1 HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES

Download Beban kerja terdiri dari beban kerja fisik dan beban kerja mental. Stres adalah reaksi negatif manusia akibat tekanan yang berlebihan. Pene...

0 downloads 447 Views 393KB Size
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA DIBAGIAN AIRPORT OPERATION & READINESS, SMS, QM, & CS, SALES, FINANCE & IT, DAN SHARED SERVICES PT. ANGKASA PURA 1 (PERSERO) MANADO Mariana Noviati*, Paul A.T. Kawatu*, Joy A.M. Rattu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT Workload is a factor of duty, or effort to do the job. There are of workload are, physically workload and mentally workload. Stres is a human’s negative reactions cause by the overload pressure or some other demand. To do find out the relation between of physically workload with stres This research used observational and crossectional type of study. the research tools are used physically workload questioner and stres questioner to measure. Analize data used searman’s. The level of physically workload are categories as employee with normal physically workload are 50,9% high physically workload are 49,1%. Level of stres was categories with medium stres are 86,3% and high stres are 16,4%. There are no relation between of physically workload and stres on employee (p=0,257). Keyword : Physically workload, Stres Workload. ABSTRAK Beban kerja merupakan upaya yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan. Beban kerja terdiri dari beban kerja fisik dan beban kerja mental. Stres adalah reaksi negatif manusia akibat tekanan yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja fisik dengan stres kerja dengan menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan crossectional study. Alat penelitian menggunakan Kuesioner beban kerja fisik dan kuesioner stres kerja untuk mengukur. Analisis data dengan menggunakan uji spearman. Tingkat beban kerja fisik dikategorikan beban kerja fisik sedang sebanyak 50,9% dan beban kerja fisik tinggi 49,1%. Tingkat stres kerja pada karyawan dikategorikan dengan stres kerja sedang sebanyak 83,6% dan stres kerja tinggi sebanyak 16,4%. Tidak ada hubungan antara beban kerja fisik dengan stres kerja (p=0,257). Kata Kunci : Beban Kerja Fisik, Stres Kerja.

1

PENDAHULUAN

aktivitas mental akan selalu melibatkan

Tenaga kerja atau karyawan adalah

unsur persepsi, interpretasi dan proses

penduduk usia kerja yang mampu untuk

mental

melakukan

guna

diterima oleh organ sensoris untuk

menghasilkan barang dan jasa baik

diambil suatu keputusan atau proses

untuk memenuhi kebutuhan pribadi

mengingat

maupun

(Tarwaka, 2015)

pekerjaan

masyarakat

(Sedarmayanti,

2010).

dari

suatu

informasi

Stres Beban kerja merupakan sesuatu

yang muncul tuntutan

yang

lampau

reaksi

negatif

berlebihan atau jenis tuntutan lainnya.

kerja,

Hal tersebut membuat suatu pemisahan

keterampilan, perilaku, serta persepsi

yang penting diantara tekanan yang

dari pekerja. Beban kerja kemudian

dihadapi, namun demikian, stres akan

dibagi menjadi dua bagian yaitu, beban

menjadi hal yang positif jika dapat

kerja

kerja

dikendalikan

fisik

sebaliknya bila tidak dapat dikendalikan

yang

dengan baik akan dapat mengakibatkan

sebagai

gangguan kesehatan. Tekanan yang

sumber tenaga atau energi. Kerja fisik

menyebabkan stres dapat muncul dari

juga

kerja

kehidupan personel individu maupun

sepenuhnya yang bergantung pada usaha

dari lingkungan pekerjaannya. Manusia

atau upaya manusia yang mempunyai

juga

peran sebagai sumber tenaga maupun

berbeda-beda

pengendali kerja. Beban kerja fisik juga

berbagai

dapat merupakan beban kerja berat,

menyebabkan

kerja otot atau kerja kasar. Beban kerja

emosi,kognitif

mental merupakan beban kerja yang

menimbulkan

melibatkan kerja otak dari pada kerja

psikologis,

stres

otot yang secara moral dan tanggung

menimbulkan

perilaku

jawab, aktivitas mental lebih berat dari

turnover

pada aktivitas fisik. Dewasa ini aktivitas

melakukan pengobatan atau perawatan

mental lebih banyak didominasi oleh

dalam (Tarwaka, 2015).

fisik

mental/psikis.

lingkungan

adalah

yang

manusia akibat adanya tekanan yang

dari interaksi antara

tugas,

informasi

dan Beban

merupakan

kerja

pekerjaan

menggunakan bantuan

merupakan

beban

otot

performansi

pekerja kantor, supervisor, dan pimpinan

secara

mempunyai

benar,

ketahanan

didalam

jenis

Stres

perubahan

dan

fisik,

perilaku.

gejala

yang

mengatasi

tekanan.

dan

dan

Selain

fisik kerja

dan juga

absenteisme,

kesalahan

dalam

PT. Angkasa Pura I (Persero)

sebagai pengambil keputusan dengan

yang

tangung jawab yang lebih besar. Setiap

Angkasa

2

selanjutnya Pura

disebut Airports

dengan bertekad

mewujudkan perusahan berkelas dunia yang

professional.

Angkasa

a. Analisis Univariat

Pura

Analisis univariat ini dilakukan

Airports yakin dapat melakukan yang

untuk melihat distribusi frekuensi

terbaik dengan memberikan pelayanan

dan presentase dari masing-masing

keamanan,

variabel yang diteliti.

keselamatan,

kenyamanan berstandar

dan

internasional

b. Analisis Bivariat

bagi pelanggan. Berdasarkan wawancara

Analisis bivariate digunakan untuk hasil

yang

observasi

mengetahui

hubungan

antara

dengan

variabel independen (Beban Kerja)

beberapa tenaga kerja yang ada di PT.

dan variabel dependen (stres kerja).

Angkasa

Analisis statistik menggunakan uji

Pura

dilakukan

dan

1

Persero

Manado

khususnya tenaga kerja yang bekerja

Spearman Rank

dibagian Airport Operation & readiness, SMS, QM, & CS, Sales, Finance & IT,

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan Shared Services bahwa karena

Tabel 1 Distribusi Responden

tuntutan tugas dan tanggung jawab maka

berdasarkan jenis kelamin,

tenaga

umur, pendidikan, dan masa

kerja/karyawan

terhidar dari

tidak

bisa

beban kerja fisik dan

kerja.

beban kerja psikis atau stres akibat

Distribusi Responden Jumlah

kerja. Berdasarkan uraian diatas, peneliti

Presentase (%)

tertarik untuk mengetahui hubungan

Jenis Kelamin

antara beban kerja fisik dan stres kerja

Laki-laki

30

54,5

pada tenaga kerja dibagian Airport

Perempuan

25

45,5

Operation & Readiness, Sms, Qm, & Cs,

Umur (Tahun) 21-30 tahun

41

74,5

31-40 tahun

11

20,0

41-50 tahun

3

5,5

4

7,3

Sales,Finance & IT, dan Shared Services PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Manado.

Pendidikan

METODE PENELITIAN

Sekolah Menengah

Jenis penelitian yang dilakukan adalah

Atas

penelitian observasional analitik dengan

Diploma

26

47,3

pendekatan cross sectional , dimana

Sarjana

25

45,5

pengumpulan data dilakukan pada saat

Masa Kerja

yang sama dengan pengamatan objek

< 2 tahun

7

12,0

penelitian. Data yang telah diolah

2-5 tahun

33

60,0

kemudian di analisis dengan:

6-10 tahun

10

18,2

> 10 tahun

5

9

3

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa

Tabel

jenis kelamin laki-laki lebih banyak

Berdasarkan Klasifikasi Stres Kerja

dibanding Perempuan. Sedangkan pada

3.

Distribusi

Klasifikasi Stres

Jumlah

Responden

Persentase

tingkat umur yang lebih banyak adalah

Kerja

kelompok umur 21-30 tahun sebanyak

Rendah

0

0

74,5% dan yang paling sedikit ada di

Sedang

46

83,6

kelompok umur 41-50 tahun yaitu 5,5%.

Tinggi

9

16,4

Pada tingkat pendidikan disebutkan

Sangat Tinggi

0

0

bahwa pendidikan diploma menjadi

Jumlah

55

100

(%)

yang terbanyak yaitu sebesar 47,3%. Dari tingkat masa kerja didapat bahwa

Berdasarkan

tabel

3

diatas,

dapat

sebagian besar responden bekerja 2-5

diketahui bahwa dari sampel penelitian

tahun sebesar 60,0%.

yang berjumlah 55 orang responden,

Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Beban

terdapat 46 orang dengan presentase

Kerja Fisik

sebesar 83,6% berada dalam kategori stres sedang dan 9 orang dengan

Klasifikasi Beban

Jumlah

Kerja Fisik

Persentase

presentase 16,4% berada dalam kategori

(%)

stres tinggi, sementara kategori stres

Sedang

28

50,9

rendah tidak ada presentase sedangkan

Tinggi

27

49,1

untuk kategori stres kerja rendah dan

Jumlah

55

100

stres kerja tinggi tidak ditemukan.

Berdasarkan

tabel

2

diatas,

dapat

diketahui bahwa dari sampel penelitian yang berjumlah 55 orang responden, terdapat 28 orang dengan presentase sebesar 50,9% berada dalam kategori beban kerja fisik normal dan 27 orang dengan presentase 49,1% berada dalam kategori beban kerja fisik yang tinggi.

4

Tabel 4. Hubungan antara beban kerja fisik dengan stres kerja

Spearman's

Beban kerja fisik

hasil beban kerja

klasifikasi stres

fisik

kerja

Correlation

rho

Coefficient

1.000

.156

.

.257

55

55

.156

1.000

.257

.

55

55

Sig. (2-tailed) N Stres Kerja

Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N

Dari hasil pengujian statistik dengan

2. Tingkat stres kerja pada karyawan

menggunakan SPSS 22 untuk hubungan

dikantor

PT.

Angkasa

antara beban kerja fisik dengan stres

(Persero)

kerja maka didapatkan hasil dengan nilai

dengan stres kerja sedang sebanyak

signifikansi 0,257 berarti p value < α

83,6%

(α=0,05) maka dapat diputuskan bahwa

sebanyak 16,4%.

Manado

dan

stres

Pura

1

dikategorikan

kerja

tinggi

hipotesis nol (Ho) diterima atau tidak

3. Tidak ada hubungan antara beban

ada hubungan antara beban kerja fisik

kerja fisik dengan stres kerja pada

dengan

karyawan dikantor PT. Angkasa

stres

Dibagian

kerja

Airport

Tenaga

Kerja

Operation

&

Pura 1 (Persero) Manado

Readiness, SMS, QM, & CS, Sales, Finance & IT, dan Shared Services PT.

SARAN

Angkasa Pura 1 (Persero) Manado.

1. Untuk beban kerja fisik sebaiknya jika ada penelitian yang ingin meneliti mengenai beban kerja fisik

KESIMPULAN Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat

dikantor

PT.

Angkasa

1

disimpulkan bahwa

(Persero)

1. Tingkat beban kerja fisik pada

disertai dengan mengukur beban

karyawan dikantor PT. Angkasa

kerja mental atau psikososial dan

Pura

lingkungan

1

dikategorikan

(Persero) responden

Manado dengan

Manado

Pura

kerja

seharusnya

dikantor

PT.

Angkasa Pura 1 (Persero) Manado.

beban kerja fisik baik sebanyak

2. Untuk mengurangi stres kerja maka

50,9% dan beban kerja fisik kurang

disarankan kepada setiap karyawan

baik sebanyak 49,1%

untuk membuat daftar harian atau catatan

5

kegiatan

yang

akan

dilakukan

dalam

sehari

Sedarmayanti.

dan

2016.

Manajemen

melakukan kegiatan fisik (senam

Sumberdaya

ringan/bersepeda).

Birokrasi Dan Manajemen Pegawai

3. Untuk

peneliti

PT Refika Aditama. Sumammur,

sampel penelitian yang lebih besar

P.

K.,

2009.

Jakarta: penerbit CV Sagung Seto.

diteliti sehingga hasilnya bisa lebih

Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri edisi II.

luas lagi.

Surakarta: Harapan Press.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang hubungan antara beban kerja fisik dengan stres kerja.

DAFTAR PUSTAKA Anoraga. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Badeni. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. Badran A. 2006. Bebas Dari Stres Dengan Rileksasi Dan Olahraga. Jakarta: Khalifa. Janowitz dkk. 2005. Measuring The Physical of

Work

in

Hospital

Settings: Design and Implementation of an Ergonomics Assessment. USA. University

of

California

Francisco/Berkeley Program,

1301

San

Ergonomics South

46th

St.,

Building 163, Richmond, CA 94804. Munandar, S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi.

Jakarta:

Universitas

Indonesia (UI-Press). S,

Penelitian

2012. Kesehatan.

Metodologi Jakarta

Higiene

Perusahaan Dan Kesehatan Kerja.

dan menambahkan variabel untuk

Demands

Reformasi

Negeri Sipil Edisi Revisi. Bandung:

selanjutnya

diharapkan untuk mengambil jumlah

Notoatmodjo

Manusia

:

Rineka Cipta.

6