BAHASA ARAB DAN PERADABAN ISLAM

Download Tulisan ini berusaha untuk mengungkap peran besar dari bahasa Arab terhadap kemajuan peradaban Islam. Bahasa Arab yang disebut-sebut sebaga...

0 downloads 736 Views 681KB Size
BAHASA ARAB DAN PERADABAN ISLAM: TELAAH ATAS SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA ARAB DALAM LINTAS SEJARAH PERADABAN ISLAM Buhori & Besse Wahidah

Abstrak Tulisan ini berusaha untuk mengungkap peran besar dari bahasa Arab terhadap kemajuan peradaban Islam. Bahasa Arab yang disebut-sebut sebagai bahasa yang memperoleh garansi dan “proteksi ilahi” menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah perkembangan dunia Islam. Dari sekian banyak bahasa yang ada di dunia, bahasa Arab dianggap sebagai bahasa yang paling banyak menyandang atribut. Ia sering dinamai sebagai bahasa agama dan umat Islam, bahasa dhad (lughah ad-dhâd) dan bahasa warisan sosial dan budaya (lughah at-turâts). Bahasa Arab merupakan anak dari bahasa Semit, yang notabenenya merupakan kaum yang besar peranannya dalam sejarah peradaban kuno. Oleh karnanya, bahasa ini memiliki beberapa bahasa serumpun, seperti bahasa Ibrani yang dipakai dalam kitab Injil dan Taurat, dan bahasa Suryani. Dalam sejarah peradaban Islam, bahasa Arab menjadi salah satu kunci keberhasilannya, yang salah satunya ditandai dengan adanya gerakan penerjemahan besar-besaran berbagai karya filosof Yunani dan ilmuwan Persia dan India ke dalam bahasa Arab, yang kemudian menjadi titik awal kemajuan peradaban dan khazanah keilmuan umat Islam. Kata Kunci: Bahasa Arab, Bahasa Agama, Peradaban Islam A. Pendahuluan

merupakan konvensi simbol pada aktifitas

Bahasa merupakan wujud totalitas

sosial. Selain itu, bahasa juga memiliki

antar sub-sistem. Karenanya, objek yang

peran

yang

dikaji dalam setiap studi bahasa adalah

perkembangan

upaya identifikasi, analisis, korelasi lintas

manusia.

sangat

besar

peradaban

dalam

kehidupan

sub-sistem tersebut, yang tujuan pokoknya

Salah satu bahasa besar di dunia ini

adalah terciptanya kebermaknaan bahasa

yang banyak dipergunakan oleh umat

sebagai media komunikasi manusia, baik

manusia adalah bahasa Arab. Bahasa Arab

antar individu, masyarakat, dan atau antar

dianggap sebagai bahasa yang paling

budaya.

dari

banyak menyandang atribut. Selain disebut

budaya akan selalu menyertai kehidupan

sebagai bahasa kitab suci Al-Qur`an dan

manusia, dimanapun dan kapanpun mereka

hadis, bahasa Arab juga sering dinamai

berada.

sebagai bahasa agama dan umat Islam,

Bahasa

sebagai

Dengan

bagian

demikian,

bahasa

﴾ 60 ﴿

bahasa dhad (lughah ad-dhâd) dan bahasa

perkembangan

warisan sosial dan budaya (lughah at-

hanya terbatas di bidang seni saja. Banyak

turâts).

Di samping itu, bahasa Arab

hal dari aspek kehidupan yang telah

tercatat sebagai bahasa nasional lebih dari

dipengaruhi oleh bahasa Arab, termasuk

25 negara di dunia yang terletak di kawasan

peradaban Romawi dalam banyak bidang,

Timur Tengah, dan sebagian Afrika, serta

bahkan musik dan syair sekalipun.

menjadi salah

satu bahasa

resmi

Qumaihah

dalam

Islam

tidak

di B. Sejarah dan Perkembangan Bahasa

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jabir

peradaban

Arab

Muhbib

Abdul Wahab1 menegaskan bahwa bahasa

Sebagian para Ahli berpendapat

Arab merupakan bahasa yang memperoleh

bahwa teori yang diangap paling baik untuk

garansi dan “proteksi ilahi” (al-himâyah al-

mengklasifikasikan

ilâhiyah), seiring digunakannya bahasa

bahasa

Arab sebagai wadah ekspresi al-Qur`an

berdasarkan pada hubungan kekerabatan,

(wi`â` al-Qur`an). Sebagai bahasa agama

maka berdasarkan teori ini bahasa-bahasa

bagi umat Islam, bahasa Arab tidak dapat

di

dilepaskan

besar

rumpun, yaitu rumpun bahasa Indo-Eropa

perkembangan peradaban Islam. Maju dan

dan bahasa Semit-Hamit ditambahkan lagi

berkembangnya peradaban Islam sangat

oleh Max Muller

dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahkan

Rumpun bahasa ketiga yang di istilahkan

peradaban Barat-pun mampu berkembang

dengan rumpun Turania.3

dari

sejarah

yang

dunia

dan

ada

di

dikelompokkan

menggolongkan dunia

menjadi

harus

dua

dan Brunesen satu

pesat karena memperhatikan bahasa Arab.

Salah satu ras manusia yang besar

Pengaruh bahasa Arab terhadap peradaban

peranannya dalam sejarah peradaban kuno

Eropa tersebut dapat dilihat dari syair-syair

adalah bangsa Semit, dimana bangsa semit

yang ditulis oleh bangsa Eropa. Menurut

sendiri terbagi menjadi Semit-Utara dan

Abaniz,

Semit-Selatan,

penulis

asal

Spanyol,

bahwa

Jazirah

yang

kelahiran

Islam

sesungguhnya sebelum orang Arab datang

merupakan

ke

para

merupakan Tanah air dari bangsa Semit,

pejuang dan pahlawan Muslim ke belahan

disamping itu juga karena beberapa Nabi

Selatan, bangsa Eropa tidak mengenal

pembawa Risalah juga berasal dari para

syair-syair tentang kepahlawanan dan tidak

keturunan bangsa Semit seperti Nabi Musa

juga memperhatikan etika, serta semangat

pembawa Risalah Yahudi, Isa pembawa

perjuangan2. Pengaruh bahasa Arab dalam

Risalah Nasrani, dan Nabi Muhammad Saw

1

2

Andalusia

dan

menyebarnya

Muhbib Abdul Wahab, Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu dan Peradaban Islam, Jurnal Arabiyat, 2014

3

﴾ 61 ﴿

tanah

Arab

Musthafa as-Siba’i, Min Rawa’i’ Hadharatina, (Beirut: Darul Irsyad), hlm. 42 Mudjia, Kholil R, Sosiolinguistik Qur’ani (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 38.

sebagai pembawa risalah Islam. Dalam

Hampir seluruh bahasa itu kini

kurun waktu yang begitu panjang akhirnya

sudah punah, kecuali bahasa Arab yang

keturunan

sampai saat ini masih hidup dan terus

mereka

pun

berpindah

berbagai

wilayah

subur

yang

sebagai

bangsa

Babylonia,

ke

digunakan.4

dikenal

Sedangkan

untuk

Assyiria,

menetukan siapa yang pertama kali

Phonesia dan bangsa Yahudi, begitu pula

berbicara bahasa Arab masih banyak

bahasa-bahasa yang mereka pakai juga

sekali perdebatan tentangnya, sebagian

dapat

dari mereka berpendapat yang pertama

digolongkan

menjadi

beberapa

bagian diantaranya :

kali berbahasa Arab adalah Nabi Isma’il

1.

Setengah kawasan Bagian utara ;

sebagaimana

Timur

Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh

: Akkad

atau

Babylonia;

Assyria Utara

: Aram

dengan

dituturkan

oleh

suci

penduduk Nabi

“Nabi Ismail benar-benar diberi ilham dengan lisan ini (bahasa Arab)”5

Isa,

Mandaca, dan Nabatea serta baratnya

dari

Samaritan, Aram yahudi dan Palmyra. Barat

: Feonisia, Ibrani Injil, dan dialek kan’an lainnya.

2.

Hadis

‫أول من فتق لسانه بالعربية املبينة‬ ‫إسماعيل وهو ابن أربع عشرة سنة‬

Mahri, dan Haikili; dan Geez

Orang yang pertama kali memperbaiki lisannya (bahasanya) dengan bahasa Arab yang nyata adalah Isma`il pada saat beliau berusia empat belas tahun 6.

dengan

ragamnya dari dialek Tigre, Amharik, dan Harari.

5

dipertegas

berbicara dengan bahasa Arab yang nyata

ragam dan dialek Minaea,

4

juga

menyebut bahwa orang yang pertama kali

Selatan : Sabca atau Himyari dengan

Etiopik,

atas

dengan adanya hadis lain yang secara sorih

: Arab

atau

di

adalah Ismail bin Ibrahim AS.

Setengah Kawasan bagian selatan: Utara

Nabi

:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬ ‫الهم إسماعيل هذا اللسان إلهاما‬

Ragam

dan bahasa Aram inilah yang

ragam

sabda

Hakim dan Baihaki dari Jabir.

timurnya dari bahasa Syria

tanah

dalam

Wildana Wargadinata dkk, Sastra Arab Dan Lintas Budaya, (Malang: UIN Malang Press 2008), hlm. 27 Al-Hakim an-Naishaburi, al-Mustadrak `alaAsshohihaini, Juz 2, (Maktabah Syamilah: Isdhar Tsani), hlm. 476.

6

﴾ 62 ﴿

Jalaluddin as-Shuyuthi, Jami`ul Alahdits, Juz 10, (Maktabah Syamilah: Isdhar Tsani), hlm. 303

Sejarah bahasa Arab tidak bisa

kecintaan para Rumpun Semit yang disini

terlepas dari konteks Arab pra Islam (Arab

adalah Jazirah Arab terhadap kesenian

Jahili) dimana kata “Arab” dalam masa pra-

besar, dengan kata lain jika orang Yunani

Islam berarti bangsa yang hidup di daerah

menuangkan

semenanjung Arab. Semenanjung Arab

dalam bentuk patung dan arsitektur maka

terbagi menjadi dua bagian, yang pertama :

orang Arab menuangkan bentuk Seninya

kelompok

seperti

dalam bentuk Syair,8 Dalam perlombaan

Mekkah,Yasrib atau Madinah, serta di kota-

yang disebut al-Aswaq itu setiap peserta

kota besar Yaman serta negeri Hirah di

dituntut untuk terus berupaya memikat para

sebelah selatan Irak dan sebagainya,

hadirin dengan tujuan bahasa yang mereka

sedangkan bagian yang kedua : kelompok

pakai bisa dipahami dan dimengerti oleh

masyarakat

kelompok

semua yang hadir dalam acara itu, Dalam

masyarakat yang tidak menetap dan selalu

setiap perlombaan ternyata dialek orang-

berpindah-pindah tempat, dimana diantara

orang Quraisy lah yang selalu mampu

dua kelompok tersebut belum terjalin satu

mendominasi dan dianggap lebih baik dari

hubungan erat atau satu kesatuan antara

dialek-dialek lainnya.

masyarakat

Badui

kota

yaitu

keduanya, sehingga satu sama lain masih

watak

seninya

terutama

Berangkat dari dialek Quraisy ini

saling mempertahankan tradisi serta sistem

akhirnya

hidup dan kebiasaannya sendiri, yang

kesusastraan yang menjadi bahsa baku

termasuk didalamnya pula dalam bidang

(standar) yang selalu digunakan para

bahasa, hal inilah yang memunculkan

penyair, pidato serta para cendekiawan dan

banyaknya dialek Arab waktu itu.

bahasa itu adalah bahasa Arab Quraisy,

Dalam

perkembangannya,

terbentuk

suatu

bahasa

ketika

sehingga dapat disimpulkan kalau bahasa

serta

Arab standar berasal dari dialek kabilah

tempat perkumpulan para anggota kabilah,

Quraisy yang kemudian dikembangkan dan

disitulah mereka mulai merasakan adanya

disempurnakan dengan unsur-unsur dari

satu kebutuhan untuk bisa saling mengerti,

dialek lainnya. Oleh karenanya bahasa Arab

termasuk dalam dialek dan bahasa yang

standar pada masa pra-Islam termasuk

mereka gunakan, sehingga diadakanlah al-

bahasa sastra yang sangat dibanggakan

Aswaq yang menjadi pusat perdagangan

oleh

sekaligus kebudayaan , yang didalamnya

percakapan

Mekkah menjadi

diselenggarakan

pusat

aktivitas

berbagai

semua

orang di

meskipun

lingkungannya

untuk masing-

perlombaan

serta diskusi tentang karya sastra baik syair maupun pidato7. Dan ini juga didukung 7

Mudjia Raharjo & Kholil R, hlm. 40

8

Philip K. Hitti, History of the Arab, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2008), hlm. 112

﴾ 63 ﴿

masing mereka masih menggunakan dialek

Qur’an yang

berbahasa Arab standar

mereka sendiri.9

menjadikan bahsa Arab menjadi sesuatu

Menjelang munculnya Islam lahirlah

yang sangat penting dan menarik perhatian

bahasa Arab standar yang menjadi bahasa

masyarakat. Pada masa ini bahasa Arab

Lingua Franca (al-Lughah al-Musytarikah),

masih dipandang bahasa yang terhormat

cepatnya

Arab

dan berwibawa, ini disebabkan karena

standar ini di sebabkan oleh kebanggan

belum adanya sosialisi antara orang-orang

masyarakat

tersebut,

Arab yang menaklukkan sebuah wilayah

sehingga seakan-akan penguasaan bahasa

dengan penduduk sekitar, dimana saat

itu akan menjadi syarat bagi yang ingin

pemerintahan

diakui menjadi orang terkemuka dalam

memiliki hak milik terhadap daerah yang

masyarakat, sedangkan ciri bahasa Arab

baru mereka tempati melainkan mereka

standar ini adalah derajatnya sangat tinggi

tetap harus tinggal di perkemahan.

perkembangan

dibanding

bahasa

terhadap bahasa

dengan

dialek-dialek

Umar

mereka

dilarang

atau

percakapan mereka sehari-hari karena

2.

Bahasa Arab pada masa bani Umayyah

bahasa Arab standar ini jauh dari ciri-ciri

Pada masa ini sudah ada sosialisasi

yang bersifat kedaerahan atau yang ada

orang Arab dengan penduduk asli, kondisi

kaitannya dengan daerah tertentu.

itu

dikarenakan

adanya

rasa

saling

Bahasa Arab bukanlah bahasa yang

membutuhkan diantara mereka, kondisi ini

statis, karena bahasa ini terus mengalami

menuntut orang Arab (pendatang) untuk

perkembangan

dengan

terus berkomunikasi dengan penduduk asli

berkembangan ilmu-Sains dan Teknologi,

baik dalam hal memasak, berdagang dll.

dan ini di pengaruhi beberapa faktor

Meskipun demikian berbicara Bahasa Arab

diantaranya:

dengan

seiring

faktor

sejarah,

penduduk,

geografi, politik dll. Berdasarkan

fasih

masih

menunjukkan

ketinggian kelas sosial dan kelas tersendiri perkembangan

dan

di

masyarakat,

diantara

faktor

yang

kondisi politik serta sosial-budaya yang

menjadikan bahasa Arab pada posisi itu

mengelilinginya bahasa Arab mengalami

adalah pengaruh pasca adanya Arabisasi

perkembangan yang begitu pesat, dimana

yang berjalan lancar melalui penyebaran

perkembangan itu terbagi menjadi lima fase;

Islam. Serta administrasi pemerintahan

1.

mulai tertata rapi dan profesional sejak kira-

Bahasa

Arab

standar

sesudah

kedatangan Islam

kira tahun 87 H, hingga akhirnya bahasa

Agama Islam datang menjadi agama

Arab menjadi bahasa resmi negara Islam.

Rahmatan lil ‘Alamin serta diturunkannya al-

Bahasa Arab selain menjadi bahasa al-

9

Mudjia, Sosiolinguistik…, hlm. 41.

﴾ 64 ﴿

Qur’an

juga

menjadi

yang

menjadi bahasa politik serta administrasi

digunakan untuk sebagian besar praktek

pemerintahan, melainkan hanya menjadi

ibadah, sehingga setiap muslim terus

bahasa agama saja, sehingga kesalahan

dituntut

dalam berbahasa Arab (lahn) pun menjadi

untuk

bahasa

mempelajarinya

demi

10

memenuhi kebutuhannya.

hal yang

biasa, seiring pula dengan

berkurangnya 3.

Bahasa

Arab

pada

masa

bani

minat

masyarakat

untuk

mempelajari bahasa Arab.

‘Abbasiyah Pada masa ini peranan dan fungsi

5.

Bahasa Arab pada zaman baru

bahasa Arab tidak serta merta terjatuh

Periode ini diklasifikasikan menjadi

seiring dengan jatuh dan runtuhnya bani

dua

‘Abbasiyah, namun pada masa ini bahasa

Arabic, yaitu bahasa Arab al-Qur’an, al-

‘Ammiyah atau Arab al-Muwalladah mulai

Sunnah dan bahasa Arab zaman kuno

digunakan oleh kalangan terpelajar serta

sampai sebelum zaman modern dimulai

digunakan

sejak mesir diduduki Prancis, 1798 ),

sebagai

alat

komunikasi,

bagian;

pertama

sedangkan

menjadi

bermutu tinggi,

Classical atau modern Arab yang secara

sehingga tidak asing jika suatu waktu orang

resmi digunakan sebagai bahasa satra Arab

Badui dipanggil ke istana untuk menjadi

modern, bahsa buku-buku ilmiah, Surat

guru Bahasa Arab. Pada masa ini juga

Kabar, pidato serta bahasa administrasi

menjadi masa kecermelangan penerbitan

pemerintahan di Negara Arab, sedangkan

buku-buku

untuk

yang

berbahasa

Arab,

sehingga

kedua

Classical

sehingga bahasa Arab Badui dipandang bahasa

yang

yaitu:

bahasa

adalah:

sehari-hari

Neo

mereka

belajar bahasa Arab melalui orang Badui

menggunakan ‘Ammiyah atau di sebut

tidak dianggap lagi menjadi hal yang ideal

bahasa Arab baru.11

untuk proses pembelajaran. C. Bahasa 4.

Arab

dan

Perkembangan

Peradaban Islam

Perkembangan bahasa Arab pada abad ke 5-H

Dalam catatan sejarah peradaban

Periode ini dimulai sejak pasca

Islam, khususnya sejak masa Khalifah Malik

terpecahnya dunia Arab seiring dengan

ibn Marwân, Bahasa Arab tercatat menjadi

masuknya

pada

bahasa resmi dan bahasa administrasi

sebagian negara Islam serta pemerintahan

pemerintahan. Pada saat itu bahasa Arab

islam telah dipimpin oleh Non-Arab, pada

diposisikan sebagai bahasa negara (dawlah

masa inilah bahasa Arab sudah tidak lagi

Umayyah). Meskipun Arabisasi ini memang

10

11

Ibid, hlm.42.

paham

sekularisme

﴾ 65 ﴿

Ibid, hlm. 45.

agak

bernuansa

politis,

karena

Bani

di berbagai bidang keilmuan. Yang menarik

“fanatisme

dalam konteks ini adalah bahwa sang

(taʻashshub qawiy) terhadap

khalifah yang menginstruksikan gerakan

Umayyah tergolong memiliki yang kuat”

kesukuan dan kearabannya, dampaknya

penerjemahan

cukup luas dan signiikan. Namun secara

karya filosof Yunani dan ilmuwan Persia dan

perlahan, pengaruh bahasa Persia, Qibtia,

India ke dalam bahasa Arab. Di antara buku

dan bahasa Romawi

sebagai bahasa

yang diarabkan saat itu adalah al-Tasyrîh

administrasi di masa lalu (sebelum khilafah

(Pembedahan) karya Jalinus, al-Handasah

Umawiyah)

oleh

(Arsitektur) karya Plato, al-Majesti karya

bahasa Arab12. Dengan demikian, pada

Ptolemios, dan al-Samâʻ wa al-ʻÂlam karya

masa itu, bahasa Arab tidak sekadar

Aristoteles.

kemudian

digantikan

bahasa agama, melainkan juga sebagai bahasa

negara:

bahasa

besar-besaran

berbagai

Pada saat Islam terus berkembang

administrasi,

ke wilayah di luar Jazirah Arab, dengan

birokrasi, diplomasi, dan bahasa transaksi

sendirinya bahasa Arab ikut dikenal oleh

sosial ekonomi.

masyarakat luas. Seperti halnya yang terjadi

Ketika dinasti Abbasiyah berkuasa,

di Andalusia, bahasa Arab dikenal oleh

menggantikan dinasti Umayyah, orientasi

penduduk Andalusia pertama kali seiring

dan tradisi keilmuan mendapat ruang dan

dengan

momentumnya yang relevan dan signiikan.

tersebut.

Bersamaan dengan itu, atas kebijakan

kejayaan Islam di Andalusia maka bahasa

khalifah Hâ rû n al-Rasyı̂ d (786-809 M) dan

Arab pun mulai dipelajari oleh penduduk

terutama al-Ma’mû n (813-833 M), gerakan

setempat. Dan pada akhirnya, bahasa Arab

“intelektualisasi”

dan

mampu menggantikan posisi bahasa lokal.

luar

Bahasa

memperlihatkan

berjalan kesuksesan

mulus yang

masuknya Sejalan

Arab

Islam

ke

dengan

mampu

wilayah pesatnya

diterima

oleh

biasa. Proses intelektualisasi dan sivilisasi

penduduk Andalusia dikarenakan bahasa

(pemeradaban) umat Islam ini, tentu saja

Arab

tidak dapat dipisahkan dari pergumulan dan

pengetahuan, budaya, dan pemikiran13.

interaksi sosial budaya dan pemikiran

Untuk itu sangat wajar jika Islam mudah

antara umat Islam dengan berbagai bangsa

diterima oleh penduduk lain karena misi

lain,

Islam

utamanya

bangsa-bangsa

bekas

telah

menjadi

adalah

bahasa

mengajarkan

ilmu

ilmu

dominasi Romawi (seperti Suriah, Turki,

pengetahuan melalui perantara bahasa

Palestina, Yordania) dan Persia yang

Arab.

memang meninggalkan khazanah keilmuan

12

C.A. Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam, terj. dari Philosophy and Science in the Islamic World oleh Hasan

13

﴾ 66 ﴿

Basari (Jakarta: Obor Indonesia, 1989), h. 37 Philip K.Hitti,… hlm. 138

Seiring dengan semakin diterimanya

menerjemahkan

karya-karya

bahasa Arab, maka berbagai cabang ilmu

Persia

bidang

pengetahuan pun semakin berkembang.

perbintangan). Kemudian ada juga buku

Pada abad ke-9 dan ke-12 banyak karya-

tentang ketatanegaraan dan politik serta

karya yang diterbitkan, mulai di bidang

moral yang berhasil diterjemahkan dari

kedokteran, sejarah, agama, astronomi,

bahasa Persia ke dalam bahasa Arab. Dan

geografi dan lain sebagainya. Mayoritas

berbagai manuskrip-manuskrip berharga

karya tersebut ditulis menggunakan bahasa

lainnya pun berhasil diterjemahkan ke

Arab. Banyaknya pakar yang lahir di

dalam bahasa Arab.

dalam

berbahasa

astrologi

(ilmu

Andalusia tidak dapat terlepas dari suatu masa yang sangat penting sepanjang sejarah

peradaban

Islam

yaitu

D. Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Qur`an dan Hadis

era

penerjemahan manuskrip. Peradaban Islam

Penting kiranya menurut penulis

berkembang pesat dengan adanya gerakan

untuk membahas lebih dalam tentang

penerjemahan.

sejarah

Era

penerjemahan

ini

bahasa

Arab

terkait

dengan

mengalami masa kegemilangan pada masa

digunakannya bahasa ini menjadi bahasa

daulah Abbasiyah yang dipelopori oleh

kitab suci yang menjadi mukjizat Nabi

Khalifah al-Mansur. Yang mana beliau

Muhammad SAW dan seluruh ummat

mempekerjakan orang-orang Persia yang

manusia, disamping karena kitab ini adalah

baru masuk Islam untuk pergi ke daerah

kitab suci ummat islam yang berisi segala

Bizantium mencari naskah-naskah Yunani

pedoman hidup manusia yang tidak akan

dalam berbagai bidang ilmu terutama di

pernah

bidang filsafat dan kedokteran. Sementara

keontetikannya sampai pada akhir zaman.

perburuan manuskrip ke daerah Timur

punah,

Al-Qur’an

kitab

ini

bukan

juga

terjaga

hanya

sekali

seperti Persia lebih diutamakan mencari

menyebut kata Arabiy, dalam artian bahwa

naskah tentang tata negara dan sastra.

kitab suci ini benar-benar menggunakan

Tujuan pencarian naskah tersebut ialah

bahasa

untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab

misalnya:15

nilai-nilai

Islam.

Dari

dalam

surat

al-Ra’d14

‫وكذلك أنزلناه حكما عربيا ولئن‬ ‫اتبعت أهواءهم بعد ما جاءك من‬

dengan melakukan proses penyesuaian terhadap

Arab,

masa

penerjemahan tersebut telah didapatkan karya-karya besar. Misalnya, Nawbaht, Ibrahim al-Fazari, dan Ali Ibn Isa yang telah 14

Ada kurang lebih 14 bacaan dalam al-Qur’an yang menggunakan kalimat ‘Arabiy, diantaranya al-Ra’d ; 37, Ibrahim :4, an Nahl :103, Thaha : 113, as-Syura : 7 dll.

15

﴾ 67 ﴿

Mudjia Raharjo, Kholil R, Sosiolinguistik Qur’ani (Malang : UIN Malang Press, 2008), hlm. 35.

‫العلم ما لك من هللا من ولي وال واق‬ ] 37 ‫ اآلية‬- ‫[ سورة الرعد‬

mereka

menggunakan

bahasa

Arab

Quraisy, dengan artian al-Qur’an juga telah terkontaminasi oleh budaya Arab, dan kalau benar adanya mengapa tantangan Allah

“Dan Demikianlah, kami Telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab, dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekalikali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.”

untuk membuat hal yang serupa dengan alQur’an tidak pernah terjawab, sebagaimana dalam surat al-Isra:

‫قل لئن اجتمعت اإلنس والجن على‬ ‫أن يأتوا بمثل هـذا القرآن ال يأتون‬ ‫بمثله ولو كان بعضهم لبعض ظهيرا‬ [88‫ اآلية‬- ‫[ سورة اإلسراء‬

Dalam banyak kitab Tafsir, lafadz ‘Arabi disini ditafsiri dengan bahasa Arab dengan

maksud

untuk

mempermudah

“Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.

pemahaman dan hafalan untuk orang Arab itu sendiri.16 Diturunkannya bahasa

Arab

bukan

dengan

al-Qur’an berarti

al-Qur’an

bersifat lokal hanya untuk orang Arab saja, dan bukan berarti Allah tidak tahu kalau di

Tantangan inilah yang tidak pernah

bumi akan ada ribuan bahasa yang di pakai

mampu mereka jawab padahal para penyair

oleh seluruh ummat di dunia ini, namun

dan pakar bahasa Arab saat diturunkannya

Allah telah menetapkan satu bahasa yaitu

al-Qur’an berhamburan dan tidak terhitung

bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci

jumlahnya, atau dengan kata lain kalau

ummat Islam, sehingga wajar kiranya kalau

benar adanya al-Qur’an telah terpengaruh

bahasa Arab pada akhirnya menjadi obyek

oleh budaya Arab bahkan menjunjung tinggi

menarik sebagai penelitian dari berbagai

superioritas suku Quraisy karena al-Qur’an

aspek dan dari sisi mana kita melihatnya,

turun dengan bahasa mereka tapi kenapa

baik dari segi huruf, kata, tata bahasa dan

justru orang-orang kafir Quraisy sendiri

lain-lain. Berangkat dari pemahaman ini

saling melarang satu sama lain untuk

pulalah

mendengarkan al-Qur’an.17

orang-orang

Orientalis

terus

merongrong Islam dari dalam dengan cara menyebarkan anggapan-anggapan keliru tentang bahasa al-Qur’an yang menurut 16

Wahbah Zuhaili, al-Tafsir al-Munir (Kairo : Dar al-Fikr, 2003 ), vol. 7. hlm. 195

17

﴾ 68 ﴿

Henri Shalahuddin, al-Qur’an Dihujat, ( Jakarta : Al-Qalam, 2007 ), hlm. 110-111.

E. Perbandingan

bahasa

‫ [ سورة‬.‫أولئك ينادون من مكان بعيد‬ ] 44 ‫ اآلية‬- ‫فصلت‬

Al-Qur’an

dengan Taurat dan Injil Pada dasarnya al-Qur’an adalah pembenaran tentang keberadaan kitab-

"Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu

kitab sebelumnya, sehingga tidak ada

suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayatayatnya?" apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka"

sebuah perbedaan yang mencolok antara beberapa kitab-kitab suci tersebut dalam hal sumber dan kontekstual dari kitab-kitab suci itu kecuali hanya keberadaan kitab suci alQur’an yang diturunkan dengan bahasa Arab yang jelas sesuai dengan firman Allah,

‫نزل به الروح األمين** على قلبك‬ ‫لتكون من املنذرين * *بلسان عربي‬ - 193‫مبين [ سورة الشعراء – اآلية‬ ] 195 "Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh AlAmin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,Dengan bahasa Arab yang jelas."

Sedangkan makna lisan Arabiyy itu haruslah dimaknai dengan pemaknaan yang lebih kompleks, makna Arabiy tidak hanya berkisar pada bahasanya namun lebih kepada peradaban yang ada pada waktu itu. Oleh karenanya, maka semua kitab-kitab

suci

sebelum

al-Qur’an

bersumber dari satu yaitu Allah, hanya saja ada beberapa perbedaan dari segi bahasa

Namun

yang

perlu

dicermati

yang perlu di cermati, al-Qur’an dalam

turunnya al-Qur’an dengan bahasa Arab

keberadaannya

bukan berarti

percampuran dalam artian mempunyai dua

bahasa

akan menonjolkan satu

tertentu

dibandingkan

dengan

sisi

yaitu:

adalah

Arabiyyatul

lisan,

sebuah

namun

bahasa yang lain, hanya saja efektifitas

kandungannya tetap kandungan ketuhanan,

dakwah dengan didukung bahasa yang

dan sulit kita temukan adanya perpaduan ini

komunikatif akan lebih efisien hasilnya,

pada kitab-kitab suci yang lainnya, karena

sebagaimana firman Allah:

meskipun semua kitab suci itu turun sesuai

‫ولو جعلناه قرآنا أعجميا لقالوا لوال‬ ‫فصلت آياته أأعجمي وعربي قل هو‬ ‫للذين آمنوا هدى وشفاء والذين ال‬ ‫يؤمنون في آذانهم وقر وهو عليهم عمى‬

dengan bahasa kaum tempat dimana kitab itu diturunkan , namun mereka hanya memuat ke Arabannnya saja dan tidak mengandung kearaaban yang mempunyai daya sastra yang begitu kuat, baik dari segi keindahan dan adanya keserasian antara

﴾ 69 ﴿

satu ayat dengan yang lainnya seperti apa

diperlihatkannya beberapa mukjizat berupa

yang dimiliki oleh al-Qur’an, dimana dia

pembelahan air laut, lalu dia meninggalkan

memilki sifat I’jaz al-lughawi yang membuat

kaumnya hanya dalam kurun waktu yang

para pakar ahli balaghah dimasanya pun

terhitung amat singkat yaitu 40 hari mereka

tidak mampu untuk menandinginya.

sudah mendirikan patung anak sapi emas

Berbeda dengan keberadaan kitab-

untuk disembah, ini memperkuat adanya

kitab suci yang lain seperti Taurat dan Injil

keraguan tentang ketaatan Yahudi terhadap

yang sama sekali tidak memiliki unsur I’jaz

ajaran yang dibawa Nabi musa terlebih

al-lughawi, sebab kalaupun ada mukjizat di

setelah masa hidupnya. Terlebih lagi Teks

dalamnya itu bukanlah bersumber dari isi

kitab-kitab suci mereka itu telah hilang lebih

dan keberadaan kitab itu sendiri, melainkan

dari

lebih kepada mukjizat yang timbul dari sang

berlangsung berabad-abad sedangkan para

pembawa kitab suci, seperti tongkat yang

pembesar

dimiliki Nabi Musa ataupun kemampuan

penyembahan berhala.

Nabi Isa untuk menyembuhkan orang buta

Bahasa

18

dan bisu.

Banyak

satu

masa kemungkinan

adanya

kali

dimana

mereka

tiap

sekalinya

hanyut

dalam

yang digunakan Yahudi

pra-pengasingan

(pre-exilic

Language) adalah dialek Kan’an dan tidak

penyelewengan dalam kitab-kitab suci lain

dikenal

menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut

sebagian Ulama berpendapat memang

tentang bahasa yang ada pada kitab-kitab

pada kenyataannya tulisan-tulisan Yahudi

suci selain al-Qur’an yaitu kitab Taurat dan

pun berbahasa Kan’an, walaupun secara

Injil. Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak

salah pada saat ini dianggap sebagai

mendukung adanya iman kepada teks

bahasa Ibrani lama atau Paleo Ibrani,19

Perjanjian Lama, ini disebabkan karena

sehingga pada intinya dalam perjanjian

kebanyakan dari para penguasa adalah

lama ada sebuah evolusi penulisan :

penyembah berhala, berbagai cara mereka

Kan’an, Aram ( Asyur)20, dan setelah itu

lakukan untuk memalingkan diri dari Tuhan,

akhirnya Square, yang kemudian pada

Nabi Musa sendiri pun harus merasa puas

belakangan ini dianggap sebagai bahsa

dengan sebuah bangsa yang sama sekali

Ibrani, sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan

dasar-dasar kesusastraan dan keagamaan

dan kepadanya, bagaimana tidak, setelah

yahudi itupun berasal dari masyarakat lain

Muhammad ‘Abid al-Jabiri, al-Madkhal ila alQur’an al-Karim, ( Beirut : Markaz Dirasat alWahdah al-‘Arabiyah, .2007 ),hlm. 196 19 M.M. Al-A’zami, The History The Qur’anic Text From Revelation To Compilation, ( Jakarta : Gema Insani, 2005 ) terj.Sohirin Solihin Dkk, hlm. 259

20

18

﴾ 70 ﴿

sebagai

bahasa

Ibrani,

dan

karena pada awal masa Pra-Pengasingan tulisan yahudi berbahsa Kan’an namun setelah bahasa Aram menjadi bahasa dominan kawasan timur dekat kuno orang Yahudi juga mengadopsi bahasa ini dan segera mengambil tukisannya juga yang saat itu dikenal sebagai Asyur.

yang menyebabkan adanya infiltrasi lebih

pembaruan-pembaruan

jauh kedalam Perjanjian Lama mulai dari

canangkan, karangan inilah yang akhirnya

permulaan sejarah bangsa Israel yang

dinamakan Injil Q, Injil Q adalah lapisan

paling awal misalnya:

yang sangat mencolok, dalam bahasanya

1. Bahasa Ibrani diambil dari bahasa Funisia

penuh kata-kata simple tapi padat, tanpa

2. Orang-Orang

tidak

adanya ajakan terhadap agama baru dan

mengembangkan tulisan mereka sendiri,

juga tidak pernah menjelaskan tentang

tapi sekedar menyesuaikannya dengan

Yesus Kristus adalah anak Tuhan, kondisi

bahsa Aram dan Asyur.

Injil pada abad pertama seperti inilah yang

Yahudi

3. Sistim diakritik Taurat Ibrani dipinjam dari bahasa Arab

akhirnya

memaksa

sosial

yang

orang-orang

ia

untuk

menyisipkan lapisan-lapisan yang berbeda

4. Kitab perjanjian itu secara umumnya

kepada Q, dimana lapisan yang kedua berisi

kemungkinan diadopsi dari Hammurabi,

tentang pergeseran nada yang menjanjikan

dst, dimana teks itu masih bersifat cair

sebuah kehancuran bagi mereka yang

( fluid ) sampai abad ke -10 M, hampir

menolak pergerakan itu, dan yang lebih

2300 tahun setelah wafatnya Musa,

mencolok

dimana cair mempunyai arti teks itu

lapisan ketiga dan terakhir yang disitu jelas

masih terus terbuka untuk perubahan-

disisipkan Yesus telah di up-Grade dari

perubahan sesuai dengan justifikasi

seorang Nabi yang bijak menjadi seorang

doktrinal yang cukup, dimana sekali teks

anak tuhan ( Son Of God),

itu

meski demikian tetap saja dalam lapisan

mengalami

perubahan

yang

adalah yang terdapat pada

perubahan itu menjadi sempurna maka

ketiga

yang

menyembah Kristus, Oleh karena itu Q

asli

menghapus

akan

dirusak

semua

sehingga

jejak

ini

tidak

ada

akan tetapi

perintah

untuk

yang

sebenarnya adalah Injil yang telah hilang

mengantarkan kembali pada sesuatu

dengan sangat cepat. dimana teks-teks

yang lebih tua.21

yang kemudian menggantikanya berupa

Pra-munculnya empat Injil seperti

riwayat

hidup

kristus

mengantarkan

yang pada

dramatis

yang ada sekarang, para pengikut Yesus

sehingga

suatu

telah menyusun buku-buku mereka masing-

pergeseran dalam fokus dan membantu

masing, dimana disana tidak pernah ada hal

menghidupkan mitos-mitos dan spekulasi

yang dramatis seputar kehidupan Yesus

yang sejak saat itu telah menutupi figur

serta riwayat-riwayat pengorbanan spiritual,

Yesus yang sebenarnya.

fokusnya hanya terbatas pada ajaran-

Mitos-Mitos Yesus ini terus beredar

ajaranya saja, serta menjelaskan tentang

baik sebelum dan sesudah hilangnya Q, dan

21

M,M The History The Qur’anic…,hlm. 293.

﴾ 71 ﴿

dari sekian Injil yang terinspirasi dengan

sekaligus membenarkan apa yang telah

mito-mitos tersebut hanya empat yang

diselewengkan

mampu mencuat dan menonjol diantara

sebelumnya sesuai firman Allah,

dan Yohanes.22 Oleh karenanya Injil yang ada sekarang hanyalah merupakan tradisi dari lingkungannya serta bayangan mitosmitosnya tentang Yesus, disamping juga satupun

dari

para

pengarang-

pengaranya mampu mengklaim orang lain untuk

menjadi

saksi

mata,

kitab-kitab

suci

‫نزل عليك الكتاب بالحق مصدقا ملا‬ ** ‫بين يديه وأنزل التوراة واإلنجيل‬ ‫من قبل هدى للناس وأنزل الفرقان‬ ‫إن الذين كفروا بآيات هللا لهم عذاب‬ ‫شديد وهللا عزيز ذو انتقام [ سورة أل‬ ] 4- 3‫عمران – اآلية‬

yang lainnya: Injil Matius, Lukas, Markus

tidak

dalam

namun

sayangnya buku-buku yang disangsikan akurasinya pada masa-masa awal Gereja

“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan Sebenarnya; membenarkan Kitab yang Telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,

belakangan justru diberi otoritas besar melalui klaim bahwa buku-buku tersebut adalah karya-karya yang terinspirasikan Tuhan, dengan tujuan demi membenarkan

Sebelum

tradisi-tradisi oral Kristen.23 Dari sini jelas bahwa keontetikan

petunjuk

(Al

bagi

Quran),

manusia,

dan

menurunkan

disamping dari sisi bahasa yang terus

membedakan antara yang benar da yang

berkembang mengikuti periodeisasi juga

salah).sesungguhnya

mereka selalu menyisipkan beberapa teks-

kafir

teks

untuk

memperoleh siksa yang berat; dan Allah

mendukung apa yang sedang diminati

Maha Perkasa lagi mempunyai balasan

pengarangnya untuk mampu dijadikannya

(siksa)”

dianggap

sesuai

terhadap

orang-orang

ayat-ayat

Makna

sebagai kekuatan yang mendukung segala

(kitab

Dia

kitab suci ini justru sangatlah diragukan

yang

al-Furqan

menjadi

Allah

Mushaddiq

yang

yang akan

disini

keinginannya. Oleh karenanya sangatlah

mengandung dua pengertian pertama ; al-

wajar kiranya ketika al-Qur’an dinobatkan

Qur’an membenarkan adanya kitab- kitab

sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad

yang turun kepada para Nabi sebelum Nabi

serta ummat manusia di dunia, disamping

Muhammad

karena keberadaannya yang selalu terjaga

dicermati

sejak awal di turunkannya sampai akhir

terbatas kepada kita-kitab yang masih

zaman, pun karena al-Qur’an turun untuk

bersifat otentik dan bukan keberadaan

22

23

Ibid, hlm. 311-312.

﴾ 72 ﴿

Saw,

hanya

bahwasanya

Ibid, hlm. 313

saja

perlu

pembenaran

ini

kitab-kitab suci itu pada masa sekarang

keselarasan yang sempurna sehingga

yang penuh dengan perubahan. kedua ; al-

seolah-olah diwahyukan sekaligus.

Qur’an

datang

untuk

mengoreksi

isi

2.

Meskipun al-Qur’an diturunkan dalam

kandungan kitab-kitab Allah sbelumnya

kurun

yang

para

peristiwa-peristiwa yang berbeda-beda,

manusia yang tidak bertanggung jawab

bagian-bagiannya saling mendukung

setelah Nabi penerima wahyu tersebut

satu sama lain sehingga seolah-olah al-

wafat.24

Qur’an diturunkan sekaligus

telah

diselewengkan

adalah

Al-Qur’an

oleh

kitab

sastra

3.

waktu

23

tahun

di

dalam

Meskipun terkadang al-Qur’an turun

terbesar yang pernah dimiliki seluruh ummat

untuk

yang

ada

sama (berulang ) dan berbeda-beda

tandingannya, apalagi jika dibandingkan

namun tetap ada keselarasan diantara

dengan beberapa kitab suci sebelumnya. al-

satu dengan yang lain sehingga seolah-

Qur’an

dengan

olah menjadi jawaban untuk satu

adanya

pertanyaan saja

kesusastraanya

adalah

kefasihan

juga

sebuah

yang

tidak

kitab

sempurna,

keterkaitan antara satu dengan yang lain

4.

menjawab

pertanyaan

yang

Meskipun al-Qur’an berbicara kepada

terjalin kuat, serta adanya keselarasan

berbagai jenis orang yang tak terhitung

antara satu ayat dengan ayat yang lain

jumlahnya, yang terpisah jauh antara

terlihat sangat jelas, sehingga betul-betul

satu dengan yang lainnya

memperindah

waktu,

kesusastraan

yang

ruang

yang

mempunyai

satu

berbeda

lafadz-lafadz al-Qur’an yang selalu sarat

penjelasan, gaya bahasa, dan cara

akan makna yang terkandung didalamnya.

penggambaran

beberapa

membuktikan

tentang

fakta

yang

sangat

jelas

yang

sedemikian rupa sehingga seolah-olah

indahnya

ia ditujukan pada satu kelompok yang

kesusastraan yang dimiliki kitab suci alQur’an dibandingkan dengan kitab-kitab

homogen (sama ) 5.

suci yang lain: 1.

ia

karakter

dimilikinya. Disamping itu pula karena

Ada

,

dan

dalam

Meskipun al-Qur’an diwahyukan denga gaya bahasa yang bermacam-macam

Meskipun al-Qur’an diturunkan atau

untuk menyesuaikan dengan tingkat

diwahyukan dalam kurun waktu 23

pemahaman,

tahun untuk kebutuhan dan tujuan yang

tempramen yang berbeda dari banyak

berbeda-beda,

sekali

ia

memiliki

satu

suasana

orang,

hati,

dan

bagian-bagiannya

menunjukkan kesamaan, persesuaian,

24

Ibnu Ahmad ‘Alimi, Menyingkap Rahasia Mukjizat al-Qur’an, (Sidoarjo, : Mashun Press t.t ), hlm.17

﴾ 73 ﴿

dan kefasihan yang sangat indah sehingga

seolah-oleh

ia

Keberadaan bahasa Arab sendiri

sedang

tidak dapat dilepaskan dalam sejarah

menyapa satu tingkat pemahaman dan

peradaban Islam. Proses intelektualisasi

tempramen.25

dan sivilisasi (pemeradaban) umat Islam ini, tidak dapat dipisahkan dari pergumulan dan

F. Penutup

interaksi sosial budaya dan pemikiran

Berdasarkan uraian di atas dapat

antara umat Islam dengan berbagai bangsa

disimpulkan bahwa bahasa Arab, sebagai

lain,

salah

dominasi Romawi. Dalam hal ini bahasa

satu

bahasa

besar

di

dunia,

utamanya

bangsa-bangsa

merupakan bahasa yang memiliki peran

Arab

besar dalam kemajuan peradaban Islam.

keberhasilannya,

Bahasa Arab tidak hanya “dinobatkan”

ditandai

sebagai bahasa agama, namun ia juga

penerjemahan

memiki

karya filosof Yunani dan ilmuwan Persia dan

berbagai

macam

atribut

atau

penamaan lainnya. Bahasa Arab yang

menjadi

salah

bekas

yang

dengan

satu

kunci

salah

satunya

adanya

gerakan

besar-besaran

berbagai

India ke dalam bahasa Arab.

tercatat sebagai bahasa nasional lebih dari 25 negara di dunia serta menjadi salah satu bahasa resmi di Perserikatan Bangsa-

G. Daftar Pustaka Al-Hakim

an-Naishaburi,

Bangsa (PBB) ini, juga sering dinamai

`ala-

sebagai bahasa dhad (lughah ad-dhâd) dan

(Maktabah

bahasa warisan sosial dan budaya (lughah

Tsani).

at-turâts).

Bediuzzaman

Dari aspek sejarah, bahasa Arab

al-Mustadrak

Asshohihaini,

Juz

Syamilah:

Said

Nursi,

2,

Isdhar

Dari

Balik

Lembaran Suci, (Jakarta: Siraja,

sendiri disebut sebagai bahasa turunan dari

2003).

bangsa Semit, dimana bangsa semit sendiri C.A. Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam terbagi menjadi Semit-Utara dan Semit-

Islam, terj. dari Philosophy and Science in

Selatan, Jazirah Arab yang merupakan

the Islamic World oleh Hasan Basari

tanah kelahiran Islam merupakan Tanah air

(Jakarta: Obor Indonesia, 1989).

dari bangsa Semit. Selain itu, manusia yang dianggap

pertama

kali

Henri Shalahuddin,

menggunakan

bahasa Arab adalah nabi Isma`il putra Nabi

al-Qur’an Dihujat,

(Jakarta: Al-Qalam, 2007). Ibnu Ahmad ‘Alimi, Menyingkap Rahasia

Ibrahim `alaihimassalam, yang sekaligus

Mukjizat

menjadi nenek moyang bangsa Arab.

Mashun Press t.t).

25

Bediuzzaman Said Nursi, Dari Balik Lembaran Suci, ( Jakarta : Siraja, 2003 ), hlm. 191-192

﴾ 74 ﴿

al-Qur’an,

(Sidoarjo:

Jalaluddin as-Shuyuthi, Jami`ul Alahdits, Juz

10,

(Maktabah

Muhbib Abdul Wahab, Peran Bahasa Arab

Syamilah:

dalam Pengembangan Ilmu dan

Isdhar Tsani).

Peradaban Islam, Jurnal Arabiyat,

M.M. Al-A’zami, the History the Qur’anic Text

Revelation Musthafa to as-Siba’i, Min Rawa’i’ Hadharatina,

from

Compilation,

2014.

(Jakarta:

Gema

Insani, 2005) terj.Sohirin Solihin

(Beirut: Darul Irsyad). Philip K. Hitti, History of the Arab, (Jakarta:

Dkk. Mudjia

Raharjo, Sosiolinguistik

PT Serambi Ilmu Semesta, 2008). Kholil

R,

Qur’ani

and

Wahbah Zuhaili, al-Tafsir al-Munir (Kairo:

(Malang:

UIN Malang Press, 2008).

Dar al-Fikr, 2003), vol. 7. Wildana Wargadinata dkk, Sastra Arab

Muhammad ‘Abid al-Jabiri, al-Madkhal ila al-Qur’an al-Karim, (Beirut: Markaz Dirasat

al-Wahdah

al-

‘Arabiyah, .2007).

﴾ 75 ﴿

Dan Lintas Budaya, (Malang: UIN Malang Press 2008).