PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN

Download PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN. KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA. KARYAWAN PADA BANK NAGARI. Oleh : Afni Can, Yasri. ABS...

0 downloads 430 Views 251KB Size
PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK NAGARI Oleh : Afni Can, Yasri ABSTRACT This study is intended to analyze the effects of work motivation, job satisfaction and organizational commitment to the performance of employees working in the Bank Nagari. The population in this study amounted to 1,449 employees and a sample of 313 respondents. Analysis of data using a proportional sample data. Data using questionnaires, observations and corporate data. Results of the study concluded that : 1) Motivation of significant and positive impact on job satisfaction at Bank Nagari, 2) Motivation give significant and positive impact on organizational commitment to the Bank Nagari, 3) job satisfaction affects insignificant and negative towards the organization's commitment to the Bank Nagari , 4) Working motivation give positive significant effect on employee performance Bank Nagari, 5) Job satisfaction does not give significant positive effect on employee performance through intervening Bank Nagari organizational commitment, 6) organizational commitment has a significant positive effect to employee performance Bank Nagari. Keywords: workmotivation, employeeperformance

job

satisfaction,

organizational

commitment,

sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dari

1. PENDAHULUAN

misi tersebut maka peran PT. Bank PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau dikenal dengan sebutan Bank Nagari merupakan salah satu dari bank umum nasional dalam konteks bank pembangunan daerah yang kepemilikannya

mayoritas

PembangunanDaerah yaitu

Bank Nagari memiliki misi bahwa bank didirikan dengan maksud untuk (1) Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang, dan (2) Menunjang

agent

Barat

ofdevelopment

sekaligus sebagai alat untuk menambah pendapatan daerah melalui perolehan dividen bagi pemegang saham.

Pemda

Propinsi, Pemda Kota dan Kabupaten.

sebagai

Sumatera

Berdasarkan pengamatan, observasi dan penelitian yang penulis lakukan dalam rentang waktu 3 (tiga) tahun dari 2011 s.d 2013 terjadi penurunan kinerja Bank Nagari. Hal ini tergambar dari pencapaian target yang kurang dari 100% setiap tahunnya. Baik pencapaian aset, 1

ekpansi

kredit,

masyarakat

yang

penghimpunan terdiri

dari

dana

tahun

membuktikan

giro,

karyawan Bank Nagari terganggu. Untuk Nagari

itu

serta pemupukan modal. Demikian juga

karyawan agar lebih termotivasi dalam

dengan capaian rasio keuangan seperti

bekerja

CAR, NPL, ROA dan ROE juga

kepada karyawan dalam bekerja serta

menggambarkan kondisi yang kurang

komitmen organisasi dalam mencapai

baik.

visi dan misi bank sehingga akan

dan

harus

kinerja

tabungan dan deposito, pencapaian laba

Kurang baiknya atau ketidak-

Bank

bahwa

memberikan

mendorong

kepuasan

menciptakan pengaruh yang lebih baik

stabilan pencapaian target dan ratio

kepada kinerja karyawan.

keuangan Bank Nagari dari tahun ke

Tabel 1 Target dan Capaian Kinerja Bank Nagari 2011-2013 Tahun 2011 Targe t Re alisasi % Aset 12.587 12.895 102,45% Kredit 8.804 9.212 104,63% Dana Masyarakat : 9.995 10.047 100,52% - Giro 2.707 2.407 88,94% - T abungan 2.668 2.788 104,50% - Deposito 4.621 4.852 105,00% Laba 259 246 94,87% Modal 934 1.025 109,66% Indikator

Tahun 2012 Targe t Re alisasi % 14.617 14.376 98,35% 10.931 10.888 99,60% 11.116 10.819 97,32% 2.158 2.189 101,46% 3.292 3.211 97,52% 5.666 5.418 95,63% 286 261 91,26% 1.166 1.021 87,60%

Tahun 2013 Targe t Re alisasi % 18.091 16.244 89,79% 13.232 12.211 92,28% 13.220 12.287 92,94% 3.304 2.028 61,39% 3.664 3.587 97,90% 6.252 6.671 106,71% 297 313 105,16% 1.459 1.194 81,84%

Sumber: Bank Nagari 2011-2013 (data diolah)

Tabel 2 Ratio Keuangan Bank Nagari 2011-2013 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % CAR 13,33% 12,60% 94,52% 15,01% 14,83% 98,79% 14,97% 15,59% 104,17% NPL 2,83% 2,76% 97,49% 2,76% 2,69% 97,44% 2,49% 2,29% 91,80% ROA 2,91% 2,68% 92,18% 2,77% 2,60% 93,72% 2,36% 2,64% 111,68% ROE 2,99% 29,26% 978,91% 29,81% 28,52% 95,68% 26,85% 28,01% 104,31% Sumber: Bank Nagari 2011-2013 (data diolah) Indikator

Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat

kinerja

Bank

Nagari

Pada tahun 2011 capaian target masih

yang

cukup baik, dimana hanya laba yang

merupakan cerminan kinerja pegawai

tidak tercapai yakni 94,87% dari target

dari tahun ke tahun semakin menurun.

yang telah ditetapkan. Namun ditahun 2

2012 kondisinya memburuk. Hal ini

sebelumnya. Hanya di tahun 2013 yang

terlihat tidak satupun indikator keuangan

melebihi 100% dari target yang telah

berupa aset, kredit, dana masyarakat, laba

ditetapkan.

dan

modal

yang

tercapai.

Hanya

Memang disatu sisi Bank Nagari

pencapaian giro 101,46% yang

merupakan

masyarakat.

cukup banyak memperoleh prestasi dan

komponen

Namun

tabungan

dana

apresiasi dari badan-badan tertentu yang

dan

berkompeten.

Award-award

yang

deposito tidak tercapai 100%. Hal ini

diterima oleh Bank Nagari merupakan

menyebabkan

gabungan

perolehan yang dicapai dalam rangka

penghimpunan dana masyarakat hanya

pembentukan corporate image Bank.

tercapai 97,32%. Demikian juga dengan

Secara umum award tersebut dipenuhi

tahun

indikator

karena Bank Nagari memenuhi kriteria

yakni laba

tertentu yang dipersyaratkan pemberi

2013,

keuangan

secara

hanya

satu

yang tercapai

sebesar 105,16%, sedangkan indikator keuangan

lainnya

realisasinya

award.

tidak

Kinerja karyawan Bank Nagari

mencapai 100%. Secara

tentunya tidak terlepas dari motivasi

rincian deposito melebihi 100% dari

kerja karyawan itu sendiri. Motivasi kerja

target yang harus dicapai atau sebesar

dapat diartikan sebagai keinginan dan

106,71%,

kesediaan

namun

secara

gabungan

untuk

melakukan

sesuatu

penghimpunan dana masyarakat tetap

dengan mengeluarkan tingkat upaya yang

saja tidak tercapai, hanya 92,94% dari

tinggi dalam mencapai tujuan organisasi,

target yang telah ditetapkan.

yang

ratio

dikondisikan

oleh

kemampuan

Disatu sisi beberapa indikator

upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan

keuangan

individual.

Bank

Nagari

juga

Radig

(1998),

Soegiri

menunjukkan angka yang kurang baik.

(2004:27-28) dalam Antoni (2006:24)

Hal ini tergambar pertumbuhan CAR

mengemukakan

yang kurang maksimal, penurunan NPL,

dorongan sebagai salah satu bentuk

perolehan ROA dan pencapaian target

motivasi,

ROE yang kurang baik, dimana dari

meningkatkan gairah kerja karyawan

target yang telah ditetapkan, realisasinya

sehingga dapat mencapai hasil yang

berada di bawah 100% atau belum

dikehendaki oleh manajemen.

melampaui target yang telah ditetapkan

3

penting

bahwa

pemberian

dilakukan

untuk

Faktor yang tidak kalah penting

sebuah

evaluasi

karakteristiknya.

yang mempengaruhi kinerja karyawan

Kepuasan kerja

selain motivasi kerja adalah kepuasan

menimbulkan berbagai dampak negatif

kerja

kerja

seperti disiplin kerja merosot, semangat

merupakan penilaian, perasaan atau sikap

dan gairah kerja menurun dan sering

seseorang

terhadap

melakukan kesalahan dalam pekerjaan

pekerjaannya dan berhubungan dengan

sehingga berakibat pada produktivitas

lingkungan

kerja yang menurun.

karyawan.

atau

Kepuasan

karyawan

kerja,

jenis

pekerjaan,

yang rendah dapat

kompensasi, hubungan antar teman kerja,

Fenomena-fenomena yang terjadi

hubungan sosial ditempat kerja dan

di Bank Nagari sehubungan dengan

sebagainya. Sehingga dapat dikatakan

kepuasan karyawan terlihat dengan masih

bahwa

adanya beberapa karyawan yang tidak

kepuasan

kerja

adalah

dipenuhinya beberapa keinginan dan

puas

kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau

dikarenakan banyak sebab, bisa jadi

bekerja.

kurang cocok pada unit kerja yang

Gibson, et al. dalam Sylvana (2002:4)

mengemukakan

dengan

pekerjaannya

sendiri

bersangkutan, kurang ahli dan kurang

bahwa

trampil. Ketidakpuasan dengan atasan

kepuasan kerja merupakan bagian dari

juga ditemukan, hal ini terlihat dengan

proses motivasi. Kepuasan kerja dapat

ungkapan perasaan kurang senang ketika

dihubungkan dengan kinerja dan hasil

atasan

kerja mereka serta imbalan dan hukuman

keputusan yang dikeluarkan. Teman kerja

yang mereka terima. Oleh karena itu,

yang kurang cocok pada suatu unit kerja

tingkat kepuasan kerja dalam organisasi

juga mempengaruhi kepuasan karyawan

dapat ditunjukkan dengan hasil seperti

dalam bekerja. Promosi jabatan dan

sikap anggota organisasi, pergantian

jumlah

pekerjaan

organisasi,

karyawan juga mempengaruhi kepuasan

kemangkiran atau absensi, keterlambatan

karyawan Bank Nagari, sehingga masih

dan keluhan yang biasa terjadi dalam

ditemukan adanya karyawan yang masih

suatu organisasi.

bermain-main di saat jam kerja seperti;

anggota

Kepuasan kerja adalah sebagai

memberikan

gaji

yang

perintah

diterima

dan

seorang

bermain games, bbm, facebook, twitert,

suatu perasaan positif tentang pekerjaan

yang

seseorang yang merupakan hasil dari

pekerjaan yang dilakukannya, malah ada

4

tidak

ada

kaitannya

dengan

yang ber-selfie ria saat bekerja. Hal ini

pegawai dengan gaya kepemimpinan,

tentu saja tidak sesuai dengan visi misi

lingkungan kerja dan motivasi kerja

dan

sehingga peneliti merumuskan masalah

harapan

yang

diinginkan

oleh

perusahaan.

penelitian ini adalah: 1) Apakah terdapat

Kemudian terkait dengan faktor

pengaruh

motivasi

kerja

terhadap

psikologi yang dapat mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan Bank Nagari?

kinerja seseorang, komitmen organisasi

2) Apakah terdapat pengaruh motivasi

merupakan sikap untuk merefleksikan

kerja

perasaan suka atau tidak suka terhadap

karyawan

organisasi tempat dia bekerja. Ketika

terdapat

seseorang menyukai organisasi tempat

terhadap komitmen organisasi karyawan

dimana dia bekerja maka dia akan

Bank

memberikan kemampuan yang terbaik

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

dan loyal untuk organisasinya tersebut,

karyawan Bank Nagari? 5) Apakah

dengan kata lain anggota yang memiliki

terdapat

komitmen terhadap organisasinya maka

terhadap kinerja karyawan Bank Nagari?

dia akan lebih bertahan sebagai bagian

6) Apakah terdapat pengaruh komitmen

dari organisasi dibandingkan anggota

organisasi terhadap kinerja karyawan

yang tidak memiliki komitmen terhadap

Bank Nagari?

terhadap

komitmen

organisasi

Nagari?

3)Apakah

Bank pengaruh

Nagari?

kepuasan

4)

Apakah

pengaruh

kerja

terdapat

kepuasan

kerja

organisasi. Merujuk kepada pandangan yang diungkapkan

ahli

secara

2. KAJIAN TEORI

teoritis

Kinerja Karyawan

mengenai kinerja karyawan dan juga Dalam

faktor pendukung kinerja yang antara lain seperti

motivasi

karyawan

dan

kerja,

kepuasan

komitmen

organisasi,

Indonesia Departemen

diterbitkan

Pendidikan

oleh

Nasional

dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan;

antara variabel-variabel tersebut pada

(3)

kondisi karyawan di Bank Nagari.

kemampuan

kerja.Brahmasari,

(2004:64) mengemukakan bahwa kinerja

Keseluruhan uraian di atas terlihat antara

Bahasa

mengandung arti: (1) sesuatu yang

secara mendalam bagaimana keterkaitan

keterkaitan

yang

Besar

(2008:700) menerangkan bahwa kinerja

maka peneliti berkeinginan mengkaji

adanya

Kamus

adalah pencapaian atas tujuan organisasi

kinerja

yang dapat berbentuk output kuantitatif 5

maupun

kualitatif,

kreatifitas,

perilaku yang nyata yang ditampilkan

fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-

setiap orang sebagai prestasi kerja yang

hal lain yang diinginkan oleh organisasi.

dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

Menurut Mangkunegara (2000:67)

perannya dalam perusahaan.

menyebutkan bahwa kinerja (prestasi

Wibowo (2011:25) mengemuka-

kerja) adalah hasil kerja secara kualitas

kan bahwa kinerja berasal dari pengertian

dan

oleh

performance. Menurut Armstrong dan

seseorang pegawai dalam melaksanakan

Baron dalam Wibowo (2011:25) kinerja

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

merupakan

hasil

yang diberikan kepadanya. Kemudian

mempunyai

hubungan

menurut

(2003:223)

tujuan strategis organisasi, kepuasan

berpendapat bahwa kinerja seseorang

konsumen dan memberikan kontribusi

merupakan kombinasi dari kemampuan,

pada ekonomi.

kuantitas

yang

dicapai

Sulistiyani

usaha dan kesempatan yang dapat dinilai

pekerjaan

Sedarmayanti

dari hasil kerjanya.

mengutip

Sulistiyani (2003:223) berpendapat

definisi

kuat

yang dengan

(2008:259-260) kinerja

atau

performance dari beberapa pendapat

bahwa kinerja seseorang merupakan

yakni;

kombinasi dari kemampuan, usaha dan

pekerjaan, prestasi kerja, pelaksanaan

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil

pekerjaan yang berdaya guna,

kerjanya.

(2001:34)

Pencapaian/prestasi seorang berkenaan

mengemukakan kinerja (prestasi kerja)

dengan tugas yang diberikan kepadanya,

adalah suatu hasil kerja yang dicapai

3) Hasil kerja seorang pekerja, sebuah

seseorang dalam melaksanakan tugas-

proses manajemen atau suatu organisasi

tugas yang dibebankan kepadanya yang

secara keseluruhan, dimana hasil kerja

didasarkan atas kecakapan, pengalaman

tersebut

dan kesungguhan serta waktu.

buktinya secara konkrit dan dapat diukur

Hasibuan

Menurut Barry Cushway (2002:98) kinerja

adalah

menilai

1)

Perbuatan,

harus

dapat

pelaksanaan

2)

ditunjukkan

(dibandingkan dengan standar yang telah

bagaimana

ditentukan), 4) Performance is defined as

seseorang telah bekerja dibandingkan

the record of outcomes produced on a

dengan target yang telah ditentukan.

specific job function or activity during a

Sedangkan

(2004:309)

specific time period (Bernardian, John H.

merupakan

dan Joyce E. A. Russell, 1993:379)

Veizal

mengemukakan

Rivai

kinerja

6

(kinerja didefinisikan sebagai catatan

1) Faktor kemampuan

mengenai outcome yang dihasilkan dari

Secara

psikologis

suatu aktivitas tertentu, selama kurun

(ability)

pegawai

waktu tertentu pula), 5) Hasil kerja yang

kemampuan

dapat

atau

kemampuan realita (pendidikan). Oleh

suatu

karena itu pegawai perlu dtempatkan

organisasi, sesuai dengan wewenang dan

pada pekerjaan yang sesuai dengan

tanggung jawab masing-masing, dalam

keahlihannya.

rangka upaya mencapai tujuan organisasi

2) Faktor motivasi

dicapai

sekelompok

oleh

seseorang

orang

bersangkutan

dalam

secara

legal,

tidak

Motivasi

kemampuan terdiri

dari

(IQ)

dan

potensi

terbentuk

dari

sikap

melanggar hukum dan sesuai dengan

(attitude) seorang pegawai dalam

moral maupun etika.

menghadapi situasi (situasion) kerja.

Mangkunegara (2004:67) menya-

Simanjuntak

(2005:6)

takan bahwa kinerja adalah hasil kerja

menyatakan

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

dipengaruhi oleh banyak faktor yang

oleh

dapat

seorang

karyawan

dalam

kinerja

setiap

dikelompokkan

pada

orang

tiga

melaksanakan tugasnya sesuai dengan

kelompok yaitu: 1) kompetensi individu

tanggung

seperti

jawab

yang

diberikan

kepadanya.

kecerdasan,

motivasi

kerja,

disiplin bekerja, dan etos kerja. 2) dukungan organisasi seperti penyediaan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

sarana dan prasarana, dan kenyamanan,

Kinerja Karyawan

lingkungan manajemen

Menurut Mathis dan Jackson

kerja

dan

seperti

3)

dukungan

kepemimpinan,

yang

hubungan yang aman dan harmonis, dan

mempengaruhi kinerja individu tenaga

pengembangan karir. Sedangkan menurut

kerja, yaitu: 1) kemampuan mereka, 2)

Martoyo (2000:115) terdiri dari motivasi,

motivasi, 3) dukungan yang diterima, 4)

kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi

keberadaan

mereka

fisik pekerjaan, system kompensasi, gaya

lakukan dan 5) hubungan mereka dengan

kepemimpinan, aspek-aspek ekonomi,

organisasi.

Mangkunegara

aspek-aspek teknis, dan perilaku lainnya.

(2004:78) mengemukakan bahwa faktor

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

yang mempengaruhi kinerja antara lain :

kinerja menurut Siagian (2002), yaitu :

(2001:82)

faktor-faktor

pekerjaan

Sedangkan

yang

7

kompensasi,

komitmen

organisasi,

keluaran

motivasi kerja, kepemimpinan, budaya

kegiatan

pada

jangka

menengah (efek langsung).

organisasi,disiplin kerja, kepuasan kerja,

5) Indikator manfaat adalah sesuatu yang

dan komunikasi.

terkait

dengan

tujuan

akhir

dari

pelaksanaan kegiatan. 6) Indikator dampak adalah pengaruh

Indikator-Indikator Kinerja Menurut

Ismail

(2013:

yang ditimbulkan baik positif maupun

243)

negatif pada setiap tingkatan indikator

indikator -indikator kinerja meliputi: 1) Indikator sesuatu

masukan yang

adalah

berdasarkan

segala

dibutuhkan

menghasilkan

Menurut

mengukur

sumber

melaksanakan

manusia,

informasi,

kebijakan/peraturan

(2009:80)

kinerja tugas

karyawan

dalam

adalah

sebagai

kerja dan 3) efisiensi pelaksanaan tugas. Motivasi Kerja

2) Indikator proses adalah segala besaran yang

Suwatno (2011:171) menyatakan

dilakukan dalam rangka mengolah

motivasi berasal dari kata latin moreve

masukan menjadi keluaran. Indikator

berarti dorongan, daya penggerak, atau

proses menggambarkan perkembang-

kekuatan

an atau aktivitas yang terjadi atau

tindakan atau perbuatan. Robbins dan

dilakukan

selama

Mary

kegiatan

berlangsung,

dalam

menunjukkan

Wirawan

berikut: 1) kuantitas kerja, 2) kualitas

perundang-

undangan dan sebagainya.

yang

telah

indikator yang dapat digunakan untuk

keluaran.

Indikator ini dapat berupa dana, daya

yang

ditetapkan.

agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk

asumsi

proses

upaya

pelaksanaan khususnya

mengolah

yang

dalam

merumuskan

masukan

menyebabkan

Suwanto bahwa

suatu

(2011:171)

motivasi

kerja

sebagai kesediaan untuk melaksanakan

menjadi keluaran.

upaya tinggi untuk mencapai tujuan-

3) Indikator keluaran adalah sesuatu

tujuan keorganisasian yang dikondisikan

yang diharapkan langsung dicapai dari

oleh kemampuan upaya untuk memenuhi

suatu kegiatan yang dapat berupa fisik

kebutuhan individual tertentu. Rivai dan

dan/atau nonfisik.

Sagala (2011:837) menyatakan motivasi

4) Indikator hasil adalah segala sesuatu yang

mencerminkan

adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai

berfungsinya

yang

8

mempengaruhi

individu

untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan

Greenberg

tujuan individu. Menurut Kadarisman bahwa

Djatmiko Saydam

(2012:275)

motivasi

dalam

(2005:67)

Baron

dalam

mendefinisikan

bahwa motivasi kerja adalah suatu proses

menyatakan

yang

mendorong,

mengarahkan

dan

sebagai

memelihara perilaku manusia ke arah

keseluruhan proses pemberian dorongan

pencapaian suatu tujuan. Senada dengan

atau rangsangan kepada para karyawan

pernyataan

sehingga mereka bersedia bekerja dengan

motivasi kerja adalah penggerak atau

rela tanpa dipaksa. Organisasi akan

pendorong dalam diri seseorang untuk

berhasil

mau berperilaku dan bekerja dengan giat

melaksanakan

programnya bekerja

diartikan

dan

bila

dalam

program-

Kadarisman

(2012:278)

orang-orang

yang

dan baik sesuai dengan tugas dan

organisasi

dapat

kewajiban

melaksanakan tugasnya dengan baik

yang

telah

diberikan

kepadanya.

sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing.

Teori-Teori Motivasi

Selanjutnya Sudarwan (2012:12)

Rivai dan Sagala (2011:840),

menyatakan bahwa motivasi kerja adalah

beberapa

prakondisi

dikenal yaitu:

bagi

individu

untuk

berperilaku dalam pekerjaan yang dia

teori-teori

motivasi

yang

1) Hirarki teori kebutuhan (Hierarchical

tekuni. Anoraga (2009:35), motivasi

od Needs Theory)

kerja adalah suatu yang menimbulkan

Teori motivasi yang sangat terkenal

semangat atau dorongan kerja. Kuat dan

adalah

lemahnya motivasi kerja seseorang ikut

dikemukakan oleh Abrahan Maslow.

menentukan Kemudian

besar Uno

teori

kebutuhan

yang

kecilnya

prestasi.

Menurut Maslow bahwa setiap diri

(2012:72)

menge-

manusia itu terdiri atas 5 (lima)

mukakan bahwa motivasi kerja adalah

kebutuhan yaitu:

dorongan yang terlihat dari dimensi

a) Kebutuhan fisiologis, kebutuhan

internal dan dimensi internal. Motivasi

makan, minum, perlindungan fisik,

kerja karyawan memiliki dua dimensi yaitu

seksual sebagai kebutuhan terendah.

1) dimensi dorongan internal dan

b) Kebutuhan

2) dimensi dorongan ekternal.

kebutuhan

9

rasa

aman

perlindungan

berupa dari

ancaman, bahaya, pertentangan dan

berjuang untuk memenuhi ambisi

lingkungan hidup.

secara pribadi daripada mencapai

c) Kepemilikan sosial, kebutuhan rasa

kesuksesan

dalam

memiliki, kebutuhan untuk diterima

penghargaan

perusahaan

dalam

organisasi.

kelompok,

berafiliasi,

bentuk

Sehingga

atau mereka

berinteraksi dan kebutuhan untuk

melakukan selalu lebih baik dan

mencintai dan dicintai.

lebih efisien dari waktu ke waktu.

d) Penghargaan diri, kebutuhan akan

b) Kebutuhan dalam kekuasaan atau

harga diri, kebutuhan dihormati dan

otoritas kerja (Need for power),

dihargai orang lain.

kebutuhan untuk membuat orang

e) Aktualisasi diri, kebutuhan untuk

berperilaku dalam keadaan yang

menggunakan kemampuan, skill,

wajar dan bijaksana di dalam

potensi, kebutuhan untuk berpen-

tugasnya masing-masing. Beberapa

dapat dengan mengemukakan ide-

orang

ide, memberikan penilaian dan

memiliki pengaruh, dihormati dan

kritik terhadap sesuatu.

senang mengatur sebagian manusia

2) McClelland Theory or Need

mungkin

selalu

untuk

lainnya. Manusia semacam

David McClelland menganalisis

ini

justru senang dengan tugas yang

tentang tiga kebutuhan manusia yang

dibebankan

sangat penting di dalam organisasi atau

statusnya dan cenderung untuk

perusahaan tentang motivasi mereka.

lebih peduli dengan kebanggaan,

McClelland

prestise dan memperoleh pengaruh

theory

of

needs

memfokuskan kepada 3 (tiga) hal yaitu: a) Kebutuhan

dalam

kepadanya

atau

terhadap manusia lainnya.

mencapai

c) Kebutuhan untuk berafiliasi (Need

kesuksesan (Need for achievement),

for

kemampuan

untuk

mencapai

bersahabat dan mengenal lebih

hubungan

kepada

standar

dekat

affiliation),

rekan

hasrat

kerja

atau

untuk

para

perusahaan yang telah ditentukan

karyawan di

juga perjuangan karyawan untuk

Orang yang memiliki kebutuhan

menguji

seperti ini tentu mereka memiliki

keberhasilan.

Beberapa

dalam organsiasi.

orang memiliki keinginan untuk

motivasi

mencapai

menanggung dan bekerja sama

kesuksesan.

Mereka

10

untuk

persahabatan,

daripada sebagai ajang kompetisi di

dan Caetano, 2001). Menurut Locke dan

dalam suatu organisasi.

Hudson (1999; dalam Sibarani, 2006) kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum

Indikator-Indikator Motivasi Kerja

karyawan terhadap pekerjaan

dalam

keseluruhan atau terhadap setiap aspek

Robbins (2011:174) indikator-indikator

yang berkaitan dengan perlakuan yang

motivasi kerja adalah:

diterima karyawan di tempat kerjanya.

Menurut

McClelland

1) Kebutuhan akan kekuasaan 2) Kebutuhan untuk berprestasi

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

3) Kebutuhan akan afiliasi

Kepuasan Kerja Mangkunegara

(2005:120)

mengemukakan bahwa ada 2 (dua) faktor

Kepuasan Kerja

yang

Kepuasan kerja dapat terlihat dari berbagai

ciri

karyawan

diamati

dari

sikap,

mempengaruhi

kepuasan

kerja

yaitu: faktor yang ada pada diri pegawai

yang dapat cara

dan faktor pekerjaannya. Faktor yang ada

pandang, dan situasi di tempat kerja.

pada diri pegawai yaitu kecerdasan (IQ),

perilaku,

kecakapan khusus, umur, jenis kelamin,

Kepuasan kerja dapat terlihat dengan adanya

penurunan

kondisi fisik, pendidikan, pengalaman

produktifitas, dan

kerja, masa kerja, kepribadian, emosi,

pergantian karyawan. Gejala lain yang

cara berpikir, persepsi dan sikap kerja.

mungkin ditimbulkan seorang karyawan

Sedangkan faktor pekerjaan yaitu jenis

adalah rendahnya prestasi kerja, kurang

pekerjaan, struktur organisasi, pangkat

disiplin, rendahnya hasil yang diperoleh

(golongan),

kedudukan,

dari kinerja.

pengawasan,

jaminan

pemogokan,

ketidakhadiran,

mutu keuangan,

kesempatan promosi jabatan, interaksi

Kepuasan berhubungan dengan

sosial dan hubungan kerja.

sikap karyawan terhadap pekerjaannya, situasi serta kerjasama dengan atasan dan

Menurut Teori Herzberg, terdapat

sesama rekan kerja (Tiffin, 1958; dalam

dua faktor yang menyebabkan kepuasan

Setiawan, 2005). Kepuasan kerja adalah

dan ketidakpuasan, yaitu:

kesenangan atau emosi positif yang

1) Faktor

Motivator,

membagi hasil dari prestasi kerja atau

karakteristik

pengalaman (Locke, 1976; dalam Lima

dengan kepuasan pekerjaan, yaitu

11

pekerjaan

merupakan berkaitan

sejumlah kebutuhan yang apabila

digunakan

dipenuhi akan menimbulkan kepuasan

karakteristik penting mengenai pekerjaan,

tetapi

di

jika

tidak

dipenuhi

akan

mengurangi kepuasan.

untuk

mengungkapkan

mana orang dapat

meresponnya.

Indikator-indikator tersebut adalah:

2) Faktor Hygiene merupakan karak-

1) Pekerjaan itu sendiri (Work it self),

teristik pekerjaan berkaitan dengan

Setiap pekerjaan memerlukan suatu

ketidakpuasan

keterampilan tertentu sesuai dengan

pekerjaan,

yaitu

sejumlah kebutuhan yang apabila

bidangnya

dipenuhi tidak akan meningkatkan

tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan

motivasi, tetapi jika tidak dipenuhi

seseorang

akan menimbulkan kepuasan.

dibutuhkan

Menurut Herzberg seperti yang

masing-masing.

bahwa

Sukar

keahliannya

dalam

melakukan

pekerjaan tersebut, akan meningkatkan

dikutip oleh Suryana Sumantri (2001:83),

atau mengurangi kepuasan kerja.

ciri perilaku pekerja yang puas adalah

2) Atasan (Supervision), atasan yang baik

mereka yang mempunyai motivasi yang

berarti mau menghargai pekerjaan

tinggi

bawahannya. Bagi bawahan, atasan

untuk

bekerja,

mereka

lebih

senang dalam melakukan pekerjaannya,

bisa

sedangkan ciri pekerja yang kurang puas

ayah/ibu/teman

adalah mereka yang malas berangkat

atasannya.

kerja ke tempat bekerja, dan malas dalam

dianggap

faktor

disimpulkan

hubungan

kepuasan

dan

figur sekaligus

3) Teman sekerja (Workers), merupakan

melakukan pekerjaannya. Sehingga dapat bahwa

sebagai

kerja

yang

berhubungan

antara

pegawai

dengan dengan

adalah perasaan atau sikap seseorang

atasannya dan dengan pegawai lain,

terhadap pekerjaan yang dilakukannya,

baik yang sama maupun yang berbeda

yang dapat dipengaruhi oleh berbagai

jenis pekerjaannya.

macam faktor, baik itu faktor internal

4) Promosi

maupun faktor eksternal.

merupakan

faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya

kesempatan

untuk

memperoleh peningkatan karir selama

Indikator-Indikator Kepuasan Kerja

bekerja.

Menurut Smith, Kendall dan Hulin (dalam Luthans, 2006:243) ada beberapa dimensi kepuasan kerja

(Promotion),

yang dapat

12

5) Gaji/Upah (Pay), merupakan faktor

organisasi

dan

keberhasilan

serta

pemenuhan kebutuhan hidup pegawai

kemajuan yang berkelanjutan.

yang dianggap layak atau tidak.

Indikator-Indikator Komitmen Orga-

Komitmen Organisasi

nisasi

Komitmen organisasi didefinisi-

Dimensi

Komitmen

menurut

kan sebagai kekuatan yang bersifat

Mowday et.al., dalam Curtis, Susan, and

relative

dalam

Dennis Wright (2001), mengemukakan

mengidentifikasi keterlibatan dirinya ke

komitmen telah didefinisikan sebagai

dari

individu

dalam organisasi. (Porter, Streers, dan

kekuatan

identifikasi

individu

yang

Mowday, 1982 dalam Kuang chi et, al,

berada dalam sebuah organisasi. Curtis

2007). Teori yang dikemukan Umam

and Wright (2001) menjelaskan bahwa

(2010:259)

konsep ini dapat dipecah menjadi 3 (tiga)

anggota

yang

memiliki

komitmen terhadap organisasinya maka

komponen, yaitu:

dia akan lebih bertahan sebagai bagian

1) Keinginan memelihara keanggotaan

dari organisasi dibandingkan anggota

dalam organisasi.

yang tidak memiliki komitmen terhadap

2) Keyakinan dan penerimaan terhadap

organisasi.

nilai dan tujuan organisasi.

Menurut Fred Luthan (2005), komitmen

organisasi

3) Kesediaan

didefinisikan

bekerja

keras

sebagai

bagian dari organisasi.

sebagai:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

1) Keinginan kuat untuk tetap sebagai

Komitmen Organisasi

anggota organisasi tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi

2) Keinginan untuk berusaha keras sesuai

komitmen dalam berorganisasi karak-

keinginan organisasi.

teristik pribadi individu, karakteristik

3) Keyakinan tertentu, dan penerimaan

organisasi,

nilai dan tujuan organisasi.

yang

merefleksikan

pengalaman

selama

berorganisasi (Allen dan Meyer, 1997).

Dengan kata lain, ini merupakan sikap

dan

1) Karakteristik pribadi individu

loyalitas

Yang termasuk ke dalam karakteristik

karyawan pada organisasi dan proses

organisasi adalah struktur organisasi,

berkelanjutan di mana anggota organisasi

desain kebijaksanaan dalam organisasi

mengekspresikan perhatiannya terhadap

dan

bagaimana

kebijaksanaan

organisasi tersebut disosialisasikan. 13

2) Karakteristik organisasi

dalam Sopiah (2008:164) mengemukakan

Karakteristik pribadi terbagi ke dalam

ada

dua variabel, yaitu variabel demo-

terhadap komitmen organisasi:

grafis; dan variabel disposisional.

1) Budaya keterbukaan, perusahaan dan

Variabel

demografis

5

faktor

yang

mempengaruhi

mencakup

karyawan harus saling mendukung

gender, usia, status pernikahan, tingkat

dan terbuka dalam urusan pekerjaan

pendidikan dan lamanya seseorang

sehingga tidak terjadi kesalahpahaman

bekerja

dalam bekerja.

pada

suatu

organisasi.

disposisional

mencakup

2) Kepuasan kerja, perusahaan harus

kepribadian dan nilai yang dimiliki

dapat memenuhi segala kebutuhan

anggota organisasi (Allen dan Meyer,

karyawan

1997). Hal-hal lain yang tercakup ke

karyawan dapat bekerja dengan baik

dalam variabel disposisional ini adalah

dan memberikan hasil yang terbaik

kebutuhan untuk berprestasi dan etos

untuk perusahaan.

Variabel

kerja yang baik (Buchanan dalam

dalam

bekerja

agar

3) Kesempatan personal untuk berkem-

Allen dan Meyer, 1997).

bang, karyawan harus mempunyai keinginan

3) Pengalaman selama berorganisasi

dan

kemauan

untuk

Sedangkan pengalaman berorganisasi

mengembangkan

tercakup ke dalam kepuasan kerja dan

memanfaatkan

motivasi kerja anggota organisasi

mengembangkan karir maupun pen-

selama

didikan yang diberikan perusahaan.

berada

dalam

organisasi,

hubungan

antara

(Allen

dan

kesempatan

untuk

dirinya, tugas-tugasnya agar dapat

anggota

menghasilkan kinerja yang optimal.

organisasi dengan supervisor atau pemimpinnya

dengan

4) Disiplin, karyawan harus disiplin pada

perannya dalam organisasi tersebut, dan

dirinya

Meyer,

1997).

5) Penghargaan

kerja

perusahaan

harus

yang

sesuai,

memberikan

pada

penghargaan yang sesuai terhadap

organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi

kinerja yang dihasilkan karyawan,

melalui proses yang cukup panjang dan

agar karyawan mampu memenuhi

bertahap. Tinggi rendahnya komitmen

kebutuhan hidupnya.

Komitmen

karyawan

organisasi seorang pegawai tentu ada

Berdasarkan teori-teori dan uraian

faktor yang mempengaruhinya, Stum

tersebut di atas serta untuk memudahkan

14

penelitian dan pembahasan, maka peneliti

Penentuan Penelitian ini termasuk

mengemukakan skema atau bagan yang

penelitian kuantitatif. Populasi dalam

akan dijadikan pedoman dalam penelitian

penelitian ini adalah pegawai Bank

ini. Secara sistimatis model penelitian

Nagari sebanyak 1.449 orang karyawan.

dalam penulisan ini digambarkan dalam

Kemudian dilakukan proporsi sampel

kerangka

berdasarkan masing-masing pengelom-

konseptual

seperti

gambar

berikut:

pokan strata. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

Motivasi Kerja (X1)

Slovin. Jumlah sampel dalam penelitian ini

313

orang.

Teknik

pengambilan sampel digunakan adalah

Kinerja Karyawan (Y)

Komitmen Organisasi (X3)

sebanyak

teknik Stratified Random Sampling. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini

Kepuasan Kerja(X2)

menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

3. METODE PENELITIAN Berdasarkan

rumusan

kuisioner dan dokumentasi. Instrument

masalah

dan tujuan penelitian,maka penelitian ini

penelitian

membatasi

objek

kuisioner dengan skala Likert. Sebelum

penelitian kepada salah satu perusahaan

kuisioner digunakan, terlebih dahulu

jasa

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

ruang

perbankan

lingkup

yaitu

PT.

Bank

ini

adalah

menggunakan

Pembangunan Daerah Sumatera Barat

Setelah dilakukan uji

atau yang lebih dikenal dengan sebutan

reliabilitas dari total 69 pernyataan yang

Bank Nagari. Penelitian ini dilakukan

diajukan, dikeluarkan 4 pernyataan yang

dalam kondisi normal tanpa adanya

tidak valid. Dengan demikian hanya 65

modifikasi dan pengkondisian khusus

pernyataan yang valid karena setiap sub

terhadap objek yang diteliti. Penelitian

indikator pada masing-masing variabel,

ini disusun untuk menguji hipotesis yang

memiliki

menggambarkan pola pengaruh antara

Correlation di atas 0,364.

Corrected

Langkah

motivasi kerja, kepuasan kerja, komitmen analisis

organisasi dan kinerja karyawan.

data

menggunakan

15

validitas

dan

Item-Total

selanjutnya

teknik

dalam

penelitian

analisis

jalur

ini (path

analisys)

selanjutnya

dilakukan

uji

Pembahasan

hipotesis uji t dan signifikan α=0,05.

1) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hipotesis

Hasil Pengujian Hipotesis

pertama

hasil

pengujian

diketahui

bahwa

Sebelum menggunakan analisis

motivasi kerja berpengaruh signifikan

jalur dilakukan uji prasyarat yaitu uji

positif terhadap kepuasan kerja pada

normalitas dan uji homogenitas. Dari uji

Bank Nagari. Pengaruh positif artinya

normalitas diperoleh hasil bahwa data

semakin baik motivasi kerja karyawan

terdistribusi normal. Kemudian dari uji

dalam melaksanakan pekerjaan maka

hogenitas diperoleh hasil bahwa varian

akan membuat kepuasan kerja yang dianut karyawan menjadi lebih baik lagi.

data masing-masing varibel homogen.

Temuan penelitian ini membukti-

Dari hasil tersebut memenuhi syarat

kan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi

untuk menggunakan analisis jalur. Uraian hasil pengolahan data di

oleh motivasi kerja pada suatu organisasi.

atas dapat diringkas sebagaimana tertera

Hal ini memberikan arti bahwa motivasi kerja tersebut merupakan modal dasar

pada tabel dibawah ini:

dan Tabel 3

sekaligus

faktor

pemicu

bagi

karyawan untuk berkerja dan puas akan

Ringkasan rekapitulasi hasil pengolahan data No 1.

Keterangan Besarnya pengaruh X1 terhadap Y

%

Jumlah

18,2

pekerjaannya tersebut. Besar koefisien motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

secara langsung 2.

Besarnya pengaruh X1 terhadap Y

pada Bank Nagari adalah sebesar 0,535.

7,4

melalui X3 secara tidak langsung 3.

Total pengaruh X1 terhadap Y

4.

Besarnya pengaruh X2 terhadap Y

Motivasi

Total pengaruh X2 terhadap Y

6.

Besarnya pengaruh X3 terhadap Y Total pengaruh X3 terhadap Y

8.

Total pengaruh variabel exogenous

Nagari dengan arah positif yang berarti bahwa semakin besar motivasi maka

20,2

semakin besar pula kepuasan kerja 20,2

karyawan. Dengan demikian diketahui

45,5

45,5

54,5

54,5

100,00

100,00

terhadap endogenous 9.

Besarnya pengaruh variabel lain Jumlah

mempengaruhi

-0,3

secara langsung 7.

dapat

kepuasan kerja karyawan pada Bank

-0,3

melalui X3 secara tidak langsung 5.

kerja

25,6

bahwa motivasi kerja sangat diperlukan bagi suatu organisasi dalam menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi,

Sumber: Pengolahan Data Primer (2015)

serta tidak ada organisasi yang dapat

16

maju tanpa adanya motivasi kerja yang

koefisien

baik.

komitmen organisasi pada Bank Nagari Temuan

penelitian

ini

sesuai

motivasi

kerja

terhadap

adalah sebesar 0,389. Motivasi Kerja

dengan penelitian Thornton dan Shore,

dapat

mempengaruhi

Patterson dan O'Driscoll, Brooke, Russell

organisasi pada Bank Nagari dengan arah

dan Price, Dolke dan Srivastara, Blau,

yang positif. Dengan demikian diketahui

dalam Khan et al, 2011 yang menemukan

bahwa motivasi kerja adalah bagian yang

bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh

dianggap

motivasi. Sejalan dengan itu Lau et al.

organisasi, dan melekat pada diri seorang

(2008) juga menemukan motivasi dapat

karyawan.

penting

dalam

komitmen

manajemen

mempengaruhi kepuasan kerja, tetapi

Temuan penelitian ini didukung

efeknya bisa jadi tidak langsung melalui:

oleh penelitian Fields dan Thacker,

kepercayaan

(1992) dan Zin (2004) dalam Husnawati

dan

komitmen

dalam

organisasi.

(2006)

yang

suksesnya

2) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

motivasi

Komitmen Organisasi

menunjukkan implementasi

kerja

secara

bahwa program

keseluruhan

kedua

berdampak positif terhadap komitmen

variabel

pekerja. Sementara penelitian Zin (2004)

secara

dalam Husnawati (2006) menunjukkan

signifikan dan positif terhadap komitmen

bahwa untuk meningkatkan komitmen

organisasi

organisasional

Hasil

analisis

diperoleh

informasi

motivasi

kerja

jalur bahwa

berpengaruh

karyawan

Bank

Nagari.

perusahaan

harus

Artinya semakin baik motivasi kerja

mengembangkan suatu motivasi kerja

karyawan tentunya akan membentuk

dengan memberikan kesempatan bagi

komitmen

pegawai untuk mengembangkan diri

organisasi

Bank

Nagari

melalui

menjadi lebih baik.

program

pelatihan

dan

Temuan penelitian ini membukti-

berpartisipasi dalam setiap pengambilan

kan bahwa motivasi kerja merupakan

keputusan yang berhubungan dengan

faktor yang dapat mempengaruhi dan

pekerjaan mereka.

membentuk

3) Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap

komitmen

organisasi.

Semakin baik motivasi kerja dalam suatu organisasi

tentunya

akan

Komitmen Organisasi

membuat

Hasil penelitian menggambarkan

komitmen organisasi menjadi kuat. Besar

bahwa

17

kepuasan

kerja,

berpengaruh

terhadap komitmen organisasi pada Bank

keterlibatan kerja (komitmen organisasi)

Nagari. Artinya semakin terciptanya

tidak berubah ketika kepuasan kerja

kepuasan kerja karyawan maka akan

cenderung rendah. Hal senada juga

memperkuat komitmen organisasi pada

ditemukan oleh Freund (2005) yang

Bank Nagari.

mengeksplorasi komitmen dan kepuasan

Temuan penelitian ini memberi-

kerja sebagai faktor penentu keluar

kan evidence bahwa kepuasan kerja

masuknya

merupakan faktor yang mempengaruhi

perusahaan jasa. Freund menemukan

dan membentuk komitmen organisasi.

bahwa kesejahteraan karyawan yang

Naik atau turunnya komitmen dalam

merupakan prediktor kepuasan justru

suatu organisasi dipengaruh terhadap

berlawanan dengan komitmen terhadap

kepuasan kerja pegawai Bank Nagari.

organisasi, karena tekanan lingkungan,

Besar koefisien kepuasan kerja terhadap

beban kerja ditempat lain dan keuntungan

komitmen organisasi pada Bank Nagari

individual lainnya ketika bekerja.

adalah sebesar 0,354. Kepuasan Kerja

suatu

Kinerja Karyawan

Bank Nagari dengan arah yang positif. penelitian

pada

4) Pengaruh Motivasi Kerja terhadap

mempengaruhi komitmen organisasi pada

Hasil

karyawan

Hasil penelitian mengambarkan

membuktikan

bahwa

motivasi

kerja

berpengaruh

bahwa kepuasan kerja merupakan suatu

terhadap kinerja karyawan pada Bank

sistem nilai yang diperoleh karyawan.

Nagari. Artinya bahwa semakin baik

Temuan penelitian ini sejalan dengan

motivasi kerja maka akan semakin

(Hackman dan Lawler 1971, dalam

meningkat

Ayers 2010) yang menemukan bahwa

pelaksanaan tugas pada Bank Nagari.

kepuasan terhadap lingkungan kerjanya menjadi

faktor

penentu

kinerja

karyawan

dalam

Temuan penelitian ini memberi-

komitmen

kan evidence bahwa motivasi kerja

terhadap organisasi yang mengarah pada

merupakan faktor yang mem-pengaruhi

pencapaian tujuan organisasi tersebut.

dan meningkatkan kinerja karyawan

Namun demikian juga terdapat

Bank

Nagari.

Semakin

tingginya

beberapa penilitian yang menemukan

motivasi kerja dalam suatu organisasi

hasil yang berbeda dengan penelitian ini

maka akan berimbas pada semakin

misalnya Wegge et al. (2007) dalam

meningkatnya kinerja karyawan Bank

Ayers (2010) yang menemukan bahwa

Nagari. Besar koefisien kepuasan kerja

18

terhadap komitmen organisasi pada Bank

terhadap kinerja karyawan pada Bank

Nagari adalah sebesar 0,427. Motivasi

Nagari lebih besar dari pada pengaruh

Kerja

kinerja

tidak langsung motivasi kerja terhadap

karyawan Bank Nagari dengan arah yang

kinerja melalui intervening komitmen

positif.

organisasi.

dapat

mempengaruhi

Temuan membuktikan

penelitian bahwa

motivasi

ini

Temuan penelitian ini didukung

kerja

oleh

riset

yang

dilaksanakan

oleh

berpengaruh positif signifikan terhadap

Emmanuel dalam Sholihin dan Richard,

kinerja. Besar pengaruh motivasi kerja

(2009) dengan menggunakan sampel

terhadap kinerja karyawan Bank Nagari

manajer menengah di sebuah lembaga

adalah sebesar 25,6%, yang terdiri dari

keuangan besar yang berbasis di Inggris.

pengaruh

Hasil

langsung

sebesar

18,2%,

risetnya

adalah

motivasi

pengaruh tidak langsung motivasi kerja

mempengatuhi kinerja manajer melalui

terhadap

nilai imbalan ekstrinsik bukan oleh

kinerja

karyawan

melalui

komitmen organisasi sebesar 7,4%. Hasil

komitmen organisasi.

perhitungan ini menunjukkan bahwa pengaruh

langsung

motivasi

5) Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap

kerja

Kinerja Karyawan

terhadap kinerja karyawan lebih kecil dari pada pengaruh motivasi

kerja

Berdasarkan

tidak langsung

melalui

komitmen

organisasi sebagai variabel intervening. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

motivasi

meningkatkan

kinerja

kerja

kelima

kepuasan

kerja

signifikan

positif

pengujian

diketahui tidak

bahwa

berpengaruh

terhadap

kinerja

karyawan Bank Nagari. Besar koefisien

efektif

kepuasan

kerja

terhadap

kinerja

tidak

karyawan pada Bank Nagari adalah

langsung dari pada secara langsung.

sebesar -0,021. Artinya bahwa dengan

Walaupun kepuasan kerja dan komitmen

semakin puasnya seorang karyawan,

organisasi

belum

tidak

secara

hipotesis

hasil

mengalami

tentu

semakin

meningkat

perubahan/peningkatan tetapi motivasi

kinerjanya dalam pelaksanaan tugas-

kerja semakin baik tentunya akan dapat

tugas pada Bank Nagari.

meningkatkan kinerja karyawan Bank

Namun dalam realitanya dalam

Nagari dalam melaksanakan tugas. Besar

menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya

pengaruh

sehari-hari,

langsung

motivasi

kerja

19

secara

umum

kinerja

karyawan Bank Nagari dapat dikatakan

komitmen organisasi yang dijalankan

tetap baik. Hal ini disebabkan karyawan

karyawan dalam melaksanakan tugas.

Bank Nagari cenderung untuk tetap memberikan

kinerja

walaupun

tidak

puas

pekerjaannya

karena

sistem

telah

yang

yang

Temuan

penelitian

ini

terbaik

membuktikan bahwa komitmen organi-

terhadap

sasi mempengaruhi tinggi rendahnya

didorong

oleh

kinerja karyawan dalam melaksanakan

diterapkan

bank

tugas. Komitmen organisasi merupakan

misalnya sistem manajemen berbasis KPI

faktor

(Key Performance Indicator).

karyawan. Komitmen merupakan sikap

Temuan memberikan

penelitian bukti

ini

loyal

mempengaruhi

anggota

kinerja

organisasi

atau

bahwa

pekerja/bawahan dan merupakan proses

kepuasan kerja merupakan faktor yang

yang berlangsung terus menerus dimana

mempengaruhi

karyawan.

mereka menunjukkan kepedulian dan

Temuan penelitian ini bertolak belakang

kelangsungan sukses organisasi. kondisi

dengan penelitian yang dilakukan Ayers

psikologis yang mencirikan hubungan

(2010) yang menemukan bahwa terdapat

antara karyawan dengan organisasi dan

hubungan yang signifikan antara job

memiliki

implikasi

satisfaction dan performance 900 staf

individu

untuk

pengajar pada Southern U.S. state.

meninggalkan

6) Pengaruh

empiris

tidak

yang

kinerja

Komitmen

hipotesis

keenam

komitmen signifikan

hasil

organisasi positif

organisasi.

atau

Namun

berbeda. Salah satu tugas utama manager adalah

bahwa

memotivasi

para

personel

organisasi agar memiliki kinerja yang

berpengaruh

terhadap

berada

untuk tiap bentuk komitmen sangat

pengujian

diketahui

tetap

keputusan

demikian sifat dari kondisi psikologis

Organisasi

terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan

bagi

tinggi. Manager yang dapat memberikan

kinerja

karyawan Bank Nagari. Semakin kuat

motivasi

komitmen

akan

personelnya akan membuahkan produk-

meningkatkan kinerja karyawan dalam

tivitas yang maksimal, kinerja yang

melaksanakan

tinggi

Artinya

organisasi

tinggi

tentunya

tugasnya

sehari-hari.

rendahnya

yang

serta

tepat

untuk

pertanggung

para

jawaban

perusahaan yang lebih baik.

kinerja

karyawan dalam melaksanakan tugas

Hal di atas didukung oleh Lau

akan ditentukan oleh kuat atau lemahnya

dan Anthony, (2008) yang menemukan

20

hubungan

antara

organizational

penulis mengambil kesimpulan sebagai

commitment. Hasil yang sama juga

berikut:

ditemukan oleh Yahya (2008) yang

1) Motivasi kerja berpengaruh positif dan

memberikan

bukti

empiris

terkait

signifikan terhadap kepuasan kerja

hubungan positif antara organizational

pada Bank Nagari. Hal ini bermakna

commitment dan kinerja.

bahwa apabila karyawan motivasi

Berdasarkan pengujian hipotesis secara

keseluruhan

maka

kerjanya

hampir

semakin

melaksanakan

baik

dalam

tugas-tugas

sebagian besar hasil penelitian yang

diberikan

konsisten

tingkat kepuasannya semakin baik,

Dalam

dengan penelitian

teori

sebelumnya.

sebelumnya

kepadanya

yang

menandakan

telah

dan sebaliknya jika motivasi kerjanya

ditemukan bahwa komitmen merupakan

kurang baik menandakan kepuasannya

faktor yang terkait dengan proses dalam

terhadap pekerjaan juga menurun.

organisasi dan menentukan kesuksesan

2) Motivasi kerja berpengaruh positif dan

organisasi. Manajemen organisasi harus

signifikan

terhadap

dapat memanfaatkan dan meningkatkan

organisasi Bank Nagari. Hal ini

secara terus-menerus dengan melibatkan

bermakna

para karyawan organisasi lengkap dengan

motivasi

sistem nilai, etika kerja, standar, unsur

mengerjakan

positif di dalamnya (Blau, Eisenberger et

semakin

al dalam Ayers, 2002).

tersebut terhadap perusahaan, dan

bahwa kerja

komitmen

semakin

tinggi

karyawan

dalam

tugas-tugasnya

berkomitmen

maka

karyawan

sebaliknya jika menurun motivasinya dalam bekerja maka berkurang pula

5. SIMPULAN DAN SARAN

komitmennya terhadap perusahaan.

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan

3) Kepuasan kerja berpengaruh positif

pembahasan yang telah diuraikan pada

dan signifikan terhadap komitmen

bab-bab sebelumna, dengan mengacu

organisasi Bank Nagari. Hal ini

pada beberapa teori dan hasil penelitian

bermakna

bahwa

semakin

puas

sebelumnya, berkenaan dengan Pengaruh

karyawan

dalam

bekerja

maka

Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan

semakin

Komitmen Organisasi terhadap Kinerja

tersebut

Karyawan pada Bank Nagari, maka

sebaliknya jika karyawan tersebut

21

berkomitmen kepada

karyawan

perusahaan,

dan

merasa kurang puas maka menurun

dikeluarkan dari model, sehingga hasil

pula

penelitian merekomendasi-kan model:

komitmennya

terhadap

perusahaan. Motivasi Kerja

4) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

Komitmen Organisasi

Bank Nagari. Hal ini bermakna bahwa jika

motivasi

kerja

Kinerja Karyawan

karyawan Kepuasan Kerja

meningkat maka kinerjanya juga akan semakin baik dan meningkat pula, namun

sebaliknya

kerjanya

menurun

jika

motivasi

maka

Artinya karyawan yang puas akan

hasil

semakin

kinerjanya juga kurang baik.

organisasi

5) Kepuasan kerja berpengaruh negatif insignifikan

terhadap

dengan

kinerja

seorang

semakin

karyawan,

kinerjanya

akan

puas belum tentu kinerjanya bagus, jika tidak ada komitmen.

puasnya

belum

dan

terhadap

semakin baik. Namun karyawan yang

karyawan Bank Nagari. Hal ini berarti bahwa

komitmen

6) Komitmen

tentu

organisasi

berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

semakin meningkat kinerjanya dalam

karyawan

pelaksanaan tugas-tugas pada Bank

bermakna

Nagari.

rendahnya

komitmen organisasi maka semakin

kinerja karyawan tidak ditentukan

baik pula kinerja karyawan Bank

oleh kuat lemahnya kepuasan kerja

Nagari,

karyawan. Namun secara sistem yang

komitmennya kurang baik maka akan

telah dibangun pada Bank Nagari,

menurun pula kinerjanya. Artinya

para karyawan cenderung untuk tetap

tinggi rendahnya kinerja karyawan

memberikan

dalam

walaupun

Artinya

tinggi

kinerja tidak

yang puas

terbaik terhadap

pekerjaannya. Dengan

hasil

pengujian

yang

demikian

maka

substruktur

yang

Bank bahwa

dan

Nagari.

Hal

semakin

sebaliknya

melaksanakan

ditentukan

oleh

tinggi

komitmen

organisasi

tugas

ini baik

jika

akan

rendahnya pada

Bank

Nagari. 7) Pengaruh motivasi kerja terhadap

menggambarkan pengaruh variabel

kinerja

kepuasan

sedangkan pengaruh motivasi kerja

terhadap

kinerja

harus

22

karyawan

sebesar

18,2%

terhadap kinerja karyawan melalui

untuk berinteraksi membentuk tim

komitmen organisasi sebesar 7,4%.

yang menguntungkan organisasi,

Hal ini bermakna bahwa pengaruh

menanam-kan

langsung

dedikasi, sopan santun dalam satu

motivasi

kerja

terhadap

kinerja karyawan lebih besar daripada

budaya

pengaruh tidak langsung motivasi

conduct).

kerja

terhadap

melalui

kinerja

intervening

karyawan

b. Upaya

komitmen

kebanggaan,

perusahaan

(code

mengoptimalkan

of

kinerja

karyawan Bank Nagari juga perlu

organisasi pada Bank Nagari.

dilakukan dari sisi peningkatan motivasi kerja karyawan dengan cara

Saran Berdasarkan penelitian

yang

temuan telah

hasil

memberikan

memberikan

dikemukakan

pengakuan

pelatihan,

insentif eksistensi

dan pegawai

sebelumnya, maka untuk meningkatkan

melalui jenjang karir yang jelas.

kinerja karyawan Bank Nagari, peneliti

c. Manajemen harus dapat memper-

dapat memberikan sara-saran sebagai

tahankan dan atau meng-update

berikut:

sistem

1) Saran Bagi Bank Nagari

persepsi

a. Berdasarkan diketahui

hasil bahwa

penilaian

kinerja

karyawan

agar

terhadap

penelitian

kelayakan atas rating atau evaluasi

komitmen

pada penilaian kerja tetap terjaga

organisasi mem-berikan pengaruh

sehingga

terbesar

meningkatkan

insignifikansi pengaruh kepuasan

kinerja karyawan Bank Nagari. Jika

kerja terhadap kinerja karyawan

Bank Nagari berorientasi kinerja

tidak akan berdampak luas bagi

maka

organisasi.

dalam

manajemen

sangat

perlu

memperhatikan dan meningkatkan faktor-faktor

walaupun

adanya

d. Hasil kalkulasi atas TCR untuk

determinan

masing-masing

item

komitmen. Lebih jauh elaborasi

penelitian

peningkatan komitmen karyawan

adanya beberapa improvement yang

dapat

dengan

harus dilakukan oleh Bank Nagari

memberikan lingkungan kerja yang

agar awareness karyawan terhadap

berkualitas, karyawan diberi ruang

kebutuhan

dilakukan

23

juga

kuesioner

akan

mengisyaratkan

kekuasaan,

kepuasan

pada

atasan

karena

pengujian parametrik tidak dapat

diberikan kebebasan, penghargaan

dilakukan.

Dengan

dan sikap yang tegas. Misalnya

penelitian

selanjutnya

dengan melakukan coaching dan

mempertimbangkan

pengaruh

councelling

demografi

terhadap

kepada

karyawan

secara berkala maupun pelatihan leadership

manajemen

demikian dapat

responden

kinerja karyawan.

training

c. Waktu

penelitian

yang

sangat

kepada atasan agar dapat mengubah

terbatas dapat mengurangi tingkat

persepsi

tanggapan responden dan keinginan

karyawan

terhadap

ketegasan pemimpin yang masih

responden

rendah.

Walaupun survey sudah mendapat-

2) Saran Bagi Penelitian selanjutnya.

untuk

berpartisipasi.

kan surat resmi dari Divisi Sumber

Penelitian ini masih memiliki keter-

Daya Manusia Bank Nagari agar

batasan yang dapat disempurnakan

diisi

oleh penelitian selanjutnya yaitu:

keterbatasan

a. Sampel berjumlah 313 pegawai

kendala untuk memfollow-up dan

oleh

yang secara statistik telah cukup

atau

untuk pengujian parametrik, namun

responden.

para

pegawai,

waktu

menjadi

mengunjungi

satu-persatu

demikian sampel masih relatif kecil yaitu hanya 21,6% dari karyawan Bank

Nagari.

memberikan

Walaupun

riset

informasi

DAFTAR KEPUSTAKAAN

yang

Al-dhamari R.A., and K.I. Ismail. 2013. Governance Structure, Ownership Structure, And Earnings Predictability: Malaysian Evidence. Asian Academy of ManagementJournal of Accounting and Finance: Vol. 9, No. 1, 1–23, 2013. Alwi Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia,Graha Ilmu: Yogyakarta. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber Daya

bernilai, jumlah sampel yang lebih besar dari karyawan dan ataupun organisasi

yang

berbeda

dapat

memberikan fakta empiris yang juga berbeda. b. Pengujian berbeda menggunakan demografi penelitian tidak dapat dilakukan, dibagi

karena

sesuai

dilakukan

bila

sampel

demografi

pengujian

dan maka

24

Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan, Gde Adnyana Sudibya dan Wayan Mudiartha Utama. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2 Agustus 2012. Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. LP3ES : Jakarta. Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati. 2012. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang)Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2012, Hal. 170 – 187 Vol. 19, No. 2 ISSN: 1412-3126. Diana Sulianti K. L. Tobing. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, VOL.11, NO. 1, MARET 2009: 3137. Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hasibuan SP Melayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta

Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia) Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, VOL.10, NO. 2, September 2008: 124-135. Idris 2013. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. Padang: Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UNP. Jadongan Sijabat. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Keinginan Untuk Pindah.JurnalVisi, Vol. 19, No.3, Oktober 2011, Hal.592-608, ISSN: 0853-0203. Lieke E. M. W. 2013.Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Di Organisasi Pendidikan Islam. Jurnal Pasca Sarjana Psikologi Universitas Gunadarma. Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2013. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk),EdisiBahasa Indonesia, Yogyakarta: ANDI. Mathis, Robert L, dan John H. Jackson, 2001Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Satu,Edisi Indonesia, PT Salemba Empat, Jakarta. Martoyo, S. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogjakarta. MKadarisman.2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Muhadi. 2007. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja TerhadapKomitmen Organisasional DalamMempengaruhi Kinerja Karyawan. Semarang ; Program Pascasarjana pada Program Magister ManajemenPascasarjana Univeristas Diponegoro.

25

Rahadyan Probo Tranggono dan Andi Kartika. 2008. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang)Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2008, Hal. 80 – 90 Vol. 15, No.1 ISSN: 14123126. Robbinss Stephen P., 2001. Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 1, Edisi Kedelapan, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Sedarmayanti, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung CV. Munandar Baru. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI Sitepu. 1994. Analisis Jalur.Bandung ; FMIPA-UNPAD. Sondang P. Siagian, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Bumi Aksara. Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Andi Offset. Sudjana 1982. Metode Statistik. Bandung: Sinar Baru Suwatno dan Priansa, D. 2011. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Tarsito. Sylvana Andi, 2002. Pengaruh GayaKepemimpinan terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Anggota Polri Polda Metro Jaya, Jurnal Universitas Terbuka, Jakarta. Veithzal Rivai, dan Sagala, Ella Jauvani. (2009). Manajemen Sumber Daya

Manusia Untuk PerusahaanEdisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Wibowo, 2011. Manajemen Perubahan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

26