DAFTAR PUSTAKA ALEX, S. 2012. PANDUAN LENGKAP

Download Panduan Lengkap Memelihara Kelinci dan Hamster. ... Jurnal. Animal Science. 68 : 1505-1512. Nugroho. 1982. Beternak kelinci secara modern j...

0 downloads 707 Views 4MB Size
DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. 2012. Panduan Lengkap Memelihara Kelinci dan Hamster. Pustaka Baru Press. Yogyakarta Anggorodi, R. 1980. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan Kedua. Gramedia. Jakarta. Basuki, P., N. Ngadiyono dan Gatot Murdjito. 1998. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Blakely James and Bade D.H. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Brahmantiyo, B., Y. C. Raharjo, dan T. Murtisari. 2007. Karakterisasi Produktivitas Kelinci di Lapang Sebagai Sumber Plasma Nutfah Ternak Indonesia. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Brahmantiyo, B., Y. C. Raharjo, S. S. Mansjoer, dan H. Martono. 2008. Performa Produksi Kelinci di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Cheeke, P.R. N.M. Patton and G. S. Templeton. 1982. Rabbit Production, 5th The Interstate Printer and Publisher Inc, Danville Illinors. Dewi, R.K.2006. Produktivitas tiga bangsa kelinci di peternakan rakyat Desa Pakunden Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Direktorat Jendral Peternakan. 1991. Pedoman Standar Bibit Ternak di Indonesia. Jakarta. Herman, R. 2000. Produksi Marmot dan Kelinci. Anatomi dan Fisiologis Alat Pencernaan serta kebutuhan. Edisi Ketiga. Fakultas Peternakan.IPB. Bogor. Kamayanti, Y., A. Anggraeni dan Pallawarukka. 2005. Pemeriksaan Interaksi Genetik dan Lingkungan dari Daya Pewarisan Produksi Susu Bibit pada Perkawinan IB. Lokakarya Nasional. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Kartadisastra, H.R.1994. Beternak Kelinci Unggul.Kanisius.Yogyakarta.

26

Kharisma, T. 2007. Performa Reproduksi Kelinci Peranakan New Zealand White dengan Ransum yang mengandung Ampas The (Camelia Sinensis) dan Tambahan Zn. Skripsi. Fakultas Peternakan IPB. Bogor. Lestari, C.M., H.J. Wahyuni dan I. Susandari. 2005. Budidaya Kelinci Menggunakan Pakan Limbah Industri Pertanian dan Bahan Pakan Inkonvensional. Lokakarya Nasional Potensi dan Pengembangan Usaha Kelinci. Fakultas Peternakan, UNDIP. Semarang. Lebas, F., P. Coudert, R. Rouvier and H. de Rochambeau. 1986. The Rabbit Husbandry Heal and Production Food and Agriculture Organization of the United Nation Rome. Masanto, R, dan A. Agus. 2013. Beternak kelinci Potong. Penebar Swadaya. Jakarta. McNutt, J. I dan S. D. Lukefahr. 1990. Effect of breed, parity, day of lactation and number of kits on milk production of rabbit. Jurnal Animal Science. 68 : 1505-1512. Nugroho. 1982. Beternak kelinci secara modern jilid 1, Eka Offset, Semarang. Pasek, W., D. Muslih, Rossuartini, dan B. Brahmantiyo. 2005. Tata Laksana perkembangbiakan untuk menunjang agribisnis ternak kelinci. Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Agribisnis Kelinci. Bogor. Purnomoadi, A., T. Wiyono, W. S. Dilaga, and E. Rianto. 2003. Pattern of body weight loss after 4 and 8 hours transportation in local sheep. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 29-30 September 2003. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 300-302. Raharjo, Y.C. 1988. Rex Breed Alternative untuk Pengembangan Kelinci. Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. Raharjo, Y.C., U. Nuschati, dan U. Kusnadi. 1994. Daya adaptasi kelinci Rex di dataran tinggi Wonosobo. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak. Balai Penelitian Ternak Bogor. Sarwono. 1996. Beternak kelinci Unggul. Cetakan ke-3. PT Penebar Swadaya. Jakarta. Sarwono, B. 2010. Kelinci potong dan hias. Agromedia Pustaka. Jakarta Sastrodihardjo, S. 1986. Performan Reproduksi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) pada peternakan kelinci di Jawa. Prosiding Seminar

27

Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Pusbanglitnak. Bogor. Sitorus, P., S. Sastrodihardjo, Y.C . Rahardjo, I.G . Putu, B. Sudaryanto, Santoso dan A. Nurhadi. 1982 . Laporan Peternakan Budidaya Peternakan Kelinci Di Jawa . Pusat Penelitian Dart Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian Dart Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian - Bogor. Siwa, I.P. 2002. Beternak Kelinci. Penerbit Aneka Ilmu. Semarang. Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Texas Agricultural Extension Service. 2000. Rabbit Project Reference Manual. Agricultural Communications. The Texas A&M University System Extension Publications. http://texaserc.tamu.edu Thear, K. 1981. Practical Rabbit-keeping. Ward Lock Limited. London. Toelihere, M. R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung. 17-32. Wankar, T. J. 2013. Kinerja Induk dan Anak Kelinci Lokal dengan Umur Penyapihan yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Whendrato, I. 1986. Beternak Kelinci secara Populer. Eka Offset. Semarang. Williamson, G. dan W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis, Edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Yunus, A. 2013. Sukses Beternak Kelinci Potong. Penerbit Pustaka Baru . Yogyakarta.

28