PENGARUH MASS MEDIA TERHADAP KENAKALAN REMAJA

Download ISSN Nomor 2337-7261. Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017. 94. PENGARUH MASS MEDIA TERHADAP KENAKALAN REMAJA DITINJAU...

0 downloads 331 Views 202KB Size
Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

PENGARUH MASS MEDIA TERHADAP KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI PSIKOLOGI KRIMINAL Oleh: Risdalina, SH.MH Dosen tetap STIH Labuhanbatu ABSTRAK Saat ini apabila kita dihadapkan pada perkataan komunikasi maka perhatian orang terfokus pada pengertian komunikasi massa, yaitu penyampaian informasi kepada masyarakat melalui mass media yang perangkatnya terdiri dari : pers, film, radio, televise dan lain – lain. Sistim komunikasi melalui media massa merupakan komunikasi yang sangat dibutuhkan manusia , karena tanpa komunikasi manusia sebagai makhluk social menjadi tidak sempurna, dengan adanya media massa dengan sendirinya informasi lebih cepat disampaikan kepada khalayak ramai. Mass media khususnya media telivisi merupakan salah satu media elektronik dapat dilihat atau ditonton dilakangan masyarakat, terutama dikalangan remaja, baik sebagai hiburan dan ilmu pengetahuan. Perlu dilakukan pengawasan khususnya telivisi dapat mempengaruhi tingkah laku / kenakalan remaja, sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauhmana pengaruh mass media telivisi dengan kenakalan remaja serta penanggulangannya dari psikologi kriminal. Perkembangan era globalisasi dan media massa saat ini menimbulkan kekhawatiran yang mengakibatkan dampak negatif pada remaja, sehingga tingkat kenakalan remaja menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan metode normatif, dengan mengkaji data sekunder berkaitan dengan Mass Media Pengaruhnya terhadap Kenakalan Remaja ditinjau dari Psikologo Kriminal yang dalam pembahasan ini penulis membahas dua permasalahan yaitu : 1. Sejauh mana pengaruh Mass Media terhadap Kenakalan Remaja, 2. Bagaimana penanggulangan Kenakalan Remaja dari Psikologi Kriminal. Berdasarkan analisis kajian dari dua permasalahan diatas, pertama pengaruh mass media terhadap anak remaja merupakan hal yang sangat peka dan memerlukan pemikiran yang serius untuk menanggulangi segala akibat yang dapat merugikan perkembangan jiwa remaja serta dapat mempengaruhi kepribadian remaja. Kedua, Psikologi Kriminal merupakan tingkah laku manusia dibidang kejahatan berkaitan dengan kenakalan remaja merupakan bentuk dari segala tingkah laku remaja yang pada umumnya disebut kenakalan remaja yang sebagian lagi telah memenuhi unsur kejahatan atau tindak pidana, untuk itu perlu penanggulangan baik dari masyarakat , bangsa dan negara, sehingga diharapkan kesadaran remaja dimasa yang akan datang, karena ditangan merekalah menjadi kader kader bangsa yang mengisi pembangunan ditengah-tengah masyarakat. Kata Kunci : Mass Media , Kenakalan Remaja, Psikologi Kriminal. komunikasi merupakan kebutuhan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

yang paling pokok bagi manusia

Hubungan komunikasi dan

yang

hidup

ditengah

tengah

sebab

tanpa

mass media dalam masyarakat

masyarakat,

sangat dibutuhkan mulai dari

komunikasi kodrat manusia selaku

kalangan

makhluk social menjadi tidak

tingkat

primitif sampai pada modern,

dimana

sempurna. Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 94

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

Dengan komunikasi

adanya maka

perbuatan yang berkaitan dengan

dalam

penyampaian mass media tadi.

kehidupan masyarakat ditentukan

Mass media khususnya

norma kehidupan yaitu struktur

media telivisi merupakan salah

social

satu media elektronik dapat dilihat

masyarakat

yang

bersangkutan

untuk

atau

ditonton

dilakangan

menyampaikan informasi secara

masyarakat, terutama dikalangan

keseluruhan, apakah informasi itu

remaja,

disampaikan secara lisan ataupun

pengawasan khususnya telivisi

dengan

dapat

dapat mempengaruhi tingkah laku

diketahui oleh masyarakat luas

/ kenakalan remaja, dimana usia

dan

remaja dalam proses transisi dari

tulisan

pada

agar

akhirnya

mendapat

perlu

dilakukan

tanggapan dari orang ataupun dari

masa anak-anak menuju

kelompok masyarakat itu, dengan

dewasa sangat mudah meniru

adanya informasi lebih cepat

melalui tayangan

disampaikan pada khalayak ramai.

yang dilihatnya sehingga sangat

Media massa dalam bahasa

berpengaruh

mass media

dalam

Inggris disebut dengan media

perkembangangan

communication , media yang

maupun pola pikirnya .

berarti sarana penyampaian pesan

Informasi

usia

proses prilaku

dan

budaya

kepada masyarakat, baik cetak

asing yang dapat dilihat melalui

maupun elektronik, seperti surat

media massa sangat erat kaitannya

kabar, film, radio dan TV.

dengan kenakalan remaja, akan

Masyarakat sebagai objek

tetapi sejauh mana mass media

dan subjek sasaran informasi dari

berpengaruh terhadap kenakalan

mass

remaja.

media

karena

adanya

dorongan emosi dari dan oleh

Kenakalan

mereka sendiri, dimana akibat

merupakan

pengaruh

media

melanggar norma atau hukum

kemungkinan sekali penyampaian

dalam masyarakat yang dilakukan

informasi mass media itu maka

pada

setelah

terlebih

transisi dari usia anak anak ke usia

dahulu atau sama sekali hanya

dewasa yang meliputi prilaku yang

disebabkan

pengaruh

menyimpang dari norma hukum

disadari

akan

mass

menganalisa

tanpa melakukan

suatu

remaja perbuatan

usia remaja atau masa

pidana yang dilakukan remaja. Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 95

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

Kenakalan remaja disebut dengan

istilah

1) Televisi merupakan penyampaian

juvenile

informasi

delinquency artinya anak remaja

Televisi

adalah suatu proses dari anak-anak

penyampaian

berubah menjadi dewasa , pada

dilakukan

usia ini anak anak ingin memiliki

disamping sifat dan bentuknya

rasa ingin tahu. Hal ini disebabkan

yang akurat memberi jaminan

pada

kepercayaan

hakikatnya

mempunyai

hak

manusia hidup

dan

merupakan informasi secepat

dapat

mungkin

bagi pihak-pihak

yang menginginkan informasi

mencari kebahagiaan yang sama

tersebut.

dalam mengahrungi kehidupan itu

2) Perss

sendiri dan setiap individu ada ada

Perss identik dengan kata surat

mengalami proses yang berbeda

kabar yang selalu dihubungkan

dalam

dengan

mencari

dan

menilai

kebahagiaan itu sendiri. Oleh karena karena itu

ata

wartawan

yang

mendominir

perbuatan

dalam

surat

tersebut.

Secara

pengertian

perss

kabar

apabila masa remaja masih dalam

ethimolagi

tahap ini tanpa ada pengawasan

adalah persurat kabaran, tetapi

maka akan mudah terpengaruh

untuk arti yang lebih luas perss

dari tayangan mass media yang

itu adalah suatu cara untuk

dilihatnya dan akan berdampak

memberi tahukan baik

langsung

maupun dengan tulisan, dimana

bagi

kelangsungan

lisan

hidupnya.

secara lisan dapat kita lihat

1.2 Permasalahan

melalui radio, film, televisi dan

1) Sejauh mana pengaruh Mass Media

sebagainya. Sebagai media massa

terhadap Kenakalan Remaja? 2) Bagaimana

pers dalam proses komunikasi

penanggulangan

diharapkan untuk mengabdi pada

Kenakalan Remaja dari Psikologi

masyarakat

dan

negara

Kriminal.

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 3) Film

II. PEMBAHASAN

Film merupakan sarana media

2.1 Sasaran Mass Media Dalam Proses

sekaligus berfungsi sebagai alat

Komunikasi

hiburan bagi masyarakat dan dapat

dimanfaatkan

untuk

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 96

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

memperlancar pendidikan,

proses penerangan

demikian perfiliman itu harus

/

mendapat perhatian yang serius

penyuluhan. Film dari tahap

sebagai

perkembangannya mulai dari

massa.

bentuk yang paling sederhana sehingga

saat

ini

peristiwa

yang

sangat

komunikasi

4) Radio

dapat

menggambarkan

sarana

Melalui

siaran

radio

dapat

bentuk

disampaikan pesan-pesan atau

sebenarnya

peristiwa yang sedang terjadi,

digandrungi

oleh

Misalnya : RRI, radio swasta

masyarakat. Karena film dapat

dengan berbagai tekhnik dan

membawa

kepada

menurut versi masing-masing

suatu peristiwa yang sebenarnya

berupaya agar radio digandrungi

dan pengaruhnya sangat besar

sebagai

serta mudah menerobos norma-

informasi

sekaligus

norma kehidupan yang berlaku

sarana

hiburan

dalam masyarakat. Apabila film

dimanfaatkan

untuk

itu dimanfaatkan untuk missi

memperlancar

proses

pendidikan

pendidikan dan pengetahuan.

penonton

merupakan

alat

sarana

memperoleh sebagai yang

bantu yang mempercepat proses pengetahuan.

2.2 Pengaruh Mass media Terhadap

Perfilman sebagai media massa

Anak / Remaja

yang lebih mengarahkan sebagai

Bahwa, mass media sangat

hiburan mengingat pengaruh

berpengaruh dan sangat dibutuhkan

film

dalam

yang

besar,

untuk

kehidupan

masyarakat.

menghindari hal-hal yang tidak

Pengaruh mass media ini tidak

diinginkan

berakibat

hanya terbatas pada pihak-pihak

hal

tertentu

negative

yang dalam

ini

saja

akan

pemerintah telah menetapkan

pengaruhnya

suatu

lapisan masyarakat sesuai dengan

peratutan

perfilman.

Jika

tentang tidak

ada

meliputi

tetapi seluruh

pandangan, kehidupan dan cara

pengawasan yang ketat tentang

berfikir

film

berdasarkan penalaran dan pikiran

dapat

menimbulkan

kerugian yang sangat besar

dengan

perorangan

masyarakat.

khususnya bagi generasi muda (remaja),

orang

Sebab pengaruh mass media

asumsi

itu sering menimbulkan dampak Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 97

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

positif maupun dampak negative

tetapi sementara orang dengan

dalam kehidupan masyarakat.

perbuatan

1) Dampak Positif Mass Media

dimanfaatkan untuk meniru

Dengan

mass

media

itu

itu

justru

kejahatan itu dengan tekhnik

kebutuhan in-materi dari manusia

pelaksanaannya,

dapat dipenuhi, mis: melalui

kondisi

radio, pers, telivisi dll.

psikologi jiwanya masih labil.

2) Dampak Negatif Mass Media Mass

media

remaja

Pengaruh

secara

mass

media

segala

terhadap anak remaja merupakan hal

pengaruhnya juga tidak terlepas

yang sangat peka dan memerlukan

dari keadaan ini, maka sebagai

pemikiran

dampak negative dari mass media

menanggulangi segala akibat yang

antara lain:

dapat

a) Sebagai

dengan

mengingat

rangsangan

membangkitkan

yang

yang

serius

merugikan

untuk

perkembangan

jiwa remaja tersebut.

Hal ini

emosi

mengingat unsur psikologis bahwa

melakukan perbuatn seperti

remaja belum dapat menetapkan

yang

pilihan dan berdasarkan kreteria

diberitahukan

mass

media. Mis : seorang remaja

untung ruginya.

karena sering nonton film

Oleh sebab itu anak / remaja

yang negative maka tingkah

yang turut dalam proses komunikasi

lakunya akan meniru dan

mass media itu, seluruh gerak dan

berbuat

yang

fikirannya dipengaruhi oleh mass

film

media, kecuali situasi keluarga

seperti

ditontonnya

dalam

tersebut. b) Dapat

dimana menjadi

sasaran

anak

/

remaja

itu

menentukan lain karena didikan dan

pendidikan kejahatan.

bimbingan orang tua dan keluarga

Dalam

serta

hal

pemberitaan

dipengaruhi

mengenai perbuatan kejahatan

bimbingan

dari cara-cara melakukannya

tersebut.

agama

juga

dengan

dari

remaja

dengan disiarkan di mass

Remaja dihubungkan dengan

media itu adalah baik yaitu

pengaruh mass media tidak terlepas

agar

dapat

dari tingkah lakunya, dimana masa

mengetahui bentuk kejahatan

remaja merupakan sebagai masa

seperti

peralihan

menjadi

masyarakat

itu,

agar

korban

jangan

kejahatan,

menjelang

dari

masa

anak-anak

dewasa.

Dengan

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 98

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

demikian pada masa transisi ini

merugikan diri sendiri maupun

merupakan suatu aspek dominan

orang lain. Faktor penyebab prilaku

dari

kriminal sebagai berikut:

mass

media

untuk

mempengaruhi kepribadian remaja.

1. Kemiskinan 2. Kesempatan

2.3 Tujuan

dan

Manfaat

3. Kehendak bebas

Psikologi

4. Sifat antisusila bawaan

Kriminal Didalam psikologi

perkembangannya

5. Hukum yang tidak porposional

kriminal

sering

hambatan

terutama

dapat

Hal ini

mempelajari tentang jiwa kriminal

bukanlah persoalan yang pelik,

artinya jahat berhubungan dengan

karena

tindak kejahatan

mengalami

dalam penerapannya.

sifat

manusia

kejiwaannya

yang

Secara etimologi psikologi

yaitu sangat

diartikan

yang

atau perbuatan

yang melanggar dapat dihukum

berkomplikasi merupakan faktor

dengan

yang dapat mempengaruhi para ahli

Pidana

psikologi

kriminalitas

kriminal

ilmu

untuk

Kitab

Undang

(KUHP).

Hukum

Pengertian

merupakan

segla

mengetahui sebab – sebab perbuatan

perbuatan bentuk tindakan yang

yang dilakukannya.

melanggar

Psikologi pengetahuan

sebagai yang

ilmu

hukum,

sedangkan

psikologi criminal adalah

ilmu

mempelajari

pengetahuan jiwa atau orang atau

kejiwaan manusia dengan kejahatan

kelompok (langsung atau tidak

dan dengan

langsung)

sendirinya melalui

psikologi criminal dapat diketahui

dengan

sebab-sebab timbulnya kejahatan

akibatnya.

dan

bagaimana

cara

untuk

yang perbuatan

berhubungan jahat

serta

Jika perbuatan ini dikaitkan

mengatasi kejahatan itu.

dengan kenakalan remaja disebut

Psikologi kriminal merupakan

dengan istilah Juvenile Deliquency

ilmu yang mempelajari tentang

artinya anak-anak remaja adalah

psikologi atau kondisi kejiwaan

suatu proses dari masa anak anak

orang

jahat

berubah menjadi dewasa, pada usia

(menyimpang dari susut pandang

ini anak-anak ingin memiliki rasa

hukum)

ingin tahu.

yang

penyebab tindakan

yang

berprilaku

mengindentifikasi

seseorang kejahatan

melakukan yang

Pada umumnya sangat sukar

dapat

untuk menentukan dengan pasti Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 99

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

karena maksud apa suatu kejahatan

tentang

itu

dilakukannya.

dilakukan.

mengatakan

Kenyataan

telah

Berdaarkan

keterangan tersebut maka dapat

social

diketahui keadaan jiwa pada waktu

seseorang itu saling mempengaruhi

melakukan perbuatan yang telah

mengakibatkan

dilakukannya. Hal ini erat kaitannya

individu,

kejahatan,

kita

yang

bahwa,

keadaan

pada

ini

kejahatan

fisik,

timbulnya karena

pada

dengan

penjatuhan

hukuman

kenyataannya kita harus mengakui

terhadap seseorang pelaku tindak

bahwa pada dasarnya manusia itu

pidana.

adalah baik.

A.G.S Meliala, SH dan Drs.

Soeharjo

Sastrodiharjo

Sumaryo mengatakan :

mengatakan :

“Hubungan psikologi kriminal dengan kejahatan/kenakalan anak/remaja sangat erat dalam membantu Hakim untuk mendapatkan kepastian, keadilan yang diinginkan sesuai dengan wewenang Hakim dalam memutuskan suatu perkara”.

“ sesungguhnya didunia ini tidak ada satu manusia tampa kejahatan, tetapi masalah pencegahan kejahatan adalah sebuah problema penting yang harus dihadapi oleh masyarakat “.

Manfaat

Kejahatan itu ibarat sebuah

psikologi

kriminal

adalah :

virus atau penyakit , maka selama

1. Untuk

manusia masih ada dimuka bumi ini

mengetahui

sebab-sebab

kejahatan

maka virus atau kejahatan tetap ada

2. Memudahkan proses pemeriksaaan

tidak bisa dibasmi akan tetapi hanya

perkara

dapat dicegah atau ditanggulangi.

3. Memberi penilaian kepada hakim

Oleh karenanya sebab timbulnya

untuk

kejahatan dengan sendirinya dapat

menetapkan

berat

ringannya hukuman kepada si

diadakan pencegahan.

penjahat dalam putusan hakim.

Manfaat lain dari psikologi kriminal dapat diperlukan dalam

2.4 Kenakalan Remaja.

proses pengusutan / penyelidikan sampai

pemeriksaan

disidang

Siapa yang disebut dengan

pengadilan. Suatu perkara dengan

remaja itu ?. remaja merupakan

methode

suatu kawan / kelompok dalam

psikologi

kriminal

siterdakwa dapat diarahkan agar

masyarakat

dapat

berdasarkan batasan umur yaitu

menerangkan

sebenarnya

yang

ditentukan

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 100

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

dalam batas usia 12 tahun dan

hukuman pidana seperti halnya

dibawah 18 tahun dan belum

orang dewasa.

menikah.

Dengan

kata

lain

3) Kitab Undang Hukum Perdata

merupakan peralihan dari masa

(KUHPerdata), ditetapkan usia

anak-anak kemasa dewasa. Dalam

21 tahun atau sudah kawin,

kaitan ini secara langsung kita akan

4) Undang-Undang

Pemilu,

menghadapi persoalan persoalan

seseorang mempunyai hak pilih

yang terletak dalam psikologi dan

aktif dalam usia 17 tahun.

psikologi kriminal.

5) Undang-Undang

Usia merupakan masalah yang

tahun

2003

Nomor:

tentang

13

Tenaga

pertama di Indonesia, batas umur

Kerja, anak ialah seorang laki-

dan batas belum dewasa berbeda

laki maupun perempuan yang

batasan usianya dalam peraturan

berusia 14 tahun ( dibawah usia

perundang

kerja ).

undangan.

Ukuran

kematangan fisik, mental dan seks

Dari Undang-Undang diatas

dikaitkan dengan unsur pembuat

banyak macam arti dewasa dan

undang-undang

sama

belum dewasa/dibawah umur, dan

sebagaimana

begitu pula tentang penyebutan anak

ketentuan

( dibawah usia kawan, dibawah usia

tidak

pandangannya diutarakab

dalam

peraturan perundangan dibawah ini:

pidana / perdata dan usia pemilu).

1) Undang-Undang Nomor:1 tahun

Dalam hal ini undang –

1974 tentang Perkawinan, pasal 6

undang tidak adanya keseragaman

(2) dan pasal 7 untuk pria

untuk menentukan batas umur,

diizinkan

setidaknya

kawin

jika

sudah

disangsikan

bahwa

mencapai usia 19 tahun dan

semua batasan umur itu ditentukan

wanita sudah mencapai usia 16

atas dasar perkembangan fisik dan

tahun, disamping itu masih ada

khususnya

izin bagi mereka usia 21 tahun.

seorang anak.

Disini

dilihat

kematangan

perbedaan

kawin

pertumbuhan

psikis

Faktor psikologi merupakan

dengan

suatu

kekuasaan dari orang tua.

factor

seseorang

yang

melakukan

mendorong kejahatan,

2) Kitab Undang Hukum Pidana

disamping factor ekonomi, social

(KUHP), cukup umur ditetapkan

dan lingkungan. Untuk itu menurut

16 tahun dan dapat dijatuhi

Prof. Singgig D Gunarso, yang membedakan usia anak ( 2 tahun ), Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 101

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

remaja dini ( pubertas ) remaja

dan akibatnya dapat tergelincir

madya ( 15 tahun ) dan remaja lanjut

melakukan suatu kejahatan.

( 17-18 tahun ), dewasa 21 tahun,

Ny.

Singgih

D

Gunarso

jelas terlihat batasan antara usia

mengumpulkan kasus-kasus yang

remaja dan dewasa terdapat pada

melibatkan muris-murid sekolah dan

usia 18 tahun. Seorang remaja dalam

anak putus sekolah dalam perbuatan

kehidupannya mengalami

nakal antara lain :

gejolak,

emosi

dan

massa ketidak

1) membohong untuk tujuan tertentu

seimbangan ( strom and stress ) dan

2) kabur dari rumah

kurangnya peran social dan budaya

3) keluyuran tampa tujuan

(Stanley hall).

4) -

Peralihan dari masa remaja ke

yang membahayakan orang lain

dewasa pada usia ini ia merasa kesepian

tetapi

memiliki / membawa benda

5) bergaul

membutuhkan

dengan

teman-teman

yang member pengaruh buruk

kontak sosial, mulai memilih dan

6) membaca dan menonton film porno

melihat

7) turut

nilai

hidup

dan

juga

menolak segala pengalaman yang

massa

integrasi

dan

8) berpakaian tidak sopan, minum

diri

minuman keras, mengisap ganja

terhadap penerimaan norma-norma

dan lain-lain.

melepaskan diri dari lingkungan dengan

pelacuran

melacurkan diri

pernah diterimanya. Mereka harus mengatasi

dalam

Perbuatan tersebut sebagian

norma-normanya.

belum jatuh sampai batas yang

Pembentukan nilai oleh pribadinya

ditentukan oleh hukum sebagai

merupakan suatu proses emosional

kejahatan, akan tetapi sudah atau

dan intlektual yang dipengaruhi oleh

sedang melangkah searah perbuatan

intraksi

psikologi

yang jahat. Dalam Hukum Pidana

kriminal

perbuatan pidana yang dilakukan

sependapat bahwa tingkah laku dan

oleh orang dewasa disebut dengan

perangai anak merupakan masalah

tindak pidana berupa kejahatan dan

krisis nilai, karena proses mencari

pelanggaran dan apabila perbuatan

identitas diri dalam pertumbuhan

itu dilakukan oleh remaja yang

menginjak masa remaja sedang

sering disebut sebagai kenakalan

berlangsung.

dijumpai

remaja. Masalah kenakalan remaja

titik – titik batas bahaya karena

mulai mendapat perhatian khusus

dirinya sulit mengendalikan jiwanya

sejak dibentuknya suatu peradilan

sosial,

maupun

baik

psikologi

Disitulah

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 102

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

untuk

anak

(juvenile

nakal

dewasa

di

Indonesia

selain

delinquency), dalam peradilan ini

ditentukan oleh batasan umur

fungsi

bahwa kenakalan remaja berusia

dari

orang

tua

sangat

berperan demi kepentingan sianak

13-17 tahun dan belum nikah.

dan masyarakat.

4. Kenakalan

Kenakalan remaja terdiri dari

remaja

dapat

dilakukan oleh seorang atau

dua kelompok :

dapat dilakukan bersama sama

1. Kenakalan remaja yang bersifat

dalam satu kelompok remaja.

a-sosial yang tidak diatur dalam

Apabila tindakan pidana itu

undang-undang.

dilakukan remaja dalam istilah

2. Kenakalan remaja yang bersifat

hukum sebagai anak yang belum

pelanggaran yang ada diatur

dewasa yaitu dikelompok usia 16

dalam

tahun

undang-undang,

atau

,

menurut

pasal

45

merupakan perbuatan melawan

KUHPidana

hukum.

didasarkan menurut ketentuan yang

Untuk dapat mengetahui dan

penghukuman

tercantum dibeberapa pasal buku I

membedakan kenakalan remaja dari

KUHP.

aktivitas yang merupakan cirri khas

Dengan penjelasan tersebut

remaja, ciri – ciri pokoknya dapat

diatas, hakikat arti dari kenakalan

diketahui sebagai berikut :

remaja apabila memenuhi unsur-

1. dalam

unsur sebagai berikut :

pengertian

kenakalan

harus terlihat adanya perbuatan

- Perbuatan itu dilakukan oleh remaja.

atau tingkah laku yang bersifat

- Perbuatan

itu

menimbulkan

pelanggaran hukum yang berlaku

akibat yang merugikan orang

dan pelanggaran nilai moral.

lain.

2. Kenakalan tersebut mempunyai tujuan

yang

a-sosial

- Perbuatan

yakni

itu

bertentangan

dengan hukum dan undang-

dengan perbuatan atau tingkah

undang

laku yang bertentangan dengan

- Perbuatan

itu

dianggap

nilai atau norma a-susila yang

masyarakat sebagai perbuatan

ada lingkungan hidupnya.

yang tercela

3. Kenakalan remaja merupakan

- Perbuatan

itu

kenakalan yang dilakukan oleh

membahayakan

mereka berusia antara 13-14

pribadi anak / remaja

tahun.

Mengingat

dapat

perkembangan

pengertian Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 103

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

- Perbuatan

telah

perbuatan seperti ini ada diatur

memenuhi unsure tindak pidana

dalam KUHP, yaitu sebagai

menurut

perbuatan yang dilarang dan

tindak

itu

apabila

KUHP pidana

merupakan tetapi

sifat

diancam dengan hukuman dan

hukuman dan bentuknya khusus.

perbuatan itu

Dalam masyarakat tertentu perbuatn

ini

bagi

diklasifikasikan

pada perbuatan kejahatan.

anggota

2. Tercela

dalam

pandangan

masyarakat tersebut mempunyai arti

masyarakat.

yang sedikit banyak diketahui, hal

Perbuatan

ini berhubungan dengan pendapat

pandangan

Pompe van Hattum pada bidang

diatur

hukum pidana yang menganalisis

hanya menurut pandangan dari

tentang tingkah laku ditentukan oleh

lingkungan

jangkauan

tertentu perbuatan siremaja itu

yang

objektif

dari

padanya. Jhon

Lucke

mengatakan:

tercela

dalam

masyarakat

dalam

tidak

undang-undang,

masing-masing

melanggar

tatanan

masyarakat.

Mis

:

hidup siremaja

“manusia tidak dilahirkan sebagai

berpakaian super mini didesa

penjahat,kelahiran manusia tidak

sehingga

disertai

apapun,

mengundang nafsu birahi dari

pendidikan, lingkungan (milieu),

lawan jenisnya . Bagi lingkungan

masyarakat yang akan mewarnai

masyarakat tertentutingkah laku

kertas putih yang masih kosong itu.

remaja

Manusia dilahirkan seperti kertas

meskipun

putih, lingkungan dan pendidikanlah

masyarakat lainnyabukan lagi

yang

merupakan masalah yang perlu

pembawaan

berperan

membentuk

perkembangan anak“.

ini

dihubungkan

ini

sangat bagi

dapat

tercela

,

lingkungan

dipertentangkan.

Oleh sebab itu apabila tingkah laku

akibatnya

3. Membahayakan

dengan

masa

depan

siremaja.

tingkah laku remaja dalam bentuk

Dalam hal ini siremaja sering

kenakalan remaja, maka ada tiga

melakukan perbuatan tersebut

jenis kenakalan remaja :

maka

1. Melanggar

ketentuan

undang-

dapat

mempengaruhi

berakibat

dan

kejiwaan

undang

siremaja, dimana siremaja setelah

Misalnya : melakukan pencurian,

menginjakdewasa sulit merubah

perkelahian, perjudian, dalam

tingkah lakunya, bahkan ada Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 104

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

kemungkinan

bentuk

Dalam

perbuatannya dapat merugikan kepentingan

orang

lain.

tentang

segala kejadian- kejadian dan pengalamannya. Sebagaimana diketahui masa remaja merupakan masa pancaroba peralihan

dari

masa

kemasa

dewasa

anak-anak

membuktikan

kejiwaan belum stabil, sehingga dari tingkah

laku

siremaja

sering

berdasarkan kepada kemauannya

Apabila bentuk perbuatan

sendiri tampa memikirkan apakah perbuatannya

itu

KUHP

Dalam hal penuntutan pidana terhadap orang yang belum dewasa karena melakukan suatu perbuatan sebelum berumur enam belas tahun, hakim dapat menentukan supaya yang bersalah dikembalikan pada orang tuanya, walinya atau pemeliharanya, dengan tidak dikenakan hukuman atau memerintahkan supaya sitersalah diserahkan pada pemerintah dengan tidak dikenakan sesuatu hukuman , yakni jika perbuatan itu masih bagian kejahatan atau salah satu dari pelanggaran.

masa remaja akan membuat tersendiri

45

mengatakan :

Disebabkan persoalan itu, pada

penilaian

pasal

kenakalan

bertentangan

remaja

merupakan

perbuatan yang dilarang undang-

dengan norma hukum atau dapat

undang , tetapi tidaklah berarti

menghambat perkembangan masa

keseluruhan kenakalan remaja itu

depan siremaja itu sendiri.

sebagai tindak pidana. Maksudnya perbuatan tingkah laku remaja yang

2.5 Kenakalan Remaja Bukan Tindak

a-sosial yang tidak diatur oleh

Pidana.

undang-undang . mis : remaja sering

Kenakalan remaja ada yang

bolos dari sekolah , remaja sering

mengatakan , apabila perbuatan itu dilakukan

oleh

orang

keluyuran dan pulang larut malam,

dewasa

dinamakan “ kejahatan “, akan tetapi apabila dilakukan oleh orang yang

bentuk

dan

dll. wujud

pandangan masyarakat, akan tetapi

bahwa perbuatan itu baik dilakukan

akibat

oleh orang dewasa / remaja tidak

perbuatannya

dapat

menghambat perkembangan masa

berbeda, mis : melakukan pencurian oleh

Tegasnya

berat

kenakalan remajaitu tercela dalam

remaja. Hal ini menggambarkan

dilakukan

merokok

perbuatan siremaja yang dikatakan

belum dewasa dinamakan kenakalan

yang

pemalas,

depan siremaja. Apabila perbuatan

remaja

siremaja

tersebut

merupakan

merupakan kenakalan. Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 105

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

perbuatan

yang

dilarang

oleh

kenakalan remaja karena kenakalan

walaupun

remaja itu juga merupakan suatu

diklasifikasikan sebagai kenakalan

bentuk kejiwaan yang khas bagi

remaja tetapi kenakalan remaja itu

kaum remaja, dimana kenakalan

merupakan tindak pidana, maka

remaja pada fase berikutnya dapat

penghukumannya

diberikan

berkembang dan diklasifikasikan

beberapa alternative kepada hakim

sebagai kejahatan yang diancam

yang bersangkutan, misalnya: -

pidana oleh undang-undang hukum

siremaja dikembalikan pada orang

pidana.

undang-undang,

tuanya.

Kenakalan remaja merupakan

- Diserahkan kepada pemerintah

bentuk

- Dikenakan

perbuatan tingkah laku remaja, yaitu

hukuman

setelah

dikurangi sepertiganya

spesifik

dari

bentuk

sekelompok orang yang ditentukan dengan batas usia, Drs, Agus

2.6 Hubungan

Psikologi

Sujanto mengatakan “ masa remaja

Kriminal

ini disebut dengan masa pemuda,

dengan Kenakalan Remaja. Psikologi merupakan

kriminal

suatu

memperlajari

ilmu

tentang

Pemuda adalah masa ujian, masa

yang

penuh

tantanga

perkembangan

kejahatan,

jasmani remaja yang mengalami ,

maka sebagai objek dan subjek

masa sukar dimengerti yang harus

penyelidikannya adalah manusia itu

difahami, masa bergelora yang harus

sendiri khususnya para penjahat

diselami “.

dengan

permasalahannya

Sesuai dengan perkembangan

disebabkan timbulnya kejahatan.

jasmani remaja yang mengalami

Dalam

psikologi

perubahan yang sangat derastis

kriminal sering sekali mengalami

selalu timbul keingin tahuan lebih

hambatan

jauh

perkembangan

terutama

dalam

dari

siremaja,

penerapannya. Hal ini bila dikaitkan

terpengaruh

dengan

struktur

dan

khayalan yang terdorong oleh rasa

ekonomi

masyarakat

merupakan

ingin tahunya, mis : membaca dan

factor

penyebab

budaya

timbulnya

melihat

kejahatan.

oleh

sehingga

buku

pikiran

porno

dan

tampa

disadarinya akibat perbuatannya itu

Psikologi kriminal merupakan

merupakan perbuatan anti sosial

tingkah laku manusia dibidang

yang

mengganggu

kehajatan, erat kaitannya dengan

masyarakat.

ketertiban

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 106

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

lagi untuk bertingkah laku yang a-

Perbuatan tingkah laku remaja

moral dan a-sosial.

pada umumnya sebagai “ kenakalan “ sebagian lagi telah memenuhi

Sehingga dengan bimbingan

unsur pidana, maka perbuatan itu

dan pembinaan tersebut kenakalan

harus mendapat perhatian yang

remaja dapat ditanggulangi agar

sedemikian rupa dari psikologi

tidak

kriminal, terutama sampai perbuatan

mengganggu

itu melanggar pidana, oleh karena

masyarakat dan tidak menghambat

itu tidak sepatutnya remaja tersebut

perkembangan

dihukum, akan tetapi mengingat

siremaja, dengan kesadaran siremaja

kepribadian remaja masih dalam

itu sendiri akan menjadi kader-kader

tahap perkembangan atau masih

pemuda-pemudi

yang

dalam keadaan labil, maka siremaja

dedikasi

akan

perlu dirawat dan dibina dalam suatu

pembangunan dimasa yang akan

yayasan ataupun perkumpulan . Saat

datang, sebab bangsa yang baik

ini

perlu

ampai

merugikan

atau

kepentingan

masa

yang

depan

penuh mengisi

adanya

suatu

adalah yang menghargai pemuda

penanggulangan

dan

upaya

pemudi masa kini maupun dimasa

penaggulangan

tersebut

untuk

yang akan datang.

menuntut

siremaja

pada

pembentukan

kepribadian

yang

III. KESIMPULAN DAN SARAN

berdaya guna bagi dirinya maupun

3.1 Kesimpulan

dalam kehidupan bermasyarakat,

1) Pengaruh mass media terhadap

berbangsa dan berbegara. Dengan

adanya

penanggulangan berupa

anak remaja merupakan hal upaya

tersebut

aktivitas

dan

yang

sangat

peka

dan

yaitu

memerlukan pemikiran yang

kegiatan

serius untuk menanggulangi

kreatifitas para remaja, sehingga

segala

kehidupan

merugikan perkembangan jiwa

pembentukan

remaja

dalam

identitas

/

remaja

akibat

yang

tersebut.

Hal

ini

kepribadiannya akan bertitik tolak

mengingat

pada nilai-nilai kehidupan yang

bahwa remaja belum dapat

berkembang

menurut

tatanan

menetapkan

masyarakat,

dengan

demikian

berdasarkan

remaja tidak memiliki kesempatan

ruginya.

unsur

dapat

psikologis

pilihan kreteria

bentuk

dan untung

perbuatan

kenakalan remaja merupakan Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 107

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

perbuatan

yang

dilarang

merugikan

dirinya

undang- undang , tetapi tidaklah

maupun

berarti keseluruhan kenakalan

dengan kesadaran siremaja itu

remaja

sendiri

itu

sebagai

tindak

masa

sendiri depannya,

diharapkan

pidana. maka penghukumannya

akan

diberikan beberapa alternative

pemuda-pemudi yang penuh

kepada

dedikasi yang akan mengisi

hakim

yang

menjadi

nantinya

bersangkutan, misalnya:

pembangunan

a) siremaja dikembalikan pada

akan datang.

kader-kader

dimasa

yang

orang tuanya. b) Diserahkan

kepada

3.2 Saran

pemerintah

Mass media sangat berpengaruh

c) Dikenakan hukuman setelah

dan sangat dibutuhkan dalam

dikurangi sepertiganya

kehidupan masyarakat. Pengaruh

Remaja dihubungkan dengan

mass

pengaruh mass media tidak

menimbulkan

terlepas dari tingkah lakunya,

maupun dampak negative dalam

dimana masa remaja merupakan

kehidupan masyarakat, khususnya

sebagai masa peralihan dari

bila dihubungkan dengan pengaruh

masa

media massa terhadap kenakalan

anak-anak

menjelang

media

dampak

positif

remaja

masa transisi ini merupakan

kriminal maka agar remaja tidak

suatu aspek dominan dari mass

terpengaruh dari suatu tindak

media

pidana maupun perbuatan yang a-

mempengaruhi

kepribadian remaja.

dari

sering

dewasa. Dengan demikian pada

untuk

dilihat

itu

psikologi

sosial maka sangat diharapkan

2) Upaya penaggulangan terhadap

didikan dan bimbingan orang tua

kenakalan remaja agar terhindar

dan

dari perbuatan tindak pidana

bimbingan agama dari remaja

adalah

tersebut.

suatu

dengan

membentuk

perkumpulan

dengan

disertai

dengan

tempat

dimana remaja dididik dan dibina

keluarga

DAFTAR PUSTAKA

berbagai

kreativitas,

agar

remaja

terhindar

serta

tidak

terpengaruh

hal-hal

yang

A.H Harahap, Bina Remaja, Sinar Grafika, jakarta 1981

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 108

Risdalina

ISSN Nomor 2337-7216

A.Girom Meliala, SH, Kejahatan Anak, Adi Grafika, Semarang, 1985

R.Soesilo, Kitab Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981

Sujanto, Psikologi Perkembangan, Sumur, Bandung, 1986

Romli Atmasasmita, Problem kenakalan Remaja, Kencana, Jakarta, 1983

Agus

B. Simanjuntak, Psikologi Remaja, Ghalia, Jakarta, 1984

________________. Bunga Rampai Kriminologi, Kencana, Jakarta,1984

Borger WA, Pengantar PT.Citra,Bandung, 1982

Sini Suka, Masalah Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, Mandar Maju Bandung, 1979

Kriminologi,

Gerson,W., Pengantar Psikologi Kriminal, Intermasa, Jakarta,1977

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, UI Press, Jakarat,1990

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 05. No. 02 September 2017 109