PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA

Download dan penguasaan konsep-konsep kimia dari mahasiswa? Tujuan penelitian tersebut dirinci ke dalam tujuan khusus antara lain sebagai berikut: (...

0 downloads 524 Views 126KB Size
305

Sri Susilogati Sumarti, Peningkatan Jiwa Kewirausahaan ...

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP Sri Susilogati Sumarti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa calon guru kimia dengan pembelajaran praktikum kimia dasar berorientasi chemo-entrepreneurship (CEP). Ada 6 aspek yang diduga dapat mendukung peningkatan jiwa kewirausahaan mahasiswa yaitu kemampuan dalam berpikir/bertindak kreatif, kritis, kerjasama, kegigihan , kemandirian dan inisiatif. Alat evaluasi dalam penelitian ini meliputi kemampuan jiwa kewirausahaan calon guru kimia yang telah dikuasai dengan mengacu indikator kemampuan kepemimpinan, kemandirian, kerja sama, kreativitas dan inovasi dalam kegiatan praktikum. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kemampuan jiwa kewirausahaan, maka dapat dikatakan bahwa semua kelompok mahasiswa telah mempunyai jiwa kewirausahaan dengan kriteria sangat baik (SB) dalam berpikir/bertindak kreatif, kritis, kerjasama, kegigihan dan inisiatif. Sedangkan untuk kemandirian mempunyai tingkat pencapaian baik (B). Keberhasilan juga ditunjukkan oleh respon mahasiswa yang cenderung positif. Untuk lebih mengoptimalkan upaya tersebut disarankan agar aspek-aspek yang dikembangkan juga harus didukung dengan sumber belajar yang memadai. Kata kunci: chemo-entrepreneurship, jiwa kewirausahaan

PENDAHULUAN

mampu mendayagunakan pengetahuannya untuk

Globalisasi ekonomi dan era informasi

memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, baik

saat ini mendorong industri menggunakan

dalam bidang sosial, ekonomi, maupun dalam

sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi

spektrum kehidupan yang lebih luas (Starcher

yang handal dan memiliki jiwa entrepreneurship

dalam Supartono, 2006).

(kewirausahaan) yang ditunjang oleh kemampuan

Hinduan (2003) menyatakan untuk

berpikir yang handal. Kenyataan menunjukkan

berhasil dalam kehidupan nyata setelah lulus

bahwa hanya sebagian kecil lulusan dari

pendidikan menengah maupun perguruan tinggi

program studi pendidikan kimia yang memiliki

tidak hanya berbekal selembar kertas ijazah, tetapi

jiwa kewirausahaan. Di sisi lain, krisis ekonomi

harus memiliki kemampuan untuk memasarkan

menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak tumbuh,

pengetahuan, memiliki jiwa entrepreneurship,

dan bahkan berkurang karena bangkrut. Dalam

jujur, ulet, kreatif, dan kemampuan memhami

kondisi seperti ini, maka lulusan mahasiswa calon

dan merespon pasar. Sedangkan berdasarkan

guru kimia dituntut untuk tidak hanya mampu

hasil tracer lulusan perguruan tinggi yang telah

berperan sebagai pencari kerja sebagai guru

dilakukan Depdiknas menunjukkan bahwa jiwa

semata tetapi harus memiliki jiwa kewirausahaan

kewirausahaan bagi mahasiswa menempati urutan

(entrepreneurship), sehingga dengan kemampuan

paling bawah dan lama waktu tunggu lulusan

kreativitas, inovasi, kepemipinan, dan manajerial

mendapat pekerjaan yang sesuai bidang-bidang keahlian/profesi

6 bulan hanya sekitar 20%

306

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 305-311

(Sukamto, 2005).

Pada penelitian ini dibuat skenario

Pendekatan pembelajaran berorientasi

pembelajaran untuk menghadirkan proses produksi

CEP merupakan suatu inovasi pendekatan

berbasis kimia dan diekperimenkan di laboratorium.

pembelajaran yang menekankan pada kegiatan

Selain itu mahasiswa diajak untuk mengamati

proses belajar-mengajar yang dikaitkan objek

suatu proses industri berbasis kimia baik industri

nyata (kontekstual), sehingga selain mendidik,

kecil ataupun menengah, kemudian dilakukan

pendekatan ini memungkinkan mahasiswa dapat

diskusi terkait dengan materi perkuliahan. Dengan

mempelajari proses pengolahan suatu bahan

orientasi pembelajaran yang membuka wawasan

menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai

mahasiswa terhadap fenomena dan proses

ekonomi (Supartono, 2005). Dengan pendekatan

produksi akan memberi pengalaman belajar yang

CEP ini, menjadikan pembelajaran kimia tidak

sulit dilupakan. Jika jiwa kewirausahaan berbasis

membosankan dan memberi kesempatan peserta

kimia telah tertanam maka akan menumbuhkan

didik untuk mengoptimalkan potensinya dalam

motivasi yang besar untuk belajar lebih mendalam

menghasilkan suatu produk. Bila peserta didik

tentang kimia sesuai teori intenstional learning.

terbiasa dengan kondisi belajar yang demikian

Peneliti berpendapat jiwa kewirausahaan

tidak menutup kemungkinan akan menumbuhkan

yang didukung kemampuan berpikir yang memadai

jiwa kewirausahaannya.

akan meningkatkan efektifitas pembelajaran kimia

CURVE (2001) menyatakan bahwa

tersebut.

kewirausahaan adalah merupakan jiwa yang bisa

Berdasar uraian di atas permasalahan

dipelajari dan diajarkan. Jiwa kewirausahaan

yang diteliti adalah apakah pembelajaran praktikum

seseorang tercermin pada berbagai hal misalnya

kimia dasar berorientasi chemo-entrepreneurship

kemampuan kepemimpinan, kemandirian

dapat meningkatkan

(termasuk di dalamnya adalah kegigihan),

dan penguasaan konsep-konsep kimia dari

kerja sama dalam tim, kreatifitas, dan inovasi

mahasiswa?

jiwa kewirausahaan,

(Dabson, 2005). Proses kreatif dan inovatif

Tujuan penelitian tersebut dirinci ke dalam

erat hubungannya dengan entrepreneurship

tujuan khusus antara lain sebagai berikut: (a)

(kewirausahaan). Menurut Zimerrer (1996),

menemukan keunggulan dan keterbatasan model

kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu

pembelajaran kimia dasar berorientasi CEP untuk

proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam

meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa

memecahkan persoalan dan menemukan peluang

calon guru setelah diimplementasikan model

untuk memperbaiki kehidupan. Prawirokusumo

pembelajaran tersebut?, dan (b)

(1997) mengemukakan bahwa wirausaha adalah

pengalaman dan contoh kepada mahasiswa

orang yang melakukan upaya-upaya kreatif dan

calon guru kimia untuk merancang dan

inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan

mengimplementasikan model pembelajaran

meramu sumber daya untuk menemukan peluang

berorientasi CEP , sehingga pada gilirannya nanti

dan perbaikan hidupnya, sedang Alma (2005)

mampu melaksanakan dan berkreasi dengan

menyatakan bahwa wirausaha lebih menekankan

model pembelajaran tersebut.

pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek bidang kehidupan.

memberikan

307

Sri Susilogati Sumarti, Peningkatan Jiwa Kewirausahaan ...

METODE PENELITIAN

rekomendasi dari hasil penelitian.

Pada penelitian ini tahapan pengembangan

Alat evaluasi dalam penelitian ini meliputi

model pembelajaran kimia dasar berorientasi CEP

kemampuan jiwa kewirausahaan calon guru kimia

merujuk pada model penelitian R & D (research

yang telah dikuasai dengan mengacu indikator

and development) yang dikembangkan Gall and

kemampuan kepemimpinan, kemandirian, kerja

Borg, et al (1987) yaitu meliputi tahapan (a)

sama, kreativitas dan inovasi dalam kegiatan

mendiskripsikan model dan cara pengembangan

praktikum melalui tes lisan , presentasi dan

model pembelajaran praktikum kimia dasar

observasi produk

berorientasi CEP bagi calon guru kimia, (b)

dihasilkannya. Wawancara difokuskan pada

menganalisis dan menetapkan beberapa pokok

karakteristik produk dan bahan yang dipakai, hal

bahasan kimia dasar untuk dijadikan contoh dalam

ini dilakukan untuk mengetahui pola pikir dan

pelaksanaan model pembelajaran berorientasi

inisiatif mahasiswa dalam menghasilkan produk

CEP , sehingga memungkinkan dikembangkan

r. Sedangkan observasi produk difokuskan pada

sebagai model pembelajaran ‘rujukan’; (c)

evaluasi terhadap kualitas dan evaluasi dari sisi

merumuskan desain/ panduan langkah-langkah

ekonomi dan kelayakan produksi apakah dapat

model pembelajaran diikuti rancangan alat evaluasi

dijadikan peluang bisnis untuk masa depan.

yang telah dirancang dan

untuk mengukur penguasaan kemampuan jiwa kewirausahaan (d) Idealisasi model pembelajaran

HASIL DAN PEMBAHASAN

kimia dasar berorientasi CEP melalui serangkaian

Evaluasi Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa

ujicoba, revisi, validasi dan efektivitas model,

Pada tabel 1 disajikan hasil evaluasi

(e) Implementasi perangkat model pembelajaran

jiwa entrepreneurship pada mahasiswa calon

berorientasi CEP yang tersusun dalam kegiatan

guru kimia yang diungkap berdasarkan hasil

pembelajaran diikuti evaluasi proses dan hasil

wawancara dan pengamatan tim peneliti terhadap

kegiatan pembelajaran, (f) menjaring tanggapan

semua mahasiswa pada masing-masing kelompok

subjek penelitian terhadap keunggulan dan

praktikum.

keterbatasan model pembelajaran, (h) analisis

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap

hasil penelitian dan pembuatan simpulan serta

jiwa kewirausahaan, maka dapat

308

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 305-311

dikatakan bahwa semua kelompok

menunjukkan bahwa kemampuan siswa berinovasi

mahasiswa telah mempunyai jiwa

dan aspek keberanian siswa mengerjakan tugas

kewirausahaan dengan kriteria sangat

di depan kelas termasuk kriteria tinggi . Akan

baik (SB) dalam berpikir/bertindak

tetapi indikator kemampuan siswa mempunyai

kreatif, kritis, kerjasama, kegigihan dan

ide orisinil masih perlu dibina dan dikembangkan

inisiatif. Sedangkan untuk kemandirian

lagi karena mempunyai nilai paling rendah dan

mempunyai tingkat pencapaian baik.

nilai rendah diperoleh 2 mahasiswa kategori

Selain itu untuk mengetahui sejauh mana

prestasi rendah dan 2 mahasiswa dengan kategori

kemampuan seluruh mahasiswa baik dari kategori

prestasi sedang. Rendahnya nilai rata-rata ini

prestasi tinggi, sedang dan rendah telah memenuhi

disebabkan karena siswa terbiasa menerima

indikator CEP sehingga dapat dikatakan sudah

materi tanpa adanya pemikiran kembali dan

memiliki jiwa kewirausahaan juga diobservasi

mencari pengetahuan lain yang berhubungan

melalui tes tertulis. Diberikan kepada setiap

dengan materi yang diterima sehingga siswa tidak

mahasiswa masing-masing 6 buah pertanyaan

atau kurang memiliki pengetahuan lain yang dapat

yang terkait dengan materi teori dan praktikum ,

dikembangkan menjadi ide baru yang orisinil.

dimana masing-masing pertanyaan mengandung

Hasil di atas sesuai dengan D’amore

indikator CEP yang akan digali. Berdasarkan

dalam Supartono (2006a:4) yang menyatakan

tabel 2, diperoleh bahwa indikator kemampuan

bahwa dengan pembelajaran yang mengaitkan

mencari dan menganalisis data mempunyai nilai

materi dengan kehidupan sehari-hari maka

rata-rata kelas paling tinggi yaitu 4,34 sedangkan

sejumlah kompetensi dapat dicapai, proses belajar

indikator mempunyai ide orisinil mempunyai

mengajarnya menjadi lebih menarik, siswa terfokus

nilai rata-rata kelas paling rendah yaitu 2,98.

perhatiannya dan termotivasi untuk mengetahui

Rata-rata kelas yang tinggi menunjukkan bahwa

lebih jauh serta hasil belajarnya menjadi lebih

mahasiswa baik dari kategori prestasi tinggi,

bermakna.

sedang dan rendah telah memenuhi indikator

Berdasarkan tabel 3 terlihat hasil evaluasi

CEP yang digali sedangkan nilai rata-rata kelas

produk–produk memiliki skor antara 2 sampai

yang rendah disebabkan karena kecenderungan

dengan 4 dan berarti termasuk kategori capaian

mahasiswa dengan kategori prestasi rendah kurang

baik. Kriteria dengan capaian baik ini berarti

bisa mengaitkan materi yang dipelajari dengan

semua produk yang dihasilkan mahasiswa sebagai

kehidupan sehari-hari.

kegiatan berorientasi life skill sudah layak jual dan

Hasil yang tercantum pada tabel 2,

dari sisi ekonomi juga menguntungkan.

309

Sri Susilogati Sumarti, Peningkatan Jiwa Kewirausahaan ...

Dengan memperhatikan hasil tes yang

yang diterapkan.

ditinjau dari masing-masing aspek yang diteliti ,

Berdasarkan uraian di atas, walaupun

untuk 12 mahasiswa yang mengalami kemampuan

dalam pembelajaran berorientasi CEP didapatkan

/ peningkatan jiwa kewirausahaan kategori tinggi,

hasil yang cukup signifikan, tetapi mengingat

terdiri dari 7 mahasiswa kelompok prestasi tinggi

pada beberapa materi masih ada mahasiswa

dan 5 mahasiswa kelompok prestasi sedang,

yang belum bisa menguasai materi dengan baik,

tidak ada mahasiswa yang berasal dari kelompok

maka masih diperlukan perbaikan-perbaikan untuk

prestasi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa

diimplementasikan di masa mendatang.

kelompok prestasi tinggi lebih dapat memanfaatkan

Tanggapan mahasiswa terhadap model

model pembelajaran berorientasi CEP dibanding

pembelajaran yang diterapkan

dengan kelompok prestasi sedang dan rendah.

Ta n g g a p a n m a h a s i s w a t e r h a d a p

Keadaan ini wajar mengingat mahasiswa kelompok

pembelajaran praktikum kimia dasar berorientasi

prestasi tinggi memiliki bekal pengetahuan dan

CEP , menunjukkan bahwa mahasiswa memandang

ketrampilan berfikir yang lebih baik dari kelompok

positif terhadap model pembelajaran yang

lain.

dikembangkan. Seluruh aspek memperoleh skor Berdasar hasil analisis data , ternyata

tanggapan tinggi, berarti mahasiswa relative

masih ditemukan 3 mahasiswa yang mengalami

menyukai terlibat secara aktif dalam proses

peningkatan penguasaan materi kategori rendah,

pembelajaran, mereka bukan hanya mendengar

semuanya berasal dari mahasiswa kelompok

ceramah , mempraktekkan prosedur percobaan

prestasi rendah, maka dapat dikatakan bahwa

atau sekedar melihat, tetapi mengalami sendiri

mahasiswa yang kurang mampu memanfaatkan

pembelajaran yang berpusat pada dirinya mulai

model pembelajaran berorientasi CEP ,

dari kegiatan merancang, mempersiapkan bahan

kemungkinan disebabkan mahasiswa kelompok

dan mempraktekkan hasil rancangannya dan

ini kurang memiliki bekal pengetahuan awal

setelah semua produk dihasilkan , mereka juga

dibandingkan mahasiswa kelompok prestasi tinggi

bertindak sebagai observer bagi teman lainnya.

dan sedang, bahkan mungkin mahasiswa ini belum

Tanggapan lain yang diberikan mahasiswa

mampu beradaptasi dengan model pembelajaran

dari hasil kuesioner menunjukkan hampir semua mahasiswa menyatakan setuju dan sangat setuju

310

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 305-311

pada pernyataan: (1) pembelajaran yang diberikan

pengalaman langsung yaitu pembelajaran yang

mendorong untuk mencari sumber belajar lain

bukan sekedar memberikan pengetahuan tetapi

(literatur lain dan internet), (2) adanya keinginan/

memberi bekal pengembangan jiwa kewirausahaan

minat mahasiswa untuk mencoba membuat produk

bagi subyek yang belajar.

yang bermanfaat untuk membuka lapangan kerja, (3) perlunya penerapan pendekatan serupa pada

UCAPAN TERIMA KASIH

matakuliah praktikum yang lain, dan (4) mahasiswa

Penelitian ini terlaksana karena adanya

akan mengaplikasikas pengalaman belajarnya

bantuan berbagai pihak. Untuk itu , penulis tidak

ketika PPL dan menjadi guru kelak ketika lulus.

lupa mengucapkan terima-kasih khususnya kepada

Hal yang masih perlu diperbaiki ditunjukkan

Program Hibah Kompetisi A2 2007 Jurusan Kimia

dari pernyataan mahasiswa adalah metode

FMIPA UNNES yang telah mendanai penelitian

yang digunakan memerlukan waktu yang lebih

ini , mahasiswa prodi kimia penyusun skripsi yang

banyak sehingga kurang efisien dan kurangnya

telah meneliti pembelajaran berorientasi CEP pada

kemampuan mahasiswa membuat hipotesis-

siswa SMA serta semua pihak yang tidak dapat

deduktif dalam proses pembelajaran,

kami sebutkan satu-persatu yang telah membantu

Kegiatan belajar yang dikembangkan

dalam pelaksanaan penelitian

juga menumbuhkan kreatifitas mahasiswa yang ditunjukkan dalam presentasi hasil observasi pada proses produksi berbasis kimia, laporan yang dilengkapi perhitungan ekonomi proses produksi, CD powerpoint dan dokumentasi proses produksi dalam bentuk VCD.

SIMPULAN Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia adalah mahasiswa calon guru yang harus memenuhi standar standar minimal sebagai guru pemula ketika lulus sebagai sarjana pendidikan. Untuk itu perlu dikenalkan, diberi contoh dan diberi kesempatan untuk mencoba mengaplikasikan model-model pembelajaran sesuai kaidah sains. Model pembelajaran Praktikum Kimia Dasar berorientasi CEP dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa pada semua kelompok prestasi tinggi, sedang maupun rendah baik untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan. Melalui contoh pembelajaran yang telah diterapkan , direkomendasikan bagi mahasiswa agar sedapat mungkin memberikan

DAFTAR PUSTAKA Alma, B. (2005). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung : Alfabeta CURVE.(2001). Generic Skills in VET. [on line]. Tersedia http://www. ncver. edu.au. [3 Juni 2004]. Dabson, B. (2005). The Meaning of Entrepreneurship. Tis paper representated ini Texas Entrepreneurship Summit March 29 2005 in Austin Texas Gall, M.D, and Borg, W.R. (1987). Educational Research for Education to Theory and Me-thods. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Hinduan. (2003). Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan IPA. Makalah utama disajikan dalam seminar nasional tanggal 1-4 Agustus 2004 di UPI Bandung. Pawirokusumo, Yasben dan Dana. (2003). Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewirausahaan : Suatu Upaya Bagi Keberhasilan Program Pendidikan Berbasis Luas (Broad Based Education and Life Skills). Bandung : Angkasa Sukamto. (2005). Strategi dan Kebijakan Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik di Perguruan Tinggi. Makalah Utama dalam Seminar Nasional tanggal 5 September di UPI Bandung.

Sri Susilogati Sumarti, Peningkatan Jiwa Kewirausahaan ...

Supartono. 2006a. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA Melalui Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Chemo-Enterpreneurship (CEP). Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Jurusan Kimia FMIPA UNNES tanggal 11 November 2006 . Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.

311