DAMPAK AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Rina Masithoh Haryadi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT This study aims to examine the impact of mergers and acquisition to the performance of the company’s financial. The performance of the company’s financial measured by economic value added (EVA). The research was conducted at one of the company automotive which performs acquisition on 2012. The study findings suggest that Net Operating Profit After Tax (NOPAT) has decreased. However Weighted Average Cost of Capital (WACC) and total asset has increased. The Economic Value Added of company before acquisition is lower than after acquisition. That happens because of the first, the cost of capital has increased but Net Operating After Tax has decreased. Second, the differences work culture and third, the acquirer does not have experience in automotive. Keywords: Acquisitions, Financial Performance, EVA. akuisisi dan konsolidasi. Merger adalah
PENDAHULUAN Persaingan antar perusahaan dan berlangsungnya
globalisasi
nama perusahaan yang masih bertahan
terhadap
yang lain dibubarkan. Konsolidasi adalah
perusahaan agar dapat mempertahankan
penggabungan perusahaan dimana kedua
eksistensinya. Salah satu usaha untuk
perusahaan yang bergabung dibubarkan
menjadi perusahaan yang besar dan kuat
dan semua asset dan utang kedua
dikatakan
perusahaan
memberikan
era
penggabungan perusahaan dan hanya satu
pengaruh
adalah
dengan
ekspansi.
tersebut
ditransfer
pada
Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-
perusahaan yang baru dan dengan nama
divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh
yang baru. Akuisisi adalah penggabungan
secara normal melalui capital budgeting.
dua perusahaan yang mana perusahaan
Sedangkan
dapat
akuisitor membeli sebagian besar saham
dilakukan dalam bentuk penggabungan
perusahaan yang diakuisisi, sehingga
usaha yang dapat berupa merger atau
pengendalian
akuisisi.
yang
ekspansi
Fatimah,
eksternal
Siti
(2013;1)
menyatakan bahwa penggabungan usaha
manajemen
diakuisisi
perusahaan
berpindah
kepada
perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan
dikenal juga dengan istilah merger, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
masing-masing
tetap
beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri Alasan
Namun akuisisi
mengapa
demikian
harus
selalu
keberhasilan
dipantau
oleh
perusahaan
perusahaan dengan melihat perbedaan
melakukan penggabungan usaha adalah
laporan keuangan yang dihasilkan dari
sinergi dihasilkan melalui kombinasi
sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.
aktivitas secara simultan dari kekuatan
Pengukuran rasio keuangan bukan
atau lebih elemen-elemen perusahaan
menjadi satu-satunya indikator prestasi
yang
atas
bergabung
sedemikian
rupa
kinerja
keuangan
perusahaan.
sehingga gabungan aktivitas tersebut
Terdapat pendekatan lain yang dapat
menghasilkan efek yang lebih besar
digunakan
dibandingkan
keuangan perusahaan. Pendekatan lain
dengan
penjumlahan
dalam
aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka
tersebut
bekerja sendiri
Economic Value Added (EVA).
(Brigham & Houston,
2004:468). Selain itu, penggabungan dapat
memberikan
perusahaan,
antara
keuntungan lain
bagi
dikenal
mengukur
dengan
kinerja
metode
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah
terjadi
kenaikan
peningkatan
kinerja perusahaan yang diukur dengan
kemampuan dalam pemasaran, riset, skill
nilai EVA (earning value added) setelah
manajerial,
perusahaan melakukan akuisisi
transfer
tekhnologi,
efisiensi
berupa
produksi
(Hariyani, et al, 2011:14).
Alasan
lainnya
penurunan
dan
para
pelaku
biaya
usaha
TINJAUAN PUSTAKA Akuisisi Moin (2003) menyatakan bahwa
melakukan penggabungan usaha untuk
akuisisi
tercapainya suatu tujuan efisiensi dimana
kepemilikan
efisiensi yang diharapkan akan dapat
saham atau aset suatu perusahaan oleh
terciptanya upaya penekanan pada faktor-
perusaahaan lain, dan dalam peristiwa
faktor produksi sehingga hasil produksi
baik perusahaan pengambilalih atau yang
dapat bersaing dipasaran dan dapat
diambil alih tetap eksis sebagai badan
menarik minat konsumen (Zulmawan,
hukum yang terpisah. Akuisisi berbeda
2013:7).
dengan merger karena akuisisi tidak
Salah satu kasus akuisisi yang terjadi adalah akuisisi yang dilakukan terhadap
PT.
Internasional
Indomobil
Tbk.
oleh
adalah atau
pengambilalihan pengendalian
atas
menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum.
Sukses
Beberapa motif yang mendorong
perusahaan
sebuah perusahaan melakukan akuisisi
Singapura yaitu Gallant Venture Ltd.
yaitu motif ekonomi, motif sinergi, motif
pencapaian tujuan secara keseluruhan.
divertifikasi dan motif non ekonomi.
Sedangkan bagi pihak luar manajemen
Pada dasarnya dalam melakukan akuisisi
perusahaan
mengharapkan
kinerja merupakan alat untuk mengukur suatu
prestasi
yang
dicapai
oleh
terbentuknya sinergi antara perusahaan
organisasi dalam suatu periode tertentu
pengakuisisi dan perusahaan terakuisisi.
yang merupakan pencerminan tingkat
Sinergi yang diharapkan berupa sinergi
hasil pelaksanaan aktivitas kegiatannya,
operasi
sinergi
namun demikian penilaian kinerja suatu
manajerial, sinergi teknologi dan sinergi
organisasi baik yang dilakukan pihak
pemasaran.
manajemen
sinergi
finansial,
Keberhasilan suatu akuisisi sangat
perusahaan
sebagai dasar penetapan kebijaksanaan
bergantung pada ketepatan analisis dan
dimasa yang akan datang.
penelitian yang menyeluruh terhadap
Pengertian
faktor-faktor
penyelaras
atau
diperlukan
kinerja
keuangan
menurut Muchlis (2000 : 44) bahwa
kompatibilitas antara organisasi yang
“Kinerja
akan
akan
keuangan yang tergambar dalam laporan
diantara
keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-
bergabung.
Akuisisi
berlangsung
sukses
perusahaan
yang
apabila akan
bergabung
keuangan
laba
dan
adalah
prestasi
kinerja
keuangan
usaha
perusahaan
memiliki market link (hubungan pasar)
menggambarkan
dan
(operation income). Profitability suatu
technological
link
(hubungan
teknologi).
perusahaan
Gie (1992) dalam Payamta dan Setiawan
(2004)
menyatakan
dapat
menghubungkan
diukur
dengan
keuntungan
yang
bahwa
diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
merger dan akuisisi dapat memberikan
dengan kekayaan asset yang digunakan
manfaat
untuk menghasilkan keuntungan.”
komlementaris,
pooling
kekuatan, mengurangi persaingan dan menyelamatkan
perusahaan
dari
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi
kebangkrutan.
yang dapat dicapai oleh perusahaan
Kinerja Keuangan Perusahaan
dibidang keuangan dalam suatu periode
Pada prinsipnya kinerja dapat dilihat
dari
siapa
yang
melakukan
tertentu
yang
mencerminkan
tingkat
kesehatan perusahaan. Disisi lain kinerja
penelitian itu sendiri. Bagi manajemen,
keuangan
melihat kontribusi yang dapat diberikan
struktur keuangan suatu perusahaan dan
oleh
sejauh
suatu
bagian
tertentu
bagi
menggambarkan
mana
asset
yang
kekuatan
tersedia,
perusahaan sanggup meraih keuntungan.
Helga dan Salamun (2006) menyatakan
Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan
bahwa aktivitas merger dan akuisisi yang
manajemen dalam mengelola sumber
dilakukan perusahaan tidak berpengaruh
daya yang dimiliki perusahaan secara
terhadap
efektif dan efisien.
ekonomi perusahaan. Artinya bahwa
Konsep Economic Value Added (EVA)
secara kumulatif peristiwa merger dan
Tandelilin (2010:
325), EVA
pengambilan
akuisisi tidak menciptakan peningkatan
(Earning Value Added) dalah ukuran
kemakmuran
keberhasilan
perusahaan pengakuisisi.
manajemen
perusahaan
keputusan
bagi
pemegang
sahan
dalam meningkatkan nilai tambah (value
Aktivitas merger dan akuisisi yang
added)
Asumsinya
dilakukan perusahaan cenderung akan
adalah bahwa jika kinerja manajemen
menurunkan tingkat kinerja perusahaan
baik atau efektif (dilihat dari besarnya
dan tidak memberikan nilai tambah bagi
nilai tambah yang diberikan), maka akan
perusahaan (Usada dan Yasha, 2009)
tercermin pada peningkatan harga saham
karena current ratio, dan return on
perusahaan.
investment secara statistic mengalami
bagi
perusahaan.
EVA (Earning Value Added)
penurunan dan debt to equity ratio
berangkat dari konsep biaya modal, yakni
mengalami
resiko yang dihadapi perusahaan dalam
melakukan merger dan akuisisi.
melakukan
METODE PENELITIAN
investasinya.
Salah
satu
keunggulan
adalah
EVA
dapat
dipergunakan
secara
mandiri
tanpa
peningkatan
setelah
Data Penelitian ini menganalisis secara
memerlukan data pembanding seperti
empiris
standar industri atau data perusahaan lain
perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi.
sebagai konsep penilaian.
Penelitian
Selain EVA (earning value added) ,
Indomobil Sukses Internasional Tbk. dan
kinerja
difokuskan
keuangan
perusahaan
yang
tentang
ini
kinerja
dilakukan
pada
kinerja
keuangan
pada
PT.
keuangan
melakukan akuisisi juga dapat diukur
perusahaan sesudah dan sebelum akuisisi
dengan menggunakan rasio keuangan
yang dinilai dengan metode economic
(likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas),
value added (EVA). Data yang digunakan
tingkat kemakmuran pemegang saham
dalam penelitian ini adalah :
yang diukur dengan abnormal return saham.
1. Laporan keuangan perusahaan tahun 2012 dan tahun 2013 yang telah
diaudit
diperoleh
dari
laporan
yang dilakukan oleh perusahaan.
keuangan yang disusun peruahaan dan
(Hanafi, 2004:277)
diunggah di website Bursa Efek
Dimana,
2. Tingkat suku bunga SBI bulanan
T = tingkat pajak
Januari sampai dengan Desember 2012
Ki = biaya utang setelah pajak
dan Januari sampai dengan Desember
Kd = biaya utang sebelum pajak
2013 diambil dengan cara download
2.
Menentukan Biaya Modal
dari website Bank Indonesia
Biaya modal atau Cost of Equity
3. Harga penutupan saham bulanan IHSG
adalah biaya yang timbul karena
tahun 2012 sampai dengan tahun 2013
pemenuhan kebutuhan modal dari
diperoleh dari website Bursa Efek
menerbitkan saham biasa. Biaya
4. Harga penutupan saham bulanan PT.
modal sendiri merupakan return
Indomobil Sukses Internasional Tbk.
yang diproyeksikan menurut risiko
(IMAS) tahun 2012 sampai dengan
yang dirasakan oleh para investor.
tahun 2013 diperoleh dari website
Dalam menghitung biaya modal
Bursa Efek
dapat
mengunakan
Capital
Teknik Analisa
Asset
pendekatan
Pricing
Model
Teknik analisa yang digunakan
(CAPM), pendekatan deviden atau
dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan price earning. Pedekatan
menggunakan EVA (Earning Value
CAPM
Added). EVA (Earning Value Added)
melihat biaya modal sendiri dengan
secara
identifikasikan
memperhitungkan tingkat bunga dan
setelah
resiko. Dalam menggunakan metode
sederhana
sebagai
laba
di
operasi
pajak
dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal yang digunakan untuk menghasilkan
laba
tersebut.
Adapun
yaitu
pendekatan
yang
CAPM diawali dengan menghitung tingkat keuntungan saham. (Hanafi, 2004:192-236)
langkah-langkah untuk menentukan nilai
Dimana:
EVA adalah:
Rit = Tingkat keuntungan saham
1.
Menentukan biaya hutang
bulan t
Biaya hutang atau cost of debt adalah tingkat rata-rata keseluruhan bunga yang
harus
dibayarkan
oleh
perusahaan terhadap modal pinjaman
Pt
= Harga saham penutupan pada akhir bulan t
Pt-1 = Harga saham penutupan pada akhir bulan t-1
Setelah menghitung tingkat keuntungan
Dimana,
saham maka selanjutnya dihitung tingkat
Ki = Biaya Utang Setelah Pajak
keuntungan pasar. (Hanafi , 2004:192-
D
236)
Ke = Biaya Modal
Keterangan:
E = Proporsi Modal
Rmt = Tingkat keuntungan pasar bulan t
Menghitung NOPAT
It = IHSG pada akhir bulan t
NOPAT (Net Operating Profit After Tax)
It-1 = IHSG pada akhir bulan t-1
merupakan laba bersih operasi setelah
= Proporsi Utang
pajak atau besarnya laba operasi setelah Setelah diketahui tingkat keuntungan saham dan tingkat keuntungan pasar maka
langkah
menghitung
beta
selanjutnya saham.
adalah
pajak ini tidak memberi dampak pada profitabilitas ataupun resiko dari bisnis yang sekarang. (Hanafi , 2004:281)
(Husnan, 3. Menghitung EVA
2003:105)
Nilai Dimana:
EVA
diperoleh
dari
Net
Operating Profit After Tax (NOPAT)
Rm
= xi, dimana i = 1,2,...,n
Rt
= yi, dimana i = 1,2,...,n
dikurangi dengan Cost of Capital. Cost of Capital hasil perkalian dari
Langkah selanjutnya setelah beta saham
WACC dengan Total Aset. (Iramani &
diketahui adalah menghitung biaya modal
Febrian, 2005),
sendiri (Hanafi , 2004:281)
Keterangan:
Dimana:
NOPAT =
Ke = Biaya modal Sendiri
Laba bersih operasi setelah pajak
Rf = Tingkat bunga bebas resiko (SBI)
WACC
=
Biaya
modal
rata-rata
Rm = Tingkat keuntungan pasar
tertimbang
Β
Average Cost of Capital)
= Beta perusahaan, suatu ukuran
(Weighted
resiko sistematis
TA
Menghitung WACC
Dari hasil perhitungan EVA diketahui
Biaya modal rata-rata tertimbang atau
apakah manajemen perusahaan dapat
Weighted
Capital
memberikan nilai tambah atau tidak.
tingkat
Adapun hasil dari perhitungan EVA
(WACC)
Average
Cost
of
menggambarkan
=
Total modal (Total Asset)
pengembalian investasi minimum untuk
tersebut bisa dikategorikan menjadi tiga:
mendapatkan required rate of return
Jika EVA > 0 atau positif
(tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor) (Hanafi, 2004:275-276)
Berarti laba operasi lebih besar daripada
biaya
perusahaan
modal,
menandakan
sebuah manajemen dalam meningkatkan nilai pemegang saham.
berhasil menciptakan nilai
Nilai EVA merupakan nilai selisih
tambah untuk pemegang saham dan
antara Net Operating Profit After Tax
meningkatkan nilai
asetnya.
(NOPAT) dengan tingkat biaya modal
Jika nilai EVA = 0 atau impas
rata-rata tertimbang (WACC) yang telah
Berarti laba operasi telah habis
dikalikan dengan keseluruhan aset (total
untuk menutup biaya modal perusahaan,
asset). Untuk mendapatkan nilai EVA
karena semua
tersebut,
laba
digunakan
untuk
maka
membayar kewajiban kepada penyandang
perhitungan
dana baik
komponen
kreditur
pemegang
saham.
maupun
Perusahaan
berhasil menciptakan nilai
tidak
tambah
diperlukan terhadap
pembentuk
beberapa komponen-
EVA,
yang
meliputi: Net Operating Profit After Tax (NOPAT), Cost of Debt, Cost Of Equity,
bagi pemegang saham.
serta Weighted Average Cost of Capital
Jika EVA < 0 atau negatif
(WACC).
Berarti laba operasi lebih rendah daripada
biaya
modal,
hal
ini
1. Menghitung Cost of Dept Cost of Dept merupakan tingkat
menandakan perusahan tidak berhasil
rata-rata
menciptakan
bahkan
harus dibayarkan oleh perusahaan
sebesar
terhadap
nilai
menurunkan nilai
tambah asetnya
keseluruhan
modal
bunga
pinjaman
yang
EVA negatif tersebut.
dilakukan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menghitugn cost of dept dengan cara
Analisis Kuantitatif
biaya bunga dibagi dengan jumlah
Pengukuran kinerja perusahaan dengan
menggunakan
metode
EVA,
merupakan sebuah metode pengukuran kinerja suatu perusahaan yang bertujuan untuk mengukur true economic profit perusahaan tersebut. Hasil perhitungan dapat digunakan sebagai indikator bagi para investor untuk menilai keberhasilan
utang
jangka
oleh
yang
perusahaan.
panjang
kemudian
dikalikan dengan tingkat pajak yang ditanggung oleh perusahaan.
Tabel 1 Perhitungan Cost of Dept Tahun 2012 Biaya Bunga
Rp
Tahun 2013
327.250.971.716
Rp
Jumlah Utang Jangka Panjang Rp 3.905.731.976.049
517.425.968.697
Rp 4.937.597.808.912
Kd
8,38%
10,48%
Tax
25%
25%
Ki
6,28%
7,86%
Sumber: Data diolah, 2015 2. Menghitung Cost of Equity
Menghitung
Menghitung biaya modal sendiri menggunkan langkah
keuntungan
pendekatan
CAPM
pengembalian
perhitungannya
adalah
dari
sebagai berikut
bulannya.
a. Perhitungan
tingkat
keuntungan
atau
tingkat
saham
persentase
harga
saham
Presentase
tersebut
tahunnya. Tabel 2 Perhitungan tingkat keuntungan saham Tahun 2012 Tahun 2013 Pt
Pt-1
Rit
Pt
Pt-1
Rit
5.100,770
5.199,810 -0,0190
Januari
7.320,750 6.247,040 0,1719
Februari
7.027,920 7.320,750 -0,0400 5.348,380
5.100,770 0,0485
Maret
7.369,550 7.027,920 0,0486
5.447,420
5.348,380 0,0185
April
8.662,890 7.369,550 0,1755
5.249,330
5.447,420 -0,0364
Mei
7.948,280 8.662,890 -0,0825 5.199,810
5.249,330 -0,0094
Juni
6.933,080 7.948,280 -0,1277 5.249,330
5.199,810 0,0095
Juli
6.041,680 6.933,080 -0,1286 5.298,850
5.249,330 0,0094
Agustus
5.645,510 6.041,680 -0,0656 4.829,810
5.298,850 -0,0885
September 5.645,510 5.645,510 0,0000 Oktober
5.576,690
5.051,240 5.645,510 -0,1053 5.078,770
4.829,810 0,1546 5.576,690 -0,0893
Nopember 5.199,810 5.051,240 0,0294
4.904,500
5.078,770 -0,0343
Desember
4.879,610
4.904,500 -0,0051
5.199,810 5.199,810 0,0000 Jumlah
-0,1242
Jumlah
-0,0414
Ri
-0,0104
Ri
-0,0034
Sumber: Data diolah, 2015
tiap
kemudian dihitung rata-rata tiap
saham
Bulan
selisih
tingkat
b. Perhitungan tingkat keuntungan pasar Menghitung tingkat keuntungan
IHSG tiap bulannya. Presentase tersebut
tingkat
pasar
kemudian
persentase dari selisih harga saham
tahunnya.
atau
pengembalian
dihitung
rata-rata
tiap
Tabel 3 Perhitungan tingkat keuntungan pasar Tahun 2012 Tahun 2013 Bulan
It
It-1
Rmt
It
It-1
Rmt
Januari
3941,690 3821,990
0,0313
4453,700 4316,690
0,0317
Februari
3985,210 3941,690
0,0110
4795,790 4453,700
0,0768
Maret
4121,550 3985,210
0,0342
4940,990 4795,790
0,0303
April
4180,730 4121,550
0,0144
5034,070 4940,990
0,0188
Mei
3832,820 4180,730
-0,0832
5068,630 5034,070
0,0069
Juni
3955,580 3832,820
0,0320
4818,900 5068,630
-0,0493
Juli
4142,340 3955,580
0,0472
4610,380 4818,900
-0,0433
Agustus
4060,330 4142,340
-0,0198
4195,090 4610,380
-0,0901
September 4262,560 4060,330 Oktober 4350,290 4262,560
0,0498
4316,180 4195,090
0,0289
0,0206
4510,630 4316,180
0,0451
Nopember 4276,140 4350,290 Desember 4316,690 4276,140
-0,0170
4256,440 4510,630
-0,0564
0,0095
4274,180 4256,440
0,0042
Jumlah
0,1300
Jumlah
0,0036
Rm
0,0108
Rm
0,0003
Sumber: Data diolah, 2015 c. Perhitungan beta saham Beta
merupakan
pengukur
risiko sistematis dari suatu saham atau
portofolio
relatif
terhadap
risiko
pasar. Dalam menghitung beta dari
Tabel 4 - Perhitungan Beta d. Menghitung biaya modal sendiri Tahun 2012 Σ Xi 0,1300 Σ Yi -0,1242 Σ (Xi.Yi) 0,0045 2 Σ Xi 0,0163 n 2 Beta (β) 1,5886 Sumber: Data diolah, 2015
Tahun 2013 0,0036 -0,0414 0,0124 0,0267 2 0,4669
(cost of equity) Sebelum menghitung cost of equity atau biaya modal sendiri perlu dihitung rata-rata suku bunga bank Indonesia (Rf) dalam setahun. Setelah beta, rata-rata suku bunga bank
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
Indonesia
(Rf)
dan
tingkat
maka dapat dihitung cost of equity.
pengembalian pasar (Rm) diketahui Tabel 5 Suku Bunga Bank Indonesia Tahun 2012 Tahun 2013 Januari 6,00% 5,75% Februari 5,75% 5,75% Maret 5,75% 5,75% April 5,75% 5,75% Mei 5,75% 5,75% Juni 5,75% 6,00% Juli 5,75% 6,00% Agustus 5,75% 7,00% September 5,75% 7,25% Oktober 5,75% 7,25% November 5,75% 7,50% Desember 5,75% 7,50% Jumlah 69,25% 77,25% Rata-Rata 5,77% 6,44% Sumber: Bank Indonesia Tabel 6 Perhitungan Cost of Equity Tahun 2012 Rf 5,77% Rm 1,08% Beta (β) 1,59 Ke -1,68% Sumber: Data diolah, 2015
Tahun 2013 6,44% 0,03% 0,47 3,45%
3. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang / WACC Weighted Average Cost of Capital
mendapatkan required rate of return
atau WACC menggambarkan tingkat
(tingkat pengembalian yang diharapkan
pengembalian investasi minimum untuk
oleh investor).
Tabel 7 Perhitungan WACC Tahun 2012 Tahun 2013 Total Utang Total Modal D E Ki Ke WACC
Rp 11.869.218.951.856 Rp 5.708.445.072.505 67,52% 32,48% 6,28% 2,48% 5,05%
Sumber: Data diolah, 2015
Rp 15.655.152.396.933 Rp 6.659.870.110.697 70,16% 29,84% 7,86% 3,46% 6,55%
4. Menghitung NOPAT Perhitungan (Net Operating Profit
before interest and tax (EBIT) dengan
After Taxes) NOPAT dilakukan dengan
besaran pajak yang ditanggung oleh
mengurangi laba kotor atau earning
perusahaan.
Tabel 8 Perhitungan NOPAT Tax
EBIT
NOPAT
Tahun 2012
Rp 1.049.245.060.391
25%
Rp 786.933.795.293
Tahun 2013
Rp
25%
Rp 713.250.209.795
951.000.279.726
Sumber: Data diolah, 2015 5. Menghitung EVA Setelah
tahap-tahap
perhitungan
total aset yang telah dikalikan dengan
sebelumnya sudah dilaksanakan maka
WACC. Besaran Nilai EVA dinyatakan
EVA
dalam
dapat
dihitung.
Nilai
EVA
satuan
rupiah
diperoleh dari NOPAT dikurangi dengan
Tahun
NOPAT
Tabel 9 Perhitungan EVA WACC Total Asset
2012
Rp786.933.795.293
5,05%
Rp17.577.664.024.361
Rp(100.684.845.174)
2013
Rp713.250.209.795
6,55%
Rp22.315.022.507.630
Rp(747.307.055.922)
EVA
Sumber: Data diolah, 2015 Rp.73.683.585.498
PEMBAHASAN Hasil analisis terhadap kinerja
atau
9,36%.
Penurunan NOPAT menunjukkan bahwa
keuangan dengan metode economic value
dalam
operasinya
added (EVA) PT. Indomonbil Sukses
mampu
Internasional Tbk. menujukan bahwa net
akuisisi.
perusahaan
meningkatkan
laba
tidak setelah
operating profit after tax (NOPAT) yang
Weighted Average Cost of Capital
diperoleh perusahan pada tahun 2012
atau WACC pada tahun 2012 sebesar
adalah sebesar Rp 789.993.795.293 dan
5,05% dan pada tahun 2013 sebesar
pada
sebesar
6,55% atau meningkat sebesar 1,50%.
yang
Peningkatan WACC menunjukan bahwa
diperoleh menagalami penurunan sebesar
tingkat pengembalian investasi minimum
tahun
Rp713.250.209.795.
2013 NOPAT
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
untuk mendapatkan required rate of
capital
return
pengembalian minimum atas modal yang
(tingkat
diharapkan
pengembalian
oleh
investor)
yang
semakin
Pada
tahun
memiliki
bahwa
tingkat
dimiliki oleh perusahaan semakin besar.
meningkat sehingga dapat mengakibatkan Capital Cost menigkat.
berarti
EVA perusahaan pada tahun 2012 atau sebelum akuisisi adalah sebesar
2012
perusahaan
aset
sebesar
total
Rp.(100.684.845.174) dengan kata lain perusahaan
gagal
memberikan
nilai
Rp..17.577.664.024.361 dan pada tahun
tambah ekonomi kepada para pemegang
2013
sebesar
saham . Pada tahun 2013 atau setelah
yang
akuisisi EVA perusahaan adalah sebesar
total
aset
perusahaan
Rp..22.315.022.507.630. dimiliki
oleh
Aset
perusahaan
peningkatan
mengalami
sebesar
Rp
(747.307.055.922).
Perusahaan
Rp
kembali gagal memberikan nilai tambah
26,95%.
ekonomi kepada para pemegang saham.
Peningkatan aset tersebut merupakan
Perusahaan mengalami penurunan EVA
dampak dari akuisisi yang dialami oleh
sebesar Rp.646.622.210.749. Penurunan
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk.
EVA
4.737.358.483.269
atau
Dari data diatas maka nilai cost of
disebabkan
diperoleh
oleh
laba
perusahaan
yang
mengalami
capital (biaya modal) pada tahun 2012
penurunan disaat yang bersamaan total
adalah 5,05% dari total aset sebesar Rp
aset dan tingkat pengembalian yang
17.577.664.024.361
diharapkan
yaitu
Rp.887.618.640.467
sebesar
sedangkan
pada
oleh
peningkatan.
investor
Penurunan
mengalami EVA
juga
tahun 2013 adalah 6,55% dari total aset
mengindikasikan bahwa kinerja keungan
sebesar Rp 22.315.022.507.630 yaitu Rp
perusahaan setelah akuisisi mengalami
1.460.557.265.717. Cost of capital yang
penurunan.
ditanggung oleh perusahaan meningkat sebesar
Rp
572.938.625.250
atau
EVA perusahaan sesudah akuisisi lebih
rendah
64,55%. Peningkatan cost of capital
dikarenakan:
merupakan
1.
diterima
konsekuensi oleh
dari
perusahaan
yang
Total
dari
asset
sebelum
yang
akuisisi
dimiliki
oleh
yang
perusahaan meningkat namun laba
disebabkan oleh peningkatan aset dan
bersih yang diperoleh mengalami
tingkat pengembalian yang diharapkan
penurunan
oleh investor. Cost of capital merupakan tingkat
pengembalian
minimum
atas
modal yang dimiliki. Peningkatan cost of
perusahaan
dengan tidak
kata
lain mampu
memanfaatkan
2.
3.
peningkatan
asset
akuisisi
mengalami
untuk meningkatkan laba.
penurunan.Sedangkan total asset dan
Adanya culture shock (gegar budaya)
Weighted
yang disebabkan oleh perbedaan
mengalami kenaikan. Dengan demikian
budaya
perusahaan
perusahaan belum memanfaatkan asset
pengakuisisi yang tidak memiliki
yang dimiliki untuk memaksimalkan
pengalaman atau track record dalam
profit. karena kenaikan asset membawa
industri otomotif.
konsekuensi bahwa biaya modal atau cost
kerja
Perusahaan
dan
masih
memerlukan
waktu untuk melakukan penyesuaian – penyesuaian untuk membentuk sinergi
antara
perngakuisisi
dan
Average
Cost
of
Capital
of capital juga mengalami peningkatan. Saran Untuk
penelitian
selanjutnya
perusahaan
diperlukan waktu pengamatan yang lebih
perusahaan
lama dalam menilai dampak merger dan
terakuisisi.
akusisi yang dilakukan oleh perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kinerja
Kesimpulan
merger dan akuisisi juga dapat dilihat
Berdasarkan
penilaian
kinerja
perusahaan
yang melakukan
dengan tingkat pengukuran yang lain
keuangan perusahaan susudah akuisisi
semisal
lebih rendah dari sebelum akuisisi. Hasil
return saham dan pengukuran tingkat
perhitungan menunjukkan bahwa kinerja
kemakmuran pemegang saham yang lain.
keuangan
perusahaan
diukur
dengan
metode economic value added (EVA) pada tahun 2013( sesudah akuisisi) lebih rendah dari tahun 2012 (sebelum akuisisi) sehingga dapat diartikan bahwa akuisisi yang
dilakukan
perusahaan
belum
memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. EVA (Earning Value Added) yang dihasilkan perusahaan sesudah akuisisi lebih
rendah
dari
sebelum
akuisisi
disebabkan oleh Net operating Profit After Tax (NOPAT) perusahaan sesudah
rasio
keuangan
perusahaan,
DAFTAR PUSTAKA Brigham, dan Houston. 2004. Dasardasar Manajemen Keuangan, Edisi 10 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Fatimah, Siti. 2013. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tamjung Pinang Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio. Edisi kedua. AMP YKPN, Yogyakarta Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta
Hariyani, I., Serfianto, R., dan S, C. Y. 2011. Merger, Konsolidasi, dan Pemisahan Perusahaan. Jakarta: Visimedia. Helga, Leo dan Salamun, Suryono . 2006. Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Pengakuisisi di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 1 Mei 2006. Institute Perbanas Jakarta Iramani dan Febrian, Erie. 2005. Financial Value Added: Suatu Paradigma dalam Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No. 1 Mei 2005. Meta,
Annisa CW. 2009. Analisis Manajemen Laba dan KInerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Skripsi. Institute Perbanas Jakarta.
Moin, Abdul. 2003. Merger, Akuisisi dan Divestasi. Jilid 1. Yogyakarta, Ekonisia. Muchlis. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Gramedia, Yogyakarta Payamta dan Setiawan, Doddy. 2004. Analisis Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. JUrnal Riset Akutansi Indonesia Vol 7 (3) halaman 265-282. Putra, I Nyoman Wijana Asmara. 2004. Merger dan Akuisisi : Menambah Manfaat Atau Masalah. Vol. 9. No. 1 Halaman 86-92. Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Zulmawan, W. 2013. Panduan Praktis Merger atau Akuisisi Perusahaan. Jakarta: Permata Aksara. www.bi.go.id www.duniainvestasi.com www.idx.co.id www.indomobil.com