ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN

Download “Analisis Faktor yang Mempengaruhi. Kekurangan Energi Kronis pada Ibu. Hamil di Wilayah Puskesmas Wedi. Klaten”. II. METODE PENELITIAN. Des...

0 downloads 325 Views 507KB Size
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN Sri Handayani 1), Suci Budianingrum 2) Abstrak : Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Bila status gizi ibu kurang maka ibu hamil akan mengalami masalah gizi seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi. Kekurangan energi dan kalori (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah. Prevalensi KEK secara nasional sebesar 13,6% dan prevalensi KEK di Jawa Tengah sebesar 17,2% dan data Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten bulan Desember 2010 menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 800 ibu hamil, sedangkan prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Wedi sebanyak 28,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Wedi Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 37 ibu hamil yang diambil dengan cluster sampling kemudian dilanjutkan dengan menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan penukuran LiLA. Analisis data dengan uji logistik ganda. Hasil penelitian menunjuk bahwa dari uji logistik ganda diperoleh hasil, jarak kelahiran (p=0,999), pendidikan (p=0,020) dan pengetahuan (p=0,014). Berdasarkan hasil analisis ternyata hanya jarak kelahiran, pendidikan dan pengetahuan yang bersama-sama dapat memprediksi kejadian Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya menambah pengetahuan mengenai makanan yang bergizi baik dan menu makanan sehat, sehingga asupan makanan ibu hamil lebih berkualitas.

Kata Kunci: Kekurangan Energi Kronis, ibu hamil

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

I.

43

PENDAHULUAN Kehamilan

meningkatnya

menyebabkan metabolisme

energi,

Menurut Depkes (2002) dalam Program

Perbaikan

karena itu kebutuhan energi dan zat

Kurang Energi

gizi

keadaan

lainnya

meningkat

selama

Gizi

Makro,

Kronis

merupakan

ibu

menderita

dimana

kehamilan. Peningkatan energi dan zat

kekurangan

gizi

untuk

berlangsung menahun (kronis) yang

pertumbuhan dan perkembangan janin,

mengakibatkan timbulnya gangguan

pertambahan besar organ kandungan,

kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan

perubahan komposisi dan metabolisme

ibu hamil akan zat gizi yang semakin

tubuh ibu. Bila status gizi ibu kurang

meningkat tidak terpenuhi. Menurut

maka ibu hamil akan mengalami

Arisman (2007; h. 8) terdapat beberapa

masalah

penyebab

tersebut

gizi

diperlukan

seperti

Kekurangan

makanan

yang

yang

mempengaruhi

Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi

kebutuhan ibu akan zat gizi tidak

(Zulhaida Lubis, 2003).

terpenuhi yaitu disebabkan karena

Kekurangan

Energi

Kronis

asupan makanan yang kurang dan

ditandai dengan lingkar lengan atas

penyakit

(LiLA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm

asupan

atau dibagian merah pita LiLA, artinya

menderita sakit maka akan mengalami

wanita tersebut mempunyai resiko

gizi kurang dan ibu hamil yang asupan

Kekurangan Energi Kronis (Supariasa,

makanannya kurang maka daya tahan

dkk, 2002; h. 46-49). Data Riskesda

tubuh akan melemah dan akan mudah

(2007),

secara

terserang penyakit, tingkat pendidikan

nasional sebesar 13,6% dan prevalensi

yang rendah, pengetahuan ibu tentang

KEK di Jawa Tengah sebesar 17,2%

gizi kurang, pendapatan keluarga yang

dan data Dinas Kesehatan Kabupaten

tidak memadahi, usia ibu yang kurang

Klaten

2010

dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

menunjukan bahwa ibu hamil yang

sehingga berpengaruh pada kebutuhan

mengalami KEK sebanyak 800 ibu

gizinya, paritas ibu yang tinggi atau

hamil.

terlalu sering hamil dapat menguras

prevalensi

bulan

KEK

Desember

cadangan

infeksi,

ibu hamil yang

makanannya

zat

gizi

cukup

tubuh,

tetapi

jarak

44

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

kelahiran

yang

terlalu

dekat

kematian,

gizi

kurang,

gangguan

dan

gangguan

menyebabkan ibu tidak memperoleh

pertumbuhan

kesempatan untuk memperbaiki tubuh

perkembangan anak (Supariasa, dkk,

setelah melahirkan, ibu hamil yang

2002).

bekerja membutuhkan lebih banyak

prevalensi BBLR nasional sebanyak

energi karena cadangan energinya

11,5% dan data Dinas Kesehatan

dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan

Kabupaten Klaten bulan Desember

bekerja. Pendapat ini didukung hasil

2010 menunjukan bahwa terdapat 36

penelitianpendapatan

kasus Berat Bayi Lahir Rendah.

keluarga

mempengaruhi status gizi ibu hamil.

Data

Berdasarkan

Riskesda

(2007),

studi pendahuluan

Demikian juga hasil penelitian Erna

yang dilakukan di Puskesmas Wedi

Puspita

bahwa

pada bulan Desember 2010 prevalensi

pengetahuan mempengaruhi kejadian

ibu hamil KEK sebanyak 28,3% dan

Kekurangan Energi kronis.

terdapat 3 kasus Berat Bayi Lahir

Dewi

(2009)

Kekurangan energi dan kalori (KEK)

pada

Wanita

(WUS)

dan

ibu

Usia

hamil

Subur beresiko

Rendah. Sehingga Puskesmas Wedi belum

memenuhi

Pembangunan

target

Jangka

Rencana Menengah

melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah

Nasional (RPJMN)

(Atika dan Siti, 2009; h. 177). Hal ini

kurang yaitu sebesar 20%. Berdasarkan

terjadi karena di dalam masa awal

hal tersebut penulis tertarik untuk

kehamilan

ibu

mengalami

melakukan penelitian dengan judul

malnutrisi

sehingga

mempengaruhi

“Analisis Faktor yang Mempengaruhi

perkembangan dan kapasitas embrio.

Kekurangan Energi Kronis pada Ibu

Nutrisi yang buruk pada kehamilan

Hamil di Wilayah Puskesmas Wedi

lanjut

Klaten”.

hamil

akan

pertumbuhan pertumbuhan

mempengaruhi janin

janin

sehingga tidak

akan

maksimal karena asupan nutrisi janin yang berasal dari ibu kurang (Atika dan Siti, 2009; h. 36-37). Berat Bayi Lahir

Rendah

mempunyai

resiko

mengenai gizi

II. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Survey analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

mengapa terjadi.

fenomena

kesehatan

Pengambilan cross

pendekatan

data

45

itu

diambil dari populasi harus betul-betul

dengan

representative (mewakili). Menurut

yaitu

Arikunto (2006, h. 134), bila besar

sectional

penelitian untuk mempelajari dinamika

populasi

korelasi antara faktor-faktor risiko

populasi digunakan semua dan

dengan efek, dengan cara pendekatan,

besar populasi lebih dari 100 maka

observasi

data

sampel dapat diambil 10%-15% dan

sekaligus pada suatu saat (point time

20%-25%. Pada penelitian ini peneliti

approach). Subyek penelitian hanya

mengambil sampel 15% dari populasi,

diobservasi sekali saja dan pengukuran

Penghitungan sampel :

atau

pengumpulan

kurang

dari

100

maka jika

dilakukan terhadap status karakter atau

s  15% x 244  36,5  37

variabel

saat

Menurut Sugiyono (2009; h. 81-

pemeriksaan. Hal ini tidak berarti

85) teknik sampling adalah merupakan

bahwa

semua

teknik pengambilan sampel. Teknik

diawali

pada

subyek

pada

subyek waktu

penelitian yang

sama

(Notoatmodjo, 2005; h. 145-146).

pengambilan sampel dalam penelitian dengan cluster sampling yaitu teknik

Menurut Sugiyono (2009; h. 80)

penentuan sampel bila obyek yang

populasi adalah wilayah generalisasi

akan diteliti atau sumber data sangat

yang terdiri atas obyek atau subyek

luas,

yang

menentukan

mempunyai

kualitas

dan

yang

digunakan kelurahan

yang

untuk akan

karakteristik tertentu yang ditetapkan

digunakan sebagai sampel, kemudian

oleh peneliti untuk dipelajari dan

dilanjutkan

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi

simple

dalam penelitian ini adalah semua ibu

menentukan

hamil di wilayah Puskesmas Wedi

dalam cluster kelurahan yang akan

pada tahun 2010

digunakan

adalah ± 244

orang/bulan.

dengan

random

menggunakan

sampling

responden

secara

memperhatikan

strata

yang

acak yang

untuk ada

tanpa ada.

Menurut Sugiyono (2009; h. 81)

Wilayah yang masuk dalam cluster

sampel adalah bagian dari jumlah dan

diambil 25 % dari 19 kelurahan yang

karakteristik

ada di Kecamatan Wedi.

populasi

yang

dimiliki

oleh

tersebut.

Sampel

yang

46

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Wilayah yang masuk ke dalam cluster meliputi :

1. Analisis Univariat

cluster

1) Sampel

1

Kelurahan

Kalitengah 2

Kelurahan

Jiwowetan 3) Sampel

cluster

3

Kelurahan

cluster

4

Kelurahan

Kaligayam 5) Sampel cluster 5 Kelurahan Pasung Dengan kriteria eksklusi :

atau menderita penyakit menggangu

asupan

yang

makanan,

seperti hiperemesis, hipertiroid,

Frekuensi

Kejadian KEK pada Ibu Hamil di

hamil

yang

tidak

bisa

Jumlah

%

KEK (LiLA ≤ 23,5 cm)

18

48,6

Tidak KEK (LiLA >23,5 cm)

19

51,4

Jumlah

37

100

4.4

dapat

Berdasarkan

tabel

diketahui bahwa

responden yang

mengalami KEK (LiLA < 23,5 cm)

b. Pendapatan Tabel

membaca dan menulis. 3) Ibu hamil yang tidak ada dirumah

digunakan

4.5

Distribusi

Frekuensi

Pendapatan Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten

saat dilakukan penelitian. yang

LiLA

adalah 48,6%.

penyakit infeksi, dll.

Sampel

Distribusi

Sumber: data primer, 2011

1) Ibu hamil yang dalam perawatan

2) Ibu

4.4

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten

Brangkal 4) Sampel

a. Kejadian KEK Tabel

cluster

2) Sampel

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

dalam

Pendapatan Jumlah

%

Tinggi

1

2,7

Sedang

3

8,1

mengukur

Rendah

33

89,2

fenomena alam maupun sosial yang

Jumlah

37

100

penelitian sebanyak 37 orang. Instrument penelitian adalah suatu alat

yang

digunakan

diamati. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan pita LiLA.

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan

tabel

4.5

dapat

diketahui bahwa responden dengan

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

47

pendapatan rendah (< Rp. 700.000,00)

e. Jarak Kelahiran

adalah 89,2%.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jarak Kelahiran Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten

c. Usia Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Usia Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Usia

Jarak Kelahiran

Jumlah

%

Beresiko (< 2 th)

3

11,5

23

88,5

26

100

Jumlah

%

Beresiko

12

32,4

Tidak Beresiko (> 2 th)

Tidak Beresiko

25

67,6

Jumlah

Jumlah

37

100

Sumber: data primer, 2011 Proporsi jarak kelahiran dinilai

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa responden dengan usia beresiko (usia < 20 th dan > 35 th) adalah 32,4%.

dengan mengesampingkan ibu hamil yang belum pernah melahirkan, karena ibu yang belum pernah melahirkan tidak mempunyai jarak kelahiran. Ibu

d. Paritas

hamil yang belum pernah melahirkan

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Paritas Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten

sebanyak 11 orang. Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa

responden

yang

jarak

Paritas

Jumlah

%

> 5 kali

0

0

2-4 kali

12

32,4

11,5%.

1 kali

14

37,8

f. Pendidikan

0 kali

11

29,7

Jumlah

37

100

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten

kelahirannya beresiko (< 2 th) adalah

Sumber: data primer, 2011

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa

responden

adalah 37,8%.

yang

primipara

Pendidikan

Jumlah

%

SD

8

21,6

SMP

10

27,0

SMA

18

48,6

Perguruan Tinggi

1

2,7

Jumlah

37

100

Sumber: data primer, 2011

48

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa

pendidikan

mayoritas

adalah

beban

pekerjaan

berat.

Beban

responden

pekerjaan responden adalah ringan

menengah,

89,2%.

pendidikan responden SMA 48,6%. h. Pengetahuan g. Beban Pekerjaan Tabel

4.10

Beban

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi

Distribusi

Pekerjaan

Frekuensi

Responden

di

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten. Beban Pekerjaan Jumlah

%

Sangat Berat

0

0

Berat

0

0

Sedang

4

10,8

Ringan

33

89,2

Jumlah

37

100

Pengetahuan Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Pengetahuan Jumlah

%

Kurang

5

13,5

Cukup

19

51,4

Baik

13

35,1

Jumlah

37

100

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa respoden dengan pengetahuan

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui

cukup adalah 51,4%.

bahwa tidak ada responden dengan

2. Analisis Bivariat a. Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK Tabel 4.12 Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Pendapatan

LiLA

Total

%

p 0,512

KEK

%

Tidak KEK

%

Tinggi

1

2,7

0

0

1

2,7

Sedang

1

2,7

2

5,4

3

8,1

Rendah

16

43,2

17

45,9

33

89,2

Total

18

48,6

19

51,4

37

100

Sumber: data primer, 2011

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

49

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,512 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pendapatan dengan kejadian KEK. b. Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK Tabel 4.13 Pengaruh Umur terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Umur

LiLA

Total

%

p

0,049

KEK

%

Tidak KEK

%

Beresiko

3

8,1

9

24,3

12

32,4

Tidak Beresiko

15

40,5

10

27

25

67,6

Total

18

48,6

19

51,4

37

100

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,049 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara umur terhadap kejadian KEK. c. Pengaruh Paritas terhadap Kejadian KEK Tabel 4.14 Pengaruh Paritas terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Paritas

LiLA

Total

%

p 0,820

KEK

%

Tidak KEK

%

> 5 kali

0

0

0

0

0

0

2-4 kali

5

13,5

7

18,9

12

32,4

1 kali

7

18,9

7

18,9

14

37,4

0 kali

6

16,2

5

13,5

11

29,7

Total

18

48,6

19

51,4

11

100

Sumber: data primer, 2011

50

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,820 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara paritas terhadap kejadian KEK. d. Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK Tabel 4.15 Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Jarak kelahiran

LiLA

Total

%

p

0,047

KEK

%

Tidak KEK

%

Beresiko

3

11,5

0

0

3

11,5

Tidak Beresiko

9

34,6

14

53,8

23

88,5

Total

12

46,2

14

53,8

26

100

Sumber: data primer, 2011 Proporsi jarak kelahiran dinilai dengan mengesampingkan ibu hamil yang belum pernah melahirkan, karena ibu yang belum pernah melahirkan tidak mempunyai jarak kelahiran. Ibu hamil yang belum pernah melahirkan sebanyak 11 orang. Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,047 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara jarak kelahiran terhadap kejadian KEK. e. Pengaruh Pendidikan terhadap Kejadian KEK Tabel 4.16 Pengaruh Pendidikan terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Pendidikan KEK SD 3 SMP 2 SMA 13 Perguruan Tinggi 0 Total 18 Sumber: data primer, 2011

LiLA Tidak KEK 8,1 5 5,4 8 35,1 5 0 1 48,6 19 %

Total

%

p

8 10 18 1 37

21,6 27 48,6 2,7 100

0,035

% 13,5 21,6 13,5 2,7 51,4

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

51

Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,035 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pendidikan terhadap kejadian KEK. f. Pengaruh Beban Pekerjaan terhadap Kejadian KEK Tabel 4.17 Pengaruh Beban Pekerjaan terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Beban pekerjaan

LiLA

Total

%

p

0,954

KEK

%

Tidak KEK

%

Sangat Berat

0

0

0

0

0

0

Berat

0

0

0

0

0

0

Sedang

2

5,4

2

5,4

4

10,8

Ringan

16

43,2

17

45,9

33

89,2

Total

18

48,6

19

51,4

37

100

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,954 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara beban pekerjaan terhadap kejadian KEK. g. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kejadian KEK Tabel 4.18 Pengaruh Pengetahuan terhadap Kejadian KEK di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten Pengetahuan

LiLA

Total

%

p 0,049

KEK

%

Tidak KEK

%

Kurang

4

10,8

1

2,7

5

13,5

Cukup

11

29,7

8

21,6

19

51,4

Baik

3

8,1

10

2,7

13

35,1

Total

18

48,6

19

51,4

37

100

Sumber: data primer, 2011

52

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh hasil uji Chi-Square nilai p = 0,049 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kejadian KEK. 3. Analisis Multivariat Variabel yang bermakna secara statistik pada analisis bivariat kemudian dianalisis secara multivariat. Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik ganda. Tabel 4.19 Regresi Logistik Ganda Responden di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten B S.E. Wald dt Sig. Exp(B) Jarak kelahiran

22.878

2.386E4

.000

1

.999

8.629E9

Pendidikan

-3.212

1.381

5.413

1

.020

.040

Pengetahuan

-5.002

2.004

6.238

1

.013

.007

Constant

-28.408

4.772E4

.000

1

1.000

.000

Sumber: data primer, 2011 Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap kejadian KEK adalah jarak kelahiran, pendidikan dan pengetahuan. Hasil analisis regresi logistik ganda diperoleh model untuk memprediksi kejadian KEK adalah sebagai berikut: Y = a + b1x1+ b2x2+ b3x3 Kejadian KEK= -28.406+22.878 jarak kelahiran– 3.212 Pendidikan – 5.002 Pengetahuan

B. Bahasan

bahwa tidak ada pengaruh antara

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan terhadap kejadian KEK.

KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten a. Pengaruh Pendapatan terhadap Kejadian KEK

Konsumsi makanan harus dalam jangkauan keuangan keluarga dan mengandung

zat-zat

gizi

yang

diperlukan. Perkirakan bahan makanan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

yang dibutuhkan dan harganya, apabila

nilai p = 0,512, hal ini menunjukkan

tidak sanggup dibeli dengan keuangan yang ada maka dapat dikurangi secara

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

bertahap.

Cara

mengurangi

pengeluaran dapat dilakukan dengan

bahwa

ada

pengaruh

antara

53

usia

terhadap kejadian KEK.

cara menurunkan kualitas beras yang

Semakin muda (< 20 tahun) atau

dibeli karena nilai gizi beras kualitas

semakin tua (> 35 tahun) seorang ibu

tinggi dan kualitas rendah adalah sama,

yang sedang hamil akan berpengaruh

mengganti bahan makanan pokok beras

terhadap

dengan non beras, menggunakan lauk

diperlukan.

pauk yang tidak terlalu mahal, dan

tambahan gizi yang banyak karena

meninjau sayur dan buah pencuci

selain digunakan untuk pertumbuhan

mulut dengan cara memilih jenis

dan perkembangan dirinya sendiri juga

sayuran dan buah yang lebih murah

harus berbagi dengan janin yang

tanpa mengurangi kualitasnya. Sayuran

sedang dikandung. Sedangkan untuk

dan buah tertentu dapat ditanam sendiri

umur yang tua perlu energi yang besar

di

untuk

juga karena fungsi organ yang makin

meringankan biaya, sehingga dengan

melemah maka memerlukan tambahan

keuangan yang minim tetap dapat

energi yang cukup guna mendukung

memenuhi kebutuhan makanan yang

kehamilan yang sedang berlangsung

bergizi

(Atika dan Siti, 2009; h. 52-53).

pekarangan

tanpa

rumah

harus

membeli

(Sediaoetama, 2002; h.11-15).

kebutuhan Umur

gizi

yang

muda

perlu

Hasil penelitian ini selaras dengan

Hasil penelitian selaras dengan

hasil penelitian Efrinita (2010) yang

hasil penelitian yang dilakukan oleh

menyatakan

Rahmadi (2002) yang menyatakan

antara umur ibu dengan KEK. Terdapat

bahwa tingkat pendapatan perkapita

ibu hamil yang berusia kurang dari 20

tidak

berhubungan

tingkat

konsumsi

bahwa

dengan

tahun

energi,

protein,

penelitian. Usia kurang dari 20 tahun

b. Pengaruh Usia terhadap Kejadian KEK Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,049, hal ini menunjukkan

18%

hubungan

nyata

vitamin C dan zat besi ibu hamil.

sebanyak

ada

di

wilayah

merupakan ibu hamil yang beresiko dan

dikhawatirkan

pasokan

gizi

terutama protein untuk janin kurang. c. Pengaruh

Paritas

Kejadian KEK

terhadap

54

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Berdasarkan

hasil

penelitian

diperoleh nilai p = 0,820, hal ini menunjukkan pengaruh

bahwa

antara

tidak

paritas

ada

terhadap

kejadian KEK. Paritas

adalah

d. Pengaruh

Jarak

Kelahiran

terhadap Kejadian KEK Berdasarkan

hasil

penelitian

diperoleh nilai p = 0,047, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh

status

seorang

wanita sehubungan dengan jumlah

antara

jarak

kelahiran

terhadap

kejadian KEK.

anak yang pernah dilahirkan (Rustam

Jarak melahirkan yang terlalu

Mochtar, 2002; h. 92). Paritas yang

dekat (< 2 tahun) akan menyebabkan

termasuk dalam faktor resiko tinggi

kualitas janin atau anak yang rendah

dalam

adalah

dan juga akan merugikan kesehatan

grademultipara, dimana hal ini dapat

ibu. Jarak melahirkan yang terlalu

menimbulkan keadaan mempengaruhi

dekat akan menyebabkan ibu tidak

optimalisasi ibu maupun janin pada

memperoleh

kehamilan

Dapat

memperbaiki tubuhnya sendiri dimana

disimpulkan kalau paritas yang tidak

ibu memerlukan energi yang cukup

lebih dari 4 tidak beresiko mengalami

untuk memulihkan keadaan setelah

gangguan (I.G.B. Manuaba, 2010;

melahirkan anaknya (Baliwati, 2004;

h.33-34), sehingga dalam penelitian ini

h.3). Ibu juga masih dalam masa

penulis menyimpulkan nullipara dan

menyusui

dan

harus

memenuhi

primipara tidak termasuk dalam resiko

kebutuhan

gizi

selama

menyusui,

tinggi kehamilan.

dimana

saat

kehamilan

yang

dihadapi.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian

Efrinita

untuk

menyusui

ibu

membutuhkan tambahan kalori setiap

yang

hari untuk memenuhi gizinya dan

menyatakan bahwa secara statistik

produksi ASI (Atika dan Siti, 2009;

tidak

yang

h.88-89), dengan hamil kembali maka

bermakna antara paritas dengan KEK.

akan menimbulkan masalah gizi ibu

Hal ini dapat dilihat dengan hasil

dan janin atau bayi berikut yang

paling banyak yaitu ibu primigravida

dikandung (Baliwati, 2004; h. 3).

terdapat

(2010)

kesempatan

hubungan

atau pertama kali hamil, sehingga tidak beresiko mengalami KEK.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian

Efrinita

(2010)

yang

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

55

menyatakan bahwa secara statistik

Hasil penelitian selaras dengan

terdapat hubungan yang bermakna

penelitian Siti (2004) yang menyatakan

antara jarak kehamilan dengan KEK.

bahwa ada hubungan antara pendidikan

Jarak antara kehamilan yang baik

dengan status gizi ibu hamil trimester

untuk menjaga kesehatan ibu dan anak

III dengan nilai signifikan p=0,000

sebaiknya tidak kurang dari 2 tahun.

(p<0,05).

e. Pengaruh Pendidikan terhadap

f. Pengaruh

Kejadian KEK Berdasarkan

Beban

Pekerjaan

terhadap Kejadian KEK hasil

penelitian

Berdasarkan

hasil

penelitian

diperoleh nilai p = 0,035, hal ini

diperoleh nilai p = 0,954, hal ini

menunjukkan bahwa ada pengaruh

menunjukkan

antara pendidikan terhadap kejadian

pengaruh

KEK.

terhadap kejadian KEK.

Pendidikan memberikan

adalah upaya untuk

pengetahuan

bahwa

antara

Kegiatan

tidak

beban

fisik

ada

pekerjaan

atau

beban

sehingga

pekerjaan dibagi menjadi 4 derajat

terjadi perubahan perilaku positif yang

yaitu: kegiatan ringan, sedang, berat

meningkat

dan sangat berat . Kegiatan ringan

(Notoatmodjo,

2003;h.).

Pendidikan formal dari ibu sering kali

meliputi

mempunyai

kegiatan sedang, berat dan sangat berat

dengan

asosiasi

yang

pengembangan

positif

pola-pola

terdiri

ibu

dari

rumah

ibu

tangga

yang

dan

bekerja

konsumsi makanan dalam keluarga.

(Arisman,2007; h. 163-4). Seseorang

Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu

yang

maka semakin baik pengetahuan gizi

pengetahuan karena pergaulan dan

dan semakin diperhitungkan jenis serta

berinteraksi sosial serta mempunyai

jumlah makanan yang dipilih untuk

pengalaman yang luas (Notoatmodjo,

dikonsumsi (Sediaoetama, 2002). Ibu

2007; h.140-2), dan seseorang yang

yang mempunyai pengetahuan nutrisi

kehidupannya tidak disibukkan dengan

akan memilih makanan yang lebih

pekerjaan

bergizi daripada yang kurang bergizi

lebih untuk mendapatkan informasi

(Mulyono Joyomartono, 2004; h. 98).

baik melalui tenaga kesehatan atau

bekerja

dapat

mempunyai

meningkatkan

kesempatan

media informasi (TV, radio, tabloid,

56

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

atau majalah kesehatan, leaflet dan

Pengetahuan adalah hasil dari

koran) dan kegiatan lain yang bersifat

tahu, dan ini terjadi setelah orang

menambah

melakukan

2004;

pengalaman

h.78).

(Suryatni,

terhadap

yang

suatu obyek tertentu. Penginderaan

mempunyai banyak informasi akan

terjadi melalui panca indra manusia,

banyak

yakni indra penglihatan, pendengaran,

akal

pengetahuan

Seseorang

penginderaan

dan

yang

mempunyai

lebih,

sehingga

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

beratnya

beban

besar pengetahuan manusia diperoleh

pekerjaan mereka akan berupaya untuk

melalui mata dan telinga. Pengetahuan

memenuhi kebutuhan gizinya dan juga

atau kognitif merupakan domain yang

bayinya (Soekanto, 2003; h.40).

sangat penting untuk terbentuknya

bagaimanapun

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Efrinita

(2010)

yang

menyatakan bahwa secara statistik tidak

terdapat

hubungan

tindakan

seseorang

(Notoatmodjo,

2007: h.143-144). Pengetahuan yang dimiliki oleh

yang

seorang ibu akan mempengaruhi dalam

bermakna antara pekerjaan ibu dengan

pengambilan keputusan dan juga akan

KEK. Hal ini dikarenakan pekerjaan

berpengaruh pada perilakunya. Ibu

merupakan salah satu faktor yang

dengan pengetahuan gizi yang baik

berpengaruh tidak langsung terhadap

kemungkinan akan memberikan gizi

KEK, dan jika beberapa faktor lain

yang memenuhi kebutuhan dirinya dan

tidak dikendalikan akan menyebabkan

juga bayinya. Hal ini terlebih lagi

faktor pekerjaan tidak memberikan

kalau seorang ibu tersebut memasuki

hubungan yang signifikan terhadap

masa ngidam, dimana perut tidak mau

KEK.

diisi, mual dan rasa yang tidak karuan.

g. Pengaruh Pengetahuan terhadap

Walaupun demikian

Kejadian KEK

dalam jika

kondisi

seseorang

yang

memiliki

penelitian

pengetahuan yang baik maka ia akan

diperoleh nilai p = 0,049, hal ini

berupaya untuk memenuhi kebutuhan

menunjukkan bahwa ada pengaruh

gizinya dan juga bayinya (Atika dan

antara pengetahuan terhadap kejadian

Siti, 2009; h. 51). Menurut Paryanto

KEK.

(2002),

Berdasarkan

hasil

salah

satu

faktor

yang

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

mempengaruhi gizi ibu hamil adalah pengetahuan

gizi,

2.

kurangnya

57

Faktor yang paling berpengaruh menyebabkan KEK pada ibu hamil

pengetahuan dan salah persepsi tentang

di Puskesmas Wedi Klaten

kebutuhan pangan dan nilai pangan

Berdasarkan

hasil

analisis

juga dapat mempengaruhi status gizi

multivariat dengan uji analisis regresi

seseorang.

logistik ganda diperoleh hasil jarak

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian

Erna

(p=0,999),

pendidikan

yang

(p=0,020) dan pengetahuan (p=0,013).

menyatakan bahwa terdapat hubungan

Hal ini menunjuk bahwa usia tidak

yang bermakna antara pengetahuan ibu

memberikan pengaruh yang signifikan

hamil

Energi

dalam memprediksi kejadian KEK,

Kronik dengan kejadian Kekurangan

sedangkan jarak kelahiran, pendidikan

Energi Kronis pada ibu hamil. Jika

dan

digambarkan pengetahuan ibu tentang

pengaruh

KEK dengan kejadian KEK merupakan

memprediksi kejadian KEK.

tentang

(2009)

kelahiran

Kekurangan

hubungan yang positif yaitu semakin

pengetahuan yang

Menurut

memberikan

signifikan

Sediaoetama

dalam

(2002),

baik pengetahuan ibu hamil maka tidak

semakin tinggi tingkat pendidikan ibu

akan menderita KEK.

semakin baik pengetahuan gizi dan

Hasil

penelitian

didukung

semakin diperhitungkan jenis serta

dengan penelitian Budiani (2010) yang

jumlah makanan yang dipilih untuk

menyatakan bahwa nilai p=0,003 yang

dikonsumsinya. Orang awam yang

berarti p<0,05 sehingga hubungan

tidak mempunyai cukup pengetahuan

antara tingkat pengetahuan ibu hamil

gizi akan memilih makanan yang

tentang gizi dengan status gizi ibu

paling menarik panca indra dan tidak

hamil trimester III adalah signifikan

mengadakan pilihan berdasarkan nilai

sehingga

gizi

dapat

ini

dikatakan

bahwa

makanan.

Sebaliknya

mereka

apabila pengetahuan tentang gizi baik

semakin banyak pengetahuan gizinya

maka status gizi ibu baik juga.

akan lebih banyak mempergunakan pertimbangan pengetahuan makanan.

rasional tentang

nilai

dan gizi

58

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

Hasil ganda

analisis

regresi

logistik

diperoleh

model

untuk

5.002, sebaliknya pendidikan

semakin rendah

akan

meningkatkan

memprediksi kejadian KEK adalah

kejadian KEK sebanyak 3.212 dan

sebagai berikut :

semakin rendah pengetahuan akan

Kejadian KEK= -28.406 + 22.878

meningkatkan kejadian KEK sebanyak

jarak kelahiran – 3.212 Pendidikan

5.002.

– 5.002 Pengetahuan

Hal

Koefisien variabel jarak kelahiran (x1) arahnya positif yang berarti bahwa pengaruh jarak kelahiran terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah

Puskesmas

Wedi

adalah

positif, sedangkan pendidikan (x2) dan pengetahuan (x3) arahnya negatif yang berarti bahwa pengaruh pendidikan dan pengetahuan terhadap kejadian KEK

ini

membuktikan

dengan 3 variabel saja yaitu jarak kelahiran, pendidikan dan pengetahuan dapat memprediksi kejadian KEK pada ibu hamil. Faktor yang dominan berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten adalah jarak kelahiran, pendidikan dan pengetahuan.

pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas

IV. Simpulan dan Saran

Wedi adalah negatif. Pengaruh positif

A. Simpulan

menunjukkan bahwa semakin tinggi

Berdasarkan hasil penelitian dan

resiko jarak kelahiran ibu hamil maka

pembahasan,

akan meningkatkan kejadian KEK

kesimpulan sebagai berikut:

sebanyak 22.878, sebaliknya semakin

bahwa

maka

dapat

ditarik

1. Tidak terdapat pengaruh yang

rendah resiko jarak kelahiran ibu hamil

bermakna

maka akan menurunkan kejadian KEK

terhadap kejadian KEK pada ibu

sebanyak 22.878. Pengaruh negatif

hamil di Wilayah Puskesmas Wedi

menunjukkan

Klaten.

semakin

tinggi

antara

pendapatan

pendidikan maka akan menurunkan

2. Terdapat pengaruh yang bermakna

kejadian KEK sebanyak 3.212 dan

antara umur terhadap kejadian

semakin tinggi pengetahuan maka akan

KEK pada ibu hamil di Wilayah

menurunkan kejadian KEK sebanyak

Puskesmas Wedi Klaten.

Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis faktor yang mempengaruhi…

3. Tidak terdapat pengaruh yang

yang

bergizi

baik

dan

59

menu

bermakna antara paritas terhadap

makanan sehat, sehingga asupan

kejadian KEK pada ibu hamil di

makanan

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten.

berkualitas.

4. Terdapat pengaruh yang bermakna

ibu

hamil

lebih

2. Bagi Puskesmas

antara jarak kelahiran terhadap

Puskesmas Wedi diharapkan dapat

kejadian KEK pada ibu hamil di

meningkatkan

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten.

hamil mengenai makanan yang

5. Terdapat pengaruh yang bermakna antara

pendidikan

bergizi

pengetahuan

dengan

melakukan

terhadap

penyuluhan,

kejadian KEK pada ibu hamil di

mengurangi

Wilayah Puskesmas Wedi Klaten.

wilayah Puskesmas Wedi.

6. Tidak terdapat pengaruh yang

ibu

sehingga kejadian

dapat KEK

di

3. Bagi Peneliti

bermakna antara beban pekerjaan

Peneliti selanjutnya diharap dapat

terhadap kejadian KEK pada ibu

memperdalam penelitian mengenai

hamil di Wilayah Puskesmas Wedi

pendidikan dan pengetahuan dengan

Klaten.

menggunakan

7. Terdapat pengaruh yang bermakna antara

pengetahuan

terhadap

kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten. 8. Faktor

dominan

berpengaruh

terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten adalah pendidikan dan pengetahuan.

1. Bagi ibu hamil Ibu hamil sebaiknya menambah mengenai

dan

metode yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Agus Wilopo, Siswanto, Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan KB dalam Upaya Menurunkan Kematian Maternal. Jakarta: BKKBN; 2004. h. 3. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2009. h. 3; 13; 144. Alya, Qonita. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar. Bandung: 2008; h. 536

B. Saran

pengetahuan

eksperimen

makanan

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Rineka Cipta; 2006. H. 134

60

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 42-60

------------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 194-5 Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC; 2007. H.8-9; 15; 20; 163-4 Atika Proverawati dan Siti Asfuah. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan, Yogyakarta: Numed Medika; 2009. H. 37-8; 40-1;43; 45-6;51-3; 80-3; 169-179; 192 Baliwati, Yayuk Farida. Pengantar Pangan Dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya; 2004. h. 3 Depkes. Glosarium Data dan informasi Kesehatan ; 2006. (Diases tanggal 27 januari 2011) di dapat dari: http://www.depkes.co.id

-------------, Profil Kesehatan Indonesia 2008; 2009. (di akses tanggal 27 januari 2011). Di dapat dari: http://www.depkes.co.id Dewi, erna Puspita. Hubungan antara Pengetahuan ibu hamil Tentang kekerangan energy kronik dengan kejadian kekurangan energi Kronik pada ibu hamil di puskesmas kajoran II magelang; 2009. Program DIV Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Magelang. Manuaba. IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit kanduangn dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC; 2010. H. 166.