EDISI AGUSTUS 2014 VOLUME VIII NO. 2 ISSN 1979-8911 217

Download Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik petani (luas lahan, .... Interaksi sosial merupakan hubunganhubungan sosial ya...

0 downloads 582 Views 514KB Size
Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

PENGARUH KEMAMPUAN KERJASAMA KELOMPOK TANI TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KABUPATEN SUMEDANG

KUNDANG HARISMAN, IR., M.SI. Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik petani (luas lahan, pendidikan, umur dan jumlah tanggungan keluarga) terhadap kemampuan kerjasama kelompok tani terhadap penerapan teknologi System of Rice Intensification (SRI). Tempat penelitian dilakukan di Desa Cibugel Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Metode penelitian adalah metode survey. Teknik sampling adalah Sampel Acak Kiaster Dua Tahap, dan Teknik Analisis Data adalah Path Analysis. Hasil pengujian menunjukan bahwa unsur karakteristik petani (luas lahan, pendidikan, umur dan jumlah tanggungan keluarga) memberikan pengaruh nyata terhadap kemampuan kerjasama kelompok tani. Unsur karakteristik petani (luas lahan usaha tani, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga) dan kemampuan kerjasama kelompok tani secara simultan berpengaruh nyata terhadap penerapan Teknologi System of Rice lntensfication (SRI)

Kata Kunci: Kemampuan Kerjasama Kelompok Tani, Teknologi System of Rice Intensification (SRI)

dan kesadaran dan sebagian atau seluruh

PENDAHULUAN Pembangunan

pada

anggota masyarakat terhadap manfaat

hakikatnya merupakan suatu usaha untuk

suatu teknologi (Rogers dan Shoemaker,

mentransformasikan

sistem

pertanian

1986).

tradisional

sistem

pertanian

pembangunan pertanian yang berhasil,

modern

menjadi

yang

maju

pertanian

(Schult,

1964;

selain

Oleh

karena

diarahkan

untuk

itu

strategi

memperluas

Mosher, 1969; Mellor, 1976). Proses

cakupan dan penyempurnaan teknologi

transformasi pertanian dapat diwujudkan

intensifikasi, memberi perhatian yang

bila terjadi perubahan dan perkembangan

sama

yang serasi antara dimensi sosio-kultural

mengembangkan

masyrakat

inovasi

mental dan responsivitas petani, sehingga

teknologi barn akan terjadi bila dalam

makin banyak pula petani yang dapat

petani.

Proses

besar

terhadap

usaha

untuk

kemampuan,

sikap

batas-batas tertentu telah timbul minat 217

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 dilibatkan

dan

menjalani

proses

perubahan.

ISSN 1979-8911 dibanding cara konvensional masingmasing Rp 26 juta dan Rp 16,5 juta/ha.

System of Rice Intensification

Salah satu syarat penerapan System of

(SRI) adalah cara budidaya tanaman padi

Rice Intensification (SRI) adalah melalui

yang intensif dan efisien dengan proses

kelompok hamparan (Dinas Pertanian

memanajemen sistem perakaran dengan

kabupaten Sumedang, 2006).

berbasis

kepada

tanah,

Bentuk pendekatan baru melalui

tanaman dan air. Cara tanam ini pertama

System of Rice Intensification (SRI) yang

dikaji

lebih

di

pengelolaan

Kelompok

Studi

Petani

menekankan

kemampuan

Tirtabumi Cikoneng Kabupaten Ciamis

kerjasama kelompok tani dimungkinkan

Propinsi

untuk

Jawa

Barat,

mulai

bulan

melahirkan

bentuk-bentuk

Februari tahun 2000, dengan memadukan

dinamika baru masyarakat desa. Melalui

praktek pemahaman Pengendalian hama

pendekatan kelompok, maka dengan

Terpadu

tentang

jumlah tenaga penyuluh yang relatif

diterima dan penggagas Padi Organik di

terbatas akan dapat dijangkau seluruh

Madagaskar melalui Food Agricultur

petani. Untuk itu, petani dianjurkan

Organization

bahan

untuk membentuk kelompok tani yang

meningkatkan

diharapkan berfungsi sebagai wahana

kualitas sains petani. Saat ini System of

dan media belajar, wahana kerjasama,

Rice Intensification (SRI) berkembang

dan kesatuan unit produksi usaha tani

cukup baik. (Dinas Pertanian Kabupaten

bagi masyarakat petani. Dalam kelompok

Sumedang, 2006).

tani itulah dilakukan layanan pendidikan

kajian

(PHT).

dalam

Informasi

(FAO), rangka

Keunggulan

sebagai

System

of

Rice

kepada masyarakat tani, dengan tujuan

Intensification (SRI) selain menerapkan

meningkatkan pengetahuan, keterampilan

teknologi ramah lingkungan, karena tidak

dan sikap petani, sehingga mereka

menggunakan pupuk an organik dan

mampu mengelola usahataninya secara

pestisida diperoleh beras organik yang

lebih efisien dan efektif serta mampu

sehat dan aman. Produktivitas yang

meningkatkan

diperoleh mencapai rata-rata 4,5 ton per

usahataninya.

hektar, lebih rendah dibanding cara

Dalam

produktivitas

rangka

pelaksanaan

konvensional yang mencapai 5,5 ton per

System of Rice Intensification (SRI)

hektar. Tetapi pendapatan petani System

kelompok tani memainkan peranannya

of Rice Intensification (SRI) lebih tinggi

sebagai

sarana

yang

menghasilkan 218

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

kondisi sosio-psikologis yang mendorong

Pada dasarnya proses adopsi pasti

tumbuhnya kepekaan, prakarsa, daya

melalui

inovatif,

rasa

masyarakat mau menerima/ menerapkan

tanggung jawab, dan partisipasi para

dengan keyakinannya sendiri, meskipun

anggotanya untuk menanggapi setiap

selang waktu antar tahapan yang satu

permasalahan

dengan lainnya tidak selalu sama. Hal mi

motivasi,

solidaritas,

yang

penyelenggaraan

timbul

dalam

tani

mereka

usaha

(Adjid, 1981). Dan

tahapantahapan

akan

sangat

bergantung

pada

karakteristik petani. Sehubungan dengan penelitian

yang

telah

ragam

kelompok

tani

dilakukan oleh Agricultural Manpower

kemampuannya

Development Centre (AMDC, Ciawi,

Lionberger

1980)

beberapa

faktor

dalam

kelompok

menunjukkan

diantara

sebelum

bahwa

banyak

tani

yang

kelompok

ditinjau

mengadopsi

(1960)

dari

inovasi,

mengemukakan

karakteristik

petani

tani

yang

dikembangkan tersebut tidak berfungsi.

mempengaruhi untuk mengadopsi suatu

Hal

inovasi

ini

diperkuat

penelitian

pula

Rusidi

oleh

(1989)

hasil bahwa

kelompok-kelompok tani di sembilan

adalah

luas

usahatani,

pendidikan, umur dan jumlah tanggungan keluarga.

desa Jawa Barat secara rata-rata ternyata

Apabila efektivitas pengelolaan

tingkat dinamikanya belum mencapai

usahatani

diukur

dengan

tingkat

tingkat

penerapan

inovasi

teknologi

dalam

seperti

yang

diharapkan.

Sebagian kelompok tani tidak mampu

usahatani oleh

menjadi pelaksana program intensifikasi

dikatakan bahwa penerapan teknologi

karena belum sanggup menggalang kerja

tersebut merupakan manifestasi adanya

sama anggota kelompok tani untuk

kerjasama petani dalam wadah kelompok

melaksanakan intensifikasi tanaman padi

hamparan. Akan tetapi fenomena di

sawah. Rendahnya partisipasi anggota

lapangan

kelompok menyebabkan beban kegiatan

kelompok tani yang terbentuk belum

terpusat

berfungsi secara baik, karena kurangnya

pada

pengurus

kelompok.

petani, maka dapatlah

menunjukkan

indikasi

Sebagai akibat kenyataan ini penerapan

kemampuan

teknologi dalam pelaksanaan System of

menggalang kerjasama antara petani

Rice

sewaktu melaksanakan program System

Intensification

(SRI)

dan

Rice

kelompok

Intensification

(SRI)

dalam

produktivitas padi masih jauh dan yang

of

yang

diharapkan.

mengakibatkan pelaksanaan System of 219

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 Rice

Intensification

(SRI)

ISSN 1979-8911 dan

perlu

dibicarakan

terlebih

produktivitas usaha tani masih jauh dari

sebelum

yang diharapkan. Sehubungan dengan

kerjasama kelompok tani.

uraian tersebut, maka perlu kiranya diteliti

“Sejauhmana

Pengaruh

membicarakan

dahulu

kemampuan

Dinyatakan oleh Adjid (1985:22) bahwa kerjasama merupakan istilah yang

Kemampuan Kerjasama Kelompok Tani

menunjukkan

Terhadap Penerapan Teknologi.

beberapa pelaku (subyek) melakukan suatu

luas

pendidikan,

umur,

tanggungan

keluarga

pengaruh

usahatani, dan

terhadap

keadaan,

beberapa

unit

yaitu

(satuan)

pekerjaan yang penyelesaiannya atau

IDENTIFIKASI MASALAH 1. Bagaimana

atau

suatu

jumlah

hasil

pekerjaan

(interpedensi)

itu

antar

tergantung

pekerjaan

atau

memberikan

bagianbagian pekerjaan tersebut. Apabila

kemampuan

pekerjaan diartikan sebagai seperangkat

kerjasama kelompok tani System of

kegiatan

Rice Intensification (SRI).

mewujudkan suatu hasil tertentu yang

2. Bagaimanakah

luas

pendidikan,

umur,

tanggungan

keluarga,

yang

diperlukan

untuk

usahatani,

ditetapkan sebelumnya, maka kerjasama

jumlah

bisa diartikan sebagai sejumlah kegiatan

dan

yang dilakukan oleh sejumlah pelaku

kemampuan kerjasama kelompok tani

untuk mewujudkan suatu hasil yang

secara bersama-sama

ditetapkan sebelumnya sesuai dengan

pengaruh

terhadap

teknologi

System

memberikan penerapan of

kesepakatan para pelaku tersebut.

Rice

Intensification (SRI).

Setelah menguraikan pengertian kerjasama kelompok tani secara singkat maka

selanjutnya

diperlukan

TINJAUAN PUSTAKA

menguraikan juga tentang kemampuan

Teori Sintalitas Kelompok

kerjasama kelompok tani. Dinyatakan

teori

Teori sintalitas kelompok adalah

oleh Samsudin

yang

kemampuan kerjasama kelompok tani

mengungkapkan

hukum-

hukum yang mengatur sifat-sifat perilaku

sebagai

kelompok,

kelompok

dinamika

kepribadian kelompok,

kelompok,

salah tani

(1987:

satu

133) bahwa

aspek

adalah

dinamika

kemampuan

kebersamaan

kelompok tani melaksanakan rencana

kelompok, dan kemampuan kelompok

kegiatan kelompok secara bersama-sama.

(Cattell, 1948). Pengertian kerjasama

Kemampuan kerjasama kelompok tani 220

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

menyangkut

pembagian

tugas

diantaranya

keikutsertaan

anggota

kelompok dalam kegiatan perbaikan saluran,

pemberantasan

hama

melaksanakan usahatani

berbagai

kegiatan

wadah

kelompok

dalam

hamparan.

dan

Apabila

dikaitkan

dengan

penyakit, dan pemasaran hasil setelah

pencapaian tujuan kerjasama kelompok

panen.

tani Pendapat lain dikemukakan oleh

Suhardiyono

(1990:

223)

yaitu

tingkat

kelompok

tani

menerapkan teknik pengelolaan System

bahwa

of Rice Intensification (SRI) secara

kemampuan kerjasama kelompok tani

seragam dan serempak sebagaimana

adalah kesanggupan melaksanakan tugas,

yang disuluhkan oleh Penyuluh Pertanian

wewenang dan tanggung jawab yang

Lapangan (PPL), maka dapat diduga

telah dirumuskan dan disepakati dalam

bahwa

musyawarah

kerjasama kelompok tani akan dapat

kelompok,

dan

meningkatnya

kesungguhan melaksanakan sistem dan

meningkatkan

prosedur kerja yang berlaku dalam

dalam

kelompok.Untuk

Intensification (SRI).

kerjasama

meningkatkan

kelompok

tani

kemampuan

penerapan

pengelolaan

teknologi

System

of

Rice

maka

diperlukan adanya pertemuan-pertemuan

Teori Interaksi Sosial

antar petani secara rutin dan reguler

Pengetahuan

tentang

proses-

untuk mendiskusikan (1) perencanaan,

proses sosial menungkinkan seseorang

pembahasan, pengambilan keputusan dan

untuk memperoleh pengertian mengenai

pelaksanaan rencana kerja, (2) mencari

segi yang dinamis dan masyarakat. Tidak

dan

dapat

menyebarkan

informasi,

(3)

disangkal

bahwa

masyarakat

meningkatkan berusahatani, dan lain-

mempunyai bentuk-bentuk strukturalnya,

lain.

sepenti Mengacu

pada

kelompok

tani,

tetapi

berbagai

kesemuanya mempunyai suatu derajat

pengertian di atas, maka untuk melihat

dinamika tertentu yang menyebabkan

mampu atau tidaknya kelompok tani

pola-pola

menggalang kerjasama antar anggotanya,

tergantung dan masing-masing situasi

maka yang perlu dianalisis adalah ketua

yang dihadapi.

perilaku

yang

berbeda,

kelompok dan anggota kelompok tani

Proses sosial adalah cara-cara

yang nantinya mencerminkan kelompok

berhubungan yang dilihat apabila orang-

tani

perorangan

dan

melibatkan

diri

dalam

dan

kelompok-kelompok 221

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

sosial saling bertemu dan menetukan

sama dengan orang lain. Faktor simpati

sistem serta bentuk-bentuk hubungan

merupakan proses seseorang merasa

tersebut. Pengertian tentang interaksi

tertarik dengan pihak lain.

sosial

sangat

berguna

dalam

Suatu interaksi sosial terjadi jika

memperhatikan dan mempelajari masalah

memenuhi syarat adanya kontak sosial

kelompok tani. Menurut Youngs dan

dan komunikasi. Terjadinya kontak sosial

Mack (1959), interaksi sosial adalah

tidaklah semata-mata tergantung dan

kunci dan semua kehidupan sosial, oleh

tindakan, akan tetapi juga tanggapan

karena tanpa interaksi sosial, tidak akan

terhadap tindakan tersebut. Arti penting

mungkin ada kehidupan bersama.

dari

komunikasi adalah seseorang

memberikan tafsiran pada perilaku orang Bentuk

umum

proses

sosial

lain

dan

perasaan

yang

ingin

adalah interaksi sosial, oleh karena

disampaikan. Salah satu bentuk interaksi

interaksi sosial merupakan syarat utama

sosial adalah kerjasama. Beberapa orang

terjadinya

sosial.

sosiolog menganggap bahwa kerjasama

merupakan

merupakan bentuk interaksi yang pokok.

hubunganhubungan sosial yang dinamis

Kerjasama disini dimaksudkan sebagai

yang menyangkut hubungan antar orang,

suatu

antar kelompok, dan antara peorangan

perorangan

dengan kelompok (Gillin dan Gillin,

mencapai satu atau beberapa tujuan

1954). Berlangsungnya suatu proses

bersama. Bentuk kerjasama berkembang

interaksi sosial didasarkan pada berbagai

apabila orang dapat digerakkan untuk

faktor,

sugesti,

mencapai suatu tujuan bersama dan hams

identifikasi, dan simpati. Salah satu

ada kesadaran bahwa tujuan tersebut

faktor

mempunyai manfaat bagi semua.

aktivitas-aktivitas

Interaksi

sosial

antara

lain

imitasi

yang

imitasi,

positif

adalah

mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah

dan

berlaku.

Faktor

apabila

seseorang

nilai-nilai

sugesti

usaha

bersama atau

Betapa

antara

orang

kelompok

pentingnya

untuk

kerjasama,

yang

digambarkan oleh Charles H Cooley

berlangsung

(1930), bahwa kerjasama timbul apabila

memberi

suatu

orang

menyadari

bahwa

kepentingan

mereka

pandangan atau sikap yang berasal dan

mempunyai

dirinya yang kemudian diterima oleh

yang sama dan pada saat yang bersamaan

pihak lain. Faktor identifikasi sebenarnya

mempunyai

kecenderungan seseorang untuk menjadi

pengendalian terhadap diri sendiri untuk

cukup

kepentingan

pengetahuan

dan

222

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 memenuhi

ISSN 1979-8911

kepentingan-kepentingan

tersebut.

(1971) memberikan perhatian yang besar terhadap teori inovasi kiasik tersebut.

Dalam kebudayaan

hubungannya suatu

dengan

Dengan

menganalisis

banyak

hasil

masyarakat,maka

penelitian inovasi di dunia, rogers dan

kebudayaan itulah yang mengarahkan

Shoemaker melakukan modifikasi dan

dan mendorong terjadi kerjasama untuk

membangun model adopsi inovasi yang

suatu kepentingan bersama. Hal ini

berbeda

disebabkan adanya pandangan hidup

sebelumnya. Pada dasarnya model adopsi

bahwa seseorang tidak mungkin hidup

inovasi, atau yang disebutnya sebagai

sendiri tanpa kerjasama dengan orang

paradigma “proses keputusan inovasi”,

lain.

terdiri dari tiga bagian utama, yaitu (1)

dengan

teori

inovasi

antisenden, yakni variabel-variabel yang ada pada sistem sebelum introduksi Teori Adopsi Inovasi dan Penerapan

inovasi, (2) proses, dan (3) konsekuensi. Model proses keputusan inovasi

Teknologi Teori inovasi klasik menekankan

yang

dikemukakan

Rogers

bahwa perubahan perilaku terjadi karena

Shoemaker

adanya inovasi unsur budaya baru dan

komprehensif dan lengkap. Berdasarkan

masyarakat lain. Dengan demikian teori

uraian

mi secara implisit menolak asumsi aliran

pendekatan, model, atau teori tersebut

evolusioner yang menyatakan bahwa

mempunyai kelebihan dan kelemahannya

masyarakat

masing-masing.

berkembang

menurut

itu

tersebut

dan

tampak

tampak

bahwa

Sehubungan

setiap

dengan

adaptasi internal terhadap lingkungan

pokok permasalahan dalam studi ini,

atau merupakan istilah Smelser adalah

yakni penerapan teknologi System of Rice

“Single Line” atau “Immanuel View of

Intensification (SRI) dalam masyarakat

Cultural

Charge”.

Appelbaum bahwa

(1970)

teori

Lebih

lanjut

pedesaan karena adopsi inovasi dari

mengemukakan

masyarakat

klasik

proses keputusan inovasi atau adopsi

inovasi

terlalu

nasional,

tampak

memfokuskan pada gerakan “sesuatu”

inovasi

atau things diantara masyarakat dan

shoemaker adalah relevan.

kurang memperhatikan konteks sistem

METODE PENELITIAN

sosial

dimana

gerakan

sesuatu

medern

dan

Rogers

model

dan

itu

Metode yang digunakan adalah

berlangsung. Rogers dan Shoemaker

metode survey. Populasi sasaran (unit 223

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

analisis) adalah anggota kelompok tani

yang menjadi tanggungan kepala

yang melaksanakan usaha tani pada

keluarga.

System of Rice Intensification (SRI) (SRI)

5. Kemampuan

yang

ada

di

Kecamatan

Cibugel

tani

kerjasama

adalah

kelompok

kesediaan

dan

Kabupaten Sumedang. Penentuan sampel

kesanggupan petani untuk melakukan

dan

kegiatan pengelolaan usahataninya

populasi

dilakukan

dengan

menggunakan sampel Acak Klaster.

secara bersama-sama dengan petani

Definisi dan Operasionalisasi Variabel

lain

1. Luas usahatani adalah luas lahan padi

mulai dari penyusunan, pembahasan,

yang digarap petani pada musim

penetapan, pelaksanaan rencana kerja

tanam tersebut

serta

2. Umur adalah umur seorang anggota

mulai

dilahirkan

adalah

pencarian

hamparan,

informasi

dan

6. Penerapan teknologi System of Rice

sampai

Intensification (SRI) adalah tingkat

penelitian diadakan. 3. Pendidikan

kelompok

penyebarannya.

kelompok tani yang dihitung dalam tahun,

dalam

petani menerapkan teknologi System jenjang

of Rice Intensification (SRI) padi

pendidikan yang pernah diikuti, baik

sawah

sekolah

negeri

ataupun

swasta,

meliputi sepuluh unsur

dengan

ukuran

adalah

lamanya

mengikuti pendidikan.

sesuai

rekomendasi

yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Jumlah Tanggungan Keluarga adalah

Berdasarkan hasil uji statistika

jumlah keseluruhan anggota keluarga

yang

dilakukan,

jika

melihat

pada

substruktur

1

∑1

X1 X2 X5 X3 X4

Gambar 1 Model Paradigma Hasil Pengujian untuk Substruktur 1 Tanpa Teori Trimming 224

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

Keterangan:

semakin tinggi kemampuan kerjasama

X1 : Luas lahan

dalam kelompok tani. Demikian juga

X2 : Usia anggota kelompok

untuk umur dan pendidikan anggota

X3 : Pendidikan anggota kelompok

kelompok tani berturut-turut memberikan

X4 : Jumlah tanggungan keluarga

koefisien jalur -0,34394 dan -0,40867,

X5 : Kemampuan kerjasama kelompok tani Terlihat bahwa setelah diadakan pengujian,

variabel

luas

lahan,

pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan kemampuan kerjasama kelompok tani. Dan masing-masing variabel maka sumbangan variabel sumbangan

terbesar luas

(18,33%)

lahan,

terkecil

oleh

sedangkan

(11,83%)

oleh

variabel umur. Sedangkan sumbangan oleh variabel lain sebesar 48.03% yang tidak dimasukan oleh model paradigm

semakin rendah pendidikan, semakin tinggi kemampuan kerjasama kelompok tani,

dimana

pengaruh

keduanya

yang

kepercayaan

nyata

0.05.

memberikan pada

tingkat

variabel

jumlah

tanggungan keluarga yang mempunyai koefisien jalur sebesar 0.35678, dimana semakin

banyak

jumlah

tanggungan

keluarga semakin tinggi kemampuan kerjasama

kelompok

berpengaruh

nyata

tani

yang

pada

tingkat

kepercayaan 0.05.

penelitian. Bagi

yang artinya semakin rendah umur dan

petani

System

of

Rice Berdasarkan

Intensification (SRI) terbukti bahwa luas lahan yang digarap berpengaruh terhadap

statistika

yang

hasil-hasil dilakukan

berarti sumbangannya sebesar 18,33% dan berpengaruh nyata pada tingkat

terhadap

substruktur 2 seperti dalam gambar 2

kemampuan kerjasama kelompok tani. Dengan koefisien galur sebesar -0.34394

uji

∑2

X1 X3 X6 X4

kepercayaan 0.05, dapat dikatakan bahwa semakin sempit lahan yang digarap

X5

.

225

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

ISSN 1979-8911

Secara keseluruhan hal ini jika

Gambar 2 Model Paradigma Setelah Pengujian dengan Teori Trimming

dilihat pada substruktur yang baru setelah

untuk Substruktur 2

mengalami teori Trimming tampaknya justru kemampuan kerjasama kelompok

Keterangan:

tani memberiakn nilai koefisien jalur

X1 : Luas lahan X3 : Pendidikan anggota kelompok X4 : Jumlah tanggungan keluarga

sebesar 0,70533 atau sebesar 49,75% terhadap

X5 : Kemampuan kerjasama kelompok tani X6 : Penerapan teknologi Hanya variabel umur dari anggota kelompok tani saja yang membenikan hasil nonsignifikan terhadap penerapan teknologi

SRI,

sedangkan

variabel

lainnya yaitu luas lahan, pendidikan, jumlah

tanggungan

keluarga,

dan

kemampuan kerjasama kelompok tani memberikan pengaruh nyata terhadap penerapan teknologi SRI (dengan tingkat kepercayaan 0.05). kemudian diadakan teori

Trimming

terhadap

keempat

variabel yaitu luas lahan, pendidikan, jumlah

tanggungan

keluarga,

dan

kemampuan kerjasama kelompok tani terhadap

penerapan

teknologi

SRI,

ternyata membenikan pengaruh yang signifikan. Berarti ada jalur dan luas

berarti

penerapan semakin

teknologi

tinggi

SRI,

kemampuan

kerjasama kelompok tani semakin tinggi penerapan teknologi SRI. Jika ditelusuri lebih jauh, maka variabel luas lahan dengan nilai koefisien jalur 0,49772 atau memberikan sumbangan sebesar 24,77%, berarti semakin luas garapan semakin tinggi penerapan teknologi SRI; variabel pendidikan memberikan nilai koefisien sebesar 0,25462 memberikan pengaruh sebesar 6,48%, berarti semakin tinggi pendidikan semakin tinggi penerapan teknologi

SRI;

variabel

jumlah

tanggungan keluarga dengan koefisien jalur sebesar -0,32812 atau memberikan sumbangan

sebesar

semakin

kecil

keluarga

semakin

10,77%,

jumlah tinggi

artinya

tanggungan penerapan

teknologi SRI.

lahan, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan kemampuan kerjasama kelompok tani masing-masing terhadap

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

penerapan teknologi SRI. 226

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2

Hasil

pengujian

ISSN 1979-8911

menunjukan

bahwa unsur karakteristik petani (luas

DAFTAR PUSTAKA

lahan usaha tani, umur, pendidikan,

Adjid, Dudung Abdul, 1981. Kelompok

jumlah

tanggungan

Tani Pembuka Cakrawala dan

keluarga)

Sekaligus

memberikan pengaruh nyata terhadap

Penggerak

bagi

Terwujudnya Pertanian Rakyat

kemampuan kerjasama kelompok tani.

yang Selalu Maju. Makalah pada

Unsur karakteristik petani (luas lahan

Konferensi Nasional Agronomi,

usaha tani, umur, pendidikan, jumlah

31 MAret – 21 April 1981 di

tanggungan keluarga) dan kemampuan

Jakarta.

kerjasama kelompok tani secara simultan berpengaruh nyata terhadap penerapan

Appelbaum, Richard P., 1970. teheories of

teknologi System of Rice Intensification

Social

Change.

Markam

Publishing Company. Chicago.

(SRI) (SRI). Cattel,

1948.

Determining

Dimension as a Basis for method

Saran Perlu

RB.,

ditingkatkan

mengaktifkan

usaha

kelompok

untuk

tani

dalam

kegiatan kelompok dengan jalan: 1. Meningkatkan pengetahuan terhadap

makna

measurement.

Carnegies

Press. Cancian, Frank, 1967. Stratification and

kesadaran anggota

and

dan

kelomok

interaksi

sosial

dalam hal kemampuan kerjasama kelompok dengan menyelenggarakan

Risk-Taking: A Theory Tested on Agricultural American

innovation, Sociology

Review,

dalam Noeng Muhadjir (1983), Kepemimpinan Adopsi Inovasi untuk Pembangunan Masyarakat.

pertemuan

dan

penyuluhan,

Penerbit Rake Press Yogyakarta.

berkomunikasi sosial secara lebih intensif,

terutama

dalam

hal

mengembangakan rencana kerja. 2. Memberikan

penyuluhan

tentang

manfaat dan kegunaan pemakaian 10

Cooley, Charles H., 1930. Sociological Theory

and

Social

research.

Henry Holt and Company. New York.

paket teknologi SRI secara utuh. 227

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 Dinas

Pertanian 2003.

Kabupaten

Pola

Teknologi

Sumedang,

Penerapan Padi

ISSN 1979-8911

Jawa Barat). Disertasi Universitas Padjajaran, Bandung.

Sociology.

New

Ideas and Practices. The IOWA. State university Press.

Growth : A Strategy for India and

University

Intensifikasi Pertanian. Sekretariat

Schult, T. 1964. Transformaing Traditional Agriculture. Yale University Press. Suhardiyono,

Mellor, J.W., 1976. The New Economic of

Coernell

Syamsudin Abbas, 1997. Prosedur Baku

Badan Pengendalian Bimas, Jakarta.

Lionberger, H.F, 1960. Adoption of New

Development

World Press.

L.,

Penyuluhan.

Petunjuk Bagi Penyuluh Lapangan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Young Komball dan Raymond W. Mae,

New

1959. Sociology and Social Life. American

Mosher, A.T., 1978. Menggerakkan dan Pertanian

1990.

Ithaca

York.

membangun

Kekuatan

di

Organik

York. The Macmillan Company.

The

dan

Ikatan Patron-klien (suatu survei di

Gillin, John Lewis dan John Philip Gillin, Cultural

Sempit

Paket

Kabupaten Sumedang.

1954.

Berlahan

Book

Company

New

York.

(Getting

Agriculture Moving, Essential for Development and Modernization). Terj. Penerbit Yasaguna, Jakarta. Rogers, Everett, M., 1976. Komunikasi dan Pembangunan,

Perspektif

Kritis

(Communication and development, Critical Perspektives). (Terj. Dasmar Nurdin). Penerbit LP3ES, Jakarta. Rusidi, 1989. Dinamika kelompok Tani dalam

Struktur

Kekuasaan

Masyarakat Desa serta Pengaruhnya terhadap Perilaku Usahatani Petani 228