PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI JAHE DAN REMPAH

Download The purpose of this study is to increase coffee consumption in the community by creating a wide range of processed products such as coffee ...

0 downloads 456 Views 192KB Size
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Hasil Penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI JAHE DAN REMPAH PADA PEMBUATAN SIRUP KOPI Effect of the concentration of ginger and spices in the manufacture of coffee syrup

OLEH: Dina Mardhatilah STp. MS.i Staf pengajar jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas teknologi pertanian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta. Email : [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to increase coffee consumption in the community by creating a wide range of processed products such as coffee syrup spice coffee. It is expected with the development of a wide range of processed coffee products able to increase coffee consumption in the community. The study was conducted by using randomized complete block design as experiment design with 2 factors, variations in concentration ratio of coffee and spices as the first factor (K1; 50% powdered coffee: 50% spice, K2; 60% powdered coffee: 40% spice, K3 ; 70% powdered coffee: 30% spice and concentration of ginger as a factor of two (M1: 10%, M2: 15%, M3: 20%). In this trial conducted with two replicates expressed as a block. Treatment K3 (70% of coffee powder: 30% spice) and M3 (20% ginger) is a comparison of the most preferred by the panelists for favorite flavor of coffee syrup spice with a preference level 6 (love) Keywords: spice, coffee syrup,ginger

55

Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Hasil Penelitian

PENDAHULUAN

dasar kopi hal ini dikarenakan kopi mempunyai citarasa khas dan efek menyegarkan, tetapi agak

Kopi merupakan komoditi perkebunan penting

pahit. Rempah juga memberikan aroma tertentu

bagi Indonesia, karena Indonesia merupakan

untuk memenuhi selera seseorang dengan efek

Negara produsen kopi ketiga dunia. Jenis kopi

menyegarkan dan menghangatkan badan khas

yang banyak diusahakan di Indonesia adalah

rempah. Dengan menggabungkan kopi dan

jenis Robusta dan Arabika. Dari kedua jenis

rempah yang mempunyai senyawa aktif hampir

kopi tersebut, Robusta lebih mudah ditanam,

sama, maka dimungkinkan akan menimbulkan

hasil produksinya lebih besar daripada arabika,

citarasa

harga lebih murah daripada jenis Arabika. Dari

yang memberikan kesegaran khusus dan baik

kopi saat ini kebanyakan diolah menjadi

bagi kesehatan.

minuman, dengan berbagai macam jenis merk

Pencampuran

yang beredar di pasar. Kebanyakan dari produk instant

dilakukan

dapat

percobaan

pembuatan

minuman

berbagai variasi perbandingan, sehingga dapat

masyarakat Indonesia termasuk kelompok orang

ditentukan perbandingan yang dapat mendekati

yang menyukai minuman kopi. Masyarakat

kesukaan konsumen.

menjadikan seduhan

Tujuan penelitian

kopi panas sebagai minuman favorit nomor dua

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan

setelah teh panas. Oleh karena itu perlu

konsumsi kopi dimasyarakat dengan cara

dikembangkan inovasi produk olahan kopi baru

menciptakan berbagai macam produk olahan

dengan citarasa yang lain, diharapkan dapat

kopi seperti sirup kopi rempah. Diharapkan

meningkatkan jumlah konsumsi kopi .

dengan pengembangan berbagai macam produk

Pengembangan produk olahan kopi yang dapat

olahan kopi mampu meningkatkan konsumsi

dilakukan adalah dengan membuat sirup kopi

kopi

rempah yang mempunyai cita rasa rempah yang macam

rempah

campuran kopi, jahe dan rempah dengan

yaitu 800 gram per orang per tahun, walaupun

Berbagai

dan

konsumen. maka pada penelitian ini akan

.Konsumsi kopi masih tergolong sangat rendah,

menghangatkan.

kopi

menghasilkan citarasa yang pas dengan selera

dengan

penambahan gula, susu, lemak nabati (krimmer)

perkotaan di Indonesia

disenangi

menghasilkan minuman dari kopi dan rempah

(18,8%%) berupa kopi Arabika. Pemanfaatan

kopi

dapat

dan rempah sehingga perlu diteliti supaya dapat

(81,2%) berupa kopi Robusta dan 125.000 ton

berupa

yang

konsumen. Seberapa banyak perbandingan kopi

total produksi kopi Indonesia, 550.000 ton

tersebut

campuran

dimasyarakat

dan

juga

mengetahui

perbandingan kopi, jahe dan rempah yang

produk

paling disukai.

minuman dapat dibuat menggunakan bahan 56

Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Hasil Penelitian

Manfaat Penelitian

masing perlakuan diulang 2 kali sehingga

Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan

diperoleh 3 x 3 x 2 = 18 satuan eksperimentasi

informasi tentang pengembangan produk olahan

Pelaksanaan

kopi berupa sirup kopi rempah, diharapkan

Disiapkan rempah yang terdiri dari: kapulaga,

dapat menambah ragam produk olahan kopi dan

cengkeh, lada, dan kayu manis dikupas kulitnya

meningkatkan konsumsi kopi di masyarakat.

dan diiris dengan ketebalan irisan sekitar 1 cm. Kemudian sangrai kopi, rempah, gula dan jahe

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

hingga

Bahan dan Alat penelitian:

kemudian tuangkan air panas, sambil diaduk

biji kopi yang berasal dari pasar patuk, Sleman

hingga larutan agak mengental. perlakuan yang

Yogyakarta, gula pasir, biji kakao, rempah-rempah,

mengeluarkan

aroma

yang

kuat,

pertama dilakukan adalah kombinasi K2M1

aquadest dan bahan kimia untuk analisa kadar

(campuran kopi rempah dengan perbandingan

kafein, kadar N, kadar kadar air.

60 : 40 dan penambahan ekstrak jahe 10% ).

Alat: kain saring, kompor, panci, pengaduk.

Disiapkan kopi 50 gram campur rempah 40

Rancangan Percobaan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

gram tersebut sebanyak dan tambahkan gula

rancangan blok lengkap teracak dengan 2 faktor

pasir sebanyak 200% dari berat kopi (2 X 50 g

yaitu variasi pertama perbandingan konsentrasi

= 100 g) dan tambahkan jahe 10% dari 50 gram

rempah dan faktor kedua adalah variasi

kopi (5 gram)., kemudian disangrai hingga

penambahan

ini

mengeluarkan aroma yang kuat kemudian

yang

ditambahkan air mendidih sebanyak 300 ml,

dilakukan

jahe.

dengan

Dalam

percobaan

2

ulangan

kali

dinyatakan sebagai blok.

aduk hingga larutan mempunyai kekentalan

Faktor pertama yaitu perbandingan konsentrasi

tertentu, kemudian biarkan dingin dan lakukan

rempah dan jahe, terdiri dari tiga taraf yaitu :

penyaringan untuk menghilangkan ampas kopi.

K1

= 50%bubuk kopi : 50% rempah

Selanjutnya

K2

= 60% bubuk kopi : 40% rempah

perlakuan yang lain, dengan urutan seperti

K3

= 70% bubuk kopi : 30% rempah.

tersebut di atas dan dilakukan uji organoleptik

Faktor kedua yaitu konsentrasi jahe , terdiri dari

meliputi aroma, rasa, tekstur, dan kenampakan.

3 taraf, yaitu : M1: 10%, M2

:

15%

,M3: 20% Percobaan

dilakukan

dengan

mengkombinasikan faktor perbandingan kopi rempah dengan konsentrasi jahe. Masing57

dilakukan

untuk

kombinasi

Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Parameter

Hasil Penelitian

Warna

aroma

citarasa

bubuk

4,85

4,23a

4,95a

bahwa variasi persentase kopi rempah serta

50% : 50 % rempah

4,75

4,15b

4,15b

variasi persentase penambahan jahe yang

K2:

4,25

5,02c

5,35c

Dari data pada Tabel 1 diatas dapat diketahui

Penambahan K1:

kopi

kopi

bubuk

60% : 40% rempah

gunakan dalam pembuatan sirup kopi rempah

K3:

sangat berpengaruh terhadap kesukaan panelis

kopi

bubuk

70% : 30% rempah M1: jahe 10%

4,15

4,61p

5,15p

pada aroma sirup kopi rempah yang dihasilkan.

M2 Jahe 15%

4,25

4,23q

5,5q

Menurt Winarno (1992), menjelaskan bahwa

M3 Jahe 20%

4,15

4,01r

5,85r

secara kimia sulit dijelaskan mengapa senyawaTabel 1: Pengamatan warna, aroma dan

senyawa tertentu menyebabkan aroma yang

citarasa

berbeda, hal ini dikarenakan masing-masing senyawa tersebut memiliki struktur kimia dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

gugus fungsional yang berbeda. Dari Tabel

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa

diatas terlihat penambahan jahe pada setiap

persentase kopi rempah dan persentase jahe

perlakuan menunjukkan berpengaruh nyata

yang digunakan untuk pembuatan sirup kopi

terhadap kesukaan aroma sirup kopi rempah hal

rempah tidak berpengaruh terhadap kesukaan

ini dikarenakan komponen utama dari jahe

panelis pada warna sirup kopi rempah yang

segar adalah senyawa homolog fenolik keton

dihasilkan. Diduga selama proses pembuatan

yang dikenal sebagai gingerol. Rimpang jahe

sirup kopi kekentalan untuk semua perlakuan

umumnya mengandung minyak atsiri 0,25-

sama kekentalan yang sama diakibatkan oleh

3,3%. Minyak atsiri menimbulkan aroma khas.

penambahan gula dan lama waktu perebusan

(Koswara, 2012).

yang seragam untuk semua perlakuan sehingga

Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya

didapatkan kekentalan sirup kopi rempah yang

panas dan pada suhu tinggi akan berubah

sama hal inilah yang menyebabkan warna

menjadi

antara perlakuan yang satu dan lainnya tidak

dibandingkan gingerol, merupakan komponen

berbeda nyata.

utama jahe kering (Mishra, 2009). Pemanasan

Penambahan jahe juga tidak berpengaruh

yang lama pada pembuatan sirup kopi rempah

terhadap warna sirup kopi hal ini diduga karena

menyebabkan perubahan senyawa gingerol

larutan jahe tidak berwarna, sehingga warna di

menjadi shogaol dan memaksimalkan ekstraksi

dominasi warna hitam yang dihasilkan oleh

senyawa yang ada pada jahe sehingga membuat

kopi.

aroma lebih mantap. Perlakuan K3M3 adalah

shogaol.

Shogaol

lebih

pedas

perbandingan yang paling disukai oleh panelis, hal ini dikarenakan menurut Mulato (2012) 58

Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Hasil Penelitian

komponen utama pada jahe zingiberen dan

KESIMPULAN DAN SARAN

zingiberol pada saat diseduh dengan kopi

Perlakuan K3 (70% kopi : 30% rempah) dan

keduanya akan memberikan sensasi campuran

M3 (20% jahe) paling disukai oleh panelis

aroma khas jahe dan kopi. presentase kopi

karena pada saat penyeduhan senyawa volatil

rempah

dan

menyebabkan

jahe

yang

paling

tinggi

pada jahe dan kopi memberikan sensasi

aroma

kopi

rempah

paling

campuran khas jahe dan kopi, senyawa ini

menonjol diantara perlakuan lainnya.

tersusun dari senyawa gingerol, zingeron, dan

Dari tabel 1. diatas dapat diketahui bahwa

shogaol yang terlarut kedalam seduhan dan

variasi persentase kopi rempah dan variasi

memberikan andil rasa pedas pada sirup kopi

persentase jahe pada pembuatan sirup kopi

rempah dibandingkan perlakuan K1 (50%

rempah sangat berpengaruh terhadap kesukaan

kopi:50% rempah) dan M1 (10% jahe).

panelis pada cita rasa sirup kopi rempah yang

Saran

dihasilkan.

Cita rasa sirup kopi rempah pada penelitian ini

Dari Tabel 1 diatas diketahui bahwa perlakuan

dapat diterima dengan baik oleh panelis, tetapi

K1M1 tidak berbeda nyata terhadap kesukaan

untuk masa lama penyimpanan atau kadarluarsa

panelis hal ini dikarenakan presentase kopi

sirup kopi rempah belum diketahui, sehingga

rempah

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

dan jahe presentasinya paling sedikit diantara

mengetahui daya simpan sirup kopi rempah.

perlakuan yang lain sehingga citarasa kopi rempah dan jahe yang ditimbulkan kurang

DAFTAR PUSTAKA

terasa, tetapi K3M3 paling disukai oleh panelis

AAK. 1981. Cengkeh. Penerbit Kanisius,

karena pada saat penyeduhan senyawa volatil

Yogyakarta.

pada jahe dan kopi memberikan sensasi

Gomez, K.A. and A. A. Gomez, 1984.

campuran khas jahe dan kopi, senyawa ini

Statistical

tersusun dari senyawa gingerol, zingeron, dan

Procedurs

for

Agricultural

Research. 2nd edition. John Wiley and

shogaol yang terlarut kedalam seduhan dan

Sons, New-York.

memberikan andil rasa pedas pada sirup kopi

Koswara, S. Astrid., D. & Sumarto. 2012.

rempah.

Panduan proses produksi minuman jahe merah instan. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Institut Pertanian. Bogor.

59

Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Mishra,

P.

2009.

Isolation,

Hasil Penelitian

spectroscopic

characterization and molecular modeling studies of mixture of Curcuma longa, ginger

and

International

seeds

of

fenugreek.

Journal

of

PharmTech

Research. 1: 79-95, Mulato, S. dan E. Suharyanto, 2012. Kopi Seduhan dan Kesehatan. Pusat Penelitian kopi dan Kakao Indonesia. Jember. Santoso HB. 1989. Jahe. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Santoso

HB.

1988.

Kapulaga.

Penerbit

Kanisius, yogyakarta. Sarpian T. 2003. Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 1984. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

60

Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015

Hasil Penelitian

AgroTeknoSE Jurnal Teknologi Dan Enjinering Pertanian ISSN : 1829-8451 =============================

61