PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BANTEN RATU TUTI ALAWIYAH PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-Mail:
[email protected]
Abstract:Theaims of this research are to know the improving of gross motor skills in early childhood through traditional games of Banten. The research was conducted through action research in play group Aviciena Anyer 4-5 years old, The study is conducted using action research, and held on February to March 2012second semester of2011/2012 academic year.The procedures for this action research are following Kemmis and McTaggart’s model consisting of four phases cycle which are: planning, action,observation, and reflection. Data analysis is carried using both quantitative and qualitative analysis. The result of the study show increasing of gross motor skills significantly by positive respons of traditional games of Banten. The 1st cycle, early childhood gross motor skills is 70,2 % and early childhood gross motor skills increasing 88,89%.In the 2nd cycle.The spirit of the child in following gross motor learning after through tradisional games of Banten. Bebentengan and edom-edom tugel games to be a solution to improve gross motor skills of childhood. Keywords: Children, Gross Motor Skills, Traditional Games Of Banten
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui membaiknya keterampilan motorik kasar pada anak usia dini melalui permainan tradisional Banten. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian tindakan dalam kelompok bermain Aviciena Anyer berusia 4-5 tahun, Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan dan diselenggarakan pada tanggal Maret 2012 semester II 2011/2012 prosedur year.The akademik untuk penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut Kemmis dan McTaggart Model ini terdiri dari empat fase siklus yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan motorik kasar secara signifikan dengan respon positif dari permainan tradisional Banten. Siklus 1, anak usia dini keterampilan motorik kasar adalah 70,2 % dan anak usia dini keterampilan motorik kasar meningkat 88,89 %. Dalam cycle The semangat ke-2 anak dalam mengikuti pembelajaran motorik kasar setelah melalui permainan tradisional asli dari Banten. Bebentengan dan permainan Tugel Edom-Edom menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar dari masa kanakkanak Kata Kunci: Anak, Keterampilan Motorik Kasar, Permainan Tradisional Banten
Masa periode anak usia dini
keemasan. Pertama, anak sedang
(AUD) adalah di mana anak berada
mengulang-ulang
dan
karenanya
dalam rentang usia 0-8 tahun atau
dengan
hati
mengulang
yang sering disebut masa
aktivitas sampai ia terampil. Kedua,
senang
anak-anak
bersifat
pemberani
175
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
sehingga tidak ada rasa takut jika
Peneliti
memutuskan
untuk
anak itu jatuh dan ketiga, anak belia
melakukan penelitian di kelompok
mudah dan cepat belajar karena
bermain Aviciena Anyer mengenai
tubuh mereka sangat lentur dan
peningkatan keterampilan motorik
keterampilan yang dimiliki baru
kasar melalui permainan tradisional
sedikit sehingga keterampilan yang
Banten.Menurut
baru dikuasai tidak mengganggu
(Semiawan 2003:24) dalam jurnal,
keterampilan yang sudah ada.
usia pra sekolah merupakan waktu
Penelitian
ini
juga
pernah
yang
Gallahue
paling
optimal
untuk
dilakukan oleh Yuhelmi, “Penelitian
perkembangan
tindakan
keterampilan motorik anak. Lutan
mengenai
peningkatan
mendasar
dari
kemampuan motorik kasar melalui
(1988:118)
permainan tradisional pada anak
keterampilan motorik kasar adalah
Kelompok B TK Angkasa Lanud
semakin banyak otot-otot besar yang
Padang Provinsi Sumatera Barat.
dilibatkan, semakin banyak energi
Kenyataan
dan usaha yang dikerahan. Pendapat
di
lapangan
menjelaskan
mengisyaratkan bahwa rendahnya
yang
sama
dinyatakan
keterampilan
Papalia(2009:194)
bahwa
motorik
kasar
disebabkan oleh beberapa faktor
keterampilan motorik kasar adalah
yang melatarbelakangi terjadinya hal
keterampilan fisik yang melibatkan
tersebut,
otot besar. Sementara itu Santrok
antara
lembaga-lembaga bertanggung
lain
beberapa
PAUD
yang
jawab
memahami memperhatikan
(2007:145)
belum
keterampilan motorik kasar adalah
pentingnya
meliputi kegiatan otot-otot besar
metode
seperti menggerakan lengan dan
pengembangan motorik kasar anak, metode yang disampaikan guru tidak
berjalan Uraian di atas keterampilan
sesuai dengan kebutuhan dan tahapan
motorik
perkembangan
kemampuan
anak.
berpendapatbahwa
Hal
ini
kasar
merupakan
seseorang
dalam
menyebabkan anak kurang menyukai
menggunakan otot-otot besar dengan
kegiatan keterampilan motorik kasar.
menggunakan seluruh tubuh atau
176
Peningkatan Keterampilan Motorik .. Ratu Tuti Alawiyah
sebagian
tubuh
mereka
Lutan
dengan
(1988:102)
mendefi-
memperhatikan
nisikan bahwa belajar gerak adalah
tahapan belajar motorik, sehingga
seperangkat proses yang bertalian
sesorang dapat melakukan gerakan
dengan latihan atau pengalaman yang
yang diinginkannya, seperti gerakan
mengantarkan ke arah perubahan
koordinasi mata dan kaki serta
permanen
gerakan kordinasi mata dan tangan.
terampil.Pendapat yang hampir sama
benar,
dengan
Fitts and
Posner’s (Coker,
dalam
disampaikan
perilaku
Shumway
dan
2004:98-99) ada tiga langkah untuk
Woollacott (2001:27) bahwa motor
memperoleh
belajar
learning has been described as a set
sebagai
of processes associated with practice
pertama
adalah
or experience leading or relatively
(cognitive
stage),
permanent changes in the capability
dalam tahap ini siswa dikenalkan
for producing skilled action.“Belajar
keterampilan motorik yang baru
gerak merupakan kumpulan dari
untuk
mengadakan
proses–proses yang disatukan dengan
dengan
berbagai
kedua
adalah
gerak
keterampilan
diantaranya
berikut:Langkah tahap
kognitif
percobaan
strategi.Langkah
dan
pengalaman
yang
asosiatif
mengarah kepada perubahan yang
(associative stage).Pada tahap ini
relative tetap di dalam kemampuan
perubahan
untuk
dapat
tahap
praktek
keterampilan
dilihat
dengan
motorik adanya
menghasilkan
keterampilan.”Perubahan
tidak
peningkatan penampilan dan terjadi
terjadi begitu saja melainkan harus
penurunan kesalahan gerak.Langkah
dengan
yang ketiga digambarkan sebagai
merupakan guru terbaik, maka proses
tahap
pembelajaran
otomatisasi
(Autonomous
usaha.
Jika
pengalaman
dipadukan
dengan
stage). Pada tahap ini jangkauan
praktek serta pengalaman, sehingga
penampilan pada tingkat tinggi dan
kemampuan keterampilan motorik
telah menjadi otomatisasi gerakan
dapat berkembang secara optimal.
yang dilakukan.
Coker (2004:97) menjelaskan secara rinci bahwa belajar gerak adalah sebagai
proses
belajar
yang
di 177
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
dalamnya untuk mendapatkan dan
permainan yang mengandung nilai-
menyempurnakan
nilai
atau
budaya,
pada
hakikatnya
menghaluskan kemampuan gerak,
merupakan warisan leluhur yang
serta memuat tentang variabel yang
harus dilestarikan keberadaannya.
menghambat dan melancarkan, yang
Metakupan (1995:141) berpendapat
didapat dalam proses gerak tersebut
bahwa
berhubungan dengan kontrol gerak,
merupakan
yang difokuskan pada aspek syaraf,
permainan modern sekarang ini,
fisik dan tingkah laku dari gerak
setelah
manusia tersebut.
penyesuaian,
permainan
tradisional
sumber
dari
melalui
pada
berbagai
maka
permainan
tradisional
mengalami
dipaparkan di atas dapat disimpulkan
metabolism,
akhirnya
bahwa belajar gerak adalah proses
tradisional
belajar yang dilakukan oleh manusia
sebagai alat untuk mencapai berbagai
melalui
tujuan, dan tentunya juga untuk
Beberapa
teori
yang
latihan,
sebagai
dapat
proses permainan
juga
dijadikan
pengalamannya untuk mendapatkan
tujuan
suatu perubahan yang permanen
(1999:280)
dalam
permainan alami yang dilakukan
kemampuan
motorik,
pendidikan.
Bowers
menjelaskan
tentang
tiga
anak-anak
ditandai
dengan
tahapan yaitu tahap kognitif, tahap
eksplorasi,
kreativitas
sekaligus
asosiatif dan tahap otomatisasi.
menguasai tantangan baru secara
dilakukan
dengan
melalui
Berbicara tentang permainan tradisional.
Dinata
fisik. Berbagai
teori
tentang
(2003:4)mengungkapkan permainan
permainan
tradisional
tradisional adalah memiliki unsur
disimpulkan
bahwa
keterampilan fisik, kecepatan berfikir
tradisional
serta implementasinya terhadap nilai
menyenangkan yang memiliki nilai-
sosial dan budaya.Pendapat di atas
nilai budaya, yang dapat memberikan
dikuatkan
oleh
dampak
Dharmamulya
(1996)
tradisional 178
Sukirman permainan
merupakan
jenis
dapat permainan
merupakan
positif
perkembangan mengembangkan
kegiatan
pada
anak
aspek
dan
dapat
potensi
yang
Peningkatan Keterampilan Motorik .. Ratu Tuti Alawiyah
dimiliki anak, sehingga anak dapat
batu
menyalurkan segala keinginannya
bebentengan terdapat dua kelompok
untuk berimajinasi tanpa memikirkan
A dan B terdiri masing-masing
hasil akhirnya. Seperti umumnya
minimal lima anak.
Sedangakan
beberapa daerah di Indonesia, Banten
Taufiqurrahmanpraktisi
PAUD
juga
(wawancara:3
memiliki
berbagai
permainan
jenis
tradisional,Ahyadi
bata,
dalam
permainan
Mei
2012)
menjelaskan Permainan edom-edom
(2013:69-72) membagi permainan
tugel
tradisioanal yang berkembang di
dilakukan dengan cara menyanyikan
Banten menjadi tiga jenis permainan,
sebuah lagu dengan bahasa jawa
diantaranya:
kreatif,
Banten sambil melakukan gerakan,
ketangkasan
permainan ini sering dimainkan oleh
danpermainan patriotik. Sedangkan
masyarakat Banten bagian utara.
Taufiqurrahman
permainan
permainan
adalah
permainan
yang
praktisi
PAUD
Lagu Edom-edom Tugel (Edom-
Mei
2012)
edom tugel, Tugele ning esor pager,
permainan
Adu dempok leak- leok, Gel-igel-
(wawancara:
3
menjelaskan
bahwa
sering
igel-igel 2 x, Edom-edom tugel,
dimainkan di Banten bagian utara
Melesat ning esor pager, Ditingali
adalah permainan edom-edom tugel,
lagi ngigel, Gel-igel-igel-igel 2x).
tradisional
Banten
yang
Dari
hal ini terkait dengan bahasa yang
dua
jenis
permainan
digunakan dalam permainan tersebut
tersebut dapat dituangkan melalui
(bahasa Jawa Banten).
strategi pembelajaran motorik kasar
Penelitian ini jenis permainan
diantaranya
sebagai
berikut;
(a)
diantaranya:
menentukan tujuan kegiatan yaitu
bebentengan dan edom-edom tugel.
untuk meningkatkan keterampilan
Menurut
motorik
yang
akan
dikaji
Ahyadi
(2013:97)
kasar
anak.
(b)
bebentengan adalah pola permainan
menggunakan metode bermain. (c)
melumpuhkan
cara
lawan
dengan
memainkan
permainan
sudah
bebentengan ini adalah dengan cara
tersedia, umbuk dalam permainan
dimainkan dua kelompok besar yang
bebentengan ini medianya adalah
saling
memegang
benteng
yang
mempertahankan
benteng, 179
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
dengan
memperhatikan
berikut:
(1)
tempat
sebagai
diberi kesempatan untuk mencoba
kegiatan,
menyanyikan syair lagu dan gerakan
misalnya: guru dapat memilih tempat
edom-edom
kegiatan dilakukan di luar ruangan,
dicontohkan guru. Guru melatih anak
(2)
secara
peralatan,
keberhasilan
tugel,
yang
berulang-ulang,
telah
sehingga
pembelajaran tidak akan terwujudkan
diharapkan anak dapat mengikuti
tanpa ditunjang oleh sarana dan
lafal syair lagu.Kemudian seluruh
prasarana
dalam mengembangkan
pemain membuat lingkaran, sambil
keterampilan motorik kasar.; (3)
menyanyikan lagu edom-edom tugel.
proses kegiatan yang dilaksanakan
Pemain
dalam pembelajaran motorik kasar
mengelilingi
dengan
mengayunkan
menggunakan
permainan
akan
memulai
dengan
putaran
sambil
tangan,
saat
beberapa
menyanyikan lagu pada bait ketiga
tahapan. Sebagai berikut: kegiatan
dan ke-empat posisi tangan berada di
diawali dengan pemberian informasi
pinggang, sambil beberapa anak
tentang tujuan dan arahan yang akan
maju, dan yang lainnya berada di
dilakukan
tempat
bebentengan
kesipan
melalui
anak, anak
memperhatikan dalam
mengenalkan
belajar, permainan
bebentengan dengan mencontohkan
kemudian
dilanjutkan mengelilingi
bergantian,
kembali
dengan
putaran
sambil
mengayunkan tangan.
cara bermain, memberi kesempatan kepada anak untuk mencoba berlatih dan
langkah
terakhir
guru
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
dilaksanakan
di
pada anak usia 4-5 tahun, tahun
lapangan. Kegiatan diawali dengan
pelajaran 2011 -2012 di Kelompok
pemberian informasi tentang makna
Bermain Aviciena Anyer. Di Jalan
edom-edom tugel (jarum patah),
Jaha KM 1 Mekarsari Anyer Serang
dilanjutkan
menyanyikan
Banten.Penelitian ini dimulai pada
lagu edom-edom tugel, selanjutnya
bulan Februari hingga bulan maret
guru mencontohkan gerakan-gerakan
2012.Alasan
dalam
Bermain Aviciena Anyer sebagai
mengevaluasi
180
hasil
dengan
permainan
observasi
tersebut.Anak
memilihKelompok
Peningkatan Keterampilan Motorik .. Ratu Tuti Alawiyah
Data
tempat penelitian adalah:salah satu
didapatkan
dengan
lembaga yang memiliki halaman
melalui (1) pengamatan, peneliti
bermain anak seluas 300 m2 dan
mengobservasi melalui pengamatan
merupakan lembaga terbuka bagi
dan
para
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
peneliti
yang
akan
mengembangkan
program
pendengaran selama proses
berlangsung;
(2)
tes,
tes
yang
baik,
digunakan dalam bentuk pragaan,
dengan demikian lembaga tersebut
karena peneliti ingin mengetahui
dapat diharapkan lebih maju.
keterampilan
seseorang;
dokumentasi,
peneliti
pembelajaran
yang
lebih
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode
penelitian
(3) dapat
menggunakan video dan kamera
tindakan, dengan model dari Kemmis
untuk
dan Mc Taggart.Metode penelitian
gambar
tindakan menurut Arikunto (2008:3)
proses pembelajaran. dan (4) catatan
adalah penelitian yang memiliki
lapangan,ditulis
pengertian
setelah
suatu
pencermatan
merekam
dan
mengambil
kejadian-kejadian
dengan
suatu
proses
segera tindakan
terhadap kegiatan belajar berupa
berlangsung,
sebuah
sengaja
objektifitas fakta yang ditemukan.
dalam
Hal-hal yang ditulis adalah hal-hal
secara
yang bersentuhan secara langsung
ini
dengan fokus masalah, catatan ditulis
menggunakan dua siklus, yang mana
dengan kata-kata yang singkat dan
masing-masing
padat.
tindakan,
dimunculkan
dan
sebuah
kelas
bersama.Penelitian
yang terjadi
tindakan
siklus
dilakukan
untuk
dalam
menjaga
enam kali pertemuan terdiri dari perencanaan, pengamatan
pelaksanaan, dan
refleksi.Kriteria
keberhasilan tindakan ini berhasil, jika hasil tes keterampilan motorik anak telah mencapai skor 75 % atau berada pada kriteria baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada siklus 1 strategi atau metode pembelajaran yang dilakukan adalah
memberikan
pendekatan
melalui proses belajar yang berbasis Psychoeducational
growth 181
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
(perkembangan kemampuan mental)
ditandai hasil nilai rata-rata pra
terhadap anak yang belum mencapai
siklus sebesar 56.37 %, meningkat
target penelitian, untuk mengetahui
pada siklus 1 sebesar 70.28 % dan
permasalahan yang dihadapi anak.
pada siklus 2 peningkatan secara
Karena
signifikan
pada
tahap
pra
siklus
sebesar
88.89
%.
keterampilan motorik kasar anak
Berdasarkan data tersebut di atas
baru mencapai 56,37 %, nilai ini
dapat
belum
diharapkan.
keterampilan motorik kasar anak
Temuan dalam penelitian ini perlu
yang meliputi aspek kordinasi mata
diatasi sedini mungkin,
karena
dan kaki dan aspek kordinasi mata
tidak
dan tangan yang menjadi tujuan
sesuai
apabila
yang
kesulitan
ini
disimpulkan
ditanggulangi secara tuntas maka
sudah
akan menetap sampai usia dewasa.
kriteria baik.
Untuk
mempermudah
penelitian
maka
menggunakan
prosedur
berhasil
yakni
bahwa
mencapai
dalam peneliti penelitian
SIMPULAN Terdapat
peningkatan
keterampilan motorik kasar setelah
diantaranya: Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan permainan tradisional
bahwa pada siklus 1 belum adanya
Banten,
peningkatan secara signifikan, maka
menunjukkan adanya peningkatan
peneliti
penelitian
keterampilan motorik kasar anak usia
pada siklus 2.Tahapan-tahapan yang
4-5 tahun di kelompok bermain
dilakukan oleh peneliti pada siklus 2
Aviciena Anyer, melalui permainan
tidak terlalu jauh dengan tahapan-
bebentengan dan edom-edom tugel.
tahapan yang dilakukan pada siklus
Pada pra siklus keterampilan motorik
1.
kasar sebelum diberi tindakan nilai
melaksanakan
Dari
hasil
penelitian
Hasil
penelitian
tertinggi 66.67% sedangkan nilai
tindakan mulai dari hasil prasiklus,
terendah
siklus 1 dan siklus 2, terlihat bahwa
diprosentasekan hasil keterampilan
keterampilan motorik kasar terjadi
motorik kasar pada pra siklus dari
peningkatan yang signifikan. Hal ini
dua puluh responden hanya mencapai
182
44.44%.jika
Peningkatan Keterampilan Motorik .. Ratu Tuti Alawiyah
56.37%. pada siklus 1 setelah diberi
dikenalkan
tindakan
tradisional.Bagi
melalui
permainan
permainan lembaga
bebentengan dan edom-edom tugel
diharapkan
yang dilakukan selama enam kali
lingkungan yang tepat dan sesuai
pertemuan,
dan
dalam mengembangkan keterampilan
jika
motorik kasar, agar anak memiliki
nilai
sebesar 83.33%
terendah
55.56%.
diprosentasikan hasil keterampilan
dapat
PAUD,
menyediakan
kesempatan dalam bereksplorasi.
motorik kasar pada siklus 1 dari dua puluh responden mencapai 70.28%. pada siklus 2 nilai tertinggi 100% dan nilai terendah 77.78%. jika diprosentasekan hasil keterampilan motorik kasar pada siklus 2 dari dua puluh responden mencapai 88.89% angka ini menunjukkan kriteria baik. Dari temuan dan hasil penelitian, ternyata permainan bebentengan dan edom-edom
tugel
mampu
meningkatkan keterampilan motorik kasar anak.Hal ini ditandai dengan strategi pengembangan motorik kasar yang menyenangkan.
SARAN Bagi
guru
Kelompok
Bermain
Aviciena Anyer hendaknya dapat meningkatkan
kemampuan
dalam
memilih strategi pembelajaran yang sesuai,
khususnya
untuk
meningkatkan keterampilan motorik kasar
anak.Dalam
hal
DAFTAR PUSTAKA Ahyadi,Yadi. Dolanan Anak Tembang Tradisional Banten, Banten: Bantenologi, 2013. Ardiwinata, Achmad Alatief, Suherman, dan Marta Dinata.kumpulan Permainan Rakyat Olahraga Tradisional. Tangerang: Cerdas jaya, 2006. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Coker, Cheryl A. Motor learning and Control for Practisioner.Library of Congres cataloging in Publication Data USA, 2004. Dinata, Marta. Permainan Kecil dan Permainan Tradisional.Lampung,Cerda s jaya, 2003. Feldman,Papalia,old.Perkembangan manusia, Penerjemah Brian Marswsndy, edisi 10.
ini anak 183
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Fridani, Lara et.al.,Evaluasi Perkembangan Anak.Jakarta: universiatas Terbuka, 2010. Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi keenam terjemahan Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih, Jakarta: Erlangga, 1978. ______, Psikologi Perkembangan jilid 8. Jakarta: Erlangga,1980. Hildayani, Rini. Psikologi Perkembangan Anak. Universitas Terbuka, 2008. Jamaris, Martini. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2010. ______, Kesulitan Belajar.Jakarta:Penamas Murni, 2009. John, Santrock W.Perkembangan Masa Hidup, jilid I edisi kelima, Alih Bahasa Ahmad Chusairi dan Juda damanik, Jakarta: Erlangga, 2002. Lutan, Rusli.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Dikri., 1988. Metakupan J. Materi Pokok Teori Bermain, modul 1-6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Guru dan tanpa Teknis Bagian Proyek peningkatan Mutu Guru 184
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D-II. Jakarta: 1995. Morrison,George S. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Edisi kelima, pengalih bahasa Suci Romadhona & Apri Widiastuti, Jakarta: PT Indeks, 2012. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.Buku Pedoman penulisan Tesis dan Desertasi Jakarta, 2012. Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2011. Santrock, Jhon W.Perkembangan Anak, Edisi kesebelas jilid 1, penterjemah Mila Rahmawati dan Ana Kuswanti, Jakarta:Erlangga 2007. Semiawan,Conny R.Pengembangan Rambu-rambu Belajar Sambil Bermain Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Usia, 2003. Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2005. Sujiono, Bambang dkk.,Buku Materi Pokok PGTK Metode Pengembangan Fisik Edisi Kesatu. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005. Taufiqurrahman. Praktisi PAUD, Wawancara, 3 Mei 2012. Tedjasaputra,Mayke S. Bermain Main dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Grasindo, 2001. Woollacott and Shumway.Motor Control: Theory and Practical Applications Philadephia: Lippincott Williams& Wilkins, 2001.