PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET

Download PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA. LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA. Ni Komang Suarningsih, I Gede Putu Darma Suyasa,...

0 downloads 378 Views 549KB Size
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA Ni Komang Suarningsih, I Gede Putu Darma Suyasa, Made Rismawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali Jalan Tukad Balian No. 180 Renon,Denpasar Email: [email protected] ABSTRACT Background: Chronic Suppurated Otitis Media/ Otitis Media SupurativeKronik is a health disorder of the ear. This disease can cause hearing loss to the deaf. Parents of patients often do not understand the prevention of complications and recurrence of this disease. Counseling on OMSK can have an impact on a person's cognitive abilities, curiosity and want to learn about prevention of OMSK complications. Purpose: To determine the effect of health education using media leaflets to parents' knowledge about OMSK. Methods: This research was conducted in outpatientof RSUD Klungkung in August 2016 by using pre experimental design one group pretest-posttest. The sampling technique used is non probability sampling. The population in this study were all parents who escorted their children who suffer from OMSK to the outpatient of RSUD Klungkung. The number of participants was 60 respondents. Data collection using questionnaires. Result: Knowledge of parents about OMSKimproved after given health education. Wilcoxon sign rank test results obtained P <0.001 <α 0.05. Conclusion: The result of the analysis shows that there is an effect of health education using media leaflet to parents' knowledge about OMSK. Health education by using media leaflets can be applied to other diseases. Keywords: health education, leaflet, knowledge, OMSK. (Ramlah, 2013). OMSK merupakan salah satu gangguan kesehatan telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga bisa tuli, bahkan dapat mengancam jiwa sehingga mempunyai dampak yang merugikan bagi penderita, keluarga, dan masyarakat. Gangguan pada otitis media terletak ditelinga bagian tengah. Penyebab otitis media adalah multifaktorial, antara lain infeksi bakteri, virus, gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan tubuh, lingkungan, dan faktor sosial ekonomi, kejadian OMSK terjadi pada usia 1-8 tahun atau bahkan bisa terjadi pada usia kurang dari 1 tahun (Ganie, 2015). Jumlah kejadian OMSK diseluruh dunia baik di negara berkembang maupun negara maju dengan angka kejadian bervariasi. Menurut W orld Health Organization (WHO) tahun 2015, hasil survei prevalensi diperkirakan beban global penyakit dari OMSK dapat mencapai 65

PENDAHULUAN Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan menurut The American Heritage (2014), adalah ingatan tentang material yang telah dipelajari. Meliputi kemampuan mengingat luasnya materi, dari fakta yang spesifik sampai teori yang lengkap. Pengetahuan adalah level terendah dari hasil pembelajaran dalam domain kognitif. Pengetahuan tentang penyakit dan gejalanya wajib dimiliki masyarakat. Pengetahuan ini bisa memudahkan untuk melakukan pencegahan dan perawatan, apabila penyakitnya parah, maka pasien bisa segera berobat. Hal ini berlaku juga pada balita. Orangtua sebaiknya memiliki pengetahuuan akan gejala dan penyakit yang menyerang buah hatinya. Salah satu penyakit yang dapat diderita oleh anak-anak adalah Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) 8

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

sampai 330 juta orang dengan telinga kering. Adapun laporan WHO pada tahun 2015 mengenai OMSK, prevalensi OMSK berkisar kurang dari 1% pada negara maju seperti Denmark, Filandia, dan Amerika Serikat. Negara yang memiliki prevalensi rendah termasuk Brazil dan Kenya (1-2%). Prevalensi tinggi (2-4%) dilaporkan berada di Angola, Cina, Malaysia, Nigeria, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam. Prevalensi tertinggi (lebih dari 6%) ditemukan di Greenland, India, Tanzania, Kepulauan Solomon. Pada negara berkembang, penderita OMSK didominasi oleh usia muda. Hasil survei epidemiologi yang dilakukan pada tahun 2013- 2014 di tujuh provinsi di Indonesia, diketahui 25% pasien yang berobat ke poliklinik THT merupakan penderita OMSK, sedangkan prevalensinya di Indonesia secara umum sekitar 3,8% (Ganie, 2015. Pada tahun 2012 diperkirakan prevalensi OMSK di Indonesia berkisar 5,4% (semua umur), (Mahadevan, 2015). Bertambahnya keparahan pada penyakit ini juga disebabkan karena kebiasaan-kebiasaan yang salah seperti kebiasaan mengeluarkan ingus dengan memencet kedua hidung, mandi atau berenang atau menyelam pada penderita dengan gendang telinga berlubang tanpa menggunakan pelindung telinga dan kebiasaan mengorek telinga (Aini, 2015). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan orang tua salah satunya melalui pendidikan kesehatan kepada keluarga. Pendidikan kesehatan dapat memberikan pengetahuan pada seseorang sehingga terjadi perubahan perilaku, pengetahuan merupakan domain penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perubahan perilaku di peroleh dari pengetahuan yang benar akan mempengaruhi lebih lama di bandingkan perubahan perilaku tanpa didasari pengetahuan (Harmoko, 2012). Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu sehingga memperoleh pengetahuan kesehatan yang lebih baik diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran (Wahit,

2012). Upaya yang sudah dilakukan untuk mencegah kekambuhan adalah dengan cara memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pada orang tua tentang cara mencegah kekambuhan. Upaya yang dilakukan kurang efektif karena KIE yang diberikan selama ini tidak menggunakan media seperti leaflet sehingga informasi yang diberikan belum mampu meningkatkan pengetahuan ibu sehingga anak mengalami kekambuhan lagi karena kebersihan telinga yang kurang, sering kena air dan konsumsi obat yang tidak teratur. Menurut Nursalam (2008) dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Dari faktor internal yaitu kurangnya informasi tentang pentingnya pencegahan OMSK, sedangkan faktor eksternal yaitu informasi yang diberikan dari petugas kesehatan kurang intensif serta informasi yang diberikan selama ini melalui metode ceramah dimana penyuluhan kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dapat menimbulkan kebosanan. Media informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu faktor instrumental. Media informasi harus disesuaikan dengan sasaran dan materi yang akan disampaikan. Salah satu media penyuluhan adalah leaflet. Leaflet juga digunakan sebagai alat bantu dalam latihan atau penataran atau pendidikan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan atau informasi, menjelaskan fakta-fakta, prosedur, dan tindakan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian Khoiron (2014) tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks pada ibu-ibu pkk di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Sukoharjo menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks. Penelitian Syamsiyah (2013) yang meneliti tentang pengaruh media leaflet terhadap perubahan pengetahuan dan intensi ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. 9

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Hasil menelitian menunjukkan media leaflet dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan. OMSK merupakan suatu penyakit yang sangat sering terjadi pada anak-anak, yang ditandai dengan keluarnya cairan dari telinga. Komplikasi yang diakibatkan cukup serius diantaranya meningitis dan ketulian permanen, kekambuhan pasien dengan OMSK di Poliklinik THT RSUD Kabupaten Klungkung semakin meningkat, masalah yang sering dijumpai adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang pencegahan kekambuhan pasien dengan OMSK. Diperlukan peningkatan pengetahuan kepada orang tua pasien sehingga kekambuhan pasien dengan OMSK bisa terkendali. Berdasarkan uraian itu, penelitian tentang Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK khususnya di Poliklinik THT RSUD Kabupaten Klungkung perlu dilakukan.

Poliklinik THT RSUD Kabupaten Klungkung (n=60) Karakteristik Umur 17-25 th 26-35 th 36-45 th 46-55 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Pekerjaan Tidak Bekerja PNS Swasta Wiraswasta Buruh

METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental dengan pendekatan One group Pra testposttest Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua orang tua yang mengantar anaknya menderita OMSK berobat di polikinik THT RSUD Kabupaten Klungkung selama bulan Agustus 2016. Rata-rata perbulan anak yang menderita OMSK sebanyak 40 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data berupa kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan multiple choice dengan menggunakan skala Guttman yaitu skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas “benar-salah”. Jika jawaban benar mendapat skor 1 dan jika jawaban salah mendapat skor. Kuesioner ini sudah dilakukan uji validitas dengan menggunakan face validity oleh 2 orang dosen expert dibidangnya. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Wilcoxon Sign Rank Test

f

%

15 29 8 8

25.0 48.3 13.3 13.3

23 37

38.3 61.7

9 36 15

15.0 60.0 25.0

2 9 28 9 12

3.3 15.0 46.7 15.0 20.0

Berdasarkan uraian tabel diatas menunjukkan bahwa karakteristik subyek penelitian berdasarkan umur sebagian besar 29 orang (48,3%) pada rentang umur 26-35 tahun, berdasarkan jenis kelamin sebagian besar yaitu 37 orang (61,7%) berjenis perempuan, berdasarkan pendidikan sebagian besar yaitu 36 orang (60%) berpendidikan kategori menengah dan berdasarkan pekerjaan sebagian besar yaitu 28 orang (46,7%) swasta. Tabel 2. Mean, Median, Standar Deviasi, Nilai Minimum Dan Maksimum Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan (n = 60)

HASIL Tabel 1. Karakteristik Responden di 10

Variabel

Me an

Me dia n

SD

Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan

11,1 5

12

1,92 9

Mini mum Maks imu m 7-13

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Berdasarkan uraian tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 60 responden pengetahuan orang tua tentang OMSK sebelum diberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung dengan nilai rata-rata (mean) 11,15, nilai tengah (median) 12 dengan standar deviasi 1,929. Skor pengetahuan orang tua tentang OMSK sebelum diberikan pendidikan kesehatan yang terendah adalah 7 dan yang tertinggi adalah 13.

Berdasarkan uraian tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 60 responden pengetahuan orang tua tentang OMSK setelah diberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung dengan nilai rata-rata (mean) 15,37, nilai tengah (median) 16 dengan standar deviasi 1,438. Skor pengetahuan orang tua tentang OMSK setelah diberikan pendidikan kesehatan yang terendah adalah 12 dan yang tertinggi adalah 18.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan (n = 60)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan (n = 60)

Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Baik Cukup Kurang

Frekuens i

Persentase

0 23 37 60

0 38.3 61.7 100.0

Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Baik Cukup Kurang

Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan

Medi an 16

35 25 0 60

58.3 41.7 0 100.0

Tabel 6. Hasil Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua tentang OMSK

Tabel 4. Mean, Median, Standar Deviasi Pengetahuan Orang Tua Tentang OMSK Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan (n = 60) Me an 15,37

Persenta se

Berdasarkan uraian tabel 5 diatas menunjukkan distribusi frekuensi pengetahuan orang tua tentang OMSK setelah diberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung, dari 60 responden sebagian besar yaitu 35 orang (58,3%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik.

Berdasarkan uraian tabel 3 diatas menunjukkan distribusi frekuensi pengetahuan orang tua tentang OMSK sebelum diberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung, dari 60 responden sebagian besar yaitu 37 orang (61,7%) memiliki pengetahuan dalam kategori kurang.

Variabel

Frekuensi

Uji Wilcoxon Sign Rank Test Negative Ranks Positive Ranks Ties P value

SD 1,438

Hasil 0 60 0 0,000

Hasil analisis statistik W ilcoxon Sign Rank Test didapatkan hasil negatif ranks 0 hal ini menunjukkan setelah intervensi (pemberian Pendidikan Kesehatan) tidak ada 11

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

responden mengalami penurunan skor pengetahuan, sedangkan Positive Ranks 60 hal ini menunjukkan setelah intervensi semua responden mengalami peningkatan skor pengetahuan, Ties 0 hal ini menunjukkan tidak ada responden skornya tetap sebelum dan setelah intervensi. Dari hasil uji statistik Wilcoxon sign rank test didapatkan P= 0,000 < α 0,05 menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan orang tua tentang OMSK di Poliklinik THT RSUD Kabupaten Klungkung.

perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks pada ibu-ibu PKK di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pemberian pendidikan kesehatan baik menggunakan metode leaflet sebagian besar memiliki pengetahuan kurang. Menurut pendapat peneliti, pengetahuan orang tua tentang OMSK yang kurang sebelum diberikan pendidikan kesehatan dapat disebabkan orang tua tidak mengetahui resiko atau komplikasi akibat penangan OMSK yang tidak optimal dikarenakan kurangnya informasi yang mereka dapatkan tentang OMSK. Menurut peneliti, hasil penelitian ini juga ditemukan orang tua dengan pengetahuan cukup yang menunjukkan bahwa pengetahuan orangtua tentang OMSK cukup memadai. Pengetahuan cukup ini dikarenakan sudah pernah terpapar oleh informasi tentang OMSK melalui televisi atau majalah namun belum begitu memahami dengan baik, setiap orang mempunyai kemampuan yang tidak sama dalam menerima materi atau informasi tentang OMSK, ada yang mudah dalam menerima informasi yang didapat. Menurut Sunaryo, (2012) pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Dari faktor internal yaitu kurangnya informasi tentang resiko atau komplikasi apabila perawatan OMSK, sedangkan faktor eksternal yaitu informasi yang diterima kurang intensif, pengunaan media dalam promosi yang kurang tepat sehingga kurang menarik perhatian orang tua terhadap informasi tentang OMSK yang di sampaikan sehingga tidak menimbulkan perubahan pengetahuan. Menurut Notoatmodjo, (2010) pengetahuan yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh informasi yang diterima sehingga berpengaruh terhadap proses berpikirnya, sebagian besar pengetahuan

PEMBAHASAN A. Pengetahuan Orang Tua tentang OMSK sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi pengetahuan orang tua tentang OMSK sebelum diberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung, dari 60 responden sebagian besar yaitu 37 orang (61,7%) memiliki pengetahuan dalam kategori kurang. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan, respoden yang menjawab benar terbanyak pada pertanyaan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) merupakan infeksi atau peradangan telinga tengah yaitu sebanyak 46 orang (76,7%), sedangkan yang menjawab salah terbanyak pada pertanyaan penyakit OMSK dikatakan kronis apabila penyakit ini hilang timbul atau menetap selama 2 minggu yaitu sebanyak 39 orang (65%). Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Syamsiyah (2013) yang meneliti tentang pengaruh media leaflet terhadap perubahan pengetahuan dan intensi ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pemberian pendidikan kesehatan menggunakan metode leaflet sebagian besar memiliki pengetahuan kurang. Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap 12

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

manusia diperoleh melalui alat indera. Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor ingatan, pemahaman, aplikasi tentang suatu yang perlu dipelajari. Selain itu, ada faktor lain yang berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang yaitu tentang berasal dari majalah, televisi, radio, film, dan buku mempunyai peran penting dalam sosialisasi.

peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan motivasi ibu-ibu PKK tentang deteksi dini kanker serviks. Menurut pendapat peneliti, pengetahuan orang tua tentang OMSK menjadi lebih baik setelah diberikan pendidikan kesehatan dapat disebabkan orang tua tertarik dengan materi yang disampaikan. Hal ini sesui dengan pengamatan peneliti bahwa selama penelitin, tampak adanya keseriusan responden saat diberikan pendidikan kesehatan, dimana minat responden begitu besar tehadap materi yang diberikan dan ada beberapa pertanyaan dari responden yang diajukan berhubungan dengan pengetahuan tentang OMSK. Hal ini disebabkan karena responden merasa tertarik dan mereka menganggap OMSK apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi seperti tuli. Pendapat diatas didukung oleh Machfoedz (2007) leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan secara sistematis, singkat dan padat dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar (biasanya lebih banyak tulisan). Media ini sangat efektif (dapat dibaca berulang-ulang) untuk menyampaikan pesan yang sistematis, singkat dan padat. Leaflet juga digunakan sebagai alat bantu dalam latihan atau pendidikan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan atau informasi. Menurut Mubarak (2010) pendidikan kesehatan merupakan proses perubahan perilaku yang terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Pendidikan kesehatan berbentuk kegiatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Hasil dari pendidikan kesehatan

B.

Pengetahuan Orang Tua tentang OMSK setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi pengetahuan orang tua tentang OMSK setelah diberikan pendidikan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung, dari 60 responden sebagian besar yaitu 35 orang (58,3%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, respoden seluruhnya (100%) menjawab benar pada pertanyaan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) merupakan infeksi atau peradangan telinga tengah sedangkan yang menjawab salah terbanyak pada pertanyaan Bertambahnya keparahan pada penyakit OMSK dapat disebabkan karena kebiasaan menutup telingga saat berenang sebanyak 34 orang (56,7%). Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Syamsiyah (2013) yang meneliti tentang pengaruh media leaflet terhadap perubahan pengetahuan dan intensi ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan lebih baik setelah menerima leaflet. Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks pada ibu-ibu PKK di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leaflet memiliki peran dalam 13

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

adalah meningkatnya kemampuan individu, kelompok, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat secara fisik, mental dan sosial untuk mencapai tujuan hidup sehat.

gambar-gambar yang menarik tentang OMSK. Fungsi afektif dimana leaflet mampu menggugah emosi dan sikap orang tua. Fungsi kognitif dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang. Sedangkan fungsi kompensatoris adalah memberikan konteks kepada responden yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi yang telah diperoleh. Dengan demikian media leaflet dapat membantu responden yaitu orang tua menangkap suatu pesan menjadi mudah dalam menerima dan memahami informasi tentang OMSK. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan secara sistematis, singkat dan padat dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar (biasanya lebih banyak tulisan). Media ini sangat efektif (dapat dibaca berulang-ulang) untuk menyampaikan pesan yang sistematis, singkat dan padat. Leaflet juga digunakan sebagai alat bantu dalam latihan atau penataran atau pendidikan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan atau informasi, menjelaskan fakta-fakta, prosedur, dan tindakan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori Muninjaya (2010) media dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Media merupakan alat bantu dalam proses pendidikan. Media memiliki manfaat untuk merangsang minat sasaran pendidikan, mengatasi keterbatasan waktu, tempat, bahasa dan daya indera dari sasaran pendidikan, mengatasi sikap pasif sasaran pendidikan dan dapat memberikan rangsangan, pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama, mendorong keinginan

C.

Perbedaan Pengetahuan Orang Tua tentang OMSK Sebelum Dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Hasil penelitian berdasarkan analisis dengan uji statistik W ilcoxon sign rank test didapatkan P < 0,001 < α 0,05 menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan orang tua tentang OMSK di Poliklinik THT RSUD Kabupaten Klungkung. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Syamsiyah (2013) yang meneliti tentang pengaruh media leaflet terhadap perubahan pengetahuan dan intensi ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan media leaflet dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan dengan p value sebesar 0,000. Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks pada ibu-ibu PKK di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media leaflet dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan dengan p value sebesar 0,014. Menurut peneliti, penggunaan media leaflet pada saat pendidikan kesehatan juga dapat mempengaruhi pengetahuan, karena leaflet sebagai media informasi bermanfaat untuk mengubah pengetahuan orang tua karena memiliki fungsi sebagai media pembelajaran yaitu fungsi atensi dimana leaflet dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsentrasi orang tua pada materi dalam leaflet karena disajikan dengan 14

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Elsevier. Djaafar, Z.A. (2010). Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Effendy (2010). Promosi kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC. Khoiron (2014.) Pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks pada ibuibu PKK di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Sukoharjo. Diperoleh tanggal 18 Desember 2015, dari http://www.scribd.com/doc. 9 (18 Desember 2015). Mardiya (2010). Kiat-kiat khusus membangun keluarga sejahtera. Jakarta: BKKBN Pusat. Morris PS, Leach AJ. (2009). Acute and chronic otitis media, Casuarina : Elsevier Mubarak (2010). Ilmu kesehatan masyarakat teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Muninjaya (2010). Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta : PT.Rhineka Cipta Nursalam (2016). Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan, pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan, Edisi3, Jakarta : Salemba Medika. Ramlah (2013). Gambaran karakteristik kejadian otitis media supuratif kronik yang dilakukan terapi konservatif di Poliklinik THT RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Diperoleh tanggal 18 Desember 2015, dari http://www.scribd.com/doc. 9 (18 Desember 2015). Sugiyono (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung : CV Alfabeta Sugiyono (2014). Metode penelitian kuantitatifdan kualitatif. Bandung : CV Alfabeta Soekanto (2008). Sosiologi keluarga. Jakarta : PT Rineka Cipta

sasaran untuk mengetahui, mendalami, dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik serta merangsang sasaran untuk meneruskan pesan-pesan kepada orang lain. Menurut Machfoedz (2007) pemberian informasi secara formal maupun nonformal dapat meningkatkan pengetahuan. Pemberian media leaflet merupakan salah satu pemberian informasi non formal yang sering digunakan dalam pendidikan kesehatan. Leaflet merupakan selembar kertas yang dilipat-lipat, berisi tulisan cetak dan beberapa gambar tertentu tentang suatu topik khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Media leaflet dapat diperoleh dengan mudah serta efektif digunakan sebagai media informasi. Sebagai media informasi, gambar atau foto haruslah dipilih atau digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan adanya gambar atau foto dapat membangkitkan motivasi dan minat untuk membantu menafsirkan serta mengingat pesan yang berkenaan dengan gambar atau foto-foto tersebut. KESIMPULAN Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Pengetahuan orang tua tentang OMSK sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar (61,7%) memiliki pengetahuan dalam kategori kurang. Pengetahuan orang tua tentang OMSK setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar (58,3%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik baik Hasil h uji statistik W ilcoxon sign rank test didapatkan P < 0,001 < α 0,05 menunjukkan menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan orang tua tentang OMSK di Poliklinik THT RSUD Kabupaten Klungkung. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (2015). Sensus kependudukan. Jakarta : BPS. Dhingra PL. (2010). Disease of ear nose and throat. 4thedition. New Delhi, India : 15

JRKN Vol.01/No. 01/April-September/2017

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Soepardi E.A. (2007). Buku ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta The American Heritage (2014). Dictionary of the english language. . Available : https://www.researchgate.net 18 Juni, 2016 Wahit (2012). Ilmu kesehatan masyarakat konsep dan aplikasi dalam kebidanan. Jakarta: Salemba Medika World Health Organization (2015). Chronic suppurative otitis media burden of illness and management options. Child and Adolescent Health and Development Prevention of Blindness and Deafness. WHO Geneva, Switzerland.

16