Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
E-Jurnal Obstretika
Vol. 1│No. 1
Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Preeklamsi Dini Dwi Jayani* Bambang Kuntarto** *
AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
**
STIKes Faletehan, Serang
Article Info
Abstract
Keywords: Age, Parity, Pre-eclampsia
This study aims to determine the relationship with the mother's age and parity incidence of preeclampsia in the Regional General Hospital dr. Adjidarmo Rankasbitung Kab.Lebak 2011. This study is an analytic (quantitative) using unpaired case-control design (unmatched case-control study) using a retrospective approach. The results showed that the respondents who experienced Preeclampsia is 108 people (50%) and without Preeclampsia as many as 108 people (50%). Statistically there was no significant relationship between age and parity with
Corresponding Author:
[email protected] [email protected]
Preeclampsia events in dr. Adjidarmo Rangkasbitung period July to December of 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan umur dan paritas ibu dengan Kejadian preeklamsi di Rumah
Sakit
Umum
Daerah
dr.
Adjidarmo
Rankasbitung Kab.Lebak Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian analitik (Kuantitatif) menggunakan desain kasus kontrol (unmatched
case
tidak control
berpasangan study)
dengan
1
E-Jurnal Obstretika Vol 1 no 1 (Januari-Juni, 2013)
menggunakan
pendekatan
retrospektif.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa responden yang mengalami Preeklamsi yaitu 108 orang (50%) dan yang tidak mengalami Preeklamsi sebanyak 108 orang (50%). Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dan paritas dengan kejadian Preeklamsi di RSUD dr. Adjidarmo
E-Jurnal Obstretika Volume 1 Nomor 1 Januari-Juni 2013 hh. 1–11 ©2013 EJOS. All rights reserved.
Rangkasbitung Periode Bulan Juli sampai Desember Tahun 2011.
menjadi janin cukup bulan.
Pendahuluan Pelayanan
obstetri,
selain
Berdasarkan
data
World
Angka Kematian Maternal (AKM)
Health Organitation ( WHO ) tahun
terdapat Angka Kematian Perinatal
2010 bahwa setiap tahunnya wanita
(AKP)
yang
yang
sebagai
dapat
digunakan
parameter
bersalin
meninggal
dunia
keberhasilan
mencapai lebih dari 500.000, AKI
Keberhasilan
pada tahun 2010 yaitu 226 per
Kematian
100.000 kelahiran hidup dan AKB
Maternal (AKM) di negara- negara
yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup.
maju saat ini menganggap Angka
Pada saat ini angka kematian ibu
Kematian
(AKI) di indonesia masih sangat
pelayanan. menurunkan
Angka
Perinatal
(AKP)
merupakan parameter yang lebih
tinggi,
baik dan lebih peka untuk menilai
Development Goals ) pada tahun
kualitas pelayanan kebidanan. Hal
2015 yaitu 102/100.000 KH.
ini
mengingat
keselamatan
kesehatan
janin
dan
dalam rahim
target
MDGs(millenium
Berdasarkan Laporan Survei Demografi
Kesehatan
Indonesia
sangat tergantung pada keadaan
(SDKI) 2007 angka kematian ibu
serta
bekerjanya
sebesar 228 kematian per 100.000
ibu, yang
kelahiran
sistem
kesempurnaan dalam
mempunyai menumbuhkan
2
tubuh fungsi hasil
untuk konsepsi
hidup.
kematian
bayi
kematian
per
Dan
angka
2007 yaitu 1.100
34
Insiden
Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
preeklamsi
Indonesia
kematian ibu terbesar 58,1% karena
diperkirakan 3,4 persen ± 8,5 persen.
perdarahan dan eklamsi kedua sebab
Kematian ibu memang menjadi
itu sebenarnya dapat dicegah dengan
perhatian
di
dunia
internasional.
pemeriksaan
kehamilan
Organisasi kesehatan dunia WHO
memadai.
memperkirakan di seluruh dunia
belum diketahui sampai sekarang
lebih dari 585.000 ibu meninggal
secara pasti, bukan hanya satu
tiap tahun saat hamil atau bersalin,
faktor melainkan beberapa faktor
artinya
dan
setiap
perempuan Menurut
menit yang
ada
meninggal.
Sudhaberata
melaporkan
satu
angka
Penyebab
yang
preeklamsi
besarnya
preeklampsia akan
kemungkinan menimbulkan
(2001)
komplikasi yang dapat berakhir
kejadian
dengan kematian. Akan tetapi untuk
preeklampsia di dunia sebesar 0-13
mendeteksi
persen,di Singapura 0,13-6,6 persen.
mungkin dengan melalui antenatal
Preeklamsi
adalah
suata
sindrom khas kehamilan berupa penurunan
perfusi organ akibat
vasopasme dan pengaktifan endotel. Dalam hal ini, proteinuria adalah
preeklamsi
sedini
secara teratur mulai trimester I sampai dengan trimester III dalam upaya mencegah preeklamsi menjadi lebih berat. (Manuaba. 2008). Salah
satu
upaya
Angka
untuk
adanya 300 mg atau lebih protein
menurunkan
Kematian
urine per 24 jam atau 30mg/dl(1 +
Perinatal (AKP) akibat preeklamsi
pada dipstik) dalam smpel urin acak.
adalah dengan menurunkan
Derajat proteinuria dapat sangat
angka kejadian
berfluktuasi dalam periode 24 jam,
preeklampsia Angka kejadian dapat
bahkan pada kasus yang parah
diturunkan
(Manuaba, 2007).
pencegahan, pengamatan dini, dan
Preeklamsi merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian ibu dan janin yang cukup tinggi
di
Indonesia.
Penyebab
melalui
upaya
terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempunyai nilai prediksi. Saat ini beberapa faktor resiko telah berhasil 3
E-Jurnal Obstretika Vol 1 no 1 (Januari-Juni, 2013)
diidentifikasi,sehingga dapat
diharapkan
mencegah
timbulnya
preeklamsi.
menggunakan desain kasus tidak
kontrol
berpasangan (unmatched case
control study) dengan menggunakan
Menurut data yang didapatkan
pendekatan
retrospektif.
dari buku Register ruang Kebidanan
kontrol
Rumah Sakit Umum
(survei) analitik
Adjidarmo
Daerah
Rangkasbitung
dr. dari
adalah
suatu
kasus
penelitian
yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari
periode Juli-Desember 2011 berkisar
dengan menggunakan
108 ibu bersalin yang mengalami
retrospektif. Dengan kata lain, efek
preeklamsi ringan dan berat.
(penyakit
Hal ini membuktikan bahwa tingginya
kejadian
preeklamsi
merupakan
masalah
yang
memerlukan
penanganan
untuk
menjadi prioritas utama di Rumah Sakit Umum.
ditemukan
data
bahwa masih
kejadian tinggi
maka
lebih lanjut melalui Karya Tulis Ilmiah dengan judul “hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak
faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu. Bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan paritas dengan
kejadian
preeklamsi
analitik
retrospektif,
dikatakan
penelitian demikian
karena penelitian ini melihat kasuskasus penyakit atau kasus kesehatan yang dilihat dimasa sekarang ini, akan
tetapi
faktor
resikonya
didefinisikan terjadinya atau dilihat kearah masa lalu. Populasi adalah keseluruhan Populasi dalam penelitian ini adalah
Metodologi Penelitian Penelitian
Rancangan
subjek penelitian. (Machfoedz,2008).
Tahun 2011”.
4
diidentifikasi pada saat ini, kemudian
yang
penulis termotivasi untuk membahas
penelitian
status kesehatan)
(Soekidjo, 2005).
Berdasarkan preeklamsa
atau
pendekatan
ini
adalah
(Kuantitatif)
seluruh ibu bersalin di Ruang bersalin
Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
di RSUD dr.Adjidarmo Rangksbitung
Adjidarmo. Pada penelitian ini akan
tahun 2011, berjumlah 2008 orang.
dilakukan analisa data serta uji
Sampel adalah sebagian dari
statistik
yang
akan
digunakan
populasi yang merupakan wakil dari
termasuk program komputer untuk
populasi itu. (Machfoedz, 2008).
uji statistik dengan analisis univariat
Sampeldalam penelitian ini diambil
dan bivariat.
dari
sebagian
populasi
mempertimbangkan yang
dengan
syarat-syarat
telah terpenuhi, yaitu
ibu
Penulis mengambil penelitian
di
RSUD
Kecamatan
lokasi
Adjidarmo,
Rangkasbitung,
bersalin yang dirawat di ruang
Kabupaten Lebak. Alasan memilih
bersalin di RSUD dr. Adjidarmo
lokasi
Rangkasbitung tahun 2011. Sampel
mengidentifikasi
untuk
adalah
hubungan antara paritas dan umur ibu
seluruh ibu hamil dengan Preeklamsi
dengan kejadian Preeklamsi.Waktu
di
pengambilan dimulai dari bulan Juli-
kelompok RSUD
kasus dr.
Rangkasbitung
Adjidarmo
tahun
2011,
jumlahnya 108 orang. Sedangkan sampel untuk
kelompok
preeklamsi di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun 2011, diambil secara random dengan perbandingan 1:1
sehingga
kelompok
kontrol
berjumlah 108 orang, yang diambil secara random.
pengumpulan
data
dengan pengamatan dan pencatatan dari
ingin
sejauh
mana
Hasil Penelitian Informasi
pada
analisis
diperoleh berdasarkan data sekunder yang terdapat pada laporan registrasi yang diambil diruang bersalin RSUD dr.
Adjidarmo
Sampel
dalam
penelitian ini adalah ibu bersalin yang
mengalami
Preeklamsi
di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Dalam penelitian ini Peneliti melakukan
karena
Desember 2011.
kontrol
adalah ibu yang tidak mengalami
ini
register
pasien
dengan
Preeklamsi di rekam medik RSUD
Adjidarmo
Rangkasbitung
Kabupaten Lebak Periode bulan Juli sampai Desember Tahun 2011. Tahapan
analisis
yang
dilakukan adalah univariabel dan 5
E-Jurnal Obstretika Vol 1 no 1 (Januari-Juni, 2013)
bivariabel. Analisis ini dilakukan
Preeklamsi di RSUD dr. Adjidarmo
untuk mengetahui hubungan antara
Kabupaten Lebak tahun 2011.
umur dan paritas ibu dengan kejadian Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Preeklamsi Persalinan Frekuensi Persentase Preeklamsi 108 50 Tidak Preeklamsi 108 50 Total 216 100.0 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase <20 tahun/ > 35 tahun 77 35,6 20-35 tahun 139 64,4 Total 216 100 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Paritas Frekuensi Persentase primipara (1) Multipara (2-3) Total
Umur <20/>35 tahun 20-35 tahun Total
86 130 216
39,8 60,2 100
Tabel 4 Hubungan Umur dengan kejadian Preeklamsi Tidak Preeklamsi Preeklamsi Total % N % n % 45
41,7
32
29,6
63
58,3
76
70,4
108
100
108
100
Berdasarkan tabel 1 di atas
77
P
35,6
138
0,065
64,4
216
100
mengalami Preeklamsi sebanyak 108
menunjukan bahwa responden yang
orang
mengalami Preeklamsi yaitu 108
menggunakan desain case control.
orang
Berdasarkan
6
(50%)
dan
yang
tidak
(50%).
Penelitian
tabel
2
di
ini atas
Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
menunjukan bahwa sebagian besar
(29,6% ).
responden berusia 20-35 tahun yaitu
Uji hasil statistik dengan
139 orang (64,4%). Berdasarkan tabel
menggunakan
3 diatas menunjukan bahwa
Alpha=0,05
sebagian besar responden merupakan
sebesar 0,650 yang berarti bahwa
ibu
secara
dengan
paritas
multipara
sebanyak 130 orang (60,2%).
Chi
didapatkan
statistik
hubungan
Square
pada
nilai
tidak
P
terdapat
yang bermakna antara
Pada tabel 4 menunjukan
umur dengan kejadian Preeklamsi di
bahwa responden yang mengalami
RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung
Preeklamsi
pada
Periode Bulan Juli sampai Desember
responden yang berumur <20/>35
Tahun 2011. hal ini dapat dikatakan
tahun
sebanyak 45 orang
bahwa
bandingkan
kecenderungan
lebih
tahun
(41,7%)
di
banyak
dengan
responden yang tidak mengalami Preeklamsi
sebanyak
32
umur
tidak
memiliki
terhadap
kejadian
Preeklamsi.
orang
Tabel 5 Hubungan Paritas dengan kejadian Preeklamsi Preeklamsi Tidak Preeklamsi Total % N % n % 45 41,7 41 38 86 39,8 63 58,3 67 62 130 60,2 108 100 108 100 216 100
Paritas Primipara Multipara Total
Pada tabel 5 menunjukan
Alpha=0,05
didapatkan
P
0,578 nilai
P
bahwa responden yang mengalami
sebesar 0,578 yang berarti bahwa
Preeklamsi lebih besar proporsinya
secara
pada responden primipara sebanyak
hubungan yang
45
dibandingkan
paritas dengan kejadian Preeklamsi
yang
di
orang
dengan
(41,7%) primipara
tidak
statistik
RSUD
tidak
terdapat
bermakna antara dr.
Adjidarmo
mengalami Preeklamsi sebanyak 41
Rangkasbitung Periode Bulan Juli
orang (38%).
sampai Desember Tahun 2011 . hal
Uji hasil statistik dengan menggunakan
Chi
Square
pada
ini dapat dikatakan bahwa paritas memiliki kecenderungan terhadap 7
E-Jurnal Obstretika Vol 1 no 1 (Januari-Juni, 2013)
kejadian Preeklamsi.
dengan teori (Wiknjosastro, 2006) Umur yang aman untuk kehamilan dan persalinan 20-35 tahun, karena
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang umur
dan
berhubungan
dengan
reproduksi
telah
yang
berbentuk secara sempurna dan
kejadian
keadaan psikologis dan emosional
Preeklamsi di RSUD dr. Adjidarmo
pada ibu hamil dan bersalin tersebut
Rangkasbitung periode bulan Juli
dalam keadaan baik. sedangkan ibu
sampai
bersalin dengan umur <20 tahun atau
Desember
paritas
organ-organ
tahun
2011
diperoleh hasil sebagai berikut.
>35 tahun adalah merupakan umur
1.
resiko untuk melahirkan. Umur di
Hubungan
Umur
dengan
Preeklamsi
bawah 20 tahun organ reproduksi
Dari hasil analisis bivariat menunjukan
bahwa
yang
belum berkembang secara optimal dan secara psikologis, emosional
mengalami preeklamsi pada umur
kejiwaan
<20/>35 tahun sebanyak 45 orang
sehingga ibu tersebut belum siap
(41,7%)
dalam kehamilan dan persalinan.
di
bandingkan
dengan
responden yang tidak mengalami Preeklamsi
sebanyak
32
orang
(29,6% ). Hasil statistik menggunakan
belum
cukup
matang
Berdasarkan
hasil
penelaahan yang dilakukan oleh peneliti dalam buku register ruang bersalin
RSUD
dr.
Adjidarmo
uji Chi Square pada α = 0,05
Rangkasbitung periode bulan Juli
didapatkan nilai P sebesar 0,065 (P>
sampai
0,05) yang berarti bahwa secara
diagnosa Preeklamsi tidak berdiri
statistik tidak terdapat hubungan
sendiri
yang bermakna antara umur dengan
Preeklamsi
kejadian Preeklamsi di RSUD dr.
diagnosa yang lain seperti obesitas,
Adjidarmo Rangkasbitung periode
Gemelli, dengan penyakit ginjal,
bulan Juli sampai Desember tahun
riwayat hipertensi. Jadi Preeklamsi
2011.
tidak hanya disebabkan oleh umur Hal ini juga tidak sesuai
8
Desember
tahun
biasanya berbarengan
2011
diagnosa dengan
yang terlalu muda atau terlalu tua
Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
tetapi
ada
faktor
yang
lebih
preeklamsi
berpengaruh yaitu Gemelli, dengan
kehamilan)
penyakit ginjal,riwayat hipertensi.
tentang diet dan kesehatan umumnya,
Ketidaksesuaian penelitian Umum
karena Daerah
Rumah dr.
(hipertensi
dalam
bervariasi
kususnya
hasil
bergantung pada ras,pendidikan, dan
Sakit
pengetahuan
masyarakat.secara
Adjidarmo
internasional kejadian hipertensi pada
Rangkasbitung merupakan rumah
kehamilan dapat diperkirakan yaitu
sakit rujukan sehingga umur ibu
pada primi sekitar 7-12% meningkat
bersalin normal relatif sedikit.
pada hamil ganda,hidramnion, hamil
2.
Hubungan Paritas dengan
dengan diabetes mellitus, kehamilan
preeklamsi
mola
Berdasarkan hasil penelitian
hidatidosa.
Dan
pada
multigravida yaitu sekitar 5,5%-8%.
didapatkan data yang paling banyak
Ketidaksesuaian karena
hasil
tidak mengalami Preeklamsi lebih
penelitian
besar proporsinya pada responden
Umum
multipara sebanyak 67 orang (62%)
Rangkasbitung
dibandingkan dengan primipara yang
sakit rujukan sehingga paritas ibu
mengalami Preeklamsi sebanyak 45
bersalin normal relatif sedikit.
Daerah
Rumah dr.
Sakit
Adjidarmo
merupakan
rumah
orang (41,7%). Hasil uji statistik dengan
Simpulan
menggunakan Chi Square pada α =
Berdasarkan hasil analisis
0,05 di dapatkan nilai P sebesar 0,578
dan
(P< 0,05) yang berarti bahwa secara
dijelaskan pada bab sebelumnya
statistik
mengenai
tidak terdapat hubungan
pembahasan
yang
hubungan
telah
umur
dan
yang bermakna antara paritas dengan
paritas dengan Preeklamsi di RSUD
kejadian Preeklamsi di RSUD dr.
dr.
Adjidarmo Rangkasbitung periode
periode bulan Juli sampai Desember
bulan Juli sampai Desember tahun
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
2011.
1. Hal ini tidak sesuai dengan
teori (Manuaba, 2007), Kejadian
Adjidarmo
Responden
Rangkasbitung
di
Adjidarmo periode
bulan
RSUD
dr.
Rangkasbitung Juli
sampai
9
E-Jurnal Obstretika Vol 1 no 1 (Januari-Juni, 2013)
2.
Desember tahun 2011 yang
bermakna antara Paritas ibu
mengalami
dengan kejadian Preeklamsi di
Preeklamsi
yaitu
sebanyak 108 orang (5,38%).
RSUD
Sebagian besar responden di
Rangkasbitung periode bulan
RSUD
Juli sampai Desember tahun
DR.
Adjidarmo
Rangkasbitung periode bulan Juli sampai Desember tahun 2011 berumur 20-35 tahun 139 orang yaitu (64,4%). 3.
dr.
Saran 1.
ibu bersalin terutama pada ibu bersalin
Rangkasbitung periode bulan 2011 memiliki paritas multipara yaitu
sebanyak
130
2.
pada 3.
primipara
Tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara
umur
ibu
dengan kejadian Preeklamsi di RSUD
dr.
Rangkasbitung
Adjidarmo periode
bulan
Juli sampai Desember tahun 2011. 7.
10
Tidak terdapat hubungan yang
keluarga
Untuk masyarakat, diharapkan untuk
mengikuti
program KB. Untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi saat
menunjukan
lebih sedikit dari multipara. 6.
program
ibu-ibu
Gambaran kejadian preeklamsi pada
kegiatan
berencana.
persalinan normal. 5.
meningkatkan
pendidikan kesehatan terutama
Gambaran kejadian preeklamsi menunjukan lebih sedikitdari
mengalami
Untuk tenaga kesehatan, agar lebih
orang
pada usia ≤20/≥35 tahun
yang
komplikasi Preeklamsi.
(60,2%). 4.
Untuk Rumah Sakit, agar lebih meningkatkan pelayanan pada
Adjidarmo
Juli sampai Desember tahun
Adjidarmo
2011.
Sebagian besar responden di RSUD
dr.
persalinan. 4.
Untuk
institusi
pendidikan,
diharapkan menambah fasilitas seperti buku yang berhubungan dengan
Preeklamsi
perpustakaan
dan
di
diharapkan
jaringan internet di permudah yang
ada
di
kampus
agar
mempermudah penulis dalam
Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
mendapatkan sumber bacaan. Daftar Pustaka Adriaansz dan Hanafiah. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Chapman,Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC Gant, Norman F. 2010. Dasar-dasar Ginekologi dan Obstetri. Jakarta: EGC. Hernawati, Ina. Direktur Bina Kesehatan Ibu. Disampaikan pada pertemuan teknis kesehatan Ibu, di Bandung, 6 April 2011.
Prawirohardjo, Sarwono, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka. Prawirohardjo,Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka. Saifuddin, Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka. Sastroasmoro, Sudigdo. 2008. Dasar-dasar metodelogi penelitian klinis. Jakarta: Sagungseto Winknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Winknjosastro.
Laporan Registrasi Bersalin. 2011. Rumah Sakit Umum Daerah dr.Adjidarmo Provinsi Banten. Leveno, Kenneth J. Wiliams. 2009. Obstetri. Jakarta: EGC. Manuaba, dkk. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Manuaba.I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Manuaba.I.B.G. 2008. Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Notoatmodjo,Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
11