309
ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH
Maya Indriastuti, Luluk M. Ifada Fakultas Ekonomi Unissula
[email protected] [email protected] ABSTRACT The existence of the banking sector as a sub-system in the economy of a country has an important role. Even in the modern life everyday, mostly involving nearly services from the banking sector. Through banks may be collected funds from the public in various forms of deposits. Related to that then a banking company shall always improve its financial performance from year to year so that the confidence of society in general and investors in particular will increase. Therefore, this study was conducted to analyze what measurement system in accordance with Islamic banking. This research using the company's Islamic banking in Indonesia is analyzed using multiple linear regression analysis using SPSS version 21. The analysis showed that the measurement system and performance assessment of Islamic banking can use a ANGELS (Amanah management, non-economic wealth, Give out, Earnings, capital and assets, Liquidity and sensitivity to market, and Socio-economic wealth), which is based on the principle of accountability inherent differences in the Islamic bank. Keywords: financial performance, Islamic banking, ANGELS, the principle of accountability, and multiple linear regression.
ABSTRAKSI Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan. Melalui bank-bank dapat dihimpun dana-dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan. Terkait hal tersebut maka sebuah perusahaan perbankan hendaknya selalu meningkatkan kinerja keuangannya dari tahun ke tahun sehingga kepercayaan masyarakat pada umumnya dan para investor pada khususnya akan semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem pengukuran apa yang sesuai dengan perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan syariah di Indonesia yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS versi 21. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem pengukuran dan penilaian kinerja perbankan syariah dapat menggunakan ANGELS (Amanah management, Non-economic wealth, Give out, Earnings, capital and assets, Liquidity and sensitivity to market, dan Socioeconomic wealth) yang didasarkan pada perbedaan prinsip pertanggungjawaban yang melekat pada bank syariah tersebut. Kata Kunci :
kinerja keuangan, perbankan syariah, ANGELS, pertanggungjawaban, dan regresi linier berganda.
prinsip
310
lembaga
Latar Belakang
keuangan
yang
Dewasa ini, bank syariah di
melaksanakan kegiatan usaha sejalan
Indonesia mengalami perkembangan
dengan prinsip-prinsip dasar dalam
yang sangat pesat, hal ini dikarenakan
ekonomi Islam, yakni tidak hanya
selama
terfokus pada tujuan komersil yang
ini
bank
syariah
mampu
membidik pasar syariah loyalis, yaitu
tergambar
konsumen
bahwa
keuntungan maksimal semata, tetapi
bunga bank itu haram. Selain itu, bank
juga mempertimbangkan perannya
syariah sedang mengalami kondisi
dalam
persaingan yang sangat ketat karena
secara luas bagi masyarakat, yang
semua pihak yang terlibat dalam
merupakan implementasi peran bank
perbankan sama-sama bergerak di
syariah
selaku
pasar rasional yang sensitif terhadap
sosial.
Perbedaan
bunga. Para depositor sendiri sangat
pada
bank
memperhatikan
return
konvensional adalah pada sistem
keuntungan
mereka
yang
meyakini
yang
atau peroleh
Haron
dan
Azmi
(2005)
menuntut selalu
berfungsi
yang
memproteksi
dan
memberikan
kesejahteraan
pelaksana yang
syariah
fungsi
dominan
dan
bank
Tingginya harapan stakeholder
menunjukkan bahwa deposit pricing untuk
pencapaian
bunga yang digunakan.
ketika menginvestasikan uangnya di bank.
pada
pihak
perbankan
untuk
menilai
kinerjanya
terutama
terkait
dengan
kinerja
bank
keuangannya. Hal ini dimaksudkan
menambah
agar perusahaan dapat selalu going
nasabah baru dan merebut market
concern. Penilaian kinerja keuangan
share dari kompetitornya karena pada
perbankan syariah dapat menggunakan
kenyataannya ketika dibuka satu jenis
Sistem
deposit plan baru oleh bank, maka para
bertujuan
memformulasikan
depositor
penilaian
tingkat
meningkatkan
profit
dibandingkan
untuk
keuntungan
akan
dari
membandingkan
yang
akan
mereka
ANGELS,
syari’ah pemikiran
peroleh. Harapan stakeholder terhadap
sistem
kesehatan
yangdidasarkan filosofis
hingga
yang sistem bank dari pada
pemikiran yang lebih konkrit, namun
bank syariah tentu berbeda dengan
tidak
bank konvensional. Hal ini didasari
Analisis dimulai dari kritik terhadap
oleh kesadaran bahwasannya bank
dasar nilai etika utilitarianisme yang
syariah dikembangkan
terkandung
sebagai
sampai
penilaian
pada
dalam tingkat
tataran
konsep kesehatan
teknis.
sistem bank
311
konvensional
(CAMELS),
melalui
pada
dasar nilai etika syari’ah. Data
Bank
menunjukkan pertengahan
Indonesia
sampai tahun
hanya semata-mata dikonsentrasikan stockholders (Kam 1990, 315).
Teori ini didasarkan pada persamaan :
dengan
2015
kinerja
penghimpunan dana Perbankan Syariah
Teori Enterprise Syariah (Syariah Enterprise Theory)
sempat melambat hingga pertengahan
Triyuwono
(2006a,
350-56)
2010, namun memasuki triwulan III 2010
menyatakan bahwa syariah enterprise
mulai mengalami perkembangan dengan
theory
laju pertumbuhan 39,16%, lebih tinggi
berdasarkan pada metafora zakat pada
dibandingkan periode yang sama di
dasarnya
2009 sebesar 35,19%.
keseimbangan. Konsekuensi dari nilai
(SET)
dikembangkan
memiliki
karakter
Berdasarkan uraian diatas maka
keseimbangan ini menyebabkan SET
penelitian ini ingin menganalisis lebih
tidak hanya peduli pada kepentingan
lanjut
individu (dalam hal ini pemegang
sistem
apakah
yang
sesuai
dengan nilai etika syari’ah dan tujuan
saham),
filosofis bank syari’ah diformulasikan
lainnya. Oleh karena itu, SET memiliki
dengan
dan
kepedulian yang besar pada stakeholders
stakeholders. Selanjutnya, konsep sistem
yang luas. Menurut SET, stakeholders
penilaian
tingkat
meliputi Tuhan, manusia, dan alam.
syari’ah
dirumuskan
struktur:
proses,
hasil,
kesehatan bank dalam bentuk
tetapi
juga
pihak-pihak
ANGELS (Amanah management, Non-
1. Tuhan Tuhan merupakan pihak paling
economic wealth, Give out, Earnings,
tinggi dan menjadi satu-satunya tujuan
capital
hidup manusia. Dengan menempatkan Tuhan
and
assets,
Liquidity
and
sensitivity to market, dan Socio-economic
sebagai
stakeholder tertinggi,
wealth).
tali penghubung
Landasan Teori
syari’ah tetap bertujuan pada “mem-
Teori Entitas (Entity Theory)
bangkitkan kesadaran keTuhanan” para
Teori Entitas merupakan turunan
penggunanya
dari teori kepemilikan, teori ini sudah
Konsekuensi
mengasumsikan
sebagai
antara ekuitas
terjadinya
kepentingan (owners)
pemisahan
pribadi
pemilik
dengan entitas
bisnisnya. Entity theory, kesejahteraan
agar
tetap menetapkan
stakeholder
tertinggi
maka akuntansi
terjamin. Tuhan
312
adalah
digunakannya
sunnatuLlah
eksis secara fisik karena didirikan di
sebagai basis bagi konstruksi akuntansi
atas bumi, menggunakan energi yang
syari’ah. Intinya adalah bahwa dengan
tersebar di alam, memproduksi dengan
sunnatuLlah ini, akuntansi syari’ah
menggunakan bahan baku dari alam,
hanya dibangun berdasarkan pada tata-
memberikan jasa kepada pihak lain dengan
aturan atau hukum-hukum Tuhan.
menggunakan energi yang tersedia di alam,
2. Manusia
dan lain-lainnya. Namun demikian,
Manusia dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu indirect –
direct-stakeholders dan
stakeholders.
Direct-
alam
tidak
menghendaki
distribusi
kesejahteraan dari perusahaan dalam bentuk
uang
sebagaimana
yang
stakeholders adalah pihak-pihak yang
diinginkan manusia. Wujud distribusi
secara
kesejahteraan
langsung
kontribusi dalam
pada
bentuk
memberikan
perusahaan, kontribusi
baik
keuangan
(financial contribution) maupun nonkeuangan
(non-financial
Karena
mereka
telah
mempunyai
mendapatkan
kepedulian
perusahaan terhadap kelestarian alam, pencegahan
pencemaran,
dan
lain-
lainnya.
contribution). memberikan
kontribusi kepada perusahaan, maka mereka
berupa
hak
kesejahteraan
untuk
Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi
dalam
penelitian
ini
dari
adalah seluruh perusahaan perbankan
perusahaan. Sementara, yang dimaksud
syariah di Indonesia. Penentuan sampel
dengan indirect-stakeholders adalah pihak-
dilakukan dengan metode purposive
pihak
tidak
sampling dengan criteria: Perusahaan
kepada
tersebut mempunyai saham yang aktif
perusahaan (baik secara keuangan maupun
diperdagangkan di Bursa Efek Syariah
non-keuangan), tetapi secara syari’ah
tahun 2011-2013 dan mempunyai nilai
mereka adalah pihak yang memiliki
aset serta modal yang positif.
yang
sama
memberikan
sekali
kontribusi
hak untuk mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan.
Defini Operasional dan Pengukuran
3. Alam
Variabel
Alam merupakan pihak yang memberikan hidupnya
kontribusi perusahaan
bagi
mati-
sebagaimana
pihak Tuhan dan manusia. Perusahaan
ANGELS 1. Amanah Management Amanah keterbukaan,
ditampilkan kejujuran,
dalam
pelayanan
313
yang optimal, dan ihsan (kebajikan)
dikembangkan
dalam segala hal. Tablig, mengajak
Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang
sekaligus memberikan contoh kepada
memberikan hasil berbentuk bagi hasil.
pihak
lain
untuk
berlandaskan
Al-
melaksanakan
ketentuan-ketentuan
ajaran
Islam
dalam kehidupan sehari-hari (berbagai
4. Earnings, capital and assets a. Earning (Penilaian Rentabilitas)
sumber).
Earning merupakan metode penilaian
yang
digunakan
untuk
2. Non Economic Wealth (kekayaan
mengukur kemampuan bank dalam
selain ekonomi)
meningkatkan labanya melalui semua
Kekayaan selain yang bersifat
kemampuan dan sumber yang sehingga
ekonomi diartikan sebagai kekayaan
diketahui tingkat efisiensi usaha dan
moral bagi para nasabah dan anggota
profitabilitas yang dicapai oleh bank
bank syariah sebagai umat muslim.
tersebut. Dalam metode ini, rasio yang
Pertama, etika sebagaimana moralitas,
digunakan
berisikan
Operating
nilai
dan
norma-norma
adalah
NOM
(Net
Margin)
yang
konkret yang menjadi pedoman dan
menggambarkan
pegangan
dalam
operasional bersih sehingga diketahui
etika
kemampuan rata-rata aktiva produktif
seluruh
hidup
manusia
kehidupan.
Kedua,
pendapatan
sebagai refleksi kritis dan rasional.
dalam
Etika membantu manusia bertindak
penilaian peringkat:
secara
Peringkat 1 = NOM > 3%
bebas
tetapi
dipertanggung-jawabkan.
dapat Sedangkan
menghasilkan
laba.
Kriteria
Peringkat 2 = 2% < NOM ≤ 3%
bisnis mengutip Straub, Alimin (2004:
Peringkat 3 = 1,5% < NOM ≤ 2%
56), sebagai suatu organisasi yang
Peringkat 4 = 1% < NOM ≤ 1,5%
menjalankan aktivitas produksi dan
Peringkat 5 = NOM ≤ 1%
penjualan
barang
b. Capital ( Penilaian Permodalan)
diinginkan
oleh
dan
jasa
konsumen
yang
Capital
untuk
penilaian
memperoleh profit.
mengukur
Bank syariah diartikan sebagai keuangan/perbankan
operasional
digunakan
kewajiban
metode untuk
penyediaan
modal minimum bank maupun dalam
3. Give Out
lembaga
yang
merupakan
dan
yang
produknya
memenuhi kewajiban jangka panjang atau
kemampuan
bank
untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban jika
314
terjadi
likuidasi.
Dalam
Peringkat 1 = KAP > 0,99
perhitungannya, metode penilaian ini
Peringkat 2 = 0,96 < KAP ≤ 0,99
memakai Rasio KPMM (Kewajiban
Peringkat 3 = 0,93 < KAP ≤ 0,96
Penyediaan Modal Minimum) yang
Peringkat 4 = 0,90 < KAP ≤ 0,93
digunakan untuk mengukur kecukupan
Peringkat 5 = KAP ≤ 0,90
modal bank dalam menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan kewajiban penyediaan sesuai
modal
dengan
minimum peraturan
5. Liquidity and sensitivity to market
yang
Liquidity and sensitivity to
bank
market merupakan metode penilaian
indonesia. Kriteria penilaian peringkat:
yang
Peringkat 1 = KPMM ≥ 12%
kemampuan bank dalam memelihara
Peringkat 2 = 9% ≤ KPMM < 12%
dan memenuhi kebutuhan likuiditas
Peringkat 3 = 8% ≤ KPMM < 9%
yang
Peringkat 4 = 6% < KPMM < 8%
manajemen resiko likuiditas. Dalam
Peringkat 5 = KPMM ≤ 6%
metode ini, rasio yang digunakan
c. Assets Quality (Penilaian Kualitas
adalah STM (Short Term Mismatch)
Aktiva)
yang digunakan untuk menghitung Assets
metode
quality
penilaian
yang
digunakan
memadai
merupakan
besarnya
aset
digunakan
dibandingkan
untuk
dan
jangka dengan
mengukur
kecukupan
pendek kewajiban
untuk menilai jenis-jenis aset yang
jangka pendek sehingga
dimiliki oleh bank, agar sesuai dengan
kemampuan bank dalam memenuhi
peraturan yang ditetapkan oleh Bank
kebutuhan likuditas jangka pendek
Indonesia
dengan kriteria penilaian peringkat:
dengan
membandingkan
diketahui
antara aktiva yang diklasifikasikan
Peringkat 1 = STM > 25%
terhadap
total
aktiva
produktif
Peringkat 2 = 20% < STM ≤ 25%
sehingga
dapat
diketahui
tingkat
Peringkat 3 = 15% < STM ≤ 20%
kembali
Peringkat 4 = 10% < STM ≤ 15%
kemungkinan
diterimanya
dana yang telah ditanamkan pada suatu
Peringkat 5 = STM ≤ 10%
investasi atau pembiayaaan. Dalam perhitungannya metode ini memakai rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) yang
digunakan
untuk
mengukur
6. Socio-economic wealth. Socio-economic menempatkan
Lembaga
wealth Keuangan
kualitas aktiva produktif bank, dengan
Syariah berada dalam koridor-koridor
kriteria penilaian peringkat:
prinsip-prinsip:
315
a.
Keadilan,
yakni
berbagi
keuntungan atas dasar penjualan
Pembahasan 1. Amanah Management
riil sesuai kontribusi dan resiko
b.
d.
ditampilkan
dalam
masing-masing pihak;
keterbukaan,
Kemitraan, yang berarti posisi
yang optimal, dan ihsan (kebajikan)
nasabah
(penyimpan
dalam segala hal. Tablig, mengajak
dana), dan pengguna dana, serta
sekaligus memberikan contoh kepada
lembaga keuangan itu sendiri,
pihak
sejajar sebagai mitra usaha yang
ketentuan-ketentuan
saling
dalam kehidupan sehari-hari (berbagai
investor
bersinergi
untuk
kejujuran,
lain
untuk
Syariah akan memberikan laporan
dalam
keuangan
responsibility
terbuka
melaksanakan ajaran
Islam
Berdasarkan sifat-sifat tersebut,
Transparansi, lembaga keuangan
secara
pelayanan
sumber).
memperoleh keuntungan; c.
Amanah
dan
konteks
corporate
(CSR),
para
social pelaku
berkesinambungan agar nasabah
usaha atau pihak perusahaan dituntut
investor dapat mengetahui kondisi
besikap
dananya
disengaja antara ucapan dan perbuatan
Universal,
yang
artinya
tidak
tidak
janji,
dan golongan dalam masyarakat
kelemahan
sesuai
ditutup-tutupi),
prinsip
Islam
tepat
kualitas
sebagai rahmatan lil alamin
secara
dalam bisnisnya. Mereka dituntut tepat
membedakan suku, agama, ras,
dengan
kontradiksi
waktu,
dan
mengakui
kekurangan selalu
barang
atau
(tidak
memperbaiki jasa
secara
berkesinambungan serta tidak boleh menipu dan berbohong.
Metode Pengumpulan Data Data
dalam
penelitian
Pelaku usaha/pihak perusahaan
ini
dikumpulkan dengan cara dokumentasi
harus
dan kuesioner. Dokumentasi melalui
menampilkan
berbagai
buku
mendukung menyebar
dan
penelitian kuesioner
memiliki
amanah
sikap
dengan
keterbukaan,
jurnal
yang
kejujuran, pelayanan yang optimal, dan
ini,
serta
ihsan (berbuat yang terbaik) dalam
ke
pihak
segala
hal,
apalagi
berhubungan
perbankan guna memperoleh data-data
dengan pelayanan masyarakat. Dengan
yang valid terkait dengan ANGELS.
sifat amanah, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan kewajiban-kewajibannya. Sifat tablig
316
dapat
disampaikan
dengan
bijak
argumentatif,
pelaku
(hikmah), dan
persuasif
usaha
penjualan
barang
sabar,
diinginkan
oleh
akan
Para
usaha
dituntut
yang
konsumen
untuk
Penggabungan etika dan bisnis dapat
pelaku
jasa
memperoleh profit.
menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang solid dan kuat.
dan
berarti
norma
memaksakan
agama
bagi
norma-
dunia
bisnis,
mempunyai kesadaran mengenai etika
memasang kode etik profesi bisnis,
dan
merevisi sistem dan hukum ekonomi,
moral,
merupakan
karena
kebutuhan
keduanya yang
harus
meningkatkan keterampilan memenuhi
dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaan
tuntutan-tuntutan
yang ceroboh dan tidak menjaga etika,
luar
tidak
sebaginya. Bisnis yang beretika adalah
akan
berbisnis
secara
baik
untuk
sehingga dapat mengancam hubungan
bisnis
sosial
ketulusan
dan
merugikan
konsumen,
etika
mencari
yang
pihak-pihak aman
memiliki
dalam
dan
komitmen
menjaga
kontrak
sosial yang sudah berjalan. Kontrak
bahkan dirinya sendiri
sosial merupakan janji yang harus 2. Non Economic Wealth (kekayaan
ditepati. Bisnis Islami ialah serangkaian
selain ekonomi) Kekayaan selain yang bersifat
aktivitas
bisnis
dalam
berbagai
ekonomi diartikan sebagai kekayaan
bentuknya yang tidak dibatasi jumlah
moral bagi para nasabah dan anggota
kepemilikan
bank syariah sebagai umat muslim
profitnya, namun dibatasi dalam cara
.Pertama, etika sebagaimana moralitas,
memperolehnya dan pendayagunaan
berisikan
hartanya karena aturan halal dan haram
nilai
dan
norma-norma
konkret yang menjadi pedoman dan pegangan seluruh
hidup kehidupan.
manusia Kedua,
termasuk
(lihat. QS. 2:188, 4:29). Etika bisnis Islam sebenarnya
dalam etika
(barang/jasa)
telah
diajarkan
Nabi
Saw.
saat
sebagai refleksi kritis dan rasional.
menjalankan
Etika membantu manusia bertindak
Karakteristik
secara
dapat
pedagang adalah, selain dedikasi dan
Sedangkan
keuletannya juga memiliki sifat shidiq,
bisnis mengutip Straub, Alimin (2004:
fathanah, amanah dan tabligh. Ciri-ciri
56), sebagai suatu organisasi yang
itu masih ditambah Istiqamah.
bebas
tetapi
dipertanggung-jawabkan.
menjalankan aktivitas produksi dan
perdagangan. Nabi
Saw.,
sebagai
317
3. Give Out Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah
4. Earnings, capital and assets a. Earning (Penilaian Rentabilitas)
bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada
bunga.
Bank
Merupakan metode penilaian yang
digunakan
untuk
mengukur
syariah juga dapat diartikan sebagai
kemampuan bank dalam meningkatkan
lembaga
yang
labanya melalui semua kemampuan
produknya
dan sumber yang sehingga diketahui
keuangan/perbankan
operasional
dan
dikembangkan
berlandaskan
Al-
Qur’an dan Hadits Nabi SAW
tingkat
efisiensi
usaha
dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank
Hasil yan diberikan kepada
tersebut. Dalam metode ini, rasio yang
nasabah bank syariah berbentuk bagi
digunakan
hasil. Jasa ini tidak berbentuk bunga
Operating
seperti bank konvensional. tiga prinsip
menggambarkan
dalam operasional bank syariah yang
operasional bersih sehingga diketahui
berbeda dengan bank konvensional,
kemampuan rata-rata aktiva produktif
terutama dalam pelayanan terhadap
dalam menghasilkan laba.
nasabah, yang harus dijaga oleh para
b. Capital ( Penilaian Permodalan)
bankir, yaitu: a.
b.
c.
adalah
NOM
Margin)
(Net yang
pendapatan
Merupakan metode penilaian
prinsip keadilan, yakni imbalan
yang
atas dasar bagi hasil dan margin
kewajiban penyediaan modal minimum
keuntungan
bank
ditetapkan
atas
digunakan
maupun
untuk
dalam
memenuhi
kesepakatan bersama antara bank
kewajiban
dan nasabah,
kemampuan bank untuk memenuhi
prinsip kesetaraan, yakni nasabah
kewajiban-kewajiban
penyimpan dana, pengguna dana
likuidasi.
dan
hak,
metode penilaian ini memakai Rasio
kewajiban, beban terhadap resiko
KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal
dan keuntungan yang berimbang
Minimum)
prinsip
mengukur
bank
memiliki
ketenteraman,
bahwa
jangka
mengukur
panjang
Dalam
yang
jika
terjadi
perhitungannya,
digunakan
kecukupan
untuk
modal
bank
kerugian
dan
produk bank syariah mengikuti
dalam
prinsipdan kaidah muamalah Islam
pemenuhan
(bebas riba dan menerapkan zakat
penyediaan modal minimum
harta)
menyerap
atau
ketentuan
kewajiban yang
318
sesuai
dengan
peraturan
Bank
jangka
pendek
sehingga
diketahui
Indonesia.
kemampuan bank dalam memenuhi
c. Assets Quality (Penilaian Kualitas
kebutuhan likuditas jangka pendek.
Aktiva) Merupakan metode penilaian
6. Socio-economic wealth.
yang digunakan untuk menilai jenis-
Lembaga
Keuangan
Syariah
jenis aset yang dimiliki oleh bank, agar
tidak akan mungkin membiayai usaha-
sesuai
yang
usaha yang di dalamnya terkandung
ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan
hal-hal yang diharamkan, proyek yang
membandingkan antara aktiva yang
menimbulkan
diklasifikasikan terhadap total aktiva
masyarakat
produktif sehingga dapat diketahui
perbuatan mesum/ asusila, perjudian,
tingkat
peredaran
dengan
peraturan
kemungkinan
diterimanya
kemudharatan luas,
berkaitan
narkoba,
bagi dengan
senjata
illegal,
yang
dapat
kembali dana yang telah ditanamkan
serta
pada suatu investasi atau pembiayaaan.
merugikan syiar Islam. Untuk itu
Dalam
dalam struktur organisasi Lembaga
perhitungannya
metode
ini
proyek-proyek
memakai rasio KAP (Kualitas Aktiva
Keuangan
Produktif)
Dewan
yang
digunakan
untuk
Syariah Pengawas
harus Syariah
mengukur kualitas aktiva produktif
bertugas
bank. Kriteria penilaian peringkat:
operasional lembaga tersebut.
mengawasi
Dalam 5. Liquidity and sensitivity to market Liquidity and sensitivity to market merupakan metode penilaian yang
produk
dan
operasionalnya,
Lembaga Keuangan Syariah berada dalam koridor-koridor prinsip-prinsip: a. Keadilan,
yakni
berbagi
keuntungan atas dasar penjualan
kemampuan bank dalam memelihara
riil sesuai kontribusi dan resiko
dan memenuhi kebutuhan likuiditas
masing-masing pihak;
memadai
untuk
yang
mengukur
yang
digunakan
terdapat
dan
kecukupan
b. Kemitraan, yang berarti posisi
manajemen resiko likuiditas. Dalam
nasabah
metode ini, rasio yang digunakan
dana), dan pengguna dana, serta
adalah STM (Short Term Mismatch)
lembaga
yang digunakan untuk menghitung
sejajar sebagai mitra usaha yang
besarnya
saling
aset
dibandingkan
jangka dengan
pendek kewajiban
investor
keuangan
(penyimpan
itu
bersinergi
memperoleh keuntungan;
sendiri,
untuk
319
c. Transparansi, lembaga keuangan Syariah akan memberikan laporan keuangan
secara
terbuka
dan
berkesinambungan agar nasabah investor dapat mengetahui kondisi dananya e. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan
golongan
masyarakat
sesuai
dalam dengan
prinsip Islam sebagai rahmatan lil alamin
DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, Surat Edaran, No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2011 Perihal Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank, www.bi.go.id. Diakses tanggal 16 Desember 2013. Bank Indonesia (2007). Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang “Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah”. Jakarta Indriastuti, Maya dan Ghofar Riang Ardiansyah. 2013. Pengaruh Kesehatan Bank Terhadap Praktek Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia). Unissula Semarang. Kartika, Indri dan Indriastuti, Maya. 2008. Kepercayaan Investor Terhadap Kinerja Perbankan.
Jurnal Keuangan dan Perbankan. Universitas Merdeka. Malang. Sabir, M, Ali, M, Dan Habbe Abd. Hamid. 2012. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia. Jurnal Analisis. Vol. 1. No. 1: 79-86. Juni 2012. ISSN: 2303-1001. Subaweh. 2008. Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional periode 2003-2007” Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2 Vol. 13, Agustus 2008 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang “Perbankan Syariah” Penerbit PT Sinar Grafita, Jakarta.