PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP

Download PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT. KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS DI PEMERINTAH DAERAH. BOYOLALI. (Study Kasus Pada Pus...

0 downloads 543 Views 117KB Size
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS DI PEMERINTAH DAERAH BOYOLALI (Study Kasus Pada Puskesmas Di Pemerintah Daerah Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Di susun oleh: BAGUS ASHARI PUTRA B 200 080 073

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS DI PEMERINTAH DAERAH BOYOLALI Yang ditulis oleh: Nama : BAGUS ASHARI PUTRA Nim

: B 200 080 073

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, 9 Maret 2013 Pembimbing Utama

( Yuli Tri Cahyono, SE., M.Si. )

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Dr. Triyono, SE., M.Si. )

ii

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS DI PEMERINTAH DAERAH BOYOLALI (Study Kasus Pada Puskesmas Di Pemerintah Daerah Boyolali) Oleh: BAGUS ASHARI PUTRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menguji Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Pada Puskesmas Di Pemerintah Daerah Boyolali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 3 Puskesmas di Boyolali dan berjumlah 100 responden. Adapun metode pengambilan sampel dengan menggunakan area probability sampling selanjutnya di ambil secara convenience sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bukti langsung, kehandalan, dan daya tanggap berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan jaminan dan empati berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kata kunci: bukti langsung, kehandalan, jaminan, daya tanggap, empati, kepuasan konsumen.

pelayanan

PENDAHULUAN Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut

aspek

bentuk

pengaturan

ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam

yang

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat

sangat luas. Dalam kehidupan bernegara,

dalam bidang pendidikan, kesehatan,

maka

fungsi

utilitas, dan lainnya. Berbagai gerakan

memberikan berbagai pelayanan publik

reformasi publik (public reform) yang

yang diperlukan oleh masyarakat, mulai

diakui negara-negara maju pada awal

pemerintah

kehidupan

dalam

memiliki

tahun 1990-an banyak diilhami oleh

fungsi, yaitu fungsi pelayanan publik dan

tekanan

perlunya

fungsi pelayanan klinis/medikal. Kualitas

peningkatan kualitas pelayanan publik

pelayanan kesehatan Puskesmas dalam

yang diberikan oleh pemerintah. Di

rangka pemenuhan keperluan pelayanan

Indonesia, upaya memperbaiki pelayanan

kesehatan masyarakat ditentukan oleh

sebenarnya juga telah lama dilaksanakan

dua faktor. Dapat dilihat sebagai berikut:

oleh pemerintah, antara lain melalui

1.

Inpres

masyarakat

No.

tahun

Faktor

pertama,

adalah

faktor

1984

tentang

dalaman (internal) Puskesmas yang

Penyederhanaan

dan

berhubung kuatt dengan kualitas

Pengendalian Perijinan di Bidang Usaha.

pelayanan kesehatan dan tingkat

Upaya ini dilanjutkan dengan Surat

kepuasaan pasien. Artinya, selama

Keputusan

kualitas

Pedoman

5

akan

Menteri

Negara

pelayanan

kesehatan

Pendayagunaan Aparatur Negara No.

memenuhi kepuasan pasien, maka

18/1993 tentang Pedoman Tatalaksana

tingkat kepuasan akan tinggi dan

Pelayanan Umum.

Puskesmas akan tetap merupakan

Untuk

lebih

mendorong

keperluan masyarakat. Sebaliknya,

komitmen aparatur pemerintah terhadap

selama kualitas pelayanan kesehatan

peningkatan mutu pelayanan, maka telah

tidak memenuhi tingkat kepuasaan

diterbitkan Peraturan Menteri Negara

pasien, maka tingkat kepuasan akan

Pendayagunaan Aparatur Negara dan

rendah, mengakibatkan Puskesmas

Reformasi Birokrasi nomor 7 tahun 2010

akan ditinggalkan oleh masyarakat.

tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik. Puskesmas

2.

Faktor kedua, adalah faktor luaran (eksternal) iaitu adanya perubahan

sebagai

pusat

pelayanan kesehatan mempunyai dua

(transisi) demografi,

epidemiologi,

sosio-ekonomi serta nilai dan sikap

kritis masyarakat akan menciptakan

untuk masyarakat yang kurang memadai

keperluan-keperluan

pelayanan

dan kurang memenuhi standar di bidang

kesehatan yang sangat komplek dan

pelayanan publik yaitu bidang kesehatan,

beragam.

dan

Dengan

kedudukan

dan

pelayanan

Puskesmas

penting

demikian

peran

kualitas sangatlah

untuk dilaksanakan. Sejak

pengadaan Puskesmas sebagai pusat pelayanan

kesehatan

peneliti

mengetahui langsung,

berkeinginan

pengaruh keandalan,

untuk

antara daya

bukti

tanggap,

jaminan, dan empati terhadap tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Boyolali.

berlangsung

Berdasarkan uraian tersebut maka

yaitu tahun 1968, maka secara umum

penulis

hingga saat ini telah menunjukkan

penelitian

sumbangannya yang cukup besar

Kualitas Pelayanan Publik Terhadap

dalam

Tingkat

pemberian

pelayanan

berkeinginan

kesehatan, terutama pada masyarakat

Puskesmas

kelas menengah ke bawah baik di

Boyolali.”

melakukan

dengan judul “Pengaruh

Kepuasan Di

Pasien

Pemerintah

Pada Daerah

kota maupun di desa. Dalam

penelitian

berkeinginan pengaruh

ini

meneliti

kualitas

penulis mengenai

Menurut

penelitian

Atmawati

publik

(2004), kepuasan pelanggan pengukuran

terhadap tingkat kepuasan masyarakat

kualitas pelayanan publik didasarkan

Puskesmas

pada indikator-indikator:

di

pelayanan

TINJAUAN PUSTAKA

pemerintah

daerah

Kabupaten Boyolali, alasan pengambilan

1. Tangibles, artinya kualitas pelayanan

sampel di Boyolali adalah karena di

publik

daerah

perkantoran.

Boyolali

masih

terdapat

Puskesmas dengan pelayanan kesehatan

yang berupa

sarana

fisik

2. Reliability, yaitu kemampuan dan keandalan

untuk

menyediakan

Skala Skor Kualitas 1

2

3

4

5

pelayanan yang terpercaya. 3. Responsiveness, yaitu kesanggupan untuk membantu dan menyediakan

Sangat Tidak

Sangat

Setuju

Setuju

pelayanan secara cepat & tepat, serta tanggap

terhadap

keinginan

konsumen.

TUJUAN

DAN

MANFAAT

PENELITIAN

4. Assurance, yaitu kemampuan dan

Sesuai dengan masalah yang

keramahan serta sopan santun pegawai

dihadapi, maka tujuan dalam penelitian

dalam meyakinkan dan menumbuhkan

adalah untuk:

kepercayaan konsumen.

1. Untuk menganalisis pengaruh tangible

5. Emphaty, yaitu sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen. Kelima

terhadap kepuasan konsumen pada Puskesmas di Pemerintah Boyolali. 2. Untuk

karakteristik

menganalisis

pengaruh

terhadap

kepuasan

diukur

reliability

dengan skala Likert. Setiap uraian daftar

konsumen

pertanyaan persepsi kualitas pelayanan

Pemerintah Boyolali.

kesehatan Puskesmas menyediakan lima jawaban

penilaian

hingga rendah seperti

peringkat

tinggi

”sangat setuju”,

”setuju”, ”ragu-ragu”, ”tidak setuju” dan ”sangat tidak setuju”.

3. Untuk

pada

menganalisis

responsiveness konsumen

Puskesmas

terhadap

pada

di

pengaruh kepuasan

Puskesmas

di

Pemerintah Boyolali. 4. Untuk assurance

menganalisis

pengaruh

terhadap

kepuasan

konsumen

pada

Puskesmas

di

Pemerintah Boyolali.

menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

5. Untuk menganalisis pengaruh empathy terhadap kepuasan konsumen pada

METODE PENELITIAN

Puskesmas di Pemerintah Boyolali. Hasil dilakukan

dari

penelitian

diharapkan

akan

Populasi

dan

sampel

dalam

yang

penelitian ini adalah pasien se Kabupaten

dapat

Boyolali. Pengambilan sampel dalam

memberikan maanfaat sebagai berikut:

penelitian

1. Bagi

bahan

menggunakan sampel wilayah atau area

masukan dan informasi bagi rumah

probability sampling. Sampel wilayah

sakit

kualitas

adalah tehnik sampling yang dilakukan

pelayanan guna memenuhi kepuasan

dengan mengambil wakil dari setiap

pasien, sehingga dapat menentukan

wilayah yang terdapat dalam populasi.

langkah-langkah

yang

Pengumpulan data dengan menyebarkan

mengukur

kuesioner pada tiap puskesmas yang di

Puskesmas,

untuk

diambil

sebagai

perbaikan

selanjutnya

dalam

kebijaksanaan di masa yang akan

ini

dilakukan

dengan

teliti.

datang.

Teknik pengolahan dan analisis

2. Bagi peneliti lain, penelitian ini

data pada penelitian ini mengunakan

diharapkan berguna untuk menambah

teknik analisis regresi berganda. Dengna

pengetahuan

rumus sebagai berikut:

tentang

informasi

sekaligus sebagai bahan acuan untuk perbandingan

dalam

penelitian

serupa. 3. Bagi

penulis,

pengetahuan

untuk dan

Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+b5x5+ei Keterangan: Y

: Kepuasan masyarakat

menambah

X1

: Bukti langsung

mencoba

X2

: Kehandalan

X3

: Jaminan

X4

: Daya tanggap

X5

: Empati

a

: Konstanta

0.1

1.6

0.9

Tidak

n

27

45

00

Signifi kan

b1- b5 : Koefisien regresi / besarnya pengaruh ei

Jamina

: Factor error, yaitu variabel

Daya

6.9

1.6

0.0

Signifi

tanggap

07

45

00

kan

Empati

0.4

1.6

0.6

Tidak

34

45

67

signifik

lain yang tidak masuk ke

an

dalam model, tetapi ikut

Sumber: Data diolah penulis, 2012

mempengaruhi

Berdasarkan hasil perhitungan uji t

kepuasan

pasien.

menunjukkan bahwa: 1. Berdasarkan hasil uji t dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN

diketahui bahwa dimensi bukti

Tabel IV.15

langsung memiliki nilai thitung =

HASIL UJI t

2,028 dengan nilai p= 0,050,

Variabe

thitu

ttabe

p-

Ketera

l

ng

l

val

ngan

ue

sedangkan

ttabel

pada

taraf

signifikansi 5% adalah = 1,645. Dikarenakan thitung > ttabel (2,028 >

Bukti

2.0

1.6

0.0

Signifi

1,645) dengan p < 0,05, maka

langgsu

28

45

50

kan

signifikan. Hal ini berarti bahwa

ng

bukti langsung secara statistik

Kehand

-

1.6

0.0

Signifi

alan

4.3

45

00

kan

42

berpengaruh signifikan pelanggan.

positif terhadap

dan kepuasan

2. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui

bahwa

dengan nilai p = 0,000, sedangkan

dimensi

ttabel pada taraf signifikansi 5%

kehandalan memiliki nilai thitung =

adalah = 1,645. Dikarenakan thitung

-4,342 dengan nilai p= 0,000,

> ttabel (6,907 > 1,645) dengan p <

sedangkan

taraf

0,05, maka signifikan. Hal ini

signifikansi 5% adalah= 1,645

berarti bahwa daya tanggap secara

dikarenakan t hitung > ttabel (-4,342 >

statistik berpengaruh positif dan

-1,645) dengan p < 0,05. Hal ini

signifikan

berarti bahwa kehandalan secara

pelanggan.

ttabel

pada

statistik berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap

5. Hasil

terhadap

uji

t

kepuasan

dimensi

empati

memiliki thitung = 0,434 dengan

kepuasan pelanggan. 3. Hasil uji t

terhadap

nilai p = 0,667, sedangkan ttabel

dimensi jaminan

pada taraf signifikansi 5% adalah

memiliki nilai thitung = 0,127

= 1,645. Dikarekan thitung < ttabel

dengan nilai p= 0,900, sedangkan

(0,434 < 1,645) dengan p > 0,05,

ttabel pada taraf signifikansi 5%

maka tidak signifikan. Hal ini

adalah = 1,645. Dikarenakan thitung

berarti

< ttabel (0,127 < 1,645) dengan p >

statistik berpengaruh positif dan

0,05, maka tidak signifikan. Hal

tidak

ini berarti bahwa jaminan secara

kepuasan pelanggan.

statistik berpengaruh positif dan

Berdasarkan

tidak

signifikan

terhadap

kepuasan pelanggan.

bahwa

empati

signifikan

hasil

secara

terhadap

penelitian

tentang pengaruh kualitas pelayanan publik

terhadap

4. Hasil uji t dimensi daya tanggap

masyarakat

memiliki nilai thitung = 6,907

Pemerintah

pada

tingkat

kepuasan

Puskesmas

Kabupaten

di

Boyolali,

diperoleh

hasil

uji

hipotesis

yang

2.

Hasil Uji Hipotesis 2

dipaparkan sebagai berikut:

Hasil

1.

terhadap

Hasil Uji Hipotesis 1 Hasil

pengujian

secara

parsial

pengujian

secara

dimensi

parsial

kehandalan

memperoleh nilai thitung = -4,342

terhadap dimensi bukti langsung

dengan

memperoleh nilai thitung = 2,028

diterima pada taraf signifikansi 5%

dengan

(p<0,05). Hal ini berarti dimensi

nilai

signifikan

0,050

nilai

signifikan

0,000

diterima pada taraf signifikansi 5%

kehandalan

berpengaruh

(p < 0,05). Hal ini berarti dimensi

signifikan

terhadap

bukti

berpengaruh

pelanggan. Hal ini berarti secara

kepuasan

logika mungkin disebabkan karena

tidaknya

kualitas

langsung

signifikan

terhadap

pelanggan.

Puas

pelanggan

ditentukan

tidaknya

bukti

pelayanan

atau

kepuasan

pelayanan

hanya

ada

dipengaruhi variabel-variabel lain

langsung

pada

yaitu, bukti langsung, jaminan, daya

diberikan

oleh

tanggap dan emapati. Selain hal

yang

oleh

negatif

petugas puskesmas. Pemberian bukti

tersebut

pelayanan

faktor-faktor lainnya meliputi:

secara

menyebabkan

pelanggan

langsung merasa

dipengaruhi

juga

oleh

a. Dari Segi Lokasi

puas.

Dalam penelitian ini sampel yang

Hasil ini mendukung penelitian yang

diambil

dilakukan

(2006),

Puskesmas

Boyolali,

di

Harlie (2011), Yuliarni dan Riyasa

Puskesmas

Mojosongo,

di

(2007)

oleh

bahwa

berpengaruh

Yunarto

ada

tiga

tempat

di

bukti

langsung

Puskesmas Teras. Dari ketiga

signifikan

terhadap

tempat tersebut hanya hanya dua

kepuasan pelanggan.

yang letaknya di pedesaan yaitu,

di

Puskesmas

Teras

dan

di

c. Dari Segi Status Sosial dan

Puskesmas Mojosngo, sehingga

Pendidikan

ada kecenderungan petugas dalam

Status sosial dan pendidikan pun

melayani dan menjawab keluhan

terkadang

dari

petugas dan terkadang petugas

pasien

hanya

sebatas

dimengerti oleh pasien dan tidak

enggan

mau

secara

ambil

penangan

pusing

dalam

melayani

keluhan

pasien.

dilihat

remeh oleh

memberikan

informasi

terperinci

bagi

pelanggan/pasien

(lihat

tabel

IV.4).

b. Dari Segi Ekonomi dan Pekerjaan

d. Dari Segi Peralatan

Petugas terkadang memandang

Dalam hal ini pelanggan/pasien

rendah

dibebankan

dalam

mayoritas

segi

ekonomi

pekerjaan

mereka

dikeluarkan dengan menggunakan

yang

tidak

peralatan yang canggih dalam

wiraswasta

pada

berpenghasilan tetap. Rata-rata

pelayanannya.

pelanggan/pasien

bermayoritas

berobat

yang

hanya

sering kalangan

wiraswasta

biaya

Pasien bekerja yang

yang

yang sebagai tidak

menengah ke bawah yang hanya

berpenghasilan tetap ini pun juga

berpendapatan

Rp.

berpikir dua kali untuk berobat

sampai

Rp.

dan memenuhi kebutuhan sehari-

1.500.000,00

sering

kali

hari. Dengan demikian petugas

memberikan

informasi

secara

berbelit-belit

dan

500.000,00

antara

penerimaan

yang

kurang

memberikan

pasien yang kurang cepat dan

menyebabkan

tepat (lihat tabel IV.5 dan IV.6).

tidak puas.

handal

dalam

pelayanan

yang

pelanggan/pasien

Hasil

ini

tidak

mendukung

lain

yang

penelitian yang dilakukan oleh

mempengaruhi

Yunarto (2006), Harlie (2011),

tidak signifikan meliputi:

Yuliarni dan Riyasa (2007) bahwa

a. Dari Segi Ekonomi dan Pekerjaan

bukti

langsung

positif

berpengaruh

signifikan

terhadap

kepuasan pelanggan. 3.

Faktor-faktor

pengujian

terhadap

rendah

dalam

segi

ekonomi

pekerjaan

mereka

yang

tidak

wiraswasta secara

parsial

dimensi

jaminan

jaminan

Petugas terkadang memandang

mayoritas

Hasil Uji Hipotesis 3 Hasil

variabel

berpenghasilan tetap. Rata-rata pelanggan/pasien

yang

hanya

sering

memperoleh nilai thitung = 0,127

berobat

kalangan

dengan nilai signifikan 0,900 ditolak

menengah ke bawah yang hanya

pada taraf signifikansi 5% (p > 0,05).

berpendapatan

Hasil penelitian ini tidak sesuai

500.000,00

dengan

yang

antara

Rp.

sampai

Rp.

1.500.000,00

sering

kali

dilakukan oleh Yuliarni (2007). Hal

memberikan

informasi

secara

ini berarti dimensi jaminan tidak

berbelit-belit

dan

signifikan

pasien yang kurang cepat dan

hasil

penelitian

terhadap

pelanggan.

kepuasan

Tinggi/rendahnya

kepuasan pelanggan ditentukan oleh

penerimaan

tepat (lihat tabel IV.5 dan IV.6). b. Dari Segi Status Sosial dan

tinggi/rendahnya jaminan pelayanan

Pendidikan

yang

Status sosial dan pendidikan pun

diberikan

oleh

petugas

Puskesmas. Kurangnya pemberian

terkadang

jaminan

petugas dan terkadang petugas

pelayanan

menyebabkan

pelanggan merasa tidak puas.

enggan

dilihat

remeh oleh

memberikan

informasi

secara

terperinci

pelanggan/pasien

(lihat

bagi

(2007)

tabel

berpengaruh

IV.4).

daya

tanggap

signifikan

terhadap

kepuasan pelanggan.

4. Hasil Uji Hipotesis 4 Hasil

bahwa

pengujian

terhadap

dimensi

5. secara

parsial

daya

tanggap

Hasil Uji Hipotesis 5 Hasil

pengujian

terhadap

secara

parsial

dimensi

empati

memperoleh nilai thitung = 6,907

memperoleh nilai thitung = 0,434

dengan

0,000

dengan nilai signifikan 0,667 ditolak

diterima pada taraf signifikansi 5%

pada taraf signifikansi 5% (p > 0,05).

(p < 0,05). Hal ini menunjukkan

Tinggi/rendahnya

bahwa

nilai

signifikan

dimensi

berpengaruh

daya

tanggap

pelanggan

signifikan

terhadap

tinggi/rendahnya

kepuasan

pelanggan.

Tinggi/rendahnya pelanggan

kepuasan

ditentukan

tinggi/rendahnya

ketepatan

ditentukan

perhatian pelanggan

kepuasan

pemberian

terhadap yang

oleh

keluhan

diberikan

oleh

oleh

petugas puskesmas. Hal ini berarti

daya

kurangnya

perhatian

tanggap petugas dalam pelayanan

keluhan

puskesmas. Petugas yang memiliki

pelanggan merasa tidak puas.

daya tangkap yang tepat dalam

Faktor-faktor

menanggapi

mempengaruhi variabel empati tidak

keluhan

menyebabkan

pelanggan

pelanggan

merasa

signifikan

pelanggan

terhadap

menyebabkan

lain

teradap

yang

kepuasan

puas.

pelanggan meliputi:

Hasil ini mendukung penelitian yang

a. Dari Segi Ekonomi dan Pekerjaan

dilakukan

oleh

Yunarto

(2006),

Harlie (2011), Yuliarni dan Riyasa

Petugas terkadang memandang rendah

dalam

segi

ekonomi

mayoritas

pekerjaan

mereka

yang

tidak

wiraswasta

berpenghasilan tetap. Rata-rata pelanggan/pasien berobat

yang

hanya

sering

bab

sebelumnya,

maka

dapat

diambil simpulan sebagai berikut: 1. Dimensi bukti langsung berpengaruh signifikan

terhadap

kepuasan

kalangan

pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil

menengah ke bawah yang hanya

uji t memperoleh nilai thitung sebesar

berpendapatan

Rp.

2.028 diterima pada taraf signifikansi

sampai

Rp.

5% (p<0,05) sehingga H1 diterima.

1.500.000,00

sering

kali

memberikan

informasi

secara

negatif signifikan terhadap kepuasan

berbelit-belit

dan

penerimaan

pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil

pasien yang kurang cepat dan

uji t memperoleh nilai thitung sebesar -

tepat (lihat tabel IV.5 dan IV.6).

4.342 diterima pada taraf signifikansi

500.000,00

antara

b. Dari Segi Status Sosial dan Pendidikan Status

pada

sosial

dan

2. Dimensi

pun

berpengaruh

5% (p<0,05) sehingga H2 diterima. 3. Dimensi

pendidikan

kehandalan

signifikan

jaminan terhadap

berpengaruh kepuasan

terkadang dilihat remeh oleh petugas dan

pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil

terkadang petugas enggan memberikan

uji t memperoleh nilai thitung sebesar

informasi

0,127 ditolak pada taraf signifikansi

secara

terperinci

bagi

pelanggan/pasien (lihat tabel IV.4).

5% (p>0,05) sehingga H3 ditolak. 4. Dimensi daya tanggap berpengaruh

KESIMPULAN DAN SARAN

tidak signifikan terhadap kepuasan

Simpulan

pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah disajikan

uji t memperoleh nilai thitung sebesar

6.907 diterima pada taraf signifikansi

tanggap), assurance (jaminan), dan

5% (p<0,05) sehingga H4 diterima.

empathy (kepedulian).

5. Dimensi empati berpengaruh tidak signifikan

terhadap

kepuasan

2. Pihak Puskesmas hendaknya tetap mempertahankan

atau kualitas

lebih

pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil

meningkatkan

pelayanan

uji t memperoleh nilai thitung sebesar

yang sudah baik dalam jaminan dan

0,434 ditolak pada taraf signifikansi

empati agar konsumen merasa lebih

5% (p>0,05) sehingga H5 ditolak.

nyaman dan puas ketika datang memeriksakan kesehatannya. Hal ini

Saran Berdasarkan

hasil

penelitian,

antara lain dapat dilakukan dengan

pembahasan dan simpulan yang telah

menyiapkan karyawan dan petugas

diambil, maka dapat dikemukakan saran

yang

sebagai berikut:

bagaimana melayani konsumen dalam

1. Bagi penelitian mendatang hendaknya

jaminan dan empati.

sampel dan daerah penelitian lebih

profesional

3. Penelitian

lain

dan

mengerti

disarankan

diperluas lagi, yaitu tidak terbatas

menggunakan

Puskesmas di Kabupaten Boyolali.

atau

Untuk itu bagi penelitian selanjutnya

responden,

supaya

variabel

responden dapat dikontrol supaya

independen lainnya selain reliability

tidak biasa atau salah persepsi dari

(kehandalan), responsiveness (cepat

responden terhadap instrumen.

menambah

metode

untuk

observasi

wawancara

langsung

sehingga

kepada jawaban

DAFTAR PUSTAKA Atmawati, Rustika dan M. Wahyudin. 2004. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada

Matahari Store Di Solo Grandmall. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. Volume 5, No. 1, 2004: Juni.

Atmoko,

Tjipto dan Jenny Ratna Suminar. 2007. Pengukuran Kualitas Pelayanan Administrasi Penanaman Modal Di Kabupaten Garut. Laporan Penelitian Peneliti Muda (litmud) UNPAD. SPK No. 258a/J06.14/LP/PL/2007: 3 April.

DLLAJ Propinsi Jawa Timur. 2005. Jurnal Survey Indeks Kepuasan Masyarakat. Juli. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program SPSS. Badan penerbit UNDIP. Harlie,

Peraturan Menteri Negara Pedayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2010. Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik. Peraturan Menteri Negara Pedayagunaan Aparatur Negara Nomor: per/04/m.pan/20/2006. Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pajak Dan Angka Kreditnya. Santosa,

Heru. 2010. Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Binjai Kota.Departemen Kependudukan dan Biostatistika. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. 2010: (166-171)..

M. 2011. Pengruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di RSUD H. Badarudin Tabalong Kalimantan Selatan. STIA Tabalong Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Volume 12, No. 7, 2011: April.

Sinambela, Lijan Poltak. 2007. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Jannah, Kamalina Din. 2003. Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan Untuk Mewujudkan Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Siti Khodijah Pekalongan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Volume 1 Nomor 2. 2003: Mei.

Yuliarmi, Nyoman. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Pdam Kota Denpasar. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 12 Nomor1. 2007, Agustus.

Kuswadi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 2005, Juli. Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 2006, Agustus.