1 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS

Download Secara Akademik: untuk mengembangkan konsep dan teori tentang disiplin kerja dan produktivitas kerja. b. Secara Praktisi: Sebagai bahan mas...

1 downloads 512 Views 666KB Size
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang Tahun 2014)

Naskah Publikasi

Oleh : NAMA : MUHAMMAD SUKRI NIM : 100563201196

PROGRAM STUDI ILMU ADMINITRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015

1

2

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang. Data yang digunakan penelitian adalah data primer dan data sekunder. Metode data yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif asosiatif dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Analisis data menggunakan uji realibilitas, uji determinasi dan uji t. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 responden. Data diproses dengan menggunkan SPSS versi 17 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja terhadap produktivitas kerja yang terdiri dari kehadiran, menanaati peraaturan yang berlaku, sanksi hukuman, tanggungjawab, keteladanan pimpinan, ketegasan, peraturan dan prosedur kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari: keterampilan kesediaan pegawai untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab pada Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang. Hasil penelitian menununjukkan bahawa terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pada Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung sebesar 4,938 diterima taraf signifikan 10% (0,000 < 0,1), yaitu Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya semakin baik disiplin kerja yang dikedepankan, maka produktivitas kerja akan semakin baik. Kata Kunci: Disiplin kerja, Produktivitas kerja

3

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang Tahun 2014) Muhammad Sukri/[email protected]

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRACTION Target of this research is to know and analyse influence of discipline work to work productivity Public Servant Of Civil at Body Enableness Of Woman of Protection of Child and Family of Berencana Town of Tanjungpinang used by Data is research is primary data and data of sekunder. Data method the used is quantitative diskriptif of asosiatif by using correlation formula of product moment. Data analysis use test of realibilitas, test test and determinasi t. Sampel in this research is counted 40 responder. Data processed with SPSS version using 17 windows for. Result of research indicate that discipline work to work productivity which consist of attendance, regulation adhering going into effect, penalization sanction, responsibility, head byword, coherence, working procedure and regulation have an effect on to work productivity public servant of Civil which consist of: skill of readiness of officer to execute duty fully responsibility at Body Enableness Of Woman of Protection of Child and Family of Berencana Town of Tanjungpinang. Result of research of that showing there are influence of discipline work to work productivity at Body Enableness Of Woman of Protection of Child and Family of Berencana Town of Tanjungpinang. This Matter is proven from result of test of t obtaining tcount equal to 4,938 accepted by level of signifikan 10% ( 0,000 < 0,1), that is ha accepted and H0 refused. Its meaning progressively placed forward activity discipline goodness, hence work productivity will progressively goodness Keyword: Discipline, Work productivity

4

PENDAHULUAN Pegawai Negeri Sipil merupakan sumber

daya

penting

tujuan organisasi tersebut. Seseorang

dalam

yang memiliki kemampuan berarti

keberhasilan dalam suatu organisasi,

akan sanggup melakukan tugas-tugas

dan sebagai unsur Aparatur Negara,

yang dibebankan kepadanya. Keith

Abdi Negara dan Abdi Masyarakat

Davis (dalam Mangkunegara, 2000:

sepenuhnya dituntut setia dan taat

67)

pada pancasila dan Undang-undang

“Kemampuan (ability) sama dengan

Dasar 1945. Negara dan Pemerintah

pengetahuan

yang bersatu padu, bermental baik

(knowledge

dan berwibawa, berdaya guna dan

kemampuan yang dimaksud adalah

berhasil

kemampuan para pegawai itu sendiri

guna

tanggung

serta

sadar

jawabnya

akan

merupakan

yang

menyatakan

dan

khususnya berbagai

tugas

kewajibannya.

dan

pembangunan.

keterampilan skill)”.

untuk

prasyarat untuk menyelenggarakan pemerintahan

dan

tugas

bahwa,

Jadi,

mengerjakan sesuai

dengan

Berkaitan

dengan

masalah tersebut bahwa Pegawai

Kemampuan

kerja

aparat

Negeri sebagai salah satu unsur

(Pegawai Negeri Sipil) yang terdapat

aparat

pada

Pemerintah sebagai abdi Negara dan

suatu

menguraikan

organisasi kerangka

dalam kerjanya

abdi

Negara

masyarakat

ataupun

yang

merupakan salah satu faktor yang

menentukan

sangat

pembangunan Nasional.

penting

untuk

mencapai

aparat

turut

keberhasilan

2

Sumber daya manusia memiliki

ditetapkan.

Produktivitas

andil yang besar dalam menentukan

merupakan

suatu

akibat

maju atau berkembangnya suatu

persyaratan

kerja

yang

harus

organisasi.

dipenuhi

pegawai

untuk

Oleh

karena

itu,

oleh

kerja dari

kemajuan suatu organisasi ditentukan

memperoleh hasil maksimal dimana

pula oleh kualitas sumber daya

dalam pelaksanaannya, produktivitas

manusia

dalam

organisasi

perlu

kerja terletak pada faktor manusia

dikelola

secara

profesional

agar

terwujud

keseimbangan

antara

sebagai

pelaksana

kegiatan

pekerjaan. Tujuan organisasi agar

kebutuhan pegawai dengan tuntutan

dapat

dan

organisasi.

dibutuhkan sumber daya manusia

dikemukakan

yang memenuhi syarat-syarat dan

kemampuan

sebagaimana (Sedarmayanti,

2009:

6

Pengembangan sumber daya manusia

tercapai

dengan

kriteria organisasi (Sofyandi: 2008: 53).

di dasarkan pada kenyataan bahwa

Adapun

seorang pegawai akan membutuhkan

mempengaruhi

serangkaian pengetahuan, keahlian

pegawai antara lain :

dan kemampuan yang berkembang

1. Sikap;

agar bekerja dengan baik.

faktor-faktor

maupun swasta sangat diperlukan

2. Pendidikan;

adanya produktivitas kerja untuk yang

yang

tidak

disiplin terhadap jam masuk dan jam pulang,

tujuan

yang

produktivitas

pegawai

Dalam suatu instansi pemerintah

mencapai

baik,

telah

pegawai

masih

banyak yang terbelakang untuk

3

masalah

ilmu

teknologi

dan

komunikasi (IPTEK), Produktivitas

pegawai

organisasi secara keseluruhannya. Dengan

yang

semakin

produktivitas

meningkatknya

kerja

pegawai

optimal merupakan cita-cita yang

diharapkan dapat berdampak pada

diinginkan

peningkatan kesejahteraan pegawai

instansi.

Keberhasilan

produktivitas dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh pengelolaan dan

pada suatu instansi. Dalam usaha pencapaian tujuan

pemberdayaan sumber-sumber daya

tersebut,

(berupa finansial, fisik, manusia, dan

peningkatan

teknologi) dalam organisasi, baik

pegawai. Keadaan hari ini harus

organisasi yang bersifat formal dan

lebih baik daripada kemarin, dan

non formal. Dengan meningkatnya

mutu kehidupan besok harus lebih

produktivitas

baik daripada hari ini. Pandangan

diharapkan

pegawai maka

akan

yang tercapai

tujuan dari organisasi.

hidup

maka

dan

perlu

produktivitas

sikap

mental

adanya kerja

yang

demikian akan mendorong manusia

Produktivitas kerja pada dasarnya

untuk tidak cepat merasa puas, akan

untuk mencapai suatu tujuan yang

tetapi terus mengembangkan diri dan

telah ditetapkan (Mulyono, 2004 : 3)

meningkatkan

hasil yang terdapat dari setiap proses

(Marwanto,

produksi dengan menggunakan satu

mencapai tujuan suatu

atau lebih faktor produksi. Hasil dari

tersebut peranan tenaga kerja tidak

setiap

dapat disangkal lagi sebagai penentu

proses

berpengaruh

tersebut

pada

akan

produktivitas

keberhasilan.

kemampuan 2010:101).

kerja Dalam instansi

4

Manajemen

sumber

daya

bahwa produktivitas kualitas kerja

manusia dapat didefinisikan sebagai

harus diperhatikan dalam menilai

suatu

produktivitas kerja, sebab sekalipun

pengelolaan

dan

pendayagunaan sumber daya yang

dalam

ada

dibebankan kepada

pada

individu

(Mangkunegara, Pengelolaan tersebut

dan

pegawai

2000:

2).

pendayagunaan

dikembangkan

secara

segi

waktu

kerjanya

tidak

produktivitas

Makna

maka

Diungkapkan

oleh

Dengan memberikan perlakuan

akan

yang tepat kepada setiap pegawai

berbeda dari sudut pandangnya, hal

maka akan dapat meningkatkan suatu

ini berarti lebih banyak hasil dengan

produktivitas

mempertahankan biaya yang tetap,

optimal, sehingga produktivitas kerja

mengerjakan segala sesuatu dengan

dari setiap pegawai kantor akan

benar, bekerja lebih cerdik dan lebih

dapat mendapatkan keuntungan yang

keras. Pengoperasian secara otomatis

berupa kenaikan jabatan, kenaikan

untuk mendapatkan hasil yang lebih

upah

cepat dan lebih baik. Dalam arti yang

mengharumkan nama instansi.

sederhana produktivitas

produktivitas

baik,

tidak

(Sinungan, 2003: 72).

pengembangan individu pegawai.

atau

itu

untuk

serta

pekerja

kerja

bermakna”.

tujuan

yang

instansi itu tercapai, kalau mutu

maksimal di dalam suatu organisasi mencapai

tugas

pengertian seperti

mengenai yang

dan

kerja

secara

yang

lebih

otomatis

Disiplin sangat penting untuk

telah

pertumbuhan organisasi, bermanfaat

dijelaskan diatas dapat diartikan

mendidik pegawai untuk mematuhi

5

dan menyenangi peraturan, prosedur,

sumber daya yang tersedia untuk

maupun

kebijakan

membantu dalam setiap pelaksanaan

sehingga

dapat

produktivitas

yang

ada,

menghasilkan

kerja

yang

baik.

tugasnya

agar

dapat

terlaksana

dengan baik.

Selanjutnya untuk menghubungkan

Dalam hal disiplin kerja dapat

disiplin kerja dengan produktivitas

dilihat dari kurangnya kesadaran

kerja dalam organisasi dipastikan

pegawai dalam mentaati jam masuk

produktivitas

dan jam pulang kerja. Dari tabel apel

kerja

sangat

dipengaruhi oleh disiplin Pegawai.

pagi

apabila

diantara

menghiraukan

dimana

banyak

tedapat

Pegawai

dalam

Pegawai

tidak

keterlambatan

kedisiplinan

kerja,

mengikuti apel bahkan ada Pegawai

maka dapat dipastikan produktivitas

yang tidak mengikuti apel pagi.

kerja akan menurun padahal untuk

TABEL 1.1 KEDISIPLINAN PEGAWAI BP3AKB KOTA TANJUNGPINANG

mendapatkan

produktivitas

kerja

sangat diperlukan kedisiplinan dari

jumlah pegawai

Pegawai. (Sutrisno 2009: 67) Dengan sikap disiplin kerja yang

hadir apel 20 hari kerja

januari

36

2014

orang

40

ditujukan oleh pegawai maka secara otomatis

akan

berdampak

pada

Produktivitas digambarkan dengan

pegawai

untuk

memanfaatkan

pagi

mbat

keterlambatan (jam) tanpa keterangan

(jam) jam 08.00 wib

februari

32

2014

orang

4

jam 08.05 wib

oran g

jam 08.00 wib

8

jam 08.05 wib

oran g

pegawai maret

17

40

orang

pegawai

bagaimana cara membantu seseorang

terla

pegawai

40

tingkat produktivitas pekerjaannya.

apel

jam 08.00 wib

23 oran g

jam 08.05 wib

6

Sumber data : Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan

produktivitas kerja karyawan (pada PT. Galatta Lestarindo kecamatan

Berencana Keluarga Tahun 2014. Pancur Batu) dan sebesar 75 % dapat

dilihat

penelitian

bahwa

sebelumnya,

dari

selebihnya dipengaruhi variabel lain.

Hasil

Dan juga penelitian yang dilakukan

penelitian yang dilakukan oleh M.

oleh Fitiriatin

Fandy jauhary 2008 menyatakan

disiplin kerja mempunyai pengaruh

Variabel Disiplin kerja mempunyai

yang

pengaruh yang positif dan signifikan

produktivitas kerja karyawan. Hal ini

terhadap produktivitas kerja studi

menunjukan bahwa adanya pengaruh

kasus di PT. Behaestex, gresik).

disiplin kerja terhadap porduktivitas

Demikian pula dengan Nurhayati

kerja pegawai.

Supriatin

2009

menyatakan

pengaruh yang signifikan disiplin kerja

sebesar

produktivitas sisanya

46,78%, kerja

yaitu

terhadap sedangkan

sebesar

53,22%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel pada direktorat metrologi Bandung, selanjutnya Rininta Enda Ike

2010

pengaruh

menyatakan positif

dan

adanya signifikan

disiplin kerja sebesar 25% terhadap

menyatakan

signifikan

Bertitik belakang maka

2012

terhadap

tolak

dari

permasalahan penulis

tertarik

latar

tersebut, untuk

mengadakan penelitian lebih yang dituangkan dalam usulan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap

Produktivitas

Kerja Pegawai Negeri Sipil” (Studi Pada

Badan

Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak

7

dan Keluarga Berencana Kota

Perlindungan Anak dan Keluarga

Tanjungpinang Tahun 2014).

Berencana Kota Tanjungpinang b. Untuk menganalisis produktivitas kerja

Perumusan Masalah Berdasarkan

uraian

latar

maka penulis merumuskan masalah penelitian

ini

Terhadap

c. Untuk

terhadap

Perempuan,

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang 2.

Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian

ini adalah :

Tujuan dan Kegunaan

a. Secara

1. Tujuan Penelitian

Akademik:

untuk

mengembangkan konsep dan

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

teori tentang disiplin kerja dan produktivitas kerja.

a. Untuk menganalisis disiplin kerja

Pemberdayaan

kerja

Pemberdayaan

Badan Pemberdayaan Perempuan,

Pegawai

pengaruh

produktivitas kerja pada Badan

Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada

Tahun 2014” ?

menganalisis

disiplin

Produktivitas

Berencana Kota Tanjungpinang

Perempuan,

Berencana Kota Tanjungpinang

adalah

Perlindungan Anak dan Keluarga

Badan

Perlindungan Anak dan Keluarga

“Seberapa besar Pengaruh Disiplin Kerja

Pada

Pemberdayaan

belakang yang telah dikemukakan,

dalam

Pegawai

Pada

Badan Perempuan,

b. Secara

Praktisi:

Sebagai

bahan masukan bagi para Pegawai mengenai Pengaruh

8

Disiplin

Kerja

Terhadap

“Dicipline is management action to

Produktivitas Kerja Pegawai

enforce

Pada Badan Pemberdayaan

“Disiplin kerja diartikan sebagai

Perempuan,

kegiatan

Anak

dan

Perlindungan Keluarga

Berencana

Kota

untuk

pelaksanaan

manajemen

memperteguh

pedoman-

disiplin kerja adalah suatu

c. Sebagai bahan referensi bagi lain

standars”.

pedoman organisasi”.

Tanjungpinang

peneliti

organization

yang

sikap, perilaku yang dilakukan secara

ingin

sukarela dan penuh kesadaran serta

meneliti pada bidang yang

keadaan untuk mengikuti peraturan

sama

yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Konsep Teoritis

persepsi

negatif

Pegawai

atau

1. Disiplin Kerja

karyawan terhadap kontrol yang

Menurut Malayu Hasibuan

dilakukan oleh atasan, sebaliknya

(2010: 193 Disiplin kerja

perilaku

adalah

merupakan cerminan dari persepsi

kesadaran

dan

disiplin

kesediaan seseorang menaati

positif

semua peraturan perusahaan

(Arisandy, 2004: 28).

dan

norma-norma

yang

terhadap

yang

kontrol

atasan

Menurut Sinungan (2003:148)

berlaku.

menerangkan

bahwa:

.”Menurut Mangkunegara (

mendorong

produktivitas

2002: 129 mengemukakan bahwa :

timbul



Disiplin atau

9

disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas”. Menurut handoko (2008: 208), disipilin adalah kegiatan

yang dikhasiatkan oleh pengendalian diri sebagai kenampkan diri dan kesadaran dan keyakinan, identitas dan tujuan, dan sebagai kenampakan diri terhadap penghayatan nilai-nilai tertentu yang telah membudayakan diri.

manajemen untuk menjalankan standar standar organisasional. Menurut

Robert

(2002:

314) disiplin merupakan bentuk pelatihan

yang

memberi

untuk

disiplin kerja adalah suatu usaha dari manajemen organisasi perusahaan

menegakkan

peraturan-peraturan perusahaan dan

Jadi dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan menjalankan

untuk menerapkan atau menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan

pekerjaannya secara efektif tanpa terkecuali Veithzal Rivai (2011: 825)

Dari

bahwa : “Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.” Menurut sianipar ( 2000: 29), ‘’disiplin adalah cara dan gaya hidup yang tertib dan teratur 2. Produktivitas kerja

beberapa

pengertian

disiplin kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap kesadaran, kerelaan dan kesedian seseorang

dalam

mematuhi

dan

menaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungan sekitar.

2

Produktivitas berasal dari kata produce yang artinya menghasilkan. Oleh karena

dari para ahli mengenai Produktivitas Kerja Menurut Sedarmayati (2001:51)

itu produktivitas merupakan

mengemukakan

faktor

yang

kemampuan

mempengaruhi

Produktivitas

kerja

untuk

menghasilkan

atau

tingkat

hasil yang diperoleh oleh seseorang.

Orang

yang

memiliki produktivitas tinggi merupakan orang yang dapat mencapai banyak hasil dalam hidupnya.

Semakin

tinggi

tingkat produktivitasnya. Menurut

Hasibuan

(2003:105)

“produktivitas

kerja

perbandingan

adalah

antara output dengan input dimana

output

harus

mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik“ Selanjutnya

peneliti

akan

mengemukakan beberapa pengertian

diantaranya:

1. Sikap kerja merupakan suatu proses kesiapan seseorang untuk bertindak dalam melakukan sesuatu 2. Tingkat keterampilan merupakan kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. 3. Hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan 4. Manajemen Produktivitas merupakan sebagai hasil yang didapat dari produksi yang menggunakan satu atau lebih faktor produksi, produktivitas biasanya dihitung sebagai indeks dan rasio antara output dengan input 5. Efisiensi tenaga kerja merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil yang dikehendaki dengan usaha yang seminimal mungkin sesuai dengan standar yang ada. 6. Kewiraswastaan kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dangan

3

menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

yang

selalu

pandangan

mempunyai bahwa

mutu

kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari

“Produktivitas

menurut esok harus lebih baik dari hari

Mucdarsyah (2009: 17) merupakan ini. suatu konsep yang bertujuan untuk 3. Produktivitas

merupakan

menyediakan lebih banyak barang interaksi terpadu secara serasi dan jasa untuk lebih banyak manusia, dari tiga faktor esensial, yakni: dengan

menggunakan

sumberinvestasi termasuk penggunaan

sumber riil yang makin sedikit. pengetahuan dan teknologi serta Produktivitas

kerja

dapat riset, manajemen dan tenaga

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: kerja. 1. Rumusan tradisional bagi Menurut

Sinungan

(2003:

12)

keseluruhan Produktivitas kemampuan seperangkat

produktivitas tidak lain sumber-sumber

ekonomi

untuk

merupakan ratio daripada menghasilkan

apa

yang

dihasilkan

(output)

terhadap

keseluruhan

peralatan

produksi

yang

dipergunakan (input). 2. Produktivitas

pada

dasarnya

merupakan suatu sikap mental

perbandingan

sesuatu antara

sebagai

pengorbanan

(input) dengan menghasilkan (output).

Dalam sederhana

pengertian mengenai

yang

produktifitas

diatas diungkapkan oleh Mulyono (2004:3) bahwa produktifitas dilihat

4

dari rasio dan pengeluaran serta

adanya

pemasukan

pendayagunaan

yang

terpakai.

kualitas

yang secara

tinggi, terpadu

“Produktivitas hasil yang didapat

sumberdaya

manusia

dari setiap proses produksi dengan

ketrampilan,

barang

menggunakan satu atau lebih faktor

teknologi, manajemen, informasi,

produksi”.

energi

Sedangkan menurut Kusriyanto (2000:2)

“produktivitas

kerja

dan

dan modal

sumber-sumber

lain

menuju kepada pengembangan dan peningkatan

standar

hidup

perbandingan antara hasil yang dicapai

masyarakat. Sehingga dari beberapa

dengan

pengertian diatas, maka penulis

peran

serta

tenaga

kerja

persatuan waktu“.

Menurut

mengambil

Mulyono

(2004:3)

produktivitas

kesimpulan kerja

bahwa adalah

berpendapat bahwa “produktivitas

kemampuan menghasilkan barang

merupakan hasil yang terdapat dari

dan jasa dari berbagai sumber daya

setiap

dengan

atau faktor produksi yang digunakan

menggunakan satu atau lebih faktor

dengan membandingkan hasil yang

produksi”.

diperoleh dengan waktu yang telah

proses

produksi

Jadi produktivitas merupakan suatu

pendekatan

interdisipliner

untuk

menentukan

tujuan

ditentukan dengan adanya peran serta tenaga kerja atau Pegawai.

yang

efektif, pembuatan rencana, aplikasi

Hipotesis

penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga

Hipotesis

merupakan

jawaban

sementara dari variabel x yaitu

5

Disiplin Kerja terhadap variabel y

2.

Hepotesis Alternatif (Ha) adalah

yaitu Produktivitas Kerja, dikatakan



sementara

disiplin

karena

jawaban

yang

adanya

kerja

diberikan baru berdasarkan teori,

produktivitas

belum

Pada

menggunakan

fakta

atau

pengaruh

kerja

Badan

antara terhadap Pegawai

Pemberdayaan

melalui uji secara empiris Sugiyono

Perempuan, Perlindungan Anak

(2011:

dan Keluarga Berencana Kota

70)

untuk

mengetahui

Tanjungpinang”.

pengaruh disiplin kerja terhadap Produktivitas kerja Pegawai Pada

Konsep Operasional Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

Kota

Tanjungpinang

definisi operasional merupakan unsur

penelitian

yang

memberitahukan bagaimana caranya

Tahun 2014.

mengukur suatu variabel, dengan Dengan

ketentuan

sebagai

berikut : 1.

kata lain konsep operasional adalah semacam

petunjuk

pelaksanan

Hipotesis 0 ( H0) adalah “ tidak

bagaimana caranya mengukur suatu

adanya pengaruh antara disiplin

variabel. Umumnya disiplin kerja

kerja

produktivitas

dapat terlihat apabila pegawai datang

kerja Pegawai Pada Badan

ke kantor teratur dan tepat waktu,

Pemberdayaan

jika mereka berpakaian rapi ditempat

terhadap

Perlindungan Keluarga

Perempuan, Anak

dan

kerja, jika mereka menggunakan

Berencana

Kota

perlengkapan kantor dengan hati-

Tanjungpinang”.

hati,

jika

mereka

menghasilkan

6

jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh kantor atau instansi. 1. Disiplin suatu

pulang 2) Menaati peraturan yang berlaku Menaati peraturan yang berlaku

kerja sikap

merupakan menghormati,

menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang

b. Mengisi absen hadir dan

berlaku

baik

tertulis

maupun

Menurut

Bejo

adalah keadaan menghormati dan melaksanakan

yang

berlaku. a. Bekerja sesuai dengan jam

yang tidak.

peraturan

kerja b. Tidak keluar kantor pada

Siswanto

saat jam kerja

Sastrohadiwiryo (2002: 291) 3) Sanksi hukuman Adapun

indikator

dari

disiplin kerja yaitu :

Sanksi hukuman sangat berperan penting

dalam

memelihara

1) Kehadiran kedisiplinan

pegawai.

Dengan

Kehadiran adalah kehadiran pegawai sanksi hukuman yang semakin setiap harinya didalam kantor. Para berat, pegawai akan semakin takut Pegawai datang ke kantor tepat melanggar waktu,

melaksanakan

peraturan-peraturan

kewajiban, kantor,

sikap,

dan

perilaku

mengisi absen hadir dan pulang tertib indisipliner dan teratur.. berkurang a. Datang dan pulang tepat waktu

pegawai

akan

7

a. Sanksi

hukuman

sesuai

a. Pimpinan

dengan norma yang berlaku b. Memberi

teguran

selalu

disiplin

terhadap waktu b. Pimpinan selalu bersikap

secara

adail dan jujur

lisan maupun tulisan 6)

Ketegasan

4) Tanggung jawab Ketegasan dalam menegur dan Adanya rasa tanggung jawab menghukum

setiap

pegawai

kepada setiap pegawai terhadap yang tugas-tugas

yang

indisipliner

akan

diberikan mewujudkan kedisiplinan yang

kepadanya baik pada kantor tersebut. a. Mempunyai

tanggung a. Berani dan tegas dalam

jawab dalam melaksanakan pengambilan keputusan suatu pekerjaan b. Hukuman b. Mempunyai

berlaku

bagi

keberanian atasan dan bawahan

untuk 7) Peraturan dan prosedur kerja mempertanggungjawabkan Peraturan dan prosedur kerja hasil kerja adalah keadaan menghormati 5) Keteladanan pimpinan dan melaksanakan peraturan Keteladan pimpinan sangat berperan yang berlaku dalam

menentukan

kedisiplinan a. Saling menghormati

dan

pegawai, karena pimpinan dijadikan tidak melanggar peraturan teladan dan panutan oleh para yang berlaku bawahannya.

8

b. Melaksanakan

pekerjaan

sehingga

menghasilkan

yang telah ditetapkan sesuai

sebuah

dengan

pekerjaan tersebut

peraturan

yang

berlaku

nilai

dari

a. kemampuan

2. Selanjutnya Produktivitas Kerja

untuk

bekerja lebih giat dan

merupakan kemampuan Pegawai

lebih baik

untuk menghasilkan barang dan

b. Meningkatkan

jasa

yang

kualitas

dilandasi

dan

sikap

tercapai.

keahlian

dengan

kerja yang baik dengan

mental

mengikuti diklat

Pegawai agar suatu tujuan dalam organisasi

hasil

Peneliti

2) Kesedian

Pegawai

untuk

tugas

dengan

melaksanakan

mengacu kepada Pendapatnya

penuh semangat dan tanggung

Saksono (1997:144-145) dengan

jawab

indikator

Produktivitas

kerja

sebagai berikut:

a. Kemampuan

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

1) Keterampilan Keterampilan

yaitu

b. Memanfaatkan

kemampuan

untuk

waktu kerja

menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas mengerjakan, ataupun menjadi

dalam

mengubah

membuat lebih

untuk

c. Kualitas

kerja

dilakukan

seluruh

yang Pegawai

dengan semangat

sesuatu

d. Mengevaluasi hasil kerja

bermakna

yang telah dilaksanakan

9

e. Mencari

perbaikan-

perbaikan

kerja

2. Lokasi Penelitian

atas

kesalahan

Lokasi

atau

penelitian

ini

beralamat Jalan Ahmad Yani No.

kekurangan.

17 Batu 5 atas Tanjungpinang. 3. Populasi dan Sampel

Metode Penelitian a. Populasi 1. Jenis penelitian Populasi Jenis

penelitian

menurut

Sugiyono

bersifat (2011:

90)

adalah

wilayah

kuantitatif asosiatif yaitu penelitian generalisasi yang terdiri atas subjek yang

bertujuan untuk mengetahui atau objek yang mempunyai kualitas

pengaruh antara satu variabel dengan dan variabel lainnya.

karakteristik

tertentu

yang

Sugiyono (2011: ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

11) menjelaskan bahwa ”. pada mempelajari

kemudian

ditarik

penelitian asosiatif terdapat minimal kesimpulannya.

Populasi

dalam

dua variabel yang dihubungkan. Jadi penelitian ini adalah seluruh Pegawai penelitian asosiatif ini merupakan pada suatu

peneltitian

yang

Badan

Pemberdayaan

mencari Perempuan, Perlindungan Anak dan

hubungan atau pengaruh antara satu Keluarga

Berencana

Kota

variabel dengan variabel lainnya. Tanjungpinang. Jumlah keseluruhan Dapat dilihat dengan gambar pegawai 40 orang. Variabel

x

disiplin

variable y produktivitas kerja

kerja

b. Sampel Sampel (2011:

Menurut

Sugiyono

91) adalah bagian dari

10

jumlah

dan

dimiliki

oleh

Dalam Arikunto

karakteristik populasi

pengambilan (2002:

yang

tersebut. sampel

berikut: “untuk sekedar acer-ancer maka apabila subjek penelitian yang kurang dari 100 lebih baik populasi tersebut diambil semua, sehingga penelitian tersebut bisa dikatakan

Mengingat

penelitian populasi

populasi. dalam

penelitian ini lebih dari 30 maka penulis menggunakan sampel jenuh. Sehingga untuk lebih jelas keadaan populasi dan sampel dapat dilihat dari tabel berikut ini :

No

Jabatan (Orang)

1 2 3 4 5 6

Kepala Badan Sekretaris Kepala Bidang Kasubbag Kasi Fungsional umum Jumlah

112)

mengemukakan pendapat sebagai

sebagai

Tabel I.4 Jumlah populasi dan Sampel Penelitian Populasi (Orang) 1 1 4 3 8 23

Sampel (Orang ) 1 1 4 3 8 23

Perse ntase( %) 100% 100% 100% 100% 100% 100%

40

40

100%

Sumber:Badan PemberdayaanPerempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang 2014 4. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer yaitu data yang peneliti dapat secara langsung kepada

Pegawai

pemberdayaan perlindungan keluarga

badan

perempuan, anak

dan

berencana

kota

Tanjungpinang. Data yang diperoleh dari hasil angket. b. Data Sekunder

11

Data sekunder yaitu data

peneliti ialah skala likert. Menurut

yang diperoleh secara tidak

Sugiono

langsung

sumbernya,

mengungkapkan bahwa skala likert

data sekunder berupa buku,

digunakan untuk mengukur sikap,

data

pendapat

dari

dokumenter

yang

(2011:

dan

107)

persepsi

atau

dipublikan dan yang tidak

sekelompok orang tentang fenomena

dipublikasikan.

sosial, sebagai berikut :

5. Teknik dan Alat Pengumpulan

a. Sangat setuju diberi skor 5 b. Setuju diberi skor 4

Data

c. Ragu ragu diberikan skor 3 Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini

d. Tidak setuju diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju diberi skor 1

adalah :

Selanjutnya

a. Kuesioner Yaitu

teknik

peneliti

mempergunakan

teknik

pengumpulan data yang

memakai

dilakukan

dengan

menggunakan

Untuk

menentukan

dengan

memberi

cara

pertanyaan

Kuantitatif

analisis Asosiatif SPSS

antara

17. satu

Alat

variabel dengan variabel lainnya.

yang digunakan berupa

Dalam hal ini dimaksudkan untuk

angket.

mengetahui

kepada

pegawai.

mempunyai

apakah

variabel

pengaruh

X

dengan

Teknik Analisis Data variabel Y. Adapun rumus sebagai Adapun

teknik

analisis

data berikut:

berupa skala yang digunakan oleh

12

Rumus

Koefisien

Korelasi

Product Moment Person SPSS Untuk

yang tertera pada tabel sebagai berikut :

Menguji Validitas dan Reliabilitas : rxy 

Tabel 1.5 Interpretasi Koefisien Determinan

n XY  ( X )( Y )

{n X 2  ( X ) 2 }{n Y 2  ( Y ) 2 }

Keterangan : ryx

: Koefisien

korelasi product moment N

Persentase (%) Kurang dari 4 5 - 16 17 - 49 50 – 80 Lebih dari 81

: Total

sampel ΣX

:

jawaban

terhadap

Total variabel

disiplin kerja ΣY

:

jawaban

terhadap

Total variabel

produktivitas kerja ΣXY

Pengaruh sangat rendah sekali Pengaruh Rendah Pengaruh cukup Pengaruh tinggi/ kuat Pengaruh sangat tinggi/ kuat

Sumber:Supranto, (2001:227) Untuk lebih meyakinkan penulis menggunakan Windows.

SPSS Untuk

17

For

mengetahui

pengaruh disiplin kerja terhadap

: Total hasil

kali antara X dan Y

produktivitas kerja Badan

Dengan menggunakan

Penjelasan Arti

pegawai pada

Pemberdayaan

Perempuan

Rumus Perlindungan Anak dan Keluarga

koefisien korelasi Produk momen Berencana

Kota

Tanjungpinang

person. Untuk dapat memberikan Tahun 2014. penafsiran

terhadap

koefisien TINJAUAN PUSTAKA

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat berpedoman pada ketentuan

A. Pengertian Disiplin Kerja Secara etimologis, kata “disiplin” berasal dari bahasa latin “diciplina”

13

yang berarti latihan atau pendidikan

kehidupan, mentaati tata cara yang

kesopanan

serta

telah ditentukan dalam melaksanakan

pengembangan tabiat. Secara umum

tugas dan tanggung jawab yang telah

disiplin kerja dapat diartikan sebagai

diserahkan

ketaatan

sehingga dapat dijalankan dengan

dan

atau

kerohanian

kepatuhan

kepada

peraturan yang ada atau disiplin kerja adalah

suatu

mencerminkan

sikap ketaatan

yang terhadap

kepada

orang

penuh kesadaran Menurut Latainer dalam Sutrisno (2011:87)

mengartikan

suatu peraturan dan norma serta tata

sebagai

cara yang berlaku.

berkembang

Menurut Erika Revida (2009:14).

setiap

suatu

karyawan

di dan

disiplin

kekuatan

yang

dalam

tubuh

menyebabkan

Disiplin kerja merupakan ketaatan

karyawan dapat menyesuaikan diri

Pegawai terhadap peraturan, kaidah,

dengan sukarela pada keputusan,

pedoman

dalam

peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari

organisasi/instansi maupun pekerjaan

pekerjaan dan perilaku. Sedangkan

(Job

telah

Adisaputro (2003 : 4) menyimpulkan

Menurut

bahwa disiplin adalah tata tertib yang

menyatakan

seharusnya dipatuhi, dalam hal ini

kemampuan

oleh Pegawai Negeri Sipil dalam

yang

berlaku

description)

ditetapkan

yang

kepadanya.

saydam

(2000:

23)

disiplin

merupakan

untuk menguasai diri sendiri dan

melaksanakan

melaksanakan norma–norma yang

kewajibannya.

berlaku dalam kehidupan, mentaati tata cara yang telah ditentukan dalam

tugas

Berdasarkan pengertian

dan

diatas

dapat disimpulkan bahwa disiplin

14

kerja adalah sikap, kepatuhan dan

baik akan tercermin pada suasana,

ketaatan atas semua peraturan dan

yaitu :

norma-norma

1. Tingginya

yang

ada

dalam

rasa

kepedulian

organisasi. Dan jika ada peraturan-

karyawan terhadap pencapaian

peraturan atau norma-norma yang

tujuan perusahaan.

tidak dipatuhi atau dilanggar oleh pegawai,

maka

akan

dikenakan

2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan

sanksi ringan, sanksi sedang atau

dalam melakukan pekerjaan.

sanksi berat. Sesuai dengan tingkat

3. Besarnya rasa tanggung jawab

pelanggaran yang dilakukan oleh

para

pegawai tersebut.

melaksanakan

Menurut

(Singodimejo

dalam

karyawan

untuk

tugas

dengan

sebaik-baiknya.

Edy, 2011: 86) mengatakan disiplin

4. Berkembangnya rasa memiliki

adalah sikap kesediaan dan kerelaan

dan rasa solidaritas yang tinggi

seseorang

dikalangan karyawan.

menaati

untuk

mematuhi

norma-norma

dan

peraturan

5. Meningkatkan

yang berlaku di sekitarnya. Disiplin

produktivitas

karyawan

akan

karyawan.

perusahaan,

Sedangkan

yang

mempercepat

baik

tujuan

efisiensi

dan

kerja

para

menurut

sedangkan disiplin yang merosot

dalam

akan

dan

mengungkapkan bahwa disiplin kerja

tujuan

dapat di artikan sebagai suatu sikap

perusahaan. Bentuk disiplin yang

dan perilaku yang dilakukan secara

menjadi

memperlambat

penghalang pencapaian

Arisandy

Robbins

(2004:

28)

sukarela dengan penuh kesadaran dan

15

kesediaan

mengikuti

peraturan-

peraturanyang telah ditetapkan oleh perusahaan atau atasan, baik tertulis maupun tidak tertulis.

yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Selanjutnya Arisandy (2004:28) disiplin kerja juga mengemukakan

Menurut Aritonang (2005 : 3-4)

bahwasanya disiplin kerja adalah suatu

disiplin kerja dapat diartikan sebagai

sikap, perilaku yang dilakukan secara

pelaksanaan

untuk

sukarela dan penuh kesadaran serta

pedoman-pedoman

keadaan untuk mengikuti peraturan

organisasi. Disiplin pada hakikatnya

yang telah ditetapkan instansi baik

adalah

untuk

tertulis maupun tidak tertulis. Perilaku

mengendalikan diri dalam bentuk tidak

tidak disiplin yang timbul merupakan

melakukan sesuatu tindakan yang

cerminan dari persepsi negatif pegawai

tidak sesuai dan bertentangan dengan

terhadap kontrol yang dilakukan oleh

sesuatu yang telah ditetapkan dan

atasan. Sebaliknya perilaku disiplin

melakukan sesuatu yang mendukung

yang timbul merupakan cerminan dari

dan melindungi sesuatu yang telah

persepsi

ditetapkan. Dalam kehidupan sehari-

atasan.

hari dikenal dengan disiplin diri,

B. Faktor-faktor yang

memperteguh

manajemen

kemampuan

disiplin belajar dan disiplin kerja.

positif

terhadap

kontrol

mempengaruhi disiplin kerja

Sedangkan disiplin kerja merupakan

Menurut Singodimedjo dalam

kemampuan seseorang untuk secara

Sutrisno (2011:89) faktor-faktor

teratur, tekun secara terus-menerus dan

yang

bekerja sesuai dengan aturan-aturan

mempengaruhi

kerja yaitu:

disiplin

16

1. Besar

kecilnya

pemberian

kompensasi

Pembinaan

disiplin

tidak

akan dapat terlaksana dalam

Besar kecilnya kompensasi dapat

perusahaan, bila tidak ada

mempengaruhi

aturan tertulis yang pasti

tegaknya

disiplin.

Para pegawai akan mematuhi segala

untuk

peraturan yang berlaku, bila ia

pegangan bersama. Disiplin

merasa mendapat jaminan balas jasa

tidak

yang setimpal dengan jerih payahnya

bila peraturan yang dibuat

yang

berdasarkan instruksi lisan

telah

dikontribusikan

bagi

perusahaan. 2. Ada

dapat

mungkin

yang tidaknya

keteladanan

pimpinan dalam perusahaan Peran keteladanan pimpinan sangat

dijadikan

dapat

ditegakkan

berubah-ubah

sesuai dengan kondisi dan situasi. 4. Keberanian

pimpinan

berpengaruh besar dalam perusahaan,

mengambil tindakan

bahkan

Bila ada seorang pegawai

sangat

dominan

dibandingkan dengan semua faktor

yang

yang memengaruhi disiplin dalam

maka perlu ada keberanian

perusahaan, karena pimpinan dalam

pimpinan untuk mengambil

suatu perusahaan masih menjadi

tindakan yang sesuai dengan

panutan para karyawan.

tingkat

3. Ada tidaknya aturan pasti yang pegangan

dapat

dijadikan

melanggar

disiplin,

pelanggaran

yang

dibuatnya. 5. Ada

tidaknya

pimpinan

pengawasan

17

Dalam setiap kegiatan yang

dicarikan jalan keluarnya, dan

dilakukan oleh perusahaan

sebagainya.

perlu ada pengawasan, yang

7. Diciptakan

akan

mengarahkan

karyawan

agar

para dapat

kebiasaan-

kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

melaksanakan pekerjaan yang

Kebiasaan-kebiasaan

tepat dan sesuai dengan yamg

itu antara lain :

telah ditetapkan.

a. Saling menghormati, bila

6. Ada

tidaknya

perhatian

kepada pegawai

di

lingkungan

pekerjaan

Pegawai adalah manusia yang mempunyai

bertemu

positif

perbedaan

b. Melontarkan pujian sesuai dengan

tempat

dan

karakter antara yang satu

waktunya, sehingga para

dengan yang lain. Seorang

karyawan

pegawai tidak hanya puas

merasa bangga dengan

dengan

kompensasi

yang

pujian tersebut.

tinggi,

pekerjaan

yang

menantang, juga

tetapi

masih

mereka

membutuhkan

akan

turut

c. Sering mengikutsertakan karyawan pertemuan-

dalam pertemuan,

perhatian yang besar dari

apalagi pertemuan yang

pimpinannya

berkaitan dengan nasib

sendiri.

Keluhan

dan

kesulitan

mereka

ingin

didengar,

dan pekerjaan mereka.

18

d. Memberitahu bila ingin meninggalkan kepada

rekan

tempat sekerja,

dengan

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

disiplin

kerja

karyawan yang mencakup: a) Tujuan dan kemampuan

menginformasikan,

ke

yakni

pekerjaan

yang

mana dan untuk urusan

dibebankan pada seorang

apa,

karyawan

walaupun

kepada

bawahan sekalipun.:

dengan

harus

sesuai

kemampuannya

supaya karyawan dapat Disiplin kerja tentu saja tidak bekerja dengan sungguh terjadi dengan sendirinya, karena dan

disiplin

dalam

perilaku manusia itu sendiri di mengerjakan tugasnya; bentuk karena adanya faktorb) Teladan pimpinan yakni faktor yang mendasarinya. Sama teladan pimpinan sangat halnya dengan disiplin kerja berperan

dalam

yang juga memiliki beberapa menentukan kedisiplinan faktor

yang

berpengaruh karyawan

karena

pimpinan

dijadikan

terhadap pembentukan perilaku disiplin dimana disiplin kerja teladan dan panutan oleh merupakan salah satu bentuk para bawahannya; dari perilaku manusia. c) Balas jasa yakni untuk Adapun faktor-faktor yang mewujudkan kedisiplinan dimaksud

menurut

Arisandy karyawan yang baik maka

(2004: 28) menyatakan bahwa

19

perusahaan

harus

f) Sanksi

hukuman

yaitu

memberikan balas jasa

pemberian

yang

terhadap para karyawan

memang

sesuai

dengan haknya;

yang

d) Keadilan

yakni

penyamarataan perlakuan terhadap bawahan karena pada

dasarnya

manusia

setiap

menganggap

sanksi

terbukti

telah

melanggar peraturan yang berlaku; g) Ketegasan ketegasan

yaitu sikap

yang

dimiliki oleh atasan untuk

dirinya penting dan ingin

menghukum

para

diperlakukan

karyawan

yang

sama

dengan orang lain; e) Pengawasan yakni

melakukan kesalahan;

melekat

h) Hubungan

kemanusiaan

memberikan

yaitu hubungan baik yang

pengawasan

langsung

bersifat vertikal maupun

kepada

bawahan

horizontal

para

sehingga

yakni

dengan

hubungan antara atasan

demikian para karyawan

dengan bawahan maupun

akan merasa mendapat

hubungan sesama rekan

perhatian, pengarahan dan

kerja

pengawasan atasannya;

dari

Dari pendapat Arisandy dan Muhaimin

dapat

disimpulkan

disiplin kerja adalah suatu usaha

20

dari manajemen organisasi untuk

suatu

menerapkan

atau

merupakan suatu sikap menghormati,

ataupun

menghargai, patuh dan taat terhadap

menjalankanperaturan

instansi.

Disiplin

kerja

ketentuan yang harus dipatuhi

semua

oleh

berlaku, baik yang tertulis maupun

setiap

pegawai

tanpa

peraturan-peraturan

yang

terkecuali. Bahwa apabila suatu

yang tidak tertulis.

organisasi ingin mengusahakan

C. Pengertian produktivitas kerja

agar kinerja pegawai optimal,

Secara

umum,

produktivitas

maka salah satu usaha yang harus

diartikan sebagai pengaruh antara

dilakukan adalah menegakkan

hasil nyata maupun fisik (barang-

disiplin kerja pegawai. Dalam

barang dan jasa) dengan masukan

menegakkan pemimpin

disiplin,

unsur

yang

sebenarnya.

Produktivitas

diharapkan

dapat

adalah ukuran efisiensi produktif.

selalu menciptakan, menegakkan,

Suatu

dan

keluaran dan masukan atau output :

memelihara

kedisiplinan

yang baik dari para anggota,

input.

sehingga

dengan

produktivitas

yang

perbandingan

Masukan

antara hasil

sering

masukan

dibatasi

tenaga

kerja,

dinginkan dapat terwujud.

sedangkan keluaran diukur dalam

Maka dari itu faktor penting

kesatuan

disiplin perhatian

kerja

perlu dalam

mendapat rangka

fisik

bentuk

nilai.Produktivitas sebagai

tingkat

menggerakkan roda organisasi untuk

memproduksi

mencapai tujuan yang ingin dicapai

jasa-jasa.

juga

diartikan

efisiensi

barang-barang

Dimana

dan

dalam atau

produktifitas

21

mengutarakann

cara

pemanfaatan

derajat keefektifan, efisiensi dalam

secarabaik terhadap sumber-sumber

penggunaan sumber daya, sedangkan

dalam memproduksi barang-barang

pengertian

dalam

(Sinungan, 2005: 28).

produktifitas

merupakan

.Produktivitas pendekatan

merupakan

interdisipliner

untuk

menentukan tujuan yang efektif, pembuatan

rencana,

aplikasi

perilaku sikap

mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang”. Whitmore dalam Sedarmayanti (2001:

51)

mengemukakan

penggunaan cara yang produktivitas

“productivity isa measure of the use

untuk menggunakan sumber-sumber

resources of an organization and is

secara efisien, dan tetap menjaga

usually expressed as a ratioof the

adanya

output

kualitas

yang

tinggi.

obtained

resources

pendayagunaan

secara

reseources employed”. Whitemore

daya

keterampilan,

manusia barang

dan modal

memandang sebagai

bahwa

suatu

amount

uses

mengikutsertakan

sumber

the

the

Produktivitas

terpadu

to

by

of

produktivitas ukuran

atas

teknologi,

manajemen,informasi,

penggunaan sumber daya dalam

energi,

sumber-sumber

suatu

dan

lain

organisasi

yang

menuju kepada pengembangan dan

dinyatakan

peningkatan standar hidup.

keluaran yang dicapai dari sumber

Menurut

Tjiptono

sebagai

biasanya

rasio

dari

(2009:54)

daya yang digunakan. Dengan kata

menyatakan bahwa :“Produktivitas

lain produktivitas dapat diartikan

dalam arti teknis mengacu kepada

bahwa

pengertian

produktivitas

22

memiliki

dua

dimensi,

efektivitas

dan

yakni efisiensi.

inilah terjadi penambahan nilai atas sumber

daya

sehingga

secara

Produktivitas merupakan komponen

ekonomis output yang dihasilkan

menentukan syarat utama dalam

mempunyai

keberhasilan

dibandingkan

suatu

perusahaan.

nilai

lebih

sebelum

Perhatian

kualitas

dalam

produktivitas demikian besar dan

menghadapi era persaingan sehingga

fundamental. Manfaat produktivitas

perusahaan dapat mencapai tujuan

menjadi demikian luas dan strategis,

yang

yaitu :

telah

pertama

ditentukan.

Dimensi

dikaitkan

dengan

harapan

diproses.

Produktivitas menunjukkan tingkat perusahaan

dan

jika

a. Produktivitas

dapat

terhadap

dijadikan

pencapaian target yang berkaitan

sebagai ukuran kinerja dan daya

dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

saingperusahaan.

Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan

upaya

masukan

membandingkan

dengan

penggunaannya

realisasi

dan

bagaimana

pekerjaan tersebut dilaksanakan. Suatu

perusahaan

merupakan

unit

proses

mengolah

sumber

daya

menjadi

(output)

dengan

b. Pengaruh produktivitas terhadap kerja makro ekonomi. Suatu organisasi

dapatmelakukan

lompatan

besar

dalam

memperbaiki produktivitas.

industri yang (input) suatu

transformasi tertentu. Dalam proses

c. Suatu

organisasi

memanfaatkan supervisor

dapat

karyawan

dengan

dan

sikapbaru

dalam proses kerja tradisional secara

efisien

untuk

23

meningkatkan standarkehidupan yang lebih tinggi.

Pada level nasional, produktivitas berkaitan dengan National Income

d. Perusahaan dapat meningkatkan

(NI),Gross Domestic Product (GDP),

produktivitas dengan komitmen

National Economy Welfare Index

yang

(NEWI)

adatanpa

fasilitas

mengganti

produksi

mesin/peralatan,

seperti

tenaga

kerja

danlain-lain.

danNational

ProductivityPeningkatan produksitivitas merupakan

e. Produktivitas

dapat

mengendalikan inflasi.

Economy

utama

dan

sumber

efisiensi pertumbuhan

untuk

mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan.

f. Manajemen dapat memperbaiki

Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi

cara pengelolaan kompleksitas

dan berkelanjutan juga merupakan

dengan

sumber yang penting dalam menjaga

inovasidalam

perencanaan

dan

berdasarkan

proses

pelaksanaan

kesinambungan

pengalaman

produktivitas

danpencapaian produktivitas. g. Manajemen dapat

peningkatan jangka

panjang.

Dengan demikian, pertumbuhan dan

memotivasi

produktivitas bukan dua hal yang

para pekerja ke arah pencapaian

terpisah atau memiliki pengaruh satu

produktivitasyang tinggi.

arah, melainkan keduanya adalah

h. Produktivitas dapat diukur pada berbagai

tingkat

organisasi

saling

tergantung

pengaruh

yang

dengan dinamis,

pola tidak

(nasional, industrimaupun tingkat

mekanistik, non linear dan kompleks.

perusahaan).

Secara makro, sumber pertumbuhan

24

dapat dikelompokkan ke dalam unsur berikut :

Walaupun faktor

1. Peningkatan

produksi

teoritis

dapatdirinci,

modal

pengukuran konstribusinya terhadap

sebagai hasil akumulasi dari

output dari suatu proses produksi

proses pembangunan yang

seringdihadapkan

terusberlangsung.

Proses

kesulitan. Di samping itu, kedudukan

merupakan

manusia, baiksebagai tenaga kerja

akumulasi

stok

secara

ini

pada

berbagai

hasil dari proses investasi.

kasar maupun sebagai manajer, dari

2. Peningkatan jumlah tenaga

suatu aktivitas produksitertentunya

kerja

juga

memberikan

kontribusi

terhadap

pertumbuhanekonomi. 3. Peningkatan merupakan yangbukan

sumber

juga tidak sama dengan mesin atau alat

produksi

lainnya.

Sepertidiketahui bahwa output dari

produktivitas

setiap aktivitas ekonomi tergantung

pertumbuhan

pada

disebabkan

manusia

yangmelaksanakan

oleh

aktivitas tersebut, maka sumber daya

peningkatan penggunaan jumlah dari

manusia merupakan sumber daya

input atau sumber daya,melainkan

utama dalam pembangunan. Sejalan

disebabkan

dengan

oleh

peningkatan

fenomena

ini,

konsep

kualitasnya. Dengan jumlah tenaga

produktivitas yangdimaksud adalah

kerja

sama,

produktivitas tenaga kerja. Tentu

pertumbuhan output akan meningkat

saja, produktivitas tenaga kerja ini

lebih

dipengaruhi,

danmodel

cepat

yang

apabila

kualitasdari

sumber daya tersebut meningkat.

dikondisikan

atau

bahkan ditentukan oleh ketersediaan

25

faktor produksi komplementernya

Konsep tersebut tentunya dapat

seperti alat dan mesin. Namun

dipakai

demikian

produktivitas

adalah

konsep

produktivitas

mengacu

pada

konsep

di

dalam di

menghitung

semua

sektor

kegiatan. Peningkatan produktivitas

produktivitas sumber daya manusia.

dapat

Secara umum konsep produktivitas

sekecil-kecilnya segala macam biaya

adalah suatu perbandingan antara

termasuk

keluaran

danmasukan

sumber daya manusia (do the right

persatuan

waktu.

thing) dan meningkatkan keluaran

dapat

dikatakan

sebesar-besarnya (do the thing right).

(output)

(input) Produktivitas

meningkat apabila : 1. Jumlah

Dengan

produksi/keluaran

meningkat

dicapai

dengan

masukan/sumber

jumlah dayayang

dengan

dalam

kata

menekan

memanfaatkan

lain

produktivitas

bahwa merupakan

pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total.

sama. 2. Jumlah

produksi/keluaran

D. Ruang Lingkup Produktivitas

sama atau meningkat dengan

Produktivitas dapat dilihat dari 4

jumlah masukan/sumber daya

ruang lingkup, yaitu :

lebih kecil.

1. Ruang

3. Produksi/keluaran meningkat

lingkup

rasional,

memandang negara secara

diperoleh

dengan

keseluruhan. Dalam hal ini

penambahan

sumber

memperhitungkan

dayayang relatif kecil.

faktor,

secara

faktorsederhana

26

seperti

pengaruh

buruh,manajemen,

dari bahan

dan

dapat

dengan keadaan sebelumnya

mentah dan sumber lainnya

atau

sebagai

perusahaan

kekuatan

yangmempengaruhi

barang-

barang ekonomi dan jasa. 2. Ruang

lingkup

industri,

dibandingkan

dibandingkan

dengan

lain.

sebuah

Dalam

organisasi,

produktivitas

tidak

hanya

diukur dari beberapa dan

dalam hal ini faktor-faktor

seberapa

yang

melakukanpekerjaannya.

mempengaruhi

danberpengaruh dikelompokkan

4. Ruang

baik

lingkup

buruh

pekerjaan

dalam

perorangan.

Produktivitas

kelompok industri yang sama,

perorangan

dipengaruhi

misalnya,industri

olehlingkungan kerja serta

penerbangan,

industri

peralatan

yang

minyak, industri baja, dan

proses

lain-lain.

Disini timbul faktor baru

3. Ruang

lingkup

dan

digunakan

perlengkapan.

yang tak dapat diukur yaitu

perusahaan/organisasi. Dalam

motivasi.

Motivasi

sebuah

sangatdipengaruhi

perusahaan/organisasipengaru

kelompok kerja dimana si

h antara faktor-faktor lebih

pekerja

memungkinkan untuk diukur.

dipengaruhioleh

Produk per jamdapat diukur

dan sebab-sebab mengapa si

menjadi

oleh

anggota kelompok

27

pekerja dapat bekerja lebih

7) Lingkungan

internal

maupun regional

produktif.

8) Umpan balik. E. Faktor

-

Faktor

yang Menurut

Payaman

J.

Mempengaruhi Produktivitas Simanjuntak

(2001:39-42),

Agar seorang tenaga kerja faktor-faktor yangmempengaruhi dalam keserasian sebaik-baiknya, produktivitas yang

berartidapat

kerja

karyawan

menjamin adalah:

keadaan

kesehatan

dan 1) Kualitas

dan

kemampuan

produktivitas kerja yang setinggi fisik karyawan. tingginya,maka

perlu

ada Kualitas

keseimbangan

dan

kemampuan

yang fisik

karyawan

untuk

menguntungkan dari beberapa meningkatkan faktor,

menurut

produktivitas

Muchdarsyah kerja karyawan dipengaruhi

Sinungan

(2005:

56)

tinggi

rendahnya

produktivitas

kerja

seseorang

dipengaruhi

oleh

oleh

tingkatpendidikan,

latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dankemampuan beberapa faktor, yaitu: fisik

karyawan

yang

1) Manusia bersangkutan.

2) Modal

2) Sarana pendukung.

3) Metode (proses) 4) Lingkungan

organisasi

Sarana pendukung untuk

(internal) 5) Lingkungan produksi 6) Lingkungan (eksternal)

Negara

meningkatkan produktivitas kerjakaryawan

28

perusahaan

dapat

Supra

sarana

dikelompokkan

pada

meningkatkan

untuk

duagolongan, yaitu:

produktivitas

a) menyangkut

karyawan terdiri dari:

lingkungan

kerja

kerja,

a) kebijakan pemerintah

termasuk

teknologi

baik di bidang ekspor

dan

produksi.

maupun impor.

cara

Sarana dan peralatan yang

digunakan,

b) hubungan industrial Hubungan

yang

tingkatkeselamatan

dimaksud

adalah

kerja dan kesehatan

hubungan

kerja

antarapengusaha

serta

suasana

dalam lingkungan itu

dengan

sendiri.

hubungan

antara

b) menyangkut

karyawan

dengan

kesejahteraan karyawan

karyawan,

karyawan. yang

Pembatasan-

tercermin

pembatasan

dalamsistem

danpengawasan yang

pengupahan

dan

mempengaruhi ruang

jaminan kelangsungan

gerak

kerja.

karyawanperusahaan

3) Supra sarana

dan jalannya aktivitas

29

perusahaan.

Sejauh

kerja,

menempatkan

hak-hak

orang

yang

tepat

padapekerjaan

yang

perhatian perusahaan

tepat,

serta

sertasejauh

menciptakan kondisi

mana karyawan

mendapat

mana

karyawan

dilibatkan

danlingkungan

dalam

penentuan

yang

kebijaksanaan

dan

Diantara banyak faktor yang

c) Manajemen

mempengaruhi

manajemen

yang

meningkatkan

pengalaman yaitu

produktivitas

kerja, peneliti memilih tiga faktor

sangat strategis untuk

produktivitas,

aman

nyaman.

perusahaan.

Peran

kerja

dominan

yaitu

kerja,

faktor

upah

dan

disiplin kerja. Pengalaman kerja

dengan

seseorang

akan

mengkombinasikan

tingkat

pengetahuan

dan mendayagunakan

pemahamannya

semua

menjalankan tugas-tugas yang

sarana

dan untuk

produksi,

dihadapi.

menerapkanfungsi-

dengan pengorbanan yang telah

fungsi

diberikan

manajemen,

menciptakan kerja

Upah

menunjukkan

yang

karyawan

sesuai

kepada

sistem

perusahaan akan mendorong rasa

danpembagian

puas pada diri karyawan dan

30

akan membuat karyawan bekerja

Tata Kerja Badan Pemberdayaan

lebih maksimal lagi yang secara

Perempuan Perlindungan Anak

langsung dapat berdampak pada

dan Keluarga Berencana Kota

peningkatan produktivitas kerja.

Tanjungpinang, yang selanjutnya

Begitu

dijabarkan

pula

disiplin

kerja,

dalam

Keputusan

merupakan kunci keberhasilaan

Walikota Tanjungpinang Nomor

dalam mencapai tujuan yang

2 tahun 2009 tentang Penjabaran

akhirnya

Proses

akan

berpengaruh

terhadap produktivitas kerja.

dan

Fungsi

Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan

Perempuan

GAMBARAN UMUM LOKASI

Perlindungan anak dan Keluarga

PENELITIAN

Berencana Kota Tanjungpinang. B. Visi dan Misi

A. Sejarah

Singkat

Badan Visi

Pemberdayaan

dan

Misi

harus

Perempuan menunjukkan apa yang menjadi

Perlindungan

Anak

dan cita-cita layanan terbaik dalam

Keluarga Berencana upaya mewujudkan Visi dan Misi Badan

Pemberdayaan Kepala Daerah maupun dalam

Perempuan Perlindungan Anak upaya

mencapai

kinerja

dan Keluarga Berencana Kota pembangunan daerah. Dengan Tanjungpinang

dibentuk memperhatikan

berdasarkan

Peraturan

hal

tersebut,

Daerah maka Visi dan Misi Badan

Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pemberdayaan Pembentukan

Organisasi

dan

Perempuan

31

Perlindungan anak dan Keluarga

Berencana

Berencana Kota Tanjungpinang

Tanjungpinang menjalankan

adalah sebagai berikut :

misi sebagai berikut :

1. Visi

a. Meningkatkan Visi

Badan

Pemberdayaan Perlindungan Keluarga

Perempuan Anak

dan

Berencana

Kota

Tanjungpinag adalah “Badan

Kota

meningkatkan kesetaraan dan

keterlibatan

perempuan bidang b. Meningkatkan

atau Lembaga yang Handal

Hidup

dan

Pemberdayaan

Profesional

dalam

mewujudkan kesetaraan dan keadilan

gender

serta

disegala

Kualitas

Perempuan

dan

Ekonomi

Keluarga. c. Meningkatkan

perlindungan perempuan dan

Pelaksanaan

anak

memperkuat kelembagaan

dalam

keluarga

menciptakan

sejahtera

Tahun

2018.“

dan

pengarusutamaan gender. d. Menghapus segala bentuk kekerasan

2. Misi Untuk dapat mencapai visi sebagaimana tersebut di

terhadap

pemerempuan dan anak. e. Meningkatkan peran serta

atas, Badan Pemberdayaan

masyarakat

Perempuan

pelaksanaan program KB.

Anak

Perlindungan dan

Keluarga

dalam

32

f. Ketersediaan

data

dan

informasi

dan Keluarga Berencana dapat diukur dengan indikator :

Hasil penelitian yang telah

Pada tabel 4.7 berikut ini

dilakukan

akan

di Badan Pemberdayaan Permpuan

jawaban responden tentang

Perlindungan Anak dan Keluarga

dimensi Kehadiran. Berikut

Berencana

akan dapat kita lihat hasil

Kota

Tanjungpinang

dapat

kita

lihat

dengan cara menyebarkan

jawaban responden terhadap

kuisioner pada responden sebanyak

dimensi Ketepatan waktu.

40 orang pegawai sebagai sampel dalam

penelitian

ini.

Untuk

memperoleh gambaran yang jelas

Tabel 4.7 Rekap Jawaban Responden Dimensi Kehadiran Sumber: Hasil Kuesioner, 2014 No

SS

S

kuisioner tersebut, di bawah ini

1

12

24

4

0

0

40

disajikan

2

7

23

6

3

1

40

Jumlah

19

47

10

3

1

80

dari

data

distribusi

yang

data

diperoleh

dalam yang

dari

tabel-tabel kemudian

RR TS STS Jumlah

didistribusikan sebagai berikut : Hasil dan Pembahsasn 1. Disiplin kerja Untuk mengetahui disiplin kerja Pada Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

Berdasarkan tabel 4.7 dari indikator pertama Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak pegawai yang datang dan pulang tepat waktu dibandingkan pegawai datang dan pulang tidak tepat waktu dilihat dari perbedaan besarnya persentase

jawaban yang

33

baik yaitu 90 % dan jawaban ragu -

Berdasarkan tabel 4.9 dari indikator

ragu 10%,

pertama

Tabel 4.8

Dapat dilihat dari jawaban bahwa

Rekap Jawaban Responden Dimensi Menaati peraturan yang berlaku

Sanksi hukuman yang sesuai dengan norma yang berlaku kepada pegawai

No 1

SS 12

S 17

RR TS STS 7 4 0

2

3

12

7

14

Jumlah

15

29

14

18

Jumlah 40

dengan persentase 44% dan sanksi

4

40

norma yang tidak sesuai diberikan

4

80

kepada pegawai dengan persentase

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014 56%. Berdasarkan tabel 4.8 dari indikator Tabel 4.10 Rekap Jawaban Responden Dimensi Tanggungjawab

pertama, bekerja sesuai dengan jam kerja dapat dikatakan baik pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja lebih besar

dengan persentase

72 %

dibandingkan pegawai bekerja tidak sesuai dengan jam kerja dengan persentase 28%

SS

S

RR

TS

STS

Jmlh

No 1

4

22

10

4

0

40

2

10

21

6

3

0

40

Jumla h

14

43

16

7

0

80

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014 Tabel 4.9 Rekap Jawaban Responden Dimensi Sanksi hukuman No 1

SS 3

S 9

2

3

16

RR TS STS Jumlah 11 15 2 40 4

15

2

40

Berdasarkan tabel 4.10 dari indikator pertama, mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan dapat dikatakan baik dilihat dari

Jumlah

6

25

15

30

4

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014

80

Tanggungjawab

pegawai

dalam

34

melasanakan suatu pekerjaan dengan sumber: Hasil Kuesioner, 2014 persentase 65% dan pegawai yang tidak mempunyai tanggung jawab

Berdasarkan tabel 4.11 dari indikator

dalam melaksanakan suatu pekerjaan

pertama, pimpinan selalu disiplin

dengan persentase 35%.

terhadap waktu dapat dikatakan baik dilihat

Dapat

dilihat

dari

dari

jawaban

dengan

keberanian persentase 56% dan Pimpinan tidak

pegawai

dalam disiplin

terhadap

waktu

dengan

mempertanggungjawbkan hasil kerja persentase

44%

Selanjutnya

dengan persentase 78% dan pegawai indikator kedua pimpinan selalu yang tidak mempunyai keberanian bersikap dalam

adil

dan

jujur

dapat

mempertanggungjawbkan dikatakan baik dilihat dari jawaban

hasil kerja dengan persentase 22%. Dapat dilihat bahwa pimpinan selalu Dari tabel 4.10 dapat ditarik

bersikap adil dengan persentase 65 %

sebuah kesimpulan bahwa kedua

dan tidak bersikap adil dan jujur 35%

indikator

Dari tabel 4.11 dapat ditarik sebuah

tersebut

dikategorikan

setuju/baik

kesimpulan bahwa kedua indikator

Tabel 4.11 Rekap Jawaban Responden Dimensi Keteladanan pimpinan No

SS

S

RR

TS

STS

Jumlah

1

4

13

9

11

3

40

2

5

13

10

11

1

40

Jumlah

9

26

19

22

4

80

tersebut dikategorikan setuju/baik Tabel 4.12 Rekap Jawaban Responden Dimensi Ketegasan No 1

SS 12

S 16

RR 9

TS 3

STS 0

Jumlah 40

2

11

17

10

2

0

40

35

Jumlah

23

33

19

5

0

80

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014

indikator

Berdasarkan tabel 4.12 dari indikator pertama, berani dan tegas dalam pengambilan

keputusan

kesimpulan

dapat

bahwa

tersebut

kedua

dikategorikan

setuju/baik Tabel 4.13 Rekap Jawaban Responden Dimensi Peraturan dan Prosedur Kerja

dikatakan baik dilihat dari jawaban No

SS

S

RR

TS

STS

Jumlah

bahwa Pegawai berani dan tegas

1

9

21

10

0

0

40

dalam

2

6

23

10

1

0

40

Jumlah

15

44

20

1

0

80

pengambilan

keputusan

dengan persentase 70% dan pegawai yang tidak berani dan tegas dalam

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014

pengambilan

Berdasarkan tabel 4.13 dari indikator

persentase

keputusan 30%

dengan

Selanjutnya

pertama, dikatakan

Baik dapai

indikator kedua hukuman berlaku

dilihat dari jawaban dimensi Saling

bagi atasan dan bawahan dapat

menghormati dan tidak melanggar

dikatakan baik dilihat dari jawaban

peraturan

Hukuman berlaku bagi atasan dan bawahan dengan persentase 70% dan responden yang menjawab tidak setuju hukuman berlaku bagi atasan dan bawahan dengan persentase 30% dari tabel 4.12 dapat ditarik sebuah

yang

berlaku

dengan

persentase 75% dan yang menjawab ragu -ragu sebesar 25%. Selanjutnya indikator pekerjaan

kedua yang

melaksanakan telah

ditetapkan

sesuai dengan peraturan yang berlaku dapat dikatakan baik dilihat dari jawaban

dimensi

pekerjaan

yang

Melaksanakan telah

ditetapkan

36

sesuai dengan peraturan yang berlaku

dalam bekerja dan menghasilkan

dengan persentase 73% pegawai

kreatifitas kerja yang baik dan masih

sudah bekerja dengan baik, dan

ada

sesuai aturan yang berlaku dan yang

menghasilkan

belum bekerja sesuai peraturan yang

sebesar 37%. Selanjutnya indikator

ditetapkan sebesar 27%. Dari tabel

kedua meningkatkan keterampilan

4.13 dapat ditarik sebuah kesimpulan

kerja yang baik dengan mengikuti

bahwa kedua indikator tersebut

diklat dapat dikatakan tidak baik

pegawai

dilihat

dikategorikan setuju/baik

dari

meningkatkan 2. Produktivitas Kerja

yang

belum

kreatifitas

jawaban

kerja

dimensi

keterampilan

kerja

yang baik dengan mengikuti diklat

Tabel 4.14 Rekap Jawaban Responden Dimensi Keterampilan

dengan

persentase

27%.

Dan

pegawai meningkatkan keterampilan

No 1

SS 6

S 19

RR 12

TS 2

STS 1

Jumlah 40

kerja tidak dari mengikuti diklat

2

2

9

6

21

2

40

73%. Dari tabel 4.14 dapat ditarik

Jumlah

8

28

18

23

3

80

sebuah kesimpulan bahwa kedua

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014 indikator Berdasarkan

tabel

4.14

dari

tersebut

dikategorikan

setuju/baik.

indikator pertama, kemampuan untuk a. Kesedian berfikir

dalam

pekerjaan

Pegawai

untuk

untuk melaksanakan tugas dengan

menghasilkan kreativitas kerja yang penuh

semangat

baik dapat dikatakan baik dilihat dari tanggungjawab jawaban

63%

mempunyai

pegawai

kemampuan

sudah berfikir

dan

37

seluruh waktu kerja dapat dikatakan

Tabel 4.15 Rekap Jawaban Responden Dimensi Kesedian Pegawai untuk melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan tanggungjawab

baik dilihat dari jawaban

No 1 2 3 4 5 Jumla h

waktu kerja sebesar 77% pegawai

SS 15 13 8 6 6 48

S 14 18 18 18 27 95

RR 8 7 11 13 7 46

TS 3 2 3 3 0 11

STS 0 0 0 0 0 0

Jmlh 40 40 40 40 40 200

Berdasarkan tabel 4.15 dari indikator kemampuan

menyelesaikan

pekerjaan

untuk dengan

tepat waktu dapat dikatakan sangat baik dilihat dari jawaban dimensi

pekerjaan

untuk dengan

tepat waktu sebesar 72 % Pegawai mampu tepat

meyelesaiakan

waktu

meyelesaiakan tidak

tepat

indikator

dan

perkejaan

28%

pegawai

pekerjaan

dengan

waktu. kedua

seluruh

dapat memanfaatkan seluruh waktu kerja dan 23 % pegawai belum dapat memanfaatkan waktu bekerja.

kerja

yang

dilakukan

pegawai

dengan semangat dapat dikatakan baik dapat dilihat dari jawaban dimensi

Kualitas

kerja

yang

dilakukan Pegawai dengan semangat

Kemampuan

menyelesaikan

Memanfaatkan

Selanjutnya indikator ketiga kualitas

Sumber: Hasil Kuesioner, 2014

pertama,

dimensi

Selanjutnya memanfaatkan

sebesar 65% kurangnya semangat kerja pegawai untuk kualitas kerja sebesar 35%. selanjutnya indikator keempat mengevaluasi hasil kerja yang

telah

dilaksanakan

dapat

dikatakan baik dilihat dari jawaban dimensi mengevaluasi hasil kerja yang telah dilaksanakan pegawai sebesar 60% dan pegawai yang tidak

38

mengevaluasi hasil kerja sebesar

independen

40%. Selanjutnya indikator kelima

dependen

mencari perbaikan-perbaikan kerja

Pengujian nilai t dilakukan dengan

atas kesalahan atau kekurangan dapat

dua sisi yang digunakan untuk

dikatakan baik dilihat dari jawaban

menguji hipotesis, hasil pengujian

dimensi

diperoleh

Mencari

perbaikan-

terhadap secara

dari

variabel individual.

test

signifikansi

perbaikan kerja atas kesalahan atau

dengan program SPSS 17. Hasil

kekurangan dengan persentase 82%

pengujian t dapat dilihat pada tabel

Pegawai mau mencari perbaikan

4.16 berikut ini

perbaikan dari kesalahan kerja atau

Tabel 4.16

kekurangan dan 18% pegawai belum mencari perbaikan - perbaikan dalam bekerja

dari

kesalahan

Hasil Uji t Variabel

ket thitung ttabel * Pvalue

Disiplin Kerja

4,938

dan

kekurangan. Dari tabel 4.15 dapat

1,661

0,000 H0 ditolak

ditarik sebuah kesimpulan bahwa kedua

indikator

tersebut

Dari hasil uji t tabel 4.16

dikategorikan setuju/baik E. Pengujian Hipotesis (Uji t) Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t (pengaruh secara individual). Pengujian ini dimaksudkan

untuk

Sumber :Hasil Kuesioner, 2014

mengetahui

signifikansi dari pengaruh variabel

dapat menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja memiliki nilai t hitung = 4,938

dengan p = 0,000.

Sedangkan t tabel < (4,938 > 1,661) dengan 0,000 < 0,1 maka

39

Ha diterima. Artinya disiplin

Supriatin 2009 dengan menggunakan

kerja secara statistik berpengaruh

teori Rivai mempunyai hasil bahwa

terhadap produktivitas kerja.

pengaruh

dipengaruhi

besarnya

untuk

mengetahui

pengaruh

kerja

sebesar

46,78%, dan selebihnya 53,22%

F. Koefisien Determinasi Adapun

disiplin

selanjutnya

variabel

lain.

penelitian

dan yang

variabel

dilakukan

terhadap

dengan menggunakan teori Hasibuan

produktivtas kerja, maka peneliti

mempunyai hasil bahwa pengaruh

menggunakan program SPSS 17

disiplin kerja sebesar 25% signifikan

for Windows, adapun hasilnya

terhadap produktivitas kerja dan

sebagai berikut:

selebihnya dipengaruhi oleh variabel

disiplin

kerja

Berdasarkan tabel 4.17 tersebut, dapat

diketahui

bahwa besarnya

pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas adalah sebesar 0,391 atau jika pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja adalah sebesar

0,391

atau

jika

dipersentasikan maka : KD = 0,391 x

Rininta

Enda

2010

lain, jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian yang sekarang dan yang terdahulu

mempunyai

persamaan

yaitu, sama sama mempunyaai hasil yang cukup. Dan ada perbedaan penelitan yang terdahulu dilakukan tahun 2009 perersentase lebih besar pengaruh dari penelitian sekarang dan penelitian tahun 2010 memilki

100% = 39,1%

hasil penelitian yang lebih kecil dari Adapun

hasil

Analisa

hasil

penelitian yang dilakukan Nurhayati

penelitian sekarang.

40

Tabel 4.18 Interprestasi Koefisien Determinan

Kesimpulan dan Saran Setelah

Kurang dari 4 5 – 16

diadakan

pembahasan

Pengaruh sangat rendah sekali

dan penganalisaan terhadap hasil

Pengaruh Rendah

penelitian pada Badan Pemberdayaan

Pengaruh cukup

Perempuan, Perlindungan Anak dan

17 - 49 50 – 80 Pengaruh tinggi/ Lebihdari kuat 81 Pengaruh sangat tinggi/ kuat

Keluarga

Berencana

Kota

Tanjungpinang Tahun 2014 maka penulis dapat menyimpulkan hasil

Sumber: Supranto, (2001: 227)

dalam penelitian sebagai berikut : Dengan demikian dapat diartikan bahwa

Pengaruh

terhadap

disiplin

produktivitas

kerja kerja

tergolong“ Cukup“ yaitu sebesar 39,1%

khususnya

penelitian

yaitu

pada

lokasi

di

Badan

Pemberdayaan

Perempuan

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

Kota

Tanjungpinang.

Sementara 60,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor penelitian ini. \

lainnya

diluar

1. Disiplin

kerja

Badan

pegawai

pada

Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang dikategorikan

Tahun baik,

diperoleh rekapitulasi

2014

hal

ini

berdasarkan dari

jawaban

keseluruhan dimensi yang terdiri dari 1) Dimensi kehadiran 2) Dimensi

Menaati

peraturan yang berlaku 3) Dimensi Sanksi hukuman

41

4) Dimensi

Tanggung

jawab Keteladanan

pimpinan

penuh

semangat

3) Pengaruh

7) Peraturan dan prosedur kerja

beberapa

untuk

dan

tanggung jawab

6) Dimensi Ketegasan

hal

Pegawai

melaksanakan tugas dengan

5) Dimensi

Dalam

2) Kesedian

Disiplin

Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada

ini

masih

adanya

hambatan

maupun

Badan

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan

kekurangan seperti pada dimensi

Anak

sanksi hukuman masih tergolong

Berencana

kurang baik.

Tanjungpinang Tahun 2014

2. Produktivitas kerja pegawai pada Badan

Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang dikategorikan

Tahun baik,

diperoleh rekapitulasi

2014

hal

ini

berdasarkan dari

jawaban

keseluruhan dimensi yang terdiri 1) Keterampilan

dan

Keluarga Kota

tergolong “cukup” dengan persentase

sebesar

Sementara

60,9%

dipengaruhi faktor

39,1%.

oleh

lainnya

faktordiluar

penelitian ini. 4) Sumbangan teoritis bahwa menunjukkan teori disiplin kerja dan produktivitas kerja mempunyai dengan

hasil

persamaan penelitian

42

terdahulu, dan ada perbedaan

adanya lagi pelanggaran yang

hasil penelitian terdahulu dan

dilakukan.

peneltian sekarang terletak pada

besar

dan

kecilnya

pengaruh dalam penelitan ini.

2. Diharapkan kepada pimpinan pada Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak

dan

Keluarga

Berencana

A. Saran-saran 1. Diharapkan Bagi Pimpinan Badan

Pemberdayaan

Perempuan, Anak

Perlindungan

Kota

Tanjungpinang dapat lebih mengawasi

dan

juga

Perlindungan

mengontrol pegawainya pada

Keluarga

saat jam bekerja dan juga siap

Kota

memberi teguran dan sanksi

dan

Berencana Tanjungpinang

untuk

yang

tegas

apabila

kirannya dapat menerapkan

terdapatnya

pegawai

yang

sanksi hukuman yang lebih

melanggar

peraturan

yang

tegas

telah ditetapkan dikantor.

lagi

sesuai

dengan

norma yang berlaku agar

3. Diharapkan Pemerintah kota

pegawai senantiasa mentaati

Tanjungpinang

peraturan

memberikan pelatihan diklat

yang

diberikan

secara lisan maupun tulisan

kepada

kepada seluruh pegawai agar

Badan

dikemudian

Perempuan,

harinya

tidak

Anak

dapat

seluruh

pegawai

Pemberdayaan

dan

Perlindungan Keluarga

43

Berencana

Kota

Tanjungpinang untuk lebih

Efendy.

1989.

KAMUS

KOMUNIKASI. Bandung : PT. Mandar Maju.

meningkatkan keahlian kerja yang baik 4. Bagi

peneliti

mengembangkan lebih lanjut melihat

faktor

yang

ingin

penelitian agar dapat –

faktor

tersebut yang belum dilihat dalam penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Saydam, Gouzali. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Toko Gunung Agung. Jakarta. Griffin, Jill. 2004. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga Hasibuan, S.P. Malayu. Manajemen Sumber Manusia, Edisi Revisi.

2003. Daya

Jakarta : Bumi Aksara. Hani, Handoko T. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE : Yogyakarta

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Kusriyanto,2000,

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Moekijat, 2000. “ Kamus Manajemen

Arikunto, Suharsimi. 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Anwar Prabu Mangkunegara,2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo, 2002. Manajemen Tenaga Kerja, Jakarta : Penerbit PT Bumi. Aksara.

Peningkatan

Produktivitas Karyawan, LPPM, Jakarta

“ , Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung Malayu, P Siagian, 1999, Kitat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta .................., 2002, Kitat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

44

.................., 2010, Kitat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Slamet Saksono, 1997, Administrasi

Mohammad, Arni. 2005. Komunikas Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Revida, Erika. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur di Indonesia. Medan: FISIP Universitas SumateraUtara. Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. CV Mandar Maju, Jakarta Sedarmayanti, 2001, SumberDayaManusia dan ProduktivitasKerja, cetakan kedua, Bandung: Mandar Maju..

Kepegawaian,Yogyakarta: KANISIUS

Supranto.2001Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan. Jakarta : PT . Rineca Cipta. Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Kencana, Jakarta Soekanto,

Soejono.2000.

Kamus

Sosiologi.

Jakarta:

Besar Rajawali.

Sianipar 2002, Manajemen Jasa, Andi, Yogyakarta Simanjuntak, Payaman, J. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta. Sinungan,Muchdarsyah. 2003,Produktivitas

apa

dan

Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Sofyandi, Herman, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta .................. 2005,Produktivitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara

Tjiptono, 2009. Strategi Pemasaran Jasa. CV. Andi:Yogyakarta Veithzal Rivai, 20011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

45

B Jurnal Arisandy, Desy 2004 Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik “Ken Lila Production” di Jakarta, Jurnal Psyche Vol. 1 No. 2 Desember 2004 Sugeng Mulyono, 2004, Pengaruh EPS dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham, Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 1 No. 2, Universitas Brawijaya, Malang. BPFE : Yogyakarta

2