SKRIPSI MUSTAQILAH RIZQIYAH
PROFIL PERESEPAN OBAT PADA PENYAKIT ASMA DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan di RSP Batu)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
i
Lembar Pengesahan
PROFIL PERESEPAN OBAT PADA PENYAKIT ASMA DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan di RSP Batu) SKRIPSI Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2015
Oleh: MUSTAQILAH RIZQIYAH 201110410311251
Disetujui Oleh: Pembimbing I
Dra. Liza Pristianti, M.M., M.Sc,Apt NIP. 19621115 198802 022
Pembimbing II
Ika Ratna Hidayati, S.Farm, M.Sc., Apt NIP. 11209070480
ii
Lembar Pengujian
PROFIL PERESEPAN OBAT PADA PENYAKIT ASMA DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan di RSP Batu) SKRIPSI Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 15 Agustus 2015 Oleh: MUSTAQILAH RIZQIYAH 201110410311251
Disetujui Oleh: Penguji I
Dra. Liza Pristianti, M.M., M.Sc,Apt NIP. 19621115 198802 022
Penguji II
Ika Ratna Hidayati, S.Farm, M.Sc., Apt NIP. 11209070480
Penguji III
Penguji IV
Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS NIP. 11406090449
Dra.Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS NIP. 11407040450
iii
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PROFIL PERESEPAN OBAT PADA PENYAKIT ASMA DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan di RSP Batu) sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam terwujudnya skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, Berkat rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi saya kesempatan menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Nailis syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Farmasi. 4. Ibu Dra. Liza Pristianty, M.M., M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing I yang
telah
meluangkan
waktu
dan
penuh
kesabaran
berkenan
membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberi masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji I yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, mengoreksi serta memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji II yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, mengoreksi serta memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
iv
8. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt., selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama masa pendidikan. 9. Abd Hamid dan Dewi Masyithoh selaku orang tua penulis yang telah bekerja keras untuk memberikan semua yang terbaik, dan selalu memberikan doa serta semangat sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. 10. Hamidah dan Sanusi yang telah memberikan dukungan baik dalam bentuk moral maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Saudara serta keluarga besar saya, yang telah memberi dukungan baik moral maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Aprilia Sudi Rizkiyani, Adek Bela Anggraeni, Nur Fajar Rahmani, Rizkie Zaqiyah dan Novi Indah Lestari, Kharis Prabowo, Andry Setiawan selaku sahabat dan teman yang setia menemani dan membantu memperbaiki kekurangan dalam setiap proses pengerjaan skripsi ini. 13. Seluruh kontributor serta teman-teman angkatan 2011 yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 28 Juli 2015 Penulis,
Mustaqilah Rizqiyah
v
RINGKASAN Asma merupakan suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas, dan rasa berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. Menurut diagnosis dokter yang didapat dari hasil wawancara pada semua umur, penyakit asma berada pada urutan pertama di Indonesia dengan angka kejadian 4,5 persen. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki angka kejadian asma tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,3%), DI Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan (6,7%). Pengobatan asma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non farmakologik dan pengobatan farmakologik. Tujuan pengobatan asma adalah agar penderita dapat hidup normal, bebas dari serangan asma serta memiliki faal paru senormal mungkin, mengurangi reaktifasi saluran nafas, sehingga menurunkan angka perawatan dan angka kematian akibat asma. Golongan obat – obat yang dapat digunakan untuk terapi asma, antara lain: golongan reliever yaitu obat yang digunakan untuk meredakan serangan atau gejala asma jika sedang timbul. Obat yang termasuk golongan reliever adalah agonis beta 2, antikolinergik, metilxantin, dan kortikosteroid sistemik. Golongan obat controller yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi masalah dasar asma yaitu inflamasi respiratorik kronik dan efektif digunakan dalam penanganan asma di semua tingkatan. Obat yang termasuk dalam controller adalah golongan kortikosteroid inhalasi, golongan agonis beta 2 kerja lama, golongan kromalin sodium dan nedokromil natrium. Golongan obat penunjang asma diantaranya seperti: antibiotik, antihistamin, obat batuk, mukolitik dan ekspektoran. Obat golongan simpatomimetik bekerja dengan cara merangsang reseptor-reseptor (bagian tertentu dari permukaan sel tubuh), yaitu: merangsang alfa adrenergik, merangsang reseptor beta-1 dan beta-2. Contoh golongan obat ini adalah efedrin, albuterol, dan salbutamol (Depkes, 2007). Golongan xantin (Teofilin) bekerja dengan cara menghambat fosfodiesterase dan meningkatkan kadar cAMP selular (Neal, 2006). Golongan antikolinergik, contohnya: ipratropium bromide yang bekerja menghambat refleks vagal dengan cara mengantagonis kerja asetilkolin. Golongan kromolin natrium bekerja dengan cara menghambat pelepasan mediator, histamin dan SRS-A (Slow Reacting Substance Anaphylaxis, leukotrien) dari sel mast. Sedangkan, nedokromil natrium akan menghambat aktivasi secara in vitro dan pembebasan mediator dari berbagai tipe sel berhubungan dengan asma termasuk eosinofil, neutrofil, makrofag, sel mast, monosit, dan platelet. Golongan kortekosteroid, contohnya: prednison, triamsinolon, deksametason, dan beklometason. Mekanisme obat ini memperbesar diameter saluran nafas dan memperbaiki kerja bronkodilator yang sudah melemah (Sukandar et al, 2009). Golongan antagonis reseptor leukotrien (Zafirlukast) bekerja dengan cara menghambat sintesa leukotrien yang dapat menyebabkan penyempitan dan peradangan (Bull dan Price, 2007). Penelitian ini bertujuan khususnya untuk mengetahui profil peresepan obat pada penyakit asma di RSP Batu Kota Batu, yang meliputi aspek : prosentase resep obat asma, golongan obat asma yang digunakan, dosis pemakaian obat asma
vi
dan bentuk sediaan obat asma yang digunakan. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Metode pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan data rekam medis dan resep pada pasien rawat jalan di RSP Batu Kota Batu pada periode Oktober – Desember 2014. Pada penelitian ini diperoleh hasil yaitu pasien asma yang berjenis kelamin laki – laki lebih banyak dengan jumlah 61 orang (61%) dibandingkan dengan perempuan 39 orang (39%). Dari penelitian ini menunjukkan penggunaan obat controller yang banyak digunakan adalah agonis beta-2 kerja lama (39%) dan steroid inhalasi (39%). Penggunaan obat asma golongan reliever yang banyak diresepkan adalah agonis beta-2 kerja singkat (80%), sedangkan obat golongan penunjang yang banyak diresepkan adalah ekspektoran dan mukolitik (48%). Jumlah prosentase obat tunggal (10%) dan obat kombinasi dua (36%). Bentuk sediaan obat asma yang banyak digunakan adalah nebulizer sebanyak (36%).
vii
ABSTRAK PROFIL PERESEPAN OBAT PADA PENYAKIT ASMA DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan di RSP Batu) MUSTAQILAH RIZQIYAH Latar Belakang: Asma merupakan suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas, dan rasa berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. Tujuan: Untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat pada penyakit asma di RSP Batu Kota Batu. Metode: Deskriptif dan sampel penelitian ini adalah seluruh resep pasien untuk penyakit asma yang menjalani rawat jalan di Instalasi Farmasi RSP Batu Kota Batu dan data rekam medis pada periode Oktober – Desember 2014. Hasil dan Kesimpulan: Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 100 resep termasuk dalam kriteria inklusi dari 4510 lembar resep yang masuk di Instalasi Farmasi RSP Batu Kota Batu, sedangkan penggunaan obat controller yang banyak digunakan adalah agonis beta-2 kerja lama (39%) dan steroid inhalasi (39%). Penggunaan obat asma golongan reliever yang banyak diresepkan adalah agonis beta-2 kerja singkat (80%), sedangkan obat golongan penunjang yang banyak diresepkan adalah ekspektoran dan mukolitik (48%). Jumlah prosentase obat tunggal (10%) dan obat kombinasi dua (36%). Bentuk sediaan obat asma yang banyak digunakan adalah nebulizer (36%). Kata kunci: Peresepan obat, obat asma.
viii
ABSTRACT PROFILE OF PRESCRIBING ON ASTHMA DISEASE IN RSP BATU, BATU CITY (Study on outpatient in RSP Batu) Background: Asthma is a abnormality such as respiration duct chronic inflammatory (inflammation) that causes hyperactivity of bronchi to stimulus various which is characterized by recurrent episodic symptoms as wheezing, coughing, breathless, and tightness in the chest, especially at night and or early morning that is generally good reversible with or without treatment. Aim: To know and provide an overview of profile prescribing on asthma in RSP Batu, Batu city. Methods: Descriptive and the sample of this study were all of prescription patients for asthma who underwent outpatient in pharmacy installation RSP Batu, Batu city and medical record data in the period from October to December, 2014. Conclusion: From the study result were obtained as many as 100 prescription included in the inclusion criteria of the 4.510 sheets of prescriptions that was entry in pharmacy installation RSP Batu Batu city, while using of drug controller is many used long acting beta-2 agonist (39%) and inhalation steroid (39% ). Using of drug asthma category reliever is many prescribed short acting beta-2 agonist (80%), while the support class drug is many prescribed expectorant and mucolytics (48%). The Total of percentage drug single (10%) and drug combination two (36%). The shape of stock drug asthma is many used nebulizer (36%). Keywords: prescribing, asthma drugs
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv RINGKASAN ....................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ......................................................... 4 1.3.2 Tujuan Khusus penelitian ........................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan ......................................................... 4 1.4.2 Bagi Peneliti ............................................................................. 4 1.4.3 Bagi Rumah Sakit .................................................................... 4 1.4.4 Bagi Peneliti Lain .................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6 2.1 Resep Obat ........................................................................................ 6 2.1.1 Peresepan Rasional .................................................................. 6 2.1.2 Kriteria Peresepan Yang Rasional .......................................... 6 2.1.3 Komponen Dalam Resep ........................................................ 8 2.2 Rekam Medis .................................................................................... 8
x
2.2.1 Kegunaan Rekam Medis .......................................................... 8 2.2.2 Isi rekam Medis ....................................................................... 9 2.3 Profil Rumah Sakit........................................................................... 10 2.4 Asma ................................................................................................ 11 2.4.1 Definisi Asma ........................................................................ 11 2.4.2 Patofisiologi Asma .................................................................11 2.4.3 Epidemiologi Asma ................................................................ 14 2.4.4 Etiologi Asma ......................................................................... 15 2.4.5 Faktor Risiko Asma ................................................................ 16 2.4.6 Gejala Asma ............................................................................ 18 2.4.6.1 Gejala Awal ............................................................... 18 2.4.6.2 Gejala Yang Berat ..................................................... 19 2.4.7 Diagnosis Asma ...................................................................... 19 2.4.8 Klasifikasi Asma ..................................................................... 20 2.4.8.1 Klasifikasi Asma Berdasarkan Penyebab .................. 20 2.4.8.2 Klasifikasi Asma Berdasarkan Berat Penyakit ........... 21 2.4.9 Metode Pemberian Obat Asma ............................................... 22 2.4.10 Terapi Pengobatan Asma ..................................................... 23 2.4.10.1 Pengobatan Non Farmakologi ................................. 24 2.4.10.2 Terapi Farmakologi .................................................. 24 2.4.11 Penggolongan Obat Asma .................................................... 24 2.4.11.1 Obat Pereda Asma / Reliever ......................................25 2.4.11.2 Obat Pengendali Asma / Controller ............................26 2.4.11.3 Obat Penunjang Asma ................................................29 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................. 38 3.1
Kerangka Konseptual ................................................................. 38
3.2
Kerangka Operasional ................................................................ 39
BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 40 4.1
Rancangan Penelitian ................................................................. 40
4.2
Populasi ...................................................................................... 40
4.3
Sampel ........................................................................................ 40 4.3.1 Teknik Sampling ............................................................... 41
xi
4.4
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 41
4.5
Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...................................................... 41 4.5.1 Kriteria Inklusi .................................................................. 41 4.5.2 Kriteria Eksklusi ................................................................ 41
4.6
Instrumen Penelitian ................................................................... 41
4.7
Variabel Penelitian ..................................................................... 41
4.8
Definisi Operasional ................................................................... 42
4.9
Tahap Pengumpulan Sampel ...................................................... 44
4.10 Analisis Data .............................................................................. 45 BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 51 5.1
Jumlah Sampel Penelitian ......................................................... 51
5.2
Data Demografi Pasien .............................................................. 51 5.2.1 Distribusi Berdasarkan Usia .............................................. 51 5.2.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 53
5.3
Dokter Yang Menulis Resep ...................................................... 53
5.4
Terapi Pada Pasien .................................................................... 54 5.4.1 Penggunaan Obat Asma Tunggal dan Kombinasi ............. 55 5.4.2 Penggunaan Obat Asma Golongan Controller ................... 57 5.4.3 Penggunaan Obat Asma Golongan Reliever ..................... 59 5.4.4 Penggunaan Obat Asma Penunjang .................................... 60
5.5
Penggunaan Jenis Obat Asma .................................................... 62 5.5.1 Penggunaan Obat Asma Generik ........................................ 63 5.5.2 Penggunaan Obat Asma Non Generik ................................ 64
5.6
Bentuk Sediaan Obat Asma ....................................................... 65
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 68 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 79 7.1
Kesimpulan ................................................................................ 79
7.2
Saran ............................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81 LAMPIRAN ......................................................................................................... 86
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
II.1 Etiologi dan Faktor Asma .............................................................................15 II.2 Klasifikasi Asma Berdasarkan Berat Penyakit .............................................21 II.3 Obat Asma Yang Tersedia di Indonesia .......................................................30 II.4 Sediaan dan Dosis Obat Pengontrol Asma ..................................................31 II.5 Sediaan dan Dosis Obat Pelega Untuk Mengatasi Gejala Asma ..................33 II.6 Obat Kombinasi Asma Di Indonesia ............................................................34 II.7 Interaksi Obat Asma .....................................................................................35 IV.1 Variabel Penelitian........................................................................................42 V.1 Distribusi Pasien Rawat Jalan Pada Penyakit Asma Berdasarkan Usia di RSP Batu Kota Batu ........................................................................52 V.2 Distribusi Pasien Rawat Jalan Pada Penyakit Asma Berdasarkan Jenis Kelamin di RSP Batu Kota Batu ........................................................53 V.3 Jenis Dokter Yang menulis Resep di RSP Batu Kota Batu ..........................54 V.4 Penggunaan Obat Asma Rawat Jalan Pasien di RSP Batu Kota Batu ..........54 V.5 Penggunaan Obat Asma Tunggal / Kombinasi Rawat Jalan Pasien Asma di RSP Batu Kota Batu .......................................................................55 V.6 Penggunaan Obat Asma Golongan Controller Rawat Jalan Pasien Asma di RSP Batu Kota Batu .......................................................................58 V.7 Penggunaan Obat Asma Golongan Reliever Rawat Jalan Pasien Asma di RSP Batu Kota Batu .......................................................................59 V.8 Penggunaan Obat Asma Golongan Penunjang Rawat Jalan Pasien di RSP Batu Kota Batu .................................................................................60 V.9 Penggunaan Jenis Obat Asma Pasien Rawat Jalan di RSP Batu Kota Batu ......................................................................................................62 V.10 Penggunaan Jenis Obat Generik Asma Pasien Rawat Jalan di RSP Batu Kota Batu ..............................................................................................63 V.11 Penggunaan Jenis Obat Non Generik Asma Pasien Rawat Jalan di RSP Batu Kota Batu ..............................................................................................64
xiii
V.11 Penggunaan Bentuk Sediaan Obat Asma Pasien Rawat Jalan di RSP Batu Kota Batu .............................................................................................66
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Patofisiologi Asma Jalur Imunologis ..............................................................13 2.2 Interaksi Faktor Genetik dan Lingkungan pada Kejadian Asma ....................16 3.1 Bagan Kerangka konseptual............................................................................38 3.2 Skema Kerangka Operasional .........................................................................39 5.1 Diagram Berdasarkan Usia Pasien Penyakit Asma ........................................52 5.2 Diagram Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Asma ........................................53 5.3 Diagram Berdasarkan Dokter Yang Menulis Resep .......................................54 5.4 Diagram Penggunaan Obat Asma ...................................................................55 5.5 Diagram Obat Asma Tunggal / Kombinasi ....................................................56 5.6 Diagram Obat Asma Golongan Controller .....................................................58 5.7 Diagram Obat Asma Golongan Reliever ........................................................60 5.8 Diagram Obat Asma Golongan Penunjang .....................................................61 5.9 Diagram Penggunaan Jenis Obat Asma .........................................................62 5.10Diagram Prosentase Penggunaan Obat Asma Generik ...................................63 5.11Diagram Prosentase Penggunaan Obat Asma Non Generik ..........................65 5.12Diagram Prosentase Bentuk Sediaan Obat Asma ...........................................67
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................86 2. Surat Pernyataan.................................................................................................87 3. Surat Penelitian untuk rekam medis ...................................................................88 4. Surat Penelitian untuk Instalasi Farmasi ............................................................89 5. Lampiran Pengumpulan Data Rekam Medis .....................................................90 6. Lampiran Pengumpulan Data Harian .................................................................91
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ACP
: Antigen Persenting Cell
ACTH
: Adeno Corticotropic Hormone
AGDHA
: Australian Government Departement of Health and Ageing
CD8
: Cluster Differentiation 8
CGRP
: Calcitonin Gene-Related Peptide
FceRI
: High Affiniting IgE Reseptor
GINA
: Global Initiative for Asthma
GMCSF
: Granulocytet Monocyte Colony Stimulating Factor
GSA
: Government of South Australia
IDT
: Inhalasi Dosis Terukur
IgA
: Immunoglobin A
IL-2
: Interleukin-2
INF-y
: Interferon y
ISAAC
: International Study on Asthma and Allergy in Children
ISFI
: Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia
MDI
: Metered Dose Inhaler
MHC
: Mayor Histocompatibility
PDPI
: Perkumpulan Dokter Paru Indonesia
SKRT
: Survei Kesehatan Rumah Tangga
SRS-A
: Slow Reacting Substance
TNF-a
: Tumor Necrosis Factor-a
WHO
: World Health Organization
xvii
DAFTAR PUSTAKA Amanda, G., 2012. Obesitas dan Asma. CKD-189, Vol. 39 No. 1. Angela, M., Abidin, N., Ekarini, E., 2002. Mengenal, Mencegah, dan mengatasi Asma Pada Anak. Jakarta: Puspa Swara. Anonim, 2015. Profil RSP Batu Kota Batu. http://rumah-sakit.findthebest.co.id// I/2019/RS-Paru-Batu. Diakses tanggal 14 Januari 2015. Ardinata, D., 2008. Eosinofil dan Patogenesa Asma. Majalah Kedokteran Nusantara, Vol. 41 No. 4. Australian Government Departement of Health and Ageing., 2006. Asthma Management Handbook. National Asthma Council Australia, hal 25. Baxter, K., 2008. Stockley’s Drug Interactions, Ed. 8th, The Pharmaceutical Press, London. Budiarto, E., 2004. Metode Penelitian Kedokteran. Jakarta: ECG. Bull, E., Price, D., 2007. Asma. Jakarta: Penerbit Erlangga. Chandra, B., 2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: ECG, hal 20-75. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, hal 22. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Asma. Jakarta: Direktorat Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Fahmiani, Arsin, A., Jafar, N., 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Peresepan Obat Untuk Penyakit Ispa Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik Di Puskesmas Kota Makassar Tahun 2012. JST Kesehatan, Vol. 2 No. 4, p. 372-381.
xviii
GINA, 2006. Pocket Guide for Asthma Management and Prevension In Children. http://www.ginasthma.org/documents/3. Diakses pada tanggal 15 November 2014. Gondodiputro, S., 2007. Rekam Medis Dan Sistem Informasi Kesehatan Di Pelayanan Kesehatan Primer (PUSKESMAS). Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, hal 3. Government of South Australia, 2008. Asthma Parent and Carer Information. Australia: Department of Health South Australia, hal 10. Hackley, B., Kriebs, J., Rousseau., M.E., 2012. Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: ECG, hal 305. Hadiansyah, Y., Maywati, S., 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Penyakit Asma Pada Pekerja Di Pabrik Teh PT. Sinar Inesco Kecamatan Teraju Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia, Vol. 6 No. 1. Hannifer, J., Molvor, A., 2012. Asthma Handbook. Ontario: The Lung Association, hal 8. Haq, R. K., 2010. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Serangan Asma Pada Penderita Asma Bronkial Di BP4 Semarang. Jurnal KesMaDaska, Vol. 1 No.1. Ikhsan, M., Yunus, F., Susanto, A., 2009. Bunga Rampai Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan. Seri 1, Jakarta: Penerbit FKUI, hal 89-102. ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia), 2010. ISO INDONESIA. Jakarta: ISFI, hal 492-502. Jay, W.H., 2000. Eosinophil - Dependent Bromination in The Pathogenesis of Asthma. J Clinic Invest, Vol. 2 No.105 p. 1331. Katzung, B., 2001. Farmakologi dasar dan Klinik. Jakarta: salemba Medika, hal 584-604. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B. Jakarta: Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, hal 5.
xix
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hal 5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Lestari, E., Tania, K.D., Rahmi, L., 2011. Sistem Informasi Rekam Medik Pada Rumah Sakit Bersalin Graha Rap Tanjung Balai Karimun. Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol.3 No.2 p. 388-397. Lestari, N.F., Hartini, N., 2014. Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Frekuensi Kekambuhan pada Wanita Penderita Asma Usia Dewasa Awal yang Telah Menikah. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, Vol.2 No. 1. Marquez, B., 2011. Asthma Information Packet for Early Care and Education Providers. California: First 5 California, hal 2-6. Megantara., Yunus, F., Wiyono, W.H., 2010. Efikasi Pemberian Kombinasi Inhalasi Flutikason dan Salmeterol Dosis 250/50 µg per-Hari Dibandingkan Inhalasi Budesonid Dosis 800 µg per-Hari pada Asma Persisten Sedang. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 60 No. 7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1023/MENKES/SK/XI/2008. Jakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Rekam Medis. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008. Jakarta. Milala, A.S., 2013. Inhalasi Serbuk Kering sebagai Sistem Penghantar Obat Pulmonar. Medicinus, Vol. 26 No. 2. MIMS, 2012. Asma. In: A. Pramudianto, Evaria (Eds). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Jakarta: UBM Medica, hal. 17-21. Morton, A., Fitch, K., 2011. Australian Association for Exercise and Sports Science Position Statement on Exercise and Asthma. Journal of Science and Medicinein sport 14 p. 312-316. Neal, M.J., 2006. At Glance Farmakologi Medis. Edisi 5, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal 28-29.
xx
Notoadmojo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka cipta, hal 181-193. Perkumpulan Dokter Paru Indonesia, 2004. Pedoman Diagnosis Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Jakarta: PDPI, hal 35-40.
dan
Pillai, P., Chris, J., Corrigan., Ying, S., 2011. Airway Epithelium in Atopic and Nonatopic Asthma: Similarities and Differences: Review article. International Scholarly Research Network, Volume 2011. PP, Agung., H, Novida., D, Feterayani., A, Baskoro., G, Soegiarto., C, Effendi., 2011. Asosiasi Penyakit Alergi Atopi Dengan IgG Antihelicobacter Pylori Penelitian Observasional Kasus Kontrolan Analitik Di Unit Rawat Jalan Penyakit Dalam RSU Dr Soetomo Surabaya. J Penyakit Dalam, Vol.12 No.3. Pudjiadi, A., Hegar, B., Handryastuti, S., Idris, N.S., Gandaputra, E.P., Harmoniati, E.D., 2009. Pedoman Pelayanan Medis. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Palembang. Putra, S.R., 2012. Buku Pintar Apoteker. Jogjakarta: DIVA Press, hal 227-233. Rengganis, I., 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58 No. 11, p. 445-451. Rozaliyani, A., Susanto, A.D., Swidarmoko, B., Yunus, F., 2011. Mekanisme Resistens Kortikosteroid Pada Asma. J Respir Indo, Vol. 31 No.4. Safitri, R., Andriyani, A., 2011. Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Asma. GASTER, Vol. 8 No. 2, p. 783-792. Santoso, P., Dahlan, Z., 2013. Diferensiasi Asma Atopik dengan Nonatopik pada Pasien Rawat Jalan di Klinik Paru Asma. MKB, Vol. 45 No. 2.
Sharma, G., 2011. Pediatric Asthma, Medscape Reference Drugs, Diseases and Procedures. http://emedicine.medscape.com/article/1000997. Diakses pada tanggal 18 November 2014.
xxi
Suharmiati., Handajani, Lestari., Handajani, Adianti., 2010. Hubungan Pola Penggunaan Rokok dengan Tingkat Kejadian Penyakit Asma. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 13 No. 4, p. 394-403. Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.A., Kusnandar., 2009. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI, hal 446-468. Sundaru, H., 2002. Asma: Apa dan Bagaimana Pengobatannya?. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Suryaningnorma, V.S., Fasich., Athijah, U., 2009. Analisis Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penggunaan Obat Asma Inhalasi. Majalah Farmasi Airlangga, Vol. 7 No. 1. Syamsuni, H.A., 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG, hal 21. Tjay, H.T., Rahardja, K., 2007. Obat-obat penting khasiat, Penggunaan dan Efek-efek sampingnya. Edisi ke 6, Jakarta: Elex Media komputindo, hal 637-656. Utami, N.M.S.N., 2013. Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Penerimaan Diri Individu yang Mengalami Asma. Jurnal Psikologi Udayana, Vol.1 No.1, p.12-13.
xxii