ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Download INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PEGAWAI PT. KIM ENG ... memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi aku...

0 downloads 430 Views 507KB Size
ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PEGAWAI PT. KIM ENG SEKURITAS INDONESIA

WAHYU KRISTIANI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ABSTRACT This research was conducted with purpose to know and analyzing whether effectiveness of accounting information system technology influential on individual performance. The effectiveness of technology accounting information systems measured by using six variables namely the ability to accomplish a task, the availability of technology, security of system technology, the maintenance of technology, complexity and social factors whose data is being processed by the program SPSS 17. The result obtained show that in partial, variable maintenance technology significantly influential to individual performance and for variable complexity although there are influences that influence however insignificant. Meanwhile for variables ability to accomplish a task, the availability of technology, security of system technology and social factors didn’t influence significantly on the individual performance. While simultaneously all these variables have influence on individual performance. Keywords: Effectiveness of Accounting Information System Technology, Individual Performance

I. PENDAHULUAN Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Hal tersebut tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Perkembangan yang telah terjadi menunjukkan bahwa teknologi sistem informasi saat ini bukan menjadi tuntutan lagi bagi perusahaan atau organisasi, melainkan sudah menjadi kebutuhan untuk menunjukkan kerja entitas perusahaan atau organisasi tersebut. Ini dikarenakan salah satu cara agar suatu organisasi atau perusahaan dapat bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi yang baik, sehingga tidak sedikit organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan dana yang begitu besar dalam investasi sistem informasi tersebut. Meskipun demikian, keberhasilan suatu sistem informasi juga bergantung pada kemudahan sistem dan pemanfaatan sistem tersebut oleh pemakai sistem karena

teknologi sistem informasi di selengarakan dalam suatu perusahaan untuk membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya. Lucas dan Spitler (1999) dalam penelitian Soraya Amalia (2010) juga berpendapat agar teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja individual. Sebab itu individu dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Penerapan teknologi dalam sistem

informasi perusahaan/organisasi

hendaknya

mempertimbangkan pemakai sistem sehingga teknologi yang diterapkan sesuai dengan tugas dan kemampuan pemakai (Mulyadi dalam Atika Irmawati,2009). Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini juga mempengaruhi sistem informasi pada PT. Kim Eng Sekuritas sebagai suatu perusahaan besar. Dalam kegiatan operasinya di dunia pasar modal sebagai salah satu perusahaan broker, perusahaan ini sangat membutuhkan teknologi sistem informasi akuntansi untuk menjalankan usahanya serta berhubungan dengan para kliennya. Karena begitu pentingnya suatu teknologi sistem informasi bagi suatu perusahaan, sehingga analisis besarnya pengaruh yang ditimbulkan dari efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi pada kinerja individu dalam perusahaan tersebut juga perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui serta menganalisis besarnya pengaruh efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang diukur dengan variabel independen yang ada baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja individual serta untuk mengetahui variabel mana yang paling

dominan

mempengaruhi

kinerja

individual

pegawai

perusahaan

yang

bersangkutan.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Kriteria Efektivitas Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran (output) suatu pusat pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut. Sasaran dalam kegiatan ini adalah membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja. Efektivitas dalam kegiatan organisasi dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujutan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran telah dicapai. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat diartikan, apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, dapat dikatakan efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan yang lain.

Kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal organisasi dalam faktor eksternal organisasi antara lain : a. Produktivitas organisasi atau output b. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi. c. Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi.

Teknologi Secara umum, teknologi diartikan sebagai suatu koleksi teknik produksi, pengetahuan, dan keterampilan untuk mengubah input menjadi output. Penggunaan teknologi informasi telah menjadi hal yang umum bagi perusahaan atau organisasi, tetapi baru sebagian kecil fungsi teknologi informasi tersebut yang dimanfaatkan dari seluruh kemampuan teknologi informasi dalam dunia usaha. Pada prinsipnya teknologi informasi yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan yang menggunakannya. Perusahaan tidak harus selalu memakai teknologi yang baru selama kebutuhan organisasi terhadap teknologi informasi yang telah ada sudah terpenuhi. Selain dari itu, investasi di bidang teknologi informasi dalam suatu organisasi perusahaan umumnya dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja individual anggota organisasi dan institusi.

Pengertian Kinerja Individual dan Faktor yang Mempengaruhinya Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya dicapai oleh seseorang). Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok dalam suatu perusahaan. Kinerja individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi. Kinerja individu merupakan hasil kerja individu tersebut dengan mengkombinasikan kemampuan, usaha dan kesempatan dalam melaksanakan tugasnya. Individu yang memiliki kinerja yang tinggi akan selalu berorientasi pada prestasi, memiliki percaya diri, berpengendalian diri, dan memiliki kompetensi. Goodhue dan Thomson (1995) dalam Jumaili (2005) menyatakan bahwa pencapaian kinerja individu berkaitan dengan pencapain serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Sutemeister dalam Srimulyo (1999) dalam Maria (2009)

mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Faktor kemampuan  Pengetahuan

: pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat

 Keterampilan

: kecakapan dan kepribadian

b. Faktor motivasi  Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal  Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois). Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku menusia dalam melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Faustino Cardoso Gomes (2003) dalam Helena Novita (2011) ada delapan kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja individual, yaitu: a.

Quantity of work, merupakan jumlah kinerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu.

b.

Quality of work, merupakan kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

c.

Job knowledge, merupakan luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilannya.

d.

Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakantindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

e.

Cooperation, merupakan kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi)..

f.

Dependability, merupakan kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.

g.

Initiative, merupakan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

h.

Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integrasi pribadi.

Penilaian Kinerja Individu Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan

organisasi secara keseluruhan. Melalui penilaian kinerja individual maka kita dapat mengetahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja atau jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya (Bambang Wahyudi, 2002:10). Penilaian kinerja individu pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melakukan peran yang dimaiankannya untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks penelitian sistem informasi, pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah suatu sistem informasi yang di terapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Secara umum, konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pemakai suatu barang atau jasa tersebut. Pencapaian kinerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif.

Hubungan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual Sistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan sebaiknya memenuhi karakteristik yaitu mudah didapatkan dari staf atau personel sistem informasi perusahaan, objektif, dan dianggap dapat memberikan dampak atau manfaat pada proses penyelesaian tugas. Secara umum, sistem informasi yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya memudahkan pemakai dalam mengindentifikasi data, mengakses data, dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut juga seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan (Date, 1981 dan Martin, 1982; dalam Goodhue, 1995; dalam Dinar K, 2006). Jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi dalam implementasi teknologi sistem informasi baru pada perusahaan atau organisasi. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas individu dalam perusahaan atau organisasi sehingga dapat menghasilkan output yang baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat.

Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi diukur melalui Kemampuan Menyelesaikan Tugas, Ketersediaan Teknologi, Keamanan Sistem Teknologi, Pemeliharaan Teknologi, Kompleksitas Sistem dan Faktor Sosial

yang

menjadi prinsip untuk mengevaluasi suatu sitem. Sementara itu Kinerja Individual sendiri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor motivasi seperti kondisi sosial, fisiologi dan egoistis para pegawai, serta faktor kemampuan dalam hal pengetahuan dan keterampilan Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pemikiran

Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Kemampuan Menyelesaikan Tugas

Ketersediaan Teknologi

Keamanan Sistem Pemeliharaan Teknologi

Kinerja Individual

Kompleksitas Sistem Faktor Sosial

III. METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi dapat diartikan sebagai semua individu yang dijadikan objek/subjek penelitian yaitu pegawai PT. KIM ENG Sekuritas Indonesia. Sementara itu Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang menggunakan sistem informasi dalam melakukan aktivitasnya di perusahaan. Untuk pemilihan sampel responden, peneliti menggunakan pendekatan metode nonprobability sampling dengan

sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011:84), metode nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur

Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk mengungkapkan variabel-varibel adalah dengan menggunakan skala Linkert. Agar data serta informasi yang diperoleh sebagai acuan penelitian ini akurat dan lengkap, maka pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada objek yang diteliti. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Atika Irmawati (2010) dan Soraya Amalia (2010). Penyebaran kuisioner dilakukan secara langsung oleh peneliti atau melalui bantuan rekan peneliti. Jumlah kuisioner yang dikirimkan berjumlah 60 buah. Kuisioner yang ddikembalikan berjumlah 48 buah, sedangkan sisanya sebanyak 12 buah kuisioner tidak dikembalikan. Kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 buah, sedangkan 3 buah kuisioner tidak dapat dipergunakan. Dengan demikian, tingkat pengembalian kuisioner adalah 80% dan tingkat pengembalian kuisioner yang digunakan adalah 75%.

Definisi Operasional Variabel Adapun devinisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain: 1.

Kinerja Individual (Y) adalah pencapaian serangkaian tugas oleh pengguna tenologi sistem informasi akuntansi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kualitas.

2.

Kemampuan Menyelesaikan Tugas (X1) adalah tingkat kemampuan teknologi sistem informasi yang ada dalam mambantu menyelesaikan tugas individu yang menggunakannya sehingga tugas tersebut dapat diselesaikan secara efisien.

3.

Ketersediaan teknologi (X2) adalah tingkat kemampuan teknologi sistem informasi dalam menyediakan informasi serta fasilitas yang mendukung bagi penyelesaian tugas individu yang menggunakan sistem tersebut.

4.

Keamanan sistem (X3) merupakan seberapa besar tingkat suatu data dalam sebuah teknologi sistem informasi dikatakan aman sehingga suatu informasi yang vital bagi

perusahaan tetap terjaga dan dapat dipergunakan dengan semestinya guna membantu penyelesaian tugas individu yang bersangkutan. 5.

Pemeliharaan teknologi (X4) merupakan seberapa besar suatu teknologi sistem informasi terpelihara dengan baik sehingga teknologi tersebut dapat dipergunakan untuk membantu menyelesaikan tugas individu dengan baik.

6.

Kompleksitas (X5) adalah tingkat inovasi terhadap perkembangan teknologi sistem informasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan sehingga individu menjadi lebih lama dalam menyelesaikan tugasnya.

7.

Faktor sosial (X6) merupakan dukungan seseorang atau kelompok kepada orang lain untuk memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam melaksanakan pekerjaan. Faktor sosial ditunjukan dari besarnya dukungan teman kerja, atasan, dan organisasi atas pemanfaatan teknologi sistem informasi dalam melaksakan pekerjaan.

Metode Analisis Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur yang bersangkutan(Azwar dalam Atika, 2010:41). Pengujian validitas dilakukan dengan melihat koefisien korelasi product moment pearson. Dasar dalam pengambilan keputusan dikatakan valid jika nilai r diatas atau sama dengan 0.3. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabel suatu alat ukur. Pengujian realibilitas yang dilakukan dengan teknik Alpha Croanbach serta menggunakan software SPSS 17.0. Koefisien yang dihasilkan dari hasil perhitungan menggunakan SPSS akan disesuaikan dengan kaidah realibilitas Guilfrod untuk menentukan tinggi rendahnya realibilitas alat ukur. Berikut ini adalah tabel kaidah reliabilitas yang disusun berdasarkan kaidah Guilford (dalam Atika, 2010:44) Tabel Kaidah Reliabilitas Guilford Nilai ˃0.90 0.70 – 0.90 0.40 – 0.70 0.20 – 0.40 ˂0.20

Status Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Kurang Reliabel Tidak Reliabel

Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang akan dipakai dalam penelitian, variabel dependen, dan variabel independen yang yang gunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini akan memastikan bahwa data atau item yang digunakan dalam penelitian telah terdistribusi secara normal serta multikorelasi, heterokedastisitas, dan autokorelasi tidak terdapat dalam item yang dipergunakan.

Metode Analisis Data Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka untuk menganalisis serta mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (Efektivitas Teknologi SIA) terhadap variabel dependennya (kinerja individual) digunakan multiple correlation atau korelasi ganda, uji t/uji parsial, uji F (Anova)/uji secara simultan, serta uji koefisien determinasi.

Hipotesis Penelitian Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial terhadap kinerja individual secara simultan. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial terhadap kinerja individual secara parsial. Ha1 : Terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial secara simultan terhadap kinerja individual. Ha2 : Terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi, dan faktor sosial secara parsial terhadap kinerja individual.

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas Tabel Validitas Butir Pertanyaan Butir Korelasi Skor Butir Pertanyaan Terhadap Skor total Pernyataan 1 0,723 Pernyataan 2 0,823 Pernyataan 3 0,871 Pernyataan 4 0,737 Pernyataan 5 0,706 Pernyataan 6 0,350 Pernyataan 7 0,522 Pernyataan 8 0,709 Pernyataan 9 0,681 Pernyataan 10 0,614 Pernyataan 11 0,681 Pernyataan 12 0,597 Pernyataan 15 0,871 Pernyataan 16 0,823 Pernyataan 18 0,324 Pernyataan 19 0,648 Pernyataan 20 0,477 Pernyataan 21 0,613 Pernyataan 23 0,823 Pernyataan 25 0,871 Pernyataan 26 0,386 Pernyataan 27 0,871 Pernyataan 28 0,306 Pernyataan 29 0,613 Pernyataan 31 0,338 Pernyataan 32 0,823 Pernyataan 34 0,336 Pernyataan 36 0,483 Pernyataan 37 0,613 Pernyataan 38 0,486 Sumber : Hasil Output SPSS

Nilai r Kritis

Keterangan

0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson product moment yang dilakukan dengan menguji korelasi masing-masing skor butir pertanyaan terhadap skor total variabel. Namun dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan tabel diatas dari 38 pernyataan yang terdapat dalam kuisioner butir pernyataan yang valid berjumlah 30 pernyataan. Setiap pernyataan dapat dikatakan valid apabila r hasil > r kritis. Nilai r kritis berasal dari tabel r.

Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha

N of Items

0.933

30

Sumber : Hasil Output SPSS Pengujian realibilitas yang dilakukan dengan teknik Alpha Croanbach serta menggunakan software SPSS 17.0. Berdasarkan dari data yang ada dalam tabel dapat dianalisis bahwa dari total data yang valid sebanyak 30 item memiliki reliabilitas sebesar 0,933. Dengan demikian dapat disimpulkan item-item yang terdapat dalam alat ukur bersifat sangat reliabel serta memenuhi standar reliabilitas berdasarkan kriteria reliabilitas menurut kaidah Guilford.

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel dependen, dan variabel independennya terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar normal probability plot dibawah ini. Normal Probability Plot

Pada grafik normal plot terlihat bahwa tebaran titik-titik umumnya tersebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa sisaannya menyebar normal, maka hal ini dapat membuktikaan bahwa asumsi kenormalan dapat dipenuhi. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan maksud untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan yang linear antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain (Sudarmanto, 2008: 136). Untuk mengetahui ada tidaknya

gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) melalui SPSS 17.0. Jika nilai tolerance-nya di atas 0,1 dan nilai VIF-nya di bawah 10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas. Dari hasil output uji multikolinearitas dengan program SPSS 17.0, maka diperoleh nilai tollerance dan Variance Inflation Faktor (VIF) dari tiap-tiap variabel seperti yang telah terangkum pada tabel berikut : Hasil Uji Multikolinearitas No Variabel Tollerance 1. Kemampuan Menyelesaikan 0,154 Tugas 2. Ketersediaan Teknologi 3. Keamanan Sistem 4. Pemeliharaan Teknologi 5. Kompleksitas 6. Faktor Sosial Sumber: Hasil Output SPSS

0,459 0,491 0,574 0,103 0,450

VIF 6.510 2.177 2.036 1.743 9.663 2.222

Data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tollerance dari keseluruhan variabel bebas lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen (variabel bebas) dalam model regresi. Uji asumsi heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan variance residual dalam sebuah model regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas. Untuk menguji hal ini dapat dilakukan dengan cara melihat grafik plot, dimana sumbu X adalah nilai-nilai ZPRED (Regression Standardized Predicted Value) dan sumbu Y adalah nilai dari ZRESID (Regression Standarized Residual Value). Grafik plot yang menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas adalah grafik dengan titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik yang ada tidak berkumpul, serta penyebaran titik-titik datanya tidak membentuk pola. Di bawah ini merupakan gambar hasil uji heterokedastisitas berupa grafik plot. Grafik Scatterplots

Dari grafik plot yang ada dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan. Pengujian Autokorelasi dilakukan guna menguji apakan terdapat korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Ada tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) yang telah diklasifikasikan untuk menilai perhitungan yang didapatkan. Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan SPPS 17 untuk n = 45, k = 6 diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,220 yang berada pada interval 1,66-2,34 (daerah No Autocorelasi). Hasil Uji Autokorelasi b

Model Summary

Change Statistics Model

R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F DurbinSquare R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

R .878a

1

.771

.735

1.142

.771 21.296

6

38

.000

2.220

a. Predictors: (Constant), Faktor Sosial, Kemamanan Sistem Teknologi, Pemeliharaan Teknologi, Ketersediaan Teknologi, Kemampuan Menyelesaikan Tugas, Kompleksitas b. Dependent Variable: Kinerja Individual

Berdasarkan hasil uji autokorelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi yang ada.

Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini disusun menggunakan metode analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 17,0. Metode ini digunakan guna mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari pengujian yang dilakukan maka akan diperoleh koefisien regresi yang dapat memperlihatkan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan komputer dengan program statistik SPSS 17 diperoleh hasil output seperti yang telah terangkum dalam tabel berikut ANOVA (b) Model 1

Sum of Squares Regression Residual Total

Df

Mean Square

166,728

6

27,788

49,583

38

1,305

216,311

44

F 21,296

Sig. 0,000a

Rangkuman Analisis Regresi Koefisien t Parsial antara Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Variabel Koefisisen T Sig Partial Konstanta 5,589 2,657 0,011 Kemampuan Menyelesaiakan Tugas -0,109 -0,709 0,483 -0,114 Ketersediaan Teknologi 0,013 0,116 0,027 0,019 Keamanan Sistem 0,071 0,313 0,756 0,051 Pemeliharaan Teknologi 0,906 5,612 0,000 0,673 Kompleksitas 1,001 1,745 0,089 0,136 Faktor Sosial 0,220 1,073 0,290 0,083 a. Dependent Variabel : KINERJA INDIVIDUAL Keterangan Nilai F hitung 21,296 R 0,878 (a) R2 0,735 Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 5,589 - 0,109X1 + 0,013X2 + 0,071X3 + 0,906X4 + 1,001X5 + 0,220X6. Untuk melakukan pengujian pada hipotesis yang ada, maka dilakukan pengujian dengan mempergunakan alat uji statistik yaitu uji t dan uji anova (uji F).

Hasil Uji Parsial (Uji t) dan Uji Simultan dengan Anova (Uji F) Pengujian secara parsial dilakukan guna menguji seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing variabel bebas yaitu kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan

teknologi,

keamanan

sistem

teknologi,

pemeliharaan

teknologi,

kompleksitas, dan faktor sosial terhadap kinerja individual sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil output pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 yang terangkum pada tabel diatas memperlihatkan bahwa variabel yang memiliki nilai probability ˂ 0.05 adalah variabel X2 (Ketersediaan Teknologi) dengan probability 0.027 dan variabel X4 (Pemeliharaan Teknologi) dengan probability 0.000. Berdasarkan hal tersebut maka disimpulkan bahwa dari keenam variabel independen yang ada, yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependennya (kinerja individu) yaitu variabel X2 dan X4. Sementara itu uji F anova digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam analisis ini, apabila diperoleh probabilitas kurang dari 0,05 berarti secara keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari output

SPSS yang terangkum pada tabel diatas hasilnya diperoleh nilai probabilitas (signifikasi) sebesar 0,000. Dapat dikatakan bahwa seluruh variabel independen yang terdiri dari kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan teknologi sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas, dan faktor sosial yang menjadi indikator untuk mengukur efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi pada PT. KIM ENG Sekuritas secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja individual. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi dilakukan guna mengetahui derajat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependennya. Guna mengetahui derajat hubungan dan besarnya pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien korelasi determinasi antara variabel independen yang dikuadratkan atau adjusted R2. Dari uji koefisien determinasi yang terangkum dalam tabel diatas nilai koefisien korelasi determinasi (R2) yang dihasilkan adalah sebesar 0,735. Dengan nilai koefisien korelasi determinasi sebesar 0,735, maka dapat diartikan bahwa 73,5% kinerja individual dapat dijelaskan dan terpengaruh oleh variabel independen yang terdapat dalam penelitian. Sedangkan sisanya sebesar 26,5% dapat dijelaskan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian yang ada.

V. KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN Kesimpulan Berdasarkan bukti-bukti empiris yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara simultan (bersama-sama) Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi yang diproyeksikan/digambarkan oleh variabel kemampuan menyelesaikan tugas (X1), ketersediaan teknologi (X2), keamanan sistem (X3), pemeliharaan teknologi (X4), kompleksitas (X5), faktor sosial (X6) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja individual (Y). Adapun besarnya pengaruh serta kemampuan efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi menjelaskan hubungannya terhadap kinerja individual adalah sebesar 73,5%. Sedangkan selebihnya sebesar 26,5% kinerja individual dapat dijelaskan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian yang ada. Hal tersebut menandakan bahwa

efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja suatu individu di dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu sangat penting bagi suatu perusahaan untuk memperhatikan hal tersebut supaya teknologi sistem informasi yang ada dalam perusahaan dapat dimanfaatkan seefisien mungkin untuk meningkatkan kinerja individu yang ada. 2. Secara parsial dari variabel-variabel independen yang memproyeksikan efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap kinerja individual adalah variabel ketersediaan teknologi (X2) dan pemeliharaan teknologi (X4). Sedangkan untuk kemampuan menyelesaikan tugas (X1), keamanan sistem (X3), kompleksitas (X5) dan faktor sosial (X6) tidak berpengaruh terhadap kinerja individual (Y).

Saran dan Implikasi Penelitian Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, hendaknya melakukan penelitian dengan menggunakan faktor-faktor lain yang

memiliki

kemungkinan mempengaruhi kinerja individual serta dapat menggabungkan metode survey melalui kuisioner serta wawancara. Disarankan agar responden mendapatkan penjelasan yang cukup sebelum melakukan pengisian kuisioner Penelitian ini memberikan implikasi bagi PT. Kim Eng bahwa dengan adanya pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual, maka perusahaan yang bersangkutan mampu mengupayakan agar teknologi sistem ada dapat dimanfaatkan seefektiv mungkin untuk meningkatkan kinerja pegawai yang ada.

DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Nurul Huda. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan Sebagai Variabel Moderating. Tesis Universitas Negeri Semarang. Algifari. 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta : Liberty Almilia, Luciana Spica dan Irmaya Briliantien. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Amalia, Soraya. 2010. Persepsi Pegawai Pajak terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kinerja Individual.

Ariayanto, Dodik. 2008. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Individual. Dajan, Anto. 1991. Pengantar Metode Statistik. Jakarta : LP3ES Darmini, Anak Agung Rai dan I Nyoman Wijaya Asmara Putra. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya pada Kinerja Individual pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tabanan. Ekonomi Audi : Audi Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume : 4 No 1 Januari 2009. Dinar. 2006. Kepercayaan terhadap Tekknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual. Hall, James A. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII Solo. Jusuf, Amir Abadi dan Rudi M. Tambunan. 1996. Sistem Informasi akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Kartikahadi, Hans. 1995. Sistem Informasi Akuntansi Bisnis di Indonesia. Jurnal Akuntansi FEUI Volume 9 September 1995. Listyan, Dony. 2008. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual. Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Nawari. 2010. Analisis Statistik dengan MS Excel dan SPSS 17. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Novita, Helena. 2011. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Dwi Daya Sentra Prakasa (PERSERO). Nugroho. 2010. Pengaruh Kepercayaan dan Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Baru terhadap Kinerja Individual Mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya. PAS (Panduan Aplikasi dan Solusi). 2010. Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17. Semarang : Wahana Komputer dan Penerbit Andi. Rambe, Atika Irmawati Lestari. 2010. Hubungan Efektivitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Karyawan/Karyawati Induk Koperasi Unit Desa. Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Sari, Maria M.Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. Ekonomi Audi : Audi Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume : 4 No 1 Januari 2009. Siregar, Astuti Handayani dan I Ketut Suryanawa. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Jurnal Universitas Udayana. Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfa Beta. Supranto, J. 1990. Statistika Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga. Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Andi. Utami, Wiwik. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu. Jurnal Universitas Mercubuana. Wirjono, Endang Raino. Pengaruh Kepercayaan dan Umur terhadap Kinerja Individual dalam Penggunaan Teknologi Informasi. Jurnal Universitas Adma Jaya Yogyakarta. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/ok_dodik.pdf http://eprints.undip.ac.id/17986/1/JOHANNA_MUDJIATI.pdf http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41095163.pdf www.google.com www.wikipedia.com