PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL

Download besar pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini ... Sampai saat ...

0 downloads 526 Views 336KB Size
PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KOMITMEN DOKTER DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

EFFECTH INTERNAL LOCUS OF CONTROL AND EKSTERNAL TO COMMITMENT DOCTOR IN RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

¹Ratri Nugrahaningsih, ²Noer Bahry Noor, ³Sangkala Rewa

¹Kepala Puskesmas Bengkuring Samarinda Kalimantan Timur ²Bagian Konsentrasi Manajemen Administrasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin ³Bagian Konsentrasi Administrasi Pemerintahan Universitas Hasanuddin

Alamat Koresponden: Perum Pondok Suria Indah Blok BE5 No. 5 Sempaja Samarinda Hp. 085334586572 Email: [email protected]

Abstrak Locus of control adalah sikap seseorang dalam mengartikan keberhasilannya dalam bekerja apakah dapat atau tidak mengontrol peristiwa yang terjadi pada dirinya. Locus of control dibedakan menjadi locus of control internal dan eksternal. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan secara khusus bertujuan untuk mengetahui (1) Seberapa besar pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter, (2) Seberapa besar pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode yang digunakan adalah survey lapangan dengan membagikan kuesioner kepada 108 dokter responden. Pengambilan sampel secara acak dari dokter yang bertugas sebagai staf medis fungsional dilokasi penelitian. Data dianalisis menggunakan analisis statistik melalui tabulasi silang dilanjutkan dengan uji regresi logistik berganda untuk melihat variabel independen mana yang lebih berpengaruh terhadap komitmen dokter dengan menggunakan program komputer spss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control internal dan eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan signifikansi locus of control internal p = 0,000 dan locus of control eksternal p = 0,003 yang ≤ p = 0,05. Dilanjutkan dengan uji multivariat regresi logistik berganda, didapatkan locus of control internal lebih berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai phi 0,521 termasuk pengaruh positif kategori sedang dan locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter ditunjukkan dengan nilai phi 0,453 termasuk pengaruh positif kategori sedang . Sehingga makin tinggi locus of control internal dokter akan semakin meningkatkan komitmennya dan begitu juga yang locus of control eksternal. Kata kunci: Komitmen organisasi, locus of control internal dan locus of control eksternal

Abstract Control Of Locus is someone attitude in interpreting its efficacy in working do earning or do not control event that happened at x'self. Of control Locus differentiated to become internal control of locus and eksternal. This research in general aim to know how big influence internal control of locus and eksternal to doctor Commitment in RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda and peculiarly aim to know ( 1) How big influence internal control of locus to doctor commitment, ( 2) How big influence eksternal control of locus to doctor commitment in RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. This Research is done by in RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Method the used is field survey alloting kuesioner to 108 responder doctor. Intake of sample at random from commisioned doctor as functional medical staff is research location. Data analysed to use statistical analysis pass tabulation traverse to be continued with test of regretion doubled logistics to see which independent variable is which more having an effect on to doctor commitment by using computer program of spss. Result of research indicate that internal control of locus and eksternal have an effect on to doctor commitment in RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda with internal control of locus signifikansi of p = 0,000 and p eksternal control of locus = 0,003 which is ? p = 0,05. Continued with test of multivariat doubled logistics regretions, got by of internal control of locus more having an effect on to doctor commitment. Level of influence shown with value of phi 0,521 including positive influence of category is and eksternal control of locus have an effect on to doctor commitment shown with value of phi 0,453 including positive influence is category. So that more and more highly of internal control locus of doctor will progressively improving him and so also which is eksternal control of locus. Keyword: Organizational Commitment, internal control of locus and eksternal control of locus

PENDAHULUAN Era globalisasi telah melanda berbagai aspek

kehidupan manusia. Dalam bidang

perekonomian hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan, manufaktur maupun jasa (Triantono, 2005). Visi Pembangunan Kesehatan Nasional adalah mewujudkan masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang sehat pada tahun 2010, yaitu masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Depkes RI, 2001). Rumah sakit adalah suatu organisasi bergerak dibidang jasa yang unik dan kompleks karena merupakan institusi yang padat karya, padat modal, padat ilmu dan teknologi, padat regulasi , mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri serta fungsi-fungsi khusus kelompok profesi (Subanegara, 2006) . RSUD Abdul Wahab Sjahranie merupakan Rumah Sakit Umum Daerah tipe B Pendidikan dengan SK Menkes No. 1161/ Menkes / SK/ XII/1993 dan sudah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) semenjak tahun 2008, sudah terakreditasi16 pelayan serta memenuhi standar ISO 2001 semenjak tahun 2010 dan merupakan rumah sakit rujukan untuk Kalimantan Timur. RSUD Abdul Wahab Sjahranie semenjak tahun 2010 juga ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B pendidikan dan menuju RS tipe A, dengan kapasitas tempat tidur di rawat inap sebanyak 801 tempat tidur, dengan jumlah dokter sebanyak 148 dokter (dokter umum 63, dokter spesialis 67, dokter gigi spesialis 5, dokter gigi 9, dokter/dokter gigi S2 sebanyak 4 orang) yang dipergunakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Melawarman sebagai tempat magang calon dokter (Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie, 2012). Dari survey yang dilakukan oleh RSUD Abdul Wahab Sjahranie bekerja sama dengan LAN pada tahun 2010 didapatkan masih banyak keluhan pasien sehubungan dengan pelayanan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil survey pengaduan masyarakat yang dilakukan pada 2010 dengan jumlah responden sejumlah 3.643 keluhan yang banyak dirasakan masyarakat adalah keluhan yang dirasakan pasien atas pelayanan yang diberikan dokter sebesar 31,12 %, menurut standar SPM ( Standar Pelayanan Minimal) kepuasan pasien rawat jalan dan rawat inap sebesar 90 %, atau 10 % yang tidak puas, hal ini menunjukaan bahwa masih tingginya keluhan pasien atas pelayanan dokter. Sampai saat ini belum ada survey ulang tentang kepuasan pelanggan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Berdasarkan data survey IPM dan survey pendahuluan tersebut dapat disimpulkan bahwa masih tingginya keluhan pasien terhadap pelayanan dokter. Keluhan tersebut kebanyakan karena perilaku dokter yang kurang komitmen dalam bekerja. Komitmen dalam bekerja dipersepsikan sebagai kesediaan untuk memberikan tenaga, kesetiaan kepada organisasi dan berusaha mewujudkan keberhasilan tujuan organisasi. Komitmen ini ditandai dengan 1. Keinginan yang kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi, 2. Keiginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi dan 3. Keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi sehingga anggota organisasi yang komitmen dalam bekerja berusaha mewujudkan keberhasilan dari tujuan organisasi. Komitmen merupakan kata kunci keberhasilan organisasi. ( Trisnantoro, 2005). Komitmen terhadap organisasi dipengaruhi faktor personal, organisasi dan lingkungan. Keluhan pasien tersebut kebanyakan dari faktor perilaku personal dokter yang melayani pasien. Perilaku manusia dalam organisasi dapat dijelaskan dengan teori locus of control . Locus of control adalah sikap seseorang dalam mengartikan keberhasilannya dan kegagalan dalam bekerja dipengaruhi oleh locus of control internal ( faktor dalam diri sendiri) dan eksternal (lingkungan luar). Dokter merupakan salah satu karyawan rumah sakit yang yang mempunyai peran sangat penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hal ini dapat dipahami karena hampir semua pasien yang berkunjung ke rumah sakit selalu ingin bertemu dengan dokter dalam upaya mencari kesembuhan atau konsultasi tentang penyakit yang dideritanya dan dokter merupakan koordinator pelayanan medis bagi pasien, walaupun dokter tidak dapat bekerja sendiri untuk tugas-tugasnya itu, dokter diakui memiliki peran sentral dalam membentuk citra rumah sakit (Soeroso, 2002). Masih tingginya keluhan pasien terhadap pelayan dokter yang perilakunya kurang komitmen dalam melayani pasien membuat keadaan ini tidak dapat dibiarkan berlanjut terus karena pada masa datang dapat menurunkan minat pasien untuk berobat dirumah sakit dan menurunkan citra rumah sakit. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh locus of control internal dan eksternal dengan komitmen dokter dalam memberikan pelayanan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen : locus of control internal dan eksternal terhadap terhadap variabel dependen komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokter yang berdinas di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada unit kerja pelayanan masing-masing sejumlah 148 dokter. Sampel adalah dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang masuk dalam kriteria inklusi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling yaitu penentuan sampel dengan cara memilih responden secara acak dokter yang berdinas di RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Besarnya sample dihitung dengan formula perhitungan Slovin (Notoatmojo, 2005). n=

N

1 + N ( d2) Keteranagan: N

= Besar populasi

n

= Besar sampel

d

= Tingkat kepercayan / ketepatan yang diinginkan dengan presisi 5 %.

N ( besarnya populasi) yaitu jumlah dokter yang bekerja di RSUD AW. Sjahranie Samarinda saat ini 148 dokter. n

=

148

1 + 148 ( d2) =

148

1+ 148 ( 0,05)2 = 148 1 + 0,37 = 108 Sampel dalam penelitian ini 108 sampel.

Tehnik Pengolahan Data Data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dengan langkah - langkah sebagai berikut : (1). Editing, yaitu Meneliti kembali kelengkapan pengisian keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lainnya , relevansi jawaban dan keseragaman satuan data. Data yang dilakukan editing adalah data berdasarkan jawaban responden tentang locus of control internal dan eskternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. (2). Koding, yaitu Mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan tanda kode tertentu. Data yang dilakukan koding adalah data berdasarkan jawaban responden tentang locus of control dan komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. (3). Tabulasi, yaitu Mengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukan dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah pernyataan pada kuesioner. Analisis Data Variabel independen dan dependen jawaban disusun sesuai pembobotannya ( skoring ). Bobot penilaian untuk setiap pertanyaan nilai terendah 1 dan nilai tertinggi dengar skor 5. Semakin tinggi skor variabel semakin tinggi locus of control internal, eksternal dan komitmen dokter. Kemudian dari skor yang didapat dimasukkan menjadi kriteria obyektif variabel penelitian dengan katergori Tinggi bila diatas rata-rata dan Rendah bila dibawah rata-rata.

HASIL Pada table 1 memperlihatkan Distribusi dokter menurut kelompok locus of control dan komitmen di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013, kelompok terbesar responden menurut: locus of control internal rendah 67 (62,0%), locus of control eksternal rendah

62 (59,3%), komitmen tinggi 59 (54,6%), komitmen normatif rendah 71 (65,7%),

komitmen afektif rendah 58 (53,7%), komitmen kontinuans rendah 59 (54,6%). Pada hasil penelitian ini kedua locus of control hasil yang didapatkan rendah, sedangkan komitmen (normatif, afektif dan kontinuans) bila dilihat tiap dimensi komitmen semuanya rendah tetapi bila nilai digabungkan masih banyak dokter yang berkomitmen tinggi. Pada table 2 memperlihatkan Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013, hasil analisis pengaruh antara

locus of control internal dengan komitmen dokter,dari tabel tersebut memperlihatkan bahwa, dari 108 dokter responden didapatkan komitmen yang tinggi lebih banyak pada locus of control internal yang tinggi yakni 87,8% (36 responden) sedangkan komitmennya yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control internal rendah 65,7% (44 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05. sehingga disimpulkan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya kontribusi locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter dinilai melalui uji Phi = 0,521 yang berarti 52,1% locus of control internal berkontribusi mempengaruhi komitmen dokter dengan kategori sedang . Pada table 3 memperlihatkan Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013, hasil analisis hubungan antara locus of control eksternal dengan komitmen dokter,dari tabel tersebut memperlihatkan bahwa dari 108 dokter responden didapatkan komitmen yang tinggi lebih banyak pada locus of control eksternal yang tinggi yakni 81,8% (36 responden) sedangkan komitmennya yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control eksternal rendah 64,1% ( 41 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05. sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya kontribusi locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter dinilai melalui uji Phi = 0,453 yang berarti 45,3% locus of control eksternal berkontribusi terhadap komitmen dokter termasuk kategori sedang. Pada table 4 memperlihatkan Hasil uji multivariat lokus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013, bahwa locus of control internal dan eksternal mempengaruhi komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dari hasil uji regressi logistik, yang dinilai melalui tingkat signifikansi (Sig.) dan koefisien ”B”, serta Exp(B),kedua variabel independen dimasukkan kedalam uji secara simultan kedua variabel locus of control internal dan eksternal memberi nilai signifikansi secara konsisten bermakna dengan variabel locus of control internal memberikan nilai signifikan lebih kecil sehingga locus of control internal lebih berpengaruh terhadap komitmen dibandingkan locus of control eksternal.

PEMBAHASAN Pada penelitian ini memperlihatkan bahwa locus of control internal yang paling berpengaruh terhadap komitmen dokter RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dilihat dari pernyataan dokter yang berani mengakui kesalahan (74,1%), dan memutuskan sendiri apa yang seharusnya mereka lakukan (74,1%) , sedangkan pengaruh Locus of control eksternal yang paling berpengaruh terhadap komitmen dokter RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dilihat dari pernyataan dokter yang tidak bersedia bersedia menutupi kesalahan orang lain (61,1%). Sedangkan komitmen dokter menurut komitmen normatif dapat dilihat dari pernyataan dokter yang akan tetap berkarir di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (76,9%), komitmen afektif dokter dapat dilihat dari pernyataan dokter yang senang berkarir di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (75%) sedangkan komitmen kontinuans dapat dilihat dari pernyataan dokter yang ada rasa takut meninggalkan RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (65,5%) Locus of control adalah keyakinan yang dimiliki oleh individu terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, apakah disebabkan oleh faktor diri individu tersebut (internal) ataukah karena faktor lain yang ada di luar diri individu (eksternal) dokter dengan internal locus of control menganggap bahwa keluhan pasien dan keluarganya terhadap pelayanan di rumah sakit merupakan tanggung jawabnya, sehingga mereka berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada kliennya. Sebaliknya dokter dengan eksternal locus of control menganggap setiap kejadian tidak ada hubungannya dengan perilakunya tetapi disebabkan oleh factor di luar kendalinya seperti nasib, takdir atau penguasa; sehingga mereka sering menyalahkan lingkungan sekitarnya dan tidak berusaha memperbaiki keburukan (Rotter (1966), Robbin ( 2005) dalam Adolfina 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Julita dkk., (2010) yang menemukan bahwa locus of control dan komitmen organisasi memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan besarnya pengaruh termasuk kategori sedang, hal ini bisa dilihat pada tabel 12. yang memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya kontribusi locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter dinilai melalui uji Phi = 0,521 yang berarti

52,1% locus of control internal berkontribusi mempengaruhi komitmen dokter dan termasuk kategori sedang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kamasanti (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dalam kategori sedang dan signifikan antara locus of control dengan komitmen organisasi dan sejalan dengan penelitian Patten (2005), Robbin dkk., (2008), Silva (2006) dan Adolfina (2012) . Dokter dengan locus of control internal akan merasa keberhasilannnya karena usahanya sendiri, bertanggung jawab, membuat perencanaan kerja dan mampu mewujudkannya, inisiatif dan inovatif. Dokter dengan komitmen yag tinggi akan loyal , setia dengan rumah sakit sehingga bisa mengurangi turnover karyawan. Penelitian ini sesuai dengan dengan teori Rotter (1996), dimana locus of control memiliki pengaruh besar pada perilaku seseorang, dimana individu yang termasuk kelompok internal kontrol akan merasa bahwa secara personal mereka dapat mengontrol lingkungan kerjanya dengan kemampuan, keahlian dan usaha mereka. Sebaliknya individu yang termasuk eksternal kontrol mereka merasa banyak faktor luar yang mempengaruhi kesuksesan mereka ( Luthans, 1995 dalam Restuningdiah, 2004). Pada penelitian ini locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dengan kategori sedang bisa dilihat pada tabel 16. yang ditunjukkan dengan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05. sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya kontribusi locus of control eksternal

berpengaruh terhadap

komitmen dokter dinilai melalui uji Phi = 0,453 yang berarti 45,3% locus of control eksternal berkontribusi terhadap komitmen dokter termasuk kategori sedang. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kamasanti (2008) hal tersebut dikarenakan dokter responden pada level pelaksana (staf medis fungsional) yang bidang pekerjaannya lebih sesuai pekerjaan yang terstruktur dan prosedural, sehingga mereka lebih reseptif dan konformis dalam menerima hasil keputusan sehingga banyak faktor luar yang berpengaruh disaat memjalankan tugasnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Patten (2005), Robbin dkk., (2008), Silva (2006) dan Adolfina (2012) . Dokter dengan eksternal locus of control menganggap setiap kejadian tidak ada hubungannya dengan perilakunya tetapi disebabkan oleh factor di luar kendalinya seperti nasib, takdir atau penguasa; sehingga mereka sering menyalahkan lingkungan sekitarnya dan tidak berusaha memperbaiki keburukan (Rotter (1966), Robbin ( 2005) dalam Adolfina 2012).

Dokter dengan komitmen kontinuans yang tinggi akan bertahan dalam organisasi karena adanya kesadaran dalam individu tersebut akan kerugian besar yang dialami jika meninggalkan organisasi. Dokter tersebut akan menghindari kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga memungkinkannya melakukan usaha yang tidak maksimal. Berkaitan dengan hal ini dokter tersebut kurang/tidak dapat diharapkan untuk memiliki keinginan yang kuat untuk berkontribusi secara berarti pada organisasi. Locus of control internal lebih berpengaruh terhadap komitmen dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda sehingga pimpinan RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda perlu memperhatikan locus of control internal dokter agar bisa meningkatkan komitmen dokter yang masih belum bagus dalam menjalankan tugasnya . Bagian manajemen RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda terutama direktur rumah sakit harus berupaya meningkatkan komitmen dokter agar tujuan rumah sakit bisa terwujud, dan bagian manejemen SDM pada saat perekrutan harus mempertimbangkan faktor locus of controlnya agar tujuan organisasi bisa terwujud.

KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan pada akhirnya ditarik kesimpulan bahwa Ada pengaruh positif locus of control internal kategori sedang terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Dan Ada pengaruh positif locus of control eksternal kategori sedang terhadap komitmen

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda . Locus of control internal dan eksternal berpengaruh terhadap komitmen oleh karena itu pada saat merekrut karyawan bagian manajemen SDM perlu mempertimbangkan faktor locus of control internal dan eksternal .

DAFTAR PUSTAKA Adolfina. (2012). Locus of Control Dan Kemampuan sebagai Determinan Kepuasan, Komitmen organisasi dan Kinerja Perawat Rumah Sakit di Kota Manado. Profil RSUD Abdul Wahab Sjahraniee, Samarinda , 2012 Departemen kesehatan RI (2001), Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Indikator menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta, 2011 Julita, Santi., Rafaei Wan. (2010). Relationship of organizational commitment, locus of control, and readiness to change among nurses. Psycho behavioral science and quality of life:The 6th international post graduate research colloquium. Kamasanti, T. (2008). Hubungan Locus of Control dengan Komitmen Organisasi pada Karyawati yang Berumah Tangga di PT. X Tangerang. Jurnal Psikologi Vol.6 No.2. Notoatmojo, Soekijo (2005), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Cetakan III, Penerbit Rineka Cipta. Patten, Dennis M. (2005). An Analysis of the Impact of Locus of Control on Internal Auditor Job Performance and Satisfaction. Managerial Auditing Journal. Vol. 20 No. 9, pp. 10161029. Restuningdiah, N. (2004). Pengaruh Locus Of Control terhadap hubungan Komitmen Profesional dan Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malam. Robbin, S.P., (2008). Prinsip - Prinsip Perilaku Organisasi, Jakarta: Edisi Kelima, Erlangga. Rotter, J.B. (1966). Generalized Expectancies for Internal VeRSUDs External Control of Reinforcement. Psychological Monographs, 80 (1, Whole No. 609). Sabanegara, Boy S,H (2006), Sumber Daya Manusia Rumah Sakit , Konsorium Rumah Sakit Islam Jateng – DIY, 2006, 141. Silva, Paula (2006). Effects of Disposition on Hospitality Employee Job Satisfaction and Commitment. International Journal of Contemporary Hospitality Management Vol. 18 No. 4, 2006. Soeroso,Santoso, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta,2002. Trinantoro Laksono (2005), Aspek strategis Manajemen Rumah Sakit, Ed.I – Yogyakarta : ANDI , 2005.

Tabel 1. Distribusi dokter menurut kelompok locus of control dan komitmen di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

KELOMPOK RESPONDEN 1. Kelompok locus control internal Tinggi Rendah

JUMLAH (n)

PROSENTASE (%)

41 67 108

38,0 62,0 100.0

44 64 108

40,7 59,3 100,0

59 49 108

54,6 45,4 100,0

37 71

34,3 65,7

Tinggi Rendah

50 58

46,3 53,7

Jumlah c.Komitmen kontinuans

108

100,0

Tinggi Rendah

49 59

45,4 54,6

108

100,0

Jumlah 2. Locus of eksternal Tinggi Rendah Jumlah 3. Komitmen

of

control

Tinggi Rendah Jumlah a. Komitmen normatif Tinggi Rendah

b.Komitmen afektif

Jumlah Sumber: Data primer

Tabel 2. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 Locus of control internal Tinggi Rendah

Komitmen Tinggi n 36 23 59

Rendah n % 5 12,2 44 65,7 49 45,9

% 87,8 34,3 54,6

Jumlah n % 41 100,0 67 100,0 108 100,0

Hasil Uji : Chi-Square X2 = 29,347 p = 0,000 φ = 0,521

JUMLAH Sumber : Data primer

Tabel 3.

Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control eksternal Tinggi Rendah

Komitmen Tinggi n 36 23 59

% 81,8 35,9 54,6

n 8 41 49

Rendah % 18,2 64,1 45,4

Jumlah n % 44 100,0 64 100,0 108 100,0

Hasil Uji : Chi-Square X2 = 22,145 p = 0,000 φ = 0,453

JUMLAH Sumber : Data primer

Tabel 4. Hasil uji multivariat lokus of control internal dan eksternal terhadap komitmen Dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 VARIABEL

B

Wald

df

Sig.

Exp(B)

Locus of control internal

-2,190

14,882

1

0,000

0,112

Locus of control eksternal

-1,523

8,650

1

0,003

0,218

Constant

1,056

11,767

1

0,001

2,874

Sumber : Data primer.