PENGARUH KEAKURATAN, TEPAT WAKTU, KEANDALAN, DAN RELEVANSI

Download Fungsi sistem informasi dilibatkan dalam perencanaan informasi strategis perusahaan. Suatu informasi dikatakan berkualitas jika informasi t...

0 downloads 576 Views 864KB Size
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

PENGARUH KEAKURATAN, TEPAT WAKTU, KEANDALAN, DAN RELEVANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Resita Pristiana Dewi [email protected]

Lilis Ardini [email protected]

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT This research is meant to find out the analysis and partially test of the accuracy, on time, reliability and relevancy which influence the user of accounting information system. The methodology of this research is using a quantitative approach which focuses to the hypothesis and obtains a conclusion, where the draft in this research is the field research which grouped in survey research because it spread the questionnaire in collecting data and the direct information to the research object. Meanwhile, the population of this research which is the employees user of accounting information system at PT Garam (Persero) Surabaya, with the sample collection technique in this research is purposive sampling. Based on the analysis result and hypothesis it can be concluded that : (a) the accuracy has proved significantly has a positive influence to the satisfaction of user of accounting information system; (b) on time has proved that significantly has positive influence to the satisfaction of user of accounting information system; (c) reliability has proved that significantly has positive influence to the satisfaction of user of accounting information system; (d) relevancy has proved significantly has positive influence to the satisfaction of user of accounting information system. Keywords: accuracy, on time, reliability, relevancy, and accounting information system. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan menguji secara parsial apakah keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menitikberatkan pada pengujian hipotesis dan menghasilkan suatu kesimpulan, dimana rancangan dalam penelitian ini merupakan penelitian field research (studi lapangan) yang dikelompokkan dalam jenis penelitian survey karena menyebarkan kuesioner atau angket dalam memperoleh data dan keterangan langsung pada objek penelitian. Sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya, dengan teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa: (a) keakuratan terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi; (b) tepat waktu terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi; (c) keandalan terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi; (d) relevansi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Kata kunci: keakuratan, tepat waktu, keandalan, relevansi, dan sistem informasi akuntansi.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

2

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mengubah pola hidup masyarakat, ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek kehidupan manusia. Dengankeadaan persaingan bisnis yang semakin global, perkembangan teknologi informasi menuntut adanya berbagai perubahan hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya.Teknologi informasi telah merubah cara pemasaran, proses produksi, dan pengolahan data-data informasi dalam suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan dalam suatu perusahaan berguna bagi pihak manajeman atau pimpinan serta pihak eksternal untuk melakukan perencanaan, pengawasan, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan yang akurat, tepat waktu, andal, dan relevan sesuai kebutuhan informasi yang diperlukan perusahaan. Semakin berkembangnya teknologi informasi bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan memperluas peran fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi dilibatkan dalam perencanaan informasi strategis perusahaan. Suatu informasi dikatakan berkualitas jika informasi tersebut memiliki kriteria dalam hal keakuratan data, ketepatan waktu, keandalan informasi, dan relevansi. Informasi dikatakan akurat apabila informasi yang dihasilkan bebas dari kesalahan atau kekeliruan dari suatu data. Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut aktual dan dapat diandalkan.Informasi dikatakan andal apabila informasi bisa dipercaya, dan dapat bertahan selama kurun waktu yang lama, dan informasi harus didapat dari sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Informasi dikatakan relevan bila informasi yang dihasilkan sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat bermanfaat bagi penggunanya.Suatu informasi yang berkualitas bertujuan agar kepuasan para pengguna sistem informasi dapat dicapai secara maksimal. Dalam lingkup sistem informasi akuntansi, kepuasan pengguna adalah seberapa jauh pengguna percaya pada suatu sistem informasi akuntansi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi akuntansi perusahaan. Dalam perusahaan terdapat dua kategori pengguna yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal. Pengguna internal adalah para pemakai informasi yang berada dalam lingkungan organisasi perusahaan, dalam hal ini adalah pihak manajemen antara lain direksi, manajer, kepala bagian, kepala seksi, karyawan, dan lain-lain. Sedangkan pihak eksternal adalah para pemakai informasi yang berada di luar lingkungan organisasi perusahaan diantaranya kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan lain-lain. Dalam penelitian ini hanya melihat dari sudut pandang pengguna internal saja yaitu karyawan pengguna sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian pendahuluan tersebut diatas, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi secara parsial dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi secara signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji secara parsial apakah keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. TINJAUAN TEORETIS Definisi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Winarno (2004:212) mendefinisikan bahwa sistem informasi akuntansi yaitu sistem yang mencatat dan mengolah data akuntansi serta menyajikan informasi akuntansi. Sistem ini mencatat pembelian, penjualan, pembayaran, dan penerimaan kas, serta berbagai transaksi terkait. Sedangkan menurut Krismiaji (2010:5), sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Dari

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

3

beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Menurut Amrul dan Syar’ie (2005:867) kualitas sistem ditinjau dari sudut pandang teknik, merupakan kualitas suatu produk atau pelayanan yang pada umumnya diukur berdasarkan kecocokan penggunaannya, dimana mampu diaplikasikan sesuai apa yang dipikirkan pemakai. Diana dan Setiawati (2011:4) mengemukakan bahwa sebuah sistem informasi memiliki tiga aktifitas atau komponen sistem antara lain: (1) Input, yaitu data-data yang relevan untuk menghasilkan informasi yang diinginkan. (2) Proses, yaitu langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi. (3) Output, yaitu berupa informasi yang merupakan hasil dari pemrosesan data. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Hall (2007:21) menyatakan bahwa tiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antara perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapat di semua sistem. Pertama, Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen. Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban. Kedua, Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut. Ketiga, Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif. Manfaat atau tujuan sistem informasi akuntansi menurut Diana dan Setiawati (2011:5) antara lain: (1) Mengamankan harta atau kekayaan perusahaan; (2) Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan; (3) Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi; (4) Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan); (5) Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan; (6) Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Penggunaan Komputerisasi dalam Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jogiyanto (2000:1) komputer merupakan mesin elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori (stored program). Sedangkan menurut Davis (2001) komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti. Menurut definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, komputer adalah suatu alat untuk membantu dalam proses pengolahan data yang akan menghasilkan informasi dengan lebih baik. Tujuan utama perusahaan menggunakan komputer pada sistem informasi adalah membantu pengolahan data akuntansi menjadi sistem informasi akuntansi yang berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

4

Definisi Keakuratan, Tepat Waktu, Keandalan, dan Relevansi Informasi yang berkualitas adalah informasi yang mengandung resiko dan dapat mengurangi ketidakpastian. Hampir semua aktivitas yang individu lakukan dilingkupi oleh ketidakpastian, dibaliknya tentu terdapat risiko yang dihadapi. Ketidakpastian biasanya sering ditemukan pada saat dihadapkan pada permasalahan yang baru pertama kali dialami. Oleh karena itu, disinilah informasi yang berkualitas berperan. Rasa ragu-ragu dalam melakukan keputusan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Keputusan yang diambil tentu merupakan pemilihan dari beberapa alternatif yang ada atau bahkan tidak memilih alternatif yang adapun itu merupakan keputusan. Informasi yang berkualitas memiliki beberapa karakteristik menurut beberapa pendapat (Sukmawati, 2009). Menurut Yamit (2005:10), informasi dapat dikatakan berkualitas apabila memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para karyawan dalam memberikan pelayanan dengan tanggap terhadap suatu sistem informasi yang digunakan. (2) Reliability (keandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya dan bersumber dari sumber yang dapat diandalkan. (3) Assurance (kepastian atau jaminan), yaitu mencakup informasi-informasi yang sudah terkumpul dapat disampaikan dengan penuh kepercayaan dan keyakinan sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan bagi pengguna informasi. (4) Empathy, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pengguna sistem informasi. (5) Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Sedangkan menurut Nugroho (2008:16), informasi yang berkualitas adalah informasi yang memiliki kriteria sebagai berikut: (1) Akurat, yaitu informasi bebas dari kesalahan dan bebas dari bias. Bebas dari kesalahan bahwa informasi benar-benar menyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias bahwa informasi tersebut teliti. (2) Tepat waktu, yaitu informasi harus diberikan kepada waktu yang tepat. Informasi yang sudah kadaluarsa hanya bernilai sampai, sekalipun informasinya sama dan tidak berubah. (3) Relevan, yaitu informasi benar-benar sesuai dengan kebutuhan pihak yang membutuhkan informasi. Dari definisi keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa keakuratan adalah informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Tepat Waktu adalah informasi itu harus tersedia/ada pada saat informasi tersebut diperlukan dan tidak terhambat. Sedangkan keandalan adalah informasi yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan kebenarannya. Dan relevansi adalah informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan dan informasi yang dihasilkan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh pihak yang membutuhkan informasi. Syarat-Syarat Keakuratan, Tepat Waktu, Keandalan, dan Relevansi Menurut Sukmawati (2009), informasi dapat dikatakan akurat jika memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: (a) Penyajian Jujur, yaitu jika informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. (b) Dapat Diverifikasi/verifiability, yaitu jika informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh. (c) Netralitas, yaitu informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. Menurut Sukmawati (2009), informasi dapat dikatakan tepat waktu jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (a) Dapat disajikan sewaktu-waktu, yaitu informasi yang datang pada penerima dapat disajikan sewaktu-waktu sesuai yang dibutuhkan. (b) Tidak

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

5

terlambat, yaitu informasi datang ke penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Menurut Putra (2011), informasi dapat dikatakan andal jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (a) Dapat dipercaya, yaitu informasi yang diberikan oleh pengguna dapat dipercaya dan tidak diragukan kebenarannya. (b) Dapat diandalkan, yaitu informasi yang diberikan oleh pengguna sistem informasi dapat diandalkan dan memiliki konsistensi. Menurut Sukmawati (2009), informasi dapat dikatakan relevan jika memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: (a) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), yaitu informasi tersebut memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. (b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value), yaitu informasi tersebut dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. (c) Lengkap, yaitu informasi tersebut disajikan selengkap mungkin, sehingga mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk mengungkapkan dengan jelas seluruh informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan, agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. Definisi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Definisi kepuasan menurut Kotler (2005:117) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Tjiptono (2005) mendefinisikan kepuasan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Kepuasan pengguna menurut Komara (2004:45) yaitu menunjukkan seberapa jauh pemakai puas dan percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dapat disimpulkan dari definisi tersebut di atas, kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi adalah keadaan emosional dimana pengguna sistem informasi merasa puas atas apa yang dikerjakan atau atas kinerja yang dilaksanakan sehingga informasi yang diperolehnya dengan harapan dapat digunakan didalam pengambilan keputusan dan memberikan manfaat yang baik untuk perusahaan. Pengukur Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Ukuran kepuasan pengguna sistem informasi menurut Limantara dan Devie (2003:899) yaitu: (1) Sikap terhadap para staf departemen sistem informasi, yang berfokus pada penilaian dari kepuasan yang dirasakan terhadap para staf dan layanan jasa yang diberikan terhadap para staf departemen sistem informasi. (2) Tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna, yang berarti sikap proaktif dari para pengguna untuk berpartisipasi bersama dengan departemen sistem informasi dalam pengembangan sistem. (3) Kualitas produk informasi, yang berfokus pada produk atas kualitas sistem informasi secara teknis yang dihasilkan oleh fungsi sistem informasi (Information Service Function/ISF). Istianingsih dan Utami (2010) menyatakan bahwa kualitas layanan seperti halnya dengan kualitas sistem dan kualitas informasi memiliki pengaruh terhadap kepuasanpengguna. Apabila pengguna sistem informasi merasakan bahwa kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia paket program aplikasi (software) akuntansi baik, maka ia akancenderung untuk merasa puas menggunakan sistem tersebut. Diprediksi bahwasemakin tinggi kualitas layanan yang diberikanakan berpengaruh terhadap makintingginya tingkat kepuasan pengguna.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

6

Pengaruh Keakuratan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Suatu informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Ukuran keakuratan informasi amat bervariasi dan tergantung pada sifat informasi yang dihasilkan. Suatu krisis suatu sikap informasi, akan semakin tinggi keakuratan yang diperlukan. Dengan semakin tingginya keakuratan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna (Sukmawati, 2009:25). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 :

Keakuratan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya.

Pengaruh Tepat Waktu Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan tepat waktu jika sistem tersebut dalam mengolah data hingga menghasilkan informasi akuntansi datang pada penerimanya tepat pada waktunya. Informasi yang dihasilkan kemudian dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Jika informasi yang didapat terlambat maka keputusan yang diambil dapat berakibat fatal bagi perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya (Sukmawati, 2009:25). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H2 :

Tepat waktu berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya.

Pengaruh Keandalan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan andal jika informasi yang dihasilkan dari proses komputerisasi dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya, dapat diandalkan kebenarannya, dan memiliki konsistensi terhadap informasi yang dihasilkan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Jika informasi yang didapat tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan kebenarannya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya maka dapat berakibat yang fatal bagi keputusan perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya (Putra, 2011:7). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H3 :

Keandalan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya.

Pengaruh Relevansi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Suatu informasi dikatakan relevan jika menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi tiap-tiap orang berbeda sehingga informasi tersebut harus tepat sasaran sesuai dengan penggunanya supaya mendukung keputusan masing-masing manajer. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi harus menyajikan hanya informasi relevan sesuai dengan penggunaannya. Jika informasi akuntansi tidak relevan maka dapat berakibat pada keputusan yang salah sehingga berpengaruh terhadap keputusan dan kepuasan penggunanya (Sukmawati, 2009:26). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H4 :

Relevansi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

7

METODA PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menitikberatkan pada pengujian hipotesis dan menghasilkan suatu kesimpulan. Rancangan dalam penelitian ini merupakan penelitian field research (studi lapangan) yang dikelompokkan dalam jenis penelitian survey karena menyebarkan kuesioner atau angket dalam memperoleh data dan keterangan langsung pada objek penelitian. Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Objek yang akan diamati yaitu PT Garam (Persero) Surabaya yang berlokasi di jalan Arif Rahman Hakim No. 93 Surabaya, tentang pengaruh keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah merupakan keseluruhan jumlah subyek atau obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian atau perwakilan dari populasi yang ditujukan untuk menggambarkan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pengguna sistem informasi akuntansi yaitu sebanyak 80 orang. Sedangkan sampel dalam penelitiaan ini sebanyak 67 orang yang merupakan pengguna sistem informasi akuntansi. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Purposive sampling juga bisa berarti sampling yang menentukan target kelompok tertentu. Teknik purposive sampling tersebut sangat sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan,yakni berkaitan dengan pengguna sistem informasi akuntansi. Tentu saja sampling hanya dilakukan pada pihakpihak yang memiliki keterkaitan dengan pengguna itu sendiri, yang pengguna sistem informasi akuntansinya meliputi bagian staf direksi, produksi olahan, keuangan dan akuntansi, pemasaran, pergudangan dan terminal, pengawas intern. Pihak yang tidak berkepentingan tidak dijadikan sebagai sampel. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa angka-angka, seperti: jumlah karyawan, dan lain-lain yang diberikan berhubungan dengan penulisan ini. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian iniyaitu menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung, dikumpulkan, dan diolah dari responden yang menjadi sasaran penelitian yaitu pengguna internal (karyawan) sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya. Pada penelitian kali ini data-data tersebut diperoleh dari responden melalui kuesioner dan juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber dari perusahaan yang berwenang yaitu PT Garam (Persero) Surabaya. Agar dalam penelitian ini mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam memperoleh data, adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat di lapangan yaitu antara lain dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2006:32) adalah suatu pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan makna untuk suatu

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

8

istilah atau konsep tertentu, sehingga tidak salah mengerti. Penyusunan definisi operasional ini diperlukan karena definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang cocok digunakan dalam penelitian.

Variabel Bebas (Independen) 1. Keakuratan (AKR) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias. Indikatornya terdiri dari: a) Dapat diandalkan; b) Dapat dimengerti dan dipahami; c) Mengurangi terjadinya kekeliruan; d) Rinci dan akurat. 2. Tepat Waktu (TPW) Informasi yang datang pada penerima tepat pada waktunya karena informasi yang sudah usang tidak berguna lagi. Indikatornya terdiri dari: a) Tepat waktu; b) Kecepatan informasi akuntansi; c) Laporan yang dibutuhkan secara mendadak dapat diterima sesuai dengan yang diinginkan; d) Dapat disajikan sewaktu-waktu. 3. Keandalan (KDL) Informasi yang dihasilkan dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya, dapat diandalkan kebenarannya, dan memiliki konsistensi terhadap informasi yang dihasilkan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Indikatornya terdiri dari: a) Laporan yang dihasilkan dapat disajikan secara cepat dan tepat; b) Dapat dipercaya dan diandalkan kebenarannya; c) Mengurangi terjadinya kesalahan dalam pengolahan data. 4. Relevansi (RLV) Informasi yang disediakan hanya data yang relevan dalam laporannya dan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Indikatornya terdiri dari: a) Dapat digunakan dalam mencapai tujuan perusahaan; b) Dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan perusahaan; c) Mencapai standar kualitas perusahaan. Variabel Terikat(Dependen) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Variabel ini merupakan variabel yang tergantung pada variabel yang lain.Indikatornya terdiri dari: (1) Output/informasi yang diharapkan; (2) Penerapan sistem dan prosedur; (3) Kelengkapan informasi akuntansi; (4) Memenuhi harapan para pengguna informasi akuntansi. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih kecil dari 5% (level of significance) menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut sudah sah sebagai pembentuk indikator (Ghozali, 2011:45). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas disebut juga uji ketepatan (konsisten) atau uji keterandalan.Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel yang diamati. Koefisien reliabilitas diketahui dari besarnya koefisien alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,6 (Ghozali, 2011:46).

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

9

2. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam analisis regresi, selain mengukur keakuratan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011:96). Menurut Ferdinand (2006:295), analisis regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisis hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dari beberapa pendapat tersebut diatas didapatkan rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b1AKR+ b2TPW+ b3KDL+ b4 RLV + e Dimana: Y a b1, b2, b3, b4 AKR TPW KDL RLV e

= Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi = Konstanta = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas = Variabel bebas 1 (Keakuratan) = Variabel bebas 2 (Tepat Waktu) = Variabel bebas 3 (Keandalan) = Variabel bebas 4 (Relevansi) = Standar eror

Setelah diketahui persamaan regresi maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ditafsirkan berdasarkan atas nilai koefisien dari variabel bebas. Persamaan regresi linier berganda di atas dihitung dengan menggunakan SPSS Versi 17. 3. Analisis Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011:97). 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan yang menggunakan estimasi statistik sampel terhadap parameter populasinya, karena pengujian hipotesis sebagai salah satu tujuan utama penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:214).Untuk menguji pengaruh keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT Garam (Persero) Surabaya dilakukan dengan uji t. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS Versi 17.Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (AKR, TPW, KDL, RLV) secara parsial terhadap variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2007:260). Menurut Suharyadi dan Purwanto, 2007:525 untuk melakukan uji t ada beberapa langkah yang diperlukan seperti berikut: a. Merumuskan hipotesis - H0 : b1 ; b2 ; b3 ; b4 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). - Ha : b1 ; b2 ; b3 ; b4 ≠ 0; ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). b. Menetukan level of significant dengan alpha (α) sebesar 5% c. Menentukan keputusan - Jika Sig > (α) 0,05, maka H0 diterima, berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. - Jika Sig < (α) 0,05, maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

10

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden, maka frekuensi jumlah responden di PT Garam (Persero) Surabaya berdasarkan jenis kelamin dari 67 orang responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam Tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Identifikasi Jenis Kelamin Karyawan PT Garam (Persero) Surabaya Jenis kelamin Pria Wanita Total

Frekuensi 59 8 67

Persen 88,06 11,94 100

Kumulatif Persen 88,06 100,00

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasar Tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak bekerja di PT Garam (Persero) Surabaya adalah berjenis kelamin priadengan jumlah responden 59 orang dengan persentase 88,06%. Sedang responden berjenis kelamin wanita sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 11,94%. Hal ini mengindikasikan bahwa PT Garam (Persero) Surabaya di dalam merekrut karyawan lebih diprioritaskan kepada pria, karena didalam melaksanakan pekerjaan lebih banyak berkaitan dengan proses pembuatan garam. 2. Usia Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden, maka frekuensi jumlah responden di PT Garam (Persero) Surabaya berdasarkan usia dari 67 orang responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Identifikasi Usia Karyawan PT Garam (Persero) Surabaya Usia 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun ≥ 50 tahun Total

Frekuensi 13 21 30 3 67

Persen 19,40 31,34 44,78 4,48 100

Kumulatif Persen 19,40 50,72 95,52 100,00

Sumber: Data Primer, diolah

BerdasarkanTabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja di PT Garam (Persero) Surabaya berdasar usia terbanyak usia 40-49 tahun yaitu 44,78% (30 orang), diikuti usia 30-39 tahun sebanyak 31,34% (21 orang) dan usia 20-29 tahun sebanyak 19,40% (13orang), sedang sisanya usia ≥ 50 tahun sebanyak 4,48% (3 orang). Hal ini mengindikasikan bahwa PT Garam (Persero) Surabaya di dalam memberikan jabatan kepada karyawan lebih diprioritaskan berusia antara 40-49 tahun karena usia tersebut adalah usia berproduktif, dimana dalam usia tersebut karyawan sudah mempunyai kemapanan dan pengalaman dalam bekerja sehingga karyawan tersebut tidak akan kesulitan lagi dalam beradaptasi dengan dunia kerja yang baru selain itu karyawan tersebut mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk meningkatkan employee performance. 3. Pendidikan Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden, maka frekuensi jumlah responden di PT Garam (Persero) Surabaya berdasarkan pendidikan dari 67 orang responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam Tabel 3 berikut ini:

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

11

Tabel 3 Identifikasi Pendidikan Karyawan PT Garam (Persero) Surabaya Pendidikan SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Total

Frekuensi 0 0 39 8 18 2 67

Persen 0 0 58,21 11,94 26,86 2,98 100

Kumulatif Persen 0 0 58,21 70,15 97,01 100,00

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja di PT Garam (Persero) Surabaya berdasar pendidikan terbanyak SLTAyaitu 58,21% (39 orang), diikuti pendidikan S1 sebanyak 26,86% (18 orang), pendidikan D3 sebanyak 11,94% (8orang), pendidikan S2 sebanyak 2,98% (2 orang), dan pendidikan SD dan SLTP sebanyak 0% (0 orang). Hal ini mengindikasikan bahwa PT Garam (Persero) Surabaya di dalam melakukan perekrutan karyawan baru diprioritaskan karyawan yang memiliki latar belakang tingkat pendidikan minimal SLTA sederajat. 4. Lama Bekerja Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden, maka frekuensi jumlah responden di PT Garam (Persero) Surabayaberdasarkan lama bekerja dari 67 orang responden yang menjadi sampel penelitian dapat direkapitulasi seperti dalam Tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Identifikasi Lama Bekerja Karyawan PT Garam (Persero) Surabaya Lama bekerja 1-5 tahun 6-10 tahun ≥ 10 tahun Total

Frekuensi 18 21 28 67

Persen 26,87 31,34 41,79 100

Kumulatif Persen 26,87 58,21 100,00

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan Tabel 4dapat diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja di PT Garam (Persero) Surabaya berdasar lama bekerjaterbanyak dengan masa kerja ≥ 10 tahun sebanyak 41,79% (28 orang), diikuti masa kerja antara 6-10 tahun sebanyak 31,34% (21 orang), sedang masa kerja 1-5 tahun sebanyak 26,87% (18 orang). Hal ini menunjukkan karyawan merasa senang bekerja di PT Garam (Persero) Surabaya. Lama masa kerja karyawan menunjukkan bahwa mereka betah bekerja di PT Garam (Persero) Surabaya, pengalaman kerja karyawan merupakan kunci peningkatan hasil produksi dari tahun ke tahun.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

12

Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Tabel 5 Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner Variabel Keakuratan (AKR)

Tepat Waktu (TPW)

Keandalan (KDL)

Relevansi (RLV)

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Indikator X 1. 1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 Y1 Y2 Y3 Y4

Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

α =5% 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan pada Tabel5 instrumen penelitian yang digunakan semuanya adalah valid, karena nilai signifikan (sig) yang dihasilkan kurang dari α (5%) sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan item variabel penelitian yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. 2. Uji Reliabilitas Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keakuratan(AKR) Tepat Waktu(TPW) Keandalan(KDL) Relevansi(RLV) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Cronbach alpha 0,718 0,858 0,722 0,791 0,745

Koefisien alpha (α) 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60

Ket Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kuesioner yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sudah sangat representatif dalam arti kata pengukuran datanya sudah dapat dipercaya (reliabel). Setelah dilakukan pengujian instrumen yang mana hasilnya menyatakan bahwa data penelitian adalah valid dan reliabel.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

13

Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel bebas Konstanta Keakuratan (AKR) Tepat waktu (TPW) Keandalan (KDL) Relevansi (RLV) R = 0,921 R square = 0,848 Adjusted R square = 0,839 N = 67

KoefisienRegresi 1,833 0,156 0,453 0,298 0,208

thitung

Probabilitas (Sig)

2,094 0,041 6,828 0,000 3,374 0,001 2,094 0,039 F hitung= 86,796 Sig Fhitung= 0,000 Alpha (α) = 0,05

Hipotesis H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 7, maka prediksi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dapat dimasukkan ke dalam persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 1,833 + 0,156 AKR+ 0,453 TPW + 0,298 KDL + 0,208 RLV Analisis Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan Tabel 7 diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,848 atau 84,8% artinya variabilitas variabel kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi yang dapat dijelaskan oleh variabilitas keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi sebesar 84,8%, sedangkan sisanya sebesar 15,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Pengujian Hipotesis Tabel 8 Hasil Uji t Variabel bebas Keakuratan (AKR) Tepat Waktu (TPW) Keandalan (KDL) Relevansi (RLV)

t hitung 2.094 6.828 3.374 2.094

Sig .041 .000 .001 .039

(α) 0,05 0,05 0,05 0,05

Keterangan Berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan

Sumber: Hasil Output SPSS

Pada Tabel 8 diperoleh hasil perhitungan nilai thitung beserta tingkat sig dengan penjelasan sebagai berikut: a. Pengaruh Keakuratan terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Dengan menggunakan tingkat signifikansi  = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 17 diperoleh tingkat signifikansi variabel keakuratan sebesar 0,041 (lebih kecil dari  = 0,05). Dengan demikian pengaruh variabel keakuratan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi secara parsial adalah signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sukmawati (2009) yang menyatakan terdapat pengaruh antara keakuratan dengan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Suatu informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias. Ukuran keakuratan informasi amat bervariasi dan tergantung pada sifat informasi yang dihasilkan. Suatu krisis suatu sikap informasi, akan semakin tinggi keakuratan yang diperlukan. Dengan semakin tingginya keakuratan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

14

b. Pengaruh Tepat Waktu terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Dengan menggunakan tingkat signifikansi  = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 17 diperoleh tingkat signifikansi variabel tepat waktu sebesar 0,000 (lebih kecil dari  = 0,05). Dengan demikian pengaruh variabel tepat waktu terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi secara parsial adalah signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sukmawati (2009)yang menyatakan terdapat pengaruh antara tepat waktu dengan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan tepat waktu jika sistem tersebut dalam mengolah data hingga menghasilkan informasi akuntansi datang pada penerimanya tepat pada waktunya. Informasi yang dihasilkan kemudian dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Jika informasi yang didapat terlambat maka keputusan yang diambil dapat berakibat fatal bagi perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya. c. Pengaruh Keandalan terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Dengan menggunakan tingkat signifikansi  = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 17 diperoleh tingkat signifikansi variabel keandalan sebesar 0,001 (lebih kecil dari  = 0,05). Dengan demikian pengaruh variabel keandalan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi secara parsial adalah signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Putra (2011) yang menyatakan terdapat pengaruh antara keandalan dengan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan andal jika informasi yang dihasilkan dari proses komputerisasi dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya, dapat diandalkan kebenarannya, dan memiliki konsistensi terhadap informasi yang dihasilkan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Jika informasi yang didapat tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan kebenarannya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya maka dapat berakibat yang fatal bagi keputusan perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya. d. Pengaruh Relevansi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Dengan menggunakan tingkat signifikansi  = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 17 diperoleh tingkat signifikansi variabel relevansi sebesar 0,039 (lebih kecil dari  = 0,05). Dengan demikian pengaruh variabel relevansi terhadapkepuasan pengguna sistem informasi akuntansi secara parsial adalah signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sukmawati (2009) yang menyatakan terdapat pengaruh antara relevansi dengan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Suatu informasi dikatakan relevan jika menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi tiap-tiap orang berbeda sehingga informasi tersebut harus tepat sasaran sesuai dengan penggunanya supaya mendukung keputusan masing-masing manajer. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi harus menyajikan hanya informasi relevan sesuai dengan penggunaannya.Jika informasi akuntansi tidak relevan maka dapat berakibat pada keputusan yang salah sehingga berpengaruh terhadap keputusan dan kepuasan penggunanya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan berkaitan dengan keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi maka dapat disimpulkan yaitu suatu informasi yang berkualitas yaitu informasi yang memiliki kriteria dalam hal keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi yang sangat berperan penting dalam membentuk kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Suatu informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut bebas dari kesalahan-kesalahan atau kekeliruan dalam suatu data yang dihasilkan. Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

15

tepat waktu jika sistem tersebut dalam mengolah data hingga menghasilkan informasi akuntansi datang pada penerimanya tepat pada waktunya. Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan andal jika informasi yang dihasilkan dari proses komputerisasi dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya, dapat diandalkan kebenarannya, dan memiliki konsistensi terhadap informasi yang dihasilkan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Suatu informasi dikatakan relevan jika menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi pemakainya. Semakin tinggi tingkat keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi dalam suatu informasi yang dihasilkan maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Begitu pun sebaliknya, jika semakin rendah tingkat keakuratan, tepat waktu, keandalan, dan relevansi dalam suatu informasi yang dihasilkan maka akan semakin rendah pula kepuasan yang dirasakan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Saran Penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan dalam mengimplementasikan sistem informasi. Perusahaan perlu memperhatikan kepuasan pengguna yang merupakan tolok ukur keberhasilan suatu sistem informasi. Hasil penelitian ini memberikan panduan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna, serta faktor mana yang merupakan prioritas dalam menentukan pemilihan suatu paket program (software) sistem informasi akuntansi. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian lanjutan terkait dengan implementasi paket program (software) sistem informasi akuntansi. Akan tetapi perlu dipertimbangkan adanya keterbatasan penelitian ini yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Amrul, S., dan A. Syar’ie.2005. Analisa Beberapa Faktor yang Berpengaruhi Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem. Simposium Nasional Akuntansi VII: 867. Davis, G. B. 2001. Sistem Informasi Manajemen. PT Prenhalindo, Jakarta Diana, A., dan Setiawati L. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses, dan Penerapan. Andi.Yogyakarta. Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.BP Universitas Diponegoro. Semarang. Hall, A. J. 2007. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta. Indriantoro, dan Supomo.2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta.Yogyakarta. Istianingsih, dan Utami W. 2010. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Studi Empiris Pada Pengguna Paket Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XII. Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Edisi Pertama. BPFE.Yogyakarta. Komara, A. 2004.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII: 45. Kotler, P., dan Keller K. L. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid I. Edisi 12. PT Indeks. Jakarta. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

16

Limantara F., dan Devie. 2003. Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para Pengguna Sistem Informasi. Simposium Nasional Akuntansi VI: 895-906. Nugroho, E. 2008.Sistem Informasi Manajemen. Andi.Yogyakarta. Putra, B. S. D. 2011. Analisa Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Para Karyawan Pengguna. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Surabaya. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Ke-14. CV Alfabeta. Bandung. ________. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Alfabeta. Bandung. Suharyadi, dan Purwanto. 2007. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Salemba Empat. Jakarta. Sukmawati, R. 2009. Analisis Faktor-Faktor Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Internal. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Surabaya. Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Jasa. Bayu Media Publishing. Malang. Winarno, W. W. 2004. Sistem Informasi Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Yamit, Z. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Edisi Pertama. Ekonisia. Yogyakarta. ●●●