PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN

Download judul “Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah”. Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendi...

0 downloads 532 Views 426KB Size
PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Oleh SALOMA KLEMENTINA SAING

TESIS Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Dokter Spesialis Anak

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Telah disetujui dan disahkan :

Prof. Dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K) Pembimbing I

Dr. Tina Christina L. Tobing, SpA Pembimbing II

Medan, 19 September 2007 Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Anak FK USU

Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) NIP. 140 087 999

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Dengan ini diterangkan bahwa : Dr. Saloma Klementina Saing Telah menyelesaikan Tesis sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Dokter Spesialis Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Tesis ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji pada hari Selasa, tanggal 2 Oktober 2007. Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. Tim Penguji

Penguji I

:

Prof.DR.Dr.H.Syahril Pasaribu,DTM&H, MSc (CTM), SpA(K)

Penguji II

:

Prof. Dr. H. M. Sjabaroeddin Loebis, SpA(K)

Penguji III

:

Dr. H. Ridwan M Daulay, SpA(K)

Medan, 2 Oktober 2007 Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dr. H. Ridwan M Daulay, SpA(K) NIP. 140 052 092 Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, anugerah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah”. Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan keahlian Ilmu Kesehatan Anak di FK-USU/RSUP HAM Medan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Pembimbing utama Prof. Dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K), Dr. Tina Christina L. Tobing, SpA, dan pembimbing lainnya Prof. Dr. H. Rusdidjas, SpA(K), Prof. Dr. H. Iskandar Z. Lubis, SpA(K), yang

telah memberikan bimbingan,

petunjuk, dan saran-saran dalam penulisan tesis ini. 2. Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) dan Dr. Hj. Bidasari Lubis, SpA(K) selaku Ketua dan Sekretaris PPDS BIKA Fakultas Kedokteran USU periode 2002 2007, Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) dan Dr. Melda Deliana, SpA(K) sebagai Ketua dan Sekretaris PPDS BIKA Fakultas Kedokteran USU periode 2007 - 2012 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini. 3. Dr. H. Dachrul Aldy, SpA(K), selaku

Kepala BIKA Fakultas Kedokteran

USU/RSUP HAM Medan periode 2000-2003, Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) selaku Kepala BIKA Fakultas Kedokteran USU/RSUP HAM Medan periode 2004-2007, Dr. H. Ridwan M. Daulay, SpA(K) selaku Ketua Departemen BIKA Fakultas Kedokteran USU/RSUP HAM Medan periode 2007–2012, yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

4. Seluruh staf pengajar di BIKA Fakultas Kedokteran USU/RSUP HAM Medan, terutama orangtua saya Prof. Dr. Bistok Saing, SpA(K), yang telah memberikan

sumbangan

pikiran

dalam

pelaksanaan

penelitian

dan

penulisan tesis ini. 5.

Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. H. Chairuddin P Lubis dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti PPDS I BIKA Fakultas Kedokteran USU.

6. Direktur RSUP HAM Medan, RS Dr. Pirngadi Medan, RS Tembakau Deli Medan, yang telah memberi sarana bekerja selama pendidikan. 7. Kepala Sekolah SMU Sidorame Medan dan guru-guru serta siswa-siswi, yang telah memberikan izin dan kerjasama penelitian ini dilakukan. Teristimewa untuk suami saya tercinta Dr. Eng. Ir. James Parlindungan Panjaitan, M.Phil, M.Min, dan ketiga ananda tersayang Esther Novita Inochi Panjaitan, Kevin Elias Panjaitan, dan Ruben Almando Panjaitan, terima kasih atas doa, pengertian, dukungan dan pengorbanan yang kalian berikan selama penulis menyelesaikan pendidikian ini. Semoga Tuhan membalas budi baik Bapak, Ibu, Saudara semua dan akhir kata penulis berharap semoga hasil penelitian yang dituangkan dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, 19 September 2007

Dr. Saloma Klementina Saing

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan pembimbing …………………………………………

i

Persetujuan penguji ……………………………………………….

ii

PENGANTAR

………………………………………………..

iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………….

v

DAFTAR TABEL………………………………………………………

viii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………

ix

DAFTAR SINGKATAN………………………………………………

x

DAFTAR LAMBANG………………………………………………….

xi

BAB I

PENDAHULUAN ………………………………………

1

1.1. Latar belakang …………………………………

1

1.2. Perumusan masalah ……………………………

3

1.3. Kerangka konsep………………………………

3

1.4. Hipotesis nol ………………………………

3

1.5. Tujuan penelitian ………………………………

4

1.6. Manfaat penelitian ………………………………

5

TINJAUAN PUSTAKA ……………………………….

5

2.1.

5

BAB II

Hipertensi pada anak - remaja ……………..

2.1.1. Akibat hipertensi pada anak - remaja ………

7

2.1.2. Evaluasi diagnostik hipertensi ………………

8

2.1.3. Tatalaksana hipertensi ………………………

10

2.2. Sejarah dan perkembangan terapi musik……

12

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

2.2.1. Aplikasi terapi musik dalam dunia kesehatan…..

13

2.2.2. Mekanisme kerja musik dalam dunia kesehatan… 15

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………........... 16 3.1. Desain penelitian

……………………………………

3.2. Tempat dan waktu penelitian

16

……………………

16

3.3. Populasi penelitian dan sampel ………………………

16

3.4. Kriteria inklusi dan eksklusi ……………………

17

3.5. Besar sampel …………………………………………..

17

3.6. Cara kerja

18

……………………………………………

3.7. Definisi operasional …………….……………………..

20

3.8. Analisis data.……………………………………………. 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………. 23 4.1. Hasil penelitian

…………………….. ……………

23

4.2. Pembahasan ……………………………………………

27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….

31

5.1. Kesimpulan …………………………………………….

31

5.2. Saran……………………………………………………. 31 DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………… 34

LAMPIRAN …………………………………………………………… 39 1. Abstrak………………………………………………………. 39 2. Surat pernyataan kesediaan ……………………………

40

3. Surat persetujuan komite etik FK USU………………….

41

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

4. Kuesioner penelitian .……………………………………..

42

5. Data penelitian (prehipertensi)…………………………..

44

6. Data penelitian (hipertensi) ……………………………

46

7. Tabel tekanan darah perempuan berdasarkan umur dan tinggi badan ………………………………………………

48

8. Tabel tekanan darah laki-laki berdasarkan umur dan tinggi badan ………………………………………………

49

RINGKASAN ………………………………………………………

50

SUMMARY …………………………………………………………

52

RIWAYAT HIDUP …………………………………………………..

54

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Data karakteristik subyek penelitian ……… ……………….

26

2. Rerata TDS, TDD sebelum perlakuan antara kelompok musik dan kelompok tanpa musik ………………………….

27

3. Rerata TDS, TDD setelah perlakuan antara kelompok musik dan kelompok tanpa musik ……………………………

28

4. Rerata TDS, TDD sebelum dan sesudah perlakuan antara kelompok musik dan kelompok tanpa musik …………………..

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

29

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian.........................................

17

2. Alur penelitian ...................................................................

24

3. Proses pengelompokan subyek penelitian …………………. 25

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

DAFTAR SINGKATAN

SMU

: Sekolah Menengah Umum

mmHg

: millimeter Hydragerum

TD

: Tekanan Darah

TDS

: Tekanan Darah Sistolik

TDD

: Tekanan Darah Diastolik

K1

: Korotkoff I

K5

: Korotkoff V

USG

: Ultrasonography

mEq

: milli Equivalent

kg

: kilogram

BB

: Berat Badan

NaCl

: Natrium Chlorida

ACE inhibitor : Angiotensin Converting Enzyme inhibitor cm

: centimeter

TB

: Tinggi Badan

BMI

: Body Mass Index

m2

: meter kuadrat

SPSS

: Statistical Package for Social Science

SE

: Standard Error

NHBPEP

: The National High Blood Pressure Education Program Working Group

RCTs

: Randomized Controled Trial

BIM

: Breathe With Interactive Music

SD

: Standar Deviasi

dB

: decible

RAND

: Random

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

DAFTAR LAMBANG

>

: Lebih besar dari



: Lebih besar dari atau sama dengan

n

: Besar sampel

n1

: Besar sampel kelompok yang diberi musik klasik

n2

: Besar sampel kelompok yang tidak diberi musik klasik

p1

: Proporsi penurunan TD untuk kelompok perlakuan

p2

: Proporsi penurunan TD untuk kelompok kontrol

α

: Tingkat kepercayaan

β

: Kekuatan studi

Z

: Deviat baku normal

p

: Power

%

: Persentase



: Delta

x

: Rerata

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Tekanan darah (TD) tinggi, telah lama diketahui sebagai salah satu masalah dalam bidang kesehatan. Berdasarkan survey sekat lintang yang dilakukan di Amerika Serikat, terjadi peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) dan diastolik (TDD) pada anak dan remaja, dibanding dekade lalu.1 Kecenderungan ini perlu dikaji dan diwaspadai, oleh karena tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko penting penyebab terjadinya penyakit kardiovaskular, yang mengakibatkan

meningkatnya

morbiditas

dan

mortalitas

penyakit

kardiovaskular.2,3 Walaupun penyakit kardiovaskular paling sering dialami orang dewasa, namun secara patofisiologi dan epidemiologi telah terbukti bahwa hipertensi esensial pada orang dewasa dan prekusor penyakit kardiovaskular tersebut dapat berawal dari masa kanak-kanak dan remaja.4-6 Remaja yang memiliki tekanan darah lebih besar dari persentil ke-90 berdasarkan umur dan jenis kelamin mempunyai risiko 3 kali lipat akan mengalami hipertensi pada masa dewasa, dibanding remaja dengan tekanan darah pada persentil ke-50.7 Disamping itu setiap kenaikan 5 mmHg tekanan darah diastolik akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 20% dan risiko mengalami stroke sebesar 35%.8 Pada anak dengan hipertensi, kerusakan target organ lebih sering dijumpai. Anak dengan hipertensi mengalami peningkatan massa ventrikel kiri dan mengalami hipertrofi ventrikel sebesar 30%. 9,10

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Pencegahan hipertensi, umumnya dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti pengurangan berat badan pada anak yang obes, pengaturan diet makanan, olah raga teratur dan mengurangi stres. Rangkaian ini merupakan tatalaksana non farmakologi.11 Penatalaksanaan non farmakologi ini tidak hanya dilakukan pada penderita hipertensi, tetapi juga pada anak-remaja dengan tekanan darah normal-tinggi atau prehipertensi (TD persentil 90-95), anak-remaja dengan riwayat keluarga hipertensi, bahkan sebagai terapi pelengkap pada penderita hipertensi berat.4,12

Pengaturan diet makanan dan olahraga teratur

umumnya telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, namun penggunaan musik klasik sebagai tatalaksana non farmakologik dalam hal menurunkan tekanan darah masih dalam tahap perkembangan.12 Musik yang terdiri dari kombinasi ritme, irama, harmonik dan melodi sejak dahulu diyakini mempunyai pengaruh terhadap pengobatan orang sakit. Seiring dengan perkembangan zaman ketertarikan para peneliti terhadap musik dan bagaimana

pengaruhnya

terhadap

kesehatan

juga

mengalami

perkembangan.13,14 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chafin (2004) mendengarkan musik klasik dapat mengurangi kecemasan dan stres sehingga tubuh mengalami relaksasi, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung.15 Penggunaan musik sebagai media terapi di rumah sakit, juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan pada tahun-tahun terakhir ini.16

Hatem

(2006) meneliti bahwa musik klasik dapat memberikan efek terapi pada anak setelah menjalani operasi jantung.13 Musik digunakan juga untuk mengurangi

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

kecemasan pada penderita yang akan dilakukan tindakan invasif.17-20 Bahkan beberapa hasil penelitian yang telah dipublikasi, pada orang dewasa, dilaporkan bahwa musik tidak memiliki efek samping dan efikasinya cukup baik digunakan sebagai terapi adjuvant pada penderita hipertensi.21,22 Penelitian tentang musik klasik dan aspek-aspeknya secara umum pada anak-remaja dan pengaruh musik klasik secara khusus terhadap penurunan tekanan darah terutama pada anak-remaja di Indonesia masih sangat sedikit dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk memberikan motivasi dan pengetahuan yang lebih lengkap tentang pengaruh musik klasik terhadap penurunan tekanan darah.

1.2. Perumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Apakah mendengarkan musik klasik dapat menurunkan tekanan darah?

1.3. Hipotesis nol Tidak ada perbedaan dalam hal penurunan tekanan darah antara kelompok yang mendengarkan musik klasik dengan kelompok yang tidak mendengarkan musik.

1.4. Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah intervensi musik klasik dapat menurunkan tekanan darah, khususnya pada anak-remaja yang memiliki tekanan darah normal-tinggi atau tekanan darah tinggi.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

1.5. Manfaat penelitian (1) Untuk mengetahui apakah mendengarkan musik klasik dapat menurunkan tekanan darah. (2) Sebagai bahan pertimbangan dalam konseling keluarga, untuk mencegah tekanan darah tinggi dan mencegah tekanan darah tinggi menjadi progresif. (3) Sebagai studi awal dimana data yang diperoleh dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut, dalam mengetahui efikasi musik klasik sebagai terapi adjuvant non farmakologi pada penderita tekanan darah tinggi, sehingga biaya

yang mahal, efek samping

pemakaian obat anti-hipertensi dan

lamanya pengobatan dapat diminimalkan.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hipertensi pada anak - remaja Definisi hipertensi pada anak dan remaja tidak dapat disebut dengan satu angka, oleh karena nilai tekanan darah normal bervariasi pada berbagai usia.23 Sebelumnya Gauthier

(1982) membagi hipertensi menjadi hipertensi ringan,

sedang dan berat dengan menambahkan 10 mmHg setiap tingkatnya di atas persentil ke-95 pada grafik persentil dari Task Force on The High Blood Pressure Control in Children 1977. Khusus untuk remaja, Gauthier membagi hipertensi tersebut menjadi: hipertensi ringan 140/90–149/99 mmHg, hipertensi sedang 150/100–159/109 mmHg, hipertensi berat ≥ 160/110 mmHg. Jadi pada remaja, dikatakan menderita hipertensi bila Tekanan Darah Sistolik (TDS) ≥ 140 mmHg atau Tekanan Darah Diastolik ( TDD) ≥ 90 mmHg.24 The National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Children and Adolescents (NHBPEP) 2004 dalam laporannya yang ke-empat mendefinisikan hipertensi, sebagai berikut:12 (1) Tekanan darah tinggi atau hipertensi, Apabila rerata TDS dan atau TDD lebih tinggi atau sama dengan persentil ke-95 terhadap umur, tinggi badan dan jenis kelamin pada ≥ 3 kali pengukuran. (2) Prehipertensi

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Apabila rerata TDS dan atau TDD berada di antara persentil ke-90 dan ke-95 terhadap umur dan jenis kelamin. (3) Remaja dengan tekanan darah ≥ 120/80 mmHg disebut prehipertensi. (4) White Coat Hypertension Apabila rerata TDS dan atau TDD di praktek, klinik > persentil ke-95, namun diluar praktek atau klinik rerata TDS dan atau TDD normal. Hipertensi yang terjadi sebagai akibat dari suatu proses penyakit, disebut sebagai hipertensi sekunder. Bila hipertensi terjadi tanpa diketahui penyebabnya atau bukan merupakan akibat penyakit lain, disebut hipertensi primer atau esensial.25

Dari beberapa literatur, disebutkan bahwa penyebab yang paling

sering dari hipertensi pada remaja (usia 13-18 tahun) adalah hipertensi primer dan penyakit-penyakit parenkim ginjal.12,24

Hipertensi esensial lebih sering

terjadi pada remaja dibanding pada anak dan sering disertai adanya riwayat hipertensi dari keluarga.24,25

Remaja dengan hipertensi primer kebanyakan

dialami tanpa adanya gejala (asimptomatik).26,27

Peningkatan tekanan darah

biasanya ringan, dan sering terdeteksi hanya pada saat pemeriksaan rutin.24,26 Patogenesis hipertensi esensial masih belum banyak dimengerti dan dipahami. Diduga ada hubungan yang saling mendukung antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi tekanan darah pada anak dan remaja. Faktor–faktor lingkungan tersebut diidentifikasi seperti konsumsi garam yang tinggi, alkohol, merokok, stres psikogenik, sosial ekonomi dan faktor-faktor predisposisi lainnya seperti ras dan jenis kelamin.24-26

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja ras kulit hitam, pada waktu mengalami stres mengeluarkan endothelin-1 (suatu peptida vasokonstriksi) yang lebih banyak. Hal ini diduga sebagai penyebab lebih tingginya prevalensi hipertensi esensial pada remaja kulit hitam dibanding remaja kulit putih.28,29 Light (1999) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa stres bertanggung jawab terhadap terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya bila disertai riwayat keluarga penderita hipertensi dan sering terpapar dengan stressor.30

2.1.1. Akibat hipertensi pada anak-remaja Hipertensi esensial yang terjadi pada anak-remaja dapat berlanjut sampai dia dewasa.4,5 Hal ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit ginjal yang menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas pada saat dewasa.6,12

Studi longitudinal Fels yang meliputi

populasi mulai dari selatan Ohio yang mayoritas partisipannya non Hispanik kulit putih, sehingga hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada ras dan etnis lain mendapatkan anak dengan TDS > 130 mmHg dan atau TDD > 85 mmHg, memiliki resiko 1-4 kali lipat menderita hipertensi pada waktu dewasa dan 1-5 kali lipat terjadi sindroma metabolik pada waktu dewasa.31 Srinivasan dkk dalam penelitiannya mendapatkan bahwa pada penderita hipertensi, perubahan sindroma metabolik yang merupakan prekusor penyakit kardiovaskular dan stroke telah terjadi lebih awal dibanding pada penderita prehipertensi.6 Anak-remaja dengan tekanan darah yang tinggi dapat mengakibatkan ensefalopati hipertensi, kejang dan bahkan kerusakan pembuluh darah di otak.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Terjadinya hipertrofi ventrikel kiri, yang disebabkan hipertensi pada anak-remaja merupakan bukti klinis telah terjadi kerusakan organ, dan paling banyak ditemukan.9,10

Sehingga

NHBPEP

merekomendasikan

untuk

melakukan

pemeriksaan ekokardiografi pada anak-remaja yang didiagnosa menderita hipertensi.12 2.1.2. Evaluasi diagnostik hipertensi Hipertensi pada anak-remaja ditemukan kebanyakan tanpa adanya gejala,27 tetapi berhubungan dengan terjadinya kerusakan target organ dan morbiditas yang tinggi, maka pemeriksaan tekanan darah yang akurat dan evaluasi diagnostik merupakan hal yang sangat penting dilakukan.32 The Second Task Force on Blood Pressure Control in Children merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah pada anak usia > 3 tahun pada pemeriksaan rutin. Pengukuran tekanan darah sebaiknya menggunakan sphygmomanometer air raksa secara auskultasi dengan menggunakan manset yang dapat menutupi dua per tiga panjang lengan atas dan panjang manset harus dapat mengelilingi besar lengan atas.4,25 Teknik untuk menentukan ukuran manset yang sesuai adalah dengan memilih ukuran lebar manset yang mendekati 40% dari keliling pertengahan lengan atas antara olecranon dengan acromion.4,7 Manset yang sesuai harus tersedia termasuk manset dewasa yang besar dan manset paha untuk siswa yang gemuk.26 Manset yang terlalu besar akan menghasilkan tekanan darah yang lebih rendah, dan yang lebih kecil akan menghasilkan tekanan darah yang lebih tinggi.4,7

Anak-remaja yang akan diukur tekanan darahnya sebaiknya

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

dalam posisi duduk dengan nyaman, lengan kanannya diletakkan di atas meja atau permukaan yang rata sehingga posisi fossa cubiti sejajar dengan jantung. Skala air raksa harus sejajar dengan mata pemeriksa untuk mencegah kesalahan paralaks. Bagian lengan di bawah manset (kira-kira 2 cm di atas fossa cubiti) disediakan untuk tempat stetoskop.4,7,26 Manset dipompa sampai 20mmHg di atas hilangnya denyut arteri radialis atau arteri brachialis dan air raksa diturunkan perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik.4,12,25 Suara pertama yang terdengar setelah tekanan manset diturunkan adalah suara arteri yang tiba-tiba terbuka dari kolapsnya disebut Korotkoff I (K1) dan suara ini sesuai dengan TDS.4,12 Hilangnya suara disebut Korotkoff V (K5) adalah sesuai dengan TDD.12 Penggunaan alat oscillometric

dalam mengukur tekanan darah yang

sering digunakan di praktek kurang akurat,32 sehingga bila pengukuran tekanan darah dengan oscillometric dijumpai pada persentil ke-90 maka pengukuran harus diulang secara auskultasi.12 Remaja dengan TDS dan TDD di atas persentil ke-90 menurut umur, dan remaja dengan hipertensi bermakna perlu dilakukan pemeriksaan berkala. Untuk tiap anak dan remaja evaluasi diagnostik yang dikerjakan harus disesuaikan dengan gambaran klinis individu. Umur, jenis kelamin, ras, berat badan, dan tinggi badan, nilai tekanan darah pada lengan dan paha harus diukur dan dicatat.25 Anamnesis yang teliti dan terarah sangat diperlukan untuk evaluasi etiologi hipertensi pada remaja. Sebaiknya ditanyakan tentang gejala-gejala yang

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

mengarah ke hipertensi, riwayat pertumbuhan, keluhan/gangguan ginjal dan urologi

yang

sekarang

dan

sebelumnya,

pemakaian

obat-obatan

dan

kontrasepsi, gejala-gejala dari gangguan endokrin (seperti penurunan berat badan, berkeringat, flushing, konstipasi, keram ataupun kelemahan otot), dan riwayat hipertensi pada keluarga.23, 25 Pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan secara teliti dan sistematis oleh karena ada beberapa kelainan yang dapat ditemukan dan merupakan tandatanda dari penyebab hipertensi atau lamanya hipertensi berlangsung.25 Edema muka atau pretibia, pucat, muka kemerahan, banyak keringat, takikardia, obesitas, moon face, hirsutisme, pertumbuhan terlambat, pembesaran tiroid, eksoftalmus, tensi tungkai lebih rendah dibanding tensi femoralis, tibialis, atau dorsum pedis yang melemah, pembesaran jantung, Bell,s palsy, kelainan fundus adalah tanda-tanda hipertensi yang perlu diperhatikan.25,33 Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mencari etiologi.

Urinalisa,

biakan urin, kimia darah, klirens ureum + kreatinin, USG ginjal dan saluran kemih untuk mendeteksi penyakit ginjal, sedangkan bila dicurigai penyebabnya gangguan endokrin perlu dilakukan pemeriksaan katekolamin urin. Sedangkan akibat hipertensi pada target organ dapat dievaluasi dengan melakukan pemeriksan EKG, ekokardiografi maupun funduskopi.24,25 Telah dicapai kesepakatan bahwa remaja dengan hipertensi ringan yang asimptomatik hanya memerlukan pemeriksaan yang sederhana.33

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

2.1.3. Tatalaksana hipertensi Tujuan penatalaksanaan hipertensi pada remaja adalah untuk menurunkan tekanan darah di bawah persentil ke-95 dan mencegah terjadinya komplikasi hipertensi. Penatalaksanaan ini termasuk non farmakologik dan farmakologik.33,34 Penatalaksanaan secara non farmakologik adalah mengubah gaya hidup termasuk diantaranya mencegah dan mengatasi obesitas, peningkatan aktifitas fisik dan olah raga secara teratur, mengurangi stres, modifikasi diet makanan termasuk mengurangi intake sodium atau garam, dan menghentikan kebiasaan merokok.4,11,25,35 Tatalaksana non farmakologik ini tidak hanya dilakukan pada penderita hipertensi, tetapi juga pada anak-remaja dengan tekanan darah normal-tinggi (TD persentil 90-95), anak-remaja dengan riwayat keluarga hipertensi.4,12 Pada remaja dengan obesitas terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan setelah menjalani program penurunan berat badan, terlebih lagi bila digabung dengan peningkatan aktifitas fisik maupun olahraga secara teratur.2,4,14 Mengurangi jumlah garam dalam makanan sehari-hari juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.4,12,35 Jumlah garam yang dianjurkan adalah 0.51mEq/kgBB/hari atau kira-kira 2 gram NaCl/hari untuk remaja dengan berat badan 20-40 kg.11,23 Pengobatan farmakologik harus diberikan kepada remaja yang menderita hipertensi berat, atau yang tidak respon dengan pengobatan non farmakologik. Tidak ada data yang menunjukkan kapan obat sebaiknya diberikan kepada penderita hipertensi ringan atau sedang. Obat-obat beta adrenergik bloker, ACE

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

inhibitor, dan calcium channel antagonist telah dianjurkan sebagai awal monoterapi.12,24,25 Jika awal monoterapi dalam 2 minggu gagal menurunkan tekanan darah, maka dapat ditambahkan diuretik. Jika responnya masih kurang memuaskan, langkah ketiga adalah mengganti diuretika dengan suatu vasodilator. Langkah terakhir

adalah

menggunakan

vasodilator

minoxidil

sebagai

pengganti

vasodilator sebelumnya, dan menggantikan ACE inhibitor atau calcium-channel antagonist dengan obat yang bereaksi secara sentral.36 Step-down therapy, dilakukan bila tekanan darah sudah terkontrol. Bila tekanan darah terkontrol dalam batas normal untuk 6 bulan sampai 1 tahun dengan kontrol tekanan darah setiap interval 6-8 minggu, ubah menjadi monoterapi, setelah terkontrol selama kira-kira 6 minggu, monoterapi diturunkan setiap minggu dan bila memungkinkan berangsur-angsur dihentikan. Pengobatan non farmakologik untuk pengontrolan tekanan darah serta pentingnya memonitor tekanan darah secara terus menerus perlu dijelaskan. Terapi farmakologik dapat dibutuhkan setiap waktu.24

2.2. Sejarah dan perkembangan terapi musik Kehadiran musik sebagai bagian dari kehidupan manusia bukanlah hal yang baru. Setiap daerah dan budaya di dunia memiliki musik yang khusus diperdengarkan atau dimainkan pada saat peristiwa-peristiwa bersejarah dalam perjalanan hidup anggota masyarakatnya. Ada musik yang dimainkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, ada juga musik yang

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

khusus mengiringi upacara-upacara tertentu seperti pernikahan dan kematian. Musik juga menjadi pendukung utama untuk melengkapi dan menyempurnakan beragam bentuk kesenian dalam berbagai budaya.37 Musik yang merupakan kombinasi dari ritme, harmonik dan melodi sejak dahulu diyakini mempunyai pengaruh terhadap pengobatan.13 Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik dan elemen musik oleh seorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik, mental, emosional dan spiritual.38,39

Terapi musik merupakan suatu

proses

multidisipliner yang harus dikuasai oleh seorang terapis, namun elemen dasarnya adalah musik itu sendiri.13,38 Seorang terapis harus menguasai teori, melakukan observasi, mengetahui teknik evaluasi dan pengukuran, mengetahui metode riset dan materi musik.

Di samping itu seorang terapis diwajibkan

menguasai setidaknya satu alat musik pokok dan satu pilihan lainnya.37 Gagasan untuk menggunakan musik sebagai alat penyembuhan dan perubahan perilaku sudah dimulai sejak zaman Phytagoras dan Plato.38,39 Phytagoras sudah memahami apa yang diketahui para ilmuwan saat ini bahwa musik bisa mengubah perilaku. Phytagoras menganggap jagat raya sebagai sebuah alat musik. Dia percaya adanya getaran kosmis yang bisa memasuki manusia melalui pikiran. Orang yang selaras dengan getaran kosmis tersebut adalah orang yang sehat.38 Sejak dahulu kala penggunaan musik untuk menyembuhkan penyakit telah banyak dilakukan. Banyak contoh dari berbagai macam kebudayaan yang berbeda telah didokumentasikan dengan baik yang menyatakan bahwa musik

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

merupakan kekuatan kuratif dan preventif.13 Musik tradisi Shamanistik yang menggunakan alat pukul dan bunyi-bunyian perkusi, lagu dan himne untuk menghantar diri seseorang pada kondisi diluar kesadaran (trance), sehingga dimungkinkan untuk mengakses kekuatan dan spirit atau roh penyembuhan menjadi inspirasi bagi terapis musik dalam menciptakan dan mengembangkan teknik terapi dan interaksi.37 Seiring dengan berubahnya zaman, ketertarikan akan penggunaan musik dan pengaruhnya terhadap kesehatan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Terapi musik telah digunakan untuk menolong para veteran dan korban Perang Dunia I dan II. Dengan penggunaan terapi musik ini, para veteran dan korban dilaporkan lebih cepat dipulihkan dan sembuh.37,39

2.2.1. Aplikasi terapi musik dalam dunia kesehatan Musik selain memiliki aspek estetika, juga memiliki aspek terapetik, yang banyak digunakan untuk membantu menenangkan, menyembuhan, dan memulihkan kondisi fisiologis pasien maupun tenaga medis. Terlepas dari berbagai pendapat pro dan kontra mengenai kebenaran penggunaan musik sebagai salah satu bentuk terapi, studi-studi tentang musik sebagai salah satu bentuk terapi sudah banyak dilakukan dan hasilnya cukup signifikan. Musik berperan secara signifikan dalam perkembangan sucking rate pada bayi-bayi prematur, terbukti ditemukan peningkatan sucking rate 2,46 kali lebih banyak setelah mendengar musik Lullaby dibanding ketika

kondisi hening.39

Efek terapi musik juga diamati pada anak yang menjalani operasi jantung,

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

dimana terjadi penurunan frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan paska operasi setelah diperdengarkan musik dibanding penderita yang tidak.13 Pada remaja yang diteliti diketahui bahwa musik klasik dapat memfasilitasi respons kardiovaskular terhadap stressor. Hal ini diindikasikan dari penurunan TDS.15 Disamping itu irama musik juga berperan mengurangi rasa cemas dan khawatir pada pasien yang akan menjalani tindakan invasif seperti pemeriksaan bronkoskopi, operasi minor dengan anastesi lokal, operasi mata dan jaringan.17-20

biopsi

Penelitian yang bersifat acak tersamar ganda yang dilakukan

Schein dkk (2001) melaporkan bahwa musik dapat mengurangi tekanan darah. Sebanyak 32 orang penderita hipertensi dewasa, yang diperdengarkan musik selama 10 menit setiap hari selama 2 bulan dengan menggunakan alat Breathe with Interactive Music (BIM), ternyata mampu menurunkan TDS, TDD maupun rerata tekanan darah secara signifikan dibanding kelompok kontrol. Setelah enam bulan perlakuan dihentikan, didapati penurunan TDD kelompok perlakuan tetap lebih besar dari treshold dan juga lebih besar dari kelompok kontrol.21

2.2.2. Mekanisme kerja musik dalam kesehatan Bagaimana sebenarnya mekanisme kerja musik dapat mengurangi rasa sakit, stres, kecemasan maupun menurunkan tekanan darah masih dalam kajian dan kontroversi. Dalam mengurangi rasa sakit, muncul beberapa teori yang menyatakan bahwa musik mempengaruhi sistem

autonomik, merangsang

kelenjar hipofisis yang menyebabkan keluarnya endorfin (opiat alami), sehingga

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

terjadi penurunan rasa sakit dan akan menyebabkan berkurangnya penggunaan analgetik (terapetik).13 Dalam hal penurunan tekanan darah dan stres diduga bahwa konsentrasi katekolamin plasma mempengaruhi aktivasi simpatoadrenergik, dan juga menyebabkan terjadinya pelepasan stress-released hormones..

Pemberian

musik dengan irama lambat akan mengurangi pelepasan katekolamin kedalam pembuluh darah, sehingga konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah.40 Hal ini mengakibatkan tubuh mengalami relaksasi, denyut jantung berkurang dan tekanan darah menjadi turun.13

2.3. Kerangka konseptual penelitian Hipertensi adalah rerata TDS dan atau TDD lebih tinggi atau sama dengan persentil ke-95 terhadap umur, tinggi badan dan jenis kelamin pada ≥ 3 kali pengukuran.

Hipertensi

esensial

atau

hipertensi

yang

tidak

diketahui

penyebabnya lebih sering terjadi pada remaja usia 13-18 tahun dibanding pada anak dan sering disertai adanya riwayat hipertensi dari keluarga. Patogenesis hipertensi esensial masih belum banyak dimengerti dan dipahami. Diduga ada hubungan yang saling mendukung antara faktor genetik dan factor lingkungan dalam mempengaruhi tekanan darah pada anak dan remaja. Faktor- faktor lingkungan tersebut diidentifikasi seperti konsumsi garam yang tinggi, alcohol, merokok, stress psikogenik, sosial ekonomi dan factor dan faktor-faktor predisposisi lainnya seperti ras dan jenis kelamin.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya hipertensi dapat diintervensi sehingga resiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada saat dewasa dapat diturunkan dan morbiditas dan mortalitas oleh karena penyakit kardiovaskular dapat dikurangi. Misalnya olahraga teratur, diet sehat, tidak merokok, tidak minum alcohol, mengurangi konsumsi garam, dan mengurangi stress. Mengurangi stress dapat dilakukan dengan mendengarkan musik. Jenis musik

dan

durasi

mendengarkan

musik

akan

merangsang

saraf

simpatoadrenergik, sehingga akan mempengaruhi stress-released hormones yang menyebabkan terjadi relaksasi, sehingga denyut jantung berkurang dan tekanan darah turun.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang dilakukan secara eksperimental dengan jenis penelitian pre test - post test Control Group Design.

3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian

ini dilakukan dari bulan Mei hingga Juli 2006 yang bertempat di

Sekolah Menengah Umum (SMU) Sidorame Kota Medan. Penetapan Sekolah Menengah Umum Sidorame Kota Medan sebagai lokasi penelitian dikarenakan dari banyaknya SMU yang disurvei dengan menanyakan secara langsung (direct survey) kesediaan menjadi subyek penelitian kepada kepala sekolah maka SMU Sidorame ini yang memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini telah disetujui oleh komite etik Fakultas Kedokteran USU.

3.3. Populasi penelitian dan sampel Populasi penelitian adalah anak-remaja berusia 15 tahun sampai dengan 17 tahun yang secara resmi terdaftar sebagai siswa di SMU Sidorame Kota Medan. Berdasarkan teknik consecutive sampling

41

dari populasi penelitian tersebut

ditetapkan sampel yaitu anak-remaja dengan TD ≥ 120/80 mmHg dan atau TD ≥ persentil 90 Task Force Standard

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

3.4. Kriteria inklusi dan eksklusi Kriteria inklusi adalah: -

Siswa usia 15 – 17 tahun dengan TD ≥ 120/80 mmHg dan atau TD ≥ persentil ke 90 Task Force Standard

-

Bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi inform concern

Kriteria eksklusi adalah: -

Siswa yang sakit atau absen.

3.5. Besar sampel Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperkirakan berdasarkan rumus:41 (Zα √ 2PQ + Zβ √ p1q1 + p2q2 )2 n1=n2 = ( p2 – p1)2 n1 = besar sampel yang diberi musik, disebut kelompok perlakuan n2 = besar sampel yang tidak diberi musik, disebut kelompok kontrol p1= proporsi penurunan TD untuk kelompok perlakuan = 50% p2= proporsi penurunan TD untuk kelompok kontrol = 20% P = proporsi = ½ (p1+p2) Q= 1 – P Kesalahan tipe I (α) = 0,05 Æ Tingkat kepercayaan 95% Æ Zα = 1,960 Kesalahan tipe II (β) = 0,2 Æ Kekuatan studi 80% Æ Zβ = 0,842 Maka :

P1= 50 % dan

P2= 20 %

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Æ P= ½ ( 0,50 + 0,20 ) = 0,35 Q = 1 – 0,35 = 0,65 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh besar sampel adalah 42 siswa pada setiap kelompok.

3.6. Cara kerja Sebelum musik klasik diperdengarkan maka terlebih dahulu setiap siswa diwajibkan untuk mengisi kuesioner yang dipandu oleh petugas dan hasilnya merupakan data sekunder. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik secara umum. Pengukuran berat badan tanpa menggunakan alas kaki dilakukan dengan menggunakan timbangan berat badan berdiri merek MIC@ yang mampu mengukur berat badan maksimum 150 kg, dengan batas ketelitian pengukuran 0,5 kg. Tinggi badan diukur dengan meteran tinggi badan merek MIC@ yang mampu mengukur tinggi badan maksimum 200 cm, dengan batas ketelitian pengukuran 0,5 cm. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan cara siswa berdiri dengan kedua tumit bertemu dan bagian belakang kepala menyentuh dinding. Sedangkan pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara auskultasi menggunakan alat sphygmomanometer merek Nova@ yang mampu mengukur tekanan darah 300 mmHg, dengan batas ketelitian 2 mmHg dan stetoskop merek Litmann@ oleh petugas yang sama terhadap setiap siswa pada pagi hari antara pukul 08.30-12.00. Petugas ini adalah perawat yang sebelumnya sudah Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

dilatih dalam menggunakan alat sphygmomanometer. Pengukuran tekanan darah dilakukan sesuai dengan standar pengukuran tekanan darah yang direkomendasikan oleh Task Force Standard dimana siswa sebelum pengukuran harus beristirahat selama 5 menit. Dan sebelum pengukuran tekanan darah dilakukan, terlebih dahulu kepada para siswa tersebut diterangkan mengenai alat ukur yang dipakai dan bagaimana rasanya ketika dilakukan pengukuran sehingga diharapkan para siswa terhindar dari rasa kecemasan. Pada saat pengukuran, siswa diharuskan duduk dengan nyaman, lengan kanan terbuka dan terletak di atas permukaan meja yang rata, fossa cubiti kirakira sejajar dengan posisi jantung, dan pusat skala manometer air raksa ditempatkan sejajar dengan mata pemeriksa untuk mencegah terjadinya kesalahan paralaksis. Manset yang sesuai dengan lengan atas sebelah kanan siswa dipompa sampai kira-kira 20 mmHg di atas titik dimana denyut arteri radialis menghilang dan tekanan manset dikurangi dengan kecepatan kira-kira 23 mmHg/detik, sementara pemeriksaan auskultasi dilakukan di atas arteri brakial. Bel stetoskop diletakkan di atas denyut arteri brakial, proksimal dan medial fossa cubiti di bawah pinggir bawah manset (kira–kira 2 cm di atas fossa cubiti). Bel stetoskop bebas dari pinggir manset. Tekanan darah diukur sebanyak 3 kali, dicatat dan diambil reratanya. Rerata dari setiap pengukuran TDS dan TDD akan digunakan sebagai tekanan darah siswa tersebut.4,12,25 Siswa yang memenuhi kriteria inklusi diharuskan untuk mengisi inform consent.

Setelah

itu

siswa

terpilih

diacak

secara

sederhana

dengan

menggunakan program komputer dengan fungsi RAND ()*10 guna mendapatkan

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

bilangan acak (random number) untuk menentukan sampel siswa yang akan dimasukkan ke dalam kelompok musik (kelompok perlakuan ) dan kelompok yang tanpa musik (kelompok kontrol).41

Bilangan acak yang diinginkan dari

program komputer adalah bilangan acak 0 sampai 9. Apabila program komputer mengeluarkan bilangan acak 0 sampai 4 maka dimasukkan ke dalam kelompok musik dan apabila keluar bilangan acak 5 sampai 9 maka dimasukkan ke dalam kelompok tanpa musik. Demikian seterusnya bilangan acak diperoleh dan didapatkan sampel kelompok musik sebanyak 44 siswa dan sampel kelompok tanpa musik sebanyak 44 siswa. Di dalam satu ruangan yang nyaman di sekolah, setiap siswa pada kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol diberikan seperangkat alat musik

berupa kaset perekam stereo (stereo cassette recorder) beserta kasetnya dan earphone merek Sony. Pada setiap siswa kelompok musik

diperdengarkan

musik The Four Seasons karya Vivaldi selama 30 menit dengan menggunakan volume rendah sampai sedang (kira-kira 60 - 70 ketuk/menit ).15 Sedangkan setiap siswa kelompok tanpa musik yang berfungsi sebagai kontrol juga disuruh memakai perangkat alat musik beserta kaset player, dimana kaset tersebut diputar

sama

seperti

kelompok

musik

selama

30

menit

tetapi

tidak

mengeluarkan irama musik sama sekali (blank cassette = no music). Kemudian setelah selesai perlakuan yaitu mendengarkan musik dan tanpa musik maka pada kedua kelompok dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali dan reratanya merupakan tekanan darah siswa.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

3.7. Definisi operasional

(1) Tekanan Darah Sistolik (TDS) Pada saat terdengar suara pembuluh darah yang tiba-tiba mengembang setelah kolaps, atau saat suara pertama kali mulai terdengar di stetoskop ( Korotkoff I). (2) Tekanan Darah Diastolik (TDD) Pada saat hilangnya suara ( Korotkoff V). (3) Tekanan darah normal Rerata TDS dan atau TDD dari persentil ke 5 sampai persentil ke 90 untuk kelompok anak yang sejenis dan seumur, berdasarkan The Fourth Report National High Blood Pressure in Children and Adolescent 2004. (4) Tekanan darah normal tinggi / prehipertensi Rerata TDS dan atau TDD yang lebih besar atau sama dengan persentil ke 90 untuk kelompok anak yang sejenis dan seumur, berdasarkan The Fourth Report National High Blood Pressure in Children and Adolescent 2004. Prehipertensi pada remaja didefinisikan bila tekanan darah ≥ 120/80 mmHg. (5) Tekanan darah tinggi Rerata TDS dan, atau TDD yang lebih besar atau sama dengan persentil ke 95 untuk kelompok anak yang sejenis dan seumur, sedikitnya dalam 3 kali kesempatan pemeriksaan, berdasarkan The Fourth Report National High Blood Pressure in Children and Adolescent 2004

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

(6) Usia Usia dihitung menurut tahun penuh. siswa SMU berusia 15 tahun adalah yang pada saat pemeriksaan berada pada usia 15 tahun hingga saat ulang tahunnya yang ke 16, demikian seterusnya. (7) Tinggi badan Tinggi badan siswa yang diukur tanpa alas kaki dengan meteran tinggi badan merek MIC dalam satuan sentimeter (cm), yang mampu mengukur maksimal 200 cm dengan ketepatan 0,5 cm. (8) Berat badan Berat badan siswa yang diukur tanpa alas kaki dengan timbangan berat badan merek MIC dalam satuan kilogram (kg), yang mampu mengukur berat badan maksimal 150 kg dengan ketepatan 0,5 kg. (9) Musik Klasik Musik yang diciptakan pada rentang waktu tahun 1750 – 1820 khususnya di Eropah Barat, dengan tokoh – tokoh, seperti Mozart, Vivaldi, Haydin, dan Beethoven.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

3.8. Alur penelitian

MUSIK (-) TDS BB TB BMI

Siswa SMU

TD

TD TDD MUSIK (-)

Gambar 2. Alur penelitian pengaruh musik terhadap tekanan darah

3.9. Analisis data Data diolah secara statistik dengan menggunakan software SPSS untuk WINDOWS 13 (SPSS Inc, Chicago). Uji statistik t berpasangan dan uji Wilcoxon digunakan untuk menilai perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan. Batas kemaknaan sebesar 5%, dikatakan

bermakna apabila p < 0.05

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian Dari 400 siswa yang terdaftar resmi di SMU Sidorame sesudah dilakukan pengukuran tekanan darah terdapat 88 siswa dengan TD ≥ 120/80 mmHg dan atau TD>P90 Task Force Std. Enampuluh siswa dengan tekanan darah normal tinggi dan duapuluh delapan siswa dengan tekanan darah tinggi (hipertensi). Secara acak dengan komputerisasi, siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi musik klasik sebanyak 44 siswa dan kelompok yang tidak diberi musik klasik sebanyak 44 siswa. Selama penelitian berlangsung tidak ada siswa yang tidak bersedia mengikuti penelitian sampai selesai.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

400 siswa TD ≥ 120/80 mmHg TD >P90 Task Force Std 88 siswa

44 siswa

44 siswa

Diberi musik klasik

Tidak diberi musik klasik

Gambar 3 Proses pengelompokan subyek penelitian

Karakteristik subyek penelitian disajikan dalam Tabel 1. Pada kelompok siswa yang diberi musik

jenis kelamin laki-laki adalah 16 siswa (48,5%),

sedangkan jenis kelamin perempuan adalah 28 siswa (50,9%). Kemudian pada kelompok tidak diberi musik (kelompok kontrol) jenis kelamin laki-laki 17 siswa (51,5%) dan jenis kelamin perempuan 27 siswa (49,1%). Kedua kelompok dianalisa berdasarkan distribusi umur, dan jenis kelamin dan diamati keseragamannya (uniformity). Pada kedua kelompok jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada jenis kelamin laki-laki tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin pada kedua kelompok. (p=0,8280). Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Untuk mengetahui perbedaan umur antara kedua kelompok yang ikut dalam studi ini dilakukan uji Mann Whitney. Uji Chi-Square dan uji t-independent digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara jenis kelamin, BMI secara berurutan dari kedua kelompok. Tidak ada perbedaan dalam hal umur, jenis kelamin dan BMI pada kedua kelompok. (Tabel 1).

Table 1. Karakteristik subjek penelitian Karakteristik subjek

Musik

Tanpa musik

n= 44 n

M ; SD

n= 44 %

n

M ; SD

%

p

Usia

16.3 ; 0.66

16.3 ; 0.69

0.915 a)

BMI

21.8 ; 2.83

22.8 ; 2.39

0.134 b)

Jenis kelamin Laki-laki

16

48.5

17

51.5 0.828 c)

Perempuan

28

50.9

27

49.1

M = rerata, SD = standar deviasi, n=jumlah a)

Uji Mann Whitney

b)

Uji t-independent

c)

Uji Chi-Square

Uji t berpasangan dan Uji Wilcoxon dilakukan untuk menilai rerata TDS dan TDD sebelum diberikan perlakuan pada krdua kelompok. Sebelum perlakuan rerata TDS dan TDD pada kelompok tidak diberi musik sebesar 121,14 mmHg dan 79,68 mmHg, sedangkan rerata TDS dan TDD pada kelompok diberi musik sebesar 124,27 mmHg dan 81,05 mmHg. Hal ini menunjukkan bahwa rerata TDS dan TDD kelompok musik lebih tinggi dibanding rerata TDS dan TDD kelompok tanpa musik, namun secara statistik tidak bermakna (p=0,06; 0,071)(Tabel 2).

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Tabel 2 Rerata TDS dan TDD sebelum perlakuan antara kelompok musik dan kelompok tanpa musik Musik Tekanan darah

Tanpa musik

n= 44

n= 44

M ; SD

M ; SD

p

TDS (mmHg)

124.27 ; 11.22

121.14 ; 8.75

0.06 d)

TDD (mmHg)

81.05 ; 5.33

79.68 ; 4.56

0.07 e)

M = rerata, SD = standar deviasi

d)

Uji t berpasangan e) Uji Wilcoxon

Uji t berpasangan dan uji Wilcoxon digunakan untuk menilai rerata TDS dan TDD setelah perlakuan antara kelompok tanpa musik dan kelompok musik. Kemudian setelah perlakuan didapati bahwa rerata TDS dan TDD kelompok tidak diberi musik sebesar 116,77 mmHg dan 77,45 mmHg, sedangkan rerata TDS dan TDD pada kelompok diberi musik sebesar 114,86 mmHg dan 75,00 mmHg. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan TDS kelompok diberi musik dan tidak diberi musik, namun secara statistik tidak bermakna (p=0,072). Demikian juga halnya terjadi penurunan TDD pada kelompok diberi musik dan tidak diberi musik, namun secara statistik bermakna (p=0,008) (Tabel 3).

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Tabel 3. Rerata TDS,TDD sesudah perlakuan antara kelompok musik dan kelompok tanpa musik Musik Tekanan darah

Tanpa musik

n= 44

n= 44

M ; SD

M ; SD

p

TDS (mmHg)

114.86 ; 8.28

116.77 ; 7.06

0.07 d)

TDD (mmHg)

75.00 ; 5.43

77.45 ; 5.11

0.00 e)

M= rerata, SD = standar deviasi

d)

Uji t berpasangan

e)

Uji Wilcoxon

Demikian juga digunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan rerata TDS dan TDD sebelum dan sesudah perlakuan antara kedua kelompok. Rerata TDS dan TDD sebelum dan sesudah perlakuan baik antara kelompok yang tidak diberi musik dan yang diberi musik terjadi penurunan, dan secara statistik bermakna (p= 0,0001) (Tabel 4).

Rerata

penurunan TDS dan TDD bagi siswa yang diberi musik sebesar 9,41 mmHg dan 6,05 mmHg, sedangkan rerata penurunan TDS dan TDD bagi siswa yang tidak diberi musik 4,37 mmHg dan 2,23 mmHg (Tabel 4).

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Tabel 4. Rerata TDS, TDD sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok musik dan kelompok tanpa musik Tekanan darah

Musik

(mmHg)

n= 44 Sebelum

Sesudah

M ; SD

M ; SD

Tanpa musik n= 44 Sebelum ∆

TDS 124.27 ;11.22 114.86 ; 8.28 9.4 TDD

81.05 ; 5.33

75.00 ; 5.43 6.0

Sesudah

M ; SD

M ; SD



121.14 ; 8.75 116.77 ; 7.06 4.37 79.68 ; 4.56

77.45 ; 5.11 2.23

p 0.00 d) 0.00 e)

M= rerata, SD= standar deviasi, ∆ = perubahan tekanan darah

4.2. Pembahasan Beberapa studi meta-analisis dengan randomized controled trial (RCTs) yang dilakukan pada pasien-pasien di rumah sakit, mendapatkan tidak ada pengaruh pemberian musik terhadap penurunan tekanan darah.16 Dalam penelitian ini hipotesis yang ingin diuji adalah tidak ada perbedaan dalam hal penurunan tekanan darah antara kelompok yang mendengarkan musik klasik dengan kelompok yang tidak mendengarkan musik. Namun dari hasil penelitian ini didapati penurunan tekanan darah baik pada kelompok didengarkan musik klasik maupun kelompok tidak didengarkan musik, dimana pada kelompok yang didengarkan musik penurunan tekanan darah lebih besar dibanding pada kelompok yang tidak didengarkan musik,

sehingga pada

penelitian ini hipotesis nol ditolak. (Tabel 4). Walaupun tekanan darah tinggi merupakan manifestasi klinis dari berbagai macam penyakit, namun pada remaja dengan tekanan darah tinggi

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

jarang dijumpai penyebabnya. Oleh karena itu remaja dengan tekanan darah tinggi umumnya penderita hipertensi esensial.2,12 Pada studi ini, subjek yang dipilih adalah siswa berusia 15 sampai 17 tahun (remaja) dan tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab hipertensi pada siswasiswa tersebut. Untuk mengukur tekanan darah siswa,

digunakan alat

sphygmomanometer air raksa dengan stetoskop dan hasilnya dikonfirmasikan dengan tabel tekanan darah yang telah direkomendasikan The Task Force Report of Blood Pressure in Children and Adolescent (2004). Tetapi

Chafin

(2004) dalam penelitiannya, menggunakan alat pengukur tekanan darah elektrik pada remaja untuk mengevaluasi pengaruh musik terhadap tekanan darah.15 Pada studi ini dipilih musik klasik The Four Seasons karya Vivaldi yang diperdengarkan selama 30 menit. Jenis musik dan waktu yang digunakan pada studi ini sama dengan jenis musik pada penelitian sebelumnya.13,15 Berapa lama waktu yang diperlukan dalam mendengarkan musik sampai menimbulkan pengaruh belum diketahui, tetapi beberapa studi menyarankan 25 sampai 90 menit mendegarkan musik cukup menimbulkan pengaruh fisiologis terhadap tubuh.15

Pemilihan musik The Four Seasons pada studi ini disebabkan oleh

karena musik ini memiliki efek terapi, khusus untuk remaja dan mahasiswa. Disamping itu, musik klasik diyakini memiliki dampak terapi yang paling besar dan berpotensi untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri oleh hampir semua ahli terapi musik dan ilmuwan otak yang pernah meneliti pengaruh musik terhadap otak atau pikiran.37,38

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Pemakaian kaset kosong (blank cassette) pada kelompok siswa dalam penelitian ini tidak berpengaruh pada hasil yang didapat. Hal ini dibuktikan dari tidak adanya siswa yang menolak untuk tidak ikut dalam penelitian ini sampai selesai. Kondisi ini berbeda dengan yang dilaporkan Hatem (2006) bahwa ada anak yang menolak ikut dalam penelitiannya karena penggunaan kaset kosong (blank cassette) dan jenis musik yang digunakan. Hal ini disebabkan anak telah memiliki cita rasa dan apresiasi yang tinggi terhadap musik.13 Pada studi ini didapatkan hasil penurunan tekanan darah yang lebih besar pada kelompok yang didengarkan musik klasik dibanding kelompok yang tidak didengarkan musik (∆TDS, ∆TDD: 9,41mmHg, 6,05 mmHg vs 4,37 mmHg, 2,23 mmHg, berurutan) dan secara statistik bermakna. Secara umum penurunan tekanan darah pada kedua kelompok juga menunjukkan penurunan persentil pada tabel Task Force Standard. Data ini menunjukkan duduk tenang sambil mendengarkan musik klasik lebih memberikan manfaat dalam hal menurunkan tekanan darah dibanding dengan hanya duduk diam saja. Bagaimana mekanisme musik dapat menurunkan tekanan darah, masih kontroversial. Musik dapat membuat pernafasan menjadi lambat dan teratur, sehingga akan mempengaruhi kontrol refleks kardiovaskular dan mengatur tekanan darah.21,22 Beberapa penelitian mendapatkan musik akan membuat tubuh lebih rileks, yang secara fisiologis manifestasinya dapat dilihat dari perubahan denyut jantung, tekanan darah dan tingkat kecemasan seseorang.14,16,18,19,42 Namun pada penelitian ini kami tidak mengamati efek

fisilogis yang diakibatkan oleh musik

tersebut secara ditail dan ini merupakan salah satu kelemahan dalam studi ini.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Tetapi kami percaya stres yang berkepanjangan pada siswa-siswa tersebutlah yang menyebabkan tingginya tekanan darah mereka. Pada kelompok siswa yang tidak didengarkan musik, terjadi juga penurunan tekanan darah yang disebabkan oleh karena kondisi dan suasana ruangan yang nyaman sehingga siswa lebih rileks. Sebagai tambahan, dari data sekunder didapati delapanpuluh lima persen subjek menyukai musik, walaupun hasilnya tidak dianalisa tetapi nampaknya hal ini memberikan kontribusi pada hasil studi ini Besar sampel yang diambil pada penelitian ini hanya dari satu SMU, dengan demikian hasil yang diperoleh tidak bisa digeneralisasikan dan hanya berlaku pada populasi ini. Kelemahan yang utama dalam studi ini adalah apakah penurunan tekanan darah yang disebabkan mendengarkan musik the four seasons karya Vivaldi ini dapat digeneralisasikan terhadap semua jenis musik klasik? Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan besar sampel yang

lebih

banyak,

waktu

yang

lebih

lama

(longitudinal

studi),

dan

membandingkan pengaruh berbagai jenis musik terhadap penurunan tekanan darah, misalnya musik jazz, country bahkan kalau memungkinkan berbagai musik tradisional Indonesia.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dijumpai penurunan tekanan darah pada siswa yang didengarkan musik klasik dan kelompok siswa yang tidak didengarkan musik klasik. Penurunan tekanan darah pada kelompok siswa yang didengarkan musik klasik lebih besar dibanding penurunan tekanan darah pada kelompok siswa yang tidak didengarkan musik.

5.2. Saran Dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh musik dalam menurunkan tekanan darah, dengan: (1) menggunakan sampel yang lebih banyak, (2) analisis komponen lainnya seperti frekuensi pernafasan, denyut jantung, tingkat kecemasan siswa, (3) jangka waktu pengamatan yang lebih lama dan (4) penggunaan jenis-jenis musik tradisionil dari berbagai daerah di Indonesia guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

DAFTAR PUSTAKA 1. Muntner P, He J, Cutler JA, Wildman RP, Whelten PK. Trends in blood pressure among children and adolescents. JAMA 2004;291: 2107-13. 2. O, Quin M, Sharma BB, Miller KA, Tomsovic JP. Adolescent blood pressure survey: Tulsa, Oklahoma, 1987 to 1989. South Med J1992;5: 487-90. 3. Putra ST. Kardiologi anak pencegahan. Sari Pediatri 2004; 6:114-24. 4. Up Date on the 1987 Task Force Report on High Blood Pressure in Children and Adolescent:

a working group report from the National High Blood

Pressure. Education Program. Pediatrics 1996;98:649-58. 5. Dekkers JC, Sneider H, Van den Oord EJCG, Treiber FA. Moderators of blood pressure development from childhood to adulthood: A 10-year longitudinall study. J Pediatr 2002;141:770-9. 6. Srivinasan SR, Myers L, Berenson GS. Changes in metabolic syndrome variables since childhood in prehypertensive and hypertensive subjects. The Bogalusa heart study. Hypertension 2006; 48:33-9. 7. Pruitt AW. Systemic hypertension. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatric. Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004.h.1592-8. 8. Kay JD, Sinaiko AR, Daniels SR. Pediatric hypertension. Am Heart J 2001;142:442-32. 9. Sorof MJ, Alexandrov AV, Cardwell G, Portman RJ. Carotid artery intimalmedial thickness and left ventricular hypertrophy in children with elevated blood pressure. Pediatrics 2003;111:61-6. Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

10. Hanevold C, Weller J, Daniels S, Portman R, Sorof J. The effects of obesity, gender, and ethnic group on left ventricular hypertrophy and geometry in hypertensive children: a collaborative study of the international pediatric hypertension association. Pediatrics 2004;113:328-33. 11. Sobel BJ, Bakris GL. Penatalaksanaan pada pasien hipertensi. Dalam Hipertensi pedoman klinis diagnosis & terapi. Jakarta: Hipokrates; 1999: 3454. 12. National high blood pressure education program working group on high blood pressure in children and adolescents: The fourth report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood pressure in children and adolescent. Pediatrics 2004;114:555-76. 13. Hatem TP, Lira PI, Mattos SS. The therapeutic effects of music in children following cardiac surgery. J Pediatr (Rio J) 2006;82:186-92. 14. Burns J, Labbe E, Williams K, McCall J. Perceived and physiological indicators of relaxation: as different as Mozart and Alice in chains. Appl Psychophysiol Biofeed 1999; 24:197-202. 15. Chafin S, Roy M, Gerin W, Christenfeld N. Music can facilitate blood pressure recovery from stress. Br J Health Psychol 2004;9:393-404. 16. Evans D. Music as in Intervention in Hospitals. Best practice evidence based practice information sheets for health professionals 2001; 5 issue 4:1-6. 17. Triller N, Erzen D, Duh Š, Primozic M.P, Kosnik M. Music during brochoscopic examinations: the physiological effects a randomized trial. Respiration 2006;73 : 95-9

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

18. Mok E, Wong KY. Effects of music on patient anxiety. AORN J 2003; 77:396 – 410. 19. Fernel J. Listening to music during ambulatory ophthalmic surgery reduced blood pressure, heart rate, and perceived stress. Evid Based Nurs 2002; 5:16. 20. Haun M, Mainous RO, Looney SW. Effect of music on anxiety of women awaiting breast biopsy. Behavioral Medicine, (Fall ed) 2001;27:127-32. 21. Schein MH, Gavish B, Herz M, Rosner-Kahana D, Naveh P, Knishkowy B, dkk. Treating hypertension with a device that slows and regularises breathing: a

randomised,

double-blind

controlled

study.

J

Hum

Hypertension

2001;15:271-78. 22. Grossman E, Grossman A, Schein MH, Zimlichman R, Gavish B. Breathingcontrol lowers blood pressure. J Hum Hypertension 2001;15:263-69. 23. Alatas H. Masalah dan penanggulangan hipertensi pada anak. Sari Pediatri 1994;1:88 -94. 24. Gauthier B, Edelmann CM Jr, Barnet HL. Hypertension. Dalam: Nephrology and Urology for the Pediatrician. Edisi ke-1. Boston: Little Brown; 1982.h. 2130. 25. Bahrun D. Hipertensi sistemik. Dalam: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, penyunting. Buku ajar nefrologi anak. Jakarta: FKUI; 2002.h. 242-90. 26. Kher KK. Hypertension. Dalam: Kher KK, Makker SP, penyunting. Clinical pediatric nephrology. Singapore: Mc Graw-Hill International; 1992.h. 323-76.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

27. Norwood VF. Hypertension. Pediatr 2002;23:1-3. 28. Treiber FA, Jackson RW, Davis H, Pollock JS, Kapuku G, Mensah GA, dkk. Racial differences in endothelin-1 at rest and in response to acute stress in adolescent males. Hypertension 2000;35:722-25. 29. Kelsey RM, Alpert BS, Patterson SM, Barnard M. hemodynamic

responses

to

environmental

Racial differences in

thermal

stress

among

adolescents. Circulation 2000;101:2284-89. 30. Light KC, Girdler SS, Sherwood A, Bragdon EE, Brownley KA, West SG, dkk. High stress responsivity predicts later blood pressure only ini combination with positive family history and high life stress. Hypertension 1999;33:145864. 31. Sun SS, Grave G, Siervogel RM, Pickoff AA, Arslanian SS, Daniels SR. Systolic blood pressure in childhood predicts hypertension and metabolic syndrome later in life. Pediatrics 2007;119:237-46. 32. Podoll A, Grenier M, Croix B, Feig DI. Inaccuracy in pediatric outpatient blood pressure measurement. Pediatrics 2007;119:539-43. 33. Bartosh SM, Aronson AJ. Childhood hypertension. an update on etiology, diagnosis and treatment. Pediatr Clin North Am 1999; 46:1-17. 34. Mahan JD, Turman MA, Mentser MI. Evaluation of hematuria, proteinuria, and hypertension of adolescents. Pediatr Clin North Am 1997; 34:1-17. 35. Falkner B, Michael S. Blood pressure response to sodium in children and adolescents. Am J Clin Nutr 1997; Suppl 65:S618-21.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

36. Hanna JD, Chan JCM, Gill JR. Hypertension and the kidney. J Pediatr 1991; 118:327-40. 37. Djohan. Terapi musik teori dan aplikasi. Cetakan ke-1. Yogyakarta Galangpress; 2006.h. 23-34. 38. Merritt S. Simfoni otak 39 aktivitas musik yang merangsang IQ, EQ, SQ untuk membangkitkan kreativitas dan imajinasi. Cetakan ke-1. Bandung: Kaifa; 2003.h. 68-106. 39. Halim S. Efek mozart dan terapi musik dalam dunia kesehatan. Medika 2003; No.1 tahun XXIX:30-34. 40. Yamamoto T, Ohkuwa T, Itoh H, Kitoh M, Terasawa J, Tsuda T, dkk. Effects of pre-exercise listening to slow and fast rhytm music on supramaximal cycle performance and selected metabolic variables. Arch Physiol Biochem 2003; 111: 211-14. 41. Madiyono B, Moeslichan SMz, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto; 2002.h. 259-86. 42. Desai F, Vyas O. A Study to determine the effectivenes of yoga, biofeedback and music therapy in management of hypertension. Indian J Occupational Ther 2001; XXXIII:3-7.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC ON REDUCING BLOOD PRESSURE Saloma Klementina Saing, Oke Rina, Rafita Ramayati, Rusdidjas. Department of Child Health, Medical School of USU/Haji Adam Malik Hospital Medan

Abstract Background High blood pressure remains a problem in public health. High blood pressure on children – adolescent is a major risk of cardiovascular disease in adulthood that caused high morbidity and mortality. Listening to the classical music as an alternative of the nonpharmacologic management can reduce high blood pressure. Objective: To investigate the effect of classical music on reducing blood pressure especially students with high normal blood pressure and or students with hypertension. Methods Eighty eight student,s of Sidorame Senior High School Medan with blood pressure ≥ 120/80 mmHg and or blood pressure ≥ 90 percentile Task Force were included in this study. The Vivaldi,s Four Seasons was played for 30 minutes using Sony stereo cassette recorder and earphone. The student’s blood pressure after listening the music were measured. Results It was found the reduction of student’s blood pressure in the classical music group is greater than control group (∆SBP, ∆DBP 9.41mmHg, 6.05mmHg versus 4.37mmHg, 2.23mmHg) and statistically difference. Conclusion Listening to the classical music can reduce blood pressure greater than no music at all. Keywords: Classical music, blood pressur

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pernyataan kesediaan Dengan ini saya / orangtua dari : Nama

: …………………………………………….

Jenis kelamin : ……………………………………………. Umur

: …………………………………………….

Alamat

: …………………………………………….

Telepon :…………………………………. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan yang sejelas – jelasnya mengenai penelitian dengan judul Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah. Dan setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya resiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengijinkan dengan rela saya / anak saya menjadi subjek penelitian tersebut dengan catatan sewaktu – waktu bisa mengundurkan diri apabila merasa tidak mampu untuk mengikuti penelitian ini. Demikian pernytaan ini diperbuat dengan sebenarnya dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun juga.

Medan,………….2006 Yang membuat pernyataan

(……………………………) Saksi : (…………………………….)

Ketua penelitian (Dr. Saloma Klementina Saing )

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Lampiran 2.

Kuesioner penelitian No :

I. Identitas Nama

:

Jenis kelamin : Umur

:

tahun

Suku (dari ayah) Kelas

:

SMU

:

Alamat

:

:

Telepon II. Anamnesis Riwayat keluarga hipertensi : Kalau ada siapa

ada / tidak :1

Merokok

: ya

2 tidak

Jumlah batang / hari : a. 1-10 b. 11-20 c. >20 Minum alkohol

: ya

tidak

III. Pemeriksaan umum Berat badan (kg) Tinggi badan (cm)

: :

Body mass index (BMI) Kepala

:

Leher

:

Dada

:

Paru

:

Jantung

:

Hepar / Lien

:

:

frekuensi :

Ekstremitas atas/bawah :

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

IV. Pemeriksaan tekanan tarah I.

(Posisi duduk, pembacaan sampai selisih 2 mmHg) 1. pkl :

2. pkl :

3. pkl :

Frekuensi nadi : ( x / menit ) II.

(Posisi duduk, pembacaan sampai selisih 2 mmHg) 1. pkl :

2. pkl :

3. pkl :

Frekuensi nadi : ( x / menit ) V. Saat mendengarkan musik : 1. senang 2. terpaksa 3. tidak senang Apa jenis musik yang paling disenangi? : 1. Musik daerah 2. Musik pop 3. Musik dangdut 4. Musik klasik

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

RINGKASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik terhadap penurunan tekanan darah pada anak-remaja yang memiliki tekanan darah tinggi. Penelitian telah dilakukan secara eksperimental dengan jenis penelitian pre test - post test Control Group Design dari bulan Mei 2006 sampai dengan Juli 2006. Dari 400 siswa yang resmi terdaftar di SMU Sidorame setelah dilakukan pengukuran tekanan darah terdapat 88 siswa dengan TD ≥ 120/80 mmHg dan atau TD >P90 Task Force Std yang di bagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu kelompok yang diberi musik sebanyak 44 siswa dan kelompok yang tidak diberi musik sebanyak 44 siswa. Pada setiap siswa kelompok yang diberi musik, diperdengarkan musik The Four Seasons karya Vivaldi selama 30 menit dengan menggunakan seperangkat alat musik berupa kaset perekam stereo (stereo cassette recorder) beserta kasetnya dan earphone merek Sony, dengan volume rendah sampai sedang (kira-kira 70dB). Sedangkan setiap siswa kelompok yang tidak diberi musik diberikan juga memakai perangkat alat musik beserta kaset player, diputar sama seperti kelompok diberi musik dengan blank cassette. Kemudian setelah selesai mendengarkan musik, maka kedua kelompok dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali dan diambil reratanya yang merupakan tekanan darah siswa.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

Pada kelompok yang diberi musik diamati adanya penurunan tekanan darah yang lebih besar dibanding pada kelompok yang tidak diberi musik (∆TDS, ∆TDD: 9,41 mmHg, 6,05 mmHg vs 4,37 mmHg, 2,23 mmHg ) dan secara statistik bermakna (p=0,0001 dan p=0,0001). Secara umum penurunan tekanan darah pada

kedua

kelompok

berdasarkan

tabel

tekanan

darah

Task

Force

menunjukkan adanya penurunan tekanan darah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mendengarkan musik klasik dapat menurunkan tekanan darah lebih besar dibanding tanpa mendengarkan musik pada siswa SMU Sidorame Medan dengan tekanan darah normal tinggi dan siswa yang menderita hipertensi.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

SUMMARY

The aim of this study was to evaluate the effect of music on reducing blood pressure of students belonging to Senior High School (SMU) Sidorame Medan. This experimental study pre test - post test Control Group Design was conducted from May 2006 until July 2006.

Four hundred students of SMU

Sidorame were taken by consecutive sampling and their blood pressure was measured. It was found that 88 students contain BP ≥ 120/80 mmHg and or BP >P90 Task Force Std and divided into two groups randomly called music intervention group (44 students) and control group (44 students). For music intervention group was played The Four Seasons by Vivaldi during 30 minutes using stereo cassette recorder and earphone of Sony brand name, with low volume until medium volume (about 70 beat/minute). In contrary, the control group students were equipped with the same music equipment including cassette player but blank cassette and played also for 30 minutes. After finished hearing of the music, both of these groups blood pressure were measured about three times each student and the mean was justified as blood pressure of the student on the consideration. It is found that in the music intervention group the decreasing of blood pressure is greater than control group (∆TDS, ∆TDD: 9,41 mmHg, 6,05 mmHg vs 4,37 mmHg, 2,23 mmHg ) and the difference was statistically significant (p=0,0001

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

dan p=0,0001). Generally the decreasing of blood pressure in both group shows the decreasing of blood pressure percentile based of Task Force table. This study concluded that listening to the classical music could reduce blood pressure lower than no music at all.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap

: Dr. Saloma Klementina Saing

Tanggal lahir

: 02 Agustus 1968

Tempat lahir

: Medan

NIP

:

Alamat

:

Nama suami

: Dr.Eng. Ir. James Parlindungan Panjaitan. M.Phil,

-

:

-

KPP IPB Baranangsiang IV Blok C/40 Bogor 16710 M.Min.

Nama anak

:

1. Esther Novita Inochi Panjaitan 2. Kevin Elias Panjaitan 3. Ruben Almando Panjaitan

PENDIDIKAN 1. Sekolah Dasar, di SD Kristen Immanuel Medan, tamat tahun 1978 2. Sekolah Menengah Pertama, di SMP Immanuel Medan, tamat tahun 1984 3. Sekolah Menengah Atas, di SMA Immanuel Medan, tamat tahun 1987 4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1995

RIWAYAT PEKERJAAN 1. Kengaku-sei (Dokter magang) di Hifuka Department (Dermatology Department) Osaka City University Hospital, Osaka, Jepang tahun 19961998. 2. Dokter PTT di Puskesmas Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten BogorJawa Barat, Maret 1999-Juni 2002. 3. Kepala Puskesmas Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Jawa Barat, tahun 1999-2002.

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008

PENDIDIKAN STASE LUAR 1. RS PTP III Membang Muda

: 01-01-2006 s/d 31-01-2006

2. RS PTP III Aek Nabara

: 01-02-2006 s/d 28-02-2006

3. RS PTP III Sei Dadap

: 01-03-2006 s/d 31-03-2006

4. RS Umum Tarutung

: 01-04-2006 s/d 30-04-2006

5. RS PTP III Sri Pamela

: 01-05-2006 s/d 31-05-2006

6. RS Umum Dolok Sanggul

: 01-06-2006 s/d 30-06-2006

PENDIDIKAN SPESIALIS 1. Pengayaan Profesi

: 01-09-2002 s/d 30-11-2002

2. Adaptasi di BIKA FK-USU

: 01-12-2002 s/d 31-12-2002

3. Pendidikan tahap pratama

: 01-01-2003 s/d 31-12-2003

4. Pendidikan tahap madya

: 01-01-2004 s/d 31-12-2005

5. Pendidikan tahap senior

: 01-01-2006 s/d 31-03-2007

6. Pembuatan tesis

: 01-04-2007 s/d 31-07-2007

Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008