PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015
PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PAPAIN TERHADAP KADAR PROKSIMAT DAN NILAI RENDEMEN HIDROLISAT PROTEIN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) Ima Wijayanti, Romadhon, Laras Rianingsih Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, FPIK UNDIP Abstrak Ikan bandeng dengan kandungan protein yang tinggi dapat berpotensi sebagai bahan baku HPI dan kajian HPI ikan tersebut masih belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim papain terhadap kualitas hidrolisat protein ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) segar. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap untuk menganalisis pengaruh konsentrasi enzim papain (4%, 5% dan 6%) terhadap mutu hidrolisat protein ikan bandeng Hidrolisat protein ikan bandeng dapat dihasilkan melalui hidrolisis enzimatis menggunakan enzim papain. Parameter yang diamati adalah rendemen dan kadar proksimat (kadar protein, lemak, air dan abu). Jenis Enzim dan konsenterasi berpengaruh nyata pada kadar proksimat protein, lemak, air dan rendemen, tetapi tidak berpengaruh nyata pada kadar abu. Kondisi optimum untuk menghidrolisis daging ikan bandeng menjadi hidrolisat protein dengan konsentrasi enzim papain sebesar 5% (b/v). Kata kunci : ikan bandeng (Chanos chanos), hidrolisat protein ikan, enzim papain
Abstract Milkfish with high protein content has potential as the raw material of HPI and HPI review of the fish has not been implemented. This study aims to determine the effect of the concentration of the enzyme papain to the quality of the protein hydrolyzate of fresh milkfish (Chanos Chanos Forsskal). This study was conducted laboratory experimentally. The trial design used in this study was complete random design to analyze the effect of papain enzyme concentrations (4%, 5%, and 6%) toward the quality of protein hydrolyzate of milkfish. Protein hydrolyzate of milkfish could be produced by enzymatic hydrolysis using papain enzyme. The obse rved parameters were the yield and the proximate level (level of protein, fat, water, and ash). Type of enzyme and concentration had significant effect toward the proximate level of protein, fat, water, and yield, but not significant toward the level of as h. The optimal condition to hydrolyze milkfish flesh into protein hydrolyzate was by using papain enzyme with concentration of 5% (b/v). Keyword: Milkfish, hydrolyzate of protein, enzyme papain
PENDAHULUAN
maupun air laut. Menurut Saparinto
Indonesia merupakan negara maritim
yang
besar
dalam
perikanan
air
mempunyai perikanan, tawar,
air
potensi baik payau,
(2007), potensi akuakultur air payau, yakni
dengan
sistem
tambak
diperkirakan mencapai 931.000 ha dan
hampir
telah
dimanfaatkan
13
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 potensinya
100%
dan
digunakan
untuk
mempunyai nilai nutrisi yang tinggi
memelihara ikan bandeng (Chanos
sehingga digemari oleh masyarakat.
chanos Forsk) dan udang (Pennaeus
Bandeng mengandung protein yang
sp.).
tinggi yaitu mencapai
sebagian
hingga besar
Bandeng satu
ikan
merupakan
laut
dikonsumsi
yang
dan
Indonesia.
salah banyak
diproduksi
Hal
tersebut
ikan
sebab
rasanya
itu
gurih
dan
20% oleh
berpotensi juga
diolah
menjadi hidrolisat protein ikan.
di
karena
yang
Hidrolisat protein merupakan protein
yang
mengalami degradasi
bandeng dapat dibudidaya di air laut,
hidrolitik dengan asam, basa, atau
payau, tawar dan termasuk ikan yang
enzim proteolitik.
mudah
beradaptasi
dengan
asam amino dan peptida. Hidrolisat
lingkungan
serta
terhadap
protein memiliki beberapa kegunaan
tahan
penyakit (Kordi 2009). Jawa Tengah
pada
merupakan
farmasi.
salah
satu
sentra
industri
Hasilnya berupa
pangan
Beberapa
penelitian
budidaya bandeng di Indonesia dan
menunjukkan
bahwa
potensi
protein
digunakan
lahan
untuk
bandeng
ikan
maupun
hidrolisat sebagai
mencapai 6.975 Ha. Data produksi
bahan makanan tambahan dalam sup,
bandeng tahun 2009 sekitar 86.000
kuah daging, penyedap sosis, biskuit,
ton dan mengalami kenaikan 14,5%
dan crackers. Selain itu hidrolisat
selama kurun waktu 5 tahun (2005-
protein juga dapat disertakan untuk
2009).
diet
Produksi bandeng nasional
pada
penderita
ditargetkan mencapai 600.000 ton di
pencernaan
tahun 2013 (Ditjen budidaya, 2006).
1990). Proses pembuatan hidrolisat
Produksi
bandeng
yang
protein
(Pigot
di
dan
gangguan Tucker,
dalam
industri
cukup besar berpotensi untuk diolah
menggunakan proses enzimatis, yang
menjadi
dipandang
berbagai
bernilai tambah.
produk
yang
Beberapa produk
lebih sesuai dan lebih
murah. Proses pengolahannya lebih
olahan bandeng yang sudah dikenal
cepat
antara
protein
tanpa
kehilangan
banyak
bandeng duri lunak, bandeng asap
asam
amino
esensial.
Kajian
dan
mengenai
lain:
lain-lain.
bandeng
tanpa
duri,
Bandeng merupakan
dan
memberikan
hidrolisat
hidrolisat
protein
ikan
14
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 (HPI)
sudah
dilakukan.
cukup
banyak
Penggunaan
enzim
protease
pada
proses
protein
ikan
dilakukan
memperoleh
hidrolisat untuk
produk
berkualitas.
yang
Enzim
Laboratorium
Teknologi
Hasil
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan
Universitas
Diponegoro. Bahan dan Alat
papain
Bahan baku yang digunakan
merupakan salah satu enzim protease
dalam
yang
pada
bandeng segar, enzim papain dan
pembuatan HPI. Hidrolisat protein
enzim bromelin. Bahan kimia yang
ikan dari ikan selar, lele dumbo dan
digunakan untuk menganalisa produk
ikan rucah, menunjukkan konsentrasi
hidrolisat
enzim papain
H2 SO 4 , H3 PO3 , MgCO 3 , NaOH,
dapat
hidrolisis
digunakan
5% dengan waktu
rata-rata
6
jam
penelitian
BaCl,
2005; Koesoemawardani et al., 2008;
proksimat.
2011)
Penelitian
adalah
adalah
K 2 SO 4 ,
ikan
MgO,
CH3 COOH, HCl, Na2 S2 O3 , AgNO 3 ,
memberikan hasil terbaik (Hidayat,
Widadi,
ini
lain
heksana
untukanalisis kadar
Peralatan
yang
digunakan
menunjukkan HPI dari kerang Mas
pada penelitian ini antara lain adalah
Ngur
membutuhkan
kain saring, gelas ukur, erlenmeyer
enzim
6%
Penelitian
enzim
(Purbasari, ini
mengetahui
2008).
dan pendingin tegak, pemanas air
untuk
(hot plate) dengan pengatur suhu,
bertujuan
pengaruh
papain
hidrolisat
konsentrasi
konsentrasi
terhadap
protein
ikan
kualitas bandeng
(Chanos chanos Forsskal) segar.
centrifuge
dan
pengering
beku
(freeze dryer), seperangkat peralatan laboratorium
untuk
analisa
kimia
produk hidrolisat ikan seperti labu kjeldahl,
perangkat
alat
destilasi,
BAHAN DAN METODE
perangkat alat ekstraksi soxlet, oven,
Waktu dan Tempat
desikator,
Penelitian selama bulan
enam
ini
yaitu
mulai
Mei sampai dengan
bulan
Oktober
bulan,
dilaksanakan
2014.
Tempat
cawan
porselin,
tanur
pengabuan, kertas saring whatman.
yang
digunakan selama penelitian adalah
15
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Prosedur
Pembuatan
Hidrolisat
Protein Ikan
rancangan
acak
menganalisis
Daging
ikan
pengaruh
konsentrasi
telah
enzim papain (4%, 5% dan 6%)
dicincang dicampur dengan air (1 :
terhadap mutu hidrolisat protein ikan
4) dan enzim (papain dan bromelin)
bandeng.
Analisis
dengan berbagai konsentrasi (4%,
digunakan
adalah
5%,
(ANOVA), apabila data F hitung
6%),
yang
lengkap
kemudian
dilakukan
yang
analisis
ragam
hidrolisis pada suhu 55°C dengan
lebih
menggunakan pemanas air dengan
dilanjutkan dengan uji beda nyata
pengatur suhu selama 6 jam. Untuk
jujur (BNJ) untuk melihat perbedaan
menjaga kestabilan pH tetap 7 pada
masing- masing perlakuan.
saat
proses
digunakan
hidrolisis
besar
data
dari F
table
maka
berlangsung
CHCOOH
sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengatur suasana asam dan NaOH
Komposisi
sebagai
Hidrolisat Protein Ikan Bandeng
pengatur
suasana
basa.
Selanjutnya dilakukan penginaktivan
Kimia
Komposisi
(Proksimat)
kimia
hidrolisat
enzim pada suhu 90°C selama 20
protein ikan (HPI) bandeng (Chanos
menit,
penyaringan,
chanos)
sehingga
diperoleh
sentrifuse
fraksi
larutan
yang kemudian dipekatkan dengan freeze dryer untuk
hidrolisa
pekatan Terhadap
sehingga
hidrolisat
komposisi proksimat berupa kadar protein, lemak air dan abu. Protein Protein
diperoleh
protein
produk
dengan
menghilangkan
air yang ditambahkan pada proses awal
ditentukan
hidrolisat
ikan. ini
dilakukan uji kadar proksimat (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar
ponen
terpenting
hidrolisat bertujuan kebutuhan khususnya
protein) dan rendemen.
merupakan dalam
protein
protein dari
produk
ikan
untuk
hasil
kom-
yang
memenuhi hewani, perikanan.
Tingkat mutu dari produk hidrolisat Rancangan Penelitian dan Analisis
ini sangat ditentukan oleh kadar zat
Data
terlarut, terutama kadar proteinnya, Rancangan
percobaan
yang
digunakan pada penelitian ini adalah
yang dihitung dengan kadar total nitrogen
(Syahrizal,
1991). 16
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Kandungan
protein
Bandeng
dengan
HPI
ikan
bahan baku awal yang digunakan.
enzim
dan
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
konsentrasi berbeda disajikan pada
peningkatan
Tabel 1.
proses
Tabel 1. Komposisi Protein Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Konsentrasi Enzim Papain Berbeda
terdapat pada produk hidrolisat ini
Konsentrasi (% ) 4 5 6
Kadar Protein (% ) 61,44±0,9a 66,33±0,86b 66,07±0,15b
Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
kadar
protein
hidrolisis.
adalah
protein
protein
yang
terbuang
setelah
Protein
terlarut, tidak
sedangkan
larut
pada
yang
sudah
saat
proses
penyaringan. Peningkatan kandungan protein
dalam
produk
hidrolisat
disebabkan selama proses hidrolisis terjadi konversi protein yang bersifat
Hasil
analisis
menunjukkan
konsenterasi
ragam
tidak larut menjadi senyawa nitrogen
enzim
yang
bersifat
larut,
selanjutnya
berpengaruh nyata terhadap kadar
terurai
protein
(P<0,05).
yang lebih sederhana, seperti peptida
Kadar protein HPI dengan hidrolisis
dan asam amino sehingga mudah
enzim
diserap
HPI
bandeng
papain
konsentrasi
5%
menunjukkan dan
6%
tidak
menjadi
oleh
senyawa-senyawa
tubuh
(Kirk
dan
Orthmer, 1953). Shahidi et al. (1995)
berbeda nyata. Hasil ini tidak jauh
menyatakan
berbeda dengan beberapa penelitian
hidrolisis
yang menunjukkan konsenterasi 5%
perubahan
optimal untuk produksi HPI pada
dengan
ikan rucah (Koesoemawardani et.al,
dengan mikroskop elektron pada otot
2011) dan ikan lele (Widadi, 2011)
ikan
dengan kadar protein masing-masing
protein miofibril terdegradasi selama
24,7% dan 53,9%. Sedangkan Hasil
proses hidrolisis.
Penelitian
Purbasari
secara enzimatis melibatkan proses
menunjukkan
konsentrasi
(2008) optimum
bahwa
protein
reaksi
enzimatis,
terjadi
struktur
sangat
Cod
pemutusan
pada
jaringan
cepat.
ikan
Pengamatan
memperlihatkan
bahwa
Proses hidrolisis
ikatan
peptida
dalam
adalah 6% dengan kadar protein
protein
sebesar 77,58%.
sehingga terbentuk senyawa nitrogen
Kandungan hidrolisat
lebih
protein tinggi
dari
oleh
enzim
proteolitik
produk pada 17
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 yang terlarut dalam larutan hidrolisat
penelitian lain yaitu HPI
protein ikan.
5,37% (Hidayat, 2005) dan lebih tinggi dibanding
Lemak
ikan selar
HPI lele 1,94%
(Widadi, 2011) dan Kingfish 0,98%
Kandungan
lemak
pada
HPI
(Abdulazees et al., 2013).
merupakan komponen yang cukup penting.
Kadar
lemak
Shahidi
and
Botta
(1994)
sebaiknya
melaporkan bahwa penurunan kadar
rendah supaya tidak mudah terjadi
lemak pada produk hidrolisat protein
oksidasi sehingga mempunyai daya
ikan disebabkan pada saat proses
tahan yang lama. Kadar lemak HPI
hidrolisis enzimatis terjadi perubahan
ikan bandeng disajikan pada Tabel 2.
struktur jaringan ikan yang sangat
Tabel 2. Kadar Lemak Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Jenis dan Konsentrasi Enzim Berbeda
cepat.
Konsentrasi (% ) 4 5 6
Kadar Lemak(% ) 2,69±0,16c 2,34±0,06ab 2,52±0,06bc
Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
Pengamatan
mikroskop elektron terhadap bagian tipis dari otot ikan memperlihatkan bahwa
protein
analisis
menunjukkan nyata
ragam
terdapat
konsentrasi
terlihat
relatif
hidrolisis,
Pada
berkumpul
dan
terhadap
gelembung
yang
Hal
lipid.
menunjukkan
lemak
nilai
dipengaruhi
konsenterasi enzim papain.
saat
membran
mengakibatkan
kadar
resisten
pengaruh
enzim
banyak
sedangkan sistem membran sel otot
kadar lemak HPI bandeng (P<0,05). tersebut
miofibril
berkurang selama proses hidrolisis,
kerusakan. Hasil
dengan
ini
dari proses
cenderung membentuk
tak
hilangnya
larut, membran
Kadar lemak HPI ikan bandeng
Kadar
kurang dari 5%. Produk hidrolisat
lemak terendah pada HPI dengan
protein dengan kadar lemak rendah
enzim papain 5%. Lemak tertinggi
umumnya lebih stabil dan tahan lama
terdapat pada HPI dengan enzim
jika
papain 4%.
hidrolisat
Kadar lemak HPI ikan bandeng sedikit lebih rendah dengan HPI hasil
lemak
dibandingkan yang yang
dengan
produk
mempunyai
kadar
tinggi.
Selain
itu,
rendahnya kadar lemak pada produk
18
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 hidrolisat dapat digunakan sebagai
kisaran 6,47% hingga 6,75 % sedikit
bahan makanan diet, yaitu makanan
lebih tinggi dibandingkan kadar air
dengan
HPI ikan lele 5,46% (Widadi, 2011).
kandungan
lemak
kurang
dari 5 % dan sebagai suplemen pada
Perbedaan
kadar
pembuatan roti tawar dan makanan
disebabkan oleh penggunaan metode
bayi (Pigot dan Tucker, 1990).
pengeringan
yang
air
dapat
berbeda,
yaitu
hidrolisat protein ikan lele dumbo Air
menggunakan metode spray drying, Air
terbesar
merupakan
yang
menyusun
jenis bahan pangan. sebagai
tempat
komponen berbagai
Air berperan
terjadinya
sedangkan
hidrolisat
protein
bandeng
menggunakan
ikan
metode
freeze drying.
reaksi
kimia dan merupakan pereaksi utama
Abu
dalam reaksi hidrolisis (Belitz et al.
Sebagian besar bahan pangan
2009). Kadar air HPI ikan bandeng
terdiri atas 96% bahan organik dan
disajikan pada Tabel 3.
air,
Tabel 3. Kadar Air Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Jenis dan Konsentrasi Enzim Berbeda
mineral.
Konsentrasi (% ) 4 5 6
Kadar Air(% ) 6,75±0,05b 6,47±0,03a 6,62±0,03a
Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
Hasil
nya
pangan
terdiri
atas
unsur-unsur
Proses pembakaran bahan pai suhu
menyebabkan terbakar,
600
°C
bahan
namun
bahan
akan organik
anorganik
tidak terbakar, yaitu dalam bentuk abu yang terdiri atas berbagai unsur mineral seperti Ca, Mg, Na, P, K, Fe, Mn dan Cu. Kadar abu menunjukan
analisis
ragam
kandungan
konsentrasi
enzim
pangan (Winarno, 2008). Kadar abu
berpengaruh nyata terhadap kadar air
HPI ikan bandeng disajikan pada
HPI bandeng (P<0,05). Kadar air
Tabel 4.
menunjukkan
mineral
dalam
bahan
terendah pada HPI dengan enzim bromelin 5%. Kadar air hidrolisat protein
ikan
konsentrasi berbeda
bandeng
enzim
papain
menunjukkan
nilai
dengan yang pada
19
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Tabel 4. Kadar Abu Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Jenis dan Konsentrasi Enzim Berbeda Konsentrasi (% ) 4 5 6
Kadar Abu(% ) 10,53±0,15 10,67±0,21 10,58±0,13
Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
Hasil
analisis
ragam
menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata
antara
jenis
enzim
dan
dan
Li-Chan
(1999)
menyatakan
bahwa pencampuran senyawa asam dan alkali dalam larutan hidrolisat protein
akan
terbentuknya
menyebabkan
senyawa
garam,
sehingga dapat meningkatan kadar abu pada hidrolisat protein. Rendemen Hidrolisat Protein Ikan Bandeng Jenis
dan
konsentrasi
enzim
konsentrasi (P>0,05). Hal tersebut
merupakan salah satu faktor yang
menunjukkan nilai kadar abu tidak
mempengaruhi
dipengaruhi
degradasi
konsenterasi
enzim.
kecepatan
enzim
tingkat
proteolitik.
Kadar abu pada hidrolisat protein
proses
ikan
tinggi
menggunakan enzim, substrat yang
pada
digunakan
akan
hidrolisat protein ikan lele dumbo
produk
hidrolisat.
(Widadi,
masngur
banyaknya
produk
Kingfish
dihasilkan terhadap berat bahan baku
bandeng
dibandingkan
lebih
kadar
2011);
abu
kerang
(Purbasari,
2008);
(Abdulazees
et
hidrolisis
Pada dengan
diubah
Persentase hidrolisat yang
sebelum
dihidrolisis
Penambahan senyawa alkali, seperti
rendemen
produk
NaOH,
Terlarutnya
komponen
al.,
2013).
dan atau senyawa asam,
menjadi
disebut hidrolisat. gizi seperti
seperti HCl, dalam proses hidrolisis
lemak, protein, dan mineral selama
protein
proses
bertujuan
untuk
mencapai
hidrolisis
mempengaruhi
dan
besarnya rendemen produk hidrolisat
konstan
yang dihasilkan (Shahidi and Botta,
sehingga
1994).
Rendemen
pemutusan ikatan peptida oleh enzim
dengan
enzim
dapat tetap berlangsung.
berbeda disajikan pada Gambar 1.
nilai
pH
optimum
menjaga
agar
selama
proses
pH
enzim tetap
hidrolisis
Liceaga
HPI
papain
bandeng konsentrasi
20
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 12
Rendemen (%)
ab
a
10
10.64
c
9.22
8.64
8 6 Rendemen
4
2 0
4%
5%
6%
Konsentrasi Enzim Papain
Gambar 1. Nilai Rendemen Hidrolisat Protein Ikan Bandeng dengan Konsentrasi Enzim Papain Berbeda. Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) Hasil
analisis
ragam
masngur (Purbasari, 2008) dan juga
menunjukkan
konsetrasi
enzim
HPI lele dumbo (Widadi, 2011) yang
berpengaruh
nyata
terhadap
mempunyai
rendemen
dengan
rendemen HPI bandeng (P<0,05).
kisaran 17-25% pada konsenterasi
Rendemen
enzim papain 4-6%.
tertinggi
pada
HPI
dengan
enzim papain konsenterasi
6% .
Gambar 1
Hidrolisis
protein
melibatkan
memperlihatkan
pemberian air sehingga jumlah air
peningkatan nilai rendemen produk
yang berada dalam proses menjadi
hidrolisat
lebih
ikan
bandeng
seiring
besar
dengan penambahan enzim papain
jumlah
dan
Pemberian
bromelin.
dengan enzim
perlakuan papain
rendemen lebih
Hidrolisis
produk
rendah
dengan
4%
Rendemen
yang
penelitian
ini
substrat air
yang
dengan
digunakan.
dalam
proses
penambahan
hidrolisis
menghasilkan
menstabilkan nilai pH dalam proses
hidrolisat
jika
perlakuan
substrat
dibandingkan
yang
berfungsi
hidrolisis
protein,
dibandingkan
mempermudah
yang
lain.
homogenisasi
dihasilkan
pada
lebih
rendah
dibandingkan penelitian HPI kerang
substrat berpengaruh enzimatik.
untuk
dapat
pengadukan antara
yang
enzim
tersedia,
terhadap Penggunaan
laju air
dan dan dan reaksi juga 21
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 mampu memperluas bidang kontak
DAFTAR PUSTAKA
antara enzim dan substrat, sehingga
Abdulazees SS, Ramamoorthy B, Ponnusamy P. 2013. Proximate Analysis And Production Of Protein Hydrolysate From King Fish Of Arabian Gulf Coast Saudi Arabia. International Journal of Pharmacy and Biological Sciences. 3(1): 138-144.
pada rentang waktu tertentu dapat dihasilkan lebih
produk
besar
hidrolisat
(Piggot
and
yang
Tucker,
1990). KESIMPULAN Hidrolisat bandeng
dapat
protein
ikan
dihasilkan
melalui
hidrolisis
enzimatis
enzim
papain.
berpengaruh
menggunakan Konsentrasi
nyata
pada
kadar
protein, lemak, air dan rendemen, tetapi tidak berpengaruh nyata pada kadar abu. Kondisi optimum untuk menghidrolisis daging ikan bandeng menjadi
hidrolisat
protein
adalah
konsentrasi enzim papain sebesar 5% (b/v) .
Belitz HD, Grosch W, Schieberle P. 2009. Food Chemistry. Germany: Springer- Verlag. Ditjen Budidaya (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya). 2006. Rencana Strategis Perikanan Budidaya 2005-2009. Departemen Kelautan dan Perikanan, hlm 96 . Hidayat T. 2005. Pembuatan Hidrolisat Protein dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) dengan Menggunakan Enzim Papain. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Dinas Pendidikan yang
telah
Provinsi Jawa Tengah membiayai
Penelitian
Dosen Muda ini
dengan Tahun
Anggaran
2014,
sesuai
Perjanjian
Pelaksanaan
Surat
Penelitian
Hibah Dinas Provinsi Jawa Tengah 2014 Nomor: 978.3/74/2014, tanggal 2 Desember 2014 dan Universitas Diponegoro
Nomor
:
Kirk RE dan Othmer DF. 1953. Encyclopedia of Chemical Technology. New York : The Interscience Publ. Inc. Volume 11. Koesoemawardani D, Nurainy F, Hidayati S. 2011. Proses Pembuatan Hidrolisat Protein Ikan Rucah. Jurnal Natur Indonesia 13 (3): 258-261 Kordi
GM. 2009. Sukses Memproduksi Bandeng Super untuk Umpan, Ekspor dan
2041/H7.5.1/KS/2014
22
PENA Akuatika Volume 12 No. 1 - September 2015 Indukan. Jakarta: Andi, hlm 148. Liceaga-Gesualdo, and A., Li-Chan, E.C.Y. (1999). Functional properties of fish protein hydrolysate from herring (Clupea harengus). Journal of Food Science, 64(6): 10001004. Pigot, G.M. and Tucker, B.W. 1990. Utility fish flesh effectively while maintaining nutritional qualities. Seafood Effects of Technology on Nutrition. New York : Marcel Decker, Inc. Purbasari, D. 2008. Produksi dan Karakterisasi Hidrolisat Protein dari Kerang Mas Ngur (Atactodea striata). [Skripsi].
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Saparinto, Cahyo. 2007. Membuat Aneka Olahan Bandeng. Jakarta. Penebar Swadaya
Shahidi F dan Botta JR. 1994. Seafood: Chemistry, Processing Technology and Quality. Glasgow: Blackie Academic and Professsional. Shahidi F, Han XQ, Synowiecki J. 1995. Production and characteristics of protein hydrolysates from capelin (Mallotus villosus). Food Chem 53: 285-293. Syahrizal FSNA. 1991. Mikrobiologi kecap ikan yang dibuat secara hidrolisis enzimatis [skripsi]. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Widadi IR. 2011. Pembuatan dan Karakterisasi Hidrolisat Protein dari Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menggunakan Enzim Papain [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-Brio Press.
23