BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan...

7 downloads 697 Views 79KB Size
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka kerangka konseptual dibangun dengan 4 (empat) tahapan sebagai berikut. 1) Pengaruh gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap budaya organisasi, dengan mengadopsi konsep yang dicetuskan oleh Fidler (1987), konsep pendekatan situasional (contingency), yang berorientasi pada tugas dan hubungan terdapat 3 variabel situasi utama yang cenderung menentukan apakah suatu situasi tertentu menguntungkan bagi pemimpin, yaitu (1) hubungan pribadi mereka dengan para anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota), (2) kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas), dan (3) kuasa dan wewenang posisi yang dimiliki (kuasa posisi). Perilaku tugas merupakan kadar upaya pemimpin mengorganisasi dan menetapkan peranan anggota (bawahan); menjelaskan aktivitas setiap anggota serta kapan, di mana, dan bagaimana cara menyelesaikannya. Hal tersebut dicirikan dengan upaya untuk menetapkan pola organisasi, saluran komunikasi dan cara penyelesaian pekerjaan secara rinci dan jelas. Sedangkan perilaku hubungan merupakan kadar upaya pemimpin membina hubungan pribadi di antara mereka sendiri dan dengan para

51

52

anggota kelompok mereka (bawahan) dengan membuka lebar saluran komunikasi,

menyediakan

dukungan

sosio-emosional,

pendekatan-

pendekatan psikologis dan pemudahan perilaku. Sedangkan kuasa dan wewenang posisi yang dimiliki merupakan kadar upaya pemimpin untuk memberi kesempatan bawahan untuk mendiskusikan berbagai masalah terhadap pimpinan serta menjalin hubungan pribadi dengan bawahan. 2) Pengaruh budaya

organisasi terhadap

kinerja organisasi, dengan

mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh Yanki Hartijasti Tesis yang berjudul Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Perusahaan. Penelitian dilakukan pada enam perusahaan yang terdiri dari dua perusahaan asuransi jiwa, dua perusahaan asuransi kerugian, dan dua perusahaan pengelola jalan tol. Subyek penelitiannya berjumlah 583 orang, terdiri dari 78 persen pria dan 22 persen wanita, dengan menggunakan model budaya organisasi yang dikemukakan oleh Denison (1990), yang unsur-unsurnya terdiri dari keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas, dan penghayatan misi yang dihubungkan dengan efektivitas kinerja organisasi. Kesimpulan hasil penelitiannya sebagai berikut. (1) Ada hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja perusahaan. (2) Ada hubungan yang positif antara sifat keterlibatan dengan kinerja perusahaan.

53

(3) Ada hubungan antara konsistensi dengan kinerja perusahaan yang terlihat pada: a.

Level manajer enam perusahaan memiliki hubungan yang

negatif. b.

Kelompok perusahaan Asuransi jiwa memiliki hubungan

yang negatif. c.

Kelompok pengelola jalan tol memiliki hubungan yang

positif. (4) Ada hubungan antara sifat adaptabilitas dengan kinerja perusahaan memiliki hubungan yang negatif. (5) Ada hubungan yang signifikan antara sifat penghayatan misi dengan kinerja perusahaan. 3) Pengaruh gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap kinerja organisasi, dengan mengadopsi konsep yang dicetuskan oleh Fidler (1987), konsep pendekatan situasional (contingency) yang dipaparkan oleh Fiedler, yang berorientasi pada tugas dan hubungan terdapat 3 variabel situasi utama yang cenderung menentukan apakah suatu situasi tertentu menguntungkan bagi pemimpin, yaitu (1) hubungan pribadi mereka dengan para anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota), (2) kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas), dan (3) kuasa dan wewenang posisi yang dimiliki (kuasa posisi). Dalam penelitian ini hanya pada perhatian terhadap orientasi tugas.

54

Perilaku tugas merupakan kadar upaya pemimpin mengorganisasi dan menetapkan peranan anggota (bawahan); menjelaskan aktivitas setiap anggota serta kapan, di mana, dan bagaimana cara menyelesaikannya. Hal tersebut dicirikan dengan upaya untuk menetapkan pola organisasi, saluran komunikasi dan cara penyelesaian pekerjaan secara rinci dan jelas Pengukuran kinerja organisasi dalam penelitian ini diukur dari ke empat alat ukur kinerja organisasi yang fokus pada pelanggan menurut Furtwengler, (2002) dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) Kecepatan, dalam hal ini adalah kemampuan setiap karyawan dalam memberikan pelayanan terhadap para pelanggan atau nasabah, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). (2) Kualitas, adalah pelayanan yang cepat dan berkualitas yang dapat membuat para pelanggan merasa puas, menghemat waktu dan biaya. (3) Layanan, adalah layan yang diberikan oleh setiap karyawan sesuai dengan jenis pekerjannya yang diberikan pada semua pelanggan baik internal maupun ekternal akan sangat mendukung kecepatan dan kualitas pelayanan. (4) Nilai, adalah setiap pelanggan menginginkan nilai layanan yang cepat dan berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan. Pengaruh variabel gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap budaya organisasi yang kuat dan kinerja organisasi di atas dapat dilihat dalam kerangka konseptual penelitian pada Gambar 3.1

55

Gaya Kepemimpinan yang Berorientasi Tugas (X)

H3

H1 H4 Budaya Organisasi (Y1)

Kinerja Organisasi (Y2)

H2

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 3.2. Hipotesis. Berdasarkan kajian impiris atas berbagai pengaruh antar variabel serta dukungan teori dan hasil penelitian yang telah dipaparkan maka diajukan 3 buah hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1) Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi PT. BPR Indra Candra dan Mangupura. 2) Budaya organisasi yang kuat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra dan Mangupura. 3) Gaya kepemimpinan yang beorienasi tugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra dan Mangupura.

56

4) Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi melalui budaya organisasi PT. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan Mangupura.