Akses Vol 9 Juni 2008 - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

19 Jun 2008 ... Anda. Kemudian kirimkan data-data di atas ke email [email protected]. Untuk mendaftarkan perusahaan di BPEN, silahkan kunjungi website...

5 downloads 935 Views 5MB Size
AKSES9.indd 1

6/19/08 10:23:45 PM

Daftar Isi

8 Apresiasi : Cita Rasa Nusantara di Negeri Kurma

Laporan Utama : Jalan Lain Mengalirkan Riyal dari Saudi

Produk makanan dan bahan makanan Indonesia ternyata mempunyai pasar yang sangat menjanjikan. Sebut saja mie Indomie, krupuk sambal botol ABC sampai biskuit dari Indonesia banyak mengisi sebagian besar dapur rumah tangga penduduk Arab Saudi.

30 Info Pasar : Janji-janji Pak Dubes

Nuradi Noeri melaporkan dialog dengan delapan Duta Besar RI untuk: Jepang, Kanada, United Arab Emirat, Brasil, Uzbekistan, India, Mesir, Jerman dan KUAI KBRI Seoul. Laporan dari Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) awal Juni 2008 lalu.



AKSES9.indd 2

Ternyata bisnis memanjakan perut alias bisnis restoran di Saudi tidak pernah surut. Bahkan terus berkembang. Alasannya, sederhana, makan­an khas Indonesia telah dikenal dan ter­ nyata disukai oleh lidah orang Arab Saudi. Simak reportase Ahmad Syofian langsung dari Jeddah.

Salam Redaksi Surat Pembaca Laporan Utama : Menangguk Dollar di Negeri Gurun Laporan Utama : Menangkap Peluang di Simpang Dunia Wawancara : Riyal Memang “Real” Wawancara : Tak Lekang oleh Panas, Tak Lapuk oleh Hujan Wawancara : Kargo Garuda bagi UKM Aksesiana Apresiasi : Melanglang Buana dengan Batik Tulis Siapa Mengapa Sorot Jalan-Jalan : Warung Indonesia di Balad Jalan-Jalan : Menyusuri Sungai Mekong di Laos Bursa Kerja Kiat-Kiat Hukum Info Pasar : Meneropong Pasar Afrika Selatan Renungan Kontak Usaha Agenda

16 3 4 6 10 12 13 14 15 17 18 20 22 23 24 26 28 32 34 35 37

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:45:17 PM

KUSWANDI

SALAM REDAKSI

Pembaca yang budiman,

R

apat redaksi berjalan alot sewaktu membahas topik AKSES edisi ke-9 ini. Ber­bagai potensi ekonomi di beberapa negara dan kawasan sempat mencuat menjadi bahan perdebatan. Bercangkir-cangkir kopi yang diteguk tidak mampu memunculkan solusi di benak awak AKSES. Namun demikian, sebagian besar awak berkeras untuk menampilkan potensi kawasan Timur Tengah. Alasan mereka sangat jelas, potensi kawasan yang sangat menjanjikan terutama paska membumbungnya harga minyak bumi. Kawasan Timur Tengah memang akhirnya dipilih sebagai topik laporan utama edisi kali ini. Untuk mendapatkan berita langsung dari sumbernya, AKSES akhirnya memutuskan untuk menerjunkan seorang awaknya ke Jeddah. Ahmad Syofian, kru AKSES yang diutus untuk terbang ke negeri gurun itu, telah menyambangi sejumlah pengusaha lokal serta wiraswastawan Indonesia di kota Jeddah guna meliput peluang yang tersedia di negeri kurma itu. Kawasan pertokoan pun ditelusuri, sejumlah kedai yang menjual produk Indonesia dimasuki termasuk sebuah restoran Indonesia. Berbagai cerita dan kisah mengenai peluang, hambatan dan suka duka mengadu untung di tanah suci itu dituangkan dalam beberapa artikel menarik dalam edisi ini. Untuk mempersenjatai para awak AKSES agar mampu membuahkan sekumpulan artikel yang sesuai selera pembaca, bulan lalu redaksi juga berbondong-bondong ke Surabaya untuk sekali lagi mengikuti pelatihan jurnalistik. Sejumlah sesepuh kuli tinta dari berbagai harian/tabloid lokal serta dedengkot ilmu komunikasi dan fotografi di Jatim telah menurunkan sejumlah jurus berharga mereka agar AKSES lebih gress di kemudian hari. Para narasumber profesional ini pun diserbu dengan rentetan pertanyaan dari para awak AKSES yang datang dengan

semangat tinggi untuk mempertajam kemampuan jurnalistik mereka. Sejumlah peserta lainnya dari Ditjen Amerika dan Eropa, Dit. Hukum, Dit. Diplomasi Publik, dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Deplu juga turut berguru. Selesai pelatihan, peserta beramai-ramai meluncur ke sejumlah obyek lapangan untuk mempraktekkan teknik-teknik fotografi yang baru saja mereka pelajari di kelas. Pelatihan semacam ini rencananya akan rutin diadakan setiap enam bulan sekali karena awak AKSES silih berganti akibat mutasi penugasan ke luar negeri. Namun jangan khawatir karena tenaga-tenaga baru di AKSES justru diharapkan akan memperkuat cita rasa sehingga AKSES makin mak-nyus ! Namun rasanya belumlah pas jika AKSES tidak terjun langsung untuk bertatap muka dengan para pembaca setianya, yaitu kaum dunia usaha alias UKM. Oleh karenanya, AKSES akan hadir dalam acara temu usaha dengan pengusaha Arab Saudi serta pameran produk Indonesia di Surabaya tanggal 24 Juni 2008 ini. Kegiatan yang diprakarsai oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah akan dihadiri oleh sejumlah pengusaha UKM Indonesia untuk bertemu dan menjalin hubungan dagang dengan pengusaha Arab Saudi. Dalam acara ini AKSES yang nota bene terdiri dari pejabat Departemen Luar Negeri akan berfungsi sebagai salah satu fasilitator dalam memberikan informasi peluang di Timur Tengah. Nah pembaca, cepat buka halaman berikutnya dan nikmati berbagai kabar dari negeri gurun!

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 3



6/19/08 10:24:53 PM

SURAT PEMBACA

Redaksi AKSES Tahun 2008 Volume 9 Pelindung :

Dirjen Asia Pasifik dan Afrika

Penasehat :

Sekretaris Ditjen Asia Pasifik dan Afrika

Pimpinan Umum dan Penanggung Jawab :

Garnijanto Bambang W

Pemimpin Redaksi : M. Aji Surya

Dewan Redaksi :

AKSES Sebulan Sekali

por yang baru, Sebagai pelaku bisnis eks us kami pelajari har g tentunya masih banyak hal yan kami kembali ES, AKS aca mb me dari usaha ini. Setelah ang ngemb kan usaha bersemangat untuk lebih me leh banyak sek ali ero ini. Selain itu, kami memp , daftar importir, lain UKM nai nge informasi, baik me g yan berlaku baik di serta peraturan-peraturan lain eri. Mungkin ada neg r lua di dalam negeri maupun bukan setiap 3 bulan baiknya penerbitan AKSES sehingga akan sangat sekali melainkan 1 bulan sekali, di Indonesia. UKM gan ban membantu pengem Yhan Agita Eunique Craft Colomadu, Solo

Anda. Mengingat Terima kasih atas saran positif ena pengerjaan kar k, awa keterbatasan waktu dan kerja, saat ini majalah AKSES yang dilakukan di luar jam bulansekali.Namun, tiga AKSESmasihditerbitkansetiap ghadirkan sebuah men uk unt g kami akan selalu berjuan litas-Red. majalah dengan isi yang berkua

Berlangganan AKSES

Saya pemerhati politik dan sangat menginginkan informasi-informasi dari majalah AKSES. Kami juga ingin mendapatkan info bisnis dari Deplu. Mohon dikirimkan majalah AKSES secara rutin ke alamat saya. Ilmi Ikhsan, M.T. Jl. Muararajeun Lama 21 RT 07/05 Bandung

Majalah AKSES tidak memuat isu-isu politik, melainkan berisikan mengenai informasi seputar peluang bisnis (khususnya UKM) Indonesia di luar negeri. Untuk berlangganan AKSES, silahkan mengirimkan alamat lengkap Anda via email ke [email protected]. Khusus untuk UKM, juga dilengkapi dengan bidang usaha dan produk yang dihasilkan untuk dimuat di direktori UKM di website aksesdeplu. com-Red

Dicky Fabrian Nuradi Noeri

Redaktur Pelaksana :

Aji Setiawan

Staf Redaksi :

J. Subagia Made Ahmad Syofian Annisa Tyas Purwanti Riyadi Vahd N. A. Mulachela A. Sumartono Gatot Amrih D Cut Dinawati Hidayat Noviyanti Nurmala Imada S. Simbolon Miftah Ariep

Administrasi :

Bambang Witjaksono Cahyono Rustam Partinah

Distribusi :

Kuswandi Ismundarto Agung Yudhono Sukardi

Pengelola Website :

Nuradi Noeri 

AKSES9.indd 4

Daftar UKM di Websit e AKSES Ka

mi hendak mendaft arkan perusahaan ka Perusahaan kami tel mi di website AKSE ah mengekspor dan S. menjalin hubungan banyak perusahaan bisnis dengan di Asia Tenggara, Ero pa Timur Eropa Barat Timur Tengah. Saat , Afrika, dan ini produk yang ten gah kami ekspor ad rempah dan bahan pe alah rempahmbuat jamu-jamuan. Ahmad Yanuardi CV. Indoyaros Mand iri Semarang

Kami mendapat inform asi dari www.aksesde dapat menjadi angg plu.com bahwa kami ota situs AKSES. Ak tivitas bisnis kami be manufaktur dan eksp rkisar pada or produk-produk fur niture dari kayu dan rot an. Yuli Irianto PT. Kharisma Rotan Mandiri

Saya memiliki usaha ke cil-kecilan di bidang silv selalu mengunjungi er accecories di Bali. Sa web AKSES untuk me ya ngetahui perkemban dan peluang usaha ya gan terkini ng mungkin bisa say a dapatkan untuk mema produksi. Kalau mend sarkan aftarkan UKM disini, apakah membayar? cara mendaftar di BPEN Bagaimana ? D. Made Sugiyani Udiana Silver Gianyar, Bali

Perusahaan-perusah aan Anda sudah kami UKM di website AKSE daftarkan pada direk S secara gratis. Untuk tori mendaftarkan perus website AKSES, cukup ahaan pada mengirimkan profil pe rusahaan berupa: na person, nama perusah ma contact aan, alamat lengkap perusahaan, nomor tel email, website perusah epon, fax, aan, dan jenis usaha yang digeluti/produk Anda. Kemudian kirim perusahaan kan data-data di atas ke email akses@deplu. mendaftarkan perusah go.id. aan di BPEN, silahkan kunjungi website www.n Untuk atau menghubungi tel afed.go.id p. +6221 3190 4554/31 90 0569, fax. +6221 31 email [email protected] 90 1524, atau o.id-Red.

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:25:23 PM

Pasarkan Produk ke Luar Negeri Perus

ahaan kami memprod uksi rantai pendingin, carrier bag, styrofoam ice jell, cooler bag/vacc box, dan polyurethane ine box. Mohon bantuanny caranya untuk memasar a. Bagaimana kan produk-produk kam i ini kasih. hingga ke luar negeri? Terima Sunmen Tinus PT.Karya Indonesia Su kses Jakarta Selatan

Saya punya usaha dib idang asesoris mebel almari, knob laci sem seperti handle pintu, ua terbuat dari kayu jat handle i dan mahoni. Untuk produk kami sudah ter pasaran lokal uji kualitasnya, maksu d kami ingin memasar kami keluar negeri ba kan produk gaimana caranya? Kiran ya website akses me untuk mengenalkan bu mbantu kami yer. Terima kasih

Pasang Iklan di Brunei

Dengan ini kami bermaksud untuk mendaftarkan diri sebagai UKM dari Indonesia untuk memasarkan produk-produk kerajinan kami ke Brunei Darussalam. Kami memerlukan informasi mengenai cara pemasangan iklan produk dan cara menghubungi agen-agen penjualan di Brunei Darussalam? Pasar produk apa saja yang diminati oleh konsumen di Brunei Darussalam? Apa saja yang kami perlu lampirkan dalam memasarkan produk kami?

Iwan fajar pamungkas

Artista Putra Artista Studio Depok

Di edisi lalu, saya me mbaca tentang APEX mau dipasarkan di dalam mencari produ Uzbekistan. Saya da k yang ri redaksi Perniagaa Magazine, meminta n Riau, KADIN petunjuk tentang pa ra eksportir produk Ind Anda ketahui. Agar ka onesia yang mi dapat memberika n informasi pada UKM memasarkan produkn disini untuk ya secara luas, saya san gat mengharapkan ba untuk memberikan inf ntuan AKSES ormasi tentang alama t yang dapat dihubun yang dipasarkan, dan gi, komoditi eksportir yang menamp ung (beserta alamatny Atas bantuannya, saya a). ucapkan terima kasih.

Untuk mendapatkan informasi secara detail mengenai pemasangan iklan produk di Brunei Darussalam, Anda dapat menghubungi Sdri. Dyah Lestari Asmarani selaku pejabat fungsi ekonomi KBRI Bandar Seri Begawan di no. telp +673 233 0180/ 233 0358/ 233 0361/ 233 0445 ext. 22, no. fax. +673 233 0646, email [email protected], dyah.asmarani@ deplu.go.id, atau website www.indonesia.org.bn-Red.

Informasi tentang Ek sportir

Ogi Permana Putra ogi_permana_putra @myself.com

Akan lebih baik jika Anda memberikan informasi negara-negara apa yan yang lebih spesifik meng g Anda ingin tuju baik enai untuk pemasaran pro untuk mengetahui inf duk maupun ormasi tentang ekspo rtir Ind onesia di luar negeri. Ke Anda dapat menghubu ngi Kepala Fungsi Ekono mudian mi di perwakilan RI di ne Anda tuju. Alamat dan gara yang kontak perwakilan RI di luar negeri dapat diliha www.deplu.go.id atau t pada website www.aksesdeplu.com. Selamat mencoba-Red.

Informasi perusahaan

Kami mohon informasi mengenai Perusahaan Thailand dengan nama VEVA GROUP apakah memang exist dalam daftar perdagangan di Thailand, karena kami akan melakukan kerjasama bisnis di Indonesia, Terimakasih Asiafri Mulia

Silahkan menghubungi Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok di nomor telp. +66-02-2523135 ext 144, Faks. +66-02-2551267 Email: [email protected] atau website www.kbri-bangkok.com

ww. tralia artikel di w erja di Aus Peluang K sangat tertarik dengan rja di Australia.

Saya luang ke tentang pe bekerja sebagai chef m o .c lu p e ang aksesd ya telah anya pelu k formasi sa etahui ad g tu n Sebagai in n e u M g . n n 9 tahu tertanta lebih dari buat saya baru di sana. m e m , a li g stra kerja di Au n pengalaman yan tak & alamat kon tk a a ta p a a d d n si e a m rm kukan ntuan info bal Prima) yang mela M ohon ba lo G i (PT. Mega agen resm rima kasih. . Te n perekruta V.Hartono ukses.com te RestoS si eb w r o at Administr

nai asi menge an inform ut, silahkan tk a p a d n e a terseb Untuk m tenaga kerj selaku pejabat perekrutan n sari a a la h a sa m u ir per rth di ian N lat RI di Pe ngi Sdri. D menghubu l dan konsuler Konsu x. +61 8 9221 ko o. fa fungsi proto 9221 5858 ext. 209, n @kri-perth.org. ct 18 ta 6 n + co lp il te a . o .org. n 7 813, em 1 3 7 w. kri-perth 3 w 4 0 w P. u ta a , u 5688, H .a rg kri-perth.o au, diann@ au-Red.

Rubrik ini dari kita untuk kita. Silakan mengirimkan tanggapan, saran, dan kritik serta pertanyaan anda ke redaksi AKSES melalui faksimil: (021) 351 3094 atau e-mail: [email protected] AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 5



6/19/08 10:26:17 PM

LAPORAN UTAMA

Menangguk Dolar

di Negeri Gurun oleh: Nuradi Noeri

WWW.flickr.com

Harga minyak bumi melesat tanpa ampun. Gudang duit produsen minyak di Timur Tengah semakin penuh sesak. Indonesia ada di antara negara yang diminati para raja minyak untuk dialiri dana petrodolar.

Kuwait Tower

arino terlihat sangat serius mempelototi layar monitor kom­puter­nya se­raya meng­gerak­kan mouse kesana kemari. Peng­­usaha kerajinan tangan asal Lampung ini tengah mencari in­ formasi mengenai pameran di luar negeri. Kisah sukses se­orang re­kan­nya yang berhasil men­dapat­ kan transaksi belasan ribu dolar setelah mengikuti se­buah pamer­ an di Timur Tengah meng­gugah minat­nya untuk men­cari pe­luang serupa. Akhirnya matanya terpaku pada situs Badan Pengem­bangan Ekspor Na­sio­nal (BPEN) yang meng­ informasikan ber­bagai pamer­an di luar negeri. Sudah lama Sarino mendengar potensi berbisnis ke Timur Tengah, namun se­bagai pengusaha yang tergolong Usaha Kecil dan



AKSES9.indd 6

Menengah (UKM), nyalinya belum cukup untuk mencoba mengintip pasar luar negeri. Sebenarnya istilah “Arab” atau “ Timur Tengah” sangatlah akrab di telinga Sarino dan sebagian besar orang Indonesia. Wilayah yang ter­­bentang mulai sekitar Teluk Persia sampai Semenanjung Arab itu ternyata menyimpan hampir 60 % cadangan minyak dunia. Dapat di­bayang­kan banjir likui­ditas yang terjadi di negara-negara produsen minyak ini ketika harga minyak dunia terus meroket.

Kesempatan Ekspor

Berdagang dengan orang Arab bukan­­ lah hal yang baru karena konon penye­ bar­an agama Islam di Indonesia berabadabad yang lalu dilakukan oleh para pe­dagang Arab. Namun demikian, Timur Tengah bukanlah pasar tradisional bagi Indonesia. “Timur Tengah adalah salah satu pasar baru bagi Indonesia tetapi

pros­pek­nya cukup baik,” ujar Muchtar, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Per­dagangan dan Perindustrian kepada AKSES. Terlepas dari neraca perdagangan yang sudah tentu ada yang minus bagi In­donesia (terutama dengan Saudi Arabia dan Kuwait) karena Indonesia meng­­­impor minyak dengan jumlah besar, namun nilai ekspor non migas In­­­do­­nesia ke sejumlah negara Timur Tengah umumnya mengalami kenaikan yang mencengangkan yaitu sekitar 10% setiap tahun. “Mengingat potensi pasar Timur Tengah, nilai ekspor Indonesia ke wilayah ini akan mengalami peningkatan lebih besar lagi,” papar Muchtar yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Per­dagangan RI. Peningkatan ekspor In­do­nesia ke negara-negara Arab meng­ alami peningkatan besar pada tahun 2007 yaitu sekitar 30%. Muchtar mengatakan bahwa terdapat tiga kunci sukses yang harus diperhatikan untuk melakukan ekspor. “Tingkatkan daya saing, dapatkan akses pasar dan laku­kan promosi,” ujar mantan Kepala BPEN ini. Produk yang mempunyai daya saing lemah tidak akan laku dalam arena persaingan yang ketat saat ini. Produk yang berdaya saing tinggi harus mendapatkan akses untuk memasuki pasar, hambatan yang ada harus di­ kurangi (tarif atau non-tarif). Kemudian laku­kan promosi untuk mengenalkan produk ke pasar. “Tanpa promosi produk kita tidak dikenal, sebab di pasar tidak hanya Indonesia yang memproduksi suatu barang,” jelas Muchtar. Bagaimana dengan UKM yang tidak sanggup me­ la­ku­­kan pameran apalagi promosi di luar negeri? “Di era teknologi informasi modern ini, promosi dapat dilakukan melalui internet. Selain itu, pelajari seluk beluk ekspor sehingga permintaan yang datang dapat dipenuhi dengan baik,” ungkap pejabat tinggi Departemen Per­ dagangan ini. Sedangkan mengenai pengaruh ke­ naik­­­an harga BBM yang tentu akan mem­­­­pengaruhi biaya produksi, Muchtar menga­ta­­kan bahwa upaya keras untuk mem­pertahankan daya saing dan promosi harus terus dilakukan. “Per­ soal­­an kenaikan harga minyak bukan hanya di Indonesia, negara pesaing lain juga mengalami tekanan peningkatan ongkos produksi akibat harga BBM,” ujar Muchtar. Kegiatan promosi perlu di­­ting­­kat­­kan kualitasnya dan dilakukan secara lebih intensif sehingga produk In­do­nesia tetap dapat bersaing di pasar in­ternasional. Jelaslah bahwa pasar Timur Tengah

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:26:41 PM

se­benarnya cukup “seksi” untuk di­ lirik. Di­samping produk konsumsi, pem­­ bangun­an berbagai proyek properti yang belakangan sedang marak di se­jumlah negara penghasil emas hitam ini mem­ butuhkan jutaan jenis bahan kons­ truksi dan ke­per­lu­an assesoris de­ko­ rasi ruangan. Permintaan untuk jenis produk ini cukup tinggi khu­sus­nya di Dubai dan Doha. Peserta pameran internasional untuk produk dekorasi dan akse­sori biasa­nya kebanjiran per­ mintaan. Dalam be­berapa pa­meran in­ ter­nasional di Dubai misalnya, produk mebel atau marmer In­do­nesia langsung men­dapatkan kontrak pembelian untuk jumlah besar sekaligus mendapatkan agen di Dubai. Masih banyak lagi produk Indonesia yang mempunyai potensi besar di pasar lokal. Produk makanan halal adalah salah satu sektor perdagangan yang belum ter­­garap secara serius oleh pengusaha In­­do­­nesia. Padahal sebagai negara ber­pen­duduk Muslim terbesar di dunia, In­do­nesia memiliki posisi yang tepat dan peluang besar sebagai pusat halal food untuk menyuplai kebutuhan pasar Timur Tengah. Selain itu, lidah konsumen Timur Tengah khususnya di Saudi Arabia, Qatar, Kuwait dan Persatuan Emirat Arab (PEA) telah terbiasa dengan beberapa makanan Indonesia misalnya mie instant. Mereka lebih memilih mie buatan Indonesia ketimbang produk yang sama dari Filipina atau Thailand yang juga terdapat di pasar setempat.

Pasar keuangan Amerika Serikat dan Eropa saat ini selalu curiga dalam me­­ne­rima aliran modal investor Arab karena khawatir terkait dengan ke­giat­

Peta Kawasan Timur Tengah

an terorisme. Negara-negara Asia me­ nangguk rejeki karena selain di wilayah Timur Tengah, para raja minyak terlihat berniat menggeret pundi-pundi mereka ke Asia. Mereka tidak salah perhitungan karena pasar finansial Asia memang sedang tumbuh pesat. Bidang-bidang yang di­minati adalah sektor yang sedang melaju yakni tele­ko­munikasi, perban­ kan dan properti. Investor Arab lebih menyukai pro­duk-produk keuangan ke­­ timbang jenis investasi lainnya. Mereka tidak mau repot membopong berbagai Menarik Investasi dokumen, pro­posal pendirian perusahaan Melambungnya harga minyak dunia dan tetek bengek lainnya. Bawa duit dan sekaranginime­nye­­bab­kanmakinmeng­gu­ beli surat berharga, adalah cara yang nung­­nya tumpukan devisa negara-negara banyak dilakukan in­vestor Timur Tengah. penghasil emas hitam. Para raja minyak Perangkat hukum yang memayungi ini sudah barang tentu paham betul produk ekonomi syariah se­perti obligasi bahwa mereka akan rugi kalau tumpukan syariah (sukuk) sedang di­ duit itu disimpan di gudang. tunggu oleh investor Arab lahan yang Ber­bagai untuk masuk ke pasar fi­ mungkin meng­untungkan nansial Indonesia. segera ditelusuri. Uang tidak­­lah mengenal ideo­ Penguasaan bahasa Arab Walaupun tidak logi, di mana tempat meng­ bukanlah suatu ke­harusan sederas pada sektor untungkan dan aman maka untuk me­lakukan transaksi keuangan, rejeki minyak juga mengalir ke sektor ke­sana­lah dana mengalir. karena ko­munikasi bisnis riil melalui pe­nanam­an Penumpukan dana milik biasanya meng­gunakan modal langsung. Sejumlah negara-negara Arab sudah bahasa Inggris. properti di Jakarta ternyata terjadi sejak tragedi 11 milik investor Timur September 2001. Jumlah Tengah. Selain itu, pem­ in­­ves­tasi yang ditarik dari bangunan sebuah sarana Barat itu konon mencapai wisata bahari di pulau Lombok senilai Rp US$ 1,4 trilyun. Sebagian dana ter­sebut 2 triliun pun akan di­lakukan oleh investor dilabuhkan di negara-negara Timur Tengah sendiri seperti PEA dan Qatar. Arab.

Pelaku Bisnis di Timur Tengah

Berbisnis dengan negara Arab bukan berarti kita akan selalu berhubungan dengan orang Arab. Sebagian besar roda ekonomi di hampir semua negara Timur Tengah di­jalan­kan oleh orang asing, umum­nya dari negara-negara Asia Selatan. Penduduk pribumi biasa­­nya duduk sebagai pe­milik perusahaan. Anda akan ter­ cengang dan tidak percaya bila mengetahui jumlah penduduk pri­bumi sebuah negara Arab seperti PEA hanya sekitar 20%. Kemanapun mata me­mandang yang terlihat hanya orang India, Pakistan, Bangladesh, Filipina serta etnis Arab dari negara sekitar. Oleh sebab itu, penguasaan bahasa Arab bukanlah suatu ke­harusan untuk me­lakukan transaksi karena ko­munikasi bisnis biasanya meng­gunakan bahasa Inggris. Ke­samaan kultur atau latar be­lakang agama dengan peng­ usaha setempat tidak dapat menjadi alasan untuk menjalin kerjasama eko­ nomi yang kuat. Aspek pro­fe­sio­na­litas dan saling meng­untung­kan akan menjadi acuan dalam setiap kerjasama. Setelah mempelajari semua peluang dan kondisi pasar Timur Tengah itu, Sarino akhir­nya me­mutus­kan untuk ikut pa­meran International Autumn Trade Fair dibawah koor­di­na­si BPEN bulan Nopember men­­datang di Dubai. Peng­ usaha ke­rajinan tangan ini ber­harap pro­ duknya disukai pasar se­tempat, sukursukur kalau dapat tran­sak­­si. Siapa mau ikut?g Riyadh, Ibukota Arab Saudi



foto-foto WWW.google.COM



AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 7



6/19/08 10:46:33 PM

LAPORAN UTAMA Reportase Khusus dari Jeddah

rasa Indonesia mulai digemari oleh orangorang asli Saudi. Hal ini berkat hubungan dan ‘kontak-kontak’ kebudayaan antara nenek moyang Indonesia yang pergi haji dengan warga Mekkah dan Madinah. Jemaah haji Indonesia, karena ber­ bulan-bulan meninggalkan tanah air, membawa bekal makanan dan bumbuOleh: Ahmad Syofian bumbu asli Indonesia untuk dimasak selama di perantauan. Merekalah yang Produk makanan dan bahan makanan Indonesia ternyata pertama kali memperkenalkan makanan Indonesia kepada masyarakat Mekkah mempunyai pasar yang sangat menjanjikan di Arab Saudi. dan sekitarnya. Indomie, krupuk, sambal ABC sampai biskuit dari Indonesia telah Menurut Ridwan, salah seorang mengisi sebagian besar dapur rumah tangga penduduk Arab penjaga Toko Singaparna yang berlokasi persis di dekat persimpangan masuk Saudi. Jalan Khalid bin Walid kawasan AsSharafiyah tersebut, tokonya sangat UHU udara yang panas rata-rata adalah pekerja di bidang formal ramai dikunjungi oleh para pembeli, di Jeddah membuat dan semi formal seperti; perusahaan tidak hanya orang-orang Indonesia, tapi banyak orang enggan listrik, guru, pegawai KJRI, sopir dan juga warga negara lain termasuk warga untuk keluar ruangan pekerja-pekerja lainnya. Kon­su­lat RI negara Saudi. Bagi WNI di sana, ke­ ber-AC pada siang hari. Jeddah juga pernah berkantor di sekitar Terik matahari, debu berterbangan datang­an mereka ke toko Ridwan tentu kawasan ini. dan hingar–bingar bunyi mesin saja untuk belanja kebutuhan seharikendaraan roda empat turut me­ hari. Memang, tidak hanya shampoo, Toko Indonesia nambah suasana gersang di se­ sabun dan perlengkapan mandi lainnya Di sepanjang kawasan ini, berjejer yang berasal dari Indonesia, tetapi juga lebih kurang 25 toko yang menjual panjang jalan Khalid bin Walid di makanan khas Indonesia mulai dari ber­ produk-produk Indonesia (jumlah toko kawasan As-Sharafiyah, Jeddah. serupa di Jeddah berjumlah + 200an). Dulu kawasan ini di­kenal oleh pen­ bagai jenis kerupuk dan emping melinjo, Semua milik warga Arab Saudi, namun datang-pendatang In­donesia se­ sampai dengan ikan asin, tempe, tahu, para penjaganya adalah orang-orang In­ mie, bumbu-bumbu rendang, rawon, bagai ‘Kampoeng Melayoe’, karena do­nesia. Hal ini dikarenakan soto, aneka minuman banyaknya warga asing terutama ringan (teh kotak, kacang yang berasal dari Indonesia, untuk mendapatkan ijin, bisnis hijau, buavita) dan sarden Philipina dan Thailand bermukim tersebut harus menjadi milik ter­sedia di toko tersebut. di kawasan ini. Ratus­an kepala warga negara Arab Saudi. Untuk itu, jika pengusaha Produk Indonesia keluarga WNI yang tinggal disini Di saat AKSES Indonesia tertarik berbisnis ber­­tandang ke Toko memiliki banyak di Saudi, maka dia harus Singaparna, kelihatan konsumen dan terus mendapatkan partner pe­ngun­jung banyak meningkat warga negara Saudi dan yang keluar masuk, baik kemudian ijin pendirian orang In­donesia maupun bisnisnya akan diberikan Arab. Pengunjung ber­ atas nama partner warga pe­nampilan Arab ini negara Saudi ini. membeli beberapa bungkus kacang, Produk-produk Indonesia me­ coklat dan emping melinjo serta sekardus (isi 40 bungkus) mie merek Indonesia. mi­liki konsumen yang banyak dan Menurut Ridwan, tokonya memang tidak cenderung meningkat. Tidak hanya pernah sepi. Karenanya, jangan heran karena kon­su­mennya berasal dari kalau dalam satu bulan perputaran uang masyarakat In­do­nesia yang ada di toko tersebut mencapai 300 ribu SR (+ Rp Saudi (+ 600 ribu WNI legal 780 juta) dengan keuntungan berkisar 10 di Arab Saudi), tetapi juga – 15%. saat ini, selera dan cita Saingan produk makanan Indonesia ter­nyata kebanyakan dari Thailand, Faisal Bawazir seperti produk buah olahan, sardines, dan lain-lain. Diakui oleh penjaga be­ be­rapa toko Indonesia di sana, harga produk Thailand murah dan mudah didapat. Sedangkan In­donesia, meski­ pun mempunyai banyak macam, tapi kualitas relatif kurang baik dan jaminan konti­nuitas/ke­ber­lanjutan supply produk kurang stabil. Anehnya pula, beberapa

Jalan Lain Mengalirkan

Riyal dari Saudi



FOTO-FOTO AHMAD SYOFIAN





AKSES9.indd 8

6/19/08 10:27:42 PM

produk Thailand menggunakan merek asli In­do­nesia, seperti ‘beras Pandan Wangi’ guna menarik perhatian pembeli yang berminat dengan produk Indonesia.

Produk makanan

Hampir semua toko menyusun produkproduk mie dan kerupuk dari berbagai merek termasuk emping melinjo dan kerupuk Palembang pada rak barisan depan. “Orang-orang Arab suka beli kerupuk dan segala macam mie,” tutur Fahmie, salah seorang penjaga Toko Rizki yang juga menjual produk Indonesia. “Masing-masing toko, dalam satu bulan bisa menjual kerupuk sebanyak 200 karton (1 karton = 24 paket / 12 kg) dan produk mie (Indomie, Mie Sedap, Supermie, Sarimi, ABC, dll) sebanyak 300 karton,” lanjut Fahmie. Hal yang sama diungkapkan oleh Faisal Bawazier, salah seorang distributor kakap yang mengimpor produk Indonesia dan pemilik SBTC (Saudi Bawazir Trading Coorp), “Kerupuk Indonesia, masih belum bisa disaingi oleh negara lain. Orang Saudi suka sekali kerupuk. Hal ini terbukti, pasar Saudi dapat menyerap penjualan kerupuk Indonesia sekitar 1012 kontainer (1300 ton) per tahun dan SBTC menjual 2/3 dari jumlah tersebut. Senada dengan Bawazier, Bambang Gunawan, Manajer Pabrik Pinehill Arabia Food Limited, sebuah pabrik mie yang didirikan secara patungan oleh PT. Indofood-Indonesia dan SBTC-Jeddah milik Bawazier, juga mengungkapkan bahwa pasar Timur Tengah sangat menyukai mie Indonesia. Dalam satu bulan, pabriknya bisa menghasilkan + 50 juta bungkus Indomie. 50-60% mie tersebut dipasarkan di Saudi dan sisanya diekspor ke negara-negara Timur Tengah lainnya (Irak, Aljazair, Yordania, Kuwait, Oman, Bahrain, Mesir dan Sudan). Tentang harga, produk Indonesia sangat kompetitif. Namun seperti yang dijelaskan oleh Faisal Bawazier, “harga tidak masalah bagi konsumen Arab Saudi, mereka akan beli berapapun itu, asalkan produk tersebut adalah sesuatu yang mereka sukai dan berkualitas baik”. Untuk itu, saran Faisal, “eksportir makanan Indonesia hendaknya dapat mengetahui tuntutan dan selera pasar Arab Saudi, yang antara lain suka kemasan dengan warna-warna cerah dan menarik, berukuran besar/jumbo, dan rasa agak sedikit pedas”. Konsumen Arab lebih menyukai produk-produk yang menggunakan bahasa mereka. Oleh karena itu, lanjut Faisal, “Kata-kata pada kemasan produk

Konsumen Arab di Toko Singaparna

makanan Indonesia hendaknya tidak hanya sekedar diterjemahkan dalam bahasa Arab atau ditulis dengan huruf Arab, tetapi juga kalau perlu meng-Arabkan namanya sehingga terasa lebih dekat di telinga konsumen Arab”. Seperti yang lainnya, Faisal Bawazir optimis pangsa pasar produk makanan Indonesia memiliki harapan yang baik di Arab Saudi. Selain kerupuk dan emping Melinjo, produk Indonesia lainnya seperti santan dan biskuit dipastikan dapat merebut selera pasar Arab Saudi. Namun sayang, saat ini kedua produk terakhir tersebut diimpor dari Thailand dan Malaysia. Kesempatan juga datang akibat keraguan konsumen terhadap makanan dari China. “Sekarang makanan dan produk lain-lain dari China sedang diragukan oleh konsumen Saudi. Ini kesempatan Indonesia, untuk bersaing lagi seperti dulu,” jelas Bawazir mantap. Namun demikian, dia mengharapkan, upaya menembus pasar Saudi perlu dukungan dari semua pihak termasuk harus lebih gencar lagi melakukan promosi seperti tahun-tahun silam. “Indonesia dulu-dulu masih nampak di pameran, sekarang jarang dan berkurang. Promosi punya pengaruh langsung agar para konsumen dan retailer bisa lihat produk kita,” aku Faisal. Dia juga menyayangkan mengapa sekarang Indonesia tidak punya ITPC (Indonesian Trade Promotion Centre) dan HIP (House of Indonesian Product) di Jeddah yang dulu sempat ada. Meskipun Indonesia memiliki banyak

Pabrik Indomie di Arab Saudi

peluang dan harga produk makanan In­do­nesia selalu dapat bersaing, ada be­berapa hal yang membuat negaranegara lain enggan mengimpor dari In­do­nesia. Faisal menambahkan, “jamin­ an kontinuitas pasokan, pelayanan, urus­an pengapalan, administrasi pe­me­ rintah yang berbelit-belit, dan lain-lain selama ini telah membuat orang tidak yakin untuk mengambil barang dari In­do­ nesia”. Lanjut Faisal, “Beruntung pihak saya mempunyai induk perusahaan di Indonesia (Indofood), yang dapat menye­ lesaikan semua kendala ini.” Walau bagaimanapun, masalah ini tentunya akan dapat teratasi jika ada keseriusan dan ketekunan para pelaku­ nya. Untuk itu, Faisal Bawazir juga mem­ be­ri­kan saran kepada UKM yang ber­ minat melakukan ekspor ke Arab Saudi, “Yang paling penting adalah siapa yang menjadi distributornya di Saudi. Kalau tidak memiliki distributor, siapa agen penjualannya di sini”. Faisal yakin bahwa keberhasilan para distributor Saudi adalah keberhasilan penjualan eksportir Indonesia. Oleh karena itu, bagi Faisal, “Cari cara agar mendapatkan distributor yang tepat di Saudi. Salah satunya adalah perkenalkan produk anda melalui pameran”.g AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 9



6/19/08 10:47:11 PM

LAPORAN UTAMA masyarakat Indonesia atas kehadiran supermarket itu pun sirna. Walaupun patung Bali di depan pintu tetap duduk menyeringai, toko itu akhirnya hanya diisi suara jangkrik sepanjang siang dan malam alias bangkrut. Salah perhitungan. Mungkin itulah kata yang tepat bagi keputusan sang peng­usaha membuka supermarket itu di Dubai. Melihat potensi pasar yang cukup menjanjikan, mungkin yang terjadi adalah salah urus. Peluang emas di depan mata terlepas begitu saja karena hal yang mungkin dianggap sepele, sistem manajemen suplai. Sementara itu, pe­saing berlomba mengeruk keuntungan karena potensi pasar memang besar. Se­ buah supermarket Thailand yang tidak jauh dari toko itu makin ramai dikunjungi pembeli selama bertahun-tahun, ter­ma­ suk orang Indonesia.

Menangkap Peluang

di Simpang Dunia Oleh: Nuradi Noeri

FOTO-FOTO DOK. WWW.GOOGLE.COM

Persimpangan perdagangan dunia, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan daya tarik Dubai. Tempat yang tepat untuk berpromosi ke kawasan Timteng, Afrika dan Asia Selatan.

Marina Walk, Dubai

sebuah pojok jalan di daerah Karama, Dubai, terdapat se­buah toko yang selalu tutup. Kaca jendela sebagian ditutupi kertas koran, debu dan sampah kering berserakan di sekitar toko itu. Vera berusaha mengusap debu di kaca jendela untuk mengintip ke dalam sambil terbatuk-batuk. “Dulu toko ini barangnya cukup lengkap dan lokasinya cukup strategis,” ujar Vera, TKI yang bekerja di sebuah hotel berbintang lima di Dubai. Papan nama “Indonesian Supermarket” masih tergantung rapi di atas pintu masuk. Termasuk dekorasi patung Bali yang masih teronggok di sekitar toko. Sewaktu baru dibuka beberapa tahun yang lalu, toko itu terlihat ramai pembeli. Tidak hanya mas­ ya­rakat Indonesia, penduduk Dubai lainnya nampak kerap

10

AKSES9.indd 10

menyambangi toko itu. Produk yang dijual pun terlihat cukup beragam. Semua­nya didatangkan langsung dari In­do­nesia. Mulai makanan sampai ke­

Dubai, Persatuan Emirat Arab

rajin­an tangan khas Indonesia. Tiga bulan berjalan, produk-produk yang ter­jual diganti dengan produk yang di­beli di pasar setempat, seperti mi instant. Pemilik toko sempat mengeluh ter­hambatnya pasokan dari Indonesia. Beberapa bulan kemudian, kegembiraan

Potensi Pasar Dubai Bila pemilik toko Indonesia itu menge­ tahui dengan jelas potensi pasar Dubai, mungkin ia tak akan sembarangan meng­ urus supermarketnya itu. Prospek Dubai sebagai pusat perdagangan memang meroket seiring dengan pembangunan berbagai sarana serta kebijakan pe­me­ rintah untuk memfasilitasi kegiatan per­ dagangan. Sejak ditemukannya ladang minyak empat puluh tahun yang lalu, pemimpin emirat Dubai sudah mem­ punyai visi yang jelas tentang masa depan mereka. Menjadi pusat lalu lintas per­dagangan terbesar di kawasan, mungkin itulah salah satu imajinasi emir Dubai waktu itu. Kini, Dubai tidak hanya menjadi kota kosmopolitan namun juga menjelma sebagai salah satu pusat perdagangan tersibuk di dunia. Pemerintah menerapkan sistim pasar bebas guna men­ciptakan iklim usaha yang kondusif bagi ke­ per­dagangan. giat­an Ha­sil­­­­nya, sekarang bisa di­sak­­si­­kan berbagai jenis per­­dagangan yang sedang marak di Dubai. Mulai dari pasar finansial, pasar komoditi sampai pasar tenaga kerja. “Di samping menjadi pusat per­dagangan, per­ minta­an pasar domestik juga sangat tinggi,” ujar Yana Rudiyana, pelaksana fungsi ekonomi KJRI Dubai. Menurut laporan Dubai Customs, rata-rata reekspor setiap tahun hanya 35% dari total impor. Artinya, sekitar 65% dari total impor (sekitar US$ 40 milyar) di

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:30:04 PM

Dubai memang unik, karena pen­ kon­sumsi oleh pasar domestik. Dengan besar pendapatan petrodolar. Ada­kah jual dan pembeli dari kawasan Timur pen­dapatan perkapita sekitar US$ pengaruh kenaikan harga minyak ter­­­ Tengah, Afrika dan Asia 20.000, maka tidaklah mengherankan hadap peningkatan ke­sempat­ bahkan Eropa bertemu bila se­bagi­an besar produk impor diserap an eks­por ke negara ini? disini untuk mengikuti oleh pasar lokal. “Produk makanan jadi, “Pengaruhnya kurang signi­ berbagai pameran. Ikut tekstil dan produk tekstil, produk plastik, fikan karena kita kurang dapat Dubai memang unik pameran di Dubai bukan mebel dan mainan anak-anak adalah di me­manfaatkan momentum karena pembeli dari berarti akan mendapat antara komoditi yang banyak diimpor dan lambat men­jemput bola,” Timur Tengah, Afrika, calon pembeli hanya untuk konsumsi lokal Dubai,” ujar Yana. ujar Muchtar, mantan Konsul Asia bahkan Eropa dari Dubai, namun Konsumen lokal tidaklah seluruhnya Jenderal RI Dubai. “Permintaan dari negara-negara di penduduk Dubai. Para wisatawan dan tidak akan datang sendiri, tapi bertemu di sini kawasan sekitarnya. pengunjung lainnya menyumbangkan harus diupayakan dengan Transaksi biasanya ber­ kontribusi besar dalam penyerapan pasar sungguh-sungguh,” tambah langsung di Dubai dan Muchtar. Penetrasi pasar lokal. barang langsung dikirim ke negara harus lebih intensif dengan menjalin Jumlah penduduk Dubai kurang lebih pemesan. Jadi, bila ingin berpromosi kontak dagang baru. hanya sebesar 1,2 juta orang. Namun di Afrika atau India, cukup datang ke jumlah wisatawan dan pebisnis lima kali Dubai karena peng­usaha dari kelas lipat yakni lebih dari 5,4 juta orang pada Pameran Dagang kakap hingga UKM dari negara-negara tahun 2007. Dengan kapasitas bandara Mungkin hanya Dubai yang menye­ di kawasan sekitar ada disini. Produk yang besar di mana kegiatan penerbangan leng­garakan pameran internasional yang berdaya saing tinggi biasanya berlangsung 24 jam, pemerintah Dubai tahunan terbanyak di kawasan Timur mendapat pesanan, umumnya sebagian memang ingin mendatangkan orang se­ Tengah. Setahun terdapat sekitar 80 banyak mungkin ke emirat ini. Berbagai pameran internasional di Dubai. “Hampir besar dari pasar lokal. ke­giatan dan atraksi diselenggarakan setiap bulan kami mengurusi peserta Produk Indonesia yang berkualitas untuk mengundang wisatawan. Selain pameran dari Indonesia, termasuk pe­ yang dipamerkan di Dubai biasanya pa­mer­­an dagang, kegiatan wisata nye­leng­garaan temu usaha dengan peng­ men­dapat transaksi bahkan agen di belanja, Dubai juga menjadi tempat usaha Dubai,” ujar Yana. Menurut ca­tat­ Dubai. “Belum sampai pada hari terakhir favorit bagi penyelenggaraan berbagai an KJRI Dubai, Indonesia ikut dalam 11 pameran, sejumlah produk Indonesia per­temuan dan konferensi internasional. pameran setiap tahun. Jenis produk yang banyak yang sudah terpasang label Para pengunjung inilah yang melipatdipamerkan sesuai dengan tema pamer­ sold yang disertai sejumlah pesanan,” gandakan daya serap pasar ujar Gunawan, pengusaha mebel Indonesia yang sering lokal. ikut pameran di Dubai. Untuk produk tertentu Produk kita yang digemari seperti mebel, tekstil, deko­ karena ke­kha­sannya dalam rasi ruangan dan kerajinan ber­bagai pameran dagang tangan sebagian besar di­ adalah furnitur baik dari kayu serap pasar pri­bumi. Pem­ maupun rotan, bambu serta bangunan ratus­an properti variasinya, ke­rajin­an tangan, di Dubai mem­butuh­kan per­lengkapan de­korasi se­ juta­an unit per­leng­kapan perti lampu hias, karya seni, bangun­an. Bagi produk In­do­ produk marmer per­leng­ nesia yang sudah memiliki kapan bangun­an se­perti daya saing tinggi, tidak wasta­fel, ubin atau dinding ada salahnya mencoba ikut marmer. “Dengan me­ning­ pameran di Dubai. Akses katkan kua­litas dan harga ke pasar ini terbuka luas, yang tetap bersaing, pro­duktidak ada hambatan tarif dan produk kita nampak­nya akan non-tarif karena pemerintah Jumeirah Beach tetap men­jadi prima­dona di me­ne­rapkan kebijakan per­­ pasar se­tempat,” tambah dagangan liberal. Tarif impor Gunawan yang telah mem­­punyai agen semua barang yang masuk ke PEA hanya an. Mulai dari produk tekstil, mebel, untuk pe­masar­an pro­duknya di Dubai. sebesar 5%, kecuali untuk tembakau dan barang kesenian sampai peralatan rumah Sedangkan tekstil dan produk tekstil minuman keras. sakit. Namun Yana berpendapat masih yang selama menjadi komoditi unggulan ada beberapa jenis pameran tahunan Tidak seperti emirat Abu Dhabi ekspor Indo­ne­sia ke Dubai, harus ber­ yang belum diikuti Indonesia namun se­ (emirat terbesar PEA) yang memiliki saing keras dengan produk China dan be­nar­nya cukup potensial. “Pameran ke­­ter­­gantungan cukup besar pada India serta Korea Selatan. ma­kanan Gulf Food sangat baik untuk pen­­jual­an minyak bumi, kontribusi Itulah Dubai, siapa yang kuat bersaing petro­­­dolar dalam pen­dapatan Dubai mem­pro­mosikan produk makanan khu­ silah­kan bertarung di arena yang bebas hanya sekitar 5%. Sektor jasa dan per­ sus­nya halal food buatan Indonesia,” hambat­an. Kalau ingin berhasil, jangan da­gangan memegang peran penting ungkapnya. Pameran lain yang perlu hanya menjadi pedagang keliling in­ter­ dalam pemasukan emirat ini. Namun dilirik oleh pengusaha Indonesia adalah nasional yang hanya mengharapkan demi­kian, booming harga minyak dunia pameran perhiasan mengingat potensi uang tiket dan hotel kembali.g kita di sektor ini cukup besar. be­lakangan ini sudah tentu mem­­­­per­





AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 11

11

6/19/08 10:30:22 PM

WAWANCARA

Riyal Memang “Real” oleh: Ahmad Syofian

Peluang apa yang dapat Indonesia man­faat­kan dari ekonomi Saudi? Pasar Saudi tentunya memberikan pe­luang besar bagi ekspor produk nonmigas Indonesia. Disamping itu, rencana investasi Saudi di bidang pangan dapat dimanfaatkan Indonesia. Tentang rencana investasi ini, pendekatannya harus sesuai dengan upaya untuk memanfaatkan ke­ butuhan Saudi terhadap Pangan. Ini se­ buah kesempatan baik bagi Indonesia. Negara lain seperti Thailand, China dan Sudan telah menyanggupi untuk menyiapkan lahan bagi investasi Saudi di bidang pangan.

sama saudara Muslim. Leluhur kita yang berangkat haji ratusan tahun silam, ada yang menetap dan menjadi penduduk Mekkah. Bahkan, diperkirakan saat ini 50% penduduk Mekkah adalah keturunan Indonesia. Hal ini bisa diketahui dari nama-nama belakang (family name) mereka yang mengindikasikan asal daerah le­luhur, sebut saja misalnya: Al-Banjari (Kalimantan), Al-Ampanani (Ampenan-Lombok), Al-Falemban (Palembang-Sumatera Selatan), Al-Jawi (Jawa) dan Al-Mandurah (Madura). Ikatan batin itu masih ada. Apakah banyaknya jumlah WNI / TKI di Saudi berpengaruh pada peningkatan permintaan produk Indonesia? Produk apa yang digemari masyarakat Saudi? Saat ini, terdapat + 600 ribu WNI di Saudi. Banyaknya TKI secara langsung mempengaruhi per­mintaan produk khu­­­­sus­nya makanan asal Indonesia. Di Jeddah, paling sedikit ada sekitar 200 toko milik orang-orang Arab yang menye­ dia­kan produk In­do­ne­sia, contoh­­nya: beras, jamu, obat gosok, koran, majalah dan buku-buku Indonesia. Selain itu, saat ini terdapat banyak produk nonmigas lainnya yang diimpor Saudi dari In­do­nesia, antara lain: minyak kelapa sawit, ban mobil, pakaian, kertas, alatalat listrik, otomotif, dll.

Bagaimana hubungan dan kerja­sama kedua negara di bidang perdagangan dan bagaimana persepsi mas­ya­rakat Saudi ter­hadap Indonesia? Sejauh ini nilai impor Indonesia lebih besar dari pada angka ekspor ke Saudi. Ditambah kenaik­an harga minyak, oto­ matis me­lambungkan angka impor In­ do­nesia ter­sebut, karena Indo­nesia banyak mengimpor migas Arab Saudi. Sampai dengan Oktober 2007,totalimporIndo­nesia men­ capai 2,7 miliar dolar AS dan ekspor hanya 749 juta dolar. Tentang In­do­nesia, sejauh ini masih po­si­tif. Indo­ Gatot Abdullah Mansyur, ne­sia dianggap Konjen RI di Jeddah sebagai se­

12

AKSES9.indd 12

AHMAD SYOFIAN

T

ataan rapih menjadikan ukuran ruangannya terlihat lebih besar. Selain terdapat meja kerja dengan susunan dokumen dan se­­ perangkat komputer, kursi tamu tertata apik berjejer di tengah ruangan. Di sudut ruangan, puluhan koleksi majalah dan buku dari berbagai disiplin ilmu tersusun di dalam lemari ukir Jepara. Suasana ruangan lebih nyaman dan hangat setelah sang-empunya ruang­an, Konjen RI Jeddah, menyapa AKSES dan memulai pembicaraan. Kali ini, AKSES berbincang-bincang ber­ke­sempatan lang­sung dengan Konjen RI, Gatot Abdullah Mansyur yang didampingi oleh Pejabat Fungsi Ekonomi, Djoko A. Rahardjo, tentang upaya peningkatan hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, utama­ nya Jeddah. Berikut petikan wawancara tersebut.

Apa yang dilakukan eksportir China ber­ beda sehingga berhasil penetrasi di pasar Saudi? China itu pedagangnya tekun. Mereka sering datang ke Saudi untuk mengamati potensi pasar. Coba lihat pengusaha Indonesia, meskipun banyak yang umroh ke tanah suci, sedikit sekali yang bisa sambil menilai potensi ekonomi Saudi. Produk China juga luar biasa. Apa saja tersedia. Dari mobil sampai jagung dan peniti, mereka siapkan dengan harga yang sangat kompetitif. Namun yang menonjol dan membuat mereka berbeda adalah, pengusaha China rajin; rajin berkunjung dan berkomunikasi dengan pengusaha Arab Saudi. Apa yang harus dilakukan UKM baru untuk memulai hubungan perdagangan dengan Saudi? Di tiap provinsi ada kantor-kantor dinas Kementerian UKM, Kadin Timur Tengah dan lain-lain yang dapat dimintakan in­for­masi. Secara mandiri para pengusaha juga dapat langsung menghubungi KJRI Jeddah untuk mendapatkanin­for­­masidanmohonbantuan fasilitasi penye­leng­­ga­­ra­an pameran. Untuk pamer­an, minimal diperlukan waktu 3 – 4 bulan se­belumnya. Untuk bertemu dengan pe­jabat Pemerintah Saudi, mini­mal in­for­ masi sudah disampaikan 20 (dua puluh) hari sebelumnya kepada Per­wakilan RI. Hal penting berikutnya adalah eksportir Indonesia hendak­nya menjual produk ber­­ da­sar­kan permintaan dan selera pembeli. Mengenai selera pasar di Saudi, KJRI sangat bersedia memberikan masukan dan informasi ke­pada para pengusaha. Untuk sukses berbisnis di Saudi, tips apa yang bermanfaat bagi para pebisnis Indonesia? Pertama, rajin, termasuk rajin me­ma­sar­ kan, memperkenalkan dan berkunjung. Pe­saing kita banyak. Kalau kita tidak rajin, Saudi akan melihat pesaing kita yang relatif menawarkan lebih banyak ke­­unggulan. Kedua, memperhatikan ke­mas­an produk. Buatlah kemasan yang menarik untuk me­nunjukan kua­litas produk. Kemasan harus ditulis lengkap termasuk komposisi produk dengan minimal dua bahasa (Arab dan Inggris) serta expiry date nya sangat ketat. Selanjutnya, membangun trust/ke­ per­cayaan. Hal ini terkait dengan disiplin waktu dan janji. g

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:30:40 PM

Dalam hubungan bidang ekonomi, apa pendapat anda khususnya dalam bidang perdagangan? Volume perdagangan RI-KSA tahun 2006 sebesar US$ 2.4 milyar, terkait dengan hal ini kita terus berupaya me­ ning­katkan volume tersebut dimana saat ini Arab Saudi memiliki likuiditas keuangan yang berlebih dan Indonesia memiliki banyak sekali potensi investasi yang dapat dikembangkan di berbagai lini seperti sektor perikanan, pariwisata, perindustrian, pertanian, perdagangan. Hal ini dapat kita lakukan dengan me­ ningkatkan intensitas kunjungan pejabat dan pengusaha dari kedua negara. Produk Indonesia apa saja yang telah dan dapat masuk ke pasar KSA? Indonesia sangat kaya dengan ber­ bagai produk hasil alam seperti buahbuah­an (nanas, mangga, manggis, rambut­an), berbagai jenis hasil laut (ikan, cumi, udang), produk-produk unggulan lainnya yang menjadikan Indonesia terkenal sebagai produsen utama di dunia seperti kelapa sawit, coklat, karet, garmen, pakaian, sepatu, furnitur, alatalat rumah tangga dan dapur, karena tingkat konsumsi serta daya beli warga KSA dan pendatang yang cukup tinggi dan baik khususnya pada musim haji. KSA sangat memperhatikan faktorfaktor terkait dengan kualitas dan higieni­ tas produk impor melalui mekanisme peng­awas­an oleh otoritas khusus yang menangani dan menilai serta mem­beri­ kan izin bagi produk impor, tapi secara prinsipil KSA selalu merujuk pada peraturan dan kriteria yang telah di­ tetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia. Khusus untuk produk makanan, KSA sangat menekankan wajibnya produk hasil hewan untuk diolah sesuai

Tak Lekang oleh Panas Tak Lapuk oleh Hujan oleh: Miftah Ariep

dengan hukum shariah. pada umumnya selalu memberikan kemudahan bagi ber­ bagai produk impor. Apakah di KSA terdapat kebijakan khusus mengenai UKM? Kita tidak memiliki kebijakan khusus mengenai UKM, namun pada prinsipnya pemerintah KSA memberikan fasilitas yang cukup memadai bagi pengembangan berbagai sektor perekonomian termasuk yang dikategorikan oleh Pemerintah In­donesia sebagai usaha kecil dan me­ nengah. KSA saat ini terus mendorong sektor swasta untuk terus ikut serta men­ ciptakan dan mengembangkan dunia usaha baik kecil maupun menengah seperti usaha konveksi, retail, produk makan­an olahan, dll. dengan memberikan ber­bagai fasilitas seperti lahan usaha gratis di kawasan industri, fasilitas sewa tempat untuk periode yang cukup lama, kemudahan dalam instalasi listrik, air, pembangunan kawasan industri baru, pendirian berbagai perusahaan dalam skala kecil dan menengah, dll. Apakah Indonesia merupakan pasar potensial bagi investasi dari KSA? Investor KSA saat ini telah melirik Asia sebagai lahan potensial termasuk Indonesia, kendala yang ada adalah kurangnya informasi yang utuh tentang potensi pasar di Indonesia, dan hal ini merupakan tugas dan kewajiban Kantor Perwakilan untuk dapat mempromosikan potensi masing-masing negara dan men­ jembatani ke­pentingan para investor ter­ sebut, apalagi skala nominal untuk ber­ investasi disini sudah sangat beragam dan tidak hanya terbatas pada jenis usaha berskala besar namun juga pada jenis usaha kecil dan menengah.

Sektor apa yang kiranya disukai oleh investor KSA di Indonesia? Banyak sekali sektor yang memiliki potensi besar dan disukai oleh investor KSA di Indonesia seperti sektor pari­ wisata (pembangunan dan akuisisi hotel, pengembangan daerah wisata yang potensial seperti Bali, dll.), sektor properti, pertanian (sawah, kelapa sawit, produk-produk pertanian), perindustrian, dll. Jenis usaha apapun baik skala kecil maupun menengah tidak menjadi masalah bagi para investor KSA, selama jenis usaha tersebut memiliki potensi yang baik untuk dapat dikembangkan. Terkait dengan hal ini, pasar KSA sangat welcome dengan berbagai produk dari negara manapun termasuk Indonesia. Salah contoh produk makanan Indonesia yang berhasil di pasar KSA adalah Indomie, dimana Indofood saat ini telah berhasil mengambil hati warga KSA dengan produk makanan instant ter­ sebut. Selain itu, produk-produk hasil per­ tanian seperti makanan kaleng, pakaian, barang-barang rumah seperti furnitur dan alat-alat dapur juga sangat mendapat tempat di KSA. Hal-hal apa saja yang menjadi kendala bagi investor KSA untuk berinvestasi di Indonesia? Dua hal yang perlu diperhatikan adalah upaya Indonesia dalam memberikan in­for­ masi yang utuh dan kom­ pre­hensif tentang iklim dan potensi investasi kepada para investor KSA serta kemudahan dalam birokrasi serta per­ lindungan investasi.g IMADA SIMBOLON

U

ntaian kalimat pada judul sangat pas untuk dilekatkan pada rasa persaudaraan antara In­donesia dan Arab Saudi. Sebuah jalinan yang telah di­retas sejak lama oleh para penisepuh kedua bangsa, yang tercermin kuat hingga kini. Kehangatan gahwa (kopi arab) yang disajikan sehangat rasa persaudaraan berlandaskan ikatan emosional yang kuat yang tercermin dalam diri H.E. Abdulrahman Mohammed Amen A. Al Khayyath, Duta Besar Arab Saudi untuk In­donesia, pada saat kunjungan Tim Akses ke Kedubes Arab Saudi di Jakarta. Berikut petikan wawancara AKSES dengan sang Duta Besar:

H.E. Abdulrahman Mohammed Amen A. Al Khayyath, Duta Besar Arab Saudi untuk In­donesia

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 13

6/19/08 10:31:06 PM

TEROPONG Reportase Khusus dari Jeddah

Kargo Garuda bagi UKM Oleh: Ahmad Syofian

www.GOOGLE.com

Garuda Indonesia bersedia mem­bantu pengangkutan udara bagi produk ekspor peng­usaha kecil Indonesia ke negara-negara yang di­lalui­ nya, dengan pemberian harga dan pe­layanan khusus.

S

iapa yang tidak kenal dengan Garuda Indonesia Airways (GIA). Maskapai Indonesia ini telah dikenal banyak oleh pengguna jasa pe­nerbangan baik domestik maupun in­ter­nasional, salah satunya bagi yang sering ke Saudi. Garuda telah menjadi favorit banyak penumpang haji dan umroh. Buktinya, sampai bulan Juli tahun ini, Garuda sudah fully-booked. Ter­nyata rute Jakarta – Saudi dengan 11 kali/minggu dan 425 penumpang/sekali terbang, saat ini tidak dapat lagi me­menuhi permintaan penumpang umroh Indonesia yang men­ capai + 100 ribu pertahun dan se­jumlah penumpang-pe­numpang lain­nya. Namun sayangnya, jumlah penumpang kadangkala tidak sebanding dengan jumlah produk Indonesia yang dibawa ke pasar Saudi. Garudapun belum berani mem­buka layanan pesawat khusus kargo barang. Kargo barang bagi produkproduk dari Indonesia ke Arab Saudi hanya dititipkan pada pesawat angkut penumpang, karenanya jumlah yang bisa diangkut tidak dapat maksimal. Dalam setiap penerbangan, hanya ada 20 ton kargo barang yang dibawa. Jumlah 20 ton juga bisa berkurang tergantung banyaknya penumpang. Artinya, makin

14

AKSES9.indd 14

banyak penumpang, maka makin sedikit ‘quota’ untuk barang-barang kargo. Seperti dijelaskan oleh Nasrizal, Senior General Manajer Garuda Indonesia untuk wilayah Timur Tengah dan Eropa di Jeddah, permintaan pengangkutan produk Indonesia menggunakan kargo Garuda ke Saudi masih kurang. Bahkan, sebagian besar jumlah produk ekspor lewat Garuda berasal dari China. “Penerbangan Garuda Jakarta – Jeddah justru banyak mengangkut barang-barang dari China, karena mereka tidak mempunyai pe­ ner­­bangan langsung ke Jeddah”, aku Nasrizal. Pihak Garuda mengharapkan produk-produk Indonesia dapat lebih banyak diangkut menggunakan jasa kargo Garuda. “Sekarang kita menunggu barang-barang produk ekspor Indonesia nich”, lanjutnya. Pengusaha kecil mungkin berpikiran bahwa menggunakan jasa pengangkutan kargo udara cukup mahal dan dapat mengurangi margin keuntungan atau bahkan kerugian. Namun jika diper­hati­ kan, pengangkutan melalui udara sangat efektif untuk menekan kerugian terutama bagi produk yang harus fresh atau segar ketika masuk pasar, seperti kerupuk, buah-buah dan sayur-mayur segar dan biskuit.

Pihak Garuda sangat mendukung upaya para pengusaha kecil di tanah air untuk melakukan ekspor ke luar negeri. Nasrizal juga menjelaskan, “UKM-UKM inilah yang perlu menjadi prioritas. Di­ bandingkan dengan perusahaan besar, UKM lebih perlu dibantu karena masih kekurangan modal dan sumber daya lainnya”. Oleh karena itu, bagi UKM yang akan mengekspor produk In­do­ nesia ke pasar-pasar internasional yang dilalui oleh rute Garuda, saat ini Garuda mempunyai harga-harga ter­tentu untuk masing-masing komoditi. Untuk itu, Nasrizal meyakinkan, “Pada prakteknya, Garuda melihat barang mana yang dihasilkan oleh pengusaha besar dan yang kecil. Pemilahan ini untuk mem­ berikan perlakuan khusus alias ‘special treatment’ kepada para UKM. Contoh­nya adalah eksportir bunga dari Sukabumi yang mendapatkan harga khusus dari Garuda untuk membawa produk mereka ke Arab Saudi”. Selama ini BPEN (Badan Pengem­ bangan Ekspor Nasional) juga sering meng­ikutsertakan Garuda dalam kegiatan pameran di luar negeri. “Kalau mereka berkoordinasi dengan kita, maka kita akan berikan harga khusus” lanjut General Manager Garuda ini di kantornya yang terletak di Gedung City Centre, Madina Road-Jeddah. Biasanya peserta pameran atau instansi terkait mengirimkan surat ke manajemen Garuda agar mendapatkan harga dan per­lakuan khusus kepada peserta dan kargo barang yang ikut dalam misi-misi tertentu. Kalau ada rute penerbangan ke wilayah tersebut, Garuda akan selalu membantu. Tidak hanya itu, Garuda juga giat mem­­­pro­mosikan Indonesia di Saudi. “Garuda disini proaktif membuat brosur, phamplet dan poster tentang Indonesia. Usaha ini paling tidak dapat membuat pembaca atau yang melihat tahu tentang Indonesia”, jelas Nasrizal. Diakui juga bahwa kegiatan ini belum cukup, perlu media lain seperti media cetak dan elek­ tronik, karena negara pesaing lain me­ lakukan upaya seperti itu. “Namanya promosi, tentu harus meng­gunakan segala macam alat. Sama seperti perang, tidak bisa mengandalkan Angkatan Udara saja, tapi perlu yang lain-lain. Jadi, kita perlu juga ‘bombardir’ di media televisi dan cetak Saudi. Hanya dengan begitu, orang bisa merasa promosi kita ada dimana-mana. Pastilah orang akan bilang oh ya... Indonesia punya tempat yang menarik untuk di­kunjungi, aman dan memiliki banyak produk andalan” ungkap Senior GM Garuda ini menutup penjelasannya kepada AKSES.g

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:31:22 PM

AKSESIANA Oleh: Vahd Nabyl Mulachela

FOTO-FOTO DOK. www.GOOGLE.com

gagal. Tertembak peluru nyasar ataupun mereka terbangnya bener-bener nyasar. Yang jelas, dua di antara burung merpati paling berjasa waktu itu bernama Winkie dan Gustav. Pasangan serasi, ‘kali ya?

Balada Winkie dan Gustav Siapa tak kenal acara Fear Factor, tayangan televisi yang sarat adegan adu nyali itu? Lewat serial yang satu ini, kita akrab dengan aksi-aksi yang membuat banyak orang jiper. Tapi apalah arti takut sesaat, toh buat peserta yang lolos semua tahap uji nyali, ada segudang penghargaan dan hadiah yang siap diboyong pulang. Tapi rupanya penghargaan untuk soal keberanian bukan cuma untuk manusia bernyali saja. Di kalangan para binatang, ada juga penghargaan serupa. Namanya Dickin Medals for Animal Bravery. Medal ini diciptakan oleh Maria Dickin dari Inggris pada tahun 1943. Antara tahun 1943-1949, Dickin Medals sudah disematkan untuk 32 ekor burung merpati, 8 ekor anjing, 3 ekor kuda, dan seekor kucing. Selain itu, belum lama ini dua medali juga dikalungkan untuk 2 ekor anjing yang berjasa mengantar pemilik mereka menuruni tangga setinggi lebih dari 70 lantai di gedung WTC yang nyaris runtuh saat terjadi insiden 11 September 2001 di New York, AS. Lantas, mengapa burung merpati mem­­per­oleh medali terbanyak? Jawaban­ nya adalah karena dalam kurun waktu ter­sebut, burung merpati paling banyak berjasa ketika mereka bertugas sebagai “tukang pos”. Mereka menerobos hujan peluru di tengah Perang Dunia II yang berkecamuk di Eropa. Burung-burung itu melesat bagaikan pembawa pesan rahasia yang menempuh ratusan kilometer untuk tiba di markas dari medan pertempuran. Tak sedikit yang

Ada yang Lebih Gawat dari Perang... Khawatir soal kemungkinan terjadi perang adalah sah-sah saja. Tapi sebaiknya, kalau mau khawatir, gak usah berlebihan. Karena ternyata ada yang tiga kali lebih berbahaya – dalam arti lebih banyak memakan korban jiwa – daripada perang. Bukan flu burung, bukan alkohol, bukan juga narkoba. Tapi yang lebih bahaya adalah.... bekerja! Tercatat bahwa sebanyak 2 juta orang di dunia meninggal tiap tahun akibat kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Coba bandingkan angka tadi (2 juta) dengan 650 ribu korban yang jatuh akibat perang setiap tahunnya. Ternyata, secara umum, bekerja memakan korban 3 kali lipat lebih banyak daripada berperang.

Pekerjaan yang dicap paling dangerous adalah penebang pohon. Profesi ini menelan 122 korban jiwa dari tiap 100 ribu pekerja. Posisi kedua diisi oleh profesi penangkap ikan alias nelayan. Ketiga, pilot – yang kebanyakan tewas saat menerbangkan pesawat berukuran kecil (bukan pesawat jet pembawa penumpang). Urutan keempat dan kelima, masing-masing ditempati oleh profesi buruh konstruksi bangunan dan buruh pertambangan atau pengeboran. ‘Pembunuhan’ menempati urutan ketiga penyebab kematian dalam bekerja. Korbannya mencapai 677 orang per tahun, di antaranya adalah 50 polisi, dan 205 salespeople. Menakutkan, ya? Urutan kedua penyebab kematian saat bekerja adalah ‘terjatuh’, yang kebanyakan dialami oleh para buruh konstruksi.

Sementara ‘kecelakaan di jalan raya’ adalah penyebab kematian nomor satu, yang mencapai 23 persen dari seluruh kemungkinan penyebab kematian di saat bekerja. Tingkat bahaya dalam suatu pekerjaan bisa diukur menggunakan skala Duckworth. Penemunya alat ukur ini adalah Dr. Frank Duckworth, seorang editor dari majalah Royal Statistical Society. Skala ini dapat mengukur tingkat bahaya dari suatu aktivitas pekerjaan dalam rentang 0 (nol, paling aman) dan 8 (delapan, paling berbahaya). Permainan judi Russian Roulette, misalnya, memiliki resiko kematian sebesar 7,2. Memanjat tebing selama 20 tahun memiliki tingkat bahaya 6,2. Sedangkan mengendarai mobil sejauh 100 mil (161 km) dinilai memiliki tingkat bahaya 1,9. Tapi sejauh ini belum diketahui berapa skala bahaya yang diberikan untuk profesi sebagai pengusaha kecil dan menengah ataupun diplomat... Ingat Pesan Oma! Rhoma Irama, alias Bang Oma, lewat lagunya Begadang, berpesan agar kita jangan terlalu sering begadang. Alasannya, tentu adalah supaya segala penyakit tak mudah datang. Entah dari mana Raja Dangdut ini mendapat inspirasi menulis lagu yang tak lekang oleh zaman tersebut. Bisa jadi, ide itu datang setelah Bang Oma mendengar kisah sukses orang-orang jenius yang menghabiskan banyak waktu dalam hidup mereka untuk tidur. Leonardo da Vinci, misalnya, menghabiskan hampir setengah umurnya untuk tidur. Einstein dan da Vinci adalah dua contoh legenda manusia berotak tokcer yang gemar tidur siang. Lima belas menit tiap empat jam. Nah, apakah Anda termasuk orang yang suka ngantuk sewaktu di kantor? Mungkin itu berarti Anda super jenius juga... g

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 15

15

6/19/08 10:31:45 PM

APRESIASI Reportase Khusus dari Jeddah

Cita Rasa Nusantara

di Negeri Kurma Oleh: Ahmad Syofian

AHMAD SYOFIAN

Bisnis restoran makanan Indonesia di Saudi tidak pernah surut dan terus berkembang. Alasannya sederhana, makanan khas Indonesia telah dikenal dan disukai oleh lidah orang Arab Saudi.

Bakrie dan staf di depan restorannya

M

atahari baru saja meng­hilang dari langit Jeddah. Sayup-sayup ter­­dengar lafaz-lafaz wirid dari masjid terdekat, per­tanda para jemaah baru saja selesai men­ja­lan­kan Shalat Magrib. Greg..greg...greg.., terdengar suara tirai penutup pintu se­buah bangun­­ an mulai terbuka. Di balik pintu, terlihat seorang pekerja berseragam sedang ber­ gegas membukakan pintu dan ke­mudian me­nyapa AKSES dengan sopan. Di bagian depan sebelah atas pintu bangunan ini, ter­pasang tulisan indah berbahasa Arab dan Indonesia dengan warna kuning ke­ emasan dan latar warna merah. Tulisan ter­sebut sama­-sama berbunyi “PUTRI SRIWIJAYA, Indonesian Restaurant.” Memang banyak restoran yang me­nya­ ji­kan makanan Indonesia di Arab Saudi. Namun, yang bisa dikategorikan restoran berbintang tidak banyak. Minimal ada dua restoran seperti itu di Jeddah; Jakarta Oriental dan Restoran Putri Sriwijaya. Putri Sriwijaya dikelola langsung oleh pe­­­­mi­lik­

16

AKSES9.indd 16

nya, Raden Bakri Aminuddin, se­orang WNI asal kota pempek, Palem­bang. Bersama istri dan 2 anaknya, Bakrie Aminuddin tinggal di Arab Saudi sejak tahun 1984. Ia merintis usaha di bidang restoran sejak pertama kali datang ke Arab Saudi dan pada awalnya hanya bekerja sebagai tukang masak di restoran milik abangnya yang bernama Restoran Sumatera. Lambat laun, setelah merasa cukup modal dan pengalaman, Bakrie membuka Restoran Putri Sriwijaya ini pada tahun 2006 dengan ijin pendirian menggunakan nama abangnya yang telah mendapatkan kewarganegaraan Saudi. Restoran yang setiap harinya buka setelah Shalat Zuhur sampai jam 1 tengah malam ini, menawarkan aneka makanan Indonesia dari berbagai daerah seperti pempek Palembang, Sate Padang dan Madura, nasi goreng, sup buntut, gulai kepala ikan, rawon, nasi rames, nasi campur, rendang, dll. Meskipun jauh di tanah Arab, soal rasa

tidak perlu diragukan lagi. “Saya buat ma­ sak­an di sini tidak menyesuaikan se­lera siapa-siapa, tapi berdasarkan standar masakan Indonesia. Kalau mes­ti­­nya pakai lengkuas, maka harus pakai lengku­ as. Jangan sampai, gara-gara Saudi gak mau pedas, lengkuasnya saya kurangi, karena bagi yang suka pedas bisa ambil sambal sendiri”, jelas Bakrie sambil me­ nawarkan satu porsi Sate Padang dan pempek kepada AKSES. Mmm... Ueenak tenan, cita rasa yang di­saji­­kan restoran ini persis sama seperti restoran di Indonesia. Karena meskipun se­bagian bahan baku­ nya dari Jeddah, tapi juru masak dan bumbu-bumbu utama­nya didatangkan dari Indonesia. Bah­kan untuk sate, arang­ nya dibawa dari Indonesia, karena lebih bagus dan me­miliki aroma bakar yang khas. Selain bercerita tentang makanan favorite tamu-tamu VIP tersebut, Bakrie juga menjelaskan bahwa orang-orang Arab ketika datang ke tempatnya suka memesan sate, dendeng, nasi campur, nasi goreng dan rendang. Kebiasaan kon­­su­men Saudi lainnya terutama yang datang bersama keluarga adalah mereka menginginkan ruangan khusus tertutup. Untuk itu, restoran Putri Sriwijaya me­nye­ dia­kan ruangan yang bersekat khusus memenuhi permintaan tersebut di lantai 2. Konsumen Saudi juga terkenal sangat peka dan lebih percaya pada cerita yang didengarnya langsung dari penga­laman sahabat-sahabat mereka. Oleh karena­nya, “Selain promosi restoran lewat koran Arab, yang lebih utama promosi di­­la­ku­kan dari mulut ke mulut. Untuk itu, saya servis para pengunjung semaksimal mungkin agar mereka dapat cerita kepada temannya, Alhamdulillah berhasil” ujar Bakrie. Tentang pendapatan, omzet restoran Bakrie terus meningkat sejak dibuka. Dengan penjualan sekarang perhari yang bisa mencapai 5 – 6 ribu SR (Rp. 13 juta – 16 juta), Bakrie mampu menggaji 16 orang karyawan antara 1400 – 2000 SR (Rp.3,5 juta – 5 juta) belum termasuk service / tip charge perbulan. Ditanya tentang kendala, Bakrie yakin belum menemukan kendala yang berarti. “Asal kita menjaga kebersihan, menjaga mutu masakan yang harus selalu baru maka kita selamat”, jelas Bakrie. Selain itu, Bakrie juga memuji kinerja para pejabat kesehatan Jeddah. “Kotapraja disini langsung memeriksa higienitas makan­­an; dari dapur, membuka kulkas dan melihat tanggal kadarluarsa bahan makanan, dll”, ujar Bakrie. Nah, inilah langkah sukses yang patut direnungkan, apalagi di tanah suci yang sudah tentu mempunyai berkah.g

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:32:01 PM

Melanglang

Buana

dengan Batik Tulis Oleh: Noviyanti Nurmala

wiwin fitriana

Walaupun corak warna batiknya yang berbeda dengan selera konsumen Jepang, seorang pengusaha batik Indonesia nekat memasarkan batiknya di negeri sakura itu. Siapa nyana kerja keras berbuah antusiasme pengunjung terhadap produknya dalam beberapa pameran di Jepang.

Batik Mataram

B

erawal dari keinginan me­les­­ta­ rikan budaya dan tradisi Batik Yogyakarta pada khususnya, Wiwin Fitriana dan suaminya RM. Sinarbiyatnujanat, SE mendirikan perusahaan Mataram Rumah Batik pada tahun 2000. Dibantu tiga orang pekerja, ia memulai usahanya dengan menjual barang-barang yang di­pin­jam­kan oleh rekan dagangannya. Namun sayang, ternyata tanggapan kon­ sumen kurang memuaskan saat meng­ ikuti pameran lokal. Untuk menyiasatinya, ia memutuskan untuk memproduksi batik sendiri berupa sarung selendang, sarimbit (bahan batik

untuk pasangan dengan motif dan warna sama), bahan kemeja, selendang, dan motif lainnya. Dari produksi awal inilah perlahanlahan Wiwin menemukan ciri khas Mataram Rumah Batik dengan warnawarna tanah sehingga menimbulkan kesan batik yang unik dan ekslusif. Dengan berbekal tanggapan positif dari konsumen lokal, ibu dari 2 anak ini pun mantap memproduksi kurang lebih 1250 pcs/ bulan. Tak puas sampai disitu, untuk me­ ning­katkan penjualan Wiwin mengikuti pameran-pameran baik nasional maupun internasonal. Ia pun tanpa ragu memenuhi

undangan antara lain dari BKPM, BPEN dan KBRI di berbagai negara untuk turut serta dalam beberapa pameran. Ajang promosi yang pernah diikuti antara lain INACRAFT, Pekan Produk Budaya, Woman International Club, Tokyo Gift Show, dll. Hampir setiap dua bulan sekali Wiwin mengikuti pameran di dalam maupun di luar negeri. Negara-negara yang pernah disinggahi antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Belanda, Perancis, Spanyol, Ceko, dll.Wiwin nampak bersemangat menceritakan penga­­la­­man­­ nya ikut pameran di Jepang. “Saya nekat membawa batik dengan warna yang cenderung gelap yang menurut arahan panitia, orang Jepang lebih menyukai warna lembut. Ternyata hasilnya diluar dugaan hampir semua dagangannya di­ minati banyak pengunjung,” ujar wanita jebolan D3 jurusan Manajemen ini yang hobinya traveling. strategi penjualan, Mengenai pengusaha muda yang rendah hati ini mengungkapkan pe­luang bisnis di bidang eceran ketimbang partai besar. “Sekarang saya justru fokus ke eceran dan membidik kon­sumen menengah ke atas dengan membuat batik yang eks­ klusif. Dengan begitu saya bisa mem­ berikan produk yang ber­kualitas tinggi,” jelasnya. Tetapi Wiwin juga tidak menutup ke­mungkinan menerima pesanan dalam partai besar. Ketika ditanya pangsa pasar ekspor batik yang potensial, wanita semampai ini tanpa ragu menjawab Perancis dan Jepang. Lho, ternyata bule suka batik tulis juga? “Kesempatan menjual produk Mataram Batik ke kon­sumen asing mulai terbuka saat ada seorang buyer Perancis datang ke showroom Mataram Batik di kota Yogyakarta. Tidak tanggungtanggung, bule Perancis itu langsung memesan 1000 helai batik tulis,” tutur Wiwin. Menyinggung peran pemerintah dalam memajukan UKM, Wiwin berpendapat masih perlu ditingkatkan untuk fasilitasfasilitas kegiatan promosi. Dengan begitu para pengusaha UKM dapat terbantu untuk mengakses pasar luar negeri. Wiwin memang yakin bahwa bila UKM ingin bisa menembus pasar luar negeri harus aktif berpromosi. Untuk mendukung usahanya Wiwin pun mulai membangun website Mataram rumah Batik pada tahun 2000. “Harapan saya dengan website ini nantinya semakin banyak calon konsumen yang tertarik membeli, baik pembeli lokal maupun asing,” katanya menutup pembicaraan dengan AKSES.g AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 17

17

6/19/08 10:32:24 PM

A

siap meng

PA

Asah Otak Ala Benny Bahanadewa Oleh: Noviyanti Nurmala

imada simbolon

Mungkin pepatah kuno yang berbunyi, ”If you don’t use it, you will lose it” bisa menggambarkan keseriusan Benny Bahanadewa dalam asah otak alias belajar. “Untuk pengembangan diri, pada setiap tugas penempatan di luar negeri saya selalu menyempatkan untuk bersekolah” ungkap pria yang pernah menjalankan tugas di benua Amerika dan Eropa ini. Bekerja sekaligus menimba ilmu bukanlah perkara mudah. Bisa-bisa urusan pekerjaan malah jadi amburadul. Tapi tidak demikian bagi lulusan S-2 Ekonomi Manajemen, Vrije Universiteit Brussel ini. Jabatannya sebagai Sekretaris Ditjen Amerika dan Eropa (Amerop) dengan segudang aktivitas tidak menghalangi tekadnya meneruskan ke jenjang S-3 Kajian Wilayah Eropa di Universitas Indonesia. ”Niat saya kuliah bukan untuk karir, tapi lebih ke arah intellectual exercise supaya nantinya tidak pikun”, ujarnya dengan mimik serius. Tak puas ’makan bangku kuliah’, kegiatan belajarnya pun diteruskan di kantor. Disela-sela kesibukannya berkutat dibidang koordinasi substansi, perencanaan dan keuangan, pria yang hobi fotografi dan jalan-jalan ini melahap banyak literatur. ”Sekarang dengan agak terpaksa saya memang harus banyak membaca”, jelasnya sambil tertawa. Mungkin itu sebabnya pria kelahiran Yogyakarta ini selalu sediakan waktu untuk menjambangi perpustakaan kecil di lingkungan Sekretariat Amerop. ”Bukunya banyak sekali, lho. Mulai dari sejarah perang Eropa hingga Pasifik lengkap tersedia. Soalnya saya suka sekali membaca buku sejarah perang”, imbuhnya dengan semangat menutup pembicaraan. Benar-benar suri tauladan yang patut ditiru....

Havas Oegroseno & Mercedes Tua oleh : M. Aji Surya

M. AJI SURYA

ORANGNYA kalem dan banyak senyum. Hobbynya “balap” Mercedes kuno. Tidak heran ketika ditempakan di perwakilan RI Jenewa pada kisaran tahun 1993, ia memilih Mercedes 190E vintage 2,6 liter. Sesuai adrenalinnnya saat itu, mobil sempat digeber hingga 220 km perjam dan mampu menempuh jarak 600 km dari Jenewa ke Monaco dalam waktu 5 jam saja. “Itu dulu, sekarang sudah sepuh,” ujar Arief Havas Oegroseno. Indahnya naik Mercedes mulai dirasakan sejak ia kecil ketika sang ortu memiliki Mercedes 220 S tahun 1963. Hatinya sempat pilu manakala mobil itu harus dilego karena butuh uang alias BU. Sejak itu, lulusan Harvard University ini terus ternginang-ngiang empuknya menunggang Mercedes. Itulah sebabnya, saat ini Direktur Perjanjian Politik Keamanan dan Kewilayahan Deplu ini tetap setia memacu Mercedes dengan seri Sport 300 CE, dua pintu tahun 1984. Pilihan Mercedes bukan untuk gagah-gagahan, tapi lebih pada kenyamanan. “Harganya jauh di bawah Avanza, lho mas,” celotehnya. Tidak hanya itu, harga suku cadangnya juga bisa lebih murah dari Kijang Innova. Ada banyak pilihan, mulai buatan Jerman, Ceko, Polandia, Taiwan, Malaysia atau China. “Shock breaker saja cuma 750 ribu rupiah,” tuturnya fasih. Meski dikenal sering membuat lawan negosiasi keder, pecinta olahraga badminton ini tetap kelihatan tidak angker. Sifat “macan”nya baru nongol manakala wilayah Indonesia akan diserobot musuh. “Salah satu cita-cita saya yang belum kesampaian adalah memiliki Mercedes Pagoda 300 SEL, Cabriolet, 2 pintu, tahun 1969,” ujarnya mengakhiri pembicaraan sambil menunjukkan foto Mercedes Pagoda di komputernya. Ck ck ck.

18

AKSES9.indd 18

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:32:58 PM

Resep Harmonis Keluarga Aidil Oleh: Noviyanti Nurmala

M. AJI SURYA

TUGAS sebagai Direktur Timur Tengah, Deplu, tentunya sangat menyita waktu Drs. Aidil Chandra Salim, M.Com. Mulai dari hubungan bilateral Indonesia dengan negara–negara di kawasan tersebut hingga keterlibatannya dalam penyelenggaraan konferensi Capacity Building for Palestine pada pertengahan Juli mendatang. “Indonesia sekarang mulai diperhitungkan oleh banyak negara untuk berperan pada proses perdamaian Timur Tengah,” ujarnya. Bulan lalu misalnya, pria kelahiran Roma ini nyaris beredar dimana-mana, alias di Jakarta hanya 10 hari saja. “Akhir bulan Mei ini saya juga akan terbang menjadi delegasi RI (Delri) pada pertemuan International Conference on Iraq di Stockholm, Swedia,” imbuhnya sangat serius. Meskipun sangat sibuk dengan urusan pekerjaan, ternyata bapak tiga anak ini menyimpan resep rahasia menjaga keharmonisan keluarga. “Kalo pas di Jakarta, sesibuk apapun saya selalu menyempatkan waktu berkomunikasi dengan keluarga, terutama pada waktu sarapan,” ungkap pria lulusan S2 Ekonomi Internasional Wollongong University, New South Wales, Australia ini. Baginya teknologi komunikasi canggih seperti telepon ataupun email tetap tidak bisa menggantikan kehebatan tatap muka. “Dengan mengobrol langsung, saya bisa melihat secara jelas ekspresi anak-anak dan istri. Rasanya lebih puas daripada lewat telepon atau email,” ujarnya sambil terkekeh. Figur kebapakannya semakin menonjol saat bercerita tentang rutinitasnya di pagi hari. Pria yang memiliki motto work hard, work smart dan working together in a team ini selalu berusaha mengantarkan anak-anaknya sekolah sebelum berangkat kerja. “Karena jam masuk sekolah 7.00 pagi, maka saya selalu berangkat pagi-pagi dari rumah. Keuntungannya selain bisa lebih lama bercengkerama dengan anakanak, saya pun bisa mulai beraktifitas di kantor jam 7.30 pagi,” tuturnya sambil tersenyum menutup pembicaraan dengan AKSES.

Wisata Kuliner Umar Hadi oleh : M. Aji Surya

GARNIJANTO B. WAHJUDI

PERHELATAN seputar goyang lidah, Umar Hadi bisa dibilang Suhu-nya. Hampir semua masakan dinikmatinya, tanpa reserve. Dari masakan tradisional Indonesia sampai manca negara disikat tanpa ampun. Baginya, semua masakan hanya ada dua istilah, enak atau enak sekali. “Bahkan masakan tradisionil, Kazahstan, berupa campuran daging kuda dan rempahrempah lokal, juga mak nyus di lidah saya,” ujarnya serius. Disebutkan, masakan akan menjadi enak bila memenuhi 3 syarat utama, yakni “locally produced, locally prepared and locally enjoyed,” tambah Direktur Diplomasi Publik Deplu ini mantap. Jadi, bila berada di Jogja makanlah gudeg, di Paris ada foigras serta di Rusia ada caviar. Jangan lupa kalau ke Bali menyantap nasi ayam Kadewatan dan di Stasiun Bandung melahap sate kambing Mang Hudori. Masalah harga, bisa dibilang relatif. Tapi enaknya suatu masakan juga sangat tergantung pada kualitas bahan, kelihaian koki dan tempat menikmati hidangan. Apabila tiga aspek tersebut terpenuhi dengan baik, bisa dijamin lidah tidak capek bergoyang. “Saya sedia menempuh jarak jauh dan bersusah payah hanya untuk mengulang makanan enak di suatu tempat,” kata pria bertubuh subur ini. Meskipun doyan makan tapi bukan berarti semuanya harus diembat. Harus dipilih yang menyehatkan dan tidak membawa penyakit. Untuk usia tertentu, kepiting dan cumi-cumi harus dikurangi. “Demi kesehatan, sesekali boleh saja. Asalkan tidak keseringan,” pesan pria yang mengaku bisa menghabiskan dua porsi bebek bengil ini sambil terkekehkekeh. AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 19

19

6/19/08 10:33:26 PM

SOROT

Matahari Terbit

di Maghribi Oleh: Imada S. Simbolon

Casablanca saat fajar

B

entangan lautan Atlantik yang biru cerah terlihat indah dari pantai Casablanca. Ditengah angin pantai yang menderu, serombongan wisatawan asing tampak berjalan perlahan me­ nyu­suri pantai kota dagang terbesar di Maroko itu. Casablanca adalah salah satu daya tarik wisata di wilayah Afrika Utara. Bila memasuki pusat kota, beragam gedung putih ala Hispano-Mauresque dan Art Deco di zaman Perancis, mesjid dengan minaret tertinggi di dunia, dan menara jam di Old Medina berpadu dengan manis. Terletak di barat Maroko, Casablanca mempunyai populasi sekitar 4 juta jiwa. Maroko adalah salah satu negara di deretan kawasan Afrika Utara atau juga dikenal dengan Maghribi. Kawasan Maghribi memiliki budaya dan penduduk yang berbeda dengan daerah lainnya di Afrika. Dalam bahasa Arab, Maghrib (al-Marib al-Arabi) memiliki arti “tempat matahari terbenam” (place

20

AKSES9.indd 20

of sunset) atau “barat”. “Maghrib” adalah konsep yang dibuat oleh kaum Muslim yang berada di tengah-tengah peradaban

www.iho-ohi.org

www.flickr.com

Minyak bumi dan hasil pertanian merupakan pemacu perekonomian negara-negara Maghribi. Letaknya yang strategis di antara jantung Afrika dan benua Eropa menjadikan wilayah ini sebagai pasar yang potensial untuk dimanfaatkan.

Kota Tunis

Islam klasik untuk menandakan per­beda­ an Islam di jazirah Arab dengan Islam di Maghrib. Penguasaan kaum Muslim di akhir abad ke-7 SM, yang di­ikuti dengan proses Islamisasi dan Arabisasi di kawasan, telah membuat wilayah ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Timur Tengah, meskipun tetap memiliki kekhasannya tersendiri. Penga­ laman kolonialisme Perancis pada abad ke-19 juga telah menambah keunikan yang dimiliki kawasan ini. Menurut definisi PBB, yang termasuk dalam negara-negara Maghribi adalah Aljazair, Libya, Maroko, Mesir, Sahara Barat, Tunisia, Sudan dan kadangkala juga Mauritania, Ethiopia, dan Eritrea. Namun menurut definisi secara umum, Maghribi hanya mencakup tiga negara “inti” yang terletak di antara Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania, yaitu Maroko, Ajazair dan Tunisia. Mayoritas pen­duduk Maghribi termasuk dalam ras kulit putih dan merupakan penutur bahasa Afro-Asia, yang sebagian besar juga beragama Islam dan menganggap dirinya sebagai orang Arab, terlepas dari warisan etnik dan bahasa mereka yang sudah bercampur baur. Populasi nonArab yang terbesar di Maghribi adalah orang Berber, yang banyak mendiami Maroko dan Aljazair. Di bidang ekonomi, secara umum negara-negara Maghribi memiliki produk atau sektor unggulannya masing-masing. Perekonomian Aljazair, dan juga Libya, selama ini berkembang melalui hasil penjualan gas dan minyak di kawasan gurun mereka, sementara ekspor utama Maroko adalah fosfat dan produk-produk per­tanian. Tunisia mengekspor tekstil, fosfat, dan produk pertanian. Perbedaan struk­tural yang paling mencolok antara tiga negara inti Maghribi adalah bahwa Aljazair me­ rupakan negara peng­ekspor hidrokarbon utama di dunia, se­mentara Maroko dan Tunisia memiliki per­eko­no­mian yang lebih terdiversifikasi dan menyerap banyak tenaga kerja. Mesir sendiri me­ru­ pa­kan salah satu negara Maghribi yang memiliki basis industri yang paling bervariasi, mengimpor tek­no­logi untuk mengem­bangkan in­dustri elektronik dan permesinan, dan mem­per­ta­hankan reputasi tekstil kapas yang berkualitas tinggi. Sektor pariwisata juga menyumbangkan kontribusi besar dalam perkembangan ekonomi kawasan ini.

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:33:40 PM

Mungkin karena kedekatan letak geo­grafis, hubungan perdagangan negara-negara Maghribi dengan Uni Eropa cukup erat. Partner dagang utama Maghribi adalah Perancis, Itali, Jerman dan Spanyol, disamping mitra dagang lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, China, Arab Saudi dan India. Persetujuanpersetujuan dagang yang ada dengan Uni Eropa dapat memberikan kesempatan bagi Maghribi untuk meniti basis-basis spesialisasi ekspornya ke berbagai negara di dunia. Namun hingga kini, pemerintah masih mendominasi perekonomian pada tingkatan yang berlainan dan perjanjian dagang eksternal masih restriktif, walau­ pun sudah lebih menerapkan per­da­ gangan bebas dengan Uni Eropa.

www.GOOGLE.com

Kondisi Pasar Lambannya proses pembukaan eko­ nomi negara Maghribi terhadap per­da­ gangan multilateral dan investasi adalah hambatan utama pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengang­gur­ an yang tinggi di wilayah ini. Pasar negara-negara Maghribi relatif kecil. Padahal kesempatan untuk melakukan pembangunan terletak pada keterbukaan dan integrasi ekonomi. Lebih jauh lagi, proteksi perdagangan dalam kawas­ an Maghribi hingga kini tetap tinggi, khususnya untuk produk-produk per­tani­ an. Ada dua jenis proteksi yang di­terap­

Penghibur jalanan di Marrakech, Maroko

kan di Maghribi. Pertama, model Tunisia yang memiliki tingkat proteksi yang tinggi untuk produk pertanian. Kedua, model Maroko yang lebih memproteksi sektor manufakturnya. Tingkat tarif juga termasuk tinggi untuk sektor manu­faktur dan industri berteknologi tinggi. Pada intinya, kedua model ini di­gerak­kan oleh kebutuhan-kebutuhan po­litis dan spesialisasi ekspor dari setiap per­eko­ nomian Maghribi untuk mem­proteksi sektor-sektor mereka yang paling sensitif. Namun demikian, beberapa tahun be­

Eropa. Padahal produk kerajinan dan lakangan, negara-negara Maghribi telah furniture Indonesia di kawasan ini sangat membuat langkah-langkah penting untuk mencapai kemakmuran ekonomi. Kondisi dinantikan. makroekonomi yang stabil, ke­maju­ Pengusaha Indonesia harus jelian-kemajuan dalam jeli dalam memanfaatkan reformasi eko­nomi, dan peluang bisnis yang besar di kawasan Maghribi. Latar integrasi perdagangan belakang sejarah dan budaya ber­langsung yang Latar belakang sejarah dan sebagai sesama negara dengan Uni Eropa, budaya sebagai sesama Muslim dan minat yang tinggi telah me­ning­katkan dari pengusaha Maghribi jumlah investasi asing negara Muslim dan minat di kawasan, sehingga yang tinggi dari pengusaha atas produk-produk In­do­ne­ mampu menyumbang sia dapat menjadi salah satu Maghribi atas produkbagi peningkatan pen­ pelicin dalam meng­in­ten­si­f­ produk Indonesia dapat kan kerjasama UKM. Bahkan dapatan perkapita. menjadi salah satu pelicin Sayang­­nya, perjanjian beberapa negara Maghribi dalam meng­intensifkan dagang intra-ka­was­an hanya membuka per­wakilan kerjasama UKM. tersebut belum mak­ di Indonesia saja untuk simal, karena hingga kawasan Asia Tenggara.g kini hanya mampu me­­ nyum­­bang sekitar 2% dari nilai total per­dagangan tiap negara.





Peluang di Maghribi

PERDAGANGAN Indonesia-Maghribi Hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara Maghribi telah terjalin sejak lama. Negara-negara Maghribi kerap menjadikan Arab Islam se­ bagai identitas bangsa, sedangkan In­do­­ nesia adalah negara yang mayoritas pen­­ duduknya beragama Islam. Kesamaan latar belakang kultur ini nampaknya men­­jadi salah satu landasan dalam mem­­ perkuat ker­­j­a­­­s­ama. Indonesia dan Maghribi kerap kali saling mendukung di ber­bagai fora in­ ter­na­sional. Di bidang per­da­gang­­an, Indonesia telah me­miliki hu­ bung­an kerja­sama eko­­­nomi yang baik dengan negaranegara Maghribi. Kawas­ an Maghribi ada­lah pasar yang cukup potensial bagi ko­mo­diti ekspor Indonesia. Menurut data De­partemen Perdagangan RI, nilai per­ dagangan Indonesia dengan lima negara-negara Maghribi tersebut men­capai US$ 1,7 milyar pada tahun 2007. Indonesia, negara-negara Bagi Maghribi merupakan se­buah kawasan stra­tegis yang po­tensial untuk me­ning­ kat­kan ekspor ke Afrika sekaligus batu loncatan ke Eropa. Namun jauh­nya jarak masih menghambat baik para pengusaha In­do­­nesia maupun Maghribi untuk men­­ jual produknya diantara mereka. Orien­ ta­si peng­usaha Maghribi hingga kini lebih terfokus pada Eropa atau Amerika karena lebih dekat, sedang­kan orientasi peng­­­­usaha Indonesia lebih ke Asia atau

Perdagangan Indonesia dengan be­ berapa negara Maghribi terus meningkat. Perdagangan Indonesia dan Maroko ditandai dengan surplus di pihak Indonesia. Jenis komoditi ekspor utama Indonesia ke Maroko terdiri dari kopi, karet alam, minyak nabati, barang-barang dari gelas, rempah-rempah, teh, dan lain-lain. Dengan Tunisia, nilai perdagangan terus melonjak. Departemen Perdagangan RI mencatat total ekspor-impor Tunisia-Indonesia di tahun 2007 mencapai US$ 51,5 juta. Produk utama ekspor Indonesia ke Tunisia antara lain adalah kopi, kayu manis, biji pala dan rempah-rempah lainnya, kerajinan tangan, produk elektronika, baterai kering, suku cadang, kendaraan bermotor, aneka produk plastik (mulai dari karung hingga peralatan rumah tangga), makanan dalam kaleng (ikan, buah-buahan, dll), rotan, tekstil, palm oil, coconut oil, alat-alat listrik dan elektronik, produk plastik dan houseware. Sementara itu, Algeria yang dijuluki “gudang minyak Afrika Utara” juga memiliki prospek bagus bagi produk Indonesia. Beberapa komoditi Indonesia yang belum masuk ke Aljazair adalah produk-produk perikanan, makanan, obat-obatan, pakaian, produk otomotif, kosmetika, perhiasan, bahan bangunan, produk kayu dan plastik, sabun/ deterjen, dan stationery. Nilai perdagangan Indonesia dengan Aljazair telah mencapai US$ 332 juta lebih. Sedangkan dengan Mesir nilai ekspor non migas Indonesia mencapai US$ 589,5 juta, dengan peningkatan sekitar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Gudang minyak lainnya adalah Libya. Namun nilai ekspor Indonesia ke negara ini belumlah besar, dan terdapat defisit dipihak Indonesia karena impor minyak. Namun demikian pasar inipun berpotensi untuk dikembangkan.

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 21

21

6/19/08 10:33:56 PM

JALAN-JALAN

Warung

Indonesia

di Balad

oleh : Djoko Agoeng Rahardjo*

FOTO-FOTO DJOKO AGOENG RAHARDJO

Bagi jamaah haji atau umrah Indonesia, nama Balad tidaklah asing. Tempat ini menjadi salah satu tujuan kunjungan wajib mereka yang ingin membeli oleh-oleh buat sanak saudara dan tetangga di tanah air.

pinggir laut Merah sebagai kota nelayan yang berusia 2500 tahun. Sampai saat ini di Balad, masih banyak dijumpai bangunan-bangunan antik dengan ciriciri khas yang tidak dijumpai di kota-kota lainnya. Kondisi dan bentuk bangunan di wilayah Balad ini, oleh pemerintah Saudi Arabia tetap dipertahankan seperti apa adanya. Dinding bangunannya tidak tegak lurus, seperti kebanyakan bangunan modern. Kemungkinan orang yang mem­ bangunnya tempo dulu tidak mengenal dan menggunakan bandul, sehingga bentuk­nya tidak beraturan. Ada yang miring ke kanan dan ada yang miring ke kiri. Kekhasan lainnya adalah jendela dan balkon yang terbuat dari kayu dan ter­tutup sekat berlobang selain sebagai ventilasi juga untuk melihat. Balkon ini seolah-olah menyatu dari lantai bawah sampai atas. Jalan antara rumah satu dengan lainnya juga sempit bahkan ada yang lebarnya seperti gang-gang di kampung. Kini Balad berkembang menjadi pusat kota Jeddah dan sebagai pusat

Pemandangan di daerah Chorniche - Balad, Jeddah



Barang bagus barang murah, silakan mampir”. Demikian terdengar sapaan penjaga toko ketika melihat orang Indonesia yang berbelanja di daerah pertokoan kota Al-Balad. Pak Mansyur, salah satu jemaah umrah dari Jakarta yang sering bolak-balik ke Tanah Suci, sambil bercanda mengatakan “rasanya nggak afdhol kalau nggak tawaf ke Balad”. Karena banyak warga Indonesia yang senang berbelanja, maka ada beberapa pengusaha setempat asal Bangladesh yang pandai melihat peluang dan ke­ sempatan untuk meraup rejeki dari kocek “wisatawan religi” Indonesia ini. Tengok saja di dekat Chorniche Commercial

22

AKSES9.indd 22

Center yang juga jadi salah satu pusat keramaian di wilayah Balad. Ada Toko Ali Murah, Toko Kurma Gani Murah, Toko Karpet Noor Murah dan kios-kios lainnya yang memakai nama depannya Toko dan di belakangnya kata Murah. Untuk menarik pelanggan penjaga toko juga menawarkan kemudahan kepada calon pembeli dapat membayar dengan rupiah. Sehingga orang yang tadinya tidak ingin membeli, akhirnya merogoh sakunya. Namun tidak banyak “wisatawan religi” Indonesia mengetahui latar belakang Balad yang merupakan cikal bakal berdirinya kota Jeddah. Al Balad kalau diterjemahkan artinya “kota”. Al Balad adalah kota tua di distrik Al Ammariyah, Jeddah yang di bangun di

Salah satu bangunan tua di Balad

perdagangan, baik untuk kebutuhan se­ hari-hari rumah tangga maupun barangbarang lainnya. Banyak perusahaan besar berkantor pusat di Balad, demikian juga toko-toko yang menjual pakaian atau barang fashion dengan merk ternama dapat dijumpai. Silakan buktikan sendiri.g * Konsul ekonomi KJRI Jeddah

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:34:19 PM

Berlayar di sungai Mau menjajal atraksi lainnya di Sungai Mekong? Cobalah menyusuri sungai dengan kapal-kapal pesiar kayu yang khusus disediakan untuk para pelancong. Kapal ini melayani rute berlayar dari Huai Say (perbatasan Laos dan Thailand) melewati Luang Say di dekat kota kecil Pakbeng hingga ke kota kuno Luang Prabang. Jika merasa penat setelah berlayar, maka tersedia sarana pijat tradisional khmu yang berguna untuk memulihkan kesegaran badan. Khmu adalah teknik pijat warisan dari suku Khmu – salah satu etnis terbesar di Laos – yang berdiam di daerah perbukitan sebelah utara. Cara memijatnya dipusatkan pada bagian punggung yang biasanya terasa

Menyusuri Sungai Mekong di Laos oleh: Kuswandi

Sebagai sungai terbesar yang membelah negara Laos, Sungai Mekong juga menjadi sumber inspirasi bagi kegiatan kebudayaan dan kerohanian yang unik.

www.flickr.com

DI

Tepian Sungai Mekong, sudah menjadi ritual tahunan masyarakat Laos khususnya di ibu kota Vientiane untuk meng­gelar serangkaian kegiatan festival. Salah satunya yang paling besar adalah Mekong River Festival di tiap bulan Oktober bersamaan dengan datangnya musim dingin di negeri seribu gajah ini. Festival yang berupa pertandingan balap perahu ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat Laos, yang mayoritas ber­ agama Budha, kepada Sang Maha Pen­ cipta karena telah memberikan mereka Sungai Mekong atau juga disebut dengan “Great River” atau “Khong, Mother of Waters”. Sungai yang terbesar di Asia Tenggara ini memiliki panjang total 4200 km. Laos yang mendapatkan bagian terbesar dari keseluruhan Sungai Mekong sangat memandang penting sungai ini dan ter­ ekspresikan dari gambar strip biru pada bendera nasional mereka. Sungai Mekong yang juga mengaliri China, Myanmar, Thailand, Kamboja dan Vietnam telah menjadi jantung ke­hidup­an penduduk Laos, selain juga sumber transportasi dan komunikasi. Oleh karena­nya, Mekong disebut dengan ‘Laut Laos’, walaupun negara ini land-locked. Di samping festival di atas, di tiap bulan November juga diselenggarakan That Luang Fair di sekitar kuil That Luang di pinggiran Sungai Mekong. Yang paling menarik untuk ditonton adalah festival lampion lai heua fai (festival terang bulan) yang digelar di sekitar kuil Budha yang berumur 500 tahun ini. Selama festival ber­langsung, rumah-rumah dan kuilkuil disemarakkan dengan kerlap kerlip dari hiasan-hiasan lampion (atau khom fai). Pengunjung dapat menyaksikan lampion-lampion dihanyutkan ke sungai.

Festival Balap Perahu

letih setelah bekerja di ladang-ladang daerah pegunungan. Klinik khmu ini sangat populer dan begitu menjamur di

Kuil That Luang di Laos

pusat-pusat atraksi turis, khususnya di pinggiran Sungai Mekong. Selain berjalan-jalan menyusuri sungai Mekong dan menikmati khmu, cobalah juga untuk mengitari kota Vientiane yang hampir seluruh bangunan tuanya – baik yang peninggalan Perancis maupun kuil-kuil Budha berusia ratusan tahun – terawat dengan apik. Di kala malam, nuansa tradisional dan keindahan di kota ini pun masih begitu terasa. Keramaian pengunjung tidak hanya

terpusat pada festival di sungai. Di sekitar area kuil That Luang diselenggarakan se­ macam bazaar atau pasar malam se­lama tiga hari berturut-turut di bulan November. Para wisatawan sangat menyukai aneka cinderamata khas Laos yang dijual di pasar malam ini. Khom fai adalah yang paling diminati di antaranya. Pasar malam yang lebih meriah juga dapat ditemukan di kota Luang Prabang yang terletak di muara Sungai Mekong. Sambil menyusuri sungai dan ber­ belanja di pasar malam, pengunjung dapat berwisata kuliner di pinggir jalan se­kitar kuil, khususnya di dekat gedung par­le­men Laos. Berbagai makanan khas Laos dijajakan sedemikian rupa di talat laeng alias kedai petang hari. Mulai dari aneka ikan sungai (jeun pa atau ping pa), panggang ayam (ping kai), panggang hati, hingga krupuk kulit kerbau (nang nyam), dendeng kerbau, dan tumis sayuran (khua pak baw). Jika melancong ke Laos, jangan me­ lewatkan kesempatan untuk menyusuri Sungai Mekong. Masih banyak lagi ke­ unikan dan keindahannya yang dapat di­ temukan dan layak untuk dinikmati.g AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 23

23

6/19/08 10:34:41 PM

BURSA KERJA

Menikmati Pijat Pijat refleksi tidak saja dianggap sebagai sarana kesehatan. Dengan strategi yang tepat, yaitu menjadikan turis sebagai targetnya, Thailand telah mampu mendorong bisnis ini untuk meraup banyak keuntungan.

FOTO-FOTO dOK. flickr.com

konon, mantan PM Thaksin Sinawatra, mengatakan, apabila setiap orang dari 15 juta wisatawan yang mengunjungi Thailand setiap tahun menyantap se­ tengah kilogram beras, maka Thailand tidak perlu bersusah payah mencari pangsa ekspor beras, karena konsumsi wisata­wan tersebut praktis menyerap 7,5 juta ton dari total 1 juta ton produksi beras

M

Pijat refleksi di Pattaya

endengar istilah pijat, se­bagian dari kita mungkin masih teringat dengan kasus menggelikan, ”pad lock”, yang wajib dipakai para gadis pemijat di daerah Batu, Jawa Timur, demi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Pijat refleksi, adalah pijat kesehatan yang jauh dari konotasi negatif. Pijat refleksi bahkan lazim dilakukan di tempat-tempat terbuka di depan lalu lalang para pejalan kaki dan pengunjung mal. Jika anda pernah singgah di kota Bangkok, atau melancong di berbagai tempat di Thailand, entah pantai Pattaya, pantai Phuket, di Chiang Mai, atau tempat lainnya, Anda akan mendapati banyak gerai-gerai pijat refleksi di

24

AKSES9.indd 24

deretan pertokoan, atau pojok-pojok pusat belanja. Turis sebagai Target Bisnis pijat refleksi di Thailand adalah bisnis yang sangat menggiurkan. Betapa tidak, setiap bulan, seorang pemijat dapat memperoleh penghasilan minimal 2 juta rupiah (Bath 8000). Padahal ratarata sebuah gerai pijat mempekerjakan 5 sampai 8 juru pijat. Dapat dibayangkan bila terdapat ribuan gerai pijat refleksi di negeri Gajah Putih tersebut. Mengapa bisnis pijat refleksi di Thailand sangat menjanjikan? Hal ini tidak terlepas dari keberadaan para turis yang berdatangan ke Thailand. Menurut Prapan, seorang pengamat pari­wisata Thailand, hal ini tak lepas dari konsep pemerintah yang memberi prioritas tinggi untuk pariwisata. Pernah

Pijat Gajah di Thailand

Thailand. Belum terhitung konsumsi buah-buahan, sayur, daging, ikan, dan be­ lanja pakaian, perhiasan, alas kaki, dll. Dengan pemikiran demikian itu,

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:34:59 PM

Refleksi di Pattaya Oleh: J. Subagia Made

wajar saja bila pemerintah Thailand ber­­upaya keras mengedepankan pari­ wisata. Semua pihak didorong agar terjadi sinergi antara sektor-sektor yang ber­­kepentingan terhadap pariwisata, di antaranya mall-mall, sistem trotoar, angkut­an, pertamanan, hotel, dll. Salah satu sisi Thailand boleh ber­ bangga menjadi negeri sorganya pejalan kaki. Orang asing di Thailand sangat menikmati jalan kaki di seluruh pelosok negeri. Tidak hanya di jalan-jalan trotoar kota, orang asing sangat aman berjalanjalan di pantai. Berjalan kaki me­mung­ kinkan wisatawan menikmati obyekobyek wisata seperti puluhan ribu kuil Budha, museum, mall, keraton, dll. Dengan momentum yang tepat dan ke­beradaan yang mudah dijangkau, maka pijat refleksi kemudian di­tawarkan kepada para turis ter­sebut sebagai tempat untuk berisitirahat sekaligus me­­ mu­lih­kan kepenatan mereka setelah ber­ jalan melihat berbagai objek turisme. Bukan sembarang pijat Pijat refleksi di Thailand, ternyata

Suasana Pantai Pattaya

bukanlah sembarang pijat. Pijat refleksi Bisnis panti pijat refleksi di Thailand memakai teori yang cukup terus berkembang dan ilmiah. Se­orang pemilik ber­­hasil menyerap ribu­ panti pijat di bilangan an tenaga kerja setiap Pattaya, Suthai Chulangorn, tahun­nya. Untuk dapat menga­ta­kan bahwa orang Untuk dapat men­jadi men­jadi pe­mijat refleksi, rata-rata se­seorang cenderung kurang mem­ pe­mijat refleksi, rata-rata perhatikan ke­sehat­an kaki se­seorang harus belajar harus belajar dan praktek karena kaki, atau jari-jari dan praktek selama 2 selama 2 bulan dengan bim­bingan seorang ahli. kaki adalah ujung terjauh bulan dengan bim­bingan dari tubuh manusia. Setelah lulus, siswa akan Padahal, menurut Suthai, seorang ahli. diberikan sertifikat dan ke­­­­lancar­an peredaran siap untuk melakukan praktek. darah ke seluruh tubuh sangat tergantung pada ke­lancaran per­ edar­an di jari-jari kaki yang memutar Bagaimana di Indo­ne­sia? balik peredaran darah. Pertanda ke­tidak­ Dewasa ini, sudah banyak cukup panti pijat refleksi di Jakarta dan kotalancaran peredaran darah adalah apabila kota besar lainnya di Indonesia. Namun, terasa sakit bila jari-jari kaki dipijit. Bagi peluang bisnis pijat refleksi sebenarnya orang yang belum pernah dipijit jari masih sangat terbuka. Kemampuan kakinya, akan terasa cukup sakit. Namun tenaga kerja di Indonesia untuk terjun jika dilakukan beberapa kali, maka rasa sakit itu akan hilang. Demikian juga di bidang usaha pijat refleksi juga cukup pegal-pegal di bagian tubuh lainnya akan baik. Dengan tarif yang lebih merakyat, pijat refleksi merupakan peluang bisnis berkurang, sehingga tubuh terasa akan yang cukup menguntungkan.g segar kembali.





AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 25

25

6/19/08 10:35:18 PM

KIAT-KIAT

Trik Jalin Bisnis di

Negeri Gajah Putih

oleh: Theodora Elfani P.

foto-foto www.GOOGLE.COM

Lain padang lain ilalang Lain tempat berdagang lain pula kebiasaan

Kota Bangkok

P

epatah diatas telah sering kali terdengar. Memang, setiap tempat baru pastilah memiliki ciri yang berbeda dengan budaya Indonesia. Untuk itu, ada baiknya bila seseorang bisa cepat ber­adaptasi dan memahami budaya setempat sehingga kita tidak salah langkah dalam bertindak. Dalam bisnis, sikap ini tepat karena akan melapangkan jalan pertemanan dan itu berarti jejaring dan peluang berbisnis. Tulisan ini akan sedikit mengulas etika berbisnis yang lazim berlaku di Thailand. Mengapa Thailand? Thailand adalah salah satu negara tetangga kita, yang meskipun kecil namun tetap bukan negara yang bisa dipandang sebelah mata. Survei Japan External Trade Organization (JETRO) tahun 2006 menyatakan bahwa Thailand merupakan

26

AKSES9.indd 26

lokasi yang optimal bagi pengembangan production base maupun sales base dalam waktu 5-10 tahun mendatang. Bagi masyarakat Indonesia, Thailand lebih dikenal sebagai tempat wisata. Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, pantai Phuket dan Pattaya, adalah lokasi-lokasi eksotis yang senantiasa menarik hati wisatawan. Thailand adalah juga salah satu pilihan surga untuk berbelanja dengan barang-barangnya yang variatif dan relatif murah. Namun, tentunya bukan saatnya lagi hanya menjadikan Thailand sebagai tujuan wisata dan belanja. Sebab se­ ka­ranglah waktunya mencari peluang bisnis dan investasi di negeri Hajah Putih ini. Untuk itu, berikut adalah beberapa hal sederhana yang dapat diperhatikan untuk mengoptimalkan upaya bisnis di Thailand.

mengerti budaya setempat Pebisnis Thailand lebih menyukai berbisnis dengan orang yang mereka hormati. Artinya, membangun hubungan bisnis memerlukan proses berkelanjutan, yang tidak bisa berhenti pada pertemuan pertama. Selain itu, pemberian suvenir biasanya tidak dilakukan pada pertemuan pertama. Tetapi, pada pertemuan kedua, boleh saja bila kita ingin memberi suvenir, terutama barang-barang khas dari tempat kita berasal. Dalam membungkus barang pemberian hindari warna hijau, hitam dan biru karena warna ini berasosiasi dengan kesedihan. Pembungkus warna merah cocok sekali diberikan untuk orang Chinese Thai. Peringkat bagi masyarakat Thailand me­miliki arti yang penting. Penghormatan mereka pada orang-orang yang lebih tua membuat tata urutan atau hierarki sangatlah layak untuk diperhatikan. Sulit bagi orang Thailand untuk ber­kata tidak. Oleh karenanya, kita harus mem­per­ hatikan bahasa non verbal mereka untuk menghindari kesalahpahaman pe­naf­sir­ an. Gerak tubuh dan ekspresi lain­nya juga penting mengingat acapkali bahasa non verbal ini lebih bermakna ketimbang bahasa verbal. Perlu juga dipahami bahwa senyum bagi orang Thailand bisa mengandung beragam arti mulai dari yang paling positif sampai yang negatif. Perihal nama, masyarakat Thailand biasanya menggunakan artikel Khun saat memanggil lawan bicara. Artikel Khun ini digunakan di depan nama orang tersebut (baik pria maupun wanita). Penggunaan Khun adalah cara yang dianggap sopan untuk menyapa, khususnya dalam suasana formal. Contohnya Mr. Thomas, maka ia akan disapa dengan sebutan Khun Thomas. Dalam membuka percakapan, orang Thailand, secara tradisional, tidak biasa berjabat tangan. Mereka

AKSES/EDISI-8/2008 AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:35:42 PM

cenderung untuk mengatupkan telapak tangan seperti pada posisi berdoa dan mengangkatnya sampai ke depan muka, sambil menundukkan kepala. Ini disebut wai, dan diyakini sebagai cara yang lebih sopan untuk memberi salam sekaligus penghormatan. Wai biasanya dilakukan oleh mereka yang lebih muda, baik dari segi usia maupun posisi, kepada mereka yang lebih tua atau pun sangat di­hormati. Sebaliknya, mereka bisa mem­ balas dengan menganggukkan kepala. Orang Thai menggunakan wai untuk mengatakan halo, terima kasih dan se­ lamat tinggal. Setelah memberi salam dan atau ber­jabat tangan, maka saatnya untuk mem­berikan kartu nama. Dalam hal ini, sebaiknya kartu nama diberikan kepada orang yang lebih senior terlebih dahulu. Cara memberikan kartu nama adalah dengan tangan kanan serta dengan arah tulisan yang menghadap si penerima. Mungkin sama dengan kebiasaan di beberapa negara Asia lainnya, adalah sopan bila saat menerima kartu nama, kita tidak langsung memasukkannya ke dalam dompet atau tas melainkan dibaca atau dilihat selama beberapa saat untuk kemudian sedikit memberikan komentar. Ini akan memberikan kesan personal dan penghargaan terhadap lawan bicara. mengerti peluang pasar Thailand adalah negara pengekspor beras terbesar serta pengimpor udang terbesar. Jenis-jenis produk pertanian lainnya antara lain kelapa, jagung, karet, kedelai dan tapioka. Pada tahun 2006, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan hanya menyumbang 10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) namun menyerap 39% tenaga kerja. Hal ini terbalik dengan sektor industri di mana menyumbang 44.9% terhadap GDP namun hanya menyerap 23% tenaga kerja. Thailand juga merupakan pusat dari industri manufaktur otomotif untuk pasar ASEAN. Ekspansi dari industri ini memberikan banyak keuntungan bagi industri baja domestik mereka. Selain itu, industri pariwisata juga memberikan kontribusi yang besar bagi ekonomi Thailand (6% dari GDP). Sumber pendapatan berasal antara lain dari pertukaran valuta asing serta ber­ kembangnya industri kerajinan tangan karena hasil-hasilnya merupakan suvenir yang siap jual untuk para wisatawan. Industri yang tengah berkembang di Thailand saat ini adalah tekstil dan

Pasar Terapung di Bangkok

terdiri dari 15.000 kios. Diperkirakan garmen, pemrosesan hasil pertanian, di pasar ini terdapat 200.000-300.000 sayuran, rokok, semen, manufaktur ringan seperti perhiasan, barang-barang pengunjung setiap harinya. Sesuai elektronik dan kom­po­nen­ dengan namanya weekend market, maka sebagian nya, komputer dan suku besar kios hanya buka pada cadangnya, furnitur, plastik. Sabtu dan Minggu. Pasar ini Thailand juga terkenal Pemahaman atas sebagai salah satu produsen menjual berbagai macam terbesar beras, wolfram, dan peluang pasar dan barang termasuk pakaian, budaya setempat adalah alat rumah tangga, barang kaleng di dunia. Hal lain yang layak kunci sukses berbisnis di kerajinan khas, barangdiperhatikan adalah perihal Thailand barang koleksi, makanan jam kerja dan hari libur. Hari sampai pada binatang. kerja di Thailand adalah Selain pasar Chatuchak Senin sampai Jumat, dengan ini terdapat banyak lagi beberapa kantor yang buka setengah pasar yang potensial di Bangkok antara hari pada hari Sabtu. Meskipun begitu, lain Suan Lum Night Bazaar, Pratunam tidak lazim bagi orang Thailand untuk Market dan Patpong Night Market yang melakukan business meeting pada merupakan daerah tujuan turis, dan lain hari Sabtu. Juga, ada beberapa hari sebagainya. yang sebaiknya dihindari bila ingin Mencari peluang bisnis di Thailand melakukan business visit / meeting ke memang mudah-mudah sulit. Tetapi, Thailand, seperti misalnya awal bulan yakinlah bahwa semua akan terasa lebih April, antara lain tanggal 6 April yang mudah bila kita mampu memahami merupakan Chakri Days serta 13-15 budaya dan kebutuhan mereka. Ke­serius­ April yang merupakan Tahun Baru Thai an dalam upaya memahami budaya dan (Songkran). Selain itu, minggu pertama peluang pasar ini hendaknya di­tindak­­ lanjuti dalam bentuk-bentuk ker­ja­ Mei juga sebaiknya dihindari karena pada tanggal 1 dan 5 Mei adalah hari libur bagi sama riil. Keuletan dalam bekerja dan masyarakat Thailand. faktor kedekatan (baik dari segi lokasi Sebagai informasi tambahan, ada maupun budaya sebagai sesama orang beberapa tempat berbelanja sekaligus Asia) adalah faktor-faktor kunci yang mungkin juga peluang yang patut dapat dimaksimalkan untuk meng­gapai untuk dicermati, antara lain Chatuchak sukses di tanah negeri Gajah Putih, (atau Jatujak) weekend market yang Thailand. Siapa tahu Anda dapat me­ merupakan pasar terbesar di Thailand, masok maupun menjual produk-produk yang terletak di Bangkok, dan mungkin kita untuk di­pasarkan di Thailand. saja terbesar di dunia. Dalam pasar ini Semoga sukses.g





AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 27

27

6/19/08 10:36:04 PM

HUKUM

Tetap Bernapas dengan Hak Paten oleh: Ahmad Syofian

nuradi noeri

Selain memberikan perlindungan hukum, Hak-hak Kekayaan Intelektual adalah bagian dari strategi marketing untuk memenangkan persaingan pasar. Namun karena pertimbangan biaya dan anggapan tentang proses yang rumit, banyak pengusaha melupakannya.

K

isah seorang insinyur bernama Juwono Saroso, bertempat tinggal di daerah Rungkut, Surabaya, yang dimuat oleh Tabloid Nyata edisi III November 2006 lalu, menyelipkan kekaguman para pembaca terhadap usaha keras dan kedermawanannya. Berbekal gaji dan pengalaman dari tempat kerja sebelumnya, Juwono membuka usaha sendiri membuat produk-produk shampoo, kosmetik, lulur, sabun, lilin aroma terapi dan semir rambut. Tidak hanya sibuk menjalankan usahanya, pendiri CV Tristar Chemical ini juga tekun mengembangkan sekitar 70 jenis produk makanan dan mesin. Rakitan mesinmesin Juwono merupakan kreatifitas dan ide-ide yang diperoleh dari pelatihan yang diikutinya baik di dalam maupun luar negeri. Namun yang menarik adalah pada penggalan akhir cerita Tabloid tersebut, Juwono tidak mengajukan hak-

28

AKSES9.indd 28

hak cipta atas semua hasil karya dan ideide kreatifnya, ”karena tujuan saya murni untuk kepuasan diri dan membantu orang lain,” aku Juwono. Kisah Insinyur Juwono mungkin mewakili para penemu dan pengusaha lainnya di bumi pertiwi ini, yang memiliki motivasi mulia dan berprasangka baik terhadap pesaingnya. Tetapi di balik itu semua, realitanya adalah bahwa para penemu tersebut terkesan ’melupakan’ potensi kerugian yang dapat dialami akibat ketiadaan perlindungan terhadap Hak-Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas produk yang telah mereka temukan. Apakah kekhawatiran tersebut berlebihan? Mari amati beberapa perkembangan akhir-akhir ini. Di awal tahun 2008, sebagian masyarakat Aceh dikejutkan dengan berita bahwa para pengusaha Belanda telah mendaftarkan merek ‘Kopi Gayo’ menjadi merek dagang di negaranya.

Kabarnya pula, ’Kopi Toraja’ sudah didaftarkan sebagai merek dagang oleh pengusaha di Jepang. Hal ini berarti, meskipun kata ’Kopi Gayo’ dan ’Kopi Toraja’ adalah hak eksklusif dari masyarakat Gayo dan Tana Toraja, yang secara geografis mendiami kedua wilayah tersebut, namun para eksportir kopi Indonesia tidak boleh mengekspor komoditas kopi dengan menggunakan kedua merek itu. Ibarat pepatah, ’sapi punya susu, lembu punya nama’, kini para petani, pengusaha dan masyarakat Aceh Tengah dan Makassar harus berkecil hati dengan kebijakan yang ditempuh oleh para pengusaha luar negeri tersebut. Sebagai pihak pertama yang mendaftarkan merek dagang dimaksud, pengusaha asal Belanda dan Jepang secara hukum berhak menggunakan nama Kopi Gayo dan Kopi Toraja. Cerita sama juga berulang pada batik dan tempe, yang telah dipatenkan oleh pengusaha Malaysia, Jepang dan Amerika Serikat. Lambat laun, kisah serupa bisa jadi terulang pada hasil-hasil penemuan atau pada produk-produk khas Indonesia lainnya seperti busana (kebaya, songket dan lain-lain), lagu-lagu dan makanan daerah yang setiap hari menjadi menu tradisional. Siapa yang tidak kenal ‘tempe’ misalnya. Makanan ini telah lama akrab di lidah masyarakat Indonesia. Walaupun saat ini, tempe dapat dijual dengan bebas dan mudah oleh pedagang kaki lima, namun, entah kapan tapi pasti satu, lima atau sepuluh tahun lagi, jika tidak diantisipasi, kemungkinan besar produk ini menjadi langka dan sulit dijumpai dalam ’bakul’ dan meja para pedagang kaki lima. Lho, kok bisa? Tentu saja, karena alasan telah dipatenkan oleh orang lain, para pedagang dan produsen Indonesia tidak dapat menjual produk tersebut, kecuali setelah memperoleh ijin dari pemegang paten dan merek dagangnya. Dengan alasan yang sama pula, para eksportir Indonesia akan sulit memasok tempe dengan merek Indonesia ke supermarket-supermarket di dalam dan luar negeri. Konsekuensi lainnya, para pembeli harus merogoh ’kocek’ lebih dalam untuk membeli produk lokal yang ’diimpor’ tersebut. Perlindangan HKI Contoh-contoh sederhana di atas menggambarkan pentingnya me­lindungi kelangsungan bisnis dengan men­daftar­ kan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Chandra Darusman dari WIPO (World Intellectual Property Organization /

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:36:20 PM

Dalam hal ini, pendaftaran hanya sebuah pilihan dan tidak merupakan kewajiban.

Andy Noorsamman sependapat dan mengakui perlunya data-base guna mempermudah proses pengajuan merek baru dan untuk itu, pihaknya DATABASE MERK sedang dan akan terus memperbaiki Para pengusaha kecil sepertinya sistem data-base ini. Selain itu, Andy belum terbiasa dengan HKI. Hal tersebut juga menekankan bahwa tidak hanya turut diakui oleh Djimanto, Ketua memberikan perlindungan hukum, merek Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang telah terdaftar akan melekat pada bahwa pembuatan merek dinilai masih produk itu dan dapat menjadi alat yang memberatkan para pelaku usaha kecil dan membedakannya dengan produk lain. menengah (UKM). ”Biaya pendaftaran Merek dagang/jasa akan menanamkan masih terlalu mahal dan data-base kesan kepada kon­sumen tentang kua­ merek juga belum memadai” ungkapnya. Dijelaskan, untuk mendapatkan merek li­tas suatu produk, sedang­kan desain produk, sebelumnya pengusaha harus industrinya akan menarik kon­su­men mengajukan merek yang akan digunakan untuk mem­beli­nya. Merek dagang/ kepada Direktorat Merek Ditjen HKI jasa tidak lagi hanya di­lihat sebagai Depkumham. pembeda antara produk yang satu dengan lainnya. Tapi, sudah menjadi bagian dari strategi marketing untuk memenangkan per­ saingan pasar. Andy Noorsamman juga menghimbau para pelaku usaha kecil dan Menengah (UKM) untuk segera men­daftar­kan HKI produk-produk mereka, karena pendaftaran HKI sudah bisa dilakukan melalui Kanwil Depkumham di daerah, tidak harus ke Jakarta. Tapi, tegas­nya, proses pe­me­riksaan terhadap merek dagang/jasa, desain industri, paten dan rahasia dagang tetap dilakukan di Djumanto juga menyayangkan tidak Jakarta. Ke­bijakan itu ditempuh, katanya, adanya database merek yang bisa diakses untuk meringankan beban pengusaha, dengan mudah melalui internet. Padahal, ter­utama usaha kecil dan menengah database itu dapat menghindarkan yang tinggal di daerah. Bahkan dengan pemohon mengajukan merek yang telah ke­majuan dunia informasi dan teknologi dipatenkan. ”Kalau saya mengajukan saat ini, info tentang pendaftaran HKI merek, saya pilih 10 nama, saya mesti dapat diakses secara online pada website bayar dulu setiap nama Rp 100 Ditjen. HKI (http:// ribu, jadi totalnya Rp 1 juta. Kalau www.dgip.go.id). Ter­ nanti namanya sudah dipakai kait pendaftaran Dirjen orang, kita tidak bisa pakai dan HKI juga meng­ingat­kan, uangnya hilang. Untuk kami Tanpa HKI, sebuah ‘hukum HKI’di Indonesia (pengusaha) yang besar tidak produk hasil temuan meng­anut sistem first apa-apa, tapi untuk pengusaha ataupun suatu merk to file. Artinya, siapa kecil bagaimana?” jelasnya. dagang, ibarat padi tidak yang lebih dahulu men­daftar­kan merek Karena itu, Djimanto meminta berpagar di tengah hutan dagang, desain industri pemerintah untuk menyediakan data-base paten merek yang rimba raya tak bertuan atau paten, maka mudah diakses, sehingga dialah yang memiliki pe­mohon bisa memastikan hak eksklusif untuk mengeksploitasinya.g apakah merek yang diajukan telah terdaftar oleh pihak lain atau belum. (Dari berbagai sumber) foto-foto www.GOOGLE.com

sebuah lembaga dunia yang menangani upaya peningkatan perlindungan ter­ hadap Hak-hak Kekayaan Intelektual) menyam­pai­kan, ”Tanpa HKI, sebuah produk hasil temuan ataupun suatu merek dagang, ibarat padi tidak berpagar di tengah rimba raya tak bertuan. Siapa saja yang merasa tertarik dengan mudah dapat mengambil dan mencurinya”. Chandra mengingatkan, sebuah produk dapat saja ’dibajak’dan dipergunakan oleh orang lain, yang kemudian lebih dahulu me­ma­­­ten­­kannya. Se­telah terdaftar, pe­ megang hak paten dapat secara le­luasa meng­eks­ploi­tasi segala ke­­untungan ter­ kait dengan hak meng­gunakan produk tersebut. Iro­­nis­­nya, ’pem­bajak’ yang telah me­­miliki hak paten ini secara hukum dapat melarang pe­ nemu / pemilik aslinya untuk meng­guna­kan atau menjual barang ter­ sebut dengan nama dan desain yang sama. Di Indonesia, ke­ serius­an Pe­me­rintah dalam melindungi HKI dapat dilihat pada Undangbanyak­nya undang yang di­keluar­ kan secara khusus untuk masing-masing jenis HKI. Perangkat hukum tersebut antara lain; UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek, UU No. 14 tahun 2001 tentang Hak Paten dan lain-lain. Secara umum, UU dimaksud mengenal 2 (dua) jenis HakHak Kekayaan Intelektual; Hak Cipta (Copy Right / Author Right) dan Industrial Property. Seperti yang dijelaskan oleh Andy Noorsamman Sommeng, Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual – De­ par­te­men Hukum dan HAM (Dirjen. HKI – Dep­kumham), “Perlindungan hukum terhadap HKI khususnya Industrial Property (seperti; paten, merek, rahasia dagang, desain industri dan desain tata letak sirkuit terpadu), timbul melalui pendaftaran ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM (Ditjen HKI, Depkumham)”. Sedangkan, “Karya-karya baru yang tergolong hak cipta (seperti; artistic works, karya tulis, dan performing works) akan langsung dilindungi oleh hukum pada saat disampaikan atau diumumkan kepada masyarakat tanpa harus di­ daftarkan terlebih dahulu,” tuturnya.





AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 29

29

6/19/08 10:36:49 PM

INFO PASAR luar negeri, masing-masing Duta Besar memaparkan peluang-peluang yang dapat direbut oleh dunia usaha Indonesia. cerita-cerita tersebut tersembul sejumlah peluang bagi ekonomi kreatif Indonesia.

Janji-janji

khariri ma’mun

Pak Dubes

Jepang Di Jepang, produk budaya Indonesia oleh: Nuradi Noeri seperti batik dan perhiasan telah dikenal luas. Seni budaya Indonesia pun digemari, Produk industri kreatif dan produk budaya Indonesia telah dikenal di bahkan terdapat sejumlah kelompok seni musik dan tarian Indonesia yang pasar internasional. Upaya promosi perlu ditingkatkan agar potensi di­bentuk dan dimainkan oleh orang dapat termanfaatkan secara optimal. Para Dubes pun berjanji untuk Jepang. “Tidaklah mengherankan bila membantu. ekspor produk budaya Indonesia ke Jepang seperti produk kerajinan dan per­ hiasan mengalami kenaikan pesat setiap tahunnya. Tahun 2007 ekspor produk kerajinan Indonesia mencapai US$ 10,82 juta naik 28,4% dibandingkan tahun sebelumnya”, ujar Duta Besar RI Tokyo Jusuf Anwar. Peningkatan ekspor produk perhiasan Indonesia ke Jepang merupakan cerminan dari minat konsumen yang meningkat ter­hadap keunikan produk budaya In­ do­nesia. “Produk perhiasan Indonesia seperti milik Yayasan Mutumanikam Nu­santara yang dipamerkan secara ber­ kala di Jepang selalu mendapat sambut­ an positif oleh pasar setempat”, ungkap Jusuf Anwar. Pak Dubes Jusuf berjanji untuk membantu dunia usaha Indonesia memasuki pasar Jepang. Produk industri kreatif lainnya yang mendapat perhatian Dialog dengan para Dubes saat PPBI 2008 besar dari penghuni negeri matahari terbit ini adalah produk kerajinan kulit, produk budaya dengan inovasi baru Widodo (Jerman) dan Foster Gultom Tengah hiruk pikuk pa­ menggunakan bahan ikan pari, akar(KUAI KBRI Seoul). Acara ini merupakan meran Pekan Produk rangkaian kegiatan seminar, lokakarya Budaya Indonesia (PPBI) akaran dan produk eceng gondok. Ekspor dan dialog dalam rangka PPBI 2008. di Balai Sidang Jakarta non migas Indonesia ke Jepang mencapai “Warisan budaya sebagai inspirasi awal Juni 2008 lalu, US$ 13,1 milyar pada tahun 2007 naik 7,3 kebangkitan ekonomi kreatif” me­ru­pakan sebuah kamar di pojok lantai bawah % dibandingkan tahun sebelumnya. gedung itu terlihat ramai. Ruangan itu Beberapa bulan lalu, dalam rangka tema dari PPBI 2008. Istilah ekonomi ter­nyata penuh sesak oleh pengusaha, promosi Indonesia di Jepang, kreatif atau industri kreatif pernah dilakukan penjualan aka­de­misi, pejabat pemerintah dan pe­ memang sering disebutproduk budaya Indonesia mer­hati masalah sosial yang terlihat sebut be­lakangan ini. Indo­ melalui televisi (Jupiter Shop nesia bahkan telah me­miliki antusias menatap ke arah panggung di channel) secara langsung. ujung ruangan. Panitia harus menambah cetak biru pengembangan Produk budaya puluhan kursi untuk menampung eko­nomi kreatif yang segera Indonesia cukup dikenal Hanya dalam waktu sekitar empat menit sebanyak 300 pengunjung yang terus berdatangan. akan dilaksanakan. Per­eko­ oleh pasar dunia item produk kerajinan dan Sebuah spanduk besar bertuliskan no­mian yang meng­andalkan perhiasan Indonesia ludes “Dialog dengan para Duta Besar” ter­ krea­ti­fi­tas individu ini me­ru­ terjual! pampang di atas panggung. pakan salah satu te­roboson Pagi itu, delapan orang Duta Besar RI dalam menjawab tantangan Korea Selatan untuk sejumlah negara berbagi penga­lam­ krisis ekonomi yang ber­ke­ Kalau di Jepang banyak orang yang an mengenai peluang di negara akreditasi panjangan. Pilar ekonomi kreatif antara tidak asing lagi dengan seni budaya In­ masing-masing. Kedelapan Duta Besar lain adalah arsitektur, barang seni, donesia, maka di Korea Selatan sejumlah kerajinan tangan, desain, fashion, film, itu adalah Jusuf Anwar (Jepang), Djoko masakan Indonesia mulai disukai Hardono (Kanada), M Wahid Supriyadi musik, radio dan pertelevisian serta oleh lidah masyarakat negeri ginseng (UAE), Bali Moniaga (Brasil), Sjahril industri berbasis budaya. itu. “Dalam beberapa acara promosi Sabaruddin (Uzbekistan), Andi M Ghalib Nah, dalam kerangka mencari pasar Indonesia, produk makanan terutama (India), A.M. Fachir (Mesir), Makmur bagi produk industri kreatif Indonesia di

DI



30

AKSES9.indd 30



AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:37:34 PM

India Lain lagi kisah Pak Duta Besar RI dari India. “Kalau orang India menggeleng itu artinya setuju” ujar Andi M Ghalib, Duta Besar RI New Delhi. Oleh sebab itu jangan buru-buru kecewa bila partner dagang Anda di India menggeleng ketika ditawari kerjasama bisnis. Disamping salah pengertian, peluang masuk pasar India akan terlewatkan. India adalah pasar yang sangat besar. “Dengan jumlah penduduk se­besar 1,2 milyar jiwa, India merupakan pasar yang massif untuk pro­ duk-produk yang masuk kesana”, ungkap Andi M Ghalib. Nilai ekspor non migas Indonesia ke India mencapai US$ 4,9 milyar pada tahun 2007 naik 47% dibandingkan tahun 2006. Rencana pembukaan jalur pe­ner­bangan langsung Garuda Indonesia dari Medan ke kota Chennai akan mendorong arus wisatawan maupun pengusaha India ke Indonesia. Selain itu, pemberian visa on arrival kepada orang India telah mempermudah kedatangan penduduk negeri Taj Mahal itu ke Indonesia. Mesir Bila arus orang India masuk ke Indonesia bertambah deras, di Mesir arus produk kayu Indonesia semakin kencang

membanjiri negeri Firaun itu. “Bila kita melihat produk kayu seperti mebel ataupun tripleks di Mesir maka hampir bisa dipastikan berasal dari Indonesia”, ungkap A.M. Fachir, Duta Besar RI Cairo. Pendapat Pak Dubes Fachir sangat beralasan mengingat pangsa pasar produk kayu Indonesia di Mesir mencapai

foto-foto flickr.com

sate sangat disukai pengunjung”, ujar Foster Gultom, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul. Konsumen Korea juga menunjukkan minat yang besar pada produk industri kreatif Indonesia lainnya seperti kerajinan tangan, perhiasan dan mebel. Produk herbal Indonesia juga mempunyai peminat besar seperti buah merah dan produk air embun. Kegiatan promosi KBRI Seoul dilaku­ kan dalam berbagai bentuk, mulai dari olah raga yaitu jalan sehat Indonesia Run 2007, festival film, perlombaan kuliner sampai lomba pidato bahasa Indonesia untuk orang Korea. Selain itu banyak sekali kegiatan pameran yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan produk Indonesia. “Dengan GDP per­ kapita sebesar US$ 20.000 dan jumlah penduduk sekitar 48 juta jiwa, Korea Selatan adalah pasar yang potensial untuk produk budaya Indonesia”, ungkap Foster Gultom. Menurut data Departemen Perdagangan RI, ekspor non migas Indonesia ke negeri kimchi ini mencapai US$ 3,4 milyar pada tahun 2007 naik 9,7% dibandingkan tahun 2006.

Produk budaya Indonesia

40%! “Pasar Mesir cukup potensial untuk produk budaya Indonesia dan KBRI Cairo siap membantu dunia usaha Indonesia untuk berbisnis di Mesir”, janji Fachir. Produk industri kreatif Indonesia lain­­nya yang telah me­­ram­bah pasar negeri pirmaid ini antara lain ke­rajin­ an tangan, produk perak dan produk kulit. Produk dengan mudah di­temu­­kan di pusat-pusat per­ toko­an ter­­­utama di kawasan wisata. Perserikatan Emirat Arab Masih di kawasan gurun pasir, pasar Perserikatan Emirat Arab (PEA) menyimpan potensi besar bagi produk Indonesia. “ Disamping permintaan pasar lokal yang besar, Indonesia harus dapat memanfaatkan posisi Perserikatan Emirat Arab (PEA) sebagai hub perdagangan di kawasan Timur Tengah”, ujar M. Wahid Supriyadi, Duta Besar RI Abu Dhabi. Produk Indonesia yang sudah masuk ke pasar PEA antara lain tekstil dan produk

tekstil, elektronik, plywood, kertas, ban mobil, alas kaki dan kakao. Sebagian besar dikonsumsi oleh pasar lokal dan sedikit sekali yang di re-ekspor ke negara lain. Sebagai salah satu produsen minyak bumi, meroketnya harga minyak se­ka­ rang ini menyebabkan PEA ke­banjir­an likuiditas. Minat investasi pun me­ningkat termasuk untuk ditanamkan di Indonesia. Sejumlah investasi PEA sudah masuk termasuk pembangunan kawasan wisata di Lombok. “Keinginan investor PEA untuk menanamkan modal di Indonesia harus dilayani dengan sungguh-sungguh, kalau tidak uang itu akan beralih ke negara lain”, ujar Wahid berapi-api. Brasil Dari daratan benua Amerika, Duta Besar RI Brasil Bali Moniaga mengatakan bahwa kuliner Indonesia cukup diminati di negeri Pele itu. “Masyarakat Brasil sangat konsumtif dan gemar mengoleksi produk-produk asing terutama untuk dekorasi”, ujar Bali Moniaga. Produk budaya Indonesia adalah diantara produk kerajinan yang disukai pasar Brasil. Produk industri kreatif Indonesia lainnya yang disukai konsumen Brasil adalah perhiasan, asesoris wanita serta barang kerajinan dekoratif yang memberi kesan eksotis dari Timur. Produk mebel, ukiran Jepara, kursi rotan serta produk herbal, kecantikan dan kesehatan juga diminati pasar setempat. Jerman dan Kanada Sedangkan dari dunia “Barat”, Duta Besar RI untuk Kanada dan Jerman mengungkapkan bahwa produk budaya Indonesia telah dikenal luas oleh pasar kedua negara itu. “Semua produk yang masuk ke Jerman harus berkualitas tinggi”, ujar Makmur Widodo, Duta Besar RI Berlin. Produk budaya Indonesia yang diminati antara lain produk tekstil dan furniture. Sedangkan untuk pasar Kanada, konsumen menyukai produk ke­rajinan, dekorasi, perhiasan, produk kosmetik, produk kulit dan tekstil serta makanan olahan. Semua Duta Besar itu meminta dunia usaha Indonesia untuk tidak ragu mengontak mereka bila membutuhkan bantuan untuk berpromosi atau meng­ adakan transaksi dagang di negera akre­ ditasi mereka. “Selain mengikuti ber­ bagai ajang pameran, promosi juga dapat dilakukan melalui website”, ujar Djoko Hardono, Duta Besar RI Ottawa. Baik Pak Dubes! Janji-janji Pak Dubes adalah piutang UKM Indonesia.g AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 31

31

6/19/08 10:51:14 PM

INFO PASAR

Meneropong Pasar Afrika Selatan oleh : Cut Dinawati & Noviyanti Nurmala

www.BUGBOG.com

Ekspansi ke pasar Afrika Selatan ternyata kebijakan yang menguntungkan karena sekitar 1 juta jiwa penduduk keturunan Indonesia, yang merupakan pasar potensial untuk batik dan produk muslim, telah bermukim di negara ini.

Wilayah Afrika Selatan

J

ika bicara tentang pasar ekspor In­donesia, nama Afrika Selatan mungkin terdengar asing. Padahal secara tradisional, hubungan antara mas­yarakat Indonesia dan Afrika Selatan sudah  berlangsung sejak abad ke-17 Masehi. Tepatnya pada saat Syekh Yusuf al-Macassari bersama ke­luarga dan sejumlah pengikutnya asal Makassar diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada tahun 1694. Tapi kalau dilihat dari sudut politik, memang hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Afrika Selatan baru terjalin jauh sesudah kedua negeri itu merdeka. Tepatnya pada bulan

32

AKSES9.indd 32

September 1994, setelah Republik Afrika Selatan terbebas  dari sistem apartheid yang diterapkan oleh pemerintah dan masyarakat  kulit putih (Afrikaner). Kini negara Nelson Mandela ini me­ ru­pakan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Afrika, mewakili 25% dari ke­ seluruhan GNP dan memproduksi sekitar 50% tenaga listrik di benua tersebut. Tahun 2006 IMF menempatkan Afrika Selatan sebagai ekonomi menengah dengan ranking ke-29 setelah Denmark dan sebelum Irlandia dan Argentina.  Se­kedar diketahui, negara ini juga ter­ gabung dalam Southern Africa Customs Union (SACU) yang mendapat perlakuan bebas pajak antar anggotanya, serta The

Common market for Eastern and Southern Africa (COMESA). Lebih dari itu negara dengan jumlah penduduk sebesar 47,4 juta jiwa (2007) ini berada di urutan ketiga dari 14 negara anggota The Southern Africa Development Community (SADC) yang mempunyai pendapatan perkapita tertinggi di atas 5000 dolar AS setelah Mauritius dan Botswana. Itu sebabnya ia memegang peranan penting dalam perdagangan dunia, termasuk antar kawasan regional dan sub-regional. Negeri ini merupakan motor penggerak dan pintu masuk bagi aktivitas ekonomi dan perdagangan di Afrika, khususnya bagian selatan. Dengan memasuki pasar Afrika Selatan, Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang diperoleh Afrika Selatan untuk menerobos pasar negaranegara SACU dan COMESA. Tidak hanya itu, Afrika Selatan yang memiliki fasilitas infrastruktur modern dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mendukung distribusi barang ke sentra ekonomi utama di seluruh Afrika Selatan maupun negaranegara tetangganya. Dalam kunjungannya ke negara peng­ hasil emas terbesar di dunia ini bulan Maret 2008 silam, Presiden SBY pun mengakui potensi ekonominya. “Afrika Selatan adalah negara dengan per­e­ko­ nomian yang sedang tumbuh, sedangkan Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Bila kedua potensi itu disatukan dalam kerjasama, dipastikan akan membawa manfaat yang nyata,” kata SBY. Sementara itu Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki bahwa baik Afrika Selatan maupun In­do­nesia telah melihat adanya pe­luang di sektor perdagangan, investasi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. “Pe­merintah Afrika Selatan akan mem­

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:38:12 PM

fasilitasi untuk memanfaatkan peluang itu,” kata Thabo Mbeki. Menurut data pada tahun 2006, nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan ter­catat 423,25 juta dollar AS atau me­ningkat 32,5 % dibandingkan dengan 2005. Adapun prosentase produk UKM masih terbilang yakni hanya sekitar 2,5 %.

tersendiri. Meski bersaing dengan negaranegara lain khususnya ASEAN (Malaysia, Vietnam dan Filipina) dan China, pe­ ma­sar­an produk Indonesia di pasaran Afrika Selatan cukup terbuka lebar. Produk budaya Indonesia yang sudah mulai beredar di Afrika Selatan adalah kursi bambu, osier dan cane, kursi

www.FLICKR.com

memang masih 2 tahun lagi. Tapi perhelatan sepakbola akbar ini merupakan peluang bisnis yang tidak dapat dilewatkan begitu saja untuk memasarkan produk unggulan Indonesia se­perti produk kerajinan tangan dan cinderamata. Memang salah satu masalah serius yang menghambat upaya produk ekspor Indonesia tersebut ke Afrika Selatan adalah tidak Empat Kategori Pasar adanya akses transportasi Menurut Sugeng Rahardjo, langsung. Nah, kiat menjalin joint Dubes RI untuk Afrika Selatan, production dan joint marketing Kerajaan Lesotho dan Kerajaan nampaknya merupakan jalan Swaziland, pasar Afrika Selatan keluar yang tepat, guna mem­ dapat dibedakan ke dalam perlancar pengiriman barang dan empat kategori. Yang pertama akses produk Indonesia ke ajang adalah Pasar Kulit Putih yang Piala Dunia 2010 mendatang. jumlahnya 9,2% dari penduduk Afrika Selatan. Jenis produk Kiat tersebut nampaknya yang dapat dipasarkan adalah paling cepat dan yang paling yang berkualitas tinggi dan unik me­mungkinkan. Selain me­ seperti furniture ukiran, kemeja mudah­kan produk Indonesia batik sutera, kosmetik tradisional masuk ke pasar Afsel, kerjasama ternama, terutama untuk spa. ini bersifat win-win solution Kedua, Pasar Kulit Hitam yang me­ (sama-sama menguntungkan) rupakan pasar terbesar di Afrika karena memberikan peluang Selatan dengan jumlah penduduk kerja bagi warga Afrika Selatan 37,5 juta jiwa, tapi memiliki daya sekaligus menjamin pasar beli yang relatif rendah. Peluang bagi bahan baku produk yang dihasilkan di Afrika Selatan. pasar untuk kategori ini adalah Sejumlah pengusaha Indonesia furnitur dan kemeja batik. yang ber­gerak dibidang furnitur, Ketiga, Pasar Keturunan India yang tercatat mencakup 2,5% kerajinan/cinderamata, batik, dari total jumlah penduduk Afrika tekstil dan peralatan per­tanian Selatan. Mereka memiliki daya beli (traktor), yang berada di­bawah yang relatif cukup tinggi karena koordinasi KADIN Indonesia ka­ sebagian besar bergerak di sektor wasan Selatan Afrika dan G-15, swasta. Adapun jenis produk yang telah me­nandatangani kerjasama potensial dipasarkan dikalangan produksi dan pemasaran dengan ini adalah produk garmen dan Eastern Cape Development tekstil, makanan (halal dan oriental Cooperation (ECDC/Kantor food) dan produk-produk ukiran. BUMN) Afrika Selatan. Suasana Pasar di Cape Town Keempat adalah Pasar keturunan Bahkan dalam suatu Indonesia (Cape Malay). Produk kesempatan, Sekjen Komite yang bisa dikembangkan untuk Kawasan Selatan Afrika dan Gmasyarakat yang berjumlah 1 juta jiwa dengan frame kayu, 15, Auliya Martam mengatakan, ini adalah produk-produk batik, halal and funitur dan produk kayu “Pengusaha Indonesia tidak lainnya, tikar anyaman, oriented food dan produk budaya yang boleh lagi memandang sebelah patung dan ornamen Pemerintah Afsel bernafaskan Islam (ukiran ayat al Quran mata potensi pasar di Afrika lain yang terbuat dari akan memfasilitasi dari kayu, gypsum dan aksesori muslim). Selatan dan inilah saat yang keramik, ukiran tangan peningkatan ekspor tepat (Piala Dunia 2010) bagi yang terbuat dari lilin, Indonesia ke negara itu Penggalangan Jaringan produk Indonesia melakukan tambang, resin dan Untuk menggarap pasar Afrika Selatan penetrasi pasar sekaligus lilin model, lukisan dibutuhkan penggalangan jaringan. menggarap kawasan Selatan tangan dan ukiran Dubes RI mengatakan bahwa produk Afrika sebagai pasar baru, pahatan. Untuk itu, selain pasar tradisional (AS dan Indonesia dikenal dengan kualitasnya diperlukan upaya yang lebih giat lagi Uni Eropa)”. yang terjamin dibandingkan dengan dari para pengusaha Indonesia untuk Mengingat prospek Afrika Selatan produk sejenis buatan China atau dengan membangun jejaring kerja dengan yang begitu menjanjikan, rasanya para India dan harganya lebih terjangkau pihak Afrika Selatan. UKM nasional perlu jeli memanfaatkan daripada buatan Eropa. “Produk ukiran peluang yang ada, khususnya menjelang kayu tak menghadapi persaingan berarti Piala Dunia 2010 Piala Dunia 2010 ataupun dalam per­ dari negara lain. Furnitur Indonesia juga Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan telah menciptakan trademark serta kelas dagangan umum lainnya.g





AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 33

33

6/19/08 10:38:27 PM

RENUNGAN

Demokrasi Weleh-Weleh Kita semua tengah dikepung. Kemanapun kaki melangkah akan menghadapinya. Kapanpun kita hadir, ia bak siluman akan muncul serta merta. Walaupun begitu, siapapapun harus kuat dan tahu cara menyiasatinya.

K

akibat pembunuhan, penganiayaan, de­ etika mata terbuka pertama kali di pagi hari, rasa tidak percaya monstrasi. Bahkan, terdengar setiap diri seringkali menyerigai. Angin hari aneka umpatan dan penistaan pagi nan semilir dan bersih seolah tak ter­hadap manusia lain dengan kataberarti. Kokok ayam di sebelah rumah kata yang kasar, sadis dan menjijikkan. dan nyanyian burung-burung kecil Anehnya juga, sang nara sumber dengan seolah ternafikan. Matahari dengan bangganya ketika di close up berteriak: sinarnya yang lembut dan bersahabat tulis pernyataan saya itu…, saya tidak juga terabaikan. Konsentrasi lebih ter­ takut…., ini menyangkut prinsip dan harga diri, dan seabreg kata keras lainnya. tuju pada: Tragedi apa hari ini? Apa Tawuran sering terjadi sehabis per­ yang akan terjadi dalam perjalanan ke helat­an layar tancap dan pertunjukan kantor? Dimana dan jam berapakah demo-demo akan marak? Bagaimana dangdut. Itu jelas cerita jadul. Kini, hajat­ menghindari aneka kerawanan jalanan? an demokrasi banyak yang menyisakan Jalan tikus mana lagi yang akan dilewati? residu mulai silat lidah, kemarahan, Dan lain sebagainya. Itulah gambaran teriakan, umpatan, adu jotos, tinju sampai umum pikiran orang ibukota di pagi hari. full body contact. Pemilu dari yang level Sumpeg, ruwet bin kusut. nasional, pilkada propinsi, kabupaten Kekerasan campur kekesalan adalah hingga kelurahan, tidak seru kalau tidak hantu yang tidak pernah absen meski di diakhiri dengan aneka “silat”. Kegiatan siang bolong. Ia hidup bukan saling tuding dan merasa di kuburan kuno nan kumuh. benar sendiri menjadi hal Ia membesar bukan di pohon yang lumrah. Sementara beringin yang rimbun. Ia lembaga pelerai kadang menjadi dewasa bukan di Kekerasan justru sering lahir dibuat tidak berdaya. pinggiran sungai nan sepi. di era demokrasi, merebak Kekerasan dalam arti Kekerasan justru sering lahir di perumahan-perumahan yang lebih sempit juga di era demokrasi, merebak elit, mem­besar di jalan-jalan menjadi lahapan media di perumahan-perumahan pro­tokol dan kampus, serta massa. Korupsi misal­ elit, mem­besar di jalan-jalan mencapai akil balig di dekat nya, senantiasa meng­­­ hiasi ha­laman depan. Ter­ pro­tokol dan kampus, serta pusat-pusat ke­kuasaan. pam­pang, para pengawal mencapai akil balig di dekat pe­negak hukum se­nan­ pusat-pusat ke­kuasaan. tiasa terlihat mantap Berita televisi di pagi mengiringi para pe­ buta, tanpa mengucap salam sakitan yang di­giring ke hotel prodeo. langsung menyuguhkan aneka kekerasan Di hari lain, ada mantan pe­negak hukum yang terjadi dalam 24 jam terakhir. yang juga di­sorong menuju meja hijau. Kegiatan transendental yang mestinya Adapula bos yang ke­lihatannya membela penuh kekhusuan terusik aneka gambar pemerkosaan dan pembunuhan yang kepentingan rakyat, kemudian terbukti sadis. Bahkan, saat kaki baru melangkah menunggangi rakyat. beberapa meter keluar dari rumah, para Semua rekaman kehidupan itu, secara penjaja koran sudah siap meng­ucapkan sengaja atau tidak, menjadi lauk pauk kita saat makan pagi, makan siang dan selamat pagi di muka kita dengan makan malam, bahkan sewaktu sahur. headline yang menakutkan: demo yang Kemanapun pergi, kita akan bertemu rusuh, penangkapan hingga perceraian dengan kekerasan tanpa kecuali, karena selebritis. ratusan media elektronik (televisi, radio, Media massa yang menjadi salah satu internet, email) dan ribuan media cetak alat penegakan demokrasi, telah berperan ada dimana mana. Bahkan saat kita penting dalam mentransformasikan ke­be­ bermacet ria-pun masih disuguhi gambar ringasan tersebut. Sesuai dengan konsep adu jotos yang dijajakan para pengecer “ bad news is a good news”, melelehlah koran dan berkumandang diantara radio di layar kaca aneka macam darah





34

AKSES9.indd 34

oleh: M. Aji Surya

yang kita pilih. Belum lagi kalau bicara tentang kekerasan yang sudah jamak. Naik kereta kecopetan. Naik bus kota dijambret. Bahkan, di tempat suci seperti masjid pun banyak maling yang terus mengintip sepatu dan sandal bermerek. Sekali sholat terlalu khusu’, wes….sepatu menghilang. Harus direlakan biar jadi pahala. Jujur saja, kita semua terlalu sulit untuk mencari ruang untuk bisa damai. Kecemasan dan kekerasan terus meng­ hantui setiap langkah, berada di depan mata kita, bergaung keras di telinga kita dan siap muncul di setiap sudut kehidupan. Terlepas promosi Indonesia sebagai salah satu negara demokratis terbesar di dunia, apabila setiap hari kekerasan itu selalu muncul di media massa, perlu ditanyakan dimana kesantunan bangsa ini. Apakah demokrasi mengesahkan ke­kerasan atas nama rakyat? Apakah ke­kerasan harus dijalankan sebagai kon­ se­kuensi vox populi vox dei? Apakah ke­ kerasan diajarkan untuk membela sebuah keyakinan? Bukankah kita punya budaya musyawarah? Apakah kekerasan harus dilakukan bila akhirnya menyengsarakan rakyat? Apakah kekerasan ini ekses atau habit? Masih banyak pertanyaan yang bisa dilontarkan tanpa ada jawaban yang kongkrit. Karena demokrasi pula, akhirnya kekerasan bisa disulap menjadi komoditi yang lain. Salah satu stasiun televisi menghadirkan parodi plesetan demokrasi menjadi democrazy. Sang Wapres, Kelik, sungguh mahir memutarbalikkan kata kepada kenyataan yang riil. Kekuatan penayangan guyonan politik ini pada galibnya memang didukung oleh sebuah kenyataan sosial tentang mulai pudarnya nilai santun. Akibatnya, para pemirsa yang budiman menjadi muak terhadap idealita dan lebih suka memparodikannya. Ini juga yang menyebabkan si Tukul dengan four eyes-nya sempat nongkrong di rating tertinggi selama berbulan-bulan. Apa boleh buat, plesetan demokrasi bisa lebih populer dibanding pelaksanaan demokrasi. Orangpun dengan sinis bilang: “Inilah demokrasi weleh-weleh”. g

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:38:42 PM

KONTAK USAHA [email protected]. Website : www.adhban-group.com; wAl Garash for Trading. Alamat : Al-Garash Building 72, Al-Zubairy Str., PO Box 3160, Sana’a, Yemen. Produk Indonesia yang diminati : Suku cadang, asesoris dan ban kendaraan bermotor. Kontak General Manager. Telp. (0967.1) 270063, (0967.1) 275390, (0967.1) 272781/2. Faks. (0967.1) 274191, (0967.1) 272784. e-mail : [email protected]. Website : www.algarash.com.

PAKISTAN

Rubrik ini merupakan hasil kompilasi data-data permintaan kontak dagang dari pihak asing yang diterima oleh Perwakilan RI di wilayah Asia, Pasifik dan Afrika. Selamat mencari mitra bisnis yang potensial bagi usaha Anda.

YEMEN Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Yemen. Alamat : Indonesian Embassy, Beirut Street Faj Attan, PO Box 19873 Hadda, Sana’a, Republic of Yemen. Telp. (0967.1) 427210/ 427211.

Fax. (097) 427212. wAdhban Group of Companies. Alamat Al Zubairi St. Adhban Commercial Centre, PO Box 1105, Sana’a, Yemen. Produk Indonesia yang diminati : Suku cadang dan asesoris kendaraan bermotor. Kontak General Manager. Telp. (0967.1) 206492/6, (0967.1) 203154/8 (0967.1) 216873. Faks. (0967.1) 209557. e-mail :

Berikut ini adalah perusahaan setempat yang bergerak dibidang import produk tertentu berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Islamabad. Alamat : Indonesian Embassy, Diplomatic Enclave I Street 5, Ramna G-5/4, Islamabad, Pakistan 44000. Telp. (92-51) 2832017 s/d 20 dan (92-51) 2880067 – 8. Fax. (92-51) 2831010, 2832013. wMs Zaren Corporation. Alamat 47, Brandreth Toad, Lahore, Pakistan. Jenis usaha Importer of day light tubes. Kontak Tel. (042) 7655905, 7626297. Fax. (042) 7653048. e-mail : hyder@ nexlinx.net.pk. wMr. Hafiz Mazhar-ud-Din. Alamat 2nd floor, Hahnaz Shopping Centre, 14-Y, Main Johar Road, F-8, Markaz, Islamabad, Pakistan. Jenis usaha Importer of building material. Kontak Mr. Hafiz Mazhar-ud-Din. Tel. (051) 2253061/ 2502338. Fax (051) 2854275. wM/s House of Habib. Alamat 2nd floor, Siddiqsons Tower, 3-Jinnah C.H. Socity, Shahrah-e-Faisal, Karachi, Pakistan. Jenis usaha Coal mining & coal-fired Power Generator. Kontak Tel. (021) 4312030, Fax. (021) 4312316. e-mail [email protected]. wM/s Razzak Chemical

Company. Alamat 35/155, Circular Road, O/S Shahalam, Lahore, Pakistan. Jenis usaha importer of palm oil. Kontak Tel. (042) 7227389/ 7225861. Fax. (042) 5834569. e-mail [email protected]. wRawalpindi Chamber of Commerce and Industry. Alamat 39-Civil Lines, Mayo Road, Rawalpindi, Pakistan. Jenis usaha importer of chemical (Paint industry) Kontak Mr. Kashif Shabbir Tel. (051) 5111051-5. Fax. (051) 5111055. e-mail rcci@ rcci.org.pk. wM/s Prime Polymer. Alamat Plot 08, Sector CV, KEPZ, Lite Extention, Karachi, Pakistan. Jenis usaha importer of plastic products Kontak Tel. (021) 5085232/ 5085578. Fax. (021) 5085231. SRI LANKA Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kolombo. Alamat : Embassy of the Republic of Indonesia, 400/50 Sarana Road, Off Bauddha Loka Mawatha, Colombo-7, Sri Lanka. Telp. (94-11) 267 43 37. Fax (94-11) 267 86 68 wLanka Mineral Samds Limited Alamat 9th floor, See Building No. 130, WAD Ramanayake Mawatha, Colombo – 02, Sri Lanka. Produk yang diminati Semen. Kontak MD Bandusena (SLAS) General Manager. Tel. (94-11) 2393716, (94-11) 2393714 – 7. Fax. (94-11) 2393806. e-mail ilmenite@ slt.lk. wHyosung Trading Meadeos International (PVT) Ltd. Alamat No. 10th, 16th Lane, Colombo – 03, Sri Lanka. Produk yang diminati Garvanize Steel, Aluminium Zinc. Kontak WK Kang. Tel. (94-11) 2575509. Fax. (94-11) 2573186. e-mail : rosmead@ sltnet.lk. AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 35

35

6/19/08 10:39:01 PM

KONTAK USAHA

wSena Motor Stores (Pvt) Ltd. Alamat 205, Panchikawatha road, Colombo-10, Sri Lanka. Produk yang diminati Spareparts. Kontak AA Piyasena/ Managing Director. Tel. (94-11) 2430288, (9411) 2448036. Fax. (94-11) 2437549. e-mail : aapsena@ sltnet.lk. wKoala (Pvt) Ltd. Association Company of Nawaloka Group. Alamat 55, Negombo Road, Piliyanggoda, Sri Lanka. Produk yang diminati Living room furniture, dinning room furniture, hospital furniture, handicrafts, pharmaceuticals, medical equipments. Kontak Mahesh Premaratne/ General Manager. Tel. (94) 777 846891, (94-11) 5323066. Fax. (94-11) 5344400/ 2913910. e-mail : koala@ nawakrama.com. wCeylinco Packaging Co Ltd. Alamat 257, Union Place, , Colombo-2, Sri Lanka. Produk yang diminati Duplex Board. Kontak Mr Perera AJGC/ Chief Executive Officer. Tel. (94-11) 4724602. Fax. (94-11) 2314216. e-mail : [email protected]. wMead Lee Trading Co (PVT) Ltd). Alamat 173, Dutugamunu Street, Kohuwala, Nugegoda, Sri Lanka. Produk yang diminati Packaging materials, machinery, stationery paper. Kontak Mr. BG Jayasinghe/ Director. Tel. (94-11) 2810000. Fax. (94-11) 2810108. e-mail [email protected]. Website : www.meadlee.com wSuriya House. Alamat 61, 5th Lane, Colombo-03, Sri Lanka. Produk yang diminati furniture. Kontak Mr. Ruwanmali Jayasinghe. Tel. (94-11) 4736459. Fax. (94-11) 4736460. e-mail suriya@sti. lk, [email protected]. SAUDI ARABIA Berikut ini adalah perusahaan importir setempat berdasarkan

36

AKSES9.indd 36

informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah. Alamat : Indonesian Consulate General, Al Mualifin Street, Al Rehab, District / 5, Kingdom of Saudi Arabia. Telp. (9662) 6711271 (Hunting). Fax. (9662) 6730205. wBinzagr Company (Said MO Binzagr & Partners Co. Ltd.). Alamat : PO Box 45, Jeddah 21411, Saudi Arabia. Bidang usaha importir foodstuff – dairy goods. Kontak Wahib Said Binzagr/ Director. Telp. (9662) 6470000. Fax. (9662) 6475856. Website : www. binzagr.com.sa. wArabian Trading Corporation (ATRACO). Alamat : PO Box 22670, Jeddah 21416, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha importir foodstuff – dairy goods. Kontak Amiji SG/ Manager. Tel. (9662) 6475254. Fax (9662) 6482246. wAl-Shahini Cold Store. Alamat : PO Box 9132 Jeddah 21413, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha foodstuff – fisheries & shrimps. Kontak Shahinini Osama A Azis/ Manager. Tel. (9662) 6519485. Fax (9662) 6531696. wAbdulkarim Elkhereiji Group. Alamat : PO Box 276, Dammam 31411, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha importir produk makanan olahan. Tel. (9663) 8324441, 8329080. Fax. (9663) 8349389. wAbdullah A. Al-Munajem Sons Co. Alamat : PO Box 2395, Riyadh 11451, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha importir produk makanan olahan. Tel. (9661) 4787933. Fax. (9661) 4764318. wAl-Amudi, Ahmed Said B. Alamat : PO Box 589, Jeddah 21421, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha foodstuff – oil, butter & ghee. Kontak Al-Amoudi, Said B. Tel. (9662) 6430079. Fax (9662) 6425076. wBahareth Organization

Foodstuff Dept. Alamat : PO Box 404, Jeddah 21411, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha foodstuff – oil, butter & ghee. Kontak Bahareth., Mohd. S. Tel. (9662) 6423644, 6500810. Fax (9662) 6519066. e-mail : [email protected]. MESIR Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo. Alamat : Embassy of the Republic of Indonesia, 13 Aisha Taimouria Street, Garden City, Cairo, Arab Republic of Egypt. Telp. (202) 27947200, 27947209, 27925451, 27925452, 27947356. Fax (202) 27962495. e-mail : [email protected] wMasco for Import & Export. Alamat : 23 Talaat Harb St. Mansheyeat El Zahraa El Mahlla El Kubra City, Egypt. Bidang usaha dental, surgical & medical instrument, gloves. Kontak Mr. Mohamed Ibrahim. Tel. (2040) 2220584. Fax. (2040) 2220584. E-mail mas_ [email protected] wTPC Taiba Pack. Alamat : 15 Abbas Aqad St. Nasr City, Cairo, Egypt. Produk yang diminati papers & papers products. Kontak Ashraf Darmaly. Tel. (2010) 3465749. wAl Hussein Trading Co. Alamat : 12 Sezotris St., Raml Station Alex., Egypt. Produk yang diminati printing paper, bupolex cartoon, coating paper, carbonized paper. Kontak Mr/ Ragy Hussein (Director). Tel. (203) 4832244. Fax. (203) 4863388. e-mail : [email protected]. wThe Egyptian Distribution Center. Alamat : 33 Abdel-Khalek Sharwat St., Cairo, Egypt. Produk yang diminati pencil (graphic and colored pencils), exercises book, carbon paper, paper.

Kontak Mr. SI Saad. Tel. (202) 23935856, 26999009. Fax. (202) 23936334, 26999966. E-mail [email protected]. SYRIA Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus.Alamat : Embassy of the Republic of Indonesia, Mazzeh, Eastern Villas, Madina al-Munawwara Str.132, Block No. 270/A, Building No. 26, Damascus, Syria. PO Box 3530. Telp. (963.11) 6119630, 6119631. Fax (963.11) 6119632. e-mail : [email protected] wAnis Sleiman Co. Alamat: PO Box 189, Berzeh, Damascus, Syria. Produk yang diminati Komputer, monitor dan printer. Kontak Mr. Anis Sleiman (General Manager). Tel. (963.11) 4418509. Fax. (963.11) 4440403. e-mail : gr-pr.com@ net.sy wIntermediate Center for Import/Export. Alamat : PO Box 1204, Damascus, Syria. Produk yang diminati Tarpaulin, PVC & PU Artificial leather, interlining, embroidery. Kontak Mr. Akid M Akid (General Manager). Tel. (963.11) 4419790. Fax. (963.11) 3322906. e-mail : [email protected] wGhabson Co. Alamat : PO Box 3237, Damascus, Syria. Produk yang diminati Car Battery separators. Kontak Mr. Ali Ghabich (General Manager). Tel. (963.11) 4315244. Fax. (963.11) 2210286. e-mail : [email protected] wP.J. Bittar Co. Alamat : PO Box 2685, Damascus, Syria. Produk yang diminati Enamel ware and kitchen ware. Kontak Mr. Pierre Joseph Bittar (General Manager). Tel. (963.11) 2224038. Fax. (963.11) 2249002. e-mail : [email protected]

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:51:47 PM

&

Agenda

9261 4545. Selain itu, anda juga dapat menghubungi Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Jalan Kramat Raya No.172, Jakarta Pusat. Silahkan hubungi telp. +62 21 3190 4554/3190 0569/3190 7664, fax. +62 21 3190 1524/3190 1548/3190 7664, email [email protected], atau situs www. nafed.go.id.

asiaworld-expo.com

Pameran

AsiaWorld Expo di Hong Kong

S

etiap tahunnya, ratusan pamer­an dagang internasional dalam bermacam-macam produk dan sektor diselenggarakan khu­sus­nya untuk memfasilitasi ke­pentingan kaum dunia usaha. Pameran semacam ini telah mampu menghadirkan keuntungankeuntungan tersendiri bagi para peserta dan pengunjung yang datang. Setidaknya, interaksi yang terjadi antara para pembeli dan penjual saat pameran berlangsung dapat menjadi sumber informasi dan referensi yang bernilai untuk mengembangkan bisnis baik di tanah air masing-masing maupun di negeri seberang. Berikut ini merupakan jadwal pameran internasional di wilayah Asia-Pasifik dan Afrika untuk selama beberapa bulan ke depan yang dihimpun dari berbagai sumber di internet dan Perwakilan RI di luar negeri. Semoga bermanfaat. AFRIKA SELATAN * Decorex Joburg 2008, tanggal 31 Juli – 3 Agustus 2008, di Gallagher Estate, Midrand, Afrika Selatan.

Pameran tahunan ini berfokus pada produk-produk dekorasi. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Thebe Exhibition (South Africa RAI) di telp. +27 11 5498300, fax. +27 11 5498500, email [email protected], atau website www. thebeexhibitions.co.za. Anda juga dapat menghubungi Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Jalan Kramat Raya No.172, Jakarta Pusat. Silahkan hubungi telp. +62 21 3190 4554/3190 0569/3190 7664, fax. +62 21 3190 1524/3190 1548/3190 7664, email [email protected], atau situs www. nafed.go.id. AUSTRALIA * FINE FOOD AUSTRALIA 2008, tanggal 22-25 September 2008, di Melbourne Exhibition and Convention Centre, Melbourne, Australia. Pameran ini memasarkan produk-produk pengolahan makanan dan mesinmesin pengemasan, serta hospitality industries. Untuk mendaftarkan diri dalam pameran, silahkan hubungi Australian Exhibition Services (AES) di telp/ +61 3 9261 4500 atau fax. +61 3

BRUNEI DARUSSALAM * IHPE 2008 (International Halal Product Expo), bulan Agustus 2008, di International Convention Centre, Berakas, Brunei Darussalam. Pameran tahunan ini akan berfokus pada sektor makanan halal, seperti jus minuman, pengolahan makanan, makanan kaleng, sereal dan makanan bayi, makanan organik, permen dan cokelat, produk vegetarian, makanan beku, dan lainlain; dan sektor jasa sertifikasi halal, seperti hotel dan restoran, katering, rumah sakit, dan lain-lain. Pameran juga akan memasarkan produk-produk non-makanan, seperti parfum, kosmetik, dan fashion; badan dan asosiasi pemberi sertifikasi halal, dan jasa finansial, asuransi, dan investasi Islam. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Mr. Jackson Ting (Sunlit Advertising) di telp. +673 245 3666 / 245 2577, fax. +673 245 3777 / 245 2595. CHINA * HONG KONG FASHION WEEK FOR SPRING/SUMMER 2008, tanggal 8-11 Juli 2008, di Hong Kong Convention & Exhibition Centre. Fokus pameran ini adalah produk-produk fashion untuk musim semi dan musim panas, aksesoris pakaian, produk-produk garmen, antara lain pakaian bayi dan anak, pakaian wanita dan pria, pakaian olahraga, perhiasan, tas tangan, sepatu, kancing, bahan pakaian, dan lain-lainnya. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Exhibitions Department, Hong Kong Trade Development Council di telp. +852 1830 668, fax. +852 2824 0026, email [email protected], atau situs www. hktdc.com/about/offices.htm. * Pameran Pertekstilan Internasional China 2008, tanggal 26-28 Agustus 2008, di Pusat Pameran Internasional Baru Shanghai, China. Pameran akan berfokus pada produk-produk pakaian dalam, sweater, pakaian olahraga/ rekreasi/kaos, pakaian rumah tangga/ tidur/renang/pantai, kaus kaki, kaus tangan, syal, topi, kain tekstil, dan AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 37

37

6/19/08 10:39:39 PM

lain-lain. Untuk mendaftarkan diri, silahkan hubungi Mr. Cheng Jun (Kantor Komersial Pameran Pertekstilan Internasional China 2008) di telp. +6221 5499 5114, fax. +6221 5499 3541, email [email protected], atau situs www.cic.mofcom.gov.cn atau www. baidu.com. FILIPINA * WOODMACH CEBU 2008, tanggal 26-28 Juli 2008, di Grand Convention Centre of Cebu, Filipina. Pameran akan berfokus pada produk-produk furniture, disain rumah dan kantor, lampu, alatalat permesinan, dan industri kayu. Untuk mendaftarkan diri dalam pameran ini, silahkan kunjungi Global-Link di telp. +63 2750 8588, fax. +63 2750 8585, email [email protected], atau situs www.eventseye.com dan www. globallinkph.com. INDIA * AUTOMATION 2008 (4th International Exhibition and Conference), tanggal 25-28 September 2008, di Bombai Exhibition Centre, Goregaon, Bombai, India. Pameran ini akan berkisar pada industri-industri berikut: refining, petrochemicals, chemicals, polyester, power, life sciences, food & pharmaceutical, oil & gas businesses, steel and mining and other process industries, terminal automation, tank farm automation, retail outlet automation. Produkproduk yang difokuskan antara lain factory automation, robotics, power plant automation, bus and wireless technology, pumps and valves, hydraulic and pneumatics. Untuk mendaftarkan diri dalam pameran tersebut, silahkan kunjungi situs http://www. automation2008.com, atau hubungi IED Communications Ltd. di telp. +91 22 2207 9567 / 3370 atau fax: +91 22 2207 4516.

JEPANG * GIFTEX (3rd International Variety-Gift Expo Tokyo), OFMEX (6th International Office Machines & Equipment Expo Tokyo), dan International Furniture and Woodworking Machinery Exhibition 2008, tanggal 9-11 Juli 2008, di Tokyo Big Sight, Jepang. Pameran ini akan diikuti setidaknya oleh 20 negara yang akan berfokus

38

AKSES9.indd 38

pada gift products, peralatan elektronik dan kelistrikan, dan furniture. Untuk mengikuti pameran, silahkan hubungi Reed Exhibition Japan Ltd. di telp. +81 3 3349 8505, fax. +81 3 3344 2411, email [email protected] atau situs http://www.giftex.jp/english/. MALAYSIA * Franchise International Malaysia 2008 – Exhibition & Conference, tanggal 31 Juli – 3 Agustus 2008, di Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia. Pameran ini berupa konferensi dan pameran industri produk-produk franchise lokal. Untuk berpartisipasi dalam pameran, silahkan hubungi Mohd. Rozandy Abdullah (Malaysian Franchise Association / MFA) di telp. +03 2697 1557, fax. +03 2697 1559, email [email protected], [email protected]. my, atau situs www.mfa.org.my. * ASEANWOOD WOODTECH MALAYSIA (WTM) 2008, tanggal 24-28 September 2008, di Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia. Pameran akan berfokus pada industri bangunan dan konstruksi, furniture, disain rumah dan kantor, dan industri kayu. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Trade-Link Exhibition Services di telp. +60 3 5635 6086, fax. +60 3 5635 6199, atau situs www.eventseye.com. MESIR * TEXT MEET, tanggal 26-29 Juni 2008, di Cairo International Convention Centre, Mesir. Pameran ini adalah wadah promosi produk-produk dekorasi untuk disain rumah dan kantor, dan furniture, seperti lampu, bahan pakaian, tekstil, industri katering, tempat tidur, sprai, korden, karpet, aksesoris rumah dan hotel, alas dinding, dan lain-lainnya. Selain itu, pada 3-6 Juli 2008 di tempat yang sama, akan diselenggarakan CAIRO FOOD yang merupakan pameran makanan dan minuman, serta industri pengolahan makanan. Untuk mengikuti pameran-pameran tersebut, silahkan menghubungi pihak penyelenggara Pyramids International Group di telp. +202 2455 1177, fax. +202 2455 1188, email [email protected], atau situs www.pyramids-intl-group. com. * FLOOREX 2008, tanggal 24-27 Juli 2008, di Cairo International Convention Centre, Mesir. Pameran ini merupakan pameran internasional Arab dan Afrika

yang pertama untuk produk-produk karpet dan alas lantai, dekorasi, disain untuk rumah dan kantor, furniture, dan lampu. Untuk pendaftaran pameran, silahkan hubungi Nile Trade Fairs di telp. +202 227 37 495, fax. +202 267 12 287, email [email protected], atau situs www.nilefairs.com. QATAR * International Trade Fair, tanggal 5-15 Agustus 2008, di Doha, Qatar. Pameran produk dagang bertaraf internasional ini merupakan salah satu yang direkomendasikan oleh KBRI Doha bagi para pengusaha UKM Indonesia. Untuk mengikuti pameran, silahkan menghubungi Qatar International Exhibition Centre di telp. +974 4954 888, fax. +974 483 4480, email info@qiec. cm.qa, atau situs www.qiec.com.qa. THAILAND * BIFF 2008, tanggal 27-31 Agustus 2008, di Bangkok International Trade and Exhibition Centre (BITEC), Bangkok, Thailand. Pameran ini berfokus pada produk-produk fashion dan industri tekstil. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi thai Trade Fair di telp. +66 02 511 6020 atau fax. +66 02 511 6008. VIETNAM * MTA VIETNAM 2008 (The 4th International Vietnam Precision Engineering, Machine Tools, and Metalworking Exhibition and Conference), tanggal 9-12 Juli 2008, di Giang Vo Exhibition Centre (VEFAC), Hanoi, Vietnam. Pameran ini akan difokuskan pada industri manufaktur khususnya metalworking, machine tools, and precision engineering. Selain pameran, juga diselenggarakan konferensi yang berfokus pada perkembangan termuktahir dalam bidang otomotif dan manufaktur elektronik. Untuk ikut serta dalam pameran dan konferensi, silahkan hubungi Vietnam Singapore Exhibition Services di telp. +65 6738 6776, email [email protected], atau situs http://www.mtavietnam.com. Selengkapnya mengenai jadwal berbagai pameran dagang internasional, silahkan kunjungi situs Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) di www.nafed.go.id.

AKSES/EDISI-9/2008

6/19/08 10:39:54 PM

AKSES9.indd 39

6/19/08 10:40:24 PM

AKSES9.indd 40

6/19/08 10:40:50 PM