PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN BAKIAK MARIA HIDAYANTI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected]
Abstrack: This research is motivated by the low gross motor skills children in kindergarten Sangga Wiyana, school learning activities focused on writing and reading so that stimulation of motoric abilities are not considered rude child. This study uses a class action research model with Kemmis and Taggart consisting of planning, implementation, observation and reflection. Source of data in this study were 12 children consisting of 8 girls and 4 boys. The results showed that clogs the game can improve rough motoric abilities of children, it can be seen from the average score of gross motor skills at the beginning of the action of 59.49% which is an increase of 11.29%. While the act of the first cycle to the second cycle increased by16.98%. Keyword: Traditional, clogs, gross motor skills
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan motorik kasar anak di TK Sangga Wiyana, pembelajaran disekolah terfokus pada kegiatan menulis dan membaca sehingga stimulasi kemampuan motorik kasar anak tidak diperhatikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan model dengan kemmis dan taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 12 anak yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 4 anak laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan bakiak dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, hal ini terlihat dari ratarata skor keterampilan motorik kasar pada awal tindakan sebesar 59,49% yang mengalami peningkatan sebesar 11,29%. Sedangkan tindakan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 16.98%. Kata Kunci: tradisional, Bakiak, Kemampuan Motorik Kasar
Anak
yang
memiliki
kemampuan
motorik kasar yang
baik
ia
maka
akan
memiliki
berpengaruh
positif
pada
kemampuan motorik kognitifnya. Unsur utama yang berperan
perkembangan mental yang baik pula
penting
karena anak mampu menyesuaikan
perkembangan motorik anak anak
diri dengan lingkungan sekitarnya
adalah guru dan orangtua. Guru
sehingga rasa percaya dirinya akan
memberikan
terus
kegiatan yang melibatkan otot-otot
meningkat
dan
akan
dalam
stimulasi
stimulasi
berupa
kasar anak di sekolah sedangkan 195
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
dirumah dengan
orangtua
menstimulasi
kegiatan
yang
dapat
mengenal
berbagai
permainan
tradisional bakiak. Salah satu permainan yang
dilakukan anak sehari-hari. Hasil observasi yang telah
dapat
meningkatkan
kemampuan
dilakukan pada kelompok B di TK
motorik kasar anak adalah permainan
Sangga
bakiak.
Winayah
kabupaten
Bila
anak
memiliki
Majalengka selama satu minggu
keterampilan motorik yang memadai
yaitu pada tanggal 1-6 September
urat
2014 menunjukan bahwa dari 12
mengoordinasikan
anak yang memiliki motorik kasar
tubuh dan mengikuti ritme tertentu
rendah sebanyak 9 anak,
sehingga anak akan menjadi pribadi
yaitu
sebesar 75%. Keterampilan motorik
syarafnya
akan
bekerja
seluruh
gerak
yang terampil, lincah dan cekatan.
tersebut meliputi adanya anak yang belum dapat melakukan kegiatan
Kemampuan Motorik Kasar Menurut
seperti melompat satu kaki tanpa
Fikriyati
(2013)
terjatuh, melompat satu kaki secara
kemampuan motorik sangat erat
bergantian (kanan kiri), berlari lurus
kaitannya
dengan membawa benda (misalnya
pengendalian gerakan tubuh melalui
batu, bola, botol), meniti papan tanpa
kegiatan yang terkoordinir antara
terjatuh
dan
susunan saraf, otot, otak, dan spinal
menangkap bola. Partisipasi dan
cord. Motorik kasar didefinisikan
keaktifan anak dalam kegiatan masih
sebagai
kurang,selalu duduk di kursi atau
menggunakan otot-otot besar atau
duduk di karpet mendengarkan guru
sebagian besar atau seluruh anggota
berbicara atau becerita, interaksi
tubuh
anak dan guru saling berhadapan hal
kematangan anak itu sendiri. Hal
ini
serupa
serta
pembelajaran
melempar
masih
bersifat
dengan
gerakan
yang
juga
perkembangan
tubuh
dipengaruhi
dikemukakan
yang
oleh
oleh
teacher centered. Pemahaman anak
Gallahue (1989) bahwa kemampuan
tentang kebudayaan daerah masih
motorik kasar sangat berhubungan
kurang,
dengan kerja otot-otot besar pada
salah
satunya
dalam
tubuh
manusia.
Kemampuan
ini 196
Peningkatan Kemampuan… Maria Hidayati
biasanya digunakan oleh anak untuk
menendang,
melakukan
memutar tali, dan memantulkan, atau
aktivitas
olahraga.
Kemampuan ini berhubungan dengan
menangkap
obyek,
menggiring bola.
kecakapan anak dalam melakukan
Hurlock (1998) menjelaskan
berbagai gerakan. Gallahue membagi
kemampuan motorik kasar sebagai
kemampuan
pengendalian gerakan tubuh melalui
motorik
dalam
tiga
kategori, yaitu: 1)
kegiatan yang terkoordinir antara
Kemampuan
lokomotor
susunan saraf, otot, otak, dan spinal
adalah kemampuan yang digunakan
cord,
untuk memerintahkan tubuh dari
diperlukan sejak usia balita sebagai
suatu tempat ke tempat yang lain,
bagian
seperti berjalan, berlari, melompat,
perkembangan anak. Hampir semua
dan meluncur.
anak pada usia 2 tahun dapat berdiri,
2)
Kemampun
yaitu
kemampuan
dari
yang
pertumbuhan
dan
non-lokomotor
berjalan, duduk, menendang, naik
adalah kemampuan yang digunakan
turun tangga berlari dan melompat.
tanpa memindahkan tubuh atau gerak
Keterampilan
ditempat.
dibangun dari semua usia balita dan
Contoh
gerakan
motorik
kasar
kemampuan non-lokomotor adalah
akan
menekuk dan meregang, mendorong
bertambahnya usia sampai dewasa.
semakin
dan menarik, jalan di tempat, loncat
menjelaskan
dan
kembangan
kaki
secara
bergantian. 3)
sebagai
Kemampuan
adalah
manipulatif
kemampuan
yang
dengan
Sementara itu Sage (1984)
ditempat, berdiri dengan satu kaki, mengayuhkan
baik
pentingnya motorik salah
kasar satu
per anak aspek
perkembangan yang sangat penting bagi
anak,
bahwa
kemampuan
dikembangkan saat anak sedang
motorik
menguasai berbagai macam objek
individu yang berhubungan dengan
dan kemampuan ini lebih banyak
kinerja dalam melakukan berbagai
melibatkan tangan dan kaki. Contoh
keterampilan
kemampuan
sejak
gerakan
manipulatif melempar,
adalah memukul,
kasar
adalah
yang
masa
kapasitas
didapatkannya kanak-kanak.
Kemampuan ini menjadi pondasi 197
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
untuk melakukan berbagai tugas.
memainkan bakiak jadi sulit ketika
Kemampuan
tidak ada kekompakkan dalam tim.
dalam
melakukan
sesuatu dipelajari melalui berbagai praktek
dan
kemampuan
bergantung yang
pada
mendasarinya,
seperti keseimbangan. Berdasarkan
Hamd
Habibi
menjelaskan
(2014)
bakiak
sebagai
permainan tradisional yang sering kita jumpai ketika ulang tahun
beberapa
kemerdekaan Indonesia. Permainan
pengertian yang dijelaskan oleh para
tradisional yang sudah lama ada ini,
ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
hampir ada di seluruh wilayah
kemampuan motorik kasar adalah
Indonesia karena sifatnya yang seru
kemampuan
sekaligus menantang. Setiap tim
yang
dengan
gerakan
dalam
melakukan
berhubungan otot-otot
besar
minimal berjumlah 3 orang, semakin
pengendalian
banyak jumlah orang dalam satu tim
gerakan tubuh melalui kemampuan
akan
lokomotor,
koordinasikan tim.
non
lokomotor,
dan
manipulatif.
semakin
A.
sulit
meng
Esnoesanoesi
(2014)
mengatakan bahwa bakiak adalah Permainan Tradisional Bakiak Bakiak merupakan sebuah
permainan mengutamakan
tradisional
yang
kekompakan
dan
sandal yang muncul di dinasti cina
kebersamaan antara para peserta.
dan sampai berkembang ke negara
Para pemain harus berjalan secara
asia sehingga sendal ini mengandung
kompak
unsur nilai kebudayaan di mana
keseimbangan agar tidak terjatuh.
sendal ini terbuat dari kepingan kayu
Bakiak
yang dihias menjadi indah. Bakiak
berbentuk alas kaki panjang yang
itu sepasang sandal panjang terbuat
dapat digunakan oleh peserta antara
dari kayu. Untuk memainkannya,
5-6.
untuk
terbuat dari
menjaga
kayu
yang
perlu 3-4 orang pada sepasang
Dari beberapa pengertian di
bakiak. Nantinya mereka bersama-
atas tentang pengertian bakiak dapat
sama melangkah ke garis finish.
disimpulkan
bahwa
permainan
sandal bakiak terbuat dari kayu dan 198
Peningkatan Kemampuan… Maria Hidayati
atasnya
bekas
digunakanuntuk
ban 2-3
orang
bisa
bulan
tiap
2015.
Desember hingga Februari
regunya jika akan melaksanakan
Sumber data dalam penelitian
untuk mencapai finish harus ada rasa
ini adalah anak-anak kelompok B TK
kerjasama dan kekompakan antar
Sangga Winaya Majalengka yang
anggota tim tersebut sehingga dapat
terletak
menanamkan rasa persaudaraan dan
Kabupaten Majalengka – Jawa Barat.
dapat meningkatkan motorik kasar
Selanjutnya terdapat 12 anak yang
anak yang memainkanya.
dijadikan sumber data yang terdiri
di
Kecamatan
Kertajati
dari 8 anak perempuan dan 4 anak laki-laki.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode
penelitian
tindakan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan model
Peningkatan yang dimaksud
Kemmis dan Taggart dimana setiap
adalah sebelum dilakukan permainan
siklusnya mengikuti langkah-langkah
bakiak, rata-rata skor keterampilan
sistematis sesuai dengan kaidah-
motorik kasar pada awal tindakan
kaidah penelitian dan kebutuhan
sebesar 59,49% yang mengalami
parameter
peningkatan
penelitian.
Tahapan-
sebesar
11,29%.
model
Sedangkan tindakan siklus I ke siklus
Kemmis dan Taggart meliputi: (1)
II mengalami peningkatan sebesar
perencanaan (planning), (2) tindakan
16.98%.
(action),
bahwa
tahapan
penelitian
dalam
(3)
(observation), (reflection).
pengamatan
dan
(4)
Hal
antusias
aktivitas
ini
kegiatan permainan sangat tinggi khususnya
Kecamatan
motorik kasar.
Kabupaten
Penelitian
dan
keterampilan motorik anak melalui
dilaksanakan di TK Sangga Winaya
Majalengka.
menunjukkan
refleksi
penelitian
Kertajati
ini,
ini
di
pada
keterampilan
peningkatan
keterampilan
laksanakan pada semester I tahun
motorik
akademik
pratindakan, siklus I dan siklus II
2014/2015
yaitu
pada
yang
kasar anak mulai dari
mengalami
peningkatan 199
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
signifikan. Berikut ini akan disajikan
untuk bekerja sama, kejujuran, serta
skor
memberikan kesenangan pada anak.
dalam
bentuk
prosentase
sehingga dapat memperjelas hasil skor sebelum dan sesudah dilakukan
Saran : (1) Guru disarankan dapat
tindakan
memberikan permainan yang dapat
dengan
memberikan
permainan bakiak. Data tersebut
menstimulasi
menunjukkan adanya peningkatan
dengan cara yang menyenangkan
keterampilan motorik kasar anak
serta lebih kreatif dalam membuat
yang terjadi mulai dari pratindakan,
media pembelajaran (2) Orangtua
siklus I dan siklus II pada permainan
sebaiknya memberikan kesempatan
bakiak. Semua pemaparan hasil skor
kepada
yang diperoleh oleh setiap anak dari
aktivitas yang dapat menstimulasi
permainan bakiak.
kemampuan motorik kasarnya.
Dengan
melakukan
kasar
anak
pratindakan
dengan hasil skor siklus I dan siklus II
pada
permainan
bakiak,
mengalami peningkatan yang sangat baik dan memiliki rata-rata kelas di atas 85%.
SIMPULAN (1)
Dapat
permainan
disimpulkan,
melalui
bakiak
dapat
meningkatkan keterampilan motorik kasar pada anak dengan kriteria keberhasilan
sangat
baik.
untuk
anak
melakukan
per
bandingan hasil skor keterampilan motorik
anak
kemampuan
(2)
meningkatkan keterampilan motorik kasar anak, juga mengajarkan anak
DAFTAR PUSTAKA Gagne, Buku Ajar Teori Belajar dan pembelajaran, Dra. Eveline Siregar, Hartini Nara, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2007. Galiahuc David L, Understanding Motor Development in Children, New York: John willen and Sons, 1982 Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi keenam. Terjemahan oleh Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga, 1978. Mahmud, Bonita. Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Sulawesi Selatan(Penelitian TindakanPada Siswa Kelompok B TK Islam Al Abrar Makasar) PPS UNJ, 2014 200