PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon) TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Fransiska Eka Puspitasari NIM : 131434069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon) TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Fransiska Eka Puspitasari NIM : 131434069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
“Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selau ada jalan bagi mereka yang gemar berusaha”
Karya ini ku Persembahkan untuk : Ayah, ibu, adik dan keluarga terkasih yang Selalu memberi semangat dan selalu mendoakan aku Kekasih hati yang selalu menemani dan mendukung Teman-teman terkasih Pendidikan Biologi 2013 serta Ungkapan terimakasih, hormat dan baktiku untuk Almamaterku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skipsi yang
saya tulis
ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 November 20i7 Penulis
Fransiska Eka Pusoitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK Kf, PENTINGAN AKADEMIS
Yalg
bertanda tangan dibawah
Yogyakarta
ini,
saya mahasiswa Universitas Sanata Dhan.na
:
Nama : Frrnsiska Eka Puspitasan
NIM
:131434069
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Perpustakaan Universitas Sanata Dhama karya ilmiah saya yang berjudul
kepada
:
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citus limon) TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU I'A.MBING Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhama
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalarn bcntuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu rjin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penu lrs.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya. Dibuat Pada
di
tanggal
:
Yogyakarta
: 8 November 2017
Yang menyatakan,
,ya
,4IVVlil zaa:'-:> Fransiska Eka Puspi tasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas berkat dan kasihnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON
(Citrus
limon) TERHADAP
PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, khususnya kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menyertai dari awal perencanaan skripsi hingga penelitian akhir. 2. Universitas Sanata Dharma sebagai Universitas yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan berekspresi maupun berkontribusi di Pendidikan Biologi. 3. Kepada orang tua saya Bapak Allwisius Susila dan Ibu Klori atas segala pengorbanan, doa serta dukungan yang telah diberikan. 4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan semangat dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Kekasih yang selalu membantu, mendukung, menemani, dan memberi semangat dalam pengerjaan skripsi hingga selasai. 7. Sahabat yang selalu membantu waktu penelitian dan pengerjaan skripsi ini ine malo. Serta teman-teman yang membantu dan mendukung serta masukan yang selalu membangun dalam penyusunan skripsi ini Benge, Maa dan Yanti dan temanteman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2013 atas kerjasama dan bantuannya. 9. Semua pihak yang memberikan dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki skripsi ini menjadi lebih baik. Dan penulis sangat berharap semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta, 8 November 2017 Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon) TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING Fransiska Eka Puspitasari Universitas Sanata Dharma 2017 Susu kambing adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan. Susu kambing menghasilkan banyak zat gizi dibandingkan dengan susu sapi, namun tidak semua orang menyukai susu kambing karena susu kambing memiliki aroma khas yaitu aroma prengus. Susu kambing dapat dimanfaatkan sebagai olahan yoghurt. Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui proses fermentasi bakteri yang bersifat asam dan yoghurt dapat dikonsumsi oleh orang yang menderita lactose intolerance. Dalam mengatasi aroma prengus yoghurt susu kambing maka perlu ditambahkan parutan kulit jeruk lemon. Dalam penelitian ini yoghurt dibuat dengan menggunakan susu kambing dan tambahan parutan kulit jeruk lemon untuk menghilangkan aroma prengus susu kambing. Penelitian ini menggunakan konsentrasi kulit jeruk lemon 1 gram/100 ml, 2 gram/100 ml, dan 3 gram/100 ml serta kontrol atau tanpa penambahan parutan kulit jeruk dengan lama fermentasi 24 jam. Setiap perlakuan dan kontrol dibuat lima kali pengulangan, kemudian yoghurt yang dihasilkan selanjutnya diuji organoleptik oleh 15 panelis, lalu dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan parutan kulit jeruk lemon tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap aroma prengus yang dihasilkan. Serta tidak ada perbedaan konsentrasi penambahan parutan kulit jeruk lemon yang disukai oleh konsumen. Kata kunci : Yoghurt, susu kambing, parutan kulit jeruk, variasi konsentrasi
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT EFFECT OF CONCENTRATION LEATHER ORANGE LEMON (Citrus limon) ON CONSUMER PERCEPTION ON YOGURT GOAT MILK Fransiska Eka Puspitasari Sanata Dharma University 2017
Goat milk is milk produced by female goats after childbirth. Goat milk produces many nutrients compared to cow's milk, but not everyone likes goat's milk because goat's milk has a distinctive odor that is the smell of prengus. Goat milk can be utilized as processed yoghurt. Yoghurt is a milk made through the acidic fermentation process of bacteria and yogurt can be consumed by people suffering from lactose intolerance. In overcoming the smell of goat milk yoghurt prengus it is necessary to add grated lemon peel. In this study yoghurt is made by using goat's milk and additional grated lemon rind to remove the smell of milk goat prengus. This study used lemon peel skin concentration of 1 gram / 100 ml, 2 gram / 100 ml and 3 gram / 100 ml and control or without grated orange peel with 24 hours fermentation. Each treatment and control were made five repetitions, then the resulting yoghurt was then tested organoleptically by 15 panelists, then analyzed statistically. The results showed that the addition of grated lemon rind does not give a significant difference to the resulting prengus scent. And there is not difference in the concentration of grated lemon rind which is favored by consumers.
Keywords: Yogurt, goat milk, grated orange peel, concentration variation
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………….….…....…………i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………...…….………........ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..……iii HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………........v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA………………vi KATA PENGANTAR……………………………………………………………….vii ABSTRAK……………………………………………………………………….......ix ABSTRACT……………………………………………………………………………….......x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…...xi DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..xiv DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...xv DAMFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..….xvi BAB I PENDAHULUAN………..……......................................................................1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………...1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………..4 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………....4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….6 A. Susu Fermentasi………………………………………………………………...6 B. Yoghurt…………………………………………………………………………6 1. Mekanisme Fermentasi Yoghurt…………………………………………....7
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nutrisi Yoghurt…………………………………………………………….10 3. Kelebihan Yoghurt ………………………………………………………..12 C. Susu Kambing ………………………………………………………………....15 D. Jeruk Lemon………………………………..………………………………….18 1. Klasifikasi Tanaman……………………………………………………….18 2. Daerah Asal dan Penyebaran……………………………………………....19 3. Deskripsi Jeruk Lemon…………………………………………………….19 4. Kandungan Jeruk Lemon………………………....…....…….………….....20 5. Manfaat Minyak Atsiri Lemon…………………………………………….20 6. Karakteristik Minyak Lemon…………………...……………..……...........21 E. Uji Organoleptik……………………………………………..……..………….23 F. Penelitian Yang Relevan……………………………………………………....24 G. Kerangka Berpikir …………………………………………………………….25 H. Hipotesis…………………………………………………….............................27 BAB III METODE PENELITIAN……………………………...............................28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………………..28 B. Variabel Penelitian ……………………………………………………………28 C. Batasan Penelitian ……………………………………………………………..29 D. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………………....29 E. Tahap Persiapan………………………………………………………………..30 F. Perlakuan Yoghurt……………………………………………………………..34 G. Pengujian Organoleptik………………………………………………………...34 H. Pengumpulan dan Pengolahan Data…………………….……………………..36 I. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran.........................39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................40 A. Hasil……………………………………………………………………………40 1. Uji Organoleptik ………………………………………………………......40 2. Uji Chi Square……………………………………………………………...48
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembahasan ………………………………………………………………...…48 1. Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing………………………..……........49 2. Tekstur Yoghurt …………….…………………………………….……….50 3. Aroma Khas Yoghurt………...………………………………………….....51 4. Rasa Khas Yoghurt…………………………………………………….......51 5. Warna Yoghurt…………….…………………………………………........58 6. Daya Terima…………..……………………………………………….......59 BAB V IMPLEMENTASI HASIL PEMBELAJARAN………………………....55 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………....57 A. Kesimpulan…………………………………………………………………….57 B. Saran ..................................................................................................................57 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………58 LAMPIRAN...............................................................................................................61
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Komposisi Susu Fermentasi Berperisa…………………………… 6 Tabel 2.2 Kandungan Gizi Yoghurt………………………………………………… 11 Tabel 2.3 Yoghurt Standar Nasional Indonesia……………………………………...12 Tabel 2.4 Kandungan Nutrisi Susu Kambing Segar………………………………....16 Tabel 2.5 Kandungan Senyawa dalam Minyak Lemon...............................................22 Tabel 3.1 Kode Setiap Perlakuan dalam Pengujian Organoleptik…………………...34 Tabel 3.2 Kuisioner Uji Organoleptik……………………………………………….37 Tabel 3.3 Skala Organoleptik………………………………………………………..38 Tabel 4.1 Hasil Rerata Pengujian Ph Yoghurt Susu Kambing………………………40
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………..26 Gambar 4.1 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Prengus……………..41 Gambar 4.2 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Tekstur……………………...42 Gambar 4.3 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Khas………………...44 Gambar 4.4 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Rasa………………………...45 Gambar 4.5 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Warna………………………46 Gambar 4.6 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Daya Terima………………..47
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Silabus …………………………………………………………………61 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................................65 Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa…………………………………………………...81 Lampiran 4 : Hasil Uji Statistik…………………………………………………….112 Lampiran 5 : Tabel Skor Uji Organpleptik…………………………………………114 Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian……………………………………………...115
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yoghurt adalah susu yang diasamkan atau difermentasikan, yaitu dengan menumbuhkan bakteri tertentu. Yoghurt berbentuk kental, rasanya asam dan sifatnya mudah dicerna. Dapat dibuat dari susu penuh atau susu skim. Secara sederhana yoghurt dapat dibuat dari susu cair yang dicampur dengan yoghurt yang sudah jadi (Aurum, 2009). Kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni diantaranya : kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12. Yoghurt cocok dikonsumsi oleh orang yang menderita lactose intolerance atau suatu kelainan yang ditandai dengan diare ketika mengkonsumsi susu. Yoghurt mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah bila dikonsumsi secara rutin karena yoghurt mengandung bakteri
Lactobasillus.
Lactobasillus
berfungsi
menghambat
pembentukan kolestrol dalam darah serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung banyak bakteri baik sehingga secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu (Harjanti, 2013). Susu kambing merupakan susu yang sudah dikenal masyarakat sebagai bahan minuman seperti susu kambing dengan tambahan rasa strawberri, jeruk, dan leci. Susu kambing diperoleh dengan harga terjangkau. Di indonesia, susu kambing
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
belum banyak di konsusmsi. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang susu kambing. Surajudin dkk (2006) menjelaskan bahwa susu kambing biasanya dikonsusmsi dengan alasan susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai penyakit saluran pernapasan seperti asma dan TBC, mencegah berkembangnya sel kanker, menyembuhkan reaksi alergi terutama dibagian wajah, memperlancar pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah osteoporosis karena kadar kalsiumnya tinggi. Susu terbaik adalah susu yang segar, susu kambing biasanya dikonsumsi dengan alasan untuk kesehatan. Susu kambing dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt dan meningkatkan nilai jual susu kambing, nilai gizi dan kesukaan konsumen terhadap susu kambing karena dilihat dari nilai komposisi kimianya susu kambing memiliki kandungan total protein, kasein, lemak susu, mineral, dan vitamin A yang lebih tinggi dari susu sapi ( Trimaryanto dkk, 2012). Salah satu masalah dalam mengkonsumsi susu kambing adalah aroma prengus yang kebanyakan tidak disukai konsumen. Aroma prengus adalah aroma khas susu kambing yang cukup tajam dan berbau amis. Menurut Trimaryanto dkk (2012) asam lemak susu kambing kaya akan asam lemak volatile yaitu kaproat, kaprilat, dan kaprat yang berkontribusi pada pembentukan rasa dan aroma spesifik. Jika aroma prengus pada susu kambing dapat dihilangkan atau minimal dapat dikurangi, maka diharapkan dalam mengkonsumsi susu kambing dapat meningkatkan nilai jual susu kambing, nilai gizi, nilai kesukaan dan akan membawa dampak positif terhadap perkembangan ternak kambing di Indonesia. Menurut penelitian Baarri (2003) aroma prengus pada susu kambing dapat dikurangi atau dihilangkan dengan cara fermentasi. Pengelolaan susu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
menjadi susu fermentasi merupakan salah satu cara pengelolan susu yang berguna untuk meningkatkan nilai nutrisi. Namun upaya menghilangkan aroma prengus secara keseluruhan masih pada tingkat yang rendah karena masih terdapat aroma prengus pada produk penelitian. Dari penelitian tersebut maka peneliti membuat sediaan yoghurt dengan menambahkan parutan kulit jeruk lemon yang merupakan inovasi baru untuk menghilangkan atau mengurangi aroma prengus susu kambing. Menurut Priambodo (2015) kulit jeruk lemon memiliki kandungan yang paling dominan adalah minyak atsiri. Minyak atsiri pada kulit jeruk lemon dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Kulit jeruk lemon dapat dimanfaatkan sebagai aroma terapi yang dapat menimbulkan rasa senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit serta baik untuk kulit. Menurut Hidayah (2011) kulit jeruk lemon mengandung minyak atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti tepen, sesquiten, aldehida, ester, limonen dan sterol. Kandungan minyak kulit jeruk yang begitu banyak sehingga dapat digunakan sebagai rasa terhadap produk minuman dan kosmetika. Peneliti akan memanfaatkan kulit jeruk lemon sebagai alternatif untuk menghilangkan aroma prengus pada yoghurt susu kambing sehingga dapat meningkatkan keanekaragaman produk pangan, serta untuk meningkatkan nilai ekonomi kulit jeruk lemon yang selama ini sering dibuang. Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi Kulit jeruk lemon (Citrus limon) terhadap Persepsi Konsumen pada Yoghurt Susu Kambing” ini, peneliti menggunakan susu kambing murni dan sebagai starter pembuatan yoghurt digunakan bakteri Lactobacillus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
bulgaricus dan Streptococcus themopHilus. Parutan kulit jeruk yang akan ditambahkan pada susu kambing dengan konsentrasi 1% b/v, 2% b/v dan 3% b/v karena semakin tinggi kosentrasi maka akan menimbulkan rasa yang pahit atau dapat menimbulkan racun.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penambahan parutan kulit jeruk lemon mampu menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing ? 2. Berapakah konsentrasi penambahan parutan kulit jeruk lemon yang disukai oleh konsumen dalam menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing ?
C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui
pengaruh
penambahan
parutan
kulit
jeruk
lemon
dalam
menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing. 2. Mengetahui konsentrasi parutan kulit jeruk lemon yang disukai oleh konsumen dalam menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing.
D. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti a) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan kulit jeruk lemon untuk menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
b) Menambah referensi dalam sebuah penelitian yang berhubungan dengan yoghurt. 2. Bagi Dunia Pendidikan a) Menambah pengetahuan mengenai bagaimana pembuatan yoghurt khususnya dibidang biotek. b) Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman dalam pembuatan suatu produk olahan dan meningkatkan kesukaan pada suatu produk tersebut. 3. Bagi Masyarakat a) Yoghurt susu kambing dengan penambahan parutan kulit buah jeruk menjadi minuman alternatif bagi yang tidak menyukai susu kambing. b) Memanfaatkan sisa kulit jeruk lemon untuk membuat sebuah produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Susu Fermentasi Susu fermentasi merupakan susu hasil sekresi mamalia sehat yang dilakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan teknik memproduksi makanan dengan menggunakan mikrobia yang menguntungkan (Wahyudi dan Samsundari, 2008). Semakin banyak komponen glukosa yang ditambahkan akan
mempengaruhi
pertumbuhan bakteri/mikrobia. Yang digunakan sebagai starter sehingga kemampuan produk metabolit yang dihasilkan akan semakin banyak. Standard susu fermentasi berdasarkan SNI 7552: 2009 dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 2.1 Standar Komposisi Susu Fermentasi Berperisa (SNI 7552 : 2009) Komposisi Lemak Padatan susu tanpa Lemak Protein Abu Total asam tertitrasi Sumber : (Pramono , 2012).
Tanpa Pemanasan 0,5 – 0,6 Min 3,0 Min 1,0 Maks 1,0 0,2 – 0,9
Pemanasan 0,5 – 0,6 Min 3,0 Min 1,0 Maks 1,0 0,2 – 0,9
B. Yoghurt Kata yoghurt berasal dari “yugurt” dalam bahasa Turki. Namun nama produk ini sangat bervariasi di beberapa negara, antar lain “leben” di Mesir, “lebeny” di Syria, “dadhi” di India dan “mazum” di Amerika. Yoghurt merupakan makanan dan minuman tradisonal yang penting di negara – negara Timur Tengah, Eropa Selatan, Asia Selatan,
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Mesir dan disekitar Mediteran. Yoghurt bermanfaat bagi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosel), yang dikenal sebagai penderita “lactose intolerance”. Karena pada proses pembuatan yoghurt dapat menurunkan seperempat kadar gula susu yang ada, maka bagi orang yang menderita “lactose intolerance” dapat mengonsumsi yoghurt sebagai sumber bahan makanan yang bergizi (Sirat, 2014). Yoghurt merupakan produk olahan susu fermentasi dari bakteri Asam Laktat (BAL) sebagai starter, yakni Streptococcus thermopHilus dan Lactobacillus bulgaricus yang telah lama dikenal dan mempunyai rasa asam yang spesifik. Yoghurt memiliki kandungan asam laktat yang tinggi, tidak mengandung alkohol, mengandung tekstur semi padat, serta rasa asam yang menyegarkan. Yoghurt dapat dibuat dari susu yang telah dihomogenisasi, susu berkadar lemak rendah atau susu skim dengan penambahan susu bubuk. Pembuatan yoghurt meliputi pemanasan, pendinginan dan fermentasi dimana pembuatanya mengalami proses yang higienis (Pramono dkk, 2012). 1. Mekanisme Fementasi Yoghurt Lactobacillus bulgaricus telah digunakan oleh industri makanan selama bertahun-tahun karena mampu mengubah bentuk gula (termasuk laktosa) dan bentuk karbohidrat lain menjadi bentuk asam laktat. Bakteri ini tidak hanya menciptakan rasa asam pada makanan yang difermentasi tetapi bertindak sebagai pengawet dengan cara menurunkan pH makanan sehingga hanya memberi sedikit kesempatan bagi pertumbuhan organisme-organisme yang mengganggu. Di dalam susu terdapat protein yang disebut kasein dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
karbohidrat berupa laktosa (gula susu). Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu yang dapat digunakan oleh kultur starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopHilus sebagai sumber karbon dan energi untuk pertumbuhannya. Laktosa dihidrolisis oleh kedua bakteri tersebut dan hasil akhirnya asam piruvat. Asam piruvat ini lalu diubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat dehidrogenase yang dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut. Asam laktat yang dihasilkan menyebabkan penurunan pH susu atau meningkatkan keasamaan susu. Kasein merupakan protein utama dalam susu yang terpengaruh oleh perubahan pH atau keasaman ini. Jika pH susu menjadi sekitar 4,6 atau lebih rendah maka keasamaan susu akan menjadi tidak stabil dan terkoagulasi (menggumpal). Dan membentuk gel yoghurt. Gel yoghurt ini berbentuk semisolid (setengah padat) dan menentukan tekstur yoghurt. Selain berperan dalam pembentukan gel yoghurt, asam laktat juga memberikan ketajaman rasa, rasa asam, dan menimbulkan aroma khas pada yoghurt (Purwaningsih, 2007). Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan jumlah energi yang relatif lebih sedikit dari pada energi yang dihasilkan melalui respirasi aerob. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Proses fermentasi asam laktat adalah proses fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat. Proses fermentasi asam laktat dimulai dengan proses glikolisis yang menghasilkan asam piruvat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
kemudian proses ini dilanjutkan dengan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat. Dalam proses fermentasi asam laktat, asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat. Aseton dan metil alkohol adalah bentuk antara fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme dan sangat penting secara komersial. Fermentasi asam laktat terjadi pada proses pembentukan keju dan yoghurt (Karmana, 2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan yoghurt adalah : a) Substrat Substrat atau medium fermentasi menyediakan zat gizi yang diperlukan oleh mikroba untuk memperoleh energi, pertumbuhan, bahan pembentuk sel dan biosintesa produk-produk metabolisme. Beberapa mikroorganisme yang membutuhkan energi seperti bakteri asam laktat, umumnya menghasilkan sejumlah besar asam laktat dari fermentasi subtrat karbohidrat. Bila bakteri asam laktat tumbuh secara anerobik, fermentasi subtrat karbohidrat dibantu khamir menghasilkan etanol serta sedikit produk akhir lainnya. b) Suhu Suhu fermentasi menentukan jenis mikroba yang dominan selama fermentasi, contohnya Lactobacillus bulgaricus yang termasuk dalam kelompok bakteri asam laktat (BAL), pada umumnya memiliki suhu optimum 40o C – 45o C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
c) Asam Makanan yang mengandung asam pada umumnya dapat bertahan lama, jumlah asam yang terbentuk mungkin tinggi sehingga menghambat mikroorganisme yang memproduksinya. Produk asam selama fermentasi dipengaruhi oleh jenis mikroorganisme yang berperan, jenis makanan dan kadar gula. d) Mikroba Proses fermentasi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan kultur murni, kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan. Mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi susu jagung manis antara lain Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termopHilus (Ari dan Suhartanti, 2012). Waktu fermentasi pada yoghurt juga mempengaruhi aroma, flavor serta tekstur pada yoghurt. Apabila waktu penyimpanan yoghurt terlalu lama maka aroma dari yoghurt menjadi menyengat, flavor yang dihasilkan pahit serta tektur menjadi sangat kental. Hal ini disebabkan karena produksi peptida yang dihasilkan oleh Lactobacillus bulgaricus apabila berlebihan maka akan mengkontaminasi hasil dari yoghurt dan dapat menyebabkan produk berlendir (Hasrudin dan Rifnatul, 2014). 2. Nutrisi Yoghurt Yoghurt mempunyai nilai gizi yang tinggi dari pada susu segar sebagai bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, terutama karena meningkatnya total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainya meningkat, selain itu yoghurt sesuai bagi penderita “Lactose Intolerance” atau yang tidak toleran terhadap laktosa (Wahyudi dan Samsundari, 2008). Yoghurt memiliki beberapa kandungan antara lain : ernergi, protein, lemak, karbohidrat. Bahkan yoghurt mengandung mineral (kalsium, fosfor, natrium, dan kalium) dan mempunyai kandungan vitamin cukup lengkap yaitu : vitamin A, B kompleks, B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin), B12 (sianokobalamin), vitamin C, vitamin D, E, asam folat, asam nikotinat, asam pantotenat, biotin dan kolin (Elfrida, 2013). Tabel 2.2 Kandungan Gizi Yoghurt Komponen Energi (Kkal)** Nilai PH Protein (g) Karbohidrat (g)** Lemak (g)** Kalsium (mg) Magnesium (mg) Potasium (mg) Keterangan:
Kandungan (per 100 mg) 42 – 62 4,2 – 4,4 4,5 – 5,0 6–7 130 – 176 17 226
*) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang diberi tambahan gula **) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang tidak diberi tambahan gula Sumber : (Surajudin dkk, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Tabel 2.3 Yoghurt Standar Nasional Indonesia Kriteria Keadaan a. Konsistensi 1. b. Aroma c. Rasa d. Larutan 2. Lemak 3. Berat kering tanpa lemak (BKTL) 4. Protein 5 Abu 6 Jumlah asam (dihitung sebagai laktat) 7 Cemaran logam a. Timbal b. Tembaga c. Timah d. Raksa 8. Arsen Cemaran mikroba a. Bakteri coliform 9. b. Escheria coli c. Salmonella Sumber : (Purba, 2010).
Uji Persyaratan Kental/semi padat Normal/khas Khas/asam Homogen Maks 3,8 Maks 8,2 Min 3,5 Maks 1,0 0,5 – 2,0 Mak 0,3 Maks 20 Maks 40 Maks 0,03 Maks 0,1 Maks 10 Kurang dari 3 Negatif/100 gr
3. Kelebihan Yoghurt Yoghurt baik dikonsumsi karena memiliki kelebihan sebagai berikut : a) Mudah dicerna. Yoghurt lebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri hidup dan aktif akan memproduksi enzim lactase. Enzim ini jumlahnya kurang pada anak dengan intoleransi laktosa. Proses kultur juga akan memecah laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga lebih mudah diserap oleh anak dengan intoleransi laktosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
b) Baik untuk kesehatan usus. Yoghurt mengandung bakteri: lactobacteria, terutama acidopHilus. Bakteri itu meningkatkan bakteri kolon, sehingga akan menurunkan risiko kanker kolon. c) Membantu proses penyerapan nutrisi. Yoghurt meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B. Adanya asam laktat pada yoghurt akan membantu mencerna kalsium susu. Dengan begitu, kalsium akan lebih mudah diserap. d) Meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian yang dilakukan pada 68 orang yang mengonsumsi yoghurt dua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka ini mempunyai kadar interferon lebih tinggi. Interferon merupakan derivat glikoprotein yang salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri. Interferon berfungsi sebagai imunoregulator dan mensekresikan antivirus. e) Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna. Keberadaan virus dan gangguan saluran cerna akan membentuk luka pada lapisan usus, terutama sel-sel yang memproduksi laktase. Walau hanya sementara, anak-anak bisa mengalami intoleransi laktosa selama satu sampai dua bulan pasca infeksi saluran cerna. Karena mengandung sedikit laktosa dan banyak enzim laktase, para dokter sering memanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
yoghurt untuk memulihkan kesehatan alat cerna. Penelitian menunjukkan, yoghurt mempercepat penyembuhan diare pada anak. f) Menurunkan infeksi jamur. Konsumsi satu gelas yoghurt setiap hari akan mengurangi pertumbuhan jamur pada vagina. Hal ini akan menurunkan risiko terjadinya infeksi jamur pada vagina. g) Kaya akan kalsium. Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah dibanding dengan negara lain. h) Sumber protein. Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10 – 14 gram protein atau sekitar 20 persen dari kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada yoghurt lebih mudah dicerna. i) Menurunkan kadar kolesterol. Para ahli memperkirakan, bakteri hidup yang ada pada yoghurt mampu berasimilasi dengan kolesterol. Bisa juga karena yoghurt mengikat asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol. j) Makanan penolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan penyerapan mineral, membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna (Rinadya, 2008).
C. Susu Kambing Kambing sudah mulai dijinakkan atau didomestikasi dan dipelihara oleh manusia sejak tahun 7000 SM di Irak. Sementara itu, domba lebih lama lagi yakni didomestikasi pada tahun 9000 SM. Penjinakan kedua hewan tersebut terutama untuk diambil bulu, daging, dan susunya. Pada umumnya orang mengonsumsi susu dari ternak sapi, tetapi di negara–negara Timur Tengah binatang mamalia yang umum diambil susunya adalah unta dan kambing (Moeljanto dan Wiryanto, 2002). Susu kambing merupakan susu yang sudah dikenal masyarakat sebagai bahan minuman seperti susu kambing dengan tambahan rasa strawberry, jeruk, dan leci. Susu kambing dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Di Indonesia, susu kambing belum banyak di konsusmsi. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang susu kambing. Surajudin dkk (2006) menjelaskan bahwa susu kambing biasanya dikonsusmsi dengan alasan susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai penyakit saluran pernapasan seperti asma dan TBC, mencegah berkembangnya sel kanker, menyembuhkan reaksi alergi terutama dibagian wajah, memperlancar pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah osteoporosis karena kadar kalsiumnya tinggi. 1.
Kandungan susu kambing segar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
`
Kualitas kandungan nutrisi susu kambing segar menentukan kualitas akhir yoghurt probiotik yang dihasilkan. Hasil uji kualitas susu kambing segar ditampilkan pada table 2.4 berikut: Tabel 2.4 Kandungan Nurtrisi Susu Kambing Segar Parameter pH
Komponen Hasil Pengamatan 6.60
Kadar air (%)
84.25
Kadar abu (%)
0.78
Kadar protein (%)
3.24
Kadar lemak (%)
6.54
Coliform (log 10 cfu/ml)
3.69
Total Plate Count (log 10cfu/ml) Sumber : (Elfrida, 2013) Kelebihan
susu
kambing
4.95
dibandingkan
susu
sapi
adalah
tidakmenimbulkan keluhan bagi yang mengkonsumsinya sehingga susu kambing dapat dipilih sebagai minuman alternatif bagi orang yang alergi terhadap susu sapi. Susu kambing belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena minimnya pengetahuan peternak tentang kambing perah dan kandungan gizi susu yang dihasilkan kambing. Susu diproduksi oleh kambing betina setelah melahirkan atau disebut masa laktasi. Lama masa laktasi sekitar 7 bulan (Budiana dan Susanto, 2005). Susu kambing mempunyai kelebihan dalam komposisi, yakni sangat mendekati komposisi kimiawi air susu ibu (ASI). Dengan komposisi seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
itu, susu kambing dapat diberikan kepada bayi yang baru lahir atau berumur kurang dari 1 tahun sebagai pengganti ASI. Beberapa kelebihan susu kambing dibandingkan dengan susu dari binatang mamalia lain menurut Moeljanto dan Wiryanto (2002) sebagai berikut : a) Mempunyai sifat antiseptik alami dan bisa membantu menekan pembiakan bakteri dalam tubuh. Hal ini disebabkan adanya fluorine yang kadarnya 10–100 kali lebih besar dari pada susu sapi. b) Bersifat basa (alkaline food) sehingga aman bagi tubuh. c) Proteinnya lembut dan efek laksatifnya ringan, sehingga tidak menyebabkan diare bagi pengonsumsinya. d) Lemaknya mudah dicerna karena mempunyai tekstur yang lembut dan halus, lebih kecil dibandingkan dengan butiran lemak susu sapi atau susu lainnya dan bersifat homogen alami. Butiran lemak susu sapi 4,55 mikrometer dan susu kambing hanya 3,49 mikrometer. Hal ini mempermudah hati dalam mencernanya sehingga menekan timbulnya reaksi-reaksi alergi. e) Dengan adanya sodium (Na), fluorine (F), kalsium (Ca), dan fosfor (P) sebagai elemen kimia yang dominan serta kandungan nutrisi lainnya, susu kambing berkhasiat sebagai berikut. 1) Membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung. 2) Menyembuhkan reaksi-reaksi alergi pada kulit, saluran napas, dan pencernaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
3) Menyembuhkan berbagai macam penyakit paru-paru, seperti asma, TBC (terutama yang sedang dalam proses pengobatan), serta infeksiinfeksi akut pada paru-paru. 4) Menyembuhkan beberapa kelainan ginjal, seperti nepbrotic syndrom, infeksi-infeksi ginjal, serta asam urat tinggi. 5) Kandungan
kalsium
(Ca)
yang
tinggi
dapat
membantu
menyembuhkan rematik dan mencegah osteoporosis. 6) Menambah vitalitas dan daya tahan tubuh. 7) Berdasarkan beberapa penelitian di Amerika, susu kambing terbukti mempunyai efek antikanker.
D. Jeruk Lemon (Citrus limon L.) Berikut ini merupakan klasifikasi tanaman jeruk lemon menurut Rukmana (2001): 1. Klasifikasi Tanaman Kingdom
: Plantae
Divisi
: SpermatopHyta
Sub-divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Rutales
Famili
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Species
: Citrus limon L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2. Daerah Asal dan Penyebaran Lemon (Citrus Limon) merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Jeruk lemon berasal dari Birma Bagian Utara dan Cina Selatan. Penyebaran jeruk lemon di Indonesia berada di Jawa dan telah dibudidayakan. Jeruk lemon dapat tumbuh baik didataran rendah hingga ketinggian 800 meter diatas permukaan laut (Nurlaely, 2016). Pada abad ke 11 sampai dengan 13, tanaman jeruk lemon dibawa oleh orang–orang Arab ke Afrika dan Eropa. Dalam perkembangan selanjutnya, jeruk lemon dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Italia, Siprus, dan kemudian dikembangkan di California, kepulauan Hindia Barat, dan Argentina. Saat ini, jeruk lemon telah banyak ditanam di berbagai negara di dunia. Di Indonesia jeruk lemon dikenal masyarakat pecinta tanaman sekitar tahun 1980-an (Rukmana, 2001). 3. Deskripsi Jeruk Lemon Jeruk lemon merupakan pohon perdu, batang berduri panjang tetapi tidak rapat, tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri. Daun berwarna hijau dengan tepi rata, tunggal, berseling, lonjong, ujung dan pangkal meruncing, panjang 7-8 cm, lebar 4-5 cm, tangkai silindris, permukaan licin. Kelopak bentuk bintang, hijau. Benang sari panjang sekitar 1,5 cm, kepala sari berbentuk ginjal, kuning, tangkai putik silindris, panjang kurang lebih 1 cm, kepala putik bulat, kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih kekuningan. Buah lemon berkulit besar, berwarna kuning orange, bentuknya agak bulat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,5-0,7 cm dan dasarnya menonjol (Nurlaely, 2016). 4. Kandungan Jeruk Lemon Setiap 100 gram yang setara dengan dua buah jeruk lemon ukuran sedang terdapat 29 kalori ; 1,1 gram protein ; 0.3 gram lemak ; 2,9 gram gula alami ; dan 2,8 gram serat. Jeruk lemon memiliki kandungan utama gula dan asam sitrat. Kandungan jeruk antara lain flavonoid (flavones), limonen, asam folat, tanin, vitamin (C, A, B1, dan P), dan mineral (kalium, magnesium). Kulit jeruk lemon terdiri dari dua lapis. Bagian luar mengandung minyak esensial (6%) dengan komposisi limonen (90%), citral (5%), dan sejumlah kecil citronelall, alfa-terpineol, linalyl, dan geranyl acetate. Kulit jeruk lapisan dalam tidak mengandung minyak esensial, tetapi mengandung glikosida plavon yang pahit, derivat koumarin, dan pektin (Nurlaely, 2016). 5. Manfaat Minyak Atsiri Lemon Minyak atsiri jeruk terdiri atas berbagai senyawa yang mudah menguap. Kulit jeruk memiliki kandungan senyawa yang berbeda-beda, bergantung varietas, sehingga aromanya pun berbeda. Namun, senyawa yang dominan adalah limonen. Kandungan limonen bervariasi untuk tiap varietas jeruk, berkisar antara 70-92%. Berdasarkan hasil uji preferensi, aroma minyak atsiri jeruk yang paling disukai konsumen adalah minyak atsiri dari jeruk manis, purut, lemon, nipis, jari budha/kuku harimau, dan jeruk siam madu. Aroma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
minyak atsiri yang kurang disukai adalah yang berasal dari jeruk besar dan siam. Minyak atsiri jeruk dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk juga bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aroma terapi. Aroma jeruk dapat menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak atsiri jeruk mengandung senyawa limonen yang berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk, serta menghambat sel kanker. Minyak atsiri jeruk juga mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk (Anonim, 2008). 6. Karakteristik Minyak Lemon Lemon adalah salah satu dari 16 spesies yang berbeda dalam genus Citrus dari keluarga tanaman Rutaceae. Citrus limon adalah spesies jeruk ketiga yang paling penting setelah orange dan mandarin, dengan produksi total lebih dari 4,4 juta ton selama musim 2001/2002. Sifat Fisika dan Kimia minyak lemon (Anonim, 2013) Bentuk
: cairan kental
Warna
: kuning pucat
Aroma
: jeruk lemon
Titik didih
: 100,2ºC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tekanan uap apda 25º C : 23,4 mmHg pH
: 1,5-4
Kelarutan
: tidak larut dalam air
Minyak lemon merupakan minyak atsiri yang diekstrak dari kulit jeruk lemon. Minyak ini berbentuk cair, berwarna kuning pucat, segar, ringan dan beraroma jeruk tajam seperti buah segar yang baru saja dikupas. Tabel 2. 5 Kandungan Senyawa dalam Minyak Lemon. Senyawa α-Pinena + α-Thujena Kamfena β-Pinena Sabinena Mirsena α-Phelandren α-Terpinena Limonena β-Phelandren cis-β-Osiemna γ-Terpinena p-Simena Terpinolen Oktanal Nonanal Sitronellal Dekanal Linalol Linalil asetat α-Bergamoten Terpinena-4-ol & β-Kariopilena Neral α-Terpineol Neril asetat β-Bisbolen Geranial
Jumlah (%) 1.81 0.04 8.57 1.62 1.62 0.04 0.17 70.58 0.32 0.07 8.52 0.35 0.38 0.05 0.12 0.07 0.04 0.12 0.05 0.34 0.24 1.01 0.37 0.32 0.58 1.65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Geranil asetat Nerol Geraniol Sumber : (Priambodo, 2015).
0.17 0.13 0.06
E. Uji Organoleptik Penerimaan konsumen terhadap suatu produk makanan dapat dilihat dengan melakukan uji organoleptik (Rahayu, 2003). Uji organoleptik dapat meliputi rasa, aroma, tingkat kepedasan, dan tingkat kepahitan. Uji organoleptik melibatkan penggunaan indra manusia (penglihatan, penciuman, sentuhan, dan pengecapan) untuk mengevaluasi suatu produk makanan layak atau tidak untuk dikonsumsi. Selain itu dengan uji organoleptik biayanya relatif murah. Dua metode yang umumnya digunakan untuk mengevaluasi produk makanan pada uji organoleptik adalah : 1. Uji kecenderungan kesukaan konsumen tidak terlatih, bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen ketika diberikan suatu produk makanan. 2. Pembentukan panel dengan orang-orang yang telah terlatih, bertugas memberikan nilai terhadap sampel produk. Uji organoleptik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang dengan kualifikasi dan terlatih dalam uji tersebut sehingga penilaian terhadap produk yang diuji bersifat objektif (Novia, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
F. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Baarri (2003) berjudul “Fermentasi Sebagai Upaya Menghilangkan Aroma Prengus Susu Kambing”, menemukan bahwa hasil analisis senyawa volatil menunjukan adanya kemunculan senyawa asetadehid, diasetil dan etanol pada fermentasi susu kambing menjadi yoghurt. Kemunculan senyawa volatil ini merupakan langkah yang penting dalam rangka menghilangkan aroma prengus pada susu kambing. Dan dari penelitian keseluruhan konsentrasi ini masih dibawah level pencapaian optimal senyawa volatil yang mampu menghilangkan aroma prengus sehingga secara uji organoleptik terhadap intensitas aroma prengus pada produk akhir masih terdapat aroma prengus. Penelitian yang dilakukan oleh Candraningtyastuti (2016) berjudul “Yoghurt Susu Kambing dengan Penambahan Jus Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius) Dan Waktu Fermentasi”, menemukan bahwa hasil antara lama fermentasi dengan konsentrasi daun pandan untuk menghilangkan aroma prengus khas kambing yang disesuaikan dengan SNI yoghurt memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Dan perlakuan yang disukai panelis dalam mengurangi aroma khas susu kambing yaitu pada konsentrasi 2 gr/100ml dengan lama fermentasi 9 jam namun lama fermentasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap aroma prengus susu kambing tersebut. Penelitian yang dilakukan Hardhani (2016) berjudul “Pengaruh Konsentrasi Penambahan Bubuk Coklat Terhadap Aroma dan Rasa Dalam Pembuatan Yoghurt Berbahan Dasar Susu Kambing Etawa”, menemukan bahwa coklat memiliki aroma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
dan rasa yang kuat sehingga dapat meminimalisir rasa dan aroma khas dari susu kambing, dan dari hasil uji organoleptik setiap perlakuan memiliki pengaruh terhadap aroma dan rasa. Tetapi secara statistik rasa memilki hasil yang signifikan sedangkan oroma tidak.
G. Kerangka Berpikir Penelitian ini akan menggunakan kulit jeruk lemon (Citrus limon) untuk menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing dan peneliti akan melakukan uji organoleptik pada yoghurt susu kambing. Yoghurt dibuat melalui fermentasi bakteri yang bersifat asam, bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah biakan campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopHilus. Kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni diantaranya : kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12. Dan yoghurt cocok untuk dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance atau suatu kelainan yang ditandai dengan diare ketika mengkonsumsi susu. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan susu kambing murni yang ditambahan parutan kulit jeruk lemon. Dan dari hasil fermentasi diharapkan dapat menghilangkan aroma prengus susu kambing sehingga dapat meningkatkan nilai jual susu kambing, nilai gizi, nilai kesukaan, dan akan membawa dampak positif terhadap perkembangan ternak kambing indonesia. Adapun kerangka berfikir peneliti secara sederhana sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Kulit Lemon Terhadap Yoghurt Susu Kambing
Susu Kambing Susu kambing memiliki kandungan lebih tinggi Dibuat yoghurt Cocok untuk penderita lactose intolerance
Ditambahkan parutan kulit lemon
Yoghurt difermentasi selama 24 jam Pengujian organoleptik guna mengetahui kesukaan panelis terhadap aroma, tekstur, rasa, warna dan daya terima yang dihasilkan
Kulit lemon memiliki kandungan minyak atsiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
H. Hipotesis Adapun hipotesis yang digunakan yaitu : 1. Perbedaan penambahan kulit jeruk lemon dapat menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing. 2. Konsentrasi penambahan kulit jeruk lemon yang disukai oleh konsumen dalam menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing adalah konsentrasi 3%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental dengan satu faktor, perlakuan dengan 5 pengulangan. Adapun faktor perlakuan adalah sebagai berikut: Faktor konsentrasi parutan kulit jeruk lemon yang terdiri dari 3 taraf, yaitu :
KL1 = 1 gram/100 ml susu kambing
KL2 = 2 gram/100 ml susu kambing
KL3 = 3 gram/100 ml susu kambing
Kontrol (K) = 100 ml susu kambing tanpa campuran parutan kulit jeruk lemon.
B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : konsentrasi parutan buah kulit jeruk 2. Variabel kontrol
: bahan awal susu kambing, starter yoghurt dan lama Fermentasi
3. Variabel terikat
: pH, aroma, tekstur, rasa, warna, dan daya terim
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
C. Batasan Penelitian Agar masalah dalam eksperimen ini tetap terarah, maka disusun batasan masalah sebagai berikut : 1. Jenis kulit jeruk yang digunakan adalah Citrus limon. 2. Aroma yoghurt dibuat dengan parutan kulit buah jeruk. 3. Konsentrasi penambahan parutan kulit buah jeruk dibedakan menjadi (1 gram/100 ml susu kambing), ( 2 gram/100 ml susu kambing), (3 gram/100 ml susu kambing). 4. Jenis bakteri asam laktat (BAL) yang digunakan untuk fermentasi susu kambing adalah L. bulgaricus dan S. thermopHillus 5. Konsentrasi plain yoghurt sebagai starter yang digunakan adalah 10 % 6. Lama fermentasi 24 jam 7. Uji organoleptik akan disesuaikan dengan prosedur SNI yoghurt 8. Panelis yang melakukan uji organoleptik yoghurt kulit buah jeruk adalah sebanyak 15 panelis tidak terlatih dari Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini sudah dilakukan dari bulan juni hingga bulan juli 2017. Dan proses pembuatan yoghurt dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Biologi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
E. Tahap Persiapan a. Alat Pembuatan Yoghurt 1) Timbangan digital 2) Gelas beker 100 ml 3) Gelas beker 1000 ml 4) Autoklaf 5) Panci 6) Baskom 7) Kompor 8) Sendok pengaduk 9) Thermometer 10) Botol kaca 11) Cawan petri 12) Parutan b. Bahan 1) Susu kambing 2) Jeruk lemon 3) Plain yoghurt Biokul 4) Air bersih 5) Kertas label 6) Plastik wrap 1 pak 7) Tisu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
8) Alkohol 9) Karet 10) Kertas payung 11) Gelas platik 12) Sendok 13) plastik
c. Cara Kerja 1. Persiapan dan Proses Sterilisasi Alat Persiapan penelitian di awali dengan proses penyiapan alat–alat yang akan digunakan dan sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko kontaminasi saat pembuatan yoghurt. Berikut adalah langkah kerja sterilisasi alat yang dilakukan : a) Alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan yoghurt di cuci menggunakan sabun. b) Botol selai direbus dengan air secukupnya hingga mendidih. c) Setelah mendidih, botol selai diangkat dan didiamkan hingga kering. d) Setelah kering, semprot bagian luar dengan alkohol dan diamkan hingga kering. e) Botol selai dibungkus dengan kertas payung dan dikareti, kemudian masukkan ke dalam plastik 2 kg dan masukkan ke dalam autoklaf. Sterilisasi dilakukan dalam autoklaf hingga suhu mencapai 1210 C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
f) Setelah itu, botol selai dikeluarkan dan disimpan dalam tempat tertutup. g) Alat – alat seperti gelas beker, termometer air dan batang pengaduk cukup disterilkan menggunakan alkohol 96 % yang disemprotkan sesaat sebelum dipakai. 2. Pra Penelitian Yoghurt a) Parutan kulit jeruk lemon ditimbang sebanyak 1 gram, 2 gram, dan 3 gram. b) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml. c) Susu kambing dan parutan kulit jeruk lemon dipanaskan hingga mencapai suhu 80o C, sambil diaduk d) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan hingga menjadi 40o C. e) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. f) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan alumunium foil dan dikareti. g) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan. h) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt. i) Dilakukan pengamatan agar dapat melakukan peneltian yoghurt. 3. Pembuatan Yoghurt a) Yoghurt kontrol 1) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml 2) Susu dipanaskan hingga mencapi suhu 80o C, sambil diaduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
3) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan sampai suhu turun menjadi 40oC. 4) Susu dituang ke dalam botol selai atau tempat fermentasi sebanyak 100 ml. 5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml, kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. 6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan kertas payung dan dikareti. 7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan. 8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt. b) Yoghurt dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon. 1) Parutan kulit jeruk lemon ditimbang sebanyak 1 gram, 2 gram, dan 3 gram. 2) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml. 3) Susu kambing dan parutan kulit jeruk lemon dipanaskan hingga mencapai suhu 80o C, sambil diaduk 4) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan hingga menjadi 40o C. 5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. 6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan kertas payung dan dikareti. 7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan. 8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
F. Perlakuan Yoghurt Susu kambing dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan 5 kali pengulangan pada masing-masing kelompok, yang ditentukan secara rancangan acak lengkap yaitu kelompok K (kontrol atau tanpa penambahan parutan kulit jeruk lemon), KL1 (penambahan kulit lemon konsentrasi 1 gram/100 ml), KL2 (penambahan kulit lemon konsentrasi 2 gram/100 ml), KL3 (penambahan kulit lemon konsentrasi 3 gram/100 ml).
G. Pengujian Organoleptik Teknik penyajian yoghurt adalah dengan memberi kode pada setiap ulangan dan untuk mengetahui apakah kulit lemon mampu menghilangkan aroma khas pada yoghurt susu kambing dengan berbagai konsentrasi maka setiap perlakuan diberi kode sebagai berikut: Tabel 3.1 Kode pada Setiap Perlakuan dalam Pengujian Organoleptik Perlakuan
KL1
KL2
Ulangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kode A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
KL3
K
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
C1 C2 C3 C4 C5 D1 D2 D3 D4 D5
Pada pengujian organoleptik, panelis menyediakan sampel yang diberi kode A, B, C, dan D yang diletakkan kedalam gelas plastik. Uji organoleptik ini dilakukan oleh 15 orang panelis yang merupakan mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dan peneliti akan memberikan lembar kuisioner pada seiap panelis dan Panelis akan melakukan uji organoleptik secara bergantian. Adapun aspek yang harus di uji berdasarkan kriteria adalah aroma, tekstur, rasa, warna dan daya terima. Berikut cara kerja uji organoleptik yoghurt : 1. Uji aroma a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1. b) Sampel yohurt di ambil sebanyak 1 sendok plastik dan dicium pada jarak kira ½ cm dari hidung untuk mengetahui aromanya. c) Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis. H. Uji tekstur i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
ii. Sampel yoghur di aduk secara perlahan untuk mengetahui teksturnya iii. Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis. I.
Uji rasa a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1. b) Sampel yohurt diambil sebanyak 1 sendok dan dirasakan dengan lidah c) Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis
J. Uji warna i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1. ii. Dilihat beberapa saat, kemudian memberi skor terhadap warna dari masingmasing perlakuan. iii. Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis. K. Uji daya terima i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1. ii. Kemudian memberikan skor terhadap kesukaan dari masing-masing perlakuan. iii. Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis.
L. Pengumpulan dan Pengolahan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh dari uji organoleptik terhadap yoghurt susu kambing yang dihasilkan. Setelah melakukan uji organoleptik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
para panelis akan memberikan penilaian sesuai dengan skala hedonik yang peneliti sediakan dan di isi secara subjektif dan spontan. Data hasil penelitian ini diolah menggunakan statistik non parametrik yaitu Chi Square (X2 ) dengan tingkat kepercayaan 95% atau pada signifikansi 0.05 untuk mempermudah panelis dalam analisis data, maka sebelumnya perlu dilakukan tabulasi data seperti dibawah ini : Nama
:
Jenis kelamin
:
Berilah tanda (√) pada kolom-kolom dibawah ini sesuai dengan hasil percobaan yang dilakukan terhadap sampel yang disajikan! Tabel 3.2 Kuisioner Uji Organoleptik No Pernyataan 1
2
Aroma prengus susu kambing Tekstur yoghurt
3
Aroma khas yohurt
4
Rasa khas yohurt
5
Warna yoghurt
6
Daya terima
KL1 KL2 KL3 K 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 3.3 Skala Organoleptik Uji analisis Aroma prengus susu kambing Tekstur yoghurt Aroma khas yoghurt Rasa khas yoghurt Warna yoghurt Daya terima
1
2
3
4
5
Sangat tidak prengus
Tidak prengus
Agak prengus
Prengus
Sangat prengus
Sangat tidak kental Sangat tidak tajam Sangat tidak asam Sangat tidak menarik Sangat tidak suka
Tidak kental
Agak kental
Kental
Sangat kental
Tidak tajam
Agak tajam
Tajam
Sangat tajam
Tidak asam
Agak asam
Asam
Sangat asam
Tidak menarik
Agak menarik
Menarik
Sangat menarik
Tidak suka
Agak suka
Suka
Sangat suka
Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya. Rumus Chi Square : 𝑥 2 =
(𝐹𝑜 −𝐹𝑒) 𝐹𝑒
Keterangan : X2 : Nilai kuadrat Fo : Frekuensi observasi atau pengamatan Fe : Frekuensi ekspetasi atau harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
1. Pengujian Hipotesis dan pengambilan keputusan a) Hipotesis Ho
:tidak ada perbedaan secara signifikan dari beberapa kelompok perlakuan
Hi
:terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan
b) Pengambilan keputusan Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan hasil statistiknya. 1) Apabila X2hitung < X2tabel maka Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan. 2) Apabila X2hitung > X2tabel maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
M. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai referensi tambahan bagi peneliti yang kelak menjadi tenaga pendidik. Hasil penelitian ini juga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran Biologi SMA kelas XII semeter 2 pada materi pokok Bioteknologi Konvensional dan penerapan ini dapat dilakukan dalam bentuk praktikum pembuatan yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Uji Organoleptik Proses pembuatan yoghurt susu kambing dari penambahan parutan kulit lemon akan mempengaruhi pH yoghurt. Perbedaan kadar pH yoghurt sebelum dan sesudah fermentasi dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Rerata Pengujian PH Yoghut Susu Kambing pH Perlakuan KL 1 KL 2 KL 3 Kontrol
Sebelum 5,5 5,5 5,5 5,5
Sesudah 4 4 4 4
Keterangan : KL1 : Perlakuan penambahan parutan kulit lemon 1% KL2 : Perlakuan penambahan parutan kulit lemon 2% KL3 : Perlakuan penambahan parutan kulit lemon 3% Kontrol : Tanpa penambahan kulit lemon Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukan adanya pengaruh penambahan parutan kulit jeruk terhadap pH yoghurt susu kambing. Proses pengujian pH yoghurt sebelum fermentasi yang terukur memiliki rata-rata 5,5 dan setelah fementasi pH yang terukur adalah dengan rata-rata pH sebesar 4 dengan waktu fermentasi selama 24 jam.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Hasil uji organoleptik aroma yoghurt susu kambing yang meliputi, tekstur yoghurt, aroma khas yoghurt, rasa khas yoghurt, warna yoghurt, dan daya terima adalah sebagai berikut : a. Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing Aroma adalah salah satu bagian dari uji organoleptik. Aroma dapat di uji menggunakan indra penciuman yaitu hidung. Panelis melakukan uji hedonik dengan mencium sampel yang diletakkan pada gelas plastik dengan memberi nilai sesuai skala uji organoleptik yang telah dibuat. Hasil penilaian
RERATA SKOR AROMA
panelis terhadap aroma prengus yoghurt susu kambing adalah sebagai berikut: 18 17.5 17 16.5 16 15.5 15 14.5 14 13.5 13
17.5
17.2
16.8
14.7
KL1
KL2
KL3
K
PERLAKUAN
Gambar 4.1 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing Keterangan : KL1
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K
: Tanpa penambahan kulit lemon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan panelis terhadap aroma yang tajam dari yoghurt susu kambing yang telah di uji oleh panelis adalah pada perlakuan KL1 yaitu dengan skor 17,5. Selanjutnya skor yang mendekati adalah perlakuan KL2 yaitu 17,2. Dan selanjutnya skor yang mendekati adalah pada kontrol dengan skor 16,8 kemudian skor terendah atau yang disukai adalah pada perlakuan KL3 dengan skor 14,7 yang artinya pada perlakuan KL1 masih memiliki aroma prengus tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. b. Tekstur Yoghurt Tekstur yoghurt merupakan salah satu komponen dari uji organoleptik. Pengujian tekstur dilakukan dengan cara mengaduk secara perlahan dan mengamati serta mengambil sampel menggunakan sendok yang telah disediakan. Hasil penilaian panelis terhadap tekstur yoghurt adalah sebagai
RERATA SKOR KEKENTALAN
berikut : 25 20 20
19
17.6 15
15 10 5 0 KL1
KL2
KL3
K
PERLAKUAN
Gambar 4.2 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Tekstur Yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Keterangan : KL1
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K
: Tanpa penambahan kulit lemon
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh panelis terhadap tingkat kekentalan atau tekstur yoghurt paling tinggi adalah pada KL1 yaitu 20 dengan terbentuknya lapisan kental pada seluruh bagian yoghurt, untuk perlakuan yang mendekati adalah perlakuan KL2 dengan skor yaitu 19, selanjutnya untuk skor yang mendekati adalah pada perlakuan KL3 dengan skor 17,6 sedangkan untuk perlakuan yang mempunyai rerata paling rendah ditunjukan pada kontrol dengan skor 15. c. Aroma Khas Yoghurt Aroma adalah salah satu bagian dari uji organoleptik. Aroma dapat di uji menggunakan indra penciuman yaitu hidung. Panelis melakukan uji hedonik dengan mencium sampel yang diletakkan pada gelas plastik dengan memberi nilai sesuai skala uji organoleptik yang telah dibuat. Hasil penilaian panelis terhadap aroma khas yoghurt adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RERATA SKOR AROMA
44
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
18.5
18.2
17.5 14.8
KL1
KL2
KL3
K
PERLAKUAN
Gambar 4.3 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Khas Yoghurt Keterangan : KL1
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K
: Tanpa penambahan kulit lemon
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa skor yang diberikan oleh panelis terhadap aroma khas yoghurt tertinggi adalah pada KL1 dengan skor yaitu 18,5, untuk perlakuan yang mendekati adalah pada kontrol dengan skor yaitu 18,2, selanjutnya untuk skor yang mendekati adalah pada perlakuan KL2 dengan skor 17,5 dan untuk perlakuan yang terendah adalah pada perlakuan KL3 dengan skor yaitu 14,8. d. Rasa Khas Yoghurt Rasa adalah salah satu bagian dari uji organoleptik. Rasa dapat di uji menggunakan indra pengecap. Panelis melakukan uji hedonik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
merasakan yoghurt susu kambing dengan mengambil sampel pada gelas plastik dan memberi nilai sesuai skala uji organoleptik yang telah dibuat. Hasil penilaian panelis terhadap aroma khas yoghurt adalah sebagai berikut :
RERATA RASA KHAS
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
17.2 15.4
15.2 13.2
KL1
KL2
KL3
K
PERLAKUAN
Gambar 4.4 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Rasa Khas Yoghurt Keterangan : KL1
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K
: Tanpa penambahan kulit lemon Pada grafik diatas menunjukan bahwa rerata rasa khas yoghurt yang
paling disukai oleh panelis adalah pada kontrol dengan skor yaitu 17,2, selanjutnya yang mendekati adalah pada perlakuan KL1 dengan skor yaitu 15,4 dan pada perlakuan KL2 menujukan skor yaitu 15,2 serta untuk rasa khas yoghurt paling terendah adalah pada perlakuan KL3 dengan skor 13,2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
e. Warna Yoghurt Warna yoghurt yang asli adalah berwarna putih kekuningan, tetapi dilihat dari hasil pengamatan yoghurt berwarna putih kekuningan yang agak pekat karena saat praktek pembuatan yoghurt ditambahkan parutan kulit lemon. Hasil penilaian panelis terhadap warna yoghurt adalah sebagai
RERATA WARNA
berikut: 22 21.5 21 20.5 20 19.5 19 18.5 18 17.5
21.6 20.8 20.4
19
KL1
KL2
KL3
K
PERLAKUAN
Gambar 4.5 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Warna Yoghurt Keterangan : KL1
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K
: Tanpa penambahan kulit lemon Berdasarkan grafik diatas, rerata warna yang disukai panelis tertinggi
adalah pada perlakuan KL1 yaitu dengan skor 21,6 pada perlakuan ini warna yoghurt terlihat lebih kuning pekat, untuk perlakuan yang mendekati adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
pada perlakuan KL2 dengan skor yaitu 20,8 serta untuk perlakuan yang mendekati adalah pada perlakuan KL3 dengan skor yaitu 20,4 selanjutnya untuk skor terendah terdapat pada kontrol dengan skor yaitu 19. f. Daya Terima Daya terima suatu makanan sangat erat kaitannya dengan cita rasa makanan yang dihasilkan. Bila makanan tersebut mempunyai cita rasa yang baik maka daya terima juga baik. Daya terima suatu makanan sangat di pengaruhi oleh rasa dan penampilan yang disediakan. Hasil penilaian panelis terhadap daya terima
SKOR DAYA TERIMA
yoghurt adalah sebagai berikut : 17 16.5 16 15.5 15 14.5 14 13.5 13 12.5
16.4
16.2 14.6 13.9
KL1
KL2
KL3
K
PERLAKUAN
Gambar 4.6 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Daya Terima Keterangan : KL1
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3
: Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K
: Tanpa penambahan kulit lemon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa hasil rerata penelitian terhadap daya terima yoghurt oleh panelis menunjukan adanya perubahan. Berdasarkan grafik, daya terima tertinggi adalah pada kontrol dengan skor tertinggi yaitu 16,4 selanjutnya skor yang mendekati adalah pada perlakuan KL2 dengan skor 16,2. Untuk KL1 memiliki skor yaitu 14,6 dan daya terima terendah menurut grafik diatas adalah pada perlakuan KL3 yaitu dengan skor 13,9. 2. Uji Chi Square Hasil dari rata-rata setiap perlakuan selanjutnya akan di Uji menggunakan statistik Non Parametrik yaitu Uji Chi Square (X2). Hasil rata-rata akan dihitung secara manual yang mana X2hitung adalah 21,407 dan nilai X2tabel pada tingkat kepercayaan 95% atau nilai signifikansi 0,05 dengan df = 15 adalah 24,996 sehingga dapat diketahui bahwa X2hitung < X2tabel atau 21,407 < 24,996 maka menunjukkan Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
B. Pembahasan Menurut (Rahayu, 2003) untuk mengetahui kesukaan panelis pada suatu produk makanan
maka dilakukan uji organoleptik
yang meliputi rasa, aroma, tingkat
kepedasan dan tingkat kepahitan. Uji organoleptik ini menggunakan indra manusia yaitu penglihatan, penciuman, sentuhan, dan pengecapan untuk mengetahui makanan layak atau tidak untuk dikonsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
1. Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing Berdasarkan rerata grafik aroma prengus yoghurt susu kambing dapat dilihat bahwa aroma prengus tertinggi terdapat pada perlakuan KL1 yang artinya panelis tidak menyukai aroma prengus pada perlakuan KL1 yaitu dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon sebanyak 1 gram. Aroma prengus susu kambing masih terdapat pada yoghurt, aroma prengus ini merupakan aroma khas susu kambing. Menurut Trimaryanto dkk (2012) asam lemak susu kambing kaya akan asam lemak volatile yaitu kaproat, kaprilat dan kaprat yang berkontribusi pada pembentukan rasa dan aroma yang spesifik yang membuat susu masih terasa aroma prengusnya. Dan berdasarkan rerata grafik penelitian, aroma prengus terendah terdapat pada perlakuan KL3 yaitu dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon 3 gram yang menunjukkan bahwa kemampuan limonen pada kulit jeruk lemon masih relatif rendah sehingga belum mampu menghilangkan aroma prengus susu kambing tersebut. Hal ini dapat disebabkan saat proses uji organoleptik yoghurt susu kambing diletakkan di gelas plastik yang terbuka sehingga pada waktu panelis melakukan pengambilan data aroma dari minyak atsiri kulit jeruk lemon sudah menguap. Berdasarkan uji chi square yang telah dilakukan menunjukan bahwa perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap aroma prengus yoghurt susu kambing yang dihasilkan atau tingkat kesukaan panelis terhadap aroma prengus yoghurt susu kambing dari semua perlakuan adalah sama. sehingga untuk menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing perlu ditingkatkan lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
dalam penyajian yang baik karena minyak atsiri dari kulit jeruk lemon terdiri atas berbagai senyawa yang mudah menguap. 2. Tekstur Yoghurt Menurut purba (2010) yoghurt memiliki tekstur yang kental atau semi padat yang disebabkan kerena proses koagulasi atau proses perubahan cairan menjadi gumpalan lunak dari susu akibat aktivitas mikroba dalam starter karena ada pemanfaatan laktosa dan kasein yang diwujudkan pada kekentalan. Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa rerata nilai kekentalan tertinggi diperoleh dari perlakuan KL1 dengan penambahan starter sebanyak 1 gram. Sedangkan rerata nilai terendah diperoleh pada kontrol. Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukan bahwa perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap tekstur yoghurt susu kambing atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap semua perlakuan adalah sama. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah starter yang digunakan, starter berpengaruh dalam kekentalan yoghurt karena mikroba dalam starter mempunyai kemampuan untuk mendenaturasi protein dan lemak yang menyebabkan susu menjadi kental. Selain itu faktor yang mempengaruhi tekstur yoghurt disebabkan karena semua perlakuan menggunakan bahan baku yang sama serta dengan metode yang sama. Lama waktu yang digunakan pada proses fermentasi pada semua perlakuan yoghurt selama 24 jam sehingga tekstur yang dihasilkan sama yaitu kental. Hal ini didukung oleh penelitian wardhani, dkk (2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
yang mengatakan semakin lama waktu fermentasi maka semakin tinggi kekentalan yoghurt. 3. Aroma Khas Yoghurt Pada uji aroma khas yoghurt melibatkan alat indra penciuman yaitu menggunakan hidung. Aroma khas yoghurt yang dihasilkan menurut purba (2010) adalah aroma khas dimana pada aroma yang dihasilkan harus beraroma asam. Dari rerata nilai kesukaan panelis terhadap aroma khas yoghurt susu kambing, didapatkan hasil yang paling tinggi adalah perlakuan KL1 yaitu dengan penambahan parutan kulit jeruk sebanyak 1 gram. Sedangkan untuk rerata nilai kesukaan terendah didapatkan pada perlakuan KL3 yaitu dengan penambahan parutan kulit jeruk sebanyak 3 gram. Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap aroma khas yoghurt susu kambing atau aroma khas yoghurt susu kambing yang dihasilkan terhadap semua perlakuan adalah sama. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah dari bakteri asam laktat yang digunakan berbeda atau starter yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah menggunakan starter biokul yang dibuat oleh pabrik atau menggunakan yoghurt tanpa rasa karena proses fermentasi yoghurt susu kambing pada umumnya menggunakan kultur murni. 4. Rasa Khas Yoghurt Rasa merupakan tanggapan dari adanya rangsangan yang digunakan oleh alat indra pengecap khususnya jenis rasa manis, asin, asam dan pahit. Bila dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
dari rerata nilai kesukaan rasa khas yoghurt susu kambing yang disukai panelis adalah pada kontrol. Namun berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kesukaan terhadap rasa khas yoghurt susu kambing antara keempat perlakuan atau perlakuan yang diberikan tidak memberikan pengaruh terhadap aroma khas yoghurt susu kambing dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap aroma khas yoghurt adalah sama. Hal ini dapat disebabkan karena rasa asam pada yoghurt susu kambing yang dihasilkan berdasarkan uji rerata pH hanyalah 4. Hal ini dapat dipengaruhi oleh rasa pahit yang ditimbulkan akibat senyawa yang terdapat pada kulit jeruk lemon. Rasa pahit yang ditimbulkan oleh minyak atsiri
bercampur dengan minyak esensial yang
mengandung glikosida plavonoid yang pahit, derivat koumarin, dan pektin. Dan rasa asam pada yoghurt susu kambing dapat juga dipengaruhi oleh jenis mikroorganisme yang berperan dan kadar gula yang terdapat pada susu kambing. 5. Warna Yoghurt Berdasarkan rerata gambar 4.5 panelis lebih menyukai warna yoghurt pada perlakuan KL1 yaitu dengan penambahan 1 gram parutan kulit lemon. Warna yang dihasilkan pada perlakuan KL1, KL2 dan KL3 tidak berbanding jauh. Warna pada yoghurt yang dihasilkan dari penambahan kulit lemon yaitu berwarna kuning. Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukan bahwa perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap warna yang dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap warna yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
adalah sama. Penyebabnya adalah konsentari yang diberikan tidak berbanding jauh sehingga warna yang dihasilkan adalah sama. Warna yang dihasilkan adalah warna kuning yang disebabkan dari senyawa yang terdapat pada kulit jeruk yaitu senyawa limonena. Sedangkan untuk warna yang kurang menarik menurut panelis adalah pada kontrol yaitu tanpa menggunakan parutan kulit jeruk sehingga berwarna putih seperti susu. 6. Daya Terima Hasil penilaian uji hedonik (kesukaan) dilakukakn oleh panelis tidak terlatih terhadap penilaian daya terima yang meliputi aroma, tekstur, rasa dan warna pada masing-masing perlakuan. Hasil penilaian tersebut ditampilkan dalam bentuk nilai rata-rata terhadap tingkat kesukaan daya terima. Daya terima panelis terhadap yoghurt susu kambing ditunjukkan pada rerata nilai tertinggi yaitu ditunjukan pada kontrol hal itu dikarenakan tidak ada penambahan kulit jeruk sehingga rasa yang dihasilkan adalah rasa asam dan tanpa aroma jeruk. Dan yang terendah ditunjukan pada KL3 yang artinya panelis lebih menyukai kontrol dari pada tiga perlakuan lainnya dan hal ini disebabkan karena perlakuan KL3 yaitu dengan penambahan parutan kulit lemon terbanyak sehingga ketika bercampur dengan susu kambing yang memiliki aroma prengus akan terasa aneh ketika dicium dan ketika dirasakan akan terasa agak pahit hal ini dikarenakan kulit lemon mengandung senyawa lemonen yang cukup tinggi. Dan berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukan bahwa perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap daya terima yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap daya terima yoghurt adalah sama. hal ini dapat disebabkan karena tingkat kesukaan pada panelis berbeda-beda karena cita rasa sangat menentukan selera dan daya terima panelis, pada umumnya semakin asam cita rasa yoghurt yang dihasilkan, akan semakin sedikit kesukaan dari konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN Hasil penelitian mengenai “Pengaruh Konsentrasi Kulit jeruk lemon (Citrus lemon) terhadap Persepsi Konsumen pada Yoghurt Susu Kambing” dapat menjadi pengetahuan yang baru dalam dunia pendidikan. Berbagai aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester 2 pada bab Bioteknologi. Konten dari bioteknologi berisikan diantaranya ilmu biologi di bidang teknologi dan produk bioteknologi konvensional. Aplikasi pada ilmu biologi di bidang teknologi dan produk bioteknologi konvensional adalah dengan mempelajari prinsip dasar bioteknologi dan pemanfaatan bioteknologi konvensional. Pembelajaran akan dirancang agar peserta didik dapat melakukan percobaan berkaitan dengan pemanfaatan susu kambing dan buah lemon di sekitar lingkungan dalam pembuatan yoghurt. Dalam penelitian ini diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan terkait pemanfaatan susu kambing dan lemon sebagai yoghurt serta mengetahui kandungan dan manfaat yang ada pada susu kambing. Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah : KD 3.10
: Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
KD 4.10
: Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsipprinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Penambahan parutan kulit jeruk lemon dengan konsentrasi yang berbeda tidak perbedaan yang signifikan terhadap aroma prengus yoghurt susu kambing. 2. Diantara konsentrasi tritmen perlakuan penambahan parutan kulit jeruk lemon tidak ada perbedaan kesukaan dari konsumen dalam menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing. B. Saran 1. Dalam penelitian perlu diperhatikan kembali lama penyimpanan yoghurt. 2. Dalam uji organoleptik perlu melibatkan panelis yang lebih banyak dan didukung dengan keahlian khusus. 3. Dalam pembuatan yoghurt susu kambing sebaiknya ditambahkan gula.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2013. Lemon Oil (Minyak Jeruk Lemon), diunduh dari http://www.minyakatsiri.com/ pada tanggal 7 mei 2017 Anonim, 2008. Minyak Atsiri Jeruk : Peluang Meningkatkan Ekonomi Kulit Jeruk, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, vol : 30 No.6 Al-Baarri, A.N, Legowo, A. N., M. Adnan, Murti., T.W., 2003, Fermentasi sebagai Upaya Menghilangkan Aroma “Prengus” Susu Kambing, Jurnal, Jurnal Indonesia Tropical Animal Agricultural, 28(4);230-238 Ari, Devi, N.L dan Suhantanti, E.N., 2012. “Pembuatan Yoghurt Nabati dari Jagung Manis (Zea may saccharata)”, Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Aurum, S.F., 2009.”Kajian Karakteristik Fisiko Kimia Sensori Yoghurt dengan Penambahan Ekstrak Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)”, Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Budiana, N.S dan Susanto, D., 2005. Susu Kambing. Penebar Swadaya : Jakarta. Candraningtyastuti, Dewati. 2016.”Yoghurt Susu Kambing dengan Penambahan Jus Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) dan Waktu Fermentasi”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Elfrida, Dewi. 2013.“Karakteristik Kimia dan Mikrobiologi Yoghurt Probiotik Susu Kambing dengan Penambahan Ekstrak Roselia (Hibicus sabdariffa)”, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hardhani, M.S. Pramudya, 2016.”Pengaruh Konsentrasi Penambahan Bubuk Coklat terhadap Aroma dan Rasa dalam Pembuatan Yoghurt Berbahan Dasar Susu Kambing”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Harjanti, Sabdaninggar. 2013. “Pembuatan Yoghurt Kacang Merah dengan Penambahan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Sebagai Pewarna Alami”. Skripsi, Program Studi Biologi : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasrudin dan Rifnatul., 2014. Mini Riset Mikrobiologi Terapan. Graha ilmu: Yogyakarta. hal 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Hidayah, T. E.R. Friatna, dan A. Rizqi. 2011.”Uji Aktivitas Antioksidan pada Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) sebagai Alternatif Bahan Pembuatan Masker Wajah”. Fakultas Teknologi Universitas Negeri Yogyakarta. Karmana, Oman. 2016. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama: Bandung. Laely, N. E., 2016.“Uji Efektifitas Air Perasan Jeruk Lemon (Citrus lemon L) terhadap Bakteri StapHilococcus aureus”. skripsi, Program Studi D3 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiah, Ciamis. Moeljanto, R.D dan Wiryanta, Bernadus T.W., 2002. Khasiat dan Manfaat Susu Kambing : Susu Terbaik dari Hewan Ruminansia, PT Agromedia Pustaka: Jakarta. Novia, Diana., 2012. Pembuatan Yoghurt Nabati melalui Fermentasi Susu Kacang Merah (PHaseolus vulgaris) Menggunakan Kultur Backslop, Tesis, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Depertemen Biologi, Depok. Pramono, B.Y. 2012.”Karakteristik Mikrobiologis, Kimia, Fisik, dan Organoleptik Yoghurt dengan Penambahan Ubi Jalar Merah”. Fakultas Pertenakan, Universitas Diponegoro, Semarang. Priambodo, S.O., 2015.”Eukapsulasi Minyak Lemon (Citrus lemon) Menggunakan Penyalut β-Siklodekstrin Terasetilasi”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Purba, N. M., 2010.”Peningkatan Cita Rasa dan Tekstur Yoghurt dari Susu Kambing dengan Penambahan Buah Markisa dan Terung Belanda”, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Purwaningsih, Eko. 2007. Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Ganeca Exact: Bekasi Rahayu, I. 2003. Karakteristik fisik, komposisi kimia dan uji organoleptik telur ayam merawang dengan pemberian pakan bersuplemen omega-3, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 14(3): 199—205 Rinadya, 2008. 10 Alasan Mengkonsumsi Yoghurt, di unduh dari Kompas Cyber Media, 19 april 2017 Rukmana, H. R., 2001. Jeruk Lemon, Penerbit Kanisius: Yogyakarta, cetakan ke -5, 15-22 Sirat H. Celly. 2014. Proses Pengelolaan Susu Menjadi Yoghurt, Balai Penelitian Ternak, Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Surajudin, Kusuma, F.R., Purnomo, Dwi, 2006. Yoghurt Susu Fermentasi yang Menyehatkan, Agromedia Pustaka: Jakarta, Hal. 7-47. Trimaryanto, M. E. Kustyawati, Susilawati, dan D. Tobing, 2012, Profil Asam Lemak dan Asam Amino Susu Kambing Segar dan Terfermentasi, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, vol XXIII no.1 Wahyudi, A dan S. Samsundari. 2008. Bugar dengan Susu Fermentasi, UMM, Press: Malang. Wardhani, D.H, Diana, C.M dan Eko, A.P. 2015. Kajian Pengaruh Cara Pembuatan Susu Jagung, Rasio dan Waktu Fermentasi terhadap Karakteristik Yoghurt Jagung Manis. Jurnal Momentum, vol 11 no 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 : silabus PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan: SMA Kelas
: XII
KI 1
:Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotomg royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, keanekaragaman, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
:Mengelola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
1.1 mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang prinsipprinsip Bioteknologi 2.1.berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan ekserimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
Materi Pembelajaran Konsep dasar Bioteknologi Pengertian Bioteknologi konvensional dan modern Produk Bioteknologi konvensional dan modern Peran dan implikasi hasil Bioteknologi di berbagai bidang (bidang pangan, bidang sandang, bidang pertanian, bidang peternakan, bidang pertambangan, bidang lingkungan dan bidang medis)
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Sumber
waktu
Belajar
Mengamati Observasi buku Mengkaji referensi 2 minggu tentang produk siswa sikap saat Bioteknologi x 8 JP Menanya proses (SMA Apakah pembelajaran kelas XII Biotektnologi itu? Bagaimana cara semester sikap saat menghasilkan produk 2) presentasi Bioteknologi? Mengumpulkan Data referensi (Eksperimen/Eksplorasi) sikap saat Mengkaji referensi dari praktikum tentang arti, prinsip dasar dan jenisberbagai jenis Bioteknologi Mengidentifikasi sumber Portofolio dan mengklasifikasikan (internet produk bioteknologi laporan yang beredar di tertulis masyarakat berdasarkan prinsip
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
responsive dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan melakukan pengamatan dan percobaan dalam kelas/laboratorium maupun diluar kelas/laboratorium. 3.10.Memahami tentang prinsipprinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan. 4.10.Merencanakan dalan melakukan percobaan dalam penerapan
Pembuatan produk Bioteknologi secara konvensional
dasar proses bioteknologi Membuat rencana dan melaksanakan pembuatan produk bioteknologi konvensional dan menyusun laporan Mengasosiasikan Membuat kesimpulan tentang prinsip dasar Bioteknologi Menyusun laporan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan produk bioteknologi konvensional Membuat laporan hasil pengumpulan informasi tentang proses dan produk Bioteknologi konvensional dan modern di berbagai bidang kehidupan dalam bentuk table/gambar.
atau Test tertulis
koran)
ulangan harian
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.
Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang dampak bioteknologi. Mengkomunikasikan Memaparkan hasil diskusi tentang penerapan ilmu biologi pada bidang teknologi pengumpulan informasi tentang pemanfaatan bioteknologi dalam kehidupan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XII/2
Alokasi Waktu
: 8 x 45 Menit (3x pertemuan)
A. Kompetensi Inti KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
keanekaragaman, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4
: Mengelola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
B. Kompetensi Dasar (KD) 1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang prinsipprinsip Bioteknologi
2.1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan ekserimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan melakukan pengamatan dan percobaan dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.10 Menganalisis prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan. 4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsipprinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1
Mensyukuri pengetahuan maupun pengalaman mengenai bioteknologi yang diperoleh sebagai bekal untuk masa depan
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dan tanggung jawab dalam mengerjakan eksperimen di dalam Laboratorium 2.1.2 Menunjukan sikap disiplin dalam mengamati proses fermentasi yoghurt dari awal hingga akhir eksperimen 2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam menyajikan data hasil eksperimen 3.10.1 Menjelaskan prinsip-prinsip dasar bioteknologi 3.10.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3.10.3 Membedakan produk-produk bioteknologi konvensional dan modern yang beredar dimasyarakat 3.10.4 Menjelaskan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang 4.10.1 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peran dan dampak biologi dalam bidang teknologi 4.10.2 Merencanakan
eksperimen
mengenai
penerapan
bioteknologi
konvensional 4.10.3 Melakukan
eksperimen
mengenai
penerapan
bioteknonologi
konvensional 4.10.4 Menyajikan data dalam bentuk tertulis hasil ekperimen mengenai penerapan bioteknologi konvensiaonal
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.1 Melalui hasil kegiatan pembuatan yoghurt siswa dapat menghargai ciptaan Tuhan bahwa bioteknologi dapat menghasilkan suatu produk minuman 2.1.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap teliti dan tanggung jawab dalam mengerjakan praktikum di dalam laboratorium 2.1.2.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap tekun dan disiplin dalam mengamati proses fermentasi yoghurt dari awal hingga akhir percobaam. 2.1.3.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap jujur dalam menyajikan data hasil eksperimen 3.10.1.1 Setelah kegiatan studi pustaka siswa mampu menjelaskan prinsipprinsip dasar bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
3.10.2.1 Setelah menonton video siswa mampu menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern 3.10.3.1 Setelah menonton video siswa mampu membedakan produk-produk bioteknologi konvensional dan modern 3.10.4.1 Melalui kegiatan presentasi siswa mampu menjelaskan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang 4.10.1.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi siswa mampu mempresntasikan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang 4.10.2.1 Melalui kegiatam studi pustaka siswa mampu merencanakan eksperimen mengenai bioteknologi konveksional 4.10.3.1 Setelah kegiatan diskusi siswa mampu melakukan kegiatan ekperimen tentang penerapan bioteknologi konveksional khususnya pembuatan yoghurt 4.10.4.1 Setelah kegiatan eksperimen siswa mampu membuat laporan tertulis mengenai penerapan bioteknologi konveksional khususnya pembuatan yoghurt
E. Materi Pembelajaran Materi pokok : Bioteknologi Sub materi
:
-
Pengertian bioteknologi
-
Prinsip dasar bioteknologi
-
Perkembangan bioteknologi
-
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi
-
Aplikasi bioteknologi dalam kehidupan
-
Dampak bioteknologi terhadap kehidupan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Metode
: Pembelajaran kontekstual dan saintifik : Studi literatur, ceramah, diskusi dan tanya jawab, presentasi, praktikum
G. Sumber Belajar
Buku Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati, 2009. BIOLOGI untuk SMA/ MA Kelas XII Program IPA. Pusat Perbukuan , Jakarta
Internet
H. Media Pembelajaran - LKS - Laptop - LCD - Papan - Penghapus - Spidol - Gambar - Video
I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 X 45 Menit) : Prinsip Dasar, Bioteknologi konveksional dan modern, serta produk Bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
(10 menit)
belajar siswa
kondisi 1. Salam dan menyiapkan susasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apresepsi, 4. Guru menampilkan gambar menyampaikan tujuan
produk bioteknologi dan
pembelajaran
mengajukan beberapa
memotivasi siswa
dan
pertanyaan yang terkait dengan gambar yang ditampilkan tersebut : Pertanyaan: 1. Gambar apakah ini? 2. Apa yang membuat produk pada gambar tersebut dapat seperti itu? 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Guru memotivasi siswa agar semangat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
7. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dalam 1 kelompok Inti (70 menit)
Mengamati
8. Siswa menonton video tentang perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern 9. Guru membagikan LKS yang berisi tentang prinsip dasar bioteknologi dan gambar-gambar produk bioteknologi konvensional dan modern kepada masingmasing kelompok 10. Guru menjelaskan tentang LKS yang dibagikan kepada siswa
Menanya
11. Siswa secara berkelompok diminta mengajukan pertanyaan jika ada yang yang tidak dimengerti dalam menjawab LKS
Mengumpulkan
12. Siswa mengkaji pustaka
informasi/mencoba
untuk menyelesaikan LKS
Menalar
yang diberikan 13. Siswa mengolah informasi yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
berbagai sumber dalam satu kelompok dan mengisi LKS Mengkomunikasikan
14. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi mengenai bioteknologi sesuai dengan porsinya masing-masing yang telah ditentukan oleh guru
Evaluasi
15. Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi dan dapat memperbaiki serta memberi masukkan.
Penutup
Apresiasi
(10 menit)
16. Sebagai bentuk apresiasi kepada kelompok yang presentasi, guru bersama siswa memberi tepuk tangan
Klarifikasi
17. Guru mengklarifikasikan jika terdapat jawaban siswa yang keliru agar tidak terdapat konsep yang salah saat diterima siswa.
Merangkum
18. Guru mengajak siswa untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Merefleksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
19. Guru mengajak siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari. Bisa dengan secara lisan menunjuk Tindak lanjut
beberapa siswa 20. Guru memberikan tugas tentang dampak bioteknologi dalam kehidupan. Tugas ini dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. 21. Untuk pertemuan selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca tentang aplikasi bioteknologi dalam kehidupan.
Pertemuan II (2 X 45 Menit): Aplikasi Bioteknologi di Berbagi Bidang Serta Dampak Bioteknologi Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
kondisi 1. Menyiapkan suasana belajar
(10 menit)
belajar siswa
yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
3. Mengecek kehadiran siswa Melakukan apresepsi, 4. Guru mengajukan beberapa menyampaikan tujuan
pertanyaan kepada siswa:
pembelajaran
-
dan
Bagaimana dengan
memotivasi siswa
tugas yang ibu berikan, apakah ada pertanyaan ? -
Apakah kalian sudah membaca tentang aplikasi bioteknologi dalam kehidupan?
-
Dalam bidang apa sajakah biotrknologi dapat diaplikasikan?
5.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memotivasi siswa agar semangat belajar dan tidak mudah putus dalam menggapai cita-cita. 7. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dalam 1 kelompok Inti (70 menit)
Mengamati
8. Guru membagikan LKS tentang aplikasi bioteknologi diberbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
bidang dan meminta siswa untuk merancang prosedur mengenai penerapan bioteknologi konvensional yaitu pembuatan yoghurt 9. Guru menjelaskan tentang LKS yang dibagikan kepada masing-masing kelompok 10. Siswa mencermati gambar dampak bioteknologi bagi kehidupan 11. Guru bertanya kepada Menanya
siswa: Berdasarkan dari gambar yang telah ditampilkan, apa yang dapat kalian cermati berdasarkan dengan materi yang akan kita pelajari ? 12. Siswa mengkaji pustaka untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Mengumpulkan
13. Setiap kelompok
informasi/mencoba
menganalisis jawaban yang
Menalar
didapat dari berbagai
Mengkomunikasikan
sumber 14. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
15. Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan pada kelompok yang Evaluasi
presentasi jika ada hal yang belum dimengerti dan dapat pula memperbaiki serta memberi masukan pada kelompok yang presentasi
Penutup
Apresiasi
(10 menit)
16. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang presentasi guru bersama siswa memberi tepuk
Klarifikasi
tangan 17. Guru mengklarifikasikan jika terdapat jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep yang salah yang
Merangkum
diterima oleh siswa 18. Guru mengajak siswa untuk merangkum hal-hal apa saja
Merefleksikan
yang telah dipelajari 19. Guru mengajak siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari. Bisa dengan secara lisan menunjuk
Tindak lanjut
beberapa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
20. Guru meminta siswa secara berkelompok untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan yoghurt
Pertemuan III (2 x 45 menit) : Pembuatan yoghurt Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan
Menyiapkan
kondisi 1. Menyiapkan suasana belajar
(10 Menit)
belajar siswa
yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apresepsi, 4. Guru mengajukan beberapa menyampaikan tujuan
pertanyaan:
pembelajaran
- Bagaimana dengan
memotivasi siswa
dan
tugas yang ibu berikan, apakah setiap kelompok sudah mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan? 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Guru memotivasi siswa agar semangat belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita 7. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar 4-5 siswa dalam 1 kelompok Inti (70 menit)
Praktikum
8. Guru membagikan LKS panduan praktikum pembuatan “yoghurt” 9. Guru menjelaskan prosedur kerja pada siswa 10. Masing-masing kelompok menyajikan hasil praktikum dalam bentuk laporan tertulis
Penutup
Apresiasi
(10 menit)
11. Sebagai bentuk apresiasi kepada setiap kelompok yang telah melakukan praktikum dengan baik dan teliti, guru mengajak siswa bertepuk tangan
Klarifikasi
12. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak terdapat konsep yang salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
13. Siswa merangkum materimateri pembelajaran dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
awal pertemuan hingga hari Merefleksikan
ini 14. Guru mengajak siswa merefleksikan pembelajaran hari ini. Bisa dengan secara lisan menunjuk beberapa
Tindak lanjut
siswa 15. Guru memberi tugas pada siswa untuk mengamati hasil praktikum selama 24 jam 16. Guru mengingatkan siswa bahwa setelah 24 jam dalam pembuatan yoghurt akan melakukan uji organoleptik aroma, tekstur, rasa, dan warna yang terjadi, lalu laporan ditulis dan dikumpulkan saat pertemuan berikutnya. 17. Guru mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian terkait materi bioteknologi yang telah dipelajari selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
J. Penilaian 1. Kompetensi dan teknik penilaian a. Kognitif
: tes tertulis (pilihan ganda dan uraian)
b. Afektif
: lembar observasi
c. Psikomotorik : kinerja dan laporan 2. Bentuk Instrumen a. Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Rubrik penilaian c. Pedoman skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nama Kelompok :
81
1............................................. lampiran 3: Lembar Kerja Siswa
2............................................. 3............................................. 4............................................. 5.............................................
Lembar Kerja Siswa Prinsip Dasar, Bioteknologi konveksional dan modern, serta produk Bioteknologi A. Tujuan Setelah kegiatan mengkaji pustaka dan menonton video, siswa mampu 1. menjelaskan prinsip-prinsip dasar bioteknologi 2. menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern 3. membedakan produk-produk bioteknologi konvensional dan modern B. Alat dan Bahan 1. Buku 2. Alat tulis C. Pertanyaan Diskusi 1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi? 2. Jelaskan dan masukkan dalam tabel berikut ini, perbedaan antara bioteknologi konveksional dan modern Aspek
Pangan
Bioteknologi
Bioteknologi
Konveksional
Modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Pertanian
Pertenakan
Kesehatan dan pengobatan
3. Berdasarkan tabel di bawah ini, tentukan mana yang termasuk produk bioteknologi konveksional dan modern! No 1
Contoh
Bioteknologi
Tempe dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus
2
Buah tomat hasil manipulasi genetika sehingga tahan lama, tidak cepat matang, dan tidak cepat membusuk.
3
Tanaman kedelai tengger dan kedelai hijau camar yang berumur pendek dengan produktifitas tinggi
4
Bercocok tanam tanpa menggunakan tanah (hidroponik)
5
Antibotik penisilin yang digunakan untuk pengobatan
6
Teknologi kloning yang menghasilkan klon dari sel somatik
7
Pembelahan (splitting)
embrio mampu
secara
fisik
menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda. 8
yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus
9
Hormon pertumbuhan somatottropin yang dihasilkan oleh Escherichia coli dan manipulasi produksi vaksin
10
Domba ankon atau domba berkaki pendek dan bengkok.
4. Jelaskan kelemahan dan kelebihan bioteknologi kovensional dan modern?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Nama Kelompok : 1............................................. 2............................................. 3............................................. 4............................................. 5.............................................
Lembar Kerja Siswa Aplikasi Bioteknologi di Berbagi Bidang Serta Dampak Bioteknologi A. Tujuan Setelah kegiatan diskusi, dan mengkaji pustaka, siswa mampu: 1. menjelaskan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang 2. mempresentasikan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang B. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Kartu konsep dampak dan peran bioteknologi dalam berbagai bidang 3. Isolasi C. Cara Kerja 1. Bukalah amplop yang telah dibagikan 2. Cermati kartu konsep yang ada di dalam amplop 3. Diskusikan kartu konsep yang sudah kalian trima dan sesuaikan dengan peran dan dampak dalam kehidupan 4. Isikan hasil diskusimu pada tabel yang sudah tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
5. Kemudian tempel kartu konsep pada papan tulis.
D. Pertanyaan Diskusi 1. Apakah penggunaan bioteknologi memiliki dampak tertentu? Jika ya, jelaskan dampak tersebut dan berikan contohnya! 2. Penggunaan bioteknologi dalam bidang kesehatan seperti bayi tabung dan kloning banyak mengalami pertentangan, karena dianggap bertentangan dengan etika, agama, dan moral. Menurut pandangan anda, apakah bayi tabung dan cloning bertentangan dengan etika, agama dan moral? Jelaskan pendapat anda! 3. Tindakan apa yang mungkin dapat dilakukan manusia untuk mencegah dampak negatif dari berbagai permasalahan dalam bidang bioteknologi yang telah anda ketahui ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Nama Kelompok : 1............................................. 2............................................. 3............................................. 4............................................. 5.............................................
Lembar Kerja Siswa Pembuatan Yoghurt Susu Kambing A. Tujuan 1. siswa
mampu
melakukan
kegiatan
ekperimen
tentang penerapan
bioteknologi konveksional khususnya pembuatan yoghurt 2. siswa mampu mengetahui peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopHillus dalam pembuatan yoghurt B. Kegiatan 1. praktikum pembuatan yoghurt susu kambing 2. mengamati dan uji organoleptik (aroma, tekstur, rasa dan warna) yoghurt susu kambing C. Alat dan Bahan 1. Alat
Thermometer
Batang pengaduk
pH meter digital
Gelas beker 100 ml
Gelas beker 1000 ml
Timbangan analitik
Panci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Kompor
Baskom
Botol kaca
Cawan petri
Parutan keju
Sendok
2. Bahan
Susu kambing
Jeruk lemon
Plain yoghurt
Air bersih
Kertas label
Plastik wrap
Tisu
Karet
Kertas payung
Gelas plastik
Sendok kecil
Alkohol
D. Cara Kerja Siswa diminta untuk mempersiapkan alat – alat yang akan digunakan dan sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko kontaminasi saat pembuatan yoghurt. Berikut adalah langkah kerja sterilisasi alat yang dilakukan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan yoghurt di cuci menggunakan sabun.
Botol selai direbus dengan air secukupnya hingga mendidih.
Setelah mendidih, botol selai diangkat dan didiamkan hingga kering.
Setelah kering, semprot bagian luar dengan alkohol dan diamkan hingga kering.
Alat – alat seperti gelas beker, termometer air dan batang pengaduk cukup disterilkan menggunakan alkohol 96 % yang disemprotkan sesaat sebelum dipakai.
3. Pembuatan Yoghurt a)
Yoghurt kontrol 1) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml 2) Susu dipanaskan hingga mencapi suhu 80o C, sambil diaduk 3) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan sampai suhu turun menjadi 40oC. 4) Susu dituang ke dalam botol selai atau tempat fermentasi sebanyak 100 ml. 5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. 6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan alumunium foil dan dikareti. 7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan. 8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt.
b) Yoghurt dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon. 1) Parutan kulit jeruk lemon ditimbang sebanyak 1 gram, 2 gram, dan 3 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml. 3) Susu kambing dan parutan kulit jeruk lemon dipanaskan hingga mencapai suhu 80o C, sambil diaduk 4) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan hingga menjadi 40o C. 5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. 6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan alumunium foil dan dikareti. 7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan. 8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt.
E. Uji Organoleptik Untuk uji ketajaman aroma, tekstur, rasa dan warna tingkat kesukaan pada yoghurt. Berikut cara kerja uji organoleptik yoghurt : 7. Uji aroma a)
Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering
b)
Sampel yohurt di ambil sebanyak 1 sendok plastik dan dicium pada jarak kira ½ cm dari hidung untuk mengetahui aromanya.
8. Uji tekstur a)
Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering
b)
Sampel yoghur di aduk secara perlahan untuk mengetahui teksturnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
9. Uji rasa a)
Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering
b)
Sampel yohurt diambil sebanyak 1 sendok dan dirasakan dengan lidah
C. Uji warna i.
Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan kering
ii.
Dilihat beberapa saat, kemudian memberi skor terhadap warna dari masing-masing perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
D. Hasil Berilah tanda (√) pada kolom-kolom dibawah ini sesuai dengan hasil percobaan yang dilakukan terhadap sampel yang disajikan! No
Pernyataan
KL1
KL2
KL3
K
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1
Aroma prengus susu kambing
2
Tekstur yoghurt
3
Aroma khas yohurt
4
Rasa khas yohurt
5
Warna yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Tabel 3.3 Skala Organoleptik Uji analisis Aroma prengus susu kambing Tekstur yoghurt Aroma khas yoghurt Rasa khas yoghurt Warna yoghurt
1
2
3
4
5
Sangat tidak prengus
Tidak prengus
Agak prengus
Prengus
Sangat prengus
Sangat tidak kental Sangat tidak tajam Sangat tidak asam Sangat tidak menarik
Tidak kental
Agak kental
Kental
Sangat kental
Tidak tajam
Agak tajam
Tajam
Sangat tajam
Tidak asam
Agak asam
Asam
Sangat asam
Tidak menarik
Agak menarik
Menarik
Sangat menarik
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
E. Pertanyaan 1. Apa fungsi pasteurisasi sebelum mencampurkan bakteri kedalam susu kambing ? 2. Mengapa perlu menurunkan suhu sebelum mencampurkan bakteri kedalam kombinasi susu kambing? 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi yoghurt susu kambing!
F. Format Laporan a) Acara praktikum (judul, tanggal/hari, tempat, waktu) b) Tujuan praktikum c) Dasar teori d) Alat dan bahan e) Cara kerja (diagram alir) f) Hasil pengamatan g) Pembahasan h) Kesimpulan i) Daftar pustaka j) Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN Instrumen Penilaian Kognitif Jenjang Pendidikan
: SMA/MA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XII/ 2
Jumlah Soal
: 10 Pilihan Ganda, 5 Uraian
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
KD 3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan.
Kisi-kisi Soal Ulangan Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Indikator Menjelaskan arti dan prinsip-prinsip dasar bioteknologi
Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan modern serta produk yang dihasilkan
No soal 2
Kunci jawaban D
Bentu k soal Pilihan ganda
v
1
Terlampir
Uraian
v
3
E
v
1
C
Pilihan ganda Pilihan ganda
5
D
Pilihan ganda
7
D
Pilihan ganda
2
terlampir
Uraian
3
terlampir
Uraian
10
D
Pilihan ganda
5
Terlampir
Uraian
9
C
Pilihan ganda
6
E
4
D
Pilihan ganda Pilihan ganda
4
Terlampir
Uraian
8
C
Pilihan ganda
C1 v
C2
Soal C3 C4
C5
C6
v
v
v
v Menjelaskan peran bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang
v
v v
v Menganalisis dampak pemanfaatan bioeknologi kehidupan
v
bagi
v v SOAL ULANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
1. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Manakah yang termasuk produk dari bioteknologi konvensional? a. Autoklaf b. Kultur jaringan c. yoghurt d. Kloning e. Hibridoma 2. Di bawah ini merupakan ilmu-ilmu yang digunakan dalam bioteknologi, kecuali… a. Mikrobiologi b. Biologi sel c. Biokimia d. Taksonomi e. genetika 3. Berikut ini bahaya dari bioteknologi, kecuali… a. Digunakan untuk senjata biologis b. Memunculkan organisme strain jahat c. Mengganggu keseimbangan lingkungan d. Menyalahi hokum dan nilai masyarakat e. Menambah keanekaragaman hayati 4. Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas-varietas unggul akan menjurus pada… a. Menurunkan kualitas lingkungan b. Menurunkan kualitas produk pertanian c. Meningkatkan keanekaragaman ekologi d. Meningkatkan keanekaragaman genetik e. Meningkatkan jenis hama tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
5. Contoh proses yang bukan termasuk bioteknologi konvensional adalah… a.
Pembuatan tempe
b.
Pengolahan yoghurt
c.
Pembuatan keju
d.
Pembuatan interferon
e.
Pembuatan kecap
6. Teknik perbanyakan tanaman yang menghasilkan keturunan yang seragam dan dalam jumlah besar adalah… a. Stek b. Menempel c. DNA rekombinan d. Menyambung e. Kultur jaringan 7. Berikut ini yang merupakan contoh produk bioteknologi modern,kecuali… a. Antibodi monoklonal untuk vaksin hepatitis b. Interferon,obat karena infeksi virus c. Hormon insulin dalam skla besar d. Penisilin dan streptomisin e. Hormon tumbuh untuk meningkatkan produksi daging 8. Salah satu dampak bioteknologi dibidang sosial ekonomi masyarakat adalah.. a.
Tanah petani menjadi sempit karena produk trangenik
b.
Produk bioteknologi mengakibatkan hilangnya plasma nufta
c.
Tanah petani menjadi tercemar dengan produk transgenic
d.
Petani tradisional merugi karena kalah bersaing dengan tanaman transgenic
e.
Produk bioteknologi harus ditanam pada lahan yang luas sehingga memerlukan biaya
9. Pengaruh rekayasa genetik terhadap sumber daya protein hewani adalah... a. Meningkatnya biaya pemeliharaan hewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
b. Menurunkan variasi pada hewan c. Meningkatnya daya tahan hewan terhadap virus d. Meningkatnya populasi hewan e. Menurunnya jumah makanan yang dibutuhkan hewan 10. Dalam pembuatan yoghurt, susu kental, ditanami mikroba sejenis Streptococcus thermopHillus. Tujuannya adalah… a. Menurunkan lemak dan asam b. Menurunkan suhu dan asam c. Meningkatkan cita rasa d. Meningkatkan keasaman e. Menurunkan kadar asam
2. Uraian Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat! 1. Jelaskan pentingnya bioteknologi dalam menunjang kesejahteraan umat manusia ? 2. Mengapa dalam kerja bioteknologi menggunakan bantuan mikroorganisme? Sebutkan alasan-alasannya, minimal 3! 3. Jelaskan kelebihan sistem perbanyakan kultur jaringan dan perbanyakan konvensional! Minimal 3 kelebihan. 4. Sebutkan dampak positif dan negatif dari bioteknologi, minimal 3! 5. Jelaskan apakah perbanyakan sistem konvensional perlu dihilangkan dengan munculnya sistem perbanyakan modern (kultur jaringan)!
KUNCI JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
I.
Pilihan Ganda 1.
C
2.
D
3.
E
4.
D
5.
D
6.
E
7.
D
8.
C
9.
C
10. D
II. Uraian 1. Petingnya bioteknologi dalam menunjang kesejahteraan manusia adalah memungkinkan ditemukannya produk-produk baru bagi kepentingan manusia dan membuka peluang usaha/lapangan pekerjaan yang lebih luas. 2. Alasan menggunakan mikroorganisme dalam kerja bioteknologi: a. Mudah dan sangat cepat dikembangbiakkan b. Mudah diperoleh c. Mampu hidup hanya dengan menggunakan sisa dari organism lain d. Mampu menghasilkan produk yang tidak membahayakan e. Dalam kerjanya tidak membutuhkan zat dari luar tubuhnya karena telah mampu menghasilkan enzim sendiri 3. Kelebihan perbanyakan konvensional: a. Penggunaan lahan yang luas sehingga aneka ragam plasma niftah dapat dilestarikan b. Investasi awal yang tidak terlalu tinggi c. Tidak memerlukan tenaga ahili yang berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Kelebihan perbanyakan kultur jaringan a. Dalam teknik in vitro, bahan tanaman yang dipergunakan lebih kecil, sehingga tidak merusak pohon induk b. Kecepatan perbanyakan tinggi c. Membutuhkan tempat relatif kecil untuk menghasilkan jumlah benih yang banyak d. Dapat menghasilkan benih bebas penyakit dari induk yang telah terinfeksi pathogen internal 4. Dampak positif bioteknologi dalam kehidupan antara lain dapat meningkatkan gizi masyarakat, meningkatkan produksi ternak, sumber makanan baru, hingga alternatif bahan bakar baru. Dampak negatif bioteknologi dalam kehidupan antara lain mengubah lungkang gen, hama resisten, penyakit baru dan bertentangan dengan norma dalam masyarakat. 5. Tidak, mengingat tingginya investasi awal dan dibutuhkannya tenaga terlatih tidak memberikan kesempatan bagi setiap manusia untuk melakukan usaha pertanian serta akan memungkinkan usaha pertanian tergantung dari pemerintah.
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
A. Pilihan Ganda Nomor Soal
Skor Soal
1-10
1
Jumlah Skor Maksimal
10
B. Uraian No 1
Soal Jelaskan pentingnya
Keterangan -
bioteknologi dalam menunjang
Jika jawaban tepat dan
Skor soal 3
sempurna -
Jika jawaban tidak tepat
kesejahteraan umat
dalam kata tetapi
manusia ?
banyak benar -
Jika jawaban banyak
2
1
salah
2
Mengapa dalam kerja
-
Jika tidak menjawab
0
-
Jika jawaban tepat dan
3
bioteknologi menggunakan
sempurna -
bantuan
dalam kata tetapi
mikroorganisme?
banyak benar
Sebutkan alsan-
-
alasannya, minimal
3
Jika jawaban tidak tepat
Jelaskan kelebihan sistem perbanyakan kultur jaringan dan
Jika jawaban banyak
2
1
salah -
Jika tidak menjawab
0
-
Jika jawaban tepat dan
3
sempurna 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
perbanyakan
-
Jika jawaban tidak tepat
konvensional!
dalam kata tetapi
Minimal 3 kelebihan.
banyak benar -
Jika jawaban banyak salah
4
Sebutkan dampak
-
Jika tidak menjawab
-
Jika jawaban tepat dan
positif dan negatif dari bioteknologi,
1
0
3
sempurna -
minimal 3!
Jika jawaban tidak tepat dalam kata tetapi
2
banyak benar -
Jika jawaban banyak salah
-
1
Jika tidak menjawab 0
5
Jelaskan apakah
-
perbanyakan sistem konvensional perlu
Jika jawaban tepat dan sempurna
-
Jika jawaban tidak tepat
dihilangkan dengan
dalam kata tetapi
munculnya sistem
banyak benar
perbanyakan modern
3
-
(kultur jaringan)!
Jika jawaban banyak
2
1
salah -
Jika tidak menjawab
Jumlah skor maksimal
15
Penskoran Instrumen Test Jumlah Skor yang didapat skor total
0
× 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF Kelas : XII Materi : Bioteknologi Indikator No.
Jumlah skor
Nama
Nilai Teliti
Jujur
Disiplin
1 2 3 Dst..
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF Indikator
Teliti
Aspek
Skor
Teliti dalam bekerja di laboratorium dan menganalisis
4
data Jika terdapat salah satu aspek yang kurang terpenuhi
3
Jika hanya satu aspek yang terpenuhi
2
Jika tidak ada aspek yang terpenuhi
1
Peserta didik memiliki sifat jujur saat ujian atau pun
4
praktikum
(tidak
mencontek,
membuat
laporan
berdasarkan data atau informasi apa adanya, tidak Jujur
menjadi plagiat/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber Jika hanya dua aspek yang terpenuhi
3
Jika hanya satu aspek yang terpenuhi
2
Jika tidak ada aspek yang terpenuhi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Disiplin dalam melakukan pengamatan , taat pada
4
peraturan laboratorium, dalam kegiatan pembelajaraj (taat dalam berpakaian atau tepat waktu datang ke Disiplin
sekolah) Jika hanya dua aspek yang terlihat
3
Jika hanya satu aspek yang terlihat
2
Jika tidak ada aspek yang terlihat
1
Pedoman penilaian efektif 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑋 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA
Kelas
: XII
Kelompok
: ……..
No
Aspek
Skor
Kategori penilaian 1
1.
Persiapan
Alat dan bahan
2.
Pelaksanan
Prosedur pembuatan yoghurt Uji organoleptik/ pengambilan data
3.
Kegiatan
Membersihkan dan
akhir
mengembalikan alat/bahan Mengumpulkan laporan
Skor total
Nlai
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
RUBRIK PENILAIAN KINERJA Aspek
Kategori Penilaian
Skor Alat dan Bahan
Alat dan bahan lengkap dan tepat, dan anggota Persiapan
4
kelompok mengetahui fungsi alat dan bahan Jika hanya terlihat 2 kategori
3
Jika hanya terlihat 1 kategori
2
Tidak ada kategori yang terlihat
1
Prosedur Pembuatan Yoghurt Cara pembuatan yoghurt tepat, benar, dan sesuai
4
prosedur Jika hanya terlihat 2 kategori
3
Jika hanya terlihat 1 kategori
2
Pelaksanaan Jika tidak ada kategori yang terlihat
1
Uji Organoleptik/Pengambilan Data Parameter yang diukur sesuai dengan telah
4
ditentukan, pengambilan data dilakukan dengan jujur dan benar Jika hanya terlihat 2 kategori
3
Jika hanya terlihat 1 kategori
2
Jika tidak ada kategori yang terlihat
1
Kegiatan
Membersihkan dan mengembalikan Alat/Bahan
Akhir
Alat dan bahan sudah dibersihkan dan dikembalikan
4
dalam keadaan baik dan lengkap Jika hanya terlihat 2 kategori
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Jika hanya terlihat 1 kategori
2
Jika tidak ada kategori yang terlihat
1
Pengumpulan Laporan
Mengumpulkan laporan tepat waktu
4
Jika mengumpulkan laporan tidak tepat waktu (1
3
hari) Jika mengumpulkan laporan tidak tepat waktu (lebih
2
dari 2 hari) Jika tidak mengumpulkan
Pedoman Penilaian Kinerja
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Format Laporan Tertulis A. Acara praktikum (judul, hari/tanggal, tempat, waktu) (5) B. Tujuan praktikum C. Dasar teori (20) D. Alat dan bahan (10) E. Hasil pengamatan (15) F. Pembahasan (25) G. Kesimpulan (10) H. Daftar pustaka (5) I. Lampiran (5)
Pedoman Penilaian Laporan
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Aspek yang dinilai
A. Acara Praktikum
Skor
Kriteria penilaian
1
Hanya mencantumkan 1 komponen lengkap
2
Mencantumkan 2 komponen lengkap
3
Mencantumkan 3 komponen lengkap
4
Mencantumkan semua komponen namun ada yang tidak lengkap
B. Tujuan Praktikum
5
Mencantumkan semua komponen dan benar
1
Tidak mencantumkan tujuan praktikum
2
Mencantumkan tujuan praktikum namun tidak
sesuai
dengan
percobaan
yang
dilakukan 3
Mencantumkan tujuan praktikum namun menggunakan bahasa yang yang tidak jelas
4
Mencantumkan tujuan praktiukum namun tidak lengkap
5
Mencantumkan tujuan praktikum dengan jelas dan lengkap
C. Dasar Teori
1
Tidak mencantumkan dasar teori
4
Mencantumkan dasar teori tapi tidak sesuai dengan topik praktikum
8
Mencantumkan dasar teori sesuai dengan topik namun tidak lengkap
12
Mencantumkan dasar teori lengkap namun tidak sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
16
Mencantumkan
dasar
teori
lengkap,
sistematis namun tidak disertakan sumber 20
Mentantumkan
dasar
teori
lengkap,
sistamatis dan disertai sumber D. Alat, bahan, dan cara
1
kerja
Tida mencantumkan alat, bahan, dan cara kerja
2
Hanya mencantumkan salah satu komponen
4
Mencantumkan 2 komponen
6
Mencantumkan 3 komponen namun tidak lengkap
8
Mencantumkan 3 komponen, lengkap dan kurang sistematis
10
Mencantumkan semua komponen lengkap, benar dan sistematis
E. Hasil Pengamatan
1
Tidak mencantumkan hasil pengamatan
5
Parameter organoleptik yang diuji kurang lengkap
7
Parameter organoleptik yang diuji lengkap, akan tetapi data kurang lengkap
9
Data ditulis lengkap, akan tetapi tidak rapi dna tidak sistematis
12
Data yang dituliskan rapid an lengkap, akan tetapi tidak sistematis atau sebaliknya
15
Data yang dituliskan lengkap, rapid an sistematis
F. Pembahasan
1
Tidak mencantumkan pembahasan
8
Pembahasan tidak sesuai dengan poin pembahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
14
Pembahasan
sesuai
dengan
poin
pembahasan, namun tidak lengkap 18
Pembahasan lengkap tetapi tidak didukung teori
20
Pembahasan lengkap dan didukung teori yang sedikit
25
Pembahasan lengkap dan didukung teori yang kuat
G. Kesimpulan
1
Tidak mencantumkan kesimpulan
2
Kesimpulan tidak menjawab tujuan
4
Kesimpulan yang diberikan mengarah untuk menjawab tujuan namun tidak lengkap
8
Kesimpulan menjawab tujuan dan lengkap tetapi masih mencantumkan bagian yang seharusnya dicantumkan pada pembahasan
10
Kesimpulan singkat dan lengkap serta menjawab tujuan
H. Daftar Pustaka
1
Tidak mencantukan daftar pustaka
2
Mencantumkan daftar pustaka namus tidak lengkap
3
Mencantumkan daftar pustaka lengkap (sesusai
dengan
kajian
pustaka
yang
digunakan dalam laporan) namun banyak sumber dari blog 4
Mencantumkan
pustaka
lengkap
dari
sumber terpercaya namun penulisan tidak benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
5
Mencantumkan
pustaka
dari
sumber
terpercaya dan penulisan sudah benar I. Lampiran
1
Tidak mencantumkan lampiran
3
Mencantumkan
lampiran
namun
tidak
disertai keterangan 5
Mencantumkan keterangan
Lampiran 4 : Hasil Uji Statistik
lampiran
dan
disertai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
chi square two-way classification 1
2 3 0 TOTAL Fe =
AROMA TEKSTUR AROMA RASA WARNA PRENGUS YOGHURT KHAS YOGHURT KHAS YOGHURT YOGHURT 263 259.8264 301 283.899 278 271.3394 231 239.9404 324 258 255.4853 285 279.1556 263 266.8059 228 235.9315 312 220 228.3128 264 249.4657 222 238.4294 199 210.8387 306 252 249.3755 235 272.4798 274 260.4254 259 230.2893 285 993 1085 1037 917 1227
𝑜
𝑜
( 𝑜
1.030103941 0.122358225 0.846796441 5.155364329
=
0.163499609 0.054288841 1.132097451 0.707576852
𝑥1 1 1
TOTAL 239.9404 235.9315 210.8387 230.2893
259.8264
0.333128588 0.266640248 0.664752349 3.579417269
0.027025124 0.043137107 2.022264979 1.737817373
1.827541061 0.211771477 0.016035622 1.071802314
𝑒) 𝑒
Hasil ==> X^2 DF ==>
𝑜
𝑜
0.038762721 0.024752462 0.302668238 0.0276213
𝑥2 =
𝑜
321.0544 315.6903 282.1146 308.1407
DAYA TERIMA 219 243 209 246 917
row = 4 - 1 = 3 colom = 6-1 = 5
21.40722392 DF = 15
24.996
sehingga X^2 hitung < X^2 tabel atau 21.407 < 24.996 maka ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
1616 1589 1420 1551 6176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 : Tabel Skor Uji Organoleptik HASIL DARI UJI ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KAMBING AROMA PRENGUS YOGHURT NAMA A B C D A 20 20 20 20 B 20 15 14 25 C 17 20 18 24 D 15 13 12 14 E 15 16 7 14 F 20 20 10 25 G 15 16 13 17 H 20 17 15 19 I 19 20 13 20 J 25 22 15 13 K 11 13 13 12 L 23 21 24 7 M 15 21 14 19 N 17 16 17 18 O 11 8 15 5 P 263 258 220 252 Q 17.5 17.2 14.7 16.8
TEKSTUR YOGHURT A B C D 20 19 19 20 19 15 14 15 15 25 24 23 17 14 15 15 18 14 12 8 20 20 20 5 16 17 16 23 25 24 22 22 25 18 17 10 24 15 9 12 18 17 15 13 25 25 25 25 15 20 17 12 22 20 19 18 22 22 20 14 301 285 264 235 20.1 19 17.6 15.7
AROMA KHAS YOGHURT A B C D 15 20 20 20 25 20 15 24 23 20 23 20 15 13 13 16 23 17 17 13 21 20 5 25 18 17 14 22 15 19 11 18 10 15 19 8 25 22 14 14 23 18 14 12 21 16 16 25 15 20 20 21 17 16 9 18 12 10 12 18 278 263 222 274 18.5 17.5 14.8 18.3
RASA KHAS YOGHURT A B C D 10 10 15 20 7 11 5 25 20 15 23 20 14 11 8 14 15 14 14 16 10 14 6 22 12 13 18 20 18 20 14 19 15 14 8 19 25 19 12 13 18 21 15 10 19 18 17 14 19 20 22 21 17 16 13 14 12 12 9 12 231 228 199 259 15.4 15.2 13.3 17.3
WARNA YOGHURT A B C D 20 20 20 20 20 25 25 25 20 20 23 15 18 15 15 15 17 17 13 14 25 25 25 20 25 25 25 25 25 25 20 25 20 15 20 10 25 18 14 10 20 20 20 20 15 14 15 15 25 25 25 25 24 23 21 21 25 25 25 25 324 312 306 285 21.6 20.8 20.4 19
DAYA TERIMA A B C D 10 10 10 15 10 15 5 15 25 20 25 25 13 10 8 15 11 18 16 14 14 15 5 25 10 13 16 20 17 22 23 21 20 15 12 10 25 18 14 13 20 20 15 10 10 23 21 10 9 20 20 25 13 13 9 13 12 11 10 15 219 243 209 246 14.6 16.2 13.9 16.4
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian DOKUMENTASI PENELITIAN A. Tahap Persiapan
Botol kaca akan di sterilisasi menggunakan autoklaf
Buah lemon
Parutan kulit jeruk
Starter yang digunakan dalam pembuatan yoghurt 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembuatan Yoghurt
Penimbangan kulit jeruk sebesar 1 gr, 2 gr dan 3 gr
Perebusan susu kambing dan kulit jeruk lemon
Penimbangan plain yoghurt
Pencampuran plain yoghurt dan susu kambing
Yoghurt yang telah dihasilkan
Pengukuran PH yoghurt
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Uji Organoleptik
Yoghurt untuk uji organoleptik
Pengujian organoleptik dan pengambilan data
117