PERILAKU BUDAYA KESEHATAN DAN PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Download PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL. • Paradigma : cara pandang dari profesi untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara ...

0 downloads 598 Views 749KB Size
PERILAKU BUDAYA KESEHATAN DAN PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL OLEH : M. ASKAR, S.KEP,NS.,M.KES

PERILAKU BUDAYA KESEHATAN • Adat kebiasaan merupakan praktek hidup budaya • Tiap suku atau daerah memiliki adat kebiasaan berbeda, termasuk dalam hal kesehatan, dan menghadapi kematian

• Bendel (2003), di Indonesia terdapat pluralism system pengobatan, al elemen magis.

PERILAKU BUDAYA KESEHATAN • Amerika, India : menyembuhkan kecanduan alcohol menggunakan ritual komunitas Navajo • Jawa Sukoharjo : Wanita hamil dilarang kerokan bila masuk angin  bayi bermuka loreng atau banyak bintik merahnya. • Jawa Sukoharjo : Ibu yang telah melahirkan tidak boleh minum yang panas  bayi sariawan • Jawa umum : Penyebab sakit adalah masuk angina  banyak minum air hangat untuk menyeimbangkan unsur tubuh

PERILAKU BUDAYA KESEHATAN • Swasono (1998) :Perilaku ibu pada kehamilan, persalinan, nifas berbeda-beda  implikasi terhadap janin • Jawa : menjelang persalinan dianjurkan minum minyak • Sunda dan Aceh : menjelang persalinan minum air rendaman rumput Fatima • Batak : sesudah melahirkan, ibu dihangatkan sampai satu minggu  tidak terkena dingin agar cepat sembuh

PERILAKU BUDAYA KESEHATAN • Budaya makanan : • Jawa : yang harus makan hati ayam adalah Bapak karena sebagai pencari nafkah

• Sunda : gadis tidak boleh makan nanas • Implikasi penolakan makanan di rumah sakit, perlu dikaji

PERILAKU BUDAYA KESEHATAN • Clark (1970), Kebudayaan Amerika, seseorang menolak mandi selama sakit dan pantang makan sayur dan buah setelah melahirkan  berbahaya

• 75-100% penduduk di Sukoharjo membuang ari-ari (placenta) dengan cara penguburan, pelarungan di sungai 25-50%.

PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL • Paradigma : cara pandang dari profesi untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktivitas yang terjadi dalam profesi tersebut • Paradigma : cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan

PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL • PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL ADALAH CARA PANDANG, KEYAKINAN, NILAI-NILAI DAN KONSEP DALAM TERLAKSANANYA ASUHAN KEPERAWATAN YANG SESUAI LATAR BELAKANG BUDAYA TERHADAP EMPAT KONSEP SENTRAL YAITU : MANUSIA, KEPERAWATAN, KESEHATAN, DAN LINGKUNGAN • PEMAHAMAN TERHADAP PARADIGMA  ACUAN TERLAKSANANYA PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

MANUSIA SEBAGAI KLIEN • Manusia makhluk unik dan utuh • Manusia selalu berusaha, belajar, adaptasi • Manusia bagian dari keluarga

• Manusia, keluarga, dan masyarakat dalam perspektif transcultural adalah individu atau kelompok yang memiliki nilai dan norma yang diyakini berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan tindakan (Leininger, 1984).

MANUSIA SEBAGAI KLIEN • Nilai, norma dalam kelompok dan keluarga sangat terkait dengan individu. • Leininger (1984), manusia baik di dalam keluarga ataupun di suatu kelompok masyarakat memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada. • Pandangan tentang manusia sangat dipengaruhi oleh falsafah dan kebudayaan bangsa. • Rusia, penduduk asli dan tradisional  atheism mempengaruhi konsep penciptaan manusia.

MANUSIA SEBAGAI KLIEN

• Manusia  factor penting penentuan sehat sakit • Kulit hitam  hipertensi • Kepribadian agresif, ambisius, histeris  penyakit jantung koroner

KESEHATAN / SEHAT - SAKIT • Sehat tidak hanya bebas dari penyakit; keadaan sejahtera dari badan, jiwa, social  produktif social dan ekonomi • Seluruh aktivitas manusia selalu berada dalam rentan sehat-sakit • Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas seharihari (Andrew & Boyle, 1995). • Stuart dan Laraia (2000), sehat sakit dalam rentang adaptif dan maladaptive.

KESEHATAN / SEHAT - SAKIT • Kesehatan dalam perspektif transcultural nursing diartikan sebagai pandangan masyarakat tentang kesehatan yang bergantung pada kelompok kebudayaannya. • Penerimaan terhadap pelayanan kesehatan berteknologi atau tidak berteknologi yang diterima bergantung pada budaya nilai dan kepercayaan yang dianutnya. • Persepsi sehat sakit ini meliputi persepsi individu maupun kelompok

KESEHATAN / SEHAT - SAKIT • Persepsi sakit sebagai hukuman karena kesalahan manusia, misalnya makan sambal

• Persepsi sakit karena daya tahan tubuh yang turun kemudian kuman menyerangnya • Persepsi sehat sakit di komunitas, terjadi wabah diare karena ada anggota masyarakat yang menebang pohon di hutan larangan

KESEHATAN / SEHAT - SAKIT • Pasien/anggota keluarga yang sakit adalah individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang memiliki kebutuhan fisik, psikologi, atau sosial dalam konteks kebudayaannya yang berbedabeda dalam pemenuhan asuhan keperawatan • Pelayanan kesehatan/keperawatan diberikan melalui proses asuhan sesuai budaya yang spesifik (nilai, keyakinan, praktek kebudayaan) untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi sehat

KESEHATAN / SEHAT - SAKIT • Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat – sakit yang adaptif (Leininger, 1978) • Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan meningkatkan kemampuan klien memilih secara aktif budaya yang sesuai dengan status kesehatannya yang dicapai melalui belajar dengan lingkungannya • Sehat yang dicapai adalah kesehatan yang holistic dan humanistic, karena melibatkan peran serta klien yang lebih dominan

LINGKUNGAN • Lingkungan masyarakat meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan spiritual • Lingkungan dalam perspektif budaya : keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan, dan perilaku klien. • Lingkungan dipandang sebagai totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. • Tiga bentuk lingkungan yaitu fisik, social dan simbolik (Andrew & Boyle, 1995).

LINGKUNGAN • Lingkungan fisik membentuk budaya misalnya bentuk rumah, dll • Lingkungan social mencakup 4 unsur pokok : system norma, organisasi ekonomi, alat-alat dan lembaga/petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama), organisasi kekuatan (politik). • Lingkungan simbolik : keseluruhan bentuk atau symbol yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti music, seni, riwayat hidup, bahasa, atau atribut yang digunakan.

KEPERAWATAN • Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai latar belakang budayanya. • Asuhan keperawatan ditujukan untuk kemandirian pasien sesuai latar belakang budayanya. • Asuhan keperawatan diberikan sesuai dengan karakteristik ruang lingkup keperawatan dikelola secara professional dalam konteks budaya klien dan kebutuhan asuhan keperawatan.

KEPERAWATAN • Strategi yang digunakan adalah perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/menegosiasi budaya dan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1984). • Mempertahankan budaya adalah strategi yang dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan; perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya.

KEPERAWATAN • Negosiasi budaya merupakan strategi yang kedua yaitu intervensi dan implementasi keperawatan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya. • Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan.

KEPERAWATAN

• Restrukturisasi budaya adalah strategi yang ketiga, dilakukan bila budaya klien merugikan status kesehatannya.

• Perawat berusaha merestrukturisasi gaya hidup klien untuk pola baru yang secara budaya berarti dan memuaskan.

SELESAI