PERTANIANAN SISTEM VERTIKULTUR

Download Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara vertikal ... lahan pertanian yang tergusur oleh peruma...

0 downloads 345 Views 33KB Size
TEKNOLOGI

P ERTANIANAN S ISTEM VERTIKULTUR Anya .P . Damastuti Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini cocok diterapkan di lahan-lahan sempit atau di pemukiman yang padat penduduknya. Sistem ini dapat menjadi solusi kesulitan mencari lahan pertanian yang tergusur oleh perumahan dan industri.

K

elebihan sistem pertanian v ertikultur: (1) ef isiensi penggunaan lahan karena y ang ditanam jumlahny a lebih bany ak dibandingkan sistem konv ensional, (2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuhny a rumput dan gulma lebih kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman, dan (6) adany a atap plastik memberikan keuntungan (a) mencegah kerusakan karena hujan, (b) menghemat biay a peny iraman karena atap plastik mengurangi penguapan. Kekuranganny a adalah (1) rawan terhadap serangan jamur, karena kelembaban udara y ang tinggi akibat tingginy a populasi tanaman adany a atap plastik, (2) inv estasi awal cukup tinggi, (3) sistem peny iraman harus continu, dan diperlukan beberapa peralatan tambahan, misalny a tangga sebagai alat bantu peny iraman.

Jenis tanaman y ang dapat ditanam dengan sistem ini sangat bany ak, misalny a tanaman buah dan say ur semusim (sawi, selada, kubis, wortel, tomat, terong, cabai dan lain-lainny a), juga bunga seperti anggrek, bougenv ille, mawar, melati, azelea dan kembang sepatu y ang diatur tingginy a dengan pemangkasan. Lingkungan y ang dibutuhkan adalah tersediany a unsur hara (makro dan mikro), cukup sinar matahari dan karbondioksida untuk f otosintesis dan oksigen untuk pernapasan. Hal lain y ang perlu diperhatikan adalah ketinggian daerah y ang hendak ditanami karena berkaitan dengan temperatur dan kelembaban udara. Juga derajat keasaman tanah. Y ang paling penting, air harus mudah diperoleh di daerah tersebut. Untuk optimasi sebaikny a di daerah dekat pasar (mempermudah penjualan). Pelaksanaan v ertikultur dapat menggunakan bangunan khusus (modif ikasi dari sistem green house) maupun tanpa bangunan khusus, misalny a di pot gantung dan penempelan di tembok-tembok. Wadah tanaman sebaikny a disesuaikan dengan bahan y ang bany ak tersedia di pasar lokal. Bahan y ang dapat digunakan, misalny a kay u, bambu, pipa paralon, pot, kantong plastik dan gerabah. Bentuk bangunan dapat dimodif ikasi menurut kreativ itas dan lahan y ang tersedia. Y ang penting perlu diketahui lebih dahulu adalah karakteristik tanaman y ang ingin dibudiday akan sehingga kita dapat merancang sistemny a dengan benar. Media y ang digunakan biasany a terdiri atas: (1) top soil; y aitu berupa lapisan tanah y ang bany ak mengandung humus, (2) pasir halus, (3) pupuk kandang, (4) pupuk hijau dan (5) kapur pertanian. Komposisiny a tergantung kandungan unsur hara masing-masing lokasi. Bila kita kesulitan untuk menentukan komposisi, kita dapat menggunakan metode trial and error untuk beberapa komposisi dan kemudian dipilih y ang hasilny a paling baik. Untuk tanaman y ang bernilai ekonomis tinggi, media tanam lebih baik disterilisasi lebih dahulu untuk mematikan semua

WACANA No. 3/Juli-Agustus 1996

jasad pengganggu tanaman dan menghemat pemakaian pestisida. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara kimia, misalny a dengan f ungisida, insektisida dan bakterisida dengan dosis tertentu dan dengan cara f isis, misalny a dengan pemanasan dengan suhu di atas 100 derajat Celcius setelah itu dilakukan pengukuran pH y ang dapat dilakukan dengan kertas lakmus atau pH meter Cara penanaman tergantung pada jenis tanamanny a. Ada y ang dapat ditanam langsung di wadah v ertikultur, ada y ang harus disemai dulu baru ditanam, dan ada y ang harus disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah. Pesemaian dibutuhkan oleh tanaman y ang berbiji kecil, misalny a sawi, kubis, tomat, cabai, terong, lobak, selada dan wortel. Untuk tanaman y ang bernilai ekonomis tinggi dan membutuhkan perawatan y ang agak khusus, misalny a paprika, cabai hot beauty atau cabai keriting dan tomat buah dilakukan cara penanaman y ang terakhir. Peny usunan tanaman diusahakan maksimal dengan memperhatikan kelembaban udara, kerapian dan kemungkinan berjangkitny a peny akit. Peny iraman harus dilakukan secara teratur sesuai kebutuhan tanaman, misalny a pagi dan sore. Penggantian tanaman y ang sakit dan mati perlu dilakukan agar tidak meny ebar ke tanaman y ang ada didekatny a. Peny iangan dari gulma perlu juga dilakukan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk juga dilakukan sesuai dengan jenis dan kondisi tanamanny a. Intiny a, monitoring tanaman diperlukan untuk mencegah kerusakan tanaman akibat hama dan peny akit tanaman. Panen dilakukan menurut tujuanny a, dikonsumsi sendiri atau untuk dijual dalam jangka waktu tertentu. Jika dikonsumsi langsung, sebaikny a dipanen pada kondisi optimal, jika dijual dalam jangka waktu tertentu sebaikny a dipanen saat setengah masak agar tidak mudah membusuk. Jadi perlu diketahui teknologi pasca panen y ang tepat agar panenan dapat dikonsumsi dalam kondisi terbaikny a. Kerusakan-kerusakan y ang dapat terjadi saat/setelah panen di antarany a, kerusakan f isik (misalny a akibat pendinginan dan pemanasan), kerusakan mekanis (misalny a akibat kerusakan dan benturan benda keras), kerusakan kimia (berubahny a rasa buah), kerusakan f isiologis dan kerusakan mikrobiologis (akibat bakteri, jamur dan jasad renik lainny a). Secara umum kegiatan pasca panen meliputi proses-proses sebagai berikut: pencucian/pembersihan,sortasi/seleksi, pengelompokan, pengawetan, pengemasan, pengangkutan dan peny impanan. Proses y ang dilakukan tergantung tanaman y ang dipakai dan untuk keperluan apa. Demikian sekilas tentang sistem pertanian v ertikultur. Inf ormasi lebih jauh dapat dibaca pada buku-buku tentang pertanian v ertikultur , misalny a VERTIKULTUR, Bercocok tanam secara bertingkat karangan Ir. L.Widarto, atau silakan menghubungi : PUSAT INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN (PITT) ELSPPAT.

5