ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NY.M.W DENGAN KISTOMA

poliklinik Hamil I RSDS Deng an KRT ... DM (-), Hepatitis (-), Hipertensi (-), ... infeksi pada ibu dan bayi. - Untuk menjaga daya...

2 downloads 469 Views 95KB Size
ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NY.M.W DENGAN KISTOMA OVARII DI RUANG BERSALIN LANTAI II IRD RSUD.DR. SOETOMO SURABAYA

OLEH : SUBHAN NIM. 010030170B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2001

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN JUDUL :

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NY. M.W DENGAN KISTOMA OVARII DI RUANG BERSALIN LANTAI II IRD RSUD.DR. SOETOMO SURABAYA

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PEMBIMBING AKADEMIK DAN KLINIK

MENYETUJUI

PEMBIMBING KLINIK

TRI WORO KRESNOWATI NIP.

PEMBIMBING AKADEMIK

NI KETUT ALIT A. SKP NIP.

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NY.M.W DENGAN KISTOMA OVARII DI RUANG BERSALIN LANTAI II IRD RSUD. DR. SOETOMO SURABAYA

1. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 September 2001 Pk. 08.30 wib

1.1 Identitas Klien

Suami

Nama

:

Ny. M.W

Tn. K

Umur

:

30 th

40 th

Pendidikan

:

SMA

Sarjana

Agama

:

Islam

Islam

Pekerjaan

:

Ibu Rumah Tangga

PNS (Guru SMP)

Alamat

:

Kompleks Tanggulangin Indah KK-06

MRS

:

Tgl. 09 September 2001, Pukul 21.00 Wib

No.RMK

:

10064156

Diagnosa

:

G 1 P 0 0 0 0 0 39/40 minggu TH + Obs. Inpartu

Kistoma ovarii.

1.2 Keluhan Utama : Kenceng-kenceng sejak Tgl.09 Sept’ 2001,pukul 17.00 Wib & keluar darah lendir,umur kehamilan 39/40 minggu. Ditambah lagi dengan hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya kistoma ovarii (saat kontrol diPoliklinik Hamil I RSDS). 1.3 Riwayat Keperawatan Klien datang sendiri ke VK bersalin IRD dan dirawat di Ruang Bersalin IRD Lan-tai II RSUD Dr. Soetomo Surabaya setelah kenceng-kenceng,keluar darah dan len dir. Hamil G1P0 – 0 39/40 minggu tunggal hidup, TBJ 3400 gram,letak kepala, Djj (+) 12 – 12 - 12. Klien selama hamil kontrol di poliklinik Hamil I RSDS Deng an KRT(Kelompok Resiko Tinggi) sebanyak 8 x. 1.4 Riwayat Obstetri -

Ini merupakan kehamilan ke-1 klien.menikah 1 x,usia perkawinan 1 ½ Tahun. Riwayat TT 2 kali. Riwayat

menggunakan kontrasepsi (-).

Menarche umur 14 tahun. Riwayat Disminor (-),

Haid teratur setiap

bulan,siklus 24 hari. Lama setiap haid 5-7 hari. Jumlah haid biasa. Riwayat abortus (-). Riwayat gemelli (+) Nenek suami kembar, Riwayat DM (-), Hepatitis

(-), Hipertensi (-), Pe-nyakit Jantung (-), Penyakit

saluran pernafasan (-). HPHT 07 Desember 2000 TP : 14 September 2001. Pemeriksaan kehamilan dilakukan di Poliklinik Ha-mil I RSDS sebanyak 8 kali, TT 1 kali. Tgl. 09 September 2001pukul 17.00 Wib. klien mengeluh keluar lendir & darah,serta kenceng-kenceng. Riwayat infeksi saluran kencing (-), Riwayat kelelahan (-). Riwayat kecemasan (+).

1.5 Data Kebutuhan Dasar a. Bernafas S : Klien merasa agak sesak jika bernafas terutama jika timbul His. O : RR : 24 x/menit, Wh -/-, Rh -/-, Rales (-), Batuk (-). b. Makan/minum: S : Sejak MRS klien tidak ingin makan karena takut dengan kondisinya dan tdk nafsu makan, saat ini perutnya sering sakit. Klien hanya minum 1 botol aqua (800 cc) & makan Kue saja. O : Makanan dan minuman yang disediakan oleh RS tidak dimakan. Mulut tampak kering dan lambung terdengar suara timpani. Skibala (+). Peristaltik (+). Blader kosong. c. Eliminasi S : Klien belum bab sejak 2 hari yg lalu, klien tidak punya keluhan terhadap baknya. Sejak kemarin klien Bak sebanyak 4 kali dengan jumlah setiap bak sekitar ± 350 cc dan warnanya kuning jernih. O : Skibala (+), Blader kosong. Warna urine kuning jernih. d. Gerak dan aktivitas S : Saat ini harus tidur saja sambil menunggu persalinan,pinggang sakit menyebar keperut bagian depan. O : Kondisi ektremitas baik, kekuatan otot – otot intak, tulang-tulang intak. Parese (). e. Istirahat dan tidur S : Sejak kemarin klien tidak bisa tidur nyenyak karena takut dan sekarang perut terasa nyeri. O : Tampak lemah,mata merah & bengkak karena kurang tidur serta menangis f. Rasa Aman S : Klien takut jika terjadi sesuatu yang membahayakan bayinya.

O : Adanya Kista ovarii, Klien tampak iritabel g. Nyaman S : Klien mengeluh nyeri pada perut yang tembus ke tulang ekor setiap 3/5 menit. O : Nyeri berkurang jika punggung digosok-gosok. h. Spiritual Klien beragama islam dan taat melakukan sembahyang 5 waktu. Sekarang klien hanya bisa berdoa. 1.6 Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Tampak lemah. Kesadaran Kompos mentis GCS 15 Kepala

: taa kelainan

Mata

: taa kelainan ; konjunctiva merah & bengkak karena kurang tidur/ menangis

1.

Telinga

: taa kelainan

Hidung

: taa kelainan

Leher

: taa kelainan, tyroid (N)

Dada : Payudara ; agak tegang, puting menonjol, lunak dan bersih kolestrum (+). areola bersih. S1S2 (N), Wh -/-, Rh -/-, Rales -/Abdomen

: Abdomen membesar tanda kehamilan berupa striae (+), linea

alba (+), TFU 36 cm, puki, letak kepala, pada pemeriksaan leopold IV kepala sudah masuk PAP. His (+) setiap 3/5 menit selama 3-5 detik, Djj : 12; 12; 12. Tampak bagian kecil janin menonjol dan teraba sangat keras. Perut terasa nyeri jika diraba,setiap kali His pinggang terasa nyeri,TBJ= 3400 gram. Ektremitas

: tangan ; kapilari refill (N), kelainan tidak ada Kaki : odem (+). Paresa (-).

Genital

: Bentuk normal, fulsus (+), ketuban (-) jernih, VT ;

pembukaan 3 Jari longgar ,eff : 35 %, dominator, ukuran panggul dalam (N), Anal

: taa kelainan.

Tanda vital

: GCS: 4 5 6 Total= 15,Suhu rectal : 37,5 o C, N : 84 x/mnt, RR : 24 x/mnt, T : 120/80 mmHg

Kala I

: Tgl. 9/9/2001 pukul 17.00 Wib Mulai kenceng-kenceng Tgl. 9/9/2001 pukul 17.00 Wib Ketuban pecah Tgl. 9/9/2001 Pukul 17.00 Wib. Darah & lendir keluar.

Pemeriksaan Penunjang Reduksi urine

: (-)

Nst

: Normal

2. Analisa Masalah pada kala I DATA

ETIOLOGI

S : Klien merasa sesak Adanya

massa

MASALAH tumor Resiko

tinggi

terjadi

jika timbul his. Sudah kehamilan dan tekanan gawat janin keluar lendir & darah oleh sejak

uterus

terhadap Resiko

09/09/01 diafragma

terjadi

infeksi

skunder pada bayi

Pukul.17.00 Wib O

:

TD=

120/80 Kista 0varii pecah

mmHg,RR=24 x/mnt,Sr= 37,5

o

C, menyebar

N= 88 x/mnt,Ketuban (-) jernih, fulsus (+). Akut abdomen Djj 12 ; 12 ; 12. G1P00000 39/40,Obs. Peritonitis In-partu

Kistoma

Ovarii, TBJ= 3400 Hipoksia gram Gawat janin

KPP

Ggn

terhadap

perlindungan uterus dan janin

Infeksi pada uterus

Infeksi pada janin

Distress janin

S : Perut terasa nyeri jika diraba dan

rasanya

Dinding uterus lapisan

Resiko

lemaknya sangat tipis

uterus

terjadi

ruptur

sesak

jika tim-bul

his.

sehingga uterus juga

Sepertinya

tipis.

gerakan bayi sangat keras.

Kelenturan uterus kurang

O : Tampak bagian kecil bayi sangat menonjol di

abdo-men

TBJ=3400

Mudah terjadi ruptur pada saat his atau

gram,Hamil pertama.

manipulasi

S : Kien mengatakan

Kurangnya pengetahuan

takut jika keadaannya dapat

mengan

Cemas

s.d

kurangnya

pengetahuan

cam

keselamatan bayinya. O : Klien tidak mau makan, kli-en tampak iritabel.TD=120/ mmHg,

80

RR=24

x/mnt, Sr= 37,5

o

C,

N= 84 X/mnt

3. Diagnose Keperawatan Kala I : 3.1 Resiko tinggi terjadi gawat janin sebagai akibat dari pecahnya kista Ovarii (akut abdomen). 3.2 Resiko terjadi

infeksi b.d sekunder pada bayi s.e dari ketuban pecah

prematur. 3.3 Resiko tinggi terjadi ruptur uteri b.d dari dinding uterus yang tipis 3.4 Resiko tinggi terjadi sekunder arrest 3.5 Cemas b.d kurangnya pengetahun tentang

keadaanya kehamilan dan

persalinannya. 4. Rencana Keperawatan HARI/T GL/

DX

TUJUAN

TINDAKAN

RASIONAL

JAM Senin,10

Resiko

Setelah dirawat - Monitor CHPB setiap -

Untuk

-09-2001 tinggi

selama 2 jam 2 jam

mengeta-hui

tidak

jika

Pk.

terjadi

09.00

gawat janin gawat sebagai akibat

terjadi

terjadi

janin

gangguan

:

sirku-lasi

Kriteria

yang beraki-

dari Kontraksi

akut

(+),Djj=

bat timbulnya

abdomen

12;11;12,His

distress

seti-ap

pd

janin.

3-5 - Monitor vital sign ibu setiap 2 jam

menit.

-

Peningkatan tensi merupakan pre-tensi dari adanya ancaman yang

-

Monitor

dapat

kesadaran

mengan-cam

setiap 2 jam

keselamatan

- Monitor tanda-tanda

ibu dan janin.

akut abdomen.

-

Penurunan kesa-daran merupa-kan pertanda da-ri hipoksia sebagai akibat dari

- Kolaborasi monitoring

spasme yang

NST

muncul sebagai akibat lanjut

dari

akut abdomen.

-

Ancaman distress

pd

janin diketa-

hui

dari

perubah-an gambaran NST

yakni

tejadi

nya

peningkatan prekwensi. Senin,10

Resiko

Setelah dirawat - Monitor djj

-9-2001

terjadi

se-lama 24 jam

Pk.

infeksi

09.00

se-kunder

b.d tidak

infek-si

terjadi

kecendrungan

infeksi pada ibu

pada

bayi dan

dari

ketu Dengan

ban

pecah kriteria:

pre-matur

- Jika terjadi

akan

janin

dis-tress yang ditan-dai dengan tachi-

- Djj 12 : 11; 12 - Monitor suhu rectal ibu - Sr : < 37,6 -

timbul

Tanda

kardi.

setiap 2 jam &

- Suhu rectal

gejala infeksi

yang

lebih

Tdk

dari

37,6

ada

(peningkatan su-hu

tubuh

Tdk tjd).

sebagai - Kolaborasi pemberian

pertanda

- Ampicilin 4 X 1gr IV

timbulnya infek-si skunder.

-

Sebagai

- Dexametason 2 X 16

propilak-sis

mg

untuk mencegah timbulnya infeksi

pada

ibu dan bayi.

-

Untuk menjaga daya tahan

din-

ding

sel

sehing-ga dapat mencegah kerusakan sel

bayi

maupun

ibu

serta

untuk

mempercepat ma

turitas

perkemba ngan

paru

janin. Senin,10

Resiko

Setelah dirawat -Hindari

-

9-

tinggi

selama 3 jam

pada

2001-Pk.

terjadi

tidak

terutama pada saat kala

berlebihan

09.00

ruptur uteri ruptur uteri :

2.

dapat

b.d

terjadi

manipulasi uterus

yang

klien

merangsang

dari dengan kriteria

dinding

tim-bulnya

:

ruptur pa da

uterus yang - CHPB normal tipis

Manipulasi

- Perdarahan (-)

uterus

- Monitor His

- Berkurangnya his

dapat

menjadi pertanda ruptur uteri.. Senin,10

Resiko

Setelah dirawat - Lakukan VT setiap 2 -

-9-2001

tinggi

se lama 3 jam jam

memonitor

Pk.

terjadi

tidak

kemajuan

09.00

sekun-der

sekunder arrest.

penu-runan

arrest

Dengan kriteria

kepala

:

sebagai indi-

-

terjadi

Pembukaan

Untuk

ba-yi

kator

leng-kap

kelancaran

- Bundell his (-)

proses - Observasi bundell his

persalin-an.

- His Bundel seba-gai pertanda adanya hambatan ter

hadap

kemajuan terutama pada fa se aktif. b.d Setelah dirawat -He tentang keadannya - Kien

Senin,10

Cemas

- 9-2001

ku-rangnya

Pk.

penge tahun klien

09.00

tentang

cemas Dengan

keadaanya

kriteria :

ke-hamilan

-

se-lama 3 jam tidak

dan

tindakan yang

mungkin

ak

an

mengerti tentang kondisi-nya

didapatkan klien

dan diharapDapat

kan mampu

dan

mengontol

me-ngambil

persalinann

nyeri.

solusi terbaik.

ya.

- Tidak irritabel -

Mengikuti

klien

-Latih

agar

mampu mengatur nafas dan

dalam

sebelum pembuka an

mengatur

lengkap.

nafas

ka persalinan.

mengejan

dalam

petun-juk rang-

tidak

Kesalahan

dapat

menyebab kan timbulnya kala 2 lama dan

teknik

mengejan yang

salah

dan

belum

pada

wak-

tunya

akan

meng urangi energi kli en pada saat men jelang kala 2.

5. Tindakan Keperawatan Pada Kala I DX

HARI/TGL/

TINDAKAN

EVALUASI

JAM Resiko

Senin,10 – 9 - Memoniitor CHPB

tinggi

– 2001

terjadi

Pk. 09.00 – - Memonitor kesadaran

gawat janin 12. 00 wib

- Cont (+), Djj 12 :11 :

- Monitor vital sign

12 His setiap 4 menit lama 3-5 dt, Bundel his

- Monitor tanda-tanda kejang

(-). GCS :456, Kejang (-)

sebagai akibat dari ak

ut

abdomen Resiko

Senin,10 – 9 - Memonitor djj

Djj 12 :11 : 12

terjadi

- Pk. 09.00 – - Memonitor suhu rectal

S : 37,1 o C

infeksi b.d 12. 55 wib

-

bayi

dari

ketu

ban

pecah

skin

test Reaksi alergi (-)

ampicillin

se-kunder pada

Melakukan

-

Monitor

reaksi

akibat

pemberian - Ampicilin 4 X 1gr IV

pre matur Resiko

Senin,10 – 9 - Sampaikan kepada ibu dan Kecurigaan uterus tipis

tinggi

– 2001.

sejawat untuk menghindari da

terjadi

Pk. 09.00 –

manipulasi

mudah

pada uterus sehingga

sejawat

ruptur uteri 13.00 wib

klien terutama pada saat klien megerti.

b.d

kala 2.

dari

ruptur dan

dinding uterus yang tipis Resiko

Senin,10 – 9 - Melakukan VT

- Pembukaan lengkap,

tinggi

– 2001.

ketuban

terjadi

Pk. 11.30 –

presentasi kepala, UUK

sekun-der

12. 45 wib.

kiri depan. H :III, UPD

(-)

(N).

arrest - Persiapan kala II

- Alat lengkap.

jernih,

Cemas b.d Senin,10 – 9 - He tentang keadannya dan - Klien mengerti ku-rangnya

– 2001.

tindak an yang mungkin

peng-

Pk. 09.00

akan didapat-kan klien

etahuan - Melatih klien agar mampu - Klien mengerti.

tenta-ng keadaanya

menga tur nafas dan tidak

kehamilan

mengejan

&

pembukaan lengkap.

se-belum

persalinann ya.

6. Evaluasi DX

SOAP

Resiko tinggi S : Klien siap untuk melahirkan terjadi gawat O : His (+), djj 12 : 11 : 12, gerakan janin (+), pembukaan lengkap janin sebagai A : Masalah tidak muncul akibat dari ak P : Siapkan partus ut abdomen Resiko terjadi S : infeksi b.d se- O : kunder

pada A : Masalah belum muncul

bayi

dari P : Siapkan partus

ketu-ban pecah

pre

matur Resiko tinggi S : terjadi ruptur 0 : Tanda-tanda ruptur tidak ada. His (+). Uterus tegang uteri b.d dari A : Masalah belum muncul dinding uterus P : Jangan melakukan menipulasi pada uterus pada saat kala II ya ng tipis Resiko tinggi S : terjadi sekun- O : Pembukaan lengkap, penjepitan bagian janin oleh jlan lahir (-) der arrest

A : Masalah tidak terjadi P : Siapkan partus

Cemas

b.d S : Klien paham dan menyatakan siap untuk melahirkan

ku-rangnya

O : Klien kooperatif

peng- etahuan A : Masalah teratasi tenta-ng

P : Siapkan partus

keadaanya kehamilan & persalinannya.

Pengkajian pada kala II dan III S : Kenceng kenceng sering dan ada perasaan seperti ingin berak, O : Ku tegang, T : 120/80 mmHg, N : 92 X.mnt, Vt pembukaan lengkap, presentasi kepala, UUK kiri depan, H III, UPD N. Diagnose : Resiko tinggi terjadi injuri pada ibu dan bayi b.d dampak dari tindakan persalinan Resiko tinggi terjadi atonia uteri b.d kelemahan ibu

a.

Rencana Dx 1 Kolaborasi persalinan spontan B

b.

Tindakan Pk. 12.20-13.05 Lakukan asistensi dalam proses persalinan klien Bersamaan dengan his klien di pimpin mengejan.

Pada

waktu

kepala

membuka vulva dan meregang perineum dilakukan efisiotomi mediolateral sinistra, tangan kanan penolong menekan perinium, tangan kiri mengatur depleksi kepala. Waktu kepala di dasar panggul UUK di bawah simpisis subociput sebagai hipomoklion, maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, muka dagu dan akhirnya seluruh kepala. Kepala mengadakan putar paksi luar. Kemudian kepala dipegang secara biparietal, ditarik curam kebawah sampai lahir bahu depan, dielevasi keatas sampai bahu belakang lahir, ditarik mendatar, maka lahir bayi laki-laki pada pukul 13.05 Wib,Bayi di suction lewat hidung dan mulut, diberikan oksigen dengan kanul dan selanjutnya tali pusat di potong. Penilaian

APGAR skor menit –1=

7-8, menit ke-5= 8-9. Bayi

dirawat,selanjutnya diukur berat badan= 3500 gr, PB= 51 cm LK= 33 cm, LD= 32 cm. Pk. 13.20 Wib plasenta lepas. Kotiledon lengkap, selaput intak.

Kontraksi uterus baik. TFU dua jari diatas pusat Luka epis + 8 cm di jahit. Perdarahan abnormal (-).

Rencana Dx 2 -

Evaluasi kontraksi uterus

-

Observasi perdarahan

-

Kolaborasi pemberian uterotonika a)

Tindakan

Pk. 13.35- 13.45 -

Mengevaluasi kontraksi uterus

-

Mengobservasi perdarahan pervaginam

-

Kolaborasi pemberian uterotonika (Metergin injeksi IM 1 ampul ). b) Evaluasi

Dx 1 1)

S : Klien tenang karena bayi telah lahir

O : tanda-tanda injuri pada bayi (-), luka epis pada ibu + 8 cm sudah dijahit, perdarahan tidak ada. A : Injuri patologis tidak ada P : Lakukan observasi (1) Dx 2 (a) S : O : kontraksi uterus baik , perdarahan sedikit A : Atonia uteri tidak terjadi P : Evaluasi hingga 2 jam PP



Pengkajian kala IV

Pk. 13.45 S : Kien bahagia, pusing (-), Nyeri pada vagina. O : T : 120/85 mm Hg, N 80 x/mnt, RR :20 X/mnt, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan abnormal (-)

DX : 1. Nyeri b.d luka episiotomi pada vagina Rencana : -

Latihan relaksasi dan mobilisasi dini

-

Kolaborasi pemberian Mef. Acid 3 X 500 mg

Tindakan Pk. 13.45 – 13.55 -

Melatih relaksasi nafas

-

Melatih mobilisasi duduk di tempat tidur

-

Memberikan Mefinter 500 mg dan anjurkan klien minum jika terasa nyeri.

2. Resiko tinggi terjadi infeksi nifas b.d adanya luka episiotomi

Rencana : -

He vulva hygiene

-

He tanda-tanda infeksi

-

He minum yang cukup dan makan yang tinggi kalori dan protein

-

Kolaborasi

-

Diet TKTP

-

Amoxicilin 3 X 500 mg

Tindakan : Pk. 13.55 – 14.10

I.

-

He vulva hygiene

-

He tanda-tanda infeksi

-

He minum yang cukup dan makan yang tinggi kalori dan protein

-

Kolaborasi

-

Diet TKTP

-

Memberikan Amoxicillin 500 mg

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. 1993. Obstetri. Elstar. Bandung. Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa keperawatan. Ed.8. EGC. Jakarta Depkes. RI. 1990. Perawatan Kebidanan Yang Berorientasi Pada Keluarga (Perawatan III) Jilid I. Pusdiknakes. Jakarta Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas.ed.6. EGC. Jakarta. PrawiroHarjo. 1995. Bedah Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KALA I PADA IBU DENGAN PERSALINAN NORMAL

I.

Pengertian : Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.

II.

Patofisiologis : Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda-tanda permulaan persalinan (kala pendahuluan)

Tanda-tanda inpartu

Proses persalinan

Kala I

Kala II

Fase Laten

Fase aktif

Kala III

Kala IV

Primi :1-2,5 jam

3 cm 7-8 jam

Penurunan Hormon

Tuanya placenta

Penekanan kpl janin Distensi

rahim Estrogen & progesteron 1-2 mgg prepartus

Penurunan estrogen & proges-

Pergeseran ganglion

Iskemia

otot teron

servikal

rahim

Kekejangan pembuluh darah Gg.sirkulasi Utero placenta

Nyeri ← His/Kontraksi rahim ↓ Gg.rasa nyaman

Partus → Kerja jantung ↑ → Respirasi ↑

Post Partum





Kelelahan

lelah





Co ↓

Pola napas tak efektif



Nyeri perineum post

Perdarahan

Episiotomi



Ketuban Keruh ↓

Resiko gg keseimbangan Cairan & elektrolit

Resiko terjadi infeksi III.

Pemeriksaan Diagnostik : Pemerikaaan darah lengkap : •

Hb normal = 11,4 – 15,1 gr/dl



Golangan darah = A,B,AB & O



Faktor RH = +/-



Waktu pembekuan

Protein Urine Urine reduksi IV.

Diagnosa keperawatan : 1. Pola napas tidak efektif b.d kelelahan,penggunaan energi berlebihan 2. Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan pada jaringan 3. Penurunan cardiak out put b.d peningkatan kerja jantung sekunder penggunaan energi berlebih. 4. Resiko terjadi gangguan kesimbangan cairan b.d perdarahan banyak 5. Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi.

V.

Interrvensi keperawatan :

Dx. 1. Pola napas tidak efektif b.d penggunaan energi berlebihan Tujuan : Pola napas tidak terganggu/kembali efektif. •

Observasi TTV selama jalannya persalinan

R/ Deteksi dini keadaan klien sehingga dapat dilakukan tindakan secara tepat & cepat. •

Dampingi klien & berikan dorongan mental selama perslinan

R/ Mengurangi kecemasan sehingga klien dapat mengatur pernapasan scr benar •

Ajarkan tehnik pernapasan yg benar saat kontraksi

R/ Meningkatkan cadangan oksigen & tenaga •

Ajarkan cara mengedan yg benar

R/ Agar klien dpt menghemat energi & melahirkan bayinya dng cepat.

Dx. 2. Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan jaringan Tujuan : Nyeri berkurang/hilang. •

Observasi skala nyeri dng skala 1 – 10, intensitas & lokasi

R/ Mengetahui tingkat nyeri & ketergantungan klien serta kualitas nyeri •

Ajarkan tehnik relaksasi & menarik napas panjang

R/ Meningkatkan relaksasi & rasa nyaman • R/

Berikan penjelasan ttg penyebab nyeri & kapan hilangnya Meningkatkan pengetahuan sehingga mengurangi kecemasan,klien menjadi kooperatif



Ajarkan cara mengedan yg benar jika pembeukaan sudah lengkap

R/ Mengurangi kelelahan & mempercepat proses persalinan. •

Anjurkan klien u/ istirahat miring kiri jika tdk sedang kontraksi

R/ Mengurangi penekanan vena cava, meminimalkan hipoksia jaringan.

Dx. 3. Penurunan Cardiak output b.d peningkatan kerja jantung Tujuan : Cardiak out put dalam batas normal, TD= 120/80 mmHg,Nadi=80 x/mnt •

Observasi TTV

R/ Mengetahui perkembangan/perubahan yg terjadi pada klien •

Observasi perubahan sensori

R/ Mengetahui ketidak adekuatan perfusi cerebral. •

Observasi penggunaan energi & irama jantung

R/ Mengetahui tingkat ketergantungan klien.

Dx. 4. Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi Tujuan : Tidak terkadi infeksi •

Observasi TTV & tanda-tanda infeksi

R/ Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi sehingga segera diatasi. •

Lakukan vulva hygiene 2 x sehari (pagi – sore)

R/ Luka kotor mempengaruhi proses penyembuhan •

Anjurkan klien u/ menganti pembalut setiap habis kencing atau kotor

R/ Kebersihan mempercepat proses penyembuhan & mencegah masuknya organisme. •

Anjurkan klien u/ segera mobilisasi (duduk,berdiri & jalan serta menyusui bayinya )

R/

Mencegah sisa perdarahan/kotoran membendung dng mobilisasi sisa kotoran dpt keluar sehingga mempercepat proses penyembuhan disamping itu mem-perlancar sirkulasi darah keluka.

VI.

Buku Acuan : •

Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. 1993. Obstetri. Elstar. Bandung.



Carpenito,Lynda Juall. 2001 Buku Saku Diagnosa Keperawatan. ed.8.EGC. Jakarta



Prawiro Harjo. 1995. Bedah Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta