PROPOSAL RISET MEDIA Efektifitas leaflet

Proposal Riset Media 1 Nama : Edy Sutrisno Prodi ... promosi kesehatan (leaflet) dalam perubahan pengetahuan dan sikap ibu hamil...

13 downloads 693 Views 156KB Size
  Proposal Riset Media

Nama    Prodi    NIM    Mata Kuliah 

: Edy Sutrisno  : Promed DII  : 8305118072  : Riset Media    PROPOSAL RISET MEDIA 

  A. Judul Penelitian  Efektifitas  leaflet  sebagai  media  sosialisasi  pelayanan  pada  Badan  Perijinan Terpadu & Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen  B. Latar Belakang Penelitian  Dalam  sebuah  proses  komunikasi  yang  disampaikan  oleh  Laswell  dalam  Suprapto  (2011:  9)  disebutkan  bahwa  terdapat  lima  komponen  komunikasi  agar  dapat  terjadi  sebuah  proses  komunikasi.  Komponen  tersebut  adalah  komunikator, pesan, media, komunikan serta pengaruh. Media mempunyai peran  sebagai  sarana  untuk  menyalurkan  pesan  atau  informasi  dari  pengirim  kepada  penerima  pesan.  Media  mempunyai  peranan  yang  sangat  penting  dalam  menentukan  keberhasilan  proses  penyampaian  pesan  dari  komunikator  kepada  komunikan.  Pemilihan  media  yang  tepat  akan  membantu  keberhasilan  proses  tersebut,  sebaliknya  penggunaan  media  yang  tidak  tepat  akan  menyulitkan  komunikan memahami isi pesan dari komunikator.  Menurut  Notoatmodjo  dalam  Jayanti  (2010:  19),  berdasarkan  fungsinya  media dibagi menjadi 3, yaitu media cetak, seperti booklet, leaflet, flyer, flip chart,  rubrik/ tulisan‐tulisan poster, foto. Media elektronik, seperti televisi, radio, video  compact  disc,  slide,  film  strip,  serta  media  papan  (bill  board),  yang  mencakup  pesan‐pesan  yang  ditulis  pada  lembaran  seng  yang  ditempel  pada  kendaraan  umum.   Salah  satu  media  yang  sering  digunakan  oleh  instansi  pelayanan  publik  adalah  media  leaflet.  Leaflet  merupakan  media  penyampaian  informasi  atau  pesan melalui lembaran yang dilipat dengan ukuran relatif kecil. Penyebarannya  dilakukan  dengan  cara  dibagi‐bagikan.  Pujiriyanto  (2005:  19).  Leaflet  berfungsi 

1

  Proposal Riset Media

sebagai  alat  sederhana  pengingat  pesan  dimana  pembaca  dapat  belajar  secara  mandiri  informasi  yang  terdapat  didalamnya  termasuk  detil  (misalnya  statistik)  yang tidak mungkin bisa disampaikan lisan.  Pemerintah  Kabupaten  Sragen  melalui  Badan  Perijinan  Terpadu  &  Penanaman  Modal  (BPTPM)  Kabupaten  Sragen  merupakan  instansi  yang  menangani  urusan  perijinan  di  wilayah  Kabupaten  Sragen.  Sebagai  instansi  pelayanan,  BPTPM  Kabupaten  Sragen  berupaya  memberikan  pelayanan  terbaik  kepada  masyarakat  dengan  meningkatkan  kualitas  layanan  publik  dan  memberikan  akses  yang  lebih  luas  kepada  masyarakat  untuk  memperoleh  pelayanan  perijinan.  Dalam  mensosialisasikan  pelayanan  perijinan  kepada  masyarakat, BPTPM Kabupaten Sragen juga menggunakan beberapa media salah  satunya media leaflet.  Leaflet  yang  digunakan  dalam  sosialisasi  pelayanan  haruslah  leaflet  yang  komunikatif  dimana  dapat  mempermudah  masyarakat  dalam  memahami  isi  pesan  sehingga  sosialisasi  pelayanan  perijinan  BPTPM  Kabupaten  Sragen  dapat  tercapai dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat  desain leaflet yang baik. Pertama, leaflet yang dibuat harus mempertimbangkan  unsur  dan  prinsip  desain.  Kedua,  leaflet  harus  sesuai  dengan  karakteristik  sosial  budaya masyarakat. Ketiga, isi leaflet harus lengkap dan mudah dipahami. Apabila  ketiga  hal  tersebut  tidak  diperhatikan  maka  leaflet  yang  dibuat  menjadi  kurang  komunikatif  dan    menarik  sehingga  kurang  efektif  sebagai  media  sosialisasi  pelayanan perijinan.  Penelitian  terdahulu  yang  pernah  dilakukan  berkaitan  dengan  efektifitas  media  leaflet  dilakukan  pada  tahun  2010.  Tesis  yang  berjudul  efektivitas  media  promosi  kesehatan  (leaflet)  dalam  perubahan  pengetahuan  dan  sikap  ibu  hamil  tentang  inisiasi  menyusu  dini  (IMD)  dan  asi  eksklusif  di  Kecamatan  Padangsidimpuan  Selatan,  Kota  Padangsidimpuan  disusun  oleh  Adriani  Husni  Nasution  menyebutkan  bahwa  media  promosi  kesehatan  (leaflet)  efektif  untuk 

2

  Proposal Riset Media

meningkatkan  skor  pengetahuan  dan  skor  sikap  ibu  hamil  tentang  IMD  dan  ASI  Eksklusif.  Untuk  mengetahui  lebih  jauh  mengenai  efektifitas  penggunaan  leaflet  pada  BPTPM  Kabupaten  Sragen  maka  peneliti  mengambil  judul  penelitian  “Efektifitas  Leaflet  Sebagai  Media  Sosialisasi  Pelayanan  pada  Badan  Pelayanan  Terpadu & Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen”.  C. Rumusan Masalah  Bagaimana efektifitas leaflet sebagai media sosialisasi pelayanan perijinan  pada Badan Perijinan Terpadu & Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen  berkaitan dengan penyampaian isi informasi yang dituangkan dalam leaflet?  D. Tujuan Penelitian  Untuk mengetahui bagaimana efektifitas leaflet sebagai media sosialisasi  pelayanan perijinan pada Badan Perijinan Terpadu & Penanaman Modal (BPTPM)  Kabupaten Sragen berkaitan dengan penyampaian isi informasi yang dituangkan  dalam leaflet.  E. Landasan Teori  1.

Efektifitas  Kata  efektif  berasal  dari  bahasa  inggris  yaitu  effective  yang  berarti 

berhasil, atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah popular  mendefinisikan  efektivitas  sebagai  ketepatan  penggunaan,  hasil  guna  atau  menunjang tujuan. Efektifitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat  yang  ditimbulkan,  manjur,  membawa  hasil  dan  merupakan  keberhasilan  dari  suatu  usaha  atau  tindakan.  Dalam  hal  ini  efektifitas  dapat  dilihat  dari  tercapai  tidaknya 

tujuan 

instruksional 

khusus 

yang 

telah 

dicanangkan. 

(Pusatbahasa.kemdiknas.go.id).   Menurut  Soekarno  K.  efektif  adalah  pencapaian  tujuan  atau  hasil  dikehendaki tanpa menghiraukan faktor‐faktor tenaga, waktu, biaya, fikiran alat  dan lain‐alat yang telah dikeluarkan/ digunakan. Hal ini berarti bahwa pengertian 

3

  Proposal Riset Media

efektivitas  yang  dipentingkan  adalah  semata‐mata  hasil  atau  tujuan  yang  dikehendaki.  Efektivitas  dapat  didefinisikan  dengan  empat  hal  yang  menggambarkan  tentang efektivitas, yaitu :  1.  Mengerjakan  hal‐hal  yang  benar,  dimana  sesuai  dengan  yang  seharusnya  diselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya.  2. Mencapai tingkat diatas pesaing, dimana mampu menjadi yang terbaik dengan  lawan yang lain sebagai yang terbaik.  3. Membawa hasil, dimana apa yang telah dikerjakan mampu memberi hasil yang  bermanfaat.  4. Menangani tantangan masa depan  Efektivitas  pada  dasarnya  mengacu  pada  sebuah  keberhasilan  atau  pencapaian  tujuan.  Efektivitas  merupakan  salah  satu  dimensi  dari  produktivitas,  yaitu mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian  target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.  Dari  beberapa  pendapat  di  atas  mengenai  efektivitas,  dipahami  bahwa  efektivitas  dalam  proses  suatu  program  yang  tidak  dapat  mengabaikan  target  sasaran yang telah ditetapkan agar operasionalisasi untuk mencapai keberhasilan  dari program yang dilaksaksanakan dapat tercapai dengan tetap memperhatikan  segi kualitas yang diinginkan oleh program.  Menurut  Soedijanto  (dalam  Reslawati,  2007)  keefektivan  berasal  dari  bahasa latin yaitu “effectus” merujuk pada derajat pencapaian tujuan, usaha yang  dilakukan  dalam  mencapai  tujuan,  dan  kepuasan  terhadap  tujuan  yang  dicapai.  Keefektivan  menunjukkan  taraf  pencapaian  suatu  tujuan.  Sementara  menurut  Mulyana  (1996)  efektivitas  berasal  dari  kata  efektif,  yang  mengandung  pengertian  dicapainya  keberhasilan  dalam  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.   Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh  tercapainya  suatu  tujuan  yang  terlebih  dahulu  ditentukan.  Unsur  yang  penting 

4

  Proposal Riset Media

dalam  konsep  efektivitas  adalah;  yang  pertama  adalah  pencapaian  tujuan  yang  sesuai  dengan  apa  yang  telah  disepakati  secara  maksimal,  tujuan  merupakan  harapan  yang  dicita‐citakan  atau  suatu  kondisi  tertentu  yang  ingin  dicapai  oleh  serangkaian proses.  2. Leaflet  Leaflet  merupakan  media  komunikasi  grafis  yang  dibuat  dengan  ukuran  relatif  kecil  dan  biasanya  hanya  satu  lembar.  Pujiriyanto  (2005:  19).  Pengertian  /  definisi  leaflet  adalah  selebaran  atau  leaflet  adalah  Lembaran  kertas  berukuran  kecil  mengandung  pesan  tercetak  untuk  disebarkan  kepada  umum  sebagai  informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. (pusatbahasa.kemdiknas.go.id).   Sebuah  leaflet  adalah  produk  dokumentasi  dan  komunikasi  yang  menyediakan  pengenalan  dan  gambaran  mengenai  sebuah  organisasi  atau  kegiatan.  Sebuah  leaflet  bisa  digunakan  untuk  mempromosikan  LSM/  organisasi  berbasis  masyarakat  dengan  kegiatannya,  mempublikasikan  layanan  atau  kegiatan,  dan  berkomunikasi  dengan  pesan;  pesan  yang  spesifik  Berisi  laporan  singkat  dan  informasi  yang  jelas  untuk  menyediakan  gambaran  yang  jelas  dan  sederhana ketimbang deskripsi yang mendetail.   Leaflet  adalah  bentuk  penyampaian  informasi  atau  pesan‐pesan  kesehatan melalui lembar yang dilipat (Notoatmodjo, 1993).   A. Kegunaan dan keunggulan leaflet   Kegunaan  dan  keunggulan  dari  leaflet  adalah  sederhana  dan  sangat  murah, orang dapat menyesuaikan dan belajar mandiri, pengguna dapat melihat  isinya  pada  saat  santai,  informasi  dapat  dibagikan  dengan  keluarga  dan  teman.  Leaflet juga dapat memberikan detil (misalnya statistik) yang tidak mungkin bila  disampaikan lisan.   B. Keterbatasan leaflet   Leaflet  profesional  sangat  mahal,  materi  yang  diproduksi  massal  dirancang  untuk  sasaran  pada  umumnya  dan  tidak  cocok  untuk  setiap  orang,  serta  terdapat  materi  komersial  berisi  iklan.  Leaflet  juga  tidak  tahan  lama  dan 

5

  Proposal Riset Media

mudah  hilang,  dapat  menjadi  kertas  percuma  kecuali  pengajar  secara  aktif  melibatkan  klien  dalam  membaca  dan  menggunakan  materi.  Uji  coba  dengan  sasaran sangat dianjurkan.   3. Pelayanan   Pengertian  pelayanan  adalah  suatu  proses  bantuan  kepada  orang  lain  dengan  cara–cara  tertentu  yang  memerlukan  kepekaan  dan  hubungan  interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan.   Pengertian  pelayanan  umum  menurut  Keputusan  Menteri  Negara  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  Nomor  81  Tahun  1993  adalah  segala  bentuk  kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat,  di  daerah  dan  di  lingkungan  BUMN  dan  BUMD  dalam  bentuk  barang  dan  atau  jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam  rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang–undangan.  4. Badan Perijinan Terpadu & Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen  Sejarah  dibentuknya  Badan  Perijinan  Terpadu  &  Penanaman  Modal  (BPTPM)  Kabupaten  Sragen  berawal  ketika  Pemerintah  Kabupaten  Sragen  membentuk  Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dengan Keputusan Bupati Nomor 17  Tahun 2002  tanggal 24 Mei 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja  Unit  Pelayanan  Terpadu  Kabupaten  Sragen  dimana  operasional  secara  resmi  dilaksanakan   1  Oktober  2002.  Kebijakan  ini  didukung  sepenuhnya  oleh  legislatif  melalui surat Ketua DPRD Sragen Nomor 170/288/15/2002 tangggal 27 September  2002 perihal Persetujuan Operasional UPT Kabupaten Sragen.   Keputusan Bupati tersebut dikuatkan dengan (Perda) Kabupaten Sragen  Nomor  15  Tahun  2003  tentang  Susunan  Organisasi  Lembaga  Teknis  Daerah  Kabupaten  Sragen  tanggal  23  Oktober  2003  dalam  bentuk  Kantor  Pelayanan  Terpadu  (KPT)  Kabupaten  Sragen. Tanggal  20  Juli  2006  status  KPT  ditingkatkan  menjadi  Badan Pelayanan Terpadu  (BPTPM)  dengan  terbitnya  Perda  Nomor  4  Tahun  2006  tentang  perubahan  atas  Perda  Kab.  Sragen  No.15  Tahun  2003  tentang Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen.  

6

  Proposal Riset Media

Tanggal  15  Desember  2008  ditetapkan  Perda  Nomor  15  Tahun  2008  tentang  organisasi  dan  tata  kerja  Lembaga  Teknis  Daerah  Kabupaten  Sragen,  yang  didalamnya  dijelaskan  tentang  pembentukan  Badan Perijinan Terpadu  (BPTPM)  Kabupaten  Sragen.  Nomenklatur  tetap  disingkat  BPTPM,  tetapi  ada  perubahan dari Pelayanan menjadi Perijinan.   Guna  efisiensi  dan  efektifitas,  Peraturan  Daerah  Nomor  15  Tahun  2008  disesuaikan 

lagi. 

Dengan  

Peraturan 

Daerah 

Nomor 



Tahun 

2011, nomenklatur BPTPM  berubah  menjadi  Badan  Perijinan  Terpadu  dan  Penanaman  Modal  (BPTPM)  Kabupaten  Sragen.  Keberadaan  BPTPM  untuk  memberikan  kemudahan  pelayanan  dibidang  perijinan  dengan  prinsip  dapat  dipercaya, 

mudah, 

murah, 

cepat 

dan 

transparan 

melalui 

satu 

pintu (one stop service).  Artinya,  segala  urusan  yang  berkaitan  dengan  izin–izin  yang  semula  tersebar  dibeberapa  unit  kerja  dapat  diselesaikan  di   BPTPM  yang  memberikan  informasi  kepada  masyarakat  secara  jelas  tentang  target  waktu  yang pasti, prosedur yang jelas dan biaya yang transparan.  Maksud  didirikannya  BPTPM  Kabupaten  Sragen  adalah  untuk  menyelenggarakan  pelayanan  perizinan  dan  non  perizinan  yang  prima  dan  satu  pintu.  Hal  tersebut  diharapkan  dapat   mendorong  terciptanya  iklim  usaha  yang  kondusif  bagi  penanaman  modal  dan  investasi  dalam  rangka  pemberdayaan  ekonomi  masyarakat  Kabupaten  Sragen.  Adapun  prinsip  dari  pelayanan  prima  adalah  sebagaimana  yang  tertuang  dalam  Keputusan  Menpan  Nomor  81  Tahun  1993,  antara  lain: sederhana,  jelas,  aman,  transparan,  effisien,  ekonomis,  adil  dan  tepat waktu.  Sedangkan tujuan dari pendirian BPTPM antara lain:  1. Mewujudkan pelayanan prima  2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja aparatur Pemerintah Kabupaten  Sragen, khususnya yang terlibat langsung dengan pelayanan masyarakat. 

7

  Proposal Riset Media

3. Mendorong  kelancaran  pemberdayaan  ekonomi  masyarakat,  yang  pada  gilirannya  masyarakat  dapat  terdorong  untuk  ikut  berpartisipasi  aktif  dalam  berbagai kegiatan pembangunan  VISI  “Unggul dalam Pelayanan”  MISI  Mewujudkan  Pelayanan  Profesional  dan  Kepuasan  Pelanggan,  dengan  langkah :  -

Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan dan non perizinan 

-

Meningkatkan partisipasi masyarakat  dalam pembangunan melalui perizinan  dan non perizinan. 

-

Meningkatkan citra aparatur pemerintah dengan memberikan perizinan yang  mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti. 

-

Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM)  dibidang perizinan dan non perizinan 

F. Metode Penelitian  Metode  penelitian  merupakan  cara  yang  digunakan  untuk  melakukan  penelitian dan menjadi bagian penting dan sangan menentukan dalam penelitian.  Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hadawi Nawawi (1985 : 63) bahwa  “untuk  menjamin  ditemukannya  kebenaran  ilmuah,  metode  penelitian  memberikan  cara‐cara  kerja  yang  sangat  cermat  dan  syarat‐syarat  yang  sangat  keras.  Dengan  demikian,  metode  penelitian  tidak  saja  bertujuan  untuk  memberikan peluang sebesar‐besarnya bagi penemuan kebenaran yang obyektif,  tetapi  juga  menjaga  agar  pengetahuan  danpengembangannya  memiliki  nilai  illmiah yang tinggi”  Oleh  karena  itu  metode  penelitian  mempunyai  arti  yang  sangat  penting  khususnya  bagi  peneliti  sendiri  dalam  melakukan  kegiatan  penelitian  karena  metode  tersebut  digunakan  untuk  menjamin  ditemukannya  kebenaran  ilmiah,  memberikan  cara  kerja  yang  cermat  dan  memberikan  peluang  bagi  penemuan 

8

  Proposal Riset Media

kebenaran  yang  obyektif  dengan  tetap  menjaga  agar  pengetahuan  dan  pengembangannya memiliki nilai ilmiah yang tinggi.  Untuk  mendapatkan  hasil  yang  seobyektif  mungkin  maka  dalam  penelitian  ini  akan  menggunakan  suatau  metode  deskriptif  yaitu  suatu  metode  yang  digunakan  untuk  laporan  penelitian  dengan  maksud  mereka  suatu  hal  dengan  sejelas‐jelasnya,  selengkap‐lengkapnya  dan  seutuh‐utuhnya.  Selain  itu  metode  ini  bertujuan  untuk  membahas  serta  menggambarkan  seluruh  masalah  ataupun keadaan yang terjadi di lapangan.  Menurut  Mely  G.  Tan  dalam  Moleong  (1996  :  3)  mengatakan  penelitian  deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara  tepat sifat‐sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu ataupun  untuk  menentukan  adanya  hubungan  tertentu  antar  suatu  gejala  dengan  gejala  lain dalam masyarakat.   Lebih jauh Hadawi Nawawi (1985) mengemukakan ciri‐ciri dari penelitian  deskriptif adalah sebagai berikut :  1.

Memusatkan  perhatian  pada  pemecahan  masalah‐masalah  yang  ada  pada  saat  penelitian  atas  masalah‐masalah  yang  bersifat  actual  dan  pernah  dilakukan pada lokasi penelitian; 

2. Menggambarkan  fakta‐fakta  tentang  masalah  yang  diselidiki  sebagaimana  adanya, diiringi dengan interpretasi nasional.  Teknik  pengumpulan  data  dengan  menggunakan  metode  survey  yang  berbasis  pendekatan  kuantutatif  dengan  menggunakan  kuesioner.  Metode  survey  adalah  penyelidikan  yang  diadakan  untuk  memperoleh  fakt‐fakta  dari  gejala‐gejala  yang  ada  dan  mencari  keterangan‐keterangan  secara  factual,  baik  tentang institusi social, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu  daerah. (Nazir, 1999 : 65).   Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat  yang  menggunakan  layanan  BPTPM  Kabupaten  Sragen  dalam  kurun  waktu  2  (dua)  bulan  sejak  01  Juli  sampai  31  Agustus  2012.  Penentuan  sampel  responden 

9

  Proposal Riset Media

dengan  menggunakan  random  sampling  yaitu  memilih  secara  acar  responden  tanpa  memperhatikan  latar  belakang  responden.  Sampel  adalah  bagian  dari  sebuah  populasi  yang  dianggap  dapat  mewakili  dari  populasi  tersebut.  Untuk  menentukan  besarnya  sampel  menurut  Arikunto  (2002:  112)  apabila  subjek  kurang  dari  100,  lebih  baik  diambil  semua  sehingga  penelitiannya  penelitian  populasi.  Untuk  itu  responden  yang  dijadikan  sampel  pada  penelitian  ini  adalah  sejumlah  100  (seratus)  responden  masyarakat  pengguna  layanan  BPTPM  Kabupaten Sragen.  Untuk mengolah data dilakukan dengan dibantu program pengolah data  SPSS.      G. Referensi  Arikunto,  Suharsimi,  1992.  Prosedur  Penelitian,  Suatu  Pendekatan  Publik.   Yogyakarta : Rineka Cipta  Jayanti,  Christin,  2010.  Efektivitas  penyuluhan  dan  media  leaflet  terhadap  pengetahuan  dan  sikap  ibu  balita  gizi  buruk  di  Kecamatan  Medan  Denai  Tahun 2010. Sumatra Utara : Perpustakaan USU (Tesis)  Moleong,  Lexy,  J.  1996.  Metode  Penelitian  Kualitatif.  Bandung  :  PT  Remaja  Rosdakarya  Nasution, Nova Adriani Husni, 2010. Efektivitas media promosi kesehatan (leaflet)  Dalam  perubahan  pengetahuan  dan  sikap  ibu  Hamil  tentang  inisiasi  menyusu  dini  (imd)  dan  Asi  eksklusif  di  kecamatan  Padangsidimpuan  selatan  Kota  padangsidimpuan  Tahun  2010.  Medan  :  Perpustakaan  USU  (Tesis)  Nawawi,  H.H,  1993.  Metode  Penelitian  Bidang  Sosial.  Yogyakarta:  Gajah  Mada  University Press  Notoatmodjo,  Soekidjo,  1993.  Ilmu  Kesehatan  Masyarakat  :  Prinsip‐Prinsip  Dasar..  PT. Rineka Cipta : Jakarta 

10

  Proposal Riset Media

Pujiriyanto,  2005.  Desain  Grafis  Komputer  (Teori  Grafis  Komputer).  Cetakan  Pertama. Yogyakarta : CV. Andi Offset   Reslawati,  2007.  Efektivitas  Diseminasi  Peraturan  Bersama  Menteri  Agama  dan  Menteri  Dalam  Negeri  Nomor  9  dan  8  Tahun  2006  di  Provinsi  Kepulauan  Riau.  Jurnal  Penelitian  dan  Pengembangan  Komunikasi  dan  Informatika  Nomor 50 Tahun 2007. Balitang SDM Depkominfo.   Suprapto,  Tommy,  2011.  Pengantar  Ilmu  Komunikasi  dan  Peran  Manajemen  dalam  Komunikasi. Yogyakarta : CAPS    Pusatbahasa.kemdiknas.go.id  www.depdagri.go.id  www.jangkar.org       

 

11

  Proposal Riset Media

Kuesioner kepada Masyarakat Tentang penyampaian isi informasi yang dituangkan  dalam leaflet sebagai media sosialisasi pelayanan BPTPM Kabupaten Sragen    A. Identitas Responden  1.

No. Responden 

 



2. Nama Responden   



3. Jenis Kelamin / Umur 

:  

4. Pekerjaan   



 

B. Pertanyaan  I.

Standart Pelayanan  1.

Apakah anda mengetahui jam kerja pelayanan? Y / N 

2. Apakah anda mengetahui biaya yang harus dikeluarkan dalam pelayanan  perijinan? Y / N  3. Apakah  anda  mengetahui  lama  waktu  penyelesaian  pelayanan  perijinan?  Y / N  4. Apakah anda mengatahui dasar hukum yang digunakan dalam pelayanan?  Y / N  II. Jenis Pelayanan  1.

Apakah anda mengetahui jenis layanan? Y / N 

2. Layanan apa saja yang anda ketahui? ………….  III. Prosedur Pelayanan  1.

Apakah anda mengetahui persyaratan pengurusan layanan perijinan? 

2. Apakah anda mengetahui alur pelayakan perijinan?  IV. Mekanisme complain  1.

Apakah anda mengetahui mekanisme komplain layanan? Y / N 

2. Apakah anda mengetahui saluran complain? Y / N  3. Apakah  anda  mengetahui  mekanisme  feedback  dari  complain  yang  disampaikan? Y / N  4. Apakah  anda  mengetahui  kontak  saluran  komunikasi  yang  dapat  digunakan untuk menyampaikan complain? Y / N 

12