ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DI SEKOLAH

Download 21 Des 2016 ... ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DI SEKOLAH. ( Studi Fenomenologi pada ... (3) mengetahui bentuk-bentuk minat belaja...

0 downloads 297 Views 2MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DI SEKOLAH ( Studi Fenomenologi pada empat Anak Broken Home) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh : Ignatius Hanung Listyono 111114019

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DI SEKOLAH ( Studi Fenomenologi pada empat Anak Broken Home) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh : Ignatius Hanung Listyono 111114019

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

NGALAH – NGALIH - NGAMUK “JADIKAN DIRIKU OLEH DIRIKU SENDIRI”

“SESEORANG DAPAT DI MUSNAHKAN, SESEORANG DAPAT DI HANCURKAN, TAPI SESEORANG TIDAK DAPAT DIKALAHKAN SELAMA SESEORANG MASIH SETIA PADA HATINYA”

“TIDAK SULIT UNTUK DILAKUKAN, NAMUN TIDAK SEMUA ORANG DAPAT MELAKUKANNYA”

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DISEKOLAH (Studi fenomenologi pada empat anak broken home) Ignatius Hanung Listyono Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kebiasaan belajar anak dari keluarga broken home, (2) perkembangan minat belajar pada anak broken home, (3) mengetahui bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada anak broken home, (4) dampak keluarga broken home bagi minat belajar anak. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Informasi yang dikumpulkan berasal dari empat sumber dan dari hasil observasi peneliti selama penelitian di rumah subyek, lingkungan subyek dan tempat subyek bersosialisasi. Subyek penelitian ini adalah Cempluk, Pesek, Lekir dan Bebi, keempat subyek berasal dari keluarga broken home. Broken home dalam penelitian ini berfokus pada orang tua yang benar-benar mengalami perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, kebiasaan belajar subyek yang mengalami korban perceraian tidak teratur, subyek mau belajar apabila ada tugas saja, minat belajar anak yang mengalami broken home menurun dikarenakan keinginan subyek tidak terpenuhi. Kedua, walaupun keempat subyek berlatar belakang broken home, subyek masih memiliki minat belajar, sebab subyek masih memiliki semangat yang dipelopori oleh orang-orang terdekat subyek. Ketiga, bentuk-bentuk minat belajar anak broken home rendah dapat ditandai dengan adanya kemalasan dari subyek, subyek mau belajar apabila ada yang mendampingi, subyek belajar apabila ada tugas dan subyek belajar sesuai dengan keinginannya. Keempat, dampak keluarga yang broken home berpengaruh pada minat belajar anak disisi lain subyek menganggap belajarnya sia-sia, sebab tidak ada orang tua yang menanyakan bagaimana hasil dari prestasinya, sehingga anak cenderung acuh tak acuh terhadap belajarnya.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT ANALYZING THE LEARNING INTEREST OF BROKEN HOME CHILDREN (A Study of Phenomenology on four Broken Home Children) Ignatius Hanung Listyono Universitas Sanata Dharma 2017 The study aimed at identifying: (1) the learning habit of children from broken home families; (2) the development of learning interest among broken home children; (3) the types of low learning interest among broken home children; and (4) the impact of broken home families on the children’s learning interest. The study was a qualitative research. The data gathering methods that the researcher employed were observation and interest. The information that had been collected came from four sources and observation results during the investigation that the researcher conducted in the subjects’ houses, environment, and socialization sites. The subjects of this study were Cempluk, Pesek, Lekir, and Bebi. The four subjects came from broken home families. The term broken home in this study focused on the parents who completely divorced. The results of the study showed several findings as follows. First, the subjects’ learning habit is irregular; they will learn if they have assignment only. The learning habit of broken home children has decreased because of the subjects’ unfulfilled desires. Second, the subjects still display learning habit despite their broken home families. The reason is that the subjects are still motivated by the people who are close to them. Third, the types of subjects’ low learning habit are marked by their laziness; they will learn only when they have assignments, only when they have companions, and only according to their desires. Fourth, the broken home families impact the subjects’ learning interest and, on the other hand, the subjects consider their learning process useless because they feel that they do not have any parents who ask about their learning results and achievement. As a result, the subjects, or the broken home children, become indifferent to their learning habit.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti hunjukkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus yang telah memberikan rahmat, berkat dan mujizatnya, sehingga peneliti telah menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DISEKOLAH. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D., Selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, dan juga selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar membimbing, memberikan petunjuk dan mengarahkan penyusunan skripsi 3. Kedua orangtuaku Antonius Lasiyo dan Florentina Rini Astuti yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dukungan serta doa-doa yang menyertaiku 4. Angkatan 2011 A-B yang selalu memberikan semangat dan dukunganya 5. Duo brotherndut Yayan dan Yunanto omku yang selalu mengejar-ngejar dan membuatku fokus dan semangat 6. Bapak Raden Supri Respati, Pramono dan eyang Teguh guru spiritual yang telaten dan sabar membinaku 7. Kodrat Budiantoro Pelatih bela diri sekaligus pelatih pembentukan mentalku yang memberikan semangat dan kesabaran serta motivasi 8. Agus Nur Cahyo, kak Rush dan bang Yoshi pelatih pembentukan fisik yang selalu meledek dan membuatku semangat 9. Stanislaus Oktimazas Presiden Jogja Safety Touring Independent yang senantiasa membantuku untuk bersabar

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEBIMBING ..............................

ii

PENGESAHAN ..........................................................................................

iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..................................

vi

ABSTRAK ..................................................................................................

vii

ABSTRACT................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ................................................................................

ix

DAFTAR ISI...............................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

xiii

BAB I

PENDAHULUAN....................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah......................................................

1

B. Identifikasi Masalah ............................................................

4

C. Pembatasan Masalah ...........................................................

5

D. Fokus Penelitian ..................................................................

5

E. Tujuan Penelitian ................................................................

5

F. Manfaat Penelitian ..............................................................

6

G. Batasan Istilah .....................................................................

7

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................

8

A. Hakikat Minat Belajar ..........................................................

8

1. Pengertian Minat Belajar ................................................

8

2. Fungsi Minat Belajar ......................................................

10

3. Perkembangan Minat Belajar .........................................

10

4. Aspek-Aspek Minat Belajar ...........................................

11

BAB II

5. Karakteristik Individu yang Memiliki Minat Belajar ..................................................................

12

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar.........

12

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Hambatan/Gangguan Terhadap Minat Belajar.............................................................................

13

B. Hakikat Anak Broken Home ..................................................

13

1. Pengertian Anak...............................................................

13

2. Pengertian Broken Home dan Anak Broken Home..........

15

3. Situasi Kondisi Keluarga Pribadi Sosial Pada Keluarga Broken Home ..........................................

15

4. Dampak Negatif Keluarga Broken Home Terhadap Minat Belajar Anak ....................................................................

16

C. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................

17

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

19

A. Jenis Penelitian .....................................................................

19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

19

C. Subyek Penelitian .................................................................

20

D. Tehnik dan Instrumen Penelitian..........................................

22

E. Tehnik Analisis Data ............................................................

24

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................

25

A. Deskripsi Data ......................................................................

25

B. Analisis Data ........................................................................

33

C. Pembahasan ..........................................................................

42

SIMPULAN DAN SARAN........................................................

45

A. Simpulan...............................................................................

45

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................

46

C. Saran .....................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

49

LAMPIRAN

50

BAB V

.......................................................................................

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

HASIL OBSERVASI....................................................

50

A. Subyek 1..................................................................

50

B. Subyek 2..................................................................

51

C. Subyek 3..................................................................

52

D. Subyek 4..................................................................

53

LEMBAR VERBATIM ................................................

55

A. Subyek 1..................................................................

55

B. Subyek 2..................................................................

58

C. Subyek 3..................................................................

61

D. Subyek 4..................................................................

64

LEMBAR REDUKSI....................................................

67

A. Subyek 1..................................................................

67

B. Subyek 2..................................................................

69

C. Subyek 3..................................................................

71

D. Subyek 4..................................................................

73

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini secara berurutan akan diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah A. Latar Belakang Masalah

Tidak luput dari kenyataan yang ada bahwa semakin hari semakin banyak keluarga yang mengalami broken home. Beberapa kasus diantaranya mungkin disebabkan oleh perselingkuhan, perbedaan prinsip hidup, atau sebab-sebab lainnya yang bisa disebabkan oleh masalah internal maupun eksternal dari kedua belah pihak. Akan tetapi, yang jelas kasus-kasus broken home itu sama halnya dengan kasus-kasus sosial lainnya. Satu hal yang pasti, hubungan interpersonal diantara suami istri dalam keluarga broken home telah semakin memburuk. Kedekatan fisikal juga menjadi alasan bagi pasangan suami istri dalam menyikapi masalah broken home, meskipun dalam

beberapa

sumber

disebutkan

bahwa

kedekatan

fisik

tidak

mempengaruhi kedekatan personal antar individu. Inti dari semuanya adalah komunikasi yang baik antar pasangan. Dalam komunikasi ini, berbagai faktor kejiwaan termuat di dalamnya, sehingga patut mendapat perhatian utama. Dalam suasana keluarga yang broken home bukan hanya komunikasi yang memburuk, tetapi juga terdapat aspek yang tidak relevan dalam hubungan itu, sehingga menyebabkan berkurangnya ketertarikan antar diri pasangannya. Dalam hal ini, dapat diuraikan bahwa dalam keluarga yang broken home antar pasangan terjadi pelemahan rasa saling menilai secara positif, yang terjadi penilaian menjadi cenderung negatif antara satu pasangan dengan pasangannya. Semua fenomena di atas akan berdampak pada perkembangan minat belajar anak dalam keluarga itu. Pengaruh faktor broken home keluarga menjadi faktor negatif dalam penemuan identitas yang sehat, sehingga anak

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

cenderung mengalami fase kebingungan identitas. Hal ini dikarenakan adanya pengabaian dari orangtuanya. Lebih jauh, terdapat sifat-sifat penghambat perkembangan kepribadian yang sehat yang terwujud dalam kepribadian anak. Ayah, ibu dan anak adalah keluarga inti yang merupakan organisasi terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Pada hakikatnya, keluarga merupakan wadah pertama dan utama bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Di dalam keluarga, anak akan mendapatkan pendidikan pertama mengenai berbagai tatanan kehidupan yang ada di masyarakat. Keluargalah yang mengenalkan anak akan aturan agama, etika sopan santun, aturan bermasyarakat, dan aturan-aturan tidak tertulis lainnya yang diharapkan dapat menjadi landasan kepribadian anak dalam menghadapi lingkungan. Keluarga juga yang akan menjadi motivator terbesar yang tiada henti saat anak membutuhkan dukungan dalam menjalani kehidupan dimasa studinya. Namun, melihat kondisi masyarakat saat ini, fungsi keluarga sudah mulai tergeser keberadaannya. Semua anggota keluarga khususnya orangtua menjadi sibuk dengan aktivitas pekerjaannya dengan alasan untuk menafkahi keluarga. Peran ayah sebagai kepala keluarga menjadi tidak jelas keberadaannya, karena seringkali ayah zaman sekarang bekerja di luar kota dan hanya pulang satu minggu sekali ataupun pergi pagi dan pulang larut malam. Ibulah yang menggantikan peran ayah di rumah dalam mendidik serta mengatur seluruh kepentingan anggota keluarganya. Masalah akan semakin berkembang tatkala ibupun menjadi seorang wanita pekerja dengan beralih membantu perekonomian keluarga ataupun berambisi menjadi wanita karir, sehingga melupakan anak dan keluarganya. Banyak ditemukan ibu menjadi seorang super woman yang bekerja dua puluh empat jam sehari tanpa henti, barangkali waktu istirahat ibu hanyalah beberapa jam dalam sehari. Itupun jika ibu mampu dengan cerdas mengelola waktu bekerja di luar rumah dan bekerja di rumah tangganya. Ketika ayah dan ibu sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, lalu ke manakah anak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

anak mereka? Anak yang seharusnya memiliki hak mendapatkan kehangatan dalam keluarganya. Kecenderungan yang terjadi, keluarga menjadi pecah dan tidak jelas keberadaannya. Ketika ayah dan ibu sudah tidak dapat berkomunikasi dengan baik, karena kesibukan masing-masing atau karena egonya, maka mereka memilih untuk bercerai. Namun, di saat orang tua dapat mempertahankan keluarganya secara utuh tanpa ada komunikasi yang hangat antara anggota keluarganya, secara psikologis merekapun bercerai. Oleh karena orangtua tidak punya waktu banyak untuk berdialog, berdiskusi atau bahkan hanya untuk saling bertegur sapa. Saat orang tua pulang bekerja, anak sudah tertidur dengan lelapnya dan saat anak terbangun tidak jarang orang tua sudah pergi bekerja atau anaknya yang harus pergi ke sekolah. Ketika anak protes dan mengeluh, orangtua hanya cukup memberikan pengertian bahwa ayah dan ibu bekerja untuk kepentingan anak dan keluarga juga. Orang tua zaman sekarang sering merasa kesulitan mengerti keinginan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa orangtualah yang selalu membuat anak harus mengerti keadaan orang tuanya. Namun, orangtua seringkali tidak menyadari kebutuhan psikologis anak yang sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan hidup. Anak membutuhkan kasih sayang berupa perhatian, sentuhan, teguran dan arahan dari ayah dan ibunya, bukan hanya dari pengasuhnya atau pun dari nenek kakeknya. Perhatian yang diperlukan anak dari orang tuanya adalah disayangi dengan sepenuh hati dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung dengan anak, meski hanya untuk menanyakan aktivitas sehari-harinya. Menanyakan sekolahnya, temannya, gurunya, mainannya, kesenangannya, hobinya, citacita dan keinginannya. Ada anak di sekolah yang merasa aneh, jika temannya mendapatkan perhatian seperti itu dari orang tuanya, karena zaman sekarang hal tersebut menjadi sangat mahal harganya dan tidak semua anak mendapatkannya. Dampak dari keegoisan dan kesibukan orang tua serta kurangnya waktu untuk anak dalam memberikan kebutuhannya menjadikan anak memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

karakter mudah emosi (sensitif), kurang konsentrasi belajar, tidak peduli terhadap lingkungan dan sesamanya, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika bermasyarakat, mudah marah dan cepat tersinggung, senang mencari perhatian orang, ingin menang sendiri, susah diatur, suka melawan orang tua, tidak memiliki tujuan hidup, dan kurang memiliki daya juang. Jika anak melanggar norma tersebut, sudah merupakan kewajiban orangtua sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya untuk memberikan teguran yang disertai penjelasan logis sesuai dengan perkembangan usianya supaya anak mengerti dan memahami bagaimana bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan norma-norma masyarakat. Anak yang masih lengkap struktur dalam keluarganya, biasanya memiliki perhatian yang penuh dari orang tua terhadap kegiatan belajar. Interaksi dan komunikasi yang baik dari ayah dan ibu akan berpengaruh pada kemajuan belajar anak. Sebaliknya jika anak tumbuh dalam keluarga yang broken home, anak tidak diperhatikan secara penuh oleh kedua orang tuanya, anak tidak begitu terarah dengan baik. Anak juga kurang mendapat kasih sayang yang akan berdampak pada minat dalam belajarnya di sekolah. Bimbingan dan konseling di sekolah sangat berperan penting dalam pembentukan diri siswa dan meningkatkan minat belajar siswa dengan memacu semangat belajar siswa. Di sisi lain ada faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, yakni orang tua dari siswa itu sendiri. Orang tua merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama bagi perkembangan dan pertumbuhan diri seorang anak. Berdasarkan penjelasan di atas, apakah siswa yang memiliki latar belakang broken home akan tinggi minat belajarnya? B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.

Kurangnya minat belajar anak disebabkan terpecahnya stuktur dalam keluarga (broken home)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

2.

Kurangnya pendampingan dan bimbingan dari orang tua mempengaruhi pertumbuhan karakter anak

3.

Kurangnya perhatian yang optimal dari orang tua menyebkan dampak negatif bagi anak

4.

Orang tua tidak menyadari dampak broken home bagi anak yang berpengaruh pada minat belajar

C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka fokus penelitian di bab ini khusus mengkaji permasalahan butir 1 (satu) dengan mengkaji “Analisis Minat Belajar Anak Broken Home di Sekolah (Studi fenomenologi pada 4 Anak Broken Home)”. D. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1.

Bagaimana kebiasaan belajar anak dari keluarga broken home?

2.

Bagaimana perkembangan minat belajar pada anak broken home?

3.

Bagaimana bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada anak broken home?

4.

Bagaimana dampak keluarga broken home bagi minat belajar anak?

E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang perlu dicapai berdasarkan rumusan masalah diatas yaitu : 1.

Untuk mengetahui kebiasaan belajar pada anaka yang mengalami korban broken home.

2.

Untuk mengetahui perkembangan minat belajar pada anak broken home.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

3.

Untuk mengetahui bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada anak broken home

4.

Untuk mengetahui dampak broken home bagi minat belajar anak

F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1.

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan masukan dan dapat memperdalam pengetahuan. Penelitian ini juga lebih membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi penulis terhadap gejala atau realitas social yang ada dimasyarakat dan menarik untuk diteliti.

2.

Manfaat Praktis Penelitian ini memiliki kegunaan praktis sebagai berikut: a.

Bagi Sekolah Sekolah dapat mengetahui sejauh mana gejala, factor penyebab, dan dampak broken home terhadap minat belajar siswa di sekolah.

b.

Bagi Konselor Konselor dapat membantu anak broken home sehingga anak dapat meningkatkan minat belajarnya.

c.

Bagi Orang Tua Orang tua dapat mengetahui dampak negatif akibat broken home terhadap penurunan/ rendahnya minatbelajar yang terjadi pada anaknya.

d.

BagiKasus Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan, maka kasus kurangnya minat belajar pada anak broken home akan lebih mudah ditangani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

G. Batasan Istilah Untuk menghindari kesalahan makna menyangkut terminasi istilah dalam jurnal penelitian ini, maka diberikan identifikasi istilah sebagai berikut: 1.

Analisis Analisis dapat diartikan sebagai suatu proses mengidentifikasi suatu bagian untuk memperoleh pemahaman yang sebenarnya sebelum riset dilaporkan.

2.

Minat Belajar Minat belajar adalah sesuatu keinginan yang dimiliki oleh seseorang dari dalam dirinya untuk tertarik pada sesuatu yang dia pelajari.

3.

Broken Home Broken home adalah terpecahnya keluarga yang mengakibatkan penderitaan atau pengalaman traumatis bagi anak, sehingga mempengaruhi turunnya minat belajar anak.

4.

Anak Anak adalah keturunan yang memiliki status dari suatu keluarga, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang belum dewasa atau mengalami Pubertas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini secara berurutan akan diuraikan hakikat minat belajar, hakikat anak broken home dan kajian penelitian yang relevan A. Hakikat Minat Belajar 1.

Pengertian Minat Belajar Menurut Gie (1998), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah. Sejalan dengan pendapat Gie, Hardjana (dalam Lockmono, 1994) mengatakan bahwa minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan

untuk

dapat

tertarik

atau

terdorong

untuk

memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu. Tidak berbeda dengan pendapat Gie dan Hardjana, minat menurut Slameto (1995) adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan. Seseorang

yang

berminat

terhadap

suatu

aktivitas

akan

memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

Berdasarkan dari ketiga pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan yang dimiliki oleh seseorang untuk tertarik pada sesuatu yang dia senangi. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109 ). Menurut Johny Killis (1988 : 26) minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu. Menurut Witherington (Suharsimi Arikunto, 1983 : 100), “Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.” Batasan ini lebih memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan perhatian seseorang. Menurut Winkel (1984: 30), minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Adanya suatu ketertarikan yang sifatnya tetap di dalam diri subjek atau seseorang yang sedang mengalaminya atas suatu bidang atau hal tertentu dan adanya rasa senang terhadap bidang atau hal tersebut, sehingga seseorang mendalaminya. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Sedangkan pengertian belajar adalah proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, skill, kebiasaan atau sukap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif ( Winkel, 1983 : 92 ) Yang penulis maksudkan dengan minat belajar disini, adalah suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

2.

Fungsi Minat Belajar a.

Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

b.

Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

c.

Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang serasi guna mencapai tujuan. Crow and Crow ( 1973 : 153 ) menyatakan “The word interested

may be used to the motivatoring force which courses and individual to give attenrion force person a thing or activity.” Pendapat disini dimaksudkan bahwa perhatian kepada seseorang, sesuatu maupun aktivitas tertentu, sementara ia kurang atau bahkan tidak menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu atau aktivitas tertentu, sementara ia kurang atau bahkan tidak menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu atau aktivitas yang lain. Dari uraian tersebut dengan adanya minat memungkinkan adanya keterlibatan yang lebih besar dari objek yang bersangkutan. Karena minat berfungsi sebagai pendorong yang kuat. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan melakukan aktivitas dibandingkan aktivitas yang lain karena ada perhatian, rasa senang dan pengalaman 3.

Perkembangan Minat Belajar Menurut Slamet Widodo (1989 : 72), pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas, siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian, menimbulkan keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan dengan hal-hal tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

4.

Aspek-Aspek Minat Belajar Aspek minat menurut hurlock (2014 : 117), yaitu: a. Aspek kebutuhan-kebutuhan Minat dapat di gerakkan, jika ada kebutuhan seperti minat terhadap ekonomi, minat ini dapat muncul karena ada kebutuhan sandang, pangan dan papan. b. Aspek Keinginan dan cita-cita Keinginan atau cita-cita dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu seperti keinginan atau cita-cita menjadi dokter. Secara otomatis orang tersebut akan terdorong untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran. Semakin besar cita-ciat atau keinginan, maka semakin besar /tinggi minat yang muncul dala diri seseorang. c. Aspek kebudayaan Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro (individual) dan lingkup makro (sosial, adat istiadat) kebudayaan dapat memunculkan minat-minat tertentu seperti tari-tarian. Semua itu akan menarik orang untuk memperhatikan dan mempelajari kebudayaan. d. Aspek Pengalaman Pengalaman merupakan permulaan dari kebudayaan seperti pengalaman seorang guru dapat menimbulkan/menumbuhkan minat guru untuk menekuni bidang-bidang keguruan, dengan adanya pengalaman tersebut minat seseorang bisa tergerak (bertambah), misalnya asa seorang siswa, tahun lalu menduduki prestasi rendah, maka siswa tersebut berpikiran jangan sampai terulang kembali, sehingga ia lebih meningkatkan belajarnya demi tercapainya prestasi yang lebih baik dari yang kemarin (tahun lalu).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

5.

Karakteristik Individu yang Memiliki Minat Belajar Karateristik minat menurut Bimo Walgito( 1977 ; 4 ) yaitu: a. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. b. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu. c. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya. Menurut pendapat diatas yang perlu diperhatikan adalah aspek terakhir yaitu unsur pengharapan menimbulkan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya. Ahli lain mengatakan bahwa minat sebagai sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada dan dianggap bernilai oleh individu adalah kekuatan yang mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu ( Winarno Surachmad, 1980 : 90 ) Jadi pengalaman yang dianggap bernilai merupakan faktor yang turut membuat minat pada diri individu. Pengalaman memberikan motivasi serta kekuatan pada diri individu untuk melakukan sesuatu.

6.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Belajar Menurut Johny Killis, ( 1988 : 26 ), ada tiga faktor yang menimbulkan minat yaitu “Faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya mendorong timbulnya minat”. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Sudarsono, ( 1980 : 12 ) faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut : a. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

b. Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada. c. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu 7.

Hambatan/ Gangguan Terhadap Minat Belajar Gangguan terhadap minat belajar anak menurut supriyono (2009: 104), yaitu: a. Kurangnya motivasi Motivasi sangat berperan penting dalam belajar, hilangnya motivasi maka anak akan hilang dalam belajarnya b. Kurangnya perhatian Perhatian disini dimaksudkan adnya perhatian dari orang tua, kurangnya perhatian dari orang tua maka anak akan acuh dalam hal belajarnya c. Perasaan tidak senang Rasa tidak senang sangat bepengaruh dalam proses belajar, oleh sebab itu anak harus memiliki rasa senang terhadap sesuatu yang dia pelajari d. Adanya pengaruh lingkungan Pengaruh dari lingkungan juga berperan dalam hal belajar, jika anak bergaul dalam lingkungan yang minim akan pendidikan, maka anak akan terpengaruh terhadap kurangnya minat belajar, begitu juga sebaliknya, apabila anak bergaul dengan orang yang berprestasi, maka anak akan termotivasi dan tinggi minat belajarnya

B. Hakikat Anak Broken Home 1.

Pengertian Anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Pasal 330 KUHP Perdata memberikan pengertian anak adalah orang yang belum dewasa dan seorang yang belum mencapai usia batas legitimasi hukum sebagai subjek hukum atau layaknya subjek hukum nasioal yang ditentukan oleh perundang-undangan perdata. Dalam ketentuan hukum perdata anak mempunyai kedudukan sangat luas dan mempunyai peranan yang amat penting, terutama dalam hal memberikan perlindungan terhadap hak-hak keperdataan anak. Pengertian anak menurut Hukum pidana lebih diutamakan pada pemahaman terhadap hak-hak anak yang harus dilindungi, karena secara kodrat memiliki substansi yang lemah dan di dalam system hukum dipandang sebagai subjek hukum yang dicangkokkan dari bentuk pertanggungjawaban sebagaimana layaknya seseorang subjek hukum yang normal, pengertian anak dalam aspek hukum pidana menimbulkan efek hukum positif terhadap proses normalisasi anak dari perilaku menyimpang untuk membentuk kepribadian dan tanggung jawab yang pada akhirnya menjadikan anak tersebut berhak atas kesejahteraan yang layak dan masa depan yang baik. Anak adalah keturunan yang kedua (KBBI, 2013). “Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami pubertas” (2014). Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus memerlukan pembinaan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang. Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan anatar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak .Dapat disimplkan bahwa anak adalah keturunan yang memiliki status dari suatu keluarga, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang belum dewasa atau mengalami Pubertas.

2.

Pengertian Broken Home dan Anak Broken Home Matinka (2011) mendefinisikan

Broken Home adalah istilah

untuk menggambarkan suasana keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalannya kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan dalam keluarga tersebut. Singgih (1995) menjelaskan bahwa perceraian adalah suatu hal yang harus dihindarkan, agar emosi anak tidak menjadi terganggu.

Perceraian

menimbulkan

suatu

penderitaan

atau

pengalaman traumatis bagi anak. Anak broken home adalah keturuan laki-laki atau perempuan, yang mengalami penderitaan atau pengalaman traumatis akibat korban perpecahan keluara atau perceraian.

3.

Situasi Kondisi Keluarga Pribadi Sosial pada Keluarga Broken Home Sebagai korban, tentunya anak-anak akan merasakan hal-hal yang tidak mengenakan. Perasaan ini timbul dan berkembang dalam diri si anak hingga ia beranjak dewasa. Pada fase remaja, dimana jiwa remaja sedang bergelora, perasaan ini bercampur aduk menjadi satu baik depresi, malu, sedih, kecewa, kesal, sakit hati, bingung, merasa terbuang, dll. Cara para remaja menghilangkan kepenatan tersebut baik ke arah positif atau negatif ternyata bersifat relatif. Hal ini tergantung pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

sikap dan perilaku remaja tersebut. Jika dia bisa mengarahkan ke arah positif, berarti dia berhasil mengurangi bahkan menghilangkan perasaan tersebut. Bila sebaliknya, berarti dia gagal. Cara-cara yang dilakukan untuk menghilangkan kepenatan tersebut pastinya akan melahirkan perubahan sikap dalam diri remaja yang mengalami broken home. Sebuah perubahan yang akan membawa mereka merasa lebih baik dari sebelumnya, sementara atau selamanya. Perceraian ternyata memberikan dampak kurang baik terhadap perkembangan kepribadian remaja. Remaja yang orang tuannya bercerai cenderung menunjukan ciri-ciri: a. Berperilaku nakal b. Mengalami depresi c. Melakukan hubungan seksual secara aktif d. Kecenderungan pada obat-obat terlarang Keadaan keluarga yang tidak harmonis tidak stabil atau berantakan

(broken

home) merupakan

faktor penentu

bagi

perkembangan kepribadian remaja yang tidak sehat. 4.

Dampak Negatif Keluarga Broken Home Terhadap minat Belajar Anak Dampak Negatif Keluarga Broken Home Terhadap minat Belajar Anak ada empat yaitu: a. Prestasi belajar anak mulai menurun b. Anak merasa lebih nyaman bersenang-senang daripda darus belajar c. Anak sering kali mempunyai rasa malas dan acuh tak acuh terhadap pendidikannya d. Anak mulai memiliki rasa dendam kepada orang tua, dan putus sekolah sebagai jalan untuk mewujudkan kemarahan terhadap orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

C. Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Louis Nugraheni Wijaya, (2012) yang berjudul “Pola Pengasuhan Remaja dalam Keluarga Broken Home

Akibat

Perceraian”

menunjukkan

terdapat

perbedaan

karakteristik anak antara anak dari keluarga bercerai dan dengan anak dari keluarga utuh. Karakteristik dari anak keluarga utuh adalah anak mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan kooperatif terhadap orang lain. Sedangkan karakteristik anak dari keluarga yang bercerai adalah penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas, dan menarik diri, anak yang moodly (labil, brubah-ubah), impulsive (menuruti kata hati/semau gue), agresif (penyerang), kurang bertanggungjawab, tidak mau mengalah, sering bolos dan bermasalah dengan teman. Penelitian yang dilakukan oleh Reni Pratiwi, yang berjudul “Pengaruh Tingkat Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar Siswa Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Siswa di SMA”, menunjukkan

bahwa

terdapat

perbedaan

pengaruh

tingkat

keharmonisan keluarga terhadap motivasi belajar siswa, terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan, namun tidak adanya perbedaan pada motivasi belajar jika ditinjau secara bersamaan baik dari segi tingkat keharmonisan keluarga maupun dari jenis kelamin siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gesta Gamang yang berjudul “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA”, menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, hal ini memberikan petunjuk kepada guru pembimbing untuk lebih meningkatkan hubungan dengan orang tua. Dengan perhatian orang tua akan menjadikan siswa lebih memahami diri sehingga siswa percaya terhadap kemampuannya serta siswa lebih memahami cara-cara belajar yang baik , bagaimana mendorong/menimbulkan minat pada dirinya untuk meraih dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini secara berurutan diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, tenik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kualitatif jenis fenomenologi. Penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Fenomenologi merupakan penelitian yang mengacu pada kenyataan, karena penelitian ini dilakukan dengan cara

memahami tindakan sosial

melalui penafsiran. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisa data yang diperoleh. Menurut Creswell (1998), pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.

Tempat Penelitian ini dilaksanakan secara langsung di rumah anak yang tidak memiliki keluarga utuh (akibat perceraian) hal ini dilakukan

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

supaya peneliti dapat melakukan pendekatan dengan anak sehingga peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan. 2.

Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Noveber 2016 sampai dengan pertengahan bulan Deseber 2016, sehingga peneliti mendapat informasi dan hasil yang optimal.

C. Subjek Penelitian Kriteria pemilihan subyek pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berstatus sebagai anak (laki-laki atau perempuan) yang tinggal dengan salah satu anggota keluarga 2. Pernah bersekolah minimal tamat sekolah dasar atau masih bersekolah sampai jenjang SMA 3. Merupakan anak (laki-laki atau perempuan) yang menjalani keseharian mengalami korban broken home (perceraian). Sisi broken home dalam penelitian ini ditekankan pada orang tua yang benar-benar mengalami perceraian. Dalam penelitian ini diambil subyek sebanyak 4 anak (laki-laki atau perempuan) yang pernah bersekolah atau masih sekolah. Subjek pertama adalah seorang siswi dari keluarga kelas menengah kebawah, hal ini ditandai dengan pekerjaan sang ibu sebagai karyawan penjaga toko sepatu, dan sang ayah yang hanya sebagai tukang tatto. Subyek pertama ini sebut saja Cempluk (nama samaran) kelas X SMK yang tinggal bersama ibu, nenek dan adiknya disalah satu desa di purwomartani. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas VIII, Cempluk tinggal bersama neneknya, sebab kedua orang tuanya bercerai, walaupun orang tuanya bercerai, Cempluk masih sering berjumpa dengan sang ayah dan ibunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

Cempluk anak yang berbakti kepada orang tuanya, namun sang ibu selalu melarang ketika Cempluk ingin berjumpa dengan sang ayah, walaupun Cempluk masih membutuhkan sosok seorang ayah, Cempluk tetap mengikuti apa yang ibu katakan dan Cempluk tidak menemui sang ayah. Karakteristik Cempluk tergolong anak yang pendiam, ramah dan suka menolong, akan tetapi sekalipun Cempluk memiliki keinginan harus dituruti. Cempluk sering pergi keluar bermain dengan temannya hingga larut malam, hal ini dikarenakan sebagai wujud pelampiasan tidak bertemu dengan sang ayah, Cempluk tergolong anak yang mudah akrab dengan orang yang baru dia temui. Subjek kedua adalah Pesek (nama samaran) seorang siswa SMA kelas IX, yang tidak diperhatikan oleh kedua orangtuanya. Dia tinggal bersama nenek, tante, dan adiknya disalah satu desa didaerah Sewon Bantul. Pesek termasuk anak yang pendendam, hal ini ditandai dengan membenci kedua orang tuanya yang masing masing orangtuanya menikah dan memiliki keluarga baru, ia acuh tak acuh terhadap kedua orang tuanya, namun Pesek memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas di masa depannya. Disisi lain Pesek anak yang perhatian dan peduli dengan orang yang ia jumpai, terutama adiknya dan teman yang selalu menemaninya. Pesek lebih memilih bermain dan nongkrong dengan teman-temannya dengan alasan dirumah sangat membosankan dan selalu teringat kedua orang tuanya. Subyek ketiga bernama Lekir (nama samaran) seorang siswa SMA kelas XI, Lekir tinggal bersama ibu dan neneknya yang tinggal di daerah Gondang. Keluarga Lekir termasuk keluarga kelas menengah keatas, hal ini ditandai dengan sang ibu berwiraswasta dan memiliki dua salon di kota jogja dan sang ayah sebagai manager sanggar dangdut di daerah bantul. Lekir kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya, walaupun semua kebutuhan dan keinginan Lekir terpenuhi, hal ini menyebabkan Lekir selalu memanfaatkan harta sang ayah untuk bersenang-senang, sekalipun keinginan Lekir tidak terpenuhi, Lekir mengamuk dan tidak mengakui memiliki seorang ayah, sebab sejak usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

Lekir 10 tahun, Lekir ditinggal ayah bercerai dengan ibunya dan ayah menikah lagi. Disisi lain, Lekir anak yang penurut dan penyayang kepada ibunya, Lekir selalu membantu berbelanja kebutuhan salon sang ibu. Lekir sangat menggeluti dalam bidang otomotif dan seni lukis, terpecahnya keluarga Lekir tidak membuat patah semangat Lekir dalam berkarya, namun segala emosi selalu ia lampiaskan pada kertas hingga tercipta suatu karya yang memiliki arti dan kepuasan tersendiri bagi Lekir. Subyek keempat adalah Bebi (nama samaran) seorang siswi kelas XII SMA, Bebi tinggal bersama sang ayah di Berbah Sleman. Keluarga Bebi tergolong keluarga kelas menengah kebawah, hal ini ditandai dengan sang ayah sebagai buruh tani, dan sang ibu sebagai pramurukti. Kehidupan Bebi dalam keluarga, Bebi anak yang sombong, kurang mandiri, dan cenderung cuek. Bebi anak yang manja, hal ini terjadi semenjak masuk sekolah menengah atas, Bebi tinggal bersama sang ayah, dan sang ayah selalu menuruti apa yang diinginkan Bebi. Bebi tergolong anak yang berani melawan orang tua, hal ini terjadi ketika ibu Bebi terlambat mengirim uang, sehingga kata-kata kotor keluar dari mulut Bebi kepada ibunya, selain itu Bebi sering marah-marah karena berebut kendaraan motor dengan sang ibu, Bebi kerap kali tidak mengakui bahwa ia tidak memiliki sosok seorang ibu, karena sejak kecil Bebi tinggal bersama nenek dan kakeknya di salah satu desa di wonosari, dan ibunya tinggal bersama pasiennya di daerah kota jogjakarta.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam proses ini ada dua yaitu observasi dan wawancara 1. Observasi Observasi adalah pengamatan dan juga pencatatan sistematik atas unsurunsur yang muncul dalam suatu gejala atau gejala-gejala yang muncul dalam suatu objek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

Tabel 1 Tanggal Observasi NO

Hari/Tanggal

Inisial

Jenis

Deskripsi

kelamin 1

Cempluk

P

2

Pesek

L

3

Lekir

L

4

Bebi

P

2. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar pendapat, mencari informasi atau ide melalui pertanyaan-pertanyaan. Tabel 2 Pedoman Wawancara No 1

Pertanyaan Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu?

2

Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu?

3

Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar?

4

Bagaimana dengan belajarmu saat ini?

5

Sejauh mana minat kamu dalam belajar?

6

Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

7

Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun?

8

Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar?

9

Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini?

10

Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar?

E. Teknik Analisis Data Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah pengolahan data yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel ataupun populasi. Teknik analisis data ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan deskripsi hasil dari penelitian dan pembahasan dari keempat subyek A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Pertama-tama peneliti melakukan observasi dilapangan selama satu bulan yaitu pada bulan desember 2016. Peneliti melakukan observasi terhadap masing masing dari keempat subyek. Observasi dilakukan supaya peneliti dapat mengetahui keadaan kehidupan subyek ketika dilingkungan. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti melakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan guna untuk lebih mengakrabkan peneliti dengan subyek, sebab sebelumnya peneliti sudah kenal dengan subyek. Selanjutnya peneliti meminta subyek untuk kesediaannya menjadi subyek penelitian dan ketika subyek bersedia menjadi subyek penelitian, peneliti mengatur waktu untuk melaksanakan wawancara. Setelah melakukan observasi, peneliti menyusun panduan wawancara yang akan digunakan untuk mengungkap permasalahan penelitian. Panduan wawancara disusun diharapkan dapat membantu peneliti mengungkap permasalahan yang diteliti. Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran. Pertanyaan pada saat wawancara dapat berkembang sesuai dengan keadaan subyek dan kebutuhan penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan observasi dan wawancara. 1.

Observasi Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui realita yang terjadi pada kehidupan anak yang mengalami broken home. Hal ini peneliti secara langsung menyaksikan bagaimana pola hidup, kegiatan dan status sosial subyek. Proses observasi yang dilakukan peneliti pada

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

keempat anak yang mengalami korban broken home, peneliti menemukan perbedaan disetiap individu subyek. a.

Observasi pada subyek pertama Cempluk (nama samaran), observasi pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Desember 2016 pukul 15.00-15.45 WIB. Observasi pertama ini dilaksanakan di tempat pos ronda didekat rumah subyek ketika subyek sedang bersama temannya. Observasi ini mengungkapkan bahwa subyek berjenis kelamin perempuan, pendek, rambut ikal dan berkulit coklat dan menunjukan bahwa subyek merupakan khas orang jawa. Ketika subyek bersama temannya subyek orang yang dewasa, hal ini dibuktikan ketika subyek menjadi panutan dalam pengambilan keputusan saat bermain bersama teman-temannya. Observasi kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Desember 2016 pukul 15.00- 15.50 WIB. Observasi kedua ini dilaksanakan diruah subyek, hal yang diobservasi addalh situasi dan kondisi subyek serta kegiatan sunyek. Subyek tinggal di daerah Purwomartani Kalasan. Hasil observasi ini menunjukan bahwa Subyek tinggal bersama nenek, ibu dan adik laki-lakinya, karena kedua orang tuanya sudah bercerai, sedangkan ayahnya tinggal di studio tatto miliknya. Keseharian subyek ketika dirumah sering membantu nenek mengurusi daging ayam yang akan dijual dipasar. Observasi yang terakir dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Desember 2016 pukul 16.00- 17.05 WIB. Observasi ini dilaksanakan pada saat wawancara berlangsung didekat pemotongan ayam yang tidak jauh dari rumah subyek. Hasil observasi terakir ini mengungkap bahwa subyek mudah akrab dan terbuka kepada siapa saja, ketika melakukan wawancara subyek tidak merasa terganggu, subyek cenderung tegas dengan memiliki keyakinan dan tekat yang kuat dalam menjawab berbagai pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

b.

Observasi pada subyek kedua Pesek (nama samaran), Observasi pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Desember 2016 pukul 20.0021.00 WIB. Observasi yang pertama ini dilaksanakan di mangkubumi depan hotel harper, ketika subyek sendang berkumpul dengan komunitas motornya. Hasil observasi menyatakan bahwa subyek adalah laki-laki berkulit putih, postur tubuh pendek, rambut pendek. Subyek ketika berada dikomunitas motornya cenderung orang yang aktif dan dapat dipercaya, hal ini dibuktikan subyek menjadi pengurus sebagai bendahara di komunitasnya. Observasi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Desember 2016 pukul 15.00-15.45 WIB, Observasi ini dilaksanakan dirumah subyek, hasil yang diperoleh pada observasi kedua ini menyatakan bahwa Subyek tinggal di daerah Sewon Bantul, Subyek tinggal bersama tante, nenek dan adik perempuannya.

Kedua orang tua

subyek menjalani hidup masing masing, ibu subyek menjadi TKI di Malaysia dan memiliki suami baru, sedangkan ayah tinggal di muntilan dengan istri barunya. Observasi terakir dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember 2016 pukul 10.00- 11.00 WIB saat wawancara berlangsung. Observasi ini dilaksanakan di depan pasar hewan pasti, dan hasil observasi mengungkap bahwa Subyek kurang tanggap dalam menjawab pertanyan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, subyek cenderung menjawab dengan kelucuan-kelucuan kecil, disisi lain jawaban yang diberikan subyek bersifat singkat padat dan tepat sasaran, ketika subyek merasa cukup menjawab, subyek lalu melanjutkan dengan plesetan kelucuan. c.

Observasi pada subyek ketiga Lekir (nama samaran), observasi pertama dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember 2016 pukul 14.00-14.50 WIB. Observasi pertama dilaksanakan dibelakang pabrik gula, ketika subyek sedang berkumpul bersama organisasi gambarnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

pada observasi ini menyatakan bahwa subek seorang laki-laki, bertubuh tinggi kekar, berkulit sawo matang, dan berambut tipis. Ketika subyek bersama temannya, subyek cenderung cepat dalam bertindak, hal ini dibuktikan ketika salah seorang temannya meminta untuk pembuatan desain kaos, subyek langsung mengerjakan tanpa basa-basi. Observasi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Desember 2016 pukul 16.00-16.50 WIB, Observasi berlangsung dirumah subyek. Hasil observasi mengungkap bahwa Subyek tinggal di sewon bantul, subyek tinggal bersama ibunya karena kedua orang tuanya telah lama bercerai, sang ayah tinggal bersama istri barunya di daerah kadipiro. Subyek memiliki dua saudara kandung perempuan dan lakilaki. Adik laki-laki tinggal dengan neneknya, sedangan adik peempuannya tinggal bersama budenya di daerah klaten. Keseharian subyek ketika dirumah mengurusi burung-burung merpatinya, dan subyek menggabari tembok rumahnya dengan coretan-coretan sebagai pelampiasan apayang subyek rasakan. Observasi terakir dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Desember 2016 pukul 16.05-17.00 WIB saat wawancara berlangsung dan dilaksanakan didaerah sempu bantul. Hasil observasi mengungkapkan bahwa subyek sangat berhati-hati dalam menjawab pertanyaan. Sekalipun subyek menjawab pertannyaan langsung dengan tegas, subyek kurang fokus ketika menjawab saat wawancara berlangsung. d.

Observasi pada subyek keempat Bebi (nama samaran), observasi dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2016 pukul 14.00-15.00 WIB. Observasi pertama dilaksanakan di daerah janti ketika subyek sedang bersama teman-temannya, hasil observasi menunjukan bahwa subyek adalah perempuan, berbadan tinggi kurus, berambut panjang yang lurus dan berkulit putih. Ketika bersama teman-temannya subyek sering menyuruh-nyuruh teman-temannya, hal ini ditandai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

ketika subyek membawa barang, subyek menyuruh temannya membawakan, subyek cenderung manja dan tidak mau bekerja berat. Observasi kedua dilaksanakan pada hari Senin, 19 Desember 2016 pukul 16.00-16.50 WIB, observasi berlangsung di rumah subyek. Hasil observasi mengungkap bahwa Subyek tinggal didaerah Berbah Sleman bersama sang ayah, sebelumnya subyek tinggal bersama neneknya diwonosari, karena kedua orang tuanya telah bercerai sejak subyek masih usia delapan bulan, sedangkan ibu subyek tinggal bersama pasiennya didaerah kota jogjakarta. Keseharian subyek ketika dirumah,subyek lebih sering bermain handphonnya, sambil tiduran di kursi. Ketika sang ayah meminta bantuan kepada subyek, subyek banyak alasan utuk menolak. Observasi terakir dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Desember 2016 pukul 15.00-15.50 WIB pada saat wawancara berlangsung. Hasil yang diperoleh pada saat observasi terakir adalah Ketika subyek menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti subyek agak gugup, dengan tempo yang lambat dan terbata-bata. Masih banyak keraguan dalam menjawab pertanyaan. 2.

Wawancara Wawancara dilaksanakan setelah peneliti kenal lebih dekat dengan keempat subyek dan observasi selesai. Wawancara dilaksanakan dengan kesepakatan dan kesediaan subyek. Wawancara berlangsung tidak hanya dirumah subyek, wawancara berlangsung sesuai kenyamanan subyek, sehingga proses belaksanaan wawancara dapat berjalan dengan lancar. Setiap subyek memiliki rentang waktu yang berbeda-beda saat wawancara berlangsung, dari 40 menit sampai 60 menit hal ini terjadi sebab kriteria menjawab subyek dan cara menjawab subyek yang berbeda-beda. Dalam hal ini peneliti bekerja semaksimal mungkin dan lebih fokus kepada subyek dalam menggali jawaban-jawaban subyek. Dalam proses ini pertanyaan yang diajukan peneliti kepada subyek dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

dikembangkan secara langsung sesuai dengan situasi kondisi dan jawaban dari subyek. a.

Wawancara pada subyek yang pertama Cempluk (nama samaran) dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Desember 2016 pukul 16.0017.05 WIB. Wawancara dilaksanakan di depan pemotongan ayam ketika subyek membantu neneknya mengantar ayam ketempat pemotongan. Hubungan subyek dengan ibu sangat dekat namun subyek kurang berkomuniaksi dengan sang ibu, akan tetapi hubungan subyek dengan ayah menjadi jauh, hal ini dikarenakan subyek dilarang sang ibu bertemu dengan sang ayah, disisi lain komunikasi subyek dengan ayah masih berlangsung dengan baik, sebab subyek dengan sang ayah masih sering homunikasi dengan menggunakan telepon selulernya. Hasil wawancara menunjukan bahwa subyek memiliki minat dalam belajar yang rendah yang disebabkan subyek tidak lagi bersama kedua orang tuanya. Pola kebiasaan bimbingan dan pendampingan orang tua sebelum broken home dan sesudah broken home berpengaruh terhadap minat belajar anak, hal ini ditunjukan pada subyek yang pertama, ketika peneliti memberikan pertanyaan kepada subyek terkait dengan pendapat subyek mengenai pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajat subyek. Lalu subyek memberikan jawaban “Ada, dulu sebelum cerai enak, ibu saya selalu menemani ketika saya sedang belajar atau saya sedang mengerjakan tugas, tapi sekarang tidak, jadi sekarang ya saya males-malesan gitu”. Peneliti juga menanyakan pendapat subyek terkait dengan pengaruh dari perceraian orang tua, terhadap dampak minat belajar, lalu subyek memberikan jawabannya “menurutku, aku dulu belajar rajin, sekarang aku males. ya menurun mas. Abis dulu selalu ditemani, lhah sekarang sudah enggak mas”. (LR/S3.n4 & n14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

b.

Wawancara pada subyek kedua Pesek (nama samaran) dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember 2016 pukul 10.00- 11.00 WIB. Wawancara berlangsung di depan pasar hewan, ketika subyek sedang bermain dengan temannya. Relasi subyek dengan ibu tergolong tidak baik, hal ini ditandai dengan kurangnya komunikasi antara ibu dengan subyek, mengingat jaraknya subyek dengan sang ibu, subyek di indonesia sedangkan ibu berada dimalaysia. Begitu pula relasi subyek dengan sang ayah tergolong kurang baik, hal ini ditandai dengan adanya subyek datang kepada sang ayah ketika membutuhkan saja. Akan tetapi relasi subyek dengan tante dan neneknya cukup baik, hal ini dibuktikan sang tante selalu menanyakan kabar subyek, dan subyek mau menuruti apa yang dikatakan sang nenek dan tantenya. Keseharian subyek ketika dirumah masih mau membantu pekerjaan rumah, hal ini dilakukan subyek untuk minta upah, selain itu subyek sering bermain di bengkel milik tetangga yang tidak jauh dari rumah. Hasil wawancara pada subyek ke dua menunjukan bahwa subyek memiliki minat belajar yang rendah, hal ini disebabkan karena kurangnya pendekatan dan bimbingan dari orangtuanya, hal ini dibuktikan ketika peneliti menanyakan letak posisi angka skala belajar subyek saat ini, angka skala terdiri dari angka 1 sampai 10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, lalu subyek menjawab “kalau aku sih di angka empat mas” disisi lain, peneliti juga menanyakan terkait dengan kemungkinan-kemungkinan apakah ada seseorang yang membuat subyek

semakin semangat

dalam belajar, lalu subyek memberikan jawabannya,”tanteku mas, dia yang lebih memperhatikan, sama kakak kelasku mas yang paling cantik” Selain itu, penelitu juga menanyakan pendapat subyek terkait dengan perkembangan pesatnya minat subyek dalam belajar. “belajarku kalau aku pengen aja mas, kayak kemaren mas, temenku kan sudah pada bisa bongkarin kelistrikan motornya, lhah terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

saya

pengen

tau

gimana

caranya,

ya

saya

belajar

gitu

mas”.(LR/S3.n10 & n12 ) c.

Wawancara dengan subyek ketiga Lekir (nama samaran) dilaksakan pada hari Rabu, 21 Desember 2016 pukul 16.05-17.00 WIB. Meskipun kedua orang tua subyek berceai, subyek memiliki minat belajar yang tinggi sebab subyek memiliki seorang kekasih yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam belajar. Disisi lain subyek selalu bergal bersama orang yang lebih pandai darinya, hal ini membuat subyek semakin bersemangat dan inin mengimbangi bahkan subyek ingin melampaui temannya. Hasil wawancara menunjukan bahwa subyek memiliki minat belajar yang tinggi, hal ini dibuktikan ketika peneliti menanyakan letak posisi angka skala belajar subyek saat ini, angka skala terdiri dari angka 1 sampai 10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, lalu subyek mengutarakan jawabannya “kalau aku sih di angka enam mas”. Peneliti juga menanyakan bagaimana cara subyek supaya

memiliki

minat

belajar?

Subyek

pun

memberikan

jawabannya “Caranya ya aku bermain sama orang yang lebih pandai dariku mas, jadi aku enggak mau kalah sama temanku mas”.Selain itu, peneliti juga bertanya kepada subyek terkait dengan kemungkinan-kemungkinan apakah ada seseorang yang membuat subyek semakin semangat dalam belajar, lalu subyek dengan tegas menjawab “ada mas, pacarku mas yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk belajar”. (LR/S3.n11, n15 & n19) d.

Wawancara dengan subyek keempat Bebi (nama samaran) dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Desember 2016 pukul 15.00-15.50 WIB. Hasil wawancara menunjukan subyek memiliki minat belajar yang rendah. Subyek belum pernah mengalami di asuh oleh orangtua kandungnya, hal ini dibuktikan ketika peneliti memberikan pertanyaan kepada subyek terkait dengan pendapat subyek mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajat subyek. Lalu subyek memberikan jawaban “Sejak kecil saya sama embah diwonosari, terus ibu kerja dan tinggal bersama pasiennya sedangkan bapak disumatra tanpa membiayai aku dari kecil, ya baru saat ini bapak ketemu dan aku ikut bapak mas, jadi aku baru ngrasain tinggal sama bapak ya sakarang mas, trus ibu ya dari dulu gitu-gitu aja, kalau maslah belajar naik turunnya ya tetep sama aja mas. Saya dari dulu gitu gitu aj, tapi saat ini saya menurun mas.” disisi lain Subyek memiliki minat belajar saat bersama teman-temannya, hal ini dibuktikan dengan jawaban subyek ketika peneliti bertanya mengenai pendapat subyek terkait dengan cara subyek supaya memiliki minat belajar, lalu subyek memberikan jawabannya “Ya dari ibu kasih semangat mas trus bapak juga ngasih smangat.. apa lagi mau nemenin belajar mas” (LR/S4.n14 & n16) B. Analisis Data 1. Subyek 1 a. Penghimpunan data subyek Nama

: Cempluk (nama samaran)

Tempat Tanggal Lahir

: Sleman 11 januari 1998

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Purwomartani Kalasan

Cita-cita

: Pembalap

Hobi

: Bernyanyi

Pendidikan terakir

: SMK

Anak ke-

: 1 (satu)

Penampilan fisik

: badan pendek, rambut ikal panjang, hidung pesek dan berkulit coklat

Penampilan psikis

: tegas, mudah bergaul, dan ramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

b. Analisis Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek. Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek sesuai dengan kesediaan subyek. 1) Lingkungan Keluarga Subyek adalah anak pertama dan memiliki satu adik laki-laki yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Subyek tinggal bersama nenek, adik, dan ibunya karena kedua orang tuanya bercerai, sedangkan sang ayah tinggal di studio tatto miliknya. Relasi subyek dengan ibu enderung kurang baik karena jarang berkomunikasi dengan sang ibu, walaupun subyek tidak tinggal bersama sang ayah, subyek cenderung lebih dekat dengan sang ayah. Kedekatan subyek dengan sang ayah hanya lewat handphone seluler saja. 2) Tempat tinggal subyek Subyek tinggal di salah satu desa di purwomartani kalasan, kondisi rumah subyek tergolong sederhana, tidak bersar dan mewah namun tertata rapi, sebelah kiri rumah subyek memiliki gudang penyimpanan kayu pohon kelapa. Populasi penduduk desa subyek beleum terlalu padat, sebab jarak antara rumah subyek dengan tetangga lumayan jauh. 3) Tempat subyek bersosialisasi Subyek sering bersosialisasi dilingkungan sekitar subyek, subyek biasanya bermain dipos ronda yang tak jauh darirumahnya, detempat inilah subyek mendapatkan sedikit perhatian dari orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

orang terdekat, tak hanya anak seusianya yang sering berkumpul dipos ronda, ada orang dewasa dan juga ibu-ibu, ditempat inilah subyek mendapatkan sedikit bimbingan kemandriannya. 2. Subyek 2 a. Penghimpunan data subyek Nama

: Pesek (nama samaran)

Tempat Tanggal Lahir

: Bantul, 21 Oktober 1997

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Katholik

Alamat:

: Sewon Bantul

Cita-cita

: Pembalap

Hobi

: Otak-atik motor

Pendidikan Terakir

: SMA

Anak Ke-

: 1(satu)

Penampilan Fisik

: berkulit putih, postur tubuh pendek, rambut pendek dan hidung mancung

Penampilan Psikis

: Humoris, mudah bergaul dan penurut

a. Analisis Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek. Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek sesuai dengan kesediaan subyek. 1) Lingkungan Keluarga Subyek adalah anak pertama dan memiliki satu adik perempuan ang duduk dibangku VII sekolah menengah pertama, Subyek tinggal bersama tante, adik dan neneknya. Relasi subyek dengan kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

orangtuanya tergolong sangat jauh sebab ayah tinggal dimuntilan bersama istribarunya dan ibu menjadi TKI dimalaysia. 2) Tempat Tinggal Subyek Subyek tinggal didaerah sewon bantul, Rumah subyek cukup sederhana, belakang rumah dan sebelah kiri rumah subyek terdapat kebun pisang, tomat, cabe dan terong. Depan rumah subyek terdapat warung kecil milik nenek subyek, halaman rumah subyek tergolong luas, sebab tetangga subyek sempat memarkirkan mobilnya dihalaman rumah subyek. Jarak rumah subyek dengan tetangga cukup dekat dan hanya berbatas pagar saja, rumah subyek tidak jauh dari pasar hean pasti. 3) Tempat Subyek Bersosialisasi Subyek cenderung sering bersosialisasi dengan teman komunitas motornya, subyek sering berkunjung dibengkel milik tetangga, dan sering berkunjung pula di sekretariat komunitas motornya yang berletak di daerah lempuyangan. Subyek sering mengikuti pertemuan rutin yang diadakan duakali dalam satuminggu. Relasi subyek dengan temannya tergolong akrab dan subyek termasuk orang yang dipercaya, sebab subyek menjabat sebagai bendahara. 3. Subyek 3 a. Penghimpunan data subyek Nama

: Lekir (nama samaran)

Tempat Tanggal Lahir

: Bantul, 15 Januari 1997

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat:

: Kasihan Bantul

Cita-cita

: Seniman

Hobi

: menggambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

Pendidikan Terakir

: SMA

Anak Ke-

: 1(satu)

Penampilan Fisik

: bertubuh tinggi kekar, berkulit sawo matang, dan berambut tipis, hidung mancung dan memiliki kumis tipis

Penampilan Psikis

: penyayang, cepat dan tanggap dalam segala hal dan pendiam

b. Analisis Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek. Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek sesuai dengan kesediaan subyek. 1) Lingkungan keluarga Subyek adalah anak pertama dan memiliki dua orang adik, adik pertama perempuan dan yang kedua laki-laki. Subyek tinggal bersama sang ibu sedangkan adik yang tinggal bersama budenya dan adik yang kedua dan masih bersekolah kelas VIII sekolah menengah pertama dan tinggal bersama neneknya. Relasi subyek dengan ibu cukup baik, dan tidak terlalu menuntut sang ibu, akan tetapi relasi subyek dengan sang ayah tidak baik, subyek selalu menuntut sang ayah untuk minta sesuatu. 2) Tempat tinggal subyek Subyek tinggal di daerah kasihan bantul, rumah subyek besar namun berantakan, dinding tembokrumah subyek banyak gambar gambar dan coretan cat. Sebelah kiri rumah subyek berhimpitan dengan tetangga, sebelah kanan rumah sunyek terdapat kebun halaman luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

milik tetangga dan depan pojok rumah subyek terdapat makam. Populasi penduduk rumah subyek tergolong padat sebab rumah subyek dengan tetangga cukup dekat, begitu pula rumah antar tetangga yang berhipitan dan berhadap-haapan, sedangkan jalan menuju rumah subyek sangat sempit, Rumah subyek tidak jauh dengan pabrik gula. 3) Tempat subyek bersosialisasi Subyek bersosialisai dengan temannya disekitar pabrik gula, subyek berkumpul dengan teman-teman gambarnya, biasanya Subyek membantu temannya dalam proses pembuatan desain gambar atau mural, di tempat ini lah subyek memiliki banyak relasi dan sedikit menghilangkan

kepenatannya

dan

sedikit

melampiaskan

kesepiannya dirumah. 4. Subyek 4 a. Penghimpunan data subyek Nama

: Bebi (nama samaran)

Tempat Tanggal Lahir

: Sleman, 3 April 1999

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Katholik

Alamat:

: Berbah sleman

Cita-cita

: Polisi

Hobi

: Mendengarkan musik

Pendidikan Terakir

: SMA

Anak Ke-

: 1(satu)

Penampilan Fisik

: berbadan tinggi kurus, berambut panjang yang lurus dan berkulit putih

Penampilan Psikis

: Pendiam, cuek, mudah mencari teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

b. Analisis Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek. Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek sesuai dengan kesediaan subyek. 1) Lingkungan keluarga Subyek seorang anak tunggal, saat ini tinggal bersama sang ayah, sedangkan sang ibu tinggal bersama pasiennya. Relasi suyek dengan sang ayah relatif baik sebab dari dulu subyek inin tinggal bersamanya, subyek terlihat manja kepada sang ayah, apapun yang subyek inginkan harus terpenuhi. Relasi subyek dengan ibu kurang baik, subyek cenderung cuek terhadap ibunya. 2) Tempat tinggal subyek Subyek tinggal didaerah berbah sleman, Rumah subyek sedehana namun tidak terawat, disebelah kiri rumah subyek terdapat kandang ayam dan disebelah kanan rumah tetangga. Populasi daerah rumah subyek termasuk padat, sebab rumah subyek dengan tetangga berhipitan dan saling berhadap-hadapan, akan tetapi akses jalan menuju rumah subyek sangat luas. 3) Tempat subyek bersosialisasi Subyek termasuk anak yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman, Subyek sering jajan di warung dekat rumah subyek bersama teman-temannya. Ketika subyek merasa bosan dirumah, subyek mengajak temannya kewarung untuk sekedar ngobrol, Pemilk warung juga membebaskan kepada subyek ketika bermain dan mengobrol bersama temannya ketika diwarung .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

TABEL FENOMENA EMPAT ANAK KORBAN BROKEN HOME AS NO

ASPEK

1

Minat belajar subyek

2

Prestasi belajar subyek Kedekatan subyek dengan ayah

3

4

5

A NA (inisial) Tertarik karena ada hadiah Menurun

B VK (inisial)

C GL (inisial)

Tertarik Tertarik berdasarkan apabila ingin keinginan melampaui dalam ilmu orang yang bersangkutan Menurun Menurun

Semakin Bertemu jauh, ketika namun meminta lebih jatah uang sayang ayah Kedekatan Jarang Lepas subyek komunikasi kontak dengan komunikasi ibu Sikap dan Ramah, Dapat perilaku mudah dipercaya, subyek akrab, ramah, dan perhatian suka bergurau

Semakin jauh dan jarang komunikasi

D DD (inisial) Tertarik apabila ada yang mendampingi Biasa-biasa saja Semakin dekat, sebab selalu ingin dituruti kemauannya

Sayang dan perhatian

Semakin menjauh, sebab jarang ketemu

Pendiam, perhatian, cepat dan tanggap

Cenderung cuek, acuh tak acuh

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dari keempat subyek dalam ketertarikan minat belajar, Subyek pertama berminat dalam belajar apabila ingin memperoleh hadiah. Subyek ke dua berminat dalam belajar apabila subyek tertarik pada suatu ilmu yang ingin subyek pelajari, begitu pula dengan subyek ke tiga, subyek berminat dalam belajar apabila subyek ingin melampaui seseorang yang lebih cerdas atau lebih menguasai suatu ilmu dibanding dengan subyek. Begitu pula dengan subyek ke empat, subyek berminat dalam belajar apabila ada yang menemani subyek ketika belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

Prestasi belajar dari keempat subyek setelah mengalami korban broken home cenderung mengalami penurunan, tiga diantara empat subyek mengalami penurunan, yaitu subyek pertama, ke dua dan ke tiga, akan tetapi subyek ke empat berbeda dengan ketiga subyek lainnya, sebab subyek ke empat biasa-biasa saja. Setelah mengalami broken home, subyek bertama dan ketiga sama sama semakin jauh mengenai kedekatan dan relasi dengan sang ayah, namun subyek pertama hanya lebih sayang, akan tetapi subyek ke tiga jarang berkomunikasi dengan sang ayah. Berbeda dengan subyek ke dua, subyek kedua bertemu dengan sang ayah apabila hanya meminta uang saja. Berbeda pula dengan subyek ke empat, subyek lebih dekat dengan sang ayah, sebab subyek menginginkan apa yang subyek inginkan diperuhi. Kedekatan subyek ke tiga dengan sang ibu setelah mengalami broken home dapat disimpulkan bahwa, satu dari empat subyek lebih dekat dengan sang ibu yaitu subyek ketiga. Subyek ke tiga semakin dekat dan semakin sayang kepada sang ibu. Akan teta[i tiga dari empat subyek semakin jauh dari sang ibu. Subyek ke tiga berbeda dengan subyek ke empat, subyek ke empat semakin jauh relasinya dengan sang ibu sebab subyek dengan sang ibu jarang bertemu. Disisi lain subyek pertama dan ke dua sama-sama jarang berkomunikasi dengan sang ibu dan subyek kedua sudah lepas kontak dengan sang ibu. Sifat dari ke empat subyek berbeda-beda satu dengan yang lainnya namun terdapat sedikit persamaan sikap dan perilaku. Subyek pertama sangat ramah, mudah akrab dan perhatian, subyek ke tiga sejalan dengan subyek pertama yang memiliki sifat perhatian, namun subyek ke tiga cenderung pendiam dan cepat dan tanggap dalam menghadapi sesuatu. Subyek ke dua sejalan dengan sikap dari subyek pertama yang memiliki sikap ramah kepada semua orang, disisi lain subyek ke dua lebih suka bergurau dan dapat dipercaya. Subyek ke empat berbeda dari ketiga subyek, subyek ke empat cenderung cuek dan acuh tak acuh dalam segala hal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

C. Pembahasan Penelitian ini mengungkapkan fenomena minat belajar pada empat anak broken home. Kasus pada penelitian ini berfokus pada anak yang pernah bersekolah atau masih sekolah dan menjadi korban broken home (perceraian). Subyek meskipun berlatar belakang broken home, namun subyek masih memiliki minat dalam belajar, kadang kala minat belajar pada subyek sempat menurun, hal ini dikarenakan dengan adanya keinginan dari subyek tidak terpenuhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar subyek yang mengalami korban perceraian tidak teratur, subyek pertama dan ke empat mengatakan bahwa subyek belajar apabila ada tugas saja dan apabila mendapat teguran dari orang lain. Berbeda dengan pendapat subyek ke dua, subyek ke dua mengatakan bahwa dia memiliki kebiasaan belajar apa bila dia ingin mengetahui suatu hal yang dia gemari, hal ini sejalan dengan pendapat Slamet Widodo (1989 : 72). Pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas,

siswa

mempunyai

perhatian

terhadap

adanya

perhatian,

menimbulkan keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan denga hal-hal tersebut. Subyek ke tiga memiiki kebiasaan belajar apa bila dia

ingin

melampaui salah seorang sahabat atau temannya. Dari ke empat subyek dapat disimpulkan tiga diantara empat subyek memiliki kebiasaan belajar yang ditimbulkan dari pengaruh orang disekitar maupun orang-orang terdekat, satu diantara empat subyek memiliki kebiasaan belajar tergantung dari keinginan diri sendiri, Jadi kebiasaan belajar dari keempat subyek cenderung menurun sebab keinginan subyek tidak terpenuhi. Meskipun ke empat subyek berlatar belakang broken home subyek masih memiliki minat belajar, sebab subyek masih memiliki semangat yang dipelopori oleh orang-orang terdekat subyek. Subyek pertama mengatakan bahwa minat belajarnya meningkat apa bila salah seorang dari anggota keluarga mau memberikan hadiah, akan tetapi subyek ke empat mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

bahwa dia memiliki minat belajar apabila ada salah satu dari kedua orangtuanya yang mau mendampingi subyek saat belajar dan subyek ke empat minat dalam belajar ketika ada tugas saja, Subyek ke tiga mengatakan bahwa dia memiliki minat belajar apabila ada salah satu dari teman terdekat jauh lebih pandai darinya, berbeda dengan subyek ke dua, Sebab subyek kedua memliki minat belajar karena keinginan pribadinya. Dari keempat subyek dapat disimpulkan bahwa ke empat subyek memiliki perkembangan minat belajar yang berbeda-beda dan minat belajar subyek cenderung menurun. Dampak broken home cenderung berpengaruh pada turunnya minat belajar pada anak. Bentuk-bentuk minat belajar anak broken home rendah dapat ditandai dengan adanya kemalasan dari subyek, hal ini dikatakan oleh subyek pertama, sejalan dengan subyek pertama, subyek ke dua cenderung malas dengan belajarnya. Subyek ke empat mengatakan juga bahwa subyek belajar apabila ada yang mendampingi dan subyek belajar apabila ada tugas, sejalan dengan subyek ke empat, subyek pertama juga mengatakan bahwa subyek belajar bila ada orang tua, dan orang tua menyuruhnya untuk belajar. Pendapat lain yaitu subyek ke dua dan subyek ke tiga, subyek ke tiga cenderung biasa- biasa saja, sebab tidak ada yang menyuruh dan menanyakan bagaimana belajar subyek dan hasil belajar subyek dan pendapat lagi dari subyek ke dua, subyek ke dua belajar sesuai dengan keinginannya. Dari ke empat pendapat subyek, dapat disimpulkan bahwa keluarga yang berltar belakang broken home cenderung berpengaruh pada turunnya minat belajar anak, dan bentuk-bentuk turunyya minat belajar anak seperti : (1) anak cenderung malas, (2) subyek mau belajar apabila disuruh, (3) anak belajar apabila ada tugas saja, (4) anak belajar karena menginginkan sesuatu. Dampak keluarga yang broken home berpengaruh pada minat belajar anak disisi lain subyek menganggap belajarnya sia-sia, sebab tidak ada orang tua yang menanyakan bagaimana hasil dari prestasinya, sehingga anak cenderung acuh tak acuh terhadap belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Hampir semua keluarga yang berlatar belakang broken home memiliki kesamaan kriteria permasalahan yang dihadapi, sehingga menimbulkan perceraian, hal ini dibuktikan pada keluarga subyek pertama dan subyek ke dua. Permasalahan yang dihadapi dari kedua subyek tersebut menyangkut pada perekonomian keluarga, namun berbeda dengan subyek ke empat, permasalahan yang dihadapi subyek ke empat adalah unsur perbedaan pendapat dari kedua belah pihak orang tua. Berbeda juga dengan permasalahan yang dihadapi pada subyek ke ting, permasalahn yang dihadapi pada subyek ke tiga adalah dengan adanya perselingkuhan. Dari keempat fenomena perceraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dua dari empat keluarga yang broken home, terjadi disebabkan oleh perekonomian keluarga, satu dari empat keluarga broken home terjadi akibat perselingkuhan, dan satu keluarga broken home terjadi akibat perbedaan pendapat. Subyek masing-masing mengetahui dan menerima keadaannya bahwa kedua orang tuanya broken home dan mereka menjadi korban dari broken home. Kadang kala subyek mengalami kekecewaan ketika teringat bahwa menjadi korban broken home itu menyakitkan, namun masing-masing subyek memiliki cara yang berbeda untuk menghilangkan rasa kekecewaan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan berisi tentang hasil keseluruhan penelitian. Bagian saran secara berurutan memaparkan masukan untuk subyek, orang tua dan peneliti lain. A. Simpulan Penelitian ini mengungkapkan fenomena minat belajar pada empat anak broken home. Dalam penelitian ini peneliti dituntut untuk fokus dan bergerak cepat dalam bertindak. Kasus pada penelitian ini berfokus pada anak yang pernah bersekolah atau masih sekolah dan menjadi korban broken home (perceraian). Subyek meskipun berlatar belakang broken home, namun subyek masih memiliki minat dalam belajar, kadang kala minat belajar pada subyek sempat menurun, hal ini dikarenakan dengan adanya keinginan dari subyek tidak terpenuhi. Minat belajar dari keempat subyek meningkat karena adanya motivasi dari orang terdekat subyek dan didukung dengan iming-iming dari salah seorang anggota keluarga. Subyek masing-masing mengetahui dan menerima keadaanya bahwa kedua orang tuanya broken home dan mereka menjadi korban dari broken home. Kadang kala subyek mengalami kekecewaan ketika teringat bahwa menjadi korban broken home itu menyakitkan, namun masingmasing subyek memiliki cara yang berbeda untuk menghilangkan rasa kekecewaan tersebut. Berdasarkan data-data yang diperoleh ketika observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kebiasaan belajar anak dari keluarga broken home (perceraian) tidak teratur, anak belajar apa bila mendapat teguran, anak belajar apabila ada tugas saja

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

2. Perkembangan minat belajat anak yang menjadi korban broken home dapat meninkat dengan adanya motivasi dari orang-orang terdekat a. Dukungan dari keluarga batih (tante, bude, nenek) adanya kasih sayang dan perhatian dalam belajar dari keluarga batih dapat meningkatkan minat belajar anak, Keluarga batih cenderung memberikan janji-janji berupa hadiah apabila anak mendapatkan suatu prestasi b. Dukungan dari teman dekat, teman, sahabat, bahkan dari seorang kekasih. Anak memiliki minat belajar dan cenderung meningkat dari motivasi orang-orang terdekat, anak merasa minder dan selalu membandingkan dari orang-orang disekitar mereka, hal ini membuat anak semakin maju dan semakin meningkakan minat belajarnya. 3. Bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada anak yang mengalami broken home a. Anak cenderung malas belajar b. Anak belajar bila disuruh c. Anak belajar apabila ada tugas d. Anak belajar bila menginginkan sesuatu 4. Dampak keluarga broken home bagi minat belajar anak a. Anak cenderung cuek dan acuh tak acuh terhadap belajarnya b. Prestasi belajar anak cenderung menurun c. Anak merasa belajarnya sia-sia B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan. Peneliti menyadari masih ada yang harus disempurnakan lagi. Keterbatasan penelitian ini antara lain: 1. Peneliti kurang teliti dan kurang pandai merangkai kata-kata dalam skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

2. Peneliti kurang mampu berkomunikasi dengan baik, peneliti berbicara dengan tempo yang cepat, sehingga subyek kebingungan dan meminta peneliti mengulangi apa yang ditanyakan 3. Peneliti

kurang

mendalami

permasalahan-permasalahan

yang

menimbulkan terjadinya broken home yang terjadi pada keluarga subyek 4. Ketika wawancara berlangsung, peneliti belum melakukan secara mendalam. 5. Peneliti kebingungan saat menyusun panduan wawancara, sehingga jawaban yang diberikan dari subyek cenderung simpel, singkat, padat dan jelas C. Saran 1. Subyek peneliti Subyek diharapkan memiliki minat belajar, minat berasal dari dalam diri, sebab ketika melakukan sesuatu hal atau kegiatan bila tidak memiliki minat maka kegiatan itu tidak akan terselesaikan. 2. Pihak Orang Tua Pihak orang tua hendaknya menyadari akibat broken home pada anak. Orang tua kandung menjadi pelopor utama dalam perkembangan minat belajar. Minat belajar anak akan tumbuh ketika mereka mendapatkan pantauan dan bimbingan dari orang tua kandunya sendiri. 3. Peneliti Lain a. Peneliti hendaknya lebih terbuka terhadap subyek, supaya subyek lebih cepat merespon dan tidak salah persepsi b. Peneliti hendaknya bekerja profesional, sehingga tidak terlarut masuk dalam suasana yang dialami subyek c. Peneliti sebaiknya belajar berkomunikasi dengan baik, sehingga mampu menghadapi subyek ketika melakukan wawancara dan tidak merasa canggung ketika bertemu dengan subyek. d. Peneliti alangkah baiknya menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada subyek dengan kalimat-kalimat yang baku, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

subyek ketika menjawab dapat langsug mengenai sasaran jawaban yang diperlukan e. Peneliti hendaknya melakukan wawancara secara mendalam f. Peneliti hendaknya menjaga sikap, tutur kata dan perilaku ketika melakukan proses observasi maupun proses wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA Afandi, 2009. Pendekatan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Gramedia Agus Supriyono. 2008. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bimo, Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum, Andi, Jakarta. Buchari, 1955. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Aksara Baru. Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Crow, dan Crow, L. 1998. Psikologi Belajar. Surabaya: Bina Ilmu Endang, 2000 Bagaimana Konselor Bersikap. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gie, 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. Hurlock. (2014). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Junita, 2009. 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Bandung: Katama Media Kartono, 1995. Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Loekmono, 1994. Belajar bagaimana belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia Meleong, 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Robert Gague, 1988. Prinsip-prinsip Belajar Untuk Pengajaran di Sekolah. Surabaya : Usaha Nasional Setiyanto, 2008. Orang Tua Ideal dan Perspektif Anak. Jakarta: Grasindo Slameto,1995. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Widodo, Slamet.1989. Statistik Untuk Penelitian.Jakarta: Alfabeta Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran Jakarta: Gramedia

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran I Hasil Observasi A. Subyek 1 1. Observasi subyek saat beraktivitas dengan temannya Hari/Tanggal Minggu, 4 Desember 2016 15.00-15.45 WIB

Deskripsi Observasi pertama dilaksanakan di tempat pos ronda ketika subyek sedang bersama temannya. Observasi ini mengungkapkan bahwa subyek berjenis kelamin perempuan, pendek, rambut ikal dan berkulit coklat dan menunjukan bahwa subyek merupakan khas orang jawa. Ketika subyek bersama temannya subyek orang yang dewasa, hal ini dibuktikan ketika subyek menjadi panutan dalam pengambilan keputusan saat bermain

2. Observasi subyek dengan keluarga dan tempat tinggal subyek Hari/Tanggal Jumat, 9 Desember 2016 15.00- 15.50 WIB

Deskripsi subyek tinggal di daerah Purwomartani Kalasan. Hasil observasi ini menunjukan bahwa Subyek tinggal bersama nenek, ibu dan adik laki-lakinya, karena kedua orang tuanya sudah bercerai, sedangkan ayahnya tinggal di studio tatto miliknya. Keseharian subyek ketika dirumah sering membantu nenek mengurusi daging ayam yang akan dijual dipasar.

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

3. Observasi subyek ketika wawancara Hari/Tanggal Kamis, 15 Desember 2016 16.00- 17.05 WIB

Deskripsi Subyek mudah akrab dan terbuka kepada siapa saja, ketika melakukan wawancara subyek tidak merasa terganggu, subyek cenderung tegas dengan memiliki keyakinan dan tekat yang kuat dalam menjawab berbagai pertanyaan.

B. Subyek 2 1. Observasi subyek saat beraktivitas dengan temannya Hari/Tanggal Rabu, 7 Desember 2016 20.00- 21.00 WIB

Deskripsi Observasi pertama dilaksanakan di mangkubumi depan hotel harper, ketika subyek sendang berkumpul dengan komunitas motornya. Hasil observasi menyatakan bahwa subyek adalah laki-laki berkulit putih, postur tubuh pendek, rambut pendek. Subyek ketika berada dikomunitas motornya cenderung orang yang aktif dan dapat dipercaya, hal ini dibuktikan subyek menjadi pengurus sebagai bendahara di komunitasnya

2. Observasi subyek dengan keluarga dan tempat tinggal subyek Hari/Tanggal Sabtu, 10 Desember 2016 15.00-15.45 WIB

Deskripsi Subyek tinggal di daerah Sewon Bantul, Subyek tinggal bersama tante, nenek dan adik perempuannya. Kedua orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

subyek menjalani hidup masing masing, ibu subyek menjadi TKI di Malaysia dan memiliki suami baru, sedangkan ayah tinggal di muntilan dengan istri barunya. 3. Observasi subyek ketika wawancara Hari/Tanggal Senin, 12 Desember 2016 10.00- 11.00 WIB

Deskripsi Subyek kurang tanggap dalam menjawab pertanyan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, subyek cenderung menjawab dengan kelucuan-kelucuan kecil, disisi lain jawaban yang diberikan subyek bersifat singkat padat dan tepat sasaran, ketika subyek merasa cukup menjawab, subyek lalu melanjutkan dengan plesetan kelucuan.

C. Subyek 3 1. Observasi subyek saat beraktivitas dengan temannya Hari/Tanggal Senin, 12 Desember 2016 14.00-14.50 WIB

Deskripsi Observasi pertama dilaksanakan dibelakang pabrik gula, ketika subyek sedang berkumpul bersama organisasi gambarnya, pada observasi ini menyatakan bahwa subek seorang laki-laki, bertubuh tinggi kekar, berkulit sawo matang, dan berambut tipis. Ketika subyek bersama temannya, subyek cenderung cepat dalam bertindak, hal ini dibuktikan ketika salah seorang temannya meminta untuk pembuatan desain kaos, subyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

langsung mengerjakan tanpa basa-basi. 2. Observasi subyek dengan keluarga dan tempat tinggal subyek Hari/Tanggal Sabtu, 17 Desember 2016 16.00-16.50 WIB

Deskripsi Subyek tinggal di Kasihan bantul, subyek tinggal bersama ibunya karena kedua orang tuanya telah lama bercerai, sang ayah tinggal bersama istri barunya di daerah kadipiro, Adik laki-laki tinggal dengan neneknya, sedangan adik peempuannya tinggal bersama budenya di daerah klaten. Keseharian subyek ketika dirumah mengurusi burungburung merpatinya, dan subyek menggambari tembok rumahnya dengan coretan-coretan sebagai pelampiasan apayang subyek rasakan

3. Observasi subyek ketika wawancara Hari/Tanggal Rabu, 21 Desember 2016 16.05-17.00 WIB

Deskripsi Ketika subyek akan menjawab pertanyaan, subyek sangat berhati-hati dalam menjawab, sekalipun subyek menjawab pertannyaan langsung dengan tegas, subyek kurang fokus ketika menjawab saat wawancara berlangsung.

D. Subyek 4 1. Observasi subyek saat beraktivitas dengan temannya Hari/Tanggal

Deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

Minggu, 18 Desember 2016 14.00-15.00 WIB

Observasi pertama dilaksanakan di daerah janti ketika subyek sedang bersama teman-temannya, hasil observasi menunjukan bahwa subyek adalah perempuan, berbadan tinggi kurus, berambut panjang yang lurus dan berkulit putih. Ketika bersama temantemannya subyek sering menyuruh-nyuruh temantemannya, hal ini ditandai dengan ketika subyek membawa barang, subyek menyuruh temannya membawakan, subyek cenderung manja dan tidak mau bekerja berat.

2. Observasi subyek dengan keluarga dan tempat tinggal subyek Hari/Tanggal Senin, 19 Desember 2016 16.00-16.50 WIB

Deskripsi Subyek tinggal didaerah Berbah Sleman bersama sang ayah, sebelumnya subyek tinggal bersama neneknya diwonosari, karena kedua orang tuanya telah bercerai sejak subyek masih usia delapan bulan, sedangkan ibu subyek tinggal bersama pasiennya didaerah kota jogjakarta. Keseharian subyek ketika dirumah, subyek lebih sering bermain handphonnya, sambil tiduran di kursi. Ketika sang ayah meminta bantuan kepada subyek, subyek banyak alasan utuk menolak.

3. Observasi subyek ketika wawancara Hari/Tanggal

Deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

Jumat, 23 Desember 2016 15.00-15.50 WIB

Ketika subyek menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti subyek agak gugup, dengan tempo yang lambat dan terbata-bata. Masih banyak keraguan dalam menjawab pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 Lembar Verbatim Subyek pertama NA (inisial) Peneliti: Selamat sore ? Subyek: eh mas... selamat sore mas.... Peneliti: Bagaimana kabarnya? Subyek: baik mas... mas gimana? Hehehehehe Peneliti: Puji Tuhan, saya juga baik, jadi gini , kemarin kita sudah sepakat bahwa saya hari ini mau kesini, apakah kamu hari ini tidak ada acara? Subyek: hehehhe.. enggak kok mas, saya hari ini selo.. Peneliti: Jadi saya tidak mengganggu kamu kan? Subyek: Tidak mas.. santai saja hehehehe Peneliti: Ok deh kalau begitu, jadi saya mau tanya-tanya tentang bagaimana minat belajar kamu, kamu bersedia menjawab apa yang saya tanyakan? Subyek: saya siap sedia kok mas Peneliti: Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: kalau ayah masih sering tanya-tanya dan masih menyuruh-nyuruh belajar walaupun hanya lewat sms mas, tapi kalau ibu sudah jarang nyuruh, bertanya, apalagi buat nemenin mas, tidak pernah mas kalau sekarang Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: Ada mas, dulu sebelum cerai enak, ibu selalu nemenin ketika aku ngerjain tugas, tp sekarang enggak mas, jadi aku sekarang ya males-malesan gitu mas Peneliti: Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar?

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

Subyek: ibu Cuma kadang-kadang, kalau bapak setiap hari sering sms mas tanyatanya ada tugas apa enggak, udah belajar belum, gitu mas Peneliti: Oh.. begitu, lalu bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: Kalau aku saat ini sih masih males-malesan mas hehehehehe Peneliti: Nah, kalau saat ini kamu malas-malasan, kira-kira sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: Ya aku belajar kalau ada tugas aja si mas hihihihiihi tapi tergantung juga sih mas, kalau ibu ngomel-ngomel ya belajar mas kalau enggak ya kadang belajar kadang enggak Peneliti: emhh kamu kalau enggak diomelin enggak belajar gitu? Subyek: Ya kira-kira begitu mas Peneliti: Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini? Subyek: kalau aku sih minat belajarnya... emhh... berapa ya?... aku sih di angka lima mas Peneliti: wah pas ditengah-tengah ya?... emhh ini cari aman apa gimana nih..? Subyek.. hehehhe enggak mas, memang segitu kok mas Peneliti: Emhh... ya deh kalau begitu... terus menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: Emmhhh.. menurutku.. aku dulu belajar rajin, sekarang aku males.. ya menurun mas.. abis dulu selalu ditemani, lhah sekarang sudah enggak mas Peneliti: Lalu,bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: kalau pas ada ujian ya belajar mas, nanti aku minta hadiah, kalau di kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

hadiah ya aku blajarnya rajin, tapi kalau mau ngasih hadiahnya tidak meyakinkan ya aku enggak begitu serius belajarnya mas Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: emhh... aku belajar kalau dikasih hadiah, aku belajar kalau pas ada tugas sama pas ibu marah-marah aja hahahahhahahaha Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: Adikku mas, aku malu kalau adiku tanya tapi saya tidak bisa jawab, itu yang membuatku semangat belajar mas Peneliti: Wah.. sayang adik juga ya kamu.? Subyek: iya dong mas hehehehehe Peneliti: Oke, dari tadi kamu sudah menjawab beberapa pertanyaan, dan saya sekarang sudah mengerti bagaimana minat belajar kamu, kalau begitu saya pamit pulang Subyek: Iya mas, mas enggak main-main dulu? Peneliti: keburu sore nih, besok kapan-kapan saya kesini lagi, kamu yang semanggat ya belajarnya Subyek: oke mas siap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

Lembar Verbatim Subyek ke dua VK (inisial) Peneliti: Selamat pagi ? Subyek: halo mas... selamat pagi mas.... Peneliti: Bagaimana kabarnya? Subyek: wooww ya jelas baik mas hahahahhaha Peneliti: Mantab....nah jadi gini , kemarin saya berjanji bahwa saya hari ini mau kesini, dan kamu mengijinkan, apakah kamu hari ini tidak ada acara? Subyek: hehehhe.. tak kira mas tidak jadi kesini.. santai aja mas.. kosong mas enggak ada acara kok ini Peneliti: Berarti saya tidak mengganggu kamu kan? Subyek: Tidak mas.. santai saja hehehehe Peneliti: Jadi... kamu bersedia kan menjadi suber informasi saya? Subyek: emhh informasi apa ya? Hahahahaha emhhh siap mas siap tenang saja mas Peneliti: waduh-waduh ngajak gojek kamu.. iya deh.. ini nanti saya mau bertanya beberapa hal mengenai minat belajar kamu yang mengalami korban broken home.. gimana? Bersedia kan? Subyek: Siap mas.. aku bersedia mas Peneliti: Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: mereka sih sekarang cuek-cuek aja sama belajarku mas, mereka sekarang sudah sibuk dengan urusannya masing-masing, dan sekarang saya juga enggak tau mas, masih dianggap anaknya apa enggak hehehehe Peneliti: Lalu menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

Subyek: ada mas, dulu kedua orangtua selalu tanya ada tugas apa enggak, udah belajar apa belum, nila-nilai bagaimana, tadi disekolah bagaimana, dan sekarang tidak pernah ada yang tanya, jadi buat apa mas aku belajar Peneliti: Berarti kamu menganggap belajarmu sia-sia begitu? Subyek: ya kurang lebihnya gitu mas Peneliti: Lalu apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: Semua sih sudah enggak, sekarang mereka sudah cuek semua mas, Peneliti: Bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: sudah jarang belajar saya mas hehehehe, lha mau gimana.. percumah mas mau belajar kayak gimana Peneliti: Kira-kira sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: belajarku kalau aku pengen aja mas, kayak kemaren mas, temenku kan sudah pada bisa bongkarin kelistrikan motornya, lhah terus saya pengen tau gimana caranya, ya saya belajar gitu mas.. Peneliti: Nah sekarang nih apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini? Subyek: emhh... gimana mas.. bingung saya, satu rendah sepuluh tinggi gitu bukan mas? kalau aku sih di angka empat mas Peneliti: Emh.. termasuk rendah juga ya minat kamu dalam belajar? Subyek: hehehehhehe iya e mas Peneliti: Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: ya menurun drastis mas hahahahaha.. padahal ya sama aja Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: karena keinginan mas, aku ingin tau tentang motor ya aku belajar, aku pengen tau kelistrikan ya aku belajar Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

Subyek: udah jarang- jarang mas.. jadi ya belajarku giti-gitu aja Peneliti: maksudnya? Subyek: ya udah males mas.. sia-sia, belajar rajin enggak ada yang bangga, enggak belajarya enggak dimarahin, Peneliti: Emh.. begitu, kira-kira apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: tanteku mas, dia yang lebih memperhatikan, sama kakak kelasku mas yang paling cantik Peneliti: nah itu ada yang membuat kamu semangat Subyek: ya ada sih... hahahahhahaha Peneliti: ya sudah, kalau begitu tingkatkanlah minat belajarmu, dan kamu sudah banyak cerita sekaligus memberikan banyak informasi, dan sekarang saya pamit pulang Subyek: iya mas.. samasama.. kapan kapan main bareng mas Peneliti: oke beres atur waktu saja Subyek siap mas heheheheheh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Lembar Verbatim Subyek ke tiga GL (inisial) Peneliti: Selamat sore ? Subyek: selamat sore mas.... Peneliti: Bagaimana sehat kan? Subyek: sehat dong mas... mas gimana? Hehehehehe Peneliti: Puji Tuhan, saya juga sehat, jadi gini , kedatangan saya sesuai kesepakatan kita kemarin, saya mau minta informasi kamu, apakah kamu siap sedia? Subyek: hehehhe.. siap mas,, saya bersedia kok Peneliti: Jadi saya tidak mengganggu kamu kan? Subyek: Tidak mas.. santai saja hehehehe Peneliti: Nah, kita sudah sama-sama tau bahwa kedua orang tuamu bercerai, lalu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: bapak sama ibuk masih memantau dikit-dikit mas Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: Ada mas, dulu aku tidak bisa bebas, dan sekarang aku bisa sesuka hati mas, dulu bapak selalu memantau belajarku, tapi sekarang aku sama bapak beda rumah, jadi ya q jarang belajar mas. Peneliti: Apakah saat ini ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: masih mas kalau ibuk walapun Cuma dikit, dari pada bapak sudah tidak sama sekali mas Peneliti: Oh.. begitu, lalu bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: kalau aku belajar ya semauku aja mas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

Peneliti: emh.. ya... ya... ya... lalu kira-kira nih, sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: Tergantung keinginan sama situasi dan kondisi mas, Peneliti: kira-kira nih apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini? Subyek: kalau aku sih di angka enam mas, Peneliti: Wah lumayan tinggi juga ya.. lalu menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: setelah cerai kayaknya sama aja sih mas, menurutku enggak ngaruh sama belajarku, Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: Caranya ya aku bermain sama orang yang lebih pandai dariku mas, jadi aku enggak mau kalah sama temanku mas, Peneliti: Emh.. jadi begitu, terus bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: iya itu tadi mas q belajar kalau ada yang mau bersaing sama aku mas, kalau aku kan belajar di bidang seni rupa mas, jadi kalau temanku bisa mencontoh hasil gambarku ya aku haru belajar lebih giat lagi mas Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: ada mas, pacarku mas yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk belajar Peneliti: Cie... sang pacar yang membuat kamu semangat yah? Subyek: Hehehehehe iya mas Peneliti: Oke deh, saya mengucapkan banyak terima kasih karena kamu sudah mau sharing dan berbagi informasi, Subyek: Iya mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

Peneliti: Kalau begitu saya pamit pulang, terus semangat belajar ya Subyek iya mas.. pasti itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

Lembar Verbatim Subyek ke empat DD (inisial) Peneliti: Selamat sore ? Subyek: eh mas... selamat sore mas.... Peneliti: Bagaimana kabarnya? Subyek: baik mas... Peneliti: syukurlah.. jadi gini , kemarin kita sdah sepakat bahwa hari ini kita akan sedikit berbincang-bincang, apakah kamu hari ini tidak ada acara? Subyek: iya mas... oke.saya tidak ada acara Peneliti: Baiklah...jadi saya tidak mengganggu kamu kan? Subyek: Tidak mas.. Peneliti: Nah kalau boleh tahu, setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: Kalau ibu masih cuek-cuek saja asal dia kerja trus ngasih biaya, kalau bapak sekarang saya suruh ngapa-ngapain nurut mas, dan kadang bapak juga menanyakan bagaimana hasil belajar saya Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: Saya tidak pernah ngalamin Hidup besama kedua orang tuaku mas, jadi ya dari dulu aku tidak pernah mengalami belajar yang serius didampingi oleh orangtuaku mas Peneliti: Oh... begitu, lalu apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: ibu enggak mas, kalau bapak slalu ngejar-ngejar buat pendidikan Peneliti: Lhah terus bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: ya kalau ada yang nemenin ya belajar mas, sama pas ada tugas Peneliti: Sejauh mana minat kamu dalam belajar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

Subyek: kalau aku belajar ya Cuma kalau ada tugas aja mas, itu juga sama teman, kalau g ada teman ya males mas Peneliti: Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini? Subyek: aku diangka empat mas Peneliti: wah tergolong rendah juga ya minat belajarmu Subyek: iya mas Peneliti: Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: Sejak kecil saya sama embah diwonosari, terus ibu kerja dan tinggal bersama pasiennya sedangkan bapak disumatra tanpa membiayai aku dari kecil, ya baru saat ini bapak ketemu dan aku ikut bapak mas, jadi aku baru ngrasain tinggal sama bapak ya sakarang mas, trus ibu ya dari dulu gitu-gitu aja, kalau maslaha belajar naik turunnya ya tetep sama aja mas.. saya dari dulu gitu gitu aj, tapi saat ini saya menurun mas Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: ya dari ibu kasih semangat mas trus bapak juga ngasih smangat.. apa lagi mau nemenin belajar mas Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: kalau enggak males mas, sama kalau ada tugas aja mas saya belajar Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: ada mas, tanteku yang dikalimantan, setiap hari nelfon mas, tanya-tanya terus gimana nilainya, udah belajar belum, gitu mas Peneliti: Nah itu masih ada yang membuatmu semangat? Mungkin teman/ atau pacar juga masih memberikan semagat? Subyek: Pacar saya enggak punya mas.. tapi kalau teman sering ngajak belajar bareng Peneliti: Tapi kamu bersedia kan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

Subyek ya kalau enggak males aja aku mau mas Peneliti:Dalam belajar banyak malesnya apa banyak rajinnya nih? Subyek: Hehehehe hampir sama mas.. tp lebih sering males Peneliti.. Oke... Nah sekarang saya sudah banyak mendengar ceritamu, dan banyak mendapat informasi bagaimana minat belajarmu. Saya banyak mengucapkan terima kasih Subyek: Iya mas sama-sama Peneliti: Yah.. kalau begit saya pamit Subyek: Oke mas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3 Lembar Reduksi Subyek pertama Cempluk (nama samaran) Peneliti: Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: kalau ayah masih sering tanya-tanya dan masih menyuruh-nyuruh belajar walaupun hanya lewat sms mas, tapi kalau ibu sudah jarang nyuruh, bertanya, apalagi buat nemenin mas, tidak pernah mas kalau sekarang Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: Ada mas, dulu sebelum cerai enak, ibu selalu nemenin ketika aku ngerjain tugas, tp sekarang enggak mas, jadi aku sekarang ya males-malesan gitu mas Peneliti: Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: ibu Cuma kadang-kadang, kalau bapak setiap hari sering sms mas tanyatanya ada pr apa enggak, udah belajar belum, gitu mas Peneliti: Bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: Kalau aku saat ini sih masih males-malesan mas hehehehehe Peneliti: Sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: Ya aku belajar kalau ada tugas aja si mas hihihihiihi tapi tergantung juga sih mas, kalau ibu ngomel-ngomel ya belajar mas kalau enggak ya kadang belajar kadang enggak Peneliti: Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini?

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Subyek: kalau aku sih minat belajarnya... emhh... berapa ya?... aku sih di angka lima mas Peneliti: Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: Emmhhh.. menurutku.. aku dulu belajar rajin, sekarang aku males.. ya menurun mas.. abis dulu selalu ditemani, lhah sekarang sudah enggak mas Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: kalau pas ada ujian ya belajar mas, nanti aku minta hadiah, kalau di kasih hadiah ya aku blajarnya rajin, tapi kalau mau ngasih hadiahnya tidak meyakinkan ya aku enggak begitu serius belajarnya mas Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: emhh... aku belajar kalau dikasih hadiah, aku belajar kalau pas ada tugas sama pas ibu marah-marah aja hahahahhahahaha Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: Adikku mas, aku malu kalau adiku tanya tapi saya tidak bisa jawab, itu yang membuatku semangat belajar mas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

Lembar Reduksi Subyek ke dua Pesek (nama samaran) Peneliti: Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: mereka sih sekarang cuek-cuek aja sama belajarku mas, mereka sekarang sudah sibuk dengan urusannya masing-masing, dan sekarang saya juga enggak tau mas, masih dianggap anaknya apa enggak hehehehe Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: ada mas, dulu kedua orangtua selalu tanya ada tugas apa enggak, udah belajar apa belum, nila-nilai bagaimana, tadi disekolah bagaimana, dan sekarang tidak pernah ada yang tanya, jadi buat apa mas aku belajar Peneliti: Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: Semua sih sudah enggak, sekarang mereka sudah cuek semua mas, Peneliti: Bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: sudah jarang belajar saya mas hehehehe, lha mau gimana.. percumah mas mau belajar kayak gimana Peneliti: Sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: belajarku kalau aku pengen aja mas, kayak kemaren mas, temenku kan sudah pada bisa bongkarin kelistrikan motornya, lhah terus saya pengen tau gimana caranya, ya saya belajar gitu mas.. Peneliti: Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Subyek: emhh... gimana mas.. bingung saya, satu rendah sepuluh tinggi gitu bukan mas? kalau aku sih di angka empat mas Peneliti: Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: ya menurun drastis mas hahahahaha.. padahal ya sama aja Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: karena keinginan mas, aku ingin tau tentang motor ya aku belajar, aku pengen tau kelistrikan ya aku belajar Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: udah jarang- jarang mas.. jadi ya belajarku giti-gitu aja Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: tanteku mas, dia yang lebih memperhatikan, sama kakak kelasku mas yang paling cantik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

Lembar Reduksi Subyek ke tiga Lekir (nama samaran) Peneliti: Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: bapak sama ibuk masih memantau dikit-dikit mas Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: Ada mas, dulu aku tidak bisa bebas, dan sekarang aku bisa sesuka hati mas, dulu bapak selalu memantau belajarku, tapi sekarang aku sama bapak beda rumah, jadi ya q jarang belajar mas. Peneliti: Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: masih mas kalau ibuk walapun Cuma dikit, dari pada bapak sudah tidak sama sekali mas Peneliti: Bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: kalau aku belajar ya semauku aja mas, Peneliti: Sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: Tergantung keinginan sama situasi dan kondisi mas, Peneliti: Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini? Subyek: kalau aku sih di angka enam mas, Peneliti: Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun? Subyek: setelah cerai kayaknya sama aja sih mas, menurutku enggak ngaruh sama belajarku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: Caranya ya aku bermain sama orang yang lebih pandai dariku mas, jadi aku enggak mau kalah sama temanku mas, Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: iya itu tadi mas q belajar kalau ada yang mau bersaing sama aku mas, kalau aku kan belajar di bidang seni rupa mas, jadi kalau temanku bisa mencontoh hasil gambarku ya aku haru belajar lebih giat lagi mas Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: ada mas, pacarku mas yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

Lembar Reduksi Subyek ke empat Bebi (nama samaran) Peneliti: Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana perhatiannya terhadap belajarmu? Subyek: Kalau ibu masih cuek-cuek saja asal dia kerja trus ngasih biaya, kalau bapak sekarang saya suruh ngapa-ngapain nurut mas Peneliti: Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap minat belajarmu? Subyek: Saya tidak pernah ngalamin Hidup besama kedua orang tuaku mas, jadi ya dari dulu aku tidak pernah mengalami belajar yang serius didampingi oleh orangtuaku mas Peneliti: Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan belajar? Subyek: ibu enggak mas, kalau bapak slalu ngejar-ngejar buat pendidikan Peneliti: Bagaimana dengan belajarmu saat ini? Subyek: ya kalau ada yang nemenin ya belajar mas, sama pas ada tugas Peneliti: Sejauh mana minat kamu dalam belajar? Subyek: kalau aku belajar ya Cuma kalau ada tugas aja mas, itu juga sama teman, kalau g ada teman ya males mas Peneliti: Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah minat belajarmu saat ini? Subyek: aku diangka empat mas Peneliti: Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Subyek: Sejak kecil saya sama embah diwonosari, terus ibu kerja dan tinggal bersama pasiennya sedangkan bapak disumatra tanpa membiayai aku dari kecil, ya baru saat ini bapak ketemu dan aku ikut bapak mas, jadi aku baru ngrasain tinggal sama bapak ya sakarang mas, trus ibu ya dari dulu gitu-gitu aja, kalau maslaha belajar naik turunnya ya tetep sama aja mas.. saya dari dulu gitu gitu aj, tapi saat ini saya menurun mas Peneliti: Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar? Subyek: ya dari ibu kasih semangat mas trus bapak juga ngasih smangat.. apa lagi mau nemenin belajar mas Peneliti: Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini? Subyek: kalau enggak males mas, sama kalau ada tugas aja mas saya belajar Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin semangat dalam belajar? Subyek: ada mas, tanteku yang dikalimantan, setiap hari nelfon mas, tanya-tanya terus gimana nilainya, udah belajar belum, gitu mas