1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang listing di BEI)
ARTIKEL
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Oleh : WIDYA HASTUTI 2011/1107908
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
2
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Widya Hastuti Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email:
[email protected] Abstract This study aimed to examine the effect of the size, the growth and the profile of the company to corporate social responsibility disclosure. This study classified the causative research. The population in this study are all of manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2010 until 2012. While the sample is determined by purposive sampling method. The type of data used is secondary data obtained. The analytical method used is multiple regression analysis. The results of the study concluded: (1) the size of the company is positive and significant impact to corporate social responsibility disclosure with a positive β coefficient of 0.240 and a significance value 0.003. (2) the growth of the company is not significant effect to corporate social responsibility disclosure, β coefficient is positive at 0.016 and significance value 0.550, (3) the profile of the industry is significant positive effect to corporate social responsibility, β coefficient is positive and at 0.059 and significant value 0.004. Keywords: size, growth, profile, corporate social responsibility. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan tipe industri terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2012. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan koefisien β bernilai positif 0.240 dan nilai signifikansi 0.003, (2) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0.016 dan nilai signifikansi 0.550, (3) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0.059 dan nilai signifikansi 0.004.
1
2
PENDAHULUAN
Tanggung jawab sosial perusahaan
Pada dasarnya setiap perusahaan
atau yang lebih dikenal dengan istilah
yang didirikan bertujuan untuk menda-
Corporate Social Responsibility dapat
patkan laba. Dan tentunya perusahaan
disimpulkan sebagai suatu gagasan yang
menginginkan laba yang terus meningkat
menjadikan
dari waktu ke waktu. Untuk itu perusa-
dihadapkan pada tanggung jawab yang
haan perlu menjamin nilai perusahaan-
berpijak pada single bottom line, yaitu
nya tumbuh secara berkelanjutan. Saat
nilai perusahaan (corporate value) yang
ini informasi keuangan yang hanya da-
direfleksikan dalam kondisi keuangan-
am bentuk laba saja tidak cukup untuk
nya (finansial) saja. Tetapi tanggung-
menjamin keberlanjutan perusahaan. Pe-
jawab perusahaan juga harus berpijak
rusahaan perlu memberikan informasi
pada triple bottom lines, yaitu terkait
lain yang dibutuhkan oleh stakeholder
dengan masalah sosial dan lingkungan.
dalam hal pengambilan keputusan.
Penerapan Corporate Social Responsi-
perusahaan
tidak
lagi
Salah satu informasi yang sering
bility oleh perusahaan dapat diwujudkan
diminta untuk diungkapkan perusahaan
dengan pengungkapan CSR yang di-
terkait dengan keberlanjutan perusahaan
laporkan dalam laporan tahunan pe-
adalah informasi mengenai tanggung ja-
rusahaan. Adapun aturan-aturan yang
wab sosial perusahaan. Tanggung jawab
membahas tentang pengungkapan CSR
sosial juga dapat digambarkan sebagai
ini terangkum dalam UU No. 40 Tahun
ketersediaan informasi keuangan dan
2007 tentang Perseroan Terbatas, Per-
non keuangan berkaitan dengan interaksi
nyataan Standar Akuntansi Keuangan
organisasi dengan lingkungan fisik dan
(PSAK) No.1 Tahun 2009 paragraf 12
lingkungan sosialnya, yang dapat dibuat
tentang Penyajian Laporan Keuangan
dalam laporan tahunan perusahaan atau
dan keputusan Ketua Badan Pengawas
laporan sosial terpisah (Guthric dan
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Mathew:1985) dalam Sembiring (2003).
Nomor:KEP-431/BL/2012 tentang Pe-
3
nyampaian Laporan Tahunan Emiten
bility Disclosure (Ulfa : 2009) dalam
atau Perusahaan Publik.
(Sari : 2012). Dalam hasil penelitian Sari
Berbagai penelitian terdahulu telah
(2012) menunjukkan hasil bahwa per-
dilakukan terkait pengungkapan tang-
tumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
gung jawab sosial perusahaan me-
terhadap pengungkapan tanggung jawab
nunjukkan keberagaman hasil. Seperti
sosial perusahaan. Penelitian menggu-
penelitian Andreas dan Chrystina Lawer
nakan variabel petumbuhan perusaha-an
(2011) dengan menunjukkan hasil pe-
masih jarang digunakan untuk menga-
nelitiannya bahwa size perusahaan mem-
itkan dengan CSRD.
pengaruhi keputusan perusahaan untuk
Dalam
hubungan
antara
tipe
mengungkapkan informasi sosial di-
industri dengan pengungkapan tanggung
dalam laporan keuangan perusahaan.
jawab sosial perusahaan juga terjadi ke-
Selain itu penelitian Almilia dkk (2011)
tidak konsistenan hasil. Dalam penelitian
juga mengungkapkan hasil penelitiannya
Anggraini (2006) menemukan adanya
bahwa
memiliki
hubungan signifikan dan positif antara
pengaruh keputusan perusahaan dalam
tipe industri dengan pengungkapan in-
pengungkapan tanggung jawab sosial pe-
formasi sosial. Sementara itu, Sari
rusahaan. Namun, penelitian Anggraini
(2012) menyimpulkan bahwa tipe indus-
(2006) menunjukkan hasil penelitian
tri berpengaruh negatif dan signifikan
yang tidak signifikan.
terhadap Corporate Social Responsibility
ukuran perusahaan
Hubungan antara pertumbuhan pe-
Disclosure.
rusahaan dengan pengungkapan tang-
Berdasarkan hal-hal di atas, maka
gung jawab sosial perusahaan dapat di-
penulis tertarik untuk menganalisis pe-
kaitkan dengan pertimbangan investor
ngaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan
dalam menanamkan investasinya. Pe-
perusahaan dan tipe industri terhadap
rusahaan dengan pertumbuhan tinggi
pengungkapan tanggung jawab sosial
akan mendapat banyak sorotan sehingga
perusahaan dalam laporan tahunan yang
diprediksi akan cenderung lebih banyak
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
melakukan Corporate Social Responsi-
periode tahun 2010-2012.
4
TELAAH LITERATUR
diterima dan berkelanjutan untuk di-
Teori Sinyal
jalankan di suatu tempat dalam jangka
Teori sinyal merupakan teori yang
panjang. Acceptability dan sustainability
membahas mengenai dorongan peru-
juga terkait dengan resiko bagi investor,
sahaan untuk memberikan informasi
karena perusahaan bertanggung jawab
kepada pihak eksternal. Dorongan ter-
pada dampak sosial dan lingkungan,
sebut
terjadinya
termasuk didalamnya tanggung jawab
asimetri antara pihak manajemen dan
terhadap tenaga kerja dan keamanan
pihak eksternal. Untuk mengurangi as-
produk bagi konsumen memiliki resiko
imetri informasi maka perusahaan harus
terjadinya konflik sosial dan lingkungan
disebabkan
karena
mengungkapkan informasi yang dimiliki, baik informasi keuangan maupun non keuangan. Salah satu informasi yang wajib diungkapkan perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan
atau
Corporate
Social
Responsibility (CSR). Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan atau laporan
sosial
perusahaan
terpisah.
Perusahaan melakukan pengungkapan CSR dengan harapan dapat meningkatkan
reputasi
dan
nilai
perusahaan
(Rustriani:2010) dalam (Retno:2012). Informasi tentang pengungkapan CSR merupakan suatu sinyal perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, karena CSR terkait dengan acceptability dan sustainability, yang artinya perusahaan
yang lebih rendah dibanding perusahaan yang
tidak
mengungkapkan
melakukan
dan
kegiatan
CSRnya
Pertanggung
Jawaban
(Adisusilo : 2011). Akuntansi Sosial Akuntansi pertanggungjawaban sosial sering juga disebut sebagai akuntansi sosial ekonomi atau akuntansi sosial. Menurut Belkaoui (1986) dalam Andreas dan Lawer (2011) akuntansi sosial ekonomi mengarah pada suatu struktur pada suatu sistem perekonomian yang meletakkan suatu struktur pada masyarakat yang tidak hanya menentukan aktivitas ekonominya, tetapi juga mempengaruhi hubungan sosialnya dan kesejahteraannya. Ramanathan dalam (Luhgiatno:2007) mendefinisikan akuntansi so-
5
sial ekonomi sebagai proses seleksi
Sustainability
variabel-variabel kinerja sosial tingkat
laporan mengenai kebijakan ekonomi,
perusahaan, ukuran dan prosedur pengu-
lingkungan dan sosial, pengaruh dan
kuran, yang secara sistematis mengem-
kinerja organisasi dan produknya di-
bangkan informasi yang bermanfa-at
dalam konteks pembangunan berkelanju-
untuk mengevaluasi kinerja sosial pe-
tan (sustainable development). Berdasar-
rusahaan dan mengkomunikasikan infor-
kan konsep yang dikemukakan tersebut,
masi tersebut kepada kelompok sosial
Darwin (2004) membagi Corporate Sus-
yang tertarik, baik didalam maupun di-
tainability Reporting menjadi 3 kategori
luar perusahaan.
yaitu kinerja ekonomi, kinerja ling-
Pengungkapan
Tanggung
Jawab
Sosial
Reporting
adalah
pe-
kungan dan kinerja sosial. Pengungkapan
tanggung
jawab
Tanggung jawab sosial perusahaan
sosial perusahaan atau social disclosure
atau Corporate Social Responsibility
atau corporate social responsibility dis-
berkembang pada akhir tahun 90’an de-
closure merupakan proses pengkomu-
ngan ditandai munculnya definisi CSR
nikasian dampak sosial dan lingkungan
oleh WBSD (World Business Council for
dari kegiatan ekonomi organisasi ter-
Sustainable Development) tahun 1995.
hadap kelompok khusus yang berkepen-
WBSD memaknai CSR sebagai komit-
tingan dan terhadap masyarakat secara
men bisnis untuk berperilaku etis, ber-
keseluruhan (Sembiring : 2005). Peng-
operasi secara legal, dan berkontribusi
ungkapan sosial dapat dilakukan melalui
terhadap pembangunan ekonomi sekali-
beberapa media antara lain laporan
gus meningkatkan kualitas hidup karya-
tahunan, laporan interim, prospektus, pe-
wan dan keluarganya, serta masyarakat
ngumuman kepada bursa efek atau
lokal dan masyarakat pada umumnya
melalui media massa (Luhgiatno : 2007).
(Rudito, 2013).
Pengungkapan tanggung jawab sosial
Pengungkapan tanggung jawab so-
perusahaan bersifat sukarela (voluntary
sial ini diungkapkan dalam laporan yang
disclosure)
karena
tidak
tergolong
disebut sebagai Sustainability Reporting.
sebagai komponen laporan keuangan
6
yang lengkap atau tidak tergolong pada
dilakukan perusahaan dalam aktivitas
pengungkapan minimum yang disyarat-
perusahaan. Dari hasil penelitian And-
kan oleh standar akuntansi yang berlaku.
reas dan Chrystina Lawer (2011) me-
Standar pelaporannya pun masih belum
nunjukkan bahwa ukuran perusahaan
memiliki standar yang baku, sehingga
berpengaruh
jumlah dan cara pengungkapan informa-
tanggung jawab sosial perusahaan.
si sosial bergantung kepada kebijakan
terhadap
Almilia
dkk
pengungkapan
(2011)
juga
dari perusahaan. Hal ini menimbulkan
mengungkapkan bahwa ukuran peru-
berbagai variasi atas pengungkapan in-
sahaan berpengaruh positif terhadap ter-
formasi sosial dalam laporan tahunan
hadap pengungkapan tanggung jawab
masing-masing perusahaan.
sosial perusahaan. Hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan tingkat
Ukuran
Perusahaan
Pengungkapan
Tanggung
Terhadap
pengungkapan mengindikasikan bahwa
Jawab
perusahaan besar yang memiliki sistem
Sosial Perusahaan Ukuran
perusahaan
informasi pelaporan yang lebih baik merupakan
cenderung memiliki sumber daya untuk
skala yang digunakan dalam menentukan
menghasilkan lebih banyak informasi
besar kecilnya suatu perusahaan (Sari :
dan biaya untuk menghasilkan informasi
2009). Wakid, dkk (2013) menyatakan
tersebut
bahwa untuk menentukan besar kecilnya
dengan perusahaan yang memiliki keter-
ukuran suatu perusahaan dapat dilihat
batasan dalam sistem informasi pe-
dari total aktiva, jumlah tenaga kerja dan
laporan.
tingkat penjualan. Ukuran perusahaan
lebih
Ukuran
rendah
dibandingkan
perusahaan
umumnya
atau size dapat dilihat dari total aktiva
dikaitkan dengan teori agensi yang
yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin
menyatakan bahwa semakin besar suatu
besar ukuran suatu perusahaan, maka
perusahaan maka biaya keagenan yang
semakin luas pengungkapan informasi
muncul juga semakin besar. Untuk me-
yang akan disajikan karena masyarakat
ngurangi biaya keagenan tersebut, peru-
akan mengawasi terkait hal-hal yang
sahaan akan cenderung mengungkapkan
7
informasi yang lebih luas. Menurut
dalam Sari (2012) menyatakan bahwa
Cowen et al., (1987) dalam (Sembiring :
growth merupakan tingkat pertumbuhan
2005), secara teoritis perusahaan besar
perusahaan yang diukur dengan pertum-
tidak akan lepas dari tekanan, dan pe-
buhan penjualan perusahaan.
rusahaan yang lebih besar dengan ak-
Pertumbuhan perusahaan merupa-
tivitas operasi dan pengaruh yang lebih
kan salah satu pertimbangan para inves-
besar terhadap masyarakat
mungkin
tor dalam menanamkan investasinya. Pe-
akan memiliki pemegang saham yang
rusahaan yang memiliki kesempatan
memperhatikan program sosial yang di-
tumbuh yang tinggi diharapkan akan
buat perusahaan sehingga pengungkapan
memberikan profitabilitas yang tinggi di
tanggung jawab sosial perusahaan sema-
masa depan, diharapkan laba lebih per-
kin luas.
sisten, sehingga investor akan tertarik
H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh
untuk berinvestasi di perusahaan ter-
positif terhadap pengungkapan tanggung
sebut. Perusahaan dengan pertumbuhan
jawab sosial perusahaan.
tinggi akan mendapat banyak sorotan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
sehingga diprediksi perusahaan yang
Pengungkapan
mempunyai kesempatan pertumbuhan
Tanggung
Jawab
Sosial Perusahaan
yang lebih tinggi cenderung lebih ba-
Pertumbuhan perusahaan adalah dampak
nyak
atas
dari
Responsibility Disclosure (Sari : 2012).
perubahan operasional yang disebabkan
Pertumbuhan perusahaan dapat diukur
oleh pertumbuhan atau peningkatan
dengan pertumbuhan penjualan (Fahmi :
volume usaha (Helfert : 1997) dalam
2012).
(Sumitra : 2011). Pertumbuhan perusa-
H2 : Pertumbuhan perusahaan berpe-
haan (Growth) juga merupakan kemam-
ngaruh positif terhadap pengungkapan
puan perusahaan untuk meningkatkan
tanggung jawab sosial perusahaan.
arus
dana
perusahaan
size (Wakid, dkk : 2013). Pertumbuhan perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan. Maria Ulfa (2009)
melakukan
Corporate
Social
8
Tipe Industri Terhadap Pengungka-
Penelitian yang menganalisis pe-
pan Tanggung Jawab Sosial Perusa-
ngaruh tipe industri (profile) terhadap
haan
Corporate Social Responsibility DiscloProfil perusahaan adalah uraian
sure menunjukkan adanya pengaruh
tentang bidang operasi yang dijalankan
yang signifikan antara keduanya dalam
oleh perusahaan (Rahman dan Widyasari
penelitian yang dilakukan oleh Sari
: 2008) dalam (Wakid, dkk : 2013).
(2012) dan Anggraini (2006). Industri
Hackston & Milne (1996) dalam Sylvia
high profile akan lebih banyak melaku-
(2011) membedakan tipe industri dalam
kan
2 kategori yaitu industri high profile dan
sosial dibandingkan dengan industri low
industri low profile. Hackston & Milne
profile. Hal tersebut dikaitkan dengan
(1996) dalam Anggraini (2006) men-
variasi
definisikan industri yang high profile
terhadap lingkungan dan masyarakat
adalah industri yang memiliki visibilitas
(Sembiring : 2005) dalam (Sari : 2012)
konsumen, risiko politis yang tinggi,
H3: Tipe Industri berpengaruh positif
atau menghadapi persaingan yang tinggi.
terhadap pengungkapan tanggung jawab
Perusahaan-perusahaan high profi-
pengungkapan
dampak
tanggung
operasi
jawab
perusahaan
sosial perusahaan.
le, pada umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari mas-
Memperhatikan variabel- variabel (de-
yarakat
operasinya
penden dan independen) yang akan
memiliki potensi untuk bersinggungan
digunakan dalam penelitian ini, maka
dengan kepentingan luas. Sedangkan pe-
kerangka
rusahaan low profile adalah perusahaan
dikembangkan dapat digambarkan seba-
yang tidak terlalu mendapat sorotan dari
gai berikut:
karena
aktivitas
masyarakat jika operasi yang mereka lakukan
mengalami
kesalahan
pada
aspek tertentu dalam proses atau hasil produksinya.
konseptual
yang
akan
9
Populasi,
Dan
Teknik
Pengambilan Sampel
Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan
Sampel,
Populasi dalam penelitian ini Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
adalah
seluruh
perusahaan
sektor
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun
Tipe Industri
2012 yaitu sebanyak 136 perusahaan yang diperoleh dari (www.sahamok.
Gambar 1: Kerangka Konseptual
com). Teknik
pengambilan
sampel
METODE PENELITIAN
adalah metode purposive sampling yaitu
Jenis Penelitian
pengambilan sampel berdasarkan kriteria
Jenis penelitian yang dilakukan
tertentu berdasarkan yang dikehendaki
dalam penelitian ini adalah penelitian
oleh peneliti. Adapun kriteria yang
asosiatif kausal, yaitu penelitian yang
dipilih dalam penentuan sampel adalah:
bertujuan untuk mengetahui hubungan
(1) Perusahaan manufaktur yang
antara dua variabel, atau bagaimana
terdaftar dan mempublikasikan laporan
suatu variabel mempengaruhi variabel
tahunan lengkap termasuk catatan atas
yang lain. Penelitian ini berusaha menje-
laporan keuangan dari tahun 2010 sam-
laskan pengaruh ukuran perusahaan (X1 ),
pai dengan tahun 2012 melalui situs Bur-
pertumbuhan perusahaan (X2 ) dan tipe
sa Efek Indonesia. (2) Perusahaan manu-
industri (X3 ), sebagai variabel indepen-
faktur yang mengungkapkan informasi
den terhadap pengungkapan tanggung ja-
tanggung jawab sosial melalui laporan
wab sosial perusahaan (Y) sebagai varia-
tahunannya dari tahun 2010 sampai
bel dependen.
dengan tahun 2012 melalui situs Bursa Efek Indonesia.
10
Tabel Kriteria Pengambilan Sampel Identifikasi perusahaan Jumlah perusahaan manufaktur
Jumlah 136
Metode Analisis Data Data
yang
dikumpulkan
dalam
penelitian ini diolah, kemudian dianalisis
yang terdaftar di BEI tahun 2010-
dengan alat statistik sebagai berikut:
2012
Uji Statistik Deskriptif
Perusahaan manufaktur yang
(81)
tidak termasuk kriteria nomor 1 Perusahaan manufaktur yang
mendeskripsikan variabel-variabel dalam (5)
tidak termasuk kriteria nomor 2 Jumlah sampel perusahaan yang
Statistik deskriptif digunakan untuk
penelitian
ini.
Alat
analisis
yang
digunakan adalah rata-rata (mean), stan50
tersedia
dar deviasi, maksimum dan minimum (Ghozali, 2011). Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang
Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 20102012 dan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunannya. Jenis Dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini yaitu data dokumenter dalam bentuk laporan keuangan tahunan yang diukur dalam suatu skala numerik. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdapat di Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id), situs resmi perusahaan dan sumber lainnya.
sangat penting bagi data sampel. Uji statistik
tersebut
dilakukan
dengan
program SPSS. Uji Asumsi Klasik Pengujian
asumsi
klasik
yang
digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Keempat asumsi klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunkan program SPSS. Uji Normalitas Uji
normalitas
bertujuan
untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel
penganggu
atau
residual
berdistribusi normal. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah normal probability plot yang membandingkan
11
distribusi kumulatif dari data sesungguh-
dari
nya dengan distribusi komulatif dari
pengamatan lain. Jika varians pada
distribusi normal. Normalitas dapat di-
residual satu pengamatan ke pengamatan
deteksi dengan melihat penyebaran data
lain
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik
kedastisitas dan jika berbeda disebut
yaitu jika data menyebar disekitar garis
heteroskedastisitas. Model regresi yang
diagonal dan mengikuti arah garis dia-
baik
gonal
distribusi
kedastisitas atau tidak terjadi heteros-
normal, maka model regresi tersebut me-
kedastisitas. Uji statistik yang digunakan
menuhi asumsi normalitas.
adalah Uji Glesjer.
Uji Multikolinearitas
Uji Autokorelasi
menunjukkan
pola
residual
tetap,
adalah
satu
maka
yang
pengamatan
disebut
berjenis
ke
homos-
homos-
Uji multikolnearitas bertujuan untuk
Uji autokorelasi bertujuan menguji
menguji apakah model regresi ditemu-
apakah dalam model regresi linear ada
kan korelasi antar variabel independen.
korelasi antara kesalahan penganggu pa-
Model regresi yang baik seharusnya
da periode t dengan kesalahan pengang-
tidak terjadi korelasi antar variabel
gu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji
independen (Ghozali, 2011). Maka uji
Durbin-Watson adalah salah satu alat uji
jenis ini digunakan untuk penelitian
untuk mengetahui apakah suatu model
dengan variabel independen lebih dari
regresi terdapat autokorelasi. Nilai Dur-
satu. Multikolinearitas dapat dilihat de-
bin-Watson akan dibandingkan dengan
ngan menganalisis nilai VIF (Variance
nilai dalam tabel Durbin-Watson untuk
Inflation Factor). Satu model regresi
mendapatkan batas bawah (DL) dan
menunjukkan adanya multikolinearitas
batas
jika: Tingkat kolerasi > 95%, Nilai
signifikansi = 5 %.
toleransi > 0,10, dan Nilai VIF < 10.
Analisis Regresi Berganda
Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
atas
(DU)
dengan
tingkat
Penelitian ini menggunakan analisis bertujuan
regeresi berganda untuk menggambarkan
untuk menguji apakah dalam model
hubungan beberapa variabel, sehingga
regresi terjadi ketidaksamaan varians
12
suatu variabel dapat diprediksikan dari
berikut: (1) Jika signifikansi > 0,05 ber-
variabel yang lain. Analisis regresi ini
arti bahwa secara bersama-sama variabel
digunakan untuk mengukur pengaruh
independen tidak mempunyai pengaruh
ukuran perusahaan, pertumbuhan peru-
signifikan terhadap variabel dependen.
sahaan, dan tipe industri terhadap peng-
(2) Jika signifikansi < 0,05 berarti bahwa
ungkapan informasi tanggung jawaban
secara bersama-sama variabel indepen-
sosial dalam laporan tahunan perusahaan
den mempunyai pengaruh signifikan ter-
manufaktur yang listing di BEI. Bentuk
hadap variabel dependen.
persamaan dalam penelitian ini adalah :
Uji Koefisien Determinasi (R2)
CSRD = a + b1SZ + b2GW + b3PL + e
Koefisien determinasi (𝑅2 ) intinya
Dimana :
mengukur tingkat ketepatan atau ke-
CSRD = pengungkapan informasi sosial
cocokan dari regresi linier berganda ya-
perusahaan
itu persentase sumbangan dari regresi li-
SZ
= ukuran perusahaan
nier berganda, yaitu persentase sumba-
GW
= pertumbuhan perusahaan
ngan seluruh variabel bebas terhadap
PF
= tipe perusahaan (profile)
variabel terikat. Pada penelitian ini di-
a
= konstanta
gunakan adjusted R square karena vari-
e
= error
abel bebas yang digunakan pada pe-
Berdasarkan
persamaan
regresi
diatas, kemudian dilakukan pengujian berikut: Uji Simultan (Uji F) Uji statistik F dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan prilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa adalah sebagai
nelitian ini lebih dari satu. 2
Adjusted-R diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Adjusted- R 2 =1-(1 – R 2 )[
N 1 ] N k
Keterangan: Adjusted-R 2 :Koefisien determinasi disesuaikan R2
:Koefisien determinasi
N
:Jumlah sampel pengamatan
K
: Jumlah variabel
13
deviasi 0,1235. Rasio minimum sebesar
Uji Parsial (Uji t) Setelah melakukan pengujian seca-
0,11 dan rasio maksimum sebesar 0,73.
ra simultan, langkah selanjutnya adalah
Hal ini berarti rata-rata perusahaan yang
melakukan pengujian untuk mengetahui
mengungkapkan tanggung jawab sosial
kemampuan masing-masing variabel in-
dengan tingkat pengungkapan rata-rata
dependen dalam menjelaskan prilaku
30,15 % dengan tingkat pengungkapan
variabel dependen dengan melakukan
minimum 11 % dan tingkat pengung-
pengujian t. Pengujian dilakukan dengan
kapan maksimum 73%.
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa adalah
Statistik Deskriptif
sebagai berikut: (1) Jika signifikansi > 0,05
berarti
bahwa
secara
Hasil Analisis Statistik
parsial
Deskriptif
variabel independen tidak mempunyai
Descriptive Statistics Std.
pengaruh signifikan terhadap variabel N
dependen. (2) Jika signifikansi < 0,05 dan hasil t-hitung bernilai positif berarti
Social Responsibility
penden mempunyai pengaruh signifikan
Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Berdasarkan tabel statistik deslriptif berikut jumlah data penelitian yang
Maks Mean Dev
Corporate
bahwa secara parsial variabel inde-
terhadap variabel dependen.
Min
Tipe Industri Valid N (listwise)
150
.11
.73 .3015 .1235
150 23.08 31.35 27.88 1.472
150 -.87
2.79 .1728 .3586
150
1.00
.00
.66
.482
150
Sumber: Output SPSS
digunakan dalam penelitian ini adalah
Variabel ukuran perusahaan yang
150 observasi. Corporate Social Respon-
menjadi sampel mempunyai nilai rata-
sibility (CSR) perusahaan manufaktur
rata ukuran perusahaan sebesar 27.88,
yang menjadi sampel mempunyai rasio
dengan nilai minimum 23.08 dan nilai
rata-rata sebesar 0,3015 dengan standar
maximum adalah 31.35 serta standar
14
deviasinya sebesar 1.472. Variabel per-
diagonal maka dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan perusahaan yang menjadi
data terdistribusi normal. Jika seandai-
sampel
rata-rata
nya masih ada variabel yang belum
pertumbuhan sebesar 0.17 atau 17 %
terdistribusi normal, maka mengacu pada
dengan nilai minimum minus 0.87 atau
teori central limit theorm. Berdasarkan
(87 %) dan nilai maksimum 2.79 atau
pengalaman empiris beberapa pakar
279%. Hal ini menandakan bahwa masih
statistik, data yang banyaknya lebih dari
ada tingkat pertumbuhan perusahaan
30 (n > 30) maka sudah dapat di-
yang
asumsikan terdistribusi normal. Dengan
mempunyai
kurang
baik
nilai
dengan
tingkat
pertumbuhan yang sangat rendah.
demikian
Variabel tipe industri yang diukur dengan variabel dummy memiliki rata-
pengujian
bahwa 66 % perusahaan merupakan
layak
untuk dilanjutkan. Tabel Hasil Uji Multikolinieritas
rata sebesar 0.66 dengan standar deviasi 0.482. Dari tabel diatas menandakan
hipotesis
Collinearity Statistics
Tolerance
Model 1
VIF
(Constant)
perusahaan yang high profile. Ukuran Perusahaan
.894
1.119
.983
1.017
.902
1.108
Uji Asumsi Klasik Pertumbuhan
Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot
Perusahaan Tipe Industri
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan VIF dan tolerance . Nilai
VIF
perusahaan
untuk
variabel
ukuran
sebesar
1.119
dengan
tolerance 0.894, pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai VIF 1.017 dengan Berdasarkan gambar titik-titik
yang
diperoleh
diatas, pola dari
uji
kenormalan data berada disekitar garis
tolerance 0.983 dan tipe industri mempunyai nilai VIF 1.108 dengan tolerance
15
0.902. Masing-masing variabel bebas
Hasil Uji Autokorelasi
tersebut memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
R Model
R
Square R Square a
1
Adjusted
.384
.147
Std. Error
Durbin-
of the
Watson
Estimate
.130
.11484
1.902
multikolinearitas antar variabel bebas. Hasil Uji Heteroskedastisitas
a. Predictors: (Constant), Tipe Industri, Pertumbuhan
Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat bahwa hasil perhitungan masing-
Perusahaan, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
masing variabel menunjukan bahwa level sig > 0.05 yaitu 0.067 > 0.05 untuk variabel ukuran perusahaan, 0.211 > 0.05 untuk variabel pertumbuhan perusahaan, dan 0.267 > 0.05 untuk variabel penelitian
tipe
industri.
ini
heterokedastisitas
Sehingga
bebas
dari
gejala
dan
layak
untuk
angka Durbin-Watson sebesar 1.902 berada diantara -2 dan 2. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat autokorelasi. Hasil Uji Regresi Berganda Stand Unstandardi ardize
diteliti.
zed
Coeffic
Coefficients
ients
Std. a
Coefficients
Model
Standar Unstandardi
dized
zed
Coefficie
Coefficients
nts
1
Ukuran Perusahaan Pertumbuhan
Std. Model 1
(Constant) Size
B
Error
Beta
-.323 .328 .022 .012
(Constant)
t -.985
.326
1.843
.067
-.101 -1.255
.211
.156
Perusahaan
Sig.
Tipe Industri a.
B
Error
Beta
t
Sig.
-.303
.186
-1.632 .105
.020
.007
.242
2.991 .003
.016
.026
.046
.599 .550
.059
.021
.232
2.890 .004
Dependent Variable: Corporate Social Responsibility
Growth
-.054 .043
Profile
.041 .037
a. Dependent Variable: ABSUT
.094
1.115
Dari pengolahan data statistik diatas
.267
maka dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
16
Y = (0.303) + 0.020 (X1) + 0.016 (X2)
Koefisien Regresi (β) X3
+ 0.059 (X3)
Nilai koefisien regresi variabel tipe
Angka yang dihasilkan dari pengu-
industri (X3) sebesar 0.059 memberikan
jian tersebut dijelaskan sebagai berikut:
arti bahwa setiap peningkatan satu sa-
Konstantan (α)
tuan tipe industri akan mengakibatkan
Nilai
konstanta
yang
diperoleh
peningkatan tingkat pengungkapan tang-
sebesar minus 0.303. Hal ini bahwa
gung jawab sosial perusahaan laporan
tanpa ukuran perusahaan, pertumbuhan
keuangan tahunan sebesar 0.059.
perusahaan dan tipe industri perkem-
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi
bangan pengungkapan CSR berada pada
(R2)
minus 0.303 satuan.
R
Koefisien Regresi (β) X1 Nilai
koefisien
regresi
Model
variabel
1
R
Adjusted
Std. Error of
Square R Square the Estimate a
.384
.147
.130
.11515
ukuran perusahaan (X1) sebesar 0.020 memberikan arti bahwa setiap pening-
a. Predictors: (Constant), Tipe Industri, Pertumbuhan
katan satu satuan ukuran perusahaan
Perusahaan, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility
akan mengakibatkan peningkatan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan laporan keuangan tahunan sebesar 0.020.
koefisien
regresi
ini menunjukan bahwa besarnya konvariabel
pertumbuhan perusahaan (X2) sebesar 0.016 memberikan arti bahwa setiap peningkatan satu satuan pertumbuhan perusahaan akan mengakibatkan peningkatan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan laporan keuangan tahunan sebesar 0.016.
menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.130. Nilai Adjusted R Square
Koefisien Regresi (β) X2 Nilai
Hasil pengujian dari tabel diatas
tribusi variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 13.0% ditentukan oleh variabel lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian ini.
17
Berdasarkan tabel
Tabel Hasil Uji F Statistik b
Sum of
1
Mean
Squares
Regression
Df
.333
maka
dapat dilihat pengaruh antara variabel
ANOVA
Model
diatas,
independen
Square
F
3
.111
Residual
1.925 146
.013
Total
2.258 149
secara
parsial
terhadap
Sig.
8.407
a
.000
variabel dependen secara parsial sebagai berikut: 1) Pengaruh ukuran perusahaan ter-
a. Predictors: (Constant), Tipe Industri,
hadap pengungkapan tanggung ja-
Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan
wab sosial perusahaan. Ukuran pe-
b. Dependent Variable: Corporate Social
rusahaan memiliki sig 0.003 < α
Responsibility
Dari hasil analisis data, dapat dilihat
0.05 atau nilai t hitung 2.991 > ttabel
bahwa Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 8.407
1.97646. Hal ini menunjukan bahwa
> 2.67 atau 0.000 < 0.05. Hal ini menun-
variabel ukuran perusahaan berpe-
jukan bahwa persamaan regresi yang
ngaruh signifikan positif tehadap
diperoleh dapat diandalkan atau model
tingkat
yang digunakan sudah fix.
jawab sosial perusahaan (Y). Ini be-
Uji Hipotesis (Uji t)
rarti semakin besar ukuran suatu
pengungkapan
tanggung
perusahaan maka akan semakin
Stand ardize
tinggi pula tingkat pengungkapan
Unstandardize Coeffic d Coefficients
tanggung jawab sosial perusahaan.
ients
Dengan demikian hipotesis pertama
Std. Model (Constant) Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan Tipe Industri a.
B
Error
Beta
t
Sig.
-.303
.186
-1.632 .105
.020
.007
.242
2.991 .003
.016
.026
.046
.599 .550
.059
.021
.232
2.890 .004
ini diterima. 2) Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertumbuhan perusahaan memiliki nilai sig 0.550 > α 0.05 atau nilai t hitung 0.599
Dependent Variable: Corporate Social Responsibility
< ttabel 1.97646. Hal ini menunjukan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan
18
tehadap tingkat pengungkapan tang-
Semakin tinggi tingkat ukuran suatu
gung jawab sosial perusahaan (Y).
perusahaan maka tingkat pengungkapan
Dengan demikian hipotesis kedua
informasi sosial akan semakin luas.
ini ditolak.
Ukuran perusahaan yang tinggi akan
3) Pengaruh tipe
industri terhadap
mendorong perusahaan untuk memberi-
pengungkapan tanggung jawab sosi-
kan informasi yang lebih detail, salah
al perusahaan. Variabel tipe industri
satunya informasi mengenai tanggung
memiliki nilai sig 0.004 < α 0.05
jawab sosial perusahaan karena mereka
atau nilai thitung
2.890 < ttabel
ingin meyakinkan investor terhadap
1.97646. Hal ini menunjukan bahwa
perusahaan agar para investor berinves-
variabel tipe industri berpengaruh
tasi diperusahaan tersebut.
signifikan positif tehadap tingkat pe-
Menurut Cowen et al (1987) dalam
ngungkapan tanggung jawab sosial
Sembiring
(2005),
secara
teoritis
perusahaan (Y). Dengan demikian
perusahaan besar tidak akan lepas dari
hipotesis ketiga ini diterima.
tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh
Pembahasan Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
yang
masyarakat
lebih
besar
terhadap
mungkin akan memiliki
terhadap Pengungkapan Tanggung
pemegang saham yang memperhatikan
Jawab Sosial Perusahaan
program sosial yang dibuat perusahaan
Berdasarkan
data
sehingga pengungkapan tanggung jawab
statistik dalam penelitian ini dilihat
sosial akan semakin luas. Selain itu,
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
dengan adanya competitive disadvantage
signifikan positif terhadap pengung-
yang lebih rendah dari perusahaan kecil,
kapan tanggungjawab sosial perusahaan
skill karyawan yang lebih baik, akan
dengan nilai sig 0.003 < α 0.05 atau nilai
memungkinkan bagi perusahaan besar
thitung 2.991 > ttabel 1.97646. Penelitian ini
untuk lebih luas melakukan pengung-
relevan dengan dengan penelitian And-
kapan tanggung jawab sosial perusahaan.
reas
dan
hasil
Chrystina
analisis
Lawer
(2011).
19
Namun penelitian ini tidak sejalan
banyakan orientasi investor lebih tertuju
dengan penelitian Anggraini (2006) yang
kepada kinerja jangka pendek atau keun-
menyatakan pendapat bahwa ukuran
tungan (profit), sedangkan Corporate
perusahaan tidak berpengaruh terhadap
Social Responsibility dianggap berpe-
pengungkapan tanggung jawab sosial
ngaruh pada kinerja jangka menengah
perusahaan. Anggraini (2006) tidak ber-
dan jangka panjang.
hasil membuktikan adanya pengaruh
Argumen yang dapat menjelaskan
ukuran perusahaan terhadap kebijakan
hal ini adalah bahwa belum semua
pengungkapan informasi sosial oleh pe-
investor menyadari pentingnya Corpo-
rusahaan.
rate Social Responsibility Disclosure se-
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan
hingga investor tidak terlalu memper-
terhadap Pengungkapan Tanggung
hatikan
Jawab Sosial Perusahaan
Kualitas Corporate Social Responsibility
Berdasarkan
analisis
sosial
perusahaan.
data
Disclosure tidak mudah diukur, umum-
bahwa pertumbuhan
nya perusahaan melakukan Corporate
perusahaan tidak berpengaruh signifikan
Social Responsibility Disclosure hanya
terhadap pengungkapan tanggung jawab
sebagai bagian dari iklan dan meng-
sosial perusahaan dengan nilai sig 0.550
hindari untuk memberikan informasi
> α 0.05 atau nilai t hitung 0.599 < ttabel
yang relevan sehingga investor belum
1.97646. Dengan demikian H2 ditolak.
memahami motif perusahaan untuk me-
statistik dilihat
hasil
kinerja
Hasil penelitian ini sejalan dengan
lakukan pengungkapan sosial tersebut.
penelitian Sari (2012), yang menyatakan
Pengaruh
bahwa tinggi rendahnya variabel pertum-
Pengungkapan
buhan perusahaan tidak mempengaruhi
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Disclo-
Tipe
Berdasarkan
Industri Tanggung
hasil
terhadap Jawab
analisis
data
sure. Menurut Ulfa (2009) hal ini dise-
statistik dilihat bahwa tipe industri
babkan Corporate Social Responsibility
berpengaruh signifikan positif terhadap
merupakan isu yang baru dan kua-
pengungkapan tanggung jawab sosial
litasnya tidak mudah diukur serta ke-
perusahaan, dengan nilai sig 0.004 < α
20
0.05 atau nilai thitung
2.890 > ttabel
dan signifikan terhadap Corporate So-
1.97646. Oleh karena itu dapat dinya-
cial Responsibility Disclosure. Menurut
takan bahwa hipotesis ketiga dapat di-
Freedman dan Jaggi (1988) dalam Sari
terima.
(2012) perusahaan dengan kategori low
Hasil penelitian ini sejalan dengan
profile dengan kondisi ekonomi lemah
penelitian Sembiring (2005) yang me-
akan lebih mengungkapkan tanggung
nyatakan
pengaruh
jawab sosial daripada perusahaan high
signifikan positif profile dengan peng-
profile. Hal tersebut dikarenakan peru-
ungkapan
sosial
sahaan ingin investor mengetahui bahwa
perusahaan. Ini berarti bahwa perusa-
kondisi ekonomi perusahaan yang tidak
haan dengan tipe high profile akan
terlalu baik disebabkan oleh biaya yang
membuat pengungkapan tanggung jawab
dikeluarkan oleh perusahaan berkaitan
sosial yang lebih luas dari perusahaan
dengan tanggung jawab sosial.
bahwa
adanya
tanggung
jawab
dengan tipe low profile. Hal ini dikarenakan
bahwa
merupakan
industri high
industri
yang
profile memiliki
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian
ini
dilakukan
untuk
visibilitas konsumen, risiko politis yang
melihat apakah ukuran perusahaan, per-
tinggi dan lebih banyak diawasi oleh
tumbuhan perusahaan dan tipe industri
pemerintah daripada industri low profile
dapat mempengaruhi pengungkapan ta-
sehingga akan melakukan pengungkapan
nggung
tanggung jawab sosial yang lebih luas.
tahunan yang terdaftar di Bursa Efek
Jika dikaitkan dengan teori legitimasi,
Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012.
hal ini dilakukan perusahaan untuk me-
Berdasarkan pendahuluan, kajian teori
legitimasi
dan
dan pengolahan data serta pembahasan
menurunkan tekanan dari para aktivis
yang telah dilakukan pada bab terdahulu,
sosial dan lingkungan.
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
kegiatan
operasinya
Namun, hal ini tidak sejalan dengan
jawab sosial pada
laporan
berikut:
penelitian Sari (2012) yang menyatakan
1. Ukuran perusahaan berpengaruh
bahwa profile memiliki pengaruh negatif
signifikan positif terhadap pe-
21
ngungkapan
tanggung
jawab
sosial perusahaan.
dan jelas mengenai praktik dan pengungkapan CSR, serta penga-
2. Pertumbuhan perusahaan tidak
wasan CSR pada perusahaan di
berpengaruh signifikan terhadap
Indonesia sehingga praktik dan
pengungkapan tanggung jawab
pengungkapan CSR di Indonesia
sosial perusahaan.
semakin terarah dan lebih baik.
3. Tipe industri berpengaruh signifikan positif terhadap pengung-
DAFTAR PUSTAKA
kapan tanggung jawab sosial
Adisusilo, Pramudito. 2011. Pengaruh pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Terhadap Earning Response Coefficients (ERC). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
perusahaan. Saran yang dapat disampaikan setelah melihat hasil penelitian ini antara lain: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel perusahaan. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan data laporan
Almilia, Luciana Spica, dkk. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial dan dampaknya terhadap kinerja keuangan dan ukuran perusahaan. Jurnal Fokus Ekonomi vol.10 No. 1, April 2011: 2-25.
tahunan perusahaan yang lebih lengkap dalam periode penelitiannya. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menambah
variabel-
variabel lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 4. Pemerintah hendaknya menetapkan regulasi yang secara tegas
Andreas dan Chrystina Lawer. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial. Jurnal Universitas Riau vol 19 No.2 Tahun 2011. Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaanperusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional
22
Akuntansi 9 Padang. Agustus 2006 : 2-15. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.13 No.1, April 2011: 57-66.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan.
Fahmi, Irham.2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Retno, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1, Tahun 2012.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2013. Corporate Social Responsibility. Bandung : Rekayasa Sains.
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.
Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1, 2012: 125-138.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-431/BL/2012 tanggal 01 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Luhgiatno. 2007. Akuntansi Sosial Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan. Fokus Ekonomi vol.2 No.2, Desember 2007: 2-4. Pepriadi, Wewen. 2012. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability. Jakarta : Salemba Empat. Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo, September 2005: 379-388. Sylvia, Andini Putri. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tipe Industri dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada
23
Perusahaan yang Terdaftar dalam BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Wakid, Nadiah Lutfi, Iwan Triyuwono dan Prihat Assih. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2013. Yuliana, Rita, Bambang Purnomosidini dan Eko Ganis SukoHarsono. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Reaksi Investor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia volume 5 Nomor 2, Desember 2008.