PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SEBELUM DAN SESUDAH MEUGANG

Download Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan kolesterol menggunakan rapid test cholesterol. Hasil penelitian menunjukkan tid...

0 downloads 405 Views 40KB Size
Perbedaan Kadar Kolesterol Total Sebelum Dan… (Nelly Marissa, Abidah Nur, Veny Wilya)

PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SEBELUM DAN SESUDAH MEUGANG HARI RAYA IDUL ADHA Nelly Marissa, Abidah Nur, Veny Wilya Loka Litbang Biomedis Aceh Jl. Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Lr. Tgk. Dilangga No. 9 Lambaro, Aceh Besar 0651-8070189, 0651-8070289, Email : [email protected] ABSTRAK Meugang merupakan tradisi budaya yang terdapat pada masyarakat Aceh. Tradisi meugang Idul Adha dilakukan dengan penyembelihan hewan qurban dalam jumlah besar. Konsumsi daging menjadi tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah meugang Idul Adha. Penelitian ini dilakukan pada guru di 5 sekolah dasar, yaitu SD Gla Meunasah Baro, SD Rumpet, SD Lamujong, SD Cot Bambu, SD Lamreung dan Loka Litbang Biomedis Aceh. Responden berjumlah 47 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan kolesterol menggunakan rapid test cholesterol. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol total sebelum dan sesudah meugang Idul Adha. Diperlukan sosialisasi oleh petugas kesehatan mengenai pengendalian kadar kolesterol total menjelang meugang Idul Adha Kata kunci : meugang, kolesterol, budaya

ABSTRACT Meugang is a cultural tradition in Aceh. Idul Adha’s meugang characterized by slaughtering the qurban’s animals in large numbers. Meat consumption become higher and implemented within long periods of time. This study aimed to figure out the difference of total cholesterol levels before and after Idul Adha’s meugang. The study was done to teachers in five elementary schools, namely SD Gla Meunasah Baro, SD Rumpet, SD Lamujong, SD cot bamboo, SD Lamreung and staff of Loka Penelitian dan Pengembangan Biomedis Aceh. Respondents total 47 people. Data collection was conducted by interviewing respondent and cholesterol test used rapid test cholesterol. The results showed there was no significant difference between total of cholesterol before and after Idul Adha’s meugang. Socialization required by health workers about controlling total of cholesterol towards Idul Adha. Key words : meugang, cholesterol, culture

29

SEL Vol. 2 No. 1 Juli 2015: 29-34

PENDAHULUAN Meugang merupakan tradisi budaya yang terdapat pada masyarakat Aceh. Mengkonsumsi daging sebagai lauk utama pendamping nasi merupakan ciri utama meugang.1 Hewan ternak yang disembelih pada hari meugang umumnya sapi, kerbau atau kambing, namun ada juga yang hanya mengkonsumsi daging ayam atau bebek. Meugang dilakukan sebagai wujud syukur datangnya bulan yang penuh berkah. Tradisi meugang dilakukan tiga kali setahun, yaitu untuk menyambut datangnya puasa Ramadhan, sebelum hari raya Idul Fitri dan sebelum hari raya Idul Adha.2 Namun yang paling meriah adalah pada saat menjelang hari raya Idul Adha karena dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Ini menyebabkan konsumsi daging pada masyarakat lebih banyak dan dalam jangka waktu yang lebih lama. Konsumsi daging yang berlebihan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang berakibat pada meningkatnya resiko penyakit jantung. Senada dengan penelitian di Pekalongan yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi lemak dengan kejadian hiperkolesterolemia.3 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Saidin pada tahun 2000, kandungan kolesterol daging sapi adalah 57 mg per 100 gr bahan basah, sedangkan untuk daging kambing serta ayam masing- masing adalah 90 mg dan 116 mg per 100 gr bahan basah.4 Wayola menyatakan penyumbang kolesterol kedua adalah daging dengan asupan berkisar antara 28,09-53,5 mg/hari.5 Menurut laporan Riskesdas tahun 2007, terdapat kecenderungan peningkatan kolesterol total seiring bertambahnya usia. Kelompok usia 30

55-64 tahun memiliki kadar kolesterol total tertinggi dibandingkan dengan kelompok usia lain. Sebelum valensi kadar kolesterol total yang tinggi terdapat pada jenis kelamin perempuan dibandingkan dengan lakilaki.6 Meugang merupakan tradisi mengkonsumsi daging dalam menyambut hari besar agama Islam di Aceh. Konsumsi daging dalam jumlah yang banyak pada hari meugang diyakini menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kolesterol total. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah meugang Idul Adha. Bahan dan Metoda Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan deskriptif analitik. Penelitian dilakukan selama Agustus sampai Oktober 2014. Populasi penelitian adalah semua pegawai/guru yang bekerja di SD Gla Meunasah Baro, SD Rumpet, SD Lamujong, SD Cot Bambu, SD Lamreung dan Loka Litbang Biomedis Aceh. Penetapan sampling dilakukan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi bersedia melakukan pemeriksaan kolesterol total sebelum dan sesudah meugang hari raya Idul Adha serta berusia diatas 20 tahun. Jumlah total yang diperiksa adalah 47 orang. Pemeriksaan kolesterol total dilakukan oleh tim peneliti Loka Litbang Biomedis Aceh dengan menggunakan rapid test cholesterol. Untuk pengambilan sampel, ujung jari dibersihkan dengan menngunakan kapas beralkohol, kemudian ditusukkan dengan lanset. Tetesan darah pertama yang keluar dibersihkan dengan tissue, selanjutnya tetesan darah yang kedua diteteskan pada stik kolesterol. Darah yang diambil lebih

Perbedaan Kadar Kolesterol Total Sebelum Dan… (Nelly Marissa, Abidah Nur, Veny Wilya)

kurang 1 ml setiap pemeriksaan. Pembacaan hasil pemeriksaan menggunakan rapid test cholesterol. Pemeriksaan darah dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah meugang Idul Adha. Data dianalisis menggunakan software spss versi 17 dengan uji t-test dan deskriptif.

HASIL Pemeriksaan kolesterol dilakukan pada 47 orang guru dan pegawai Loka Litbang Biomedis Aceh. Berikut tabel 1 yang menyajikan rerata kadar kolesterol sebelum dan sesudah meugang Idul Adha.

Tabel 1. Rerata Kadar Kolesterol Sebelum dan sesudah Meugang Idul Adha Kadar kolesterol (mg/dl) Nilai P Variabel

Min Sebelum Idul Adha 120 Sesudah Idul Adha 100 * ) Uji beda t, signifikan p<0,05

Max 308 362

Berdasarkan tabel 1 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol sebelum dan sesudah meugang Idul Adha pada guru sekolah dasar.

Mean 208,83 223,13

SD 43,209 52,597

0,097*

Distribusi frekuensi perubahan kadar kolesterol sebelum dan sesudah meugang Idul Adha dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perubahan Kadar Kolesterol Sebelum dan sesudah Meugang Idul Adha

Perubahan Kadar Kolesterol (mg/dl) Turun Naik 0-20 Naik 20-40 Naik 40-60 Naik 60-80 Naik 80-100 Naik >100 Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kenaikan kadar kolesterol total.

Frekuensi

Persen

21 9 5 2 3 4 3

44,7 19,1 10,6 4,3 6,4 8,5 6,4

Tabel 3 menggambarkan distribusi frekuensi kenaikan kadar kolesterol total berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 3. Distribusi frekuensi kenaikan kadar kolesterol total berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar yang mengalami peningkatan

Frekuensi (n=26)

Persen

1 25

3,8 96,2

kadar kolesterol sesudah meugang idul adha adalah perempuan. 31

SEL Vol. 2 No. 1 Juli 2015: 29-34

PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol sebelum meugang Idul Adha sudah hiperkolesterol. Hal ini menunjukkan sebelum mengkonsumsi daging meugang pun rata-rata guru sekolah dasar sudah memiliki kadar kolesterol tinggi. Sejalan dengan penelitian Mawi yang menyatakan bahwa kadar kolesterol total responden yang berumur lebih dari 20 tahun berada diatas normal.7 Studi profil lipid juga menyebutkan kadar kolesterol peserta jantung sehat yang berumur diatas 40 tahun tinggi.8 Nilai kolesterol lebih dari 200 mg/dl didapatkan juga pada lebih dari sepertiga individu yang berumur 15 tahun ke atas.6 Perbedaan nilai minimum kolesterol total sebelum dan sesudah meugang idul adha sebesar 20 mg/dl dan nilai maksimum sebesar 34 mg/dl. Rata-rata peningkatan kadar kolesterol total sesudah meugang idul adha sebesar 15 mg/dl. Kadar kolesterol minimum sebelum lebih tinggi daripada sesudah meugang idul adha, namun kadar maksimum tertinggi terdapat pada sesudah meugang idul adha. Demikian pun dengan rata-rata kadar kolesterol total responden. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan rata-rata kadar kolesterol total guru sekolah dasar sebelum dan sesudah meugang idul adha. Senada dengan penelitian Suarsana yang melaporkan terjadi peningkatan kadar kolesterol tikus setelah pemberian daging sapi bali.9 Hari raya Idul Adha merupakan hari raya berqurban. Setiap gampong (sebutan desa di Aceh) di Aceh merayakan hari raya qurban dengan menyembelih hewan. Hewan qurban tersebut dibagikan kepada warga gampong baik kaya maupun miskin. Pembagian daging qurban sesuai jumlah hewan yang disembelih. 32

Biasanya daging qurban dibagikan dalam jumlah banyak sehingga bertahan hingga satu minggu konsumsi rumah tangga. Agar tidak menimbulkan kebosanan, daging tersebut dimasak dengan berbagai jenis menu makanan. Pengolahan daging dilakukan setiap hari hingga persediaan masih tersedia. Menu daging yang disajikan berbeda setiap harinya. Konsumsi daging meugang hingga jangka waktu satu minggu akan mempengaruhi kadar kolesterol total dalam darah. Sebagian besar responden mengalami kenaikan kadar kolesterol total sesudah meugang idul adha. Konsumsi daging sapi dalam delapan hari meningkatkan kadar kolesterol darah total.9 Hampir seperlima responden mengalami peningkatan kadar kolesterol hingga 20 mg/dl. Bahkan lebih dari 5% responden mengalami peningkatan hingga lebih dari 100 mg/dl. Tradisi meugang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Aceh. Berbagai masakan khas berbahan baku daging diolah pada hari tersebut. Sedikitnya dua jenis masakan daging tersedia di rumah tangga, menyebabkan konsumsi daging tinggi pada saat meugang tiba. Konsumsi daging yang tinggi dapat memicu meningkatkan kolesterol dalam darah. Hal ini disebabkan setiap 4 ons daging mengandung 100 mg kolesterol dan asam lemak jenuh.10 Menurut Listiyana berdasarkan hasil wawancara food recall, salah satu sumber kolesterol yang sering dikonsumsi adalah daging sapi.11 Konsisten dengan penelitian Waloya yang menyatakan daging merupakan penyumbang kolesterol kedua setelah telur.5 Peningkatan kadar kolesterol terjadi pada 55,3% dari total responden dan hampir semua berjenis

Perbedaan Kadar Kolesterol Total Sebelum Dan… (Nelly Marissa, Abidah Nur, Veny Wilya)

kelamin perempuan. Penelitian ini didukung oleh Sihadi bahwa perempuan lebih berisiko mengalami kolesterol tinggi dibanding laki-laki.12 Perempuan lebih berisiko disebabkan berbagai hal diantaranya, menopause, kehamilan, dan produksi hormon esterogen. Hal ini menyebabkan produksi LDL (Low Density Lipoprotein) dan trigliserida tinggi serta HDL (High Density Lipoprotein) rendah. Penelitian hanya dilakukan pada guru sekolah dasar di sekitar Kecamatan Ulee Kareng dan pegawai Loka Litbang Biomedis Aceh dengan jumlah sampel sedikit. Jumlah guru yang lebih banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki menyebabkan persentase laki-laki dan perempuan sebagai subjek penelitian menjadi tidak proporsional. Hal ini menyebabkan responden didominasi oleh perempuan. Pada penelitian ini, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol total sebelum dan sesudah meugang idul adha. Sejalan dengan penelitian Suarsana yang melaporkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara konsumsi daging sapi bali dengan kadar kolesterol total.9 KESIMPULAN Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol total sebelum dan sesudah meugang Idul Adha. Namun, terjadi peningkatan rata-rata kadar kolesterol total sebelum dan sesudah meugang idul adha. SARAN Diperlukan sosialisasi dari petugas kesehatan mengenai pengendalian kadar kolesterol total menjelang meugang hari Idul Adha.

Peningkatan kewaspadaan personal terhadap gangguan metabolik yang terjadi akibat meugang. DAFTAR PUSTAKA 1. Wildan. Kearifan Lokal dalam Nonvel Seulusoh Karya D. Kemalawati. Jurnal Bahasa dan Seni. 2013;41(1). 30-39 2.

Ensiklopedi NU. Meugang. NU Online. 2012. Diunduh pada http://www.nu.or.id/a,publicm,dinamic-s,detail-ids,44id,40436-lang,id-c,nasionalt,Meugang-.phpx

3.

Bintanah S, Muryati. Hubungan Konsumsi Lemak dengan Kejadian Hiperkolesterolemia pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010;6(1). 85-90

4.

Muhammad S. Kandungan Kolesterol dalam Berbagai Bahan Hewani. Jurnal Buletin Penelitian Kesehatan, 19992000;27 (2):224-230

5.

Waloya T, Rimbawan, Andarwulan N. Hubungan antara Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Kolesterol Darah Pria dan Wanita Dewasa di Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013;8(1).9-16

6.

Mihardja L, Dewi M, Lestari W, Handayani S, Rofiq A, Setiawati V, dkk. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Riset Kesehatan Dasar Bidang Biomedis tahun 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2012 33

SEL Vol. 2 No. 1 Juli 2015: 29-34

7.

8.

9.

34

Mawi, M. Indeks Massa Tubuh sebagai Determinan Penyakit Jantung Koroner pada Orang Dewasa Berusia di atas 35 Tahun. Jurnal Kedokteran Trisakti. 23(3). 87-92 Murbawani EA, Darmono, Subagyo HW. Perbedaan Lipid pada Peserta Senam Jantung Sehat. Jurnal Gizi Indonesia. 2006; 1(2). 26-33 Suarsana IN. Konsumsi Daging Sapi dan Pengaruhnya pada Profil Lipoprotein Plasma. Makalah Seminar 2012. Database Pusat Kajian Sapi Bali (PKSB) Universitas Udayana. Diunduh pada http://pksb.unud.ac.id/wp-

content/uploads/2013/06/Konsu msi-daging-sapi-Bali-dankolesterol1.pdf 10.

Sartika RAD. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2008;2(4).154-160

11.

Listiyana AD. Mardiana, Prameswari GN. Obesitas Sentral dan Kadar Kolesterol Darah Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013; 9(1). 37-43

12.

Sihadi, Djaiman SPH. Risiko Kegemukan terhadap Kadar Kolesterol. Jurnal Media Gizi dan Keluarga. 2006;30(1); 58-64