PERPUSTAKAAN.UNS.AC.ID DIGILIB.UNS.AC.ID COMMIT TO USER HUBUNGAN

Download 7. 9,0 0,016. Tinggi. 2. 21. Total. 8. 28. Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat hubungan persepsi keseriusan penyakit dengan kepatuhan terapi...

0 downloads 375 Views 321KB Size
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANTIRETROVIRAL , KESERIUSAN PENYAKIT, MANFAAT, HAMBATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN TERAPI ARV PADA PASIEN HIV/AIDS Sunaryo1, Argyo Demartoto2, Rita Benya Adriyani3 Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana UNS [email protected] ABSTRACT

Background: The cumulative of HIV/AIDS cases in Surakarta are 1.212 cases, and 376 of them died in the span of Oktober 2005 until Januari 2014 . HIV infections have not found a cure, so it is possible someone with AIDS often experience psychological problems, especially anxiety, depression, which can suppress the immune system, making people more vulnerable against illness and pain. AIDS can not be cured, but the life expectancy of people living with HIV/ AIDS (PLWHA) can be extended with antiretroviral treatment (ART). This treatment can boost immunity so that the quality of life of PLHIV increased. Subject and Methods: The study was observational analytic research with cross sectional design. The location of research in PHC Manahan Surakarta total of 36 patients with HIV / AIDS who do ARV therapy. The data analysis using logistic regression. Result: There is a positive correlation was not statistically significant from the knowledge of the drugs with antiretroviral therapy adherence (OR = 4.03; CI = 95%; 0.22 to 73.32; p = 0.347). There is a positive correlation was statistically significant on the perception of the seriousness of the disease with antiretroviral therapy adherence (OR = 26.70; CI = 95%; 1.30 to 550.51; p = 0.033). There is a positive relationship and statistically significant on the perception of the benefits and barriers to compliance with antiretroviral therapy (OR = 17.73; CI = 95%; 1.12 to 279.59; p = 0.041). There is a positive correlation was statistically significant from family support with antiretroviral therapy adherence (OR = 28.89; CI = 95%; 1.24 to 647.71; p = 0.036). Conclusion: the perception of the seriousness of the disease is the most variable bergubungan with antiretroviral therapy adherence (p = 0.033). Keywords: knowledge about ARV, seriousness of the disease, barriers and family support, adherence ARV therapy

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

Data

Oktober 2005 hingga Januari 2014

World

Organization

Health

(WHO)

(KPAD Solo, 2014).

diketahui

Faktor-faktor risiko penularan

bahwa sebanyak 35 juta orang di

HIV/AIDS sangat banyak, tetapi

dunia pada akhir tahun 2013 terkena

yang paling utama adalah faktor

Human

Immunodeficiency

perilaku

Virus/Acquired

Immunodeficiency

riwayat penyakit Infeksi Menular

seksual

parenteral

dan

Syndrome (HIV/AIDS), pada tahun

Seksual

yang sama sebanyak 2,1 juta orang

sebelumnya. Perilaku seksual yang

terinfeksi dan 1,5 juta meninggal

berisiko merupakan faktor utama

karena HIV/AIDS tersebut (WHO,

yang berkaitan dengan penularan

2015).

HIV/AIDS.

Data

Direktorat

Pengendalian

Kementerian

Partner

diderita

seks

yang

banyak dan tidak memakai kondom

dan

dalam melakukan aktivitas seksual

Lingkungan Kesehatan

pernah

Jenderal

Penyakit

Penyehatan

yang

Republik

yang berisiko

merupakan

faktor

risiko utama penularan HIV/AIDS.

Indonesia dalam triwulan Juli sampai

Padahal,

dengan September 2014 dilaporkan

merupakan

tambahan kasus HIV sebanyak 7.335

penularan HIV/AIDS yang efektif.

dan AIDS sebanyak 176 (Ditjen PP

Seks anal juga merupakan faktor

& PL Kemenkes RI, 2014). Pada

perilaku seksual yang memudahkan

tahun 2014 di Jawa Tengah diketahui

penularan

kasus HIV sebanyak 9.032 orang dan

narkotika dan obat-obatan terlarang

kasus AIDS sebanyak 3.767 orang.

(narkoba) secara suntik/injeksi atau

Komisi

Injecting

Penanggulangan

AIDS

pemakaian cara

pencegahan

HIV/AIDS.

Drug

kondom

Pemakaian

Users

(IDU)

(KPA) Solo mencatat kasus orang

merupakan faktor utama penularan

dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota

HIV/AIDS, termasuk di Indonesia

Solo menembus 1.212 jiwa. Dari

(Laksana dan Lestari, 2010).

jumlah tersebut, 376 di antaranya meninggal

dunia.

Temuan

ini

Secara

fisiologis

HIV

menyerang sistem kekebalan tubuh

merujuk pendataan KPA Solo medio penderitanya dan jika ditambah commit to user dengan stress psikososial spiritual

perpustakaan.uns.ac.id

yang

digilib.uns.ac.id

berkepanjangan

mempercepat bahkan

akan

terjadinya

AIDS,

meningkatkan

angka

yang dapat menumbuhkan resistensi HIV (Yuniar, et al, 2013). Penggunaan

obat

ARV

kematian. AIDS memang tidak bisa

diperlukan tingkat kepatuhan tinggi

disembuhkan, tetapi usia harapan

untuk

mendapatkan

hidup Orang Dengan HIV/AIDS

terapi

dan

(ODHA) bisa diperpanjang dengan

Untuk

pengobatan ARV (antiretroviral).

penekanan jumlah virus sebesar 85%

Pengobatan ini dapat meningkatkan

diperlukan kepatuhan penggunaan

kekebalan tubuh ODHA sehingga

obat 90-95%, sehingga obat tidak

kualitas hidupnya pun meningkat

dapat berfungsi atau gagal (Martoni,

(Rachmawati, 2013).

2012).

Penggunaan ARV pada pasien dengan

hasil

tes

merupakan

HIV

upaya

keberhasilan

mencegah

resistensi.

mendapatkan

respon

Ketidakpatuhan

terhadap

ARV bukan hanya masalah medis,

positif

tetapi juga dipengaruhi oleh sosial

untuk

budaya

masyarakat

setempat.

memperpanjang umur harapan hidup

Perspektif sosial dapat membantu

penderita HIV-AIDS yang dikenal

pemahaman bahwa

dengan istilah ODHA (orang dengan

pelayanan kesehatan tidak semata-

HIV AIDS). ARV bekerja melawan

mata sebagai isu medis, tetapi juga

infeksi dengan cara memperlambat

merupakan

reproduksi

tubuh.

pendekatan sosial dan pendekatan

Umumnya ARV efektif digunakan

medis dilakukan bersama, maka

dalam

penekanannya

HIV

dalam

bentuk kombinasi,

bukan

isu

sosial.

tidak

hanya

pada

proses

memperpanjang

ODHA,

penyakit dan sakit, tetapi juga pada

membuat mereka lebih sehat, dan

intervensi di dalam struktur sosial

lebih produktif dengan mengurangi

dan budaya untuk mencegah atau

viraemia dan meningkatkan jumlah

bahkan mengobati penyakit tersebut

sel-sel CD4+ 5. Selain dalam bentuk

(Yuniar, et al, 2013).

kombinasi, penggunaan ARV harus

METODE PENELITIAN

terus

menerus,

suatu

Jenis penelitian ini adalah sangat commit to user penelitian penelitian observasional ketidakpatuhan

sehingga

rentan mengalami

terjadinya

Ketika

untuk menyembuhkan, tetapi untuk hidup

sosial

kesehatan dan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

analitik dengan rancangan cross

(88,9%), dan yang patuh terapi ARV

sectional. Sampel

sebanyak 28 orang (77,8%).

penelitian ini

adalah penderita HIV/AIDS yang melakukan

terapi

Puskesmas

Manahan

sebanyak

ARV

di

Surakarta

36 responden.

Alat

pengumpul data adalah kuesioner dan studi pustaka. Analisis data menggunakan regresi logistik.

Tabel 2. Uji Chi square Pengetahuan tentang ARV dengan Kepatuhan Terapi Kepatuah an Terapi OR p Penget Tida Pat ahuan k uh patu h Kurang 3 12 Baik 5 16 0,80 0,786 Total 8 28

HASIL PENELITIAN

Tabel 2 menunjukkan bahwa

Hasil karakteristik responden

terdapat

hubungan

dapat dilihat pada tabel 1.

pengetahuan

Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, dan kepatuhan terapi ARV

terapi ARV dan secara statistik

Pendidikan SD dan SMP SMA / SMK Perguruan Tinggi Pekerjaan IRT / tidak bekerja Swasta Buruh Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Kepatuhan Terapi ARV

Patuh Tidak Patuh

n

%

5 22 9

13,9 61,1 25,0

n

%

10 15 11

27,8 41,7 30,6

n

%

32 4

88,9 11,1

n

%

28 8

77,8 22,2

Tabel 1 hasil karakteristik responden

menunjukkan

mayoritas

responden

bahwa

memiliki

dengan

antara kepatuhan

tidak signifikan (p = 0,786) dengan nilai

Odds

Ratio

sebesar

0,80

berarti bahwa responden dengan pengetahuan

baik

mempunyai

kemungkinan 0,80 kali lebih besar patuh

dalam

dibandingkan

terapi

ARV

responden

yang

penegatahuan kurang baik. Tabel 3. Uji Chi square Persepsi Keseriusan penyakit dengan Kepatuhan Terapi ARV Persepsi keserius an penyakit Rendah Tinggi Total

Kepatuhan ARV Tida Patu k h patu h 6 7 2

21

8

28

OR

p

9,0

0,016

Tabel 3 menunjukkan bahwa

pendidikan menengah (SMA/SMK)

terdapat

(61,1%), dengan pekerjaan swasta

keseriusan

hubungan penyakit

persepsi dengan

(41,7%), berjenis kelamin laki-laki commit to user kepatuhan terapi ARV dan secara

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

statistik signifikan (p = 0,016)

keluarga

Tida k patu h

dengan nilai Odds Ratio sebesar 9,0

berarti

bahwa

responden

dengan keseriusan penyakit yang tinggi

mempunyai

kemungkinan

9,0 kali lebih besar untuk patuh

Lemah Kuat

6

8

2

20

Total

8

28

terapi ARV dibanding responden

Tabel

dengan

hubungan

persepsi

keseriusan

penyakit yang rendah.

Tabel 4. Uji Chi square Persepsi Manfaat dan Hambatan dengan kepatuhan terapi ARV Manfaat dan hambata n Tinggi Rendah

6

7

2

21

Total

8

28

Tabel

OR

p

9,0

0,016

menunjukkan dengan

kepatuhan terapi ARV yang secara statistik signifikan (p = 0,016) dengan nilai Odds Ratio sebesar bahwa

persepsi

responden

manfaat

dan

hambatan yang tinggi mempunyai kemungkinan 9,0 kali lebih besar untuk patuh terapi ARV dibanding responden manfaat

dengan dan

persepsi

hambatan

yang

rendah. Tabel 5. Uji Chi square Dukungan Keluarga dengan kepatuhan terapi ARV Dukung an

dukungan

yang

secara

statistik

signifikan (p = 0,036) dengan nilai Odds Ratio sebesar 7,5 berarti bahwa

responden

dukungan

keluarga

dengan yang

kuat

lebih besar untuk patuh terapi

manfaat dan hambatan

dengan

antara

terdapat

ARV dibanding responden dengan

4

berarti

menunjukkan

0,036

mempunyai kemungkinan 7,5 kali

terdapat hubungan antara persepsi

9,0

5

7,5

keluarga dengan kepatuhan terapi ARV

Kepatuhan ARV Tida k Patu patu h h

Patu h

Kepatuhan ARV

OR

dukungan keluarga yang lemah.

Tabel 6. Analisis regresi logistik ganda Variab el Penget ahuan Persep si keseri usan penyak it Persep si manfa at dan hamba tan Dukun gan keluar ga N observ asi

commit to user p

OR

4,03

CI 95% Batas Batas bawa atas h

p Uji Wald

0,22

73,32

0,347

1,30

550,51

0,033

1,12

279,59

0,041

1,24

647,71

0,036

26,70

17,73

28,89

36

perpustakaan.uns.ac.id

-2 log likelih ood Nagelk erke R

digilib.uns.ac.id

19,08

dukungan

keluarga)

mampu

menjelaskan kepatuhan terapi ARV 62,9%

sebesar 62,9% dan sisanya yaitu

2

sebesar Hasil uji multivariat dengan

37,1%

dijelaskan

oleh

faktor lain diluar model penelitian.

regresi logistik menunjukkan hasil

Dari

regresi

tersebut yang paling berhubungan

logistic

hubungan statistik

ganda

Terdapat

positif yang secara tidak

signifikan

dari

Pengetahuan tentang ARV dengan

keempat

variabel

dengan

kepatuhan

adalah

variabel

bebas

terapi

ARV

keseriusan

penyakit (p = 0,033).

kepatuhan terapi ARV (OR= 4,03; CI=95%; 0,22 hingga 73,32; p =

PEMBAHASAN

0,347). Terdapat hubungan positif

Hubungan Pengetahuan tentang

yang

ARV dengan Kepatuhan Terapi

secara

statistik

signifikan

dari persepsi keseriusan penyakit dengan

kepatuhan

terapi

ARV Hasil penelitian menunjukkan

ARV

(OR= 26,70; CI=95%; 1,30 hingga

bahwa

550,51;

pengetahuan

p

=

0,033).

Terdapat

ada

hubungan tentang

antara

HIV/AIDS

secara

dengan kepatuhan terapi ARV dan

statistik signifikan dari persepsi

secara statistik tidak signifikan

manfaat dan hambatan dengan

dengan (p = 0,786), dimana pada

kepatuhan terapi ARV (OR= 17,73;

penelitian

CI=95%; 1,12 hingga 279,59; p =

pengetahuan

0,041). Terdapat hubungan positif

meningkatkan

yang

patuh

hubungan

positif

secara

dan

statistik

signifikan

ini

semakin

baik

semakin perilaku

melakukan

terapi

untuk ARV,

dari dukungan keluarga dengan

sedangkan hubungan pengetahuan

kepatuhan terapi ARV (OR= 28,89;

dengan perilaku kepatuhan tidak

CI=95%; 1,24 hingga 647,71; p =

signifikan karena perilaku untuk

0,036)

patuh dalam terapi ARV tidak

Nilai Negelkerke R2 sebesar 62,9%

berarti

bahwa

variabel

bebas

tentang

HIV/AIDS,

keseriusan manfaat

(pengetahuan

penyakit, dan

keempat persepsi persepsi

hambatan,

hanya

dipengaruhi

pengetahuan

tentang

saja

juga

tetapi

oleh HIV/AIDS

pengetahuan

tentang ARV itu sendiri. Hasil

penelitian

ini

selaras

commit to user dengan penelitian dari Suryani, dan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Citrakesumasari dan Jafar (2011)

keseriusan

bahwa

tidak

kepatuhan terapi HIV/AIDS dan

perilaku.

secara statistik signifikan dengan

pengetahuan

(p = 0,016), di mana semakin tinggi

merupakan bagian dari kawasan

keseriusan suatu penyakit yang

perilaku,

diderita seseorang yang dalam hal

pengetahuan

berpengaruh

dengan

Walaupun tapi

bahwa

belum

menjamin

seseorang

dengan

ini

penyakit

HIV/AIDS

dengan

maka

semakin

pengetahuan yang cukup memiliki

meningkatkan

perilaku yang sama.

pengobatan yaitu dengan patuh

Faktor informasi juga berperan dalam

pengetahuan

perilaku

untuk

menjalani terapi ARV. Hasil ini

seseorang

mendukung penelitian dari Safri,

yang akan menentukan bagaimana

Sukartini dan Ulfiana (2013) bahwa

akhirnya

variabel

seseorang

terbesut

berperilaku

sesuai

dengan

informasi

yng

diterima.

kerentanan

dirasakan (perceived susceptibility), keseriusan

yang

Pendekatan ini biasanya digunakan

(perceived

seriousness),

untuk

dan

menggunakan

kesadaran

yang

rintangan

dirasakan

yang

manfaat dirasakan

masyarakat terhadap suatu inovasi

(perceived benefit

yang

perubahan

dan

digunakan

berpengaruh signifikan terhadap

berpengaruh

perilaku,

biasanya

melalui media masa (Wawan dan Dewi, 2010). Pada penelitian ini sosialisasi masyarakat

mengenai

ARV

pendorong

(cues)

kepatuhan minum obat pasien TB. Rosenstock menyatakan

et

al

bahwa

(2011) persepsi

sebanyak

keseriusan atau keparahan suatu

sosialisasi mengenai HIV/AIDS, hal

penyakit menyebabkan seseorang

ini memungkinkan masyarakat dan

mempunyai

sikap

untuk

bahkan penderita sendiri belum

melakukan

suatu

upaya

sepenuhnya mengetahui tentang

pengobatan.

ARV

yang

belum

di

faktor

and barriers)

berdampak

pada

Peneliti dapat menyimpulkan

kepatuhan terapi ARV tersebut.

bahwa dengan adanya persepsi

Hubungan

Persepsi

Keseriusan

atau anggapan tentang keseriusan

Penyakit

dengan

Kepatuhan

suatu

terapi ARV

adalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada

penyakit

hubungan

responden

commit to user persepsi melalukan

dalam

HIV/AIDS, bersedia terapi

hal

ini

membuat untuk

ARV. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dikarenakan mereka tidak ingin

Safri, Sukartini dan Ulfiana (2013)

terkena penyakit infeksi yang lain

bahwa variabel keseriusan yang

dan memperpanjang usia hidup.

dirasakan (perceived seriousness),

Hubungan Persepsi Manfaat dan

manfaat

hambatan

dirasakan (perceived benefit and

dengan

kepatuhan

terapi ARV

barriers)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dan

ada

hubungan

persepsi

rintangan

berpengaruh

yang

signifikan

terhadap kepatuhan minum obat pasien TB.

manfaat dan hambatan dengan

Becker dan Rosenstock (dalam

kepatuhan terapi ARV dan secara

Sarafino, 2006) menyatakan bahwa

statistik signifikan dengan (p =

Dalam perceived benefits, individu

0,016), di mana semakin tinggi

menilai

manfaat

serta

memperoleh

keuntungan

semakin

memperoleh

layanan

yang

hambatan

dirasakan

yang

ada

bahwa

dia

akan ketika

kesehatan

mudah maka akan meningkatkan

tertentu, misalnya semakin sehat

kepatuhan

dan dapat mengurangi resiko yang

dalam

melakukan

terapi ARV. Hasil ini mendukung

dirasakan,

penelitian dari Obirikorang, et al

barriers yaitu individu merasakan

(2013) bahwa penyakit lain dan

hambatan

efek samping obat berpengaruh

layanan

negatif terhadap kepatuhan terapi

misalnya dalam hal pertimbangan

ARV

biaya,

sedangkan

yang

kesehatan

dirasakan,

keluarga

dan

berpengaruh

diri

dukungan

sedangkan ketika

memperoleh

kesehatan konsekuensi

(misalnya,

perceived

takut

tertentu psikologis dikatakan

keteraturan

semakin tua jika melakukan cek-

terhadap

up), pertimbangan fisik (misalnya,

positif

terapi ARV.

jarak

Sirait dan Sarumpaet (2012)

rumah

sakit

yang

jauh

sehingga sulit untuk mencapainya.

menyatakan bahwa komponen dari

Sum

Health

(HBM)

yang diperoleh setelah dikurangi

perilaku

hambatan yang akan diterima. Sum

penggunaan kondom pada Anak

yaitu sejauh mana tindakan yang

Buah

diambil

Belief

berhubungan Kapal

Model dengan

(ABK)

dipelabuhan

dilihat sebagai keuntungan

akan

mendatangkan

belawan yaitu persepsi keseriusan

keuntungan

(p=0,047; PR=1,290). Penelitian ini

tidak melakukannya.

commit to user didukung dengan penelitian dari

dibandingkan

jika

perpustakaan.uns.ac.id

Hubungan

digilib.uns.ac.id

Dukungan

Keluarga

dengan Kepatuhan terapi ARV

sendiri tetapi masih ada orang lain

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada

hubungan

dukungan

keluarga

kepatuhan

terapi

dirinya tidak menanggung beban yang

memperhatikan,

mau

antara

mendengar

segala

keluhannya,

dengan

bersimpati

dan

berempati

ARV

pada

terhadap

persoalan

yang

penderita HIV/AIDS dan secara

dihadapinya,

statistik signifikan (p = 0,026),

membantu memecahkan masalah

dimana semakin kuat dukungan

yang dihadapinya (House, dalam

keluarga

terhadap

penderita

Adicondro

HIV/AIDS

melalui

dukungan

2011).

materi,

informasi,

meningkatkan melakukan

emosi

kepatuhan

terapi

penelitian

akan

ini

ARV.

didukung

bahkan

dan

Kekurangan

mau

Purnamasari, kepatuhan

dalam

minum obat akan membuat ODHA

Hasil

resisten terhadap terapi dengan

oleh

konsekuensi

dapat

menularkan

penelitian dari Obikorang, et al

virus yang resisten kepada orang

(2013)

lain.

dengan

kesehatan

diri

dukungan

hasil yang

bahwa

dirasakan,

keluarga

keteraturan

berpengaruh

dan positif

terhadap terapi ARV.

Tugas

konselor

adalah

menetapkan konseling dukungan kepatuhan

adherence

dan

menyampaikan cara dasar obat ARV, terjadinya kegagalan terapi

Hasil penelitian ini didukung

dan cara menghindarkan diri dari

oleh penelitian dari Ubra (2012)

ketidakpatuhan

(Kementerian

menyatakan

Kesehatan,

Faktor

bahwa

tingkat

2011).

yang

pendidikan, pekerjaan, suku dan

terkait

dukungan keluarga berhubungan

kepatuhan

dengan

disebabkan oleh hubungan yang

kepatuhan

minum ARV pada

pengobatan

berobat

rendahnya ARV

dapat

HIV.

kurang serasi antara pasien HIV

Setiap orang pasti membutuhkan

dengan petugas kesehatan, jumlah

bantuan afeksi dari orang lain,

pil yang harus diminum, lupa,

dukungan ini berupa dukungan

depresi,

simpatik

kurangnya

dan

kepercayaan,

pasien

dengan

empati,

pendidikan,

pemahaman

pasien

penghargaan.

tentang obat-obatan yang harus

Dengan demikian seseorang yang

ditelan dan tentang toksisitas obat

menghadapi

dan

cinta,

tingkat

persoalan

commit to user merasa

perpustakaan.uns.ac.id

danpasien

digilib.uns.ac.id

terlalu

sakit

Health Belief Model

untuk

(HBM)

menelan obat (Depkes, 2008).

menjelaskan bahwa kemungkinan

Hubungan Pengetahuan tentang

individu

ARV,

tindakan pencegahan tergantung

Persepsi

Keseriusan

untuk

Penyakit, Persepsi Manfaat dan

secara

Hambatan,

keyakinan

Dukungan

Keluarga

dengan Kepatuhan terapi ARV Hasil menunjukkan

dari

variabel

bebas

tentang

HIV/AIDS,

keseriusan manfaat

keempat

(pengetahuan

penyakit, dan

dukungan

langsung

pada

atau

kesehatan

penelitian

melakukan

(health

penilaian belief),

sakit

dan

pertimbangan

ataupun

persepsi

ancaman,

keseriusan,

persepsi

pertimbangan

keluarga)

dan secara

kerugian

kerugian, serta

keuntungan

dan

perilaku

yang

dari

direkomendasikan (Pujiyanti, et al,

statistika yang paling berhubungan

2010)

adalah

KESIMPULAN DAN SARAN

variabel

persepsi

keseriusan penyakit (p = 0,033). Dimana

adanya

persepsi

yaitu

ancaman yang dirasakan dari rasa keuntungan

hambatan,

dua

1. Kesimpulan

yang

Terdapat hubungan positif

tinggi tentang keseriusan suatu

yang secara statistik signifikan

penyakit yang diderita dalam hal

diantaranya

ini HIV/AIDS maka akan semakin

keseriusan

membuat individu bersedia untuk

kepatuhan terapi ARV (OR=

melalukan pengobatan ARV. Hal

26,70;

ini dikarenakan mereka tidak ingin

550,51; p = 0,033).

terkena penyakit serius dan bisa

manfaat dan hambatan dengan

memperpanjang

kepatuhan terapi ARV (OR=

usia

harapan

peresepsi penyakit

CI=95%;

1,30

dengan hingga persepsi

hidup mereka. Hal ini didukung

17,73;

oleh

279,59; p = 0,041). dukungan

Rosenstock

menyatakan

et

bahwa

al

(2011) persepsi

CI=95%;

keluarga

dengan

1,12

hingga

kepatuhan

keseriusan atau keparahan suatu

terapi ARV (OR= 28,89; CI=95%;

penyakit menyebabkan seseorang

1,24 hingga 647,71; p = 0,036)

mempunyai

sikap

untuk

untuk

melakukan

suatu

upaya

perlu dilibatkan faktor-faktor

pengobatan.

lain,

faktor seperti

commit to userinformasi

dan

pengetahuan pendidikan sosialisasi

perpustakaan.uns.ac.id

layanan

digilib.uns.ac.id

yang

baik

lokasi

signifikan

yaitu

variabel

layanan, tarif sehingga klien

persepsi

dapat

penyakit, persepsi manfaat

mempermudah

mengakses

serta

pentingnya

untuk

mengerti

layanan

dan

keseriusan hambatan

dan

bagi

dukungan keluarga dengan

mereka. Masih banyak variabel

kepatuhan terapi ARV pada

lain yang seharusnya bisa lebih

penderita HIV/AIDS.

diekplorasi demi keberhasilan penelitian

ini

seperti

b. Praktis

Sosial

Hasil

ekonomi, Sosial Budaya, umur

dapat

dan etnik

tenaga

penelitian digunakan

ini oleh

kesehatan

khususnya yang berada

2. Implikasi Hasil Penelitian

puskesmas Manahan

a. Teoritis

di

yang

melakukan pelayanan terapi

Teori

Health

Belief

ARV

untuk

melakukan

Model dari Becker (1994)

kombinasi

yang merupakan salah satu

tersebut dalam pelayanan

teori

kesehatan

terapi ARV pada penderita

yang

HIV/AIDS agar tidak terjadi

dalam

masyarakat mempelajari

tentang

perubahan

perilaku

seseorang dapat digunakan untuk penyusunan program kesehatan baik dalam hal intervensi

maupun

preferansi. Dalam penelitian ini penggunaan dari Teori

faktor-faktor

infeksi

baru

memperpanjang

dan usia

penderita HIV/AIDS 3. Saran-saran

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan

untuk

variabel

lain,

meneliti

menggunakan

Health Belief Model untuk

wawancara

menggambarkan kepatuhan

menggali data dan melakukan

terapi ARV pada penderita

observasi langsung pada keluarga

HIV/AIDS.

maupun

lingkungan

tinggal

penderita HIV/AIDS

Dalam teori-teori secara secara

penelitian tersebut

terpisah

ini baik

maupun

mendalam

tempat

untuk meningkatkan kepatuhan

terapi ARV bersama-sama commit to user

mempunyai pengaruh yang

untuk

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Insittusi hendaknya dukungan

kesehatan memberikan terhadap

program

“Strategic use of ARV (SUFA)” atau juga yang lebih dikenal

DAFTAR PUSTAKA Adicondro, N dan Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga Dan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII.Humanitas, Vol. VIII No.1

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Modul Pelatihan Pemcegahan melakukan pendidikan dan penularan HIV/AIDS dari Ibu ke pelatihan pada tenaga kesehatan Bayi (PMTCT). Jakarta : Departemen Kesehatan khususnya yang bertugas pada Republik Indonesia Puskesmas atau Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Republik Indoesia. 2011. Pedoman yang ditunjuk untuk memberikan Nasional Tatalaksana Klinis pelayanan ARV Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada orang Tenaga kesehatan Dewasa dan Remaja. Jakarta: hendaknya selain memberikan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan pelayanan juga memberikan Penyehatan Lingkungan pendidikan kesehatan maupun Kementerian Kesehatan RI 2011 KPAD Solo. 2014. konseling secara bertahap Kobappeda.surakarta.go.id/conte terhadap penderita HIV/AIDS nt/komisi-penanggulangan-aidsdaerah-kpad-2013 dan keluarganya sehingga saling Laksana, ASD dan Lestari, DWD. memberikan dukungan dan 2010. Faktor-Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS Pada terjadi kepatuhan dalam Laki-Laki Dengan Orientasi melakukan terapi ARV. Seks Heteroseksual Dan Homoseksual Di Purwokerto. Tokoh masyarakat maupun Mandala of Health. Vol 4 No. 2, masyarakat pada khususnya pp : 113-123. Martoni, W. 2012. Faktor-Faktor hendaknya memberikan yang Mempengaruhi Kepatuhan dukungan sosial maupun support Pasien HIV/AIDS di Poliklinik Khusus Rawat Jalan Bagian mental kepada penderita Penyakit Dalam RSUP Dr. M. HIV/AIDS agar patuh dalam Djamil Padang Periode Desember 2011-Maret 2012 menjalankan terapi ARV dan Obirikorang, C., Selleh, PK, ABledu, tidak mengucilkan mereka. JK. Fofie. CU. 2013. Predictors of Adherence to Antiretroviral commit to user Therapy amongHIV/AIDS dengan “test and treat” dengan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Patientsin the Upper West Kepatuhan Pengobatan Minum Region of Ghana. Research ARV Pada Pasien HIV di Article. Volume Vol 2 (1) : 1-8. Kabupaten Mimika Provinisi Rachmawati, S. 2013. Kualitas Papua Tahun 2012.Tesis. Depok Hidup Orang Dengan HIV / : Program Pascasarjana Fakultas AIDS Yang Mengikuti Terapi Kesehatan Masyarakat Antiretroviral. Jurnal Sains Dan Universitas Indonesia Praktik Psikologi. Vol I (1), 48 Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori – 62 dan Pengukuran Pengetahuan, Rosenstock, IM., Strecher, VJ., Sikap dan Perilaku Manusia. Becker, MH. 1988. Social Yogyakarta : Nuha Medika Learning Theory and The WHO. 2015. HIV/AIDS, diakses dari Health Belief Model, Health http://www.who.int, tanggal 5 Education Behavior. Vol. 15 Februari 2015 Yuniar, Y., Handayani, RS., Safri, FM., Sukartini, T dan Ulfiana, Aryastami, NK. 2013. Faktor– E. 2013. Analisis Faktor Yang Faktor Pendukung Kepatuhan Berhubungan Dengan Orang Dengan HIV AIDS Kepatuhan Minum Obat Pasien (ODHA) Dalam Minum Obat Tb Paru Berdasarkan Health Antiretroviral Di Kota Bandung Belief Model di Wilayah Kerja Dan Cimahi. Buletin Penelitian Puskesmas Umbulsari, Kesehatan. Vol. 41, No. 2, pp : Kabupaten Jember. Jurnal 72-83 Universitas Airlangga, pp :1-10 Health Sarafino, EP. 2006. Psychology : Biopsychosocial Interaction. USA : John Willey and Sons Sirait, LM dan Sarumpaet, S. 2012. Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM) Dengan Penggunaan Kondom Pada Anak Buah Kapal (ABK) Di Pelabuhan Belawan.Jurnal Precure . Tahun 1 Volume 1, pp : 43-49. Suryani, EP., Citrakesumasari., Jafar N. 2011. Hubungan Perilaku Gizi seimbang Dengan status gizi pada Mahasiswa Angkatan 2010 Fakultas kesehatan masyarakat Universitas hasanuddin. Makasar : Journal Of The Indonesian Nutrition Association, Volume XXI, PERSAGI Ubra, RR. 2012. Faktor-Faktor Yang commit to user Berhubungan Dengan