PENINGKATAN KREATIVITAS BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JASA BOGA 1 DALAM PENGOLAHAN LIMBAH BANDENG SEBAGAI PELUANG USAHA MELALUI UNIT PRODUKSI DI SMK NEGERI 3 PATI oleh Dra. Sri Puji Haryati, M.Par., M.Si. Guru SMK Negeri 3 Pati Abstract he research aims are to: 1) increase students' creativity entrepreneurship Catering 1 Class XII in treating waste as a business opportunity thorns milkfish through the utilization of Production Unit of SMK Negeri 3 Pati and 2) determine the magnitude of the increase in Class XII student entrepreneurship creativity Catering 1 after using Production Unit of SMK Negeri 3 Pati. The method used is descriptive, the technique of classroom action research through qualitative and quantitative analysis. The pprinciples of recycling activity/procedures are: planning, acting, observing, and reflecting. Research held at SMK Negeri 3 Pati, with as many as 31 research subjects. Techniques of data collection are: observation, interviews, field notes, documentation. This study uses an interactive analysis that consists of data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The research results showed that there is an increase in entrepreneurial creativity of each cycle, as seen in the first cycle the average value of creativity in entrepreneurship is 81% (the category of "creative") once held the second cycle to 94% (the category of "very creative"), so that there is an increase in by 13%. In conclusion empowerment Production Unit Schools can improve the creativity of class XII student entrepreneurship Catering 1 in creating business opportunities through waste treatment milkfish.
T
Keywords: business opportunities; creativity in entrepreneurship; waste milkfish; school production units. melaksanakannya secara terbaik (ulet,
PENDAHULUAN Kewirausahaan kemampuan perusahaan
berusaha, yang
dapat
adalah
gigih, tekun, progresif, dan pantang
mengelola
menyerah) sehingga nilai tambah yang
menciptakan
lapangan kerja melalui kegiatan kreatif, inovatif,
dan
terorganisir.
Dalam
diharapkan dapat dicapai. Mata bertujuan
pelajaran agar
kewirausahaan siswa
dapat
menciptakan produk baru dan pasar baru
mengaktualisasikan diri dalam perilaku
disertai keberanian mengambil resiko
berwirausaha dan berjiwa wirausaha.
atas
Pembelajaran
hasil
ciptaannya
dan
kewirausahaan
dapat
67
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
menghasilkan perilaku wirausaha dan
pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
jiwa kepemimpinan yang sangat terkait
kewirausahaan yang diajarkan di sekolah,
dengan cara mengelola usaha untuk
selama ini baru memperkenalkan konsep
membekali siswa agar dapat berusaha
teoritik kewirausahaan belum kepada
secara mandiri.
taraf
Namun para peserta didik dan
bagaimana
menjadi
memberikan
entrepreneur.
spirit Padahal
lulusan SMK masih banyak menjumpai
kemampuan kewirausahaan merupakan
kendala
lain
salah satu faktor untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, seperti bersikap
di
lapangan
antara
kurangnya
pengetahuan
dalam
berwirausaha,
permodalan,
rendahnya
motivasi
dan
komitmen
mandiri,
berani
mengambil
resiko,
untuk
mampu menangkap peluang yang ada,
berwirausaha, minimnya fasilitas dan
kreatif dan inovatif. Oleh karena itu perlu
sarana praktek di sekolah yang dikelola
ditumbuhkan jiwa berwirausaha para
secara profesional sebagai tempat untuk
peserta didik, sehingga dapat menyiapkan
melatih dan mendekatkan siswa pada
diri berwirausaha.
kondisi yang sebenarnya. Disamping
itu,
Pemberdayaan unit produksi di kegiatan
unit
sekolah
belum
dilaksanakan
secara
produksi di sekolah belum dimanfaatkan
optimal, belum terlaksana dengan baik,
sebagai media /kegiatan praktik yang
sehingga
optimal dan belum mampu memberikan
memperoleh pengalaman nyata di dunia
kesempatan
berwirausaha
kerja. Kondisi ini dapat menurunkan
kepada siswa, sehingga kegiatan unit
motivasi peserta didik, sehingga akan
produksi
melemahkan semangat, sikap, perilaku,
pelatihan
belum
dapat
meningkatkan
para
peserta
kemampuan,
selain itu kegiatan unit produksi belum
mengelola dan mengembangkan usaha.
dapat memberikan pengalaman langsung
Pelaksanaan Unit Produksi di SMK
para
Negeri 3 Pati dipandang belum berhasil
didik
sebagai
bekal
berwirausaha.
mencapai
tujuan
kreativitas
belum
keterampilan siswa untuk berwirausaha,
peserta
dan
didik
sebagaimana
dalam
yang
Berdasarkan observasi awal yang
diharapkan. Berbagai penyebab belum
peneliti lakukan di SMK Negeri 3 Pati
berhasilnya pelaksanaan unit produksi
pada hari Senin, tanggal 26 Agustus 2013
antara lain karena belum memadainya
65% guru SMK menyatakan bahwa
potensi sekolah atau kurang optimalnya
68
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
pemanfaatan
potensi
sarana/prasarana,
sekolah
dana),
(SDM,
kurangnya
secara
sehingga
berdampak
buruk pada peserta didik.
kesiapan sekolah dan kesiapan dunia usaha.
optimal,
Terkait
pada
identifikasi
permasalahan yang terjadi, maka peneliti Selain
itu
studi
berusaha untuk memaksimalkan Unit
pendahuluan yang dilakukan pada siswa
Produksi yang disediakan sekolah untuk
kelas XII Jurusan Jasa Boga 1 di SMK
kegiatan
Negeri 3 Pati, diperoleh gambaran bahwa
memberikan
kesempatan
84% siswa belum memiliki kreativitas
berwirausaha
kepada
berwirausaha dalam pengolahan limbah
Peneliti
bandeng sebagai peluang usaha. Kondisi
produksi di SMK Negeri 3 Pati dapat
ini menunjukkan bahwa siswa belum
meningkatkan
memiliki jiwa berwirausaha yang kreatif
peserta didik dalam berwirausaha, selain
dan inovatif.
itu dengan dioptimalkan kegiatan unit
Berpijak awal,
berdasarkan
pada
diperlukan
hasil
adanya
praktik
sehingga
mampu pelatihan
peserta
didik.
berharap pemberdayaan unit
kemampuan
kreativitas
observasi
produksi dapat memberikan pengalaman
identifikasi
langsung bagi para peserta didik sebagai
permasalahan untuk mencari solusi yang
bekal
tepat
permasalahan
Tindakan Kelas ini, peneliti berkeinginan
tersebut. Identifikasi permasalahan dalam
meningkatkan kreativitas peserta didik
penelitian ini adalah : 1) Mengapa
untuk
kemampuan
mengolah limbah duri bandeng menjadi
dalam
mengatasi
kreativitas
siswa
dalam
berwirausaha.
Pada
berwirausaha
pengolahan limbah duri bandeng perlu
makanan
ditingkatkan?, dan 2) Apakah dengan
memiliki nilai ekonomis.
memanfaatkan
unit
Negeri
dapat
3
kemampuan
produksi
kreativitas
rendahnya
usaha?.
bergizi
tinggi
cara
dan
Dalam kaitannya dengan kegiatan
meningkatkan
berwirausaha, tentunya tampak adanya
siswa
sosok-sosok
Peneliti
kreativitas
dengan
SMK
dalam
pengolahan limbah duri bandeng sebagai peluang
yang
Penelitian
siswa
menduga
pekerja
keras
yang
menunjukkan kreativitasnya. Pengertian
kreativitas,
jika
dalam
dikaitkan dengan kewirausahaan adalah
pengolahan limbah bandeng disebabkan
kemampuan untuk mengembangkan ide-
oleh belum dimanfaatkan Unit Produksi
ide baru dan cara-cara, baru dalam
69
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
pemecahan masalah dan menemukan
2.
peluang (thinking new thing).
sebagai
kemampuan
untuk: (a) menghasilkan gagasan,
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara
Keluwesan,
jawaban
atau
pertanyaan
yang
riil tercermin dalam
bervariasi, (b) dapat melihat masalah
kemampuan dan kemauan untuk memulai
dari sudut pandang yang berbeda-
usaha (start up), kemampuan untuk
beda, (c) mencari banyak alternatif
mengerjakan
baru
atau arah yang berbeda-beda, dan (d)
(creative), kemampuan untuk mencari
mampu mengubah cara pendekatan
peluang (opportunity), keberanian untuk
atau cara pemikiran.
sesuatu
yang
menanggung risiko (risk bearing) dan
3.
Keaslian, sebagai kemampuan untuk:
kemampuan untuk mengembangkan ide.
(a) melahirkan ungkapan yang baru
Kemauan dan kemampuan-kemampuan
dan unik, (b) memikirkan cara yang
tersebut diperlukan terutama untuk : (1)
tidak lazim untuk mengungkapkan
Melakukan proses/teknik baru (the new
diri,
technik), (2) Menghasilkan produk atau
kombinasi-kombinasi
jasa baru (the new product or new
lazim dari bagian-bagian atau unsur-
service), (3) Menghasilkan nilai tambah
unsur.
baru (the new value added), (4) Merintis usaha
baru
mengacu
(new
businesess),
pada
yang
pasar,
(5)
4.
dan
(c)
mampu
membuat
yang
tidak
Keterperincian, kemampuan untuk dapat gagasan,
mengembangkan merincinya
suatu sehingga
Mengembangkan organisasi baru (the
menjadi lebih menarik. (Munandar,
new organisaton). (Rizqidiaz, 2011).
2007: 55)
Proses
kreativitas
dalam
mengembangkan gagasan dapat dilihat atau diukur melalui: 1.
70
Kelancaran,
sebagai
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau
kemampuan
kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan
untuk mencetuskan banyak gagasan,
bersahaja dan berusaha dalam rangka
jawaban, penyelesaian masalah, atau
meningkatkan
pertanyaan, memberikan banyak cara
kegiatan usahanya. (Sudrajat, 2011).
pendapatan
dalam
atau saran untuk melakukan berbagai
Tujuan pendidikan kewirausahaan
hal, dan selalu memikirkan lebih dari
untuk membentuk manusia secara utuh
satu jawaban.
(holistik), sebagai insan yang memiliki
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
karakter, pemahaman dan keterampilan
berkemampuan dan berkewenangan
sebagai wirausaha.
di sekolah/madrasah.
Program-program
pendidikan
3.
Pendidikan Kewirausahaan Melalui
kewirausahaan di sekolah-sekolah dapat
Pengembangan Diri
diinternalisasikan
Kegiatan
pengembangan
merupakan
upaya
melalui
berbagai
aspek, diantaranya: 1.
Pendidikan
pembentukan
Kewirausahaan
karakter termasuk karakter wirausaha
Terintegrasi Dalam Seluruh Mata
dan kepribadian peserta didik yang
Pelajaran.
dilakukan
melalui
kegiatan
Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan
pelayanan
konseling
berkenaan
ke dalam pembelajaran sehingga
dengan
timbul kesadaran akan pentingnya
kehidupan sosial, kegiatan belajar,
nilai-nilai
dan
tersebut.
Terbentuknya
karakter wirausaha dan pembiasaan atas nilai-nilai kewirausahaan ke
2.
diri
masalah
pribadi
pengembangan
dan
karir,
serta
kegiatan ekstra kurikuler. 4.
Perubahan penerapan Pembelajaran
dalam tingkah laku peserta didik
Kewirausahaan dari Teori ke Praktik.
sehari-hari
Dengan
melalui
proses
cara
ini,
pembelajaran
pembelajaran baik yang berlangsung
kewirausahaan
di dalam maupun di luar kelas pada
pencapaian tiga kompetansi yang
semua mata pelajaran.
meliputi
Pendidikan Kewirausahaan Terpadu
wirausaha, pemahaman konsep dan
Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
skill, dengan bobot yang lebih besar
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah
pada pencapaian kompetensi jiwa
kegiatan pendidikan di luar mata
dan
pelajaran dan pelayanan konseling
pemahaman konsep.
untuk
membantu
peserta
didik
pengembangan sesuai
dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka kegiatan
yang yang
5.
difasilitasi
melalui
secara
khusus
diarahkan
penanaman
skill
dibandingkan
pada
karakter
dengan
Integrasi Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar.
6.
Integrasi Pendidikan Kewirausahaan melalui Kultur Sekolah.
7.
Integrasi Pendidikan Kewirausahaan
diselenggarakan oleh pendidik dan
melalui
atau
Balitbang Kemendiknas, 2010)
tenaga
kependidikan
yang
Muatan
Lokal
(Puskur
71
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
Sebelum memulai sebuah usaha, Berbagai
peluang
usaha
yang
seorang
wirausahawan
harus
dapat diberdayakan di kelas, di antaranya
memperhatikan
adalah pengolahan limbah duri bandeng,
diantaranya: (1) Menyesuaikan karakter
yang jumlahnya berlimpah di daerah
yang dimiliki dengan bidang usaha, (2)
Kabupaten Pati.
Menyukai usaha yang akan ditekuni, (3)
Duri ikan bandeng adalah bagian
Memiliki
beberapa
kemampuan
hal,
menjalankan
tulang ikan yang tidak dikonsumsi atau
bidang usaha, (4) berkebutuhan akan
tidak dikehendaki untuk dimakan dan
sumber penemuan, (5) Membuat inovasi,
biasanya
dianggap
(6) Sesuai keahlian, (7) Menyesuaikan
bandeng
kebutuhan sekitar, (8) Memanfaatkan
dibuang sehingga
sebagai
limbah.
Duri
mengandung unsur utama dari tulang
koneksi
dan
relasi,
(9)
Mengamati
ikan yaitu kalsium dan fosfor.
kecenderungan-kecenderungan,
(10)
Jumlah duri yang terdapat pada
Mengamati kekurangan produk dan jasa
ikan bandeng adalah sebagai berikut;
yang ada, (11) Pemanfaat produk dari
pada bagian punggung ada 42 pasang
perusahaan lain, (12) Usaha warisan, (13)
duri bercabang yang menempel di dalam
Ikut-ikutan, dan (14) Coba-coba. (Pusat
daging dekat
Kurikulum
permukaan
kulit
luar,
bagian tengah ada 12 pasang duri pendek,
Balitbang
Kemendiknas,
2010).
pada rongga perut ada 16 duri pendek
Pemanfaatan
limbah
melalui
dan bagian perut dekat ekor ada 12
proses produksi, tentunya tidak dapat
pasang duri.
lepas dari suatu baian yang disebut unit produksi.
Menurut
ahli
Menurut
peluang usaha adalah kesempatan yang
menyebutnkan:
dimiliki
untuk
Sekolah Kejuruan adalah suatu kegiatan
untuk
yang
mengembangkan
pendapat
para
seseorang potensi
diri
berfungsi
Syahdiardin. “Unit
untuk
Produksi
(2007 pada
memproduksi
menjadi wiraswasta. Cara yang dilakukan
barang dan jasa dengan memanfaatkan
untuk meraih peluang usaha, dijelaskan
semua sumber daya yang ada di sekolah
sebagai berikut : (1) Kenali potensi diri,
dan lingkungannya”.
(2) fokus, (3) Minat beli, dan (4) pertahanan.
72
Bentuk badan unit produksi yang dapat dipilih diantaranya: (1) Perusahaan
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
Perseorangan,
(2)
Persekutuan
dengan
dunia
usaha/industri
atau
Komanditer (CV), 3) Perseroan Terbatas
masyarakat lain atas terbukanya fasilitas
(PT), dan (4) Koperasi.
untuk
Menurut Departemen Pendidikan Nasional
(2001:
guru
Meningkatkan
dan
siswa,
“(1)
produktif siswa dan guru, (15) Melatih
kegiatan
supaya tidak tergantung dengan orang
praktek intra dan ekstra kurikuler, (2)
lain, (16) Mengadakan kegiatan intra,
Meningkatkan kualitas pendidikan agar
dan
tamatan SMK menjadi tenaga kerja
Meningkatkan kualitas tamatan dalam
terampil dan layak kerja di dunia usaha,
berbagai
sesuai bidang atau Program Keahlian
pengetahuan dan keterampilan.
Meningkatkan
adalah:
pelaksanaan
masing-masing,
profesional
kurikuler
segi
siswa,
terutama
(17)
dalam
hal
Meningkatkan
Manfaat Unit Produksi dikaitkan
kesejahteraan seluruh warga sekolah, (4)
dengan keberadaannya di SMK adalah:
Meningkatkan pelayanan terhadap siswa
(1)
SMK,
tempat
(5)
(3)
ekstra
sikap
(14)
Menumbuhkan
SMK
tujuan
kreativitas
(13)
Unit
Produksi
42),
umum,
Membantu
meringankan
pengembangan
sekolah/staf,
pelaksanaan
praktik
(2) kerja
pelayanan dan operasional di sekolah, (6)
industri, (3) Peningkatan kesejahteraan
Membantu
guru,
pendanaan
untuk
pegawai,
dan
siswa,
(4)
pemeliharaan, penambahan fasilitas dan
peningkatan kerjasama dengan pihak
biaya-biaya pendidikan, (7) Menambah
luar,
semangat
Wirausaha.
kebersamaan,
mengembangkan
sikap
(8)
Untuk
mandiri
dan
(5)
Mitra
Kerja
Kelas
dan
percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan praktik, (9) Mendukung pelaksanaan dan pencapaian
pendidikan
sekolah
Kerangka Berpikir Penelitian Pada kondisi awal, pembelajaran
seutuhnya, (10) Memberikan kesempatan
kewirausahaan
kepada
untuk
cenderung sangat teoritik dan tidak
yang
terkait dengan lingkungan dimana peserta
berorientasi pasar, (11) Sebagai wadah
didik berada. Akibatnya peserta didik
prakerin
tidak mampu menerapkan apa yang
siswa
mengerjakan
pekerjaan
bagi
mendapatkan
dan
siswa
tempat
guru praktik
yang pelatihan,
tidak (12)
Menjalin hubungan yang lebih baik
dipelajari
di
di
sekolah
sekolah,
masih
memecahkan
masalah kehidupan yang dihadapi dalam
73
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
kehidupan keseharian. Selain itu guru
Selanjutnya tindakan perbaikan Siklus II
kurang
penumbuhan
peneliti memberdayakan Unit Produksi
sikap, motivasi, minat dan perilaku
Sekolah dengan mengolah limbah duri
berwirausaha peserta didik. Pelaksanaan
bandeng menjadi Kerupuk Duri Bandeng.
pembelajaran kewirausahaan di sekolah
Kondisi akhir yang diharapkan
memperhatikan
belum
responsif
terhadap
perubahan
peneliti terjadi peningkatan kreativitas
pasar sehingga peserta didik belum
berwirausaha siswa Kelas XII Tata Boga
mampu menguasai kompetensi, yang
1 dalam menciptakan peluang usaha
pada akhirnya menyebabkan rendahnya
dengan mengolah limbah duri bandeng
kreativitas berwirausaha.
menjadi abon dan kerupuk duri bandeng
Berpijak pada permasalahan yang terjadi,
peneliti
termotivasi
melalui Unit Produksi Sekolah.
untuk
meningkatkan kreativitas berwirausaha
METODE PENELITIAN
dengan memanfaatkan unit produksi yang
Metode yang digunakan dalam
telah disediakan sekolah. Pada Penelitian
penelitian ini adalah metode deskriptif.
Tindakan Kelas ini, peneliti memberikan
Teknik penelitian yang digunakan adalah
pengetahuan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
tentang
pendidikan
kewirausahaan yang lebih kreatif dan inovatif. Peneliti mengasah kemampuan peserta
didik
Penelitian ini bertempat di SMK
membuat
Negeri 3 Pati yang beralamat di Jalan
perencanaan yang inovatif dengan cara
Kolonel Sunandar 108 Kecamatan Pati
mendayagunakan limbah duri bandeng
Kabupaten
diolah menjadi makanan yang memiliki
tindakan adalah siswa kelas XII Jasa
nilai
harapan
Boga 1 SMK Negeri 3 Pati dengan
membuka peluang usaha bagi peserta
jumlah siswa sebanyak 31 orang. Guru
didik,
pelaku tindakan adalah guru mata diklat
gizi
untuk
Classroom Action Research.
tinggi,
sehingga
dengan
peserta
didik
dapat
berdikari membuka usaha setelah lulus sekolah.
subjek
penelitian
Kewirausahaan.
Penelitian
Teknik pengumpulan data melalui
Tindakan Kelas pada Siklus I peneliti
observasi, wawancara, catatan lapangan,
memanfaatkan Unit Produksi Sekolah
dokumentasi. Dalam penelitian ini data
dengan mengolah limbah duri bandeng
dianalisis
menjadi
terdiri dari pengumpulan data, reduksi
74
Pelaksanaan
Pati.
Abon
Duri
Bandeng.
dengan
analisis
interaktif,
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
data,
penyajian
data
dan
penarikan
kreatif berwirausaha sehingga mampu
kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk
menciptakan
peluang
usaha,
dengan
interaktif.
mengolah limbah bandeng menjadi abon duri bandeng yang memiliki nilai gizi
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tinggi dan nilai ekonomis.
Hasil Penelitian
Terkait hasil observasi Siklus I terdapat
Deskripsi Kondisi Awal
beberapa temuan diantaranya:
Hasil
observasi
awal
1. Sebagian siswa kurang termotivasi
menunjukkan sebesar 65% guru SMK
dalam proses pembelajaran, sehingga
menyatakan
siswa kurang kreatif pada saat guru
bahwa
pembelajaran
mata
pelaksanaan pelajaran
mendemonstrasikan
kewirausahaan yang diajarkan di sekolah,
limbah
selama ini baru memperkenalkan konsep
usaha.
teoritik kewirausahaan belum kepada taraf
bagaimana
memberikan
spirit
menjadi entrepreneur.
bandeng
pengolahan sebagai
peluang
2. Masih ada siswa kurang lancar dalam menjelaskan cara pengolahan limbah bandeng menjadi abon duri bandeng.
Berdasarkan hasil observasi tahap
3. Masih ada siswa yang belum mampu
pra siklus kreativitas berwirausaha siswa
memberikan
gagasan
dalam
kelas XII Jasa Boga 1 termasuk dalam
mendistribusikan produk abon duri
kategori “kurang kreatif” dengan nilai
bandeng.
rata-rata yang diperoleh sebesar 69%.
Berdasarkan hasil temuan di atas,
Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa
maka peneliti memperbaiki pelaksanaan
kelas XII Jasa Boga 1 belum kreatif
pembelajaran pada Siklus II, dengan
berwirausaha sehingga belum mampu
memanfaatkan Unit Produksi di sekolah.
menciptakan peluang usaha.
Adapun tindakan perbaikan dijabarkan
Siklus I
sebagai berikut:
Hasil observasi ternyata diketahui bahwa
nilai
rata-rata
kreativitas
1. Peneliti akan lebih mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang
berwirausaha siswa Kelas XII Jasa Boga
kondusif,
1 sebesar 81% termasuk dalam kategori
dalam melakukan proses tanya jawab.
“kreatif”.
Kondisi
ini
menunjukkan
bahwa siswa kelas XII Jasa Boga 1
2. Peneliti
dengan
akan
lebih
interaktif
memberikan
materi
dalam pengolahan limbah bandeng
75
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
yang lebih inovatif, yaitu dengan
dengan
membuat kerupuk duri bandeng.
bandeng menjadi kerupuk bandeng.
3. Peneliti memotivasi siswa untuk lebih
2.
mendayagunakan
limbah
Siswa mampu menciptakan peluang
kreatif dalam memasarkan produk
usaha yang sesuai dengan kondisi
baru yang belum ada di pasaran.
pasar/permintaan
pasar,
dengan
Siklus II
mendayagunakan
limbah
bandeng
Observasi (Pengamatan)
menjadi kerupuk bandeng.
Hasil observasi ternyata diketahui bahwa
nilai
rata-rata
3.
Siswa mampu menciptakan ide baru
kreativitas
dengan
mencari
peluang
berwirausaha siswa Kelas XII Jasa Boga
Dalam
hal
siswa
1 sebesar 94% termasuk dalam kategori
ide/gagasan untuk mendayagunakan
“sangat
limbah
kreatif”.
Kondisi
ini
ini
bandeng
usaha. memiliki
diolah
menjadi
menunjukkan bahwa siswa kelas XII Jasa
produk yang belum ada di pasaran,
Boga 1 sangat kreatif berwirausaha
yaitu kerupuk bandeng.
sehingga mampu menciptakan peluang
4.
Siswa mampu mengembangkan ide-
usaha, dengan mengolah limbah bandeng
ide
menjadi
yang
menjadi kenyataan. Dalam hal ini
memiliki nilai gizi yang tinggi dan nilai
siswa mampu mengembangkan ide
ekonomis.
dengan mengolah limbah bandeng
abon
duri
bandeng
dan
mengarahkannya
Kekurangan yang ditemukan pada
menjadi
siklus I telah dapat diatasi pada siklus
Setelah
II. Hal ini dapat dilihat dari adanya
mendistribusikan/memasarkan
peningkatan
produk tersebut.
kreativitas
berwirausaha
dengan mendayagunakan limbah bandeng
kerupuk
untuk
itu
Berdasarkan
bandeng.
siswa
mampu
hasil
tindakan
nilai ekonomis dengan gizi yang sangat
memiliki kreativitas berwirausaha yang
tinggi. Dalam kegiatan pada siklus II,
sangat
didapatkan hasil refleksi sebagai berikut :
memutuskan untuk mengakhiri perbaikan
1.
Siswa mampu melahirkan banyak
pembelajaran karena hasil yang dicapai
alternatif, ide, solusi (kelancaran)
sangat optimal.
76
tinggi,
II,
pelaksanaan
menjadi kerupuk bandeng yang memiliki
dalam menciptakan peluang usaha
siklus
duri
ternyata
sehingga
siswa
peneliti
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
siklus, siklus I dan Siklus II terinci dalam
Pembahasan Hasil kreativitas
analisis
data
observasi
berwirausaha
dalam
Tabel 1 di bawah ini. Tabel
1
menunjukkan
pelaksanaan proses pembelajaran setiap
Penelitian
siklusnya
peningkatan.
siklusnya terjadi peningkatan kreativitas
berwirausaha
berwirausaha
Peningkatan
mengalami kreativitas
Tindakan
bahwa
Kelas
dalam
setiap
menciptakan
siswa Kelas XII Tata Boga 1 dalam
peluang usaha dengan mendayagunakan
menciptakan
dengan
limbah bandeng menjadi produk yang
mengolah limbah bandeng menjadi abon
inovatif. Untuk lebih jelasnya dapat
dan kerupuk duri bandeng mulai dari pra
dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
peluang
usaha
Tabel 1. Peningkatan Kreativitas Berwirausaha pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kualifikasi Nilai Siklus
Sangat Kreatif
Kreatif
Cukup Kreatif
Kurang Kreatif
F
%
F
%
F
%
F
%
Pra Siklus
0
0
5
16,10
10
32,20
16
51,60
Siklus I
5
16,12
15
48,39
10
32,25
1
3,22
Siklus II
20
64,51
10
32,25
1
3,22
0
0
Gambar 1 Diagram Peningkatan Kreativitas berwirausaha pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
77
Berdasarkan pada Tabel 1 dan Gambar
1
menunjukkan
Atas
dasar
permasalahan
adanya
inilah, maka muncul gagasan untuk
peningkatan kreativitas berwirausaha dari
memberdayakan/memanfaatkan Unit
mulai pra siklus (sebelum ada tindakan)
Produksi Sekolah yang diharapkan
sampai dengan diadakan tindakan siklus
dapat membangkitkan motivasi guru
II. Mulai dari pra siklus sampai dengan
dan
Siklus I ada peningkatan sebesar 12%,
berwirausaha
dan mulai dari Siklus I sampai dengan
peluang usaha dengan mengolah
Siklus II ada peningkatan sebesar 13%.
limbah bandeng menjadi abon dan
keseluruhan
kegiatan
sebagai berikut: 1.
Sebelum
Kewirausahaan
Memanfaatkan
Unit
Produksi Sekolah pembelajaran
diadakan
tindakan
menunjukkan
kreativitas
berwirausaha
siswa
termasuk
“kurang
sebelum
dalam
kreatif”.
kategori
Rendahnya
kreativitas siswa dalam berwirausaha disebabkan
oleh
pembelajaran
pelaksanaan
mata
pelajaran
kewirausahaan yang diajarkan di sekolah,
selama
memperkenalkan
ini
konsep
baru teoritik
kewirausahaan belum kepada taraf bagaimana
Pembelajaran
Kewirausahaan
Memanfaatkan
memberikan
menjadi enterepreneur.
spirit
Unit
Produksi Sekolah pada Siklus I Pada siklus I proses pembelajaran Kewirausahaan
Kegiatan
bahwa
2.
Dengan
Pembelajaran
menciptakan
ekonomis.
Penelitian
Tindakan Kelas secara rinci dijabarkan
dalam
kreativitas
kerupuk duri bandeng yang bernilai
Berpijak pada hasil analisis data dari
meningkatkan
prosedur
menggunakan
atau
langkah-langkah
dengan memanfaatkan Unit Produksi Sekolah. Hasil akhir tindakan siklus I ternyata
menunjukkan
perkembangan
adanya kreativitas
berwirausaha
dalam
menciptakan
peluang
usaha
dengan
mendayagunakan
limbah
bandeng
menjadi abon duri bandeng. Hasil penilaian kreativitas berwirausahan pada Siklus I rata-rata nilai yang dicapai
sebesar
81%
(taraf
keberhasilan “kreatif”), kondisi ini lebih
baik
dibandingkan
kondisi
sebelumnya (pra siklus) dengan nilai
78
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
kreativitas berwirausaha sebesar 69%
kenyataan. Dalam hal ini siswa
(taraf keberhasilan “kurang kreatif”).
mampu
Perkembangan berwirausaha
dengan
kreativitas yang
terlihat
pada
siswa antara lain: a.
bandeng
menjadi
abon
bandeng.
Setelah
itu
duri siswa
mendistribusikan/memasarkan
alternatif,
produk tersebut.
ide,
solusi
peluang
usaha
dengan mendayagunakan limbah bandeng
menjadi
abon
duri
bandeng.
3.
Pembelajaran Kewirausahaan dengan Memanfaatkan
Unit
Produksi
Sekolah pada Siklus II Pada akhir siklus II, rata-rata nilai
Siswa kreatif dalam menciptakan peluang
usaha
yang
sesuai
dengan kondisi pasar, dengan mendayagunakan bandeng
menjadi
bandeng
yang
limbah abon
duri
memiliki
kandungan gizi tinggi.
kreativitas
berwirausaha
siswa
menunjukkan perkembangan hasil yang cukup berarti, yakni capaiannya sebesar
94%
memperoleh
keberhasilan
“sangat
taraf
kreatif”.
Dengan demikian ada peningkatan pencapaian kreativitas berwirausaha siswa pada siklus II sebesar 13%.
Siswa kreatif dalam menciptakan
Pencapaian ini merupakan target
ide baru dengan mencari peluang
indikator
usaha. Dalam hal ini siswa
ditetapkan.
memiliki
ide/gagasan
mendayagunakan
untuk limbah
bandeng diolah menjadi produk yang belum ada di pasaran, yaitu abon duri bandeng. d.
limbah
Siswa kreatif dalam melahirkan
menciptakan
c.
mengolah
ide
mampu
(kelancaran), sehingga mampu
b.
mengembangkan
Siswa
mengembangkan
Perkembangan berwirausaha
dalam ide-ide
dan
mengarahkannya untuk menjadi
yang
telah
kreativitas yang
terlihat
pada
siswa antara lain: a.
kreatif
penelitian
Siswa
sangat
kreatif
dalam
melahirkan alternatif, ide, solusi (kelancaran), sehingga mampu menciptakan
peluang
usaha
79
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
b.
dengan mendayagunakan limbah
Capaian
bandeng menjadi kerupuk duri
menunjukkan hasil yang optimal,
bandeng.
karena seluruh siswa memiliki
Siswa
sangat
kreatif
menciptakan
yang tinggi.
memiliki
kandungan gizi tinggi. sangat
Dari
kreatif
dalam
menciptakan ide baru dengan mencari peluang usaha. Dalam hal
ini
siswa
memiliki
ide/gagasan
untuk
mendayagunakan
limbah
bandeng diolah menjadi produk yang belum ada di pasaran, yaitu kerupuk duri bandeng. d.
Siswa
sangat
dalam
ide-ide
dan
kenyataan. Dalam hal ini siswa
dengan
mengembangkan mengolah
ide
limbah
bandeng menjadi kerupuk duri bandeng.
Setelah
itu
siswa
mampu mendistribusikan/memasarkan produk tersebut.
80
pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Kewirausahaan dengan memanfaatkan Unit Produksi Sekolah memiliki dampak positif
dalam
upaya
meningkatkan
kreativitas berwirausaha siswa kelas XII Jasa Boga 1. Hal ini dapat dilihat dari makin
meningkatnya
berwirausaha
kreativitas
dalam
menciptakan
bandeng menjadi produk inovatif (abon dan kerupuk duri bandeng).
mengarahkannya untuk menjadi
mampu
serangkaian
peluang usaha dengan mengolah limbah
kreatif
mengembangkan
usaha
yang memiliki nilai ekonomi
bandeng menjadi kerupuk duri
Siswa
peluang
bandeng menjadi produk inovatif
dengan mendayagunakan limbah
c.
ternyata
dengan mendayagunakan limbah
sesuai dengan kondisi pasar,
yang
ini
kreativitas berwirausaha dalam
dalam
menciptakan peluang usaha yang
bandeng
nilai
Hasil keseluruhan peningkatan dalam
penelitian
secara
menunjukkan
adanya
kreativitas
menciptakan
Pemanfaatan
Unit
berwirausaha
peluang Produksi
usaha. Sekolah
secara optimal, mampu meningkatkan semangat, sikap, perilaku, kemampuan, dan kreativitas dalam mengelola dan mengembangkan
usaha.
Dengan
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
memaksimalkan disediakan
Unit
sekolah
Produksi untuk
yang
kegiatan
Pernyataan dimaknai,
tersebut
bahwa
dapat
belajar
dan
praktik sehingga mampu memberikan
pengembangan kepribadian tidak hanya
kesempatan
terbatas di dalam kelas atau laboratorium.
pelatihan
berwirausaha
kepada peserta didik. Hal ini sejalan
Siswa
dengan pendapat Rasida Syamwil (2010:
keterampilan
57) mengatakan bahwa:
kemampuannya
“Unit Produksi merupakan salah satu alternatif tempat pelatihan bagi
siswa,
disamping
laboratorium dan industri mitra
dapat
mengembangkan dan
pengembangan
melalui
berbagai
aktivitas pembelajaran dan pengalaman yang tidak memerlukan hitungan kredit seperti
halnya
lulusan
lembaga
pendidikan.
sekolah, karena dipandang dapat
Penanaman jiwa dan keterampilan
memberikan kontribusi yang nyata
wirausaha dapat dilaksanakan melalui
dalam melatih keterampilan dan
pendidikan formal di sekolah, maupun
kecakapan
nonformal di masyarakat. Pendidikan
fungsi
hidup
di
ekonomis
samping
yang
dapat
diberikannya”.
kejuruan di SMK memberikan bekal kepada peserta didik untuk bekerja guna
Selanjutnya menurut pendapat Finch & Crunkilton (1999:11) yang menyatakan:
menopang Crunkilton,
kehidupannya 1993:
71).
(Finch
&
Kompetensi
kewirausahaan tersebut dapat diperoleh
“Learning and personal growth
melalui pembelajaran di Unit Produksi
do not take place strictly within
Sekolah.
the confines of classroom or laboratory. Student develop skills and competence through a variety of
learning
experiences necessarily constructive graduation”.
activities that be
and
may
not
counted
as
credit
for
Tujuan penyelenggaraan kegiatan dengan mengoptimalkan Unit Produksi adalah: a.
Wahana
pelatihan
berbasis
produksi/jasa bagi siswa; b.
Wahana
menumbuhkan
mengembangkan
jiwa
dan
wirausaha
guru dan siswa pada SMK/MAK;
81
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
c.
Sarana
praktik
produktif
secara
Dari
langsung bagi siswa; d.
Membantu
pendanaan
biaya-biaya
2. Peningkatan kreativitas berwirausaha
operasional
sebesar 13%, dibuktikan dengan ratarata nilai Siklus I sebesar 81%
dapat
menjadi
menjadi 94%
wahana
siswa
serta
„income’
memberikan
serta
f.
Berdasarkan
dalam
percaya
belajar
dalam
hasil
Penilaian
Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan
Mengembangkan sikap mandiri dan diri
(kategori “sangat
Saran
peningkatan
kesejahteraan warga sekolah;
meningkat
kreatif”) pada Siklus II
peningkatan aktivitas produktif guru dan
“kreatif”)
(kategori
Menambah semangat kebersamaan, karena
kreativitas
kreativitas berwirausaha meningkat.
untuk
pendidikan lainnya; e.
awal
berwirausaha rendah ke kondisi akhir
pemeliharaan, penambahan fasilitas dan
kondisi
pelaksanaan
kegiatan praktik siswa.
usaha
meningkatkan
Kewirausahaan
aktivitas melalui
pemberdayaan Unit Produksi Sekolah, maka saran/rekomendasi diajukan kepada :
Kesimpulan
1. Kepala Sekolah
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan
a.
dalam hal ini Kepala Sekolah
bahwa:
disarankan
1. Pemberdayaan Sekolah kreativitas
dapat
Unit
Produksi
meningkatkan
berwirausaha
inovatif
ekonomis tinggi.
yang
bernilai
dalam
jiwa mencari
kesempatan berwirausaha guna
dalam
mengolah limbah bandeng menjadi
memiliki
enterpreneur
mewujudkan
menciptakan peluang usaha dengan
pruduk
Pihak lembaga sekolah yang
kemandirian
sekolah. b.
Perlunya kompetensi
upaya guru
peningkatan melalui
pelatihan-pelatihan berwirausaha dengan membuka unit produksi
82
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014
sekolah
berbentuk
jasa/barang,
pelayanan
membuat
Produksi Sekolah sebagai sarana
kelas
belajar dan bekerja (learning by
wirausaha dan lain-lain.
doing), sehingga seluruh siswa hendaknya
2. Guru a.
kesempatan dan lebih dominan
Untuk meningkatkan kreativitas
dalam kegiatan praktik di Unit
berwirausaha, guru harus mampu
Produksi Sekolah.
memberdayakan Unit Produksi Sekolah secara optimal sehingga
b.
mendapat
3. Peneliti Berikutnya
siswa mendapatkan pengalaman
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik
nyata dalam berwirausaha.
pada
Perlunya memperdalam
guru
untuk pemahaman
tentang prinsip kegiatan Unit
masalah
hendaknya penelitian
yang
serupa,
mengembangkan ini
dan
melakukan
perbandingan dengan metode yang lebih variatif.
DAFTAR PUSTAKA Finch Curtis and Clinkton R John (1993), Curriculum Development in Vocational and Technical Education, Planning, content, implimentation Boston : Allyn and Bacon. Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. (2010). Pengenbangan Pendidikan Kewirausahaan; Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta : Dokumen. Rosida Syamwil, (2004). Optimalisasi Unit Produksi dan Unit Usaha sebagai Alternatif tempat Palatihan Keterampilan hidup dan Enterpreunerial Skill, Proceedings Konvensi Nasional Aptekinda II dan Temu Larya XIII FT/FPTK/JPTJK Universitas/IKIP se-Indonesia Jakarta. Rizqidiaz. (2011). Kreativitas dalam Wirausaha. Diakses hari Rabu, tanggal 11 September 2013, Pukul 4.51 WIB dari: http://rizqidiaz.blogspot.com/2011/12/kreativitas-dalam-wirausaha. html
83
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)
Sudrajat, Akhmad. 2011. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah. Diakses tanggal 16 Desember 2013 dari: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-danpendidikan-kewirausahaan/ Syahdiardin. (2007). Unit Produksi, Bentuk Badan Usaha dan Manfaatnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Diakses tanggal 9 Juni 2007 dari: http://syahdiardin.wordpress.com/2007/04/01/unit-produksi-bentuk-badan-usahadan-manfaatnya-bagi-sekolah-menengah-kejuruan-smk/
84