ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI

Download ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI. KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA TBK. PERIODE 2014 – 2016 adalah benar – b...

0 downloads 442 Views 9MB Size
ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA TBK PERIODE 2014 – 2016

Disusun oleh: Hermawati NIM : 12001040

Tugas Akhir

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN GICI BUSINESS SCHOOL BATAM 2017

i

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Hermawati NIM

: 12001040

Prodi : Akuntasi Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya susun dengan judul : ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA TBK PERIODE 2014 – 2016 adalah benar – benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari Tugas Akhir orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku ( dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya ). Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, umtuk dapat dipergunkan bilamana diperlukan. Batam, Juli 2017 Pembuat Pernyataan,

Hermawati NIM 12001040

v

ABSTRACT CASH FLOW STATEMENT ANALYSIS AS A TOOL FOR RATING FINANCIAL PERFORMANCE OF THE COMPANY PT KIMIA FARMA TBK PERIOD 2014 - 2016

By : Hermawati College Teacher : Hermaya Ompusunggu S.E., M.Ak

This study aims to determine the financial performance of a company by using cash flow statement analysis on companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2014 - 2016. This study uses a descriptive qualitative research that aims to describe the conditions that occur to see, reveal, and describe the Exactly the things that are being faced and draw conclusions. Data analysis technique used is cash flow statement analysis. The results of the calculation of cash flow statements and cash flow statement analysis show the effectiveness of cash flow performance of PT Kimia Farma Tbk during the period of 3 years (2014-2016) less effective, seen from the calculation of cash flow statements there are more ratios below the number 1 which illustrates that The company is unable to fulfill its obligations and commitments. This is because during the year 20142016 PT Kimia Farma Tbk has not presented a cash flow statement and perform cash flow statement analysis so that cash flow performance can not be known early for improvement efforts, especially in improving the company's cash flow.

Keyword : Statement of Cash Flow, Cash Flow Statement Analysis and Company Financial Performance

vi

ABSTRAK ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA TBK

Oleh : Hermawati Dosen Pembimbing : Hermaya Ompusunggu S.E., M.Ak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan analisa laporan arus kas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2016. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi yang terjadi untuk melihat, mengungkapkan, dan menggambarkan secaratepat hal-hal yang sedang dihadapi serta menarik kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio laporan arus kas. Hasil penelitian dari perhitungan laporan arus kas dan analisis laporan arus kas menunjukkan efektivitas kinerja arus kas PT Kimia Farma Tbk selama kurun waktu 3 tahun (2014-2016) kurang efektif, dilihat dari perhitungan laporan arus kas terdapat lebih banyak rasio dibawah angka 1 yang menggambarkan bahwa perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban serta komitmennya. Hal ini dikarenakan selama tahun 20142016 PT Kimia Farma Tbk belum menyajikan laporan arus kas dan melakukan analisis laporan arus kas sehingga kinerja arus kas tidak bisa diketahui lebih awal untuk dilakukan upaya-upaya perbaikan terutama dalam meningkatkan arus kas perusahaan.

Kata Kunci : Laporan Arus Kas, Analisa Laporan Arus Kas dan Kinerja Keuangan Perusahaan vii

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul :“ Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Periode 2014 – 2016 “. Sebagaimana diketahui bahwa penulisan tugas akhir ini merupakan sebuah kewajiban penulis sebagai mahasiswa untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Ahli Madya Jurusan Akuntasi di Akademi Akuntansi Permata Harapan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dalam segi bahasa, mengetik maupun menyusun sistematika dalam laporan ini akibat adanya keterbatasan pengetahuaan yang dimiliki penulis. Penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, agar dapat menjadi masukan yang berharga bagi penulis untuk melakukan perbaikan pada laporan di masa – masa mendatang. Semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa/mahasisiwi Akademi Akuntansi Permata Harapan. Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan bantuan maupun dorongan kepada penulis selama proses penyusunan tugas akhir ini, yaitu kepada : viii

1. Ibu Hermaya Ompusunggu S.E., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akademi Akuntansi Permata Harapan. 2. Ibu Hermaya Ompusunggu S.E., M.Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar dan bijaksana dalam membimbing serta memberikan arahan, petunjuk, nasihat, saran serta semangat kepada saya sampai terselesaikannya penulisan tugas akhir ini. 3. Para dosen dan seluruh staff pengajar Akademi Akuntansi Permata Harapan yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 4. Yang Terkasih Keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat yang sangat berarti bagi penulis. 5. Sahabat-sahabat penulis kelas Accounting 40 yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan tugas akhir ini. Akhir kata dari penulis dengan segala kerendahan hati mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, perusahaan, mahasiswa/mahasiswi, dan pihak yang memerlukan penelitian ini sebagai bahan acuan dan informasi dalam menghasilkan temuan baru dibidang akuntansi. Batam, Juli 2017

Penulis : Hermawati NIM : 12001040 ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERETUJUAN................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iv HALAMAN SURAT PERNYATAAN................................................................ v ABSTRACT........................................................................................................... vi ABSTRAK............................................................................................................ vii KATA PENGANTAR......................................................................................... viii DAFTAR ISI......................................................................................................... x DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................... 1 B. IDENTIFIKASI MASALAH .................................................................... 3 C. BATASAN MASALAH............................................................................ 3 D. RUMUSAN MASALAH........................................................................... 4 E. TUJUAN PENELITIAN............................................................................ 4 F. MANFAAT PENELITIAN........................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI........................................................................................ 6 1. Pengertian Kas dan Setara Kas............................................................ 6 2. Pengertian Laporan Arus Kas.............................................................. 7 3. Klasifikasi Arus Kas............................................................................ 8

x

4. Metode Penyajian Laporan Arus Kas................................................ 11 B. PENELITIAN TERDAHULU................................................................ 15

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN...................................... 23 1. Jenis Peneitian.................................................................................... 23 2. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 23 3. Jenis Data........................................................................................... 24 4. Sumber Data....................................................................................... 24 B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA........................................................ 24 C. METODE ANALISIS DATA.................................................................. 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN.............................................................................. 28 B. PEMBAHASAN...................................................................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN........................................................................................ 48 B. SARAN.................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

xi

DAFTAR TABEL TABEL 2.1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU.......................... 19 TABEL 4.1 NERACA DIPERBANDINGKAN PER 31 DESEMBER 20132014........................................................................................... 29 TABEL 4.2 LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014............................................................... 31 TABEL 4.3 NERACA DIPERBANDINGKAN PER 31 DESEMBER 2014 2015........................................................................................... 32 TABEL 4.4 LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015............................................................... 34 TABEL 4.5 NERACA DIPERBANDINGKAN PER 31DESEMBER 2015 2016............................................................................................ 35 TABEL 4.6 LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016............................................................... 37 TABEL 4.7 RASIO ARUS KAS OPERASI................................................ 39 TABEL 4.8 RASIO CAKUPAN ARUS KAS TERHADAP BUNGA........ 41 TABEL 4.9 RASIO PENGELUARAN MODAL........................................ 42 TABEL 5.0 RASIO TOTAL HUTANG....................................................... 44 TABEL 5.1 RASIO ARUS KAS TERHADAP LABA BERSIH................. 45

xi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PERSONAL Nama

:

Hermawati

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir

:

Tanjung Kedabu, 30 April 1995

Agama

:

Buddha

Status

:

Belum Menikah

Alamat

:

Windsor Phase II Blok E No 8

Email

:

[email protected]

Pendidikan – Formal 1. 2. 3. 4.

SD 2001 s/d 2008 SD Negeri 14 Rangsang SMP 2008 s/d 2011 SMP Negeri 1 Rangsang SMA 2011 s/d 2014 SMA Negeri 2 Rangsang Universitas 2014 s/d 2017 Akademi Akuntansi Permata Harapan – GICI Business School Batam

Pengalaman Kerja PT. GOLDEN HARDWARE

2014 s/d 2017

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini penulis buat dan disesuaikan dengan data yang sebenarnya. Batam, Juli 2017 (Hermawati) Nim : 12001040

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu faktor penting yang tidak dapat dilupakan oleh perusahaan dalam aktivitas bisnis mereka. Oleh karena itu, setiap

perusahaan

diharuskan

membuat

laporan

keuangan.

Laporan

keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan memberikan sebuah informasi yang berisi tentang kemampuan dari perusahaan untuk mengerjakan sebuah perkerjaan. Kemampuan yang dimaksud adalah dari segi dana / keuangan. Tentunya gambaran tersebut akan mampu membuat perusahaan untuk merencanakan sebuah kegiatan yang menurut manajemen cocok untuk dilaksanakan dan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Tujuannya tentu adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena menjalankan pekerjaan yang pada pertengahan kehabisan dana dan akhirnya merugikan perusahaan. Selain itu laporan keuangan juga memberikan sebuah gambaran akan beberapa faktor yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Gambaran tersebut

akan

memudahkan

mempertimbangkan

langkah

pihak

manajemen

selanjutnya.

Misalnya

perusahan melihat

untuk kondisi

perusahaan banyak piutang yang tertunggak, tentu pihak perusahaan akan

berusaha untuk mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi penjualan kredit dan meningkatkan penagihan. Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat memprediksi kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian serta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk

Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Periode 20142016”. B. Identifikasi Masalah

Pengukuran dalam menilai kinerja keuangan dalam penelitian tugas akhir ini menggunakan analisis perbandingan. Metode ini merupakan metode analisis yang yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode, artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisa ini akan dapat diketahui perubahan–perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisa. Dari perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Jangka waktu yang diamati adalah dari tahun buku 2014-2016 dengan mengacu pada laporan keuangan perusahaan PT Kimia Farma Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Laporan keuangan perusahaan PT Kimia Farma Tbk yang dijadikan objek penelitian berupa neraca, laporan arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, aktivitas investasi serta aktivitas pendanaan dan laporan laba rugi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana menganalisa laporan arus kas pada PT Kimia Farma Tbk sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan ? 2. Bagaimana sumber dan pengunaan kas pada setiap aktivitas dalam laporan arus kas PT Kimia Farma Tbk ? 3. Apakah terjadi kenaikan atau penurunan kinerja keuangan pada PT Kimia Farma Tbk ?

E. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan latar belakang penelitian dan perumusan masalah tersebut, penelitian dan penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Kimia Farma Tbk melalui analisa laporan arus kas 2. Untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas pada setiap aktivitas dalam laporan arus kas pada PT Kimia Farma Tbk 3. Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan pada laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Adapun

manfaat

teoritis

penulisan

ini

adalah untuk menambah

wawasan serta lebih mengerti dan memahami teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan dimana berhubungan dengan analisa laporan arus kas. 2. Manfaat Praktis Bagi almameter, penelitian ini dapat menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua pihak. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam ilmu akuntansi pada analisa laporan arus kas. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kepustakaan yangmerupakan informasi tambahan yang berguna bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang samaatau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Pengertian Kas dan Setara Kas Menurut (Harahap, 2013:258) dalam Analisis Kritis atas Laporan Keuangan pengertian kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut: 1) Setiap saat dapat ditukar menjadi kas; 2) Tanggal jatuh temponya sangat dekat; 3) Kecil risiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga. Kas dan setara kas menurut PSAK No.2 (IAI:2011:22) ”Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapai risiko perubahan nilai yang signifikan”. Kas merupakan komponen aktiva (asset) lancar yang paling likuid didalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi posisi kas. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI) 2011 : 1.7), Aset lancar dijelaskan bahwa suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika aset tersebut : a) Diperkirakan akan direalisasikan atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaaan.

b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan kan direalisasikan dalam jangka waktu 12 (duabelas) bulan dari tanggal neraca. c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi. Manajemen kas yang efisien membutuhkan kas yang tersedia untuk operasional atau dalam investasi jangka pendek dan jangka panjang. Salah satu tanggung jawab manajer keuangan perusahaan adalah mengatur sumber-sumber kas untuk memastikan tersedianya kas untuk kebutuhan jangka pendek juga merencanakan kebutuhan kas jangka panjang untuk memperlancar kebutuhan dan perkembangan perusahaan melalui ekspansi dan akuisisi.

2. Pengertian Laporan Arus Kas Arus kas adalah laporan untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode tertentu dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaanya seperti kegiatan operasional, pembiayaan, dan investasi (Tukunang,2014). Tujuan utama dari laporan arus kas yaitu laporan posisi keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi dan pendanaan (Tatengkeng, 2015). Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna para pemakai laporan keuangan sebagai

dasar untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehanya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam persyaratan ini harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan dari setiap periode penyajian laporan keuangan. Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Menurut pendapat Harahap (2008:257) mengemukakan bahwa ”Laporan arus kas adalah suatu laporan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu”. Sedangkan arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011:2.2)” arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas”. Tujuan laporan arus menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2011:2.1) adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.

3. Klasifikasi Arus Kas Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas seperti yang di jelaskan dalam IAI No. 2, 2007 adalah sebagai berikut : a. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus

kas dari aktivitas operasi utama di peroleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karna itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengruhi penetapa laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah : 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa 2) Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa 4) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,klaim, dan manfaat asuransi lainnya 5) Pembayaran kas kepada karyawan 6) Pembayaran dan penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi 7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

b. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi yaitu :

1) Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang di bangun sendiri 2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain 3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain 4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) 5) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contract dan swap contract, kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan

c. Aktivitas pendanaan Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah : 1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lain 2) Pembayaran kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham perusahaan 3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya

4) Pembayaran kas oleh penyewa (lesee) guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease). 5) Pelunasan pinjaman

Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut.

4. Meode Penyajian Laporan Arus Kas

Perusahaan menyajikan arus dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Dalam menyajikan laporan arus kas ada dua metode yang dapat dipakai yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). a. Metode langsung Metode langsung melaporkan total arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi yaitu kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto di ungkapkan. Kemudian di lanjutkan dengan kegiatan investasi dan pendanaan. Pendapatan dan pengeluaran yang menggunakan akuntansi dasar akrual diubah menjadi dasar kas. Informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat di peroleh dari :

1) Catatan akuntansi perusahaan 2) Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba-rugi untuk : a) Perubahaan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan b) Pos bukan kas lainnya c) Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Contoh penyajian laporan arus kas yang bersumber dari PSAK No. 2, dengan menggunakan metode langsung : PT ABC Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari asuransi karena gempa bumi Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi

30.150 (27.600) 2.550 (270) (900) 1.380 180

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (Catatan B) Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Penerimaan deviden Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investas

1.560

(550) (350) 20 200 200 (480)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham 250 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 Pembayaran utang sewa pembiayaan (90) Pembayaran dividen (1.200) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan (790) Kenaikan bersih kas dan setara kas 290 Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) 120 Kas dan setara kas pada akhir periode 410

b. Metode Tidak Langsung Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan. Pelaporan arus kas dengan metode tidak langsung menurut IAI (2007 : 2.4) adalah : Pelaporan arus kas dengan metode ini laba atau rugi bersih di sesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan dan pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi di tentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruhi : 1) Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan 2) Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi 3) Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Contoh laporan arus kas metode tidak langsung (indirect method) :

PT ABC Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa Penyesuaian untuk : Penyusutan Kerugian selisih kurs Penghasilan investasi Beban bunga Laba operasi sebelum perubahan modal kerja Kenaikan piutang dagang dan piutang lain Penurunan persediaan Penurunan utang dagang Arus Kas dari Aktivitas Operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi

30.150 450 40 (500) 400 3.740 (500) 1.050 (1.740)

2.550 (270) (900) 1.380 180 1.560

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (Catatan B) Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Penerimaan deviden Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investas Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham Hasil dari pinjaman jangka panjang Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) Kas dan setara kas pada akhir periode

(550) (350) 20 200 200 (480)

250 250 (90) (1.200) (790) 290 120 410

B. Penelitian Terdahulu Widyaningsih (2015) dengan judul Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Arus Kas Perusahaan pada perusahaan PT Kembang Bulan dengan periode waktu 2011-2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan pada perusahaan PT Kembang Bulan dari tahun 2011-2013. Dari hasil penelitian pada PT Kembang Bulan dalam kurun waktu selama 3tahun (2011-2013) menunjukkan bahwa efektivitas kinerja arus kas untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan kemampuan menggunakan modal atau keuangan yang sesuai aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dan belum tercapai maksimal pada tahun 2011-2012, terlihat dari laporanarus kas yang belum disajikan dan dari hasil perhitungan laporan arus kas serta analisisrasio laporan arus kas terlihat tahun 2012 kas bersih dari aktivitas operasi menunjukkanRp -243.537.110,58 rasio arus kas operasi (AKO) menunjukkan hasil arus kas operasi masihdibawah 1 yaitu 0,12 dan –0,36 serta 0,83 yang berarti bahwa perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancar. Tahun 2011 rasio Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) menunjukkan hasil -0,06 dan pada tahun 2012 rasio yang menunjukkan hasil negatif adalahRasio Arus Kas Operasi (AKO) -0,36, Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) -1,06, RasioCakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) -0,36 dan Rasio Pengeluaran Modal (PM)-11,71 serta Rasio Total Hutang (TH) -0,11. Hasil perhitungan rasio yang menunjukkan nilai negatif dan rasio arus kas operasi

dibawah 1 menggambarkan bahwa perusahaan tidakmampu memenuhi kewajiban serta komitmen-komitmennya. Hal ini dikarenakan selamakurun waktu 3 tahun (2011-2013) PT Kembang Bulan belum menyajikan laporan arus kasdan melakukan analisis laporan arus kas sehingga kinerja keuangan yang kurang baik tidak arus kas perusahaan. Pada tahun 2013 kinerja arus kas dilihat dari analisis laporan arus kas menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan tahun 2011-2012 hal ini menunjukkan perusahaan telah berusaha

meningkatkan arus kas perusahaan dengan

meningkatkan hasil penjualan, hal ini bisa terlihat dari laporan laba rugi yang menunjukkan peningkatan penjualan secara terus menerus dari tahun 2011-2013. A

Mukhtarom (2015) dengan judul Analisa Laporan Arus Kas Untuk

Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kokeda Kabupaten Tegal dengan periode waktu 2012-2014. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pada tahun 2012 merupakan tahun dimana koperasi memiliki rasio cakupan arus kas dan (CAD) sebesar 1,014 berbeda dengan tahun-tahun berikutnya yang hanya mencapai 0,675 dan 0,510 karena pada tahun 2012 memiliki laba bersih yang mampu menutup semua komitmen-komitmennya yang jatuh tempo dalam satu tahun. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 laba bersihnya belum mampu untuk membayar semua komitmen-komitmennya, tahun 2013 merupakan tahun dimana koperasi mengalami nilai rasio arus kas yang rendah, karena laba bersih dan aktivitas operasional belum mampu untuk membayar semua kewajibannya serta komitmenkomitmennya yang jatuh tempo dalam satu tahun, dimana semua rasio bernilai negatif. Ini berarti bahwa koperasi memiliki kemungkinan tidak mampu dalam

membayar kewajiban baik yang akan jatuh tempo maupun kewajiban dimasa mendatang. Tahun 2014 merupakan tahun dimana koperasi memiliki semua nilai rasio arus kas yang negatif, kecuali pada rasio arus kas dana (CAD) yang mempunyai nilai rasio 0,510 namun juga belum mampu untuk melunasi semua kewajibannya. Dikarenakan laba bersih yang sedikit dan kewajiban yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk menanggung semua beban yang ada. Hendry Andres Maith (2013) dengan judul Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dengan periode waktu 2009-2012. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif yang meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Hasil penelitian ini adalah bahwa rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang baik, hal ini dapat dilihat pada rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio likuiditas, menandakan keadaan perusahaan berada dalam kondisi liquid. Rasio solvabilitas perusahaan berada pada posisi insolvable, hal ini dapat dilihat pada rasio solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur. Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik, hal ini dapat dilihat pada keempat rasio aktivitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik, hal ini dapat dilihat pada peningkatan rasio profitabilitas, hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap tahun semakin meningkat.

Sri Nurhayati (2008) dengan judul Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Investasi Pada PT Nusantara dengan periode waktu 2004-2006. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisa rasio kas, maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan PT. NUSANTARA berada dalam kondisi sehat. Dengan kualitas penerimaan/ laba, dinilai sangat baik karna perusahaan mampu menghasilkan laba dan arus kas dari kegiatan operasi rata-rata rasio setiap tahunnya sebesar 100% . Hal ini di dukung dengan arus kas yang semakin memadai untuk memenuhi kegiatan lain perusahaan dari arus kas kegiatan operasi perusahaan. Rasio kecukupan arus kas dalam memenuhi kewajiban membayar hutang jangka panjang, pembayaran deviden dan pembelian aktiva. Dalam hal ini perusahaan dianggap mampu dalam memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut dengan mengandalkan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Rasio efisiensi mengalami kenaikan dan penurunan persentase. Namun perusahaan dapat dinilai cukup efisien karena kenaikan dan penurunan persentasnya tidak signifikan. Dan hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berusaha untuk meningkatkan kinerja operasinya. Subani (2015) dengan judul Analisis Arus Kas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada KUD Sido Makmur Lumajang dengan periode waktu 2011-2013. Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan (deskriptif) tentang laporan arus kas dan kinerja keuangan perusahaan.Selanjutnya dari laporan arus kas tersebut dianalisis berdasarkan rasio arus kas untuk mengetahui kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah rasio keuangan yang digunakan oleh KUD, dan metode yang digunakan oleh penelitian ini

adalah metode time series. Dari data hasil perhitungan disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga kinerja keuangan pada KUD Sido Makmur cukup baik karena untuk dapat menutup biaya bunga KUD Sido Makmur bisa langsung membayarnya tanpa harus menjual aktiva atau menunggu penagihan dari piutang KUD Sido Makmur karena kas yang tersedia mampu untuk membayarnya, Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar Kinerja Keuangan pada KUD Sido Makmur kurang baik, karena arus kas tidak mampu menjamin atau menutup kewajiban lancar perusahaan, hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Pengeluaran Modal kinerja keuangan KUD Sido Makmur adalah kurang baik karena Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dalam membiayai pengeluaran modal.Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Total Hutang kinerja keuangan pada KUD Sido Makmur kurang baik, karena rasio yang cukup rendah dari tahun ke tahun menunjukan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayar semua kewajiban dari arus kas yang berasal dari aktivitas normal perusahaan.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Peneliti

Judul Penelitian

Variabel

Widya ningsih (2015)

Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Arus Kas Perusahaan

X1 Y

Analisis Arus Kas Efektivitas Kinerja Arus Kas

HasilPenelitian Dalam kurun waktu selama 3 tahun (2011-2013) menunjukkan bahwa efektivitas kinerja arus kas untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan kemampuan menggunakan modal atau keuangan yang

AE Mukhtarom (2015)

Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kokeda Kabupaten Tegal

X1

X2

Y

Analisis Arus Kas dengan Rasio Likuiditas Analisis Arus Kas dengan Rasio Fleksibilitas arus kas Menilai Kinerja Keua

sesuai aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar dalam mancapai tujuan yang telah ditentukan dan belum tercapai maksimal pada tahun 2011-2012, Dari tahun 2012, 2013, 2014 semua rasio bernilai negatif kecuali pada Rasio Cakupan Arus Dana yang bernilai positif dan yang hanya pada tahun 2012 saja yang mampu memenuhi semua kewajibannya

Hendry Andres Maith (2013)

Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

X1

Sri Nurhayati (2008)

Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Investasi Pada PT Nusantara

X1

Y

Y

Analisis Rasio Keuangan Mengukur Kinerja Keuangan

Likuiditas, Aktivitas dan Profitabilitas perusahaan berada pada posisi yang baik(liquid), sedangkan Solvabilitas perusahaan berada pada posisi tidak baik

Analisis Rasio Laporan Arus Kas Menilai Kinerja Investasi

analisa laporan arus kas PT NUSANTARA dengan menggunakan analisis tren, menunjukkan bahwa arus kas PT. NUSANTARA memiliki tendensi atau kencenderungan baik dari tahun ke tahun dibandingkan dengan periode tahun dasar. Kemudian dari hasil analisis tersebut memperkuat perkiraan bahwa jumlah arus kas yaitu kas dan setara kas pada tahun 2007 sebesar Rp. 8.779.297.387, artinya perkiraan jumlah kas dan

setara kas pada periode berikutnya naik sebesar 203% dari tahun dasar

Subani (2015)

Analisis Arus Kas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan

X1 Y

Analisis Arus Kas Mengukur Kinerja Keuangan

Perkembangan kinerja keuangan KUD “ SidoMakmur ” Labruk Kidul Lumajang selama tahun 2011- 2013 belum dikatakan baik atau kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari kinerja keuangan pada KUD tersebut selama periode analisis.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian Deskriptif Kualitatif. Penelitian Deskriptif Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi yang terjadi untuk melihat, mengungkapkan, dan menggambarkan secara tepat hal-hal yang sedang dihadapi. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Informasi yang diperoleh dilengkapi dengan analisis dari peneliti, pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang arti tersebut, penelitian deskriptif kualitatif ini merupakan penyidikan yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada dan akhirnya menarik kesimpulan. Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk.

2. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah PT Kimia Farma Tbk yang berlokasi di Jalan Veteran No. 9 Jakarta Pusat. Pemilihan perusahaan ini sebagai lokasi penelitian merupakan salah satu perusahaan yang terdaftar di Indonesia Data eXchange (IDX) dan waktu yang digunakan untuk meneliti dimulai dari bulan Februari 2017 sampai selesai.

3. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualititatif yaitu berupa laporan keuangan perusahaan pada PT Kimia Farma Tbk periode 2014-2016. Jenis data penelitian ini menggunkan jenis data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara (Indrianto & Supomo,2009:147). Data tersebut berupa data tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berupa neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.

4. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari website www.idx.co.id serta data yang dibutuhkan dalam laporan ini adalah laporan tahunan yang sudah diaudit yang diterbitkan perusahaan, jurnal-jurnal dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan Dalam memperoleh sumber data yang baik dan kuat agar dapat memecahkan permasalahan penelitian, maka peneliti mengadakan penelitian kepustakaan dengan membaca buku, literature, hasil penelitian sejenis atau terdahulu, dan media yang berkaitan dengan penelitian . 2. Penelitian Dokumentasi Dalam memperoleh sumber data yang baik dan kuat agar dapat memecahkan permasalahan penelitian, maka peneliti mengadakan penelitian dokumentasi dengan mencatat data dari laporan-laporan, catatan, arsip-arsip yang ada dari beberapa sumber, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data penelitian yang diperlukan.

C. Metode Analisis Data

Menurut Sugiono (2012) mengartikan analisis data sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedlaam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan Muhammad (2011) mengartikan analisis data sebagai mengidentifikasikan dan menyusun pola-pola, kategori, tema-tema, focus-fokus atau masalah-masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu menjelaskan hasil penelitian yang berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Data berupa informasi akuntansi yang digunakan oleh pihak manajemen dalam bentuk laporan keuangan yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan rasio arus kas dan dapat menunjukkan informasi mengenai kekuatan kas perusahaan. Untuk itu dilakukan analisis terhadap penyajian laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk dan kemudian mengolah data yang ada dengan menggunakan rasio arus kas, didalamnya melibatkan laporan arus kas, laporan laba rugi dan laporan neraca. Ada lima hal yang dapat dinilai pada rasio arus kas ini yaitu kewajiban lancar, bunga, pengeluaran modal, total utang dan laba bersih. Hery (2015:124) menyatakan data laporan arus kas dapat digunakan untuk menghitung rasio tertentu yang menggambarkan kekuatan keuangan perusahaan. Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen laporan arus kas dan juga

komponen neraca serta laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Rasio laporan arus kas dimaksud terdiri atas:

1) Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rasio ini menunjukkan kemampuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan total kewajiban lancar. Rasio Arus Kas Operasi =

Arus

Operasi Lancar

2) Rasio Arus Kas Operasi terhadap Bunga Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga perusahaan. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi ditambah kas yang dibayarkan untuk bunga dan pajak dengan kas yang dibayarkan untuk bunga. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Bunga =

Arus

Operasi

3) Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini digunakan untuk mengukur arus kas operasi yang tersedia untuk pengeluaran investasi. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan kas yang dibayarkan untuk pengeluaran modal, seperti pembelian asset tetap,akuisisi bisnis dan aktivitas investasi lainnya. Rasio Pengeluaran Modal =

Arus

Operasi

4) Rasio Total Hutang (TH) Rasio ini menunjukkan kemampuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya, baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan total hutang. Rasio Total Hutang =

Arus

Operasi

5) Rasio Arus Kas terhadap Laba Bersih Rasio ini menunjukkan seberapa jauh penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual memengaruhi perhitungan laba bersih. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan laba bersih. Rasio Arus Kas

terhadap Laba Bersih =

Arus

Operasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan dapat kita lihat dari bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dengan data yang diperoleh dari laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk, perusahaan tidak melakukan perhitungan rasio arus kas, oleh sebab itu dilakukan perhitungan terhadap rasio arus kas perusahaan, agar dapat diketahui kinerja

keuangan perusahaan terlebih khusus pada aktivitas operasi atau aktivitas normal perusahaan. Menurut ( Sulindawati, 2012) langkah-langkah yang diperlukandalam meyusun laporan arus kas baik dengan metode langsung maupun dengan metodetidak langsung adalah: 1) Menghitung

perubahan

saldo

rekening

kas

dan

setara

kas

denganmembandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah ini menyajikankenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode berjalan; 2) Menghitungperubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas beserta kategoriperubahannya; 3) Menentukan arus kas yang dipisahkan ke dalam tiga klasifikasi, aktivitasinvestasi dan pendanaan bukan kas dan pengaruh perubahan kurs valuta asing yangmenggunakan informasi dari neraca komparatif, laporan laba rugi periode berjalan daninformasi tambahan; 4) Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya.

Tabel 4.1 PT KIMIA FARMA TBK NERACA DIPERBANDINGKAN Per 31 Desember 2013 - 2014 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Uraian ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutag lain-lain

Periode 2014

2013

Perubahan Naik / Turun

573.360.267.681

394.149.909.832 179.210.357.849

43.761.562.484 471.168.677.740 10.164.241.862

61.534.147.809 485.042.276.146 7.644.556.388

(17.772.585.325) (13.873.598.406) 2.519.685.474

Persediaan Uang Muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain jangka pendek Investasi Aset tetap Aset Properti investasi Aset belum digunakan Beban ditangguhkan Aset tak berwujud Aset lain-lain Aset pajak tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka menengahjangka pendek Utang Sewa Liabilitas lancar lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Bank Jangka Panjang Pinjaman jangka menengah Liabilitas imbalan kerja

687.406.883.246 3.475.497.245 207.778.767.093 43.314.960.555 2.040.430.857.906

640.909.360.172 1.805.960.726 184.697.561.679 34.830.841.785 1.810.614.614.537

46.497.523.074 1.669.536.519 23.081.205.414 8.484.118.770 229.816.243.369

118.783.492

523.375.893

(404.592.401)

165.705.970.429 557.939.412.570

380.977.729 498.644.378.133

165.324.992.700 59.295.034.437

9.301.868.998 1.137.653.107 3.240.791.261 147.995.106.441 42.314.182.093

9.301.868.998 631.756.211 3.412.069.215 109.147.189.798 39.283.318.376

0 505.896.896 (171.277.954) 38.847.916.643 3.030.863.717

927.753.768.391

661.324.934.353

266.428.834.038

2.968.184.626.297

2.471.939.548.890

496.245.077.407

131.515.398.867

47.375.830.919

84.139.567.948

15.499.642.498 489.718.895.403 49.392.289.856 762.264.902 130.974.795.363

21.721.859.363 456.169.891.947 52.708.653.939 2.077.643.896 117.961.455.449

(6.222.216.865) 33.549.003.456 (3.316.364.083) (1.315.378.994) 13.013.339.914

1.797.144.315 35.151.250.223 854.811.681.427

1.735.823.535 46.371.989.506 746.123.148.554

61.320.780 (11.220.739.283) 108.688.532.873

200.000.000.000 99.135.361.457

99.588.762.093

200.000.000.000 (453.400.636)

Utang Sewa Pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS

EKUITAS Modal Saham Tambahan modal disetor Tambahan modal disetor lain Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaan Tahun lalu Tahun berjalan Komponen ekuitas lain Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali TOTAL EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

3.093.633.500 302.228.994.957

1.872.949.262 101.461.711.355

1.220.684.238 200.767.283.602

1.157.040.676.384

847.584.859.909

309.455.816.475

555.400.000.000 10.084.641.850 43.579.620.031

555.400.000.000 10.084.641.850 43.579.620.031

0 0 0

945.523.095.233

784.611.229.538

160.911.865.695

234.625.679.206

214.549.154.260

20.076.524.946

1.789.213.036.320

1.608.224.645.679

180.988.390.641

21.930.913.593 1.811.143.949.913

16.130.043.302 1.624.354.688.981

5.800.870.291 186.789.260.932

2.968.184.626.297

2.471.939.548.890

496.245.077.407

Sumber : Bursa Efek Indonesia Tabel 4.2 PT KIMIA FARMA TBK LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 (Disajikan dalam satuan Rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Jaminan Bank Restitusi Pajak

4.858.544.021.925 (3.213.395.602.045) (768.088.674.290) (607.343.492.578) (21.869.685.415) (50.181.904.235) (865.969.111) 60.804.533.005

Penerimaam operasi lain-lain Arus kas neto dari aktivitas operasi

28.706.028.125 286.309.255.381

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap : Aset tetap Beban tangguhan Hasil penjualan aset tetap Penambahan biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan Investasi pada entitas asosiasi Aset tidak berwujud Penerimaan dividen Arus kas neto untuk aktivitas investasi

7.258.813.883 (102.413.131.061) (85.889.115.753) 14.944.001.857

(165.324.992.700) (164.000.000) (331.588.423.774)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank jangka pendek Penambahan pinjaman jangka menengah Pembayaran dividen Angsuran utang sewa pembiayaan Kepentingan non pengendali Arus kas neto dari (untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

84.139.567.948 200.000.000.000 (53.855.793.068) (1.468.516.370) (4.325.732.268) 224.489.526.242 179.210.357.849

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

394.149.909.832 573.360.267.681

Tabel 4.3 PT KIMIA FARMA TBK NERACA DIPERBANDINGKAN Per 31 Desember 2014 - 2015 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Uraian ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutag lain-lain Persediaan Uang Muka

Periode 2015

2014

Perubahan Naik / Turun

460.994.073.484

573.360.267.681 (112.366.194.197)

44.818.042.782 510.534.165.277 20.854.150.798 742.317.799.941 5.500.149.446

43.761.562.484 471.168.677.740 10.164.241.862 687.406.883.246 3.475.497.245

1.056.480.298 39.365.487.537 10.689.908.936 54.910.916.695 2.024.652.201

Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar

251.492.222.578 64.407.189.313 2.100.921.793.619

207.778.767.093 43.314.960.555 2.040.430.857.906

43.717.455.485 21.092.228.758 60.490.935.713

98.045.898

118.783.492

(20.737.594)

165.653.849.498 681.742.779.981

165.705.970.429 557.939.412.570

(52.120.931) 123.803.367.411

ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain jangka pendek Investasi Aset tetap Aset Properti investasi Aset belum digunakan Beban ditangguhkan Aset tak berwujud Aset lain-lain Aset pajak tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar

9.301.868.998 1.299.943.533 5.638.639.078 182.350.594.087 89.216.561.619

9.301.868.998 1.137.653.107 3.240.791.261 147.995.106.441 42.314.182.093

0 162.290.426 2.397.847.817 34.355.487.646 46.902.379.526

1.135.302.282.692

927.753.768.391

207.548.514.301

TOTAL ASET

3.236.224.076.311

2.968.184.626.297

268.039.450.014

120.344.417.974

131.515.398.867

(11.170.980.893)

9.367.514.174 521.746.762.477 31.356.013.492 2.739.983.883 154.019.736.680 200.000.000.000

15.499.642.498 489.718.895.403 49.392.289.856 762.264.902 130.974.795.363

(6.132.128.324) 32.027.867.0674 (18.036.276.364) 1.977.718.981 23.044.941.317 200.000.000.000

2.125.679.070 46.731.239.142 1.088.431.346.892

1.797.144.315 35.151.250.223 854.811.681.427

328.534.755 11.579.988.919 233.619.665.465

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka menengahjangka pendek Utang Sewa Liabilitas lancar lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Bank Jangka Panjang Pinjaman jangka menengah Liabilitas imbalan kerja Utang Sewa Pembiayaan Jumlah Liabilitas -

283.505.980.492 2.189.926.457 285.695.906.949

200.000.000.000 (200.000.000.000) 99.135.361.457 184.370.619.035 3.093.633.500 (903.707.043) 302.228.994.957 (16.533.088.008)

Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS

EKUITAS Modal Saham Tambahan modal disetor Tambahan modal disetor lain Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaan Tahun lalu Tahun berjalan Komponen ekuitas lain Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali TOTAL EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

1.374.127.253.841

1.157.040.676.384

217.086.577.457

555.400.000.000 10.084.641.850 43.579.620.031

555.400.000.000 10.084.641.850 43.579.620.031

0 0 0

1.133.223.638.598

945.523.095.233

187.700.543.365

62.760.955.031 248.849.016.193 (217.855.452.706) 1.836.042.418.997

234.625.679.206 (234.625.679.206) 62.760.955.031 248.849.016.193 (217.855.452.706) 1.789.213.036.320 46.829.382.677

26.054.403.473 1.862.096.822.470

21.930.913.593 1.811.143.949.913

4.123.489.880 50.952.872.557

3.236.224.076.311

2.968.184.626.297

268.039.450.014

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Tabel 4.4 PT KIMIA FARMA TBK LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 (Disajikan dalam satuan Rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok

5.160.269.176.733 (3.486.460.569.159)

Pembayaran kepada karyawan

(838.721.290.772)

Pembayaran beban usaha

(689.190.694.925)

Pembayaran bunga

(36.142.085.429)

Pembayaran pajak penghasilan Jaminan Bank Restitusi Pajak Penerimaam operasi lain-lain Arus kas neto dari aktivitas operasi

(68.190.694.925) 222.397.958 102.013.237.293 32.366.808.898 175.966.862.348

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap : Aset tetap

11.970.064.411

(146.204.582.173)

Beban tangguhan Hasil penjualan aset tetap Penambahan biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan Investasi pada entitas asosiasi

(106.689.146.191) 1.120.745.180 (426.621.047) -

Aset tidak berwujud Penerimaan dividen Arus kas neto untuk aktivitas investasi

(3.179.575.954) 14.906.196.563 (228.502.919.211)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank jangka panjang Penambahan utang bank jangka menengah Penambahan (pembayaran) utang bank jangka pendek

(11.170.980.893)

Pembayaran dividen

(46.925.135.841)

Angsuran utang sewa pembiayaan Kepentingan non pengendali Arus kas neto dari (untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(1.734.020.601) (59.830.137.335) (112.366.194.197)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

573.360.267.681

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

460.994.073.484

Tabel 4.5 PT KIMIA FARMA TBK NERACA DIPERBANDINGKAN Per 31 Desember 2015 - 2016 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Uraian ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutag lain-lain Persediaan Uang Muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain jangka pendek Investasi Aset tetap Aset Properti investasi Aset belum digunakan Beban ditangguhkan Aset tak berwujud Aset lain-lain Aset pajak tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang Usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak

Periode 2016 647.683.951.012

2015

Perubahan Naik / Turun

460.994.073.484 186.689.877.528

58.775.829.680 651.276.166.375 23.023.604.074 967.326.842.652 23.664.858.846 443.482.364.751 91.523.840.898 2.906.737.458.288

44.818.042.782 510.534.165.277 20.854.150.798 742.317.799.941 5.500.149.446 251.492.222.578 64.407.189.313 2.100.921.793.619

13.937.786.898 140.742.001.098 2.169.453.276 225.009.042.711 18.164.709.400 191.986.142.173 27.116.651.585 805.815.664.669

2.693.345.517

98.045.898

165.000.000.000 1.006.745.257.089 274.550.104.000 180.000.000 747.697.750 5.401.189.374 219.952.914.425 30.554.574.621

165.653.849.498 681.742.779.981 9.301.868.998 1.299.943.533 5.638.639.078 182.350.594.087 89.216.561.619

(653.849.498) 325.002.477.108 274.550.104.000 (9.121.868.998) (552.245.783) (237.449.704) 37.602.320.338 (58.661.986.998)

1.705.825.082.776

1.135.302.282.692

570.522.800.084

4.612.562.541.064

3.236.224.076.311

1.376.338.464.753

443.237.127.330

120.344.417.974

8.562.996.673 886.562.716.768 35.388.502.216

9.367.514.174 521.746.762.477 31.356.013.492

2.595.299.619

322.892.709.356 (804.517.501) 364.815.954.291 4.032.488.724

Utang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka menengahjangka pendek Utang Sewa Liabilitas lancar lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2.230.070.170 257.637.855.043

1.447.087.831 61.142.511.550 1.696.208.867.581

LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Bank Jangka Panjang 75.000.000.000 Pinjaman jangka menengah 300.000.000.000 Liabilitas imbalan kerja 267.2323.180.225 Utang Sewa Pembiayaan 2.714.084.064 Jumlah Liabilitas 644.946.264.289 Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS

EKUITAS Modal Saham Tambahan modal disetor Tambahan modal disetor lain Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaan Tahun lalu Tahun berjalan Komponen ekuitas lain Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali TOTAL EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Sumber : Bursa Efek Indonesia

2.739.983.883 (509.913.713) 154.019.736.680 103.618.118.363 200.000.000.000 (200.000.000.000) 2.125.679.070 46.731.239.142 1.088.431.346.892

(678.591.239) 14.411.272.408 607.777.520.689

75.000.000.000 300.000.000.000 283.505.980.492 (16.273.800.267) 2.189.926.457 524.157.607 285.695.906.949 359.250.357.340

2.341.155.131.870

1.374.127.253.841

967.027.878.029

555.400.000.000 10.084.641.850 43.579.620.031

555.400.000.000 10.084.641.850 43.579.620.031

0 0 0

1.133.223.638.598 (1.133.223.638.598)

75.338.211.041 62.760.955.031 267.414.092.891 248.849.016.193 (60.674.695.078) (217.855.452.706) 2.220.956.232.127 1.836.042.418.997

12.577.256.010 18.565.076.698 157.180.757.628 384.913.813.130

50.451.177.067 2.271.407.409.194

26.054.403.473 1.862.096.822.470

24.396.773.594 409.310.586.724

4.612.562.541.064

3.236.224.076.311

1.376.338.464.753

Tabel 4.6 PT KIMIA FARMA TBK LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 (Disajikan dalam satuan Rupiah) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Jaminan Bank Restitusi Pajak Penerimaam operasi lain-lain Arus kas neto dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap : Aset tetap Beban tangguhan Hasil penjualan aset tetap Penambahan biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan Investasi pada entitas asosiasi Aset tidak berwujud Penerimaan dividen Arus kas neto untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank jangka panjang Penambahan utang bank jangka menengah Penambahan (pembayaran) utang bank jangka pendek Pembayaran dividen Angsuran utang sewa pembiayaan Kepentingan non pengendali Arus kas neto dari (untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

6.045.560.235.913 (4.101.121.149.552) (999.902.832.914) (763.454.537.209) (62.735.679.173) (72.733.809.240) 631.185.724 117.903.300.819 33.904.214.422 198.050.928.789

8.313.005.782 (370.184.762.823) (123.350.826.035) 775.495.300

(1.536.715.385) 7.064.590.256 (478.819.212.905)

75.000.000.000 100.000.000.000 322.892.709.356 (49.769.803.239) (1.189.744.474) 467.558.161.643 186.689.877.528

KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

460.994.073.484

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

647.683.951.012

a) Rasio Arus Kas Operasi Pandelaki (2012), dan Hery (2015:124) rasio ini menunjukkan kemampuan arus kas operasi perusahaan dalam melunaskan kewajiban lancarnya. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan kas bersih. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan tota kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup hutang lancar. AKO =

AKO 2014=

Arus

Operasi Lancar

=0,33

AKO 2015 =

=0,16

AKO 2016 =

=0,11

Tabel 4.7 PT KIMIA FARMA TBK Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Tahun 2014 – 2016 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Jumlah Arus Kas Operasi Kewaijban Lancar 286.309.255.381 854.811.681.427 175.966.862.348 1.088.431.346.892 198.050.928.789 1.696.208.867.581

Tahun 2014 2015 2016

Perputaran 0,33 0,16 0,11

Dari tabel 4.7 diatas terlihat bahwa arus kas operasi untuk tahun 2014 adalah sebesar 0,33 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 33 rupiah arus kas operasi. Sedangkan untuk tahun 2015, rasio arus kas operasi sebesar 0,16 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 16 rupiah arus kas operasi. Untuk tahun 2016 rasio arus kas operasi adalah sebesar 0,11 yang berarti bahwa untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 11 rupiah arus kas operasi. Dari tahun 20142016 rasio arus kas operasi masih dibawah angka 1 berarti terdapat kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancar dari arus kas aktivitas operasi.

b) Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) Laurent (2014) Pandelaki (2012) dan Hery (2015:124) rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi ditambah kas yang dibayarkan untuk bunga dan pajak dengan kas yang dibayarkan untuk bunga. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang

yang telah ada. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat kecil. Jumlah rasio yang dihasilkan dari perhitungan ini mengungkapkan seberapa banyak arus kas periodik yang dihasilkan perusahaan yang dapat digunakan untuk pembayaran baik terhadap bunga utang perusahaan maupun terhadap pajak yang menjadi kewajiban perusahaan. CKB =

Arus

Operasi

CKB 2014 =

= 16,38

CKB 2015 =

= 7,75

CKB 2016 =

Tahun 2014 2015 2016

= 5,32

Tabel 4.8 PT KIMIA FARMA TBK Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) Tahun 2014 – 2016 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Arus Kas Pembayaran Operasi Bunga Pajak Perputaran 286.309.255.381 21.869.685.415 50.181.904.235 16,38 kali 175.966.862.348 36.142.085.429 68.190.694.925 7,75 kali 198.050.928.789 62.735.679.173 72.733.809.240 5,32 kali

Dari hasil perhitungan tabel diatas terlihat bahwa rasio cakupan kas terhadap bunga PT Kimia Farma Tbk untuk tahun 2014 adalah sebesar 16,38 kali yang berarti bahwa arus kas operasi dalam menutupi biaya bunga adalah 16 kali sedangkan pada tahun 2015 kemampuan perusahaan dalam menutupi biaya bunga

adalah 7,75 kali berarti bahwa arus kas operasi dalam menutupi biaya bunga adalah sebesar 7 kali. Pada tahun 2016 rasio cakupan kas terhadap bunga PT Kimia Farma Tbk adalah sebesar 5 kali. Dari tahun 2014-2016 perusahaan masih mampu membayar biaya bunga, tetapi perusahaan mengalami penurunan kemampuan menutupi biaya bunga mulai dari tahun 2014 sebesar 16 kali menjadi 5 kali pada tahun 2016.

c) Rasio Pengeluaran Modal (PM) Hery (2015:125) dan Subani (2015) rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan kas dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini digunakan untuk mengukur arus kas operasi yang tersedia untuk pengeluaran investasi. Rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi pula dari arus kas operasi perusahaan dalam membiayai pengeluaran modal (pembelian tambahan aset tetap, melakukan investasi ataupun akuisisi). Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan harus mencari pendanaan eksternal (seperti melalui pinjaman kreditor ataupun tambahan dana dari investor) untuk membiaya ekspansi atau perluasan usahanya. PM =

Arus

Operasi Modal

PM 2014 =

= 0,7

PM 2015 =

= 0,55

PM 2016 =

Tahun 2014 2015 2016

= 0,36

Tabel 4.9 PT KIMIA FARMA TBK Rasio Pengeluaran Modal (PM) Tahun 2014 – 2016 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal 286.309.255.381 413.441.281.220 175.966.862.348 316.330.062.700 198.050.928.789 546.031.851.956

Perputaran 0,7 kali 0,55 kali 0,36 kali

Dari hasil perhitungan tabel 4.9 terlihat bahwa rasio pengeluaran modal untuk tahun 2014 adalah 0,7 yang berarti kemampuan arus kas operasi PT Kimia Farma Tbk dalam membiayai pengeluaran modal adalah sebesar 0,7 kali, sedangkan untuk tahun tahun 2015 sebesar 0,55 kali dan pada tahun 2016 sebesar 0,36 kali. Dari tahun 2014-2016 rasio pengeluaran modal masih dibawah angka 1 sehingga kemungkinan perusahaan tidak mampu membiayai pengeluaran modal. d) Rasio Total Hutang (TH) Laurent (2014) dan Hery (2015:125) rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Rasio arus kas operasi terhadap total utang menunjukkan kemampuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya, baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Rasio yang rendah

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang kurang baik dalam membayar semua kewajibannya dengan menggunakan arus kas yang berasal dari aktivitas normal operasi perusahaan. TH =

Arus

Operasi Kewajiban

TH 2014 =

= 0,25

TH 2015 =

= 0,13

TH 2016 =

= 0,08

Tahun 2014 2015 2016

Tabel 5.0 PT KIMIA FARMA TBK Rasio Total Hutang (TH) Tahun 2014 – 2016 (Disajikan dalam satuan Rupiah) Arus Kas Operasi Total Hutang 286.309.255.381 1.157.040.676.384 175.966.862.348 1.374.127.253.841 198.050.928.789 2.341.155.131.870

Perputaran 25% 13% 8%

Dari tabel 5.0 diatas terlihat bahwa rasio total hutang untuk tahun 2014 adalah sebesar 0,25 atau 25% yang berarti total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi bersih sebesar 25%, sedangkan untuk tahun 2015 adalah

sebesar 13% yang berarti total hutang perusahaan dijamin dengan arus kas operasi berish sebesar 13%. Tahun 2016 analisis rasio total hutang sebesar 8% yang berarti bahwa perusahaan dijamin dengan arus kas operasi sebesar 8%. Dari tahun 2014-2016 menunjukkan penurunan kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya.

e) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih Pandelaki (2012) dan Hery (2015:126) rasio arus kas operasi terhadap laba bersih menunjukkan seberapa jauh penyampaian dan asumsi akuntansi akrual memengaruhi perhitungan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin baik, meskipun dengan jumlah laba bersih yang kecil sebagai akibat besarnya beban non kas. Rasio ini menggambarkan rata-rata kas dari aktivitas operasi dari jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. AKLB =

Arus Kas Operasi

AKLB 2014 =

= 1,21

AKLB 2015 =

= 0,70

AKLB 2016 =

= 0,73

Tabel 5.1 PT KIMIA FARMA TBK Rasio Arus Kas Laba terhadap Bersih (AKLB) Tahun 2014 – 2016

Tahun 2014 2015 2016

(Disajikan dalam satuan Rupiah) Arus Kas Operasi Laba Bersih 286.309.255.381 236.531.070.864 175.966.862.348 252.972.506.074 198.050.928.789 271.597.947.663

Perputaran 121% 70% 73%

Hasil perhitungan diatas terlihat bahwa nilai rasio arus kas laba bersih pada tahun 2014 adalah sebesar 1,21 yang berarti dari arus kas operasi dari laba bersih adalah sebesar 121%, sedangkan tahun 2015 sebesar 70% pada tahun 2016 sebesar 73%. Dari tahun tahun 2014-2016 arus kas operasi dari laba bersih paling besar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 121%.

B. Pembahasan 1) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar Rasio kas operasi terhadap kewajiban lancar menunjukkan bahwa rasio kewajiban lancar tertinggi terjadi pada tahun 2014 dan mengalami penurunan pada tahun 2015 dan tahun 2016. Dalam penelitahian ini tahun 2014-2016, angka pada rasio kewajiban ini yang berada di bawah 1 artinya perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan arus kas operasi. Maka dapat disimpulkan rasio kewajiban lancar PT Kimia Farma Tbk adalah tidak stabil baik. 2) Rasio Kas Operasi Terhadap Bunga Rasio kas operasi terhadap bunga dari data hasil perhitungan, disimpulkan bahwa berdasarkan rasio arus kas terhadap bunga pada PT Kimia Farma Tbk cukup baik,

karena untuk dapat menutup biaya bunga bisa langsung membayarnya tanpa harus menjual aktiva atau menunggu penagihan piutang, karena kas operasi yang tersedia mampu untuk membayarnya. 3) Rasio Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Modal Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rasio pengeluaran modal PT Kimia Farma Tbk adalah kurang baik karena tahun penelitian menunjukkan bahwa angka rasio berada di bawah 1, maka ini menunjukkan kemampuan yang kurang baik pula dalam membiayai pengeluaran modal perusahaan, dan harus menunggu pendanaan eksternal seperti dari kreditor dan investor. 4) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Utang Hasil perhitungan rasio total utang menunjukkan bahwa rasio total utang PT Kimia Farma Tbk adalah baik, karena angka rasio total utang berada di bawah 1 namun angka tertinggi ada pada tahun 2014. Rasio total utang ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki kemampuan yang baik dalam membayar semua kewajibannya dengan menggunakan arus kas yang berasal dari aktivitas normal operasi perusahaan. 5) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih Hasil perhitungan rasio laba bersih PT Kimia Farma Tbk belum dapat dikatakan baik karena posisi angka rasio ini ada di atas 1 yaitu pada tahun pada tahun 2014 angka rasio mencapai 1,21 namun terjadi penurunan di tahun 2015 dan juga tahun 2016 dimana posisi angka rasio berada dibawah 1.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa penelitian yang bertujuan untuk meneliti analisa Laporan Arus Kas penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa laporan arus kas dengan menggunakan analisa rasio arus kas yang dikemukakan oleh Hery ( 2015 : 124

), ada lima hal yang dapat dinilai pada rasio arus kas ini yaitu kewajiban lancar, bunga, pengeluaran modal, total hutang dan laba bersih. 2. Dalam laporan arus kas terdapat tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pada tahun 2014 laporan arus kas pada aktivitas operasi sebesar Rp 286.309.255.781, aktivitas investasi sebesar (Rp 331.588.423.774), aktivitas pendanaan sebesar Rp 224.489.526.242, tahun 2015 laporan arus kas pada aktivitas operasi sebesar Rp 175.966.862.348, aktivitas investasi sebesar ( Rp 228.502.919.211), aktivitas pendanaan sebesar (Rp 59.830.137.335), sedangkan pada tahun 2016 laporan arus kas pada aktivitas operasi sebesar Rp 198.050.928.789, aktivitas investasi sebesar (Rp 478.919.212.905), aktivitas pendanaan sebesar Rp 467.558.161.643 3. Dari periode 2014-2016 terjadi penurunan, yaitu pada analisa rasio arus kas, dimana dari lima rasio terjadi penurunan dari tahun 2014-2016. Namun pada laporan arus kas dari ketiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan secara keseluruhan pada tahun jumlah laporan arus kas tahun 2016 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2015.

B. Saran Dari hasil analisa dan kesimpulan diatas, maka berikut ini beberapa saran yang mungkin dapat berguna unutk penelitian dimasa yang akan datang, antara lain: 1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah periode penelitian, misalnya 3-4 periode, guna memperluas perbandingan dalam penelitian menggunakan rasio arus kas.

dengan

2. Perluasan sektor industri yang dapat dijadikan objek penelitian agar hasil penelitian lebih dapat menjelaskan analisa laporan arus kas dan keakuratan hasil penelitian. Sektor Industri yang dipakai dalam penelitian ini relatif terbatas karena hanya menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

DAFTAR PUSTAKA Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Center for Academic Publishing Service Laurent, Queen. 2014. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Likuiditas Kinerja Keuangan Pada PT. Swakarya Indah Busana. Jurnal Ilmiah Sarjana Mahasiswa UMRAH. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Pandelaki, Stevania. 2012. Analisis Penggunaan Laporan Arus Kas dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Hal 1-65

Subani. 2015. Analisis Arus Kas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan (Studi Pada KUD Sido Makmur Lumajang).Jurnal WIGA. Vol. 5 No. 1 Maret 2015. STIE Widya Gama Lumajang. Sulindawati, N. 2012. Penyusunan Laporan Arus Kas Untuk Koperasi. ISSN 1412-8686.Media Komunikasi FIS Vol. 11 No. 1 April 2012 Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta: Salemba Empat. Harahap, S. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Tukunang, Jeferson. 2014. Penerapan Laporan Arus Kas Berdasarkan Sak-Etap Pada UD.Berkat Anugerah. Jurnal EMBA, 2(2), 828-839. Tatengkeng, Vera. 2015. Analisis Kinerja Laporan Keuangan PT. Bank Sulut

(Persero) Tbk Peeriode Tahun 2009-2013. Jurnal EMBA, 3(1), 145-152. www.idx.co.id