Document not found! Please try again

Penyambungan Konstruksi Kayu Arah Memanjang - e-Learning

Modul ini berisi sepintas pengetahuan tentang sambungan memanjang baik kayu yang berbentuk balok maupun berbentuk papan dan pelaksanaan pembuatan bebe...

14 downloads 413 Views 1MB Size
KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAYU DASAR MODUL / SUB-KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN TEKNIK PENYAMBUNGAN KONSTRUKSI KAYU ARAH MEMANJANG WAKTU : 40 JAM KODE MODUL: TBG – C01

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2002

KATA PENGANTAR

Modul ini berisi sepintas pengetahuan tentang sambungan memanjang baik kayu yang berbentuk balok maupun berbentuk papan dan pelaksanaan pembuatan beberapa sambungan kayu balok memanjang dan sambungan kayu papan memanjang yang merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktek dasar pembuatan konstruksi kayu peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian kompetensi melaksanakan dasar-dasar pekerjaan kayu konstruksi bangunan. Modul ini disajikan untuk membantu peserta diklat melaksanakan praktek tanpa harus banyak dibantu oleh guru/instruktur bahkan bila masih ada waktu dan bahan dapat menambah keterampilan dengan mempraktekkan contoh-contoh sambungan lain atau variasi sambungan lain sehingga menjadi lebih terampil.

i

DESKRIPSI

Modul ini terdiri dari 6 kegiatan belajar yang semuanya membahas sambungan kayu memanjang. Pada kegiatan belajar I membahas tentang pengetahuan sambungan memanjang baik untuk kayu balok maupun kayu yang berupa papan. Sedangkan pada kegiatan belajar: I. II. III. IV. V. VI.

Sambungan Arah Memanjang Membuat sambungan bibir lurus berkait. Membuat sambungan bibir miring berkait. Membuat sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal. Membuat sambungan memanjang dengan kunci sesisi. Membuat sambungan memanjang dengan kunci jepit.

Sambungan memanjang adalah suatu konstruksi sambungan kayu balok maupun kayu yang berbentuk papan untuk memenuhi kebutuhan panjang yang dibutuhkan dengan bentuk konstruksi yang sesuai dengan gaya-gaya yang bkerja pada batang kayu yang disambung tersebut sesuai dengan penggunaan batang kayu tersebut. Secara garis besar sambungan kayu itu selalu searah serat kayu yang dapat berupa sambungan kayu balok memanjang, sambungan papan memanjang, sambungan papan melebar, sambungan bulak susun semua posisi kayu searah serat kayu, sedangkan pertemuan dua batang kayu atau lebih tepat disebut lubangan kayu. Misalnya: hubungan pertemuan, hubungan sudut dan hubungan persilangan.

ii

PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN (TBG) ORIENTASI: MANDIRI MATERI PRODUK TIF

MATERI PRODUKTIF (Mandiri)

TBG-A01 TBG-A02 TBG-A03 TBG-A04 TBG-A05 TBG-A06 TBG-A07 TBG-A08 TBG-B01 TBG-B02 TBG-B03 TBG-B04 TBG-B05 TBG-B06 TBG-B07 TBG-C01 TBG-D01 TBG-D02 TBG-D03 TBG-E01 TBG-E02 TBG-E03 TBG-E04 TBG-E05 TBG-F01 TBG-F02 TBG-F03 TBG-F04 TBG-F05 TBG-F06 TBG-G01 TBG-G02 TBG-H01 TBG-H02 TBG-H03

TBG-K01 / TGB-AA01 TBG-K02 / TGB-AA01 TBG-K03 / TGB-AA01 TBG-L01 / KKY-DD01 TBG-L02 / KKY-DD02 TBG-L03 / KKY-DD03 TBG-M01 / KKY-EE01 TBG-M02 / KKY-EE01 TBG-M03 / KKY-EE01 TBG-N01/ KKY-GG01 TBG-O01 / KKY-HH01 TBG-O02 / KKY-HH02 TBG-P01 / KKY-II01 TBG-P02 / KKY-II02 TBG-P03 / KKY-II03 TBG-P04 / KKY-II04 TBG-P05 / KKY-II05 TBG-P06 / KKY-II06 TBG-Q01 / KBB-CC01 TBG-Q02 / KBB-CC02 TBG-Q03 / KBB-CC03 TBG-Q04 / KBB-CC04 TBG-Q05 / KBB-CC05 TBG-Q06 / KBB-CC06 TBG-R01 / KBB-DD01 TBG-R02 / KBB-DD02 TBG-R03 / KBB-DD03 TBG-R04 / KBB-DD04 TBG-R05 / KBB-DD05 TBG-R06 / KBB-DD06 TBG-R07 / KBB-DD07 TBG-S01 / KBB-EE01 TBG-S02 / KBB-EE02 TBG-S03 / KBB-EE03 TBG-S04 / KBB-EE04

MATERI PRODUK TIF

MATERI PRODUKTIF (Mandiri)

TBG-H04

TBG-T01 / KBB-GG01 TBG-T02 / KBB-GG02 TBG-T03 / KBB-GG03 TBG-T04 / KBB-GG04 TBG-U01 / KBB-HH01 TBG-U02 / KBB-HH02 TBG-U03 / KBB-HH03 TBG-U04 / KBB-HH04 TBG-V01 / KBA-FF01 TBG-V02 / KBA-FF02 TBG-V03 / KBA-FF03 TBG-V04 / KBA-FF04 TBG-V05 / KBA-FF05 TBG-W01 / TPF-AA01 / KKY-JJ03 TBG-W02 / TPF-AA02 / KKY-JJ04 TBG-W03 / TPF-AA03 TBG-W04 / TPF-AA04 TBG-X01 / TPF-CC01 TBG-X02 / TPF-CC02 TBG-X03 / TPF-CC03 TBG-X04 / TPF-CC04 TBG-X05 / TPF-CC05 TBG-Y01 / TPF-EE01 TBG-Y02 / TPF-EE02

JUMLAH MODUL 36

JUMLAH MODUL 59

Modul yang dibahas

iii

PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG (TBG) ORIENTASI: INDUSTRI MATERI PRODUK TIF)

TGB Teknik Gambar Bangunan

KKY Teknik Konstruksi Kayu

KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton

TBG-A01

TBG-TGB-AA01

TBG-KKY-AA01

TBG-A02

TBG-TGB-AA02

TBG-A03 TBG-A04 TBG-A05 TBG-A06 TBG-A07 TBG-A08 TBG-B01 TBG-B02

KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium

TPF Teknik Pekerjaan Finising

TBG-KBB-AA01

TBG-KBA-AA01

TBG-KKY-AA02

TBG-KBB-AA02

TBG-KBA-AA02

TBG-TGB-AA03

TBG-KKY-AA03

TBG-KBB-AA03

TBG-KBA-AA03

TBG-TGB-BB01 / KBA-BB01 TBG-TGB-BB02 / KBA-BB02 TBG-TGB-BB03 / KBA-BB03 TBG-TGB-BB04 / KBA-BB04 TBG-TGB-BB05 / KBA-BB05 TBG-TGB-BB06 / KBA-BB06 TBG-TGB-BB07 / KBA-BB07

TBG-KKY-BB01

TBG-KBB-AA04

TBG-KBA-AA04

TBG-KKY-BB02

TBG-KBB-AA05

TBG-KBA-AA05

TBG-TPF-AA01 / KKY-JJ04 TBG-TPF-AA02 / KKY-JJ03 TBG-TPF-AA03 / KKY-JJ05 TBG-TPF-AA04 / KKY-JJ06 TBG-TPF-BB01

TBG-KKY-BB03

TBG-KBB-AA06

TBG-KBA-AA06

TBG-TPF-BB02

TBG-KKY-BB04

TBG-KBB-AA07

TBG-KBA-AA07

TBG-TPF-BB03

TBG-KKY-BB05

TBG-KBB-AA08

TBG-KBA-BB01

TBG-TPF-BB04

TBG-KKY-CC01

TBG-KBB-AA09

TBG-KBA-BB02

TBG-TPF-BB05

TBG-KKY-CC02

TBG-KBB-BB01

TBG-KBA-BB03

TBG-TPF-CC01

iv

MATERI PRODUK TIF)

TGB Teknik Gambar Bangunan

KKY Teknik Konstruksi Kayu

KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton

TBG-B03

TBG-TGB-BB08 / KBA-BB08 TBG-TGB-CC01 / KBB-AA07 TBG-TGB-CC02 / KBB-AA06 TBG-TGB-CC03 / KBB-AA05 TBG-TGB-CC04 / KBB-AA04 TBG-TGB-CC05 / KBB-AA09 TBG-TGB-DD01 / KKY-KK01 TBG-TGB-DD02 / KKY-KK02 TBG-TGB-DD03 / KKY-KK03 TBG-TGB-DD04 / KKY-KK04 TBG-TGB-EE01 / KBA-CC01 TBG-TGB-EE02 / KBA-CC02 TBG-TGB-EE03 / KBA-CC03

TBG-KKY-CC03

TBG-B04 TBG-B05 TBG-B06 TBG-B07 TBG-C01 TBG-D01 TBG-D02 TBG-D03 TBG-E01 TBG-E02 TBG-E03 TBG-E04

KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium

TPF Teknik Pekerjaan Finising

TBG-KBB-BB02

TBG-KBA-BB04

TBG-TPF-CC02

TBG-KKY-CC04

TBG-KBB-BB03

TBG-KBA-BB05

TBG-TPF-CC03

TBG-KKY-CC05

TBG-KBB-CC01

TBG-KBA-BB06

TBG-TPF-CC04

TBG-KKY-CC06

TBG-KBB-CC02

TBG-KBA-BB07

TBG-TPF-CC05

TBG-KKY-DD01

TBG-KBB-CC03

TBG-KBA-BB08

TBG-TPF-DD01

TBG-KKY-DD02

TBG-KBB-CC04

TBG-KBA-CC01

TBG-TPF-DD02

TBG-KKY-DD03

TBG-KBB-CC05

TBG-KBA-CC02

TBG-TPF-EE01

TBG-KKY-EE01

TBG-KBB-CC06

TBG-KBA-CC03

TBG-TPF-EE02

TBG-KKY-EE02

TBG-KBB-DD01

TBG-KBA-CC04

TBG-TPF-FF01

TBG-KKY-EE03

TBG-KBB-DD02

TBG-KBA-CC05

TBG-TPF-FF02

TBG-KKY-FF01

TBG-KBB-DD03

TBG-KBA-CC06

TBG-KKY-FF02

TBG-KBB-DD04

TBG-KBA-CC07

TBG-KKY-GG01

TBG-KBB-DD05

TBG-KBA-CC08

v

MATERI PRODUK TIF)

TGB Teknik Gambar Bangunan

KKY Teknik Konstruksi Kayu

KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton

TBG-E05

TBG-TGB-EE04 / KBA-CC04 TBG-TGB-EE05 / KBA-CC05 TBG-TGB-EE06 / KBA-CC06

TBG-KKY-HH01

TBG-KBB-DD06

TBG-KBA-DD01

TBG-KKY-HH02

TBG-KBB-DD07

TBG-KBA-DD02

TBG-KKY-II01

TBG-KBB-EE01

TBG-KBA-DD03

TBG-KKY-II02 TBG-KKY-II03 TBG-KKY-II04 TBG-KKY-II05 TBG-KKY-II06 TBG-KKY-JJ01 TBG-KKY-JJ02 TBG-KKY-JJ03 TBG-KKY-JJ04 TBG-KKY-JJ05 TBG-KKY-JJ06 TBG-KKY-JJ07 TBG-KKY-JJ08 TBG-KKY-KK01 TBG-KKY-KK02 TBG-KKY-KK03 TBG-KKY-KK04

TBG-KBB-EE02 TBG-KBB-EE03 TBG-KBB-EE04 TBG-KBB-FF01 TBG-KBB-FF02 TBG-KBB-FF03 TBG-KBB-FF04 TBG-KBB-FF05 TBG-KBB-FF06 TBG-KBB-FF07 TBG-KBB-FF08 TBG-KBB-GG01 TBG-KBB-GG02 TBG-KBB-GG03 TBG-KBB-GG04 TBG-KBB-HH01 TBG-KBB-HH02 TBG-KBB-HH04

TBG-KBA-DD04 TBG-KBA-DD05 TBG-KBA-DD06 TBG-KBA-DD07 TBG-KBA-DD08 TBG-KBA-DD09 TBG-KBA-DD10 TBG-KBA-EE01 TBG-KBA-EE02 TBG-KBA-EE03 TBG-KBA-EE04 TBG-KBA-EE05 TBG-KBA-EE06 TBG-KBA-EE07 TBG-KBA-EE08 TBG-KBA-EE09 TBG-KBA-FF01 TBG-KBA-FF03 TBG-KBA-FF04 TBG-KBA-FF05

TBG-F01 TBG-F02 TBG-F03 TBG-F04 TBG-F05 TBG-F06 TBG-G01 TBG-G02 TBG-H01 TBG-H02 TBG-H03 TBG-H04

vi

KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium

TPF Teknik Pekerjaan Finising

MATERI PRODUK TIF)

TGB Teknik Gambar Bangunan

KKY Teknik Konstruksi Kayu

KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton

JUMLAH MODUL 36

JUMLAH MODUL 29

JUMLAH MODUL 43

JUMLAH MODUL 45

KETERANGAN: TBG: Teknik Bangunan Gedung (Bidang Keahlian) TGB: Teknik Gambar Bangunan (Program Keahlian) KKY: Teknik Konstruksi Kayu (Program Keahlian) KBB: Teknik Konstruksi Batu dan Beton (Program Keahlian) KBA: Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium (Program Keahlian) TPF: Teknik Pekerjaan Finising (Program Keahlian) Modul yang dibahas

vii

KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium

TPF Teknik Pekerjaan Finising

JUMLAH MODUL 47

JUMLAH MODUL 20

PRASYARAT

Untuk dapat mempraktekkan secara baik isi modul ini “Membuat Macam-macam Sambungan Kayu Memanjang’ ini sebaiknya telah dimiliki oleh para peserta diklat: 1. Telah dapat membacas gambar teknik dengan baik. 2. Telah dapat menggunakan alat-alat kerja kayu tangan dengan baik dan benar. 3. Telah dapat melakukan perbaikan/penajaman alat-alat kerja, kayu tangan dengan benar. 4. Mengetahui tindakan keamanan dan keselamatan kerja. 5. Sudah mengikuti pelatihan memotong, membelah dan mengetam kayu serta melukis benda kerja dengan benar. 6. Sudah mendapat penjelasan secara garis besar tentang macam-macam bentuk sambungan memanjang dan teknik mengerjakannya serta kegunaan-kegunaan dari sambungan-sambungan tersebut. 7. Telah membaca dan memahami secara tuntas isi setiap pokok bahasan yang akan dipraktekkannya.

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DESKRIPSI JUDUL PETA MODUL PRASYARAT DAFTAR ISI

i ii iii viii ix

PERISTILAHAN (GLOSSARY) PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL TUJUAN AKHIR MODUL

1 2 3

KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1 1. Tujuan Pembelajaran 2. Pengetahuan 3. Lembar Latihan • Soal-soal dan Tugas Siswa • Petunjuk Penilaian KEGIATAN BELAJAR 2 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Tujuan • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja • Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian KEGIATAN BELAJAR 3 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja • Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian - KEGIATAN BELAJAR 4 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja

4 4 4 4 12 12 13 14 14 14 14 14 14 15 15 17 17 17 17 17 18 19 21 21 21 21 21

x

-

-

• Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian KEGIATAN BELAJAR 5 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja • Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian KEGIATAN BELAJAR 6 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja • Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian

22 22 24 24 24 24 25 25 25 27 27 27 27 27 28 28

DAFTAR PUSTAKA

30

xi

PERISTILAHAN (GLOSSARY) Sambungan

Sambungan Kayu Memanjang

Sambungan Ekor Burung Tunggal

Sambungan bibir lurus berkait

Sambungan bibir miring berkait

Sambungan memanjang dengan kunci sesisi

Sambungan memanjang dengan kunci jepit

:

:

Adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua atau lebih batang kayu untuk memenuhi kebutuhan panjang, lebar atau tinggi tertentu dengan bentuk konstruksi yang sesuai dengan gaya-gaya yang akan bekerja pada batang kayu tersebut sesuai penggunaan konstruksi kayu tersebut. Adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua batang atau lebih balok kayu atau papan kayu untuk memenuhi panjang tertentu yang dibutuhkan.

: Adalah sebuah sambungan papan memanjang dengan takikan dan lidah yang berbentuk ekor burung tunggal. : Adalah konstruksi sambungan untuk balok kayu memanjang yang menggunakan takikan yang kedalamannya berbeda antara separo ujung depan sambungan dan separuh pangkal sambungan sehingga perbedaan kedalaman takikan tersebut sebagai kait sambungan. : Adalah konstruksi sambungan untuk balok kayu memanjang yang menggunakan takikan miring yang kedalamannya berbeda antara separuh ujung dan separuh pangkal sehingga perbedaan takikan merupakan kait sambungan tersebut. : Adalah suatu konstruksi sambungan memanjang misalnya sambungan bibir miring berkait yang diperkuat/dikunci disisi atas yang diperkuat dengan takikan dan mur baut misalnya pada sambungan balok takik kuda-kuda. : Adalah suatu konstruksi sambungan memanjang misalnya sambungan takik, atau purus lurus yang diperkuat/dijepit dengan dua batang kayu kanan kiri dan diperkuat dengan mur dan baut.

1

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8.

9.

Pelajari Modul dan gambar-gambar contoh dan gambar kerja dengan cermat. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru/instruktur. Membuat perhitungan dan potongan bahan. Menyiapkan alat-alat kerja kayu tangan yang diperlukan dengan daftar kebutuhan alat untuk pembuatan sambungan memanjang. Mengerjakan praktek sesuai petunjuk dan gambar kerja yang ada didalam modul ini. Memeriksakan dan mengumpulkan tugas kepada guru//instruktur. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya setelah selesai diperiksakan kepada guru/instruktur begitu seterusnya sampai kegiatan belajar selesai. Kalau waktu dan bahan diklat masih ada dapat memperkaya keterampilan dengan mengerjakan contoh-contoh sambungan memanjang yang lain yang merupakan variasi dan jenis lain. Selalu memeriksakan dan mengumpulkan tugas yang sudah selesai kepada guru/instruktur.

2

TUJUAN AKHIR MODUL

Setelah dengan cermat mempelajari pengetahuan tentang sambungan kayu memanjang, mempelajari alat-alat yang diperlukan, pengetahuan factor-faktor keamanan dan keselamatan kerja dan mempraktekkan beberapa macam sambungan kayu memanjang yang sudah ditugaskan melalui kegiatan belajar dua (II) sampai kegiatan terakhir (VI) dan pengetahuan macam-macam sambungan kayu memanjang pada kegiatan satu (I) maka diharapkan siswa dapat melaksanakan pembuatan semua jenis dan macam sambungan memanjang sebab kelima tugas praktek yang telah dilaksanakan dapat memiliki skill/ketrampilan semua jenis dan macam sambungan balok memanjang maupun sambungan papan memanjang.

3

KEGIATAN BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR 1: Sambungan Kayu Arah Memanjang 1. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti kegiatan belajar ini siswa mempunyai pengetahuan tentang sambungan arah memanjang. 2. PENGETAHUAN Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan konstruksi kayu diperlukan pengetahuan dasar tentang sambungan kayu arah memanjang baik kayu berbentuk balok maupun kayu berbentuk papan yang akan dibahas dalam modul ini, walaupun sebenarnya pengetahuan dasar bentuk konstruksi kayu selain sambungan memanajng juga ada sambungan kayu melebar dan hubungan kayu yang dibahas dalam modul lain. Sebuah sambungan pada suatu konstruksi bangunan baik itu dari beton, baja maupun dari kayu merupakan suatu titik terlemah pada konstruksi tersebut. oleh sebab itu dalam melaksanakan penyambungan harus memperhatikan syaratsyarat ukuran sambungan dan gaya-gaya yang akan bekerja pada sambungan tersebut. Syarat-syarat ukuran sambungan dapat dilihat pada contoh gambar sambungan sedangkan gaya-gaya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Biaya Tarik Bila yang bekerja gaya tarik, maka sambungan kedua batang kayu tersebut harus saling mengait agar tidak mudah lepas, misalnya memakai sambungan bibir m iring berkait. 2. Gaya Desak Bila yang bekerja gaya desak, maka sambungan kedua batang kayu diusahakan agar permukaan batang yang akan disambung saling menempel rapat. Misalnya memakai sambungan lurus tekan. 3. Gaya Lintang dan Momen Bila yang bekerja gaya lintang dan momen, maka gaya lintang akan menyebabkan sambungan akan saling bergeser sedang momen akan menyebabkan suatu lenturan. Maka dalam hal ni sambungan harus kuat dan kaku misalnya memakai sambungan pengunci. 4

4. Gaya Puntir Bila sambungan atau hubungan ada gaya puntir, maka sambungan kedua batang kayu harus saling mencengkeram agar tidak mudah terjungkit lepas misalnya memakai sambungan tarikan lurus rangkap untuk sambungan tiang dan hubungan pen dan lubang untuk hubungan sudut. Untuk mendapatkan sambungan yang awet dan kuat, maka cara mengerjakan sambungan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Cara mengerjakan sambungan kayu tidak boleh sampai merusak kayunya, misalnya: kayu tidak boleh dipukul langsung tetapi harus diberi bantalan pelindung, salah bor akan mterjadi lubang yang sia-sia dan lubang ini merupakan awal pelapukan, salah gergaji akan mengurangi luas penampang kayu. 2. Kayu yang akan disambung harus merupakan pasangan yang pas, maksudnya tidak boleh terlalu longgar karena akan mudah lepas atau bergeser, dan juga tidak boleh terlalu k encang (Jw. sesak) karen akalau dipaksakan akan ada bagian yang rusak atau pecah. 3. Sebelum kedua kayu yang akan disambung disatukan, lebih dahulu bidangbidang sambungannya diberi cairan pengawet agar tidak mudah lapuk, sebab biasanya daerah sambungan mudah dimasuki air dan air yang tertinggal ini menyebabkan pelapukan. 4. Sambungan kayu diusahakan agar terlihat dari luar, karena untuk memudahkan kontrol dan perbaikan. Macam-macam Sambungan Arah Memanjang : 1. Sambungan bibir lurus dengan variasinya - Sambungan bibir lurus - Sambungan bibir lurus dada miriing - Sambungan bibir lurus dada mulut ikan - Sambungan bibir lurus dada miring berbentuk mulut ikan 2. Sambungan bibir lurus berkait dengan variasinya - Sambungan bibir lurus - Sambungan bibir lurus berkait dengan dada miring - Sambungan bibir lurus berkait dengan dada mulut ikan 3. Sambungan arah memanjang tegak untuk tiang - Sambungan takik lurus - Sambungan takik lurus - Sambungan takik miring - Sambungan takik miring - Sambungan purus lurus - Sambungan purus miring - Sambungan takik Lurus dada mulut ikan - Sambungan takik miring dada mulut ikan

5

4. Sambungan dengan pengunci - Sambungan kunci sesisi - Sambungan memanjang kunci jepit 5. Sambungan papan memanjang - Sambungan papan memanjang dengan ekor burung terbuka - Sambungan papan memanjang dengan ekor burung tertutup sesisi

Gambar Macam-Macam Sambungan Perpanjangan Arah Datar Untuk Balok :

Gambar Sambungan Perpanjang ( Tekan )

6

Sambungan Perpanjangan (Tarik) Gambar Macam-Macam Sambungan Bibir Miring :

Gambar Sambungan Bibir Lurus Tekan Dada Mulut Ikan

Gambar Sambungan Bibir Lurus Tekan Dada Miring

7

Gambar Sambungan Bibir Miring Tekan Dada Mulut Ikan

Gambar Sambungan Bibir Miring Tarik/ Berkait Dada Tegak

Gambar Sambungan Bibir Miring Tarik/ Berkait Dada Mulut Ikan

8

Gambar Macam-Macam Sambungan Perpanjangan Arah Tegak Untuk Tiang :

Gambar Sambungan Takikan Lurus

Gambar Sambungan Takikan Lurus Rangkap

Gambar SambunganTakikan Lurus Dada Mulut Ikan

9

Gambar Sambungan Takikan Miring Dada Mulut Ikan

Gambar Sambungan Purus Lurus

Gambar Sambungan Purus Miring

10

Gambar Sambungan Takikan Miring

Gambar Sambungan Takikan Miring Rangkap

Gambar Sambungan Purus Lurus Dada Mulut Ikan

11

Gambar Sambungan Purus Miring Dada Mulut Ikan 3. LEMBAR LATIHAN • Soal-soal dan Tugas Siswa 1. Sebutkan 5 macam sambungan memanjang 2. Sebutkan sambungan yang biasa digunakan untuk sambungan memanjang untuk batang yang menggantung. 3. Jelaskan dimana letaknya suatu titik terlemah pada suatu konstruksi! 4. Jelaskan menggunakan sambungan apa bila yang akan bekerja pada batang itu adalah gaya tarik? 5. apa yang menyebabkan/gaya apa yang bekerja pada batang itu ketika kita memilih sambungan pengunci? 6. Sebutkan 5 macam variasi sambungan bibir lurus! 7. Sebutkan 5 macam sambungan tegak/sambungan tiang! 8. Dimana digunakan sambungan bibir lurus? 9. Sebutkan dua macam sambungan memanjang untuk bentuk/ukuran papan!

12



Petunjuk Penilaian Hasil Kerja No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Aspek

Soal No. 1 Soal No. 2 Soal No. 3 Soal No. 4 Soal No. 5 Soal No. 6 Soal No. 7 Soal No. 8 Soal No. 9 Soal No. 10

Indikator

Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar Terjawab benar

Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai

Skor maks

Skor Yang dicapai

Ket

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 70 LULUS / TIDAK LULUS

Kesimpulan

13

KEGIATAN BELAJAR 2 Sambungan bibir lurus berkait

1. PENGETAHUAN DASAR Sambungan bibir lurus berkait adalah salah satu sambungan balok memanjang yang digunakan untuk sambungan memanjang konstruksi kayu yang penggunaannya menumpu, misalnya untuk balok tembok, dsb. 2. LEMBAR KERJA •

Tujuan Setelah mempelajari modul ini siswa dapat: - Menyebutkan macam-macam sambungan memanjang. - Menyebutkan macam-macam alat-alat kayu tangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pembuatan sambungan bibir lurus berkait. - Merangkai sambungan bibir lurus berkait. - Menjelaskan kegunaan sambungan bibir lurus berkait.

• Bahan dan Alat - Bahan: - Kayu balok ukuran 6/12 – 100 cm. Alat: 1. Gergaji pemotong 2. Gergaji pembelah 3. Gergaji punggung 4. Ketam 5. Pahat lubang 6. Pahat tusuk 7. Palu kayu 8. Palu Besi •

9. Alat-alat lukis: - Pensil dan Krespen - Siku-siku - Perusut ganda - Mistar baja/Rolmeter.

Keselamatan Kerja 1. Mengawali pekerjaan dengan berdoa 2. Mempelajari modul dengan cermat dan teliti. 3. Memakai pakaian kerja dengan baik, sopan dan aman. 4. Meletakkan alat-alat di tempat yang aman. 5. Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. 6. Memusatkan perhatian pada pekerjaan dan alat-alat yang sedang digunakan. 7. Bekerja dengan hati-hati dengan penuh perhatian. 8. Mengikuti petunjuk keselamatan, kesehatan kerja. 9. Bekerja dengan mengikuti prosedur yang benar. 10. Selalu mengikuti petunjuk instruktur. 11. Mengakhiri pekerjaan dengan berdoa. 14





Langkah Pengerjaan 1. Mempelajari modul dengan cermat lengkap dengan gambarnya. 2. Menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan sesuai pekerjaan. 4. Menyiapkan bahan. 5. Memotong bahan sesuai dengan kebutuhan dan membelah bila diperlukan. 6. Mengetam bidang I hingga lurus dan rata. 7. Mengetam bidang II hingga lurus, rata dan siku-siku terhadap bidang I. 8. Memerusut bidang III. 9. Mengetam bidang III hingga lurus, rata dan siku-siku terhadap bidang II. 10. Memerusut bidang IV. 11. Mengetam bidang IV , hingga rata, lurus dan siku-siku terhadap bidang I dan bidang III. 12. Mengetam kepala kayu bila belum siku-siku, hingga kedua kepala kayu siku-siku terhadap bidang I, II, III dan IV. 13. Membuat tanda paneng. 14. Melukis/menggambar gambar kerja. 15. Membuat bagian-bagian sambungan bibir lurus berkait dengan memotong bagian-bagian tepi tarikan menggunakan gergaji panggung agar hasilnya presisi dan bagus. 16. Memotong-motong bagian-bagian yang akan dipakat untuk membantu agar hasil pemakatan baik dan presisi sesuai dengan gambar kerja. 17. Melaksanakan percobaan merangkai sambungan. 18. Memperbaiki bagian-bagian yang belum bagus dan memcoba kembali merangkais ambungan. 19. Merangkai sambungan. 20. Memeriksakan pekerjaan kepada guru/instruktur. 21. Mengumpulkan tugas/pekerjaan. Petunjuk Penilaian Hasil Kerja No

1

Aspek

Hasil Kerja

Indikator

a. Ketepatan ukuran b. Kesikuan c. Kerataan/tidak baling d. Kerapian

Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai

Skor maks

Skor Yang dicapai

Ket

30 20 30 20 100 70 LULUS / TIDAK LULUS

Kesimpulan

15

GAMBAR KERJA

16

KEGIATAN BELAJAR 3 Sambungan bibir miring berkait 1. PENGETAHUAN DASAR Sambungan bibir miring berkait adalah salah satu sambungan kayu memanjang yang dapat menahan beban lentur sehingga sambungan ini dapat digunakan untuk menyambung balok taning, gording, djurai luar/jurai dalam dan sebagainya. 2. LEMBAR KERJA • •

Tujuan Setelah mempelajari dan mempraktekkan modul ini diharapkan siswa dapat: Mengetahui dan memahami sambungan bibir miring berkait dengan segala macam variasi dan bentuk sambungan bibir miring. Mengetahui alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan pembutan sambungan tersebut. Merakit sambungan dengan hasil rapat, rapi dan plat/tidak baling. Membuat komponen/bagian-bagian sambungan kayu memanjang. Bahan dan Alat - Bahan: Kayu 6/12 – 100 cm - Alat: 1. Alat tulis: - Pensil/krespen - Mistar baja/rol meter - Siku-siku - Perusut - Jangka dan sebagainya 2. Gergaji pemotong 3. Gergaji pembelah 4. Gergaji punggung 5. Ketam panjang 6. Pahat lubang 7. Pahat tusuk 8. Palu kayhu 9. Palu besi



Keselamatan Kerja 1. Mengawali kegiatan dengan berdo’a. 2. Memakai pakaian kerja yang rapi dan aman. 3. Mempelajari model dengan cermat. 4. Meletakkan bahan dan alat di tempat yang tepat. 17

5. Menggunakanalat-alat yang sesuai dengan fungsinya. 6. Menggunakan alat-alat pemotong yang tajam. 7. Memusatkan perhatian pada pekerjaan dan peralatan yang sedang dioerpasikan. 8. Bekerja sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam modul ini. 9. Bekerja dengan cermat dan hati-hati. 10. Mengikuti petunjuk keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja. 11. Mengikuti petunjuk-petunjuk instruktur. 12. Mengakhiri kegiatan dengan berdoa. •

Langkah Pengerjaan 1. Mempelajari modul dengan gambarnya dengan cermat. 2. Memakai pakaian kerja agar bebas dan aman 3. Membuat daftar kebutuhan alat-alat yang mendukung pekerjaan pembuatan sambungan bibir miring berkait. 4. Membuat daftar kebutuhan bahan. 5. menyiapkan alaat-alat sesuai kebutuhan. 6. Menyiapkan bahan sesuai kebutuhan. 7. Mengetam bidang I hingga rata dan lurus 8. Mengetam bidang II hingga rata, lurus dan siku-siku terhadap bidang II. 9. Memerusut bidang III keliling untuk menentukan kelebaran kayu. 10. Mengetam bidang III hingga rata, lurus dan siku-siku terhadap bidang II. 11. Memerusut bidang IV keliling untuk menentukan ketebalan kayu bidang IV. 12. Mengetam bidang Iv hingga rata, lurus dan siku-siku terhadap bidang I dan bidang III. 13. Memberi tanda pareng. 14. Melukis benda kerja/menggambar benda kerja. 15. Membuat komponen/bagian-bagian sambungan yang berbentuk takikan dengan menggunakan gergaji potong/gergaji punggung untuk pemotongan trakikan nyang lebih akurat. 16. Memotong-motong/mencacah bagian yang akan dibuang untuk membentuk takikan dengan gergaji potong/punggung. 17. Memahat kayu yang akan dibuang dengan pahat lubang. 18. Membersihkan/menyempurnakan takikan menggunakan pahat tusuk. 19. Mencoba merangkai sambungan, melepas dan membenahi yang kurang. 20. Merangkai sambungan dengan hasil rata, lurus dan plat/tidak baling. 21. Memeriksakan tugas kepada guru/instruktur.

18



Petunjuk Penilaian No

1

Aspek

Hasil Kerja

Indikator

a. Ketepatan ukuran b. Kesikuan c. Kerataan/tidak baling d. Kerapian

Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai

Skor maks

Skor Yang dicapai

Ket

30 20 30 20 100 70 LULUS / TIDAK LULUS

Kesimpulan

19

GAMBAR KERJA

Gambar Kerja

20

KEGIATAN BELAJAR 4 Sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal

1. PENGETAHUAN DASAR Sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal adalah salah satu konstruksi sambungan papan memanjang yang menggunakan takik setengah tebal kayu yang berbentuk ekor burung tunggal. Sambungan ini banyak digunakan untuk sambungan lisplang dan sambungan-sambugnan papan memanjang lainnya. 2. LEMBAR KERJA • Tujuan Setelah mempelajari modul ini siswa dapat: - Menyebutkan macam-macam sambungan papan memanjang. - Menyebutkan macam-macam alat-alat kerja kayu tangan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaansambungan papanmemanjang. - Membuat komponen/bagian-bagian sambungan papan memanjang dengna ekor burung tunggal tertutup. - Merakit sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal - Menjelaskan kegunaan sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal. • Bahan dan Alat - Bahan: Kayu papan ukuran 2/20 – 100 cm - Alat: 1. Gergaji potong 2. Gergaji pembelah 3. Gergaji punggung 4. Ketam panjang 5. Pahat lubang 6. Pahat tusuk 7. Palu Kayu 8. palu besi 9. Alat-alat lukis: - Pensil dan krespen - Siku-siku - Perusut ganda - Mistar baja/rol meter • Keselamatan Kerja 1. Mengawali pekerjaan dengan berdoa. 2. Menggunakan pakaian kerja yang rapi dan aman 3. Mempelajari modul dan gambar dengan cermat 4. Meletakkan alat-alat dan bahan ditempat yang aman. 21

5. Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. 6. Menggunakan alat-alat pemotong yang tajam dan sesuai fungsinya. 7. Memusatkan perhatian pada pekerjaan dan alat-alat yang sedang dioperasikan. 8. Mengikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel. 9. Mengikuti petunjuk instruktur. 10. Mengakhiri pekerjaan dengan berdoa. Langkah Pengerjaan 1. Mempelajari modul dan gambar kerja dengan cermat. 2. Menyiapkan alat-alat kerja kayu dan tangan. 3. Menyiapkan bahan kerja 4. Memotong bahan dan membelah (bila diperlukan) 5. Mengetam keempat sisi kayu (bidang I, II, III, dan IV) sehingga papan itu rata, lurus, siku-siku terhadap bidang lain, demikikan pula kedua ujung/kepala dkayu juga ikut siku terhadap keempat bidang kayu tersebut. 6. Memberi tanda pareng untuk menentukan letak/posisi masing-masing batang/bagian. 7. Melukis benda kerja sambungan ekor burung (tunggal ) tertutup. 8. Membuat komponen/bagian sambungan takik setengah tebal kayu yang berbentuk ekor burung (tunggal) tertutup 9. Mencoba merangkai sambungan dan membenahi yang kurang. 10. Merangkai sambungan ekor burung (tunggal) tertutup, hingga sambungan rapat, rapi dan plat (tidak baling). 11. Memeriksakan/memilahkan hasil praktek kepada guru/instruktur. Petunjuk Penilaian





No

1

Aspek

Hasil Kerja

Indikator

a. Ketepatan ukuran b. Kesikuan c. Kerataan/tidak baling d. Kerapian

Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai

Skor maks

Skor Yang dicapai

Ket

30 20 30 20 100 70 LULUS / TIDAK LULUS

Kesimpulan

22

GAMBAR KERJA

23

KEGIATAN BELAJAR 5 Sambungan papan memanjang dengan kunci sesisi

1. PENGETAHUAN DASAR Sambungan memanjang dengan kunci sesisi yang kita praktekkan disini adalah sambungan untuk batang tarik kuda-kuda yang berhubungan dengan tiang kuda-kuda dan balok penyokong kuda-kuda yang menggunakan kunci sesisi yang terletak di atas sambungan bibir miring pada batang tarik tersebut. 2. LEMBAR KERJA • •

Tujuan Setelah mempelajari modul ini siswa dapat: Menyebutkan macam-macam sambungan memanjang. Menyebutkan alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pembuatan sambungan kunci sesisi. Membuat sambungan memanjang bibir miring berkait dengan kunci sesisi (diatas sambungan bibir miring berkait). Merakit sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal. Bahan dan Alat § Bahan: - Kayu 6/12 – 100 CM 1 BT - Kayu 6/12 – 80 cm 2 bt - Kayu 6/12 – 50 cm 1 bt - Kayu 6/12 – 30 cm 2 bt - Baut dan mur ∅ ”½ – 25 cm = 4 biji dan ∅ ”½ – 12 cm = 3 biji. - Plat penggapit u 1 buah plat strik 2 buah. §

Alat: 1. Alat-alat lukis: - Pensil dan krespen - Siku-siku - Mistar baja/rol meter 2. Gergaji potong 3. Gergaji pembelah 4. Gergaji punggung 5. ketam panjang 6. Pahat lubang 7. Pahat tusuk 8. Palu Kayu 9. Palu besi 24



Keselamatan Kerja 1. Mengawali pekerjaan dengan berdoa. 2. Menggunakan pakaian kerja yang rapi dan aman 3. Meletakkan alat-alat dan bahan pada alur meja yang aman. 4. Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. 5. Menggunakan alat-alat pemotong yang tajam 6. Memusatkan perhatian pada pekerjaan dan alat-alat yang sedang digunakan 7. Mengikuti petunjuk instruktur.



Langkah Pengerjaan 1. Mempelajari modul dan gambar kerja dengan cermat. 2. Menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada instruktur. 3. Menyiapkan alat-alat kerja. 4. Menyiapkan bahan-bahan kerja 5. Memotong bahan dan membelah (bila diperlukan) 6. Mengetam keempat bidang bahan kayu 7. Memberi tanda pareng 8. Melukis benda kerja. 9. Membuat bagian-bagian komponen sambungan 10. Mencoba merangkai dan membenahi yang kurang. 11. Merangkai semua komponen sambungan hingga sambungan rapat, rapi dan plat. 12. Merangkai sambungan ekor burung (tunggal) tertutup, hingga sambungan rapat, rapi dan plat (tidak baling). 13. Memeriksakan/memilahkan hasil praktek kepada guru/instruktur.



Petunjuk Penilaian No

1

Aspek

Hasil Kerja

Indikator

e. Ketepatan ukuran f. Kesikuan g. Kerataan/tidak baling h. Kerapian

Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai

Skor maks

Skor Yang dicapai

Ket

30 20 30 20 100 70 LULUS / TIDAK LULUS

Kesimpulan

25

GAMBAR KERJA

26

KEGIATAN BELAJAR 6 Sambungan Memanjang Dengan Dunci Jepit 1. PENGETAHUAN DASAR Sambungan memanjang dengan kunci jepit itu adalah sambungan yang balok tariknya hanya dipertemukan dan ditakik atau dibuat takik, bibir miring dan sebagainya lalu dijepit dengan dua batang kayu penjepit dan 4 bauh mur baut. 2. LEMBAR KERJA • Tujuan Setelah mempelajari modul ini siswa dapat: - Menjelaskan macam-macam sambungan memanjang kunci jepit. - Menyebutkan alat-alat yang diperlukan - Membuat sambungan memanjang sesisi • -

Bahan dan Alat Bahan: Kayu 6/12 – 100 cm 2 bt Kayu 6/12 – 80 cm 2 bt Baut dan mur ∅ ”½ – 20 cm = 4 biji

Alat: - Alat-alat lukis Pensil dan krespen Siku-siku Mistar baja/rol meter Perusut - Gergaji potong - Gergaji pembelah - Gergaji punggung - Ketam - Pahat lubang - Pahat tusuk - Palu kayu - Palu besi - Bou engkol - Kunci pas • 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Keselamatan Kerja Menggunakan pakaian kerja yang rapi dan aman Meletakkan alat-alat dan bahan kerja yang aman. Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. Menggunakan alat-alat pemotong yang tajam Bekerja dengan hati-hati dan penuh perhatian. Mengikuti petunjuk instruktur. 27

7. Mengawali dan mengakhiri dengan berdoa. • Langkah Pengerjaan 1. Mempelajari modul dan gambar kerja. 2. Menyiapkan alat-alat. 3. Menyiapkan bahan-bahan kerja 4. Mengetam semua bahan kayu keempat bidangnya. 5. Memberi tanda pareng 6. Melukis benda kerja. 7. Membuat takikan baik batang tarik maupun batang penjepitnya. 8. Membuat pen dan lubang 9. Merangkai sambungan balok tarik dan penjepit. 10. Membuat lubang baut. 11. Memasang mut baut 12. Merangkai hubungan tiang kuda-kuda dengan balok penyokong. 13. Membuat lubang baut. 14. Merangkai semua komponen sambungan. 15. Membenahi yang kurang. 16. Merangkai dan mamasat plat penggapit dan mur baut. 17. Memeriksakan kepada guru/instruktur. •

Petunjuk Penilaian No

1

Aspek

Hasil Kerja

Indikator

i.

Ketepatan ukuran j. Kesikuan k. Kerataan/tidak baling l. Kerapian

Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai

Skor maks

Skor Yang dicapai

Ket

30 20 30 20 100 70 LULUS / TIDAK LULUS

Kesimpulan

28

GAMBAR KERJA

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Kurikulum Edisi 1999, Jakarta. 2. Dalik SA. Oja Sutiarno. 1978. Petunjuk Pengerjaan Kayu 1, Proyek Pengadaan Buku, Dapdikbud, Dikmenjur. 3. A. Dodong Budianto, 1995. Mesin Tangan Industri Kayu . PIKA Semarang, Penerbit Kanisius, 4. Benny Puspantoro, Ign, 1995, Konstruksi Bangunan Gedung Sambungan Kayu Pintu dan Jendela, Andi Offset Yogyakarta. 5. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978. Ilmu Bangunan Gedung 2 Depdikbud, Dikmenjur, 6. Soegihardjo dan Soedibyo, 1977, Ilmu Bangunan Gedung 1, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

30