BAB III PERMASALAHAN DI KOPERASI
3.1 PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang dihadapi oleh koperasi adalah kemungkinan sistem manajemen sumber daya manusia yang masih tradisional berbeda dengan sistem badan usaha lainnya yang sudah lebih maju, hal inilah yang melemahkan daya saing koperasi dalam dunia bisnis. Padahal disisi lain dinamika koperasi saat ini mengharuskan diterapkannya manajemen yang maju dalam koperasi sesuai dengan ciri khasnya, agar siap dan mampu bersaing secara terbuka dengan badan usaha lainnya. Sebagai langkah awal perbaikan perlu adanya identifikasi permasalahan keadaan manajemen sumber daya manusia dalam koperasi. Identifikasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi aspek‐aspek MSDM dalam sebuah koperasi. 3.1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi Indonesia telah ada lebih dari 100 tahun yaitu sejak tahun 1896 dengan berdirinya sebuah Koperasi Kredit di Jawa Tengah. Koperasi dinilai memiliki asas yang sesuai dengan budaya Indonesia sehingga posisinya mendapatkan dukungan dari pemerintah yang menjadikan koperasi sebagai anak emas dari pemerintah. Sehingga kebijakan‐kebijakan pemerintah selalu bersifat memberikan dukungan untuk pertumbuhan koperasi. Koperasi menjadi suatu gerakan ekonomi nasional, dan mengakibatkan berkembang pesatnya Koperasi di tanah air. Terdapat dua momentum penting dari perkembangan Koperasi Indonesia. Pertama pada awal 1970‐an, dimana pemerintah menciptakan program nasional Badan Usaha Unit Desa (BUUD) 23
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI
yang kemudian disebut Koperasi Unit Desa (KUD). Jumlah KUD berkembang pesat di tanah air, dan menjadi “milestone” perkembangan gerakan koperasi Indonesia. Momentum kedua adalah dikeluarkannya Inpres 18 tahun 1998 yang
intinya
menderegulasi
pendirian/pembentukan
Koperasi
baru(herbert,2003). Kebijakan ini telah mengakibatkan tumbuhnya koperasi dua kali lipat dalam kurun waktu hanya 3 tahun. Jika pada akhir 1997 jumlah koperasi mencapai 49 ribu unit, pada akhir 2001 jumlahnya mencapai angka 103 ribu unit ( dekopin,2001).
Namun demikian koperasi ternyata belum menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Teridentifikasi terdapat 7 masalah kualitatif yang dialami Koperasi Indonesia, yaitu “Citra”, “Kemandirian”, “Kualitas SDM”, “Manajemen/Governance”, “Ketersediaan dan Akses Permodalan”,dan “Jaringan Usaha”(Menteri koperasi dan UKM, 2004). Koperasi memiliki citra sebagai organisasi yang ketinggalan zaman karena kualitas SDM yang kurang dan kemampuan manajerial yang tidak kompeten sehingga kebanyakan orang memandang sebelah mata terhadap koperasi, padahal koperasi didirikan sebagai sokoguru ekonomi nasional. Sejak dikeluarkannya Inpres nomor 18 tahun 1998 sampai tahun 2001, jumlah Koperasi dan anggotanya meningkat secara signifikan namun secara kumulatif kinerja Koperasi, yaitu profitabilitas dan efisiensi usaha Koperasi pada periode yang sama cenderung mengalami penurunan (Bappenas, 2002; & Kantor Mennegkop, 2002). Akan tetapi tidak semua koperasi mengalami penurunan justru beberapa koperasi menunjukan kinerjanya yang luar biasa. Koperasi adalah perkumpulan orang dan modal, berbeda dengan badan usaha lainnya oleh karena itu manajemen sumber daya manusia memegang peranan
24
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI
yang penting dalam koperasi. MSDM membantu untuk mewujudkan tujuan yang optimal dari sebuah organisasi dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya manusia. Pengelolaan dan pembinaaan SDM yang tepat diperlukan jika Koperasi ABC ingin bertahan dalam bisnis dan menambah daya kompetitifnya. Berbagai alternatif untuk perbaikan kinerja koperasi seringkali menjadi bahan diskusi para ekonom. Tapi sejauh ini jarang sekali dilakukan pemetaan kondisi MSDM sebuah koperasi. Padahal untuk memperbaiki kinerja koperasi kita harus terlebih dahulu mengetahui kondisinya. Oleh karena itu perlu adanya identifikasi masalah MSDM koperasi sebagai langkah awal perbaikan 3.1.2 Permasalahan yang dipilih Masalah yang dipilih adalah identifikasi masalah MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) yaitu pemetaan dan penilaian manajemen SDM koperasi secara menyeluruh yang kemudian akan diselaraskan terhadap tujuan koperasi. Penilaian ini akan menunjukan kondisi MSDM koperasi ABC secara umum. 3.1.3 Pembatasan masalah Identifikasi masalah MSDM Koperasi ABC dibatasi hanya pada MSDM intern/pengurus dan anggota yang berada di koperasi induk tidak termasuk anak‐anak perusahaan yang ada dibawahnya. Karena pengelola utama anak perusahaan koperasi secara struktur berada dibawah pengurus koperasi induk
25
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI
dengan demikian identifikasi pengurus sudah cukup mewakili untuk menggambarkan keadaan SDM koperasi. Identifikasi ini tidak sampai menganalisa aspek‐aspek MSDM secara mendalam dan detail, akan tetapi lebih bersifat deskriptif yaitu sebatas menggambarkan kondisi MSDM koperasi secara umum. 3.2 POSISI PERMASALAHAN YANG DIPECAHKAN Aspek MSDM terintegrasi dengan tujuan dari koperasi. Menurut skenerio awal koperasi tujuan dari koperasi ABC akan tercapai dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada baik yang dalam maupun luar koperasi Identifikasi masalah MSDM yang akan dilakukan di Koperasi ABC adalah sebagai langkah awal bagi terciptanya keselarasan antara tujuan dan kondisi MSDM. Langkah selanjutnya adalah penyusunan aspek MSDM yang sejalan dengan tujuan organisasi dan dapat mengakomodasi kebutuhan para anggotanya. Koperasi ABC tidak ingin membatasi lingkup usahanya berdasar sumber daya internalnya saja. Hal ini dapat dilihat dari pola pencapaian tujuannya seperti ditunjukan pada gambar 3.1 berikut ini:
26
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI
Fokus pada peningkatan
Sumber Daya Internal
finansial organisasi teknologi
Tujuan
Fokus pada pemanfaatan
Sumber Daya Eksternal
finansial manusia
Gambar 3.1 Pola Pendekatan Pencapaian Tujuan (ART)
Pencapaian tujuan koperasi dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya internal dan memanfaatkan sumber daya eksternal. Artinya koperasi tidak akan terlalu mengandalkan sumber daya internal tapi juga memanfaatkan sumber daya eksternal dalam pencapaian tujuannya. Pada tataran organisasi internal inilah proses identifikasi masalah MSDM memberikan kontribusinya. Masalah yang akan dipecahkan berada pada level korporat, dalam hal ini yaitu keseluruhan koperasi ABC. Dengan jumlah anggota organisasi sekitar 417 orang maka sangat dimungkinkan untuk dilakukan pemetaan MSDM.
27
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI
3.3 PROBLEM OWNER Permasalahan manajemen sumber daya koperasi menjadi pusat perhatian bagi sekretaris dan manajer. Dalam hal ini input awal(pendaftaran anggota) dan penyusunan
database
koperasi
adalah
tugas
sekretaris
sementara
pengembangan kemampuan SDM menjadi tugas manajer. Kedua divisi inilah yang memegang peranan strategis dalam pemecahan masalah MSDM.
28