EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA

Download penggunaan komputer sebagai media dalam pelajaran Penjas; 3). ... Guru dalam pengertian jabatan profesi .... tek, suara, warna, gambar, ger...

0 downloads 602 Views 4MB Size
P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PRESENTASI TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENJAS (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Cigalontang, Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2014/2015) H. Imron Hadade Program Studi Teknologi Pendidikan, Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,Garut Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan efektivitas penggunaan komputer sebagai media presentasi dalam pembelajaran Penjas, diantranya; 1). Menemukan perbedaan motivasi peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan komputer sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas; 2). Menemukan peningkatan motivasi setelah pembelajaran menggunakan komputer sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas; 3). Menemukan perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan komputer sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas; 4). Menemukan peningkatan hasi belajar setelah pembelajaran menggunakan komputer sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun metodenya dengan eksperimen satu kelas (tunggal) dengan teknik pengumpulan data melalui tes dan angket (obsevasi terstruktur). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa 1). Terdapat perbedaan Motivas belajar peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media komputer dalam pelajaran Penjas; 2). Terdapat peningkatan Motivasi belajar setelah peserta didik memperoleh pembelajaran penggunaan komputer sebagai media dalam pelajaran Penjas; 3). Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media komputer dalam pelajaran Penjas;. 4). Terdapat peningkatan hasil belajar setelah peserta didik memperoleh pembelajaran penggunaan komputer sebagai media dalam pelajaran Penjas. Untuk itu, perlu dikembangkannya pembelajaran menggunakan komputer sebagai media. Kata kunci: Pembelajaran dengan Media Komputer, Motivasi Belajar, Hasil Belajar. Abstrack The aim of this research is to find effectiveness of using computer as presentation media in Physical Education learning, including: 1). To find the diference of students motivation before and after learning by using computer as presentation media in Physical Education learning; 2). To find the increasing of motivation after learning by using computer as presentation media int Physical Education learning; 3). To find diference of students’ result learning before and after learning by using computer as presentation media in Physical Education learning; 4). To find increasing of students result after learning by using computer as presentation media in Physical Education learning. This research uses a quantitative approach, while the experiment method with one class (single) and technique of the data using tests and questionnaires (structured observation). The research results obtained show that: 1). There are difference of Motivation learning before and after learning by using computers in Physical Education learning; 2). There is an increasing learning of motivation after the students acquire learning by using computer as a medium of learning in the Physical Education learning; 3). There are differences of students results before and after instruction using computer media in Physical Education lessons; 4). There is increasing of learning results after the students acquire learning by using computer as a medium in the Physical Education learning; this efor, it is necessary to develop learning by using the computer as a medium. Keywords: Learning with Computers Media, Motivation Learning Results Learning

180

Efektivitas Penggunaan Komputer

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan Pendahuluan

sekolah dan terhadap kebiasaan belajar anak pada

Kemajuan teknologi dewasa ini dan di

umumnya. Guru dalam pengertian jabatan profesi

masa yang akan datang terutama di bidang

adalah orang yang mengabdikan dirinya dalam

informasi dan komunikasi menyebebkan dunia

bidang pendidikan melalui interaksi edukatif

menjadi sempit cakupannya. Interaksi antar

secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam hal

bangsa baik dinsengaja maupun tidak disengaja

ini, guru memerlukan metodologi pembelajaran,

menjadi semakin intensif. Demikian juga yang

baik itu metode atau juga media pembelajaran.

terjadi di Indonesia dan negara-negara di dunia,

         

globalisasi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Dalam bidang pendidikan, peran guru

Tinjauan filsafat, adat istiadat dan kebudayaan

untuk mendidik peserta didik menjadi manusia

tradisional, penelitian emperik, dan teori-teori

yang selalu mengikuti perkembangan zaman

pembelajaran

tampa meninggalkan akar budaya sangat penting

pembelajaran merupakan seperangkat prinsip

dalam menentukan perjalanan generasi bangsa

yang sistematis dan berbasis penalaran sebagai

ini, (Darmawan, 2013 : 8). Guru dituntut menjadi

kerangka kerja konseptual dan telah teruji

pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-

secara emperis dalam menberikan penjelasan

kepentingan itu. Pernyataan di atas merupakan

dan pemecahan masalah fenomena pembelajar.

tantangan bagi semua guru untuk meningkatkan

Berdasarkan

kompetensi yang ada untuk mempermudah dalam

tentang belajar tersebut, maka media-mediated

memberikan pendidikan dan

instruction

pembelajaran

sepakat

menyatakan

paradigma atau

bahwa

konstruktivisme

pendayagunaan

media

menempati posisi cukup strategis dalam rangka

terhadap peserta didik. Memperoleh layanan pendidikan bermutu

mewujudkan situasi belajar secara optimal.

merupakan hak seluruh warga Negara Indonesia.

Situasi belajar yang optimal merupakan salah

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-

satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar

Undang Dasar 1945 kepada Pemerintah untuk

peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar

mengusahakan dan menyelenggarakan suatu

yang optimal juga merupakan salah satu cerminan

sistem

mampu

hasil pendidikan yang bermutu dan bermakna

meningkatkan keimanan, ahlak mulia serta

(berkualitas). Untuk itu, Inovasi pembelajaran

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang dilakukan guna meningkatkan kualitas

dalam

kehidupan

pendidikan membutuhkan berbagai sentuhan

bangsa, yang selanjutnya diatur dalam Undang-

dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

yang telah terbukti banyak membantu di bidang

Pendidikan Nasional. Pendidikan terjadi melalui

pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran

pembelajaran atau proses belajar mengajar di

ialah dengan pemanfaatanTeknologi Informasi

sekolah. Di dalam proses pembelajaran terjadinya

dan Komunikasi (TIK). Peranan teknologi dalam

interaksi antara guru dan peserta didik guna

bidang pendidikan sangat luar biasa dan telah

mencapai tujuan pembelajaran. Guru mempunyai

banyak membantu dalam proses belajar dan

pengaruh yang besar bukan hanya pada prestasi

mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.

pendidikan anak tetapi juga pada sikap anak di

TIK dalam pembelajaran lebih dikenal dengan

pendidikan

rangka

nasional,

yang

mencerdaskan

Efektivitas Penggunaan Komputer

181

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan istilah Teknologi Pembelajaran.

sebagai alat bantu media pembelajaran, padahal

    Teknologi Pembelajaran merupakan usaha

dengan media penyampaian proses belajar

sistematik dalam merancang, melaksanakan,

mengajar lebih efektif dan efesien dan hasil

dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar

serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan

untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada

baik. Media pembelajaran yang baik harus

penelitian tentang proses belajar dan komunikasi

memenuhi beberapa syarat, media pembelajaran

pada manusia yang menggunakan kombinasi

harus meningkatkan motivasi dan hasil belajar

sumber manusia dan manusia agar belajar

dalam pembelajaran.

dapat berlangsung efektif. Dalam proses belajar

sebagai media mempunyai tujuan memberikan

mengajar yang berlangsung, ada dua aspek

motivasi kepada pembelajar. Penjelasan di atas,

yang menonjol, yakni metode pembelajaran dan

dalam masalah pendayagunaan media presentasi

media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar.

pembelajaran yang terjadi di  SMP Negeri 3

Metode adalah teknik atau cara mengajar seorang

Cigalontang yang ada di Kaupaten Tasikmalaya.

guru dalam menyampaikan dan berinteraksi

Pada umunya guru dalam menyampaikan

dengan peserta didik, sehingga proses belajar

materi hanya bertumpu pada media pembelajaran

berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran

yang selama ini digunakan yaitu buku teks

tercapai. Sementara, media adalah segala sesuatu

sebagai sumber belajar. Sebagian besar guru

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

tidak pernah menggunakan komputer sebagai

dari pengirim kepada penerima sehingga dapat

media pembelajaran di dalam proses kegiatan

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

belajar mengajar, hal ini berdampak pada proses

minat siswa yang menjurus kearah terjadinya

pembelajaran yang kurang efektif dan efisien

proses belajar. Jadi, media pembelajaran adalah

dan hasil tujuan pembelajarannya pun tidak

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

sesuai dengan kompetensi dasar yang ditentukan.

menyalurkan pesan.

Artinya bahwa dengan kurangnya pemanfaatan

Penggunaan komputer

     Proses pembelajaran yang berlangsung

komputer sebagai media pembelajaran dalam

di sekolah masih banyak mengalami hambatan

proses pembelajaran, berdampak tidak ada

seperti peserta didik kurang memperhatikan

perkembangan dalam peningkatan motivasi

pelajaran, mengantuk, mengobrol, dan sering

dan hasil belajar di SMP Negeri 3 Cigalontang

keluar masuk kelas. Hal tersebut berdampak

Kabupaten

Tasikmalaya.

pada proses pembelajaran yang tidak efektif

permasalahan

yang

dan efisien sehingga hasil pembelajaran pun

mengenai

jauh dari kompetensi dasar yang seharusnya

pembelajaran dengan ini akan diadakan penelitian

dikuasai oleh peserta didik. Salah satu pemicu

tentang efektifitas penggunaan komputer sebagai

masalah tersebut adalah penggunaan metodologi

media presentasi terhadap peningkatkan motivasi

pembelajaran (teknik dan media) yang digunakan

dan hasil belajar

guru kurang tepat, dalam hal ini berkaitan

di SMPNegeri 3 Cigalontang, Tasikmalaya.

dengan pendayagunaan media pembelajaran di

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sekolah. Masih banyak guru yang belum atau

tentang (1) perbedaan motivasi peserta didik

tidak bisa sama sekali mempergunakan media

sebelum dan sesudah

182

Efektivitas Penggunaan Komputer

masalah

terdapat

Berdasarkan di

lapangan,

pendayagunaan

media

dalam embelajaran Penjas

pembelajaran dengan

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan penggunaan komputer sebagai media presentasi

pendidikan

pada pelajaran Penjas; (2) peningkatan motivasi

sesuatu yang baru baik itu yang berhubungan

peserta didik setelah memperoleh pembelajaran

dengan ide, proses, prosedur, dan hasil yang

dengan

penggunaan komputer sebagai media

berhubungan langsung maupun tidak langsung

presentasi pada pelajaran Penjas; (3) perbedaan

dengan berbagai sumber belajar yang meliputi

hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah

lingkungan, orang, alat, prosedur, konsep, teori,

pembelajaran dengan

teknologi, media, seta prosedur pemecahan

penggunaan komputer

sebagai media presentasi pada pelajaran Penjas;

sehingga

mampu

menghasilkan

masalah itu sendiri.

(4) peningkatan hasil belajar peserta didik setelah

Sedangkang telaah mengenai teknologi

memperoleh pembelajaran dengan penggunaan

pembelajaran di dalamnya terdapat pemahaman

komputer sebagai media

terhadap

presentasi pada

pelajaran Penjas.

teknologi

dan

pembelajaran.

Pembelajaran yang mnegadopsi hasil pikir dan rancang bangun suatu ide yang diwujudkan dalam

Kajian Literatur Dalam

produk tertentu dan memberikan kemudahan

Teknologi

istilah

dalam pembelajaran, maka istilah salah satu

teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu

pemahaman terhadap teknologi pembelajaran di

technologis. Technie berarti seni, keahlian atau

samping pemahaman lainnya bahwa teknologi

sains dan logos yang berarti ilmu. Teknologi

pembelajaran merupakan suatu teknologi, yaitu

menurut Gaibraith dapat diartikan sebagai

teknologi sebagai ide dan rancang bangun

penerapan sistematik dari pengetahuan ilmiah

tentang bagaimana suatu proses pembelajaran

atau terorganisasikan dalam hal-hal yang praktis.

bisa berkualitas. Darmawan (2014:3). Sedangkan

Sedang dalam arti luas menurut Association for

menurut Deterline yang dikutip Saputra. A,

Educational Communication and Technology

dkk (2013:10) berpendapat bahwa teknologi

(AECT)

pembelajaran

dalam

Pendidikan,

Saputra.A,

dkk.

(2013:8)

merupakan

pengembangan

adalah proses yang kompleks dan terpadu yang

ataupun aplikasi dari teknologi perilaku yang

melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan

digunakan untuk menghasilkan suatu perubahan

organisasi untuk menganalisis masalah, mencari

perilaku tertentu dari pebelajar secara sitematis

problem solving, melaksanakan evaluasi dan

guna pencapaian ketuntasan hasil belajar itu

mengelola pemacahan masalah yang menyangkut

sendiri.. Belajar berkaitan dengan perkembangan

semua aspek belajar manusia. Sedangkan menurut

psikologis peserta didik, pengalaman yang perlu

Darmawan,

teknologi

diperoleh, kemampuan yang harus dipelajari,

yang menghsilkan sebuah kajian ilmu yang

cara atau teknik belajar, lingkungan yang perlu

disebut dengan teknologi pendidikan bahkan

menciptakan kondisi yang kondusif, sarana dan

dalam perkembangannya telah melahirkan ilmu

fasilitas yang mendukung, dan berbagai faktor

teknologi pembelajaran. Teknoogi pendidikan

eksternal lainnya.

(2014:2)

pemaknaan

dan teknologi pembelajaran membawa upaya

Komputer merupakan hasil karya manusia

terwujudnya berbagai ide dan pemikiran serta

yang mampu membawa perubahan besar dalam

prosedur tindakan yang harus dilakukan dalam

berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk

rangka mewujudkan proses inovasi dalam dunia

dalam

bidang

pendidikan.

Dalam

Efektivitas Penggunaan Komputer

bidang 183

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan pendidikan, komputer sebagai hasil teknologi

James D. Russel, dalam Rusman, (2012:291)

modern

kemungkinan-

yang menyatakan bahwa “Computer system can

kemungkinan yang besar untuk menjadi alat

deliveri instruction by allowing them to interact

pendidikan.

pembelajaran,

with the lesson programed into the system; this is

komputer dapat digunakan sebagai alat untuk

referred to computer based instruction”.Sistem

menyampaikan informasi atau ide-ide yang

komputer dapat menyampaikan pembelajaran

terkandung dalam pembelajaran kepada pesera

secara individual dan langsung kepada para siswa

didik. Selain itu, menurut Darmawan (2013:91),

dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran

bahwa komputer dapat juga digunakan sebagai

yang diprogramkan ke dalam sistem komputer,

media yang memungkinkan peserta didik belajar

inilah yang disebut dengan pembelajaran berbasis

secara mandiri dalam memahami suatu konsep.

komputer.

sangat

membuka

Khusus

dalam

Hal ini sangat memungkinkan karena komputer mempunyai

mengkombinasikan

merupakan kata jamak dari medium, yang

tek, suara, warna, gambar, gerak, dan video,

berarti perantara atau pengantar. Kata media

serta memuat suatu kepintaran yang sanggup

berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha,

menyajikan proses interaktif. Pada umumnya

seperti media dalam penyampaian pesan, media

dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi

pengantar magnet atau atau panas dalam bidang

berbasis

untuk

teknik. Istilah media digunakan juga dalam

materi

bidang pengajaran atau pendidikan sehingga

dengan menggunakan sumber-sumber yang

istilahnya menjadi media pendidikan atau media

berbasis

informasi

pembelajaran. Selanjutnya, media pendidikan

atau materi yang disampaikan disimpan dalam

atau media pembelajaran, Sanjaya, (2010:163)

bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan.

mengemukakan bahwa media pembelajaran

Hal di atas pada umumnya dikenal dengan

adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai

pembelajaran

Dalam

untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio,

pembelajaran berbantuan komputer, peserta didik

televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.

berhadapan dan berinteraksi secara langsung

Namun demikian, media bukan hanya berupa

dengan komputer. Interaksi antara komputer

alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain

dan peserta didik ini terjadi secara individual,

yang memungkinkan siswa dapat memperoleh

sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta

pengetahuan. Gerlach dan Ely dalam Sanjaya,

didik akan berbeda dengan apa yang dialami

(2010:163) menyatakan: “A medium, conceived

oleh peserta didik yang lainnya. Program

is any person, material or event that establishs

pembelajaran berbasis komputer merupakan

condition which enable the learner to acquire

program pembelajaran yang digunakan dalam

knowledge, skill, and attitude.” Menurut Gerlach

proses

menggunakan

secara umum media itu meliputi orang, bahan,

sofware komputer berupa program komputer

peralatan, atau kegiatan yang menciptakan

berisi materi pelajaran dalam bentuk latihan-

kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh

latihan. Hal tersebut sejalan dengan apa yang

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam

dikemukakan oleh Robert Heinich, Molenda dan

fungsinya,

komputer

menghasilkan

184

kemampuan

Media Presentasi secara umum media

atau

merupakan

menyampaikan

mikroprosesor,

berbantuan

pembelajaran

cara

dimana

komputer.

dengan

Efektivitas Penggunaan Komputer

media pembelajaran, Hamalik

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan dalam

Arsyad

(2014:19)

mengemukakan

Dilihat

dari

psikologi

pembelajaran,

bahwa pemakain media pembelajaran dalam

Surya (2013:111) menggambarkan suatu proses

proses belajar mengajar dapat membangkitkan

yang dinamis karena pada hakekatnya perilaku

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

belajar diwujudkan dalam suatu proses yang

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

dinamis dan bukan sesuatu yang diam atau pasif.

bahkan nmembawa pengaruh-pengaruh psikologi

Secara psikologis pebelajaran dapat dirumuskan

terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi

bahwa “Pembelajaran ialah suatu proses yang

dan minat siswa, media pembelajaran juga

dilakukan oleh individu untuk memperoleh

membantu siswa meningkatkan pemahaman,

suatu peubahan perilaku secara menyeluruh,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

sebagai hasil dari interaksi inividu itu denan

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan

lingkungannya.”Perubahan

informasi.

hasil pembelajaran. Selain itu, menurut Surya

perilaku

sebagai

Hasil Belajar ditinjau dari prosesnya,

(2013:205) bahwa hasil pembelajaran ditandai

pembelajaran adalah komunikasi, karena dalam

dengan perubahan seluruh aspek kepribadian.

proses

komunikator,

(a). Pembelajaran merupakan suatu proses yang

komunikan dan pesan. Agar pesan pembelajaran

disengaja; (b). Pembelajaran terjadi karena ada

yang disampaikan dapat diterima siswa dengan

dorongan dari dalam dan tujuan yang ingin

mudah, maka diperlukan desain dan strategi

dicapai; (c). Pembelajaran merupakan suatu

pembelajaran yang tepat, salah satu didalamnya

pengalaman yang dibentuk secara sengaja,

adalah penggunaan media presentasi dalam

sistematis, dan terarah. Pada dasarnya dalam

pembelajaran.

munurut

diri setiap orang terdapat kebutuhan untuk

Dimyati dan Mudjiono, (2013:10). Menjelaskan

melakukan perbuatan dalam memperoleh hasil

bahwa

yang

yang sebaik-baiknya. Kebutuhan ini disebut

kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.

sebagai kebutuhan untuk berprestasi (need

Setelah belajar orang memiliki keterampilan,

for achievement) dan mendorong individu

pengetahuan,

Timbulnya

untuk melakukan perbuatan sebaik mungkin

kapabilitas tersebut adalah pertama, stimulus

sehingga menghasilkan satu prestasi tertentu.

yang berasal dari lingkungan, dan kedua,

Dari penjelasan di atas, ada beberapa cara untuk

proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar.

meningkatkan hasil belajar salah satunya adalah

Masih menurut Gagne belajar terdiri dari tiga

dengan memperhatikan dan mencermati  gaya

komponen penting, yaitu kondisi eksternal,

belajar dan cara belajar yang baik. Berbicara

kondisi internal dan hasil belajar. Selanjutnya,

masalah hasil belajar mungkin tidak terlepas

dilihat dari psikologi belajar, Musfiqon (2012:63)

dengan motivasi belajar.Pentingnya peranan

mendefinisikan

perubahan

motivasi dalam proses pembelajaran perlu

kelakuan, suatu change of behavior, psikologi

dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan

belajar juga perlu dipertimbangkan guru dalam

berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada

memilih media pembelajaran. Pertimbangan

siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan,

bagaimana anak belajar, motivasi belajar, serta

baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar

aspek lain sangat diperlukan.

siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna

pembelajaran

terdapat

Sedangkan

belajar

belajar

merupakan

sikap,

dan

belajar

kegiatan

nilai.

sebagai

Efektivitas Penggunaan Komputer

185

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam

holistik dalam kualitas individu, baik dalam

konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut

hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan

berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.

jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah

Motivasi, Peran motivasi dalam proses

kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya

pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat

menganggapnya

dianalogikan

terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Mahendra

sebagai

bahan

bakar

untuk

sebagai

menjelaskan

seseorang

menggerakkan mesin motivasi belajar yang

(2008:3),

memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif

diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat,

untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi

namun essensinya sama, yang jika disimpulkan

yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh

bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani

negatif terhadap kefektifan usaha belajar siswa.

memanfaatkan alat fisik untuk mengembangkan

Motif dan motivasi merupakan perilaku konatif

keutuhan manusia. Dengan kata lain bahwa

sebagai sumber dinamika yang menentukan

melalui fisik, aspek mental danemosional pun

kualitas kekuatan perilaku. Motivasi menurut

turut

Surya, (2013:58) adalah merupakan sumber-

jasmanidalam

sumber perilaku upaya-upaya yang dilakukan

pendidikan melalui aktivitas jasmani yang

untuk meninmbulkan atau meningkatkan motif.

didesain

Seperti telah diejelaskan di atas, motif merupakan

jasmani,

motor penggerak dinamika perilaku individu

motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat

dalam mencapai tujuan. Kualitas dinamika

dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.

perilaku akan bergantung pada kekuatan motif

Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk

sebagai sumber penggeraknya. Menurut Sanjaya

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

(2010:249) bahwa dalam proses pembelajaran,

seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif,

motivasi merupakan salah satu aspek dinamis

dan afektif setiap siswa.

yang sangat penting. Sering terjadi siswa

Efektivitas

berkembang.

Selanjutnya,

KTSP

untuk

pendidikan

yang

adalah

pendidikan

suatu

meningkatkan

mengembangkan

dalam

jasmani

proses

kebugaran keterampilan

sebuah

proses

yang kurang berprestasi bukan disebabkan

pembelajaran, guru selaku pengajar memegang

oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi

peran yang amat sentral dalam keseluruhan proses

dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar

belajar mengajar. Guru dituntut harus mampu

sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan

mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar

segala

proses

terjadi prilaku pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran tradisional yang menggunakan

diri siswa. Guru diharapkan mampu menciptakan

ekspositori sebagai strategi pembelajaran utama,

interaksi belajar mengajar yang sedemikian rupa

kadang-kadang unsur motivasi terlupakan oleh

sehingga siswa mampu mewujudkan kualitas

guru. Oleh sebab itu, pandangan modern tentang

perilaku belajar secara efektif dan kondusif.

proses pembelajaran menenpatkan motivasi

Menurut Poerwadarminta, (2003:311) Dalam

sebagai salah satu aspek penting.

kamus bahasa Indonesia efektifitas berasal

kemampuannya.

Dalam

Pendidikan jasmani pada hakikatnya

dari kata efek : akibat,( hasil pengaruh dari

adalah proses pendidikan yang memanfaatkan

sesuatu)

aktivtas fisik untuk menhasilkan perubahan

akibatnya, kesannya) manjur, mujarab, mempan.

186

Efektivitas Penggunaan Komputer

dan efektif: ada efeknya (pengaruh,

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan Sedangan menurut Siagaan, (2001:24) dalam

bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada

http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/

tingkat perkembangannya; (4). Peserta didik

download/972/781 efektivitas adalah keaktifan,

adalah individu yang memiliki kemampuan

daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu

untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta

kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan

didik memiliki kemampuan untuk berkembang

sasaran yang dituju. Efektivitas pada dasarnya

ke arah kedewasaan. Di samping itu, dalam diri

menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering

peserta didik juga terdapat kecenderungan untuk

atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian

melepaskan diri dari ketergantungan pada pihak

efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan

lain. Karena itu, setahap demi setahap orang tua

diantara keduanya. Efektivitas menekankan pada

atau pendidik perlu memberikan kesempatan

hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih

pada peserta didik untuk mandiri dan bertanggung

melihat pada bagaiman cara mencapai hasil yang

jawab sesuai dengan kepribadiannya sendiri.Dari

dicapai itu dengan membaandingkan antara input

pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

dan outputnya.

yang dimaksud dengan peserta didik adalah

Peserta didikdalam proses pendidikan,

individu yang sedang mengalami perkembangan,

peserta didik merupakan salah satu komponen

dimana mempunyai potensi fisik dan psikis yang

manusiawi yang menenpati posisi sentral. Peserta

khas serta adanya dorongan untuk mandiri agar

didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan

mencapai otensi yang optimal maka perlu adanya

perhatian dalam semua proses tranformasi

bimbingan dan perlakuan manusiawi.

yang disebut pendidikan. Menurut Desmita (2014:39) sebagai salah satu komponen penting

Metode Penelitian.

dalam sistem pendidikan, peserta didik sering

Metode

penelitian

yang

digunakan

disebut sebagai “raw material” (bahan mentah).

dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Menurut Desmita (2014:40) pengertian peserta

eksperimen

didik adalah sebagai berikut, (1). Peserta didik

Bentuk metode eksperimen yang digunakan

adalah individu yang memiliki potensi fisik dan

adalah desain penelitian eksperimen kelompok

psikis yang khas, sehingga ia merupakan insan

tunggal. Penelitian dilakukan pada subjek yang

yang unik. Potensi-potensi khas yang dimilikinya

sama sebanyak 20 orang, yaitu desain kelompok

ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan

tunggal dengan prates dan pascates. Desain ini

sehingga mampu mencapai taraf perkembangan

dimulai dengan penentuan subjek sebagai sampel

yang optimal; (2). Peserta didik adalah individu

eksperimen. Kemudian, subjek diberikan tes

yang sedang berkembang. Artinya peserta didik

yang disebut dengan prates, kemudian subjek

tengah mengalami perubahan-perubahan dalam

diberi perlakuan, dan akhirnya subjek diberi tes

dirinya secara wajar, baik yang ditujukan kepada

lagi yang disebut dengan pascates, untuk melihat

diri sendiri maupun diarahkan pada penyesuaian

ada atau tidak adanya pengauh perlakuan.

dengan lingkungan; (3). Peserta didika adalah

Berbicara desain penelitian eksperimen, menurut

individu yang membutuhkan bimbingan individu

Sanjaya

dan perlakuan manusiawi. Sebagai individu yang

Desain eksperimen adalah rancangan yang

sedang berkembang, maka proses pemberian

sistematis yang disusun terlebih dahulu, dapat

dengan

(2013:100)

pendekatan

kuantitatif.

menyatakan

bahwa:

Efektivitas Penggunaan Komputer

187

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan digunakan oleh peneliti sebagai pedoman dalam

menghasilkan temuan dari motivasi belajar dan

melaksanakan eksperimen itu sendiri sehingga

hasil belajar, yang didapat dari hasil data pretest

data yang diperoleh benar-benar menyakinkan

dan postest keduanya, dan yang kedua adalah

untuk dapat dijadiakan bahan dalam merumuskan

pembahasan atau analisis temuan dari hasil

suatu generalisasi.

pengolahan data tersebut. Sebelum kegiatan

Instrumen

ini

proses pembelajaran, peserta didik diberikan

dikembangkan dua buah instrumen yang terbagi

dahulu pretest soal Penjas dan motivasi yang

menjai dua katagori yaitu tes dan non-tes. Instrume

berkaitan

katagori tes, yang terdiri dari pre-test dan post-

Kemudian dilaksanakan proses pembelajaran

test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

dengan menggunkan komputer sebagai media

keterampilan siswa yang berkaitan dengan bahan

presentasi sebanyak empat kali pertemuan, setiap

ajar yang diberikan. Sedangkan instrumen non-

pertemuan dua jam pelajaran (4 x 40 menit),

tes berupa observasi untuk menggali tentang

kemudian dilakukan postest soal Penjas dan

keefektifan dan kemanfatan komputer sebagai

motivasi.

media

pembelajaran

pada

penelitian

penjaskes.

dengan

permaianan

bola

besar.

Observasi

ini dibuat dengan skala likert. Skalalikert ini

Pembahasan

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

Dalam penelitian ini, penggunaan media

dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.

komputer khususnya dalam pembelajaran dapat

Dalam skala ini nilai yang sangat tinggidengan

digunakan sebagai alat untuk menyampaikan

alternatif jawaban sangat setuju, sedangkan nilai

informasi atau ide-ide yang terkandung dalam

yang sangat rendahdengan alternatif jawaban

pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu,

sangat tidak setuju. Darmawan (2014:169).

komputer dapat juga digunakan sebagai media

Observasi yang dibuat menggunakan observasi

yang memungkinkan peserta didik belajar secara

terstruktur berupa angket dengan alternatif

mandiri memahami suatu konsep. Hal ini sangat

jawaban adalah sangat setuju (SS), setuju (S),

memungkinkan karena komputer mempunyai

tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

kemampuan mengkombinasikan teks, suara,

Teknik yang digunakan dalam melakukan

warna, gambar, gerak, dan video, serta sanggup

pencatatan pengalaman tersebut pada penilaian

menyajikan

ini menggunakan lembar observasi. Lembar

penjelasan di atas, pembelajaran dengan media

observasi dikembangkan dalam rangka untuk

komputer adalah pembelajran yang menggunakan

mengetahui kondisi obyektif masalah dan potensi

perangkat lunak yang digunakan peserta didik

yang ada pada subyek penelitian, sehingga

sebagai alat untuk menyampaikan informasi,

hasil yang didapat memperkuat data-data yang

menyerap dan memahami materi pelajaran yang

diperoleh dari observasi penelitian.

dibuat guru. Pada penelitian ini, pembelajaran

proses

interaktif.

Berdasarkan

dengan menggunakan media komputer dalam Hasil Penelitian dan Pembahasan

pelajaran Penjas dapat membantu dalam hal,

Dalam bab ini secara berturut-turut akan

diantaranya: (a).Penggunaan komputer memberi

disajikan tentang dua hal yaitu, yang pertama

fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila

tentang pengolahan atau analisis data untuk

diperlukan, selain itu juga untuk memperkuat

188

Efektivitas Penggunaan Komputer

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan proses belajar dan memperbaiki ingatan; (b).

Penjas”.Perbedaan motivasi belajar sebelum dan

Dengan pembelajaran media komputer guru

sesudah pembelajaran tersebut, yaitu terdapat

tidak lagi memdominasi kegiatan pembelajaran

peningkatan motivasi sesudah pembelajaran

terutama dalam hal menyampaikan materi

menggunakan media komputer, dibandingkan

pelajaran karena peserta didik dapat mempelajari

dengan motivasi sebelum pembelajaran dan

dan menyimak pelajaran secara langsung, baik

perbedaan motivasi belajar tersebut terdapat

secara individu maupun kelompok. Peran guru

pada katagori tinggi. Penjelasan di atas, sesuai

dalam hal ini hanya sebagai fasilitator, dengan

dengan pendapat (Tzeng, 1999) dalam artikel

catatan sebelum pembelajaran berlangsung guru

jurnal Chang (2009:1) bahwa Previous studies

menyiapakan materi yang akan diberikan dalam

indicate

bentuk multimedia; (c). Pembelajaran berbantuan

(CAI) programs have important factors that

komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan

can motivate, challenge, increase curiosity and

dapat diatur menurut keinginan perancang,

control, and promote fantasy in children. Dari

selain itu, suasana pembelajaran menjadi lebih

pendapat tersebut mrnunjukan bahwa penelitian

menyenangkan karena penggunaan komputer

sebelumnya menunjukkan program pembelajaran

membuat peserta didik lebih termotivasi untuk

berbantuan komputer memiliki faktor penting

belajar; (d). Selain itu komputer dapat pula

yang dapat memotivasi, tantangan, meningkatkan

menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan

rasa ingin tahu, dan mengeluarkan imajinasi pada

segera. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani

anak-anak.

that

computer-assisted

instruction

sebaiknya tidak hanya dilakukan mentransfer

Dengan adanya perbedaan motivasi belajar

pengetahuan terhadap peserta didik, tetapi juga

yang tinggi tersebut diharapkan pula terjadi

membantu

wawasan

perbedaan hasil belajar yang tinggi sebelum

peserta didik dalam menggali pengetahuan

dan sesudah pembelajaran menggunakan media

lebih dalam. Sehingga

hasil akhir adalah

komputer. Berdasarkan hasil penelitian diatas

adanya peningkatan hasil dan motivasi juga

ternyata penggunaan pembelajaran menggunakan

terdapat perbedaan hasil dan motivasi setelah

media komputer memberikan pengaruh yang

pembelajaran.

positif tehadap peningkatan motivasi dan hasil

untuk

megembangkan

belajar peserta didik dalam pelajaran penjaskes di Pertama: Perbedaan Motivasi Belajar Sebelum

kelas VII SMP Negeri 3 Cigalontang Kabupaten

dan Sesudah Pembelajaran Menggunakan

Tasikmalaya.Dari hasil penelitian

Media Komputer dalam Penjas

didukung pendapat Sanjaya (2010:28) bahwa

di atas,

Perbedaan motivasi belajar sebelum dan

dalam proses pembelajaran motivasi merupakan

sesudah pembelajaran menggunakan media

salah satu aspek dinamis yang sangat penting.

komputer

terbukti

Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi

dengan hasil pengujian hipotesis perbedaan

bukan disebabkan oleh kemampuannya yang

motivasi belajar dengan uji Wilcoxon yaitu

kurang, tetapi mungkin disebabkan oleh tidak

“Terdapat

adanya dorongan atau motivasi.

didik

terdapat

perbedaan,

perbedaan

sebelum

dan

hasil

ini

belajar

sesudah

peserta

pembelajaran

menggunakan media komputer pada pelajaran Efektivitas Penggunaan Komputer

189

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan Kedua: Peningkatan Motivasi Belajar Sebelum

dan dapat memicu motivasi belajar.

dan Sesudah Pembelajaran Menggunakan Media Komputer dalam Penjas

Kedua penjelasan di atas, didukung dengan pernyataan Sanjaya (2010:209) bahwa

Peningkatan motiasi belajar penjaskes

penggunaan media dapat menambah motivasi

dengan menggunakan komputer motivasi peserta

belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap

didik meningkat signifikan dan berada pada

materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

kategori tinggi, ini terbukti pada uji hipotesis

Dari beberapa pendapat di atas, bahwa dengan

peningkatan hasil belajar setelah pembelajaran

penggunaan media dalam hal ini media komputer

menggunakan komputer dengan uji t yaitu

dalam pembelajaran dapat meningkatkan notivasi

“Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik

belajar sehingga berpengaruh pada peningkatan

dalam pembelajaran Penjas melalui pembelajaran

hasil belajar pesrta didik.

menggunakan

media

komputer”.Dari

hasil

perhitungan statistik peningkatan hasil pretest

Ketiga: Perbedaan Hasil Belajar Sebelum dan

dan posttest motivasi belajar, untuk data motivasi

Sesudah Pembelajaran Menggunakan Media

sebelum dengan bentuk angket skor rata-rata

Komputer dalam Penjas

46,83 dengan jumlah data 30, standar deviasi

Perbedaan hasil belajar dapat dibuktikan

1,392 dan standar error mean 0,254 sedangkan

dengan hasil pengujian hipotesis perbedaan

untuk data motivasi sesudah dengan bentuk

hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran

angket skor rata-rata 70,47 jumlah data 30 dengan

menggunakan media komputer dengan uji t

standar deviasi 1,042 dan standar error 0,190.

yaitu “Terdapat perbedaan hasil belajar peserta

Berdasarkan data di atas terlihat skor angket

didik

rata-rata sebelum pelajaran Penjas adalah 46,83

menggunakan media komputer pada pelajaran

atau 59% dari skor ideal 80, sedangkan rata-rata

Penjas”. Pada hasil penelitian terdapat perbedaan

sesudah pembelajaran adalah 70,47 atau 88%.

hasil belajar sebelum peserta didik mendapatkan

Dari data tersebut terlihat bahwa, setelah kegiatan

pembelajaran menggunakan komputer, dimana

pembelajaran dilakukan, secara umum terjadi

dari hasil perhitungan statistic hasil pretest dan

peningkatan motivasi belajar rata-rata sebesar

posttest terdapat perbedaan hasil, untuk data

23,64 atau sekitar 29,55%. Penjelasan di atas

pretest dengan bentuk soal objektif dengan skor

sesuai dengan pernyataan (Chang, 2003), dalam

rata-rata test sebesar 47,00 dengan jumlah data

artikel Yeh (2009:2) bahwa found that educational

30, standar deviasi ssebesar 9,899 dan standar

computer games were great motivational tools

error sebesar 1,807 sedangkan untuk

in teaching learners in different areas. Dari

posttest dengan bentuk soal objektif dengan skor

pendapat tersebut menunjukan

bahwa game

rata-rata test sebesar 84,13 dengan jumlah data

komputer dalam pendidikan membuat motivasi

30, standar deviasi sebesar 8,905 dan standar

besar terhadap peserta didik dalam pembelajaran

error sebesar 1,626. Dari data di atas, bahwa

di daerah yang berbeda. Uraian di atas sejalan

penggunaan komputer sebagai media dapat

dengan

Darmawan (2012:92) bahwa media

membedakan hasil beajar peserta didik sebelum

komputer membantu peserta didik memperoleh

dan sesudah pembelajaran. Data di atas sesuai

umpan balik terhadap pelajaran secara leluasa

dengan pernyataan Palmer W. dkk. (1999),

190

Efektivitas Penggunaan Komputer

sebelum

dan

sesudah

pembelajaran

data

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan dalam Darmawan (2013:27) bahwa penggunaan

pembelajaran menggunakan komputer dengan

komputer multimedia merupakan salah satu

uji t yaitu “Terdapat peningkatan hasil belajar

pemanfaatan media komunikasi komputer yang

peserta

didik

dalam

pembelajaran

Penjas

akan membantu aktivitas belajar siswa yang

melalui

pembelajaran

menggunakan

media

mungkin lebih siap dari pada sebelumnya.

komputer”. Peningkatan ini terbukti dari sokr

Pernyataan ini sesuai dengan artikel jurnal

rata-rata sebelum materi permainan bola besar

Kusantati (2014:37) bahwa penggunaan media

pada pelajaran penjas adalah sebesar 47,00 atau

dalam pembelajaran memiliki manfaat yang

47% dari skor ideal 100. Skor tersebut berarti

sangat positif, dalam penyampaian materi dapat

kurang dari criteria ketuntasan minimal pelajaran

diseragamkan, Proses pembelajaran menjadi lebih

penjas yaitu 75, dan test sesudah pembelajar

jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi

sebesar 84,13 atau 84,13% dari skor ideal 100

lebih interaktif, efisiensi waktu dan tenaga, dalam

yang artinya lebih besar dari kriteria ketuntasan

meningkatkan kualitas hasil belajar siswa,

minimal. Dari data tersebut terlihat bahwa,

Kedua uraian di atas, diperkuat Darmawan

setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, secara

(2013:91) bahwa dalam pembelajaran berbantuan

umum terjadi peningkatan hasil belajar rata-rata

komputer,

dan

sebesar 37,13 atau sekitar 37%. Melihat data di

berinteraksi secara langsung dengan komputer.

atas, sejalan dengan Sanjaya (2010:169) bahwa

Sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta

peran media pembelajaran sangat diperlukan

didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh

dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Guru

peserta didik lainnya. Sesuai dengan pendapat

dapat menggunakan film, televisi, atau gambar

di atas, Sanjya (2010:164), bahwa pengalaman

untuk memebrikan informasi yang lebih baik

langsung semacam itu tentu saja merupakan

kepada siswa. Melalui media pembelajaran hal

proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab

yang bersifat abstrak bisa lebih menjadi konkret.

dengan mengalami secara langsung kemungkinan

Hal ini sesuai dengan pendapat (Gee:2003)

kesalahan persepsi akan dapat dihindari.

dalam artikel jurnal Chuang (2009:1) bahwa The

peserta

didik

berhadapan

use of multimedia in education has significantly Keempat: Peningkatan Hasil Belajar Sebelum

changed people’s learning processes. Results

dan Sesudah Pembelajaran Menggunakan

from a number of research studies indicate that

Media Komputer dalam Penjas

appropriately designed multimedia instruction

Dengan

terlihatnya

perbedaan

hasil

enhances

students’

learning

performance

belajar tersebut dimana hasil belajar sesudah

in science, mathematics, and literacy. Dari

diberikan pembelajaran menggunakan komputer

pendapat tersebut mnunjukan bahwa penggunaan

lebih tinggi dibandingkan dengan skor hasil

multimedia dalam pendidikan telah berubah

belajar sebelum pembeajaran. Dan perbrdaan

secara signifikan dalam proses pembelajaran di

skor tersebut pertanda adanya peningkatan

masyarakat. Hasil dari sejumlah studi penelitian

hasil belajar. Adapun peningkatan hasil belajar

menunjukkan bahwa pembelajaran multimedia

penjaskes

komputer

yang dirancang dengan tepat meningkatkan

berada pada kategori tinggi, ini terbukti pada

kinerja belajar siswa dalam ilmu, matematika,

uji hipotesis peningkatan hasil belajar setelah

dan keaksaraan

dengan

menggunakan

Efektivitas Penggunaan Komputer

191

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan Penjelasan di atas, didukung pendapat

sebelum diberikannya pembelajara ke skor hasil

Muspiqon (2012:193) bahwa media pembelajaran

belajar sesudah diberikan pembelajaran. Ketiga

berbasis komputer sangat diperlukan, sebab media

pembelajaran menggunakan komputer sebagai

komputer memiliki karakteristik yang mudah

media presentasi dapat meningkatkan motivasi

difahami dan digunakan dalam pembelajaran.

belajar peserta didik pada pelajaran Penjas.

Hal ini, sesuai dengan pernyataan Sahlan dan

Temuan ini didasarkan pada meningkatnya skor

Prastyo (2012:105) bahwa penggunaan media

motivasi belajar peserta didik setelah diberikan

secara kreatif akan memunginkan audiens (siswa)

pembelajaran menggunakan komputer sebagai

untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan

media presentasi, dan peningkatan motivasi

performa mereka sesuai dengan tujuan yang

belajarnya ada pada katagori tinggi. Keempat

ingin dicapai.

terdapat perbedaan motivasi belajar peserta

Dari beberapa pendapat di

atas, bahwa dengan penggunaan media dalam

didik

sebelum

dan

sesudah

pembelajaran

hal ini media komputer dalam pembelajaran

menggunakan komputer sebagai media presentasi

dapat meningkatkan aktivitas belajar sehingga

pada pelajaran penjas. Temuan ini berarti ketika

berpengaruh pada peningkatan hasil belajar

sesudah diberikan perlakuan dapat merubah

pesrta didik.

motivasi sebelum pembelajaran dengan motivasi setelah pembelajaran.

Simpulan dan Saran Simpulan

Saran

Dari

hasil penelitian dengan judul

Adapun saran dari penelitian ini di Pertama

“Efektivitas Penggunaan Komputer Sebagai

antaranya

adalah;

Media Presentasi Terhadap Peningkatan Motivasi

komputer

sebagai

dan Hasil Belajar dalam Pembelajar Penjas” yang

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil

telah dilakukan, peneliti dapat mengambil empat

penelitian ini diperoleh hasil belajar peserta didik

kesimpulan dibawah ini. Pertama pembelajaran

melalui pembelajaran menggunakan komputer

menggunakan komputer sebagai media presentsi

sebagai media presentasi terjadi peningkatan

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

hasil belajar peserta didik yang signifikan, pada

pada pelajaran Penjas. Temuan ini didasarkan

nilai awalnya peserta didik mendapat nilai rata-

pada meningkatnya skor hasil belajar peserta didik

rata dibawah kriteria ketuntasan minimal, tetapi

setelah diberikan pembelajaran menggunakan

setelah pembelajaran menggunakan komputer

komputer

dan

sebagai media presentasi nilai rata-rata hasil

peningkatan hasil belajarnya ada pada katagori

belajar peserta didik diatas kriteria ketuntasan

tinggi. Kedua terdapat perbedaan hasil belajar

minimal. Sehingga dari hasil tersebut diharapkan

peserta didik sebelum dan sesudah pembelajar

pada mata pelajaran lain dapat menggunakan

menggunakan komputer sebagai media presentasi

pembelajaran menggunakan komputer sebagai

pada pembelajaran penjas. Temuan ini terbukti

media presentasi sebagai salah satu langkah untuk

bahwa pembelajaran menggunakan komputer

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kedua

sebagai media presentasi dapat memberikan

penggunaan komputer sebagai media presentasi

perubahan skor yang positif dari hasil belajar

inipun mendapat tanggapan yang sangat baik

192

sebagai

media

presentasi

Efektivitas Penggunaan Komputer

media

penggunaan

presentasi

dapat

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan dari peserta didik, dimana pada hasil penelitian

Informasi

dan

Komunikasi.Teori

diperoleh perbedaan motivasi sebelum dan

dan Apliksi, Bandung : PT. Remaja

sesudah pembelajaran menggunakan komputer

Rosdakarya

perbedaan

Darmawan, D., (2014), Metode Penelitian

pada motivasi ini menuju kepada perbedaan

Kuantitatif. Bandung : PT. Remaja

peningkatan motivasi yang positif sehingga perlu

Rosdakarya

sebagai

media

presentasi

dan

dikembangkannya pembelajaran menggunakan

Desmita ., (2013), Psikologi Perkembagan

komputer sebagai media presentasi pada mata

Peserta Didik , Panduan Bagi Orang Tua

pelajaran lain sebagai upaya untuk meningkatkan

dan Guru dalam Memahami Psikologi

motivasi belajar peserta didik. Ketiga dari hasil

Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung

penelitian diperoleh data peningkatan hasil

: PT. Remaja Rosdakarya.

belajar dan motivasi belajar peserta didik dalam

Dimyati – Mujiono., (2013), Belajar daan

1 rombongan belajar, maka untuk itu perlu

Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta

dilakukan penelitian lebih lanjut pada sekolah

Mahendra., (2008), Bahan Ajar Pendidikan dan

dengan kondisi yang lebih luas dan heterogen,

Latihan Profesi Guru. UPI Bandung

sehingga diperoleh temuan yang lebih mendalam

Musfiqon., (2012), Pengembangan Media dan

mengenai pembelajaran menggunakan komputer

Sumber Pembelajaran. Jakarta : PT.

sebagai media presentasi. Keempat selanjutnya

Prestasi Pustakaraya

bagi peneliti dalam penelitian ini secara umum

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran,

terlihat ada peningkatan hasil dan motivasi

Mengembangkan

belajar

Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

walaupun

tidak

mencapai

100%,

Profesional

Guru.

untuk itu disarankan melanjutkan penelitian

Sahlan – Prastyo., (2012), Desain Pembelajaran

dengan aspek lain pada kajian yang lebih luas,

Berbasis Pendidikan Karakter. Jogjakarta

misalnya mengapa masih ada yang rendah hasil

: Ar-Ruzz Media

maupun motivasi belajar dengan pembelajaran menggunakan

komputer

sebagai

media

presentasi sehingga dapat diketahui kekurangan

Sanjaya, W., (2012), Perencanaan dan Desain Sistem

Pembelajaran.Jakarta

:

PT.

Kencana Prenada Media Group Sanjaya, W., (2013), Penelitian Pendidikan,

dan kelebihan pembelajaran tersebut.

Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta : Pustaka Acuan

PT. Kencana Prenada Media Group.

Arsyad, A., (2014), Media Pembelajaran.Jakarta

Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

: PT. Rajagrafindo Persada Darmawan, D., (2014), Inovasi Pendidikan, Pendekatan

Praktik

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran

Teknologi

Multimedia dan Pembelajaran online. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Darmawan, D., (2013), Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Darmawan, D., (2013), Pendidikan Teknologi

Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group Sanjaya,

W.,

(2010),

Kurikulum

dan

Pembelajaran.Jakarta : PT. Kencana Prenada Media Group Surya, M., (2003), Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran.Bandung : Yayasan Bhakti Efektivitas Penggunaan Komputer

193

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan Ucapan Terima Kasih

Winaya Surya, M., (2013), Psikologi Guru Konsep Dan

Penulis mengucapkan terima kasih kepada

Apliksi dari Guru Untuk Guru.Bandung

pengelola Program Pascasarjana Teknologi

: Alpabeta

Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran

Dokumen Online Artikel Jurnal Nasional dan

STKIP Garut, yang telah memberikan kontibusi dalam penyelesaian artikel ini.tidak lupa penulis

Internasional Chuang and Chen., (2009). Effect of Computer-

ungkapkan penghargaan dan terima kasih kepada

Based Video Games on Children: An

Ketua Yayasan, Ketua STKIP dan Direktur

Experimental Study. Dalam Educational

Program Pascasarjana STKIP yang telah

Technology & Society, (online), vol

memberikan kesempatan untuk menyelesaikan

12 (2), 10 halaman. Tersedia: http://

artikel ini. Ucapan terimaksih juga kami

citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download

sampaikai kepada

?doi=10.1.1.462.9279&rep=rep1&type=

MS,. yang banyak memberikan bimbingan dalam

pdf, Juni 2015

penyelesaian artikel ini. Semoga apa yang telah

Saputra. A, dkk., (2013). Pengantar Teknologi

bapak-bapak berikan mendapat balasan dari

Pendidikan. (online). Tersedia:

Alloh SWT dan menjadi amal ibadah yang tinggi

h t t p : / / w w w. s l i d e s h a r e . n e t /

di hadapan Alloh SWT.Amiiin..

Romidwisyahri/makalah-teknologipendidikan-29524192/24/04/2015 Yeh. K.C., (2009). Using an Educational Computer Game as a Motivational. Dalam

Society

for

Information

Technology & Teacher. Tersedia: http://www.cse.psu.edu/~kqy1/ p a p e r s / Ye h 2 0 0 9 _ G a m e _ Programming_Motivation.pdf, 2015

194

Dr. Deni Darmawan,S.Pd

Efektivitas Penggunaan Komputer

Juni