.02 0.22 0.21 0.33 0.54 0.76 0.46 0.29 0.57 0.61 0.1

AGE

SIZE

Kode

1.42 8 4.17 8.75 0.17 1.42 4.67 7.33 1.75 1.17 3.75 0.17 6.67 7.5 3 6.25 4.17 7 5.83 1.58 7.92 4.75 7.92 7.25 2.42 1.17 2.58 1.5 3.83 5.5 2.25

12.29 11.36 13.23 13.68 13.38 14.05 11.65 15.33 13.9 13.24 12.91 13.3 13.31 13.96 13.93 13.8 13.76 16.46 13.62 15.54 16.15 13.95 14.54 12.66 13.62 14.81 13.49 14.25 16.54 15.7 14.02

PYFA SCPI TSPC ADES CEKA FAST INDF MYOR MLBI ROTI PTPS STTP SMART AISA TBLA ULTJ RMBA HMSP HDTX ESTI SRSN PBRX RICY PICO TIRA KDSI ARNA MITI JECC KBLM SCCO

42

SM 0.1 0.96 0.06 0.91 0.13 0.36 0.47 0.99 0.06 0.33 0.29 0.42 1.56 0.14 0.11 0.08 0.37 0.06 0.1 0.13 -0.09 0.07 0.09 0.29 0.17 0.1 0.19 0.19 0.25 0.05 0.02

GROW

NPM

CR

DOL

STA

AGE

SIZE

0.01 0.13 0.1 -0.03 -0.03 0.25 0.13 0.5 0.07 0.14 0.44 0.18 0.25 0.09 0.29 -0.23 0.20 0.27 0.09 -0.06 0.69 0.71 0.05 -0.01 0.03 0.05 -0.15 0.03 0.12 0.59 0.26

0.03 -0.02 0.1 0.09 0.08 0.15 0.07 0.05 0.27 0.09 0.04 0.06 0.07 0.05 0.03 0.21 0.02 0.39 0.18 0.06 0.24 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02 0.1 0.2 0.02 0.02 0.03

1.01 0.89 1.37 1.71 1.69 1.8 1.91 2.22 0.99 1.42 1.03 1.08 1.09 1.52 1.12 1.35 1.16 0.43 1.14 1.97 0.05 1.44 1.78 1.16 1.46 1.36 1.02 1.59 1.11 0.93 1.29

0.64 0.22 0.99 0.37 0.25 -0.21 0.92 0.28 1.17 0.8 0.16 0.21 0.24 0.71 0.42 -0.39 0.06 3.8 0.08 0.76 -0.31 0.12 0.43 0.48 0.47 0.54 1.4 0.63 0.09 0.08 0.12

0.53 0.13 0.21 0.32 0.25 0.15 0.24 0.31 0.45 0.23 0.62 0.31 0.32 0.49 0.3 0.25 0.5 0.76 0.35 0.26 0.12 0.23 0.27 0.33 0.32 0.31 0.68 0.23 0.13 0.44 0.14

6.5 1.75 5.25 1.5 6 3.67 3 6.33 3 3.75 9.33 5.33 1.42 6.67 1.58 4.17 0.92 1.67 5.33 8.5 4.5 6.67 9.5 2.42 9.75 2.25 2.42 1.33 3.83 2.75 1.83

14.31 11.92 14.93 12.73 15.14 13.04 13.88 14.56 10.66 13.58 11.35 13.66 13.51 15.77 14.32 12.99 11.52 12.36 12.68 15.09 13.86 12.86 15.98 12.87 11.99 14.43 13.36 11.8 12.74 13.42 11.21

Kode LTLS SOBI DPNS EKAD KKGI AMFG VOKS MLPL ASII AUTO GJTL BRAM APLI IMAS BRNA DYNA IPOL TRST YPAS CTBN GDST INAI JPRS KRAS LION INDS MASA TSPC MBTO NIPS ADMG

SM 0.8 0.15 0.2 0.06 0.1 0.06 0.04 1.14 0.48 0.08 0.95 0.14 0.52 0.52 0.57 0.45 1.23 0.16 0.03 0.14 0.01 1.09 0.03 0.19 0.05 0.28 0.2 0.06 0.07 0.21 0.43

GROW

NPM

0.07 -0.07 0.09 0.16 0.13 0.8 0.4 0.18 0.36 0.25 0.11 -0.19 0.05 0.62 0.2 0.18 0.14 0.05 0.11 -0.1 -0.09 0.4 0.06 0.22 0.1 0.48 0.56 0.18 0.63 0.32 0.39

0.02 0.04 0.03 0.08 0.13 0.07 0.05 0.59 0.11 0.14 0.06 0.04 0.06 0.05 0.06 0.04 0.07 0.07 0.04 0.24 0.05 0.05 0.06 0.06 0.2 0.1 0.05 0.1 0.07 0.03 0.06

CR 1.1 1.16 1.05 1.9 1.42 1.4 1.29 1.89 1.36 1.35 1.75 0.79 1.24 1.37 0.75 0.86 1 1.39 1.48 2.19 1.02 1.19 1.38 1.44 1.85 1.4 0.48 0.08 0.78 1.08 1.34

DOL 0.07 -0.04 0.73 0.47 2.63 0.76 0.2 0.95 1.06 1.13 0.43 1.3 0.52 0.24 1.05 0.38 0.71 0.64 0.92 -0.04 0.36 0.32 0.23 0.37 1.11 0.77 0.22 1.14 0.66 0.14 0.34

STA 0.2 0.44 0.05 0.31 0.43 0.55 0.12 0.14 0.19 0.22 0.39 0.59 0.46 0.15 0.61 0.66 0.76 0.58 0.5 0.21 0.32 0.13 0.03 0.26 0.05 0.3 0.68 0.21 0.12 0.39 0.56

AGE

SIZE

Kode

2.58 8 2.5 8 6.33 2.67 9.17 6.83 7.33 2.67 1.58 2.58 6.83 1.92 2.67 5.67 1.33 9.75 4.17 4.17 2.42 2.58 5.33 1.92 2 7.42 2.67 2.42 9 1.42 3.83

13.31 11.8 12.95 12.27 13.75 16.5 14.23 11.42 13.37 13.16 16.61 14.39 14.7 13.38 15.22 14.59 15.66 16.57 14.19 10.51 12.05 12.5 13.83 13.89 13.59 15.41 15.66 12.83 13.34 13.52 14.76

SMSM TURI UNTR INTD MDRN INAF MERK

43

SM 0.33 0.15 0.15 0.74 0.63 0.08 0.05

GROW

NPM

0.07 0.21 0.56 0.35 0.34 0.52 0.34

0.12 0.04 0.11 0.06 0.06 0.03 0.25

CR 1.72 1.57 1.72 1.68 1.96 1.54 1.52

DOL

STA

AGE

SIZE

1.14 0.29 0.44 0.3 0.43 0.35 2.31

0.35 0.36 0.29 0.04 0.22 0.31 0.11

5.17 1.5 9.5 7.75 2.5 3.25 2.83

14.26 14.54 12.67 15.91 15.12 14.57 12.68

LAMPIRAN 4 Hasil Uji Asumsi Klasik dan Uji Regresi Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N

152

Normal Parameters

a,,b

Mean

.3370466

Std. Deviation Most Extreme Differences

.17669446

Absolute

.098

Positive

.098

Negative

-.051

Kolmogorov-Smirnov Z

1.204

Asymp. Sig. (2-tailed)

.110

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Collinearity Statistics Model

Tolerance

VIF

1(Constant) GROW

.987

1.013

NPM

.666

1.501

CR

.851

1.175

DOL

.643

1.556

STA

.855

1.170

AGE

.980

1.021

SIZE

.950

1.053

a. Dependent Variable: SM

44

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficients a

Model 1

t

Sig.

(Constant)

.667

.506

GROW

.674

.502

1.030

.305

.824

.412

DOL

-.800

.425

STA

-.445

.657

AGE

.147

.884

SIZE

.025

.980

NPM CR

a. Dependent Variable: AbsUt

Uji Autokorelasi (Runs test)

Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea

-.09178

Cases < Test Value

76

Cases >= Test Value

76

Total Cases

152

Number of Runs

76

Z

-.163

Asymp. Sig. (2-tailed)

.871

a. Median

45

Descriptive Statistics

N

Minimum

Maximum

Mean

SM

152

-.09

1.66

.3488

GROW

152

-.23

.82

.1687

NPM

152

-.03

.66

.0831

CR

152

.05

2.43

1.3187

DOL

152

-1.47

7.68

.6136

STA

152

.02

.76

.3370

AGE

152

.17

9.92

4.3218

SIZE

152

10.51

16.86

13.8167

Valid N (listwise)

152

Hasil Uji Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant)

Std. Error -.469

.310

GROW

.345

.161

NPM

.367

CR

Coefficients Beta

t

Sig.

-1.512

.133

.166

2.148

.033

.375

.092

.977

.330

.176

.076

.194

2.328

.021

DOL

-.087

.037

-.227

-2.367

.019

STA

.408

.174

.195

2.344

.020

AGE

.012

.006

.165

2.129

.035

SIZE

.017

.021

.063

.801

.425

a. Dependent Variable: SM

46

CURRICULUM VITAE

DATA DIRI : Nama

: Ayu Stefani

NIM

: 232009103

Fakultas

: Ekonomika dan Bisnis

Program Studi

: Akuntansi

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Pekalongan, 18 September 1992

Umur

: 20 tahun

Agama

: Kristen

Alamat Rumah

: Jalan Murai III, No. 71 – Binagriya Indah Pekalongan – Jawa Tengah

Alamat Kos

: Jalan Diponegoro 71A (Kost Dipo 71A) Salatiga – Jawa Tengah

Telepon, HP

: 087830505092

E-mail

: [email protected]

PENDIDIKAN : 1997 – 2003

: SD Negeri 1 Pekalongan

2003 – 2006

: SMP Satyawiguna Pekalongan

2006 – 2009

: SMA Santo Bernardus , Jurusan IPS

2009 – sekarang

: Universitas Kristen Satya Wacana, Jurusan Akuntansi.

RIWAYAT ORGANISASI DAN KEPANITIAAN  2010 

Panitia kegiatan “PRATOGA FEB”, sebagai seksi konsumsi.

 2011 

Panitia Kegiatan Mitra Grahana “Going To The Clift”, sebagai seksi usaha dana



Panitia diskusi dan silaturahmi Forum Lintas Iman Muda "Pacaran Beda Agama Menurut Teologi Kristen Dan Islam", sebagai seksi usaha dana

 2012 

Panitia Table Manner “Economics Goes To Jogja” sebagai seksi konsumsi.



Panitia seminar "Intercultural Communication At Work Place", sebagai seksi konsumsi.