PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT

Download 2 Sep 2015 ... organisasi sosial menunjukkan terjadinya perubahan sosial pada ... Perubahan Sosial, Struktur Sosial, Sistem Sosial, dan org...

0 downloads 377 Views 421KB Size
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU

Naskah Publikasi

Oleh

ABDILLAH SABRI NIM. 080569201015

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini: Nama

: ABDILLAH SABRI

NIM

: 080569201015

Jurusan/Prodi : SOSIOLOGI Alamat

: JL.NUSANTARA KP.BANGUN REJO KELURAHAN GUNUNG LENGKUAS KECAMATAN BINTAN TIMUR, KM.18 KIJANG

Nomor TELP : 082285733155 Email

: [email protected]

Judul Naskah : PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 02 September 2015 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Suryaningsih, M.Si. NIDN.1016076901

Muhammad Yusuf,HM,M.Ed. NIDN.1005058007

1

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Abdillah Sabri [email protected] Suryaningsih, M.Si [email protected] Muhammad Yusuf,HM,M.Ed [email protected]

ABSTRAK Perubahan di suatu daerah akan mempengaruhi tatanan hidup daerah tersebut, tinggal bagaimana pula masyarakatnya mengantisipasinya. Salah satu perubahan yang paling banyak mempengaruhi bidang kehidupan pada masyarakat adalah pembangunan terhadap suatu daerah. Masyarakat yang memiliki pola pikir yang rasional akan dengan senang hati menerima perubahan yang terjadi, bahkan ikut berpartisipasi membuat perubahan tersebut. Luasnya bidang yang ada pada perubahan tersebut, maka dalam penelitian ini perubahan yang dikaji yaitu bagaimana bentuk struktur sosial, sistem sosial dan juga organisasi sosial serta respon masyarakat. Nilai-nilai sosial termasuk pada sistem sosial, nilai sosial yang dimaksud yaitu nilai yang hidup dalam sebagian besar masyarakat yang membentuk karakteristik masyarakat dan dapat menjadi ciri dari suatu masyarakat, serta respon masyarakat guna melihat tanggapan positif dan negatif dari adanya pembangunan tersebut. Menurut salah satu teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Dirdjosisworo yang mengatakan perubahan sosial adalah perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial dan organisasi sosial. Metode penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian berupa mencari fakta-fakta sesuai dengan ruang ringkup judul penelitian, kemudian di paparkan secara jelas, guna memberikan gambaran tentang adanya suatu fenomena sosial. Teknik analisa data yang dilakukan secara kualitatif. Sedangkan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi serta wawancara menggunakan pedoman wawancara (Interview Guide). Dari hasil analisis yang telah dilakukan dari aspek struktur sosial, sistem sosial dan organisasi sosial menunjukkan terjadinya perubahan sosial pada masyarakat Kampung Bukit Batu. Perubahan yang terjadi tidak hanya pembangunan pada wilayah tersebut saja melainkan masyarakat merasa lebih mudahnya berintraksi ke pemerintahan, terkait masalah-masalah yang ada dikampung, mudahnya akses jalan menuju kota, yang dahulu sangat sulit untuk dijangkau, sehingga dari segi ekonomi masyarakat meraka terbantu dan merasa mudah dengan adanya akses jalan tersebut serta cara pandang masyarakat makin maju. Selain itu semua wilayah ini merupakan wilayah budaya, sehingga diperlukan adanya peran masyarakat dalam menjaganya, seperti dibentuknya sebuah komunitas budaya agar tidak terjadi pergeseran yang besar dengan adanya pembangunan tersebut.

Kata kunci

: Perubahan Sosial, Struktur Sosial, Sistem Sosial, dan organisasi Sosial serta Faktor perubahan.

2

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Abdillah Sabri [email protected] Suryaningsih, M.Si [email protected] Muhammad Yusuf,HM,M.Ed [email protected]

ABSTRACT Changes in one area will affect the way of life of the area, just how society is also anticipated. One of the changes that affect most areas of life in society is the development of an area. People who have a rational mindset will be happy to accept the changes, even took part in making these changes. The extent of the fields that exist in the change, this study examined the changes in how the forms of social structure, social system and social organization as well as the response of the community. Social values, including the social system, social value is the value of life in the communities that make up most of the characteristics of the community and may be a characteristic of a society, as well as the response of the community to see the positive and negative feedback from any such development. According to one theory used in this study is the theory of social change Dirdjosisworo saying is that fundamental changes occurred in the social structure, social system and social organization. This research method is descriptive, ie the research is a search for the facts in accordance with title ringkup space research, then clearly describe, in order to give an idea of the existence of a social phenomenon. Data analysis is done qualitatively. While Data was collected by observation and interviews using an interview guide (Interview Guide). From the analysis that has been carried out from the aspect of social structure, social system and social organization demonstrate social change in the community of Kampung Bukit Batu. Changes that occur not only in the development of the region, but both people feel more easily berintraksi to government-related problems that exist kampong, road access to the town, which was formerly very difficult to reach, so in terms of the They helped the local economy and find it easy with the access road as well as more advanced society perspective. In addition, all of the region is the area of culture, so it is necessary to have a role in keeping the community, such as the establishment of a cultural community in order to avoid a large shift in the presence of such development. Keywords: Social change, Social Social as well as factors change.

Structure,

3

Social

Systems,

and

organizations

1. PENDAHULUAN

cukup berhasil atau gagal, akan ditunjukkan

1.1 latar Belakang

bagaimana

Perubahan sosial di Indonesia antara

karena

globalisasi

dan Luasnya bidang yang ada pada perubahan tersebut, maka dalam penelitian

Besar Bahasa Indonesia merupakan proses

ini perubahan yang dikaji yaitu bagaimana

pergeseran sikap dan mentalitas warga

nilai-nilai sosial dan juga respon masyarakat.

masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan hidup

masa

kini

Nilai-nilai sosial yang dimaksud yaitu nilai

(KBBI,

yang

2008:1035), sedangkan globalisasi menurut

sebagian

besar

masyarakat, serta respon masyarakat guna

di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan

melihat tanggapan positif dan negatif dari

kaidah-kaidah yang sama. Perubahan sosial ditandai

dalam

masyarakat dan dapat menjadi ciri dari suatu

organisasi dan komunikasi antar masyarakat

Indonesia

hidup

masyarakat yang membentuk karakteristik

Selo Soemardjan adalah terbentuknya sistem

masyarakat

yang

(Fajri, 2008:709)

modernisasi. Modernisasi dalam Kamus

tuntutan

masyarakat

menjadi sasaran dari pembangunan tersebut

lain perubahan pola perilaku. Hal ini disebabkan

tanggapan

adanya pembangunan tersebut. Kedua hal ini

dengan

yang menyebabkan terjadinya perubahan.

munculnya sifat egoisme. Perubahan corak kehidupan (dari masyarakat rural yang

Perubahan sosial yang dikaji meliputi

bersifat kekeluargaan ke masyarakat urban

aspek

yang

Dengan

masyarakat. Nilai merupakan sesuatu yang

tuntutan pembangunan yang diarahkan ke

baik dan diharapkan (das sollen) oleh

pembangunan

manusia.

berciri

individualistik).

partisipatif,

masyarakat

nilai-nilai

Serta

sosial

apa

dan

yang

respon

dilakukan

diharapkan mampu berpartisipasi dalam

pemerintah diharapkan mendapatkan respon

pembangunan.

perilaku

yang baik dari masyarakat. Sesuai kenyataan

individualis

yang terjadi pada masyakat bukit batu, apa

masyarakat

Sehingga

sekarang

pola

yang

bukan menjadi hambatan pada pembangunan

yang

karena pembangunan di Indonesia diarahkan

menjadikan wilayah ini menjadi lebih baik.

dilakukan

pemerintah

untuk

untuk hajat hidup masyarakat, sehingga Selain

perubahan sosial yang terjadi diharapkan

merupakan wilayah pusat

mampu menjadi stimulan ke arah yang lebih

pemerintahan Kabupaten Bintan wilayah ini

baik.

sangat

kuat

dengan

tradisi-tradisi

budayanya, dengan adanya pembangunan di Pembangunan

yang

dilakukan

perubahan

terhadap

perubahan-perubahan sosial pada semua

masyarakat dan lingkungan dengan maksud

sektor kehidupan mulai dari ekonomi,

menjadikan lebih baik dari sebelumnya.

prilaku, dan kebudayaan yang berlaku dalam

Salah satu faktor yang penting untuk menilai

masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya,

merupakan

media

wilayah

apakah pembangunan yang dilaksanakan

4

tersebut

akan

menimbulkan

dilihat dari sektor kehidupan ekonomi akan

diketahui sebagai kawasan Budaya dengan

menimbulkan perubahan taraf hidup karena

adanya pembangunan Pusat Pemerintahan

akan

bagi

pada lokasi tersebut akan timbul adanya

masyarakat tersebut, dan juga dapat dilihat

kegesekan pada nilai-nilai sosial. Alasan

dari

melakukan penelitian ini

terbukanya

sektor

lapangan

kebudayaan,

kerja

akan

adanya

mau

melihat

pembauran budaya didaerah tersebut karena

bagaimana perubahan yang terjadi pada

budaya yang telah ada di masyarakat

masyarakat akibat pembangunan tersebut.

tersebut akan dimasuki masyarakat lain dengan

adanya

pembangunan

Berdasarkan

pusat

uraian

permasalahan

diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk

pemerintahan.

melakukan Provinsi

berjudul

Perubahan sosial masyarakat bukit batu

Provinsi termuda di Indonesia, dengan

akibat pembangunan pusat pemerintahan

memiliki

kabupaten bintan di desa bintan buyu.

Kota

diantaranya Batam,

Kota

Kabupaten

dan

Riau

yang

adalah

2

Kepulauan

penelitian

5

Kabupaten,

Tanjungpinang, Bintan,

Kota II. LANDASAN TEORI

Kabupaten

2.1.

Lingga, Kabupaten Karimun, Kabupaten Anambas

serta

Kabupaten

Perubahan Sosial Pada dasarnya setiap masyarakat yang

Natuna.

ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat

Perubahan yang dikaji dalam penelitian ini berada di pusat pemerintahan Kabupaten Bintan, lokasi Bukit Batu Desa Bintan Buyu

dipastikan

akan

mengalami

dinamakan

dengan

apa

perubahan.

yang

Adanya

perubahan tersebut akan dapat diketahui bila

pada saat ini, yang sebelumnya pusat

kita melakukan suatu perbandingan dengan

pemerintahan berada di wilayah Kijang

menelaah suatu masyarakat pada masa

Bintan Timur.

tertentu yang kemudian kita bandingkan Kabupaten Bintan pada saat ini ibu

dengan keadaan masyarakat pada waktu

kotanya berada di daerah Bukit batu Desa

yang lampau. Perubahan yang terjadi di

Bintan Buyu wilayah Provinsi Kepulauan

dalam masyarakat, pada dasarnya merupakan

Riau. Desa Bintan Buyu memiliki jumlah

suatu proses yang terus menerus, ini berarti

penduduk 2.350 jiwa dengan rincian jumlah

bahwa setiap masyarakat kenyataannya akan

laki-laki 1.246 jiwa dan jumlah perempuan

mengalami

1.104 jiwa.

perubahan yang terjadi antara masyarakat

perubahan-perubahan.

Tetapi

yang satu dengan masyarakat yang lain tidak (Sumber: Kantor Desa Bintan buyu 2014).

selalu sama. Hal ini di karenakan adanya suatu

Beberapa akibat dari pembangunan

masyarakat

perubahan

dampak Positif dan Negatif perubahan

dibandingkan dengan masyarakat lainnya.

sosial,

Perubahan tersebut dapat berupa perubahan

Kampung

Bukit

Batu

5

lebih

mengalami

pada lokasi penelitian akan menimbulkan

daerah

yang

yang

cepat

bila

yang

tidak

menonjol

atau

tidak

dalam

unsur

yang

mempertahankan

menampakkan adanya suatu perubahan yang

keseimbangan

masyarakat,

terjadi di masyarakat. Juga terdapat adanya

perubahan dalam unsur geografis, biologis,

perubahan yang memiliki pengaruh yang

ekonomis, dan yang lainnya. Perubahan

luas maupun yang terbatas. Disamping itu

sosial

juga ada perubahan yang prosesnya lambat,

menyesuaikan dengan perkembangan zaman

dan ada juga perubahan yang prosesnya

yang dinamis.

tersebut

seperti

dilakukan

untuk

berlangsung dengan cepat. Faktor pencetus terjadinya perubahan Jenis

pekerjaan

masyarakat

sosial dapat berasal dari dalam (internal)

dikampung Bukit batu desa Bintan Buyu

maupun

yang masih bergantung kepada alam, seperti

masyarakat yang bersangkutan. Kita sepakat

masyarakat

bahwa

yang

bekerja

pada

bidang

berasal

tidak

ada

dari

luar

satupun

(external)

masyarakat

pertanian. Kondisi geografis sebagai lahan

(negara) yang dapat berdiri sendiri tanpa

pertanian

pusat

berinteraksi dengan bangsa lain di dunia ini.

pemerintahan memberi berbagai pengaruh

Suatu hal yang mustahil jika ada klaim

baik dari kondisi lingkungan alam maupun

bahwa suatu bangsa yang tidak terlibat

sosial.

dalam percaturan dunia akan tetapi eksis

ini

dengan

adanya

proses

berdiri. Fenomena ini tidak lepas dari

penyesuaian terutama bagi masyarakat yang

adanya arus pergerakan pengaruh dari suatu

bertempat

pusat

bangsa kepada bangsa lainnya yang acap

pemerintahan tidak

kali diidentikkan dengan istilah globalisasi

Untuk

itu

tinggal

pemerintahan. Pusat

dibutuhkan

dikawasan

(Salam dan Fadhilah, 2008:123).

hanya memberikan pengaruh pada kondisi geografis penduduk.

melainkan juga pada Adanya

pemerintahan tersendiri

bagi

Pembangunan

jumlah

Seiring dengan pesatnya dinamika

pusat

memberikan

daya

tarik

penduduk

yang

ingin

perubahan dunia dalam berbagai aspek kehidupan membuat semakin sulit bagi setiap negara untuk menghindari pengaruh

bertempat tinggal di kawasan desa Bintan

eksternal yang besar dari proses perubahan

Buyu.

sosial

tersebut.

Berbicara

tentang

Kecenderungan terjadinya perubahan

„globalisasi‟ seringkali diidentikkan dengan

sosial merupakan gejala yang wajar yang

perkembangan pasar dunia semata, pada hal

akan timbul dari pergaulan hidup manusia

aspek globalisasi bukan hanya dalam sektor

yang ada di dalam masyarakat. Adapun

ekonomi, tetapi telah merambah kesegenap

perubahan sosial akan terus berlangsung

dimensi kehidupan (Salam dan Fadhillah,

sepanjang masih terjadi interaksi antar

2008:123).

manusia dan antar masyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan

6

Menurut kamus Sosiologi (Soekanto, 1993:

62)

perubahan

(Change)

a.

adalah

Tidak adanya masyarakat yang berhenti

perkembangannya,

peristiwa yang menyangkut perubahan posisi

karena

unsur-unsur suatu sistem, sehingga struktur

mengalami

sistem tersebut berubah. Dalam penelitian ini

perubahan yang terjadi secara

perubahan yang dikaji adalah perubahan

lambat ataupun secara cepat.

yang terjadi di masyarakat

(perubahan

b.

setiap

masyarakat perubahan-

Perubahan yang terjadi pada

sosial). Masih menurut kamus Sosiologi

lembaga

kemasyarakatan

(Soekanto, 1993: 63) perubahan sosial

tertentu, akan diikuti dengan

(sosial change) adalah perubahan pada

perubahan-perubahan

struktur sosial dan pola proses sosial.

lembaga-lembaga sosial lainnya.

pada

Karena lembaga-lembaga sosial

Kemudian menurut Soekanto, (2004:350)

tadi sifatnya independen, maka

menyatakan bahwa:

sulit sekali untuk mengisolasi “Perubahan perubahan

sosial pada

kemasyarakatan masyarakat, sistem

adalah

segala

perubahan

lembaga-lembaga di

yang

dalam

termasuk

Proses awal dan proses-proses selanjutnya

di c.

pola prilaku di antara kelompokdalam

perubahan-perubahan

dan

pola

sementara didalam

prilaku,

sesuatu

sosial kemasyarakatan, lapisan-lapisan

d.

menurut

Soekanto

ciri-ciri

karena

berada

proses

penyesuaian.

reorganisasi

yang

baru. Perubahan-perubahan dapat

Perubahan-perubahan sosial itu dapat beberapa

bersifat

kaidah dan nilai-nilai lain yang

masyarakat.”

dari

yang

mencakup pemantapan kaidah-

kekuasaan dan

wewenang, interaksi sosial dalam

dilihat

yang

Disorganisasi akan diikuti oleh

organisasi, susunan, lembaga-lembaga

dalam masyarakat

Perubahan-perubahan

disorganisasi

dalam

masyarakat dapat mengenai nilai-nilai, sikap-sikap

mata

cepat biasanya mengakibatkan

masyarakat, di

merupakan

rantai.

dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan

kelompok

lembaga-

lembaga sosial tertentu saja.

suatu

mempengaruhi

sosialnya,

pada

dibatasi

pada

tidak bidang

kebendaan atau bidang spiritual

tertentu,

saja,

(2004:301-301)

karena

tersebut

menyatakan bahwa:

kedua

bidang

mempunyai

kaitan

timnal balik yang sangat kuat.

“Perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain:

7

Menurut Dirdjosisworo (1985: 283-

Masih menurut Dirdjosisworo (1985; 284)

284) perubahan sosial dapat dirumuskan

perubahan yang alami dan berlangsung wajar

sebagai berikut: “Perubahan sosial adalah

dinamakan perubahan sosial (Social change)

perubahan fundamental yang terjadi dalam

dan

struktur sosial, sistem sosial dan organisasi

dinamakan

sosial.

development). Penjelasannya adalah: a.

perubahan

yang

direncanakan

pembangunan

Terdapat

dua faktor

(Social

yang

dapat

menyebabkan terjadinya perubahan sosial,

Struktur sosial Struktur

sosial

yakni yang berasal dari dalam (internal) serta

adalah

yang

bentuk seluruh jaringan hubungan

berasal

(eksternal).

antar individu dalam masyarakat

dari

Menurut

luar

masyarakat

Selo

Soemarjan

sebagaimana yang dikutip oleh Soekanto

dimana terjalin interaksi, dan

(2005: 318-325), sebab-sebab perubahan

komunikasi sosial.

sosial bersumber pada masyarakat itu sendiri b.

Sistem sosial

(internal) dan ada yang dari luar (eksternal).

Sistem

sosial

adalah 1.

keseluruhan jaringan hubungan

Penyebab dari internal: a. Bertambahnya

antar individu dalam kelompok

berkurangnya penduduk.

sosial, yang berhubungan dengan nilai-nilai

dan

atau

b. Penemuan-penemuan baru.

pola-pola

c. Pertentangan

kebudayaan serta kaedah-kaedah

(Conflict)

masyarakat.

masyarakat tersebut.

d. Terjadinya pemberontakan atau c.

Organisasi sosial

revolusi.

Organisasi sosial adalah wadah-wadah

pergaulan 2.

kelompok yang disusun secara

Penyebab dari eksternal: a. Sebab-sebab yang berasal dari

jelas antara para petugas dan

lingkunagn alam fisik yang ada

tugas-tugasnya yang berhubungan

disekitar manusia.

dengan usaha mencapai tujuan tertentu,

yang

b. Peperangan.

umumnya

berhubungan

dengan

kesejahteraan

dan

c. Pengaruh

aspek

kebudayaan

masyarakat lain.

keamanan

anggota organisasi tersebut. Perubahan

Dari pendapat di atas dapat ditarik

yang

memakan waktu

lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil

kesimpulan bahwa perubahan terjadi atas

yang saling

tiga unsur yang dinamakan perubahan sosial.

mengikuti dengan lambat,

dinamakan evolusi (Soekanto, 2005:311),

8

sementara

itu

perubahan

sosial

dan

Berdasarkan

uraian

diatas,

maka

kebudayaan yang berlangsung dengan cepat

penulis mengambil sebuah konsep teori yang

dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi

akan diturunkan menjadi pengukur apakah

pokok masyarakat (yaitu lembaga-lembaga

perubahan sosial telah terjadi di Kampung

kemasyarakatan)

Bukit batu, Desa Bintan Buyu, Kabupaten

lazimnya

dinamakan

revolusi (Soekanto, 2005:312-313).

Bintan tentang pembangunan sebagai pusat pemerintahan.

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang

Masyarakat yang mengalami suatu

tidak membawa pengaruh langsung atau berarti

bagi

2005:314). perubahan

masyarakat Perubahan

mode

kecil

pakaian

membawa

dampak

perubahan

masyarakat

proses

(Soekanto,

faktor-faktor

seperti

yang

perubahan,

terdapat

pendorong

adanya

antara

lain

(Soekanto,2010 :282-286):

tidak dalam

a. Kontak dengan kebudayaan lain. Salah

pada

satu proses yang menyangkut hal ini

masyarakat desa, adalah perubahan besar,

adalah diffusion (difusi). Difusi adalah

perubahan yang dibawa berpengaruh besar

proses

pada hubungan kekeluargaan, kekerabatan,

kebudayaan

bahwa bisa merubah struktur sosial yang ada.

individu lain. Dengan proses tersebut

Menurut

langsung kota

baru

Soekanto,

dari

unsur-unsur

individu

kepada

manusia mampu untuk menghimpun

(2005:315)

penemuan-penemuan baru yang telah

menyatakan: “Perubahan

yang

dihasilkan. Dengan terjadinya difusi,

direncanakan

merupakan perubahan

yang

suatu penemuan baru yang telah diterima

telah

oleh masyarakat dapat diteruskan dan

direncanakan oleh pihak-pihak yang

disebar

hendak mengadakan perubahan dalam

terlebih

menamakan

atau

ada

yang

perencanaan

sosial

proses

pengawasan

control

masyarakat

karena

difusi

kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembagalembaga kemasyarakatan, yang lama

tidak direncanakan adalah perubahan diluas

perubahan,

memperkaya dan menambah unsur-unsur

(Social Planning). Perubahan yang

terjadi

semua

difusi dapat menyebabkan lancarnya

dahulu

dinamakan rekayasa sosial (Social engineering)

kepada

dapat merasakan manfaatnya. Proses

masyarakat dengan sistem teratur dan direncanakan

luaskan

masyarakat, hingga seluruh masyarakat

masyarakat.Cara-cara mempengaruhi

yang

penyebaran

dengan yang baru.

dan

b. Sistem pendidikan formal yang maju.

sehingga

Pada dasarnya pendidikan memberikan

akan membawa dampak yang tidak

nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk

diharapkan masyarakat.”

memberikan wawasan serta menerima

9

hal-hal

baru,

juga

memberikan

Identifikasi adalah suatu tingkah laku

bagaimana caranya dapat berfikir secara

dari seseorang, hingga orang tersebut

ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan

merasa memiliki kedudukan yang sama

kepada individu untuk dapat berfikir

dengan

secara obyektif. Hal seperti ini akan

memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal

dapat membantu setiap manusia untuk

ini

menilai

kebudayaan

diperlakukan sama dengan orang yang

masyarakatnya akan dapat memenuh

dianggapnya memiliki status yang tinggi

kebutuhan zaman atau tidak.

tersebut.

apakah

orang

yang

dilakukannya

dianggapnya

agar

ia

dapat

karya

f. Adanya penduduk yang heterogen.

seseorang dan keinginan untuk maju.

Terdapatnya penduduk yang memiliki

Bila sikap itu telah dikenal secara luas

latar

belakang

oleh masyarakat, maka masyarakat akan

social

yang

dapat menjadi pendorong bagi terjadinya

ideology, ras yang berbeda akan mudah

penemuan-penemuan baru. Contohnya

menyulut terjadinya konflik. Terjdinya

hadiah nobel, menjadi pendorong untuk

konflik

melahirkan karya-karya yang belum

pendorong perubahan-perubahan sosial

pernah dibuat.

di dalam masyarakat.

c. Sikap

menghargai

d. Toleransi

hasil

terhadap

perbuatan

yang

perbuatan-

berbeda-beda,

ini

akan

bidang-bidang

(deviation). Adanya toleransi tersebut

Terjadinya

berakibat

masyarakat,

dapat

yang

tertentu.

ketidakpuasan

dalam

dan

akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang

mengakibatkan

terus

kehidupan masyarakat.

oleh

masyarakat. e. Sistem

panjang,

juga

revolusi

dalam akan dalam

h. Adanya orientasi ke masa depan.

terbuka

masyarakat.

yang

berlangsung

waktu

dilakukan

menjadi

kehidupan

menyimpang itu akan melembaga, dan

menerus

misalnya

g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap

menyimpang

perbuatan-perbuatan

kelompok-kelompok

pada

Adanya

sistem

lapisan

Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang

yang

mengutamakan masa yang akan datang,

terbuka di dalam lapisan masyarakat

dapat

akan dapat menimbulkan terdapatnya

perubahan-perubahan

gerak social vertical yang luas atau

social yang ada. Karena apa yang

berarti member kesempatan kepada para

dilakukan harus diorientasikan pada

individu

perubahan di masa yang akan datang.

untuk

maju

atas

dasar

kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan berakibat

seseorang

mengadakan

identifikasi dengan orang-orang yang memiliki

status

yang

lebih

tinggi.

10

berakibat

mulai dalam

terjadinya system

Serta menjadi

adanya

faktor-faktor

penghambat

dalam

pola yang telah ada pada masyarakat

yang

tersebut.

sebuah

perubahan sosial menurut Soekanto (2010

e. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal

:286-287) yaitu :

baru.

Anggapan

seperti

inibiasanya terjadi pada masyarakat yang a. Perkembangan yang

ilmu

lambat.

pengetahuan

Terlambatnya

pernah mengalami hal yang pahit dari

ilmu

suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-

pengetahuan dapat diakibatkan karena

hal

suatu masyarakat tersebut hidup dalam

masyarakat-masyarakat

keterasingan dan dapat pula karena

membuat

ditindas oleh masyarakat lain.

menderita, maka masyarakat ituakan

yang

baru

suatu

dan

berasal

dari

yang

pernah

masyarakat

tersebut

b. Sikap masyarakat yang tradisional.

memiliki prasangka buruk terhadap hal

Adanya suatu sikap yang membanggakan

yang baru tersebut. Karena adanya

dan memperthankan tradisi-tradisi lama

kekhawatiran

dari suatu masyarakat akan berpengaruh

tersebut

pada

kepahitan atau penderitaan lagi.

terjadinya

Karena

proses

adanya

perubahan.

anggapan

bahwa

kalau

diikuti

f. Adanya

hal

dapat

hambatan

yang

baru

menimbulkan

yang

bersifat

perubahan yang akan terjadi belum tentu

ideologis. Hambatan ini biasanya terjadi

lebih baik dari yang sudah ada.

pada adanya usaha-usaha untuk merubah

c. Adanya

kepentingan

yang

telah

unsur-unsur

kebudayaan

rohaniah.

tertanam dengan kuatnya.. Organisasi

Karena akan diartikan sebagai usaha

sosial

yang

lapisan

yang dapat

telah

mengenal

dipastikan

sekelompok

individu

sistem

akan

ada

bertentangan

dengan

ideologi

masyarakat yang telah menjadi dasar

yang

yang kokoh bagi masyarakat tersebut.

memanfaatkan kedudukan dalam proses

g. Adat atau kebiasaan. Biasanya pola

perubahan tersebut.

perilaku yang sudah menjadi adat bagi

d. Kurangnya hubungan dengan masyarakat

suatu masyarakat akan selalu dipatuhi

lain.. Hal ini biasanya terjadi dalam suatu

dan dijalankan dengan baik. Dan apabila

masyarakat yang kehidupannya terasing,

pola perilaku yang sudah menjadi adat

yang membawa akibat suatu masyarakat

tersebut

tidak

digunakan,

akan

mengetahui

terjadinya

sudah maka

tidak akan

dapat sulit

lagi untuk

perkenmbangan-perkembangan yang ada

merubahnya, karena masyarakat tersebut

pada masyarakat yang lainnya. Jadi

akan

masyarakat tersebut tidak mendapatkan

dianggapnya telah membawa sesuatu

bahan perbandingan yang lebih baik

yang

untuk dapat dibandingkan dengan pola-

pendahulunya..

11

mempertahankan

baik

bagi

alat,

yang

pendahulu-

2.2.

membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan

Struktur Sosial

itulah yang dapat menimbulkan suatu proses Secara harfiah, struktur bisa diartikan

interaksi sosial. Maryati dan Suryawati

sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak

(2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial

harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur

adalah kontak atau hubungan timbal balik

yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu

atau

sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau

sosial

dalam

dan

respons

antar

individu, antar kelompok atau antar individu

susunan sosial yang membentuk kelompokkelompok

interstimulasi

dan kelompok” (Maryati, K., & Suryawati,

masyarakat.

J. 2003 : 22).

Susunannya bisa vertikal atau horizontal. 2.3. Jadi

struktur

sosial

Sistem Sosial

merupakan

tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang

didalamnya

terkandung

Sistem sosial adalah keseluruhan

hubungan

jaringan hubungan antar individu dalam

timbal balik antara status dan peranan

kelompok sosial, yang berhubungan dengan

dengan batas-batas perangkat unsur-unsur

nilai-nilai dan pola-pola kebudayaan serta

sosial yang mengacu pada suatu keteraturan

kaedah-kaedah masyarakat tersebut.

perilaku di dalam masyarakat.

Nilai

sosial

merupakan

bagian

daripada perubahan sosial yang terdapat Didalam Struktur sosial terdapat

pada sistem sosial. Nilai merupakan sesuatu

adanya interaksi sosial dan komunikasi

yang diharapkan (das Sollen) oleh manusia.

sosial. Intraksi sosial yang terkandung didalamnya

berlangsung

dalam

Nilai belum dapat berfungsi dengan baik

suatu

bagi manusia sehingga perlu diwujudkan ke

jangka waktu hingga menunjukkan pola-

dalam norma (Herimanto, 2010:128).

pola pengulangan hubungan prilaku dalam kehidupan

masyarakat

(Narwoko,

Nilai-nilai dan norma-norma sosial

2011:57). Struktur sosial adalah cara-cara

merupakan faktor pendorong masyarakat

interaksi

dan

menjadi lebih memiliki sikap dan perasaan

kelompok-kelompok yang saling bertemu

serta masyarakat dapat menaati peraturan

dan membentuk suatu hubungan serta

yang berlaku diwilayahnya. Nilai tentu saja

apabila terjadi suatu perubahan-perubahan

dipandang penting oleh setiap orang, namun

yang disebabkan oleh goyahnya cara-cara

tingkat kepentingan nilai tersebut tidaklah

hidup yang telah ada atau dapat diartikan

sama,

bahwa struktur sosial sebagai pengaruh

tingkatan, dalam pengertian dan hirarkinya.

timbal

Menurut Max Scheller (Setiadi, 2009: 118)

oleh

balik

para

antara

individu

berbagai

segi

kehidupan (Soekanto, 2010:55).

saling

berhubungan

dan

sebabnya

nilai

memiliki

menyebutkan hirarki tersebut terdiri dari :

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan

itulah

a.

saling

Nilai kenikmatan, yaitu nilai yang mengenakkan

12

atau

tidak

mengenakkan, dengan

yang

indra

berkaitan

manusia

(will,wollen,karsa)

yang

manusia.

menyebabkan manusia senang atau

b.

c.

4.

Nilai

yang

menderita.

merupakan

Nilai kehidupan, yaitu nilai yang

kerohanian tertinggi dan

penting bagi kehidupan.

mutlak. Nilai religius ini

Nilai kejiwaan, yaitu nilai yang

bersumber

tidak

kepercayaan

tergantung

pada

keadaan

jasmani maupun lingkungan. d.

religius,

nilai

kepada atau

keyakinan manusia.

Nilai kerohanian, yaitu moralitas

Nilai

nilai dari yang suci dan tidak suci.

bagi

manusia

merupakan

landasan atau motivasi bagi segala tingkah

Sedangkan menurut Notonagoro (Setiadi,

laku atau perbuatan manusia serta dapat

2009 : 118-119) membagi pada tiga hirarki

dilaksanakan dalam bentuk norma. Norma

nilai yaitu :

adalah perwujudan dari nilai. Norma adalah

a.

ketentuan yang menjadi pedoman dalam

Nilai Material, yaitu segala sesuatu

bertingkah laku didalam masyarakat. Norma

yang berguna bagi unsur jasmani

merupakan anjuran untuk manusia berbuat

manusia. b.

baik dan melarang untuk berbuat buruk.

Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat

mengadakan

2.4.

kegiatan

Organisasi

aktivitas. c.

Nilai

Organisasi Sosial sosial

adalah

wadah-

wadah pergaulan kelompok yang disusun segala

secara jelas antara para petugas dan tugas-

sesuatu yang berguna bagi rohani

tugasnya yang berhubungan dengan usaha

manusia, dan dapat dibedakan pada

mencapai tujuan tertentu, yang umumnya

empat macam , yaitu :

berhubungan dengan aspek kesejahteraan

1.

kerohanian,

Nilai

yaitu

kebenaran

bersumber (rasio,

pada

yang

dan keamanan anggota organisasi tersebut.

akal

Organisasi

budi dan cipta)

masyarakat, baik yang berbadan hukum

Nilai keindahan, atau nilai estetis,

yang

bersumber

pada

unsur

perasaan

(esthetis,

maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi

sebagai

bersama-sama, yang

bersumber

pada

unsur

kehendak

partisipasi

negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup

Nilai kebaikan atau nilai moral,

sarana

masyarakat dalam pembangunan bangsa dan

govoel,rasa)

manusia. 3.

merupakan

perkumpulan sosial yang dibentuk oleh

manusia. 2.

sosial

manusia

membentuk

organisasi sosial untuk mencapai tujuan-

13

tujuan tertentu yang tidak dapat mereka

Ada juga yang menyatakan bahwa

capai sendiri.

organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang

(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosi

behubungan

dengan

keberadaan

organisasi itu. Diantaranya ádalah:

al)

1.

A. Ciri-ciri organisasi sosial

Rumusan

batas-batas

operasionalnya(organisasi) yang

telah

jelas.

Menurut Berelson dan Steiner (1964:55)

Seperti

dibicarakan

sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai

diatas,

berikut :

mengutamakan pencapaian tujuan-

organisasi

akan

tujuan berdasarkan keputusan yang Organisasi

sosial

yang

menunjuk

telah disepakati bersama. Dalam hal

kepada adanya perumusan tertulis daripada

ini, kegiatan operasional sebuah

peratutan-peraturan,

organisasi dibatasi oleh ketetapan

ketetapan-ketetapan,

prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan

yang

seterusnya.

kepentingan

mengikat

berdasarkan

bersama,

sekaligus

memenuhi aspirasi anggotanya. 1.

2.

Hierarkhi,

merupakan

ciri

2.

Memiliki

identitas

yang

jelas.

organisasi yang menunjuk pada

Organisasi akan cepat diakui oleh

adanya suatu pola kekuasaan dan

masyarakat sekelilingnya apabila

wewenang

berbentuk

memiliki

piramida, artinya ada orang-orang

Identitas

tertentu yang memiliki kedudukan

informasi

dan kekuasaan serta wewenang

tujuan

yang lebih tinggi daripada anggota

maupun

biasa pada organisasi tersebut.

berdiri, dan lain sebagainya.

yang

Besarnya dan Kompleksnya, dalam

3.

identitas

yang

berkaitan

jelas. dengan

mengenai

organisasi,

pembentukan

organisasi,

tempat

organisasi

itu

Keanggotaan formal, status dan

hal ini pada umumnya organisasi

peran.

sosial memiliki banyak anggota

memiliki peran serta tugas masing

sehingga hubungan sosial antar

masing sesuai dengan batasan yang

anggota

telah disepakati bersama.

adalah

tidak

langsung

Pada

setiap

anggotanya

(impersonal), gejala ini biasanya

3.

dikenal dengan gejala “birokrasi”.

III. METODE PENELITIAN

Lamanya

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

(duration),

menunjuk

pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi

lebih

keanggotaan

lama

orang-orang

Adapun waktu untuk penelitian ini

daripada

akan disesuaikan dengan jam kerja pada

dalam

instansi terkait. Penelitian ini dilakukan di

organisasi itu.

14

Kampung Bukit Batu Desa Bintan Buyu,

3.2 Jenis Penelitian

yang terletak di Kecamatan Teluk Bintan,

Penelitian ini menggunakan metode

Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

penelitian

kualitatif

deskriptif,

yaitu

Adapun alasan peneliti melakukan penelitian

penelitian berupa mencari fakta-fakta sesuai

ini adalah, sebagai berikut:

dengan ruang ringkup judul penelitian, kemudian di paparkan secara jelas, guna

a.

Bukit Batu Desa Bintan Buyu

memberikan gambaran tentang adanya suatu

adalah tempat bersejarah bagi kerajaan-kerajaan

melayu,

fenomena

itu

untuk

marhum yaitu berupa makam-

melayu

terkenal

suatu

itu,

bermasyarakat,

apakah

dibangunnya

pusat

dengan

desa

Bintan

Buyu

1998:245). 3.3 Informan Penelitian Informan adalah orang yang memiliki informasi

dan

pusat

tantangan

penelitian.

yang Penulis

menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan informan dengan

Kabupaten Bintan Di Bukit Batu

menghadapi

dalam

pokok

lengkap dari masyarakat terkait dengan

pembangunan pusat pemerintahan

Buyu

informasi

informasi secara mendalam serta lebih

dan respon masyarakat tentang

Bintan

ingin

menentukan informan untuk memperoleh

disinilah

penelitian ingin melihat kesiapan

desa

memiliki

diperlukan

pemerintahan adalah kampung Batu,

yang

informan), yaitu mereka yang mengetahui

dan yang paling dekat dengan

Bukit

subyek

penelitian ini yaitu Informan kunci (key

sosial pada masyarakat sekitarnya

Bintan

tentang

diketahui oleh penulis. Informan dalam

perubahan

pembangunan

yang

untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto,

akan

baru di bangun, sudahlah tentu

lokasi

penelitian

kalimat dipisah-pisahkan menurut katagori

Sebagai pusat pemerintahan yang

menimbulkan

permasalahan

yang menggambarkan dengan kata-kata atau

mungkin sudah terlupakan.

akan

yang

yang akan dioleh besifat kualitatif, yaitu

memudarkan budaya tersebut atau

b.

pemahaman

terperinci.” Dalam penelitian deskriptif data

pemerintahan Kabupaten Bintan Di

memperoleh

kemudian di gambarkan secara akurat atau

dengan

budayanya yang sopan dan santun dalam

(1994:78)

mendalam mengenai aspek kualitatif dari

makam dari para raja-raja yang di bintan saat

Black

menjelaskan bahwa ”Penelitian ini bertujuan

dapat dilihat dari peninggalan

berkuasa

sosial.

pertimbangan tertentu, selama orang yang

dalam

menjadi informan memenuhi kriteria yang

dari

ditetapkan dan orang tersebut terkait dengan

perubahan sosial itu sendiri.

data penelitian. Maka penulis dalam hal ini menggunakan informan yang berasal dari

15

unsur pemerintah dan tokoh masyarakat

Dalam

penelitian

ini

observasi

yaitu Kepala Desa Bintan Buyu, sebagai key

dibutuhkan untuk dapat memahami proses

informan.

terjadinya wawancara dan hasil wawancara

3.4 Jenis Data

dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi

Adapun sumber data yang digunakan

yang

dalam penelitian ini meliputi:

akan dilakukan adalah observasi

terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti

a. Data Primer Data

primer

diperoleh

dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga adalah

data

langsung

dari

yang

dapat memberikan data tambahan terhadap

subjek

hasil wawancara.

penelitian sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini diperoleh

Menurut

Arikunto

(1998:145)

dari informan yaitu perangkat desa,

menyatakan

tokoh masyarakat serta masyarakat

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

yang menjadi informan penelitian

objek dengan menggunakan seluruh alat

berupa jawaban-jawaban hasil dari

indra. Observasi merupakan pengamatan

wawancara.

langsung tentang fenomena sosial yang akan

bahwa

observasi

adalah

diteliti.

b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang

b.

diperoleh lewat pihak lain,tidak

Wawancara Teknik wawancara yang digunakan

langsung diperoleh oleh peneliti

dalam penelitian kualitatif adalah wawancara

dari subjek penelitinya. Dalam hal

langsung

ini di peroleh dari Kantor Desa

dan

mendalam

dengan

menggunakan instrument peneltitian berupa

Bintan Buyu.

pedoman

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

wawancara

(interview

guide).

Pedoman wawancara (interview guide) berisi

Penelitian ialah suatu cara ilmiah

daftar pertanyaan yang dilakukan oleh

untuk memecahkan suatu masalah dan untuk

pewawancara untuk memperoleh informasi

menembus

dari

batas-batas

ketidaktahuan

yang

diwawancarai

manusia. Tahapan yang sangat penting

1998:126).

dalam

adalah

pengumpulan data yang utama dari informan

menyusun alat ukur (instrumen) penelitian

melalui wawancara dengan menggunakan

atau alat pengumpul data penelitian sebagai

pedoman

pedoman

pertanyaan yang telah disusun.

proses

penelitian

penelitian.

pengumpulan

data

ilmiah

Beberapa dalam

metode

Teknik

(Arikunto,

wawancara

wawancara

berupa

adalah

susunan Dalam

wawancara ini yang ditanyakan kepada

penelitian

informan berkaitan mengenai proses sosial

kualitatif, yaitu:

terhadap pembangunan pusat pemerintahan. a.

Observasi

16

c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini

Reduksi

data,

diartikan

proses

pemilihan,

sebagai

pemusatan

berupa data terkait yang akan menjadi

perhatian pada penyederhanaan dan

lampiran pada penelitian ini.

transformasi data kasar yang muncul

3.6 Teknik Analisis Data

dari

catatan-catatan

tertulis

di

lapangan. Reduksi dilakukan sejak Penelitian

ini

adalah

penelitian

pengumpulan data dimulai dengan

deskriptif, dengan lebih banyak bersifat

membuat

uraian dari hasil observasi, wawancara serta

gugus, menulis memo dan sebagainya

dianalisis secara kualitatif serta diuraikan

dengan

dalam bentuk deskriptif. Patton

(Moleong,

2001:103),

3.

memberikan

memberikan gambaran tentang

yang

adalah

kesimpulan

dan

disajikan

pemahaman

menemukan teori dari data.

yang

berdasarkan di

dapat

dari

penyajian data tersebut.

Teknik analisis data yang digunakan

4.

dalam penelitian ini adalah menggunakan

Verifikasi

dan

Kesimpulan

langkah-langkah seperti yang dikemukakan

Penegasan

(Conclution

Drawing

and Verification)

oleh Burhan Bungin (2003:70), yaitu sebagai

Merupakan

berikut:

kegiatan

akhir

dari

analisis data. Penarikan kesimpulan

Pengumpulan Data (Data Collection)

berupa kegiatan interpretasi, yaitu

Pengumpulan data merupakan bagian

menemukan makna data yang telah

integral dari kegiatan analisis data.

disajikan.

Kegiatan pengumpulan data pada penelitian

ini

adalah

Antara display data dan penarikan

dengan

kesimpulan terdapat aktivitas analisis data

menggunakan observasi, wawancara

yang ada. Dalam pengertian ini analisis data

serta dokumentasi. 2.

adanya

pengambilan tindakan melalui data

dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip

1.

kemungkinan

penarikan

betapa pentingnya kedudukan analisis data

kualitatif

Display Data

sekumpulan informasi tersusun yang

pola, kategori dan uraian dasar”. Definisi

penelitian

menyisihkan

Display data adalah pendeskripsian

data, mengorganisasikannya ke dalam suatu

pokok

maksud

data/informasi yang tidak relevan.

analisis data adalah “proses mengatur urutan

tersebut

mengkode,

menelusur tema, membuat gugus-

dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan

Menurut

ringkasan,

Reduksi Data (Data Reduction)

kualitatif

merupakan

berulang

dan

upaya

terus-menerus.

berlanjut, Masalah

reduksi data, penyajian data dan penarikan

17

kesimpulan/ verifikasi menjadi gambaran

paling kecil sekalipun (masyarakat yang

keberhasilan

didalamnya teridiri atas banyak individu)

secara

berurutan

sebagai

rangkaian kegiatan analisis yang terkait.

akan selalu berubah. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai

Selanjutnya

data

yang

telah

taraf perubahan yang sangat besar yang

dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam

mampu memberikan pengaruh yang besar

bentuk kata-kata untuk mendiskripsikan

bagi

fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau

aktivitas

atau

perilaku

manusia.

Perubahan dapat mencakup aspek yang

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang

sempit maupun luas. Aspek yang sempit

kemudian diambil intisarinya saja.

dapat meliputi aspek perilaku dan pola pikir individu. Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat struktur masyarakat

IV. PEMBAHASAN

yang

4.1 Karakteristik Informan Sebelum

nantinya

perkembangan

membahas

mengenai

dapat

mempengaruhi

masyarakat

di

masa

mendatang (Martono, 2011:1).

perubahan sosial diarea pembangunan pusat

Proses perubahan sosial Desa Bintan

pemerintahan kabupaten bintan di desa

Buyu yang terdiri dari Struktur sosial, sistem

bintan buyu, maka terlebih dahulu akan

sosial dan organisasi sosial sosial

dikemukakan karakteristik informan dalam

adanya Pembatasan dalam analisa Perubahan

penelitian ini. Adapun karakteristik yang

Sosial Pusat Perubahan sosial masyarakat

disajikan meliputi jenis kelamin informan,

bukit

umur

pemerintahan kabupaten bintan di desa

informan,

pekerjaan

informan,

pendidikan terakhir informan, serta status

batu

akibat

pembangunan

serta

pusat

bintan buyu.

tempat tinggal informan. Seluruh informan merupakan tinggal

masyarakat diarea

Kabupaten Bintan.

yang

pusat

bertempat

V. PENUTUP

pemerintahan

5.1.

Karakteristik informan

yang penulis gunakan berdasarkan jenis

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang

kelamin, tingkat pendidikan dan umur.

disajikan pada bab IV analisis data dapat

4.2 Analisis perubahan sosial masyarakat

diambil

kesimpulan bahwa telah terjadi

bukit batu akibat pembangunan pusat

proses perubahan di wilayah Kampung bukit

pemerintahan kabupaten bintan Di

batu

desa bintan buyu

pemerintahan Kabupaten Bintan. Proses

Didalam

sistem sosial,

yang

dijadikan

sebagai

pusat

masyarakat

perubahan ini dilihat dari Struktur sosial,

selalu mengalami perubahan. Tidak ada

sistem sosial dan organisasi sosial, dan

masyarakat

mengalami

terdapat aspek-aspek didalamnya seperti

perubahan, walaupun dalam taraf yang

nilai-nilai sosial, norma sosial serta respon

yang

tidak

18

masyarakat

sendiri,

dalam

menanggapi

mengharapkan kerja sama pada pemerintah,

masuknya pusat pemerintahan, diwilayah

agar dibentuknya Komunitas yang dapat

tersebut.

menjaga nila-nilai budaya serta tradisi yang ada.

Dalam

hal

ini

masyarakat

menginginkan adanya perubahan yang dapat

Perubahan

sosial

yang

ada

di

berarti pada daerah mereka, tidak hanya

Kampung Bukit batu juga turut merubah

sekedar dibangunnya pusat pemerintahan,

nilai-nilai sosial serta norma-norma sosial

banyak

masyarakat

yang semestinya dijalani, yang lebih nampak

menginkan kampung mereka menjadi lebih

berubah ada pada pemuda-pemuda norma

maju lagi dan juga lebih menjadi baik.

yang mestinya dijalani sudah tidak berlaku

sebagian

besar

lagi, walaupun norma yang ada tidak secara Hasil penelitian yang didapat oleh peneliti

menunjukkan

bahwa

tertulis semua keputusan yang diambil oleh

adanya

kepala kampung, akan tetapi masyarakat

perubahan yang terjadi, walaupun perubahan

masih ada yang menjaga norma/aturan

secara luas belumlah nampak, dikarenakan

tersebut.

masyarakat masih mau melihat bagaimana hasil kedepan dari pembangunan yang ada diwilayah

mereka.

Dari

hasil

Kesimpulan penelitian, berdasarkan

tersebut

analisis data

melalui

tes

wawancara

perubahan yang telah terjadi antara lain

didapati wilayah Kampung Bukit Batu, Desa

mudahnya

Bintan Buyu mengalami perubahan.

terkait

berintraksi ke pemerintahan, masalah-masalah

yang

ada 5.2.

dikampung, mudahnya akses jalan menuju kota, yang dahulu sangat

sulit

untuk Penelitian

dijangkau, sehingga dari segi ekonomi

pemerintahan kabupaten bintan di desa

Dan juga masyarakat merasa mudah untuk

sepenuhnya mendapatkan

semua

walaupun

belum

masyarakat

mudah

pekerjaan.

Cara

berkaitan

bukit batu akibat pembangunan pusat

mudah dengan adanya akses jalan tersebut.

pekerjaan,

yang

dengan Perubahan sosial masyarakat

masyarakat meraka terbantu dan merasa

mencari

Saran

bintan buyu bukanlah kegiatan awal dari penelitian, tetapi masih banyak penelitian yang lain. Penelitian ini

pandang

dapat dilakukan peneliti selanjutnya,

masyarakat pun semakin maju.

khususnya

mahasiswa

Jurusan

Harapan mayarakat, pemerintah dapat

Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan

menunaikan janjinya untuk mensejahterakan

Politik, Universitas Maritim Raja Ali

masyarakat,

tempatan

Haji. Juga dapat sebagai bagian refrensi

diharapkan menjadi tuan dikampung sendiri,

untuk penelitian selanjutnya. Berikut

dapat diprioritaskan. Dan juga masyarakat

adalah beberapa saran dari peneliti

masyarakat

19

kepada masyarakat dalam menanggapi masuknya

pusat

pemerintahan

2.

di

Sebaiknya pemerintah tidak hanya diam dan menempati di wilayah

wilayah mereka:

tersebut, akan tetapi pemerintah harus cepat tanggap apabila ada

1.

Sebaiknya apa yang di harapkan

kendala-kendala

masyarakat dapat terealisasikan

masalah pada wilayah tersebut,

terkait dengan budaya dan tradisi-

dan pemerintah pun diharapkan

tradisi

dapat menepati janji dimana akan

yang

ada,

dengan

dibentuknya komunitas agar dapat

memproritaskan

membentengi

tempatan.

dan

menjaga,

terutama peran pemuda tempatan.

20

dan

maslaha-

masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta, 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Reineka Cipta

Black,

James, A. 1994. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Eresco

Dirdjosisworo, Soedjono. 1985. Asas – Asas Sosiologi. Bandung: CV.Armico Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta : PT Raja grafindo Persada. Bungin, B . 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Prenada Media Group Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja grafindo Persada.

Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Mar‟at, s & Kartono, L.I. 2006. Perilaku Manusia ( Pengantar singkat tentang psikologi). Bandung: PT. Refika Aditama Mar‟at, Prof, DR. 1981. Indonesia

Sikap Manusia Perubahan Serta

Pengukuranny. Jakarta : Galia

Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial. Yogyakarta : Pt.Tiara Wacana Yogya Rahardjo, Mudjia . 2007. Sosiologi Pedesaan : Studi Perubahan Sosial.

Malang : Uin Malang

Dwi, Narwoko J. dan Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Kencana.

21

Simandjuntak B. 1992. Perubahan dan Perencanaan Sosial.Bandung : PT.Tarsito Sztompka, Piotr.2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi . Bandung : Alfabet Setiadi, M Elly, Dkk.2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sobur. Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Syani, Abdul. 1992. Sosiologi Skematika, Teori ,dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara Cyrilla. 2009. Teori Perkuatan Dollard Miller. http://cyrillaq.blogspot.com. 5 Maret 2010. Yuliati dan purnomo. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Perilaku_Masyarakat_dalam_Perubahan_Sosial_Budaya_di _Era_Global_9.1_%28BAB_6%29 (15/10/2011)

sobatbaru.blogspot/2010/03 hasanismailr.blogspot/2009/06/16 www.google.co.id/ informan_menurut_bagong_suyanto http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial http://spupe07.wordpress.com/2010/01/23/populasi-dan-sampel/

22