PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI (CAPSICUM ANNUUM L

Download JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 4, Nomor 1, April 2006: ... Kata kunci: Pertumbuhan, Produksi, Cabai (Capsicum annuum L.), ...

0 downloads 417 Views 67KB Size
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI (Capsicum annuum L.) DENGAN PENGGUNAAN MULSA DAN PEMUPUKAN PK Wan Arfiani Barus Staf Pengajar Kopertis Wil. I dpk Fakultas Pertanian UNHAM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa, dan pemupukan PK serta interaksi antara penggunaan mulsa dan pemupukan PK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai (Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Amir Hamzah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah penggunaan mulsa yang terdiri dari tiga jenis yaitu: Tanpa mulsa (M0), Mulsa plastik hitam (M1), Mulsa plastik perak (M2). Faktor yang kedua adalah pemupukan PK yang terdiri dari empat jenis yaitu: Tanpa pemupukan PK (Z0), 75 kg SP36/Ha + 50 kg KCl/Ha (Z1), 150 kg SP36/Ha + 100 kg KCl/Ha (Z2) dan 225 kg SP36/Ha + 150 kg KCl/Ha (Z3). Penggunaan mulsa memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, produksi pertanaman, dan produksi per hektar. Pemupukan PK memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang dan jumlah cabang yang terbentuk serta terhadap parameter produksi. Interaksi antara penggunaan mulsa dan pemupukan PK memperlihatkan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang yang ada, serta terhadap produksi. Kata kunci: Pertumbuhan, Produksi, Cabai (Capsicum annuum L.), Mulsa dan Pemupukan PK

PENDAHULUAN Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas penting yang dikenal sebagai penyedap dan pelengkap menu masakan khas Indonesia. Kebutuhan akan cabai merah semakin meningkat sejalan dengan semakin beragamnya jenis dan menu masakan yang menggunakan cabai merah serta juga karena semakin tingginya ekspor komoditas non-migas. Cabai merah pada dasawarsa terakhir ini merupakan komoditas unggulan di antara 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan di Indonesia walaupun harga cabai merah tersebut selalu mengalami fluktuasi harga yang tajam, namun minat petani untuk membudidayakan tetap tinggi. Melihat tingginya minat petani dalam budidaya cabai merah ini, perlu diadakan upaya peningkatan produksi cabai merah tersebut. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman agar mendapat hasil yang optimum dan mutu yang baik, salah satu di antaranya adalah faktor teknik budidaya (Haryadi, 1982).

Perkembangan pengunaan plastik akhir-akhir ini sangat pesat. Sebagai mulsa plastik telah terbukti memperbaiki/meningkatkan hasil sayuran seperti tomat, mentimun, cabai, terong, kubis, dan tanaman sayuran lainnya. Pemulsaan merupakan suatu cara memperbaiki tata udara tanah dan juga tersedianya air bagi tanaman (dapat diperbaiki). Selain itu pemberian mulsa dapat mempercepat pertumbuhan tanaman yang baru ditanam. Keuntungan penggunaan mulsa plastik dalam pertanian khususnya tanaman sayuran adalah karena dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas hasil, memungkinkan penanaman di luar musim (off season) serta perbaikan teknik budidaya. Seperti juga halnya tanaman lainnya, tanaman cabai tidak akan memberikan hasil yang maksimum jika keadaan lingkungan tidak mendukung, misalnya ketersediaan hara yang kurang serta struktur tanah yang buruk. Dalam hal ini usaha pemupukan akan meningkatkan hasil panen secara kuantitatif. Penambahan unsur nitrogen, fosfat, dan kalium akan memberikan hasil yang lebih baik (Anonim, 1983).

JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 4, Nomor 1, April 2006: 41-44

43

Tabel 1. Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK Parameter Pengamatan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tinggi Tanaman Diameter Batang Jumlah Cabang Produksi Per Produksi Per Hektar (cm) (mm) (bh) Tanaman (g) (g) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------72,08 aA 9,65 aA 42,25 aA 287,08 bB 5,124 bB M0 68,52 cC 9,45 aA 40,82 aA 289,17 bB 5,161 bB M1 71,23 bB 9,80 aA 42,13 aA 372,92 aA 6,656 aA M2 66,23 8,34 bcBC 38,23 bB 271,11 cC 4,839 cC Z0 70,08 9,25 bcBC 40,63 abAB 308,33 bB 5,504 bB Z1 71,34 10,31 abAB 42,96 abAB 330,00 abAB 5,890 abAB Z2 74,38 10,72 aA 45,08 aA 356,12 aA 6,356 aA Z3 67,33 8,75 37,07 236,67 4,224 M0Z0 70,73 9,45 39,63 285,00 5,087 M0Z1 72,53 9,98 44,56 303,33 5,414 M0Z2 77,70 10,70 47,67 323,33 5,771 M0Z3 62,30 7,71 38,90 246,67 4,403 M1Z0 68,93 8,73 40,97 273,33 4,878 M1Z1 70,07 10,52 41,07 300,00 5,255 M1Z2 72,77 10,83 42,33 366,67 6,009 M1Z3 69,07 8,57 38,73 330,00 5,890 M2Z0 70,57 9,87 41,30 366,67 6,545 M2Z1 71,43 10,43 43,23 386,67 6,901 M2Z2 73,87 10,61 45,23 408,33 7,288 M2Z3 Perlakuan

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf P= 5 % dan tidak berbeda sangat nyata pada taraf P= 1 %.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Dari hasil analisa data diketahui bahwa perlakuan penggunaan mulsa menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, produksi per tanaman serta produksi per hektar sedangkan untuk diameter batang dan jumlah cabang yang terbentuk menunjukkan pengaruh tidak nyata (Tabel 1). Pengaruh nyata dari penggunaan mulsa menunjukkan bahwa mulsa dapat meningkatkan proses fotosintesis tanaman dan dapat mempertahankan kesuburan tanah sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini disebabkan karena mulsa dapat mempertahankan kesuburan tanah serta kelembaban tanah sebagai akibat dari pengaruh mulsa yang dapat menekan laju evaporasi sehingga kandungan air tanah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Meningkatnya pertumbuhan tinggi tanaman sejalan dengan peningkatan jumlah cabang yang terbentuk sebagai akibat dari penggunaan mulsa plastik hitam perak di mana terjadi perubahan 44

cahaya dari lingkungan sebagai akibat permukaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan suhu. Selanjutnya mulsa plastik berguna untuk mengurangi evaporasi dan run off, menjaga lengas tanah, menekan kehilangan hara karena adanya pencucian, dapat memodifikasi suhu tanah sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pada tanah-tanah yang tidak diberi mulsa ada kecenderungan menurunnya bahan organik tanah, dan sebaliknya pada tanahtanah yang diberi mulsa bahan organiknya cukup mantap dan cenderung meningkat. Selanjutnya mulsa juga dapat mempengaruhi penguapan dalam kurun waktu yang lama dan karena dapat menambah bahan organik tanah maka kemampuan tanah untuk menahan air menjadi meningkat. Peningkatan produksi sebagai akibat dari penggunaan mulsa dapat dilihat bahwa produksi tertinggi sebesar 372.92 g/tanaman (6.656 ton/ha) diperoleh pada perlakuan penggunaan mulsa plastik hitam perak (M2) menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap penggunaan mulsa plastik hitam hitam (M1) 289.08 g/tanaman

Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK (Wan Arfiani Barus)

(5.161ton/ha) dan tanpa mulsa (M0) sebesar 287.08 g/tanaman (5.124 ton/ha). Tingginya hasil yang diperoleh dari penggunaan mulsa plastik hitam perak ini diduga karena mulsa plastik hitam perak dapat mempertahankan kestabilan suhu di dalam tanah di mana warna perak pada permukaan atasnya dapat memantulkan kembali radiasi matahari yang datang sehingga dapat meningkatkan fotosintesis, selain itu warna hitam dari permukaan bawah dapat menjaga suhu tanah tetap konstan. Mulsa plastik hitam perak akan menyebabkan cahaya yang dipantulkan besar, cahaya matahari tersebut diperlukan untuk proses fotosintesis tanaman, dilain pihak warna hitam dari mulsa tersebut akan menyebabkan radiasi matahari yang diteruskan ke dalam tanah menjadi lebih kecil bahkan mungkin nol, keadaan ini akan menyebabkan suhu tanah tetap rendah sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Keuntungan dari mulsa plastik hitam perak di antaranya warna hitam dari mulsa menimbulkan kesan gelap sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma, sedangkan warna perak dari mulsa dapat memantulkan sinar matahari yang datang yang dapat mengurangi hama apids, trips, dan tungau serta secara tidak langsung dapat menjaga tanah agar tetap gembur, suhu tanah dan kelembaban relatif stabil, sehingga dapat meningkatkan hasil dan mutu hasil. Pengaruh Pemupukan PK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Berdasarkan analisis statistik dan sidik ragam diketahui bahwa pemupukan PK memperlihatkan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, produksi per petak (g) serta produksi per hektar, dan menunjukkan berbeda tidak nyata terhadap diameter serta jumlah cabang tanaman. Meningkatnya pertumbuhan tinggi tanaman serta peningkatan produksi dengan pemberian unsur PK pada taraf Z3 sebesar 6,536 ton/ha oleh perlakuan pemupukan PK ini disebabkan fungsi unsur P itu sendiri yang dapat memacu pertumbuhan akar tanaman. Pemberian pupuk fosfat pada tanaman dapat memacu pertumbuhan akar, menambah

daya tahan tanaman dan merangsang pertumbuhan jaringan yang membentuk titik tumbuh. Dengan adanya peranan ini, maka dapat mendorong pertumbuhan akar untuk menyerap unsur hara lebih banyak, sehingga hasil dapat meningkat. Sedangkan unsur kalium mempunyai peranan dalam gerakan-gerakan stomata. Arti kalium bagi tanaman oleh Ismunadji, Partohardjono dan Satsijadi (1986), bahwa kalium berperan dalam metabolisme air dalam tanaman, mempertahankan turgor, membentuk batang yang lebih kuat dan berpengaruh terhadap hasil. Dengan meningkatnya pemberian kalium ke dalam tanah bersama-sama dengan fosfat ini maka akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Dengan peningkatan dosis posfat dan kalium ada kecenderungan memberikan hasil yang lebih tinggi. Semakin banyak dosis pupuk fosfat yang diberikan ke dalam tanah, maka karbohidrat yang dihasilkan akan lebih banyak sehingga hasil lebih meningkat. Sedangkan fungsi kalium adalah untuk memperlancar fotosintesis, membantu pembentukan protein dan karbohidrat serta sebagai katalisator dalam transformasi tepung dan gula serta lemak tanaman. Dengan semakin giatnya unsur kalium memperlancar proses fotosintesis maka akan semakin banyak hasil-hasil fotosintesis yang dihasilkan tanaman sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Peranan utama kalium dalam tanaman adalah sebagai aktivator berbagai enzim. Kalium membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit dan dapat merangsang pertumbuhan akar. Secara umum, kalium berperan sebagai pengimbang terhadap pengaruh nitrogen dan fosfor. Pengaruh Interaksi Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Berdasarkan analisis statistik dan sidik ragam bahwa interaksi antara penggunaan mulsa dan pemupukan PK menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, dan produksi. Pengaruh tidak nyata dari interaksi antara perlakuan penggunaan mulsa dan

JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 4, Nomor 1, April 2006: 41-44

45

pemupukan PK ini diduga bahwa yang mempengaruhi kemampuan suatu tanaman dalam pertumbuhannya, khususnya pada masa vegetatif disebabkan oleh salah satu faktor yang dominan saja. Begitu pula halnya dengan produksi yang dicapai. Selain itu diduga bahwa antara penggunaan mulsa dengan pemupukan tidak ada keterkaitan satu sama lain sehingga interaksi antara penggunaan mulsa dan pemupukan PK menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.

KESIMPULAN 1. Perlakuan penggunaan mulsa memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, produksi per tanaman dan produksi per hektar. 2. Perlakuan pemupukan PK tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter batang, dan jumlah cabang yang terbentuk, serta parameter produksi. 3. Interaksi antara penggunaan mulsa dan pemupukan PK memperlihatkan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang yang ada, serta terhadap produksi.

Gadjah Mada Yogyakarta.

University

Press,

Haryadi, S. S., 1982. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta. Hakim, N., M. Y. Nyakpa., A.M. Lubis., S.G. Nugroho., M.R. Saul., M.A. Diha., H.H. Balley. 1989. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Lampung. Ismunadji, M. Sutjipto Partohardjono dan Sastijati. 1986. Peranan Kalium dalam Peningkatan Produksi Tanaman Pangan. Dalam Kalium dan Tanaman Pangan.

DAFTAR PUSTAKA Agustina, L. 1990. Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta. Anonim. 1983. Budidaya Tanaman Cabai. Balai Informasi Pertanian. Gedung Johor Medan. Arsyad. 1983. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor. Damanik, M.M.B., Fauzi, L. Hutagalung, Syahrin Rambe. 1997. Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Pada Berbagai Jenis Mulsa dan Zat Pengatur Tumbuh. Kultura Nomor: 40 halaman 30 – 36. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Foth, H. D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Terjemahan Endang Purbayanti,. 46

Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK (Wan Arfiani Barus)