PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. VICTORY SURABAYA )
SKRIPSI
Oleh : PRANSISKA PANJAITAN NPM : 10133061
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2014
PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. VICTORY SURABAYA )
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya
Oleh : PRANSISKA PANJAITAN NPM : 10133061
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2014
i
PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. VICTORY SURABAYA )
Nama
: PRANSISKA PANJAITAN
Fakultas : EKONOMI Jurusan : AKUNTANSI NPM
: 10133061
DISETUJUI dan DITERIMA OLEH : DOSEN PEMBINGBING
BACTHIAR RAHMAN HALIK.SE.,MM
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh tim penguji Skripsi serta dinyatakan LULUS. Dengan demikian skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syarat-syarat gelar Sarjana EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI WIJAYA PUTRA SURABAYA
Tim peguji skripsi :
1. Ketua
: Dr.Hj.Soernarmi,SE,MM
(..………………..)
2. Sekretaris :Aminatuzzuhro,SE,M.si
(…………………..)
3. Anggota
(……………………)
: 1.Dr.Hj.Fatimah Riswati,SE,MS
2.Yoshi Trias Pratiwi,SE,M.AK
iii
(…………………….)
PERANAN
AUDIT
OPERASIONAL DALAM MENUNJANG
EFEKTIVITAS
PENJUALAN
ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan ,semakin bertambah pula masalah yang dihadapi perusahaan .pimpinan sulit mengawasi seluruh kegiatan perusahaan secara langsung .Meskipun demikian pimpinan tetap harus dapat mengetahui masalah -masalah yang terjadi di dalam perusahaan ,sehingga bila timbul masalah dapat segera dicari penyebabnya dan diselesaikan .Selain itu manajemen juga memerlukan suatu alat untuk mengevaluasi kegiatannya dan memberikan cara pemecahan bila ditemukan adanya kelemahan dan kecurangan .Alat ini juga harus dapat memberikan rekomendasi untuk dilakukannya tindakan korektif. Adapun alat bantu yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah audit operasional. Dengan dilakukannya audit operasional ,perusahaan berharap dapat menunjang efektivitas bagian yang diaudit .Berdasarkan masalah di atas ,penulis mencoba melakukan penelitian pada PT.Victory motor di Surabaya yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor . Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional fungsi penjualan yang diterapkan pada perusahaan 2. Untuk mengetahui tingkat penjualan yang telah dilaksanakan 3. Untuk mengetahui peranan audit operasional fungsi penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan Metode yang digunakan adalah deskripsi analisis dengan melakukan survey dan mengumpulkan data dari responden yang telah ditentukan .Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah pengisian kuesioner ,wawancara ,dan observasi terhadap obyek yang diteliti. Dengan demikian ,hipotesis yang penulis kemukakan yaitu :’’Audit operasional atas kegiatan penjualan yang dilaksanakan dengan memadai berperan dalam menunjang efektivitas penjualan’’.
iv
KATA PENGANTAR
Terpujilah Tuhan
Allah yang bertahta
di Surga
,dan yang melimpahkan segala
kasih, rahmat dan anugerahNya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “ Peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas penjualan ( Studi kasus pada PT.victory motor Surabaya )” yang merupakan persyratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Keuangan Berangkat menyadari
di Universitas Wijaya Putra Surabaya selesai tepat pada waktunya .
dari pepatah : ” tiada gading yang tak retak ,demikian
bahwa skripsi
dalam menganalisis
juga penulis
ini masih jauh dari sempurna mengigat keterbatasan
penulis
masalah dan mengolah kata . Itulah sebabnya segala saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan kehadirannya . Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak , itulah sebabnya
dalam kesempatan
yang baik ini, penulis hendak menghanturkan terima
ksaih yang sebesar-besarnya kepada : 1. H.Budi Endarto,SH,M.Hum. selaku Rektor Universitas Wijaya Putra 2. Aminatuzzuhro,SE,M.si selaku Ketua Program Studi 3. Dr.Hj.Soenarmi ,SE.,MM selaku Dekan Fakulta Ekonomi akuntansi 4. Bacthiar Rahman Halik ,SE.,MM selaku dosen pembimbing yang membimbing dan mengarahkan skripsi ini samapai selesai . 5. Bapak
dan ibu
Dosen Fakultas
Universitas
Wijaya Putra Surabaya ,yang telah
mendidik dan mengarahkan penulis selama di bangku kuliah .
v
6. Orang tua tercinta, yang telah memeberi kasih sayangnya serta mengiring dengan doanya ,dan memeberi semngat serta dukungan kepada penulis . 7. Teman – teman
yang
telah
memeberikan
dukungan
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Kiranya Tuhan Allah memberkati semua pihak yang berjasa kepada penulis .Akhir kata
penulis
berharap bahwa skripsi ini dapat
digunakan senagai salah satu sumbangan
pemikiran di Universitas Wijaya Putra Surabaya dan dapat memberikan manfaat atau nilai tambah kepada pembaca .
Surabaya,
vi
Juni 2014
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................ iii ABSTRAKSI ......................................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................................................ v DAFTAR ISI ........................................................................................................................ vii DAFTAR TABEL .................................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang penelitian ..……….…………………………..………..................... 1 1.2. Rumusan masalah …………………………………………………....……............. 2 1.3. Tujuan penelitian …………………………………………………………….......... 2 1.4. Manfaat penelitian ..…………………………………………………...................... 2 BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Konsep tentang peranan ………..………………………………………………….. 4 2.2. Auditing ………………………………………………………………...………..... 4 2.2.1. Pengertian Auditing ……………………………………………………….. 4 2.2.2. Tujuan Auditing……………………………………………………………. 5 2.2.3. Manfaat audit................................................................................................. 6 2.2.4. Jenis-jenis Audit …....................................................................................... 7 2.3. Audit Operasional …...……………………………................…………..……….... 7 2.3.1. Pengertian audit operasional ......................................................................... 7 2.3.2. Tujuan audit operasional ............................................................................... 9
vii
2.3.3. Jenis – jenis audit ………………..………………………………………… 9 2.3.4. Teknik audit operasional ….………....…………………………………...... 9 2.3.5. Tahap – tahap audit …..………….……………………………………….. 11 2.3.5.1.
Tahap
Pendahuluan ………….………...……………………… 11
2.3.5.2.
Tahap Audit
2.3.5.3.
Tahap Pelaporan .…………………...……………....................... 14
Mendalam …………………………………….. 12
2.3.6. Temuan Audit Operasional …………...………………………………….. 15 2.3.6. Keterbatasan Audit Operasional ………………………………………… 18 2.4. Efektivitas ………………………………………………………………………... 19 2.4.1
Pengertian Efektivitas .…...………………………………………………. 19
2.4.2
Pengukuran Efektivitas ……………….………………………………….. 19
2.4.3
Efektivitas Penjualan ………….…………………………………………. 20
2.5. Penjualan ………………………………………………………………...……..... 21 2.5.1. Pengertian Penjualan ………………………………………...................... 21 2.5.2. Jenis – jenis Penjualan …………......................………………...………... 22 2.5.3. Prosedur Penjualan …………..................................................................... 23 2.5.3.1.
Prosedur Penjualan Kredit …......………………………….……. 23
2.5.3.2.
Prosedur Penjualan Tunai …..…..………………………….…… 25
2.5.4. Peranan Audit Operasional ………………………………………...…….. 26 2.2. Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 28 2.3. Kerangka Konseptual …………............................................................................. 29 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek penelitian ……………………………………………………………….…. 30 3.2. Metode Penelitian ………………………………………………………………... 30 3.2.1. Penentuan Responden …………......………………………………….….. 30 viii
3.2.2. Jenis Penelitian ………............................................................................... 31 3.3. Jenis Penelitian ………………............…………………………………………... 31 3.4. Variabel Independen .......………………………………………………..………. 32 3.5. Variabel Dependen …………….………...…..........…………………….……….. 32 3.6. Variabel dan Skala Pengukuran …...……..........…………………….………........ 32 3.7. Teknik Pengembangan Instrumen .......................................................................... 35 3.8. Teknik Pengolahan Data …….…………............………..……………………….. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ………………………...………………………..... 37 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan …………...………………………...………... 37 4.1.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas …………….…………………....... 37 4.1.3. Aktivitas Penjualan …………..…………………………………………... 42 4.2. Sistem dan Prosedur Penjualan ………………………………………………….... 43 4.3. Perhitungan Efektivitas Penjualan …………...………………………………….... 44 4.4. Uji Hipotesis …………………………………………………………………….... 46 4.4.1. Analisis Deskriptif Kualitatif ……………………………………………… 46 4.4.2. Analisis Statistik …………………………………………………………... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan …………..…………………………………………………………… 48 5.2. Saran ………………………...……………………………………………………. 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Halaman Anggaran dan realisasi penjualan 2013 ..........................………………………. 50
x
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran
1
: Kuesioner ………………………………..……………..............… 51
Lampiran
2
: Hasil Jawaban kuesioner ………………………………................ 52
Lampiran
3
: Wawancara dan jawaban wawancara ............................................. 53
Lampiran
4
: Faktur Penjualan ............................................................................. 54
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di dalam menghadapi berkembangnya dunia bisnis, menuntut setiap perusahaan memiliki strategi dan kualifikasi yang cukup disertai keunggulan bersaing untuk terus bisa berkompetisi. Apabila efektifitas ini tercapai maka segala maksud untuk tercapainya tujuan dapat terlaksana dan tercapai dengan baik. Tidak sedikit perusahaan yang terhambat laju operasionalnya karena tidak bisa mempertahankan eksistensi perusahaannya. Audit operasional merupakan alat bantu manajemen untuk mengurangi terjadinya suatu pemborosan sumberdaya yang digunakan. Proses audit operasional dimulai dengan analisis keberadaan operasi dan aktivitas, mengidentifikasi area-area perbaikan positif dan selanjutnya mengembangkan standar kinerja untuk aktivitas yang dapat diukur. Suatu perusahaan memiliki produk atau jasa yang akan di jual. Penjualan merupakan proses transaksi barang atau jasa hasil produksi perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai dari upaya untuk memperoleh laba. Keinginan untuk mendapatkan laba perusahaan yang optimal merupakan suatu niat dasar bagi manajer dalam perusahaan untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada. Pada umumnya ke efektifan adalah suatu hal yang harus terpenuhi dalam perusahaan. Tetapi kenyataannya di dalam suatu perusahaan, untuk bisa meraih ke Efektifan dalam bagian penjualan, tidaklah mudah. Seringkali banyak rintangan, kecurangan atau kesalahan yang menghambat aktivitas operasional di suatu perusahaan. Terdapat beberapa perusahaan yang belum menggunakan audit operasional,sehingga tidak dapat memaksimalkan penjualan perusahaan itu sendiri. Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor harus memiliki sikap independen. Berdasarkan uraian di atas, maka
2
penulis terinspirasi untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul, PERANANAUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN SEPEDA MOTOR
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan audit operasional 2. Bagaimana efektivitas
yang dilakukan di perusahaan ?
sistem pengendalian intern penjualan ?
3. Seberapa besar perannan audit operasional dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian intern pada penjualan perusahaan ?
1.3 Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional ang dilaksanakan oleh perusahaan 2. Untuk mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern penjualan diperusahaan 3. Untuk
mengetahui besarnya peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas
sistem penjualan di perusahaan.
1.4 Manfaat penelitian Kegunaan praktis: a.
Bagi
penulis penelitian
ini
diharapkan berguna
sebagi
pengetahuan
tambahan
mengenai teori dan praktek yang sesungguhnya mengenai audit operasional dalam menunjang efektivitas sistem pengendalian intern penjualan
b. Bagi perusahan ,melalui penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan efektivitas
kegiatan opersional
bagi manajemen
perusahaan serta memberikan
3
informasi
kepada manajemen pengendalian
yang ada
sehingga
dapat di jadikan
bahan perbaikan atau perubahan yang dianggap perlu ,khususnya mengenai penjualan c. Bagi
pihak lain
terutama lingkungan
dijadikan sebagi bahan referensi
perguruan tinggi ,hasil penelitian ini
dalam melaksanakan
lainnya ,khususnya mengenai Audit operational.
penelitian atau kerya
dapat tulis
4
BAB II TELAAH
PUSTAKA
2.1 Landasan teori 2.1.1
Konsep tentang peranan
Pengertian peranan menurut komaruddin (2005:768) 1. Bagian tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam
manjemen
2. Pola perilaku yang utama di harapkan dapat menyertai suatu status 3. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata 4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya 5. Fungsi setiap variabel hubungan sebab akibat Defenisi
tersebut
akan memberikan petunjuk bahwa
yang melakukan perannan
adalah suatu yang nyata atau konkrit bukan suatu yang abstrak ,jadi maksud dari skripsi ini adalah untuk mempelajari sejauh mana
peranan audit
operasional
dalam menunjang
efektivitas kegiatan penjualan.
2.2 Auditing 2.2.1
Pengertian
auditing
Untuk memahami lebih jauh mengenai audit operasional, ada baiknya terlebih dahulu memahami apa itu audit. Dalam menguraikan definisi-definisi dari audit, setiap pengarang pastinya memiliki penafsiran yang berbeda-beda tergantung dari jenis pendekatan yang digunakan setiap pengarang tersebut. Di bawah ini akan diuraikan beberapa definisi dari beberapa pengarang mengenai audit:
Pengertian auditing menurut Alvin A. Arens, at all (2008:4) yang diterjemahkan oleh Gina Gania adalah:
5
Pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Pengertian audit menurut Mulyadi (2006:9) adalah: Proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan kejadian ekonomi, dengan tujuan menyesuaikan antara pernyataan tersebut dan kriteria yang ditetapkan serta menyampaikan hasil kepada pemakai. Dari beberapa definisi beberapa pengarang di atas, dapat penulis simpulkan bahwa audit merupakan suatu proses sistematik dalam mengumpulkan dan mengevaluasi informasi oleh pihakpihak yang independen yang didapat dalam suatu entitas yang bertujuan untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian infromasi terserbut dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh entitas dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
2.2.2
Tujuan audit
Tujuan dari audit menurut Sukrisno Agoes (2007:222) adalah: membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal. b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen,
6
c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan, d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya, e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen, f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Dari beberapa tujuan audit di atas, dapat penulis simpulkan bahwa tujuan audit yaitu memberikan manajemen perusahaan analisa, penilaian, saran, dan komentar atas sistem pengendalian manajemen, ketaatan atas kebijakaan, pertanggungjawaban harta perusahaan.
2.2.3
Manfaat Audit Menurut Nurharyanto (2009:26) manfaat audit digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
Audit eksternal bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan untukmengetahui bagaimana manajemen mengelola aset yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan manfaat audit internal adalah membantu anggota organisasidalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Setelahmelaksanakan audit, auditor menyampaikan laporan hasil audit
yang berisipendapat atau simpulan
dan rekomendasi kepada pihak-pihak
yang
berkepentingan. Dari pemaparan manfaat audit di atas, dapat penulis simpulkan bahwa manfaat audit yaitu untuk
membantu
pihak
internal
dalam
mengelola
aset
perusahaan
dan
tanggungjawabnya secara efektif untuk dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan.
menjalankan
7
2.2.4
Jenis-jenis Audit Jenis audit pada umumnya dibagi menjadi 3 (tiga) golongan menurut Siti Kurnia Rahayu
dan Ely (2010:4), yaitu: 1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) Suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, 2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit) Pemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksaan akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, peninjauan upah untuk menentukan kesesuaian peraturan UMR, pemeriksaan surat perjanjian dengan kreditur dan memastikan bahwa perusahaan memenuhi ketenteuan hukum yang berlaku, 3. Audit Operasional (Operational Audit) Pemeriksaan audit yang bertujuan untuk membantu manajemen dalam mengendalian operasional perusahaan. Dari penjabaran jenis audit di atas, dapat penulis simpulkan bahwa jenis audit dapat dibagi menjadi tiga sesuai dengan apa hal yang akan diaudit yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. 2.3 Audit Operasional 2.3.1 Pengertian Audit Operasional Pengertian dari audit operasional menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2008:489) yaitu:Audit yang sistematis dengan tujuan untuk memulai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana digunakan secara ekonomis dan efisien, apakah tujuan kegiatan, program dan fungsi yang telah direncanakan dapat dicapai dengan baik. Sedangkan pengertian audit operasional menurut Arens, Elder (2008:501) yang diterjemahkan oleh Gina G. yaitu:
8
“Kajian ulang dari suatu organisasi mengenai efisiensi dan efektivitas dari aktifitas yang ada di dalam perusahaannya.” Dari beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa audit operasional adalah prosedur yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manjemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat atas hasilhasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi untuk perbaikan.
2.3.2 Tujuan Audit Operasional Beberapa tujuan dari audit operasional menurut Tunggal (2009:40) adalah sebagai berikut 1. Objek dari audit operasional adalah mengungkapkan kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap unsur yang diuji oleh auditor operasional dan untuk menunjukkan perbaikan apa yang dimungkinkan untuk memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan. 2. Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang paling efisien. 3. Untuk menyusulkan kepada manajemen cara–cara dan alat–alat untuk mencapai tujuan apabila manajemen organisasi sendiri kurang pengetahuan tentang pengelolaan yang efisien. 4. Audit operasional bertujuan untuk mencapai efisiensi dari pengelolaan. 5. Untuk membantu manajemen, auditor operasional berhubungan dengan setiap fase dari aktivitas usaha yang dapat merupakan dasar pelayanan kepada manajemen. 6. Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam pelaksanaan yang efektif dan efisien dari tujuan dan tanggung jawab mereka. Dari beberapa tujuan audit operasional di atas, dapat penulis simpulkan bahwa tujuan audit operasional yaitu untuk membantu manajemen untuk mengungkap kekurangan dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai efisiensi dari operasional perusahaan.
9
2.3.3 Jenis-jenis Audit Operasional Jenis audit operasional terbagi menjadi tiga kategori menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2007:20) yaitu: 1. Functional Audit (Audit Fungsional) Audit operasional lazim dilakukan berdasarkan unit atau fungsi organisasi, misalnya audit departemen produksi, pemasaran, atau personalia, 2. Organizatinal Audit (Audit Organisasional) Audit dilakukan berdasarkan struktur organisasi, pusat, divisi, cabang, maupun subsidiary company. Tekanannya pada baik atau tidaknya koordinasi, 3. Special Assignment (Penugasan Khusus) Audit dapat dilaksanakan secara khusus, misalnya evaluasi mengenai baik atau tidaknya suatu divisi, bagaimana mengurangi biaya produksi, atau khusus mengenai komputerisasi suatu organisasi, pengadaan barang (procurement), dan sebagainya. Dari pemaparan jenis audit operasional di atas, dapat penulis simpulkan bahwa audit operasional dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan aktivitasnya, yaitu berdasarkan unit fungsi organisasi, berdasarkan struktur organisasi, dan dilaksanakan secara khusus.
2.3.4 Teknik Audit Operasional Teknik audit adalah metode yang digunakan oleh auditor untuk mengumpulkan bukti audit. Menurut Arens (2007:55), teknik audit ada tujuh, yaitu: 1. Physical examination Physical examination adalah suatu proses pemeriksaan atau inspeksi yang dilakukan oleh auditor atas aset-aset yang tangible. Teknik ini digunakan untuk melakukan verifikasi apakah aset perusahaan benar-benar ada. 2. Confirmation
10
Confirmation adalah suatu aktivitas meminta respon atau pendapat dari pihak ketiga, baik secara tertulis maupun lisan, untuk melakukan verifikasi atas keakuratan informasi yang diminta oleh auditor. 3. Documentation Documentation adalah suatu proses pemeriksaan atas dokumen-dokumen dan catatan yang dimiliki oleh klien, untuk meyakinkan apakah informasi yang diperoleh harus dicantumkan dalam laporan keuangan atau tidak.
4. Analytical procedures Analytical procedures adalah suatu teknik untuk menilai apakah saldo akun atau data lain dalam laporan keuangan telah disajikan secara wajar. 5. Inquiries of the client Inquiries of the client adalah suatu teknik untuk memperoleh informasi dari klien, baik secara lisan maupun tulisan, atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh auditor. 6. Reperformance Reperformance diterapkan dalam pelaksanaan audit dengan melakukan pengecekan ulang atas informasi dan metode-metode yang digunakan oleh klien selama periode audit. 7. Observation Observation diterapkan dalam pelaksanaan audit dengan melakukan pemeriksaan langsung ke perusahaan untuk memperoleh informasi umum mengenai aktivitas klien. Dari pemaparan teknik audit operasional di atas, dapat penulis simpulkan bahwa teknik audit dapat dibagi menjadi tujuh berdasarkan proses yang dilakukan oleh auditor, yaitu: a) physical examination b) confirmation c) documentation
11
d) analylical procedures e) inquiries of the clien f) reperformance g) observation
2.3.5
Tahap-tahap Audit Operasional Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit operasional. Secara garis besar
dapat dikelompokan manjadi 3 (tiga)MenurutWidjayanto (2006;30) yaitu : 1. Tahap pendahuluan Tahap survei pendahuluan memberikan kemungkinan untuk terselenggaranya perencanaanya dan pekerjaan audit teratur .Ruang lingkup survey pendahuluan dan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakannya
,pengetahuan
banyak
tergantung
pada
keahlian
dan
atas bidang yang diperiksa ,ukuran dan kerumitan
pengalaman
aktivitas
auditor
atau program
,tipe pemeriksaan yang akan dilakukan .Tahap pendahuluan terdiri dari : a. Pengamatan fisik sekilas. b. Mencari data tertulis. c. Wawancara dengan personil manajemen. d. Analisa keuangan. Hasil dari tahap pendahuluan ini kemudian disimpulkan dalam suatu laporan audit pendahuluan yang lazim disebut memoranda survei. a. Pengamatan fisik sekilas Dalam pengamatan fisik sekilas harus dipelajari indikasi dan permasalahannya.Disini pemeriksa juga perlu mewanwancarai masing-masing pimpinan yang bertanggung jawab atas suatu fasilitas fisik . Dalam hal ini auditor biasanyamenggunakan kuisioner yang telah tersusun menurut tekanan permasalahantertentu. Tahap pengamatan fisik sekilas dapat menjadi alat bantu yang amat baik bagi kemampuan auditor dalam menemukan hal-hal penting
12
b. Mencari data tertulis Tujuan dari audit operasional adlah menetapkan apakah perusahaan telah
menerapkan
praktek manajemen yang konsisten. Untuk itu auditor harus medapatkan dokumentasi yang dijadikan bahan banding dengan data perdepartement. Tipe dokumen-dokumen tertulis yang harus didapat oleh auditor adalah”sasaran dan tujuan perusahaan yang tertulis, petunjuk kebijaksanaan dan prosedur perusahaan, uraian tugas, bagan organisasi, anggaran, laporan-laporanintern per departemen, laporan keuangan, katalog-katalog, bagan arus, formulirformulir. c. Wawancara dengan personil manajemen Wawancara dengan masing-masing manajer adalah bagian ketiga dari fase pendahuluan audit operasional.Audit operasional harus belajar dari karyawanperusahaan, dalam arti memahami apa yang mereka rasakan dan bagaimana pandangan mereka terhadap suatu perusahaan tertentu. Para ahli dalam suatu perusahaan adalah mereka yang berwenang menjalankan perusahaan, karenanya pemeriksa dapat memperoleh informasi yang terbaik dengan jalan mewawancarai para manajer untuk mengidentifikasikanpermasalahan d. Analisa keuangan Dalam kegiatan ini pemeriksa juga harus eninjau pengendalian intern dan arus data transaksi yang bergerak dalam sistem akuntansi. Hasil dalam tahap pendahuluan ini disimpulkan dalam laporan pemeriksa yang lazim disebut memoranda survei.Memoranda survei tidak diserahkan pada pihak lain, tetapi semata-mata hanya diajukan untuk menetapkan bagaimana kiranya memerlukan pemeriksa. 2. Tahap pemeriksa mendalam Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari pendahuluan. Dalam tahap ini pemeriksaan lebih lanjut atas penilaian kegiatan-kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan pemeriksaan yang telah ditetapkan sejak semula, yaitu efektivitas dan efesiensi.Dengan melaksanakan pemeriksaan
13
mendalam, pemeriksa akan memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk memperkuat dan meyakinkan kesimpulannya.Dalam pemeriksaan mendalam tercakup kegiatan-kegiatan 1. Studi lapangan yang meliputi: a. Wawancara dengan semua pegawai inti pada semua tingkatan organisasi. b. Mengidentifikasi dan mewawancarai sumber-sumber ekstern yang dianggappentingtanpa melanggar kerahasiaan penugasan c. Observasi aktivitas operasional dan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,pelaksanaan, dan pengendalian) d. Penelitian sistem pengendalian intern. e. Penelitian arus transaksi dalam penisahaan. f. Penelitian penempatan pegawai, peralatan, formulir dan laporan. g. Penelitian aspek-aspek inti aktivitas fungsional. h. Pendiskusian dan pengusulan penggunaan kriteria penggunaan pegawai yang sesuai. 2. Analisa yang meliputi antara lain: a. Penghubung data yang dikumpulkan dengan kriteria pengukurankegiatan,apabila diperlukan. b. Penilaian resiko pemisahan untuk menentukan bidang dan aktivitas yang dapat ditingkatkan, pendokumentasian temuan-temuan dan manfaat potensial. c. Penegasan kembali kriteria pengukuran dengan pegawai yang bersangkutan. d. Pengembangan alternatif, rekomendasi dan sran-saran untuk perbaikan Temuan Temuan-temuan merupakan himpunan informasi mengenai aktivitas,organisasi,keadaan atau hal-hal lain yang telah dianalisis oelh auditor dan harus dikomunikasikan lebih lanjut pada pimpinan perusahaan .Syarat-syarat temuan yang harus dikomunikasikan ini diantaranya: a. Cukup berarti untuk dikomunikasikan pada bagian-bagian ini. b. Berdasarkan pada fakta-fakta dan bukti yang tepat serta nyata.
14
c. Disusun atau dikembangkan secara objektif d. Berdsarkan atas kegiatan-kegiatan audit yang memadai guna mendukung setiap simpulan yang diambil. e. Simpulan-simpulan yang dibuat harus logis, layak, jelas dan bertolak ukur pada fakta-fakta yang disajikan . Rekomendasi Pada umumnya temuan-temuan diakhiri dengan rekomendasi dari auditor yang ditujukan pada pimpinan
perusahaan
yang bertabnggung jawab melaksanakan perbaikan dan kekurangan
ditujukan pada pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab melaksanakan untuk mencenngah hal tersebut tidak terulang lagi.Pelaksanaan rekomendasi ini diserahkan pada pimpinan tingkatan yang lebih rendah.Rekomendasi yang merupakan pendapat yang telah dipertimbangkan untuk suatusituasi tertentu harus mencerminkan pengetahuan dan penilaian mengenai pokok persoalannya, apabila tindakan yang akan direkomendasi merupakan tindakan yang harus diuraikan sejelas-jelasnya. 3. Tahap Pelaporan Setelah tahap pendahuluan selesai, pemeriksa dapat menyusun laporan audit formal, yang mana hasil akhir operasional adalah suatu laporan manajemen perusahaan sebagai informasi
formal tertulis
yang disampaikan pada
laporan audit berbagai masalah
yang ditelusuri.
Dalam penyususnan laporan ini ada beberapa kegiatan sebagi berikut : a. Pengorganisasian laporan yang meliputi pengutaraan temuan, rekomendasi dan manfaat b. Pengembangan rencana implementasi dan label waktu rekomendasi bilamana sesuai c. Pendiskusian konsep laporan dengan para pejabat dan manajer yang sesuai dari organisasi yang diteliti apabila berbeda dengan pihak yang memberikan tugas . d. Pengajuan laporan. Isi laporan audit operasional akan banyak berbeda antara satu dengan yang lainnya
15
tergantung dari sifat perusahaan yang diperiksa dan tipe masalah yang perlu ditelaah. Akan tetapi pada umumnya suatu laporan audit operasional akan meliputi unsur-unsur sebagai berikut: a. Tujuan dan ruang lingkup penugasan. b. Prosedur-prosedur yang digunakan oleh auditor c. Temuan-temuan khusus. d. Rekomendasi- rekomendasi jika perlu Dari pemaparan tahapan audit operasional di atas, dapat penulis simpulkan bahwa terdapat tiga
tahap utama dalam tahap audit operasional yang wajib dilaksanakan yaitu audit
pendahuluan,audit mendalam ,dan pelaporan .
2.3.6
Temuan Audit Operasional Dalam mengganggapi atas audit operasional, Tunggal (2007:186) menulis :
sesuatu yang penting dalam audit adalah pengembangan temuan-temuan untuk dikomumikasikan kepada pihak-pihak lain. Kata temuan atau finding diartikan sebagai himpunan informasi-infromasi mengenai kegiatan, organisasi, kondisi atau hal-hal lain yang telah dianalisa atau dinilai serta diperkirakan akan menarik. Penyusunan temuan yang baik harus mencakup: a)
Kondisi Harus memuat uraian tentang hal-hal yang ditemukan oleh auditor di lapangan dan
mengungkapkan hal-hal yang sesungguhnya terjadi. b)
Kriteria Harus menguraikan kriteria atau ketentuan yang dianggap dilanggar atau tidak dipenuhi oleh
kondisi yang diuraikan pada butir a. c)
Sebab
16
Harus dapat menjelaskan unsur yang menjadi penyebab perbedaan antara kondisi dan kriteria. d)
Akibat atau Dampak Harus dapat menjelaskan adanya akibat atau dampak yang ditimbulkan akibat perbedaan
antara kondisi dan kriteria. e)
Rekomendasi Harus memuat suatu saran yang dapat dilakukan (dan dapatditerapkan) oleh pihak auditan
untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Dari penjabaran temuan audit operasional di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hal yang terpenting dalam melaksanakan audit operasional adalah pengembangan temuan kepada pihak yang berkepentingan dan di dalamnya harus tercantum kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi
17
Perbedaan audit operasional
dan audit keuangan dapat
dipandang
dari beberapa
karakteristik sebagai berikut : Tabel 2
Perbedaan audit keuangan dan audit oprasional
Karakteristik
Audit keuangan
Audit operasioanl
Tujuan
Menyatakan pendapat atas
Memberikan rekomendasi
kewajaran laporan keuangan
untuk meningkatakan efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan
Ruang lingkup
Catatan keuangan
Fungsi atau operasi
Orientasi
Berorientasi kemasa lalu
Berorientasi ke masa lau yang akan dating
Pelaksanaan audit
Audit eksternal
Auditor eksternal ataupun internal yang independen dan kompeten
Standard penilaian
Prinsip-prinsip akuntansi
Prinsip-prinsip dan praktek
yang diterima secara umum
yang sehat dalam pengelolaan operasi
Standar perusahaan
Prinsip-prinsip akuntansi
Prinsip-prinsip dan praktek
yang diterima secara umum
yang sehat dalam pengelolaan operasi
Pemakai
Manajemen dan pihak ekternal (pemengang saham
Sumber : Menurut IIA yang dikutip Hiro Tugiman (2007:12)
Manajemen perusahaan
18
2.3.7
Keterbatasan
audit operasional
Menurut Widjayanto (2006;23) 1. Waktu Waktu menjadi faktor yang membatasi ,karena auditor harus memberikan informasi kepada manajemen setidaknya tepat waktu untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sebaiknya audit operasional dilakukan secara teratur untuk
menjamin bahwa permasalahan yang
penting untuk perusahaan . 2. Keahlian auditor Kurangnya mungkin
pengetahuan
banyak
dikeluhkan oleh pada auditor
bagi seorang auditor mengetahui
operasional
karena tidak
berbagai disiplin bisnis .Auditor operasional
hanya lebih ahli dalam bidang audit dari pada bisnis. 3. Biaya Biaya juga merupakan salah satu faktor pembatas ,karena itu tentu saja biaya audit harus lebih kecil dari biaya yang di hemat .Oleh karena itu auditor harus mengabaikan masalah kecil yang munkin dapat memakan biaya
jika diselidiki lebih lanjut.
Isi laporan audit operasional bebeda antar yang satu dengan yang lainnya ,tergantung atas sifat perusahaan yang diperiksa dan tipe masalah yang ditelaah . Namun secara umum, laporannn hasil audit akan memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan dan lingkup audit 2. Prosedur audit yang digunakan auditor 3. Temuan khusus hasil audit 4. Rekomendasi tindakan perbaikan penjualan
19
2. 4 Efektivitas Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dalam audit operasional, efektivitas adalah suatu indikator yang menunjukkan seberapa baiknya sistem operasional yang sudah ada dalam perusahaan tersebut.
2.3.1 Pengertian Efektivitas
Menurut Sawyer (2005:211), Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu. Menurut Bhayangkara (2008:14) efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Mardiasmo (2005:134), Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Jadi dapat penulis tarik kesimpulan dari kutipan-kutipan di atas, bahwa efektivitas dalam perusahaan adalah sejauh mana suatu usaha yang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.4.2Pengukuran Efektivitas
Pada umumnya efektivitas diukur dengan membandingkan rencana dengan aktual yang terjadi. Dan pengukuran efektivitas juga dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Menurut Mardiasmo (2005:134), Efektivitas hanya melihat apakah suatu program
atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
20
Menurut Nafarin (2005:23),anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelummenyusun anggaran lainnya
Berdasarkan kutipan di atas menyimpulkan bahwa efektivitas dapat diukur dengan membandingkan rencana/target/sasaran dengan akualisasi/realisasi/hasil nyata yangsesungguhnya. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
۳=ܛ܉ܜܑܞܑܜܓ܍
ܑܛ܉ܛܑܔ܉܍ܚ/܉ܜ܉ܡܖܔܑܛ܉ܐ ܖ܉ܚ܉ܖ܉/ܜ܍ܚ܉ܜ
࢞0%
2.4.3. Efektivitas Penjualan
Salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar- besarnya dari kegiatan produksinya, oleh karena itu perusahaan dengan manajemen didalamnya akan menargetkan penjualan yang akan dicapai dalam suatu periode, penjualan ini dapat dikatakan efektif apabila perusahaan dapat mencapai penjualan yang ditargetkan oleh pihak manajemen.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2006:141),Ada dua unsur yang mempengaruhi efektivitas penjualan yaitu:
1.Anggaran perusahaan
Dalam anggaran penjualan akan tertuang target penjualan yang telah disepakati
dan ditetapkan. Dalam menetapkan target tersebut diperlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang menyangkut seluruh sumber daya yang dimiliki dan faktor –faktor lain diluar perusahaan yang memepengaruhi perusahaan (lingkungan ditetapkan
tersebut
bisnis ).Target penjualan yang
merupakan bagian dari kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan karena setelah menghitung dan mempertimbangkan setiap faktor tersebut baru perusahaan dapat memutuskan target yang akan dicapai
21
2. Realisasi penjualan
Anggaran penjualan yang sudah disetujui dan disahkan akan dilaksanakan oleh dengan melakukan kegiatan penjualan. Pelaksanaan semua kegiatan penjualan didukung dengan semua sumber daya yang dimiliki.
dalam rangka mencapai target penjualan akan memberikan hasil penjualan yang pada akhir periode merupakan realisasi penjualan.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas penjualan dapat diukur dengan memperbandingkan realisasi penjualan dengan anggaran penjualan dari perusahaan dalam mencapai sasaran kegiatan penjualannya.
2.5
Penjualan
Penjualan merupakan proses tindak lanjut pemasaran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan .Melalui aktivitas penjualan ini perusahaan menjalin hubungan dengan pihak lain .Dimana terjadi penyerahan barang dan perolehan kas yang senilai dengan barang tersebut ..
2.5.1 Pengertian Penjualan
Biasanya penjualan adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan untukmemperoleh laba yang semaksimal mungkin. Melalui aktivitas penjualan manajemen berhubungan langsung dengan
pihak lain, di mana terjadi transaksi berupa penyerahan barang dan perolehan kas yang senilai dengan barang tersebut.
Menurut Suwardjono (2010:381) Penjualan adalah transaksi pertukaran barang atau jasa hasil produksi perusahaan dengan kas atau klaim
22
Pengertian penjualan menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan(2009:23) yaitu: Barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan properti lain yang dibeli untuk dijual kembali.
Berdasarkan kutipan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa penjualan adalah suatu pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari penjual kepada pihak pembeli yang disertai dengan penyerahan imbalan dari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbal balik atas penyerahan tersebut.
2.5.2Jenis-jenis Penjualan
Dengan berkembangnya perekonomian dewasa ini maka timbul berbagai macam jenis penjualan
Menurut Swastha (2006:11) dalam hal ini, jenis-jenis penjualan di kelompokkanSecara umum penjualan dibagi 2 yaitu :
1.
Penjualan tunai
2. Penjualan kredit
1. Penjualan tunai Penjualan tunai
terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti dengan
pembayaran dari pembelian .sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang dan atau jasa dalam penerimaan pembelian.
23
2. Penjualan kredit Dalam
penjualan yang dilakukan secara kredit ,pada saat penyerahan barang dan
atau jasa ,penjual menerima tanda bukti penerimaan barang dari
pembeli sekaligus
merupakan pernyataan untuk melakukan pembelian di kemudian hari .bukti inilah yang menimbulkan adanya piutan dari pihak penjual .
Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil penjualan tersebut
langsung terealisir
dalam bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan likuiditasnya ,tetapi saat
ini umumnya
memperbesar kredit.Penjualan
pembelian cenderung scra kredit.Oleh karena
volume
penjualan
,umumnya
perusahaan
itu dalam usaha untuk
menjual
kredit tidak segera menghasilkan pendapatan
produknya
kas ,tetapi
secara
kemudian
menimbulkan piutang .kerugian penjualan kredit adalah timbulnya biaya administrasi piutang dan kerugian akibat tertagih.
2.5.3
Prosedur Penjualan
Prosedur penjualan meruapakan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam proses penjualan.Dengan adanya prosedur yang jelas maka pelaksanaan aktivitas penjualan dapat terlaksana dengan baik dan kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pencatatan dapat diminimalisasi. Dalam penjualan tentunya berbeda prosedur penjualan untuk penjualan tunai dan kredit.
2.5.3.1 Prosedur Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2006:210) jaringan-jaringan prosedur yang membentuk sistem
penjualan kredit adalah sebagai berikut:
24
1. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli danmenambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
2. Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.
3. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pegiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.
4. Prosedur Penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman.
5. Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan-tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abajad yang berfungsi sebagai catatan piutang.
25
6. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
2.5.3.2 Prosedur Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2007:468) bahwa jaringan prosedur yang membentuksistem penjualan tunai adalah sebagai berikut
1) Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas
dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2)Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap “lunasâ€
pada penjualan
faktur tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
3)Prosedur Penyerahan Barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
4)Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
26
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5)Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kasberdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
6)Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokokpenjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok
penjualan ini, fungsi akuntansi mencatat bukti memoral sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.
2.5.4
Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan
Dengan berkembangnya suatu perusahaan diikuti dengan semakin kompleksnyaaktivitas yang dijalankannya, hal ini menuntut pelaksanaan aktivitas yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui perbandingan sampai sejauh mana tujuan yang ditetapkan tersebut berbanding dengan kondisi yang ada perlu dilakukan audit.
Berdasarkan yang dikemukakan oleh Agoes (2009:1) pendekatan audit yang biasa
dilakukan dalam suatu management audit adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari setiap fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya: fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi, serta fungsi keuangan. Jadi, audit operasional memang dilakukan untuk menganalisa efisiensi,
27
efektivitas, dan keekonomisan fungsi-fungsi penting dalam perusahaan, termasuk fungsi penjualan. Maka peranan audit operasional ini dalam efektivitas penjualan memang cukup penting. Oleh karena itu berdasarkan kutipan di atas, audit operasional berperan dalam efektivitas penjualan, karena hasil dari laporan audit itu dapat menjadi evaluasi untuk manajemen
28
2.2 Penelitian Terdahulu NO
Judul penelitian 1. Audit
Nama peneliti
operasional Lilis suhijahwatininngsi
Hasil penelitian Hotel
atau
terhadap
penjualan
tersebut telah
untuk
mengukur
fungsi-fungsi
efisiensi eefktivitas
dan
dengan
pada
tercipta
perusahaan menjalankan penjualan
baik
sehingga
efisiensi
dan
hotel pelangi malang
efektivitas yang menghasilkan
(2008)
laba bagi perusahaan
2. Audit dalam
operasional Chiff ivan Gara
publishing
menunjang
melaksanakan
penjualan
pada
indonesia
publising
house (2013)
operasional
House
telah audit
dengan
cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dimana tahap audit operasional, penyusunan laporan dan tindak lanjut telah dilakukan dengan cukup baik.
3. Audit
Operasional Feri ardiansyah
Tujuan penelitian ini adalah
Untuk Menilai Efisiensi
untuk mengkaji tingkat efiensi
Dan Efektivitas Pada
dan
Fungsi Penjualan”(studi kasus pada UBD PT
efektivitas
fungsi
penjualan pada UBD PT Sang Hyang
Seri.Efektivitas
Sang Hyang)
penjualan
pada
perusahaan
(2006)
ini telah dilakuakan dengan baik .
29
.
2.3 Kerangka konseptual Dengan semakin maju dan berkembangnya suatu perusahaan akan diikuti dengan semakin kompleks aktivitas serta permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Sehingga manajemen akan menghadapi kesulitan dalam mengendalikan secara langsung, ditambah dengan adanya tuntutan efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi tersedia.
dari
penggunaan
berbagai
sumber daya
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Objek penelitian Objek penelitian ini adalah mengenai peranan audit dalam menunjang efektiviatas penjualan pada
PT.victory
yaitu perusahhan yang bergerak di bidang penjualan
sepeda motor ,yang terletak di jl .Demak no 96 Surabaya
3.2
Metode penelitian
Metode penelitian yang diguankan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis
,yaitu
metode
pengumpilan
data
berupa
pengumpulan
data
yang
memberikan gambaran –gambaran analisis .Ada dua jenis data yang dikumpulkan
Yaitu : 1. Data primer ,yaitu data yang dikumpulkan dan berhubungan langsung dengan penelitian yang sedang dilaksanakan
2. Data sekunder adalah data yang dipeoleh dari literatur yang ditulis oleh para pakar yang dibidangnya
3,2,1 penentuan responden
yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti
31
Untuk mendukung penelitian ini penulis memilih responden yang sesuia dengan identifikasi msalah yang telah ditetapkan sebelumnya .Alat yang digunakan untuk mengukur data yang dihasilkan responden adalah kuesioner
3.3. Jenis penelitian 1.Penelitian lapangan (field research ) Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung ke objek penelitian dengan cara : a) Observasi (observation),yaitu teknik pengumpulan data
dengan
cara mengamati secara
langsung objek yang diteliti 1.
wawncara (inquiry) , yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pejabat dan staff perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang di teliti
2. kuesioner,(Questionari) yaitu teknik pengumpulan data berupa lembar isian - isian pertanyaan yang diajukan pada pihak manajemen perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
2.Studi kepustakaan (library research) Penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder ,yaitu penelitian yang
dilakuakan melalui pengumpulan data dengan membaca sumber- sumber ,menganalisis dan menarik kesimpulan dari buku-buku yang menjadi buku wajib dalam mata kuliah yang ada hubungannya dengan
penelitian
ini.Penelitian
pelaksanaan analisis yang dilakukan .
Operasional variabel
ini
akan
menjadi landasan teoritis
bagi
32
Operasional variabel dalah suatu cara untuk mengukur suatu konsep atau bangaimna caranya sebuah konsep harus diukur yang terdapat variabel bebas dan variabel terikat .Penulis menguraikan atau menjabarkan variabel-variabel yang terdapat didalamnya ,yang terdiri dari dua variabel yaitu: 3.4 Variabel independen Suatu variabel digolongkan variabel bebas apabila dalam hubungannya dengan variabel lain,variabel
tersebut fungsinya menerangkan atau mempengaruhi keadaan lainnya .Data
informasi yang menjadi variabel bebas ialah “Peranan Audit Operasional “ Peranan audit operasional merupakan
kegiatan pokok yang penting di dalam suatu
perusahaan ,karena kegiatan itu sasarannya adalah penghematan (waktu ,tenaga dan biaya )dan pencapaian tujuan perusahaan 3.5 Variabel dependen Suatu hubungannya
variabel
digolongkan
variabel
terikat
atau
tidak
bebas apabila dalam
dengan variabel lain ,keadaan variabel tersebut diterangakan atau dipengaruhi
variabel yang diharapkan data informasi yang menjadi variabel ialah “Efektivitas Penjualan “ Efektivitas penjualan adalah produk akhir tujuanya baik
di tinjau
suatu kegiatan operasi telah mencapai
dari segi kualitas kerja ,kuantitas hasil kerja maupun batas yang
ditargetkan. 3.6 Variabel dan skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam pengujian variabel dependen adalah ordinal dengan instrument survei
berupa kuesioner ,wawancara ,dan observasi .Skala pengukuran
variabel dependen adalah ordinal
dan rasio dengan instrument kuesioner dan observasi
33
Berikut ini adalah tabel yang menguraikan indicator variabel dan skala pengukuran yang digunakan : Variabel dan skala pengukuran
Variabel
indikator
variabel
Kualifikasi
independen
audit
:’’peranan
audit operasional
operasional
yang
sub indikator
Skala
Instrument
1. Independensi
Ordina
Kuesione
2. Kompetensi
Ordina
Kuesioner
memadai ‘’
kuesioner Pelaksanan
1. Program audit
audit
2. Tahap pendahuluan
operasional
Pengamatan
Ordinal
kuesioner
sekilas ordinal
atas fasilitas fisik
Mencari data tertulis
Wawancara
Kegiatan analisis
3. Tahap audit mendalam
Kuesioner
4. Tahap pelaporan
Kuesioner
5. Temuan
kuesioner
dan
rekomendasi
Ordinal Ordinal
34
Ordinal variabel
Tercapainy
dependen”efektivit
a
as penjualan
penjualan
1. Anggaran
dan
biaya
penjualan
tujuan
realisasi Rasio
Kuesioner
2013
(dalam rupiah ) 2. Tindak lanjut
Rasio
Kuesioner
3.7 Teknik pengembangan instrument
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai
berikut :
1.Pengumpulan Data Primer
Dalam penelitian ini pengumpulan data primer melalui:
a. )Wawancara
Yaitu dengan proses pencarian keterangan untuk penelitian dengan bertanya jawab langsung dengan pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b).Kuesioner
Penulis akan membagikan kuesioner kepada pihak-pihak terkait di perusahaan untuk diisi dan diserahkan kembali kepada penulis dan diolah lebih lanjut.
2.Pengumpulan Data Sekunder
35
Meminta dokumen dari perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, misalkan melalui dokumen atau arsip
3.8. Teknik Pengolahan Data
1.Primer
Untuk tekhnik pengolahan data primer, peneliti menggunakan beberapacara yang masing-masing dikaitkan dengan tujuan penelitian yang ingin dibahas oleh peneliti sebagai berikut:
a). Data yang diperoleh melalui wawancara diolah secara
b). Data yang telah diperoleh melalui kuesioner
Penulis juga akan memperhatikan apakah tahap-tahap audit operasional terlaksana dengan baik atau tidak, yang dapat didukung dengan perhitungan dari kuesioner yang akan dibagikan kepada responden yang akan dihitung:
=܍ܛ܉ܜܖ܍ܛ܍ܚܘ
∑ ܖ܉܊܉ ܟ܉ܒ × % ∑ ܚ܍ܖܗܑܛ܍ܝܓ
Hasil perhitungan presentase ,penulis akan menentuka ketentuan yang dikemukakan oleh D.J Champion (2005:302) yang menyebutkan klasifikasi sebagi berikut : 1. 0%-0,25%,berarti audit operasional fungsi Penjualan tidak berperan 2. 26%-50% ,berarti audit operasional fungsi penjualan Sedikit berperan dalam menunjang penjualan efektif
36
3. 51%-75%,berarti audit
operasional fungsi
penjualan
Berperan
dalam
menunjang
penjualan yang efektif 4. 76%-100%,berarti audit operasional penjualan Sangat berperan dalam penjualan yang efektif
3.8 Analisis Efektivitas penjualan Penulis
melakukan analisis terhadap data
dan laporan –laporan yang diperoleh dari
perusahaan untuk mendukung pengujian hipotesis analisis deskriptif
kualitatif dan analisis
statistik .Efekttivitas penjualan dicapai jika volume penjualan mencapai target penjualan yang telah ditetapkan ,jika tidak memenuhi kuantitas yang telah ditetapkan ,penjualan dianggap tidak memenuhi target atau tidak efektif. Penjualan adalah suatu pengaliahan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari penjual kepada pihak pembeli yang diserati penyerahan imbalan dari pihak penerima baranga atau jasa sebagi timbale balik atas penyerahan tersebut . Efektivitas penjualan yaitu produk akhir sebuah kegiatan operasi telah mencapai tujuan dari segi kualitas kerja ,kuantitas hasil kerja maupun batas yang di targetkan .
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat perusahaan Pada
awalnya berdirinya perusahaan ini pada tahun 1990 ,pertama hanya menjual
beberapa motor ,dan memiliki hanya satu karyawan ,semakin banyak peminatnya
perusahaan
ini maka perusahaan ini memutuskan menambah jumlah motor yang akan di jual dan bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang
juga bergerak di bidang penjualan motor dan
memiliki bentuk hokum perseroan terbatas ,Perusahaan ini
juga
terletak di
jl .Demak
Surabaya . Perusahaan berdiri atas akta no 51 dari notaries Hani Racmahwati S.H disahkan oleh
menteri
kehakiman
Republik
Indonesia melalui
surat
keputusan NO.
225.HT.02.02.Tahun1991 . 4.1.2 Struktur organisasi dan uraian tugas Dalam suatu
perusahaan yang
berbadan
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang
hokum
perseroaan terbatas ,diperlukan
lebih besar dan jelas kepada
tingkatan
pimpinan yang lebih menengah dalam unit organisasi sehingga pimpinan dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang penting yang menyangkut kelangsungan hidup dan kemajuan masyarakat . Diperlukan
komunikasi yang
baik ,cepat dan mudah dalam struktur organisasi
sehingga semua tingkatan dapat berkomunikasi ,baik secara vertical maupun horizontal.perlu adanya satu azas “chek and balance “dalam struktur organisasi sehingga menjamin terdapatnya pembangian kerja dan tanggung jawab antar bangian dan pengendalian intern yang memadai .
38
Stuktur agar
arus
organisasi PT.victory disusun dengan
komunikasi efektiv dan
pengambilan
memperhatikan tingkatan manajemen keputusan
cepat.penentuan tingkatan manajemen ini dilakukan dengan kendali
dapat
dilakukan secara
memperhaikan faktor rentang
dari masing-masing jabatan.
Adapun
uraian tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT ini adalah
sebagai berikut : 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab direkutr a. Menetapkan
arah
sebagai berikut : dan
tujuan
perusahaan serta
menyiapkan rencana
pengembangan ,rencana kerja dan anggaran tahunan
perusahaan termasuk
rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan kegitan perusahaan . b. Mengawasi kepala penjualan ,kepala
pembangian pembelian ,kepala bagian pemasaran ,dan bagian akuntansi dan keuangan serta kepala
bangian
personalia dan umum dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. c. Mengadakan
penilaian terhadap kegiatan
perusahaan dan prestasi kerja
bawahannya. d. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan d. Membina hubungan kerja yang harmonis diantara
bawahan dan
sesame
karyawan 2. Audit internal Tugas dan tanggung jawab audit internal sebagai berikut : a. Merencanakan dan mengusulkan kepada direktur mengenai kebijakan prosedur dan programdi bidang audit
39
b. Merencanakan dan membuat program kerja dan jadwal audit atas unit-unit yang ada dalam perusahaan c. Meneliti dan menilai eektivitas dan penerapan struktur
pengendalian intern di
bidang akuntansi ,keuanagan ,operasional dan kegiatan perusahaan lainnya sertta berusaha mengembangkan pengendalian intern yang lebih efektiv. d. Membuat laporan mengenai kegiatan audit dan perbaikan kepada direktur e. Membantu
dan
memelihara
hubungan
baik
dengan akuntan
publik
dalam
pemecahan masalah dalam kepentingan bersama f. Menganalisis laporan yang telah
dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan
keuangan serta melaporkannya kapada direktur 3. Sekretaris Tugas dan tanggung jawab sekretaris sebagi berikut : a. Menyelenggarakan tertib administrasi perusahaan
,khususnya yang berkaitan
dengan direktur b. Menerima tamu-tamu yang berkepentingan kepada direktur c. Menerima telepon yang disampaikan dari pihak ketiga untuk disampaikan kepada direktur d. Mencatat jadwal dan janji-janji antara direktur dengan pihak ketiga e. Mengarsip dokumen yang penting milik perusahaan dengan rapih dan teratur B.Pembelian umum Tugas dan tanggung jawab pembelian umum sebagai berikut : a. Membuat order pembelian untuk permintaan pembelian yang telah disetujui kepala bagian pembelian
40
b. Mencatat
setiap
trnsaksi pembelian
barang
umum
dalam
buku
pembelian c. Mengarsip dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembelian umum 4. Kepala bagian penjualan Tugas dan tanggung jawab kepala bagian penjualan sebagai berikut: a. Menyusun rencana promosi dan penjualan produk-produk perusahaan b. Menganalisis hasil penjualan dan membandingkannya dengan dengan penjualan berikutnya c. Membina
hubungan yang baik dengan pelanggan serta meningkatkan mutu
pelayanan untuk mendapatkan pelanggan - pelanggan baru d. Menerima keluhan setiap pelanggan Kepala bagian penjualan mengawasi dua bagian lainnya : 1. Penjualan barang Tugas dan tanggung jawab penjualan barang sebagai berikut : a. Menerima pesanan penjualan dari pelanggan b. Membuat order penjualan
berdasarkan pesanan dan syarat-syarat yang telah
disepakati dengan pelanggan c. Mengarsip dokumen yang berkaitan dengan penjualan 2. Penjualan jasa Tugas dan tanggung jawab penjualan jasa sebagai berikut : a. Mengarsip dokumen-dokumen yang berkaiatan dengan penjualan jasa b. Menjalin hebungan baik dengan pelanggan c. Menjalankan dengan baik prosedur penjualan jasa yang telah ditetapkan
41
5. Kepala bagian akuntansi keuangan Tugas dan tanggung jawab kepala bagian akuntasi keuangan sebagai berikutb : a. Menyiapkan data keungan perusahaan dan membuat anggaran perusahaan b. Menyetujui
setiap penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan yang di dukung
dengan bukti –bukti penerimaan dan pengeluaran yang sah c. Mengatur masalah –masalah yang berhubungan dengan kas ,perbankan ,penagihan kepada pihak ketiga ,perpajakan ,hutang dan akuntansi d. Menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan keuangan dengan tepat
dan dapat
dipertanggung jawabkan e. Menganalisis posisi saldo kas dan bank,hutang-hutang ,likuiditas dan ,solvabilitas keuangan perusahaan f. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan perusahaan Kepala bagian akuntansi keuangan mengawasi dua bagian lain di bawahnya yaitu : 1. Bagian akuntansi Tugas dan tanggung jawab bagian akuntansi sebagai berikut : a. Membantu
kepala
bagian
akuntansi dan
keuangan dalam
mengurus hal-hal
yang
berhubungan dengan pembukuan ,perhitungan harga pokok dan perpajakan b. Mengawasi
penyelenggaraan catatan
akuntansi dan
mengarsip
dokumen –dokumen
dengan baik dan teratur c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan laporan keuangan
sesuai standar
akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia d. Bertanggung jawab bagian akuntansi
atas
kebenaran ,kewajaran ,dan keandalan yang dilaksanakan di
42
e. Membuat
laporan
diserahkan kepada
keunagan
yang berkaitan dengan
akuntansi keuangan untuk
kepala akuntansi dan keuangan secara berkala dan sewaktu-waktu
bila mana diperlukan f. Mengawasi
pelaksanaan anggaran
yang ditetapkan dan membuat laporan
atas
penyimpangan –penyimpangannya
2.Kepala bagian keuangan Tugas dan tanggung jawab kepala bagian keuangan sebagai berikut : a. Mengkonsolidasi rencana dari bagian –bagian ke dalam suatu anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan yang menyeluruh. b. Mengawasi dan melakukan penerimaan dan pengeluaran uang kas perusahaan secara berkala c. Menyerahkan laporan mengenai pemasukan dan pengeluaran kas
perusahaan
dan
piutang
dan
laporan lainnya secara bekala kepada bagian akuntansi dan keuangan d. Mengawasi
dan
memeriksa pelaksanaan
kegiatan penangihan
administrasinya. 4.1.3 Aktivitas perusahaan PT.victory ini bergerak di bidang penjualan segala jenis motor Honda .Tujuan dari perusahaan ini adalah untuk mendapatkan laba secara optimal sehingga perusahaan mampu menjadi besar .Aktivitas dalam perusahaan meliputi
pembelian ,penjualan ,akuntansi dan
keuangan . Aktivitas pembelian meliputi kegiatan perlengkapan dan suku cadang .dalam melakukan pembelian ,bagian pembelian harus bedasarkan permintaan pembelian barang .
43
Aktivitas penjualan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penjualan barang
dan
jasa .Bagian
penjualan
barang
dan
jasa memperkenlakan
produk –produk
perusahaan kepada pelanggan dan melakukan penawaran tersebut kepada pelanggan . Aktivitas akuntansi dan keuangan
meliputi kegiatan yang
berhubungan pencatatan
dan pelaporan umum ,akuntansi persediaan ,akuntansi pajak ,akuntansi biaya ,keuangan kas besar dan kecil ,keuangan bank ,keuangan hutang ,keuangan piutang dan penggajian . 4.2 Sistem dan prosedur penjualan Dalam
menjalankan
aktivitas
penjualan,PT victory
menerapkan beberapa
kebijakan
penjualan yang harus dipatuhi .kebijakan dalam hal ini adalah peraturan yang mengarahkan tindakan-tindakan
dalam
penjualan yang dilakukan
oleh
perusahaan ,adapun
kebijakan
penjualan pada PT. victory adalah ; 1. Transaksi
penjualan harus disertai dokumen –dokumen pendukung yang lengkap antara
lain order penjualan ,faktur ,dan surat jalan 2. Setiap dokumen yang berkaitan dengan penjualan harus diotorisasi oleh pihak yang terkait dalam sistem penjualan 3. Untuk cek\giro ,uang dan bukti transfer yang diterima harus dibuat bukti terima kas \ bank beserta keterangan yang jelas . Prosedur dengan
penjualan melibatkan beberapa bagian atan penjualan . dalam
maksud agar transaksi penjualan yang terjadi
perusahaan
dapat diawasi dengan baik. Dalam
sistem berjalan sesungguhnya terdapat unit-unit fungsional namun belum mendukung arus informasi dapat berjalan dengan baik. pelaksanaan
audit
operasional atas kegiatan.
44
4.1.5 Perhitungan Efektivitas Penjualan
Pada umumnya efektivitas diukur dengan membandingkan anggaran atau target dan realisasinya.Dan audit operasional dalam penjualan dapat dikatakan efektif apabila terjadi keselarasan antara anggaran penjualan yang telah ditetapkan dengan realisasi yang dicapai. Perusahaan memberikan batas toleransi 10% untuk menyatakan penjualan efektif atau tidak dan itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Batas yaitu,batas yang diberikan perusahaan untuk
toleransi
10%
mencapai target penjualan yang digunakan pada
persuhaan. Untuk mencapai target penjualan dilakukan melalui promosi dan sebar brosur sehingga dapat meningkatkan target penjualan sepeda motor. Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas penjualan pada victory motor yaitu :
Efektivitas = realisasi /hasil nyata Anggaran /target
× 100%
45
Maka untuk mengetahui efektivitas penjualan pada perusahaan, penulis mengambil data penjualan selama periode 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Anggaran dan realisasi penjualan Periode tahun 2013 (rupiah ) Bulan
Anggaran
Realisasi
Efektifitas
Keterangan
Januari
255,151,500
211,340,700
8,3%
Efektif
Februari
255,151,500
280,750,885
10%
Efektif
Maret
255,151,500
201,240,824
7,8%
Inefektif
Appril
255,151,500
190,923,640
7,4%
Inefektif
Mei
255,151,500
254,678,433
10%
Efektif
Juni
255,151,500
180,750,222
7,0%
Inefektif
Juli
255,151,500
350,288,000
3,7%
Inefektif
Agustus
255,151,500
589,548,292
31%
Efektif
September
255,151,500
442,656,003
9,6%
Efektif
Oktober
255,151,500
153,302,200
6,0%
Inefektif
November
255,151,500
554,863,023
2,0%
Inefektif
Desember
255,151,500
230,778,775
9,0%
Efektif
46
Total
306,1818,000
320,2730,607
Dari tabel diatas terlihat
10,4 %
Efektif
aktivitas penjualan pada tahun 2013 ,dapat disimpulkan
penulis bahwa efektivitas penjualan dinyatakan efektif . 4.4Uji hipotesis 4.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif Hipotesis
ini dirumuskan
untuk
mengetahui berperannya audit operasional dalam
menunjang efektivitas penjualan di PT.victory motor .Penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan dan menyebarkan
kuesioner
berisi pertanyaan
yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas .Kuesioner diserbarkan kepada empat responden yaitu Direktur ,Internal Auditor ,Kepala Bagian Akuntansi dan Keuanagan ,dan Bagian Penjualan. 4.4.2 Analisis statistik Analisis statisti merupakan suatau analisis dalam mengukur indikator peranan audit operasional
dalam
meningkatkan
efektivitas
penjualan .Analisis
ini
dilakukan
dengan
penyebaran kuesioner kepada responden untuk mengukur berperan tidaknya audit operasional fungsi penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan . Langakah - langkah
yang dilakukan dalam pengelolaan kuesioner adalah sebagi
beriikut : 1. Memisahkan tiap –tiap jawaban responden
sesuai dengan jawaban yang diberikan
yaitu : Ya ,dan Tidak 2. Menjumlahkan berapa banyak jawaban Ya dan Tidak 3. Menghitung presentase sebagai berikut Peranan Audit Operasional
47
Jumlah jawaban “ Ya “ =168 Jumlah jawaban “ Tidak “ =100 Jumlah jawaban kuesioner =268 Maka presentase :presentase =
୨ୟ୵ ୟୠୟ୬୷ୟ
× 100%
୨ୟ୵ ୟୠୟ୬୩୳ୣ୧୭୬ୣ୰
ૡ
=
ૡ
×100% =69%
Berdasarkan perhitungan di atas ,presentase perputaran audit operasional sebanyak 69% ,maka penulis membuat kesimpulan bahwa peranan audit pada PT. victory berperan Efektivitas penjualan jumlah jawaban Ya =150 jumlah jawaban tidak =75 jumlah jawaban kuesioner =225 Maka presentase di dapatkan = presentase =
୨ୟ୵ ୟୠୟ୬୷ୟ
× 100%
୨ୟ୵ ୟୠୟ୬୩୳ୣ୧୭୬ୣ୰
ଵହ
= ଶଶହ × 100% = 67%
Berdasarkan kesimpulan diatas ,presentase efektivitas penjualan sebesar 67 % , maka penulis dapat membuat kesimpulan bahwa PT.victory efektif. Dengan
demikian ,maka hipotesis yang diteliti oleh penulis ,yaitu Audit atas
kegiatan penjualan yang dilaksanakan dengan memadai Efektivitas penjualan dapat diterima.
berperan dalam menunjang
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan yaitu mengenai
Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan pada PT.victory motor ,maka penulis mengambil kesimpulan sebagi berikut :
1. Pelaksanaan audit operasional pada victory motor telah memadai hal ini dapat dilihat dari :
a. Audit operasional dilaksanakan oleh auditor yang kompeten ,memiliki latar belakang pendidikan yang formal sesuai dengan tugasnya ,mempunyai pengalaman kerja di bidang auditor dan mempunyai keterampilan dalam mengaudit suatu perusahaan .
b. Audit
yang dilaksanakan pada vicory motor
sesui dengan tahap –tahap audit
operasional yang terdiri dari audit pendahuluan ,review dan pengujian pengendalian manajemen ,audit terinci ,pelaporan ,tindak lanjut .
c. Adanya struktur perusahaan dan
tanggung jawab setiap devisi di uraikan dengan
jelas sehingga terlihat jelas dan rapi .
2. Audit
operasional berperan dalam menunjang efektivitas panjualan pada victory
motor ,selalu berpedoman pada kebijakan dan sistem prosedur penjualan
yang tealah
diterapakan
49
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan memberikan
saran. Semoga saran yang diberikan dapat menjadi masukan dan perbaikan agar lebih baik kedepannya. Berikut adalah saran yang dapat disampaikan oleh penulis setelah melakukan penelitian di PT.victory motor
1. Pada bagian penjualan, dari hasil realisasi penjualan yang didapat, terlihat bahwa efektivitas penjualan pada PT. Victory motor sudah cukup efektif, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi supaya penjualan sepeda motor lebih banyak lagi
2.Sebaiknya rekomendasi
yang diberikan
auditor
kepada manajemen perusahaan untuk
mengatasi kelemahan pada efektivitas penjualan yang telah dibuat dan disepakati .
50
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno dan Jan Hoesada, (2009), Bunga Rampai Auditing, Jakarta: Salemba Empat.Arens ,Alvin A and James K. Loebbecke,2000,Auditing an Intergrated Approach, editon ,
New Jersey :Prentice Hall Inc
Effendi, Antonius. 2004. Peranan Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Penjualan.
Komarudin ,1994, Ensiklopedia Manajaemen ,Edisi ke 3 Jakarta :Bina Aksara
Prof. DR. Sugiyono (2005), Statistika Untuk Penelitian, Cetakan ke-7, Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Suwardjono. (2010), Teori Akuntansi, Edisi ke-3, Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA.
Swastha, Basu. (2001), Manajemen Penjualan, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima, Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA. Tunggal, Amin Widjaja. (2012), Pokok-pokok Operasional dan Financial Auditing, Edisi Revisi, Jakarta: HARVARINDO
51
Pedoman Wawancara 1.Bagaimanakah pelaksanaan audit operasional pada kegiatan penjualan di Indonesia PT.victory Motor ? 2.Apa yang menjadi dasar dalam menetapkan anggaran penjualan? 3.Berapa persen standar atau batas toleransi perusahaan untuk menyatakan penjualan efektif atau tidak ? 4.Apa yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk mencapai target penjualan yang telah dianggarkan perusahaan ?
Jawaban Pedoman Wawancara 1.Pemeriksaan rutin (desk audit) yang dilakukan secara berkala sepanjang satu tahun dan dilakukan setiap satu bulan satu kali. Dengan tujuan didapati adanya indikasi- indikasi temuan operasional atau adanya informasi data yang mengarah kepada terjadinya kecurangan (fraud). 2.Yang menjadi dasar dalam menetapkan anggaran adalah berdasarkan pencapaian atau realisasi tahun sebelumnya. 3.Di perusahaan ini, untuk menyatakan penjualan efektif atau tidak maka diberikan batas toleransi sebesar 10%, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. 4.Yang dilakukan adalah dengan memperhatikan proses penjualan apakah sudah terlaksana sesuai dengan rencana, dan melihat produksi buku mana yang mudah terjual dan banyak diminati oleh konsumen.
52
Kepada Yth: Bapak/ Ibu/ Saudara/ i Di Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Pransiska panjaitan Universitas: Universitas Wijaya Putra Surabaya Fak/Jur : Ekonomi/Akuntansi Dengan surat permohonan ini, saya mengharapkan bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk bersedia meluangkan waktu dan mohon menjawab kuesioner di bawah ini dengan pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara sekalian.
Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang diperlukan penulis dalam proses penulisan skripsi dan penulis dapat menjamin kerahasiaan sumber data.
Adapun kuesioner ini dapat diisi dengan memperhatikan petunjuk pengisian berikut: 1. Untuk tujuan penelitian diharapkan Bapak/ Ibu/ Saudara bersedia untuk mengisi identitas jabatan pada bagian atas kuesioner. 2. Bacalah dengan baik seluruh pertanyaan dan alternatif jawaban. 3. Pilihlah alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara dengan ketentuan: jawaban : S yaitu Setuju (6) T
yaitu
Tidak (5)
53
4. Pengisian alternatif jawaban adalah dengan memberikan tanda (v) pada kotak jawaban yang disediakan di sebelah kanan pertanyaan. Atas kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terimakasih.
Surabaya,Juni 2014
Pransiska panjaitan
Berikut ini adalah pertanyaan mengenai peranan audit operasional tempat bapak \ibu bekerja .Bapak \Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda ( √ ) pada jawaban Bapak\ibu anggap paling tepat . Penelitiaan kuesioner Audit Operasional
No Pertanyaan-pertanyaan Perencanaan 1 Tim audit di buat oleh perusahaan 2 Departemen audit membuat penjadwalan 3 Apakah auditor operasional dalam melaksanaakan audit sesuai \berpedoman pada program audit yang dibuat ? Pengumpulan 4 Setelah dikumpulkan auditor akan memeriksa dokumen tersebut 5
Apakah di dalam laporan audit terdapat pendapat para pejabat yang berwewenang pada temuan ,kesimpulan ,dan rekomendasi auditor ? 6 Apakah temuan –temuan yang ditemukan oleh auditor operasional langsung di catat dalam kertas kerja 7 Apakah auditor operasional tidak mengalami kesulitan dalam mewawancrai orang –orang yang bekerja dibagian objek yang diaudit Evaluasi 8 Tim audit mengevaluasi dokumen yang sudah diperiksa Laporan
Y
T
54
9 10
11
12
Laporan audit menunjukkan hasil yang sebenarnya Apakah di dalam laporan audit terdapat pendapat para pejabat yang berwewenang pada temuan ,kesimpulan ,dan rekomendasi auditor Apakah auditor operasional memeberikan saran-saran yang membangun berdasarkan temuan –temuan yang diperoleh Apakah saran dan rekomendasi yag disampaikan kepada top management mendapat tanggapan positif
Kuesioner penelitian Efektivitas Penjualan
No Pertanyaan-pertanyaan Anggaran penjualan 1 Apakah ada penilaian terhadap hasil penjualan 2 Apakah fasilitas penjualan yang ada dalam perusahaan mendukung efektivitas perusahaan ? 3 Apakah perusahaan menggunakan jasa biro iklan 4 Apakah budjet penjualan selalu tercpai 5 Dinyatakan dalam satuan nilai uang Realisasi penjualan 6 Apakah kenaikan biaya penjualan tidak diikuti dengan kenaikan laba perusahaan ? 7 Ada penilaian antara hasil penjualan dengan Anggran penjualan 8 9 10
Apakah terdapat temuan dan rekomendasi auditor operasional yang tidak ditindaklanjuti Analisis biaya penjualan berperan dalam meningkatkan laba Anggaran penjualan selalu tercapai setiap periodenya
Y
T
55
Jawaban
Penelitian Kuesioner Audit Operasional
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tota l
1
6
6
6
6
6
6
6
6
5
6
6
5
70
2
5
5
6
6
5
6
6
5
6
5
6
6
67
3
6
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
67
4
6
5
6
5
5
6
5
5
5
5
6
5
59
Total
23
21
23
22
21
23
23 22
22
22
24
22
263
Jawaban
Penelitian Kuesioner Efektivitas penjualan
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
1
6
6
5
5
6
6
6
6
5
5
56
2
6
6
6
5
6
6
6
6
6
5
58
3
6
5
6
6
5
6
6
5
5
6
56
4
5
5
6
6
6
5
6
5
5
6
55
Total
23
22
23
22
23
23
24
22
21
22
225
56
STRUKTUR ORGANISASI Pada PT.Victory Direktur
Audit internal
Sekretaris
Kepala bagian penjualan
Penjualan barang
Penjualan jasa
Kepala bagian Akuntansi
Keuangan
Akuntansi
57