PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENINGKATKAN PERILAKU

education should be made to improve PHBs in school-age children. ... ini juga menggunakan uji expert pada SAP dan media AUDIO visual yang akan...

101 downloads 381 Views 56KB Size
THE 5TH URECOL PROCEEDING

18 February 2017

UAD, Yogyakarta

PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT ANAK USIA SEKOLAH Anita Dyah Listyarini1, Sri Hindriyastuti2 Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Cendekia Utama Kudus Email: [email protected]

Abstract School-age children aged 6 to 12 years old is at a risk group to the problems associated with the lack of clean and healthy living behaviors (PHBs). Therefore, efforts such as providing health education should be made to improve PHBs in school-age children. Selection of appropriate media used for the health education is Audio-visual media as it is the type of media containing elements of sound and moving images like a movie filled with stories of how to enhance PHBs in children. Children love a movie or a story in the form of video. Furthermore, they have modeled attitude towards what they see. The purpose of this research is to increase the effect of health education with audio-visual media to PHBs on school -age children in State elementary school 2 (SDN 2) Pelemkerep, District of Mayong, Jepara regency. The quasi experimental type with pre-test and posttest approach using control group with the respondents of 64 students is the methodology used in this study. Moreover, this study uses total sampling technique, and the data analysis uses the Wilcoxon test and Man Whitney test. The results of the study from the experimental group showed an increase in the score 13.39, from the pre test score 58.66, and post-test score 72.05 is higher than the control group with an increase in score 1.24 from 58.58. This study concludes that there is an effect of giving health education using the audio-visual media to PHBS school-age children in SDN 2 Pelemkerep, District of MayongJepara regency. Keywords : Health Education, PHBS, School-age children PENDAHULUAN Sasaran pembangunan kesehatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), merupakan program cerminan pola hidup yang senantiasa memperhatikan dan menjaga pola kesehatan diri , keluarga dan lingkungannya. Berdasarkan survey yang dilakukan kemenkes, 10 penyakit tertinggi di Indonesia penyakit degeneratif, diare, demam berdarah, malaria, tifus dan lain-lain, disebabkan oleh PHBS yang kurang. Hasil Riskesdas 2014 juga diketahui bahwa masyarakat yang mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat baru mencapai 38,7 %. Jawa tengah praktik PHBS mencapai 57,46% dari target 55%, sedikit lebih tinggi dari renstra yang ditetapkan, dan di kota Jepara praktik PHBS pada masyarakat mencapai 46,3%, tidak terlalu rendah, tetapi masih tetap kurang, terutama dalam mewujudkan SDGs 2030. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan suatu ukuran dalam menentukan

THE 5TH URECOL PROCEEDING

keberhasilan program PHBS tersebut. Salah satu upaya yang dirasa sangat efektif dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut yaitu dengan melakukan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan atau penyuluhan merupakan suatu kegiatan atau usaha dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada individu, kelompok dan masyarakat. Penyampaian pesan yang dilakukan dalam pendidikan kesehatan atau penyuluhan tidak hanya dilakukan dengan cara face to face, namun juga dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media. Dan dilihat dari efektif tidaknya bentuk atau metode penyuluhan kesehatan, media audio visual dirasa sangat tepat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, terutama dikalangan atau kelompok anak- anak. Dibandingkan dengan membaca buku atau poster, anak-anak lebih menyukai bentuk gambar yang sifatnya ada suara dan gambar bergerak, sehingga dapat memberikan contoh

112

ISBN 978-979-3812-42-7

THE 5TH URECOL PROCEEDING

bentuk perilaku yang baik kepada anak-anak yang memiliki sifat meniru atau suka mengikuti apa yang dilihat. Kemampuan audiovisual dalam melukiskan gambar dan suara yang alamiah asli dari pemilik nyata atau sesuai sehingga dapat menjadikan daya tarik tersendiri oleh anak-anak. Penerapan pendidikan kesehatan atau penyuluhan dengan media audiovisual membuat anak usia sekolah dapat melihat dan mendemontrasikan bagaimana suatu kejadian dapat terjadi serta langsung dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media audio visual dalam penyuluhan dapat diterapkan dalam berbagai tatanan, seperti tatanan rumah tangga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, tempat kerja, dan disekolah – sekolah. Salah satu tatanan yang dinilai sangat tepat dalam mempromosikan PHBS adalah institusi sekolah dan sasaran pada anak- anak usia sekolah 6 sampai 12 tahun. Anak usia sekolah merupakan periode emas dalam menanamkan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat dimulai dari dirinya sendiri. Harapan dalam pemberian penyuluhan kesehatan pada anak usia sekolah ini adalah dapat meningkatkan kesadaran dalam berperilaku sehat, sehingga beberapa penyakit yang sering diderita oleh masyarakat terutama anak usia sekolah dapat dicegah dengan PHBS. Adanya promosi PHBS disekolah diharapkan dapat memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta dapat berperan aktif dalam pencarian informasi terkait dengan PHBS baik melalui buku, media cetak maupun media elektronik. PHBS sangatlah penting dan harus diterapkan di setiap lingkungan. Jika PHBS tidak diterapkan, akan menimbulkan banyak masalah penyakit, seperti Diare, kecacingan, demam berdarah dan lain-lain. Seseorang dalam meningkatkan pengetahuan adalah dengan melihat., sekitar kurang lebih 75% dampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh dari pancainra. Menurut L. Green ( 2011), terdapat 3 domain yang bisa mempengaruhi perubahan perilaku seseorang yaitu ; pengetahuan, sikap dan ketrampilan

THE 5TH URECOL PROCEEDING

18 February 2017

UAD, Yogyakarta

atau praktik. Ketika pengetahuan seseorang baik, diharapkan sikapnya juga baik, yang nantinya seseorang tersebut akan dapat mempraktikkan hal yang baik juga, dalam hal ini dapat mempraktikkan PHBS dengan baik. Menurut Budiarto dikutip oleh Hayati, menyatakan bahwa perubahan perilaku terlihat dari pengukuranpengetahuan yang dapat dievaluasi sekitar dua minggu, sedangkan pada sikap dan ketrampilan dapat dievaluasi setelah satu bulan. Penelitian lain tentang efektifitas penggunaan kurikulum Michigan Model dari Fahman MM dkk, yang dikutip oleh Dianita (2011) menyebutkan bahwa perubahan perilaku pada anak usia sekolah dapat dilihat dua minggu sesudah pemberian intervensi selama satu bulan, dalam penelitian ini ada tiga hal yang diukur yaitu pengetahuan , sikap dan perilaku dari anak usia sekolah. Dari survey pendahuluan yang dilakukan peneliti dilakukan di SDN pelemkerep 2 Mayong Jepara, PHBs masih sangat kurang, hal tersebut dapat dilihat dari standar pengelolaan sampah yang kurang tepat oleh masyarakat sekolah, siswa tidak berperan aktif dalam memberantas jentik nyamuk, praktik cuci tangan yang kurang serta tidak adanya bentuk-bentuk promosi kesehatan yang diterapkan disekolah dalam menambah pengetahuan siswa tentang menjaga kesehatan. Selain itu hampir setiap bulannya banyak siswa yang tercatat ijin tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Di SDN 2 Pelemkerep Mayong Jepara ini belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang PHBS, informasi kesehaatn hanya mereka dapatkan dari guru itupun tidak banyak. Sehubungan dengan hal tersebut sangat perlu diberikan penyuluhan kesehatan dengan media yang menarik yaitu media audiovisual untuk meningkatkan PHBS pada anak usia sekolah. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimental designs (Ekperimen semu) dengan pendekatan pre test dan post test with control group.Dimana terdapat dua kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. Pada

113

ISBN 978-979-3812-42-7

THE 5TH URECOL PROCEEDING

kelompok perlakuan diberikan penyuluhan dengan media audio visual setelah dilakukan pre test, sedangkan pada kelompok kontrol tetap diberikan perlakuan berupa penyuluhan dengan perlakuan dengan pemberian leaflet PHBS. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 76 siswa SD terdiri dari 38 siswa dari SD pelemkerep 2 mayong Jepara dan kelompok kontrol siswa SD singorojo 1 Mayong Jepara. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner dengan 30 pertanyaan tentang pengetahuan PHBS, 10 pertanyaan tentang sikap terhadap PHBS dan 10 pertanyaan tentang ketrsmpilsn siswa SD tentang PHBS. Media yang digunakan adalah media SAP ( Satuan Acara pembelajaran) dan media audiovisual. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media audio visual jenis video, video ini berisi tentang PHBS dimana 6 menit pertama akan menjelaskan bagaimana penerapan PHBS dilingkungan sekolah yang terdiri dari 8 indikator yaitu olah raga secara teratur dan terukur, mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir dengan sabun, tidak jajan sembarangan, membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, menimbang berat badan setiap 6 bulan sekali dan memberantas jentik nyamuk. 9 menit berikutnya menjelaskan tentang akibat jika tidak melakukan PHBS disekolah yang dapt menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Tehnik pengumpulan data dengan penggunaan data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan adalah data responden (siswa SD) dngan cara wawancara dan pembagian kuesioner, kemudian data sekunder didapat dari wawancara guru dan catatan-catatan yang ada di SDN Pelemkerep 2 Mayong Jepara. Dilakukan Uji Validitas dan realibilitas pada kuesioner yag digunakan sebagai pre test dan post test. Dalam penelitian ini juga menggunakan uji expert pada SAP dan media AUDIO visual yang akan ditambilkan sebagai media dalam pemberian penyuluhan tentang PHBS pada siswa SD. Penilitian dengan analisa univariat distribusi

THE 5TH URECOL PROCEEDING

18 February 2017

UAD, Yogyakarta

frekuensi, presentasi dan bivariat dengan dilakukan uji homogenitas menggunalan Leven,s test dan uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov karena jumlah responden lebih dari 50 responden, hasil tidak terdistribusi normal, sehingga uji statistik menggunakan uji wilcoxon Signed Ranks test dan Uji Mann Withney. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah dasar SD negeri 2 Pelemkerep Mayong Jepara sebagai kelompok eksperiment. Dan lokasi kedua adalah SDN singorojo 2 Mayong Jepara yang digunakan sebagai kelompok kontrol. SD Pelemkerep terdiri dari 122 siswa dan SD singorojo terdiri dari 143 siswa dan lingkungan kedua SD diantara pemukiman warga masyarakat. Tabel 3.1 Hasil analisa PHBS responden sebelum dilakukan Penyuluhan dengan media audio visual N (76) Kel

Mean 58,66

Media n 59,50

Eksperim an

SD 4.744

Minmaks 51-68

58,58

57.00

4.566

52-68

Kontrol

95% CI 57.1060.22 57.0860.08

Tabel 3.2 Hasil Analisa PHBS Responden setelah dilakukan Penyuluhan dengan media audiovisual N total (76) Kel

Mean

Medi an

SD

Minmaks

95% CI

Eksperi man

72.05

74.00

5.80 7

6079

Kontrol

59.82

4.12 5

5469

70.1473.36 58.4661.17

61.00

Tabel 3.1 Perbedaan PHBS antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelun penyuluhan PHBS n(1) =76

114

ISBN 978-979-3812-42-7

THE 5TH URECOL PROCEEDING

Variab el PHBS Pre test

Kel

N

Eksperi men

38

Mean Rank 40.00

18 February 2017

Z -0.704

Kontrol 38 37.00 Significancy < 0.05 Berdasarkan tabel 3.1 menunjukkan jumlah responden kelompok eksperiment dan kontrol lebih dari 20, maka pengujian digunakan penedekatan kurva normal (uji Z). Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan PHBS antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum penyuluhan dengan PHBS

Tabel 3.2 Perbedaan PHBS antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah penyuluhan PHBS n(1) =76 Variabel Kel N Mean Z Rank PHBS Eksper 38 32.00 -3.421 Pre test imen Kontro 38 45.00 l Significancy < 0.05 Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan jumlah responden kelompok eksperiment dan kontrol lebih dari 20, maka pengujian digunakan penedekatan kurva normal (uji Z). Maka dapat disimpulkan ada perbedaan PHBS antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Dari hasil penelitian diatas diketahui bahwa penggunakan media audio visual yang digunakan dalam proses pendidian kesehatan atau penyuluhan dapat merubah perilaku seseorang, dalam hal ini yaitu perubahan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah dasar. Menurut Sumiati (2011) penggunaan media dalam proses pendidikan kesehatan dan pemberian informasi meningkatkan keefektifan dan keaktifan siswa, tergantung dari jenisnya, ketersediaannya dan kemampuan dalam mempergunakannya. Konsep tentang

THE 5TH URECOL PROCEEDING

UAD, Yogyakarta

P kemanfaatan alat bantu padang dengan isual value dapat melukiskan gambar kehidupan dan 0.482 didasarkan atas konsep tentang perolehan pengalaman seseorang melalui media pembelajaran (perantara) yang digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran digunakan, makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh. Kemampuan audio visual dapat melukiskan gambar kehidupan dan suara yang memberikan daya tarik tersendiri. Penerapan media audio visual membuat siswa dapat melihat dan mendemonstrasikan secara langsung bagaimana proses itu terjadi serta dapat mengaplikasikannya dengan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukan penggunaan media audoi visual dalam pemberian penyuluhan sangat efektif dalam menambah pengetahuan pada seseorang yang selanjutnya akan memberikan nilai atau sikap positif sehingga dapat langsungdipraktikkan yang pada nilai atau sikap dan bahkan P mempraktikkan ke arah yang positif. value 0.001 SIMPULAN Rata-rata PHBS sebelum penyuluhan dengan media audio visual pada kelompok eksperiment yaitu 58,66 sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 58,58. Rata –rata PHBS setelah penyuluhan dengan media audio visual pada kelompok eksperimen yaitu 72.05 sedangkan kelompok kontrol 59,82. Kesimpulan media audio visual sangat efekktif untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak usia sekolah di SD negeri pelemkerep 2 mayong Jepara dengan peningkatan skore 13,39 pre test dan post tesnya. Saran nya pemberian informasi dilaksanakan oleh seluruh staf pendidik sekolah dan tenaga kesehatan tentang Pentingnya PHBS di sekolahmaupun dirumah. Pendidikan kesehatan tentang upaya membudayakan PHBS dapat diterapkan dalam pelayanan keperawatan guna peningkatan kesehatan di masyarakat. Penggunaan media audiovisual dalam pemberian informasi kepada masyarakat harus dilakukan agar dapat memaksimalkan penyerapan informasi secara

115

ISBN 978-979-3812-42-7

THE 5TH URECOL PROCEEDING

optimal di masyarakat semua usia baik dari usia sekolah sampai dewasa lansia. REFERENSI Asta & Sumiati. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima. Amuriawan. (2012). Promosi Kesehatan. Kudus : STIKES Cendekia Utama. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta. Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada. Atikah Proverawati & Eni Rahmawati. (2012). Perilaku hidup bersih dan Sehat. Yogyakarta : Nuha Medika. Departemen Kesehatan. (2008). Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah. Jakarta : Depkes RI. Departemen Kesehatan. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. Departemen Kesehatan. (2011). Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. Edelman & Mandle. (2006). Health Promotion ; Throught The Lifespan. (6th Ed). Mosby : St. Louis. Faisal Reza, Marsito, Rina Saraswati. (2012). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan oleh Peer Group dan Tenaga Kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan Bersih pada Siswa SDN 01 dan 02 Bobosari Sempor Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Volume 8, No. 1, Februari 2012. [Diakses 2 Maret 2013] Fitriani, Dianita. (2011). Pengaruh Edukasi Sebaya terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Agregat Anak Usia Sekolah yang Beresiko Kecacingan di Desa Baru Kecamatan Manggar Belitung Timur. Tesis, Universitas Indonesia. Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

THE 5TH URECOL PROCEEDING

18 February 2017

UAD, Yogyakarta

Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2000). Health Promotion Planning: An educational and environment approach. (2nd Ed). London : Mayfield Publishing Company. Hati, Suci. (2008). Pengaruh Strategi Promosi Kesehatan terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Tesis, Universitas Sumatera Utara. Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2009). Wong’s essentials of pedriatic nursing. (8th Ed.) St. Louis : Mosby. Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis. Ed 01. Jakarta : Salemba Medika. Ira Rahmwati, Ira Paramastri, Toto Sudargo. (2007). Pengaruh Penyuluhan dengan Media Audio Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Volume 04, No. 2, Nopember 2007 : 69-77. [Diakses 26 Februari 2013] Junita & Sehat Simatupang. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Binjai. Jurnal Pendidikan. Volume 4, No. 2, 2009 : 72-76. [Diakses 27 Februari 2013]. Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

116

ISBN 978-979-3812-42-7

THE 5TH URECOL PROCEEDING

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Sugiyono. (2005). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta. Sanjaya, Wina. (2012). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sulistyoningsih, Hariyani. (2012). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. Susilana, Rudi & Riyana Cepi. (2009). Media Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima. Syahrial, Eddy, dkk. (2013). Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak tentang PHBS di Sekolah Dasar Negeri 065014 Kelurahan Namogajah

THE 5TH URECOL PROCEEDING

18 February 2017

UAD, Yogyakarta

Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. Volume 4, No. 1, Februari 2013. [Diakses 25 Maret 2013]. Perry-Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC. Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Waryanto, Nur. (2007). Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran, Makalah Kegiatan Pengabdian Guru, 18 Januari 2007, Bantul. [Diakses 2 Februari 2013]. Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosda Karya.

117

ISBN 978-979-3812-42-7