1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara agraris, yang dimana mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Di Indonesia, para petani menghabiskan waktu setiap harinya di lahan pertanian, walaupun hanya mengawasi ataupun mencangkul dan menanam, pekerjaan ini di lakukan secara terus – menerus oleh para petani sebagai rutinitas. Menurut Undang-Undang RI No 19 tahun 2013, pertanian merupakan salah satu kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian.1 Dari data statistik tenaga kerja di Indonesia jumlah tenaga kerja di bidang perkebunan, pertanian, kehutanan, perikanan serta peternakan lebih tinggi di bandingkan dengan pekerjaan utama lainya maka dari itu perlu perhatian khusus dari Negara di bidang pertanian, karena memiliki potensi kekayaan alam
dan mayoritas penduduk
Indonesia berkerja di sektor pertanian. Berdasarkan data tahun 2005 berdasarkan hasil studi departemen kesehatan, terdapat sekitar 40,5% penyakit yang dialami oleh pekerja berhubungan dengan jenis pekerjaannya. Sesuai dengan laporan dari (BLS) The Bureau of Labour Statistics Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat terdapat bahwa ≥ 20% dari semua kasus penyakit disebabkan oleh pekerjaan dan 25% kompensasi dan biaya pengobatan
1
2
yang berhubungan dengan adanya keluhan sakit pada pinggang dan keluhan-keluhan lainnya.2 Pada tahun 2009 World Healt Organization (WHO) melaporkan bahwa Muskuloskeletal disorders ( MSDs) mengalami terhitung >10% dari seluruh masalah kesehatan yang ada. Muskuloskeletal disorders terjadi peningkatan sang sangat pesat di Negara Korea, tercatat 1.634 jumlah kasus pada tahun 2001. Sedangkan Britani Raya, Muskuloskeletal disorders mencapai 40% dari jumlah kasus penyakait akibat kerja pada tahun 2011-20012.3 Adapun
gangguan
kesehatan
yang
dirasakan
oleh
pekerja
berdasarkan studi yang dilakukan departemen kesehatan RI bahwa terhadap 482 pekerja di 12 kabupaten/Kota di Indonesia, pada umumnya mengalami gangguan MSds (16,0%), kardiovaskuler (8,0%), gangguan syaraf (6,0%), gangguan pernafasan (3,0%) dan gangguan THT (1,5%).4 Pekerja sektor informal di Indonesia dilaporkan terkena berbagai masalah kesehatan salah satunya yaitu gangguan otot atau yang biasa dikenal dengan muskuloskeletal, Muskuloskeletal disorders (MSDs) atau yang biasa dikenal gangguan pada otot merupakan kerusakan pada saraf, tendon, otot, ligament, kartilago, persendian, serta discus invertebralis.5 Pada dasarnya keluhan serta gangguan pada sistem muskuloskeletal akan mulai dirasakan oleh para pekerja pada umur 25-65 tahun. Sakit pada daerah muskuloskeletal biasanya pada umur 35 tahun mulai dirasakan dan rasa sakit akan meningkat terus seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut
3
kemampuan serta ketahanan pada otot mulai melemah sehingga meningkatkan resiko terjadinya keluhan pada otot. Pada tahun 2006-2007 laboratorium Pusat Studi Kesehatan dan Ergonomi ITB memperoleh data bahwa sebanyak 40-80% pekerja melaporkan bahwa merasakan keluhan pada muskuloskeletal setelah melakukan pekerjaan.6 Muskuloskeletal
Disorders
(MSD)
pada
dasarnya
merupakan
keadaan yang sering dirasakan oleh para pekerja seperti petani dan buruh tani dengan berbagai keluhan yang berkaitan dengan jaringan otot, ligamen, tendon, sistem saraf, kartilago, pembuluh darah dan struktur tulang. Gangguan pada muskuloskeletal yaitu keluhan pada bagianbagian otot skeletal yang dialami oleh para pekerja dari gangguan ringan sampai gangguan yang sangat fatal. Pada dasarnya, gangguan MSDS berupa rasa nyeri, sakit, mati rasa, bengkak, kesemutan, kekakuan, gangguan tidur, gemetar, serta rasa terbakar yang mengakibatkan gangguan pada proses mobilitas seseorang untuk melakukan pergerakan serta mengkoordinasi gerakan pada anggota tubuh atau ekstrimitas sehingga mengurangi efisiensi kerja dan kehilangan waktu kerja sehingga produtivitas kerja menurun.7 Warga Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang merupakan sebagian besar adalah petani. Para petani dalam setiap tahunnya melakukan proses pemanenan sebanyak ± 3 kali dalam setahun dikarenakan kebutuhan air yang selalu terpenuhi dalam proses pertanian, hasil panen tersebut di gunakan untuk proses kelangsungan hidup dan sebagian untuk dijual. Para petani di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang mampu menghasilkan padi
4
sebanyak 4-9 ton untuk perhektarnya, melihat potensi yang di miliki oleh para petani di Dukuh Sodong
Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen
Kota Semarang perlu diperhatikan dan terus melakukan perkembangan untuk
meningkatkan
produktivitas
petani
yang
pekerjaannya
mengharuskan petani melakukan pekerjaan dalam posisi dinamis. Dari hasil survei awal dan wawancara dengan ketua kelompok tani serta beberapa petani yang berada di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen pada tanggal 28 Maret 2017 keluhan Muskuloskeletal sangat sering dirasakan oleh petani, seperti sakit pada bagian pundak, pergelangan tangan, tulang belakang, nyeri/ngilu, dan sakit pada bagian kaki. Serta berat gabah yang diangkat angkut dalam proses pemanenan yang dilalukan oleh para petani yaitu ± 50- 70kg. Dengan keadaan demikian risiko akan terjadinya gangguan kesehatan akibat kerja sangat banyak di rasakan oleh para petani diantaranya yaitu keluhan muskuloskeletal dengan jam kerja tidak tentu. Para petani memulai aktivitas setiap harinya 6-8 jam perhari. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara peregangan otot yang berlebihan (over exertion), aktivitas berulang, dan sikap kerja tidak alamiah dengan keluhan muskuloskeletal pada petani yang ada di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara faktor primer (peregangan otot yang berlebihan (over exertion), aktuvitas berulang, dan sikap kerja tidak alamiah) dengan keluhan muskuloskeletal pada petani di Duhuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang.
5
C. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara faktor primer (peregangan otot yang berlebihan (over exertion), aktivitas berulang, dan sikap kerja tidak alamiah) dengan keluhan muskuloskeletal pada petani padi padi di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan karakteristik umur, tingkat pendidikan, beban kerja, dan jenis kelamin. b. Mendeskripsikan peregangan otot yang berlebihan (over exertion), aktivitas berulang, dan sikap kerja tidak alamiah. c. Mendeskripsikan keluhan muskuloskeletal. d. Menguji hubungan antara peregangan otot yang berlebihan (over exertion) dengan keluhan muskuloskeletal. e. Menguji hubungan antara aktivitas berulang dengan keluhan muskuloskeletal. f. Menguji hubungan antara sikap kerja tidak alamiah dengan keluhan muskuloskeletal. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi keilmuan a. Memberikan informasi serta mempublikasikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan muskuloskeletal sehingga dapat bermanfaat bagi manusia.
6
b. Sebagai
sumber
bagi
peneliti
lain
dan
proses
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidan kesehatan. c. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang gangguan kesehatan akibat pekerjaan. 2. Bagi pemerintah a. Memberikan pengetahuan tentang masalah kesehatan pada petani. b. Sebagai upaya pencegahan gangguan kesehatan pada petani. c. Untuk menanggulangi keluhan muskuloskeletal pada petani dalam proses penanaman padi di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. 3. Bagi petani a. Terhindar dari keluhan akibat pekerjaan b. Meningkatkan produktivitas pekerja c. Memberikan pengetahuan pada masyarakat dalam proses pencegahan
keluhan
muscoluskeletal
dalam
proses
penanaman padi. 4. Bagi usaha pertanian Memberikan pandangan pada petani tentang penyebab serta risiko keluhan muskuloskeletal sehingga tidak mempengaruhi produktivitas kerja.
7
E. Keaslian Penelitian
No
Peneliti
Tabel 1. 1 Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian
1
Ina Kusrini
Faktor yang berhubungan dengan muskuloskeletal pada petugas cleaning service di rumahsakit X di Kota Semarang
Variabel bebas: sikap kerja, beban kerja,pola kerja, Faktor individu. Variabel terikat: keluhan muskuloskeletal
Cross sectional
2
Wildan arif amrullah
Hubungan antara berat beban, frekuensi angkat, dengan kelelahan pada buruh angkut Jalan Benteng Semarang
Variabel bebas: Berat beban,dan frekuensi angkat Variabel terikat: kelelahan
Cross sectional
3
Liza Salawati
Hubungan Perilaku, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009
Variabel Bebas: perilaku, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Variabel terikat: kecelakaan kerja
Cross Sectional
Hasil
Hasil penalitian menyebutkan p> 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal Ada hubungan yang bermakana antara berat beban dan frekuensi angkat dengan tingkat kelelahan. Ada hubungan antara perilaku (pengetahu -an, sikap dan tindakan) pekerja, promosi K3 dan pelatihan dengan terjadinya kecelakaan kerja
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada tempat penelitian, pada penelitian sebelumnya meneliti di
8
Rumah sakit dan di Jalan Banteng serta pada variabel penelitannya penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Ina kusrini dengan Variabel bebas yaitu: sikap kerja, beban kerja, pola kerja, faktor individu. Dengan Variabel terikat yaitu: keluhan muskuloskeletal, serta penelitian yang di lakukan oleh Wildan Arif Amrullah dengan Variabel bebas: Berat beban,dan frekuensi angkat Variabel terikat: kelelahan sedangkan penelitian
ini
dilakukan
di
Dukuh
Sodong
Kelurahan
Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang pada petani padi dengan variabel bebas yaitu faktor-faktor primer dari keluhan muskuloskeletal. F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi bidang keilmuan Kesehatan
Masyarakat
tentang
sumber
daya
manusia
yang
berhubungan dengan keluhan kesehatan mengenai muskuloskeletal. 2. Lingkup Materi Lingkup materi dalam penelitian ini mencakup materi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yaitu tentang keluhan muscoluskeletal yang terjadi pada petani. 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. 4. Lingkup sasaran Objek dalam penelitian ini adalah pada petani petani padi di Dukuh Sodong Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang.
9
5. Lingkup Waktu Proses penelitian ini akan di lakukan pada bulan Juni - Juli 2017.