FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM

Download FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU. NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR. 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KAS...

0 downloads 587 Views 414KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI Astri Wahyuningsih 1, Dian Windy 2 Abstrak : Menyusui adalah memberikan nutrisi yang terbaik dalam kehidupan bayi segera setelah lahir. Colostrum merupakan ASI yang keluar pada hari ke-0 sampai ke-3 yang mengandung zat kekebalan untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, diare, dan penyakit infeksi lain, dan beberapa faktor yang menghambat pemberian colostrum antara lain adalah penyakit atau kelainan pada payudara, pendidikan, pendapatan keluarga dan sosial budaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan ibu nifas dalam pemberian colostrum pada bayi baru lahir 0-3 hari. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di rumah Bersalin Mulia Kasih pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2010dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang.. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer menggunakan lembar observasi. Hasil dari penelitian ini adalah kategori pendidikan responden yang terbanyak adalah SLTA sebanyak 20 responden (50.0%), Kategori pendapatan keluarga yang terbesar adalah Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebanyak 25 responden, dan kategori puting susu lecet adalah sebanyak 4 responden. Dan kategori menyusui pada 3 hari pertama adalah sebagai berikut responden yang menyusui pada 3 hari pertama adalah 30 responden (75.0%) dan yang tidak menyusui pada 3 hari pertama adalah 10 responden (25.0%). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh antara faktor pendidikan dengan pemberian colostrum pada bayi baru lahir. Ada pengaruh antara pendapatan keluarga dengan pemberian colostrum pada bayi baru lahir. Ada pengaruh antara kelainan payudara yaitu puting susu lecet dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.

Kata Kunci : Kegagalan Ibu nifas dalam Pemberian Colostrum, bayi baru lahir

Astri Wahyuningsih, Dian Windy, Faktor Faktor yang mempengaruhi…

darah

I. PENDAHULUAN Menyusui

adalah

proses

dari

mengandung

pada sel

33

susu,

sebab

hidup

yang

pemberian susu kepada bayi atau anak

menyerupai sel darah putih yang dapat

kecil dengan air susu ibu (ASI) dari

membunuh kuman penyakit (Roesli,

payudara ibu (Sarwono 2006:239). ASI

2000). Colostrum yang diproduksi

diketahui sebagai makanan utama bagi

bervariasi tergantung dari hisapan bayi

bayi baru lahir, mengingat di dalam air

pada

susu ibu terdapat colostrum

walaupun

yang

hari–hari

pertama

sedikit

kelahiran,

namun

cukup

dapat memberikan kekebalan tubuh

memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh

secara

karena itu harus diberikan pada bayi.

alami untuk bayi (Huliana,

Di

di

mengandung

protein,

kekebalan tubuh bayi terhadap diare,

karbohidrat

dan

infeksi saluran pernafasan atas dan

(Departemen

penyakit

itu

Minggu, 10-01-2010). Colostrum efek

menyusui dapat mengurangi biaya

pencahar yang ringan, yang membantu

pengeluaran

untuk

dalam

ASI

akan

infeksi

memberikan

lain.

Selain

terutama

untuk

samping

colostrum

2003- Minggu, 10-01-2010). Zat anti

itu

vitamin

A,

lemak

rendah

Kesehatan,

2002-

meconium

membersihkan

pembelian susu. Lebih jauh lagi bagi

(kotoran bayi yang berwarna gelap

negara, menjamin tersedianya sumber

pada awal kehidupannya .

daya

manusia

yang

berkualitas,

Beberapa penelitian melaporkan

menghemat subsidi biaya kesehatan

faktor-faktor yang mempengaruhi awal

masyarakat

dan

pemberian kolostrum yaitu petugas

pencemaran

lingkungan

mengurangi akibat

kesehatan,

psikologi

ibu,

sosial

penggunaan plastik sebagai bahan

budaya, tata laksana rumah sakit,

peralatan susu formula (botol dan dot),

kesehatan ibu dan bayi, pengetahuan

dengan demikian menyusui

ibu

ramah

lingkungan

(Arix,

bersifat 2004–

Minggu, 10-01-2010). Colostrum

berupa

mengenai

lingkungan

proses

keluarga,

laktasi, peraturan

pemasaran pengganti ASI, dan jumlah cairan

anak. Faktor-faktor tersebut belum

berwarna kekuningan yang encer , atau

diteliti dalam data SDKI 1997 yang

dapat pula jernih, ini lebih menyerupai

melaporkan bahwa hanya 8,3% yang

34

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 32-41

disusui dalam satu jam pertama setelah

hari–hari pertama

lahir dari 52,7% yang disusui dalam 24

sangat rendah jika di bandingkan

jam pertama. Berdasarkan data tersebut

dengan target yang dicapai yaitu 80%.

maka timbul pertanyaan apakah faktor-

Berdasarkan

di rasakan masih

studi pendahuluan

faktor yang telah ditemukan berperan

yang dilakukan oleh peneliti pada

mempengaruhi pemberian kolostrum

tanggal 1-2 Januari 2010 di RB Mulia

(Dwi, 2010).

Kasih Boyolali cakupan pemberian

Berdasarkan data survei demografi

ASI pada hari–hari pertama

masih

dan kesehatan indonesia (SKDI) tahun

rendah, pada bulan Oktober 2009 ada

2002-2003, pemberian ASI Eksklusif

28 bayi tetapi yang mendapatkan ASI

pada bayi umur 2 bulan hanya 64%

pada 3 hari pertama hanya 5 bayi

persentase ini menurun dengan jelas

(17,85 %). Pada bulan November 2009

menjadi 46% pada bayi berumur 2-3

ada 20 bayi dan yang mendapat ASI

bulan dan 14% pada bayi berumur 4-6

pada 3 hari pertama adalah 6 bayi (30

bulan. Hal ini menunjukkan bahwa

%). Sedang pada bulan Desember

minuman selain ASI dan MP ASI

2009

sudah mulai di berikan pada usia lebih

mendapatkan ASI pada 3 hari pertama

dini.

hanya

ada

4

23

bayi

bayi(17,39

dan

%).

yang

Padahal

Data yang di ambil dari profil

kolostrum sangat penting untuk bayi

kesehatan Jawa tengah tahun 2004

baru lahir karena mengandung banyak

menunjukkan

kandungan

bahwa

pencapaian

gizi

yang

sangat

pemberian ASI pada hari–hari pertama

bermanfaat dan juga mengandung zat-

hanya 20,18%. Hal ini mengalami

zat kekebalan atau imunitas bagi bayi.

peningkatan jika di bandingkan dengan

Kegagalan ibu nifas ini di mungkinkan

tahun 2003 yang hanya mencapai

karena

17,6%. Sedangkan tingkat pencapaian

wawancara peneliti pada ibu-ibu nifas

pemberian ASI pada hari–hari pertama

di RB mulia Kasih Boyolali di

yang dilakukan berdasarkan survey

antaranya karena ibu merasa bahwa

dampak program gizi

tahun 2004

ASI pada hari–hari pertama adalah ASI

adalah 49,78%.Data ini menunjukkan

yang jelek dan tidak baik untuk bayi,

bahwa pencapaian pemberian ASI pada

ibu juga malas menyusui karena ASI

beberapa

hal

dari

hasil

Astri Wahyuningsih, Dian Windy, Faktor Faktor yang mempengaruhi…

belum

mau

keluar.

Pemberian

dikatakan masalah besar karena sang bayi akan kehilangan kesempatan dan

35

keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2002). Pendekatan

waktu

dalam

oleh

penelitian ini adalah cross sectional

colostrum, Untuk kehidupannya tidak

yaitu penelitian dengan pengumpulan

hanya pada saat ia bayi dan balita yang

data variabel sebab dan akibat pada

hanya mampu menerima apa saja yang

obyek penelitian yang dikumpulkan

diberikan oleh ibunya tetapi juga

dalam

sampai ia beranjak dewasa, remaja,

(Arikunto, 2006).

dan bahkan sepanjang hidupnya. Dan

Populasi

manfaat

yang

di

tawarkan

waktu

yang

dalam

bersamaan

penelitian

ini

dalam hal ini bidan juga sudah

mengambil seluruh ibu nifas hari ke 0

memberikan

kesehatan

sampai dengan ke-3 di Rumah Bersalin

tentang manfaat-manfaat ASI dan juga

Mulia Kasih Boyolali pada bulan April

telah memberi motivasi pada ibu untuk

sampai

menyusui bayinya pada hari ke 0,

pengambilan sampel pada penelitian

sampai hari ke 3.

ini dengan total sampling yaitu 40 ibu

pendidikan

dengan

Mei

2010.

Cara

Berdasarkan uraian di atas penulis

nifas. Data penelitian dikumpulkan

tertarik untuk melakukan penelitian

dari data primer dengan menggunakan

dengan

Lembar Observasi yang berisi umur,

judul

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kegagalan ibu nifas

pendidikan,

dalam pemberian colostrum pada bayi

keluarga, dan ada tidaknya kelainan

baru lahir 0 – 3 hari di RB Mulia Kasih

pada payudara, kemudian dianalisis

Boyolali.

dengan distribusi dan presentase dari tiap variabel.

II. METODE PENELITIAN Metode

penelitian

digunakan

deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan tujuan

utama

untuk

membuat

gambaran atau diskriptif tentang suatu

pekerjaan,

pendapatan

36

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 32-41

III. HASIL

PENELITIAN

tabel

4.2,

dapat

PEMBAHASAN

diketahui bahwa responden paling

A. HASIL PENELITIAN

banyak

1. Pendidikan

No 1 2 3 4

Berdasarkan

DAN

terdapat

pendapatan

pada

keluarga

500.000

1.000.000

pendidikan responden di RB

(62.5%), pada kelompok pendapatan

Mulia Kasih Boyolali

lebih

Kategori Frekuensi % SD 2 5.0 SLTP 13 32.5 SLTA 20 50.0 AKADEMI 5 12.5 Total 40 100.0

responden (12.5%).

dari

25



Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi

3.

sebesar

kelompok

1.000.000

responden

sebesar

5

Kelainan dan penyakit payudara

a. puting susu lecet Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi

Berdasarkan diketahui

4.1,

dapat

putting susu lecet di RB Mulia

responden

yang

Kasih Boyolali

tabel

bahwa

paling banyak terdapat pada kelompok pendidikan

SLTA

sebesar

20

responden (50.0%), dan responden

No Kategori Frekuensi % 1 Ya 4 10.0 2 Tidak 36 90.0 Total 40 100.0

paling sedikit terdapat pada kelompok pendidikan SD sebesar 2 responden

ketahui

(5.0%).

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi pendapatan keluarga responden

responden

paling

susu tidak lecet sebesar 36 responden (90.0%),

sedang

pada

kelompok

putting susu lecet sebesar 4 responden

di RB Mulia Kasih Boyolali Frekuensi % 10 25.0 25 62.5 5 40

bahwa

banyak terdapat pada kelompok putting

2. Pendapatan keluarga

No Kategori 1 500.000 2 500.0001.000.000 3 1.000.000 Total

Berdasarkan tabel 4.3, dapat di

12.5 100. 0

(10.0%).

Astri Wahyuningsih, Dian Windy, Faktor Faktor yang mempengaruhi…

b.

Kelainan payudara

37

baru lahir di Rumah Bersalin Mulia

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi

Kasih Boyolali dapat diuraikan dalam

putting susu datar di RB Mulia

pembahasan berikut : Dilihat dari

Kasih Boyolali

pendidikan

No Kategori Frekuensi 1 Tidak 40 2 Ya 0 Total 40

responden,

yang

pendidikan Sekolah Dasar 2 orang (5.0

% 100.0 0 100.0

%), SLTP 13 orang (32.5 %), SLTA 20 orang (50 %), DIII/SI 5 orang (12.5 %).

Berdasarkan tabel 4.4, di dapat

Data

diatas

menunjukkan

bahwa responden paling banyak berada

responden yang memiliki pendidikan

pada kelompok tidak ada kelainan

rendah belum tentu tidak menunjukkan

payudara yaitu 40 responden (100%).

pentingnya colostrum bagi bayi baru lahir, dikarenakan responden yang

4. Menyusui pada 3 hari Pertama

berpendidikan

rendah

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi

mendapatkan

pengetahuan

menyusui pada 3 hari pertama di RB

lingkungan

Mulia Kasih Boyolali

menutup kemungkinan responden yang

NO Kategori Frekuensi 1 Ya 30 2 Tidak 10 Total 40

% 75.0 25.0 100.0

sekitar

berpendidikan

juga

dari

sehingga

rendah

juga

bisa

tidak

dapat

memberikan kolostrum pada 3 hari pertama, tapi ada juga responden yang berpendidikan

rendah

menganggap

Berdasarkan tabel 4.5, di dapat

bahwa kolostrum adalah susu yang

bahwa responden paling banyak pada

rusak atau tidak baik diberikan kepada

kelompok menyusui colostrum pada 3

bayi.

hari pertama sebesar 30 responden

Ibu–ibu

beranggapan

bahwa

(75.0%), sedang pada kelompok tidak

kolostrum

menyusui colostrum pada 3

sehingga tidak boleh diberikan kepada

hari

mengandung

kotoran

pertama sebesar 10 responden (25.0%).

bayi.

B. PEMBAHASAN

kolostrum sangat baik untuk bayi yaitu

Padahal

komposisi

pada

Faktor-faktor kegagalan ibu nifas

mengandung tissue debris dan redual

dalam pemberian colostrum pada bayi

material yang terdapat dalam alveoli

38

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 32-41

dan ductus dari kelenjar mamae. Selain

tidak berpengaruh terhadap pemberian

itu kolostrum juga merupakan suatu

kolostrum pada bayi baru lahir.

laxantif

yang

untuk

Dilihat dari pendapatan keluarga

membersihkan mekonium dari usus

responden Rp 500.000,00 sebanyak 10

bayi

orang

yang

ideal

baru

mempersiapkan

lahir

(25.0

%),

pendapatan

Rp.

pencernaan

500.000 – 1.000.000 sebanyak 25

makanan

orang (62.5 % ), dan pendapatan lebih

juga

dari Rp. 1.000.000 sebanyak 5 orang

mengandung protein lebih banyak

(12.5 %). Dari data diatas pendapatan

dibandingkan dengan ASI mature,

responden lebih dominan Rp 500.000 –

pada colostrum protein yang utama

1.000.000 sebanyak 25 orang (62.5 %).

bayi

untuk

saluran

dan

menerima

selanjutnya,

adalah

colostrum

globulin

sehingga

dapat

Dari

penelitian

yang

dilakukan

memberikan daya perlindungan tubuh

didapatkan bahwa pendapatan keluarga

terhadap infeksi (Baskoro, 2008: 10).

berpengaruh

Sesuai dengan pendapat Soekanto (2002)

bahwa

faktor-faktor

yang

terhadap

pemberian

kolostrum pada bayi baru lahir karena responden

yang

pendapatan

mempengaruhi pengetahuan antara lain

keluarganya rendah tentu akan lebih

tingkat pendidikan, informasi, budaya,

memilih memberikan ASI, sedangkan

pengalaman dan sosial ekonomi. Selain

responden

itu ada juga teori yang menyebutkan

keluarganya tergolong tinggi mungkin

bahwa pada umumnya semakin tinggi

lebih cenderung memilih ke susu

pendidikan

dipakai

formula, dengan alasan pekerjaan ibu

seseorang maka semakin baik pula

atau pola perilaku responden yang

proses pencernaan didalam menerima

berpendapatan keluarga cukup tinggi

sebuah informasi baru (Notoadmojo,

biasanya

2003). Tetapi mungkin juga orang –

konsumtif.

Jadi faktor pendapatan

orang

keluarga

berpengaruh

yang

formal

yang

berpendidikan

rendah

yang

cenderung

pendapatan

kepada

pola

terhadap

mendapat informasi pengetahuan dari

pemberian kolostrum pada bayi baru

lingkungan

lahir.

atau

tenaga

kesehatan

setempat. Oleh karena itu pendidikan

Berdasarkan teori yang ada yang menyatakan

bahwa

tingkat

Astri Wahyuningsih, Dian Windy, Faktor Faktor yang mempengaruhi…

kemampuan

seseorang

untuk

nutrisi

awal

yang

terbaik

39

dalam

memenuhi kebutuhan hidup, semakin

kehidupan bayi segera setelah lahir

tinggi tingkat sosial pendapatan akan

(Baskoro, 2008).

mempengaruhi, sehingga pendapatan

Hasil penelitian di Rumah Bersalin

lebih cenderung ke susu formula

Mulia

Kasih

Boyolali

didapatkan

(Sukanto, 2000).

responden yang tidak memberikan

Dilihat dari putting susu lecet

kolostrum pada bayinya adalah sebesar

responden yang mempunyai putting

10 responden angka yang cukup tinggi

susu lecet 4 responden ( 10.0 %), dan

pada masa yang telah berkembang dan

yang tidak mempunyai putting susu

tenaga medis sudah tersebar dimana –

lecet 36 responden (90.0 %). Dilihat

mana.

dari data diatas responden gagal dalam

Hasil

di

atas

sesuai

dengan

memberikan colostrum dikarenakan

penelitian yang dilakukan oleh Diana

adanya putting susu yang lecet yang

Nur

menimbulkan rasa nyeri sehingga ibu

berperan dalam kegagalan praktik

cenderung

pemberian

bayinya

malas karena

untuk rasa

menyusui

nyeri

yang

Afifah

(2007)

ASI

faktor

Eksklusif

yang

yang

menyatakan bahwa faktor penghambat

ditimbulkan, dan juga dengan alasan

pemberian

kalau ASI belum keluar, sehingga ibu

adalah keyakinan dan praktik yang

cenderung memilih ke susu formula.

keliru

Jadi kelainan payudara berupa putting

kurangnya

susu

terhadap

tentang ASI Eksklusif. Dan faktor

pemberian kolostrum pada bayi baru

pemungkin gagalnya pemberian ASI

lahir 0 – 3 hari.

Eksklusif

lecet

Data

berpengaruh

diatas

ASI Eksklusif pada bayi

tentang

kolostrum

pengetahuan

adalah

dan

responden

kurangnya

menunjukkan

pengarahan atau penyuluhan tentang

responden gagal dalam memberikan

ASI Eksklusif, serta adanya kelainan

colostrum ASI pada bayi baru lahir

pada payudara seperti putting susu

kemungkinan karena produksi ASI

lecet atau adanya putting susu datar.

kurang dan terjadi sumbatan pada 1

Menurut penelitian yang dilakukan

atau lebih duktus laktiferus. Padahal

oleh Muhammad Arifin Siregar (2004)

menyusui

yang berjudul

merupakan

memberikan

faktor – faktor yang

40

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 32-41

mempengaruhi Eksklusif,

pemberian

dengan

hasil

ASI masih

IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan

rendahnya tingkat pengetahuan ibu

pembahasan,

tentang pemberian ASI Eksklusif dan

kesimpulan sebagai berikut:

adanya kecenderungan semakin tinggi

1. Tidak ada pengaruh antara faktor

tingkat

pendidikan

semakin

prosentase

pemberian

Eksklusif

dan

pendapatan

ASI

semakin

keluarga

ibu

besar

maka

pendidikan

dapat

dengan

ditarik

pemberian

secara

colostrum pada bayi baru lahir 0–3

tinggi

hari karena ibu yang berpendidikan

akan

cenderung menggunakan susu formula. Jadi dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mendapat hasil sebagai

rendah

belum

memberikan

tentu

tidak

kolostrum

pada

bayinya. 2. Ada pengaruh antara pendapatan

berikut. Faktor pendidikan tidak ada

keluarga

pengaruh

kolostrum pada bayi baru lahir 0–3

kolostrum

terhadap bayi

hari karena pendapatan keluarga

dikarenakan pengetahuan seseorang

yang cukup, ibu cenderung memilih

tidak hanya diperoleh dari pendidikan

susu

formal,

pekerjaan ibu.

pengetahuan

diperoleh

dari

baru

pemberian

lahir,

Faktor

pada

pemberian

dengan

juga

lingkungan

pendapatan

dapat sekitar.

berpengaruh

3. Ada

formula

pengaruh

payudara

atau

dengan

antara

alasan

kelainan

penyakit

pada

terhadap pemberian kolostrum pada

payudara yaitu putting susu lecet

bayi baru lahir, dikarenakan responden

karena dengan adanya rasa nyeri

yang

cukup

yang ditimbulkan dari putting susu

tinggi akan cenderung mengarah ke

yang lecet menyebabkan ibu malas

pola konsumtif. Dan faktor kelainan

untuk menyusui bayinya.

berpendapat

keluarga

pada payudara berupa putting susu

DAFTAR PUSTAKA

lecet berpengaruh terhadap pemberian

Arikunto, S. 2006 , Prosedur Suatu Penelitian Praktek. Edisi Revisi VI. Rineka Cipta, Jakarta.

kolostrum pada bayi baru lahir 0-3 hari, karena rasa nyeri yang disebabkan oleh putting susu lecet sehingga ibu malas untuk menyusui.

Afifah, N. Diana. 2007, Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Semarang

Astri Wahyuningsih, Dian Windy, Faktor Faktor yang mempengaruhi…

Arifin, M. Siregar. 2004, FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif. Universitas Sumatra Utara Baskoro, A.2008 , ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui.Banyu Media.Yogyakarta Dep Kes. RI., 2001, Managemen Laktasi, Jakarta.

41

Prawirohardjo. S., 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBPSP. Jakarta. Roesli.U, 2000. Mengenal ASI Eklusif. Trubus Agriwidya, Yogyakarta. Soekanto,S.. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Konseling

Sugiyono, 2005. Statiska untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

____________1998, Managemen Laktasi, Jakarta. EGC, Jakarta.

Wijaya Adhitya, 2009. Kamus lengkap bahasa Indonesia populer. Nusantara, Surakarta.

____________2002, Menyusui, Jakarta.

Huliana, 2003, Menolong Menyusui, Jakarta.

Ibu

Marjono B, 2005, Managemen Laktasi, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. ______________2002. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Perinasia, 2004. Manajemen Laktasi, Jakarta.

Arixs, 2004. Bayi perlu ASI Eksklusif selama 6 bulan. http : //www.cybertokoh.com Hapsari Dwi, 2010. Telaah Berbagai Faktor Yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Pertama Kolostrum. http :// www.ekologi.litbang.go.id/data/ab strak/dwi hapsari Anonim, 2008. Pengertian masa nifas. http ://zietraelmart.multiply.com Yayasan lembaga sabda(YLSA), 2009. study kamus alkitab. http://alkitab,sabda.org/