PENGARUH PENGETAHUAN KONSEP PERPAJAKAN TERHADAP

Download PENGARUH PENGETAHUAN KONSEP PERPAJAKAN TERHADAP ETIKA. PENGGELAPAN PAJAK. JENIWANTI CAROLINA KOTTE. Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen...

0 downloads 588 Views 33KB Size
PENGARUH PENGETAHUAN KONSEP PERPAJAKAN TERHADAP ETIKA PENGGELAPAN PAJAK

JENIWANTI CAROLINA KOTTE Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta [email protected]

ABSTRACT Tax is an obligatory contribution submitted by recidents to the state. Recidents who get income have to submit yearly tax report to the tax office. Tax that are payed by the tax payer will not directly enjoyed by the tax payers, so that it can make the tax payers do the tax evasion. This research objective is to know whether the knowledge and the understanding of the tax payers about he tax obligation influence the tax payers to do the tax evasion. Tax knowledge is important to the tax compliance, and the tax payers are more willing to comply with the regulations if they understand the tax basic concepts. This paper elaborates some theories of what makes someone not to comply with ethics in term of the tax evasion. Keyword: Tax knowledge, tax evasion, tax ethic.

sedangkan yang aktif membayar pajak sekitar

PENDAHULUAN

50.500 wajib pajak yang membayar pajak.

Indonesia merupakan negara yang melaksanakan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada

pembangunan nasional guna mewujudkan

negara yang terutang oleh orang pribadi atau

kesejahteraan

Dalam

badan yang bersifat memaksa berdasarkan

melaksanakan pembangunan ini tentu saja

Undang – Undang, dengan tidak mendapatkan

pemerintah memerlukan dana yang cukup.

imbalan secara langsung dan digunakan untuk

Dana

keperluan negara bagi sebesar – besarnya

sedang

berkembang

ini

dan

masyarakat.

diperoleh

dari

penerimaan-

penerimaan baik dari dalam maupun luar

kemakmuran

rakyat.

Pembayaran

negeri. Penerimaan dari dalam negeri yang

merupakan

paling dominan adalah dari sektor pajak.

kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk

Sedangkan dari luar negri berupa jaminan dari

secara

negara lain. Di Indonesia pemilik Nomor

melaksanakan kewajiban perpajakan untuk

Pokok Wajib Pajak (NPWP) ada sekitar 6 juta

pembiayaan

perwujudan

langsung

dan

negara

dari

bersama

dan

nasional. (www.pajak.go.id).

102

pajak

kewajiban



sama

pembangunan

Setiap

masyarakat

yang

perpajakannya dikantor Direktorat Jendral

berpenghasilan disebut sebagai wajib pajak,

Pajak. Ini berarti pemerintah memberikan

jadi berhak untuk membayar pajak kepada

kepercayaan

negara. Uang pajak akan digunakan oleh

mengurus sendiri utang pajak mereka. Hal ini

pemerintah untuk membiayai program kerja

dilakukan oleh pemerintah karena terlalu

pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

banyaknya jumlah wajib pajak yang ada di

Menurut

Wisono

wajib

pajak

untuk

(2012)

Indonesia sehingga Direktorat Jendral Pajak

penerimaan pajak yang masuk ke APBD dan

tidak mungkin menghitung semua urusan

APBN tidak banyak dirasakan langsung

perpajakan pada setiap wajib pajak. Dengan

manfaatnya oleh masyarakat Indonesia. Di

adanya self assessment system ini diharapkan

banyak daerah, 58 persen dana APBD

pemungutan pajak dapat lebih efektif dan

dihabiskan

efisien dalam hal biaya maupun waktu.

untuk

aparatur

Hadi

kepada

pemerintahan.

Bahkan, bagi daerah pemekaran, 95 persen

Namun sayangnya, kesempatan ini

dana APBD untuk aparatur. Hal inilah yang

sering disalahgunakan oleh wajib pajak itu

membuat

sendiri. Kebanyakan dari wajib pajak tidak

masyarakat

kecewa

terhadap

pemerintah.

melaporkan keadaan sesungguhnya. Mereka

Pada

perkembangannya,

pajak

memanfaatkan sistem pemungutan ini dengan

dalam

menghindari atau bahkan menggelapkan pajak

yang

terutang yang seharusnya mereka bayar.

ditetapkan Indonesia mempunyai beberapa

Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa

perubahan yang disesuaikan dengan kondisi

menghindari pembayaran pajak karena jika

negara dan untuk berbagai kebijakan guna

pembayaran pajak semakin besar maka akan

mensejahterakan kondisi negara. Salah satu

semakin mengurangi penghasilan setelah

kebijakan

perpajakan

pajak perusahaan. Tidak heran banyak yang

adalah sistem pemungutan PPh dilakukan

menggelapkan pajak-pajak terutang mereka

dengan self assesment system, yaitu suatu

dengan cara-cara yang melanggar Undang-

pemungutan pajak dimana wajib pajak sendiri

Undang. Akibatnya tidak heran, pemerintah

yang

mengalami banyak kerugian dari tindakan

mengalami

banyak

peraturannya.

perubahan

Peraturan-peraturan

pemerintah

menghitung

dalam

jumlah

pajak

yang

terhutang, menghitung pajak yang telah

wajib pajak ini.

dibayar sendiri atau dipotong oleh pihak

Sebut saja kasus Asian Agri dimana

ketiga, melunasi kekurangan pajaknya dan

mereka diduga telah menggelapkan Pajak

melaporkan

Penghasilan untuk badan usaha senilai total

pemenuhan

kewajiban

103

Rp 2,6 triliun. Perhitungan SPT Asian Agri

tergantung pada fakta – fakta dan keadaan

yang digelapkan berasal dari SPT periode

atau dipandang selalu etis.

2002-2005. Hitungan terakhir menyebutkan

Tingkat pengetahuan dan pemahaman

penggelapan pajak itu diduga berpotensi

wajib pajak terhadap kepatuahan membayar

merugikan keuangan negara hingga Rp 1,3

pajak

triliun. Dari kasus ini bisa dilihat bagaimana

melakukan penggelapan pajak. Richardson

pemerintah sangat dirugikan dari penggelapan

2006 menyatakan bahwa pengetahuan pajak

yang telah dilakukan oleh 1 perusahaan.

penting dalam rangka meningkatkan tingkat

juga

mempengaruhi

wajib

pajak

Kegunaan uang pajak yang dibayarkan

kepatuahan pajak, wajib pajak lebih bersedia

oleh wajib pajak, tidak dirasakan langsung

untuk memenuhi aturan dan ketentuan yang

manfaatnya oleh pembayar pajak. Ini juga

berlaku jika mereka memahami konsep dasar

yang menyebabkan wajib pajak melakukan

perpajakan.

penggelapan

pajak.

Hal

menyebabkan

masyarakat

lain

yang

enggan

untuk

TEORI ETIKA

membayar pajak adalah terbongkarnya kasus

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu

Gayus Tambunan yang melakukan korupsi

ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan

terhadap uang pajak yang dibayarkan oleh

atau

wajib pajak.

berhubungan erat dengan konsep individu

adat

kebiasaan

di

mana

etika

Menurut Siahaan 2010 mengatakan

atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran

bahwa penggelapan pajak merupakan usaha

atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah

yang digunakan wajib pajak untuk mengelak

dilakukan.

dari kewajiban yang sesungguhnya dan merupakan

perbuatan

melanggar

teori etika yang berkembang, sehingga harus

undang-undang pajak. Misalnya wajib pajak

dibuat pembedaannya secara garis besar.

tidak

Teori etika dibedakan menjadi :

melaporkan

yang

Menurut Sukrisno (2009) ada banyak

pendapatan

yang

sebenarnya.

a) Teori Egoisme

Penggelapan pajak merupakan suatu

Teori ini menjelaskan bahwa tindakan

tindakan yang tidak etis, Mc Gee 2006

manusia dimotivasi oleh kepentingan diri

menemukan

sendiri

bahwa

beberapa

negara

(self



interest).

Hal

ini

mengkategorikan penggelapan pajak tidak

bertentangan dengan teori altruism, yaitu

pernah etis, kadang – kadang dipandang etis

tindakan yang peduli pada orang lain atau lebih mengutamakan kepentingan orang

104

lain dengan mengorbankan kepentingan

bila perbuatan atau tindakan tersebut

diri sendiri.

sesuai dengan hak asasi manusia.

b) Teori Utilitarianisme

e) Teori Keutamaan

Menurut Velasquez (2006) utilitarianisme

Teori ini berangkat dari sifat – sifat atau

“A general term for any view that holds

karakter yang dimiliki oleh seseorang agar

that actions and policies should be

bisa disebut sebagai sifat manusia utama.

evaluated on the basis of the benefits and

f) Teori Etika Teonom

costs the will impose on society”.

Teori ini mengatakan bahwa karakter

Dipelopori oleh David Hume. Teori ini

moral manusia ditentukan secara hakiki

memandang

oleh kesesuaian hubungannya dengan

bahwa

suatu

tindakan

dikatakan baik jika memberi manfaat bagi

kehendak Allah.

sebanyak mungkin anggota masyarakat. WAJIB PAJAK

Jadi ukuran baik buruknya tindakan dilihat dari akibat, konsekuensi, dan tujuan dari

Siapa yang digolongkan sebagai Wajib

tindakan tersebut, apakah memberikan

Pajak adalah orang pribadi atau badan,

manfaat atau tidak.

meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak

c) Teori Deontologi Dipelopori oleh Emmanuel Kant (1724 –

dan kewajiban perpajakan sesuai dengan

1804),

ketentuan peraturan perundang – undangan

kewajiban

moral

harus

dilaksanakan demi kewajiban itu sendiri,

perpajakan. (www.pajak.go.id)

bukan karena ingin memperoleh tujuan

Wajib Pajak dibedakan menjadi tiga Muljono,

kebahagiaan, bukan juga karena perintah

2008 dalam Nugroho 2012 yaitu :

agama. Moralitas adalah otonom dan

a) Wajib Pajak Pribadi

harus berpusat pada pengertian manusia

Wajib Pajak Pribadi adalah setiap orang

berdasarkan akal sehat yang dimiliki

pribadi yang memiliki penghasilan di atas

manusia itu sendiri.

pendapatan Indonesia,

d) Teori Hak

tidak setiap

kena

pajak.

orang

Di wajib

Teori ini berhubungan dengan teori

mendaftarkan diri dan mempunyai Nomor

kewajiban. Ada hak ada kewajiban.

Pokok Wajib Pajak (NPWP), kecuali

Dipelopori oleh Emmanuel Kant. Suatu

ditentukan dalam Undang-Undang.

tindakan atau perbuatan dianggap baik

105

b) Wajib Pajak Badan

Fungsi penerimaan (budgetair) yaitu pajak

Wajib Pajak Badan adalah sekumpulan

sebagai sumber dana bagi pemerintah

orang dan/atau modal yang merupakan

untuk

kesatuan baik yang melakukan usaha

pengeluarannya.

maupun yang tidak melakukan usaha yang

keuangan negara, pemerintah berupaya

meliputi perseroan terbatas, perseroan

memasukan uang sebanyak banyaknya ke

komanditer, perseroan lainnya, badan

dalam kas Negara.

usaha milik negara atau badan usaha milik

membiayai

pengeluaran-

Sebagai

sumber

b) Fungsi Mengatur

daerah dengan nama dan dalam bentuk

Fungsi Mengatur (regulerend) yaitu pajak

apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana

sebagai

pensiun,

melaksanakan kebijaksanaan pemerintah

persekutuan,

perkumpulan,

yayasan, organisasi massa, organisasi

alat

untuk

mengatur

atau

dalam bidang sosial atau ekonomi.

sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga

dan

bentuk

badan

SISTEM PERPAJAKAN

lainnya

Sistem pemungutan pajak menurut

termasuk kontrak investasi kolektif dan

Ilyas dan Burton (2004) yakni :

bentuk usaha tetap.

a) Official Assesment System

c) Wajib Pajak Bendaharawan Wajib

Pajak

Bendaharawan

adalah

Pemerintah

Pusat,

Bendaharawan

Melalui

sistem

ditentukan

oleh

mengeluarkan

Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga

ini

besarnya fiskus

Surat

Ketetapan

pajak dengan Pajak

(SKP). Jadi dapat dikatakan bahwa Wajib

pemerintah, Lembaga Negara lainnya, dan

Pajak bersifat pasif. Karena pungutan

Kedutaan Besar Republik Indonesia di

pajak yang memberi wewenang kepada

Luar Negeri, yang membayar gaji, upah,

pemerintah untuk menentukan besarnya

tunjangan, honorarium dan pembayaran

pajak yang terhutang.

lain dengan nama apapun sehubungan

b) Self Assesment System

dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.

Kebalikan dari Official Assesment System, sistem

FUNGSI PAJAK Fungsi pajak yang dikemukan oleh

ini

memberi

kepercayaan,

wewenang, tanggung jawab penuh kepada

Mardiasmo (2006), yaitu:

wajib

a) Fungsi Penerimaan

memperhitungkan,

106

pajak

untuk

menghitung,

membayar

dan

melaporkan sendiri besarnya pajak yang

(inherent) pada setiap sistem pajak yang

terutang oleh wajib pajak.

berlaku di hampir setiap yurisdiksi.

c) Witholding Tax System

Penggelapan pajak mempunyai risiko

Sistem ini merupakan sistem pemungutan

terdekteksi

pajak yang member wewenang kepada

mengundang sanksi pidana badan dan denda.

pihak

atau

Tidak tertutup kemungkinan bahwa untuk

memungut besarnya pajak yang terutang

meminimalkan risiko terdeteksi biasanya para

oleh Wajib Pajak.

pelaku penggelapan pajak akan berusaha

ketiga

untuk

memotong

yang

inherent

pula,

serta

menyembunyikan atau mengaburkan asal-usul PEMAHAMAN PERPAJAKAN Pengetahuan

dan

"hasil kejahatan" (proceeds of crime) dengan

pemahaman

akan

melakukan tindak kejahatan lanjutannya yaitu

peraturan perpajakan adalah proses dimana

praktik

wajib pajak mengetahui tentang perpajakan

memaksimalkan

dan mengaplikasikan pengetahuan itu untuk membayar

pajak.

pemahaman

pertaturan

dimaksud

mengerti

Pengetahuan

dan

perpajakan

yang

dan

paham

tentang

pencucian uang. Penggelapan

perpajakan. Menurut Bosco dan Monte (1997) yang meneliti bahwa penggelapan pajak oleh

(tax

perusahaan dianggap tidak beretika lebih

evasion)

didasarkan

adalah tindak pidana karena merupakan

pajak

untuk

merupakan

wajib pajak mengenai kewajibannya dalam

PENGGELAPAN PAJAK

(transaksi)

pajak

tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh

batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT.

(pelaku)

ekspektasi

asal (predicate crime) dari tindak pidana

pembayaran, tempat pembayaran, denda dan

subyek

utilitas

dapat

perpajakan termasuk salah satu tindak pidana

menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT),

rekayasa

agar

Oleh sebab itulah tindak kejahatan di bidang

(KUP) yang meliputi tentang bagaimana cara

pajak

uang,

pendapatan dari penggelapan pajak tersebut.

ketentuan umum dan tata cara perpajakan

Penggelapan

pencucian

dan

karena

moral

bukan

karena

budaya. Moral lebih mandasari manusia

obyek

merasa berdosa jika tidak membayar pajak

memperoleh

sesuai dengan yang seharusnya.

penghematan pajak secara melawan hukum (unlawfully), dan penggelapan pajak boleh dikatakan merupakan virus yang melekat

107

Wirawan B. Ilyas, Richard Burton. 2004, Hukum Pajak. Salemba 4. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA Bosco, Monte 1997, Tax Evasion And Moral Constraints,

Wisono Hadi, 2012. Kemana uang pajak kita?. www. Pajak. Go.id

Fallan L. and K. Eriksen 1993. About couses of tax evasion. School of Economics and Business Administration.

www. Pajak.go.id

McGee, Robert W, 2006, Three View On The Ethics Of Tax Evasion, Jornal Of International Accounting, Auditing and Taxation. Mardiasmo, 2006. Perpajakan, Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta Nugroho, 2012. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak dengan kesadaran untuk membayar pajak sebagai variabel intervening, Diponegoro Journal Of Accounting Richardson G. 2006, Determinants of tax evasion a cross country investigation, Journal Of International Accounting, Auditing Taxation Siahaan, 2010. Hukum Pajak Material, Graha Ilmu. Yogyakarta Na’im, Ainun, 1997. “Peran Pasar Modal Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia,” Kelola Vol. VI No. 14, MMUGM, Yogyakarta. Sukrisno. 2009. Etika Bisnis dan Profesi, Salemba 4. Jakarta Wahyu S, 2011. Pengaruh keadilan, sistem perpajakan, dan diskriminasi terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak. UGM

108