1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI

Download 4 kualitas pelayanan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan. Pencatatan. Sipil. (Dispendukcapil) Kota Semarang. D. Kajian Pustaka. 1. Adm...

0 downloads 523 Views 338KB Size
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG Oleh : Nora Sembadra Mahardhika, Endang Larasati

Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman: http://www.fisip.undip.ac.id email: [email protected]

ABSTRAK Kepemilikan akta kelahiran sangat penting keberadaannya mengingat akta kelahiran adalah bentuk identitas seseorang. Melalui akta kelahiran, seseorang akan mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang nantinya dijadikan dasar untuk memperoleh pelayanan publik lainnya. Berdasarkan dari data yang diperoleh melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang pada tahun 2004-2014, 127.369 jiwa anak di Kota Semarang belum terjamin hak-hak kewarganegaraannya. Karenanya, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan pembuatan akta kelahiran dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhinya di Dispendukcapil Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Kemudian peneliti akan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari lima dimensi kualitas pelayanan, masih terdapat tiga dimensi yang belum berkualitas, yakni dimensi tangible, reliability, dan responsiveness. Hal ini dapat dibuktikan dengan sarana dan prasarana yang ada secara kuantitas masih kurang memadai dan kurang dijaga dengan baik, prosedur akta kelahiran belum tersosialisasi dengan baik, respon petugas dalam melayani masih kurang baik dan kurangnya kesadaran pemohon pelayanan akta kelahiran akan hak-haknya, dan kurangnya sosialisasi bentuk media pengaduan yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, Dispendukcapil Kota Semarang perlu lebih merespon segala kebutuhan pelayanan akta kelahiran dengan tanggap, handal, tepat, dan akurat. Begitu pula bagi pemohon pelayanan yang perlu bergerak secara aktif atau berpartisipasi terhadap pelayanan akta kelahiran di Dispendukcapil Kota Semarang. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Akta Kelahiran, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang.

1

PENDAHULUAN

bersama perangkat daerahnya pun

A. Latar Belakang

memiliki

kewajiban

Peran pemerintah sangatlah luas

menyelenggarakan

terkait

pemerintahannya

melayani

seperti

masyarakat,

menyediakan

pelayanan

untuk

sendiri

secara

luas dan bertanggung jawab dalam

pendidikan, kesehatan, penerbitan

rangka

surat izin, penerbitan E-KTP dan

masyarakatnya melalui pelayanan

akta

publik.

kelahiran

pembangunan

gedung, pembangunan jembatan,

menyejahterakan

Penyelenggaraan

pelayanan

pengairan,

dan

sebagainya.

bidang

Akibatnya,

peran

pemerintah

Semarang salah satunya dimana

memiliki

peran

memenuhi

kebutuhan-kebutuhan

kewenangan ini kepada Dinas

berkewajiban

ia

Kependudukan

menyelenggarakan publik

dan

Pencatatan

Sipil Kota Semarang dan salah satu

semaksimal

pelayanan yang diselenggarakan

mungkin.

adalah akta kelahiran.

Peningkatan pelayanan publik berkaitan

erat

desentralisasi. melalui

Kota

Wali Kota Semarang melimpahkan

sehingga

pelayanan

di

dalam

masyarakat

krusial

administrasi

dengan

Akta kelahiran adalah bentuk

konsep

identitas seseorang. Melalui akta

Desentralisiasi

kelahiran, seseorang akan terdaftar

pembentukan

otonomi

dalam Kartu Keluarga dan diberi

daerah di Indonesia menjadi isu

Nomor

yang

untuk

(NIK) yang nantinya dijadikan

mengenai

dasar untuk memperoleh pelayanan

publik

publik lainnya, seperti pendidikan,

sangat

dibahas,

menarik

terutama

peningkatan

pelayanan

Induk

Kependudukan

mengingat desentralisasi memiliki

melamar

tujuan mulia, yakni meningkatkan

perkawinan,

dan

kesejahteraan

pengakuan

anak.

rakyat

melalui

perbaikan pelayanan publik. Terkait Pemerintah

demikian,

desentralisasi, Kota

kelahiran

Semarang

pekerjaan,

pencatatan pengurusan

kepemilikan sangat

Dengan akta penting

keberadaannya karena menyangkut

2

identitas

kewarganegaraan

palayanan akta kelahiran dengan “Analisis

Kualitas

seseorang dan haknya di kemudian

judul:

hari untuk mendapatkan pelayanan

Pelayanan Akta Kelahiran di

publik lainnya.

Dinas

Kepala

Bidang

Data

dan

Pencatatan

Dokumen Kependudukan Dinas Kependudukan

dan

Pencatatan

bahwa

akta

Sipil

Berdasarkan data hingga bulan

sebanyak

Dinas

jiwa. pelayanan

Kependudukan

dan

Pencatatan

Sipil

(Dispendukcapil)

Kota

C. Tujuan Penelitian

juga belum berjalan dengan baik sering

kualitas

Semarang?

akta kelahiran di Kota Semarang

karena

Kota

pelayanan akta kelahiran di

jumlah 1.734.729

Penyelenggaraan

(Dispendukcapil)

mempengaruhi

hanya sekitar 1.136.357 jiwa atau

penduduk

Dinas

2. Faktor-faktor apa sajakah yang

yang mempunyai akta kelahiran

total

di

Semarang?

Agustus 2013, jumlah penduduk

dari

kelahiran

Kependudukan dan Pencatatan

kelahiran.

65,5%nya

Kota

1. Bagaimana kualitas pelayanan

34,5%

akta

Sipil

B. Rumusan Masalah

penduduk Kota Semarang belum memiliki

dan

Semarang”.

Sipil Kota Semarang, Indra Tjahjo, menyatakan

Kependudukan

Tujuan dalam penelitian ini yaitu

ditemukan

penyimpangan-penyimpangan,

sebagai berikut :

seperti

1. Menganalisis kualitas pelayanan

prosedur

yang

belum

tersosialisasi dengan baik, realisasi

akta

standar pelayanan yang belum

Kependudukan dan Pencatatan

maksimal, dan kurangnya sarana

Sipil

dan prasarana.

Semarang.

peneliti

melakukan

tertarik

penelitian

mengidentifikasikan

terkait

faktor

yang

Dinas

Kota

dan

untuk

3

di

(Dispendukcapil)

2. Menganalisis

Berdasarkan pemaparan di atas maka

kelahiran

faktor-

mempengaruhi

kualitas

pelayanan

akta

dalam

Keban

(2008:92)

kelahiran di Dinas Kependudukan

mengemukakan bahwa manajemen

dan

publik

Pencatatan

Sipil

(Dispendukcapil) Kota Semarang.

analysis,

mengemukakan

antara fungsi manajemen seperti

bahwa publik

planning,

adalah

manusia-manusia

fisik, informasi, dan politik di sisi

mencapai

lain.

tujuan pemerintah. David dalam

(2008:6),

mengemukakan administrasi

Inu

H.

Rosenbloom

terdapat manajemen

publik

manajemen

hukum

kondisi

untuk

di bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam rangka pengaturan

keseluruhan

antara

publik

dengan

swasta;

manajemen

pasar,

sedangkan

bergantung;

manajemen

swasta

memiliki

kebebasan

dalam

pengambilan keputusan, sedangkan

dan

manajemen

pelayanan terhadap masyarakat secara

perbedaan

manajemen publik tidak terlalu

memenuhi mandat pemerintah

menjalankan

Syafiie

swasta sangat tergantung pada

dan proses-proses manajemen, dan

Kencana

(2004:102), mengemukakan bahwa

Keban

adalah pemanfaatan teori-teori

politik,

dan

sumber daya manusia, keuangan,

dan

guna

organizing,

contolling di satu sisi, dengan

manajemen dan organisasi dari

bahwa

pula

aspek organisasi, dan gabungan

(2008:5-6)

Menurut

bukan

suatu studi interdisipliner dari

Menurut Dwight Waldo dalam

peralatannya

dan

administrasi publik. Melainkan,

1. Administrasi Publik

Keban

scientific

management, bukan pula policy

D. Kajian Pustaka

administrasi

bukanlah

publik

mempertimbangkan

atau

sebagian. 2. Manajemen Publik

harus

kepentingan

masyarakat;

manajemen

berorientasi

pada

swasta

keuntungan

ekonomi, efesiensi, mutu, relasi,

Menurut E. Samuel Overman

dan

4

jumlah penjualan produk,

sedangkan

manajemen publik

menyatakan

bahwa

kualitas

sangat kompleks dan sukar

pelayanan berasal dari kegiatan

diukur.

pelayanan yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan yang

3. Pelayanan Publik Emanuel Mouw

S.

Savas,

(2013)

dalam

telah dilegalisasi.

mengatakan

Untuk

menilai

kualitas

bahwa pelayanan pemerintah

pelayanan yang diselenggarakan,

adalah

dapat

pemberian

pelayanan

dilakukan

melalui

oleh agen pemerintah melalui

penggunaan teori dimensi kualitas

pegawainya.

pelayanan milik Fandy Tjiptono

R.

Anggoro

dalam

(2008:09)

yang terdiri dari lima dimensi:

Ferry

Suryokusumo

menyatakan bahwa pelayanan

Hardiyansyah

1. Tangible,

(2011:53)

meliputi

keadaan

publik adalah pelayanan kepada

fisik, perlengkapan, pegawai

pengguna jasa layanan, yakni

dan sarana komunikasi.

masyarakat

sehingga

apapun

2. Reliability, yakni kemampuan

bentuk dan model pelayanannya

memberikan pelayanan yang

harus

dijanjikan

berorientasi

pada

masyarakat.

David

segera,

akurat dan memuaskan. 3. Responsiveness,

4. Kualitas Pelayanan Publik Menurut

dengan

Fandy L.

Tjiptono

para

staf

untuk

dalam

membantu para pelanggan dan

Hardiyansyah

(2011:35)

memberikan pelayanan dengan

menyatakan,

“Kualitas

tanggap.

merupakan dinamis

Goetsch

keinginan

yakni

suatu yang

kondisi

4. Assurance,

berhubungan

pengetahuan,

mencakup kemampuan,

dengan produk, jasa, proses,

kesopanan, dan dapat dipercaya

dan lingkungan yang memenuhi

yang dimiliki para staf, bebas

atau melebihi harapan.”

dari bahaya, resiko atau keragu-

Sampara Lukman dalam Hardiyansyah

raguan.

(2011:35-36)

5

5. Empati (empathy), meliputi kemudahan

dalam

melakukan

hubungan

komunikasi perhatian

yang

baik,

pribadi,

dan

Sementara itu, Taufiq Effendi (2008:55-70), menyatakan bahwa faktor

yang

menghambat

pelayanan berkualitas, terdiri atas SDM,

manajemen,

standar

memahami kebutuhan para

pelayananm, kebijakan publik, dan

pelanggan.

partisipasi masyarakat.

Dalam

pelayanan

terdapat

publik

faktor-faktor

yang

mempengaruhi suatu pelayanan.

E. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam

kualias

H.A.S

penelitian

ini

adalah

metode

Moenir

penelitian kualitatif dengan desain

(2010:88) memaparkan bahwa

penelitian deskriptif. Penelitian ini

terdapat beberapa faktor yang

dilakukan di Dinas Kependudukan

berpengaruh

dan

terhadap

penyelenggaraan

pelayanan

Pencatatan

Semarang.

Sipil

Kota

Informan

dalam

adalah

pegawai

publik, yakni faktor kesadaran,

penelitian

aturan, organisasi, pendapatan,

Dispendukcapil Kota Semarang

kemampuan dan ketrampilan,

dan

serta sarana pelayanan.

kelahiran

yang dipilih melalui

teknik

purposive

Mohammad

dalam

Suryokusumo

ini

pemohon

pelayanan

akta

sampling.

(2008:23),

Sumber data yang dimiliki berasal

menyatakan

bahwa

terdapat

dari data primer yang diperoleh

beberapa

faktor

yang

langsung dari subjek penelitian

menghambat dalam mencapai

melalui

pelayanan

sekunder

yang

berkualitas,

wawancara berupa

dan

data

buku-buku,

yaitu kurang responsif, kurang

laporan, arsip, dan internet. Teknik

informatif, kurang accessible,

pengumpulan

birokratis, kurang koordinasi,

melalui wawancara, observasi, dan

kurang

studi dokumentasi. Selanjutnya,

mau

mendengar

keluhan, dan inefisiensi.

untuk peneliti

6

menguji

data

dilakukan

kualitas

menggunakan

data teknik

triangulasi data, dengan mengecek

2. Reliability:

data dari berbagai sumber dan

petugas

manfaatkan

metode

sudah tepat waktu, kemampuan

yang

dalam menggunakan alat bantu

sehingga

berbagai

diperoleh

hasil

akurat dan terpercaya. PEMBAHASAN

Pelayanan

Akta

di

Dinas

Kelahiran

sudah

rapih,

sedangkan

meskipun

kuantitas

kurang

seperti

komputer,

dan

yaitu

Sementara

menyediakan

beberapa ini,

pelayanan

yang dimiliki padahal

oleh media

pengaduan yang disediakan sudah lengkap

printer,

dari

melalui

telepon

sampai pada media sosial. 4. Assurance: Pemohon pelayanan diberikan

jaminan

penyelesaian

Dispendukcapil belum mampu untuk

respon

Dispendukcapil

memadai

pihak

terdapat

pengaduan

secara

itu,

terjadi.

dan kurangnya sosialisasi media

sarana

mandi.

jarang

melebihi waktu yang ditentukan

dan

kamar

sehingga

kekurangan dalam dimensi

tempat duduk, lahan parkir, alat tulis,

Ketelitian

baik

Namun,

prasarana yang dimiliki sudah lengkap,

yang

kesalahan

dalam

disiplin

pelayaanan

petugas

berpakaian

petugas

dan

dan

3. Responsiveness:

hasilnya: Etika

dipahami.

belum tersosialissi dengan baik.

Hardiyansyah (2011:53). Berikut

1. Tangible:

prosedur

berkelanjutan

prosedur

teori

Tjiptono

dan

pelatihan

secara

dimensi kualitas pelayanan milik Fandy

karena

pendidikan belum terselenggara

Sipil Kota Semarang menggunakan

baik

mudah

Namun,

Kependudukan dan Pencatatan

Peneliti

baik,

pelayanan

HASIL

PENELITIAN A. Kualitas

sudah

sudah

DAN

Kedisiplinan

bukti

papan

jaminan

melalui

penerimaan

pengambilan

informasi terkait akta kelahiran.

waktu

akta

biaya

tanda atau

kelahiran, pelayanan

diimplementasikan dengan jujur

7

dan

transparan

ada

akta kelahiran dalam berpakaian

pungutan liar), dan terdapat

dan disiplin waktu. Selain itu,

jaminan

hukum

standar

pelayanan

akta

pelayanan

akta

kelahiran

juga

jelas

Namun,

(tidak

kelahiran.

waktu

pelayanan

terkait

penyelesaian

melebihi

sudah

secara peraturan.

jangka

b. Organisasi: Adanya pembagian

waktu yang telah ditentukan

tugas yang jelas antar petugas

karena kurangnya sarana dan

akta kelahiran dan mereka telah

prasarana, banyaknya jumlah

mengelola

pemohon,

hubungan

alur

pencatatan

dan

menjalin komunikasi

kelahiran yang memakan waktu

antaranggota organisasi. Bagian

berhari-hari, dan masih terdapat

pelayanan akta kelahiran dibagi

calo.

empat bagian yang terdiri atas

5. Emphaty:

Petugas

telah

Kepala

Seksi

Kelahiran,

melayani dengan ramah, sopan,

Pengadministrasian

dan

pemohon

Kelahiran, Petugas Registrasi

pelayanan telah dilayani sesuai

Akta Kelahiran, & Operator

dengan antrian.

Komputer.

B. Faktor

adil

karena

yang

Kualitas Kelahiran

c. SDM:

Mempengaruhi

Pelayanan

Akta

di

Dinas

Kemampuan

Akta

dan

keahlian petugas baik dalam mengoperasikan

alat

bantu,

petugas

sesuai

Kependudukan dan Pencatatan

penempatan

Sipil Kota Semarang

dengan

1. Faktor Pendukung. Penentuan

masing, dan petugas memiliki

keahlian

faktor ini adalah berdasarkan

kesadaran

keadaan riil dilapangan dengan

ramah, sopan, dan adil, serta

didukung

disiplin dalam bertugas.

Moenir

oleh

teori

(2010:88).

H.A.S Berikut

bersikap

2. Faktor Penghambat. Penentuan

hasilnya:

faktor ini adalah berdasarkan

a. Aturan: Adanya aturan yang mengatur

untuk

masing-

petugas

keadaan riil dilapangan dengan

pelayanan

didukung

8

oleh

Mohammad

dalam Suryokusumo (2008:23)

diketahui

oleh

dan Taufiq Effendi (2008:70).

pelayanan,

baik

Berikut hasilnya:

maupun jenisnya.

pemohon tata

cara

a. Kurang tersedianya sarana dan

d. Kurangnya partisipasi pemohon

prasarana: Sarana dan prasarana

pelayanan: Pemohon pelayanan

kurang dalam segi kuantitas dan

kurang memanfaatkan mesin

kurang terawat dengan baik,

IKM dan kotak saran dan

seperti tidak tersedianya alat

pemohon pelayanan masih takut

tulis, kurangnya tempat duduk,

untuk memberikan identitasnya

sempitnya lahan parkir motor,

saat ingin menggunakan media

dan

pengaduan.

kamar

mandi

yang

jumlahnya kurang memadai dan tidak

dijaga

keberadaan yang

papan

kurang

kurang

PENUTUP

kebersihannya,

A. Kesimpulan

informasi

tersedia,

anyaknya

Berdasarkan hasil penelitian yang

dan

telah dilakukan di Dispendukcapil

jumlah

Kota Semarang terkait kualitas

komputer serta printer yang

pelayanan akta kelahiran dapat

dimiliki. b. Kurangnya standar

implemetasi

pelayanan:

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

dari

1. Kualitas

Pemohon

kelahiran

dilayani lebih dari 30 menit dan jaminan

waktu

kelima

yang telah ditentukan.

mengetahui

prosedur

terdapat

tidak

terkait

akta

papan

tiga

digunakan,

dimensi

yang

reliability, dan responsiveness. 2. Faktor

informasi

kelahiran,

yang

kualitas

kurang baik, yakni tangible,

dan

persyaratan pelayanan, kurang tersedianya

dimensi

pelayanan

sosialisasi: pelayanan

Dispendukcapil

dikatakan baik karena diantara

yang melebihi jangka waktu

Pemohon

di

akta

Kota Semarang belum dapat

penyelesaian

c. Kurangnya

pelayanan

kualitas

dan

kelahiran

media pengaduan yang kurang

9

yang

mempengaruhi

pelayanan di

akta

Dispendukcapil

Kota Semarang dibagi menjadi

pendidikan

dua, yakni faktor pendorong

pegawai

yang meliputi faktor aturan,

mengimplementasikan

faktor organisasi, dan faktor

pelayanan dengan bertanggung

SDM, dan faktor penghambat

jawab, serta perlu digiatkan

yang

sosialisasi akta kelahiran.

meliputi

tersedianya

kurang

sarana

prasarana,

dan

2. Terkait

kurangnya

implementasi

dari

pelayanan, sosialisasi,

dan

masyarakat sebagai pemohon pelayanan

yang

dianggap

komunikasi

kamar

mandi

menjaga mandi,

umum

agar

dan

jumlah

papan

di

dan

tidak

memakan

tempat

ruang

pelayanan,

tidak

keterlambatan

meningkatkan

kelahiran.

televisi yang tersedia di ruang sehingga

baik

terjadi

waktu

mindset

pelayan kepada pegawai akta

layar

pelayanan

yang

kelahiran, serta menanamkan

informasi melalui brosur dan menampilkannya

kedekatan,

penyelesaian penerbitan akta

dan

menyediakan

terjadi

penyimpangan-penyimpangan

parkir

kamar

kelahiran

pemahaman standar pelayanan

tulis,

kebersihan

akta

3. dalam pelayanan, meningkatkan

menambah kursi, menggunakan

menambah

merangkul

mengurangi campur tangan calo

reliability, dan responsiveness:

untuk

kurang

antarkedua belah pihak, serta

tangible,

alat

yang

dan

kurangnya

yaitu

motor,

sarana

memadai,

kualitas

lainnya

penghambat:

kurangnya

dimensi

Menyediakan

standar

prasarana

sehingga

kurang,

lahan

faktor

rutin,

standar

Rekomendasi

pelayanan

pelatihan

secara

Menambah

partisipasi pemohon pelayanan.

1. Terkait

dan

mengadakan

10

DAFTAR PUSTAKA

Peningkatan

Buku-buku

Pelayanan Publik. Malang:

Afifuddin, dkk. (2009). Metodologi

Averroes Press.

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Moenir, H.A.S. (2010). Manajemen

CV. Pustaka Setia.

Pelayanan

Dwiyanto, Agus. (2010). Manajemen Pelayanan

Publik:

Peduli,

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian

Mada University Press. Effendi, Taufiq. (2008). Peningkatan Publik:

Maju

Sejahtera.

Manajemen

dan

Pelayanan

Publik:

Dimensi,

Indikator,

Saebani,

Ahmad

Beni.

Metodologi

Kualitas

(2008).

Penelitian.

Bandung: CV. Pustaka Setia.

Konsep, dan

Sinambela, Lijan Poltak, dkk. (2008).

Implementasinya. Yogyakarta:

Reformasi Pelayanan Publik:

Gava Media.

Teori,

Kebijakan,

Implementasi.

Keban, Yeremias T. (2008). Enam

Sugiyono.

Publik: Konsep, Teori, dan Isu

(2009).

(2nd ed.). Yogyakarta: Gava

Penelitian

Media.

Kualitatif,

Ismail,

HM,

Jakarta:

dan PT.

Bumi Aksara.

Dimensi Strategis Administrasi

MH,

Pembangunan.

Yogyakarta: Gava Media.

Semarang:

(2011).

Remaja

Rosyadi, Slamet. (2010). Paradigma

Universitas Diponegoro. Hardiyansyah.

PT.

Rosdakarya.

Dalam Rangka Mewujudkan yang

Kualitatif.

Bandung:

Pelayanan

di

Aksara.

Pertama. Yogyakarta: Gadjah

Indonesia

Umum

Indonesia. Jakarta: PT. Bumi

Inklusif, dan Kolaboratif Edisi

Kualitas

Kualitas

Metodologi Kuantitatif dan

R&D.

Bandung: CV. Alfabeta.

dkk.

(2010).

Menuju

Pelayanan

Prima,

Suryokusumo, R. Ferry Anggoro.

Konsep,

dan

Strategi

(2008). Pelayanan Publik dan 11

Pengelolaan

Infrastruktur

Dokumen

Perkotaan.

Yogyakarta:

Rencana

Sinergi Publishing. Syafiie,

Inu

Sipil Kota Semarang 2011-

(2004).

2015.

Pemerintahan

Indonesia. Bandung: Mandar

Semarang Dalam Angka Tahun 2015.

Maju.

Internet

Syafiie, Inu Kencana. (2006). Ilmu

Yamit,

http://jogja.tribunnews.com/2013/09/

Administrasi Publik. Jakarta:

11/setengah-juta-penduduk-

PT. Rineka Cipta.

semarang-belum-miliki-akta-

Zulian.(2001).

kelahiran.

Manajemen

Diunduh

pada

tanggal pada 23 Januari 2015

Kualitas Produk dan Jasa.

pukul 16:05 WIB.

Yogyakarta: Ekonesia.

http://berita.suaramerdeka.com/smcet

Jurnal Mouw,

Dinas

Kependudukan dan Pencatatan

Kencana.

Birokrasi

Strategis

Erland.

(2013).

ak/pelayanan-publik-

Kualitas

pemprov-buruk/.

Pelayanan Publik di Daerah

pada tanggal pada 23 Januari

Vol. 2 No. 2.

2015 pukul 14:00 WIB.

Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

Tentang

Pelayanan

Publik. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara

No.

63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang

Diunduh

Pedoman

Umum

Penyelenggaraan Publik.

12